Dari Redaksi Daftar Isi -...

44
Ekspresi Volume IV No. 7 - 1

Transcript of Dari Redaksi Daftar Isi -...

Page 1: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 1

Page 2: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

2 - Ekspresi Volume IV No. 7

Alamat Redaksi:Pusat Pengembangan Penataran Guru BahasaSeksi Publikasi dan PelaporanJl. Gardu, Srengseng Sawah, JagakarsaJakarta Selatan 12640, Kotak Pos 7706 JKS LA.Telp. (021) 7271034, 7868570 Fax. (021) 7271032Website: www.pppgbahasa.go.idEmail: [email protected], [email protected]

2 - Dari RedaksiDaftar Isi

3 - Salam Kami 4 - Laporan Utama

4 - Dialog PPPG Bahasa danRealitas Pendidikan

8 - Artikel 6 - Siapa Ia? Bagaimana Dia? 8 - Pelestarian Bahasa Arab

Melalui kata Serapan14 - Mengapa dan Bagaimana Tes

Bahasa yang Baik19 - Pentingnya Memahami

Keanekaragaman BudayaAntarbangsa

26 - Apa Itu Sosiolinguistik?33 - SQ3R: One Way to be a

Critical and Better Reader36 - Mungkinkah Bahasaku

Bertahan?41 - Sekilas Info

41 - Perayaan Idul Qurban diPPPG Bahasa

42 - Anugerah Penghargaanpada Peringatan HariKebangkitan Nasional

43 - Kursus Singkat BahasaInggris Prajurit Korps ZeniJihandak

Daftar IsiDari Redaksi

Media Komunikasi dan InformasiPusat Pengembangan Penataran GuruBahasa ini merupakan salah satu me-dia informasi dan komunikasi antar-unit di lingkungan DepartemenPendidikan Nasional, terutama antaraPPPG Bahasa dengan PPPG lain, LPMP,Direktorat-Direktorat yang relevan, danguru-guru bahasa.

Media Informasi dan Komunikasi inimemuat informasi tentang kebahasaandan pengajarannya serta kegiatan yangberkaitan dengan pendidikan danpelatihan guru bahasa. Kami meng-undang para pembaca untuk berperanserta menyumbangkan buah pikiranyang sesuai dengan misi media ini, berupapendapat atau tanggapan tentang bahasa,pengajarannya, dan ulasan tulisan padamedia ini serta tulisan di bidang non-pendidikan bahasa.

Kami akan memperbaiki redaksionaltulisan atau meringkas naskah yangakan terbit tanpa mengubah materipokok tulisan.

Bagi penulis yang artikrl atautulisan beritanya dimuat akan diberihonorarium yang memuaskan. [ ]

Page 3: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 3

PembinaKepala PPPG BahasaMuhammad Hatta

Penanggung JawabKasi Publikasi & Pelaporan

Nurlaila SalimKasatgas Media Informasi

Harmon

Dewan RedaksiPemimpin Redaksi

Herman Kartakusuma

Ketua PenyuntingElina Syarif

Anggota PenyuntingMudini

Farida ArianiWidyatmokoNuhung Ruis

Cepi SuwanggaEndang Nilla

SupraptiningsihEko Djuniarto

Elita BurhanudinMarike Nawang Palupi

Design dan Lay OutWidya Kersana

Yusup Nurhidayat

ReporterHerman Kartakusuma

Marike N. Palupi

Distribusi dan SirkulasiSeksi Publikasi dan Pelaporan

Salam Kami

MEDIA KOMUNIKASI DANINFORMASI PPPG BAHASAWalaupun dirasakan agak tersendat

dalam proses penyusunan layout,buletin ini berhasil kami suguhkan.Karenanya, pantaslah puji dan rasasyukur kita panjatkan kepada AllahSwt yang telah membukakan jalanhingga buletin sampai di tangan Anda.

Kali ini kami suguhkan laporanutama mengenai penelitian kompetitifdi PPPG Bahasa. Mengiringi laporanutama telah kami terima beberapaartikel yang ditulis para kontributorEkspresi. Artikel-artikel tersebut adayang menyoroti masalah-masalah ke-bahasaan baik secara makro maupunsecara mikro.

Tak lupa juga kami suguhkan be-berapa info mengenai kegiatan yang di-laksanakan PPPG Bahasa serta fotoberita kegiatan, seperti diklat-diklat,serah terima kepala pusat, penanda-tanganan nota kerja sama, dan peng-ambilan sumpah CPNS 2005.

Akhirul kata, semoga Ekspresi kaliini memberi Anda pengetahuan lebihdan semoga juga Anda pun bisa mem-beri kami pengetahuan lebih pulalewat artikel dan laporannya.

Selamat membaca!Salam.

Redaksi

Page 4: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

4 - Ekspresi Volume IV No. 7

Secara obyektif, penilaian kesuksesan sebuahinstitusi layanan jasa terletak di tangan konsumen.Salah satu indikator kesuksesan adalah dikenalnyanama positif institusi dimata konsumen. Sebagaiinstitusi pemerintah yang bergerak di bidang layananjasa pendidikan bahasa, PPPG Bahasa memilikikonsumen langsung (guru bahasa) dan konsumentidak langsung (siswa dan masyarakat umum).Mendapatkan nama positif di mata konsumen me-rupakan suatu proses panjang melelahkan dan mem-butuhkan pengorbanan.

Satu waktu penulis pernah mendapat sentilan dariseorang rekan guru dalam satu diklat. Rekan gurutersebut kira kira mengatakan begini: “Mbak, besokkalo sudah jadi widyaiswara jangan seperti di MenaraGading, ya!”. Sentilan itu diterjemahkan penulissebagai kritik membangun bagi diri sendiri daninstitusi. Menara gading merupakan representasijarak signifikan antara teori-teori yang bertaburan saatdiklat dengan realitas pendidikan yang dihadapi paraguru bahasa. Keringnya sentuhan kontekstual danpraktik dalam teori membuat diklat terasa hambardan tidak membumi.

Menganalogikan bagaimana kesuksesan seorangCEO bank dapat dicapai dengan bagaimana institusiini bisa mencapai kesuksesan bukanlah hal yangberlebihan. Ilustrasi di atas, bila mau berbesar hati,dapat menginspirasi untuk melakukan instropeksi.Bagaimana kita bisa meraih nama positif bila kitahanya berperan minimal dalam membantu menyele-saikan permasalahan yang ada di lapangan? Bagai-

"Kalau boleh tahu, apa ra-hasia kesuksesan Anda?"tanya seorang wartawankepada seorang CEO bankterkenal."Dua kata," jawab si CEO."Bisakah Anda jelaskan apadua kata tersebut?""Keputusan tepat.""Bagaimana Anda membuatkeputusan yang tepat itu?""Dengan satu kata.""Apakah itu?""Pengalaman.""Tapi, bagaimana Andamendapatkan pengalamantersebut?""Melalui dua kata.""Bisa dijelaskan lebih lanjutapakah dua kata yang Andamaksud?""Keputusan keliru."

DIALOG PPPG BAHASADAN REALITAS PENDIDIKAN

Oleh Marike Nawang Palupi

P e n e l i t i a n K o m p e t i t i f 2 0 0 6

LAPORAN UTAMA

Jika Anda berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan berpikir tentang hari esok tanpa rasatakut, berarti Anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses.—Anonim

Page 5: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 5

mana kita bisa berperan maksimal membantukalau tidak pernah menyentuh realita di akarrumput?

Penelitian Kompetitif 2006 di PPPGBahasa merupakan satu cara terciptanyahubungan timbal-balik antara teori danpraktik sehingga muncul satu siklus yang dapatmemberikan pengayaan pada teori yang telahdidapat sekaligus membantu pelaksanaanpraktik kearah lebih baik. Pada akhirnya siklusini dapat membantu baik secara langsungmaupun tidak langsung pengembanganprofesionalisme widyaiswara dan guru bahasadi Indonesia.

Program Penelitian Kompetitif 2006 inidilaksanakan efektif awal Januari 2006.Untuk memperlancar pelaksanaan programini telah diterbitkan buku Petunjuk TeknisPenelitian Kompetitif 2006 oleh DivisiPengembangan dan Inovasi PPPG Bahasabekerjasama dengan konsultan bahasa PPPGBahasa, DR. Syihabuddin. Menurut bapakyang ramah ini, hasil penelitian ini di-harapkan sangat bermanfaat. Pertama, untukterciptanya suasana akademik yang kondusifdi lingkungan PPPG Bahasa. Kedua,dipublikasikannya hasil penelitian dan telaahempiris melalui forum seminar dan jurnal.Ketiga, terpecahkannya berbagai masalahpembelajaran dan penataran bahasa; danterakhir terciptanya peningkatan kualitasdan kuantitas diklat, penelitian sertapembelajaran bahasa yang dilakukan olehwidyaiswara dan calon widyaiswara PPPGBahasa.

Lebih lanjut, untuk langkah antisipatifmengetahui orisinalitas gagasan dan men-cegah praktik plagiatisme, maka tim penilai(konsultan serta divisi pengembangan daninovasi) mengembangkan dan menyusuninstrumen penilaian proposal penelitian.Aspek-aspek yang dinilai meliputi sebelasbutir: judul, pendahuluan, perumusan danpemecahan masalah, tujuan, manfaat, kajian

pustaka, prosedur penelitian, jadwal, alokasibiaya, daftar pustaka, serta terakhir peng-gunaan bahasa. Peneliti juga memilikikewajiban untuk melaporkan hasil penelitiandalam bentuk seminar. Dari forum ini,diharapkan peneliti mendapat masukanberupa saran dan kritik atas hasil pe-nelitiaannya. Kemudian, peneliti juga di-harapkan dapat mempublikasikan hasilpenelitian melalui jurnal ilmiah PPPG Bahasa(Lingua Humaniora) sehingga orisinalitas dankebenaran penelitian dapat diuji oleh publikdan masyarakat secara luas.

Beberapa kendala yang muncul padamekanisme program dan saat pelaksanaanseharusnya menjadi evaluasi berbagai pihakdi PPPG Bahasa seperti Ketua Jurusan,Koordinator Widyaiswara dan DivisiPengembangan Inovasi. Evaluasi merupakanlandasan pembenahan bagi program yangsama pada tahun-tahun mendatang.Keterbukaan dan toleransi adalah kunciutama.

Keseluruhan penelitian dari widyaiswaradan calon widyaiswara yang dibiayai PPPGBahasa adalah 22 buah. Berikut ini beberapacontoh penelitian yang berjenis PenelitianTindakan Kelas (action research), kuantitatifdan kualitatif yang mendapat dana padatahun 2006:

1. Penggunaan Teknik Permainan VariasiKata, Kalimat, dan Wacana untukMeningkatkan Keterampilan MenulisBahasa Perancis Siswa SMA 109 Jakarta.

2. Strategi Membaca Intensif Teks BahasaJerman dengan Metode Die MarderSchema pada Diklat Dasar (Pra DasarIV) di PPPG Bahasa.

3. Pengaruh Media Gambar terhadapKemampuan Berbicara Bahasa JepangPada Siswa kelas XI Bahasa di SMAKartika.

4. Homonimi dalam Bahasa Inggris(Tinjauan Semantis-Leksikal).

Bersambung ke hal. 7

Bekerjalah bagaikan tak membutuhkan uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilahbagaikan tak seorang pun sedang menonton.—Mark Twain

Page 6: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

6 - Ekspresi Volume IV No. 7

Ketika melihat kalender bergambar telur dananak ayam dengan tulisan ’Mana yang lebihdulu?’ di meja rekan kerja, pikiran saya terbang,menembus masa, teringat tatkala saya sedangkuliah sosiolingusitik. Seorang dosen bertanyakepada kami mana yang lebih dulu muncul,masyarakat atau bahasa?

Sebuah pertanyaan sederhana, namuntidak begitu dengan jawabannya. Jawabanatas pertanyaan tersebut sangatlah komplekssebab bahasa dan masyarakat salingmemiliki. Bahasa merupakan bukti adanyamasyarakat karena itu di mana pun adakumpulan manusia yang bersosialisasi hampirdapat dipastikan di situ ada bahasa. Bahasamerupakan gejala universal yang ada disemesta.

Dalam perputaran semesta yang semakinlaju masyarakat hampir-hampir tak memilikibatas lagi. Demikian halnya dengan bahasasebab bahasa akan turut berkembang seiringdengan perkembangan masyarakat itu sendiri.Lalu lintas bahasa yang demikian padat dalamkomunikasi kesejagatan memungkinkanterjadinya pemungutan bahasa, baik dalamtataran leksikal maupun gramatikal.

Salah satu pemungutan gramatikal yangterjadi dalam bahasa Indonesia adalah kata ia.

Dalam khasanah kegramatikalan bahasaIndonesia, ia merupakan kata ganti orangkedua tunggal. Untuk kata ganti jenis inibahasa Indonesia juga memiliki kata dia,terlepas apakah ia merupakan kependekandari dia, dalam perkembangannya kata ia telahbertambah fungsi. Ia dalam bahasa Indonesiasaat ini tidak hanya berfungsi sebagai kata gantiorang, tetapi dapat merujuk pada kata lainselain kata ganti orang. Fenomena ini telahbanyak dijumpai, mulai dari bahasa jurnalissampai pada tulisan yang bersifat ilmiah.Berikut dihadirkan contoh yang berkaitandengan hal itu:(1) Pada Sang Bumi terkandung sifat yang

paradoksal: Dalam kekuatannya adakerapuhannya, dalam kedahsyatannya adakeelokannya. Tengoklah Tanah AirIndonesia, gamblanglah ia mencerminkan.(Kompas Online, 16 Agustus 2006)

(2) Salah satu jenis ketaksaan itu adalahketaksaan leksikal (polyvalency). Iamerupakan ketaksaan yang terjadi dalamtataran leksikal....(Gunawan Widiyanto)

(3) Di satu pihak, gaya dalam pandanganformalisme—sebagaimana halnya seniformalistik sendiri—mempunyai status

ARTIKEL

Siapa Ia?Bagaimana Dia?

