Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

24
di Rote Ndao PM IV / II / 2012-13 Perjalanan

Transcript of Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Page 1: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

di Rote Ndao

PM IV / II / 2012-13

Perjalanan

Page 2: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

EDITOR Lucky Irawan

DESAIN & TATA LETAK Kristia Davina Sianipar

ARTIKEL Anggun Piputri Anies Wahyu Nurmayanti

KONTRIBUTOR Darul Syahdanul Muhammad Akbar Nalikoy Insowibinderi Sarwom Rady Raziman Dypatra Sekar Ratnaningtyas

FOTO Koleksi pribadi PM Rote Ndao Ilham Himawan

KANTOR Indonesia Mengajar Jl. Galuh II No. 4 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp: 021 – 722157 Faks: 021 – 7231430

www.indonesiamengajar.org

[email protected]

Indonesia Mengajar

@pengajarmuda

03 Sekapur Sirih

04 Tentang Kami

06 Rekam Jejak

10 Sosok Inspirasi

14 Jendela Sekolah

16 Cerita PM

20 Kata Mereka

22 Coretan PM

Page 3: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

sekapur

Sapaan khas anak-anak ketika bertemu Pengajar Muda di jalan menuju ke sekolah setiap harinya. Sapaan yang selalu berulang dan terus memberi energi untuk melangkahkan kaki menuju kelas kecil penuh keceriaan, senyuman lucu, dan semangat anak-anak Rote Ndao. Hingga tak terasa setahun telah terlewati menunaikan tugas mengajar, Pengajar Muda pun banyak belajar dari anak-anak.

Booklet ini kumpulan kisah dan catatan Pengajar Muda selama setahun di Kabupaten Rote Ndao. Sembilan orang anak muda datang dari berbagai latar belakang pendidikan dan daerah asal.

Mereka berinteraksi dengan anak-anak, masyarakat, dan pemerintah. Kejadian yang dialami penuh kejutan dengan berbagai macam perasaan muncul silih berganti menjalani waktu.

Setahun di Rote Ndao, Pengajar Muda bertemu dan bekerja sama dengan orang-orang luar biasa yang mendedikasikan dirinya untuk kemajuan pendidikan. Mulai dari orang tua murid, guru, kepala sekolah, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama. Interaksi berlangsung penuh keakraban. Jika hal itu dielaborasikan secara bijak, tidak lama lagi pendidikan di Kabupaten Rote Ndao akan mengalami lompatan kemajuan yang signifikan.

“Selamat pagi!”

PENGAJAR MUDA 02●03

Pengajar Muda mengucapkan maaf andai kata selama setahun bersama ada lisan dan laku yang keliru. Harapan, semua niat baik untuk memajukan pendidikan tetap menyala, serta simpul kerja sama yang telah terbangun tetap terjalin dengan erat.

Akhir kata, selamat menjelajah sajian dalam booklet ini. Salam, Pengajar Muda IV di Kabupaten Rote Ndao Gerakan Indonesia Mengajar 2013

Page 4: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Jikalau mengurutkan permasalahan pendidikan di Indonesia tentunya menghasilkan daftar yang teramat panjang. Debat untuk menemukan solusi atas rentetan daftar permasalahan tersebut pastinya membutuhkan waktu yang panjang dan rumit. Namun tak tersadari kita lupa, bahwa umur anak terus bertambah dan tidak bisa dihentikan. Saat orang dewasa berdebat, anak-anak tetap membutuhkan guru terbaik di hadapan mereka.

Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) mengundang sarjana terbaik dari berbagai disiplin ilmu sebagai putra-putri Indonesia untuk hadir di hadapan anak-anak pelosok negeri menjadi guru mereka selama satu tahun. GIM memberikan kesempatan dan kehormatan kepada sarjana yang telah terpanggil untuk dikirim ke-17 Kabupaten tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan predikat Pengajar Muda (PM). Kabupaten Rote Ndao terpilih menjadi salah satu daerah penempatan, terletak di ujung selatan sebagai pagar Nusantara. GIM telah berkiprah selama dua tahun dari lima tahun rencana Gerakan di Nusa Lontar, mencakup 10 Sekolah Dasar (SD) di delapan Kecamatan dan telah mengirimkan 19 Pengajar Muda. Bulan Juli 2013 adalah awal tahun ke-3 GIM di Kabupten Rote Ndao, tongkat estafet Gerakan akan dilanjutkan oleh Pengajar Muda tahun ketiga. ▪ (LI)

Kami tidak berpretensi untuk menyelesaikan semua masalah pendidikan, namun

sesungguhnya berniat untuk mengajak setiap warga negara untuk terlibat dalam gerakan

memajukan pendidikan bersama.

