Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

44
PRAKTIKUM KOMSEP PEMROGRAMAN KOMPUTER MODUL I DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN Oleh KELOMPOK XVIII Putu Rusdi Ariawan (0804405050) I Gusti Agung Gede Mega Perbawa (0804405049) LABORATORIUM KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Desember 2008

description

Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

Transcript of Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

Page 1: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

PRAKTIKUM KOMSEP PEMROGRAMAN KOMPUTER

MODUL I

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

Oleh

KELOMPOK XVIII

Putu Rusdi Ariawan (0804405050)

I Gusti Agung Gede Mega Perbawa (0804405049)

LABORATORIUM KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Desember 2008

Page 2: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

BAB III

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

Pada bab ini akan ditunjukkan lebih jelas bagaimana perancangan

flowchart, coding, testing, debugging dan penggunaan fungsi serta statement

kontrol, sebagai dasar penggunaan bahasa pemrograman.

3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari pratikum konsep pemrograman komputer dalam hal

dasar penggunaan bahasa pemrograman adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami penggunaan menu-menu dasar yang ada pada

masing-masing bahasa pemrograman khususnya Pascal atau C++.

2. Memahami proses pembuatan program komputer mulai dari pemahaman

masalah, melakukan perancangan algoritma (flowchart), coding, testing dan

debuging.

3. Memahami gaya pemrograman (seni penulisan program) yang baik dan bisa

menerapkannya setiap melakukan pembuatan program.

4. Memahami dan bisa membuat program modul-modul yang berbentuk suatu

fungsi.

5. Memahami penggunaan statement kontrol khususnya if..., if...else...

3.2 Tinjauan Pustaka

Adapun tinjauan pustaka yang digunakan pada pratikum konsep

pemrograman komputer dalam hal dasar penggunaan bahasa pemrograman adalah

sebagai berikut :

3.2.1 Tipe Data

Tipe data dari variabel digunakan untuk mengklasifikasikan informasi

atau data berdasarkan jangkauan nilai dan memori yang dibutuhkan program. Data

yang dipergunakan dalam bahasa pemrograman memiliki ukuran dan tipe yang

berbeda. Setiap tipe data membutuhkan jumlah memori yang berbeda juga untuk

Page 3: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

menyimpannya. Untuk menentukan jumlah memori yang akan diproses program

harus mencamtumkan jenis data yang diperlukan.

Tipe data pada Pascal dikelompokkan menjadi bebebrapa bagian seperti

tipe sederhana, tipe integer, tipe bolean, tipe char, tipe terbilang, tipe

subjangkauan, tipe riil, tipe string, tipe terstruktur, tipe larik, tipe rekaman, tipe

himpunan, tipe berkas dan tipe pointer. Dari masing-masing kelompok tipe data

tersebut dapat dibagi lagi menurut batas nilainya .

Dalam bahasa pascal terdapat bermacam-macam tipe data, namun tipe

dasar pada bahasa ini hannya ada 3 jenis yaitu :

1. Tipe Data Sederhana

2. Tipe Data Terstruktur

3. Tipe Data Pionter

Tipe data dasar yang digunakan dalam pascal dapat dibagi menjadi

beberapa bagian. Berikut adalah skema pembagian tipe data dasar.

3.2.1.1 Tipe Data Sederhana

Biasanya pemrogram mengartikan tipe data ini adalah berupa sebuah

perubah yang hanya menyimpan nilai data saja.

Tipe data ini dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Tipe Ordinal

Karakteristik tipe data ordinal adalah:

1) Nilai dari suatu tipe ordinal merupakan himpunan berurutan(ordered set),

dan setiap nilai mempunyai nilai ordinalitas, yaitu nilai integral. Kecuali

tipe integer, pada tipe data ordinal, nilai pertama mempunyai nilai

ordinalitas 0, berikutnya 1 dan seterusnya. Sedangkan tipe data integer

nilai ordinalitasnya adalah nilai integer itu sendiri. Semua nilai tipe data

ordinal, kecuali yang pertama mempunyai nilai pendahulunya (predesesor)

dan semua nilai kecuali yang terakhir mempunyai nilai yang mengikuti

(suksesor).

Page 4: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

2) Fungsi standard Ord dapat diterapkan terhadap tipe data ordinal untuk

mengetahui nilai ordinalitasnya.

3) Fungsi standard Pred dapat digunakan untuk mengetahui nilai

pendahulunya. Jika fungsi ini diterapkan pada nilai yang pertama akan

menyebabkan kesalahan.

4) Fungsi standard Succ dapat diterapkan untuk mengetahui nilai yang

mengikutinya. Jika fungsi ini diterapkan pada nilai terakhir akan

menyebabkan kesalahan.

Yang termasuk kategori tipe data ini adalah:

a. Tipe Integer

Tipe integer adalah bilangan bulat atau tipe data yang nilainya tidak

mempunyai titik desimal. Ada 5 tipe data yang termasuk dalam kelompok

ini,. Batas nilai masing – masing tipe tersebut terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Tipe Integer

Tipe Batas Nilai Ukuran

Byte 0 ... 255 1 byte

ShortInt -128 ... 127 1 byte

Word 0 … 65535 2 byte

Integer -32768 … 32767 2 byte

LongInt -2147483648 … 2147483647 4 byte

b. Tipe Boolean

Tipe ini merupakan tipe data logika yang berisi dua kemungkinan

nilai yaitu true dan false. TPW memiliki 3 macam jenis, yaitu boolean,

wordbool, dan longbool. Batas nilai masing – masing tipe terlihat dalam

tabel berikut.

Page 5: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Tabel 3.2 Tipe Boolean

tipe ukuran

Boolean 1 byte

Wordbool 2 byte

Longbool 3 byte

c. Tipe Char

Tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard,

memiliki 266 macam yang terdapat dalam tabel ASC II. Contoh: „a‟, „ b‟ ,

„ c‟ yaitu harus diberikan tanda kutip tunggal. Jenis data ini memerlukan

alokasi memori sebesar 1 byte untuk masing – masing data.

d. Tipe Enumerasi

Enumerasi merupakan salah satu tipe yang dapat dibuat sendiri

oleh pemrogram. Tipe ini biasa digunakan pada variable yang nilai

kemungkinannya terbatas (tidak begitu banyak). Nilainya dinyatakan

dengan nama – nama pengenal.

e. Tipe Subjangkauan

Subjangkauan merupakan suatu tipe yang menyatakan suatu

jangkauan nilai dari suatutipe yang sudah ada. Jangkauan nilai ditentukan

oleh nilai terkecil dan nilai terbesar. Antara nilai terkecil dan nilai terbesar

dipisahkan oleh tanda subjangkauan (…).

2. Tipe Real

Dalam turbo pascal terdapat lima macam tipe real, yaitu: real,

single, double, extended, dam comp. Batas nilai masing – masing tipe terlihat

pada tabel di bawah ini.

Page 6: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Tabel 3.3 Tipe Real

u

3.2.1.2 Tipe Data Terstruktur

Setiap perubah pada tipe terstruktur bisa menyimpan lebih dari sebuah

nilai data, masing – masing nilai data tersebut disebut sebagai dengan komponen

elemen. Ukuran tipe tersrtuktur dalam turbo pascal maksimum 65520 byte yaitu

sebesar memori segmen data.

Yang temasuk kategori tipe data ini yaitu:

1. Tipe String

Konstanta string didefinisikan menggunakan tanda kutip tunggal

diikuti dengan rangkaian karakter, diikuti lagi dengan tanda kutip tunggal.

Panjang maksimum konstanta string adalah 255 karakter, panjang

minimum adalah 0.

2. Tipe Larik (Array)

Tip

e

Batas Nilai Ukuran

Rea

l

2,9x10-39

s/d 1,7x1038

6 byte

Sin

gle

1,5x10-45

s/d 3,4x1038

4 byte

Dou

ble

5,0x10-324

s/d

1,7x10308

8 byte

Ext

ended

1,9x10-4951

s/d

1,1x104932

10 byte

Co

mp

-9,2x1018

s/d 9,2x1018

8 byte

Page 7: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Tipe larik adalah tipe yang mempunyai komponen dalam jumlah

tetap dan setiap komponen mempunyai tipe data yang sama. Parameter ini

boleh berupa sembarang tipe ordinal kecuali longInt dan subjangkauan

dari longInt.

3. Tipe Rekaman

Rekaman juga adalah kumpulan data. Perbedaan antara larik

dengan rekaman adalah bahwa dalam larik semua elemennya harus bertipe

sama, tetapi dalam rekaman setiap elemen dapat mempunyai tipe data

yang berbeda satu sama lainnya.

4. Tipe Himpunan

Himpunan adalah kumpulan obyek yang mempunyai tipe data

yang sama dan urutan penulisannya tidak diperhatikan. Turbo pascal

dalam membuat himpunan membatasi jumlah elemen maksimum

adalah256 dan nilai ordinal setiap elemen harus dalam jangkauan 0 sampai

255. Sebab batasan ini adalah nilai maksimum dari integer dalam suatu

byte memori adalah 255, dan tidak dapat membuat himpunan yang

mengandung integer negatif.

3.2.1.3 Penggunaan tipe data

Penggunaan tipe-tipe data disesuikan dengan kebutuhan dan jenis nilai

variabel sehingga penggunann memori komputer oleh program tersebut dapat

seefisien mungkin. Sebagian besar tipe data adalah integer yang merupakan tipe

data numerik yang mewakili seluruh bilangan. Pada saat dipergunakan dalam

program maka digunakan deklarasi terlebih dahulu untuk variabel. Berikut

beberapa contoh deklarasi integer:

Kode Program 3.1 Deklrarasi Integer

bilangan: integer ;

code_bil: integer ;

bil,cd: integer ;

Page 8: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Untuk mendeklarasikan integer digunakan reserved word integer dan

tuliskan nama variabel yang akan dipakai . Tipe data jenis ini nilainya tidak

memiliki titik desimal dan tanda plus minus dapat mendahului bilangan tersebut.

Tipe data kedua bilangan desimal seperti real, singel, doubel dan

extended. Tidak seperti tipe data integer, jenis data ini dapat memiliki bilangan

fraksional. Bilangan desimal digunakan untuk menyatakan nilai eksak. Oleh

karena itu tipe bilangan ini biasanya digunakan untuk perhitungan-perhitungan

ilmiah atau menghitung keuangan. Selain memiliki ketelitian yang lebih besar

dibandingkan integer tipe data ini juga dapat menyatakan nilai yang lebih besar

atau lebih kecil dengan kata lain jangkauannya lebih lebar. Deklarasi tipe data ini

dengan menggunakan reserved word pada nama variabel. Seperti jika program

menemukan reserved word real, maka akan disediakan ruang memori yang cukup

untuk menampung bilangan dan menandai nama variabel untuk menyatakan

bilangan tersebut.

Kode Program 3.2 Deklrarasi Real

Deklarasi yang pertama adalah bentuk yang paling sederhana, yaitu

deklarasi variabel tunggal tanpa nilai awal. Deklarasi yang kedua menunjukkan

deklarasi untuk dua variabel pada satu baris, dan deklarasi semacam ini kalau

terlalu banya dalam satu baris akan menyebabkan program sulit dipelajari. Bentuk

yang ketiga menunjukkan deklarasi dengan pemberian nilaiawal pada variabel

tersebut.

3.2.2 Const

Const atau constanta berfungsi sebagai tempat untuk mendefinisikan

suatu identifier yang berisi harga numeric atau bukan numeric. Suatu identifier

yang didefinisikan pada bagian CONT nilainya akan tetap selama proses

berlangsung sesuai dengan isinya.

saldo_tabungan: real ;

principal, interest: real ;

miliage: real ;

Page 9: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

CONST

Identifier = harga

Kode Program 3.3 Nama program

Harga dapat berupa bilangan integer, real, boolean atau suatu tulisan karakter.

CONST

Jumlah_Data = 10

Judulkalimat = ‘Belajar turbo Pascal 5.5.’;

Phi = 3.1428571;

Uang = 100000;

Kode Program 3.4 Nama program

3.2.3 Var

Var atau variabel yaitu untuk mendefinisikan suatu variabel/identifier

yang akan digunakan dalam program. Variabel adalah suatu nama data yang

nilainya akan berubah-ubah selama proses sedang belangsung. Pemesanan

variabel dinyatakan dengan Var.

Var

x,y : Integer;

Z : Real;

Kode Program 3.5 Var

Page 10: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.2.4 Statemen Control

3.2.4.1 Statemen If

Statement if digunakan dalm permasalahan untuk mengbil suatu

keputusan terhadap dua alternatif. Pengambilan keputusan didasarkan oleh suatu

kondisi yang kita evaluasi apakah bernilai True atau False.

1. Statement if ...then

Bentuk ini, statement akan hanya akan dijalankan kalau kondisi

bernilai True. Bagian kondisi berupa ekspresi. Apabila kondisi bernilai

salah maka proses akan tidak mengeksekusi statement. Digunakan untuk

mengindikasikan adanya pemilihan suatu statement. Statement if ...then

dalam bagan alir digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Flow Chart Statement if ...then

Bentuk pernyataan untuk menggunakan statement if...then

adalah sebagai berikut:

Kode Program 3.6 Deklrarasi Statement if...then

Kondisi

Block_statement

True

(Yes)

False

(No)

IF kondisi THEN

Block_statement

Page 11: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

2. Statement if…else

Statement if…else digunakan untuk menyatakan adanya pemilihan

dimana jika kondisi benar maka mengerjakan block_statement_1 dan jika

kondisi salah maka mengerjakan block_statement_2. Statement ini dapat

digambarkan dengan flow chart sebagai berikut :

Gambar 3.2 Flow Chart Statement if ...else

Bentuk pernyataan untuk menggunakan statement if...else adalah

sebagai berikut:

Kode Program 3.7 Deklrarasi Statement if...else

Dimana Block_statement_1 hanya akan dijalankan jika kondisi

bernilai True (Yes) dan Block_statement_2 hanya akan dijalankan jika kondisi

bernilai False (No).

Kondisi

Block_statement_1 Block_statement_2

True

(Yes)

False

(No)

IF kondisi THEN

Block_statement_1

ELSE

Block_statement_2

Page 12: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.2.4.2 Statement case…of

Statement case…of digunakan untuk menggambarkan adanya

pemilihan lebih dari satu dimana didalamnya terdapat banyak kondisi yang harus

dikerjakan. Statemant ini juga dapat dikatakan sebagai statement if bertingkat.

Dalam diagram bagan alir statement ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.3 Flow Chart Statement case...of

Pada bentuk diatas nilai dapat berupa ekspresi yang bertipe ordinal

misalnya char, byte dan boolean. Daftar_nilai dapat berupa suatu atau

beberapa konstanta bertipe ordinal, yang sesuai dengan tipe nilai.

Bentuk pernyataan untuk menggunakan statement case...of adalah

sebagai berikut:

Nilai=

Daftar_nilai_1

Block_statement_1

Block_statement_2

Block_statement_3

Block_statement_n

Nilai=

Daftar_nilai_2

Nilai=

Daftar_nilai_m

Page 13: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Kode Program 3.8Deklrarasi Statement case...of

Pengujian dilakukan dengan mencocokkan nilai dan daftar_nilai,

dimulai dari yang teratas. Kalau suatu pengujian tidak ada yang cocok,

daftar_nilai berikutnya akan diperiksa. Kalau ada yang cocok, statement

yang terletak sesudah tanda baca : akan dijalankan dan kemudian dieksekusi

dilanjutkan ke END. Bagian ELSE hanya akan dijalanka kalau tak ada satupun

daftar_nilai yang cocok.

3.2.5 Function

Suatu fungsi umumnya mempunyai argumen atau parameter. Parameter

ditulis dalam tanda kurung. Namun bisa saja suatu fungsi tidak memiliki

parameter (contoh fungsi yang tidak memiliki parameter diantaranya adalah pi

dan random, dsb seperti fungsi-fungsi yang telah disediakan dalm program Turbo

Pascal). Bentuk deklarasi dari fungsi :

Kode Program 3.9 Function

CASE nilai OF

daftar_nilai_1: statement_1;

daftar_nilai_2: statement_2;

...

daftar_nilai_m: statement_m;

ELSE

statement_n

END

FUNCTION nama fungsi(daftar parameter): tipe;

Bagian deklarasi;

Block statement;

Page 14: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Dalam hal ini :

1) Daftar_parameter dapat berisi sejumlah parameter.

2) Bentuk dari daftar_parameter :

Daf_parameter_1: tipe1;…;daf_parameter_n: tipe_n

Dengan masing-masing daf_parameter yang dapat berisi sejumlah

parameter yang dipisahkan dengan koma.

1) Tipe menyatakan tipe dari hasil fungsi.

2) Jika fungsi tidak memiliki parameter, tanda () tidak perlu disertakan.

Contoh pendeklarasian fungsi :

Kode Program 3.10 Function

Fungsi diatas berguna utnuk mendapatkan hasil penjumlahan parmeter A

dan B. Satu hal penting yang perlu diperhatikan di sini adalah adanya pernyataan:

Tambah := A + B;

Tampak bahwa bagian kiri dari operator penugasan berupa nama fungsi.

Hal seperti ini mutlak diperlukan dan tidak lain adalah untuk memberikan hasil

fungsi. Artinya fungsi Tambah akan memberikan nilai berupa penjumlahan dari

parameter A dan B.

Fungsi diakses dengan cara memanggil namanya dari program

pemanggil, diikuti dengan daftar parameter aktual. Karena fungsi menghasilkan

nilai, maka nilai tersebut dapat diatampung dalam suatu variabel yang bertipe

sama dengan fungsi. Contoh Fungsi dan pengaksesannya :

FUNCTION Tambah(A,B:real):real;

Begin

Tambah:= A + B;

End;

Page 15: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Kode Program 3.11 Function tambah

Parameter pada suatu fungsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1 Parameter Formal

2 Parameter Aktual

Parameter formal adalah parameter yang terdapat pada pendeklarasian

judul subprogram, baik pada fungsi maupun procedur. Misalnya pada

pendeklarasian di bawah dapat dilihat bahwa parameternya adalah A dan B.

Kode Program 3.12 Function

Parameter aktual adalah parameter pada pemanggilan fungsi atau procedur.

Pada fungsi tambah di atas, tidak ada bagian deklarasi. Kenyataannya,

suatu fungsi bisa mengandung bagian deklarasi. Jika ada bagian deklarasi, bagain

ini hanya dikenal oleh bagian pernyataan yang ada pada fungsi dan tidak dapat

diakses oleh pemanggilnya. Sebagai contoh perhatikan program berikut :

FUNCTION Tambah(A,B:real):real;

{--------------------------------------}

{contoh pembuatan fungsi yang sederhana}

{--------------------------------------}

Begin

Tambah:= A + B;

End;

Begin {-----------program utama-------------}

Clrscr;

Writeln(Tambah(10,30));

Readln;

End.

FUNCTION Tambah(A,B:real):real;

Page 16: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

PROGRAM Fungsi;

{--------------------------------------}

{contoh pembuatan fungsi yang sederhana}

{----yang melibatkan variabel lokal----}

{--------------------------------------}

Uses Wincrt;

Var

X,y : intege; {---variabel global-------}

FUNCTION Tambah(A,B:real):real;

var

Hasil:real; {-----variabel lokal-----}

begin

Hasil:= A + B;

Tambah:=Hasil;

end;

BEGIN {-----------program utama-------------}

Clrscr;

Writeln(Tambah(10,30));

Readln;

End.

Kode Program 3.13 Program Fungsi

Program diatas merupakan alternatif dari program sebelumnya. Variabel

lokal biasa dipakai di dalam pembuatan fungsi ataupun procedur. Dengan

menggunakan variabel seperti ini, pemrogram dapat mendefinisikan kembali

nama suatu variabel (ataupun pengenal yang lain) tanpa perlu khawatir

mempengaruhi atau memberi efek samping terhadap variabel dengan nama yang

sama yang terletak pada procedur ataupun fungsi yang lain atau bahkan pada

program utama. Dengan cara seperti inilah suatu procedure dapat dibuat

independen terhadap fungsi atau procedur yang lain, sehingga mudah diuji atau

dipahami secara terpisah (terhadap fungsi atupun procedur lain).

Page 17: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.2.6 SistemPengupahan

Sistem pengupahan ini biasanya sering digunakan dalam bidang

perkantoran dimana dengan adanya sistem pengupahan ini dapat lebih

mempermudah manajement bidang perkantoran dalam hal menggaji

karyawannya. Dimana sistem pengupahan ini juga dapat mengklarifikasikan gaji

karyawan berdasarkan golongan atau jabatannya.

Dalam suatu perusahaan terdapat tingkatan-tingkatan jabatan yang

mempengaruhi perhitungan gaji dan tunjangan bagi karyawannya. Begitu juga

dengan perhitungan upah lembur yang diterima. Seperti soal pada Perusahaan „PT

Bali Qui Asih‟ mengelompokkan karyawannya berdasarkan Jabatan (Coorperate

Title) untuk sistem pengupahan menjadi 7 grade, yaitu :

Tabel 3.4 Gaji

Grade Coorperate

Title

Gaji pokok /

Bulan

Tunjangan

jabatan

Lembur

0 Helper Rp. 750.000,- Rp. 0,- Dapat

1 Staff Rp. 1.250.000,- Rp. 0,- Dapat

2 Officer Rp. 1.750.000,- Rp. 0,- Dapat

3 Supervisor Rp. 2.500.000,- Rp. 0,- Dapat

4 Assistant manager Rp. 3. 750.000,- Rp. 1.250.000,- Tidak

5 Manager Rp. 5.000.000,- Rp. 2.000.000,- Tidak

6 General manager Rp. 10.000.000,- Rp. 5.000.000,- Tidak

Berdasarkan ketentuan sesuai tabel diatas, maka perhitungan gaji yang didapat

oleh masing-masing karyawan sesuai dengan jabatannya :

Jam kerja maksimum = 173 /bulan

Jika jam kerja > 173 ,maka dianggap lembur.

Jam lembur maksimum/bulan = 40 jam, jika lebih dari 40 jam tidak

diperhitungkan.

Rumus Upah lembur = gaji pokok/173 * jam lembur

Rumus total gaji = gaji pokok + upah lembur + tunjangan jabatan

Page 18: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.2.7 Tabung

Tabung merupakan benda yang termasuk dimensi tiga. Karena tabung

merupakan benda yang berdimensi tiga maka tabung memiliki volume, luas

penampang dan luas selimut maupun luas alas yang masing-masing dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut :

Luas alas = 2 * pi * r 2

Luas selimut = 2 * pi * r * t

Luas penampang = (2 * luas alas) + Luas selimut

r

t

Gambar 3.4 Tabung

Rumus untuk menghitung luas alas tabung didasarkan pada kenyataan

bahwa alas tabung berbentuk lingkaran. Jadi untuk menghitung luas alas tabung

dipergunakan rumus untuk luas lingkaran

La = π × R2 .............................................................................................. ...........3.10

Permukaan tabung tersusun atas dua buah lingkaran (pada alas dan

tutup) dan sebuah persegi panjang yang digulung melingkar. Luas tutup sama

dengan luas alas yaitu π × R2 sedangkan rumus menghitung luas permukaan

persegi panjang adalah p × l dimana p adalah keliling lingkaran 2×π×R dan l

adalah tinggi tabung T,Jadi untuk menghitung Luas Permukaan Tabung

dipergunakan rumus sebagai berikut

Lp = 2 × La + 2 × π × R × T ................................................................. ...........3.11

Rumus untuk menghitung volum tabung

V = La × T .............................................................................................. ...........3.12

Page 19: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.3 Pembahasan dan Analisa

3.3.1 Program Gaji

3.3.1.1 Prosedure dan Fungsi

Prosedure Penggajian

PROGRAM Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih;

USES wincrt;

VAR

Gapo,Upah,Gaji,Tunjngn:real;

Nama_Karyawan,CorTi:string;

Grade,Lembur:byte;

Jam:word;

BEGIN

Repeat

clrscr;

gotoxy(20,2);

writeln('Program Pengajian Karyawan Bali Qui Asih');

write('Masukkan Nama Anda:');

readln(Nama_karyawan);

write('Masukkan Grade:');

readln(Grade);

write('Masukkan Total Jam Kerja anda:');

readln(Jam);

Kode Program 3.14 PROGRAM Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih

Pejelasan:

Awal dari memasukkan nama karyawan,Grade,dan total jam kerja.

if Grade=0 then

begin

CorTi:='Helper';

Gapo:=750000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

Kode Program 3.15 PROGRAM Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih (a)

Page 20: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=1 then

begin

CorTi:='Staff';

Gapo:=1250000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=2 then

begin

CorTi:='Officer';

Gapo:=1750000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=3 then

begin

CorTi:='Supervisor';

Gapo:=2500000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=4 then

begin

CorTi:='Assistent Manager';

Gapo:=3750000;

Tunjngn:=1250000;

lembur:=0;

end

else if Grade=5 then

begin

CorTi:='Manager';

Gapo:=5000000;

Tunjngn:=2000000;

lembur:=0;

Kode Program 3.16 PROGRAM Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih (b)

Page 21: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

end

else if Grade=6 then

begin

CorTi:='General Manager';

Gapo:=10000000;

Tunjngn:=5000000;

lembur:=0;

end

Kode Program 3.17 PROGRAM Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih (c)

Penjelasannya:

Prosedur di atas digunakan untuk menghitung TotalGaji, GP, dan

penentuan Grade.Program di atas merupakan bagian dari procedure yang

berisi ketentuan untuk menghitung GP,jamlembur,tunjab,totalgaji dan

penentuan grade.

3.3.1.2 Algoritma

0. mulai

1. masukkan nama nama_karyawan

2. masukkan grade

3. masukkan jam kerja

4. jika tidak valid maka akan keluar perintah input yang dimasukkan salah

5. menentukan coorporite titlenya

6. menentukan apakah mendapat lembur atau tidak

untuk Grade (0-3):

•Jika jarum jam kerja <=173 maka lembur sama dengan 0

•Jika jarum jam kerja <=213 maka lembur sama dengan jam kerja -173

•Jika jarum jam kerja >213 maka lembur sama dengan 40 jam

untuk Grade (4-6):

•Berapapun jam kerja lembur sama dengan 0

7. menghitung upah lembur dengan rumus :upah=(gaji pokok/173)*lembur

8. menghitunh total gaji dengan rumus : gaji=gajipokok+tunjangan+upah

9. tampilkan nama,coorporite title,gajipokok,upah,dan total gaji

Page 22: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

10. ulangi langkah 1 jika pengguna ingin mencoba lagi

11. selesai.

3.3.1.3 Flowchart

START

Gapo,upah,gaji,tunjngnßReal

Nama_karyawan,cortißString

Grade,lemburßByte

Jamßword

Input

Nama_karyawan

,grade,jam

Grade=0 Cortißhelper

Gapoß750000

Tunjngnß0 Jam<=173 Lemburß0

Jam<=213 LemburßJam-173

Jam>213 Lemburß40

Grade=1 Cortißstaff

Gapoß1250000

Tunjngnß0

Grade=2 Cortißofficer

Gapoß1750000

Tunjngnß0

A

Y

X

Z

X

W

XY

Y

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T

T

T

Gambar3.5 flowchart gaji (a)

Page 23: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

A

Grade=3 Cortißsupevisor

Gapoß2500000

Tunjngnß0

Grade=4 CortißAssistant manager

Gapoß3750000

Tunjngnß1250000

Grade=5 Cortißmanager

Gapoß5000000

Tunjngnß2000000

B

B

Grade=6 CortißGeneral manager

Gapoß10000000

Tunjngnß5000000

Output

Nama_karyawan,

Corti,

Gapo,

Total gaji

Lemburß0

Lemburß0

Lemburß0

Coba lagi??

END

Output

Input salah

X

Y

Y

W

Y

Z

Upah=(gapo/173)*lembur

Gaji=gapo+tunjngn+upah

Y

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T

T

Gambar3.6 flowchart gaji (b)

Page 24: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Tracing:

1. Input:

Masukkan nama= Pande,

Masukkan grade= 2,

Masukkan jam= 173,

Proses:

Coorporite title= „officer‟,

Gaji pokok= 1750000,

Tunjangan= 0,

Jam= 173 maka lembur= 0,

Total gaji=1750000+0+0=1750000,

Output:

Nama karyawan= Pande,

Coorporite title= officer,

Gaji pokok= 1750000,

Upah= 0,

Total gaji= 1750000.

2. Input:

Masukkan nama= Ade,

Masukkan grade= 3,

Masukkan jam= 180,

Proses:

Coorporite title= „officer‟,

Gaji pokok= 2.500.000. Tunjangan= 0,

Jam= 173 maka lembur= 101.156,

Total gaji=2.500.000+0+101.156=2.601.156,

Output:

Nama karyawan= Ade,

Coorporite title= officer,

Gaji pokok= 1750000,

Page 25: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Upah= 0,

Total gaji= 1750000.

3. Input:

Masukkan nama= Eka

Masukkan grade= 2,

Masukkan jam= 150,

Proses:

Coorporite title= „officer‟,

Gaji pokok= 1750000,

Tunjangan= 0,

Jam= 150 maka lembur= 0,

Total gaji=1750000+0+0=1750000,

Output:

Nama karyawan= Eka,

Coorporite title= officer,

Gaji pokok= 1750000,

Upah= 0,

Total gaji= 1750000.

3.3.1.4 Listing Program

Program Penggajian karyawan Bali Qui Asih

Program Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih;

USES wincrt;

VAR

Gapo,Upah,Gaji,Tunjngn:real;

Nama_Karyawan,CorTi:string;

Grade,Lembur:byte;

Jam:word;

BEGIN

Repeat

clrscr;

gotoxy(20,2);

writeln('Program Pengajian Karyawan Bali Qui Asih');

writeln;

Kode Program 3.18 Program Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih (a)

Page 26: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

gotoxy (20,3);

writeln('****************************************');

gotoxy (20,4);

writeln('-------------KELOMPOK XVIII-------------');

gotoxy (20,5);

writeln('<<<<<<<<<< PUTU RUSDI ARIAWAN >>>>>>>>>>');

gotoxy (20,6);

writeln('<<< I GUSTI AGUNG GEDE MEGA PERBAWA >>>');

gotoxy (20,7);

writeln('****************************************');

writeln;

write('Masukkan Nama Anda:');

readln(Nama_karyawan);

write('Masukkan Grade:');

readln(Grade);

write('Masukkan Total Jam Kerja anda:');

readln(Jam);

if Grade=0 then

begin

CorTi:='Helper';

Gapo:=750000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=1 then

begin

CorTi:='Staff';

Gapo:=1250000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=2 then

begin

CorTi:='Officer';

Gapo:=1750000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

Kode Program 3.19 Program Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih (b)

Page 27: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

else if Grade=3 then

begin

CorTi:='Supervisor';

Gapo:=2500000;

Tunjngn:=0;

if jam<=173 then

lembur:=0

else if jam<=213 then

lembur:=jam-173

else if jam>213 then

lembur:=40;

end

else if Grade=4 then

begin

CorTi:='Assistent Manager';

Gapo:=3750000;

Tunjngn:=1250000;

lembur:=0;

end

else if Grade=5 then

begin

CorTi:='Manager';

Gapo:=5000000;

Tunjngn:=2000000;

lembur:=0;

end

else if Grade=6 then

begin

CorTi:='General Manager';

Gapo:=10000000;

Tunjngn:=5000000;

lembur:=0;

end

else

writeln('Input yang anda masukkan salah!!!');

Upah:=(Gapo/173) * lembur;

Gaji:= Gapo + Tunjngn + Upah;

gotoxy(0,13);

writeln('*********************************************************

**********************');

writeln('Nama karyawan:',Nama_karyawan);

writeln('Coorporate title:',CorTi);

writeln('upah:',upah:10:0);

writeln('Gaji pokok:',Gapo:10:0);

writeln('Total Gaji:',Gaji:10:0);

gotoxy(20,20);

writeln('Anda ingin mencoba lagi?????');

write('Tekan S jika selesai dan tombol lain untuk mencoba

lagi');

until upcase (readkey)='S';

donewincrt;

END.

Kode Program 3.20 Program Penggajian_karyawan_Bali_Qui_Asih (c)

Page 28: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.3.2 Program Tabung

3.3.2.1 Prosedure dan Fungsi

PROCEDURE MASUKAN(S: String; Var R:Real);

VAR

S2:String[11];

I:Integer;

Begin

Repeat

Write(S,' = ');

ReadLn(S2);

If Length(S2)=11 Then

WriteLn('Input maksimal 10 karakter.')

Else

if (S2[1]='0') And (S2[2] in ['0'..'9']) Or (S2[1]='+')Then

WriteLn('Input salah!')

Else

Begin

val(S2,R,I);

If I>0 Then

WriteLn('Input salah, bukan numerik')

Else

If R<=0 Then

WriteLn('Masukkan bilangan positif')

End;

Until (I=0) And (R>0)

End;

Kode Program 3.21 Procedure Tabung

Penjelasan:

1) Jika panjang karakter input =11,maka masukakan inpiy yang maksimal 10

karakter.

2) Jika karakter 1=‟0‟ dan karakter 2 = [„0‟..‟9‟] atau karakter 1=‟+‟,jika

melebihi maka input nya salah.

3) Jika I lebih besar daripada 0,maka akan muncul input salah bukan numeric.

4) Jari-jari harus dimasukan dengan bilangan positif.

3.3.1.3 Fungsi tabung

Function LA (R : Real) : Real; Begin

LA := Phi * R * R;

End;

Kode Program 3.22 Fungsi LuasAlas

Page 29: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Penjelasan:

Adapun penjelasan dari kode program di atas adalah :

Fungsi diatas digunakan untuk mencari nilai luas alas tabung yang bertipe data

real dengan variabel R yang bertipe data real dan dipanggil pada program utama

dengan membuat nama fungsi yaitu LA.

Function VT (R,T : Real) : Real;

Begin

VT := LA(R) * T;

End;

Kode Program 3.23 Fungsi Volume

Penjelasan:

Adapun penjelasan dari kode program di atas adalah :

Fungsi diatas digunakan untuk mencari nilai volume tabung yang bertipe data real

dengan variabel R dan T yang bertipe data real. Fungsi diatas dipanggil pada

program utama dengan membuat nama fungsi yaitu Volume

Function LP (R,T : Real) : Real;

Begin

LP := 2 * LA(R) + 2 * R * Phi * T;

End;

Kode Program 3.24 Fungsi LuasPenampang

Penjelasan:

Adapun penjelasan dari kode program di atas adalah :

Fungsi diatas digunakan untuk mencari nilai luas penampang tabung yang bertipe

data real dengan variabel R dan R yang bertipe data real. Fungsi diatas dipanggil

pada program utama dengan membuat nama fungsi yaitu LP.

Page 30: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.3.2.2 Algoritma

Berikut adalah algoritma dari program tabung :

0. Mulai

1. Masukkan input jari-jari tabung (R).

2. Ulangi langkah 1 bila input tidak valid.

Yaitu:

1) Jika panjang karakter input =11

2) Jika karakter 1=‟0‟ dan karakter 2 = [„0‟..‟9‟] atau karakter 1=‟+‟

3) Jika input berupa bilngan genap

3. Masukkan input tinggi tabung (T).

4. Ulangi langkah 3 bila input tidak valid.

Yaitu:

1) Jika panjang karakter input =11

2) Jika karakter 1=‟0‟ dan karakter 2 = [„0‟..‟9‟] atau karakter 1=‟+‟

3) Jika input berupa bilngan genap

5. Hitung luas alas tabung dengan menggunakan fungsi LA (LA = π×R×R).

6. Tampilkan luas permukaan tabung dimana perhitungannya menggunakan

fungsi LP (LP = 2×LA + 2×π×R×T).

7. Tampilkan volume tabung dimana perhitungannya menggunakan fungsi

VT (VT= LA×T).

8. Ulangi dari awal (langkah 1) bila pengguna menekan tombol selain <S>

untuk menjawab pertanyaan “Tekan <S> untuk selesai, tombol lain untuk

mencoba lagi”.

9. Selesai.

Page 31: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.3.2.3 Flowchart

a) Flowchart Procudure Luas Alas

Gambar 3.7 Flowchart procedure luas alas

b) Flowchart Procudure Luas Alas

Gambar 3.8 Flowchart Procedure luas Penampang

START

Luas alas = PI * R *R

STOP

START

Luas tabung = 2 * Luas alas + 2 * PI * R * T

STOP

Page 32: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

c) Flowchart Procedure Volume Tabung

Gambar 3.9 Flowchart Procedure Volume Tabung

START

Volume tabung = Luas alas *

tinggi

STOP

Page 33: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Flowchart Program Utama

Gambar 3.10 Flowchart Program Utama

START

INPUT

R,T

CETAK

Luas tabung,

Volume tabung

STOP

Luas Alas (R,T)

Luas Alas (R,T)

Luas Alas (R,T)

Page 34: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

TRACE :

1.INPUT :

R: 5

T:5

PROSES:

LA= 3.14*5*5

LA= 78.5

LP = 2*78,5+2*3.14*5*5

LP =314

VT=78.5*5

VT=392.5

OUTPUT

LP=314

VT=392.5

2.INPUT :

R: 6

T:4

PROSES:

LA= 3.14*6*6

LA= 113,04

LP = 2*113,04+2*3.14*6*4

LP =376,8

VT=113,04*4

VT=452,16

OUTPUT

LP=376,8

VT=452,16

Page 35: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

2. INPUT :

R: 3

T:4

PROSES:

LA= 3.14*3*3

LA= 28,26

LP = 2*28,26+2*3.14*3*4

LP =131,88

VT=28,26*4

VT=113,04

OUTPUT

LP=131,88

VT=113,04

3.3.2.4 Listing Program

Program Tabung;

Uses Wincrt;

Const

Phi = 3.14;

Var

R,T : real;

S : string;

PROCEDURE MASUKAN(S: String; Var R:Real);

VAR

S2:String[11];

I:Integer;

Begin

Repeat

Write(S,' = ');

ReadLn(S2);

If Length(S2)=11 Then

WriteLn('Input maksimal 10 karakter.')

Else

if (S2[1]='0') And (S2[2] in ['0'..'9']) Or (S2[1]='+') Then

WriteLn('Input salah!')

Else

Begin

val(S2,R,I);

If I>0 Then

Kode Program 3.25 Program Tabung (a)

Page 36: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

WriteLn('Input salah, bukan numerik')

Else

If R<=0 Then

WriteLn('Masukkan bilangan positif')

End;

Until (I=0) And (R>0)

End;

Function LA (R : Real) : Real;

Begin

LA := Phi * R * R;

End;

Function LP (R,T : Real) : Real;

Begin

LP := 2 * LA(R) + 2 * R * Phi * T;

End;

Function VT (R,T : Real) : Real;

Begin

VT := LA(R) * T;

End;

{Program Utama}

Var

Kar : Char;

Begin

Repeat

Clrscr;

gotoxy (20,2);

Writeln ('@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@');

gotoxy (20,3);

Writeln ('>>PROGRAM MENGHITUNG LUAS DAN VOLUME TABUNG<<');

gotoxy (20,4);

Writeln ('---------------KELOMPOK XVIII----------------');

gotoxy (20,5);

Writeln ('=============PUTU RUSDI ARIAWAN==============');

gotoxy (20,6);

Writeln ('=======I GUSTI AGUNG GEDE MEGA PERBAWA=======');

gotoxy (20,7);

Writeln ('@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@');

Writeln;

S:=' Jari-jari (cm)';

Masukan(S,R);

S:=' Tinggi (cm)';

Masukan(S,T);

Writeln;

Writeln ('HASIL : ');

Writeln (' Luas Tabung = ',LP(R,T):0:2,' cm',Chr(178));

Writeln (' Volume Tabung = ',VT(R,T):0:2,' cm',Chr(179));

Writeln;

Kode Program 3.26 Program Tabung (b)

Page 37: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Write ('Ingin Coba Lagi ? (Y/N)');

Readln (Kar);

Until Upcase (Kar) <> 'Y';

donewincrt;

End.

Kode Program 3.27 Program Tabung (c)

3.4 Uji Coba Program

3.4.1 Uji Coba Program Gaji

Gambar 3.11 Program gaji

Pada tampilan eksekusi program diatas dapat dijelaskan:

Pada tampilan pertama muncul perintah untuk memasukkan nama dari

user.Nama yang diinputkan adalah ade.Kemudian setelah diproses maka akan

muncul perintah dari program untuk memasukkan grade.grade yang dimasukkan

adalah 2.Setelah diproses maka akan keluar perintah dari program untuk

memasukkan jam kerja.Jam kerja yang dimasukkan adalah 173.karena jam kerja

sama dengan 173 maka tidak mendapatkan upah lembur.Lembur = 0.maka output

Page 38: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

yang keluar hanya gaji pokok dengan total gaji.total gaji diperoleh dari rumus :

gaji=gaji poko+tunjangan+upah lembur.

Gambar 3.12 Program gaji

Pada tampilan eksekusi program diatas dapat dijelaskan:

Tampilan pertama keluar perintah dari program untuk memasukkan

nama.Setelah itu keluar perintah untuk memasukkan grade.Kemudian

menginputkan jam kerja. Karena grade yang dimasukkan melebihi batas maka

yang keluar input melebihi batas dan gaji pokok,tunjangan,upah,total gaji dan

coorporite title tidak diperoses.

Page 39: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.4.2 Uji Coba Program Tabung

Gambar 3.13 Program tabung

Pada tampilan eksekusi program diatas dapat dijelaskan:

Pada tampilan pertama akan keluar perintah untuk memasukkan input

yang berupa jari-jari dan tinggi. Setelah memasukkan input dan penekanan enter,

maka selanjutnya akan diproses sesuai dengan fungsi-fungsi pada program dan

menghasilkan output luas tabung dan volume tabung. Seperti yang dapat dilihat

pada pengeksekusian program diatas dimana jari-jari dimasukkan 4000 dan tinggi

dimasukkan3000, maka akan diproses dan selanjutnya akan menghasilkan output

luas tabung sebesar 175.840.000 dan volume tabung sebesar 150.720.000.000

Page 40: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Gambar 3.14 Program tabung

Pada tampilan hasil eksekusi program di atas dapat di jelaskan:

Pada tampilan awal muncul perintah untuk menginputkan jari-jari

tabung, kemudian input akan diproses pada subprogram prosedure jika input

memenuhi ketentuan yang ada pada prosedure maka program akan berlanjut pada

perintah menginputkan tinggi tabung. Sama halnya dengan input jari-jari tabung,

input tinggi tabung juga diproses pada prosedure. Pada hasil eksekusi di atas jari-

jari dan tinggi tabung memenuhi ketentuan yang ada pada prosedure sehingga

program berlanjut pada fungsi. Jari-jari dan tinggi tabung di proses pada fungsi

pertama yaitu La = π × R2 kemudian dilanjutkan pada fungsi kedua dengan rumus

Lp = 2 × La + 2 × π × R × T hasil dari fungsi ini akan ditampilkan sebagai Luas

Tabung. Sedangkan hasil dari fungsi ketiga dengan rumus V = La × T akan

ditampilkan sebagai Volume Tabung.

Page 41: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Gambar 3.15 Program tabung

Pada tampilan hasil eksekusi program di atas dapat di jelaskan:

Pada tampilan awal muncul perintah untuk menginputkan jari-jari

tabung, kemudian input akan diproses pada subprogram prosedure karena input

tidak memenuhi ketentuan yang ada pada prosedure yaitu input berupa karakter

maka program akan mengulang perintah untuk menginputkan jari-jari hingga

input yang dimasukkan sesuai dengan ketentuan pada prosedure. Kemudian

berlanjut pada perintah menginputkan tinggi tabung. Sama halnya dengan input

jari-jari tabung, input tinggi tabung juga diproses pada prosedure. Pada hasil

eksekusi di atas jari-jari dan tinggi tabung memenuhi ketentuan yang ada pada

prosedure sehingga program berlanjut pada fungsi. Jari-jari dan tinggi tabung di

proses pada fungsi pertama yaitu La = π × R2 kemudian dilanjutkan pada fungsi

kedua dengan rumus Lp = 2 × La + 2 × π × R × T hasil dari fungsi ini akan

ditampilkan sebagai Luas Tabung. Sedangkan hasil dari fungsi ketiga dengan

rumus V = La × T akan ditampilkan sebagai Volume Tabung.

Page 42: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

Gambar 3.16 Program tabung

Pada tampilan hasil eksekusi program di atas dapat di jelaskan:

Pada tampilan awal muncul perintah untuk menginputkan jari-jari

tabung, kemudian input akan diproses pada subprogram prosedure karena input

memenuhi ketentuan yang ada pada prosedure maka program akan berlanjut pada

perintah menginputkan tinggi tabung. Sama halnya dengan input jari-jari tabung,

input tinggi tabung juga diproses pada prosedure. Karena input tidak memenuhi

ketentuan yang ada pada prosedure yaitu input berupa bilangan negatif maka

program akan mengulang perintah untuk menginputkan tinggi tabung hingga

input yang dimasukkan sesuai dengan ketentuan pada prosedure Setelah input jari-

jari dan tinggi tabung memenuhi ketentuan yang ada pada prosedure maka

program berlanjut pada fungsi. Jari-jari dan tinggi tabung di proses pada fungsi

pertama yaitu La = π × R2 kemudian dilanjutkan pada fungsi kedua dengan rumus

Lp = 2 × La + 2 × π × R × T hasil dari fungsi ini akan ditampilkan sebagai Luas

Tabung. Sedangkan hasil dari fungsi ketiga dengan rumus V = La × T akan

ditampilkan sebagai Volume Tabung.

Page 43: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

3.5 Simpulan

1. Pada program pengupahaan perolehan jam lembur dan tunjangan jabatan

harus disesuaikan dengan jabatan yang ada.

2. Pada program pengupahan ini karyawan mendapat mengambil jam lembur

40 jam selebihnya tidak di hitung.

3. Pada program pengupahan ini walaupun karyawan tidak bekerja selama

173 jam dalam satu bulannya hal itu tidak mempengaruhi gaji pokok

mereka dan mereka akan tetap mendapatkan gaji pokok sesuai gaji pokok

yang telah ditentukan.

4. Pada program tabung nilai jari-jari(R) dan tinggi(T) tidak boleh nol dan

negatif kerena menyatakan panjang.

5. Seni penulisan sangat diperlukan agar lebih mudah dipahami.

3.6 Lampiram Form Sementara

Page 44: Dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman

DASAR PENGGUNAAN BAHASA PEMROGRAMAN

PUTU RUSDI ARIAWAN

BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : [email protected]

www.facebook.com/turusdi