dari -...

69

Transcript of dari -...

Page 1: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia
Page 2: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 1

dariRedaksi

alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di seluruh negeri! Dengan bangga dan gembira kita songsong kehadiran buletin kita yang bernama HARPA di tengah masyarakat YKI

tercinta. Buletin ini berfungsi sebagai pengikat dan corong sesama, lahan untuk berkomunikasi dan berbagi rasa serta pengalaman dan kegiatan di antara cabang-cabang.

Harpa juga kita hadirkan untuk masyarakat luas pemerhati YKI dan yang ingin mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penyakit kanker dan penanggulangannya di Indonesia.

Nama HARPA diambil dari kata-kata HARAPAN TERPADU, karena kita adalah pengemban amanah dari para Pendiri, Pembina, dan terutama pasien-pasien di seluruh Indonesia. Namun nama ini juga mencerminkan kebersamaan dan pentingnya dukungan semua pihak dalam upaya memberantas kanker, karena alat musik yang bernama Harpa baru bisa melantun suara musik merdu bila semua senar dimainkan sekaligus.

Buletin ini akan berisi laporan tentang berbagai kegiatan organisasi. Oleh karena itu, kami mempersilahkan cabang-cabang untuk mengirim laporan kegiatan beserta satu-dua foto agar bisa dinikmati cabang-cabang lain. Akan ada juga rubrik info tentang kanker, diisi oleh anggota serta bekerjasama dengan POI (Perhimpunan Onkologi Indonesia). Rubrik ini kita harapkan menjadi salah satu unggulan dan sumber informasi bermanfaat bagi kita semua.

HARPA baru lahir, sehinga pasti ada kekurangannya – dan untuk itu kami mohon maaf serta menanti usulan para anggota dan pembaca sekalian, sehingga buletin ini dapat terus kita kembangkan dan tingkatkan kualitasnya. Sementara itu, mohon doa restu dan SELAMAT MENIKMATI....

Salam

: Melantun KebersamaanBerantas Kanker

Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACPPemimpin Redaksi/Penanggungjawab

Page 3: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 20172

Pembina:Karlinah Umar Wirahadikusumah

Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab:Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD,

KHOM, FACP

Direktur Produksi:drg. Sally Sudrajat, Sp.OM

Public Relation:Adiati Arifin M. Siregar

Ani Sumadi

Iklan dan Dana:Penny Iriana Marsetio

Distribusi: dr. Melissa S. Luwia, MHA

Pratiwi AstarVivien Kusumowardhani

Redaktur Pelaksana:Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.Onk

dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P (K)

Sekretaris Redaksi:Watie S. Harnanto

Staf Produksi:Achmad Zihni Rifai

Desain dan Tata Letak:Padi

Penerbit:Yayasan Kanker Indonesia

daftarIsiEDISI PERDANA | SEPTEMBER 2017

05 Ruang PembinaMenjaga Warisan Pendiri

07 Beranda YKI PusatBidang Penelitian, Registrasi dan Tobacco Control :Untuk Solusi Terbaik Penaggulangan Kanker Di MasyarakatBidang Humas:Membangun Komunikasi: Dari Retro Run Hingga HUT YKIBidang Umum:Menjaring Dana Pelancar Kegiatan

03 Sekapur SirihHARPA Sebagai Harapan di Indonesia

01 Dari RedaksiHARPA: Melantun Kebersamaan Berantas Kanker

14World Cancer Day 2017Dalam Spirit ‘Kita Bisa. Saya Bisa.’

Ulang Tahun Ke-40 YKIBakti Sosial Untuk Nelayan

26

Fokus YKI

Ruang Ilmiah

60 Berita YKI Cabang

Arah Penanganan Kanker: Maksimal, Minimal, atau Di Antaranya?

Kanker Usus Besar (Kolorektal):Kini Nomor 2 Setelah Tidak Masuk Hitungan

Mengenal Lebih Dekat Perawatan Paliatif

YKI Cabang Kalimantan Timur:Menjangkau Dengan IVA

YKI Cabang Papua:Wanita Assolokobal: Inspirasi dari Pedalaman WamenaYKI Cabang Jawa Barat:Dengan Yoga Tingkatkan Mood

36 Pejuang Kanker 45 Sosok

49 RUBRIK KHUSUS 54 Serba Serbi

YKI selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam menanggulangi masalah kanker. Kepedulian dan peran serta Anda melalui YKI akan sangat membantu keberhasilan penaggulangan kanker di Indonesia.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih jauh mengenai kanker, informasi bantuan dan perawatan penderita kanker atau ingin berpartisipasi dalam program-program YKI dalam bentuk apapun, hubungi kami di:

YKI Sam Ratulangi

Telp: (021) 315 2603 eks.111Fax: (021) 310 8170e-mail: [email protected]

YKI Lebak Bulus

Telp: 021 750 7447 atau 021 7690704

Aku Wanita Berpayudara Satu

Nelly

KARLINAH UMAR WIRAHADIKUSUMAHEnergi Pengabdian YangTidak Pernah Surut

Sasana Marsudi HusadaMari Singgah di Sasana Marsudi Husada

Sahabat YKIDengan Sahabat YKI Kita Berbagi

Kanker: Kumpulan Pembiaran dan Pembodohan

Hilangkan Mitos, Lihatlah Fakta

YKI Cabang DKI Jakarta:Call Center 24 Jam Pasien PaliatifYKI Cabang Kalimantan Tengah:Deteksi Dini Demi Kualitas Hidup Kaum HawaYKI Cabang Surakarta:Lewat Kampanye Mengurangi Beban Akibat Kanker

Page 4: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 3

engan memanjatkan puji syukur Kehadhirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Buletin HARPA telah hadir di tengah kita. Buletin ini merupakan edisi perdana yang kami terbitkan bersamaan dan menandai peringatan hari ulang tahun Yayasan Kanker

Indonesia (YKI) ke-40. Sebagai edisi perdana, sudah barang tentu banyak kekurangan – meskipun pada tingkat gagasan dan pekerjaan di atas kertas boleh kami bilang sarat pemikiran dan harapan.

Gagasan menerbitkan buletin yang kami namakan HARPA ini pada dasarnya merupakan refleksi dari tuntutan organisasi yang menginginkan adanya media komunikasi internal yang informatif dan memiliki nilai dokumentasi. Ke luar tentu saja HARPA kami posisikan sebagai medium untuk mengkomunikasikan gagasan dan program-program YKI kepada khalayak – terutama Visi dan Misi serta Tujuan yayasan – sehingga masyarakat luas mengetahui dan tergerak mengakses program-program kami.

Secara fungsional, HARPA kami orientasikan untuk menjadi salah satu media sumber informasi terpercaya tentang kanker di Indonesia.

Kami menyadari tidak mudah memenuhi tuntutan tersebut. SDM kami terbatas, dan kami tidak memiliki pengalaman menerbitkan media massa semacam ini. Meskipun demikian, kami telah menyatukan tekad untuk menghadirkan buletin yang kami harapkan kelak menjadi salah satu sumber informasi kredibel tentang kanker.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker merupakan satu dari tiga masalah utama yang mendasari pemikiran sejumlah tokoh nasional ketika mendirikan Yayasan Kanker Indonesia 40 tahun silam. Sehingga, dalam perspektif ini, kehadiran buletin HARPA terasa relevan dan merupakan bagian dari upaya terpadu YKI dalam menjalankan fungsi layanannya kepada masyarakat, khususnya di bidang penyampaian informasi dan pengetahuan tentang kanker.

Jutaan orang di dunia dilaporkan meninggal karena penyakit kanker. WHO memperkirakan penderita baru kanker saat ini lebih dari 14 juta orang, dan akan naik menjadi 19 juta pada 2025. Di Indonesia prevalensi penyakit kanker juga memprihatinkan, yaitu sekitar 1,4 per seribu penduduk.

Penyakit kanker seringkali ditemukan sudah dalam stadium lanjut sehingga sulit ditangani, dan berbiaya besar. Ini beban berat bagi pasien dan keluarga. Buletin

Sebagai Harapandi Indonesia

Oleh: drg. Sally Sudrajat, Sp.OMKetua Bidang Organisasi YKI,Direktur Produksi HARPA

SekapurSirih

Page 5: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 20174

HARPA kiranya dapat menjadi medium untuk berbagi informasi tentang kanker seraya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk dapat hidup sehat dan memerangi penyakit kanker.

HARPA adalah akronim dari Harapan Terpadu. Terkandung dalam makna ini adalah harapan setiap individu agar informasi yang tersaji mempunyai manfaat khususnya bagi pasien dan keluarganya, juga mereka yang mencari informasi yang benar tentang kanker dan kesehatan pada umumnya.

Edisi perdana HARPA, yang masih jauh dari yang kami sendiri harapkan, hanyalah titik awal, landasan untuk kami terus melangkah menjawab perkembangan kekinian. Kami optimistis, dengan kekompakan organisasi dan dukungan pembaca, HARPA akan benar-benar menjadi harapan sebagai buletin kanker yang fungsional untuk kita semua. Semoga.n

Perang melawan kanker berlangsung sepanjang tahun. Namun secara internasional dikenal bulan-bulan tertentu sebagai fokus pada beberapa jenis kanker.

Mari kita meriahkan bulan-bulan tersebut dengan acara-acara edukatif dan menarik.n

BULAN-BULAN KANKER

AGUSTUS SEPTEMBERJULI

JANUARI FEBRUARI

MEI JUNIAPRIL

MARET

NOVEMBER DESEMBEROKTOBER

Kanker ServiksBulan Pencegahan

Kanker Nasional

Kanker Kolorektal

Kanker Testis Kanker MelanomaBulan Cancer Survivor

(Penyintas)

Kanker Sarkoma

Kanker Anak-anak

Kanker Ginekologik

Kanker Ovarium

Kanker Hati

Kanker Paru

Kanker Ginjal

Kanker Kepala& Leher

Kanker Kandung Kemih

Kanker PayudaraKanker Lambung

Kanker Pankreas

Kanker Prostat

Kanker Tiroid

Page 6: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 5

tahun lalu 17 tokoh masyarakat dan pemerhati kesehatan Indonesia bersepakat mendirikan yayasan yang mereka namakan Yayasan Lembaga Kanker Indonesia (YLKI). Mereka merasa terpanggil melihat kenyataan

penderita penyakit kanker semakin banyak, sementara pengetahuan masyarakat tentang kanker masih rendah. Kematian akibat penyakit ini juga meningkat karena penderita datang berobat sudah stadium lanjut.

Di antara 17 tokoh di Indonesia yang mendirikan YLKI pada tanggal 17 April 1977 adalah: Dr. Mohammad Hatta, Letnan Jenderal KKO TNI AL (Purn.) Ali Sadikin, Prof. dr. G.A. Siwabessy, Prof. dr. Soedarto Pringgoutomo, Sp. PA., R. Satoto Hoepoedio, Prof. dr. Asmino, Dr. Arifin M. Siregar. Sebagai Ketua Umum pertama YLKI ditunjuk Prof. dr. Soedarto Pringgoutomo (1977-1978), kemudian dilanjutkan oleh Karlinah Umar Wirahadikusumah (1978-2006).

Pada 1987 YLKI diubah menjadi YKI (Yayasan Kanker Indonesia). Selanjutnya pada 2004 YKI menyesuaikan diri dengan menyelenggarakan Munas ke-IV dan menyusun Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga baru seperti diamanatkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan. Pada Munas ke-IV inilah untuk pertama kali keluar Surat Keputusan tentang Pembina Yayasan.

Undang-undang No. 16 tahun 2001 tegas mengamanatkan adanya Pembina sebagai salah satu organ yayasan. Disebutkan dalam pasal 28 – 47, Organ Yayasan adalah: 1. Pembina, 2. Pengurus, 3. Pengawas. Pada 11 April 2005 YKI untuk pertama kali menetapkan pembina, di mana pemilihannya dilakukan oleh Pendiri YKI yang pada waktu itu masih hidup, antara lain Ali Sadikin, Soedarto Pringgoutomo dan Arifin M. Siregar, serta Ketua Umum YKI Karlinah Umar Wirahadikusumah.

Tidak ada periode masa jabatan untuk Pembina yayasan, tetapi dapat mengundurkan diri dengan permohonan tertulis, atau berakhir dengan sendirinya apabila Pembina meninggal dunia, atau karena beberapa alasan lain yang disebutkan dalam pasal 8 ayat (2) Anggaran Dasar YKI.

Tentu tidak mudah menjalankan tugas sebagai Pembina YKI. Namun kami semua merasa bangga dan terhormat duduk di jajaran Pembina YKI yang sekarang diketuai oleh Karlinah Umar Wirahadikusumah. Merasa bangga dan terhormat bukan karena luas dan strategisnya wewenang Pembina – seperti dijelaskan dalam Anggaran Dasar YKI – melainkan karena YKI merupakan lembaga nirlaba yang sejak pembentukannya 40 tahun lalu hingga kini tetap mampu menjaga nama dan reputasinya dengan baik.

RuangPembina

Menjaga Warisan Pendiri

Page 7: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 20176

Orientasi dan bidang garapan YKI juga jelas, seperti tertera dalam Visi dan Misi YKI.

Berdasarkan pasal 28 Undang-undang No. 16 tahun 2001 Tentang Yayasan, mereka yang dapat menjadi Pembina adalah orang perseorangan sebagai Pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat Anggota Pembina dinilai mepunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan. Pembina tidak boleh merangkap sebagai Pengurus dan atau Pengawas. Pembina tidak diberi gaji dan atau tunjangan oleh Yayasan.

Di antara kewewenangan Pembina meliputi keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar, pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas, penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan, mengesahkan laporan tahunan Yayasan, serta penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.

Kami meyakini cita-cita mulia para tokoh pendiri ketika membentuk yayasan ini. Kini menjadi tugas bersama seluruh jajaran Pengurus YKI untuk menjaga dan merawat yayasan ini, agar terus berkembang maju sesuai Visi dan Misi yang diembannya.n

Ketua V (Umum) :Penny Iriana MarsetioAnggota :Sri Romadhyati HarmokoAmah Sulfiah AmbardyNoek Bressina SuhardjoHertoeti SoemitroAmmy Sutono SudirdjoHaryati SusiloSatuti YaminPoppy Puspitasari Hayono IsmanMeiniar UkasYasni AidaAlbert Charies Somphie

Susunan PengurusYayasan Kanker Indonesia

Masa Bakti 2016-2021

PengawasKetua : Ir. Sylvia Harry Purnomo, M.ScWakil Ketua : dr. Sutjahjo Endarjo, M.Sc, Sp.PAAnggota : Harpini Winastuti, SH Hariani Mardjono Poerbonegoro dr. Batunahal PP. Gultom

Ketua I (Organisasi) :drg. Sally Salziah Sudradjat, Sp.OMAnggota :dr. Lukiarti Rukmini, MPHWatie S. HarnantoWita M. Purbo

Ketua II(Pelayanan Sosial) :Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.OnkAnggota :dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR (K)dr. Hotma Simatupang, Sp.OGDr. dr. Andhika Rachman, Sp.PDdr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PDdr. Ratna Sudiro, Sp.Rad.Onk

Ketua III(Pendidikan dan Penyuluhan) :dr. Yurni Satria, M.Phil, MHAAnggota :Dr. dr. Laila Nurrana, Sp.OG (K) Onk.dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG (K)dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A (K)Tati Suroto, SKMSintha Uli Pakpahan, SKM, MA

Ketua IV(Penelitian, Registrasi dan Tobacco Control) :dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P (K)Anggota :Prof. dr. Rukmini R. Mangunkusumo, Sp.PAProf. dr. Anwar Jusuf, Sp.PAE. Soeminar Siregar Soeryokoesoemah

Pengurus PusatKetua Umum : Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACPWakil Ketua Umum : Murniati Widodo ASSekretaris Umum : Novelina Krisna Rajagukguk, SE, MMBendahara Umum : drg. Titiek Imawati, Sp.OrthWakil Bendara Umum : Martini LimHumas

Ketua : Adiati Arifin M. SiregarAnggota : Ani Sumadi

dr. Melissa S. Luwia, MHA dr. Adityawati Gangga Iswari, M.Biomed Yanti Budhyarto Vivin Kusumawardhani Pratiwi Astar

Dewan PembinaKetua : Karlinah Umar WirahadikusumahSekretaris : Soejetty Wardhanto, SHAnggota : Dr. Arifin M. Siregar Tati Satrio Sasono S.M. Ali Said Prof. dr. Mpu Kanoko S., Sp.PA (K), Ph.D Gunarni suworo, SE dr. Robby Tandiari, Sp.Rad, K (Onk). FICS Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD, KHOM

Page 8: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 7

Ketua V (Umum) :Penny Iriana MarsetioAnggota :Sri Romadhyati HarmokoAmah Sulfiah AmbardyNoek Bressina SuhardjoHertoeti SoemitroAmmy Sutono SudirdjoHaryati SusiloSatuti YaminPoppy Puspitasari Hayono IsmanMeiniar UkasYasni AidaAlbert Charies Somphie

Bidang Penelitian, Registrasi dan Tobacco Control

Kanker menjadi masalah kesehatan untuk kelompok penyakit tidak menular. Jumlah penderita baru terus meningkat dari tahun ke tahun. Ada banyak sebab, antara lain semakin meningkatnya informasi dan kemudahan penderita mendapat pelayanan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Data BPJS memperlihatkan kanker sekarang ini menjadi penyakit nomor 2 terbanyak yang menguras dana BPJS. Kanker bukan penyakit yang muncul tiba-tiba karena termasuk penyakit kronik yang membutuhkan waktu panjang untuk menimbulkan gejala atau keluhan dan menyebabkan penderita datang ke fasilitas kesehatan.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa – menjadi negara dengan populasi terbesar ke-4 setelah Tiongkok, India dan Amerika – akan terus menghadapi masalah kanker, terutama jika usaha pencegahan belum dilakukan secara maksimal. Melalui pencegahan dengan mengenalkan faktor-faktor risiko untuk kanker secara umum dan secara khusus kewaspadaan (awareness) masyarakat dapat ditingkatkan, dan bersama-bersama melakukan usaha pencegahan dan atau menemukan penyakit ketika penyakit masih pada tahap dini. Hal ini akan mengurangi ongkos terapi jangka panjang.

Masalahnya, kita di Indonesia seolah-olah langsung dihadapkan pada masalah besar tanpa tahu mesti melakukan apa. Kita gagap dengan semua masalah besar ini. Kenapa itu terjadi? Jawabnya adalah karena kita tidak punya data sebagai gambaran pasti tentang kanker di masyarakat. Banyak penelitian telah

dilakukan tapi umumnya berbasis Rumah Sakit. Gambaran yang didapat tentu saja adalah berupa gambaran pasti pasien yang telah sakit dan semuanya memperlihatkan masalah yang sama, yaitu pasien datang pada saat penyakit telah memasuki stadium lanjut (hampir 75%). Kita sudah mempunyai data yang lumayan bagus berupa estimasi jenis kanker di Indonesia. Melalui Globocan 2012 yang dikeluarkan WHO dapat dilihat asumsi insiden beberapa jenis kanker. Kementrian kesehatan juga memberikan data tentang sepuluh jenis penyakit kanker di Indonesia dan tiga terbanyak adalah kanker payudara, serviks dan paru. Program registrasi kanker nasional dengan metode yang baik sedang dilakukan dan diharapkan tahun 2017 akan didapat gambaran masalah kanker berbasis populasi.

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dalam kepengurusan priode 2016-2021 ini mencoba membuat program-progam dengan prioritas paling dibutuhkan masyarakat dan diharapkan dapat berkontribusi positif dalam usaha bersama memerangi kanker. Prioritas program atau kegiatan YKI akan disesuaikan dengan masalah di lapangan.

Oleh: dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P (K)Ketua IV Bidang Penelitian, Registrasi dan Tobacco Control

Untuk Solusi TerbaikPenaggulangan Kanker Di Masyarakat

beranda YKI Pusat

Page 9: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 20178

Dengan banyaknya kasus, Rumah Sakit tidak mampu melayani semua dan tidak semua kasus kanker mesti di rawat di Rumah Sakit, maka pengembangan pelayanan paliatif melalui pelatihan yang diselenggarakan secara berkelanjutan akan menjadi bagian dari solusi penanggulangan masalah kanker. Apalagi YKI mempunyai cabang yang banyak dan tersebar di berbagai daerah.

dini kanker payudara dan serviks. Seberapa efektif program itu dan apa yang perlu dibenahi dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian. Selanjutnya kita akan melakukan penelitian tentang awareness terhadap kanker pada berbagai lapisan masyarakat. Hasilnya akan dapat memberikan masukan untuk program penyuluhan yang lebih baik dan bermanfaat. Karena rokok menjadi salah satu faktor risiko untuk berbagai jenis kanker, maka dirasa perlu dilakukan penelitian korelasi rokok dengan budaya dan perilaku masyarakat. Penyuluhan tentang rokok selama ini belum memberikan hasil yang baik karena jumlah perokok semakin meningkat, bahkan pada usia muda. Diharapkan sebelum priode kepengurusan berakhir penelitian dampak rokok pada masyarakat dapat terlaksana. Harapan lain, hasil penelitian dapat menjadi jalur publikasi dan YKI dapat go internasional lewat hasil penelitiannya.

Registrasi pada priode sebelumnya dilakukan dengan pengumpulan data berbasis Laboratorium Patalogi Anatomi, namun akan diubah lebih sesuai dengan kebutuhan dan keberadaan YKI di masyarakat. Perubahan arah dan tujuan registrasi agar sesuai dengan YKI yang tidak fokus pada pengobatan tetapi lebih pada usaha promotif, preventif dan paliatif. Faktor lain perubahan arah registrasi karena registrasi yang dilakukan Kementrian Kesehatan sudah berjalan dan mempunyai jangkauan lebih luas dan bersifat nasional.

