DATA PENDUKUNG -...

32
DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara

Transcript of DATA PENDUKUNG -...

DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara

PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang

menggunakan meter elektronik prabayar dengan cara pembayaran dimuka;

2. Meter Prabayar (MPB) adalah meter energi listrik yang dipergunakan untuk mengukur

energi listrik (kWh) yang dikonsumsi oleh Pelanggan yang berfungsi setelah Pelanggan

memasukkan sejumlah stroom tertentu ke dalamnya;

3. Nomor Meter adalah Nomor yang tertera dalam MPB sebagai nomor identitas pada saat

transaksi pembelian isi ulang dan pengaduan, yang terdiri dari 11 (sebelas) digit yang

bersifat unique dan tidak sama antara meter yang satu dengan meter lainnya.

4. Stroom adalah kode angka yang setara dengan energi listrik tertentu yang dituangkan

dalam 20 (duapuluh) angka yang bersifat unique (hanya cocok untuk nomor serial meter

prabayar 11 (sebelas) angka tertentu);

5. Stroom Perdana adalah kode angka yang mewakili sejumlah tertentu energi listrik yang

harus dibeli oleh Pelanggan pada saat penyambungan baru/perubahan daya dan migrasi

ke prabayar

6. Pembelian Isi Ulang Stroom adalah pembelian kembali Stroom oleh Pelanggan yang

dilakukan di tempat-tempat penerimaan pembayaran tagihan listrik;

7. Stroom Darurat adalah Stroom penggantian yang dibeli secara langsung oleh Pelanggan

di kantor PLN yang disebabkan seluruh loket penjualan Stroom setempat tidak dapat

melayani transaksi pembelian Stroom;

8. Peringatan Awal adalah sinyal yang dipancarkan oleh MPB sebagai pemberitahuan bahwa

Stroom tinggal tersisa sejumlah kWh tertentu;

9. Tenaga Listrik adalah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan

didistribusikan untuk semua keperluan oleh PLN kepada Pelanggan;

10. Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah alat milik PLN yang dipakai untuk membatasi

daya lisrik dan mengukur energi listrik yang dipakai oleh Pelanggan;

11. Instalasi PLN adalah instalasi ketenagalistrikan milik PLN sampai dengan APP;

12. Instalasi Pelanggan adalah instalasi ketenagalistrikan milik Pelanggan sesudah APP milik

PLN;

13. Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) adalah deskripsi kwantitatif beberapa indikator mutu

pelayanan yang dinyatakan oleh PLN secara berkala;

14. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh

PLN terhadap Instalasi PLN dan/atau Instalasi Pelanggan;

15. Segel adalah suatu alat yang dipasang oleh PLN pada APP dan perlengkapan APP

sebagai pengamanan APP;

16. Biaya Keterlambatan adalah biaya yang dibebankan kepada Pelanggan reguler/pasca

bayar karena tidak memenuhi kewajiban membayar tagihan PLN tepat pada waktunya;

17. Tagihan Susulan (TS) adalah tagihan yang dikenakan kepada Pelanggan sebagai akibat

adanya pelanggaran atau kelainan pemakai Tenaga Listrik yang dipasok dari PLN;

18. Surat Pengakuan Hutang (SPH) adalah surat pernyataan kesanggupan Pelanggan untuk

mengakui dan melunasi kewajiban pembayaran atas Tagihan Susulan kepada PLN;

19. Pemutusan Sementara adalah penghentian untuk sementara penyaluran Tenaga Listrik ke

instalasi Pelanggan;

20. Pembongkaran Rampung adalah penghentian untuk seterusnya penyaluran tenaga listrik

ke Instalasi Pelanggan dengan mengambil seluruh instalasi PLN yang dipergunakan untuk

penyaluran tenaga listrik ke Instalasi Pelanggan;

21. Daya Tersambung adalah daya yang disepakati Para Pihak yang dituangkan dalam Syarat

dan Ketentuan Jual Beli Tenaga Listrik;

22. Uang Jaminan Langganan (UJL) adalah uang yang merupakan jaminan atas pemakaian

daya dan tenaga listrik selama menjadi Pelanggan reguler.

