Dasar Ekologi
-
Upload
dhanie-pram -
Category
Documents
-
view
228 -
download
4
Transcript of Dasar Ekologi
PENGANTAR DASAR-DASAR EKOLOGI
SEJARAH PERKEMBANGAN EKOLOGI
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah.
Namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocrates, Aristoteles,
dan filosof lainnya merupakan naskah2 kuno yang berisi rujukan tentang masalah-
masalah ekologi, akan tetapi saat itu belum diberi nama ekologi. Dimulai pada abad ke-
16 dan ke-17, dari natural history ke satu ilmu yang sistematik, analitik dan obyektif
mengenai hubungan organisme dan lingkungan.
Istilah EKOLOGI baru dikemukan oleh seorang ahli Biologi Jerman : Earns
Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu
dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia menjadi sangat peka dengan
masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia.
Dewasa ini, ekologi menjadi ”bintang” diantara cabang ilmu (bukan hanya penunjang).
Prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari
jalan untuk mencapai kehidupan yang layak. Apalagi sejak timbulnya gerakan
kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1968, berupa a.l. :
penghematan sumber daya,
penghematan energi,
masalah pencemaran udara,
pencemaran air,
pencemaran tanah,
degradasi/kerusakan hutan, dsb.
Adanya masalah globalisasi lingkungan mengakibatkan perhatian yang semakin
mendalam kepada EKOLOGI.
PENGERTIAN EKOLOGI
Ekologi merupakan salah satu cabang biologi. Yaitu ilmu pengetahuan tentang
hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh
faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang
dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya
dan mengapa mereka ada disitu. Ekologi berasal dari bahasa Yunani “oikos” (rumah
atau tempat hidup) dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam
dengan tidak melakukan percobaan.
Menurut Odum dan Cox (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang
mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian
dari alam. Struktur di sini menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu
dan tempat tertentu termasuk kerapatan/kepadatan, biomasa, penyebaran potensi
unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan
keadaan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan hubungan sebab
akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian
bagaimana fungsi organisme di alam.
Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan
kehidupan (peradaban) manusia. Seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya
tentang berbagai hal sebagai berikut :
1. Bagaimana alam bekerja ?
2. Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya ?
3. Apa yang mereka perlukan dari habitatnya itu dapat dimanfaatkan guna
melangsungkan kehidupannya ?
4. Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara (materi) dan energi ?
5. Bagaiman mereka berinteraksi dengan spesies lainnya ?
6. Bagaimana individu-individu dalam spesies tersebut diatur dan berfungsi sebagai
populasi ?
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam
rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik
antara mahluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan
demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia
merupakan spesies lain (mahluk hidup) dalam kehidupan di Biosfer secara
keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara
maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak tahun 1972, dimana setiap orang
mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah -daerah alami, hutan, perkembangan
penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek
rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan
efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari biologi
yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.
KONSEP EKOLOGI
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen
ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis)
Perubahan terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.
Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan
selalu berada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya
komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem
dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu
sistem pengendalian alamiah ini.
HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
Ekologi adalah bagian dari biologi, namun ekologi tidak dapat dipisahkan dari
ilmu-ilmu lainnya.
1. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Alam Lainnya
a. Ilmu Fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik seperti: sinar matahari,
perubahan suhu, daya serap tanah, hujan dan lain-lain terlibat.
b. Ilmu Kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti sintesis dan
analisis kimiawi dalam tubuh dan di luar tubuh, makhluk hidup merupakan
bagian yang penting.
c. Ilmu Bumi dan Antariksa juga berperan karena ekologi berkaitan dengan
berbagai proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa siang-malam, musim
kemarau dan musim hujan, musim panas-gugur-salju-dan semi, gravitasi,
endapan aluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, marin, dan lain-lain.
2. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Sosial
Ilmu sosial sangat penting bila komponen manusia dimasukkan dalam cakupan
ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem terhadap kehidupan
manusia.
PROSES EKOLOGI
Di alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan kita.