Peran YKI yang berhubungan dengan tobacco control di Indonesia merupakan aktivitas bersama dengan pegiat lainnya. Keterlibatan YKI terlihat dengan keaktifan pengurus dalam berbagai forum yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta – tempat sebagian besar forum atau organisasi non profit bergerak. Beberapa hasil positif telah dapat dikeluarkan sebagai hasil komunikasi dengan pemerintah melalui pendekatan yang sejuk namun jelas. n

Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan keberhasilan program untuk mengatasi kanker dibutuhkan data yang benar, sehingga program dapat dijalankan secara tepat dan efektif. Secara spesifik Bidang Penelitian, Registrasi dan Tobacco Control melakukan tahapan-tahapan masing-masing programnya. Penelitian yang dilakukan diharapkan tidak tumpang tindih dan tidak melakukan topik yang bukan domainnya YKI dan lebih mencari jawaban untuk masalah kanker di luar masalah medisnya. Hal penting, meskipun YKI bukan institusi ilmiah tetapi penelitian akan dilakukan dengan metode dan tata cara yang sesuai dengan kaidah dan standar penelitian yang baik.

Tahap awal penelitian bertujuan mengevaluasi program YKI yang telah dilakukan misalnya skrining dan deteksi

Page 10: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 9

Divisi Humas (Public Relations) Yayasan Kanker Indonesia (YKI) merupakan bidang baru yang dibentuk pada September 2016. Humas memiliki dasar untuk membangun dan menjaga iklim yang kondusif dalam hal berkomunikasi, memahami dan menjalin kerjasama antara YKI dengan publiknya. Hal tersebut disesuaikan dengan beragam tujuan yang ingin dicapai oleh YKI, seperti meyakinkan masyarakat untuk mendukung YKI, mengubah perilaku organisasi YKI terhadap masyarakat, mendukung bergeraknya masyarakat dalam mendukung tujuan YKI.

Dalam menjaga kredibilitas sebagai lembaga nirlaba, tugas public relations adalah untuk meningkatkan informasi akan peran YKI di masyarakat. Membangun kredibilitas YKI di masyarakat dan menjaganya dalam nuansa kompetitif dan menjaga sensitifitas merupakan alasan utama mengapa YKI perlu melakukan kegiatan public relations. Sehingga, public relations tidak dapat dipisahkan dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan pengumpulan dana (fund raising) – meski sudah ada bagian pendanaan.

Sejak dibentuknya Divisi Humas, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan guna mendukung kegiatan YKI secara keseluruhan, meliputi:

Dari Retro Run Hingga HUT YKI

Guna meluruskan informasi yang beredar tentang peran YKI yang mengarahkan pada obat tertentu, Tim Humas merilis berita pers pada tanggal 3 Oktober 2016 dan menyatakan bahwa YKI tidak memasarkan maupun mengarahkan obat tertentu.

Hal ini berkaitan dengan beredarnya iklan produk obat antioxidant dari merek tertentu untuk kampanye pencegahan kanker payudara pada sebuah seminar.

Bidang Hum

as

Membangun Komunikasi:

RETRO RUN (Jakarta, 18 September 2016)Sekitar 1.500 lebih peserta mengikuti kegiatan pengumpulan dana amal dengan berlari mundur dalam ajang Retro Run 2016. Lari mundur pertama di Indonesia ini merupakan hasil kerja sama Mundhiparma dan YKI. Kegiatan olahraga ini juga sebagai aksi nyata bentuk kepedulian terhadap pengidap kanker di Indonesia.

Page 11: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201710

Jakarta Fashion Week(Jakarta, 23 Oktober 2016)

YKI bersama PT. Mundipharma Healthcare Indonesia dan Iwet Ramadhan menginspirasi

wanita Indonesia melalui fashion show bertajuk ‘I am Still a Woman’, dalam rangka

bulan Peduli Kanker Payudara di Jakarta Fashion Week 2017. Pada kegiatan ini, Tim

Humas YKI memfasilitasi sejumlah tokoh wanita sebagai volunteer peraga fashion, di

antaranya Ibu Trisna Jero Wacik, Rima Melati, Sendy Yusuf, Ayu Rosan, Prisia Nasution. Tim Humas juga menyebarkan berita pers terkait

Jakarta Fashion Week 2016.

Mandiri Jakarta Marathon 2016 (Jakarta, 20 Oktober 2016)

YKI mengajak masyarakat untuk berpartisipasi pada Mandiri Jakarta Marathon 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan promotor Inspiro pada 23 Oktober 2016. Tim Humas membuat dan melakukan diseminasi berita pers untuk turut mewartakan kegiatan tersebut.

YKI mengadakan kerjasama dengan Estee Lauder dalam rangka ‘Breast Cancer Awareness month’. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan pemaparan tentang kanker payudara, pada tanggal 6 Oktober 2016, dengan pembicara YKI, Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo. Acara dilanjutkan pada minggu berikutnya tanggal 13 Oktober 2016, dengan pembicara YKI, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro. Sejumlah selebritas hadir pada acara ini untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap penyakit kanker, khususya kanker payudara. Dalam kampanye yang kali ini mengusung tema ‘Take Action Together to Defeat Breast Cancer’, lipstik hasil penjualan Estee Lauder pada periode bulan tersebut disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia.

Page 12: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 11

Pagelaran ‘HYPERLOVE – Musical Fiesta’ (Jakarta, 19 Desember 2016)

Tim Humas YKI turut mendukung acara ini di antaranya menghadirkan sejumlah wartawan, mendistribusikan berita pers dan photo release, serta menjadi Master of Ceremony konser tersebut. Konser ini mengangkat lagu-lagu tradisional Indonesia sebagai upaya menyemangati para penderita kanker dan juga memberikan dukungan moral bagi survivor kanker.

YKI beri IVA dan tes Pap Smear gratis bagi Tenaga Kerja Perempuan Indonesia di Hong Kong (Hong Kong, 12 - 13 November 2016)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh YKI dan difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong. Tim Humas mendampingi kegiatan tersebut di Hong Kong, serta mendiseminasi berita pers terkait kegiatan tersebut.

Press Conference (Jakarta, 30 November 2016)YKI menggelar press conference guna

mempromosikan konser ‘HYPERLOVE – Musical Fiesta’ yang akan digelar 19 Desember 2016 di Graha Bhakti

Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan guna mengajak dan meningkatkan

kepedulian masyarakat terhadap penyakit kanker. Pagelaran ini merupakan kerjasama dengan Yayasan

Kidung Bangsaku dan Bank Central Asia.

Kerjasama Talkshow dengan DAAI TV (Januari s/d Februari 2017)

Dalam rangka menyosialisasikan bahaya kanker kepada masyarakat, Tim Humas YKI melakukan kerjasama dengan DAAI TV dari Tzu Chi Foundation. Sejumlah talkshow telah dilaksanakan:

l Kanker Anak (16 Januari 2017), menghadirkan dr. Edi Tehuteru dan dr. Rebecca Angka.

lWaspada Kanker dan Penanganannya (6 Februari 2017), menghadirkan Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo dan cancer survivor

lPenyuluhan Tentang Kanker (19 Februari 2017), kepada komunitas Tzu Chi Foundation dan DAAI TV, dengan 200 peserta, menghadirkan pembicara dr. Edi Tehuteru dan dr. Rebecca Angka.

Page 13: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201712

Exclusive Interview (Jakarta, 19 Maret 2017)Tim Humas mengatur wawancara eksklusif

The Jakarta Post dengan Ketua Umum YKI guna menyosialisasikan tentang bahaya kanker dan kegiatan yang dilakukan oleh YKI.

Peletakan batu pertama pembangunan Sasana Marsudi Husada (SMH) YKI (Jakarta, 25 Februari 2017)

YKI membangun gedung Rumah Singgah Sasana Marsudi Husada (SMH) bagi pasien kanker

dari luar Jakarta yang sedang berobat di Jakarta. Peletakan batu pertama pembangunan SMH

dilakukan 25 Februari 2017 oleh Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah, dan disaksikan salah seorang

pendiri YKI, Bapak Arifin Siregar. Untuk mendukung kegiatan ini, Tim Humas mengundang dan

menyebarkan berita pers.

World Cancer Day – WCD (Jakarta, 9 Februari 2017)

Tim Humas menyelenggarakan press conference untuk menyosialisasikan kegiatan YKI dalam mendukung Hari Kanker Sedunia. YKI mengadakan sosialisasi tentang kanker di Central Park dan di area Car Free Day, Jakarta pada 12, 19 dan 26 Februari 2017. YKI mengajak masyarakat untuk bergerak secara aktif sebagai upaya menanggulangi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, kanker. Tim Humas mendukung YKI Family Fun Walk pada 26 Februari dengan mengundang dan menyebarkan berita pers.

Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal (Jakarta, 15 Maret 2017)Tim Humas YKI bekerjasama dengan POI dan didukung MERCK,

menyelenggarakan press conference dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal.

HUT YKI 2017 YKI dalam rangka HUT ke-40 melaksanakan

kegiatan bakti sosial kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP). Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, 7 Mei 2017, dengan memberikan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan kepada keluarga nelayan, berupa pemeriksaan dini kanker leher rahim dengan tes IVA dan PapSmear untuk wanita, pemeriksaan paru-paru untuk pria, dan retinoblastoma (kanker mata) untuk anak-anak. Ada 1.000 orang keluarga nelayan yang didata untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan bantuan sembako.

Sebelumnya Tim Humas YKI menggelar press conference dan diseminasi berita mengenai kegiatan-kegiatan seputar HUT YKI termasuk bakti sosial kesehatan untuk keluarga nelayan di pesisir Jakarta Utara ini. n Adiati Arifin M. Siregar, Ani Sumadi, dan Tim Humas YKI

Page 14: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 13

Bidang Umum merupakan salah satu bidang di Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang boleh dibilang tidak kalah strategis dan fungsional dibandingkan empat bidang lain di struktur kepengurusan YKI. Ini antara lain karena salah satu tugas dan tanggungjawab Bidang Umum – merujuk kepada AD/ART YKI – adalah mencari dana untuk mendukung semua kegiatan YKI.

YKI bertindak selektif dalam mencari dana. Ada riset kecil tentang calon donatur yang akan kami ajak kerjasama dan minta bantuan dananya. Individu, kelompok, atau perusahaan yang menurut penilaian kami sudah mengetahui sedikit banyak tentang YKI, serta memiliki orientasi dan kepedulian di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang kami datangi.

Tidak selalu berjalan mulus. Sesekali kami harus bekerja spartan, terutama kalau kegiatan yang diselenggarakan bersifat ‘mendadak’, yaitu kegiatannya yang tidak masuk agenda atau rencana kerja dan anggaran untuk tahun itu, melainkan karena circumstances. Beruntung nama YKI sudah akrab dan dikenal luas masyarakat. Reputasinya juga baik, sehingga dalam kesempatan pertama komunikasi dengan calon donatur, mereka welcome – meskipun belum menjamin target dana terpenuhi.

Berkaca dari pengalaman, donatur umumnya menghargai apabila kita datang dengan kebutuhan dan alokasi dana yang jelas dan rinci. Kita harus menyodorkan proposal dengan outcome dan komponen biaya yang terukur (dapat

dipertanggungjawabkan), sehingga donatur/sponsor bisa memutuskan membantu secara tunggal atau sebagian.

Yang juga tidak boleh diremehkan adalah soal pelaporan penggunaan dana. Pelaporan tidak saja untuk internal tapi juga mitra, yakni donatur/sponsor. Pelaporan penggunaan dana adalah bentuk pertanggungjawaban sekaligus sebuah pesan terimakasih kepada donatur/sponsor. Mereka merasa dihargai dan akan mengingat bahwa YKI menggunakan dana mereka dengan penuh tanggung jawab. Setiap orang ingin efektif dalam menyalurkan bantuannya.

Tahun 2017 kiranya akan menjadi tahun cukup keras bagi Bidang Umum. Kegiatan-kegiatan terkait peringatan Hari Kanker Sedunia beberapa waktu lalu, juga kegiatan-kegiatan dalam rangka HUT ke-40 YKI di bulan April, program-program promotif berupa penyuluhan, penelitian-penelitian, dan juga pelatihan perawatan paliatif yang melibatkan paramedis di seluruh Indonesia – serta semua kegiatan lainnya yang sudah masuk dalam rencana anggaran tahun berjalan dan mendatang, merupakan bagian dari tugas dan tanggungjawab Bidang Umum untuk pencarian dananya. Tahun ini YKI juga tengah membangun rumah singgah tiga lantai, merencanakan renovasi ruangan di kontor Pusat, dan membutuhkan pengadaan sarana pembelajaran (alat-alat baru) untuk pelatihan. Ini semua masuk dalam bagian tugas yang harus dipikul Bidang Umum. Semoga berjalan baik, dan tetap semangat!n

Menjaring DanaPelancar KegiatanOleh: Penny Iriana MarsetioKetua V Bidang Umum

Bidang Um

um

Page 15: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201714

WORLDCANCER DAY

2017

uaca Jakarta pagi Minggu 26 Februari sungguh cerah. Tidak seperti pagi di hari-hari

sebelumnya yang kerap mendung bahkan diguyur hujan bulan Februari. Pagi yang cerah membuat peserta Family Funwalk 2017 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tampak ceria dan bersemangat. Mereka sudah berkumpul sejak sebelum jam 06.00 di salah satu gedung di kawasan car free day di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.

mulai berjalan memasuki Jalan Jenderal Sudirman arah bundaran Hotel Indonesia, berbaur dengan ribuan masyarakat Jakarta yang rutin menikmati car free day setiap minggu untuk bersantai maupun berolahraga. Di tengah arus ribuan orang yang memadati kawasan ini, peserta Family Funwalk 2017 YKI terlihat mencolok dalam balutan seragam kaos oranye terang.

Dalam Spirit‘Kita Bisa. Saya Bisa.’

Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K), serta Ketua Dewan Pembina YKI Karlinah Umar Wirahadikusumah, turut hadir di acara ini – ditemani Ketua Umum YKI, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACP, beserta Pengurus Pusat YKI. Mereka semua tampak menikmati segarnya udara di pagi itu.

Lalu, tak lama setelah melakukan senam pagi bersama, sekitar seribu orang laki-laki, perempuan, tua-muda dan anak-anak peserta Family Funwalk 2017 YKI

fokusYKI

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek,pengurus YKI dan peserta Family Funwalksenam pagi bersama.

Page 16: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 15

ketinggalan ikut menghibur. Mereka tampil enerjik meskipun usia mereka rata-rata sudah tidak muda lagi.

Sambil menikmati hiburan, peserta dapat membeli minuman dan makanan sehat di lapak-lapak makanan yang tersedia. Atau, berfoto di bilik foto yang disediakan. Beberapa peserta terlihat berdiskusi ringan tentang apa itu kanker dan bagaimana menghadapinya. Ada banyak dokter yang tergabung dalam panitia Famili Funwalk 2017 YKI. Beberapa di antaranya dokter ahli kanker. Berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam suasana santai seperti ini tentunya sangat positif untuk sosialisasi tentang kanker maupun program-program YKI yang dapat diikuti masyarakat.

Hari Kanker Sedunia seharusnya

memang menjadi lonceng peringatan untuk semua tentang bahaya penyakit ini. ‘Kita bisa. Saya bisa.’, yang menjadi tagline Hari Kanker Sedunia 2016-2018, merefleksikan bahwa tindakan yang kita ambil bertujuan memastikan lebih sedikit orang terkena kanker, semakin banyak penderita yang berhasil diobati, dan

Family Funwalk 2017 YKI merupakan puncak dari serangkaian kegiatan YKI memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari. Sebelumnya YKI menggelar kegiatan bertajuk Pojok Kanker YKI. Ini adalah bagian dari upaya YKI melakukan sosialisasi tentang kanker – bertujuan memberikan edukasi tantang kanker, konsultasi kesehatan untuk berhenti merokok, dan skrining risiko kanker. Kegiatan Pojok Kanker YKI berlangsung dua hari, bertempat di daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Ketua Panitia Hari Kanker Sedunia YKI, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B. Onk, menilai kegiatan sosialisasi tentang kanker sangat penting, karena masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami mengenai penyakit ini, baik pencegahan maupun penanganannya. “Untuk itu dalam memperingati Hari Kanker Sedunia 2017 YKI mengajak masyarakat berpartisipasi aktif, mengingat setiap orang mempunyai potensi terkena kanker,” tambahnya.

Acara Family Funwalk 2017 YKI juga tidak luput diisi kegiatan sosialisasi tentang kanker dan hidup sehat. Menteri Kesehatan dalam kesempatan ini mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat. Fenomena penyakit kanker yang meningkat sekarang ini sangat terkait dengan pola hidup tidak sehat. Menteri menghimbau masyarakat menjaga kesehatan dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat. Melakukan cek kesehatan berkala juga sangat penting. Semakin dini kanker terdeteksi, peluang pengobatan semakin baik.

Peserta Family Funwalk 2017 YKI datang bersama keluarga, kerabat dan teman. Mereka menikmati kegiatan gerak jalan santai di tengah suasana car free day yang mendatangkan rasa semangat dan perasaan bugar di pagi hari. Di lokasi acara, peserta dihibur marching band dan pertunjukan band di atas panggung. Paduan suara cancer survivor YKI tidak

Page 17: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201716

pasien kanker di Indonesia, lebih 75% merupakan stadium lanjut. Perawatan paliatif berfokus mengatasi stres, nyeri, kelelahan, dan gejala lain yang menyertai kanker dan penyakit serius lainnya, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien.

YKI sendiri memprioritaskan program

penanggulangan kanker pada 10 jenis kanker, yaitu: kanker leher rahim, kanker payudara, kanker hati, kanker paru, kanker kulit, kanker nasofaring, kanker kolorektal, leukemia, kanker prostat, dan limfoma malignum.

Kanker serviks atau leher rahim menempati urutan kasus kanker paling tinggi di Indonesia, hampir 15.000 kasus setiap tahun. Separuh dari penderita meninggal dunia. Ini membuat kanker leher rahim mendapat predikat sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia.

Kanker leher rahim pada stadium awal umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga sulit diketahui tanpa skrining atau deteksi dini. Gejala baru muncul setelah kanker mencapai stadium lanjut, menjadikan pengobatannya sulit dan biaya lebih tinggi.

kualitas hidup mereka yang tengah dalam perawatan dan sesudahnya semakin baik.

Kanker memengaruhi semua orang dengan cara yang berbeda, sehingga semua orang memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk mengurangi dampak kanker pada individu, keluarga dan masyarakat. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, misalnya dengan menjauhkan dan meminimalkan paparan bahan-bahan dan zat-zat pemicu kanker, merupakan tindakan yang bisa dilakukan semua orang. Masing-masing orang dan keluarga juga dapat memberikan kontribusinya terhadap keberhasilan upaya Hari Kanker Sedunia, dengan cara menjaga kesehatan dan kebugarannya – yaitu dengan terus bergerak aktif dan berolahraga, tidak mengkonsumsi alkohol, menghindari menghisap rokok, dan mengurangi konsumsi daging yang diproses.

Berbagi informasi di media massa maupun sosial dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker. “Kami mengajak masyarakat secara bersama-sama meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap penyakit kanker, berikut pencegahan dan penanganannya,” kata Ketua Umum YKI, Prof. Aru. Kegiatan positif yang terarah, menurut Prof. Aru, dapat menjadi terapi ampuh untuk membantu suasana menjadi lebih baik secara sosial, kognitif, fisik, emosi, maupun dalam mengembangkan diri, sehingga membantu proses penyembuhan.

Indonesia saat ini termasuk negara dengan fokus penanganan paliatif penderita kanker. Ini karena kemampuan Indonesia dalam pencegahan kanker belum baik. Dari semua

Page 18: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 17

Banyak dari kematian akibat kanker semestinya dapat dihindari. Menurut badan kesehatan dunia WHO, antara 30-50% dari kanker dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, seperti menghindari tembakau dan melakukan langkah-langkah yang lebih terukur di bidang kesehatan masyarakat, seperti imunisasi terhadap infeksi-infeksi pemicu kanker. Human papillomavirus (HPV) penyebab kanker leher rahim, dan virus hepatitis B (HBV) menyebabkan kanker hati. Vaksinasi terhadap dua virus ini bisa mencegah 1,1 juta kasus kanker setiap tahun.

Selebihnya, kanker dapat dideteksi dini, diobati, dan disembuhkan. Bahkan dengan kanker stadium akhir, pasien haruslah merasa lega dan terbebaskan dari penderitaan dengan perawatan paliatif yang baik. Sayangnya, di seluruh dunia hanya sekitar 14% pasien kanker yang bisa mendapatkan perawatan paliatif yang mereka butuhkan.

Tahun 2017 nampaknya akan ditandai dengan beberapa kegiatan penting YKI di bidang penanggulangan penyakit kanker. Pada kesempatan acara Family Funwalk 2017 YKI memperkenalkan program ‘Sahabat YKI’ yang akan mereka laksanakan mulai April 2017. “Sahabat YKI merupakan sebuah upaya menjangkau lebih luas individu maupun kelompok masyarakat yang memiliki empati dan dorongan untuk secara bersama-sama

melakukan kegiatan penanggulangan penyakit kanker di Indonesia,” kata Ketua Bidang Organisasi YKI, drg. Sally Sudrajat, Sp.OM.

YKI juga tengah membangun gedung baru Sasana Marsudi Husada (SMH) – sebuah rumah singgah atau pemondokan sementara untuk pasien kanker. Di rumah singgah ini penderita kanker dari luar Jakarta bisa tinggal selama menjalani pengobatan dan perawatan di Jakarta. Peletakan batu pertama menandai pembangunan rumah singgah ini dilakukan 25 Februari 2017.

YKI saat ini memiliki 93 cabang di seluruh Indonesia, dan telah menjadi anggota Union for International Cancer Control (UICC) sejak 1981. UICC merupakan organisasi kanker internasional yang berpusat di Switzerland. Anggota UICC dapat mengikuti perkembangan masalah kanker dan berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat internasional seperti Hari Kanker Sedunia di Indonesia.nAZR

Page 19: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201718

anyak makna untuk usia 40. Tapi Yayasan Kanker Indonesia (YKI) memaknainya dengan kerja bakti

sosial kesehatan untuk penduduk yang seringkali terpinggirkan, yaitu para keluarga nelayan di pesisir. Bakti sosial dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun YKI ini memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis – terutama deteksi dini kanker, serta bantuan sembako kepada keluarga nelayan yang tinggal di kawasan padat di wilayah Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.