23. Sertifikasi Laik Operasi (SLO) adalah sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga inspeksi

teknik tegangan rendah yang menyatakan suatu instalasi listrik laik;

24. Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT/TR) adalah lembaga yang bergerak

dalam bidang sertifikasi dan pengujian instalasi tenaga listrik serta memiliki kewenangan

dalam menerbitkan sertifikasi laik operasi;

25. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan adalah direktorat yang melaksanakan tugas atas

perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta standarisasi teknis di bidang

ketenagalistrikan;

26. Layanan Satu Pintu adalah layanan penyambungan baru atau tambah daya yang

dipaketkan dengan jasa Sertifikasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik atas bangunan

milik Pelanggan/Calon Pelanggan melalui fasilitas layanan terintegrasi antara PLN,

LIT/TR, dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan;

27. Layanan Paket SLO adalah layanan satu pintu penyambungan baru atau tambah daya

yang terdiri dari paket penyambungan/tambah daya dan pengurusan Sertifikasi Laik

Operasi (SLO);

28. Layanan Non Paket SLO adalah layanan PLN yang hanya meliputi penyambungan atau

perubahan daya sedangkan pengurusan Sertifikasi Laik Operasi (SLO) dilakukan secara

mandiri oleh Konsumen ke LIT/TR;

29. Biaya SLO adalah Biaya Pemeriksaan dan Sertifikasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

yang dibayarkan oleh Calon Pelanggan/Pelanggan tegangan rendah atas pasang baru

atau perubahan daya (termasuk Pajak Pertambahan Nilai) dalam rangka mendapatkan

layanan sertifikasi instalasi pemanfaat tenaga listrik dari LIT/TR terhadap instalasi

bangunan milik Calon Pelanggan/Pelanggan.

Pasal 2 (Ruang Lingkup) PLN bersedia untuk menjual dan menyalurkan tenaga listrik kepada

Pelanggan dan

Pelanggan bersedia membeli dan menerima tenaga listrik yang akan

disalurkan oleh PLN untuk dipergunakan oleh Pelanggan sesuai golongan

tarif dan daya tersambung dengan dasar perhitungan biaya sesuai Tarif

Tenaga Listrik (TTL) yang berlaku.

Pasal 3 (Penyambungan) 1.Penyambungan tenaga listrik akan dilaksanakan oleh PLN setelah Pelanggan :

a)Membayar Biaya Penyambungan (BP), Uang Jamian Langganan (UJL)

(bagi layanan Pasca Bayar) dan Biaya Materai;

b)Membeli Stroom Perdana sebesar minimal Rp. 5.000,00 ( Lima Ribu

Rupiah) bagi layanan listrik sistem prabayar;

c)Menyediakan tempat untuk pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

dan instalasi PLN seperti tiang listrik, penghantar dan gardu apabila diperlukan

oleh PLN;

d)Telah menyelesaikan kewajibannya kepada PLN

apabila di lokasi bangunan yang akan dilakukan

Penyambungan terdapat kewajiban jual beli tenaga

listrik yang belum diselesaikan atas pemakaian

tenaga listrik sebelumnya;

2.Proses penyambungan tenaga listrik akan

dibatalkan, apabila di lokasi bangunan yang akan

dilakukan penyambungan terdapat Putusan

Pengadilan dan/atau Ketentuan Pemerintah

sedemikian sehingga bangunan tersebut harus

dibongkar. Biaya penyambungan terkait pembatalan

penyambungan ini tidak dapat dikembalikan kepada

Pelanggan, jika PLN telah melakukan investasi untuk

penyambungan tenaga listrik tersebut.

Pasal 4 (Ketentuan Teknis) 1.PLN akan menyalurkan tenaga listrik kepada Pelanggan sesuai daya tersambung dengan

frekuensi sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PLN.

2.Penyaluran tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara terus

menerus tanpa terputus-putus, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut :

a)Terjadi force majeure;

b)Dilakukan pemutusan sementara sesuai ketentuan Pasal 1 butir 19

Syarat dan Ketentuan ini;

c)PLN mengalami kekurangan penyediaan tenaga listrik;

d)PLN melakukan pemeliharaan dan/atau perbaikan pembangkit dan/atau jaringan;

e)Atas perintah Instansi yang berwenang atau Pengadilan;

3.Apabila terjadi penghentian penyaluran tenaga listrik karena alasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), maka Pelanggan tidak berhak untuk menuntut ganti rugi dalam

bentuk apapun juga kepada PLN.