Oleh Ririk Ratnasari

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tetutup adalah kombinasi membahagiakan.—Anonim

Page 7: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 7

Penulis adalah Staf PPPG Bahasa pada Jurusan BahasaIndonesia.

yang otonom, yaitu terlepas dari ikatan-ikatan dan representasi sosial; di lainpihak, dalam pandangan semiotika-linguistik, ia justru merupakan satu agendari ideologi tertentu. (Yasraf Amir Piliang)Dalam kalimat (1), ia menggantikan kata

tanah air Indonesia, kalimat (2), ia merujukpada kata ketaksaan leksikal, sedangkandalam kalimat (3), ia menyulih kata gaya.

Dari contoh-contoh yang dihadirkan dapatdilihat bahwa penambahan fungsi kata iasebagai kata ganti lain selain kata ganti orangkedua tunggal merupakan pengaruh darikhasanah kegramatikalan bahasa Inggris.Kata ia dalam kedua contoh di atas adalahterjemahan it bahasa Inggris yang merupakankata ganti benda tunggal.

Pemungutan bahasa, yang dalam kasusini adalah pungutan gramatikal, selain karenamemang adanya pengaruh (interferensi) daribahasa lain juga karena adanya keefektifandalam penggunaan bahasa. Ia sampai saatini telah diterima dalam khasanah gramatikalbahasa Indonesia sebagai pengganti selainkata ganti orang kedua tunggal.

Pertanyaan berikutnya yang dapatdimunculkan dalam tulisan ini adalah

bagaimana dengan dia? Apakah dia juga dapatdiperlakukan seperti halnya ia? Sebuah kajianyang menarik tentunya apabila dapat digagasbersama dan tidaklah berlebihan barangkaliseandainya ia ditawarkan sebagai kata gantibenda dalam bahasa Indonesia, seperti halnyadalam bahasa Inggris sedangkan dia sebagaikata ganti orang kedua tunggal. Tawaran itudilakukan semata-mata untuk menghindariadanya makna ganda. Namun, kembali lagipada pertanyaan perenial di atas, kita tidakdapat menafikkan masyarakat sebagaipengguna bahasa karenanya pilihan antara iaatau dia kembali pada pengguna bahasa yangakhirnya akan membentuk kesepakatanbersama. [ ]

5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA untuk Diklat GuruBahasa Arab.

6. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Si Doel Anak Jakarta (Sebuah TinjauanStrukturalisme Genetik).

Penelitian memiliki kedudukan signifikan dalam upaya peningkatan kualitas suatuinstitusi keilmuan seperti PPPG Bahasa. Selain sebagai jembatan antara teori dan prakteksekaligus sarana pengembangan profesionalisme widyaiswara dan calon widyaiswara. Hanyasaja sebaiknya untuk objektivitas ada penilai dari luar. Akhirnya, Budaya meneliti yangtercipta pun harus diapresiasi tinggi dari segi dana dan motivasi. VIVA PPPG BAHASA! [ ]

Sambungan dari hal. 5Dialog PPPG Bahasa dan...

Daftar PustakaGunawan Widiyanto. 5 Juli 2006. Makalah ’Polisemi

dan Homonimi: Perbedaannya dalam MedanKetaksaan Leksikal’ disampaikan dalamseminar akademik di PPPG Bahasa.

Yasraf Amir Piliang. 2003. Hipersemiotika, TafsirCultural Studies atas Matinya Makna. Bandung:Jalasutra.

Kompas Online, Rabu 16 Agustus 2006. http://www.kompas.com/.

Thou should eat to live, not live to eat.—Socrates, 468-399 BC

Page 8: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

8 - Ekspresi Volume IV No. 7

Oleh Ahmad Ghozi

RasionalDewasa ini tumbuhperubahan yang pesatsekali yang disebabkanadanya globalisasi dihampir seluruh belahandunia, tanpa kecuali dibidang kebahasaan.

Informasi dari mana saja kita bisa saksikandan dapatkan dalam waktu yang tidak lamasetelah kejadian.

Dunia saat ini tak ada lagi sekat yangmenghalangi suatu negara atau bangsa dalamberhubungan dan berinteraksi. Persoalan yangdihadapi sekarang ini adalah sebuah per-ubahan dalam globalisasi yang ditakrifansebagai suatu proses kesejagatan ekonomialiran modal dan pasar bebas dipastikan ber-sentuhan dengan sosio politik, sosio budaya,dan sosio agama (Kunio,2001).

Perubahan tersebut berdampak positif dannegatif terhadap sosio budaya suatu negaradan masyarakat. Hal ini menyebabkan nilai-

nilai moral yang dominan dipengaruhi ajaranagama cenderung takluk kepada kuasa pasar(Evers,1995). Contoh paling sederhana danaktual adalah kasus pelecehan kartun NabiMuhammad Saw, yang (katanya) merupakanbagian dari kebebasan pers.

Setiap hari, perubahan di dunia terjadi,termasuk perubahan pada bahasa-bahasa didunia. Bahasa bukan hanya sekedar instru-men, tetapi alat yang luar biasa dalammenyusun pikiran, mengkoordinasi hubungansosial dan membangun hubungan dengankenyataan, serta dimensi mendasar umatmanusia.

Bahkan, menurut Sekretaris JenderalOrganisasi Kebudayaan, Ilmu Pengetahuandan Pendidikan PBB (UNESCO), KoitsiroMatsura, saat ini lebih dari separuh dari 6000bahasa di dunia berada di ambang kepunahan.Rata-rata satu bahasa punah setiap pekan.Menurutnya pula, bila suatu bahasa mati, itubererti lenyapnya satu daya lihat dunia,karenanya UNESCO berupaya melindungiberbagai bahasa dalam menjamin keaneka-ragaman di internet dan teks-teks resmi.

Pelestarian Bahasa Arab MelaluiKata Serapan

Dipresentasikan dalam Seminar Akademik di PPPG Bahasa

ARTIKEL

Inna Allaha yuhibbu al-rajula idza amila syai'an atqanahu (Sesungguhnya Allah sangat senang kepadahamba-Nya yang jika bekerja melaksanakannya dengan profesional).

Page 9: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 9

Dalam pernyataanya, ia juga meng-ungkapkan bahwa dewasa ini 72% situsinternet dalam bahasa Inggris, 7% dalambahasa Jerman, 3% dalam bahasa Perancis,Jepang dan Spanyol, dan selebihnya bahasalainnya. Sebanyak 20% bahasa-bahasa didunia tidak memiliki versi tertulis. Di Afrika,tempat sepertiga bahasa dunia diucapkan,sekitar 80% bahasa ini hanya lisan belaka,sehingga kemungkinan lenyap besar sekali(Warta Kota, 27 Pebruari 2006). Lalu, bagai-mana dengan bahasa Arab?

Setakat ini, Timur Tengah sebagai bangsayang menggunakan bahasa Arab dalam ber-komunikasi tak luput dari perubahan pesattersebut. Dalam tataran linguistik padaumumnya, dan khususnya dalam asupankosakata baru, bahasa Arab menjadi salahsatu bahasa yang mengikuti arus perubahandari masa ke masa.

Dari sisi tata bahasa (qawaid), misalnya,dahulu kalimat ‘Isytaraytu al fanillah waisytaraytu al hiza’ bi al amsi‘ (Kemarin sayamembeli kaos dan saya membeli sepatu)telah mengalami perubahan menjadi‘Isytaraytu al fanillah wa al hiza’ bi al amsi‘(Kemarin saya membeli kaos dan sepatu).

Begitu pula dalam bidang kosakata tidaksedikit kosakata bahasa Arab yang diserap kedalam bahasa asing lainnya dan khususnyabahasa Indonesia. Misalnya, kata influenzamenurut asumsi (beberapa ahli bahasa Arab)merupakan kata dalam bahasa Inggris dandigunakan pula di Indonesia yang merupakanserapan dari kata bahasa Arab yakni anfu(hidung meler) dan anza (kambing), begitupunkata buy (membeli) berasal dari kata baiy/(jual beli).

Tak dapat dipungkiri, bahwa bahasa Arabtelah memberi sumbangan besar pada ter-bentuknya kosakata di beberapa negarabahkan sebagian negera Eropa. Hal inidikarenakan, di Eropa, terutama di Spanyol(Islam pernah berjaya di negeri ini selama 700tahun), pengaruh budaya Islam sangat terasa.Bahkan, ¼ kosakata bahasa Spanyol berasaldari bahasa Arab, mulai dari nama, yangmenggunakan kata al atau el, misalnya ter-dapat pahlawan di Spanyol yang bernama ElCid, yang merupakan nama dari bahasa Arab,lagu, musik dan teriakan-teriakan yang meng-ambil kata dari bahasa Arab. Misalnya, Ole(sekarang akrab di telinga kita saat menontonpertandingan olahraga, terutama sepak bola,yakni Ole Ole Ole). Kata Ole sebagai suatuteriakan khas dalam nyanyian atau tarianberasal dari kata Wallah yang artinya OhTuhan (Ahmed,1997:88). Beberapa katabahasa Inggris yang menurut Ahmed (Ibid.)berasal bahasa Arab yaitu Sherif, Sherbet,Nadir, Algebra, Zero, dan sebagainya.

Begitupun, menjadi hal yang meng-gembirakan melihat banyaknya kata-katabahasa Arab yang diserap ke dalam bahasaIndonesia. Hal ini mengindikasikan bahwausaha pelestarian bahasa Arab akan ditunjangmelalui serapan ke dalam bahasa-bahasa lain.Bagaimanakah kata-kata bahasa Arabtersebut diserap?

PijakanKata serapan bahasa Indonesia dari bahasaArab adalah kata-kata yang secara langsungdiserap dari bahasa Arab, termasuk kata-katayang diambil oleh bahasa Arab dari bahasalain bila kata-kata itu sudah diubah oleh bahasa

Don't pray for easy live. Pray to be stronger man. Don't pray for task equal to your power. Pray for powerequal to your task.—Phillips Brooks, 1835-1893

Page 10: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

10 - Ekspresi Volume IV No. 7

Arab berdasarkan penyesuaian kaidahnya(Sudarno,1990:21).

Kata-kata yang diambil dari bahasa asingke dalam bahasa Arab misalnya kata waktu,ahli, dan abdi yang menurut Emeres dalamSudarno (Ibid.) merupakan kata-kata daribahasa Parsi. Selanjutnya, analisa dalammakalah ini akan berpijak pada buku KataSerapan Dari Bahasa Arab karya Sudarno,Penerbit Arikha Media Cipta Jakarta, tahun1990, dan Buku Praktis Bahasa Indonesiakarya Dendy Sugono, dkk., Penerbit PusatBahasa, Depdiknas, tahun 2003.

KajianDalam bahasa Indonesia, sudah tak terhitungjumlahnya kosakata bahasa Arab yang diserapmenjadi bahasa baku yang digunakan sehari-hari. Di antara kosakata yang biasa digunakanmisalnya senin, kurban, izin, dan sebagainya.Ratusan bahkan ribuan kosakata yang digu-nakan di Indonesia menjadikan sebagian kitamenjadi tidak mudah menentukan mana sajakata yang termasuk bahasa Indonesia, danmana yang bukan.

Orang awam—siapapun dia—akan tahukalau kata rumah itu adalah kata bahasaIndonesia, tetapi apakah mereka tahu dengankata sukses, nasabah, dan informasi? Darikata-kata tersebut, akan terdapat perbedaanpandangan. Ada yang mengatakan ketiganyabahasa Indonesia, begitu pula sebagianmengatakan ketiganya berasal dari bahasaBelanda, bahasa Inggris, dan bahasa Arab.

Menurut Sudarno (1990:9), Selama ini,terdapat pandangan masyarakat yangmenentukan suatu kata berasal dari suatubahasa atau bukan hanya disebabkan karena,antara lain:

a. bila urutan huruf dan suku katanyatidak pernah ada dalam bahasaIndonesia, maka bukan kata bahasaIndonesia, misalnya kata sholat;

b. Bila kata tersebut sering digunakandalam percakapan atau dijumpaidalam media massa, bahkan seringditulis, maka kata tersebut adalahbahasa Indonesia;

c. Bila kata tersebut belum disesuaikanwujudnya dalam kaidah bahasaIndonesia, maka bukanlah kata bahasaIndonesia. Misalnya, kata sholatmenjadi salat.

Bila yang dijadikan acuan adalah kata‘tahu maknanya’ atau ‘diketahui maknanya’,maka yang jadi pertanyaan adalah diketahuisiapa? Seberapa banyak orang yang tahutentang dua kata tersebut?

Pada pertengahan Pebruari lalu, ketika tescalon pegawai negeri tahun 2006 diadakan dilingkungan PPPG Bahasa, Depdiknas, dalamtes bahasa Indonesia terdapat soal mencocok-kan kata yang maknanya sama dengan katalain, misalnya kata stagnan, valid, dansebagainya. Setelah selesai, banyak pesertates bertanya kepada temannya apa maknakata-kata tersebut? Padahal, dalam pilihanjawabannya terdapat kata mandek, dan sahih.

Ada sejumlah pertanyaan di sini, apakahkata-kata tersebut memang jarang digunakanatau didengar? Atau peserta tes—yangbertanya—tersebut memang jarang (atauboleh jadi tidak pernah) baca koran, majalah,atau nonton televisi? Sampai di sini, memangdapat dinyatakan bahwa kata-kata bahasaIndonesia hanyalah kata-kata yang dapatdiketahui maknanya oleh pengguna bahasaIndonesia sehari-hari. Adapun kata-kata tadi

Ashita wa ashita no kaze ga fuku (Jangan memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Lebih baikmemikirkan hal yang sedang dihadapi saat ini).

Page 11: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 11

(stagnan, valid, dsb) memang bahasa Inggris,yang sudah diindonesiakan menjadi mandek,dan sahih (beserta sinonim lainnya).

Menurut Sudarno (op.cit), alasan (c) me-rupakan alasan yang mendekati kebenaran,namun belum memecahkan persoalan,karena bila kata ‘sholat’ masih beredar apakahtidak dapat disebut kata bahasa Indonesia.Masih menurutnya, adapun dasar yang palingkuat untuk menyatakan bahwa suatu katamerupakan bahasa Indonesia adalah bila katatersebut sudah dimasukkan dalam kumpulanbahasa tulis atau kamus bahasa Indonesiayang sudah pernah dipublikasikan atau dilihatumum. Jika ada orang yang meragukan suatukata yang kita ucapkan, kita dapat menun-jukkan kata tersebut dari sumbernya (kamus)atau memintanya mencari sendiri buku ataukamus tersebut.