“Kita ingin membantu masyarakat pesisir, terutama yang tidak mampu, untuk memeriksakan kesehatannya, dalam hal ini deteksi dini kanker,” kata Ketua Panitia, drg. Sally Sudradjat, Sp.OM, tentang kegiatan bakti sosial kesehatan untuk keluarga nelayan ini.

Bakti sosial dilaksanakan 7 Mei 2017, berkerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Ada seribu orang keluarga nelayan terdata menjadi target layanan pemeriksaan kesehatan pada hari itu. Deteksi dini kanker leher rahim (serviks) disiapkan untuk

wanita, deteksi dini kanker paru untuk pria, dan retinoblastoma (kanker mata) untuk anak-anak. Juga dibuka pelayanan pemeriksaan kesehatan umum untuk penyakit tidak menular.

Dan hari itu Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, seperti berubah wajah. Ratusan keluarga nelayan memenuhi halaman dan tenda-tenda yang sudah disiapkan. Mereka datang sejak pagi dan menunggu giliran diperiksa. Sementara di pesisir terlihat 40 kapal nelayan dengan dekorasi meriah mulai merapat ke pelabuhan. Hari itu penduduk Muara Angke berbondong ke pelabuhan untuk juga menonton lomba dekorasi kapal dan hiburan musik oleh grup Seni Musik

Bakti SosialUntuk Nelayan

Ulang Tahun Ke-40 YKI

Page 20: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 19

– dan juga bantuan sembako. Bagi yang tidak mendapatkan kesempatan diperiksa pada hari itu, dapat mendatangi klinik setempat di lain waktu dengan menunjukan voucher pemeriksaan gratis yang telah dibagikan.

Daur Ulang Sampah Krespiah yang siang itu menyuguhkan lagu-lagu dangdut popular. Tak ayal, warga yang dekat panggung ikut bergoyang mengikuti irama lagu. Di dalam gedung, puluhan dokter dan petugas kesehatan tidak kalah sibuk melayani warga yang antri memeriksakan kesehatan.

Pengurus YKI bekerja keras mempersiapkan kegiatan bakti sosial ini. Pertemuan dan koordinasi intensif dilakukan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku pengelola Pelabuhan Kali Adem yang dijadikan arena kegiatan. Panitia juga turun langsung meninjau keadaan lokasi, untuk memastikan kegitan nanti berjalan baik. Kegiatan bakti sosial kesehatan ini mendapat dukungan dari Markas Besar TNI Angkatan Laut.

Panitia menyiapkan empat area pemeriksaan, yakni untuk pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA dan PapSmear, pemeriksaan resiko kanker paru melalui uji fungsi paru dan pengukuran kadar CO pada perokok, pemeriksaan dini r e t i n o b l a s t o m a untuk anak-anak, serta pemeriksaan kesehatan umum untuk penyakit tidak menular. Warga yang hadir tampak antusias dan merasa bersyukur karena mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gratis

Untuk yang terdindikasi atau dicurigai mengidap kanker, tim petugas yang dibentuk YKI akan meneruskannya ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pengantar rujukan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Selanjutnya pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta bila hasil pemeriksaan memerlukan tindakan pengobatan kanker.

Adalah Siti Julia, 15 tahun, yang pagi itu juga ikut mengisi acara dengan testimoninya sebagai survivor kanker mata (retinoblastoma). Anak kedua dari tiga bersaudara asal Purwakarta Jawa Barat ini menuturkan, ia terkena kanker mata sewaktu berusia 4 tahun. ‘’Tanda awal berupa bintik putih pada mata

Testimoni Siti Julia

Page 21: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201720

kanan bagian yang hitam,’’ kenangnya. Siti lalu menceritakan lika-liku perjalanan penyakitnya yang sempat membuatnya hampir putus asa. Ia berobat ke tiga Rumah Sakit di Jawa Barat, dan mata kanannya harus diangkat. Namun, benjolan terjadi di bawah rahang kanan dan terus membesar. “Saat itu rasanya ingin mati saja,” ujarnya. Akhirnya pada 2009 Siti ditangani dokter spesialis kanker anak di RS Kanker Dharmais Jakarta.

Lima tahun lalu, setelah selesai

diselamatkan bukan hanya nyawanya tapi juga mata dan penglihatannya.

Kegiatan bakti sosial kesehatan yang mengusung tema Wujudkan Pola Hidup Sehat Masyarakat Nelayan ini juga diisi penyuluhan tentang kanker dan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat, olah raga dan menghindari rokok. Pemahaman masyarakat terhadap ancaman kanker memang belum baik. Penduduk pesisir boleh jadi termasuk yang perlu lebih mendapatkan perhatian

karena mereka kerap bersentuhan dengan berbagai jenis olahan-olahan makanan yang dapat menimbulkan ancaman kanker.

Nelayan dan penduduk pesisir sebenarnya memiliki ‘ k e b e r u n t u n g a n ’ karena ketersediaan ikan laut sebagai sumber makanan sehat dan kaya protein. Konsumsi makanan sehat ini tentunya perlu lebih digalakkan sejalan dengan upaya

meningkatan pemahaman masyarakat pesisir tentang gizi seimbang. Aspek inilah sesungguhnya yang ingin dicapai YKI melalui kegiatan bakti sosial kesehatan di wilayah pesisir – di samping makin meningkatnya kesadaran para orang tua untuk memeriksakan deteksi dini kanker retinoblastoma pada anak-anak mereka.

Memperkuat pesan tentang pentingnya konsumsi makanan sehat, panitia mendaulat Menteri Kelautan dan Perikanan RI Dr. (HC) Susi Pudjiastuti dan Ketua Umum YKI Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACP, untuk melakukan demo memasak makanan sehat. Demo memasak dilakukan langsung di atas panggung, sehingga hadirin bisa menyaksikan. Makanan hasil masakan

menjalani kemoterapi, Siti dipasangi mata palsu untuk mengganti mata kanannya. “Pakai mata palsu sempat membuatku minder terutama di sekolah, karena mataku tidak sesuai dengan yang kiri. Tapi sekarang tidak minder lagi,” ujarnya sambil tersenyum penuh percaya diri.

Siti masih SMP kelas 2, dan juara kelas. Penampilannya yang ceria dan polos itu malah mendatangkan empati dan rasa haru. Hadirin tersenyum dan langsung bertepuk tangan ketika Siti menyampaikan tentang cita-citanya, “Semoga cita-citaku menjadi artis dan putri Indonesia bisa tercapai... Mohon doa restu dari kita semua.” Menutup testimoninya Siti berharap pasien kanker mata seperti dia banyak yang dapat

Page 22: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 21

keduanya diserahkan ke perwakilan nelayan, sebagai simbol harapan agar nelayan dapat terus mengkonsumsi makanan sehat dengan bahan utama ikan yang kaya protein.

Menteri Susi Pudjiastuti dan Pengurus YKI selepas itu menyempatkan berlayar sejenak mengitari kawasan pelabuhan, menggunakan salah satu kapal nelayan. Para nelayan peserta lomba juga dengan sukacita ikut berlayar mengiringi menteri.

Sebelumnya, dalam sambutannya Menteri Susi Pudjiastuti mengingatkan tentang pentingnya kesehatan sebagai modal utama membangun bangsa. Menurutnya, membangun Indonesia yang hebat harus dari membangun manusia-manusia yang stamina dan badannya sehat. “Ini tentu dari kesehatan yang dijaga, asupan makanan dengan makanan yang tinggi vitaminnya, banyak mineralnya, banyak proteinnya. Tanpa itu semua, tidak bisa membangun manusia-manusia sehat, yang kuat.”

Kegiatan bakti sosial kesehatan untuk nelayan Muara Angke ini juga diikuti oleh puluhan dokter muda yang belum lama menyelesaikan kuliah kedokterannya. Tentu ini pengalaman baik buat mereka, terutama dalam mengasah kepekaan dan rasa kepedulian sosial terhadap masyarakat kecil. Pada kesempatan ini para dokter menyampaikan ikrar ikut bergabung menjadi

Sahabat YKI – yaitu wadah untuk individu maupun kelompok masyarakat yang secara sukarela bergabung dengan YKI untuk sama-sama menanggulangi penyakit kanker di Indonesia.

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) berdiri 17 April 1977. Bertepatan dengan hari lahirnya ini, Pengurus Pusat YKI memperingatinya dengan tumpengan sederhana, bertempat di kantor Yayasan Kanker Indonesia, di Menteng Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini Ketua Dewan Pembina YKI Karlinah Umar Wirahadikusumah berpesan kepada para pengurus agar bekerja dengan hati yang ikhlas. “Sebab, bekerja di YKI tidak cukup dengan cakap dan terampil karena tidak dapat mengharapkan materi apapun. Tetapi apa yang kita kerjakan adalah sangat mulia karena membantu mereka yang memerlukan bantuan YKI, terutama bagi mereka yang kurang mampu.” Dirgahayu YKI.n AZR

Page 23: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201722

Potong tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur atas perjalanan empat dekade usia YKI. Acara peringatan HUT YKI ke-40 dilaksanakan di Kantor YKI Pusat, Menteng Jakarta, 17 April 2017, dan ditandai dengan pemberian penghargaan

kepada para karyawan yang telah mengabdi untuk YKI.

Konferensi pers menjelang pelaksanaan Bakti Sosial Kesehatan, dengan narasumber Ketua Umum YKI Prof. Aru, Ketua Panitia drg. Sally, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) Rifky Effendi Hardijanto. Konferensi pers dilaksanakan tanggal 6 Mei 2017.

Bakti Sosial Kesehatan dalam rangka peringatan HUT YKI ke-40 dilaksanakan di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, 7 Mei 2017.

Sebelum acara dimulai, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Panitia dan Pengurus Pusat YKI, keluarga nelayan di Pelabuhan Kali Adem dan peserta yang hadir pagi itu melakukan ‘senam sarung’ – olah raga senam pagi menggunakan

sarung sebagai alat bantu senam.

Page 24: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 23

Demo masak makanan sehat berbahan utama ikan laut

oleh Menteri KKP dan Ketua Umum YKI, berlansung di atas

panggung. Hasil masakan secara simbolis diserahkan kepada

perwakilan nelayan.

Paduan Suara Survivor Kanker YKI.

Testimoni survivor kanker Retinoblastoma,

Siti Julia.

Acara dibuka dengan laporan kegiatan oleh Ketua Panitia

drg. Sally, dilanjutkan sambutan Ketua Umum YKI Prof. Aru,dan sambutan Menteri KKP

Susi Pudjiastuti.

Page 25: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201724

Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Pengurus Pusat YKImenyempatkan berlayar bersama para nelayan

mengitari seputar Pelabuhan Kali Adem.

Penyematan PIN Sahabat YKI kepada Menteri KKP Susi Pudjiastuti oleh Ketua Dewan Pembina YKI Karlinah Umar Wirahadikusumah, dan pengalungan

bunga oleh Wakil Ketua Umum YKI Murniati Widodo A.S. Penyematan PIN Sahabat YKI kepada dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur P2PTM

Kemenkes RI mewakili Menteri Kesehatan, oleh Ketua Umum YKI Prof. Aru.

Ikrar para dokter muda untuk bergabung menjadi Sahabat YKI, dan penyematan PIN Sahabat YKI oleh Ketua Panitia drg. Sally dan oleh

Ketua II Bidang Pelayanan Sosial YKI Dr. dr. Sonar Soni Panigoro.

Page 26: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 25

Hiburan oleh grup Seni Musik Daur Ulang Sampah Krispiah.

Menteri KKP Susi Pudjiastutimeninjau kegiatan pelayanan

pemeriksaan kesehatanyang diberikan kepada

keluarga nelayan.

Pemberian hadiah kepada nelayan pemenang lomba dekorasi kapal.

Page 27: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201726

anker merupakan salah satu penyakit yang dalam perkembangannya terus meningkat dibandingkan

dengan penyakit lainnya. Hal ini dapat dijelaskan karena pertumbuhan penduduk yang juga terus bertambah, faktor penyebab utama yang tidak diketahui, faktor risiko yang belum dapat dihindari dan belum ada pengobatan yang sangat memuaskan.

Di Indonesia, selain pertambahan jumlah kasus setiap tahun, yang sangat menonjol adalah proporsi kasus dengan stadium lanjut masih tetap tinggi, sehingga bukan saja hasil pengobatan yang tidak baik tetapi juga membutuhkan dana yang tinggi. Dari pengalaman di rumah sakit atau tempat praktek lainnya, alasan keterlambatan berobat adalah

ketakutan terhadap informasi yang menyangkut efek samping terapi yang akan diberikan. Urutan terapi yang paling ditakuti berturut-turut kemoterapi, radiasi dan operasi .

Untuk diketahui, modalitas untuk penanganan kanker (khusunya kanker padat seperti payudara, tiroid, tulang, dsb.) yang tersedia adalah operasi, kemoterapi, radiasi dan terapi lain – misalnya terapi target, sel punca, vaksin, dsb. Dengan keragaman pilihan itu harus ditentukan apakah untuk mencapai keberhasilan yang tinggi akan diberikan sekaligus atau kombinasi. Serta untuk tiap jenis pilihan, baik operasi maupun lainnya, apakah akan maksimal/agresif atau minimal, atau di antaranya.

Tanggal 15-18 Maret 2017 di Wina diadakan 15th St.Gallen International Breast Cancer Conference, dengan topik menarik: “de-escalation and escalation treatment”. Pengertian dari judul tersebut adalah kapan kita melakukan ekskalasi/peningkatan atau penambahan terapi yang ada atau deekskalasi yaitu mengurangi atau bahkan menghilangkannya, baik itu tindakan operasi, kemoterapi, radiasi, hormonal maupun terapi lainnya.

Agar memperjelas pengertian di atas akan diambil contoh tentang ekskalasi

Arah Penanganan Kanker:

Maksimal, Minimal, atau Di Antaranya?

Oleh: Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.OnkKetua Bidang Pelayanan Sosial YKI

Gbr. A. Radikal mastektomi klasikDok. basicmedicalkey.com

IlmiahRuang

Page 28: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 27

atau deekskalasi pada operasi. Salah satu tindakan operasi yang terbanyak dikerjakan adalah pembedahan pada kanker payudara. Sejak dipopulerkan oleh William Stewart Halsted tahun 1800-an, tekniknya menjadi prosedur standar yang sampai saat ini masih banyak dikerjakan dan dikenal sebagai Mastektomi Radikal Klasik (Gbr. A), yang terdiri dari pengangkatan otot di bawah payudara (otot Pektoralis), kelenjar payudara beserta kulit dan putingnya sekaligus dengan pengangkatan seluruh kelenjar getah bening (KGB) ketiak. Efek samping yang terjadi selain kosmetik yang buruk juga sering timbul limfedema (pembengkakan lengan disisi yang dilakukan operasi akibat pengangkatan KGB).

Untuk mengurangi hal itu dilakukan teknik modifikasinya, dengan mempertahankan otot di bawah payudara dan kelenjar getah bening yang diambil hanya 2/3-nya (Gbr. B). Selanjutnya,

di era 1970 di Milan, ada seorang ahli bedah bernama Umberto Verronesi yang memperlihatkan hasil studinya bahwa pada kasus kanker payudara dengan ukuran tumor kecil tidak perlu dilakukan mastektomi, cukup dilakukan eksisi terbatas dan selanjutnya diberikan radiasi. Teknik ini dikenal sebagai “Breast Conserving Surgery (BCS)” (Gbr. C). Kemudian, pada studi berikutnya, terbukti bahwa 1 KGB ketiak yang diambil dan tidak mengandung penyebaran kanker, juga tidak perlu dilakukan pengangkatan

yang lebih luas/agresif yang dikenal sebagai teknik “sentinel lymph node biopsy”. Sehingga dengan kedua teknik operasi ini, bukan saja kosmetik yang lebih baik tetapi juga efek samping lebih kecil, dan yang terpenting memberikan keberhasilan yang sama baiknya dengan operasi yang lebih luas/agresif.

Dari data di atas terlihat jelas bahwa pada stadium dini dengan ukuran tumor yang kecil dapat dilakukan operasi yang juga minimal (deekskalasi), sebaliknya pada ukuran tumor yang besar terpaksa dilakukan bukan saja mastektomi modifikasi melainkan juga sampai radikal klasik bila tumor sudah melekat ke otot (ekskalasi).

Arah pengobatan kanker saat ini juga terus mencari tindakan apa saja yang dapat diekskalasi maupun deekskalasi, baik itu kemoterapi, radiasi dan hormonal. Hanya saja, karena variasi obat kemoterapi dan hormonal sangat banyak, penentuannya lebih kompleks dibanding pada tindakan operasi. Penderita kanker dengan stadium yang sama, jenis kanker yang sama, bahkan kombinasi obat yang sama dapat tetapi keberhasilan bisa berbeda sama sekali.

Di dalam bidang kanker kejadian itu disebabkan karena setiap kanker mempunyai sifat/perangai biologi yang

Gbr. B. Radikal mastektomi modifikasi

Gbr. C. Breast Conservation Surgery

Dok. basicmedicalkey.com

Dok. indianjcancer.com

Page 29: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201728

berbeda. Dan saat ini keragaman sifat tersebut sudah lebih dapat dikenali secara jelas dengan kemajuan teknologi kedokteran untuk mengurai gen (pembawa sifat) dalam sel tubuh. Secara mudahnya bila kita menemukan gen yang membawa sifat kebal terhadap misalnya obat X, maka bila diberikan obat X tersebut akan memberikan hasil yang buruk. Sehingga untuk kasus itu seharusnya diberikan obat Y yang mungkin lebih baik. Atau mungkin juga harus kombinasi baik X dan Y.

Dari berbagai penelitian yang ada, pemilihan jenis terapi menjadi sangat minimal bila kanker ditemukan pada stadium dini. Sebagai contoh kanker payudara dengan ukuran tumor kurang dari 0,5 cm mungkin cukup hanya dilakukan BCS dan terapi hormon saja tanpa kemoterapi dan radiasi. Saat ini bahkan ada pemeriksaan dari jaringan hasil biopsi kanker payudara pada stadium dini yang langsung dapat menentukan apakah seseorang perlu kemoterapi atau tidak. Hanya masih terkendala biaya pemeriksaan yang sangat mahal.

Dapat disimpulkan bahwa arah pengobatan kanker saat ini cenderung menjadi lebih minimalis tetapi tetap efektif, dan pada keadaan tertentu dapat menjadi maksimal yang dapat ditoleransi. Sehingga tidak berlaku lagi pengobatan yang sama untuk setiap orang, baik itu operasi, kemoterapi, radiasi, hormonal maupun modalitas terapi lainnya.

Dan kunci sukses keberhasilan yang paling efektif dan efisien dalam pengobatan kanker saat ini adalah tetap harus ditemukan pada stadium sedini mungkin……semoga!! n

Kalimantan BaratJl. Perdana, Komplek Adi Perdana No.B15, Pontianak 78122. Telp. (0561) 583712, 58386508125754054, Fax. (0561) 765342

Kalimantan TengahJl. Tjilik Riwut Km 1,5 No.22, Palangkarayaatau Jl. Yos Sudarso No.9. Telp. (0536) 32421370811522940, Fax. (0536) 3228825, 3221767

Kotawaringin BaratKantor Setda Pangkalan BunJl.Sutan Syahrir No.2, Kotawaringin BaratFax. (0532) 21001

Kalimantan TimurJl. Dewi Sartika, Gedung 3 No.13, (Badan PP & KB Provinsi Kaltim), Samarinda - Kalimantan Timur 75115. 081520968710, 085349490970Telp./Fax. (0541) 734944,746181 [email protected]

Kota SamarindaJl. AW Syahranie, Perum Pondok Alam Indah No.8D, Samarinda. 085250517027, 081347005373

Kota BalikpapanJl. Kapten Tendean RT 50, No.15, Balikpapanatau Jl. Jend. Sudirman No. 118, Kantor DKK Balikpapan Kaltim. Telp. (0542) 42148108125858994, Fax. (0542) 733580

Kota TarakanJl. Panngeran Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, Gang Kenanga RT. 31, No.33, Tarakan Kaltara. 0811538073, 081254102018

Kutai TimurJl. APT Pranoto No.96, RT 35, Sangatta UtaraAtau Gd. Serba Guna Lt.II, Komp. Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Kutai Timur08115065595, Fax. (0549) 23780, [email protected], cc: [email protected]

BulunganJl. Sengkawi, Tanjung Selor. Telp. (0552) 21021, Fax. (0552) 22553

Penajam Paser UtaraKantor Notaris PPAT Ny. Sri Rohani, SH, MKNJl. Propensi Km 2, RT.02, No.31, Penajam KaltimTelp. (0542) 7200433, 0818300250

Kabupaten PaserDr. I Made Dewa S, MAPDinKes Kabupaten Paser, KomplekPerkantoran, Jl. Kusuma Bangsa Km 05, Gedung A Lantai II Kav. II, Tana Paser, Kab. Paser Kaltim. Fax. (0453) 24380, [email protected]

Kutai KartanegaraJl. Awang Sabran No.1, Tenggarong Kaltim 75512. Telp. (0541) 661242, 0811556890, 08125864868, 082148624752

BerauJl. Apt. Peranoto No.1, Tanjung Redeb, BerauFax. (0554) 2027599, 08125522569

Kota BontangJl. M.H. Thamrin No.12, RT 05, Kel. Gunung Elai, Kec. Bontang Utara 75331. [email protected], Telp./Fax. (0548) 225870812550 7847, 085250978839

Kalimantan SelatanJl. Dharma Praja Raya 55, BanjarmasinTelp. (0511) 3252342, 0811511547, 081349311145. [email protected]

Provinsi KalimantanDinKes Provinsi Kaltara, Jl. Kedondong No.31, Tanjung Selor 77212. Telp./Fax. (0552) 2024321, 2024212, [email protected]

Sulawesi UtaraJl.Sulawesi No.250, Batu, Kota ManadoTelp./Fax. (0431) 82825, 3357822081283757549, [email protected]

Sulawesi TengahJl. Tanjung Api No.10, Palu 94112Telp. (0451) 451895. Telp./Fax. (0451) 421110

DonggalaKantor Bupati Donggala, Sulawesi TengahTelp. (0457) 72 203, Fax. (0457) 72248081341088687

Kota PaluRSU Anutapura, Kota Palu. 0811450243, 0811450712

Toli-toliJl. Tanjung Api No.10, Palu 94112Telp./Fax. (0451) 42110

BanggaiDr. Nurhayati, RSUD Luwuk, Sulteng0813404649557. [email protected]

Sulawesi SelatanJl. Cumi No.26, Makasar, Sulawesi SelatanTelp. (0411) 452049, 0816250590 [email protected]

Alamat YKI Cabangdi Kalimantan dan

Sulawesi

Page 30: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 29

Kanker Usus Besar (Kolorektal):

Kini Nomor 2 SetelahTidak Masuk Hitungan

etiap bulan Maret adalah bulan peringatan kanker Kolorektal, di mana kita fokus pada penyakit yang

– 15 tahun lalu di negeri ini “tidak masuk hitungan” – sekarang sudah menjadi kanker nomor tiga untuk wanita dan nomor dua untuk laki-laki (GLOBOCAN 2012). Mengapa penyakit ini meningkat dengan pesat di Indonesia?

