Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

17
DASAR TEORI A. Keluarga Berencana Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerugian akibat langsung dari kelahiran bayi bagi ibu, bayi, keluarga dan masyarakat. Keluarga Berencana memiliki manfaat dan dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat : Kehamilan terlalu dini Kehamilan terlalu telat Kehamilan yang terlalu berdesakan jaraknya Terlalu sering hamil dan melahirkan B. Jenis-jenis Metode Kontrasepsi Metode kontrasepsi terbagi menjadi Hormonal dan Non- Hormonal. 1. Hormonal Kontrasepsi kombinasi (hormone estrogen dan progesterone) Pil kombinasi Suntikan kombinasi Kontrasepsi progestin Suntikan progestin Pil progestin (mini pil) Implant AKDR dengan progestin Transdermal patches 2. Non-Hormonal 1

Transcript of Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

Page 1: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

DASAR TEORI

A. Keluarga Berencana

Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya

jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerugian

akibat langsung dari kelahiran bayi bagi ibu, bayi, keluarga dan masyarakat.

Keluarga Berencana memiliki manfaat dan dapat mencegah munculnya

bahaya-bahaya akibat :

Kehamilan terlalu dini

Kehamilan terlalu telat

Kehamilan yang terlalu berdesakan jaraknya

Terlalu sering hamil dan melahirkan

B. Jenis-jenis Metode Kontrasepsi

Metode kontrasepsi terbagi menjadi Hormonal dan Non-Hormonal.

1. Hormonal

Kontrasepsi kombinasi (hormone estrogen dan progesterone)

Pil kombinasi

Suntikan kombinasi

Kontrasepsi progestin

Suntikan progestin

Pil progestin (mini pil)

Implant

AKDR dengan progestin

Transdermal patches

2. Non-Hormonal

Metode Amenore Laktasi

Metode keluarga berencana alamiah

Senggama terputus

Metode barrier : Kondom, Diafragma, Spermisida

Intrauterine devices (IUDs) (alat kontrasepsi dalam rahim)

Sterilisasi : Tubektomi (Metoda operasi wanita/MOW) dan Vasektomi

(Metoda Operasi Pria/MOP)

Emergensi

1

Page 2: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

C. Bentuk Sediaan Obat Kontrasepsi Hormonal

Salah satu jenis kontrasepsi adalah Kontrasepsi Hormonal. Bentuk

sediaan obat kontrasepsi hormonal :

1. Injeksi

2. Implant

3. Kontrasepsi Skin Patch

4. Kontrasepsi Oral Tunggal / Kombinasi

1. Injeksi

Kontrasepsi hormonal dalam bentuk injeksi merupakan bentuk sediaan suspensi,

dikemas dalam vial/flacon untuk sekali pakai, yang diberikan secara suntikan IM.

Contoh :

a. Depomedroxyprogesteron asetat (DPMA).

Cara kerja: menghambat ovulasi dengan cara menekan sekresi

hormon FSH dan LH

Dosis: dosis tunggal: 150 mg umumnya bertahan selama 14 minggu.

Dosis ini diulang tiap 3 bulan.

Keuntungan :

- DPMA tidak menyebabkan efek samping yang serius

seperti tromboemboli.

- Risiko untuk menderita kanker ovarium maupun endometrium

menurun

- Tidak perlu memakan pil KB tiap hari.

- Memberi perlindungan selama 3 bulan.

- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

Kerugian :

- Terjadi perubahan siklus menstruasi pada 50 % wanita pada

pemakaian satu tahun pertama.

- Penggunaannya harus dengan cara disuntik secara

intramuskular.

- Tidak ada perlindungan terhadap penularan penyakit menular

seksual.

- Peningkatan Berat Badan.

2

Page 3: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

- Terlambatnya kembali kesuburan

Nama dagang : Depo Provera atau Depo Ralovera

Depo Progestin

Pengguna kontrasepsi ini bila menghendaki kehamilan akan memperoleh kehamilan

pada bulan ke 12 pasca penggunaan terakhir.

b. Sediaan yang mengandung kombinasi progestin dan estrogen

( Injeksi medroxyprogesteron asetat dan kombinasi estradiol).

Cara kerja : Menekan ovulasi seperti kontrasepsi oral.

Komposisi : Medroxyprogesteron acetat 50 mg ,dan Estradiol

cypionat 10 mg/ml/vial

Dosis : dosis tunggal untuk jangka 1 bulan ; satu vial

diberikan dalam setiap 30 hari.

Keuntungan:

- Siklus haid menjadi teratur, sekitar 28 hari persiklus.

- Dismenore dan perdarahan abnormal berkurang.

Kerugian:

- Terdapat spotting yang irregular.

- Ketergantungan pasien terhadap pelayanan kesehatan.

- Penambahan berat badan.

Nama dagang : - Cyclofem ( Injeksi MPA 50 mg +

Estradiol cypionate 10mg )

- Cyclogeston (Injeksi MPA + Estradiol cypionate )

Pengguna kontrasepsi ini masa subur terjadi pada bulan 6–8 setelah penyuntikan

terakhir.

