Data Singkat

16
Data singkat : Ibu Kota Negara : Jakarta Bahasa Nasional : Indnesia Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya Luas Negara : ± 1.922.570 km² Letak Astronomis : 6º LU - 11º LS dan 95º BT - 141º BT Iklim : muson, laut ,tropis Jumlah Penduduk : 218.700.000 jiwa (2004) Perekonomian : sector pertanian yang utama Ekspor utama : karet, kopi, kayu, minyak mentah, timah, dan sebagainya Bentuk Pemerintahan : Republik Mata Uang : Rupiah Bekas jajahan : Jepang, Portugis, Belanda. Hari Kemerdekaan : 17 Agustus 1945 Agama : Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha, dan Kong Hu Chu Kantor Berita : Antara News Agency (Antara) Penjelasan 1) Batas wilayah a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, Selat Malaka, Laut China Selatan, dan Samudra Pasifik. Selain berbatasan dengan lautan, disebelah utara Indonesia berbatasan pula dengan daratan yaitu, berbatasan dengan Malaysia bagian Timur. b. Sebeleh Timur dibatasi oleh Negara Papua Nugini. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, Laut Timor dan Laut Arafuru. d. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

description

bbbbb

Transcript of Data Singkat

Page 1: Data Singkat

Data singkat :

Ibu Kota Negara : Jakarta Bahasa Nasional : Indnesia Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya Luas Negara : ± 1.922.570 km² Letak Astronomis : 6º LU - 11º LS dan 95º BT - 141º BT Iklim : muson, laut ,tropis Jumlah Penduduk : 218.700.000 jiwa (2004) Perekonomian : sector pertanian yang utama Ekspor utama : karet, kopi, kayu, minyak mentah, timah, dan sebagainya Bentuk Pemerintahan : Republik Mata Uang : Rupiah Bekas jajahan : Jepang, Portugis, Belanda. Hari Kemerdekaan : 17 Agustus 1945 Agama : Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha, dan Kong Hu Chu Kantor Berita : Antara News Agency (Antara)

Penjelasan

1) Batas wilayaha. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, Selat Malaka, Laut China

Selatan, dan Samudra Pasifik. Selain berbatasan dengan lautan, disebelah utara Indonesia berbatasan pula dengan daratan yaitu, berbatasan dengan Malaysia bagian Timur.

b. Sebeleh Timur dibatasi oleh Negara Papua Nugini.c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, Laut Timor dan Laut

Arafuru.d. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

2) Bentang Alam

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berada pada posisi silang, yaitu berada diantara 2 benua (Benua Asia dan Australia) dan 2 samudra (Samudra Pasifik dan Hindia). Secara astronomis, Indonesia terletak pada posisi 6º LU-11º LS dan 95º BT-141º BT.

Oleh karena mempunyai iklim panas tetapi lembab, maka di Indonesia banyak terdapat hutan hujan tropis di pulau-pulau besar. Indonesia mempunyai banyak gunung

Page 2: Data Singkat

berapi yang berderet dari barat dan memanjang sampai pulau Jawa serta pulau-pulau kecil yang berada di Indonesia sbelah timur.

3) Iklim

Indonesia di lewati oleh garis khatulistiwa yaitu di daerah Pontianak Kalimantan barat.,menyebabkan suhu udara di daerah tersebut lebih tinggi. Indonesia terletak di daerah beriklim tropis,sehingga wilayah Indonesia memiliki suhu udara rata-rata tinggi,curah hujan tinggi,kelembaban tinggi,terjadi hujan zenithal.

Indonesia beriklim tropis karena wilayahnya dilalui lintang 0º. Atau bisa disebut garis ekuator atau garis khatulistiwa. Hal itu mengakibatkan iklimnya bersifat panas. Selain itu juga, bersifat lembab karena wilayahnya berbentuk kepulauan diman wilayah perairannya lebih luas dari pada daratannya. Curah hujan berkisar antara 2000-3000 mm / tahun dengan suhu rata-rata minimum 21ºC dan maksimum diatas 30ºC. karena Indonesia berada diantara dua benua dan dua samudra, Indonesia dipengaruhi oleh angin muson yang menyebabkan Indonesia mempunyai dua musim.