Kanker kolorektal adalah kanker yang amat dipengaruhi oleh lingkungan, gaya

hidup, dan kebiasaan kita sehari-hari. Di Indonesia telah terjadi pergeseran modus gaya hidup (kurangnya waktu untuk berolahraga) serta perubahan kebiasaan makan kita – baik dalam jumlah maupun pilihan menu – dan, tentunya, kebiasaan merokok yang semakin meningkat di antara kaum muda kita. Ya, merokok tidak hanya dikaitkan dengan kanker paru saja. Gambar di bawah menunjukkan kenaikan angka kejadian dari kanker jenis ini di RS Kanker Dharmais, Jakarta:

sumber: Sinuraya, 2015

Oleh: Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACPKetua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI)

Page 31: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201730

Sebagai alat tubuh dengan fungsi menampung makanan sebelum dikeluarkan oleh tubuh, usus besar (kolon dan rektum) pasti akan dilewati makanan yang masuk ke tubuh kita setiap hari, dan apa yang kita makan akan terpajan oleh bahan-bahan makanan beserta semua zat kimiawi.

Gejala dan tanda penting untuk deteksi kanker kolorektal

Seperti pada jenis kanker lainnya, seringkali gejala awal tidak terasa dan kadang-kadang tidak dindahkan oleh pasien (dan dokter), yaitu:1. Berat badan yang turun drastis

(walaupun makan tidak dikurangi)2. Perubahan pola defekasi (variasi

dalam bentuk dan konsistensi)3. Anemia atau Hb rendah yang

dirasakan sebagai cepat lelah4. Ditemukannya darah pada kotoran/

feses, dan5. Nyeri serta kembung yang

berkepanjangan

Faktor-faktor Risiko

Dibandingkan kanker-kanker lainnya, kanker kolorektal adalah penyakit keganasan yang paling dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup (lifestyle) serta kebiasaan sehari-hari, meliputi antara lain :1. Merokok2. Kurang berolah raga3. Obesitas/berat badan berlebih4. Kebiasaan makan buruk

(banyak lemak, rendah serat)

Kebiasaan sehar-hari di atas amat berpengaruh terhadap terjadinya kanker ini.

menembus lapisan paling permukaan yaitu mukosa; pada tahapan ini pasien belum merasakan apa-apa sehingga sulit sekali dideteksi kecuali bila secara kebetulan menjalani endoskopi karena keluhan lain atau sebagai pemeriksaan medical check up.

Stadium 2: Tumor menembus lapisan serosa (lihat gambar di atas). Pada tahapan ini kanker masih bisa disembuhkan secara total dengan operasi (stadium 2A). Mulai ada perubahan pola buang air besar yang biasanya tidak diindahkan pasien. Bila kanker melaju ke stadium 2B, di mana seringkali sel kanker bisa ditemukan di pembuluh darah atau limfe, pengobatan dilanjutkan dengan kemoterapi .

Stadium 3: Kanker sudah keluar dari usus dan mengenai beberapa kelenjar getah bening (lymph nodes). Tahapan ini sudah memerlukan kemoterapi untuk “membersihkan” tubuh dari sel-sel kanker

Tahapan/Stadium dan PengobatanSeperti pada semua jenis kanker,

kanker kolorektal dibagi menjadi empat stadium yaitu:

Stadium 1: Setelah melalui fase awal (biasanya berupa polip), tumor mulai

yang tidak terlihat atau kemungkinan sudah terbawa ke organ tubuh jauh yaitu, misalnya, paru atau hati.

Stadium 4 atau tahapan metastatik: Di sini kanker sudah ditemukan di organ tubuh lain yaitu hati atau paru. Pembedahan masih ada tempatnya dengan tujuan 1). menghilangkan sumbatan usus, atau 2). mengambil tumor (terutama) di hati atau paru. Pengobatan di

Page 32: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 31

sini tidak bersifat kuratif (menyembuhkan), melainkan paliatif (meringankan), termasuk kemoterapi. Tentunya angka harapan hidup lima tahun (5-year survival rate) sudah secara bermakna lebih kecil dari stadium-stadium sebelumnya.

Pada kanker kolorektal yang mengenai bagian rektum dari usus besar (bagian yang berlokasi di dalam rongga panggul), pengobatan harus melibatkan tindakan radioterapi. Sekarang ini juga sering dilaksanakan kemoterapi sebelum operasi untuk mengecilkan tumor sebelum operasi (neoajuvan). Kadang-kadang diperlukan juga pemasangan kantung atau kolostomi, baik yang bersifat sementara atau pemanen, untuk memberi jalan keluar bagi sisa makanan.

Deteksi diniSesuai dengan motto yang

dicanangkan oleh Yayasan Kanker Indonesia, yaitu “KANKER DAPAT DISEMBUHKAN BILA DITEMUKAN PADA STADIUM DINI’. Karena seringkali tidak ada tanda atau gejala-gejala yang dirasakan pada keadaan dini, deteksi kanker kolorektal memerlukan beberapa pemeriksaan yaitu:1. Pemeriksaan darah samar terhadap

kotoran atau feses, dan atau2. Endoskopi kolon atau kolonoskopi

(dianjurkan sebagai skrining pada mereka yang mencapai usia 50 tahun).

Pencegahan Pencegahan kanker merupakan salah

satu upaya utama dari YKI, dan edukasi terhadap masyarakat akan hal ini adalah kegiatan utama yayasan, karena edukasi – bersama upaya deteksi dini – akan berpengaruh pada survival atau harapan hidup (dinyatakan dalam skala waktu 5 tahun, atau 5-year survival), seperti dapat dilihat pada grafik survival rate.

Tanpa uraian panjang-panjang, angka-angka di atas menunjukkan betapa pentingnya upaya pencegahan dan deteksi dini. Upaya menurunkan angka sakit dan kematian kanker – dalam ini kanker kolorektal – amat penting dalam mengurangi penderitaan bagi pasien, keluarga dan beban pemerintah. n

“Data terakhir: dengan modifikasi gaya hidup, kanker

usus besar dapat dicegah sebanyak

50%!”

Page 33: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201732

erkembangan dan penemuan baru tumbuh pesat pada setiap cabang ilmu kedokteran, termasuk

tatalaksana penyakit kanker. Studi dari berbagai negara menunjukkan bahwa pasien kanker yang menghadapi ambang akhir hidupnya, justru belum tersentuh oleh sistem pelayanan kesehatan yang semakin maju dan terintegrasi. Disadari bahwa ada sesuatu yang harus dikerjakan, yaitu pasien perlu dan harus memperoleh kualitas perawatan yang baik sejak dari awal diagnosis ditegakkan sampai pada saat akhir hidupnya.

Titik sentral perhatian perawatan adalah pasien sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya penyakit yang diderita. Dan perhatian ini tidak dibatasi pada pasien secara individu, namun diperluas sampai mencakup keluarganya. Untuk itu metode pendekatan yang terbaik adalah melalui pendekatan terintegrasi dengan mengikutsertakan beberapa profesi terkait. Dengan demikian, pelayanan pada pasien diberikan secara paripurna, hingga meliputi segi fisik, mental, sosial, dan spiritual. Maka timbullah pelayanan palliative care atau perawatan paliatif yang mencakup pelayanan terintegrasi antara dokter, perawat, terapis, petugas sosial-medis, psikolog, rohaniwan, relawan, pelaku rawat (Caregiver) dan profesi lain yang diperlukan.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendefinisikan perawatan paliatif sebagai berikut:

Semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan aktif yang dimaksud ialah antara lain menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain, serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial, dan spiritual. Tujuan perawatan paliatif ialah mencapai kualitas hidup optimal bagi penderita dan keluarga. Perawatan paliatif tidak hanya diberikan pada penderita menjelang akhir hayatnya, namun juga diberikan segera setelah diagnosis penyakit ditegakkan, bersama dengan pengobatan kuratif.

Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar berikut:l Meningkatkan kualitas hidup dan

menganggap kematian sebagai proses yang normal

l Tidak mempercepat atau menunda kematian

l Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu

l Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual

l Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya

l Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

Dalam perawatan paliatif sering diperlukan tindakan pemberian radiasi, kemoterapi, serta pembedahan, yang tujuannya bukan untuk pengobatan kuratif, melainkan untuk meringankan

Oleh: dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR (K)Bidang Pelayanan Sosial YKI

MengenalLebih Dekat PerawatanPaliatif

Page 34: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 33

keluhan pasien.

Pelaksanaan perawatan paliatif di Indonesia

Dengan bertambahnya usia harapan hidup di Indonesia, semakin meningkatnya jumlah penderita kanker, berbagai penyakit motor neuron dan penyakit degeneratif sistem saraf, serta munculnya penyakit AIDS, akan cenderung meningkatkan jumlah pasien yang memerlukan perawatan paliatif. Di lain pihak, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada belum dapat memenuhi pelayanan kesehatan secara optimal. Justru melalui perawatan paliatif, masalah ini akan dapat diatasi, karena perawatan paliatif memungkinkan jangkauan pelayanan cukup luas, tidak terbatas di Rumah Sakit saja, tetapi dapat keluar dari lingkungan Rumah Sakit dalam bentuk perawatan di rumah (home care), perawatan konsultasi (di Rumah Sakit dan dalam masyarakat) ataupun pelayanan hospitium yang telah dikembangkan di berbagai negara Eropa, Amerika, Jepang, juga Singapura dan Malaysia.

Kondisi di atas cenderung mengubah prioritas pelayanan kesehatan dari

pengobatan ke perawatan (from cure to care) dan tidak hanya memperhatikan apa yang di inginkan, tetapi mengutamakan efektivitas dan efisiensi perawatan, termasuk dari sudut pertimbangan ekonomi.

Dan yang paling mendasar serta menjadi titik sentral, justru persiapan sumber daya manusia untuk pengembangan ilmu dan pelayanan perawatan paliatif. Dibutuhkan tenaga profesional yang handal, tidak hanya dalam hal kualitas keilmuan, namun juga kualitas karya dan kualitas perilaku berdedikasi tinggi, serta mampu memanfaatkan sumber daya dengan tepat guna.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Kesehatan telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 812/MENKES/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif yang dilaksanakan di institusi pelayanan kesehatan. Sementara itu Yayasan Kanker Indonesia (YKI) telah melaksanakan program perawatan pasien kanker di rumah sejak tahun 1995 yang berlokasi di YKI Lebak Bulus, jauh sebelum

Dok. newsroom.cumc.columbia.edu

Page 35: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201734

SK Kementrian Kesehatan terbit. Kegiatan perawatan paliatif di rumah tersebut dinamakan Pelayanan Hospice Home Care YKI, yang masih terus dikembangkan hingga saat ini.

Tim perawatan paliatifTujuan perawatan paliatif adalah

untuk mengurangi penderitaan. Penderitaan terjadi bila ada salah satu aspek pada diri kita yang tidak selaras, entah fisik, atau psikis, peran di dalam keluarga, masa depan yang tak jelas, gangguan kemampuan menolong diri dan sebagainya. Untuk memahami dan mengatasi hal tersebut, peran tim interdispliner menjadi sangat dominan. Dalam bukunya Hospital and Palliative

Etika pada perawatan paliatifKeputusan untuk memilih perawatan

paliatif menggantikan perawatan kuratif merupakan keputusan yang berat dan sulit. Di sini, segi kuantitas maupun kualitas hidup harus dipertimbangkan secara seksama tanpa mengesampingkan faktor moral sebagai salah satu dasar consensus.

Hampir seluruh ruang lingkup proses perawatan paliatif terisi penuh dengan pertanyaan yang terkait dengan etika. Masih perlukah antibiotika diberikan? Haruskah transfusi darah diberikan untuk mengurangi gejala hari ini, bila ternyata hanya memperpanjang penderitaan, karena keesokan harinya kondisi pasien

menjadi lebih buruk?

Kehendak pasien dan keputusan keluarga menjadi pertimbangan utama, dan mereka diikutsertakan bila timbul kesulitan. Dialog antara pasien, keluarga pasien, dan anggota tim akan dapat membantu memecahkan banyak masalah, didasarkan

pada etika perawatan paliatif yang berlaku.

Keluarga adalah komponen yang sangat berarti

Keluarga akan menjadi mitra, baik untuk pasien maupun dokter (dan tim). Oleh karena itu perhatian terhadap keluarga tidak dapat diabaikan, karena keluargalah yang akhirnya harus menyelesaikan berbagai hal pada saat sebelum dan sesudah pasien meninggal.

Seyogianya pelayanan perawatan paliatif sudah dilaksanakan secara dini, sejak diagnosis ditegakkan dan bersamaan dengan upaya kuratif, juga terhadap keluarga. Informasi dan pengertian yang dangkal pada saat awal, akan berakibat

Care, Dame Cicely Saunders, pendiri ”St. Christopher’s Hospice” di London, mengutip Peabody (1927): “Apa yang disebut sebagai gambaran klinis pasien, tidaklah hanya gambaran seorang yang sakit berbaring ditempat tidur, tetapi merupakan cerminan pasien sebagai individu dengan lingkungannya, keadaan rumahnya, pekerjaannya, teman, hobi, kesedihan, harapan, dan ketakutannya.”

Menghadapi pasien pada stasium paliatif, bukan intervensi yang bersifat kritis. Perawatan paliatif adalah perawatan yang terencana. Walaupun ada saat kritis dan kedaruratan medis tanpa diduga, namun hal ini dapat diantisipasi, bahkan dapat dicegah melalui ikatan kerja tim yang solid dan kuat.

Page 36: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 35

kegelisahan yang menimbulkan masalah sepanjang perjalanan penyakitnya. Pasien dan keluarga diikutsertakan dalam program, bukan hanya sebagai obyek, melainkan juga sebagai subyek. Dengan demikian harapan dan kehendak pasien beserta keluarga juga merupakan pertimbangan penting.

Keluarga diberi petunjuk untuk pertolongan pertama dan tindakan selanjutnya seperti mengontrol gejala yang sering timbul: nyeri, gangguan pernafasan, disfagi (gangguan menelan), mual dan muntah, delirium, gelisah, kejang, inkontinensi dan retensi urin, perdarahan, dan lain-lain.

Peran pelaku rawat (caregiver) menjadi sangat penting. Siapa saja yang dianggap mampu melaksanakan perawatan bagi pasien di rumah bisa bertindak sebagai pelaku rawat, seperti keluarga, teman, tetangga, dan asisten rumah tangga. Pelaku rawat dibekali ketrampilan dan petunjuk oleh tim paliatif, khususnya oleh tim perawatan paliatif di rumah (hospice home care). Prinsip community based paliatif care atau perawatan paliatif bersumber daya masyarakat, perlu dikembangkan agar cakupan perawatan bagi pasien dalam stadium paliatif dapat semakin besar.

Fokus kegiatan Yayasan Kanker Indonesia: Melaksanakan pelatihan perawatan paliatif di rumah untuk pelaku rawat

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan sudah memiliki modul pelatihan perawatan paliatif untuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan pusat pelayanan kesehatan primer, namun belum memiliki modul pelatihan merawat pasien paliatif di rumah untuk awam. Di sisi lain kebutuhan untuk fasilitas perawatan di rumah bagi pasien kanker paliatif meningkat pesat sementara pelaku rawat yang ada masih belum seluruhnya terlatih.

Kondisi tersebut di atas memberi peluang kepada YKI untuk melaksanakan program pelatihan perawatan paliatif di rumah untuk pelaku rawat.

Target capaian adalah: YKI memiliki modul pelatihan

perawatan paliatif di rumah untuk pelaku rawat yang terakreditasi oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

YKI berencana untuk melatih 10 cabang potensial YKI di seluruh Indonesia, sehingga menghasilkan 1000 pelaku rawat terlatih dalam 3 tahun ke depan.

Sangat diharapkan melalui program pelatihan perawatan paliatif di rumah untuk pelaku rawat, akan terwujud visi YKI yaitu:

lMemberikan Perhatian bahwa kanker bukan hanya masalah individu atau keluarga mereka yang terkena kanker

lMemberikan Dukungan baik moral maupun material sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya

lMemberikan Lindungan agar mereka yang terkena kanker merasa terayomi sehingga timbul semangat untuk mencari solusi terbaik dalam upaya pengobatan maupun peningkatan kualitas hidup pasien kanker.n

Sumber:Nuhonni, Sutandyo, Tulaar. Bunga Rampai Perawatan Paliatif. Masyarakat Paliatif Indonesia. 2010. 14-26Nuhonni, Djoerban, Bertens. Pasien terminal, Aspek Medis dan Etis. Grasindo 1996. 1-18World Health Organization 1990. Cancer Pain Relief and Palliative Care. Technical Report Series No. 804, Geneva.Doyle, D., Hanks, G.W.C., dan MacDonnald, N. 1994. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford: Oxford Medical Publication.

Page 37: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201736

Laksmi NotokusumoPenari dan Pemain Teater

Aku WanitaBerpayudara Satu

PejuangKanker

ore itu, 20 Oktober 2007, di kursi ruang praktek salah satu rumah sakit di Jakarta, aku terhenyak.

Perasaanku benar. Hasil pemeriksaan mamografi pada payudaraku yang dibacakan dokter – seorang dokter ahli bedah tumor – seperti menghujamku. Belum sempat aku bertanya, dokter sudah langsung menelpon ruang perawatan dan operasi untuk membuat jadwal tindakan operasi yang akan dilakukan padaku.

Sejenak dokter berpaling kembali ke arahku sambil mengatakan bahwa aku kena kanker payudara di sebelah kiri dan sebaiknya segera dilakukan tindakan mastektomi atau pengangkatan payudara. Sore itu juga aku dianjurkan mendaftarkan diri di bagian pendaftaran rawat inap. “Jangan tunda, nanti tambah besar!,” ujarnya sambil memandangku serius.

Aku terlongok seperti monyet kena sumpit ketika ia menatapku. Sambil mengucapkan terima kasih kuambil hasil USG dan mamografi dari atas meja dan segera ke luar ruangan.

Sampai di halaman parkir, perlahan kukendarai mobilku ke luar rumah sakit. Di pinggir jalan raya aku berhenti. Kubiarkan air mataku tumpah tak terbendung. Baru beberapa waktu kemudian aku tersadar, senja mulai turun.

Perlahan kutata kembali emosiku dan mulai memikirkan cara terbaik menyampaikan kabar buruk ini kepada kedua anakku. Sebenarnya aku tidak perlu khawatir. Meski akan sedih mendengar sakitku, tapi aku yakin mereka mampu berpikir jernih untuk kuajak bicara, memikirkan langkah yang sebaiknya segera kulakukan – karena mereka sudah dewasa.

Malam itu kedua anakku menghubungi ayahnya yang langsung datang untuk melihat hasil USG dan mamografi. Aku dan suamiku sudah lama bercerai, bahkan dia telah berkeluarga lagi, tapi hubungan kami sebagai ayah dan ibu dari anak-anak kami tetap baik.

Aku yang agak demam, sesudah makan malam segera masuk kamar untuk istirahat. Alih-alih tidur, aku malah mengingat-ingat yang sering kurasakan setahun terakhir. Gusti Allah, aku langsung teringat betapa seringnya kualami rasa sensasi luar biasa di bawah puting susu kiri, setiap kali kuhisap rokokku. Tiba-tiba hampir semua kebiasaanku terpampang gamblang di kepalaku.

M e s k i p u n waktu itu tidak di

Page 38: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 37

depan umum, aku sudah mulai merokok sejak SMA kelas 3 sebagai penahan rasa kantuk yang mudah menyerang setiap waktu belajar. Sejak itu aku hanya mampu berhenti sewaktu dua kali hamil dan sewaktu menyusui kedua anakku.

Kebiasaan burukku yang lain, sekalipun tidak mabuk aku suka minum alkohol dan sangat kurang minum air putih. Aku sulit tidur, tapi malah mensyukurinya karena punya lebih banyak waktu untuk latihan menari/teater, membaca, mengetik atau nonton

film semasa kuliah dan semasa mengajarku di IKJ. Aku biasa

begadang, tapi tetap bisa bangun pagi dan

bekerja sepanjang hari.

Tentu saja aku juga punya k e b i a s a a n baik. Aku tidak suka jajan di pinggir jalan,

atau kue-kue manis dengan

pewarna, jarang makan makanan

berlemak, atau yang diawetkan atau

diasinkan. Sebaliknya, aku suka semua jenis

sayur dan buah-buahan, dari yang pahit, asam

atau manis. Waktu itu, d i u m u r k u

yang ke-35 ,

aku sudah mengurangi gula dan garam.

Malam itu, sementara kedua anakku bertemu ayahnya, aku malah lebih cepat terlelap.

Atas anjuran mantan suamiku, seminggu kemudian, tengah malam – melalui perjanjian – aku ditemani kedua anakku perempuan dan laki pergi ke seorang dokter ahli darah dan ahli kanker yang berpraktek di sebuah rumah sakit swasta di kawasan Jakarta Selatan. Begitu selesai mencermati hasil USG dan mamografi yang kubawa, dokter terdiam. Baru beberapa saat kemudian dengan tenang dan hati-hati ia mulai menerangkan apa itu kanker, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana kemungkinan pengobatannya. Setelah itu ia mengajukan beberapa pertanyaan kepadaku, misalnya; apa sebab aku tiba-tiba memeriksakan payudaraku?