Pasal 5 (Pengukuran dan Pembatasan) 1.Pemakaian tenaga listrik Pelanggan sebagaimana dimaksud dalam Syarat dan Ketentuan ini akan

diukur dengan kWh meter atau MPB milik PLN yang dipasang pada sisi jaringan tegangan rendah milik

PLN bagi Pelanggan tegangan rendah.

2.kWh meter dan MPB yang digunakan untuk mengukur pemakaian tenaga listrik Pelanggan telah

dikalibrasi dan ditera oleh Instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3.Pembatasan pemakaian tenaga listrik Pelanggan sebagaimana dimaksud dalam Syarat dan Ketentuan

ini menggunakan alat pembatas/Mini Circuit Breaker (MCB) milik PLN yang dipasang pada sisi jaringan

Tegangan Rendah milik PLN bagi Pelanggan tegangan rendah.

4.Pelanggan dapat meminta kepada PLN untuk dilakukan penggantian APP apabila terjadi kerusakan APP

yang bukan disebabkan dari kesengajaan Pelanggan. Jika menurut pemeriksaan PLN penyebab

kerusakan ada unsur kesengajaan atau kelalaian dari Pelanggan, maka

Pelanggan dikenakan biaya penggantian/pemasangan kWh Meter atau MPB dan/atau Tagihan Susulan

apabila ditemukan Pelanggaran.

5.Apabila terjadi kerusakan pada kWh Meter atau MPB, maka PLN berkewajiban mengganti dengan kWh

Meter atau MPB lainnya.

6.Apabila terjadi kerusakan APP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5), yang mengakibatkan

perhitungan pemakaian antara sisa Stroom dengan pemakaian kWh Meter mekanik muncul kekurangan

tagih, maka akan dilakukan perhitungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 6 (Nilai Stroom Listrik

Prabayar)

1.Stroom isi ulang Listrik Prabayar yang dapat dibeli

Pelanggan minimal senilai Rp.20.000,00 (dua puluh

ribu Rupiah) atau sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2.Stroom sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dibeli di tempattempat penerimaan

pembayaran tagihan listrik dan atau tempat-tempat

pembelian Stroom Listrik Prabayar.

Pasal 7 (Stroom Listrik Prabayar Habis) 1.Apabila Stroom Listrik Prabayar habis dan

Pelanggan tidak melakukan pengisian Stroom, maka

aliran listrik terputus.

2.Sebelum Stroom Listrik Prabayar sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) habis, maka MPB akan

mengeluarkan peringatan berupa bunyi atau kedip

selama waktu tertentu.

Pasal 8 (kewajiban dan hal PLN) 1.Kewajiban PLN :

a)Menyediakan APP setelah Pelanggan memenuhi persyaratan Penyambungan.

b)Menyediakan tenaga listrik secara berkesinambungan sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan

(TMP) PLN.

c)Melakukan perbaikan pada sambungan Tenaga Listrik dan/atau penggantian APP apabila terjadi

kerusakan.

d)Memberikan pelayanan dan informasi atas keluhan atau gangguan Listrik Prabayar.

e)Memberikan pelayanan dan informasi atas keluhan tidak munculnya token setelah transaksi

pembelian stroom isi ulang listrik prabayar.

2.Hak PLN :

a)Melakukan pemadaman atau penghentian penyaluran tenaga listrik dalam

pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, pemeriksaan, perluasan dan/atau

rehabilitasi instalasi dan/atau peralatan listrik milik PLN.

b)Memasuki dan/atau melintasi tanah dan bangunan Pelanggan untuk melakukan :

•Penyambungan baru atau tambah daya;

•Pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, pemeriksaan, perluasan dan/atau rehabilitasi

instalasi dan/atau peralatan listrik milik PLN;

•Pemeriksaan dalam rangka Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dan

segala penyelesaiannya berdasarkan peraturan perundangundangan dan

ketentuan P2TL yang berlaku;

•Penebangan atau pemotongan tumbuh-tumbuhan milik Pelanggan di lokasi

manapun yang menurut PLN membahayakan kelangsungan penyaluran tenaga

listrik atau keselamatan umum;

Pasal 9 (Kewajiban dan Hak Pelanggan) Kewajiban Pelanggan :