4) Flora Indonesia

Berikut ini adalah Daftar Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 tentang identitas flora masing-masing provinsi:

Aceh - Bungong Jeumpa (Michelia champaca)

Sumatera Utara - Kenanga (Cananga odorata)

Sumatera Barat - Pohon Andalas (Morus macroura)

Riau - Nibung (Oncosperma tigillarium)

Kepulauan Riau - Sirih (Piper betle)

Jambi - Pinang Merah (Cyrtostachys renda)

Sumatera Selatan - Duku (Lansium domesticum)

Bengkulu - Suweg Raksasa (Amorphophallus titanum)

Kepulauan Bangka Belitung - Nagasari (Palaquium rostratum)

Lampung - Bunga asar (Mirabilis jalapa)

Banten - Kokoleceran (Vatica bantamensis)

DKI Jakarta - Salak condet (Salacca edulis)

Jawa Barat - Gandaria (Bouea macrophylla)

Jawa Tengah - Kantil (Michelia alba)

Page 3: Data Singkat

DI Yogyakarta - Kepel (Stelechocarpus burahol)

Jawa Timur - Sedap malam (Polyanthes tuberosa)

Kalimantan Barat - Tengkawang tungkul (Shorea stenoptera)

Kalimantan Selatan - Kasturi (Mangifera casturi)

Kalimantan Tengah - Tenggaring (Nephelium lappaceum)

Kalimantan Timur - Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)

Sulawesi Utara - Longusei (Ficus minahasae)

Gorontalo - Gofasa, gupasa (Vitex cofassus)

Sulawesi Tengah - Eboni (Diospyros celebica)

Sulawesi Tenggara - Anggrek serat (Dendrobium utile)

Sulawesi Barat - Cempaka hutan kasar (Elmerrillia ovalis)

Sulawesi Selatan - Lontar (Borassus flabellifer)

Bali - Majegau (Dysoxylum densiflorum)

Nusa Tenggara Barat - Ajan kelicung (Diospyros macrophylla)

Nusa Tenggara Timur - Cendana (Santalum album)

Maluku - Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)

Maluku Utara - Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Papua Barat - Matoa (Pometia pinnata)

Papua - Buah merah (Pandanus conoideus)

Bekas provinsi Timor Timur (Timor Leste) - Ampupu (Eucalyptus urophylla)

5) Fauna IndonesiaPaparan Sunda

Hewan-hewan di daerah paparan Sunda, yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, memiliki karakteristik yang menyerupai fauna di Asia. Selama zaman es, setelah Laurasia terpecah, daratan benua

Page 4: Data Singkat

Asia terhubung dengan kepulauan Indonesia. Selain itu, kedalaman laut yang relatif dangkal memungkinkan hewan-hewan untuk bermigrasi ke paparan Sunda. Spesies-spesies besar seperti harimau, badak, orangutan, gajah, dan leopard ada di daerah ini, walaupun sebagian hewan ini sekarang dikategorikan terancum punah. Selat Makassar, laut antara Kalimantan dan Sulawesi, serta selat Lombok, antara Bali dan Lombok, yang menjadi pemisah dari Garis Wallace, menandakan akhir dari daerah paparan Sunda.

Mamalia

Paparan Sunda memiliki spesies berjumlah total 381. Dari jumlah itu, 173 di antaranya merupakan spesies endemik daerah ini. Sebagian besar dari spesies-spesies ini terancam keberadaannya. Dua spesies orangutan, Pongo pygmaeus (orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (orangutan Sumatra) termasuk dalam daftar merah IUCN. Mamalia terkenal lain, seperti kera berhidung panjang Kalimantan (Nasalis larvatus), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) juga sangat terancam jumlah populasinya.

