Dasar Teori Analisis Biokimia Darah

3
Dasar Teori Analisis Biokimia Darah Glukosa (gula darah) Glukosa (suatu glukosa monosakarida) adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi repsirasi. Bentuk alami glukosa disebut juga dekstrosa, terutamanya dalam industri pangan. Glukosa dibentuk dari senyawa-senyawa glukogenik yang mengalami glukoneogenesis (Murray 2003). Glukogenesis memenuhi kebutuhan akan glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup dalam makanan. Glukosa juga diperlukan didalam jaringan adiposa sebagai sumber gliserida-gliserol dan mungkin glukosa juga mempunyai peran didalam mempertahankan kadar intermediet pada siklus asam sitrat di seluruh jaringan tubuh. Selain itu glukosa merupakan satu-satunya bahan bakar yang memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob (Murray 2003). Kadar glukosa dalam tubuh makhluk hidup dapat digunakan untuk memprediksi metabolisme yang mungkin terjadi dalam sel dengan kandungan gula yang tersedia. Jika kandungan glukosa dalam tubuh berlebih, maka glukosa tersebut akan mengalami reaksi katabolisme secara enzimatik untuk menghasilkan energi. Namun jika kandungan glukosa tersebut dibawah batas minimum, maka asam piruvat yang dihasilkan dari proses katabolisme bisa mengalami proses enzimatik secara anabolisme melalui glukogenesis untuk mensintesis glukosa dan memenuhi kadar normal glukosa dalma darah (Poediadji 1994). Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dl darah. Metode Follin Wu Metode ini digunakan dalam analisis kuantitatif gula dalam darah. Prinsip metode ini adalah ion kupri akan direduksi oleh gula dalam darah menjadi kupro dan mengendap menjadi Cu2O. Penambahan pereaksi fosfomolibdat akan melarutkan Cu2O dan warna larutan menjadi biru tua, karena ada oksida Mo. Dengan demikian, banyaknya Cu2O yang terbentuk

description

analisis biokimia darah

Transcript of Dasar Teori Analisis Biokimia Darah

Page 1: Dasar Teori Analisis Biokimia Darah

Dasar Teori Analisis Biokimia Darah

Glukosa (gula darah)Glukosa (suatu glukosa monosakarida) adalah salah satu karbohidrat terpenting yang

digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi repsirasi. Bentuk alami glukosa disebut juga dekstrosa, terutamanya dalam industri pangan.

Glukosa dibentuk dari senyawa-senyawa glukogenik yang mengalami glukoneogenesis (Murray 2003). Glukogenesis memenuhi kebutuhan akan glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup dalam makanan. Glukosa juga diperlukan didalam jaringan adiposa sebagai sumber gliserida-gliserol dan mungkin glukosa juga mempunyai peran didalam mempertahankan kadar intermediet pada siklus asam sitrat di seluruh jaringan tubuh. Selain itu glukosa merupakan satu-satunya bahan bakar yang memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob (Murray 2003).

Kadar glukosa dalam tubuh makhluk hidup dapat digunakan untuk memprediksi metabolisme yang mungkin terjadi dalam sel dengan kandungan gula yang tersedia. Jika kandungan glukosa dalam tubuh berlebih, maka glukosa tersebut akan mengalami reaksi katabolisme secara enzimatik untuk menghasilkan energi. Namun jika kandungan glukosa tersebut dibawah batas minimum, maka asam piruvat yang dihasilkan dari proses katabolisme bisa mengalami proses enzimatik secara anabolisme melalui glukogenesis untuk mensintesis glukosa dan memenuhi kadar normal glukosa dalma darah (Poediadji 1994).

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dl darah.

Metode Follin WuMetode ini digunakan dalam analisis kuantitatif gula dalam darah. Prinsip metode ini

adalah ion kupri akan direduksi oleh gula dalam darah menjadi kupro dan mengendap menjadi Cu2O. Penambahan pereaksi fosfomolibdat akan melarutkan Cu2O dan warna larutan menjadi biru tua, karena ada oksida Mo. Dengan demikian, banyaknya Cu2O yang terbentuk berhubungan linier dengan banyaknya glukosa didalam darah. Filtrat yang berwarna biru tua yang terbentuk akibat melarutnya Cu2O karena oksida Mo dapat diukur kadar glukosanya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.

Kadar kreatininKreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otto

yang merupakan zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal. Kreatin adalah asam organik bernitrogen yang terdapat secara alami di dalam hewan vertebrata. Kreatin dapat membantu menyediakan cadangan energi bagi jaringan otot dan syaraf.Kreatin ditemukan pertama kali oleh Derek Edward Bye pada tahun 1832 sebagai komponen dari otot rangka. Nama kreatin sendiri berasal dari bahasa Yunani, dari kata kreas yang berarti daging. Batas normal ureum : 20-40 mg/dl. Batas normal kreatinin : 0,5-1,5 mg/dl (Tanyuri, 2008). Kreatinin terbentuk akibat penguraian oto. Tingkat kreatinin dalam darah mengukur fungsi ginjal. Tingkat yang tinggi biasanya karena masalah dalam ginjal.Pemeriksaan urin dan darah untuk mengetahui kadar kreatinin biasanya menggunakan metode Jaffe Kinetik. Metode ini ditemukan pertama kali oleh Jaffe tahun 1886. Reaksi Jaffe

Page 2: Dasar Teori Analisis Biokimia Darah

berdasar pada reaksi antara kreatinin dan pikrat pada suasana basa yang akan membentuk warna merah oranye dan terjadi perubahan absorbisi pada panjang gelombang 505 nm dan 520 nm.Keuntungan metode pikrat adalah murah, cepat dan jumlah sampel sedikit. Kadar normal kreatinin pada laki-laki adalah 0,6-1,1, mg/dl atau 16-24 mg/kg/hari. Pada perempuan kadar normal kreatininnya adalah 0,5-0,9 mg/dl atau 11-20 mg/kg/hari.Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah, diantaranya adalah :

a. Perubahan massa ototb. Diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makanc. Aktivitas fisik yang berlebih dapat meningkatkan kadar kreatinind. Obat-obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co-trimexazole dapat

mengganggu sekresi kreatinin sehingga meningkatkan kadar kreatinin darah.e. Kenaikan sekresi tubulus dan dekstruksi kreatinin internalf. Usia dan jenis kelamin. Pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada orang

muda, serta pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi dari pada wanita.

Daftar pustaka :Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. EGC : JakartaPoedjiadji, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.Ganong W.F.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGCBudi Darmawan Setia. 2008. Penentuan Kadar Glukosa dalam Darah http://d@rm4_1/penentuankadarglukosadalamdarah (16 Spetember 2014)