Anies Baswedan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar

22.808

siswa

1.738

guru

157

kepala sekolah

138

desa

79

kecamatan

17

kabupaten

2010–2012

293 Pengajar Muda berinteraksi dengan

Page 5: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Kristia Davina Sianipar SDN Daepapan Kec. Rote Selatan

Singapore Management University Akuntansi & Sistem Informatika

Nalikoy Insowibinderi Sarwom (Nelly) SD Inpres Onatali Kec. Rote Tengah

Jawaharlal Nehru University Hubungan Internasional

Sekar Ratnaningtyas SDN Tesabela Kec. Pantai Baru

Universitas Diponegoro Teknik Informatika

Lucky Irawan SD GMIT Oeulu Kec. Rote Timur

Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan Teknik Mesin

Darul Syahdanul SD Inpres Oenitas Kec. Rote Barat

Universitas Negeri Makassar Pendidikan Teknik Sipil & Perencanaan

Anggun Piputri SD Inpres Oeoko Kec. Rote Barat Laut

Universitas Indonesia Ilmu Administrasi Negara

Muhammad Akbar SDN Hurulai Kec. Rote Barat Daya

Universitas Gadjah Mada Hubungan Internasional

Anies Wahyu Nurmayanti SD Inpres Batulai Kec. Lobalain

Institut Pertanian Bogor Komunikasi & Pengembangan Masyarakat

Rady Raziman Dypatra SD Inpres Bandu Kec. Lobalain

Institut Teknologi Bandung Kimia

PENGAJAR MUDA 04●05

tentang

*Pengajar Muda Rote Ndao Tahun Ke-2

Page 6: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Siswa-siswi Kelas XII SMA Negeri 1 Lobalain, ketika kegiatan Roadshow berbagi motivasi dan tips kuliah oleh Indonesia Mengajar, 21 Maret 2013.

Page 7: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

PENGAJAR MUDA 06●07

Cita-cita merupakan suatu impian dan harapan seorang akan masa depannya, bagi sebagian orang menjadikannya tujuan hidup. Namun tidak sedikit yang menganggap itu hanyalah impian belaka. Fenomena ini dapat ditemukan pada siswa-siswi SMA yang baru lulus. Mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan setelah lulus nanti, melanjutkan studi, bekerja, atau lainnya. Gerakan Indonesia Mengajar tergerak untuk memberikan informasi terkait gambaran pilihan setelah lepas dari bangku SMA. Informasi disampaikan dalam kegiatan bertajuk Roadshow, dilaksanakan 21 Maret 2013 di SMA Negeri 1 Lobalain. Mengangkat tema dari perkataan seorang pemimpi, “Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Bentuk Roadshow berupa talkshow yang terbagi menjadi empat sesi. Sesi pertama menggugah motivasi siswa-siswi agar memiliki semangat memilih untuk menentukan langkah setelah lulus. Pengenalan berbagai jenis institusi Perguruan Tinggi disampaikan sebagai gambaran klasifikasi jenjang pendidikan tinggi.

Kehidupan kampus dihadirkan langsung dalam bentuk teatrikal wajah-wajah mahasiswa. Informasi beasiswa dan seluk-beluknya disampaikan pada sesi ketiga. Sesi terakhir berbagi pengalaman melalui kelas inspirasi. Sembilan Pengajar Muda bercerita tentang perjalanan hidup mereka, dimulai dari memilih untuk melanjutkan studi, sampai hadir mengabdi satu tahun di bumi Nusa Lontar, Rote Ndao. Kegiatan ditutup dengan menuliskan mimpi pribadi pada secarik kertas, kemudian memasukannya ke botol kaca. Botol kaca ditanam bersama-sama di bawah Pohon Jati di halaman sekolah. Tanam mimpi, begitu kami menyebutnya. Kegiatan ini dihadiri oleh 200 siswa-siswi Kelas XII. Harapannya mereka mampu menemukan jalan mana yang harus dipilih. Mereka mampu menjadi pemberani yang menaklukan ketakutan dalam diri. Menemukan tujuan hidup sebagai cita-cita bukan sekedar mimpi belaka.▪ (AP)

rekam

Mereka mampu menjadi pemberani yang menaklukan ketakutan dalam diri

Page 8: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Pelatihan 1000 Guru, diprakarsai oleh Pengajar Muda tahun pertama, Maret 2012