2. Implant (Sediaan yang mengandung Progestin).

Alat kontrasepsi dalam bentuk obat seperti bacilli/kapsul silastic-silicone lembut

yang berongga yang disusukkan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan

adalah 1 ; 2 ; 6 kapsul.

Cara pemakaian : Kapsul yang panjangnya 34 mm , diameter

2,4 mm disusukkan dibawah kulit .

Jenis :

o Implanon ( terdiri dari satu batang putih)

Isi : Keto-desogestrel 68 mg dan lama kerjanya 3 tahun

3

Page 4: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

o Indoplant atau Jadena ( terdiri dari dua batang )

Isi : Levonorgestrel 75 mg dan lama kerjanya 3 tahun

o Norplant ( terdiri dari 6 batang putih )

Isi : Levonorgestrel 36 mg dan lama kerjanya 5 tahun

Cara kerja : Menekan lonjakan LH juga menekan ovulasi.

Perlindungan kontrasepsi mulai saat 24 jam setelah insersi dimana obat dilepaskan

kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul.

Kapsul diinsersikan secara sub cutan, biasanya pada lengan atas, sehingga tidak

terlihat namun dapat dipalpasi.

Keuntungan :

- Efektif

- Tidak menggunakan estrogen eksogen

- Reversibel

- Tidak ada efek samping yang berkaitan dengan produksi ASI.

- Tidak menaikkan tekanan darah.

- Dapat digunakan jangka panjang. (5 tahun)

Kerugian :

- Melalui bedah minor saat insersi

- Kesukaran dalam pengangkatan implant

Efek samping :

- Gangguan siklus haid

- Peningkatan berat badan

- Pusing

- Mual, anoreksia

Indikasi :

- Wanita post partum

- Wanita menyusui.

- Wanita dengan kontra indikasi penggunaan estrogen

3. Kontrasepsi “Skin Patch”.

Cara pemakaian : Setiap patch dipakai terus selama satu minggu.

4

Page 5: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

Total pemakaian tiga minggu, minggu keempat tidak perlu

memakai.

Penggunaan kontrasepsi ini pada lengan atas, abdomen

bagian bawah, bokong, atau tubuh bagian atas tapi tidak

pada payudara.

Keuntungan :

- Peningkatan kepatuhan pasien

- Efek samping minimal, seperti nausea dan muntah.

Kerugian :

- Sama dengan kontrasepsi oral kombinasi

- Tidak efektif pada wanita dengan berat badan lebih dari 70 kg.

- Kontrasepsi Skin Patch tidak beredar di Indonesia.

Setiap patch mengandung 1 minggu suplai hormone yang melepaskan hormone

steroid dosis rendah yang setara dengan dosis terendah kontrasepsi oral kombinasi.

Kontrasepsi ini melepaskan etinil estradiol (hormone estrogen) 20mcg dan

norelgertromin (hormone progestin) 150mcg setiap hari secara langsung melalui kulit

ke dalam aliran darah.

4. Kontrasepsi Oral

a. Kontrasepsi Oral Tunggal (Minipil).

Kontrasepsi yang bentuknya tablet dalam ukuran mini.

Pil mini hanya berisi derivat Progestin, Norentindron, atau , Norgesterel

Cara kerja :

- menekan ovulasi

- mempengaruhi siklus haid

- meningkatkan viskositas mucus serviks.

Keuntungan:

a. Angka kejadian yang berhubungan dengan estrogen (misalnya

tromboemboli) minimal

b. Penurunan dismenorrhea.

c. Penurunan “premenstrual syndrome symptoms”

d. Fertilitas dengan cepat kembali seperti semula setelah penggunaan

dihentikan.

e. Kontrasepsi yang efektif selama periode menyusui

5

Page 6: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

Kerugian :

f. Kebutuhan untuk terus menggunakan.

g. Diperlukan kontrasepsi lain sebagai backup dalam waktu 48 jam bila

terlambat mengkonsumsi pil (3jam dari waktu yang ditentukan).

Nama dagang : Cerazette (Isi: Desogesterol)

Excluton (Isi: Lynestrenol)

b. Kontrasepsi Oral Kombinasi.

Mekanisme kerja :

Pencegahan ovulasi paling dominan. Baik estrogen maupun progesterone sendiri

memiliki kemampuan menghambat LH dan FSH untuk mencegah ovulasi.

Bentuk sediaannya : tablet / pil kombinasi.

Kombinasi 2 steroid menciptakan efek sinergistik yang memperbesar efek

antigonadotropin dan efek penghambatan ovulasi ke-2 steroid ini.

Keuntungan :

h. Tidak menurunkan libido

i. Efektivitas tinggi bila digunakan secara teratur ( setiap hari pada saat

yang sama )

j. Menstruasi lebih teratur.