Menyetujui ketentuan penempatan APP milik PLN sedemikian rupa sehingga aman dan mudah

untuk diperiksa petugas PLN;

Menjaga APP dan perlengkapan milik PLN;

Mengijinkan PLN memasang instalasi listrik antara lain tiang listrik dan/atau peralatan pendukung

lainnya di halaman rumah atau bangunan Pelanggan dan mengijinkan PLN menarik jaringan listrik

dari bangunan Pelanggan guna memberikan sambungan listrik kepada bangunan lain;

Membayar ganti rugi APP yang hilang atau rusak akibat kelalaian atau kesengajaan Pelanggan

sesuai ketentuan yang berlaku;

Membayar tagihan atas pemakaian listrik secara tepat waktu;

Membayar tagihan susulan akibat ditemukannya pelanggaran pemakaian tenaga listrik dan/atau

akibat pemakaian tenaga listrik tidak terukur secara penuh akibat peralatan pengukuran bekerja

tidak normal bukan dikarenakan kesalahan Pelanggan;

Menyediakan lokasi, membayar biaya pemindahan dan ganti rugi kWh yang tidak tersalur, apabila

Pelanggan bermaksud untuk memindahkan tiang listrik dan peralatan pendukung lainnya atas

persetujuan PLN;

Menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik pada saat akan dilaksanakan penyambungan

tenaga listrik di gedung/persil Pelanggan. 2. Hak Pelanggan :

Mendapat sambungan tenaga listrik;

Menerima pelayanan sesuai Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) yang telah ditetapkan PLN dan

mendapatkan kompensasi apabila PLN tidak dapat memenuhi TMP sesuai ketentuan yang

berlaku;

Mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan

instalasi tenaga listrik milik PLN;

Mendapat informasi dan penjelasan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan tenaga listrik;

Pasal 10 (Biaya Keterlambatan) 1.Pelanggan pasca bayar yang membayar tagihan listrik melampaui batas akhir

masa pembayaran dikenakan Biaya Keterlambatan (BK).

2.Batas akhir masa pembayaran tagihan listrik setiap bulannya adalah tanggal

20 (dua puluh).

3.Pelanggan yang terlambat membayar tagihan listrik selain terkena BK juga

dikenakan sanksi pemutusan.

4.Pengenaan BK untuk setiap lembar tagihan dibatasi maksimal 3 (tiga) kali

tarif BK yang diatur sebagai berikut :

a)BK pertama dikenakan untuk pelunasan tagihan listrik setelah batas akhir

masa pembayaran sampai dengan akhir bulan berjalan (bulan ke n) bagi

masing-masing Pelanggan.

b)BK kedua diberlakukan setelah BK pertama, untuk pelunasan tagihan listrik

mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan akhir bulan berikutnya (bulan ke n+1).

c)BK ketiga diberlakukan setelah BK kedua, untuk pelunasan tagihan listrik

mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan akhir bulan berikutnya (bulan ke n+2).

Pasal 11 (Larangan) 1.Pelanggan dilarang menjual dan/atau menyalurkan tenaga listrik Pelanggan yang

dibeli dan diterima dari PLN kepada Pihak Lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan

tertulis dari PLN.

2.Pelanggan dengan cara dan alasan apapun dilarang membuka, merusak atau

merubah peralatan listrik milik PLN, baik yang dilakukan oleh Pelanggan maupun Pihak

Lain.

3.Pelanggan dilarang memakai tenaga listrik selain peruntukan sesuai Surat Perjanjian

Jual Beli Tenaga Listrik .

4.Pelanggan dilarang memindahkan peralatan listrik milik PLN tanpa seijin PLN;

5.Pelanggan dilarang menyalakan Instalasi Milik Pelanggan (IML) apabila IML nya belum

memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Layanan Online 1.Sambungan Baru

Layanan permohonan penyambungan baru listrik

secara online yang cepat, mudah, nyaman, dan

aman serta dapat dimonitor prosesnya.

2.Perubahan Daya/Migrasi

Layanan permohonan perubahan daya dan migrasi

listrik secara online yang cepat, mudah, nyaman, dan

aman serta dapat dimonitor prosesnya.

3.Sambungan Sementara

Layanan permohonan penyambungan listrik

sementara secara online yang cepat, mudah,

nyaman, dan aman serta dapat dimonitor prosesnya.