Burung

Menurut Konservasi International, sebanyak 771 spesies unggas terdapat di paparan Sunda. Sebanyak 146 spesies merupakan endemik daerah ini. Pulau Jawa dan Bali memiliki paling sedikit 20 spesies endemik, termasuk Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dan Cerek Jawa (Charadrius javanicus).

Berdasarkan data dari Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia sebanyak 1598 jenis . Dengan ini membawa Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara yang memiliki jumlah jenis burung terbanyak se-Asia. Sejak tahun 2007, Burung Indonesia secara berkala memantau status keterancaman dari burung-burung terancam punah yang berada di Indonesia berdasarkan data dari BirdLife International. Tahun 2007-2009 terjadi penurunan status keterancaman burung secara berturut-turut mulai dari 119 jenis (2007), 118 jenis (2008), dan 117 jenis (2009).

Reptil dan Amfibia

Sebanyak 449 spesies dari 125 genus reptil diperkirakan hidup di paparan Sunda. Sebanyak 249 spesies dan 24 genus di antaranya adalah endemik. Tiga famili reptil juga merupakan endemik di wilayah ini: Anomochilidae, Xenophidiidae and Lanthanotidae. Famili Lanthanotidae diwakili oleh earless monitor (Lanthanotus borneensis), kadal coklat Kalimantan yang sangat langka dan jarang ditemui. Sekitar 242 spesies amfibia dalam 41 genus hidup di daerah ini. Sebanyak 172 spesies, termasuk Caecilian dan enam genus adalah endemik.

Ikan

Sebanyak hampir 200 spesies baru ditemukan di daerah ini dalam sepuluh tahun terakhir. Sekitar 1000 spesies ikan diketahui hidup di dalam sungai, danau, dan rawa-

Page 5: Data Singkat

rawa di paparan Sunda. Kalimantan mempunyai sekitar 430 spesies, dan sekitar 164 di antaranya diduga endemik. Sumatra memiliki 270 spesies, sebanyak 42 di antaranya endemik. Ikan arwana emas (Scleropages formosus) yang cukup terkenal merupakan contoh ikan di daerah ini.

Wallacea

Wallacea merupakan daerah transisi biogeografis antara paparan Sunda ke arah barat, dan daerah Australasian ke arah timur. Daerah ini meliputi sekitar 338.494 km² area daratan, terbagi ke dalam banyak pulau kecil. Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian Nusa Tenggara merupakan bagian dari daerah ini. Karena faktor geografinya, daerah ini terdiri dari banyak jenis hewan endemik dan spesies fauna yang unik.

Mamalia

Wallacea mempunyai sejumlah 223 spesies asli mamalia. Sebanyak 126 di antaranya merupakan endemik daerah ini. Sebanyak 124 spesies kelelawar bisa ditemukan di daerah ini. Sulawesi, sebagai pulau terbesar di daerah ini memiliki jumlah mamalia yang paling banyak. Sejumlah 136 spesies, 82 spesies dan seperempat genus di antaranya adalah endemik. Spesies yang luar biasa, seperti anoa (Bubalus depressicornis) dan babi rusa (Babyrousa babyrussa) hidup di pulau ini. Sedikitnya tujuh spesies kera (Macaca spp.) dan lima spesies tarsius (Tarsius spp.) juga merupakan hewan khas daerah ini.

Burung

Lebih dari 700 jenis burung bisa ditemui di Wallacea, dan lebih dari setengahnya adalah endemik kawasan ini. Di antara 258 genus yang ada, ada 11%-nya adalah endemik kawasan Wallacea. Sejumlah 16 genus hanya dapat dijumpai di subkawasan Sulawesi. Subkawasan Sulawesi terdiri dari pulau utama Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, termasuk Kepulauan Talaud dan Sangihe di utara, Pulau Madu di Laut Flores di sebelah selatan, termasuk juga Kep. Togian, Kep. Banggai, Kep. Tukangbesi, dan Kep. Sula yang menjembatani kekayaan keragaman burung antara subkawasan Sulawesi dan Maluku. Banyaknya jumlah jenis endemik di subkawasan ini tidak hanya berasal dari pulau utama Sulawesi tapi juga tersebar di banyak pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Serindit sangihe(Loriculus catamene), Seriwang sangihe (Eutrichomyias rowleyi), Gagak banggai (Corvus unicolor), Punggok Togian (Ninox burhani), Gosong sula (Megapodius bernsteinii), Kepudang-sungu sula (Coracina sula), dan Raja-perling sula (Basilornis galeatus). Sedangkan jenis-jenis endemik pulau Sulawesi meliputi Anis sulawesi (Cataponera turdoides), Sikatan matinan (Cyornis sanfordi), Julang sulawesi (Aceros cassidix) dan Kangkareng sulawesi (Penelopides exarhatus). Banyak jenis yang hanya terdapat di subkawasan ini adalah jenis-jenis terancam punah secara global.

Page 6: Data Singkat

Reptil dan Amfibia

Dengan 222 spesies, 99 di antaranya endemik, Wallacea memiliki jenis reptil yang sangat beragam. Di antaranya adalah 118 spesies kadal yang 60 di antaranya adalah endemik; 98 spesies ular, 37 spesies di antaranya adalah endemik; lima spesies kura-kura, dua spesiesnya merupakan endemik; dan satu spesies buaya, buaya Indo-Pasifik (Crocodylus porosus). Tiga genus endemik ular yang hanya dapat ditemukan di wilayah ini: Calamorhabdium, Rabdion, dan Cyclotyphlops. Salah satu reptil yang mungkin paling terkenal di Wallacea adalah komodo (Varanus komodoensis), yang diketahui keberadaannya hanya di Pulau Komodo, Padar, Rinca, dan tepi barat Flores.

Sebanyak 58 spesies amfibia khas dapat ditemukan di Wallacea. Sebanyak 32 spesies di antaranya adalah endemik. Ini menggambarkan kombinasi elemen katak daerah Indo-Melayu dan Australasia yang mempesona.

Ikan

Ada sekitar 310 spesies ikan tercatat dari sungai-sungai dan danau-danau Wallacea. Sebanyak 75 spesies di antaranya adalah endemik. Walaupun masih sedikit yang dapat diketahui mengenai ikan ikan dari Kepulauan Maluku dan Kepulauan Sunda Kecil, 6 spesies diketahui sebagai endemik. Di pulau Sulawesi, ada 69 spesies yang diketahui, 53 di antaranya adalah endemik. Danau Malili di Sulawesi Selatan, dengan kedalamannya yang kompleks dan arusnya yang deras memiliki paling sedikit 15 jenis ikan telmatherinid endemik, dua di antaranya mewakili genus endemik, tiga endemik Oryzia, dua endemik halfbeaks, dan tujuh endemik gobie.

Invertebrata

Terdapat sekitar 82 spesies kupu-kupu yang ada di daerah Wallacea, 44 spesies di antaranya adalah endemik. Sejumlah 109 spesies kumbang juga terdapat di sekitar daerah wilayah ini, 79 di antaranya adalah endemik. Satu spesies yang mengagumkan dan mungkin merupakan lebah terbesar di dunia, (Chalicodoma pluto) terdapat di utara Maluku. Serangga yang hewan betinanya bisa tumbuh sampai 4 cm ini, membangun sarang secara komunal pada sarang rayap di pepohonan hutan dataran rendah.

Sekitar 50 moluska endemik, tiga spesies kepiting endemik, dan sejumlah spesies udang endemik juga diketahui berasal dari Wallacea.

Page 7: Data Singkat

6) Jenis/Macam Tanah Di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Tanah HumusTanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun

dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.

2. Tanah PasirTanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang

terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.