Ketika tubuh meriang meningkat menjadi demam 38C, siang itu aku segera tidur. Waktu terbangun, aku terganggu oleh bola-bola hitam kecil seperti kecebong mondar-mandir mengikuti arah gerak kedua bola mataku. “Tidak perlu khawatir dengan mata ibu,” kata dokter mata yang kukunjungi sore itu. “Bola-bola hitam itu bisa merupakan tanda ada peradangan atau infeksi di bagian tubuh ibu yang dekat dengan mata, misalnya telinga, hidung, gigi, mulut, dada yang akan hilang bila infeksinya sembuh,” lanjutnya.

Kecurigaanku langsung pada payudaraku. Karena aku baru saja melakukan general chek up dan hasilnya semua bagus, kecuali pemeriksaan mamografi yang waktu itu diluar kebiasaanku sudah dua tahun belum kulakukan kembali.

Aku yang dua tahun belakangan ini suka kerokan pada belakang punggungku – setiap kuhisap rokok, ada rasa sensasi luar biasa pada payudara kiriku, yang

Page 39: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201738

akhir-akhir ini kadang disertai rasa nyeri. Tapi ketika kuraba sampai ketiak – aku rajin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) – tidak ada teraba benjolan. Hanya setiap aku mandi, bila kuperhatikan benar, pelan tapi pasti payudara kiriku mengalami perubahan – menjadi lebih besar dan lebih montok dibanding payudara kanan.

Tahun 1976 kujalani USG dan operasi tumor jinak dengan 5 sayatan di kedua payudaraku. Sejak itulah general check up kulakukan dua tahun sekali. Di tahun 1992, kujalani pengangkatan kelenjar tiroid sebelah kanan, karena ia membesar ke dalam sampai sebesar telur ayam.

Anakku perempuan Nathalia langsung menanyakan stadiumnya. “Dari hasil USG maupun mamografi sudah dapat diperkirakan stadium 2B. Tapi tentu saja ini baru perkiraan. Sebenarnya kalau dua tahun lalu sudah dilakukan pemeriksaan mamografi, pengobatan masih bisa dilakukan melalui kemoterapi atau radiasi saja, karena saya yakin dua tahun lalu baru tahap awal,” kata dokter.

Aku langsung sadar, kelalaianku menunda pemeriksaan mamografi dua tahun lalu ternyata membawa akibat aku akan kehilangan payudara sebelah kiri. Sekalipun saat itu usiaku sudah 58 tahun, tetap saja tidak mudah bagi perempuan menerima kenyataan harus kehilangan satu buah dadanya. Apalagi aku seorang penari dan pekerja teater yang masih aktif keliling ke luar Indonesia.

Aku terdiam. Melihatku tak mampu bicara, dokter dengan sabar menjelaskan kepada kami kenapa dan bagaimana tindakan operasi mastektomi dilakukan. Ia mengambil perumpamaan seperti menebang pohon, dengan cara mengangkat seluruh pohon sampai ke akar-akarnya supaya tidak tumbuh lagi. Demikian pula tindakan mastektomi, mengangkat seluruh bagian yang terkena sel kanker sampai akarnya agar penyebaran sel kanker segera bisa dihentikan, dan tidak tumbuh lagi. Lalu sambil tersenyum ia meyakinkan kami bahwa aku akan baik-baik saja dan akan sehat kembali bila cepat ditangani.

Ia menghiburku dengan jenaka, kalau aku menginginkan, bisa dilakukan rekonstruksi buah dada baru yang diambil dari sayatan kulit bagian tubuh yang lain – dan bisa memilih bentuk seperti apa yang kuinginkan, yang membuat kami tersenyum dan yang dengan cepat anakku laki-laki menimpali: “Jadi, kalau mau, bisa diganti sebesar buah dada Dolly Parton ya, Dok?.” “Bisa, bisa sekali. Kenapa tidak?,” jawabnya penuh canda. Dan kami semua tergelak…

Sebenarnya tahun 2005, ketika aku dirawat seminggu di sebuah rumah sakit karena gejala tifus, kujalani pemeriksaan menyeluruh termasuk USG, kecuali mamografi – karena rumah sakit ini tidak memiliki alatnya. Selanjutnya karena sibuk aku lalai dan ahirnya baru kulakukan seminggu yang lalu.

Dengan seksama dokter ahli darah yang juga ahli kanker yang kutemui mendengarkan semua penjelasanku. Sekali lagi ia amati foto mamografi, lalu dengan hati-hati ia sampaikan kepada kami bertiga bahwa dari hasil mamografi sudah dapat dipastikan aku menderita kanker payudara kiri, tepatnya di bawah puting susu pada angka 1 arah jarum.

Page 40: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 39

Demikianlah pertemuan awal kami dengan dokter ahli darah dan ahli kanker yang cerdas, tenang, sabar, ramah dan penuh humor, sehingga pertemuan kami di ruang prakteknya pada tengah malam buta sampai menjelang subuh itu tidak terasa bagi kami. Malam itu wajah kami bertiga yang ketika masuk ruangan praktek lesu tanpa gairah, ketika keluar – seperti para pasien sebelumnya – kami pulang dengan senyum menyungging wajah, ringan melangkah, seakan beban terangkat sudah.

Malam hari 5 November 2000. Kedua anakku, adik-adik, saudara-saudaraku dari kelarga suamiku, keponakan-keponakanku, dan dua orang karibku Awing dan Roosdiah yang menunggu di ruang tunggu operasi dipanggil untuk dijelaskan bahwa dari hasil biopsi ditegaskan tindakan mastektomi perlu dilakukan. Demikianlah sesuai rencana, malam itu sekitar pukul 19.30 kujalani operasi pengangkatan payudara kiri dengan selamat.

Enam minggu setelah operasi aku dinyatakan cukup kuat menerima tindakan pengobatan berikutnya, yaitu 4 kali kemoterapi standar melalui infus dan 12 kali tindakan pengobatan semacam yang juga melalui infus, hanya jenis obatnya lebih spesifik sesuai jenis kanker yang kuderita. Secara keseluruhan pengobatan kemoterapi, yang dilakukan tiga minggu sekali dan membutuhkan waktu sekitar 7 jam setiap kalinya, memakan waktu satu tahun.

Kira-kira dua bulan setelah selesai pengobatan kemoterapi, pengobatan radiasi dimulai. Pengobatan radiasi kulalui 25 kali, sekitar 15 menit setiap hari, kecuali hari libur.

Akibat sakit dan lamanya pengobatan, rencana pertunjukan karyaku – teater koreografi – yang sudah selesai 60 persen persiapan, kubatalkan. Sebagai gantinya, dengan ijin dokter, aku terima 3 tawaran sebagai penari dan pemain teater yang

datang dari seorang kawan dan bekas guruku. Di salah satu karya, aku mampu tampil menari satu jam nonstop.

Memang dalam saat-saat tertentu selama latihan aku sering mual dan muntah-muntah, tapi aku tetap mampu melaksanakan pertunjukan dengan maksimal. Efek samping lain, aku juga pernah mengalami sariawan di seluruh mulut, dan juga pernah buang air kecil yang terus-menerus sepanjang hari – 30 kali dalam sekitar 8 jam. Kuku kaki dan tangan kusam dan mudah patah. Namun di bawah pengawasan dan bantuan dokter, efek samping kemoterapi dan radiasi dapat kuatasi dengan baik.

Anakku laki-laki, Boris, memintaku mencukur rambut ketika rambutku baru mulai rontok – supaya bila waktunya tiba nanti, bisa tumbuh kembali secara bersamaan dan merata. Rambutku aslinya panjang hingga di bawah ketiak. Begitulah, selama menjalani kemoterapi, setiap tiga bulan sekali, dengan hati-hati dan penuh sayang Boris mencukur rambutku.

Awal April 2010, aku kembali memeriksakan diri ke dokter, karena ada benjolan sebesar kelengkeng di leherku sebelah kiri. Dengan dokter bedah yang sama, aku kembali menjalani operasi pengangkatan seluruh kelenjar tiroid tanpa sisa, karena dokter tidak mau ambil

Page 41: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201740

resiko. Menurutnya, benjolan yang ke dalam mulai menempel pada dinding leher, ada kecenderungan berubah ganas.

Kini aku sudah sehat kembali. Hanya saja selama sisa hidupku, setiap pagi sebelum makan pagi, aku harus minum pil yang mengandung kalsium, kalium dan natrium (Vit D3) dan satu pil lagi (Euthyrax) yang membantu mengatur metabolisme tubuh. Ada juga efek samping lain yang harus kutanggung. Sejak 2010 tangan kiriku bengkak dari lengan atas sampai pergelangan tangan bawah.

Menurut dokter, lymphedema begitu disebut, sering terjadi setelah pemotongan beberapa titik kelenjar getah bening yang sudah terkena kanker, yang menyebabkan cairannya tidak terbendung dan mengalir ke daerah sekitar tidak jauh dari area yang dioperasi. Sebenarnya hal ini masih mungkin dihindari kalau aku berhati-hati memperlakukan tangan kiriku. Misalnya tidak mengangkat, membawa, atau menyangga barang yang beratnya lebih dari 3 kilogram, melakukan beberapa latihan senam tangan, tidur dengan posisi tangan kiri lebih tinggi dengan meletakkannya di atas bantalan kecil.

Sekarang ini, seumur hidupku, setiap kali tanganku membengkak lebih dari 3 cm dibanding tangan yang normal, aku harus fisioterapi. Tangan kiriku juga kubalut dengan armsleeve (sarung tangan dari lengan atas sampai pergelangan tangan bawah, yang bisa melar) yang khusus dibuat untuk itu.

Semua hal yang kusebutkan di atas luput dari perhatianku, karena sebelum operasi tidak pernah ada yang menyebut-nyebut kemungkinannya. Mungkinkah karena tidak semua pasien yang dioperasi akan mengalami lymphedema sepertiku, atau karena khawatir pasien akan mengurungkan niatnya sehingga tidak mau dioperasi? Kini aku hanya berharap lymphedema lebih mendapat perhatian

dan disosialisasikan kepada masyarakat, bukan untuk menakut-nakuti, tapi supaya pasien bisa sadar dan lebih berhati-hati.

Kini rambutku sudah lama tumbuh kembali dan memutih dengan indah. Tapi sebagai yang terselamatkan dari kanker, aku harus tetap waspada. Di samping rajin melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai anjuran dokter, aku harus tetap melakukan general check up berkala. Di tahun ke-9 setelah mastektomi, dokter menganjurkanku melakukan PETScan – pemeriksaan secara menyeluruh untuk mendeteksi adanya jaringan dan sel-sel yang bersifat kanker (ganas) di dalam tubuh. Puji syukur hasilnya tidak ada yang perlu dikawatirkan.

Sekarang, kegiatanku kubagi antara kegiatan kesenian dengan sosial. Sejak 2009 aku bergabung dengan komunitas penyintas kanker (cancer survivor) di Jakarta, CISC, YKI, dan Lovepink yang mengkhususkan diri pada kanker payudara. Bersama para survivor cancer, kami saling berbagi pengalaman dan juga mengikuti seminar/workshop tentang berbagai macam penyakit kanker, atau khusus tentang payudara dan kesehatan pada umumnya, dengan para dokter sebagai narasumber.

Kami juga melakukan kunjungan ke rumah sakit atau datang ke rumah pasien. Dan bila diperlukan, atas permintaan pasien atau keluarga, kami melakukan pendampingan dan menemani pasien yang baru saja didiagnosa kanker, atau membantu memberikan informasi dan penjelasan kepada keluarga pasien bagaimana merawat pasien di rumah.

Ah, ya, sebagai WTS (wanita tetek satu) tidak pernah terpikir olehku untuk melakukan transplantasi payudara. Berpikir positif, memiliki semangat hidup serta rasa kasih sayang pada keluarga, kawan, pasien dan sesama cancer survivor dan sesama manusia, sudah merupakan keutuhan hidup itu sendiri.n

Page 42: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 41

amanya Nelly Fitriani. Pasien auto imun sejak 1995 dan setelah lewat 20 tahun ia didiagnosa

kanker melanoma di kaki kanan. Awal April lalu saya berkunjung ke rumahnya di Cinere, Depok Jawa Barat. Wajahnya segar dengan pulasan riasan tipis saat kami berjumpa. Beginilah seharusnya pasien kanker, tak melulu identik dengan wajah pucat dan kuyu. Meski sepanjang

sudah akrab bertahun tahun.

Hidup sebagai seorang aktivis, ia bergabung dengan banyak komunitas. Mulai dari komunitas auto imun, komunitas kanker hingga komunitas menjahit. Ia senang dan menikmati hidupnya dengan bertemu banyak orang dan membantu sekuat yang ia bisa lakukan. Reuni SMP tahun ini, banyak teman temannya tak

Nelly

wawancara, ia menahan mual setelah kemoterapi ketiga.

Kemoterapi dan radiasi telah dijalani Nelly setahun terakhir. Kaki kanannya sudah tidak nyaman lagi dibawa berjalan, meski masih sempat ikut fashion show dengan sepatu bertumit tinggi dan sudah mulai bernanah saat itu. Tetapi sekarang, ia memilih menggunakan kursi roda untuk kenyamanan. Di atas kursi roda, Nelly lincah sekali memainkan roda layaknya

menyangka Nelly duduk di kursi roda. Gambaran Nelly sebagai perempuan lincah, tegas dan mandiri tertanam kuat di benak mereka.

Melanoma juga menyerang nenek Nelly saat berusia 80 tahun. Beliau meninggal dunia pada umur 90 tahun, setelah 10 tahun berjuang melawan kanker tanpa perawatan kemoterapi atau radiasi karena usia lanjut. Nelly sejak kecil memanggil neneknya dengan sebutan

Page 43: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201742

mami. Ia sangat dekat dengan neneknya. Beliaulah orang pertama yang curiga dengan kaki Nelly.

“Coba lihat kakimu, mirip mami. Periksa segera!,” perintahnya.

“Ah, ini hanya tahi lalat saja, Mi. Nanti saja,” tukas Nelly

Nelly mengabaikan perintah neneknya karena saat itu kakinya belum terasa sakit dan belum ada tanda-tanda kanker. Tetapi, tidak berselang lama setelah nenek meninggal, akhir Desember 2015 kaki kanan mulai terasa sakit dan Nelly menemui dokter ahli kanker di salah satu Rumah Sakit di Jakarta Selatan.

duduk dan menangis sedih setelah vonis dokter. Di sudut kantin, Nelly mengingat dua orang dalam hidupnya yang meninggal karena kanker. Nenek dan tantenya. Tante meninggal karena kanker pankreas. Dada Nelly dipenuhi perasaan kelam. Umurnya seperti tinggal hitungan hari, sementara hari menjadi semakin singkat. Apakah ia punya 10 tahun ke depan, sama dengan neneknya dulu? Pikiran inilah yang sempat membuat hatinya kelabu sepanjang hari. Tetapi mendung hanya bertahan sehari buat Nelly. Hari berikutnya, ia bangkit dan melakukan riset apa yang harus dilakukan pasien kanker melanoma.

Dalam kasus Nelly, operasi pengangkatan jaringan kanker di tapak kaki kanannya harus segera dilakukan. Setelah hampir 3 bulan menyiapkan diri untuk operasi dan mengikuti prosedur mulai dari periksa jantung, tekanan darah hingga HB, operasi dilakukan tanggal 19 April 2016. Ada dua operasi yang harus dilakukan. Pertama untuk kasus melanoma, kedua untuk kasus endometriosis. Keduanya harus dilakukan bersama-sama mengingat Nelly adalah pasien auto imun yang sensitif terhadap tindakan anastesi.

Jaringan kanker melanoma di telapak kaki kanan diangkat hingga ke akar-akarnya. Begitupun dengan endometriosis. Nelly seringkali mengalami perdarahan hebat ketika datang bulan. Kehilangan banyak darah untuk pasien kanker seringkali menyebabkan tertundanya perawatan lanjutan. Sementara di sisi lain, Nelly harus kuat menjalani kemoterapi.

“Awal tahun ini mental saya drop lagi. Ada nodul baru di kaki,” suara Nelly terdengar bergetar.

Januari tahun ini, Nelly merasakan ada benjolan kecil di kakinya. Saat itu, Nelly ikut paduan suara di acara Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Ia meminta rekannya pengurus YKI yang juga seorang

Dengan hasil patologi anatomi yang diterima dokter mendiagnosa positif kanker melanoma stadium-3. Kanker pada telapak kaki kanan Nelly sudah menyerang lapisan ke-5 dari 7 lapisan kulit. Sempat berpikir bahwa kankernya karena keturunan, tetapi segera dibantah dokter. Alasannya, kecil sekali kemungkinan faktor garis keturunan pada kanker jenis ini, namun ada kemungkinan tetapi sangat kecil dari sakit auto imun yang diderita Nelly selama ini.

Kantin rumah sakit sedang penuh setelah ke luar dari ruangan dokter, tetapi keramaian hanya artifisial semata. Ia sesungguhya butuh ruang sunyi untuk

Page 44: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 43

dokter memegang benjolan itu.

“Dokter kankermu harus segera dikabari benjolan ini,” ujar rekannya.

Nelly tahu, ia harus berkejaran dengan waktu. Benjolan akan makin membesar dan hasil PET Scan menunjukkan benjolan itu berada di sisi garis radiasi dan sudah menyebar di beberapa bagian tubuh. Kesedihan datang lagi, Nelly merasa sendiri. Dan satu satunya yang terpikir adalah ibu!.

Dalam doa panjang, Nelly selalu ingin merawat ibunya yang sudah 83 tahun. Bukan sebaliknya, ibu merawatnya

berkaca-kaca dengan nafas turun naik.

“Kalau sudah umurku segini, ya, sudah. Semoga Allah kasi saya kesempatan merawat ibuku yang sepuh. Bukan dia yang seharusnya merawat saya…”

Nelly selalu merasa tidak kuat bila bicara soal ibunya saat ini. Deraan kepedihan karena melihat ibu yang tertatih-tatih merawatnya membuat hati semakin pilu. Selain itu, ada kakak perempuan yang bolak balik Jakarta-Medan ikut membantu merawat Nelly. Kakak perempuannya ini juga yang memberikan bantuan keuangan untuk membayar perawatan kankernya. Nelly memutuskan berhenti bekerja setelah tidak sanggup lagi berjalan dengan kakinya.

Pada Nelly saya belajar dua hal. Pertama tentang kemandiriannya yang sangat kuat. Ia sanggup ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat sendiri dan dengan lincah mengendarai kursi rodanya. Seminggu yang lalu Nelly berangkat kemoterapi ketiga. Memesan taksi dan mengayuh kursi roda dari ujung ke ujung RSCM sendiri. Sungguh bukan pekerjaan mudah. Kondisi fisik dan mental harus sama kuat mengingat harus melewati kemoterapi dan radiasi. Saya tidak bisa membayangkan, melakukan semua itu sendiri. Sakit flu sedikit saja, merasa susah dan perlu bantuan orang lain.

Kedua, meskipun dalam kondisi sakit kanker dan di atas kursi roda, Nelly tidak pernah putus memberikan bantuan pada komunitas yang membutuhkan tenaga dan pikirannya. Ia sanggup datang dan memberikan dukungannya secara nyata. Bukan hanya lewat media sosial atau pesan-pesan singkat. Simpati dan empatinya pada sesama terasa jelas bagi banyak orang.

Kiranya pada Nelly lah kita harus belajar banyak tentang hikmah hidup.nEsti

dengan tangan-tangan bergetar karena sepuh. Nelly selalu tidak sampai hati merepotkan ibu yang tak pernah putus harapan padanya.

Mengingat Ibu membuat perasaan bercampur aduk. Sedih dan bahagia bersamaan hingga terasa sesak di dada. Dari Ibu, Nelly belajar mandiri dan kuat. Tidak pernah ada perempuan lain yang sehebat dan sekuat ibunya yang dikenal Nelly selama ini. Saat ini di rumah, ibunya merawat Nelly dan kakaknya laki laki yang buta akibat retina matanya putus. Saya tanyakan pada Nelly bagaimana perasaannya sekarang pada ibu. Ia berhenti sejenak mengatur nafas. Matanya

Page 45: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201744

DKI JakartaGedung Graha YKI, Sunter Permai Raya No.2, Jakarta Utara 14340Telp. (021) 6509144, Fax. (021) 6507747

Jawa BaratJl. Kejaksaan No.43, Bandung 40112, Telp./Fax. (022) 4230240, [email protected]

Kota BandungJl. Cikutra Raya No.276, Bandung 40124, Telp./Fax. (022) 7100826, 5200031082121977444, [email protected]

SukabumiKompleks Islamic Center, Jl. Raya Cisaat, Sukabumi 232385, Telp. (0266) 435006, 081563208840, Fax. (0266) [email protected]

Kabupaten TasikmalayaJl. Pancasila No.27, Tasikmalaya, Jawa Barat, Telp. (0265) 343319, 08122283292, 081313682229. [email protected]

Kota TasikmalayaDinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jl. Ir. H. Djuanda (Kompl Perkantoran) Tasikmalaya, Jawa BaratTelp. (0265) 331840, [email protected]

SumedangDinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Jl. Kutamaya No.21, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 202377, 081320664467, Fax. (0261) 204941

CianjurJl. Siti Jenab No.31, Cianjur, Jawa Barat, Telp. (0263) 261892, 08122171976, 08179215584, Fax. (0263) 263686

Kota BogorJl. Kesehatan No.3, Bogor, Jawa BaratTelp. (0251) 8334562, 8331753, 087778286365, 08129872479

Kota DepokJl. Margonda Raya No.54, Depok 16431. Telp. (021) 7773610, 081807024659, 081287633384, 087875926100, Fax. (021) 77204988, [email protected], [email protected]

Kota CimahiJl. Demang Harjakusumah, Blok Jati CihanjuangJl. Hj. Siti Julaeha No.5 (Jl. Pasar Atas), Cimahi, Jawa BaratTelp. (022) 6642137, 081320220885, Fax. (022) 6642292

Kabupaten CiamisDinas Kesehatan Kab. Ciamis, Jl. Mr. Iwa Kusuma Somantri No.12, Ciamis 46211Telp. (0265) 771139, 08122162226

Kota CilegonJl. Sultan Ageng Tirtayasa – Simpang Tiga, Cilegon (SMP Madinatul Hadid Cilegon), Banten. 08158779503, 081283412748

SubangJl. Mayjen Sutoyo No.32, Subang, Jawa Barat Telp. (0260) 416311081572759000, 081321783124, [email protected]

Kabupaten PangandaranJl. Alun-alun Parigi No.2, Pangandaran 46393, Jawa BaratTelp. (0265) 2641271, 082115133345, [email protected]

Kota SemarangPuri Anjasmoro Blok O.I/12A-15, Semarang, Telp. (0247) 603881, 0811272466

BanjarnegaraDinkes Bid. PKPK, Jl. Mayjen Sutoyo No.83, BanjarnegaraTelp. (0286) 591218 ext. 457, 081325600101, Telp./Fax. (0286) 591080

Kota MagelangJl. Pahlawan No.17, Magelang, Jawa TengahTelp. (0293) 361111, 361445, 0811255877, [email protected]

WonosoboDharma Wanita Persatuan, Jl. Merdeka No.1, Wonosobo atau AIS KlinikJl. A. Yani No.2a, Jaraksari Wonosobo, Telp. (0286) 321345 ext.133, 081328225010, 08122670 9762, 085641552787, Fax. (0286) 321183, 321584

KudusJl. Simpang Tujuh No.1, Kudus, Telp. (0291) 437655, 432254

SurakartaPHCC, Jl. Siwalan No.37, Kerten, Surakarta 57143Telp. (0271) 7451108, 081331529944, 081329233530

D.I. YogyakartaSendowo G-1B, RT013/RW056, Sinduadi Mlati, Sleman 55284Telp. (0274) 555394, 08164268140, [email protected]

SlemanDinkes Kabupaten Sleman,, Jl. Rorojonggrang, Beran, Tridadi Sleman 55511Telp./Fax. (0274) 868409, 7808448, 081903705655, Fax. (0274) 486852

Kulon ProgoJl. Perwakilan No.1, Wates, Kulon ProgoTelp. (0274) 773147, 081328703348, Fax. (0274) 773148

BantulRumah Dinas Bupati Bantul, Jl. Ir. H. Juanda No.1, Bantul Timur, YogyakartaTelp. (0274) 7870591, 087738354334, Fax. (0274) 368828

Kota YogyakartaJl. Mayjend Sutoyo No.32, Yogyakarta atau TP PKK Kota Yogya, Komplek Balaikota, Jl. Kenari No.56, Yogya, Telp./Fax. (0274) 515865 ext. 195, 081227988365 Fax. (0274) 520332, [email protected]

Jawa TimurJl. Mulyorejo Baru No.8, Surabaya, Telp./Fax. (031) 3892800, 081553665421

JombangJl. Alun-alun No.1, Jombang (Sekretariat)Telp. (0321) 870530, 0816508745, Fax. (0321) 866423

LamonganJl. Raya Dr. K.H. Wahidin Sudiro Husodo No.28, LamonganTelp. (0322) 312223, 081330444099, Fax. (0322) [email protected]

TulungagungJl. Pahlawan III/12, Desa Kedungwaru, Tulung Agung 66224Telp./Fax. (0355) 332191, 322165, [email protected]

JemberJl. Gatot Subroto No.22, Jember, Jatim. Telp. (0331) 5939971,Telp./Fax. (0331) 487352, Fax. (0331) 429870

Kota MadiunJl. Pahlawan No.77, Kota MadiunTelp. (0351) 464237, 085856069797, Sujiatike [email protected]

Kota KediriJl. Kartini No.7, Kediri, Telp. (0354) 682001Fax. (0354) 671473, [email protected]

Alamat YKI Cabang di Pulau Jawa

Page 46: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 45

iga puluh sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat. Tapi itulah rentang waktu

yang telah dilalui Karlinah Umar Wirahadikusumah dalam pengabdian sosialnya di bidang kesehatan khususnya kanker lewat Yayasan Kanker Indonesia (YKI): 27 tahun sebagai Ketua Umum dan 12 tahun sebagai Ketua Dewan Pembina hingga sekarang. Rentang waktu ini hanya beda setahun dengan berdirinya YKI yang tahun ini genap 40.

Dalam usianya yang sudah 87 tahun, Karlinah terlihat bugar. Tidak ada keluhan penyakit, juga tidak pantang makanan. Fisiknya tergolong prima – kecuali sejak enam bulan terakhir ia lebih banyak duduk di kursi roda, dan kalau berjalan dibantu tongkat, karena tulang paha kirinya patah akibat terjatuh. Aktivitas sehari-hari tetap ia jalankan seperti biasa, termasuk menghadiri kegiatan-kegiatan yang diselengarakan YKI. Bahkan di atas kursi roda sekalipun ia masih tetap bermain ping pong – olah raga kesukaannya – setiap pagi dan di sore hari.

Berbincang dengan Karlinah Umar Wirahadikusumah akan langsung terasa ia pribadi yang hangat, dan ramah. Derai tawanya lepas ketika menceritakan bagaimana awal mula ia memimpin YKI yang waktu itu masih bernama Yayasan Lembaga Kanker Indonesia (YLKI). “Saya awalnya malah tidak tahu kalau ada yayasan kanker,” ujarnya. “Tapi waktu itu, tahun 1978, datanglah Prof. Soedarto

meminta saya menjadi ketua umum. Waktu itu Prof. Soedarto itu Ketua Umum-nya. Lalu saya mau aja, pleng sampai sekarang kerja di sini,” tawanya pun berderai.

Karlinah berceritera, di masa-masa awal kepemimpinannya ia banyak dibantu para dokter muda penuh semangat yang mau berkerja untuk YKI. Ia terus terang mengakui ia awam, tidak mengerti apa dan bagaimana kanker itu. Tapi ini mendorongnya untuk mulai dan terus mempelajari tentang YKI dan kanker. Keterpanggilan dan rasa kebersamaan untuk menanggulangi kanker yang semakin meningkat di Indonesia memacu para pengurus YKI di bawah kepemimpinannya untuk menyusun program-program yang bermanfaat langsung bagi penderita kanker dan keluarganya, juga bagi dokter dan paramedis yang bergelut dalam penanganan penderita. YKI medorong para dokter untuk meningkatkan pendidikannya dan menjadi ahli di bidang kanker, melakukan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan kapasitas paramedis khususnya di daerah-daerah, juga membuka pusat diagnostik dini kanker dan rumah singgah guna membantu pasien dari keluarga miskin. Di kantor YKI pusat hingga kini

Sosok

KARLINAH UMAR WIRAHADIKUSUMAH

Energi PengabdianYang Tidak Pernah Surut

Page 47: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201746

dibuang, meskipun sangat kecil ya tapi satu payudara harus diangkat semua,” kenang Karlinah. Ia pun merelakan payudaranya diangkat. “Daripada nanti masih menjadi penyakit, ya saya terima saja,” tambahnya. Operasi berlangsung selama hampir 7 jam, karena dokter langsung melanjutkannya dengan operasi penutupan bekas pengangkatan payudara. Jaringan untuk mengisi bekas payudara yang diangkat diambilkan dari bagian tubuh Karlinah sendiri. Semuanya beres, tidak dilakukan tindakan lanjutan, misalnya kemoterapi atau penyinaran, karena kanker payudara Karlinah waktu itu masih stadium-1. Ia hanya diberi obat

pengering luka bekas operasi.

Pengalamannya itu membuat Karlinah semakin teguh bahwa edukasi dan penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini merupakan upaya yang harus terus digalakkan YKI karena inilah cara paling efektif dan efisien dalam menanggulangi kanker. “Kalau sudah

masih tersedia layanan penyediaan obat untuk penderita kanker dengan harga distributor. “Itu izin yang kami dapatkan dari menteri kesehatan untuk membantu penderita kurang mampu,” kata Karlinah.

Moto YKI “Kanker dapat disembuhkan jika ditemukan dalam stadium dini” merupakan landasan dari setiap program penyuluhan tentang kanker yang hingga kini terus dikedepankan YKI kepada masyarakat. Karlinah suatu ketika merasa sangat tertolong dengan moto organisasi yang dipimpinnya ini. Ia mengaku melakukan pemeriksaan mamografi untuk deteksi dini kanker payudara pada 1987 karena terdorong oleh moto ini. Ternyata, hasilnya ditemukan indikasi adanya jaringan tidak normal pada payudara sebelah kiri. “Tapi belum ketahuan itu apa, karena sangat kecil sekali. Saya diminta tunggu lima enam bulan lagi untuk periksa ulang supaya bisa ketahuan itu apa. Tapi saya pikir kalau tunggu lima enam bulan nanti seperti apa jadinya kalau betul itu kanker,” tuturnya. Ia pun bersama suami Wakil Presiden RI ke-4 Umar Wirahadikusumah berangkat ke Jepang untuk mendapatkan second opinion mengenai titik yang mencurigakan di payudaranya itu. Dan betul saja, setelah diperiksa teliti dan dibiopsi, jaringan itu positif kanker.

“Kesimpulan dokternya, ya harus

Page 48: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 47

lanjut kan sulit diobati, dan biayanya besar,’’ tegasnya.

P e n g a b d i a n kepada masyarakat seperti sudah menjadi jalan hidup Karlinah Umar Wirahadikusumah. Ia merasa senang bekerja di YKI – meskipun belakangan terpikir untuk mengundurkan diri karena usia yang sudah lanjut dan tidak lagi secerkas dulu. “Boleh saja mengajukan pengunduran diri, tapi pasti tidak akan dikasi,” ujar Ketua Umum YKI Prof. Aru tersenyum sambil memandang ke arah Karlinah Umar Wirahadikusumah yang ia temani duduk dan berbincang dalam acara syukuran Ulang Tahun YKI Ke-40 di kantor YKI Menteng Jakarta Pusat.

Dikenal ramah dan murah senyum, Karlinah masih ingat betapa ia merasa sangat senang ketika YKI pada tahun 1986 bisa membantu anak-anak yang masih kecil penderita kanker di RSCM Jakarta. “Jadi kita perbaiki gedungnya sehingga ruang tempat anak-anak itu tinggal dan bermain lebih baik. Kita jadi bisa berkumpul dan melihat keceriaan mereka. Itu menyenangkan, tapi juga menyedihkan, ya,” ujarnya.

Perhatiannya kepada anak-anak dan masa depannya memang besar. Pada tahun 1994 ia mendirikan Yayasan Pantara yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik, seperti kesulitan membaca, kesulitas menulis, berhitung, kesulitan berbahasa dan lainnya. Anak-anak dengan kesulitan belajar spesifik ini umumnya memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Namun potensi anak harus dapat dikembangkan melalui pendekatan pendidikan khusus sesuai kondisi kesulitan belajar yang mereka alami.

Perhatian dan kepeduliannya yang besar pada pendidikan anak-anak yang mengalami kesulitan belajar itu membuat badan dunia UNESCO memberikannya penghargaan. Pemerintah juga menganugerahkannya penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial, pada 1982, karena aktivitas sosial kemasyarakatannya yang luas.

Sepertinya energi pengabdian dalam diri Karlinah Umar Wirahadikusumah tidak pernah surut. Di atas kursi roda, dalam kesempatan Ulang Tahun YKI Ke-40 ia memberikan sambutan dan meminta pengurus di seluruh tanah air untuk terus mengembangkan diri dan mempelajari setiap perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi. Ini supaya YKI tidak tertinggal, selalu siap dan bertanggungjawab dalam menjalankan setiap kegiatannya. “Sehingga eksistensi YKI dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Ia menyambut gembira adanya peremajaan kepengurusan YKI dalam dua periode terakhir. Peremajaan menurutnya dapat mendorong peningkatkan kinerja. Namun demikian ia mengingatkan agar para pengurus YKI mempelajari Visi dan Misi YKI dengan sebaik-baiknya, mencintai tugas-tugasnya dan bekerja dengan hati yang ikhlas. Bekerja di YKI, kata Karlinah, tidak cukup dengan cakap dan terampil karena tidak dapat mengharapkan materi

Page 49: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201748

apapun. “Tetapi apa yang kita kerjakan adalah sangat mulia karena membantu mereka yang memerlukan bantuan YKI, terutama mereka yang kurang mampu.”

Karlinah Umar Wirahadikusumah dan YKI seperti dua hal yang sulit dipisahkan. Para pengurus YKI terlihat dekat dan tidak sungkan dengan Ketua Dewan Pembinanya ini. Namun terasa mereka memberikan rasa hormat yang tulus kepada Karlinah. Bukan karena Karlinah hampir empat dekade menjalankan dan memimpin YKI, tapi karena intensitas dan komitmen yang ditunjukkannya dalam bekerja. Ia dinilai tegas namun mengayomi.

Penampilan dan dandanannya juga tidak pernah berlebihan, tapi selalu terlihat rapi dan serasi dengan sanggul dan kebaya yang dikenakannya.

Di rumah, Karlinah sangat memperhatikan pendidikan dan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga. Ia tidak ingin anak-anaknya ikut-ikutan dan terbawa arus.

“Saya hanya meminta kepada anak-anak saya untuk berkelakuan baik, dan belajar terus sebanyak mungkin. Jangan berhenti belajar hal-hal baru, di bidang apa saja. Hanya dengan itu kita bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan dunia dan perkembangan yang terjadi di seputar kita,” ujarnya.n AZR

Nama: Karlinah Umar WirahadikusumahLahir: Bandung, Jawa Barat, 30 Juli 1930Agama: IslamPendidikan:- Voorbereid Hogere Onderwijs (VHO),

Bandung- Belajar Bahasa Prancis di Alliance Francaise- SempatmengikutiColomboPlanPekerjaan:- Aktivis- Guru SMP dan SMA, Bandung (1957)- Komisi pada Kantor Pusat Perbendaharaan

BandungKarir:- Ketua Dewan Pembina YKI (2005 – sekarang)- Ketua Umum YKI (1978 – 2005)- Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional

(Dekranas)- Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan Anak

Indonesia- Ketua Presidium Dharma Wanita- KetuaDharmaPertiwiBPK(1978)- Ketua I Ria Pembangunan- KetuaUmumPersitKartikaChandraKirana

(1969 – 1973)- KetuaPersitKartikaChandraKiranaKodam

V/Jaya (1962)

Page 50: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 49

Mari Singgahdi Sasana Marsudi Husada

asa pengobatan bagi penderita kanker dan keluarga adalah masa-masa yang berat.

Lebih-lebih kalau harus datang dari jauh ke Jakarta karena fasilitas pengobatan di Rumah Sakit di kota tempat tinggal tidak tersedia. Ini artinya tambahan biaya yang tidak kecil. Belum lagi jika stadium kanker sudah lanjut, yang pengobatan dan perawatannya berkonsekuensi pada kebutuhan biaya lebih besar dengan tingkat kesembuhan minim. Satu soal lagi, tidak semua pasien kanker berasal dari keluarga mampu. Pasien kanker juga mengalami tekanan psikologis karena penyakitnya potensial mengancam jiwa.

Adalah rumah singgah Sasana Marsudi Husada (SMH) yang kini tengah dibangun oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Ini semacam rumah pemondokan sementara untuk pasien kanker dari luar Jakarta yang sedang berobat jalan di Rumah Sakit - Rumah Sakit di Jakarta. YKI rupanya memikirkan tindak lanjut pengobatan bagi pasien-pasien kanker yang tidak punya rumah, keluarga atau kerabat di Jakarta.

“Pengobatan kanker memerlukan waktu cukup lama dan dilaksanakan di rumah sakit, tetapi tidak selalu harus dirawat inap. Misalnya pengobatan dengan radioterapi yang dilakukan setiap hari selama beberapa minggu, dapat dilakukan oleh pasien tanpa perlu dirawat di rumah sakit,” kata Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD, KHOM., Ketua Tim Pembangunan SMH YKI yang juga Wakil Ketua II Dewan Pembina YKI. Bila pasien berasal dari luar Jakarta, apalagi kurang mampu, tentu menyulitkan mereka mencari penginapan dengan harga

terjangkau.

Rumah singgah Sasana Marsudi Husada YKI yang sekarang tengah dibangun sebenarnya merupakan pengganti gedung lama yang sudah berusia 35 tahun dan sudah lapuk. Gedung lama satu lantai dirobohkan untuk dibangun gedung baru 3 lantai, dengan total luas lantai 1610 m2. Di lantai

1 tersedia 10 kamar inap standar dan 4 kamar VIP. Sementara di lantai 2 terdapat 4 kamar untuk paliatif dan 2 ruang kelas untuk pendidikan dan pelatihan. Sedangkan lantai 3 berupa aula yang dapat menampung 100 orang.

“Menyediakan pemondokan sementara bagi pasien kanker, dengan tarif yang sangat rendah, adalah salah satu misi sosial kami,” tegas Prof. Muthalib. Tarif mondok per hari per pasien hanya Rp.30.000. Ini sudah termasuk makan 3 kali, dengan 2 kali snack dan transportasi pergi pulang SMH YKI - Rumah Sakit. “Meski

Page 51: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201750

pun demikian, ternyata masih banyak yang tidak mampu bayar,” kenangnya. Sementara mengenai tarif kamar VIP, Prof. Muthalib mengatakan belum dihitung. “Mungkin nanti, ya. Barangnya juga belum ada,” ujarnya sambil tersenyum.

Rumah singgah SMH YKI berlokasi di Jalan Lebak Bulus Tengah, No. 9, Jakarta Selatan. Pembangunannya ditargetkan selesai dalam setahun dan diharapkan langsung berfungsi. Menurut dr. Rebecca N. Angka, M.Biomed, Sekretaris Tim Pembangunan SMH YKI, fasilitas pengobatan penyakit kanker belum merata di Indonesia, sehingga dari daerah masih dirujuk ke Jakarta. “Dengan adanya fasilitas pemondokan sementara yang terjangkau harganya bagi pasien kurang mampu, YKI berharap pasien kanker dari

daerah bisa mendapatkan pelayanan pengobatan yang memadai,” ujar dokter Rebecca yang juga Penanggungjawab Klinik Utama dan SMH YKI.

Peletakan batu pertama menandai pembangunan SMH YKI dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina YKI, Karlinah Umar Wirahadikusumah, bersama-sama dengan Ketua Umum YKI Prof. Aru, dan Ketua Tim Pembangunan SMH YKI, Prof. Muthalib, 25 Februari 2017. Turut menyaksikan Dr. Arifin M. Siregar, salah seorang Pendiri dan Pembina YKI.

Luas lahan milik YKI di lokasi pembangunan SMH YKI adalah sekitar 4.038 m2. Sebagian sudah ada bangunan Klinik Deteksi Dini berlantai tiga, sehingga luas tanah untuk alokasi SMH YKI kurang-lebih 800 m2. Biaya pembangunan SMH YKI mencapai Rp.10 milyar. Ini belum termasuk pajak, interior dan kelengkapan seperti furnitur dan tempat tidur, juga alat-alat rumah-tangga lainnya. “Biaya diperoleh dari sumbangan para donatur perorangan melalui perusahaan, retail, perusahaan, bank, maupun perorangan biasa,” kata Prof. Muthalib.

Nantinya akan ada tiga orang dokter umum yang selalu siaga di SMH YKI, dibantu seorang perawat yang bertugas mengantar pasien pergi pulang SMH YKI - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD, KHOM.

Peletakan batu pertama SMH YKI

Page 52: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 51

Syarat Gampang Mondok di SMH

Pasien kanker dari luar Jakarta boleh tidak khawatir soal tempat tinggal selama berobat di Jakarta. “Semua pasien kanker dari luar Jakarta yang memerlukan pengobatan di rumah sakit di Jakarta, boleh tinggal di SMH YKI. Tetapi diutamakan yang kurang mampu,” kata dokter Rebecca, Penanggungjawab Klinik Utama dan SMH YKI.

Prosedur dan syaratnya juga gampang, hanya ini:n Pasien kanker, dewasa maupun anakn Membawa Surat Rujukan dari RSUD di daerah untuk penanganan lanjutan di

Rumah Sakit di Jakartan Membawa serta jika bisa surat pengantar dari Yayasan Kanker Indonesia

setempat akan lebih baik

Selama mondok di SMH YKI, pasien boleh ditemani seorang pendamping. Pasien atau keluarga tentu perlu menghubungi terlebihdahulu sekretariat SMH YKI, untuk menanyakan ketersediaan kamar. Untuk ini silahkan menghubungi nomor (021) 7507447, 7690704. Di ujung telpon ada Purwanti atau Azizah yang siap memberikan informasi.n

(RSCM). Sedangkan untuk kebutuhan tertentu pasien paliatif, SMH YKI akan bekerjasama dengan YKI Cabang DKI Jakarta yang sudah memiliki tim dokter dan perawat pasien paliatif.

Untuk membereskan administrasi, SMH YKI mempekerjakan 2 orang tenaga administrasi dan seorang staf umum. Sedangkan urusan penyiapan makanan dan minuman tamu yang mondok ditangani 2 orang juru masak.

Kebersihan adalah vital untuk rumah pemondokan pasien kanker. Untuk ini 5 orang petugas kebersihan siap menjaga kebersihan SMH YKI. Tidak kalah penting adalah kemanan –YKI menggunakan jasa 6 orang petugas satuan pengamanan terlatih.

Nampaknya YKI akan terus mengembangkan fasilitas rumah singgah untuk membantu meringankan beban pasien kanker yang tengah berobat jalan. YKI Cabang di kota-kota besar juga didorong untuk menyediakan fasilitas pemondokan sementara pasien kanker

sesuai kondisi dan kebutuhan setempat.

Hingga saat ini sudah ada lima YKI Cabang yang memiliki fasilitas rumah singgah, yakni YKI Cabang Provinsi Sumatera Barat, YKI Cabang Palembang, YKI Cabang D.I. Yogyakarta, YKI Cabang Provinsi Jawa Timur, dan YKI Cabang Bali (Koordinator). Di rumah singgah YKI Cabang Provinsi Jawa Timur malah tersedia 28 kamar dengan 60 tempat tidur.