Rusaknya proses ekologi itu akan membahayakan kehidupan di bumi kita. Energi untuk
proses ekologi itu di dapatkan dari matahari. Beberapa proses ekologi terpenting
adalah: Fotosisntesis, penambatan nitrogen, pengendalian populasi, penyerbukan,
kemampuan memperbaharui diri, dan fungsi hidro-orologis.
STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN
1. INDIVIDU
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,
sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.
Dalam mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah
hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,
mempertahankan diri
terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi
masalah tersebut,
organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau
tanduk.
3.2. POPULASI
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut
populasi Misalnya, populasi pohon kelapa di kelurahan Tegakan pada tahun
1989 berjumlah
2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi
ini
disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus
perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam
populasi.
Ada beberapa faktor penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi. Dari
alam
mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit,
sedangkan dari
manusia misalnya tebang pilih. Populasi mempunyai karakteristik yang khas
untuk
kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya.
Karakteristik ini
antara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian
(mortalitas),
potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas dan
mortalitas
merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus
untuk
organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.
13
Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau
peristiwa
didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang
didatangi sudah
terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih
organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan
natalitas akan
meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan
menurunkan jumlah
populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan
tidak selalu
menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada
gangguan drastis
dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah
hama.
3.3. KOMUNITAS (VEGETASI)
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan
populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
3.4. EKOSISTEM
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh A.G. Tansley seorang ahli
ekologi
berkebangsaan Inggris.
Ciri ekosistem adalah sebagai berikut,
· Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas
bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.
· Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi
organik.
· Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan
lingkungannya.
· Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
Contoh ekosistem diantaranya,
_ Ekosistem alami, hutan
_ Ekosistem binaan, agroekosistem
_ Ekosistem buatan, aquarium
14
3.4.1. Komponen Ekosistem
a. Komponen Biotik
Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara organisme
hidup dan organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya.
Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang
berinteraksi
dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan adalah
penyerbukan bunga
oleh angin. Komponen biotik apat dibagi berdasarkan fungsinya, adalah
· Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri.
Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
· Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen
sebagai sumber energinya.
Berdasarkan jenis makannya konsimen
dibagi menjadi:
_ Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan
Contohnya:sapi, kambing, dan kelinci.
_ Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain.
Contohnya: harimau, serigala, dan macan.
_ Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.
Contohnya: manusia dan tikus.
· Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh
nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang
berasal dari makhluk hidup yang telah mati.
Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.
b. Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen
abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,
_ Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung
pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.
_ Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme.
Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan
jenis organisme yang hidup di padang pasir.
15
Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari,
oksisgen, suhu, dan tanah.
3.4.2. Hubungan Antarkomponen Ekosistem
a. Hubungan Makan
Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk setiap
makhluk hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri, pertumbuhan,
dan perkembangbiakan.
_ Nutrisi Autotrof, Makhluk hidup tertentu yang dapat mensintesis
makanannya sendiri.
_ Nutrisi Heterotrof, hubungan makan diantara makhluk hidup yang
bergantung pada makhluk hidup yang lain sebagai sumber energinya.
_ Saprofit, makhluk hidup yang menggunakan bahan organik dari
organisme yang telah mati sebagai sumber makanannya.
_ Herbivor, makhluk hidup pemakan tumbuhan
_ Karnivor, makhluk hidup pemakan hewan lain
_ Omnivor, makhluk hidup pemakan segala.
b. Hubungan Simbiosis
Hubungan dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi
yang erat. Beberapa jenis simbiosis antara lain:
Simbiosis Organisme A Organisme B Contoh
Mutualisme + + Lumut kerak, antara ganggang dan jamur
Komensalisme + 0 Hiu dan ikan remora
Parasitisme + - Benalu dengan tumbuhan inang
c. Hubungan Kompetisi
Hubungan persaingan antar makhluk hidup untuk mempertahankan
hidupnya.
Dalam ekosistem dikenal istilah
_ Habitat, tempat suatu organisme dapat hidup dan menyediakan semua
hal yang dibutuhkan oleh organisme tersebut.
_ Relung (niche), cara hidup suatu organisme.
16
Kompetisi tidak terjadi jika organisme-organisme menempati relung yang
berbeda, walaupun
habitat dan jenis makannya sama.
3.4.3. Aliran Energi Yang Melintasi Ekosistem
1. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
· Rantai makanan,merupakan proses makan dan dimakan di antara
organisme dengan urutan satu arah yang mengakibatkan terjadinya
perpindahan energi dari satu organisme ke organisme yang lainnya.
· Jaring-jaring Makanan, rantai-rantai makanan yang saling berhubungan
2. Piramida Biomassa dan Piramida Energi
_ Piramida biomassa, dapat dinyatakan sebagai diagram yang
mengambarkan perpaduan massa seluruh makhluk hidup di habitat tertentu
yang diukur dan dinyatakan dalam satuan gram.
Biomassa, ukuran berat materi hidup pada waktu tertentu.
_ Piramida Energi, memperlihatkan jumlah energi yang dipindahkan dari
satu tingkat ke tingkat diatasnya dalam suatu jarring makanan.
3.4.4. Siklus Biokimia Dalam Ekosistem
Suatu siklus bahan kimia, dari bagian abiotik dalam ekosistem ke komponen
biotik, lalu diuraikan kembali menjadi mineral, demikian seterusnya.
1. Siklus Air
Dalam siklus air terjadi empat tahap sebagai berikut:
a. Evaporasi, Proses penguapan zat cair menjadi gas
b. Traspirasi, Pengeluaran air dari tumbuhan dalam bentuk uap
c. Kondensasi, Proses perubahan gas menjadi cair
d. Presipitasi, Proses jatuhnya kembali zat cair ke bumi melalui hujan.
2. Siklus Fosfor
3. Siklus Karbon
4. Siklus Nitrogen
3.4.4. Tipe-Tipe Ekosistem
A. Ekosistem Air
a. Ekosistem Air Tawar
1) Ekosistem Air Tenang Contoh: danau dan kolam
17
2) Ekosistem Air Mengalir Contoh: sungai
b. Air Laut
a) Estuari (muara sungai), mempunyai air yang dangkal sehingga dapat
tertembus cahaya matahari.
Contoh hewan: kepiting, remis, dan cacing
b) Zona Intertidal (zona pantai), zona perbatasan antara ekosistem darat
dan ekosistem laut.
Contoh hewan: ganggang, timun laut, dan bintang laut.
c) Zona Neritik, bagian tepi benua atau pulau memanjang sampai ke dalam laut
hingga jarak
tertentu.
Contoh: Terumbu karang
d) Zona laut terbuka, penetrasi cahaya hanya beberapa ratus meter saja
Contoh hewan: Ikan tuna, lumba-lumba, paus dan fitoplankton
(sebagai sumber makannya)
B. Ekosistem Darat
a. Ekosistem hutan hujan tropis
· Suhu ± 250C sepanjang tahun
· Curah hujan tinggi
· Hewan dan tumbuhan sangat beragam
· Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)
b. Ekosistem hutan gugur
_ Mempunyai empat musim
_ Tumbuhannya, campuran pohon beech-maple dan oak-hickory.
_ Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam
c. Ekosistem tundra
· Terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah
· Tumbuhannya, lumut kerak dan lumut
· Hewannya, serigala, beruang kutub, dan rusa kutub.
d. Ekosistem taiga
_ Terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropic
_ Suhu pada musim dingin rendah
_ Hutan yang terdiri atas satu species, seperti conifer, pinus, dan cemara.
18
_ Hewannya merupakan pemakan biji-bijian pohon conifer, seperti tupai,
serangga, dan
burung finch.
C. Ekosistem padang rumput
· Terdapat pada iklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25 cm
sampai 75 cm per tahun
· Tumbuhan yang dominant rumput
· Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison amerika, dan singa.
f. Ekosistem gurun
_ Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah
_ Suhu pada siang hari sangat dingin mancapai 450C, sedangkan malam
hari sangat dingin sampai 00C.
_ Tumbuhannya, kaktus
_ Hewannya, Unta.