Peringatan Hari Anak Nasional di SD Inpres Onatali, SD Inpres Batulai, dan SD Inpres Oeoko, 28-30 Juli 2012

Memperingati HUT RI ke-67 di Pulau Ndana, 17 Agustus 2012.

Kegiatan Belajar dan Bermain di SDN Holomanu, Pulau Ndao, 23-24 Juni 2012

Page 9: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Bertemu Kepala Dinas PPO Provinsi NTT Drs. Klemens Meba, 2 November 2012

Audiensi dengan Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya, 26 November 2012

Sosialisasi Beasiwa Bidik Misi di SMA, Maret – Mei 2013

Memfasilitasi Serikat Karyawan Tekom menyalurkan 5000 buku ke Rote Ndao dalam program Bakti Bagi Negeri, 22-24 November 2012

Mengikuti Kebaktian Pemuda Membuka Taman Baca di desa

PENGAJAR MUDA 08●09

rekam

Page 10: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Deri Yanto Zacharias (kiri) mengenakan Ti’ilangga sebagai delegasi NTT dalam Konferensi Anak Indonesia 2012 di Jakarta

Page 11: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Deri Yanto Zacharias siswa kelas VI di SD Inpres Batulai, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. Dia lahir dari keluarga petani, kesehariannya digunakan membantu orang tua menjaga sawah. Prestasinya di kelas cukup membanggakan dengan kerap masuk tiga besar terbaik. Hobinya bermain bola, menangkap burung menggunakan fiti (ketapel), dan menggambar. Cita-citanya menjadi Dokter untuk membantu masyarakat desa yang sakit. Deri harus berjalan melalui hutan untuk ke sekolah setiap harinya. Dia hampir tidak pernah meninggalkan desa, apalagi menyeberang ke Kupang. Tuhan berkehendak baik kepada Deri, pada tanggal 4–9 November 2012, ia diberikan kesempatan berkunjung ke Jakarta mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Delegasi di Konferensi Anak Indonesia (Konfa) 2012. Deri terpilih dari sekian ribu siswa di NTT karena karya tulisnya bercerita tentang pengalamannya ketika perjalanan ke sekolah. “Seorang supir mabuk menabrak temannya dan secara spontan Deri berinisiatif ke hutan mencari obat untuk mengobati temannya.”

Di akhir Konfa Indonesia, Deri dinobatkan sebagai Duta Keselamatan di Jalan untuk NTT oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kementerian Pekerjaan Umum. Deri juga didaulat menjadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas oleh Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. Konfa Indonesia adalah konferensi tingkat nasional yang diadakan setiap tahun oleh Majalah Anak Bobo sejak tahun 2001. Tahun 2012 dari 1.681 karya tulis yang diterima oleh Majalah Bobo, terpilih 36 anak mewakili 33 provinsi di Indonesia. ▪ (AWN/KDS)

Drs. Frans Lebu Raya, Gubernur NTT, memuji pencapaian Deri yang telah mengharumkan nama NTT di Jakarta.

Deri bersama guru pembimbingnya, Anies Wahyu Nurmayanti, Pengajar Muda yang bertugas di SD Inpres Batulai.

PENGAJAR MUDA 10●11

sosok

Page 12: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Bapak Simon Kadek seorang guru di SD Inpres Bandu. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah ekskalator kemajuan suatu bangsa. Hal ini mendorongnya untuk berkecimpung di dunia pendidikan. Dedikasinya dibuktikan dengan usahanya mendorong masyarakat menyekolahkan anak untuk pendidikan wajib 9 tahun dan menyelenggarakan PAUD di Desa Bebalain. .