Ide meningkatkan rumah singgah menjadi layanan hospis bahkan kini tengah dipikirkan para pengurus YKI Cabang Bali (Koordinator). Tujuannya untuk membantu pasien kanker dan keluarganya mendapatkan layanan pendampingan yang lebih memadai sesuai dengan konsep hospis dan paliatif. Untuk tujuan tersebut tim YKI Cabang Bali (Koordinator) berkesempatan mengunjungi salah satu hospis yang telah berkembang di Singapura, yaitu Assisi Hospice, Maret lalu. YKI Cabang Bali (Koordinator) saat ini memiliki 4 kamar pemondokan sementara pasien kanker dengan kapasitas 8 tempat tidur.n AZR

Page 53: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201752

anker memengaruhi semua orang – tua dan muda, kaya dan miskin, laki-laki, perempuan dan anak-anak –

dan merupakan beban besar bagi pasien, keluarga dan masyarakat. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia.

Pada tahun 2015, sekitar 8,8 juta orang di dunia meninggal akibat kanker – atau hampir 1 dari 6 kematian yang terjadi di dunia. Sekitar 70% dari semua kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di tahun 2015, negara-negara berpenghasilan rendah yang memiliki layanan umum pengobatan kanker tercatat kurang dari 30% – bandingkan dengan negara-negara berpenghasilan tinggi, lebih dari 90% negara-negara ini memiliki ketersediaan layanan pengobatan kanker.

Di Indonesia gambaran tentang penyakit kanker mencemaskan. WHO memperkirakan lonjakan penderita penyakit kanker akan mencapai tujuh kali lipat pada 2030. Oleh karena itu YKI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak secara aktif menanggulangi penyakit ini, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang supportif bagi penderita kanker maupun orang-orang di sekelilingnya.

Terkait ajakan tersebut YKI memperkenalkan Sahabat YKI, yaitu individu, kelompok masyarakat maupun organisasi yang secara sukarela bergabung dengan YKI untuk bersama-sama menanggulangi penyakit kanker di Indonesia. Sahabat YKI dapat memberikan bantuannya secara langsung

kepada penderita maupun keluarganya. Misalnya

m e n y u m b a n g k a n peralatan kesehatan

atau alat-alat bantu perawatan pasien, seperti kursi roda, masker oksigen dan lain sebagainya sesuai kebutuhan pasien dan saran

dokter.

Sahabat YKI juga dapat bertindak

sebagai motivator edukasi dengan membantu

memberikan informasi-informasi yang benar dan bertanggungjawab tentang kanker kepada orang-orang di lingkungan terdekat. Ketika YKI membutuhkan, Sahabat YKI dapat ikut sebagai motivator promotif, yakni membantu YKI dalam kegiatan-kegiatan tahunan seperti Hari Kanker Sedunia, Ulang Tahun YKI, dan juga pelaksanaan program-program utama YKI.

Sahabat YKI juga dapat memberikan bantuan sebagai motivator preventif, yakni dengan terlibat langsung dalam program-program preventif dan kemasyarakatan yang dilakukan YKI. Di bidang supportif, Sahabat YKI bisa secara bersama-sama dengan YKI memberikan

Dengan Sahabat YKI Kita Berbagi

Page 54: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 53

bantuan program-program paliatif untuk keluarga maupun lingkungan terdekat pasien yang terkena kanker.

YKI sebagai lembaga nirlaba tentunya sangat membutuhkan donasi dari masyarakat. Sahabat YKI bisa menjadi donator tetap yang secara rutin setiap bulan menyumbangkan sejumlah uang, atau melakukan donasi secara sesekali disesuaikan dengan keadaan keuangan

donator, atau melakukan hanya satu kali donasi.

Untuk donasi berupa uang ini YKI membuka bank account terpisah, sehingga memudahkan pengawasan dan pelaporan dana yang terhimpun. Juga akan dilakukan audit oleh auditor independen sehingga transparansi dan efektifitas penggunaan dana dapat dipertanggungjawabkan.n AZR

Page 55: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201754

embaca judul di atas rasanya memang cukup ‘ngeri-ngeri senewen’. Disebut pembiaran, karena

kontributor penyakit satu itu banyak dan banyak pula orang yang sebenarnya tahu tetapi tidak sungguh-sungguh berteriak cukup keras untuk bisa membangunkan orang lain. Kita masih berandai-andai apa yang tertulis di berbagai urna l kesehatan itu tidak terjadi di Indonesia, atau seandainya ada pun – intensitasnya ‘nggak gitu-gitu amat...’ atau lebih parah lagi, iming-iming silih manipulatif mulai bermain: kan bisa ‘dinetralisir’ dengan makan buah, olah raga, perbanyak amal ibadah – halo apa hubungannya, coba?

Pola makan sarat rafinasi sudah terbukti sejak lama sebagai salah satu biang keladi munculnya kanker (Burkitt, 2012). Walaupun awalnya gula, terigu, beras rafinasi dihubung-hubungkan dengan kanker usus besar akibat minimnya serat, tapi belakangan ini penelitian semakin menemukan benang merahnya yang terletak pada interaksi senyawa yang dihasilkan oleh proses-proses metabolisme seperti P450, MAP kinase, PI3 kinase, IGF-1 dan radikal bebas (Ruiz, 2014). Perbanyakan sel kanker dan

penyebarannya akibat hal di atas bukan lagi sebatas kanker usus, melainkan juga kanker paru, prostat, hati dan payudara.

Di sisi lain, istilah rafinasi tidak pernah ada saat manusia masih makan apa yang dibutuhkan tubuh – bukan sekadar doyan. Tubuh sebagai kesatuan organik dan hidup berdasarkan hukum kodrat tentunya membutuhkan asupan yang setara, artinya secara kodrat juga ada di alam. Sehingga dapat disebut bahwa pangan yang tersehat tentunya segala sesuatu yang semakin dekat dengan bentuk aslinya di alam. Tuhan masih cukup memberi kita makan. Butuh bayam ya makanlah bayam dengan semua kebaikan yang ada di bayam. Bukan mi berwarna ‘seperti bayam’ apalagi disebut ‘mengandung ekstrak bayam’. Apa sih yang salah dengan makan bayamnya saja? Begitu saja kok repot. Anak tidak doyan? Artinya ada masalah dengan pola asuh. Bereskanlah pola asuh tersebut, bukan memanipulasi hak kodratinya.

Kebablasan teknologi industri yang melangkahi akidah kodrati pada akhirnya menimbulkan masalah kesehatan yang katastropik. Pendomplengan atau lebih kasarnya lagi pencatutan program dan

Oleh: Dr. dr. Tan Shot Yen, M.HumDokter, Magister Filsafat, Ahli Gizi Komunitas

Kanker: Kumpulan Pembiaran dan Pembodohan

Page 56: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 55

jargon kesehatan membuat blunder pemahaman masyarakat. Seperti halnya susu dan biskuit rasa stroberi tidak berarti anak makan buah stroberi. Saat negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa mulai menyadari kesalahan besar mereka dan kini gencar kembali ke pangan asali manusia, Indonesia masih terbuai dengan kecanggihan pangan buatan dan napak tilas perjalanan penyakit gaya Barat. Lebih parah lagi: dengan ekonomi terpuruk

terkendali.

Sangatlah naif jika pangan sehat dianggap hanya sekadar tidak mengandung pengawet dan pewarna. Menilik produk industri yang menguasai asupan pangan saat ini, tak terelakkan bahan-bahan seperti trans fat, emulsifier dan pemanis buatan atau sirup gula jagung (High Fructose Corn Syrup) ikut mencemari tubuh manusia. Pembodohan

dan pembiaran atas nama “dalam jumlah yang diijinkan” membuat konsumennya terlena. Padahal jika dijumlah - mulai dari minuman sejak bangun pagi hingga berbagai jenis makanan kecil, bumbu, saos, serta pangan kemasan – akhirnya terkumpul angka racun yang amat mengerikan.

Bukan hanya kebablasan perkara makanan saja. Isu seputar konsumsi rokok dan kian bertambahnya perokok muda seakan seperti angin lewat. Risiko dianggap remeh, bahkan bagi golongan menengah ke bawah solusinya sudah ada, berkat kartu sehat gratis. Pembatasan iklan dan promosi

Produk non alamiah yang sekarang seolah-olah menjadi ‘kebutuhan baru’ adalah polutan atas nama pewangi. Mulai dari produk untuk mencuci pakaian hingga penyemprot ruangan.

tanpa pemahaman upaya preventif dan promotif. Seperti biasa, baru kebakaran jenggot istilahnya – bila kanker mulai nampak dan stroke menyerang.

Apabila negara-negara miskin dengan wilayah tandus mengalami malnutrisi akibat kurang kalori dan protein dan negara-negara industrialis menuai malnutrisi akibat salah asupan gizi berlebih, maka Indonesia saat ini menghadapi malnutrisi ganda. Di sisi lain kita melihat anak-anak kurus pendek berambut jagung dan mudah terkena infeksi dengan segala akibatnya, di sisi lain semakin banyak anak-anak gemuk dengan asupan pangan amburadul siap menuai berbagai jenis penyakit tidak menular termasuk kanker yang dimulai dari kondisi obesitas tak

Page 57: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201756

rokok malah dianggap mematikan petani tembakau. Padahal, rokok impor semakin murah dan brutal memasang spanduk lengkap sepanjang jalan kecamatan dengan harga per bungkus tercantum mencolok. Padahal lagi, petani tembakau tidak akan sekarat bahkan kian berjaya bila Indonesia menjadi produsen pestisida organik berbahan tembakau!

Produk non alamiah yang sekarang seolah-olah menjadi ‘kebutuhan baru’ adalah polutan atas nama pewangi. Mulai dari produk untuk mencuci pakaian hingga penyemprot ruangan. Sudah begitu banyak penelitian di negri orang yang tak pernah terbaca di tanah air kita – berbicara soal evidence based medicine hubungan antara polutan udara (yang ironisnya kita sebut sebagai ‘aromaterapi’ di sini) dengan risiko kanker. Bahkan lift rumah sakit yang sempit itu dipasangi alat penyemprot bau-bauan artifisial demi mendongkrak kerja cleaning service yang tak mau berusaha lebih keras untuk

menghasilkan ruang yang sungguh-sungguh resik dengan aroma asli kebersihan. Bukan kamuflase.

Sudah waktunya kita kembali ke akidah, menyelesaikan masalah dari sumbernya, dengan kerendah-hatian menata yang terlanjur porak poranda. Teknologi dikembalikan ke ranahnya, di mana kita kian menikmati perjalanan bebas hambatan dengan mesin anti polusi, informasi semakin cepat tersampaikan berkat kecanggihan produk selular, masalah birokrasi dipangkas berkat jasa alat pemindai. Begitu pula rumah sakit canggih tetap dibutuhkan untuk mengatasi kecacatan akibat kecelakaan dan musibah. Kanker bukan musibah. Bisa dicegah, bisa dideteksi dini bahkan jadi sembuh, selama tubuh sebagai keutuhan biologi mendapatkan haknya yang kodrati. Semoga manusia kian dipanjangkan umurnya dengan tetap sehat sejahtera, bukan berbeban penyakit yang tak kunjung usai.n

Dok. nytimes.com

Page 58: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 57

uatu hari saya diajak anak-anak dan cucu pergi berbelanja ke salah satu mall cukup besar di Jakarta dan

selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai etnis dan lapisan masyarakat. Setelah berkeliling beberapa saat, saya berhenti di salah satu tempat duduk yang tersedia sambil menunggu mereka berbelanja. Di samping saya duduk seorang gadis remaja, kira-kira usianya 19 tahun, seorang asisten rumah tangga yang sedang menjaga anak majikannya yang tertidur di kereta dorong. Gadis ini kelihatan cerdas, tetapi wajahnya nampak muram, pandangannya kosong, sepertinya ada masalah berat yang sedang ia hadapi.

Saya memberanikan diri menegur dan bertanya ia tinggal di mana, asalnya dari mana, keluarganya, dan seterusnya dan seterusnya. Saat ia bercerita tentang ibunya yang saat itu baru berusia 48 tahun, air matanya berlinang. Ia menceritakan bahwa ibunya sedang mengidap penyakit kanker, kata dokter kanker di hati dan sudah bolak-balik ke rumah sakit tidak ada perubahan ke arah kesembuhan. Bahkan sekarang ibunya sudah dibawa saja pulang karena tidak ada biaya lagi. Ibunya juga sudah tidak mau dirawat, beliau

ingin dekat dengan keluarga menunggu kematiannya. Beban berat segera datang ke pundaknya sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Seandainya ibunya tiada, sedangkan bapaknya hanya seorang buruh kasar di kampungnya dengan penghasilan tidak tetap.

Saya dengarkan dia bercerita tentang ibunya dan pendapat orang-orang di kampungnya tentang penyakit yang diderita ibunya. Ia bercerita bahwa dia mendengarkan apa yang dikatakan orang-orang di kampungnya tentang kanker ketika ibunya diketahui terkena kanker. Orang-orang di kampung berpendapat tidak mungkin orang tidak berpunya seperti kita ini terkena kanker, itu kan penyakit orang kaya dan kanker itu sudah takdir, tidak bisa diobati, tunggu sajalah kapan dipanggil Yang Kuasa, tidak usahlah

“Hilangkan Mitos,

Lihatlah Fakta“

Oleh: dr. Yurni Satria, M.Phil, MHAKetua Bidang Pendidikan dan Penyuluhan YKI

Dok. nytimes.com

Page 59: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201758

dibawa ke Rumah Sakit, mahal biayanya, ke orang pintar saja, dan sebagainya. Suara-sara itu berkecamuk dan menjadi pertanyaan besar di kepalanya. Ia lalu bertanya kepada saya, benarkah apa yang dikatakan orang-orang di kampung itu, Bu?

Cerita di atas adalah salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian para pemerhati kanker, bagaimana menagkis pendapat-pendapat yang merupakan mitos tersebut dengan melihat fakta. Upaya membuat masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi berita-berita menyesatkan tentang kanker yang mungkin masih mengemuka di masyarakat perlu ditingkatkan. Mitos-mitos itu dapat memperburuk keadaan dan memperberat masalah yang mengganggu pikiran dan perasaan keluarga pasien seperti pengalaman anak gadis di atas. Bahkan dapat mempengaruhi keluarga dalam mengambil keputusan yang kurang tepat.

Organisasi Kanker Sedunia (UICC) pernah mengangkat tema tentang beberapa mitos terkait kanker pada peringatan Hari Kanker Sedunia tahun 2015. Ada 4 (empat) mitos tentang kanker yang sering kita jumpai di masyarakat, yaitu:

Mitos pertama: “Kanker adalah masalah kesehatan semata.”

Faktanya: Kanker bukanlah semata-semata masalah kesehatan, karena dampaknya lebih luas mencakup semua aspek kehidupan, yaitu aspek sosial, ekonomi dan pembangunan, bahkan dapat berimplikasi kepada hak asasi manusia.

Kanker memberi dampak buruk

terhadap ekonomi dan ketahanan

keluarga karena membutuhkan biaya tidak sedikit untuk pengobatannya. Hal ini akan berdampak negatif terhadap ekonomi keluarga dan bahkan dapat mengganggu ketahanan dan keutuhan keluarga. Di sisi lain, faktor kemiskinan yang mengakibatkan kurangnya akses terhadap pendidikan, informasi dan layanan kesehatan telah meningkatkan risiko terhadap penyakit dan kematian karena kanker.

Mitos kedua: “Kanker adalah penyakit orang kaya, orang tua dan di Negara maju.”

Faktanya: Kanker adalah epidemi global yang dapat menyerang segala usia, dari semua kelompok sosial ekonomi dan di negara mana saja, bahkan lebih banyak ditemukan di negara berkembang.

Data menunjukkan bahwa sekitar 50% pengidap kanker di Indonesia berumur kurang dari 50 tahun, saat masih berada pada usia produktif. Dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak

Page 60: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 59

buruk terhadap perkembangan ekonomi keluarga dan masyarakat.

Mitos ketiga: “Kanker selalu berakibat kematian.”

Faktanya: Penyakit kanker memang salah satu penyebab kematian, namun saat ini kanker dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini dan mendapat perawatan dan pengobatan yang efektif.

Para ahli memperkirakan 43% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risikonya, seperti: tidak terpapar dengan asap rokok, memproteksi kulit dari paparan sinar ultraviolet, tidak mengkonsumsi alkohol, diet dengan gizi seimbang, aktifitas fisik yang teratur dan pencegahan infeksi yang berhubungan dengan kanker.

Mitos keempat : “Kanker adalah takdir.”

Faktanya: Dengan strategi yang tepat, sepertiga dari kanker yang umum terjadi dapat dicegah.

Kebijakan global, regional dan nasional dalam mempromosikan pola hidup sehat dapat mengurangi insiden penyakit kanker yang diakibatkan oleh perilaku tidak sehat, seperti konsumsi alkohol, rokok/tembakau, nutrisi yang tidak sehat dan kurangnya aktifitas fisik. Memperbaiki kebiasaan makan yang kurang sehat dan meningkatkan aktifitas fisik serta menjaga berat badan tetap ideal, dapat mencegah sekitar sepertiga penyakit kanker yang umum terjadi.

Jadi, mari membantu mencerdaskan masyarakat, hilangkan mitos dan lihatlah fakta.n

DD/MM/YY

DD/MM/YY

Bali (Koordinator)Jl. Pulau Aru No.3, Denpasar. Telp. (0361) 255442, 0811380 9255, 08123827954, Fax. (0361) 255428

Kota DenpasarGedung Wanita Shanti Graha, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar,Dinkes Kota Denpasar, Jl. Maruti No.8, Denpasar 80118 Telp. (0361) 240519, 424801, Fax. (0361) 425369

BadungKantor Puspem Kab. Badung, Jl. Raya Sempidi, Mangwi, BaliTelp. (0361) 9224004, 08123873092, 08124684955, Fax. (0361) 9009316

BangliKantor Dinas Kesehatan Kab. Bangli, Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 28, Bangli. Telp. (0366) 93030, 91404, 081338284299, Fax. (0366) 91043

TabananSekretariat PKK, Kantor Bupati Tabanan, Jl. Pahlawan No.19, Tabanan, Bali, Telp. (0361) 811417 ext. 152, 087862562584, 087861902152, Fax. (0361) 811202, 812703. [email protected]

KlungkungJl. Untung Surapati No.2, Semarapura, Kantor Bupati Klungkung, Bali, Telp. (0366) 22582, 08124682181, 087861505494Fax.(0366) 22848

KarangasemJl. Untung Surapati No.1B, UD Putra Gading Amlapura Telp. (0363) 21324, 081338628297, 08123854222, Fax. (0363) 21547

GianyarJl. Manik No.2, Gianyar Bali. Telp. (0361) 942281085333294646, 08113869971, Fax. (0361) 943170

BulelengGedung Wanita Laksmi Graha, Jl. Ngurahrai No.1, Dinkes Kab. Buleleng, Jl. Veteran 15, Singaraja, Bali. Telp. (0362) 21780, 2198508123807466, 081337556125, Fax. (0362) 32309

JembranaJl. Udayana No.3, Negara, Jembrana, Bali. Telp. (0365) 41287081337754016, [email protected]

Nusa Tenggara TimurJl. Dua Lontar No.1, Kupang, Nusa Tenggara Timur

MalukuKomplex Dinkes Provinsi Maluku, Jl. Dewi Sartika, Karang Panjang, Ambon. Telp./Fax. (0911) 341279, 0811470997Fax. (0911) 311803, 355668, [email protected], [email protected]

PapuaJl. Kesehatan, RSU Jayapura, Komplek Dok. II No.2B, JayapuraTelp. (0967) 524766, 34116, 0811489251, 08124887989Fax. (0967) 537524, 535513, [email protected],[email protected]

Kepulauan YapenJl. Irian No.1, Serui, Papua, Kab. Kepulauan Yapen Serui – Papua

Alamat YKI Cabang di Bali, NTT, Maluku, dan Papua

Page 61: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201760

Memperingati Hari Kanker Sedunia 2017, YKI Cabang Kalimantan Timur bekerjasama dengan berbagai pihak melaksanakan kegiatan dengan fokus pada pencegahan dan penanggulangan penyakit kanker serviks. Salah satu kegiatannya adalah pelayanan dan pemeriksaan IVA atau Inspeksi Visual Asam Asetat, untuk mendeteksi kondisi leher rahim (serviks). Pemeriksaan ini merupakan skrining awal yang mudah dan praktis, yakni dengan memeriksa langsung leher rahim setelah memulasnya dengan larutan asam asetat, kemudian akan tampak perubahan warna yang menunjukkan hasil normal atau tidak normal.

Pemeriksaan IVA sederhana dan murah, sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Sasaran pelayanan adalah para penyapu jalan, pedagang sayur dan buah, ibu-ibu pengajian, ibu rumah tangga dan masyarakat umum. Tim YKI Cabang Kalimantan Timur meninjau langsung pasar-pasar, jalan-jalan untuk bertemu pedagang sayur dan buah serta para penyapu jalan. Pelayanan dan pemeriksaan IVA yang dilakukan mencapai hampir 2000.

YKI Cabang Kalimantan Timur juga mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan penyuluhan kanker leher rahim dan payudara. Program sosial pelayanan dan pemeriksaan Pap smear bagi masyarakat kurang mampu, dilaksanakan bekerjasama dengan PT. Pesona Natasha Gemilang.

Dukungan sosial yang besar terhadap penderita kanker telah mencetuskan lahirnya kelompok atau organisasi yang bertujuan memberikan

dukungan psikologis, dan juga informasi seputar kanker – sekaligus menjadi wadah berbagi pengalaman sesama pasien. Di antara organisasi ini adalah CISC (Cancer Information and Support Center) Kalimantan Timur, yang juga aktif memberikan dukungan dan partisipasi dalam kegiatan Hari Kanker Sedunia 2017.

Selain itu, Yayasan Komunitas Master of Ceremony Family Samarinda menggelar program sosial Month of Charity, bekerjasama dengan beberapa sponsor, perusahaan dan instansi pemerintah. Hasil dari program ini akan diserahkan kepada YKI Cabang Kalimantan Timur untuk pasien kanker. Dukungan banyak pihak terhadap pasien kanker akan menambah semangat pasien dan juga keluarga dalam menjalani masa perawatan dan pengobatan.