19
4. ADAPTASI DAN PERILAKU TUMBUHAN DAN HEWAN
4.1. Adaptasi Morfologi
Gambar jenis-jenis paruh burung berdasarkan adaptasinya
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau
alat-alat tubuh
organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati
adaptasi
morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.
Contoh adaptasi
morfologi adalah sebagai berikut.
4.1.1. Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung
bermacam-macarn
disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan
biji-bijian.
Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung
pelikan, paruhnya
sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak
daging
mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon
dan menangkap
serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada
macammacam
bentuk kakinya.
a. Adaptasi morfologi pada paruh burung
Apa jenis makanan berbagai macam burung (unggas) yang ada di sekitarmu?
Kalau
kita amati, ada burung yang memakan bijibijian, ada yang memakan serangga,
ada yang
memakan daging, dan ada yang mengisap madu. Untuk mengambil makanan
dari
lingkungannya, burung memerlukan paruh yang sesuai dengan makanannya.
Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang
berupa
biji-bijian. Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh
atas agak
membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging.
Bentuk paruh
20
burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan
dengan jenis
makanannya yang licin, misalnya ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali
sebagai
pengisap madu, yaitu kecil, runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh
burung sesuai
dengan jenis makanan itulah yang merupakan bentuk adaptasi marfologi.
b. Adaptasi morfologi pada kaki burung
Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi pada burung juga
dapat
dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung petengger, kaki burung pemanjat,
kaki burung
perenang, dan ada pula kaki burung pencengkeram. Dapatkah kamu
menyebutkan bentuk
kaki burung lainnya?
Pada umumnya burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari
terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap
pada rantingranting
pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat
mempunyai dua
jari ke depan dan dua jari ke belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki
burung perenang,
terdapat selaput renang di antara jari-jarinya. Burung yang biasa berenang,
misalnya angsa,
itik, pinguin, dan pelikan. Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang
pendek dan
cakarnya sangat tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat
diputar ke
belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang,
rajawali, dan
burung hantu.
c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian
mulut
serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang
(mandibula),
satu hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium).
Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan
rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga tersebut
dinamakan tipe
mulut penggigit.
21
Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing,
sehingga
memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe mulut
seperti itu
dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap.
Kupu-kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan
dapat
digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut
pengisap. Lebah
madu dan lalat mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe
mulut seperti
itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.
4.1.2. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun
berukuran kecil
atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi
lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,
contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis,
serta
mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap,
contohnya tumbuhan paku dan lumut.
4.2. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan
dalam bentuk
tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh
adaptasi tingkah
laku adalah sebagai berikut.
22
4.2.1. Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
Beberapa contoh adaptasi tingkah laku sebagai berikut.
a. Mimikri
Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada
di
dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di
tanah, warna
kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit
sesuai warna
lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan
mimikri.
b. Autotomi
Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan
bahaya,
cecak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut
autotomi. Jika seekor
cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-
gerak sehingga
perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut.
Kesempatan itu
digunakan cecak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.
c. Hibernasi
Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang
tidak
dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan
melewatinya dengan tetap
giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan
terlelap dalam
suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciriciri hewan yang melakukan
hibernasi, yaitu
suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat.
Tujuannya untuk
menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat
energi. Contoh
hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan
bengkarung yang tetap
tinggal di sarangnya selama musim dingin.
d. Estivasi
Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim
panas.
Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak
mencari tempat
perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal
dari kata latin
yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk
menghindari panas
yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai
adalah mamalia
yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.
23
e. Adaptasi tingkah laku pada rayap
Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa rayap dengan
mudah
dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena
mempunyai enzim yang
dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan
flagellata yang
mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim
selulose.
Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit
mengelupas, usus
bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus.
Untuk
mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali
kelupasan
kulitnya (Gambar 4.10). Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru
menetas suka
menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.
f. Adaptasi tingkah laku pada mamalia air
Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air
tetap
bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya,
misalnya paus.
Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-
banyaknya
sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus
akan menyelam
kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan
selama kira-kira
setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil
oksidasi biologi
dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi
ini berupa
karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami
pengembunan
(kondensasi). .