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, namun seluruh komponen masyarakat termasuk Tokoh Agama. Hal itu mendorong Pendeta Milson Christian Nenotek berani berbicara. Tidak hanya berbicara, namun bertindak dengan gebrakannya. Pada setiap Khotbahnya, tak bosan menyisipkan pentingnya pendidikan. Langkah nyatanya, beliau bekerja sama dengan Indonesia Menyala dan Serikat Karyawan Tekom Indonesia membuka dua taman baca di Gereja GMIT Oeulu dan Gereja GMIT Batula. Selain itu berhasil memfasilitasi 25 anak Bilba Selatan mendapatkan beasiswa sekolah dari salah satu Anggota DPR-RI Komisi IV peroide 2009-2014.

Bapak Melianus Napa, seorang guru di SD Oenggae, Kecamatan Pantai Baru menciptakan modul pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal. Beliau pernah mengikuti pelatihan pembelajaran kreatif di Yogyakarta dan menerapkannya di Rote Ndao. Kepedulian terhadap pendidikan menjadikannya terpanggil mendedikasikan waktunya untuk mengajar dan berkreasi dalam dunia pendidikan.

Oma Juliana Dethan sehari-hari merawat kedua cucu perempuannya yang masih kecil. Di sela kesibukannya di sawah dan memasak gula air, Oma tetap memiliki kepedulian menemani cucu belajar membaca setiap malam. Alhasil, Putri, cucunya yang masih kelas satu di SD Inpres Bandu, sudah lancar membaca seperti anak kelas tinggi.

Page 13: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Bapak Markus Modok akrab disapa Ba’i Mau, seorang Maneleo (kepala adat) yang menjadi panutan bagi masyarakat Desa Modosinal. Walau hanya berbekal lulusan Sekolah Rakyat, namun lewat usaha dan kerja kerasnya, beliau mampu memimpin desa selama tiga periode masa jabatan. Dedikasinya pada masyarakat dibuktikan dengan usahanya membangun gereja untuk masyarakat dusun di tempatnya. Kepedulian pada pendidikan menjadikannya dipercaya sebagai Komite Sekolah di SD Inpres Oeoko.

Bapak M. J. Johannis, sosok humanis penuh senyuman ini, telah memimpin SD Inpres Onatali selama satu tahun. Beliau memiliki kharisma seorang pemimpin hingga disegani dan dihormati. Pemikirannya yang kritis dan selalu terbuka menerima hal baru menjadikannya dinamis. Baginya profesi Guru merupakan panggilan untuk memajukan pendidikan Rote Ndao.

Intan Sinlae adalah putri sulung dari seorang ibu tunggal. Dia memiliki dua adik perempuan. Walaupun masih kecil, ia rajin membantu ibunya dalam pekerjaan rumah dan berkebun. Namun, Intan selalu memiliki ambisi terus berjuang untuk melakukan yang terbaik. Ia selalu juara kelas di SDN Daepapan. “Beta ingin menjadi guru untuk mengajar anak-anak,” kata Intan.

PENGAJAR MUDA 12●13

sosok

Bapak Adolof Rondo seorang petani sederhana. Beliau tinggal bersama istri dan lima orang anaknya di rumah beratapkan daun. Walau begitu, ia memiliki impian agar anak-anaknya bisa sekolah tinggi dan lebih baik darinya. Berkat dukungan beliau, anak-anaknya di SD Inpres Oenitas selalu hadir penuh di hari efektif sekolah dan sangat rajin mengerjakan PR.

Page 14: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Selama satu tahun, Pengajar Muda Tahun Ke-2 berinteraksi dengan pihak sekolah dan masyarakat di Sembilan Sekolah Dasar Pengajar Muda. Tentunya banyak hal yang terjadi dan mendapatkan temuan kondisi di lapangan. Rubrik Jendela Sekolah ini berusaha merangkum apa yang sudah terlewati dari prespektif Pengajar Muda.

Harapannya dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pengambilan kebijakan oleh para pemangku kepentingan Sekolah Dasar di Kabupaten Rote Ndao.

Baik 29%

Cukup 27%

Kurang 44% Baik

53% Cukup 28%

Kurang 19%

Baik 59%

Cukup 29%

Kurang 12%

Siswa berkemampuan kognitif baik hanya mencapai 29%. Namun siswa di Rote memiliki kecerdasan alamiah yang baik, dibuktikan prosentasi siswa berkemampuan psikomotorik baik sebesar 59%. Sikap siswa di Rote memiliki kepribadian karakter cukup kuat, 53% siswa berkemampuan afektif baik.