Kerugian :

k. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual

l. Harus diresepkan oleh dokter

m. Membutuhkan waktu lama, agar siklus haid kembali normal setelah

penggunaan pil kombinasi dihentikan

n. Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui

Jenis :

o Monofasik

Tablet yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone

aktif estrogen dan progestin dengan dosis yang sama dan 7 tablet tan

pa hormon aktif.

o Bifasik

Tablet tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif

estrogen dan progestin dalam dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet

tanpa hormon aktif

6

Page 7: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

o Trifasik

Tablet tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif

estrogen dan progestin dengan tiga dosis yang berbeda, dengan

7 tablet tanpa hormon aktif.

Kesimpulan :

Sediaan yang mengandung progestin saja ( Mini pil )

Sediaan Progestin

Excluton 0,5 mg Lynestrenol

Cerazette 75 ug Desogestrel

Sediaan yang mengandung gestagen ( Depo injeksi )

Sediaan Progestin

Depo Provera 150 mg Medroxy Progesteron Acetat

Sediaan yang mengandung kombinasi estrogen +progestin (injeksi)

Sediaan Estrogen + Progestin

Cyclofem 50 mg Medroxy Progesteron Acetat

10 mg Estradiol cypionate

Sediaan yang mengandung Progestin ( Implant )

Sediaan Progestin

Implanon 68 mg Etonogestrel

Indoplant 75 mg Levonorgestrel

Norplant 36 mg Levonorgestrel

INTERAKSI OBAT

Menurunkan efek obat-obat :

Obat kontraseptif yang berinteraksi

dengan

Efek samping

Asetaminofen

Benzodiazepin

Guanethidine

Methyldopa

Menurunkan efek analgetik

Menurunkan fungsi psikomotor

Menurunkan efektifitas

Menurunkan efek antihipertensi

7

Page 8: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

Antikoagulan oral

Hipoglikemik oral

Menurunkan efek antikoagulan

Menurunkan efek hipoglikemik

Meningkatkan efek obat-obat :

Obat kontraseptif yang berinteraksi

dengan

Efek samping

Alkohol

Antidepresan

Kortikosteroid

Teofilin

Efek alkohol yang meningkat

Efek antidepresan meningkat

Toksisitas meningkat

Efek yang meningkat

Obat yang menurunkan efek kontraseptif :

Obat yang berinteraksi dengan Efek samping

Barbiturat

Carbamazepine

Griseofulvin

Rifampicin

Menurunkan efektifitas

Menurunkan efektifitas

Menurunkan efektifitas

Menurunkan efektifitas

CARA MENULIS RESEP

Nama dokter :

Alamat :

SIP : Palangkaraya,

8

Page 9: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

R/ Microgynon tablet strip No. I

S. 1. d. d. tab. I. a.n.

---------//-----------

Atau

R/ Microgynon tablet strip No. I

S. u. c

Signa usus cognitus

-------------// -----------

Pro :

Umur :

Injeksi : sda

R/ Injeksi Cyclofem (suspensi 0,5 ml ) ampul No. I

S pro inj

--------------//-----------

R/ Spuit 1 ml No. I

S pro inj

--------//--------

D. Metode Kontrasepsi Non-Hormonal

1. Metode Amenore Laktasi

Dalam metode ini ibu memberikan ASI secara rutin kepada bayinya dan

ibu belum haid. Metode ini efektif digunakan sampai bayi berusia 6 bulan.

Dalm hal ini ibu tidak terpisah dari bayi selama 6 jam dalam sehari dan

harus dilanjutkan dengan pemakaian kontrasepsi lainnya. Cara kerja dari

9

Page 10: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

metode ini adalah menunda ovulasi dan menghambat pembentukan

estrogen melalui perangsangan pengeluaran prolaktin saat menyusui.

Dalam hal ini terdapat keuntungan dan kerugian tentunya.

Keuntungan :

• Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)

• Tidak mengganggu senggama

• Tidak ada efek samping sistemik

• Tidak perlu pengawasan medis

• Tidak perlu obat atau alat

• Tidak perlu biaya

Kerugian :

• Perlu persiapan sejak awal kehamilan agar segera menyusui dalam 30

menit pascapersalinan

• Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai 6 bulan

2.

Kesimpulan

10

Page 11: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF. Obstetri Williams edisi 18.p.1111-9.

Jakarta:EGC

2. Winjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T (eds). Ilmu Kebidanan. P.45-51.

Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

3. Ganiswara SG, Setiabudy R, Suyatna FD, Purwatyastuti, Nafrialdi (eds).

Farmakologi dan Terapi edisi 4. p451-5. Jakarta:Gaya Baru. 2005

4. Williams Obstetrics 21st edition ©2001 by The McGraw-Hill Companies, Inc.

P.62

5. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi edisi 6 tahun 2006-2007

6. Saifuddin AB (ed). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003

7. http://www.menstruation.com.au/fertility.hormonalcontraception.html

8. Hardman Joel G. Goodman & Gilman The Pharmacological Basis of

Therapeutics, 10 th edition 2001, McGraw-Hill, New York

11

Page 12: Dasar Teori - Farmasi - Reproduksi

9. Macmillan MW, King JC, Concise guide to parenteral administration medication,

1989, Pacemarq. Inc.

12