Dasar Teori Pemilu

5
DASAR TEORI 1. Pengertian Pemilu a) Menurut (Ramlan, 1992:181) Pemilu diartikan sebagai “ mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai. b) Menurut Ali Moertopo pengertian Pemilu sebagai berikut: “Pada hakekatnya, pemilu adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankn kedaulatannya sesuai dengan azas yang bermaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Pemilu itu sendiri pada dasarnya adalah suatu Lembaga Demokrasi yang memilih anggota-anggota perwakilan rakyat dalam MPR, DPR, DPRD, yang pada gilirannya bertugas untuk bersama-sama dengan pemerintah, menetapkan politik dan jalannya pemerintahan negara”. c) Menurut Suryo Untoro “Bahwa Pemilihan Umum (yang selanjutnya disingkat Pemilu) adalah suatu pemilihan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, untuk memilih wakil-wakilnya yang duduk dalam Badan Perwakilan Rakyat, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I dan Tingkat II (DPRD I dan DPRD II)”. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan mengenai pengertian pemilihan umum secara luas yaitu sebagai sarana yang penting dalam kehidupan suatu negara yang menganut azas Demokrasi yang memberi kesempatan berpartisipasi politik bagi warga negara untuk memilih wakil- wakilnya yang akan menyuarakan dan menyalurkan aspirasi mereka. 2. Asas Pemilu a) Langsung, Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nurani, tanpa perantara. b) Umum, Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan dan status sosial.

description

bagian dari pembuatan makalah tentang pemilu sebagai syarat memenuhi tugas pancasila

Transcript of Dasar Teori Pemilu

  • DASAR TEORI

    1. Pengertian Pemilu

    a) Menurut (Ramlan, 1992:181) Pemilu diartikan sebagai mekanisme

    penyeleksian dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang

    atau partai yang dipercayai.

    b) Menurut Ali Moertopo pengertian Pemilu sebagai berikut: Pada hakekatnya,

    pemilu adalah sarana yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankn

    kedaulatannya sesuai dengan azas yang bermaktub dalam Pembukaan UUD

    1945. Pemilu itu sendiri pada dasarnya adalah suatu Lembaga Demokrasi yang

    memilih anggota-anggota perwakilan rakyat dalam MPR, DPR, DPRD, yang

    pada gilirannya bertugas untuk bersama-sama dengan pemerintah, menetapkan

    politik dan jalannya pemerintahan negara.

    c) Menurut Suryo Untoro Bahwa Pemilihan Umum (yang selanjutnya

    disingkat Pemilu) adalah suatu pemilihan yang dilakukan oleh warga negara

    Indonesia yang mempunyai hak pilih, untuk memilih wakil-wakilnya yang

    duduk dalam Badan Perwakilan Rakyat, yakni Dewan Perwakilan Rakyat

    (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I dan Tingkat II (DPRD I

    dan DPRD II).

    Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan mengenai

    pengertian pemilihan umum secara luas yaitu sebagai sarana yang penting

    dalam kehidupan suatu negara yang menganut azas Demokrasi yang memberi

    kesempatan berpartisipasi politik bagi warga negara untuk memilih wakil-

    wakilnya yang akan menyuarakan dan menyalurkan aspirasi mereka.

    2. Asas Pemilu

    a) Langsung, Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan

    suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nurani, tanpa perantara.

    b) Umum, Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai

    dengan undang-undang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat

    umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh

    bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras,

    golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan dan status sosial.

  • c) Bebas, Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan

    pilihannya tanpa paksaan dari siapapun. Didalam melaksanakan haknya, setiap

    warga negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan

    kehendak hati nurani dan kepentingannya.

    d) Rahasia, Dalam memberikan suaranya pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak

    akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun, pemilih

    memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak diketahui oleh orang lain

    kepada siapapun suaranya diberikan.

    e) Jujur Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggara pemilu, aparat

    pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta

    semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    f) Adil Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilu dan peserta pemilu

    mendapat peralatan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.

    3. Tujuan pemilu

    Pemilu diselengarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat dan wakil

    daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan

    memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagai

    mana diamanatkan dalam UUD 1945.

    4. Manfaat Pemilu

    a) Pemilu merupakan implementasi perwujudan kedaulatan rakyat. Asumsi

    demokrasi adalah kedaulatan terletak di tangan rakyat. Karena rakyat yang

    berdaulat itu tidak bisa memerintah secara langsung maka melalui pemilu

    rakyat dapat menentukan wakil-wakilnya dan para wakil rakyat tersebut akan

    menentukan siapa yang akan memegang tampuk pemerintahan.

    b) Pemilu merupakan sarana untuk membentuk perwakilan politik. Melalui

    pemilu, rakyat dapat memilih wakil-wakilnya yang dipercaya dapat

    mengartikulasikan aspirasi dan kepentingannya. Semakin tinggi kualitas

    pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat yang bisa terpilih dalam

    lembaga perwakilan rakyat.

    c) Pemilu merupakan sarana untuk melakukan penggantian pemimpin secara

    konstitusional. Pemilu bisa mengukuhkan pemerintahan yang sedang berjalan

    atau untuk mewujudkan reformasi pemerintahan. Melalui pemilu,

  • pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya rakyat untuk memimpin kembali

    dan sebaliknya jika rakyat tidak percaya maka pemerintahan itu akan berakhir

    dan diganti dengan pemerintahan baru yang didukung oleh rakyat.

    d) Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi.