▪ Berdasarkan survei pada 75 siswa sebagai sampel dari sembilan SD di Rote Ndao.

Hadir 48%

Setengah Hadir 22%

Tidak Hadir 30%

S1 47%

Diploma 14%

SPG/SGA 6%

SMA 33%

• 48% Guru berpartisipasi hadir secara penuh.

• Kualifikasi pendidikan standar guru berdasarkan PERMEN No. 38 tahun 2010, yaitu pendidikan minimal S1, jumlahnya mencapai 47%.

• Pilihan menjadi guru karena panggilan hati cukup tinggi mencapai 47%, hanya 39% memilih profesi guru karena jaminan pekerjaan.

▪ Berdasarkan wawancara dan observasi kepada 36 guru sebagai sampel pada sembilan SD di Rote Ndao.

Page 15: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Sudah Ideal 44%

Belum Ideal 56%

Hadir 78%

Tidak Hadir 22%

PENGAJAR MUDA 14●15

Motivasi memiliki andil lebih besar dibanding latar belakang pendidikan dalam kualitas kepemimpinan dan kinerja kepala sekolah.

Berdasarkan interaksi dengan masyarakat khususnya orang tua murid, terangkum dua hal utama yang diharapkan terkait pendidikan di Rote Ndao, yaitu:

(1) Guru-guru yang berkualitas profesional (2) Kemampuan kualitas siswa dapat dibanggakan, untuk mampu bersaing dengan

siswa di lingkup provinsi atau pun nasional, bahkan internasional.

Dalam hal ini, pemerintah dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan telah mulai melakukan inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Rote Ndao.

• Bapak Yosia Adrianus Lau, S.E. selaku Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Rote Ndao, mengatakan bahwa saat ini telah dimulai penyusunan Peraturan Daerah terkait pendidikan.

• Bapak John Ndolu seorang tokoh adat, telah mengkampanyekan secara masif Tu’u untuk Pendidikan di masyarakat Rote Ndao.

• Bapak Drs. Jonas Selly, M.M. selaku Kepala Dinas PPO Kabupaten Rote Ndao mengagendakan penataan ulang tenaga guru agar dapat mendorong terbentuknya guru berkualitas di Rote Ndao.

▪ Berdasarkan wawancara dan observasi kepada 36 guru (responden) sebagai sampel dan sembilan

Kepala Sekolah pada sembilan SD di Rote Ndao.

Menurut guru, 44% Kepala Sekolah sudah ideal, ditunjang oleh faktor kepemimpinan, yaitu:

(1) Kedisiplinan, (2) Ketegasan, dan (3) Melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

Kepala sekolah yang sudah ideal, secara umum memiliki kehadiran yang baik. Sejak awal mereka memiliki motivasi atau cita-cita menjadi guru. Walaupun ada sebagian kecil memilih profesi ini karena jaminan pekerjaan, namun akhirnya mencintai profesi guru.

jendela

Pengajar Muda melihat telah ada gerakan dari berbagai lapisan masyarakat menuju Rote Ndao yang lebih baik di bidang pendidikan. Pengajar Muda

bangga ikut andil dalam gerakan ini.

Page 16: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

“Beta ingin jadi petani sa, Ibu!”

CeritaAnggun | PM di SD Inpres Oeoko

Ketika Anggun bertanya kepada siswanya mengenai cita-cita mereka, seorang murid bernama Rivon dengan lantang menjawab ingin menjadi petani. Alasannya, “Supaya keluarga saya tidak kelaparan, Bu. Ada beras dan sayur untuk makan.” Jawaban dari jagoan berumur 11 tahun ini adalah jawaban paling sederhana yang pernah didengar oleh Anggun.

CeritaAkbar | PM di SDN Hurulai

“Tadi pagi makan apa, Defri?” tanya Akbar kepada siswanya. Mendengar pertanyaan ini, seisi kelas terdiam dan tersenyum heran. Ternyata, penduduk Desa Hurulai umumnya mengkonsumsi gula air sebagai makanan. Masyarakat Rote memang dikenal meminum makanannya.

Page 17: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

PENGAJAR MUDA 16●17

CeritaNelly | PM di SD Inpres Onatali

CeritaKristia | PM di SDN Daepapan

“Kitong dengar dalam mimpi sa, Ibu!”