Pernahkah kita mendengar kata canggaidan mentilau? Kata tersebut seperti salatadalah kata bahasa Indonesia, karenatermaktub dalam Kamus Umum BahasaIndonesia Poerwadarminta.

Proses Kata SerapanDi dalam penggunaan bahasa Indonesiasehari-hari kita sering menemukan tulisan atauungkapan kata berikut dalam kalimat:

1. a. Presiden memberikan izin kepadapara menterinya untuk reses.

b. Presiden memberikan ijin kepadapara menterinya untuk reses.

2. a. Wah, pintar sekali orang itu meng-gunakan asas manfaat.

b. Wah, pintar sekali orang itu meng-gunakan azas manfaat.

3. a. Menjelang Lebaran haji harga hewankurban naik.

b. Sebagian besar korban kecelaka-an itu dapat diselamatkan.

Dari contoh (a), (b) dan (c) pada kata izindan ijin, asas dan azaz, serta kurban dankorban, manakah yang benar? MenurutSugono, dkk (2003:27), bahwa dalam bukuPedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaYang Disempurnakan (PUEYD) dinyatakanbahwa ejaan kata yang berasal dari bahasaasing hanya diubah seperlunya agar ejaandalam bahasa Indonesia masih dapat diban-dingkan dengan ejaan dalam bahasa aslinya.Kedua kata tersebut adalah kata yang berasaldari bahasa Arab. Untuk dapat mengetahuipenulisan kata-kata itu dalam bahasa asalnyakita harus melihatnya dalam bahasa Arab.

Terdapat perbedaan yang cukup signifikanantara bahasa Arab dan bahasa Indonesiadalam lafal lambang bunyi. Penulis telahmemaparkan perbedaan tersebut menurut D.Hidayat dalam Majalah Ekspresi (lihatPenggunaan Kosakata Bahasa Arab diIndonesia). Usaha yang tepat untuk mengatasihal tersebut dalam pengindonesiaan katabahasa adalah mencari lambang bunyi dalambahasa Indonesia yang paling dekat denganlambang bunyi bahasa Arab tersebut.

Dalam kasus (a), huruf (zal) biladiindonesiakan menjadi <z> bukan <j>. Disamping itu, huruf (zai) diindonesiakanmenjadi <z> sehingga penulisan yang benaradalah izin dengan <z> bukan ijin. Begitupunkata lainnya seperti azan, zikir, dansebagainya. Adapun dalam kasus (b), kataasas ( ) ditulis dengan huruf sin ( ),yang jika diindonesiakan menjadi <s>,sehingga penulisan yang benar adalah asasbukan azas.

Sannin yoreba monju no chie (Membahas suatu masalah tidak dapat dilakukan satu orang saja. Jikadilakukan beberapa orang akan memb uahkan ide cemerlang).

Page 12: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

12 - Ekspresi Volume IV No. 7

Selanjutnya, dalam kasus (c), kata kurbanatau korban berasal dari qurban ( ).Dalam perkembangannnya kata ini diserapsesuai dengan ejaan dan perkembanganmaknanya. Jadi, menurut Sugono (op.cit) demikecermatan penggunaannya, bila satu kata

yang bisa memiliki makna berbeda, dalampenulisannya bisa saja berbeda. Misalnya,kambing kurban dan korban lalu lintas.Begitupun pada kata lain yang memiliki kasusyang sama seperti berkah dan berkat, fardudan perlu, rida dan rela, dan sebagainya.

Berikut ini contoh kata-kata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia:

AkbarIbadah

MaklumSenin

DaerahTertibHaji

KabarKamis

KhawatirAzab

Lezat (Nyam Nyam)Setan

SarikatInsafSalat

DaruratLafalRalat

MakamMutlakFaedah

Fitrah, dsb.

Akbaar‘IbaadahMa’luumIsnainiDa’irahTartibHajji

KhobarKhomiis

Khowaatir‘AzaabLazzahSyaitonSyarikah

InsofSholat

DharurohLafazGalat

MaqomMutlaaqFa’idahFitroh

(Sudarno,1990: 63-85)

Bahasa IndonesiaBahasa Arab Pelafalan

Ketakutan besar kita bukanlah karena kita kekurangan, tetapi kekuatan kuat melampauibatas.—Marianne Williamson

Page 13: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 13

Eksistensi Makna Kata SerapanTerdapat suatu pertanyaan berkaitan denganfenomena yang menarik dari arus globalisasisaat ini adalah apakah teori ilmiah tentangperubahan dapat dijadikan sebagai ukurandalam menganalisis suatu takrif kosakatadalam eksistensinya, misalnya kosakatabahasa Arab ‘ulama’ yang telah menjadikosakata bahasa Indonesia, dikarenakankeawaman masyarakat terhadap takrif ulamayang sebenarnya, takrif dan pengertian ulamayang kurang jelas telah menjadikanmasyarakat sukar membedakan istilah kyai,dai, ustaz, dan ulama itu sendiri. Seakan-akansemua istilah tersebut memiliki takrif yangsama.

Eksistensi yang sebenarnya mengatakanbahwa ulama adalah manusia yang selalutakut kepada Tuhannya (disebut dalam Al-Quran) dan pewaris nabi (disebut dalamhadits). Tetapi bagaimana dengan lahirnyaberbagai istilah ulama elit, ulama politik, danulama corporate? Perubahan sikap danperilaku para penerima gelar ulama itulah yangmenimbulkan suara miring di tengahmasyarakat. Inilah yang juga dipertanyakanoleh Al-Munawwar (2003:4) dalam makalah-nya yang mempertanyakan peran ulama dalammenghadapi perubahan.

SimpulanKosakata bahasa Arab diserap ke dalambahasa bahasa Indonesia dengan hanyadiubah seperlunya agar ejaan dalam bahasaIndonesia masih dapat dibandingkan dengan

ejaan dalam bahasa aslinya. Hal tersebutdiupayakan karena terdapat perbedaan yangcukup signifikan antara bahasa Arab danbahasa Indonesia dalam lafal lambang bunyi.Suatu kata dianggap menjadi bahasaIndonesia bila kata tersebut sudah dimasukkandalam kumpulan bahasa tulis atau kamusbahasa Indonesia yang sudah pernah di-publikasikan atau dilihat umum.

Banyaknya kosakata serapan dari bahasaArab ke dalam bahasa Indonesia turut men-jadikan bahasa Arab akan terus lestari danjauh dari kepunahan, di samping jaminan lang-gengnya bahasa Arab karena menjadi bahasakitab suci Al-quran (“Sesungguhnya Kami yangmenurunkan Al-Quran dan Kami pula yang akanmenjaganya”). Wallahu A’lam. Semoga. [ ]

Orang tak akan sabar beringsut-ingsut jika ia merasakan desakan di dalam dirinya untukterbang melesat.—Helen Keller

Pustaka AcuanAhmed, Akbar S. 1997. Living Islam. Bandung: Mizan.Al-Munawwar, Said Agil Husein, 2003. Ulama dan

Perubahan. Jakarta: MUI Jakarta.Evers, Hans-Dieter.1995. Budaya Pasca Modern dan

Perluasan Ekonomi Pasar. Bangi: UnversityKebangsaan Malaysia.

Ghozi, Ahmad. 2006. Penggunaan Kosakata BahasaArab di Indonesia. Jakarta: Majalah Ekspresi, PPPGBahasa, Depdiknas.

Kunio,Yoshihara. 2001. Globalization and NationalIdentity. Bangi: Unversity Kebangsaan Malaysia.

Sudarno, 1990. Kata Serapan Dari Bahasa Arab.Jakarta: Arikha Media Cipta.

Sugono (ed.), dkk, Dendy. 2003. Buku Praktis BahasaIndonesia 2, Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas.

Warta Kota, 27 Pebruari 2006.

Penulis adalah Widyaiswara Bahasa Arab PPPGBahasa.

Seluruh staf dan karyawan PPPG Bahasa mengucapkanselamat datang dan selamat bertugas kepada

selaku Kepala PPPG Bahasa yang baru. Semoga kehadirannyadapat lebih memajukan lembaga tercinta kita.

DR. Muhammad Hatta, M.Ed

Page 14: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

14 - Ekspresi Volume IV No. 7

ARTIKEL

PengantarTes, sebagaimana di-ketahui, merupakan se-kumpulan pertanyaan,pernyataan, atau tugasyang sistematik yangmemerlukan respon daripeserta ujian (siswa)

dalam rangka keberukuran keterampilan,pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atauminat yang dimilikinya (Widiatmoko, 2004: 5).

Istilah tersebut apabila dirujuk padasejarah perkembangannya sesungguhnyamencakupi alat ukur tes yang memerlukanrespon dikotomi (betul-salah) dan yangmemerlukan respon berjenjang. Yang terakhirini bertalian dengan skala. Dikenalilah skalaLikert, semantik diferensial, skala Guttman(analisis skalogram), skala Coombs, skalaThurstone, dan sebagainya (Naga, 1992). Baikyang memerlukan respon dikotomi maupunkontinum tersebut, keduanya bertalian denganatribut dari orang, objek, dan peristiwanya.

Dengan demikian, dikenal istilah hasilbelajar siswa (atribut dari orang), sikap siswa(atribut dari orang), kedalaman ilmu (atribut dariobjek), kecepatan penyampaian isi pidato(atribut dari peristiwa), dan sebagainya.

Seiring dengan pandangan strukturalispsikometris, tes berrespon dikotomi menjadi

Mengapa dan Bagaimana Tes Bahasayang Baik: Suatu Pengenalan

Oleh Widiatmoko

dominan. Ini kemudian lebih dikenal sebagaites pilihan berganda. Ditilik dari teori tes klasik,tes tersebut memiliki banyak kelemahan didalam desain dan konstruksinya. Ditilik dariteori responsi butir, ia banyak kelebihannya.Kelemahan-kelemahan itu antara lain berupaketergantungan responden dari butir-butirnya,ketergantungan butir dari para responden,statistik butir berubah-ubah, dan sebagainya.

Sedangkan kelebihan-kelebihannyamencakupi: pembebasan ketergantunganresponden dari butir-butirnya, pembebasanketergantungan butir dari para respondennya,butir bersifat unidimensi, dan karakteristik butirselalu berada pada skala yang sama dengankarakteristik respondennya yang ditunjukkandengan nilai statistik yang konstan (Hulin,Drasgow, & Parsons, 1983).

Dalam perkembangannya, baik teori tesklasik maupun teori responsi butir, keduanyasecara simultan mempengaruhi disiplin ilmupengetahuan lainnya. Satu di antara merekaadalah ilmu bahasa. Dengan demikian,dikenalilah istilah tes bahasa. Tes bahasadalam uraian ini hanya bertalian dengan teorites klasik.

Mengapa Tes Bahasa DiberikanDi dalam banyak literatur tes bahasa,ditemukan sejumlah macam tes bahasa.

Une bone vision de la vie cree une bonne action, et une bonne action produt un bon sentiment (Dengan visihidup yang baik dan kegiatan yang baik akan tercipta perasaan yang baik).

Page 15: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 15

Namun secara mendasar, sebelum tesdiberikan kepada para peserta, dikenali secarabaik alasan-alasan mengapa suatu tesdiberikan. Heaton (1990) menyajikan beberapaalasan mengapa suatu tes diberikan, antaralain: untuk mencari kemajuan belajar,memotivasi belajar, menemukan kesulitanbelajar, mengetahui prestasi belajar, menge-tahui tingkat kemampuan, menyeleksi calonpembelajar, dan mengetahui kelancaranberbahasa.

Apabila tes diberikan dengan alasan untukmencari kemajuan belajar siswa, tes tersebutadalah progress test. Jenis tes ini memilikikarakteristik, seperti kecenderungan 80%-90% terdapat nilai B (baik) atau A (baik sekali),mencakupi materi yang tidak banyak dalamrentang waktu belajar yang pendek, diberikandengan sedikit tidak formal. Jenis tes ini jugadapat dimaksudkan untuk mencari kesulitanbelajar para siswa.

Ini bermakna bahwa tes ini selain sebagaialat untuk memotivasi belajar juga untuk men-cari materi-materi yang masih lemah dikuasai.Harapan bahwa nilai sebagian besar siswatinggi, ternyata yang ditemui sebaliknya, makates ini pun digunakan sebagai alat ukur untukmendeteksi kesulitan belajar. Dengandemikian, siswa mampu melakukan perbaikandalam masa remedial teaching.

Sedangkan jenis tes yang dimaksudkanuntuk mengetahui prestasi belajar siswa, tesformatif atau tes sumatif atau lebih dikenaldengan tes tengah semester atau tes akhirsemester biasa diberikan. Karakteristikantarkeduanya sedikit berbeda. Tes formatifmencakupi jumlah materi yang lebih sedikitdibandingkan dengan yang ada pada tessumatif. Tes formatif diberikan dalam rentangwaktu yang lebih pendek dari suatu programpembelajaran, sedangkan tes sumatif

diberikan dalam rentang waktu yang lebih lamadari suatu program pembelajaran.

Tes formatif diberikan selama prosespembelajaran, sedangkan tes sumatif dibe-rikan pada akhir program. Meskipun terdapatperbedaan, kedua jenis tes tersebut juga me-miliki kesamaan, yakni kedua jenis tersebutdiberikan dalam keadaan yang lebih formal,memiliki kecenderungan rentangan nilai yangmerata dari terrendah hingga tertinggi danberdistribusi normal.

Ada kalanya suatu tes diberikan sebelumproses pembelajaran. Jenis tes ini meliputi tesseleksi dan tes penempatan. Tes seleksi ber-tujuan untuk memilih calon pembelajar yangterbaik. Selain itu, tes ini juga memiliki karak-teristik, seperti menggunakan acuan penilaiankriteria, mencakupi jumlah materi yang bersifatumum dan luas, membutuhkan waktu yangtidak sebentar untuk memenuhi jumlahpembelajar, dan lebih memberatkan pihakpenyelenggara karena pada suatu saat tidakdiperoleh calon pembelajar yang terbaik.

Sebaliknya, tes penempatan adalah tesyang bertujuan untuk memilih calon pem-belajar sesuai dengan tingkatnya, misalnyatingkat mahir, tingkat semenjana, tingkatdasar, dan sebagainya. Biasanya yang seringmenggunakan jenis tes ini adalah penye-lenggara kursus bahasa. Namun, tidak me-nutup kemungkinan jenis tes ini dipadukandengan jenis tes seleksi. Ini dapat dilakukanapabila penyelenggara tes memiliki calonpembelajar dalam jumlah yang sangat banyak,sedangkan yang dibutuhkan hanya separonya.

Dengan demikian, tes seleksi dilakukanuntuk mencari separo calon pembelajar ter-baik. Selain itu, dari separo jumlah pesertayang diterima tersebut, diklasifikasikanmenurut nilai capaian yang mereka dapatkan,misalnya 20 pembelajar bernilai terbaik berada

Aset manusia yang paling berharga dalam adalah sikap positif.—Bobbi DePorter

Page 16: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

16 - Ekspresi Volume IV No. 7

di kelas A, 20 berikutnya di kelas B, danseterusnya.

Ada juga tes yang diberikan tidak padaawal, proses, dan akhir program, melainkanberdiri sendiri. Jenis tes ini lazim ditemui,seperti proficiency test. Tes ini bertujuan untukmengetahui kemahiran berbahasa seseorang.Biasanya seseorang yang melakukan tes inipernah belajar bahasa tersebut dalam kurunwaktu tertentu. Tes ini mencakupi Test ofEnglish as a Foreign Language (TOEFL), Testof English for International Communication(TOEIC), dan sebagainya. Tes pertama di-maksudkan untuk tujuan akademik,sedangkan tes kedua untuk tujuan vokasional.

Bagaimana Tes Bahasa yang BaikAgar tes bahasa dapat digunakan sebagai alatukur, ia harus memenuhi persyaratan, yangmeliputi reliabilitas dan validitas.

Reliabilitas suatu tes, menurutNurgiyantoro (1995), berarti bahwa testersebut bersifat konsisten. Ia bermaknabahwa hasil ukur tes kurang lebih samadengan sesuatu yang diukurnya meskipun testersebut diberikan di dalam kurun waktu atauoleh penguji yang berbeda. Naga (2002)mendefinisikan reliabilitas sebagai tingkatkecocokan antara hasil ukur dan keadaansesungguhnya pada responden.

Di dalam literatur, disebutkan ada banyakjenis reliabilitas yang dapat digunakan. Inimencakupi jenis konsistensi internal,stabilitas, dan ekivalensi. Konsistensi internalterdiri atas pilah paruh Spearman Brown,koefisien Alpha Cronbach, Kuder-Richardson20 (KR-20), Kuder-Richardson 21 (KR-21).Stabilitas terdiri atas uji-uji ulang. Sedangkanekivalensi terdiri atas uji-uji setara.

Pertama uji pilah paruh (split half)dilakukan dengan cara memisahkan skor hasil

tes ke dalam kelompok ganjil dan kelompokgenap. Kemudian dilakukan perhitunganjumlah skor kelompok ganjil dan jumlah skorkelompok genap. Kedua jumlah skor tersebutdikorelasikan untuk mendapatkan koefisienkorelasi (r). Akhirnya koefisien korelasi seluruhtes dapat dihitung dengan rumus r = (2xr)/(1+r),di mana r adalah reliabilitas. Dalam peng-ujiannya, dapat ditemukan berbagai macamkoefisien.

Salah satu di antara mereka adalahkoefisien Alpha Cronbach. Ini diterapkan padates yang memiliki skor berskala atau politomi.Ini bermakna bahwa skor tes itu memilikisejumlah kemungkinan yang berjenjang,misalnya 1-5 atau yang lain bergantung padamaksud penyusunannya. Pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan koefisienreliabilitas Alpha Cronbach ini biasanyabertalian dengan sikap, minat, motivasi, danlain-lain yang jawabannya berskala. Rumuskoefisien Alpha Cronbach adalah r = [K/(k-1)]x [1-(SSi2)/(St2)], K adalah jumlah butir, SSi2adalah jumlah variansi butir, St2 adalah variansitotal. Selain itu, dapat juga dihitung koefisienKuder Richardson 20 dan 21 (KR-20 dan KR-21).

Pengujian reliabilitas dengan meng-gunakan KR-20 dan KR-21 dilakukan denganmembandingkan skor butir-butir tes. Apabilabutir-butir tes menunjukkan tingginya tingkatkecocokan, disimpulkan bahwa tes tersebutakurat atau mengukur secara akurat. Peng-gunaan KR-20 menghasilkan koefisien lebihbesar daripada yang dengan menggunakanKR-21. KR-20 juga lebih rumit. Tetapi jikauntuk menguji tes yang bersifat heterogen danmencakupi berbagai pokok bahasan, KR-20lebih direkomendasikan.

Sebaliknya KR-21 sekalipun lebih seder-hana dan mengukur secara lebih akurat dalam

Kikuwa ittoki no haji kikanu wa isshou ni haji (Jangan malu untuk bertanya).

Page 17: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 17

memberikan penafsiran, ia tidak mampumenguji alat tes yang heterogen. Rumus KR-20 adalah r = [n/(n-1)] x [1-(Spq)/(S2)], n adalahjumlah butir, p adalah proporsi jawaban betul,q proporsi jawaban salah, dan S2 variansi.Sedangkan rumus KR-21 adalah r = [n/(n-1)]x [1-{ì(n-ì)}/{nS2}], ì adalah rataan (means).

Kedua adalah uji-uji ulang. Teknik inidigunakan untuk memperkirakan tingkatstabilitas tes dengan melakukan kegiatanpengukuran dua kali pada tes yang sama ke-pada siswa yang sama. Hasil tes pertama dankedua kemudian dikorelasikan. Apabilakoefisien korelasi (r) tinggi, tes yang diuji-cobakan dinyatakan stabil atau reliabel.

Teknik uji-uji ulang memiliki beberapakelemahan, antara lain: sulit untuk meng-hilangkan pengaruh jawaban tes yangpertama, adanya kemungkinan faktor-faktoryang mempengaruhi hasil tes kedua (misalnyaberupa meningkatnya kemampuan siswasebagai hasil belajar), sulit menciptakan duakondisi penyelenggaraan dua kali tes, me-nuntut siswa mengalami dua kali tes yangdirasa kurang menguntungkan dan mem-beratkan siswa.

Ketiga adalah uji-uji setara. Pengujiantingkat reliabilitas tes dengan uji-uji setaradilakukan terhadap dua perangkat tes yangsetara. Kedua tes tersebut memiliki jumlahbutir, susunan, tingkat kesulitan, dan tujuanpengukuran yang sama. Ini dilakukan dengancara mengujicobakan kedua tes tersebutkepada subjek yang sama, kemudian hasilnyadikorelasikan. Pengujian ini hampir samadengan uji-uji ulang. Tetapi, yang membedakanadalah bahwa uji-uji setara terdiri atas duaperangkat tes yang berbeda.

Selain syarat reliabilitas, suatu tes jugadituntut memenuhi syarat validitasnya. Naga(2002) mendefinisikan validitas sebagai ke-

cocokan antara alat ukur dan sasaran ukur.Harrison (1983) mendefinisikan validitassebagai sejauh mana alat ukur mampu meng-ukur apa yang seharusnya diukur.

Secara umum, validitas terdiri atasvaliditas isi, validitas kriteria, dan validitaskonstruk. Meskipun demikian, sebagian ahlimembagi validitas menjadi validitas isi,validitas prediktif, validitas serentak, danvaliditas konstruk.

Pertama, validitas isi menunjuk padapengertian apakah alat ukur tes itu memilikikesesuaian dengan tujuan dan deskripsi bahanajar. Apabila butir-butir tes secara jelasdimaksudkan untuk mengukur tujuan-tujuantertentu dan mewakili bahan yang diajarkan,dikatakan tes tersebut memiliki validitas isi.

Pemenuhan validitas isi tersebut biasanyadilihat dari ketersediaan kisi-kisi yang baikyang dipakai sebagai dasar penyusunan butir-butir tes di samping juga ketepatan masing-masing butir itu sendiri. Validitas isi padadasarnya tidak memerlukan perhitunganstatistik. Dengan demikian, sebenarnyavaliditas isi hampir sama dengan validitaswajah yang hanya memperhatikan kesesuaianelemen-elemen yang harus dipenuhi dalamkisi-kisi tes.

Kedua adalah validitas konstruk. Validitasini bertalian dengan konstruk atau konsepbidang bahasa atau bidang lainnya yang akandiuji validitasnya. Ia menunjuk pada pengertianapakah tes yang disusun itu telah sesuaidengan konsep ilmu yang diteskan tersebut.Untuk menentukan tingkat validitas konstruk,penyusunan butir dilakukan dengan men-dasarkan diri pada kisi-kisi. Dalam praktiknya,jenis validitas konstruk digunakan untukmempertimbangkan tingkat validitas butir yangbertalian dengan masalah sikap, motivasi,

Le monde que tu vis existe dans ton esprit, alors change ton monde en changeant ton esprit (Duniamu adadalam benakmu maka ubahlah duniamu dengan mengubah cara berpikirmu).

Page 18: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

18 - Ekspresi Volume IV No. 7

minat, dan lain-lain yang menggunakan skalabertingkat.

Ketiga adalah validitas kriteria. Validitas inimenunjuk pada pengertian seberapa jauhsiswa yang sudah diajarkan bidang bahasaatau bidang lainnya menunjukkan kemampuanyang lebih tinggi daripada mereka yang belumdiajarkan.

Naga (2002) menyebutkan validitas inibertujuan untuk menentukan kecocokanantara hasil ukur berdasarkan pada sasaranukur prediktor dan sasaran ukur kriteria. Hasilukur atau skor prediktor merupakan hasil ukuryang diperoleh melalui penerapan alat ukurpada subjek yang validitasnya diperiksa.Sedangkan hasil ukur kriteria merupakanacuan untuk melihat kecocokannya denganhasil ukur prediktor.

Sebagaimana diketahui, validitas ini tediriatas validitas serentak dan validitas prediksi.Validitas serentak merupakan validitas di manahasil ukur kriteria dan hasil ukur prediktor terjadipada waktu yang sama. Sedangkan validitasprediksi merupakan validitas di mana hasil ukurkriteria terjadi kemudian setelah hasil ukurprediktor diketahui. Dengan demikian, secarasederhana dapat dikatakan bahwa agar tesbahasa memenuhi kriteria yang baik, seyogya-nya ia memenuhi syarat valid dan reliabelnya.

PenutupMembincangkan tes tidak akan lepas darisejarah perkembangannya. Diselusuri darisejarahnya, suatu tes bertalian dengan jenistes yang memiliki respon dikotomi dan yangmemiliki respon kontinum (politomi/ber-jenjang). Tes bahasa yang berkembang saatini tentu memiliki keterpengaruhan dari itusemua. Tarik ulur pengaruh antara teori tesklasik dan teori responsi butir menjadikan tesbahasa menjadi menarik untuk selalu dikaji.

Kajian tes bahasa dalam pandangan teoriresponsi butir akan sangat banyak membutuh-kan waktu dibandingkan dengan kajian tesbahasa dalam pandangan teori tes klasik.Namun demikian, tes bahasa dalam pan-dangan teori tes klasik pun masih seringdiadun oleh para pakar pendidikan yangberkecimpung di wilayah ini. Secara praktis,kelemahan-kelemahan tes bahasa dalampandangan ini dapat ditutupi oleh kriteriumpersyaratan yang mencakupi validitas danreliabilitasnya. [ ]

Penulis adalah Widyaiswara Bahasa InggrisPPPG Bahasa.

Pustaka RujukanHarrison, Andrew. A Language Testing

Handbook. London: Macmillan Press.1983.

Heaton, J.B. Classroom Testing. London:Longman Group. 1990.

Hulin, C.L., Drasgow, F., & Parsons, C.K.(1983). Item response theory: Applicationto psychological measurement.Homewood, Illinois: Dow Jones-Irwin.

Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor padaPengukuran Pendidikan. Jakarta:Gunadarma. 1992.

Naga, Dali S. Teori Tes dan Pengukuran.Kertas kerja disajikan pada kuliah ProgramDoktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,Universitas Negeri Jakarta. 2002.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian dalamPengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE. 1995.

Widiatmoko. (2004). Language Assessment:Bahan Ajar Diklat Tingkat Dasar GuruBahasa Inggris Sekolah Menengah Atas.Jakarta: PPPG Bahasa.

Il faut aimer ce que i'on a (Kita harus mencintai apa yang kita miliki).

Page 19: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 19

ARTIKEL

Rabu, 2 Agustus 2006 lalu, kami dari jurusanBahasa Perancis PPPG Bahasa menghadiriseminar dengan tema “Pentingnya MemahamiKeanekaragaman Budaya Antarbangsa”. Acaraini digelar atas prakarsa Sekolah TinggiPariwisata (STP) Trisakti yang diketuai Dra.Diana Siti Budiasih.

Seminar itu ditujukan khususnya untukmenambah wawasan para praktisi bidangpengajaran bahasa khususnya dalam menguasaibudaya lintas bangsa yang akan atau sedangdiajarkan di instusinya masing-masing. Dalamhal ini undangan yang hadir didominasi olehpara pengajar SMK dari empat bahasa asingyaitu bahasa Perancis, bahasa Inggris, bahasaMandarin, dan bahasa Jepang.

Seminar berlangsung lambat pada awalacara. Hal ini karena keterlambatan acara yangbaru dimulai sekitar pukul 09.00 wib.Sementara jadwal acara yang diberikan panitiakepada kami seharusnya telah dimulai sejakpukul 08.30. Selamat datang di Indonesia.Hasrat ingin mengubah mental bangsa untukmenerapkan kedisiplinan. Akan tetapi, apa maudikata, jika tidak dimulai dari diri sendiri,mulai dari hal kecil dan mulai sekarang juga,ketidakdisiplinan ini akan terus berlanjut.Entah kapan Indonesia bisa menjadi bangsayang memberikan manfaat sebanyak-banyaknyabagi peradaban umat manusia.

Presentasi pertama dibawakan oleh wakilatase kebudayaan Perancis Service deCoopération et d’action Culturelle (SCAC),Bapak Dominique Roubert, yang membacakanceramah dua halamannya tentang lintas budaya.

Pentingnya Memahami Keanekaragaman BudayaPentingnya Memahami Keanekaragaman BudayaPentingnya Memahami Keanekaragaman BudayaPentingnya Memahami Keanekaragaman BudayaPentingnya Memahami Keanekaragaman BudayaAntarbangsa: Sebuah Laporan KegiatanAntarbangsa: Sebuah Laporan KegiatanAntarbangsa: Sebuah Laporan KegiatanAntarbangsa: Sebuah Laporan KegiatanAntarbangsa: Sebuah Laporan Kegiatan

“Memahami pentingnya kebudayaanantarbangsa berarti pengakuan atas eksistensiYang Lain”, (Roubert, Dominique; hal 1;Makalah Memahami Pentingnya KebudayaanAntarbangsa). Akhirnya, presentasi pertamaberakhir setelah dibuka tiga pertanyaan dari tigaorang penanya, serta tanggapan dari ibu Dra.Mardiani Bahasoan, M.Hum., yang telahberpengalaman tinggal di negeri Perancis.Menilai bahwa orang Indonesia masih menjadihal yang membuat paranoid orang Peranciskarena mayoritas penduduk Indonesiaberagama Islam. Ini berarti perlu sosialisasi dankomunikasi bagaimana penduduk muslimIndonesia berperilaku, baik dengan bangsanyasendiri maupun dengan bangsa lain yangberbeda agama dan kebudayaannya. Upaya inidapat diwujudkan jika semakin banyak dutabangsa, dalam hal ini pelajar Indonesia yangmempelajari bahasa Perancis ataupun menuntutilmu langsung ke negeri Perancis sana. Sebab,dalam mempelajari bahasa suatu bangsa, tidakakan terlepas dari pembelajaran kebudayaanbangsa pengguna bahasa tersebut.

Selama pemaparan presentasi pertamawaktu serasa enggan beranjak, dan mengundangrasa kantuk, karena pemaparan hanyamangandalkan lembar makalah tanpa alatperaga lain ataupun tampilan slide. Terasa benarsebagai komunikasi satu arah. Karenaketerbatasan waktu, hanya tiga orang penanyasaja yang dapat mengemukakan pendapatnyadari sekitar 150 orang peserta seminar.

Di akhir presentasinya Bapak DominiqueRoubert bercerita tentang le Conte de

Oleh Neneng TsaniNeneng TsaniNeneng TsaniNeneng TsaniNeneng Tsani

Kein Meister ist vom Himmel gefallen (Tidak ada keahlian yang datang dari langit).

Page 20: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

20 - Ekspresi Volume IV No. 7

l’Éléphant, yaitu tentang sekelompok orangbuta yang diperkenalkan pada seekor gajah.Mereka diberi kesempatan untuk memegangbagian tubuh gajah. Ada yang memegangbelalainya saja, kakinya saja atau bahkanekornya saja. Begitu juga kita, dalammemahami kebudayaan sebuah bangsa,mungkin tidak akan pernah bisa secarasempurna, tetapi paling tidak bisa mendekatibentuk “gajah” yang sebenarnya. Memahamisebuah budaya bukan berarti menilai benar atausalah tetapi mencari tahu latar belakangmengapa kebudayaan tersebut bisa terbentuk.Sehingga yang terjadi adalah empati, turutmerasakan apa yang melatari adanya budayatersebut.

Rehat kopi membuat peserta kembali segaruntuk menerima presentasi kedua yangdisampaikan oleh Ibu Barbara Susan Johnson,Member of The Board of Management/Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika(PPIA). Tanpa lembar makalah Ibu Barbaracukup percaya diri menyapaikan pendapatnyatentang budaya Amerika, yang sesungguhnyaadalah campuran dari pendatang yang berasaldari benua Eropa. Beliau mencontohkandirinya yang berdarah Skotlandia dan Persia.Pertanyaan muncul setelah Bu Barbaramemberi kesempatan kepada peserta untukberdiskusi kelompok yang masing-masingberanggotakan 10 orang. Dari diskusi tersebutdimunculkan pertanyaan yang paling banyakdiajukan kelompok yaitu tentang gaya hiduporang Amerika yang bebas dan sering bergantipasangan bahkan perceraian bukan merupakanhal yang asing terjadi. Tetapi dengan bijak BuBarbara mengatakan bahwa sebagai orang tuadirinya berharap anak-anak perempuannya akanmenjaga kegadisannya sampai menikah nanti.Bagaimana dengan anak laki-laki?

Namun, jika dilapangan sudah sulitmendapatkannya maka itu adalah konsekuensidari sebuah negara liberal, yang menjunjungtinggi hak individu tanpa pengontrolan yangberarti secara konstitusi. Seperti hidup bersama

tanpa ikatan pernikahan di Amerika sana adalahlegal karena negara tidak mengurusinya danmengimplementasikannnya dalam undang-undang. “Hal ini tidak serta merta bahwaperkawinan satu bangsa bahkan satu etnis pundapat menjamin tidak akan terjadi perceraian,”demikian menurut ibu Barbara. Dapatdigarisbawahi bahwa secara hati nurani orangAmerika pun inginnya memiliki generasi mudayang hidup dengan bersih.

Beralih ke stereotip, pandangan yangbelum tentu benar-salahnya, bahwa orangAmerika selalu ingin mencampuri urusan oranglain. Dikomentari oleh Ibu Barbara bahwapernyataan itu lebih cocok bila dilihat darisudut pandang politik. Dan, bangsa Amerikamembuktikan kestandargandaannya. Secaraindividu mereka tidak ingin urusannnyadicampuri orang lain, dengan menabukanpertanyaan seperti “Berapa umur Anda?”,“Berapa gaji Anda?”, dan “Apakah Andamemiliki anak?”.

Akan tetapi, di lain pihak secara negara iamerasa menjadi polisi dunia yang berhakmengambil keputusan apakah sebuah negaralayak diserbu atau tidak, layak di embargo atautidak, bahkan pemimpin negara tersebutapakah layak memerintah ataukah perludikudeta. Dan Bu Barbara hanyamenggendikkan bahunya bahwa hal ini, politik,tidak menjadi wilayah kekuasaannya untukmemberikan jawaban.

Walaupun hanya mengandalkan pemaparanlisan Ibu Barabara mendapat sambutan yangistimewa dari peserta seminar karenametodenya yang menyegarkan. Selama diskusikami tidak sedetik pun terlelap.

Sekitar pukul satu, tengah hari, kamimengikuti presentasi ketiga yang disampaikanoleh Bapak Sidharta Wirahadi Kusumah,seorang koordinator bahasa Mandarin seluruhIndonesia. Beliau memaparkan tentang sejarahmasuknya etnis tionghoa yang didominasi olehtiga suku yaitu: Kanton, Fu Chien, danHokkian. Asimilasi kebudayaan Cina di

Rien n'est difficile quand on travaille avec une bonne volonte et collaboration (Tak ada yang sukarkalau kita bekerja dengan kemauan yang tulus dan kerja sama yang baik).

Page 21: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 21

Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik suksessaat mereka memutuskan untuk menyerah.—Thomas A. Edison

Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)Bahasa yang baru, DR. Muhammad Hatta, M.Ed., tengahmenandatangani surat serah terima kepala pusat (3/7)disaksikan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan danPelatihan Sumarna Surapranata, Ph.D bertempat diGedung Serba Guna PPPG Bahasa.

Kepala PPPG Bahasa DR. Muhammad Hatta, M.Ed,terlihat tengah memimpin rapat penyusunan

APBNP (26/7) didampingi Direktur BindiklatSumarna Surapranata, Ph.D di Ruang Sidang

Kepala Pusat PPPG Bahasa.

Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)Bahasa yang lama, Drs. Achmad Dasuki, M.M.,M.Pd., tengah menandatangani nota kerja samapengembangan program diklat guru bahasa (6/5)dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) yangdiwakili Rektor Unnes Dr. H.A.T Soegito, S.H., M.Pddi Kampus Unnes.

Page 22: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

22 - Ekspresi Volume IV No. 7

Doa adalah nyanyian jiwa yang akan mengantarkan kita pada singgasana keagungan Tuhan meskipundi dalamnya terhimpit nyanyian seribu jiwa.—Kahlil Gibran

Para peserta pendidikan dan pelatihan luarnegeri dari propinsi Jambi yang akandiberangkatkan ke Selandia Baru tampak sedangberfoto bersama (30/6) di Ruang Sidang Kapusdengan Kepala PPPG Bahasa yang lalu, Drs.Achmad Dasuki, M.M., M.Pd.

Sastrawan terkenal Taufik Ismail tengah memberimateri pada diklat Membaca, Menulis, dan

Apresiasi Sastra (MMAS) Guru Bahasa IndonesiaSD (16/6) di PPPG Bahasa.

Mr. Suzuki Mitsuru perwakilan dari The JapanFoundation tengah menyematkan tanda

peserta kepada salah seorang peserta diklatguru bahasa Jepang (13/7) yang

diselenggarakan oleh PPPG Bahasa.

Page 23: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 23

Idza kana al-kalam min fiddah, fa as sukut min al-ahzab (Jika berbicara itu adalah perak, diamitu adalah emas).

Kepala Bidang Pelayanan Teknis PPPG Bahasa Drs. AgusSuhardono, M.Si, melepas tanda peserta wakil pesertaPraktik Kerja Lapangan (PKL) Bahasa Inggris KabupatenCilacap (26/7) sekaligus memberikan STTPL sebagaitanda selesainya praktik bagi guru bahasa Inggris tersebut.

Para calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkunganPPPG Bahasa yang berjumlah sebelas orang terlihatsedang diambil sumpahnya (12/6) oleh Drs. Achmad

Dasuki, M.M, M.Pd (kapus lama) bertempat di RuangSidang Widyaiswara PPPG Bahasa.

Para peserta diklat bahasa Mandarin tampak seriusmenyimak materi yang diberikan para penatar diruang kelas PPPG Bahasa. Diklat ini (16/6) menjadiawal bagi PPPG Bahasa yang baru membuka jurusanBahasa Mandarin sebagai sasaran diklat.

Page 24: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

24 - Ekspresi Volume IV No. 7

Ilmu itu lebih berharga daripada harta karena ilmu akan menjagamu, sedangkan kamumenjaga harta.—Ali bin Abi Thalib

Para peserta diklat Information and ComminicationTechnology (ICT) untuk pembelajaran bahasa danjaringan sekolah internasional sedang mengikuti

salah satu materi diklat (14/7) di laboratoriumkomputer PPPG Bahasa.

Guru-guru yang mengikuti diklat bahasa Arabguru SMA dan MA menyempatkan diri berfotobersama sejenak (25/7) di sela jadwal diklat yangpadat di depan Gedung Utama PPPG Bahasa.

Dengan diselingi canda tawa, para anggota Korps ZeniPenjinak Bahan Peledak (Jihandak) begitu antusias

mengikuti kursus bahasa Inggris di PPPG Bahasa (15/6).Program ini menjadi bukti kepedulian dan kerja sama

PPPG Bahasa dengan lingkungan sekitarnya.

*Semua foto oleh Yusup Nurhidayat, kecuali foto penandatanganankerja sama dengan Unnes diambil dari dokumentasi PPPG Bahasa.

Page 25: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 25

Indonesia berlangsung secara alamiah. Hal initerbukti dengan penyebaran etnis Cina diseluruh wilayah indonesia. Merekamengadpatasi budaya setempat dengan baik.Contohnya, etnis Cina yang tinggal di daerahJawa menggunakan bahasa Jawa untukberkomunikasi dan menjalankan sebagian ritualyang juga dilakukan oleh orang Jawa.

Selain itu Cina juga terkenal dengan citarasa masakannya yang mendunia. Hal inimembuktikan bahwa Cina sebagai negaraterbesar ketiga setelah Rusia dan Kanada, danmembuktikan dirinya juga menjadi negara yangmenglobal.

Sesi terakhir ditutup oleh pemaparan IbuFukuda Chiaki, S.T., seorang Assistant ResidentRepresentative JICA. Makalah tiga lembarnyaberisi tentang pengalamannya sebagai turisJepang di Indonesia. Beliau mengambil tigapoin utama karakteristik turis Jepang, yaitu:1. Internet

Orang Jepang lebih suka mengakses untukmencari tahu di mana lokasi wisata yangmenarik, hotel yang bagus, makanan yangenak atau tidak enak melalui posting mulutke mulut yang dalam Bahasa Jepang disebut“Kucikomi”. Kucikomi ini sangat efektifkarena dipercayai sebagai informasi yangdidapat atas dasar pendapat orang Jepangjujur. (Chiaki, Fukuda; hal. 1; MakalahPentingnya Memahami KeanekaragamanBudaya Antarbangsa).

2. ProtesKebanyakan orang Jepang jarangmengeluarkan protes kepada staf hotellangsung. Hal ini dikarenakan:♦ Orang Jepang umumnya tidak begitu

fasih berbahasa Inggris apalagi bahasaIndonesia.

♦ Dalam kebudayaan Jepang, melakukanprotes kepada orangnya secara langsung

dinilai sebagai suatu tindakan yangkurang sopan.

♦ Biasanya agen wisata atau pemandunyaakan melayani langsung permohonandan keinginan para wisatawan Jepangtersebut.

3. Tip♦ Di Jepang, memberikan uang tip adalah

suatu hal yang tidak biasa dilakukan.Hal ini dikarenakan biaya pelayanansudah termasuk dalam harga. Di hoteltradisional ada sistem yang bernama“Okokoroduke” (semacam tip). Akantetapi, walaupun uang tip tidakdiberikan, hal ini tidak akanberpengaruh pada kualitas pelayanan.

♦ Bagi orang Jepang tip adalah suatutanda terima kasih atas kebaikan danpelayanan bagus yang telah merekaterima. Oleh karena itu, janganmeminta tip kepada orang Jepangsebelum melayaninya. Mereka akanbingung. Bahkan, marah.

Dari keseluruhan acara, mempelajaribudaya antarbangsa merupakan pelajaran yangtak terelakkan pada saat kita belajar bahasa.Dengan menguasainya berarti kita dapatmenangkap makna tersirat dari sebuah bahasaserta memahami konteks yang sedangberlangsung.

Memahami budaya sebuah bangsa berartitelah membuka komunikasi dua arah antarbangsa. Jika saling memahami sudahberlangsung dua arah, maka usaha untukmenghindari salah pengertian,misunderstanding, maka dunia ini dapatditinggali dengan lebih nyaman tanpa konflikberdarah. [ ]

Penulis adalah Pembantu Pimpinan di PPPGBahasa pada Jurusan Bahasa Perancis.

Bird is noted by its song and man is by his words (Burung dikenali dari nyanyiannya danseseorang dikenali lewat perkatannya).

Page 26: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

26 - Ekspresi Volume IV No. 7

Apa Itu Sosiolonguistik?Oleh Taufik Nugroho

ARTIKEL

1. PENDAHULUANA. Pengertian SosiolinguistikSosiolinguistik membahas hubungan antarabahasa dan masyarakat serta beragam fungsibahasa dalam masyarakat. Masyarakat(society), dalam konsep komprehensif,mengacu pada sekelompok orang yang ber-dekatan untuk suatu tujuan tertentu.Sedangkan bahasa (language) adalah apayang digunakan anggota atau suatu masya-rakat untuk berbicara. Dalam diskusi adalahapa yang digunakan anggota atau suatumasyarakat untuk berbicara. Dalam diskusisosiolinguistik kedua pengertian ini selaluterkait.

Lebih singkat, Kridalaksana (2001:201)mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabanglinguistik yang mempelajari hubungan dansaling pengaruh antara perilaku bahasa danperilaku sosial.

B. Pengertian BahasaSistem komunikasi yang digunakan dua orangatau lebih dalam pembicaraan disebut kode(code) atau bahasa (language), sedangkansistem atau istilah teknisnya gramatika(grammar), adalah apa yang diketahui olehmasing-masing pembicara. Pertanyaan yangmuncul kemudian adalah pengetahuanmengenai pengetahuan apa, dan bagaimanaciri-cirinya?

Meskipun sangat sulit menjelaskantentang pengetahuan yang dimiliki orangtentang bahasa yang digunakannya, tapipengetahuan (knowledge) dapat menyangkutsesuatu yang dimiliki setiap individu pemakaisuatu bahasa dan juga semacam penge-tahuan yang digunakan bersama setiapindividu pemakai suatu bahasa dan jugasemacam pengetahuan yang digunakanbersama dalam arti pengetahuan yang dimilikioleh semua individu pemakai bahasa tertentu.

Bila ada istilah bahasa mati (deadlanguage) seperti bahasa Latin atauSanskerta, yang mati adalah pemakainya,sedangkan bahasa itu sendiri, paling tidaksebagian masih tetap ada.

Pengetahuan bahasa yang digunakan olehpembicara adalah pengetahuan yang sangatabstrak yang menyangkut: (1) pengetahuantentang kaidah (rules) dan prinsip serta caramengatakan dan melakukan hal-hal yangterkait dengan bunyi, kata dan kalimat, (2)mengetahui apa yang ada dan tidak ada dalambahasa tersebut, (3) pengetahuan tentang apayang mungkin dan tidak mungkin dalambahasa tersebut. Komunikasi di antara orang-orang yang berbahasa sama dimungkinkankarena mereka berbagi pengetahuan yangsama seperti yang disebutkan di atas. Dapatdipastikan bahwa faktor psikologis dan sosialatau mungkin juga genetis memegang peranyang penting.

Saru mo ki kara ochiru (Orang yang ahli dalam bidangnya pun pernahmengalami kegagalan).

Page 27: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 27

Dalam upaya menjelaskan tentanggramatika suatu bahasa, Noam Chomsky(Wardaugh, 1998:3) mengajukan pembedaanantara apa yang penting dan tidak pentingtentang bahasa dan perilaku linguistik. Hal-halpenting atau disebut dengan languageuniversals menyangkut learnability darisemua bahasa, ciri-ciri, kaidah serta prinsipyang harus diterapkan pembicara dalammenyusun dan menginterpretasikan kalimat.

Sedangkan hal yang tidak/kurang pentingadalah hal-hal yang menyangkut bagaimanaseorang pembicara menggunakan ujarany a n g b e r v a r i a s i y a n gdisesuaikan dengan situasi-nya. Chomsky juga membe-dakan antara kompetensi(competence) sebagai apayang diketahui pembicaratentang bahasanya, danperformansi (performance)sebagai apa yang dilakukanpembicara dengan bahasanya.

C. Masalah VariasiBahasa yang kita gunakan dalam kehidupansehari-hari sangatlah bervariasi. Takseorangpun berbicara dengan cara yangsama secara terus-menerus. Orang selalumemanfaatkan nuansa bahasanya untuktujuan yang sangat beragam.

Timbul paradoks: Ahli-ahli bahasa tertentumemandang bahasa sebagai wujud (entity)yang homogen dan setiap pembicara daribahasa tersebut hanya menggunakan satugaya (single style) sehingga mereka dapatmembuat suatu generalisasi teoretis.Sedangkan pada kenyataannya bahasamenunjukkan banyak variasi internal dan tidakakan ditemukan seorang pembicara dengansatu gaya bahasa.

Keberadaan variasi bahasa menyebabkanbahasa harus dipandang tidak saja sebagaiobyek untuk diteliti, tapi juga merupakansesuatu yang digunakan orang. Dengandemikian, jangan mengkaji penggunaan suatubahasa atau bagaimana bahasa tersebutdipelajari tanpa lebih dahulu memilikipengetahuan memadai tentang bahasa itusendiri.

Terdapat begitu banyak variasi bahasadengan batasan-batasan tentang seperti: takseorangpun bebas memakai bahasa sesuaikehendaknya tapi harus sesuai kaidah yang

berlaku. Bila tidak, makaujarannya tidak akan terterima.Batasan variasi yang mungkindigunakan terbatas danberlaku bukan saja untukindividu tapi juga untukkelompok.

D. Penelitian Ilmiah BahasaPenelitian ilmiah bahasabertujuan sebagai upayamencapai pemahaman

prinsip-prinsip umum organisasi yang harusada pada bahasa maupun penggunaanbahasa. Upaya ini yang mendorong para ahliseperti Saussure (1959) membedakan antaralangue (pengetahuan kelompok tentangbahasa) dan parole (penggunaan bahasaindividual); Bloomfield (1933) yangmenekankan pentingnya distribusikontrasitif; Pike (1967) yang membedakanantara emic dan etic; Sapir (1921) danChomsky (1965) yang menekankanperbedaan antara ciri-ciri permukaan (surface)ujaran dan bentuk linguistik dalam (deep) yangterkandung di balik ciri-ciri permukaantersebut.

Sosiolinguistik adalah

cabang linguistik yang

mempelajari hubungan

dan saling pengaruh

antara perilaku bahasa

dan perilaku sosial.

Iu wa yasuku okonau wa katashi (Kalau hanya berbicara saja siapa pun bisa, tetapi untukmewujudkan apa yang dibicarakan itu hal yang sulit).

Page 28: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

28 - Ekspresi Volume IV No. 7

Yang menjadi bahasan utama akhir-akhirini adalah hal-hal seperti kesemestaan bahasa(language universals), faktor-faktor yangmemungkinkan bahasa dipelajari olehmanusia dan bukan oleh yang bukanmanusia, serta kondisi yang menyebabkanperubahan linguistik.

E. Hubungan Antara Bahasa dan MasyarakatMenurut ahli teori bahasa seperti Hudson danChomsky, bahasa pada dasarnya adalahseperangkat items. Yang disebut dengan itemlinguistik adalah berupa bunyi, kata, strukturgramatika dan sebagainya.

Di lain pihak, ahli teori sosial berupayamemahami bagaimana struktur masyarakatdibangun dan bagaimana orang hidupbersama-sama. Untuk melakukannya, merekamenggunakan konsep-konsep daya (power),kelas (class), status, solidaritas (solidarity),akomodasi (accommodation), wajah (face),kesopanan (politeness) dan sebagainya.Hubungan antara konsep-konsep ini akandibahas kemudian.

Berikut adalah beberapa kemungkinanhubungan antara bahasa dan masyarakat:1. Struktur sosial dapat mempengaruhi

atau menentukan struktur dan/atautingkah laku linguistik.

2. Struktur dan/atau tingkah laku linguistikmempengaruhi atau menentukanstruktur sosial.

3. Kedua hal tersebut saling mempe-ngaruhi (bi-directional).

4. Sama sekali tidak ada hubungannyaantara struktur linguistik dan struktursosial karena masing-masing tidaktergantung pada yang lain.Harus ditemukan hal-hal yang khusus

yang menghubungkan antara bahasa danmasyarakat, dan hal ini harus terkait dengan

teori yang akan menerangkan bagaimanalinguistik dan struktur sosial berinteraksi.

Menurut Holmes (1992) pada Wardaugh(1998), tujuan ahli sosiolinguistik mengarahpada teori yang menyangkut bagaimanabahasa digunakan di suatu masyarakat, danperilaku yang dibuat orang ketika meng-gunakan bahasa.

F. Sosiolinguistik dan Sosiologi BahasaTerdapat perbedaan antara sosiolinguistikatau mikro-sosiolinguistik dan sosiologibahasa atau makro-sosiolinguistik.Sosiolinguistik mencakup penelitian padahubungan antara bahasa dan masyarakatdengan tujuan lebih memahami strukturbahasa dan bagaimana fungsi bahasa dalamkomunikasi. Sedangkan sosiologi bahasaberupaya menemukan bagaimana struktursosial dapat lebih dipahami melalui pengkajianbahasa.

Selanjutnya Hudson (1996) menjelaskanbahwa sosiolinguistik adalah kajian bahasadalam hubungannya dengan masyarakat,sementara sosiologi bahasa adalah kajianmasyarakat dalam hubungannya denganbahasa. Lebih jauh Coulmans (1997)menyatakan bahwa mikro-sosiolinguistikmeneliti bagaimana struktur sosial mem-pengaruhi cara orang berbicara dan bagai-mana variasi bahasa dan pola penggunaanberkaitan dengan atribut sosial seperti kelas,jenis kelamin dan usia.

Sedangkan makro-sosiolingiuistikmengkaji apa yang dilakukan masyarakatdengan bahasa mereka. Untuk mencapaitujuan masing-masing, baik sosiolinguistikmaupun sosiologi bahasa membutuhkansuatu kajian sistematik tentang bahasa danmasyarakat.

That all glitters are not gold (Tidak semua yang terlihat indah itu baik adanya).

Page 29: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 29

G. Beberapa Dasar PertimbanganMetodologis

Sosiolinguistik apapun harus berorientasi padadata dan teori sehingga kesimpulan yang dapatselalu berdasarkan bukti-bukti. Di samping itu,penelitian sosiolinguistik harus didasarkanpada pertanyaan yang dapat dijawab dengancara ilmiah yang telah teruji.

Peneliti yang akan mengkaji hubunganantara bahasa dan masyarakat harus mem-pertimbangkan dua hal yaitu mereka harusmempunyai pertanyaan yang bagus danmereka menemukan jenis data yang tepatuntuk pertanyaan tersebut. Variasi pertanyaandan data dalam sosiolinguistik dapat berupa:

1. Penelitian korelasional.2. Penelitian implikasional.3. Penelitian mikrolinguistik.4. Penelitian makrolinguistik.5. Penelitian lain yang berupaya membuat

generalisasi tentang ciri-ciri universaltentang dari komunikasi manusia.Misalnya, penelitian struktur per-cakapan.

Karena sosiolinguistik merupakan ilmuempiris, maka sosiolinguistik harus dibangunberdasarkan database yang berasal dariberbagai sumber seperti konsensus,dokumen, survai dan interview. Data tertentumembutuhkan pengamatan langsung secaraalamiah, sementara yang lain membutuhkanteknik tertentu untuk mengaksesnya sepertiberbagai variasi manipulasi eksperimental dansebagainya.

Bell (1976) mengutarakan seperangkatprinsip atau aksioma yang harus diikuti olehpeneliti sosiolinguistik yaitu:1. Prinsip kumulatif.2. Prinsip uninformation.3. Prinsip konvergensi.4. Prinsip subordinat shift.

5. Prinsip style shifting.6. Prinsip perhatian.7. Prinsip vernacular.8. Prinsip formalitas.9. Prinsip observer’s paradox.

2. BAHASA, DIALEK DAN VARIASIA. Bahasa dan DialekBahasa merupakan satu karunia yangdianugerahkan Tuhan kepada manusia. Dalamsetiap sepak terjangnya, manusia selalumenggunakan bahasa dalam berbagai bentukguna memenuhi kebutuhan dalam hidupnya.

Haugen (1966) menyatakan bahwabahasa dan dialek merupakan istilah yangambigu. Orang awam menganggap dialeksebagai ragam bahasa yang berkonotasiuntuk dibandingkan dengan bahasasebenarnya.

Kriteria pertama untuk membedakanpenanaman bahasa dan dialek adalah “salingmemahami (mutually intelligibility), bahwa jikadua orang pembicara tidak dapat memahamisatu sama lain dikatakan berbicara dalam duabahasa yang berbeda. Jika dapat memahamisatu sama lain, dapat dikatakan merekaberbicara dialek dalam bahasa yang sama(Trudgill, 1985)”.

Dapat dikatakan bahwa bahasa dan dialekberbeda karena adanya entitas (bahasa) yang“lebih baik” dan ada yang sebagai subragam(Wardhaugh, 1998).

Menurut Bell (1976, pp. 147-157) adatujuh kriteria untuk membedakan tipe bahasayang satu dengan yang lainnya yaitu:standarisasi, vitalitas, kesejarahan, otonomi,reduksi, pencampuran, dan norma-norma de-facto.

Standarisasi mengacu kepada prosespengkodifikasian suatu bahasa, biasanyamencakup pengembangan tata bahasa, ejaan,

He who asks a question is a fool for five minutes; he who doesn't asks a question remainsa fool forever.—Chinese proverb

Page 30: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

30 - Ekspresi Volume IV No. 7

kamus, dan sastra. Aspek penting dalamstandarisasi ini adalah persoalan fungsibahasa standar dalam situasi formal yangditerima oleh penutur dengan berbagaiidentitas (daerah, sosial, etnik, dan agama).

Vitalitas mengacu pada keberadaanmasyarakat penutur suatu bahasa. Kriteria iniditentukan oleh ada tidaknya pengguna aktifsuatu bahasa.

