Data Marketing Mix

33
Marketing Mix Product Satu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbu yang disertakan, yakni: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam varians. Ada Indomie goring, Indomie rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu juga ada Indomie duo dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukan bahwa Indomie ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan selera konsumen. INFORMASI NILAI GIZI Indomie Mi Goreng Jumlah Sajian per Kemasan: 1 Takaran Saji: Sekitar 170g. Jumlah per sajian Energi: 1620kJ (390Cal ) Protein: 8g Lemak Total: 17g Lemak Jenuh: 11g Kolesterol: 0mg

description

marketing mix produk indomie

Transcript of Data Marketing Mix

Page 1: Data Marketing Mix

Marketing Mix

ProductSatu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5

bumbu-bumbu yang disertakan, yakni: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa

dan bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.

Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam

varians. Ada Indomie goring, Indomie rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada

Indomie citarasa tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu

juga ada Indomie duo dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukan bahwa

Indomie ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga

terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan selera

konsumen.

INFORMASI NILAI GIZI

Indomie Mi Goreng

Jumlah Sajian per Kemasan: 1

Takaran Saji: Sekitar 170g.

Jumlah per sajian

Energi: 1620kJ (390Cal)

Protein: 8g

Lemak Total: 17g

Lemak Jenuh: 11g

Kolesterol: 0mg

Karbohidrat: 52g

Gula: 8,5g

Natrium: 830mg

Page 2: Data Marketing Mix

VARIASI

Indomie Mi Goreng memiliki berbagai macam variasi seperti:

Mi Goreng Spesial

Mi Goreng Spesial Plus

Mi Goreng Cabe Ijo

Mi Goreng Pedas

Mi Goreng Iga Penyet

Mi Goreng Rendang

Mi Goreng Spesial JUMBO

Mi Goreng Rasa Ayam Panggang JUMBO

Mi Goreng Kriuuk.. 8x Ayam

Mi Goreng Kriuuk.. 8x Bawang

Mi Goreng Kriuuk.. 8x Pedas

Mi Goreng Cakalang

Mi Goreng Rasa Dendeng Balado

KOMPOSISI INDOMIE MI GORENG SPESIAL PLUS

Mi: Tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, penstabil, pengatur keasaman,

mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan (TBHQ).

Bumbu: Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang putih,

bubuk bawang bombay, perisa identik alami ayam (mengandung penguat rasa dinatrium

inosinat dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat,

Pantotenat).

Minyak: Minyak nabati dan bawang merah.

Kecap Manis: Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu dan

rempah-rempah, minyak wijen.

Saus Cabe: Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman, bumbu, penguat rasa

(mononatrium glutamat, dinatrium inosinat dan guanilat), perisa, pengawet (natrium

benzoat dan natrium metabisulfit).

Bawang Goreng (mengandung antioksidan TBHQ)

Page 3: Data Marketing Mix

(Sumber: Bagian belakang kemasan Indomie Mi Goreng Spesial Plus edisi revisi, PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Jakarta, 2014)

 

PEMASOK BAHAN BAKU

PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok

(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung

lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan

pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 2 Supplier Raw Material

No

Material Supplier

Lokasi

1

Tepung terigu

Bogasari Flour

Mills

Jakarta

2

Minyak goreng Salim Ivomas

Jakarta

3

Bumbu

PT. Food

Ingredient

Development

Cikampek

4 Karton

Packing

Raci Pack

Jakarta

Puri Nusa

Bandung

5 Etiket

Supermova

Jakarta

Prima Makmur Jakarta

Page 4: Data Marketing Mix

Respati

Jakarta

Cipta Kemas

Abadi

Jakarta

Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan

beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu

Departemen ASP, PPIC, Purchasing(Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance

and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan

baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung

karena ketersediaan bahan baku tersebut.

SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam

manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan

baku, yaitu :

Penerimaan

Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang

diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality

Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan

jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang

telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg

per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg.

Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah

memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.

Penyusunan

Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh

kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih

dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan

Page 5: Data Marketing Mix

lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi

tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.

Pengeluaran

Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku

yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi.

Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian

akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas

penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan

melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.

PROSES PRODUKSI YANG TERJADI DI PT. ISM

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,

yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan),slitting (pembentukan

untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan

pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses

yang terjadi pada setiap tahap adalah :

Mixing atau Pencampuran

Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari

material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)

sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang

tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai

dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu

35oC.

Pressing atau Pengepresan

Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres

adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan

mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll

press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll presssehingga terbentuk lembaran

yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran

yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang

dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

Page 6: Data Marketing Mix

Slitting atau Pembentukan Untaian

Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk

gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk

segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan

terbagi dalam beberapa jalur.

Streaming atau Pengukusan

Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter  secara

kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup

tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan

suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat

fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi

gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,

elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses

penggorengan atau frying.

Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan

Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu

dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok

penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

Frying atau Penggorengan

Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,

kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau

minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan

adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air

setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

Cooling atau Pendinginan

Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk

menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan

proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses

penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan

Page 7: Data Marketing Mix

diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk

disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang

kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan

timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram Alur Produksi Mie Instan

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu

membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi

dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas

pengawas jalannya produksi.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi

relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil

demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau

menengah.

OUTPUT PRODUKSI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang

perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie

Page 8: Data Marketing Mix

instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat

pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

1 Indomie

8

2 Indomie Special

2

3 Indomie Vegan

2

4

Indomie Regional

Flavor

11

5 Indomie Kriuk

3

6 Indomie Jumbo

2

7 Indomie SQN

6

8 Indomie Paket

4

9 Supermie Reguler

4

10 Supermie Sedaaap

3

11 Supermie Go Series 3

Page 9: Data Marketing Mix

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

12 Sarimi

6

13 Sarimi Extra Besar

6

14 Sakura

6

15 Intermi

1

16 POP Mie

15

17 Mie Telor

2

18 Anak Mas

2

19 POP Bihun Spesial

4

https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-produksi-pt-

indofood-sukses-makmur-tbk/

PlaceGroup Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus

sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak

secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas

melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang

Page 10: Data Marketing Mix

memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat

melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin

(www.indofood.com ). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam

menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan

bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

Promotion1. Tagline: Indomie Seleraku

2. Iklan    : billboard, iklan TV, sponsor acara

3. Event   : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara

tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di

Yogyakarta).

STRATEGI PROMOSI

Produk Indofood banyak dipromosikan melalui :

         Media elektronik dan cetak yang menarik

         Papan bilboard di jalan-jalan besar

         Menjadi sponsor acara

         Mengadakan ajang lomba membuat jingle untuk indomie

 

Salah satu produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang melakukan promosi besar-

besaran dan berhasil terkenal luas hingga mancanegara adalah Indomie. Rasanya yang enak

merupakan salah satu daya tarik utama mengapa produk ini dapat dikenal luas. Indomie

memiliki tagline yang sangat sederhana namun sangat pas dan ringan untuk didengar dan

diingat oleh masyarakat yaitu, “Indomie seleraku” sedangkan nama atau merk indomie

menjadi salah satu keberhasilan dari memilih nama produk sehingga produk tersebut banyak

dikenal khususnya oleh masyarakat Indonesia. Nama yang singkat, sederhana namun unik,

mudah diingat, menjadi beberapa faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakat Indonesia

Page 11: Data Marketing Mix

sendiri beranggapan bahwa nama atau merk indomie berasal dari kepanjangan Indonesia-

mie sehingga menimbulkan asumsi bahwa indomie membawa jati diri bangsa.

Salah satu promosi indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen untuk

bercerita seputar pengalamannya bersama indomie. Cara ini juga tergolong cukup sukses

dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat

dalam media elektronik yaitu iklan televisi.

A. Teknik Promosi Produk Indomie

1) Indomie Jingle Dare

Adalah sebuah inovasi promosi dengan menggunakam metode langsung ke

konsumen khusunya pelajar SMA. Dalam Indomie Jingle Dare Indomie mengadakan

kompetisi bagi pelajar tingkat SMA untuk membuat Jingle (Lagu pendek yang

dilakukan untuk pengenalan atau kegiatan komersial) bagi produk Indomie.

Kegiatan ini dimulai pada tahun 2008 sampai sekarang sudah sampai Indomie Jingle

Dare ke 4.

Gambar 1: Event Indomie Jingle Dare 3 yang ramai.

2) Selebritas

Selebriti atau dalam hal ini orang yang sangat populer digunakan untuk

mendukung kekuatan merek suatu produk. Pada saat tahun 2007-2008 Indomie

menggunakan Gita Gutawa yang merupakan penyanyi dan aktris remaja terfavorit

pada saat itu dan berhasil mempertahankan gelar Top Brand. Indomie juga pernah

Page 12: Data Marketing Mix

menggunakan aktris 3 Diva dan talenta non artis dalam mengiklankan produknya

seperti Legenda Bulutangkis Indonesia, Liem Swie King dan Sherina Munaf.

Gambar 2: Liem Swie King dan Sherina Munaf saat membintangi iklan Indomie.

3) Ini Ceritaku Apa Ceritamu

Adalah teknik promosi paling baru dan paling berpengaruh dalam dunia

periklanan. Teknik ini membujuk konsumen untuk membuat sebuah cerita tentang

Indomie (Diutamakan kisah nyata / pengalaman) kemudian di pulikasikan di media

televisi, Internet dan Radio. Teknik ini termasuk sangat unik karena menjadikan

konsumen sebagai objek sekaligus subjek promosi itu sendiri. Sebagai contoh ada

seorang mahasiswa di luar negeri yang harus rela mencari Indomie karena dia rindu

dengan rasanya.

Gambar 3: Iklan Indomie Apa Ceritamu?

4) Lain-Lain

Selain tiga teknik promosi tersebut Indomie juga menggunakan teknik

promosi umum seperti mensponsori acara dari pihak lain, pemasangan billboard

(papan poster) di jalan dan di mobil distribusi atau shop sign (spanduk) di setiap

took yang menjual Indomie.

Page 13: Data Marketing Mix

Indomie mempumyai Tag Line (Jargon) yang sudah sangat terkenal yaitu

“Indomie…… Seleraku…….”

Gambar 4: Poster besar Indomie di jalan.

B. Hasil Promosi Indomie

Berdasarkan hasil survey sosial media yang dilakukan oleh badan pengamat ekonomi

seperti SITTI, SWA dan OMG Consultant, Indomie dinobatkan sebagai brand mie instan

yang paling banyak dibicarakan “Sosial Media”, coba kita kembali ke masyarakat

Indonesia pada tahun 1982 penjualan produk Indomie meningkat dengan tajam dengan

diproduksinya “Indomie Rasa Kuah Kari Ayam” dan 1983 saat Indomie Mie Goreng

pertama kali di produksi.

Kapasitas produk Indomie mencapai 11 Miliar bungkus per tahun dan 880 juta

bungkus yang diekspor ke 80 Negara diantaranya Arab Saudi, Amerika Serikat,

Australia, Inggris, China, Jepang, Nigeria, Thailand, dan Sisanya sejumlah

10.120.000.000 bungkus di produksi untuk Indonesia.

C. Teknik Distribusi Indomie

Dalam mendistribusikan produk Indomie, PT Indofood memiliki Grup khusus yang

bertugas mendistribusikan produk-produknya yaitu Grup Distribusi Indofood yang

memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, dan menembus sudut kepulauan

sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan

penghantaran.

Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet banyak, termasuk

pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis

dalam waktu sesingkat mungkin.

Berikut tabel teknik distribusi Indomie,

Page 14: Data Marketing Mix

No

.Saluran Contoh

1. Pabrik KonsumenDisrtribusi korban

bencana alam

2. Pabrik Pedagang Eceran KonsumenDisribusi ke outlet

Indomie

3.Pabrik Pedagang Besar Pedagang Eceran

Konsumen

Disrtribusi ke warung

dan toko besar

4.Pabrik Agen Pedagang Besar Pedagang

Eceran Konsumen

Distribusi bekerjasama

dengan agen

Tabel 1: Teknik Distribusi Indomie

Gambar 5: Teknik distribusi Indomie bertingkat (melalui agen)

STRATEGI PEMASARAN

Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi

pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu

menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran

itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap

milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang diluncurkan

pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai

diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood.

Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood

Page 15: Data Marketing Mix

terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan

penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar

6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan

itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini

divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar

bungkus.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi

Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic

growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain

itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap

melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan

higher price and higher margin.

SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING

Segmenting

1. Geografis     : wilayah seluruh Indonesia, dari kepadatan tinggi sampai rendah.

2. Demografis  :  jenis kelamin (semua), agama (semua), pekerjaan (semua), pendidikan

(tidak ada batasan), ras (tidak ada batasan).

3.  Psikografis  :  gaya hidup konsumtif, praktis dan hemat.

4. Perilaku        :  tingkat pemakaian tinggi hingga rendah, loyalitas konsumen, tujuan

penggunaan.

Targeting

Target pasarnya adalah semua umur kecuali balita.

Positioning

1. Menanamkan di benak konsumen bahwa indomie adalah mie-nya orang Indonesia,

dengan cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai dengan taglinenya

“Indomie Seleraku”.

2. Mie instant yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat dihidangkan dengan lauk

pauk lainnya.

Price (Harga)

Page 16: Data Marketing Mix

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket

1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi

semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp.

1700,- .