Ketika salah satu siswa Nelly bernama Yandri harus berdiri di depan kelas untuk membaca, ia merasa gugup sampai tak bisa bicara. Tiba-tiba Ino, murid Nelly yang lain, menyeletuk agar seisi kelas berpura-pura mendengar Yandri dalam tidur. Solusi unik dan polos yang ditawarkan Ino untuk menenangkan kawannya.

Sudah berulang kali Kristia mengelilingi dusun-dusun untuk mencari seorang anak muridnya yang sering alpa. Robin, seperti nama seekor

burung berdada merah kecil, kerap terbang kemana saja angin membawanya. Setelah hampir setahun berusaha mempertahankan

Robin di sekolah, Kristia bertanya padanya, “Maukah kamu tetap datang ke sekolah?” Perlahan, Robin mengangguk. Jawaban pelan ini

bagai angin segar di telinga sang guru.

cerita

Page 18: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

CeritaLucky | PM di SD GMIT Oeulu

Suatu hari pada saat pelajaran IPS, seorang siswa kelas 3 bernama Mefki bertanya kepada Lucky, “Pak, beta pung agama apa?” Lucky terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan Mefki. Ternyata anak ini tidak mengetahui agamanya sendiri!

CeritaSekar | PM di SDN Tesabela

CeritaAnies | PM di SD Inpres Batulai Sebagai satu-satunya wanita yang berkerudung di sekolah, anak-anak muridnya seringkali penasaran dengan Anies. Mereka pun bertanya,“Mengapa Ibu pakai kerudung?” dan “Mengapa orang Islam bilang, Assalamu’alaikum?”. Dengan menceritakan mengenai keyakinannya, Anies telah mengajarkan pada siswanya toleransi beragama dalam kebhinekaan Indonesia.

“Pak, beta pung agama apa?”

Welji adalah siswa yang senang menggambar. Setiap jam pelajaran ia selalu menggambar sehingga Sekar membutuhkan kesabaran ekstra untuk membuatnya rajin mengerjakan tugas. Suatu siang yang panas, anak tersebut menyodorkan pada Sekar sebuah gambar Masjid. Hal ini membuat ibu guru Muslim yang mengajar di desa bermayoritas Kristen ini tersenyum.

Page 19: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

PENGAJAR MUDA 18●19

CeritaDarul | PM di SD Inpres Oenitas

Terkadang di waktu dini hari, tetangga datang memanggil Darul dan memintanya untuk memotong hewan. Di Desa Oenitas, Darul seorang Muslim satu-satunya. Karena hal itu, hampir di setiap pesta Darul dipastikan menjadi eksekutor untuk mengeksekusi hewan yang dagingnya disajikan menjadi menu pesta.

CeritaRady | PM di SD Inpres Bandu

Suatu pagi, seorang nenek tiba-tiba datang ke rumah Rady dengan membawa seekor ayam jago. Nenek itu beralasan karena Rady tidak hadir di acara syukuran keluarganya tadi malam, maka sang nenek pun membawakan ayam untuk Rady potong dan masak sendiri. Rady pun tercengang atas perhatian warga masyarakat kepadanya.

“Karena Pak sonde hadir di acara ucap syukur tadi malam, ini ayam Pak potong sa.”

“Pak Darul, bisa bantai hewan do?”

cerita

Page 20: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Lettu. (Mar) Mustafa Bugis

Dansatgas Puter Ndana

Agnes Dethan

Siswa Kelas 1

SD Inpres Bandu

Ibu Nelly mampu menanggapi masalah dengan kepala dingin dan menerima saran dari kami guru. Memahami karakter siswa hingga mampu berinteraksi saat pembelajaran. Ibu Nelly mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk bersosialisasi di masyarakat. Alangkah baiknya, Ibu lebih sedikit berani membangun komunikasi dengan memulai pembicaraan. Ketika nanti Ibu pergi, ingatlah kami selalu sebagai teman, sahabat, dan keluarga. Ibu Ensri Adu

dari SD Inpres Onatali

Kami selalu merindukan kedatangan Indonesia Mengajar di sini setiap tahunnya. Ada perubahan buat anak-anak, sikapnya jadi baik, sekolahnya rajin dan anak-anak lebih pintar. Seperti Aldo, waktu bapak Agung datang pertama, Aldo belum bisa berhitung; 3 + 5 saja dia jawabnya 15. Kami sangat menyayangi Pengajar Muda, bisa bergaul dengan masyarakat dan dekat dengan anak-anak. Kami bangga sekali dengan keberadaan mereka disini.