Faktor kesejarahan mengacu pada dayapengikat atau pemersatu yang dibentuk olehsejarah sebagai identitas bangsa. BahasaIndonesia memiliki nilai kesejarahan yang tinggiyang dimulai oleh Kongres Pemuda padatahun 1928, yang kemudian dikukuhkan olehpasal 36 UUD ’45.

Kriteria otonomi merupakan konsep yangmenarik karena berdasarkan perasaan.Perasaan penutur menjadi dasar kriteria inimeski terlihat sangat subyektif. Kasus bahasaKanton dan Mandarin di Cina adalahpersoalan subyektifitas penutur bahasatersebut.

Reduksi mengacu pada fakta bahwasuatu ragam tertentu dianggap sebagaisubragam dan bukan sebagai suatu entitasmandiri. Reduksi ini dapat ditentukan sendirioleh penuturnya karena aturan yangmembatasi.

Kriteria pencampuran (mixture) mengacukepada perasaan penutur tentang “kemurnian”bahasa yang digunakan. Kriteria terakhiradalah norma de-facto, yang mengacukepada norma adanya perasaan “penuturyang baik” dan penutur yang “buruk”. Normaini didapat dari adanya ragam yang berkesanlebih baik dari ragam lainnya.

Wardaugh (1998) menyimpulkanpersoalan istilah bahasa dan dialek denganpatokan pada ragam superordinat (untukbahasa) dan ragam subordinat (untuk dialek).

Suatu bahasa dapat memiliki lebih dari satudialek. Jika suatu bahasa dituturkan olehjumlah yang sangat sedikit maka dapatdikatakan bahwa hanya ada satu ragam, dandalam hal ini berarti bahasa dan dialek bersifatsinonim.

B. Variasi BahasaDalam suatu masyarakat yang sangat luasmungkin saja digunakan suatu bahasa yangdipergunakan untuk saling berinteraksi diantara para warganya. Bila interaksi antarwarga itu diperhatikan dengan seksama,bahasa yang dipergunakan oleh warga yangsatu belum tentu sama dengan bahasa yangdipergunakan oleh warga yang lain.

Perbedaaan itu mungkin terdapat pada;ucapan bunyi tertentu, pada pilihan kata, ataubahkan pada struktur kalimat. Hal ini terutamadisebabkan oleh adanya berbagai macamkelompok masyarakat yang karena profesinyayang sama atau karena kesamaan agama,ideologi, latar belakang pendidikan, dankeluarga atau karena kesamaan yang lain-lainnya.

Bila perbedanan yang muncul disebabkanoleh perbedaan daerah, terjadilah apa yangkita kenal sebagai dialek. Misalnya, bahasaIndonesia dialek Palembang, dialek Bali, dansebagainya. Bila perbedaan yang adadidasarkan profesi, terjadilah variasi yangdipergunakan oleh anggota ABRI, hakim,jaksa, mahasiswa dan sebagainya. Bila per-bedaan itu berdasarkan pada kelas sosialekonomi di suatu tempat, misalnya variasiyang dipergunakan oleh para pekerja kasar,penjaja makanan dan buruh kecil; variasi yangdipergunakan oleh kelompok kelas menengah,termasuk para pegawai menengah, usahawandan lain-lain, serta variasi yang dipergunakanoleh orang-orang kaya.

Wood may break my foot, but word may break my heart (Kayu dapat melukai kakiku, tetapikata-kata dapat melukai hatiku).

Page 31: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 31

Bila perbedaan yang ada didasarkan atasperbedaan fungsi, misalnya: bahasa yangdipergunakan dalam upacara perkawinan,pemakaman atau pesta maka kita kenal apayang disebut register. Jadi, bahasa meru-pakan istilah umum dan diasosiasikan dengansegala macam dialek, variasi dan register.Dialek diasosiasikan dengan daerahgeografis, variasi dengan kelompokmasyarakat tertentu, sedangkan registerdengan fungsi tertentu.

R a g a m b a h a s a(variasi bahasa) dari suatubahasa merupakan hasilpembandingan denganmemperhatikan faktorgeografis (dialek), keadaansosial (sosialek), fungsiberdasarkan situasi ber-bahasa (fungsialek), danperjalanan waktu (kronolek).

Pembagian ragambahasa dari suatau entitas,yang merupakan ragam subordinat meng-hasilkan dialek regional, dialek sosial, ragamdan laras bahasa (register) (Trudgill, 1985,Holmes, 1994, Wardaugh, 1998).

C. Bahasa Daerah (Regional Dialects)Bahasa daerah adalah bahasa yangdigunakan secara lisan di suatu daerah dalamwaktu yang cukup lama. Perbedaan suatubahasa daerah dapat diketahui dari perbedaanpengucapan kata, pemilihan kata dan bentukkata serta pemakaian kalimat. Perbedaanvariasi seperti disebutkan itu biasanya disebutbahasa daerah. Istilah “dialects” biasanyadigunakan untuk menggambarkan variasibahasa tulisan maupun lisan. Sedangkanistilah “patois” dipakai sebagai istilah ilmiah

atau untuk menggambarkan khusus bahasalisan.

Perbedaan yang menonjol antara“dialects” dan “patois” yakni patois hanyadigunakan untuk menggambarkan bentuk caraberbicara oarang pedesaan/pedalamansedangkan istilah “dialect” biasanya diguna-kan bagi orang-orang perkotaan. Jadi istilahpatois nampaknya aneh kalau disebut “urbanpatois” tetapi orang dapat menyebut “urban

dialects”. Patois hanya tepatdigunakan pembicaraandalam strata kelas bawahdalam masyarakat. Jadi kitadapat mengatakan “Middle-class dialects”, tetapi tidakdapat dikatakan “middle-classpatois” dengan demikian“dialects” memiliki distribusigeografis lebih luas dari pada“patois”. Ungkapan regionaldialect dan village patois dapatditerima, sebaliknya tidak

dapat disetujui jika dikatakan regional patoisdan village dialect.

Untuk mengetahui berapa banyak danbagaimana mengelempokkan (variasi)perbedaan bahasa yang digunakan, kitamengenal istilah “dialect geography”.

Istilah “dialect geography” digunakanuntuk menggambarkan peta distribusi cirisuatu bahasa, atau untuk menunjukkan asaldaerah bahasa tersebut, contoh penggunaankata car atau cart, elevator, atau lift dalambahasa Inggris.

Istilah “isoglosses” merupakan garis padapeta yang memisahkan daerah-daerah yangberbeda dalam beberapa sifat/ciri bahasa.Istilah “dialect boundaries” merupakanbeberapa isoglosses yang serupa.

Lima gaya bahasa yaituragam beku (frozen),

ragam resmi (formal),ragam usaha

(consultative), ragamsantai (casual), dan

ragam akrab (intimate).

If you are planning for a year, sow rice; If you are planning for a decade, plant trees; Ifyou are planning for a lifetime, educate people.—Chinese proverb

Page 32: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

32 - Ekspresi Volume IV No. 7

Kadangkala istilah dialek dan aksenmembingungkan. Aksen dapat dikatakanucapan/lafal yang khas bagi sekelompokorang dalam masyarakat seperti aksen Jawa,Sunda, Medan dan sebagainya.

D. Dialek Sosial (Social Dialects)Istilah dialek dapat pula digunakan untukmenggambarkan perbedaan dalam pemakaianbahasa dikaitkan dengan berbagai kelompoksosial atau kelas-kelas sosial. Dialek sosialterkait dengan faktor kelas sosial, agama dankesukuan.

Kasta di India merupakan contohpenggunaan dialek sosial, perbedaan kelassosial menentukan jenis bahasa yangdigunakan. Bahasa yang digunakan dalamagama Islam adalah bahasa lingua franca ataubahasa umum bagi semua kelompok. EtnisItali menuturkan bahasa yang berbeda denganetnis penutur standar atau etnis Inggris hitam.

E. Gaya dan RegisterGaya bahasa yang digunakan seseorangtergantung pada situasi di mana orangtersebut menuturkannya. Seorang dapatberbicara sangat resmi atau tidak resmi;situasi upacara menghendaki pembicaraanresmi, caramah umum mengendaki pembi-caraan agak kurang resmi, mengobrol biasasifatnya tidak resmi. Tingkat formalitaspembicaraan dipengaruhi oleh berbagai faktorantara lain oleh jenis kesempatan dan pihakyang terlibat (domain).

Menurut Nababan (1987), dalam bahasadikenal lima gaya bahasa yaitu: (1) ragambeku (frozen), (2) ragam resmi (formal), (3)

ragam usaha (consultative), (4) ragam santai(casual), dan (5) ragam akrab (intimate).

Register merupakan suatu item bahasayang berhubungan dengan ciri atau kelompoksosial. Orang-orang yang terlibat dalam situasikomunikasi berulang-ulang cenderungmembentuk kosakata yang sama, ciri intonasiyang sama dan ciri sintaksis dan fonogi yangsama, misalnya dalam kelompok profesi ahlibedah, pilot, manajer bank dsb.

Kita dapat memahami beberapa macambahasa, kita memiliki kemampuan reseptif dankemampuan produktif. Kemampuan reseptiflebih besar dari pada kemamapuan produktif.Hal ini berkait erat dengan istilah kompetensidan performansi dari Chomsky. [ ]

Daftar PustakaBell, R.T. 1976. Sosiolinguistics: Goals,

Approaches and Problems. London:Batsford.

Blackmore, D., 1992. UnderstandingUtterances. Oxford:Blackwelll

Holmes, Janet, 1994. An Introduction toSociolinguistics. London- New York:Longman.

Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik: Teoridan Penerapannya. Jakarta: Depdikbud.

Trudgill, Peter, 1985. Socioliguistics.Middlesex, England: Penguin Books Ltd.

Wardaugh, Ronald. 1998. An Introduction toSociolinguistics. Oxford: BlackwellPublishers.

Wilson, D and Sperger., 1981. On Grice’sTheory of Conversation.

Pas de plaisir sans peine (Keberhasilan tidak akan terwujud dengan hanyaberpangku tangan).

Penulis adalah Widyaiswara Bahasa Inggris PPPGBahasa.

Page 33: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 33

SQ3R? What is that? It sounds familiar forsome people, but for others do not. It is usedto boost the reading ability and to makestudents become critical readers. Thistechnique is specially designed for reading forinformation. It is reading for the texts or booksconsisting of so much knowledge andsometimes complicated structure that oftenmakes the students get difficulties incomprehending it. It is because the activitiesinvolved in this skill are encoding and decodingthe data in order to comprehend the whole text.

It does take a valuable effort to apprehendthe message conveyed by the writer. So, it canbe concluded beyond any doubt that readingrequires strategy in order to comprehend thetext. As approved by Johnson (WPC, 1990)that defines reading as a complex behaviorinvolving conscious and unconscious use ofstrategies, including problem solvingstrategies to build a model of the meaning,which the writer is assumed to have attended.

Adam (Longman, 1991) endorsed thatreading is a complex process in which therecognition and comprehension of writtensymbols are influenced by readers’ perceptualskills, decoding skills, experiences, languagebackground, mind sets and reasoning abilitiesas they anticipate meaning on the basis ofwhat has been said.

SQ3R is one of the strategies due to thefact it is very useful to absorb the text. It willhelp readers have mental framework towardsthe text. Having the mental framework will

assist them in comprehending the text.Readers will have the schemata by which itwill facilitate them during their reading process.As the psychological research stated thatpeople tend to remember more if the learningand absorbing process are connected to theiremotions. It will facilitate them to get the mostout of their reading. Another advantage offeredby this technique is the time span of readingcan be reduced.

An Up-Close and in Detail of SQ3RSQ3R stands for Survey, Question,

Read, Recite/Recall, and Review.The first technique is survey in which the

readers gather the information necessary tofocus and formulate goals. It also can beviewed as previewing activity. This stage helpsthe reader to prepare their mind about thesubject they are about to have. They preparetheir mindset and activate their schemata sothat it will be very helpful to grasp theinformation.

In this stage, readers are to do somefollowing activities: first, they are asked to lookat the title and guess what article they aregoing to read. Then, they have to look at allthe chapters and the titles, the headings, sub-headings. The steps done are to prepare theirmindset to get the general impression of thetext. Afterwards, they pay attention to thecharts, diagrams and pictures, the italics andbold words. Next, they scan the information inthe introduction and conclusion parts. The last

SQ3R: One Way to be a Criticaland Better Reader

By Nelly Martin

ARTICLE

Siapa yang luput belajar pada waktu muda, takbirkan saja empat kali sebagai tandakematiannya sia-sia.—Imam Syafi'i

Page 34: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

34 - Ekspresi Volume IV No. 7

step is they skim the first and the last paragraphsin order to get the general knowledge which willbuild the mental framework.

The activity the readers should do in thisstage is to read swiftly and glance theinformation of the whole stuff of the books orthe texts. This stage only takes 5-10 minutes.

The purpose of the stage is to prepare thereaders to the subject so that they know whatmaterials they are going to read and it alsohelps the memory retain in their mind.

The second technique is question helpingthe readers’ mind engage and concentrate.Reading with purpose will ease the readingprocess. Having questions whilst reading willhave readers set the purpose in reading.

Here are some tips of setting thequestions. First, they are to use the blankspace of the book page to write down thequestions. Then, they are to ask somequestions while they are surveying and thenthey jot them down in the blank space of thebooks. They are also to question the title andwhat the purpose of the chapter. This stephelps them to set the purpose in reading. Forinstance, the title of an article is Testing SpokenEnglish as A Second Language. The questionrisen is “What is Testing Spoken English?”,“How to Test Spoken English?”. The nextquestions are upon the headings andsubheadings and then they ask somequestions on the last and the first sentence.

This technique helps the mind engagewith the text. Their mind will actively searchfor the information they need. The activeprocess will make the mind engage with thetext.

In conclusion, the process happened isnot only reading the WORDS but is more likelyfinding the answer they need for theirquestions.

The activity happened in their brain islooking for the information needed rather thansimply looking at words.

The third one is to read meaning to fill inthe information around the mental structuresthe readers have been building. In this process,the readers are going to seek for the answersof the earlier-made questions. They try to findthe answer by focusing on the information,they require to answer. They try to scan andskim the information and also can skip the lesssignificant information. They are highlysuggested not to read word by word. In sodoing, they are not expected to know everyword as long as the difficult words don’timpede their comprehension. Consequently,they are expected to be able to deduce andguess the meaning from the context.