Page 17: Data Marketing Mix

Harga Mie Indomie 2015

Jenis Harga

Indomie Mie Instant Rasa Ayam Bawang 69g Rp. 1500/pcs

Indomie Mie Instant Rasa Soto Mie 75g Rp. 1500/pcs

Indomie Mie Goreng Rp. 1550/pcs

Indomie Rebus Rasa Ayam Spesical Rp. 1500/pcs

Indomie Rebus Rasa Ayam Bawang Rp. 1500/pcs

Indomie Rebus Rasa Kaldu Ayam Rp. 1450/pcs

Page 18: Data Marketing Mix

Indomie Mi Goreng Rasa Cabe Ijo 85g Rp. 1550/pcs

Indomie Kari Ayam Bawang Goreng 72g Rp. 1500/pcs

Indomie Jumbo Goreng Ayam Panggang 127g Rp. 2500/pcs

Indomie Mie Keriting Ayam Panggang 90g Rp. 3500/pcs

Indomie Mie Instant Rasa Mie Kocok Bandung 75g Rp. 1700/pcs

Indomie Jumbo Goreng Special 129g Rp. 2500/pcs

Indomie Mie Keriting Goreng Special 90g Rp. 3500/pcs

Indomie Mie Goreng Vegan 85g Rp. 1600/pcs

Indomie Mie Instant Rasa Ayam Special 68g x 40 pcs Rp. 62.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Ayam Bawang 69g x 40 pcs Rp. 60.000/dus

Indomie Kari Ayam Bawang Goreng 72g x 40 Pcs Rp. 66.000/dus

Indomie Mie Instant Regular Kaldu Ayam 65g x 40 pcs Rp. 69.000/dus

Indomie Goreng Rasa Cakalang 75g x 40 Pcs Rp. 75.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Mi Cakalang 82g x 40 pcs Rp. 75.000/dus

Indomie Mie Keriting Ayam Panggang 90g x 40 pcs Rp. 140.000/dus

Indomie Mi Goreng Rasa Cabe Ijo 85g x 40 Pcs Rp. 65.000/dus

Indomie Mie Goreng Vegan 85g x 40 Pcs Rp. 66.000/dus

Indomie Mie Keriting Goreng Special 90g x 40 pcs Rp. 140.000/dus

Indomie Goreng Pedas 79g x 40 Pcs Rp. 65.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Mie Kocok Bandung 75g x 40 pcs Rp. 71.000dus

Indomie Mie Keriting Goreng Ayam Cabe Rawit 90g x 40

pcsRp. 150.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Soto Betawi 75g x 40 pcs Rp. 71.000/dus

Page 19: Data Marketing Mix
Page 20: Data Marketing Mix
Page 21: Data Marketing Mix

Data Biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan.

Tabel berikut adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi

dan penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 1999 sampai tahun2006. Untuk

melihat perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi sertatingkat penjualan dari tahun

1999 sampai dengan 2006 dijelaskan melalui

tabeldan grafik. Dengan menggunakan tabel maupun grafik dapat dilihat tingkatkenaikan atau 

penurunan dari biaya promosi, distribusi maupun penjualan.

Padatabel 1 terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahunmengalami kenai

kan. Tahun 1999 sampai tahun 2006 mengalami kenaikan17.09% tetapi pada tahun 2002 – 20

03 mengalami penurunan sampai 4.4%kemudian pada tahun 2004 mengalami kenaikan

sebesar 18.8%. Pada tahun 2005mengalami penurunan sebesar 5.66% dan akhirnya pada

tahun 2006

mengalamikenaikan sebesar 5.99%. perkembangan biaya distribusi yang mengalamikenaikan

dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2002 yang mengalami penurunansebesar Rp 31

milyar. Mengalami kenaikan maupun penurunan, misalnya padatahun 1999 – 2001

mengalami kenaikan sebesar 27.02%, sedangkan pada tahun2002 mengalami penurunan yang

drastis sebesar 34.04% kemudian tahun 2003mengalami kenaikan sebesar 48.64%, tahun

2004-2005 mengalami penurunankembali sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2006 men

Page 22: Data Marketing Mix

galami kenaikansebesar 38.67%. perkembangan penjualan dari tahun ke tahun secara

fluktuasi, baik dilihatdari rupiah maupun persentasenya. Pada tahun 1999-2000 persentase

penjualanmencapai 23.42%, sedangkan pada tahun 2000-2001 mengalami penurunansampai

dengan 11.66%. Selama tahun 2002-2003 mengalami kenaikan sebesar 11.83%, tahun 2004

mengalami penurunan sebesar 0.83%, tahun 2005 mengalamikenaikan sebesar 3.06% dan

pada akhir 2006 mengalami kenaikan sebesr 17.47%.Perkembangan biaya promosi terlihat

pada gambar 1, biaya distribusi terlihat pula pada gambar 2 dan tingkat penjualan. Terlihat

dengan jelas terjadinya kenaikandan penurunan dari tahun ke tahun. perbandingan antara

biaya promosi, biaya

http://katadata.co.id/berita/2014/05/26/penjualan-mie-instan-melambat

http://www.slideshare.net/mirsaniati/tak-paper-akhir

Page 23: Data Marketing Mix

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40338/5/Chapter%20I.pdf

Page 24: Data Marketing Mix

Sumber data : skripsi 2013

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9834/SKRIPSI.pdf?sequence=1