Mama Orpa

dari Desa Modosinal

Patrick Adu

Siswa Kelas 5 SDN Daepapan

Stefin Pello

Siswa Kelas 1

SD Inpres Bandu

Page 21: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

PENGAJAR MUDA 20●21

Munce Selly

Siswa Kelas 4 SD Inpres Oeoko

Delan Solukh

Siswa Kelas 6

SD Inpres Oeoko

Sangat beruntung sekali Desa Kuli ada Indonesia Mengajar. Ada perubahan bagi anak-anak terutama tentang karakter dan minat baca. Pendidikan di Kuli masih ada yang memerhatikan. Belajar sambil bermain dan bernyanyi. Bisa bergaul dan berbaur dengan masyarakat. Indonesia Mengajar bisa menjadi mitra untuk mengembangkan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pdt. Deby Kasie, STh.

dari Desa Kuli

kata

Dengan keberadaan salah satu utusan Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar di Desa Oenitas, ada suatu pembaruan dan kemajuan yang saya rasakan, bukan saja untuk pendidikan tetapi juga untuk gereja. Dalam hal ini, sumbangan-sumbangan pikiran khususnya untuk anak-anak dan pemuda gereja. Semoga apa yang sudah Pak Darul lakukan selama ada bersama masyarakat di Desa Oenitas tetap dipertahankan. Tetap menjadi inspirasi bagi anak-anak Oenitas.

Pdt. Sukeni Anace, STh.

dari Desa Oenitas

Ima Saba

Siswa Kelas 5 SDN Daepapan

Page 22: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

Kenangan akan Rote

“Satu tahun adalah tawa dan air mata yang telah membawa saya pada sebuah perjalanan memahami arti kehidupan yaitu bahwa Bahagia itu Sederhana. Sederhana seperti saat saya mensyukuri nikmat-Nya.”

Anggun Piputri PM di SD Inpres Oeoko

“Memandangi indahnya Samudera Hindia melalui pekarangan rumah, berkubang di mata Air Oemau, dan bergumul dengan abu hitam kayu bakar saat memasak terong goreng tepung. Sungguh sebuah petualangan yang hanya bisa didapat di Bumi Ti’ilangga.”

Muhammad Akbar PM di SDN Hurulai

“Rote Ndao secuil tanah di taman Firdaus jatuh ke Bumi, dihuni manusia unik yang menegaskan kebhinekaan Republik ini dalam bingkai Tunggal Ika bernama NKRI.” Lucky Irawan PM di SD GMIT Oeulu

“Setahun yang punya sejuta makna, semoga bisa berbuat lebih baik lagi untuk Indonesia.”

Darul Syahdanul PM di SD Inpres Oenitas

“Pride and originality.” Nalikoy Insowibinderi Sarwom

PM di SD Inpres Onatali

“Setahun di Rote, seumur hidup tak akan terlupakan.”

Rady Raziman Dypatra PM di SD Inpres Bandu

“Setahun ini seperti mimpi. Namun setahun ini menyadarkan akan artinya perjuangan, kesabaran, dan terlebih lagi kasih. Untuk Rote yang tercinta.”

Kristia Davina Sianipar PM di SDN Daepapan

“Banyak yang bilang bahwa orang Rote ini ‘jahat’, karena selain punya otak kanan dan otak kiri, mereka juga punya otak tambahan, yaitu ‘otak rote’. Namun, sesungguhnya apapun yang terjadi, pada dasarnya manusia memiliki hati yang baik.”

Sekar Ratnaningtyas PM di SDN Tesabela

“Senyum adalah obat hati yang paling murah. Setahun di Rote menjadi lebih kreatif untuk membuat menu masakan yang tak terlupakan.”

Anies Wahyu Nurmayanti PM di SD Inpres Batulai

Page 23: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

PENGAJAR MUDA 22●23

coretan

Jatiluhur, Juni 2012

Page 24: Darul Syahdanul-Indonesia Mengajar

setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi