Dasar Teori Gis

13
http://www.banata.net/2011/03/10/pembuatan-kelas-lereng- arcview/ https://muslimpinang.files.wordpress.com/2008/.../gis- dengan-arcview.docx Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid (Prahasta.E, 2001). Kumpulan pixel-pixel yang menggambar suatu obyek spasial dapat disebut sebagai dataset obyek. Setiap pixel dalam dataset raster mempunyai informasi atau sekumpulan data yang unik. Informasi yang terdapat dalam satu pixel dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data atribut (informasi mengenai obyek, misal: sawah, kebun, pemukiman dll) dan koordinat data yang menunjukkan posisi geometris dari data tersebut. Data spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur obyek spasialnya (peta). Akurasi model data ini tergantung pada resolusi atau ukuran dari pixelnya (sel grid) yang mewakili luasan di permukaan bumi. Contoh model data raster ini adalah citra satelit dan DTM (Digital Terrain Model). Secara geometrik, struktur model data raster dapat digambarkan sebagai i kolom dan baris dalam sumbu koordinat x dan y, sedangkan informasi

description

m

Transcript of Dasar Teori Gis

http://www.banata.net/2011/03/10/pembuatan-kelas-lereng-arcview/https://muslimpinang.files.wordpress.com/2008/.../gis-dengan-arcview.docxModel data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid (Prahasta.E, 2001). Kumpulan pixel-pixel yang menggambar suatu obyek spasial dapat disebut sebagai dataset obyek. Setiap pixel dalam dataset raster mempunyai informasi atau sekumpulan data yang unik. Informasi yang terdapat dalam satu pixel dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data atribut (informasi mengenai obyek, misal: sawah, kebun, pemukiman dll) dan koordinat data yang menunjukkan posisi geometris dari data tersebut. Data spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur obyek spasialnya (peta). Akurasi model data ini tergantung pada resolusi atau ukuran dari pixelnya (sel grid) yang mewakili luasan di permukaan bumi. Contoh model data raster ini adalah citra satelit dan DTM (Digital Terrain Model). Secara geometrik, struktur model data raster dapat digambarkan sebagai i kolom dan baris dalam sumbu koordinat x dan y, sedangkan informasi attribute terdapat dalam pixel dapat berupa sumbu z (misal data DTM), atau multi-attribute (n1, n2, n3n, misal data satelit Landsat ). Struktur model data raster dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

Sampling RasterSampling raster dimaksudkan untuk menentukan pusat atau lokasi data data dalam setiap pixel dalam sebuah dataset model raster. Penentuan atau penempatan ini disebut dengan sampling. Sampling dapat dilakukan dengan cara:a. Nilai pixel merupakan nilai rata-rata sampling pixelb. Nilai pixel berposisi di pusat pixelc. Nilai pixel berposisi di sudut pixelBerikut ini adalah ilustrasi sampling nilai dalam dataset raster

SLOPEKemiringan (slope) adalah keadaan dimana ada bidang atau permukaan yang tidak rata, disebapkan ada bagian yang tinggi dan ada bagian yang rendah. Fungsi Slope mengindikasikan tingkat kemiringan dari sebuah permukaan (surface). Slope mengidentifikasikan laju maksimum dari perubahan nilai dari sebuah sel dibandingkan dengan nilai sel disekelilingnya (neighbor cells). Dalam analisis surface, keluaran dari perhitungan slope dapat dalam bentuk persen slope atau derajat slope.Beberapa aplikasi slope:* Menentukan area datar yang cocok untuk lahan-lahan pertanian/perkebunan.* Menentukan area-area yang mempunyai risiko erosi paling tinggi.

ASPECTAspect : Fungsi aspect mencari arah dari penurunan yang paling tajam (steepest down-slope direction) dari masing-masing sel ke sel-sel tetangganya. Nilai output adalah arah aspect: 0 adalah tepat ke utara, 90 adalah timur, dst.Aspect menggambarkan arah hadap dari sebuah permukaan (surface). Aspect mengindikasikan arah kemiringan dari laju maksimum perubahan nilai sebuah sel dibandingkan sel di sekelilingnya. Secara sederhana aspect merupakan arah kemiringan lereng. Dalam analisis surface, keluaran dari perhitungan aspect adalah derajat sesuai arah kompas, seperti dapat dilihat pada Gambar berikut:

Beberapa aplikasi aspect: Cari semua slope yang menghadap ke selatan pada sebuah landscape sebagai salah satu kriteria untuk mencari lokasi paling baik untuk membangun sebuah rumah. Hitung iluminasi matahari untuk masing-masing lokasi pada lokasi penelitian untuk menentukan keragamanhayati pada lokasi tersebut.HILLSHADEFungsi hillshade digunakan untuk memprediksi iluminasi sebuah surface untuk kegunaan analisa ataupun visualisasi. Untuk analisis, hillshade dapat digunakan untuk menentukan panjangnya waktu dan intensitas matahari pada lokasi tertentu. Untuk visualisasi, hillshade mampu menonjolkan relief dari surface. Contoh penggunaan analisis hillshade menggunakan inputHillshade mengindikasikan variasi dari bentuk lahan yang digambarkan dalam bentuk degradasi kecerahan (terang ke gelap). Perhitungan hillshade dilakukan untuk menentukan tingkat kecerahan yang menunjukkan intensitas cahaya matahari yang diterima pada suatu lokasi. Hasil perhitungan hillshade dan kontur biasanya digunakan secara bersama karena fungsinya yang saling mendukung satu sama lain. Hillshade digunakan untuk memberikan gambaran kondisi lereng secara umum tanpa akurasi yang tepat, sedangkan kontur yang berupa line umumnya menggunakan perhitungan matematik ataupun pengukuran yang mempunyai akurasi lebih.

Beberapa aplikasi hillshade Eksplorasi bagaimana korelasi antara laju pertumbuhan tanaman dengan posisi matahari. Membuat visualisasi yang menarik untuk menunjukkan distribusi beragam penggunaan lahan pada terrain.

Contour

Contour yang udh di smooth

Slope

Reclassify

Vector

aspecthillshadekmkm2

Contour 50

Contour 100

Contour 150

Contour 200

Contour 250