Dasar Logika tentang Proposisi1

9
Nadia Okki A D1112011 Petra Lugas N D1112012 Pradista Galih D1112013 Rosi Utami D1112014 Setiawan A D1112015 DASAR-DASAR LOGIKA

description

Mata kuliah Dasar Logika tentang Proposisi

Transcript of Dasar Logika tentang Proposisi1

Page 1: Dasar Logika tentang Proposisi1

Nadia Okki A D1112011Petra Lugas N D1112012Pradista Galih D1112013Rosi Utami D1112014Setiawan A D1112015

DASAR-DASAR LOGIKA

Page 2: Dasar Logika tentang Proposisi1

PROPOSISI

A. PENGERTIANLogika mempelajari cara bernalar benar dan tidak dapat dilaksanakan tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya.

Page 3: Dasar Logika tentang Proposisi1

lanjutan Oleh karena diperlukan premis yang

dapat dipertanggungjawabkan dan melalui penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.

Premis = pernyataan dalam bentuk kata-kata, meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam rumus-rumus.

Page 4: Dasar Logika tentang Proposisi1

Lanjutan: Pernyataan pikiran manusia

adakalanya mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, kekaguman dan pengungkapan realita tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun negatif.

Proposisi adalah pernyataan dalam kalimat yang dapat dinilai benar atau salahnya

Misal: Soekarno adalah presiden pertama

Page 5: Dasar Logika tentang Proposisi1

lanjutan Proposisi merupakan unit terkecil dari

pemikiran yang mengandung maksud sempurna.

Semua pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan kehendak tidak dapat dinilai benar dan salahnya bukanlah proposisi.

Contoh: Semoga Tuhan selalu melindungimu

Page 6: Dasar Logika tentang Proposisi1

lanjutan Ambilkan aku segelas air Saudara sekalian yang terhormat Bagaimana mengukur benar atau

salahnya suatu proposisi. Proposisi: menurut sumbernya :

proposisi analitik dan proposisi sintetik Proposisi analitik = proposisi yang

predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subjeknya.

Page 7: Dasar Logika tentang Proposisi1

lanjutan

Contoh: Mangga adalah buah-buahan Kuda adalah hewanProposisi analitik tidak mendatangkan

pengetahuan baru. Untuk menilai benar atau salahnya, kita lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu.

Proposisi analitik = proposisi a priori

Page 8: Dasar Logika tentang Proposisi1

lanjutan Proposisi sintetik adalah proposisi yang

predikatnya mempunya pengertian yang bukan keharusan bagi subjeknya

Contoh: Onassis adalah kaya raya Mahasiswa FIP adalah pandaiKata kaya raya dalam proposisi “Onassis kaya

raya” pengertiannya belum terkandung pada subjeknya, yaitu Onassis. Jadi kata kaya raya merupakan pengetahuan baru yang didapat melalui pengalaman.

Page 9: Dasar Logika tentang Proposisi1

lanjutan Proposisi sintetik = lukisan dari kenyataan

empirik maka untuk mengukur benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan empiriknya.

Proposisi empirik = proposisi aposteriori Proposisi menurut bentuknya:1. Kategorik2. Hipotetik3. disyungtif