    Pemberian suara para pemilih dalam pemilu pada dasarnya merupakan

    pemberian mandat rakyat kepada pemimpin yang dipilih untuk menjalankan

    roda pemerintahan. Pemimpin politik yang terpilih berarti mendapatkan

    legitimasi (keabsahan) politik dari rakyat.

    e) Pemilu merupakan sarana partisipasi politik masyarakat untuk turut serta

    menetapkan kebijakan publik. Melalui pemilu rakyat secara langsung dapat

    menetapkan kebijakan publik melalui dukungannya kepada kontestan yang

    memiliki program-program yang dinilai aspiratif dengan kepentingan rakyat.

    Kontestan yang menang karena didukung rakyat harus merealisasikan janji-

    janjinya itu ketika telah memegang tampuk pemerintahan.

    5. Tahapan Pemilu

    a) Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih, Kegiatan awal

    yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pemilu adalah pendaftaran orang-

    orang yang memilki hak untuk memilih, misalnya yang sudah berusia minimal

    17 tahun, bukan anggota TNI/Polri, tidak terganggu jiwanya dan sebagainya.

    Pendaftaran pemilih sangat penting untuk memastikan hanya mereka yang

    berhak yang bisa menggunakan hak pilihnya, juga untuk pengadaan logistik

    pemilu seperti pencetakan surat suara, pembuatan Tempat Pemungutan Suara

    (TPS), bilik dan kotak suara dan sebagainya.

    b) Pendaftaran dan Penetapan Peserta Pemilu, KPU juga perlu mendaftar

    siapa yang boleh jadi peserta pemilu? Tidak semua orang atau partai boleh ikut

    pemilu, tanpa ada syarat yang harus dipenuhi. Bisa kacau bro. Ada syarat-

    syarat yang harus dipenuhi untuk bisa didaftarkan sebagai peserta pemilu.

    Nah, tugas KPU adalah memverifikasi (memeriksa) kelengkapan syarat-syarat

    itu sehingga mereka bisa ditetapkan sebagai peserta pemilu.

    c) Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan, Pemilu

    dimaksudkan untuk memperebutkan kursi di DPR, DPD atau DPRD.

  • d) Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD

    kabupaten/kota, Tahap selanjutnya adalah pencalonan anggota DPR, DPD,

    DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Partai politik akan mengajukan

    daftar calon untuk dipilih rakyat dalam pemilu secara langsung.

    e) Masa kampanye, ini tahapan yang paling heboh. Banyak poster, spanduk,

    kumpulan massa dan bahkan arak-arakan di jalan-jalan. Tujuan kampanye

    sebenarnya untuk memperkenalkan visi, misi dan program partai atau calon

    kepada rakyat kalau mereka terpilih sebagai wakil rakyat.

    f) Masa tenang, Masa tenang adalah masa antara berakhirnya kampanye dan

    pemungutan suara. Saat itu semua bentuk kampanye harus dihentikan dan

    semua pihak fokus pada persiapan pemungutan suara. Itulah yang disebut

    masa tenang.

    g) Pemungutan dan penghitungan suara, Inilah tahapan yang dinanti-nanti

    semua pihak yang terlibat dalam pemilu. Saat itu rakyat diberi kesempatan

    untuk mendatangi TPS guna memilih calon pemimpin atau wakil rakyat yang

    mereka nilai layak mewakili mereka. Setelah pemungutan suara usai, akan

    dilakukan penghitungan suara. Kamu bisa berpartisipasi secara aktif

    mengawasi atau memantau pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara

    di TPS.

    h) Penetapan hasil Pemilu, Setelah suara dihitung, barulah hasilnya ditetapkan.

    Saat itu akan diketahui siapa yang keluar sebagai pemenang dalam pemilu,

    siapa saja yang terpilih jadi wakil rakyat, berapa banyak jumlah suara yang

    diperoleh setiap peserta pemilu.

    i) Pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD

    kabupaten/kota. Setelah KPU menetapkan hasil pemilu dan calon terpilih, para

    calon wakil rakyat itu akan dilantik sebagai anggota DPR, DPD dan DPRD.

    6. Tiga Jenis Pemilu

    a) Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, Berdasarkan ketentuan umum pasal

    1 UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD,

    yang dimaksud dengan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD adalah pemilu

    untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi dan DPRD

    kabupaten/kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

    Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  • b) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Sejak Pemilu Tahun 2004, presiden

    atau wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Sebelumnya, presiden

    atau wakil presiden dipilih oleh anggota DPR/MPR. Pemilu presiden dan

    wakil presiden adalah pemilu untuk memilih pasangan calon presiden dan

    wakil presiden yang diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol secara

    berpasangan

    c) Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilu kepala daerah

    dan wakil kepala daerah adalah pemilu untuk memilih pasangan calon kepala

    daerah dan wakil kepala daerah yang diusulkan oleh parpol atau gabungan

    parpol dan perseorangan. Sejak tahun 2005, telah diselenggarakan Pilkada

    secara langsung, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

    Penyelenggaraan ini diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa Kepala daerah dan wakil

    kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara

    demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

    Pilkada masuk dalam rezim Pemilu setelah disahkannya UU Nomor 22 Tahun

    2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum sehingga sampai saat ini

    Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah lebih dikenal dengan istilah

    Pemilukada. Pada tahun 2008, tepatnya setelah diberlakukannya UU Nomor

    12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 32 Tahun 2004

    tentang Pemerintahan Daerah