3. Tanah Alluvial / Tanah EndapanTanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang

mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.

4. Tanah PodzolitTanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan

dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi

Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.

6. Tanah LateritTanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan

unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.

7. Tanah Mediteran / Tanah KapurTanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari

pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

8. Tanah Gambut / Tanah OrganosolTanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok

tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.

Page 8: Data Singkat

7) Hasil Tambang

a. Minyak Bumi :

Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;

Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;

Kerosin untuk bahan baku lampu minyak;

Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;

LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;

Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;

Vaselin ialah salep untuk bahan obat;

Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan

Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

b. Batu Bara : dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.c. Biji Besi : Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-laind. Tembaga : merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah

ditempa.e. Bauksit : Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.f. Emas dan Perak : untuk perhiasang. Marmer : Untuk bahan bangunan rumah atau gedungh. Belerang : Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek apii. Yodium : Untuk obat dan peramu garam dapur beryodiumj. Nikel : Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.k. Gas Alam : Untuk bahan bakar kompor gasl. Mangaan : Untuk pembuatan pembuatan besi bajam. Grafit : Bermanfaat untuk membuat pensil

8) Perairan

Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis (tergenang) seperti danau. Perairan ini dapat merupakan perairan tawar, payau, maupun asin (laut).

Tipe perairan Indonesia

Basin Bendungan

Page 9: Data Singkat

Danau

Kanal

Kolam

Laut

Pelabuhan

Samudera

Selat

Sungai

Teluk

9) Keadaan Sosial Indonesia

Keadaan Sosial Budaya Indonesia

Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat  penduduk Indonesia kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia  terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari  jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau.

Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu  sudah tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian besar bermukim di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa dan Bali saja, karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban. Sementara itu bahasa Indonesia masih dapat dikatakan sebagai “bahasa bagi kaum terdidik/sekolah.

10) Jumlah Penduduk Indonesia

TAHUNJUMLAH

PENDUDUK

1971 119,208,229

1980 147,490,298

1990 179,378,946

1995 194,754,808

2000 206,264,595

2005 218,868,791

2006 222,051.300

Page 10: Data Singkat

2007 224,904.900

2008 227,779.100

2009 230,632.700

2010 233,477.400

11) Kepadatan Penduduk Indonesia

PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.

Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.

Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:1. Faktor Fisiografis2. Faktor Biologis3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengan diketahui tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung dengan daerah yang berdekatan.

2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu

Page 11: Data Singkat

dengan provinsi yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura. Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau Jawa dan Madura memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-daerah lain tingkat penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.

Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.

12) System Mata Pencaharian Penduduk

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

Berburu dan meramu Beternak

Bercocok tanam di ladang

Menangkap ikan

13) Kegiatan Ekonomi

a. Pertanian dan perkebunanPertanian dan perkebunan memegang peran utama di Indonesia. Hasil pertanian

utama adalah padi. Hasil perkebunan yang tergolong besr adalh kelapa sawit, karet, kelapa, dll.

b. PerikananIndonesia merupakan Negara maritime atau kelautan. Jenis ikan komersial

diantaranya adalah ikan tuna, cakalang, kakap, dll.c. Kehutanan

Sebagian besar wilayah Indonesia ditutupi oleh hutan hujan tropis sehingga hasil kehutanan pun sangat banyak. Diantaranya, kayu jati, getah dammar, dll.

Page 12: Data Singkat

d. PertambanganMinyak bumi dan batu bara merupakan hasil utama pertambangan Negara

Indonesia. Hasil tambang lainnya yaitu timah, nikel, dan gas alam.e. Ekspor : minyak bumi, kelapa sawit, karet, kopra, kopu, dll.

Impor : barang elektronik, kendaraan, mesin industry.f. Pariwisata

Tempat wisata utama Indonesia dalah pulau Bali. Selain Bali, terdapat yang lain diantaranya, Danau Toba, candi Borobudur, Pantai Parangtritis, dll.