4.Alur permohonan •Pasang baru

•Perubahan daya/ migrasi • Sambung sementara

5. Informasi •Status permohonan pelanggan

•Entri kode Konfirmasi

•Info bank

Layanan Listrik PintarSelama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik paskabayar, yaitu pelanggan

menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan pada bulan berikutnya. Dengan

layanan listrik paskabayar, setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan

menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan, melakukan penagihan kepada

pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen

terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu tertentu. Mekanisme ini tidak

dilaksanakan pada sistem Listrik Pintar.

Listrik Pintar merupakan layanan listrik prabayar yang memungkinkan pelanggan untuk

mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuan. Seperti

halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, pada sistem listrik pintar, pelanggan terlebih

dahulu membeli pulsa (voucher/token) listrik isi ulang melalui gerai ATM sejumlah bank atau

melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online.

Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan (diinput) ke dalam kWh

Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB). Layar MPB akan menyajikan sejumlah

informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan

penggunaan listriknya, seperti :

Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).

Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai selama ini

Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).

Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan

kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jika

energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis,

maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera

dilakukan pengisian ulang.

Dengan demikian, pelanggan dapat mengetahui secara

persis dan real time penggunaan listrik di rumah setiap saat

dan kapan saja. Pelanggan juga dapat mengoptimalkan

konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah

pembelian listrik.

Keuntungan Listrik Pintar Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik

Melalui meter elektronik prabayar, pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap

saat. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat

mengerem pemakaian listriknya.

Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja

Dengan nilai Pulsa Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000 s.d. Rp 1.000.000 memberikan

keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih

terkontrol dalam mengatur anggaran belanja keluarga).

Tidak akan terkena biaya keterlambatan

Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar

tagihan listrik.

Privasi lebih terjaga

Bagi pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, Listrik Pintar tidak akan membuat pelanggan

menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter , karena meter prabayar secara

otomatis mencatat pemakaian listrik pelanggan (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter).

Jaringan luas pembelian token atau pulsa listrik

Saat ini pembelian token atau pulsa Listrik (voucher) Pintar sudah bisa didapatkan di lebih dari 30.000

ATM di seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket pembayaran listrik online.

Tepat digunakan bagi pelanggan yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa (kos)

Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, pelanggan tidak perlu khawatir lagi dengan tagihan listrik yang

tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan karena pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab

dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penyewa.

Token Listrik Token atau pulsa listrik adalah 20 digit angka yang

dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi

ulang listrik. Nilai listrik isi ulang yang dijual di

ATM atau Payment Point sebesar :

Rp 20.000,-

Rp 50.000,-

Rp 100.000,-

Rp 250.000,-

Rp 500,000,-

Rp 1.000.000,-

Info membeli token listrik

Token atau pulsa listrik dapat dibeli di : Loket Payment Point Online Banking (Mitra Bank)

Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller)

Bank BPRKS (EDC, ATM, ADM, Internet Banking)

Bank Danamon

Bank Danamon Syariah

Bank BNI (ATM)

Bank Mandiri (ATM)

Bank BRI

Bank NISP (ATM)

Bank BCA (ATM)

Cara membeli lewat ATM

Informasi meter Pra Bayar

Untuk mengetahui informasi mengenai petunjuk

penggunaan meter prabayar, klik link di bawah ini. Meter Prabayar Actaris

Meter Prabayar Landis Gyr

Meter Prabayar Star

Meter Prabayar Hexing

Meter Prabayar Itron

PLN Mulai Bangun Transmisi Listrik 500 KV untuk Jawa-Bali

(Rencana Proyek Kedepan)

Dimana pembangkit 8769 MW. 65% pembangkit di Jawa

Timur (5670 MW) terhubung langsung ke Sistem 500 kV.

Hanya 35 % pembangkit

Pembangkit & Beban Subsistem yang mensuplai Surabaya

(3099 MW) yang terhubung melalui Sistem 150 kV. Kota Surabaya disuplai dari Subsistem

Krian-Gresik yang memiliki daya mampu sebesar 2240 MW, beban saat ini 1765 MW, dengan

cadangan sebesar 475 MW

Pertumbuhan Beban Puncak

Sumber : http://www.pln.co.id/

DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA SURABAYA UTARA

Aplikasi Pendukung

Sumber:

http://www.pln.co.id/