Berkaitan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-40 Yayasan Kanker Indonesia, 17 April 2017, YKI Cabang Kalimantan Timur akan melakukan kegiatan Training of Trainer (ToT) untuk paramedis dan bidan. ToT tentang IVA ini bekerjasama dengan anggota Ikatan Bidan Indonesia (Poltekkes Kaltim) dan direncanakan berlangsung 11-12 April 2017. Bakti sosial pelayanan dan pemeriksaan IVA sebelumnya sudah dilaksanakan 03 April 2017 untuk kader PKK dan Posyandu serta masyarakat di daerah Bakuan. nErni, S.Sos

YKI Cabang Kalimantan Timur

Menjangkau Dengan IVA

Page 62: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 61

Rasa lelah menempuh perjalanan dari Jayapura ke Kampung Assolokobal Distrik Assolokobal, Kabupaten Jayawijaya, seperti tidak terasa begitu melihat ibu-ibu setempat – sambil membawa anak-anak mereka – sudah berkumpul menyambut kedatangan kami di Puskesmas Assolokobal. Di sore yang cerah itu sekitar 70 orang ibu-ibu dan anak-anak sudah menanti kami.

Kampung Assolokobal merupakan kampung terpencil. Penduduknya sehari- hari bekerja sebagai petani. Tingkat pendidikannya rendah. Tapi sungguh animo mereka mengikuti penyuluhan tentang kanker serviks dan pemeriksaan Pap smear sangat besar. Ini berbeda dengan pengalaman kami mengadakan sosialisasi di beberapa daerah yang penduduknya tergolong maju dengan rata-rata pendidikan lebih tinggi, animo warga mengikuti penyuluhan dan memeriksakan diri sangat rendah.

Kegiatan penyuluhan dimulai pukul 16.30 WIT, disampaikan oleh dr. Lily Wanane, Sp.OG dengan menggunakan lembar balik. Walaupun kegiatan berlangsung di halaman Puskesmas, namun peserta tekun mendengarkan. Selesai penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan Pap semar – hingga berakhir pukul 19.30

YKI Cabang Papua

WAnita Assolokobal:inspirasi dari pedalaman wamena

waktu setempat.

Seluruh kegiatan di sore hingga malam hari itu sangat menguras tenaga. Kami juga tidak luput diterpa angin kurima Kota Wamena yang sangat dingin menusuk tulang. Namun senyum puas tergambar di wajah tim dan juga peserta. Ternyata lingkungan terisolasi tidak membuat pemikiran wanita kampung Assolokobal ikut terisolasi. Berbagai keterbatasan, termasuk juga keterbatasan bahasa, sepertinya tidak menjadi penghalang bagi penduduk Assolokobal untuk menyerap pengetahuan.

Kiranya wanita Assolokobal dapat menjadi inspirasi bagi wanita Papua khususnya, tentang pentingnya pengetahuan mengenai kanker servis, dan juga pentingnya melakukan pemeriksaan dini penyakit kanker. nSiane

Page 63: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201762

Cobalah olah raga yoga, semangat Anda boleh jadi pulih kembali. Olah raga yang satu ini juga dapat membantu mengurangi nyeri pada tubuh, depresi, ketakutan dan kegelisahan. Mood juga meningkat menjadi lebih baik. Menilik manfaat positif inilah YKI Cabang Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan bertema Yoga for Better Health, yang bertujuan memasyarakatkan olah raga yoga bagi penderita kanker maupun masyarakat umum. Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Kanker Sedunia 2017 ini diselenggarakan di GOR Pajajaran, Bandung, diikuti sekitar 200 peserta.

Di kota Bandung dan sekitarnya banyak terdapat sanggar-sanggar yoga. Pegiat dan penyuka yoga di kota ini juga memiliki komunitas yang mereka namakan Komunitas Yoga Parahyangan, di mana anggotanya salah satunya berasal dari para instruktur yoga. Dalam kesempatan olah raga yoga bersama pada pagi 26 Februari 2017 itu, 20 instruktur yoga menampilkan demo Acroyoga dan Yoga Flexibility. Acroyoga merupakan latihan fisik yang menggabungkan yoga dan akrobatik. Yoga Flexibility melatih peregangan otot-otot dengan cara yang efektif dan sehat untuk mendapatkan kelenturan dan kekuatan fisik.

Selain kegiatan Yoga for Better Health, YKI Cabang Jawa Barat juga membuka pelayanan skrining kanker leher rahim (serviks) berupa pemeriksaan IVA dan Pap semar. Konsultasi

mengenai tumor dan kanker diberikan dengan melibatkan tenaga dokter dari Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan dokter bedah dari RSUD Cibabat. Tidak ketinggalan kegiatan donor darah, bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bandung.

Melengkapi kegiatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Dunia 2017, YKI Cabang Jawa Barat juga mengadakan acara talkshow radio, dengan pembicara: Ketua YKI Cabang Jawa Barat – dr. Diah Poerwanti, M.Kes, dr. Febia, Sp.OG dari RS Hasan Sadikin Bandung, Welly dan Ching Ching – instruktur yoga, dr. Adi Nugraha, Sp.B.Onk dari RSUD Cibabat dan Yanti Setiawadi mewakili Bandung Cancer Society.

Untuk warga yang hadir di arena hiburan juga disuguhkan talkshow, dengan pembicara: dr. Hendra Gunawan Widjanarko, Sp.OG membawakan materi Vaksinasi Kanker Serviks; dr. Anggi dengan Nutrisi Bagi Penderita Kanker; dan dr. Diah Poerwanti, M.Kes, membahas mengenai fasilitas yang ada di YKI Cabang Jawa Barat.

Antusiasme warga dan para pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Kanker Sedunia 2017 menunjukkan rasa kepedulian masyarakat kota Bandung dan sekitarnya terhadap kanker cukup besar.n

YKI Cabang Jawa Barat

Dengan YogaTingkatkan Mood

Page 64: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 63

Sejak Oktober 2015, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta telah memulai layanan call center dan home care palliative service bagi pasien kanker di wilayah DKI Jakarta. Layanan ini diinisiasi oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Veronica Basuki Tjahaja Purnama, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien kanker.

Dengan adanya program ini, pasien kanker yang sudah tidak memerlukan pengobatan kuratif aktif di Rumah Sakit dapat dilanjutkan perawatannya di rumah oleh tim dokter dan perawat dari YKI DKI. Di rumah, pasien dapat dirawat dekat dengan keluarganya dan menikmati waktu yang berkualitas. Selain itu, ranjang perawatan di Rumah Sakit pun dapat digunakan oleh pasien yang masih membutuhkan pengobatan kuratif

aktif atau stadium dini, sehingga akhirnya jumlah antrian rawat inap pasien kanker di Rumah Sakit pun dapat berkurang.

Mulai dari awal beroperasi hingga Februari 2017, tim paliatif YKI DKI telah melayani 94 pasien kanker stadium akhir di rumah, dan telah menemani

YKI Cabang DKI Jakarta

Call Center 24 Jam Pasien Paliatif

54 pasien di antaranya hingga akhir hayat. Berdasarkan testimoni yang kami terima, pasien dan keluarga memberikan apresiasi yang baik atas tersedianya layanan ini. Antara lain pasien dan keluarga merasa bersyukur karena didampingi, mendapatkan obat-obatan terutama obat anti nyeri yang sangat dibutuhkan pasien kanker stadium lanjut, penanganan luka serta gejala lainnya serta dukungan moral spiritual. Layanan ini juga tidak dipungut biaya sehingga pasien dan keluarga tidak merasa

terbebani.

Dalam melaksanakan pelayanan paliatif, YKI DKI Jakarta tentu tidak bekerja sendirian, namun berkolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain: mentor perawatan paliatif, kader paliatif terlatih, Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan DKI Jakarta, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DKI Jakarta, Rumah Sakit Vertikal seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Rumah Sakit Persahabatan, Rumah Sakit Pusat Fatmawati, dan Tim Ambulans Gawat Darurat

Page 65: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201764

serta yayasan-yayasan lainnya. Bersama melayani pasien dan berusaha membantu berbagai kendala yang dialami pasien terkait penyakitnya.

Selain layanan di rumah, YKI DKI Jakarta juga mengoperasikan call center palliative 24 jam dengan operator terlatih. Layanan call center dapat membantu menjawab dan mendampingi pasien kanker yang mengalami berbagai masalah, antara lain pertanyaan tentang obat, prosedur BPJS dan rujukan, kebutuhan transportasi, rumah singgah, pelayanan spiritual, dan lainnya. Layanan ini diterima dengan positif oleh pasien dan masyarakat yang merasa terbantu

Apabila masyarakat atau pasien membutuhkan bantuan layanan perawatan paliatif di rumah, dapat menghubungi call center YKI DKI Jakarta di: (021) 6507746, atau mendatangi kantor di Graha YKI Jakarta, Jalan Baru Sunter Permai Raya No. 2, Sunter, Jakarta Utara 14350. Lokasinya di sebelah Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Adapun kriteria pasien yang mendapat layanan home care palliative YKI DKI Jakarta adalah sebagai berikut:l memiliki KTP Jakarta dan berdomisili di Jakartal diagnosis kanker stadium akhir atau pasien kanker dengan gejala yang

sulit diatasi.

Mari bersama berjuang meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas hidup pasien kanker. Masyarakat yang ingin mendukung pelayanan ini secara tenaga maupun materi, silahkan menghubungi kami di Graha YKI Jakarta, telepon: (021) 6509144 atau [email protected] dan [email protected]

karena ada pihak yang dapat dihubungi apabila menghadapi kondisi yang mengkhawatirkan atau membingungkan terkait penyakit kanker yang dialami.

Setelah menghubungi call center, apabila pasien masih dirawat di Rumah Sakit, maka terlebih dahulu tim perlu berdiskusi dengan tim perawatan di Rumah Sakit untuk proses handover pasien ke rumah. Apabila pasien sudah pulang ke rumah, tim akan menghubungi untuk survey eligibilitas dan penentuan jadwal kunjungan. Pasien juga dapat mengontak tim paliatif melalui kader paliatif atau kader kesehatan ataupun puskesmas setempat.n dr. Venita

Page 66: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 65

Kasus kanker leher rahim di Kalimantan Tengah menempati urutan kedua tertinggi setelah kanker payudara. Dari kumpulan catatan medik 14 Rumah Sakit Umum (RSU) di Kalimantan Tengah, pada tahun 2016, terdapat sebanyak 674 kasus kanker yang dirawat di Rumah Sakit – dengan 65% penderitanya adalah wanita. Dari jumlah ini terbanyak kanker payudara, berikutnya kanker leher rahim.

Oleh karena itu YKI Cabang Kalimantan Tengah memprioritaskan penyuluhan tentang dua penyakit kanker tersebut kepada para penduduk wanita khususnya ibu-ibu, serta menganjurkan warga untuk rajin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) dan tes IVA sebagai langkah deteksi dini.

Untuk meningkatkan cakupan deteksi dini kanker leher rahim, YKI Cabang Kalteng aktif melaksanakan tes IVA bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hingga saat ini kegiatan deteksi dini kanker dengan tes IVA maupun pemeriksaan Pap smear telah menjangkau seluruh Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah – kecuali yang belum Kabupaten Sukamara. Secara kumulatif YKI Cabang Kalteng telah melaksanakan deteksi dini kanker leher rahim terhadap 2.414 orang (IVA positif = 26, kanker leher rahim = 6 kasus), sedangkan Pap smear 245 orang.

tergabung dalam Wanita Kristen, Katolik, dan lain sebagainya.

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki fasilitas kesehatan sebanyak 14 Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten/Kota dan satu RSU Provinsi, serta didukung oleh 197 Puskesmas. Kegiatan sosialisasi dan deteksi dini kanker juga melibatkan kerjasama dengan swasta, seperti dengan Natasha Skin Clinik Center Palangka Raya, pada Januari 2017.

Sudah menjadi komitmen YKI Cabang Kalimantan Tengah untuk terus bersemangat melaksanakan penyuluhan dan deteksi dini kanker leher rahim demi meningkatkan kualitas hidup kaum hawa. Bersama YKI kita wujudkan pola hidup sehat Indonesia.n Titik Sundari, SH, MM

YKI Cabang Kalimantan Tengah

Deteksi DiniDemi Kualitas Hidup Kaum Hawa

Selain turun langsung menemui warga, YKI Cabang Kalteng juga melakukan sosialisasi dengan mengadakan talkshow melalui TVRI Palangka Raya, serta diskusi dengan kalangan remaja. Dalam kesempatan acara-acara tertentu Tim YKI Cabang Kalteng sering memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat serta pentingnya deteksi dini kanker payudara dan leher rahim kepada ibu-ibu Darma Wanita, Dinas-dinas, ibu-ibu yang

Page 67: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201766

Momentum peringatan Hari Kanker Sedunia 2017 dicoba dioptimalkan YKI Cabang Surakarta untuk menjangkau seluas mungkin individu dan kelompok masyarakat agar menyadari dan menjalankan perannya masing-masing dalam rangka mengurangi beban akibat kanker. Mengawali rangkaian kegiatan kampanye sebagai bagian dari upaya jangka panjang dan terintegrasi penanggulangan kanker nasional, YKI Cabang Surakarta pada Sabtu, 4 Februari 2017, bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia, menurunkan puluhan anggota tim kampanye langsung ke tengah keramaian lalu lintas di perempatan Warung Pelem, perempatan Panggung dan perempatan Manahan. Tim dengan senyum membagikan selebaran berupa kalender edukasi tentang kanker dan cara

YKI Cabang Surakarta

Lewat Kampanye Mengurangi BebanAkibat Kanker

pencegahannya, dan juga membagikan coklat sebagai hadiah kepada pengguna jalan.

Berselang sepekan setelah itu YKI Cabang Surakarta menggelar seminar sehari untuk umum di Rumah Sakit Dr. Moewardi, dengan tema ‘Hidup Sehat, Hindari Kanker’. Seminar menghadirkan pembicara para dokter ahli, di antaranya dokter ahli ginekologi onkologi, dokter spesialis bedah onkologi, dokter spesialis kulit dan kelamin dan dokter spesialis radiasi onkologi.

Peserta seminar lebih dari 200 orang

dan terlihat antusias menerima informasi dari para dokter ahli. Banyak pertanyaan yang mereka ajukan seputar kanker yang masih belum mereka ketahui. Seminar ini terasa urgensinya mengingat banyak masyarakat yang karena tidak mengetahui seluk beluk kanker, berusaha mencegah atau berobat dengan cara yang salah, misalnya dengan meminum herbal tertentu yang mereka percayai bisa mencegah kanker. Akibatnya mereka enggan atau tidak mau melakukan deteksi dini. Atau bila sudah terkena kanker, berobat lebih dulu ke alternatif sehingga datang ke dokter sudah terlambat dan sulit diobati.

Page 68: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 67

Pada hari yang sama, YKI Cabang Surakarta juga melakukan kegiatan pemeriksaan IVA dan pengobatan gratis di Desa Tamansari, Kecamatan Kerjo, Karanganyar. Warga mendatangi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini, dan di hari itu sekitar 170 wanita mendapat kesempatan tes IVA, sementara puluhan warga lainnya mendapat pelayanan pengobatan gratis untuk penyakit-penyakit umum seperti flu, hipertensi, diare, anemia, pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan lain-lain.

Sekitar 150-an warga hadir mengikuti acara yang juga diisi kegiatan senam bersama dan pemeriksaan faal paru, tekanan darah dan lab sederhana (gula dan kolesterol).

Untuk memperkuat dan memeperluas jangkauan pesan mengenai pentingnya deteksi dini dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan kanker, YKI Cabang Surakarta mengudarakan kampanye dan edukasi melalui siaran di 5 stasiun radio, yaitu RRI, Meta FM, Solo Radio, Solopos FM. Meskipun bukan merupakan acara rutin, YKI Cabang Surakarta sering mengisi siaran di stasiun-stasiun radio lokal di kota ini.

Mahasiswa merupakan kalangan terdidik yang potensial dalam memberikan pemahaman tentang kanker dan pencegahannya kepada warga di lingkungannya. Pengetahuan mereka mengenai kanker akan sangat bermanfaat bagi upaya bersama menanggulangi kanker. Karena itu YKI Cabang Surakarta berupaya merangkul mahasiswa antara lain dengan mengadakan penyuluhan di kampus UNS Surakarta, 23 Februari 2017. Fokus penyuluhan dan tanya jawab adalah tentang perilaku hidup sehat sebagai upaya pencegahan kanker dan faktor-faktor resiko kanker terutama kanker paru.

Memang tidak ada peningkatan jumlah penderita kanker leher rahim secara nyata di daerah Surakarta dan sekitarnya, tetapi kecenderungan pasien, terutama yang dari pedesaan, datang berobat sudah dalam stadium lanjut.

Masih dalam momentum peringatan Hari Kanker Sedunia 2017, YKI Cabang Surakarta pada keesokan harinya, 12 Februari 2017, melaksanakan kegiatan kampanye dan talkshow di kawasan car free day kota Solo. Tema yang diusung sama dengan tema seminar, yakni ‘Hidup Sehat, Hindari Kanker’.

Talkshow menghadirkan pembicara dr. Rita Budiati, Sp.Rad (K) Onk. Rad., dr. Heru Priyanto, Sp. OG (K) Onk, dan dr. Dewi Makhabah, Sp.P.M.Kes, dr. Ganda.

Page 69: dari - yayasankankerindonesia.orgyayasankankerindonesia.org/storage/article/2cfbac39cedaa4426a9b4d1ce1ba2891.pdf · alam dan sejahtera untuk semua anggota Yayasan Kanker Indonesia

BULETIN YKI | SEPTEMBER 201768

Kegiatan penyuluhan bekerjasama dengan BEM Fakultas Teknik UNS ini diikuti sekitar 40-an peserta. Mereka mengikuti pemaparan tentang bagaimana seseorang bisa terkena kanker, apakah di usia muda bisa terkena kanker, jika menemukan gejala yang tidak biasa harus memeriksakan ke dokter spesialis apa.

Kegiatan edukasi dan penyuluhan yang lebih intensif sangat diperlukan mengingat beban akibat kanker hanya dapat dikurangi dengan jalan pencegahan melalui pola hidup sehat dan deteksi dini.n dr. Nur Endah Tunggul Jati

dr. Rita Budianti, Sp.Rad (K) Onk

Acehd/a Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh , Jl. Tgk. Syech Muda Wali No. 6, Banda Aceh 082111431454

Sumatera UtaraJl. Iskandar Muda No.272, Medan 20112, Telp./Fax. (061) 4513451, 4531453, 082272824224, 081396425656, [email protected]

Toba SamosirDinas Kesehatan, Jl. Somba Debata No.1 Kecamatan Balige, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara, 081362424196 Fax. (0632) [email protected]

Tapanuli UtaraKantor PKK/DWP Kab. Tapanuli Utara, Jl. A. Yani No.2, TarutungTelp. (0633) 21135/431, 081262458092 - Dr. Marlinarinayunita_aritonang @yahoo.co.id

AsahanJl. Jendral Sudirman No.4, Kisaran, Kabupaten AsahanTelp. (0623) 41100/348509, 082165664688 Fax. (0623) [email protected]

Deli SerdangDinas Kesehatan Kab. Deli Serdang, Jl. Karya Asih No.4, Lubuk Pakam,atau Jl. Negara Lik.III Kel. Petapahan Lubuk Pakam, Sumatera Utara082162897512, 081361518892 - Dr. Ade

Kota Pematangsiantard/a Sekretariat Daerah Kota, Jl. Merdeka No.6, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Telp. (0622) 24040

Kabupaten DairiJl. Dr. F.L. Tobing No.59, Sidikalang Dairi, Sumatera UtaraMirna 081260407416, Delfi 082166689633

Sumatera BaratBalairung POGI Cabang Padang, Jl. Terandam III No.31, Padang, Sumatera Barat, Telp./Fax. (0751) 840055, 0811668481 - dr. Erma, 082391137626 – Intan. [email protected]

Kota PadangSTIKES Ranah Minang, Jl. Parak Gadang No.35 B, PadangTelp. (0751) 33341, 0811662108, 081363474133, Fax. (0751) 25969

Kota Pariamand/a Walikota Pariaman, Jl. Imam Bonjol 44 PariamanTelp. (0751) 92202, 085263755957, 08126759881, Fax. (0751) [email protected], anung.respati@ yahooo.co.id

RiauGedung Wanita Lt 2, Jl. Diponegoro No.26, Pekanbaru RiauTelp. (0761) 7066200, Fax. (0761) 765895808127562850, 081378632404, [email protected] Prov. Kepulauan RiauDinas Kesehatan Prov. Kepulauan Riau, Komplek Perkantoran Pemerintah Prov. Kepu;auan Riau, Gedung C2 Lt 2 dan 3, Dompak Laut, Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Dr. Indrike 08127921060

Kota JambiLab. Klinik Prima Diagnostik, Jl. MH Thamrin No.32, Simpang Mangga, Jambi, Telp. 0811745823, 0853.82856766, Telp./Fax. (0741) 27978Fax. (0741) 26724

PalembangJl. Demang Lebar Daun Kav. 7-8 Pakjo, Palembang 30137Telp. 0811780810, 08127101983, (0711) 359151, Fax. (0711) 376628

Baturaja OkuJl. Prof. Ir. Sutami No.29, Baturaja OKU, Telp. (0735) 322506

Ogan Komering IlirJl. Muchtar Saleh No.85, Kayuagung, OKI, Telp. 08127865003

Bangka BelitungJl. Jend. Sudirman Gg. Belanak I, No.29, RT 01/02 Lembawai, Pangkalpinang, Telp. (0717) 421861, 082177597247, 08127177934

Bangka BaratJl. Jend. Sudirman, RT 01/02, No.29 Lembawai, PangkalpinangTelp. (0717) 421861, 082177597247

LampungJl. Hasanudin 26, Teluk Betung, Bandar LampungTelp. (072) 1475019, 0811725175, [email protected] Lampung TengahSekretariat IBI, Jl. Lintas Sumatera Gunung Sugih(Depan Kantor Dinas Kesehatan Lampung Tengah)

Kota MetroJl. Zainal Abidin Pagar-alam No.52, Kota Metro

Alamat YKI Cabang di Pulau Sumatera