4.2.2. Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku
jahejahean
akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,
menggugurkan daunnya.
STUKTUR SEL
Bakteri memiliki bentuk yang sangat bervariasi Bentuk sel bakteri meliputi:
kokus (bulat)
basil (batang)
spirilum (spiral)
filamen
Bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri tersebut, tetapi dapat bervariasi
tergantung kondisi pertumbuhannya. Beberapa bakteri memiliki siklus hidup yang
kompleks.
Ukuran sel
Ukuran bakteri sangat kecil berkisar antara 0,5-5μm. Bakteri terbesar yang pernah
ditemukan adalah Thiomargarita dengan lebar mencapai 750μm (0,75 mm) yang
membuatnya bisa terlihat dengan mata telanjang.
Dinding sel
Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan turgor yang
disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel
dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri berbeda dari
organisme lain. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar
membran sitoplasmik. Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan memberikan
bentuk sel. Ada dua tipe utama bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding
selnya yaitu Gram positif dan Gram negatif.
Dinding sel Gram positif
Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel.
Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel
Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes.
Dinding sel Gram negatif
Tidak seperti dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru/merah muda saat
disiram etanol. Owhowh
Struktur permukaan bakteri lainnya
Pili dan fimbria
Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari
Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan
sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun
tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri. Fimbria hanya ditemukan pada
bakteri gram negatif, dimana bakteri tersebut memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis
pada dinding selnya.
Kapsul dan lapisan lendir
kapsul adalah bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau
kondisi lingkungan yang ekstrim
Flagela
A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik;
Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein
termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein
kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor
yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela
digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk yang umum dijumpai meliputi:
Monotrik - Flagela tunggal ditemukan di satu tempat di sekitar sel
Peritrik - Banyak flagela ditemukan di satu sisi
Amfitrik - Banyak flagela ditemukan pada kedua kutub sel
Lofotrik - Flagela ditemukan pada seluruh permukaan sel
Struktur sel bakteri bagian dalam
Dibandingkan dengan eukaryota, bagian dalam sel bakteri sangat sederhana.
Kromosom dan plasmid
Struktur sel prokaryota
Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound nucleus
melainkan ada di dalam sitoplasma sel bakteri. Ini berarti translasi, transkripsi dan
replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang sama dan dapat berinteraksi dengan
struktur sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom.
Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh
bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat
diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.
Membran intraselular
Membran intraselular dapat ditemui pada bakteri fototrof, bakteri nitrifying dan
bakteri metana.
Ribosom
Semua prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan
eukaryota memiliki 80S ribosom pada sitosol mereka.
Vakuola gas
Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau
mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau
bawah dalam air.
Endospora
Endospora tahan terhadap berbagai jenis larutan kimia, dan keadaan lingkungan yang
tidak baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Ekologi merupakan salah satu cabang biologi. Yaitu ilmu pengetahuan tentang
hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh
faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang
dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya
dan mengapa mereka ada disitu. Ekologi berasal dari bahasa Yunani “oikos” (rumah
atau tempat hidup) dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya.
2. Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem
harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis) Perubahan
terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.Homeostatis
adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada
dalam keseimbangan.
3. Bakteri memiliki bentuk yang sangat bervariasi Bentuk sel bakteri meliputi:
· kokus (bulat)
· basil (batang)
· spirilum (spiral)
· filamen
Daftar pustaka
Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm: 20-27.
ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia. Diakses pada 11 April 2010.
Ixedu.com 3D Animations, Virtual Microscope, Activities, a Game and more! All about
the cells.
The Inner Life of A Cell, a flash video showing what happens inside of a cell
The Virtual Cell
Cells Alive!
Journal of Cell Biology
A comparison of the generational and exponential growth of cell populations
High-resolution images of brain cells
The Biology Project > Cell Biology
The Image & Video Library of The American Society for Cell Biology, a collection of
peer-reviewed still images, video clips and digital books that illustrate the structure,
function and biology of the cell.
Centre of the Cell online
Biology sites
Molecular Biology of the Cell NCBI Books