The purpose is they are able to know whichthe main ideas are and can identify andseparate them from supporting details - boththe major and the minor ones. Besides, theymay add some questions towards the text, ifthere are some additional ones that theyacquire whilst reading.

The fourth step is to recite or recall. Thisstep is used to retrain the readers mind toconcentrate and learn as it reads. After readingfor one chapter, they are to recite and recallthe information they get either by speakingor by writing. In this step, they are going torespond to the questions created earlier. Themost important thing that they have toremember is they have to do it by using theirown words, not the author’s.

The last one is to review in which thereaders refine their mental organization andbegin building memory. This last technique isa compulsory thing to do. It requires them toreview the whole chapter by answering thewhole questions using their own words. This

Not what I have but what I do is my kingdom.—Thomas Carlyle

Page 35: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 35

*The Writer is Staff in English Department atPPPG Bahasa.

technique should be done regularly. It can bedone immediately after reading, then donehourly, daily and weekly or even monthly andyearly. It really helps them retain theinformation.

Application of SQ3R in the classroomThis technique can be applied for reading forinformation, but never for reading for pleasure.It is significantly useful for reading the textscontaining a large number of facts and details(specifics). This kind of reading requires anoverall understanding of the informationpresented in order to process details. Therefore, SQ3R is highly recommended tobe applied for.

I once used it to my class- an advancedclass consisting of about 15 students. I foundthat my students most of the time find readingfor information is difficult. It can be shown fromtheir reading results. As it has beenaforementioned, it does take an effortful skillto read for information. I then concluded thatreading English texts are profoundly hard forthem. As a proof, the problem that I oftenencounter is the students can not fullycomprehend the text. They read; however, theycan’t fully understand the text.

Then, I applied the technique. Thefollowing is the procedure I did in my class.

Activities and Procedures1. I distributed the reading text. It was a

two-page article entitled Manolo Blahnik- a biography.

2. I asked the students to look at the titles/headings, sub-titles/sub-headings.

3. After that, I demanded that they madesome queries regarding the text suchas, what are they going to have? Whois Manolo Blahnik? What is so special

about him? And other questions whichwere created by them.

4. Students were asked to write downsome question on the blank space ofthe article as they were surveying orafter doing it.

5. Then, they were asked to read and findthe information needed to answer thequestions.

6. I asked the students to recall theinformation they get once they hadfinished reading a section by answeringthe questions using their own words.

7. Then, I asked my students to reviewall the information they got after theyhad finished reading the text.

8. Finally, I gave them some questions totest their comprehension of the readingtext.The results turned out to be very good.

They almost could answer the questions given.For me, it was a success. However, I onlyasked them a two-page article as the way totrain them of the technique. At the end of thelesson, I informed them that it will be very usefuland beneficial if it is applied to some thickerarticles, texts and books. As mentioned earlierthat it will be very advantageous for readingthe texts containing a large number of factsand details (specifics).

From the aforementioned explanation, itcan be surmised that reading can be difficultfor some students, especially for those whospeak English as foreign language. However,there are some techniques that are able toovercome it and one of which is SQ3R. Thetechnique is simply applicable. It is able toboost the understanding toward reading. [ ]

The basic idea behind teaching is to teach people what they need to know.—Carl Rogers

Page 36: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

36 - Ekspresi Volume IV No. 7

Buku adalah teman yang paling baik maka temanilah buku-buku; jadikanlah dia sahabatmu dankawanilah pengetahuannya.

Mampukah Bahasaku Bertahan?*Oleh Asrining Tyas

Siswi SMA Negeri 1 Depok Jawa Barat

Seperti yang kita ketahui, bahasa Indonesiamempunyai sejarah jauh lebih panjangdaripada republik ini. Bahasa Indonesia telahdiposisikan sebagai bahasa nasional sejaktahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka.Saat itu, bahasa Indonesia dinyatakansebagai bahasa persatuan dan perekat bangsadi mana menjadi bahasa pergaulan antaretnis(lingua franca) yang mampu merekatkansuku-suku yang beraneka ragam budaya dinegeri kepulauan terbesar. Dalamperdagangan dan penyebaran agama punbahasa Indonesia mempunyai posisi sertaperanan esensial yang tidak dapatdikesampingkan.

Pengakuan terhadap satu tanah air danbangsa, yaitu tanah air dan bangsaIndonesia, serta menjunjung bahasapersatuan bahasa Indonesia, merupakanpernyataan sikap politik pejuang Indonesiayang tertuang dalam deklarasi sumpahpemuda. Sikap tersebut seharusnya membuatsemangat menggunakan bahasa Indonesiasemakin menggelora, berkorbar, danmembara. Bahasa Indonesia yang dianjurkanuntuk dipakai sebagai bahasa dalampergaulan, sastra, dan media massa,semestinya mendorong perkembangannyamenjadi sangat pesat karena semua orangingin menunjukkan jati dirinya sebagaibangsa dengan berlandaskan semangatnasionalisme. Namun, bagaimana realitasyang sesungguhnya?

Kalau kita membaca sejumlah artikelakhir-akhir ini, bahasa Indonesia ditampilkanseperti seorang pejuang tua dan miskin yangsedang bertarung antara hidup dan matidengan bahasa-bahasa lain di dunia. SalomoSimanungkalit di harian Kompas menyatakanbahwa bahasa Indonesia masuk ke medanperjuangan tempat suatu bahasa salingbertarung dengan bahasa-bahasa lain.Namun, perjuangan itu ternyata tidakmenjanjikan apa-apa bagi bahasa kita tercintaini. Ia diserbu habis-habisan oleh bahasaasing, khususnya bahasa Inggris, yangmemasuki “medan perang” denganpersenjataan mutakhir. Bahasa Inggrisdengan jumawanya menjadi pemenangbukan saja atas bahasa Indonesia, tetapi atassemua bahasa di dunia. Walaupun demikian,bahasa Indonesia tetap berjuang dengangagah berani. Ada harapan indah terselipbahwa suatu saat bahasa kita yang sederhanadan penuh kesahajaan ini akhirnya akanmemenangi pertarungan sengit di medanperang bahasa.

Namun, lagi-lagi, sebuah hantaman batukeras harus kembali kita telan. Data danfakta yang terhimpun di lapanganmembuktikan bahwa puluhan juta warganegara Indonesia masih tergolong butahuruf, apalagi untuk berbahasa Indonesiadengan baik dan benar! Bahkan seorangpakar bahasa, Prof. DR. Aron Meko Mbetemengungkapkan bahwa masyarakat di tanah

ARTIKEL

Page 37: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 37

*The writer is one of Widyaiswara of EnglishDepartment at PPPG Bahasa

Education is an admirable thing, but nothing that is worth knowing can be taught.—Oscar Wilde

air ini masih banyak yang tidak bisaberbahasa Indonesia dengan baik dan ituakan berdampak pada keterbatasankemampuan dan kesempatan untukmemperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mirisnya, realitas berkata bahwa tiapaspek kehidupan tidak akan tumbuh danberkembang tanpa adanya sentuhan bahasa.Setiap sel kehidupan kita memerlukanjangkauan ilmu pengetahuan danintelektualitas untuk dapat mencapai tujuan.Kini ilmu pengetahuan dan teknologi telahmenjadi aorta bagi milyaran manusia di atasbumi ini dan bahasa Indonesia pun akhirnyamengemban banyak fungsi, yaitu BahasaNasional, Bahasa Negara, Bahasa Persatuan,serta Bahasa Iptek.

Selain sebagai alat komunikasi yangefektif bagi 483 suku bangsa Indonesia,bahasa kita juga berperan sebagai wahanakomunikasi yang efektif dalam lingkup yanglebih luas, yang tidak hanya dipakai olehpara penutur di dalam negeri, tetapi juga olehpenutur berkebangsaan asing. BahasaIndonesia ingin diposisikan sebagai salah satubahasa di dunia yang sanggup menjadijembatan untuk membangun persahabatandengan bangsa-bangsa lain. Dari segikebudayaan pun bahasa Indonesia akandijadikan sebagai jendela untuk dapat melihatkeanekaragaman budaya Indonesia. Denganmenguasai dan mampu bertutur dalambahasa Indonesia, masyarakat asing akanlebih mudah dalam mengekspresikan danmengapresiasi seni budaya Indonesia. Merekapun akan lebih dapat menikmati perjalananwisatanya dan akhirnya tak segan untukkembali menjenguk uniknya Indonesia.

Peranan lain yang telah dibuktikan olehbahasa Indonesia adalah dalamkedudukannya sebagai wahana transformasi

ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyerapanilmu pengetahuan dan teknologi berbagaisumber melalui proses belajar-mengajar,mulai dari jenjang sekolah dasar sampaiperguruan tinggi, dapat terlaksana denganbaik dan lancar. Hal ini membuktikan bahwabahasa Indonesia telah mampumenyelaraskan diri dengan berbagaiperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi.

Bahasa Indonesia telah menjadi lambangjati diri dan identitas bangsa, yang dapatmenumbuhkan kebanggaan dan kecintaanterhadap nusa dan bangsa. Bahasa Indonesiatelah memegang peranan yang sangatmenentukan terhadap eksistensi dankelangsungan hidup bangsa Indonesia secarakeseluruhan. Pada akhirnya, sebagai seoranginsan yang telah menghabiskan detik demidetik mengecap indahnya kehidupan di bumipertiwi ini, kita memang tidak akan pernahlepas dari bahasa Indonesia.

Setiap kali bayi terlahir, pertama kali pulasang bayi mendengar bahasa Indonesiaterucap. Data pun mengungkapkan bahwaada lebih dari 20 juta orang yang mengakuibahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya.Walaupun demikian, dalam implementasinyamenurut Menteri Pariwisata pada KabinetGotong Royong, I Gede Ardika, dari lebih210 juta rakyat Indonesia hanya 179 jutapemakai bahasa Indonesia dan baru 18% yangmempergunakan bahasa Indonesia dalamkomunikasi sehari-hari. Itupun hanya 2%yang dapat menggunakan dengan baik danbenar.

Yang masih memprihatinkan, faktamenunjukkan bahwa nilai rata-rata bidangstudi bahasa Indonesia di sekolah (baik dasarmaupun menengah) lebih rendah daripadamata pelajaran lainnya, khususnya bahasa

Page 38: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

38 - Ekspresi Volume IV No. 7

Al-shabru miftahul farji wa al-najah (Kesabaran adalah kunci peluangdan keberhasilan).

Inggris yang merupakan bahasa asing.Kenyataan yang memilukan danmengejutkan tersebut seharusnya membuatkita bercermin dan introspeksi diri.Bukankah sepanjang waktu kitamempergunakan bahasa Indonesia dan setiapsaat kita berkomunikasi dengannya. Seakanbahasa Indonesia telah merasuk ke jiwa danmengalir dalam vena. Begitu dekat dannyata. Apakah bahasa yang kita gunakansehari-hari itu sulit untuk dikuasai? Tidak,itu yang kita rasakan. Lalu, kenapa semua ituterjadi?

Menurut saya, ada tiga kendala utamayang kita hadapi, yakni kesalahan sistem,pengaruh budaya asing, dan kondisigeografis. Sistem yang diterapkan dalampemelajaran bahasa Indonesia secara ilmiahkurang tepat sehingga masih sulit dipahamioleh para siswa. Cara mengajar yangmonoton, kurang kreatif, kurang efektif, dankurang inovatif menyebabkan para siswaseringkali merasa bosan yang pada akhirnyatidak berminat terhadap pelajaran bahasaIndonesia. Beban kurikulum yangmensyaratkan tuntasnya materi hanya demikelulusan ujian nasional, telah memaksa paraguru untuk lebih mengutamakanpengetahuan kebahasaan daripadakemahiran berbahasa Indonesia dengan baikdan benar. Selain itu, masih sangat sedikitwarga negara Indonesia berpendidikanformal yang bisa menjadi teladan penggunabahasa Indonesia dengan baik dan benar.Baik dan benar secara konseptual dantentunya gramatikal.

Sistem yang digunakan mungkin sudahbenar, tetapi terdapat pengaruh lingkunganatau budaya lain, terutama budaya asingyang merasuk dan menginfeksi urat nadibahasa Indonesia. Hal ini dapat kita ketahui

dari membanjirnya bahasa asing (khususnyabahasa Inggris) dan bahasa keseharian(bahasa gaul, bahasa slank, bahasa setempatatau kolokialisme suku tertentu) yangmemberi pengaruh luar biasa dahsyatsehingga menimbulkan ketertarikan yanglebih besar untuk digunakan dalamkeseharian. Para praktisi dunia periklananberpendapat bahwa produk mereka tidaklaku dijual apabila bahasanya tidak gaul.Padahal mayoritas penghasilannya berasaldari bahasa iklan di papan reklame (billboard)dan televisi yang menggunakan percampuranbahasa Indonesia dengan bahasa Inggris danbahasa gaul. Rupanya peran bahasa-bahasatersebut telah signifikan.

Dalam beberapa penelitian, parapengamat mengatakan bahwa masalahtersebut timbul antara lain karena semakintipisnya rasa nasionalisme pada masyarakatIndonesia. Mereka ingin mencapai“kesuksesan” dengan jalan pintas tanpamemperhitungkan akibat yang ditimbulkan.Mereka tidak segan-segan meniru, melahap,bahkan menghamba pada apa pun yangberasal dari “luar negeri” (baca: AmerikaSerikat dan Eropa). Jika demikian, apakahkemudian penyelesaiannya adalahpemerintah harus mengimbau masyarakatsupaya lebih nasionalis? Menyebarkanpropaganda supaya masyarakat banggadengan bahasa Indonesia dan berusahamenggunakannya dengan baik dan benar?Kita semua tahu, kegiatan serupa ini, sepertijuga kampanye “Aku cinta rupiah”, Jagalahkebersihan”, atau “orang bijak taat pajak”,tidak akan memberi hasil yang berarti.

Saya melihat bahwa persoalansebenarnya bukan pada mengairbahnya kata-kata bahasa Inggris dalam ujaran bahasaIndonesia, tetapi mereka yang menggunakan

Page 39: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 39

The object of education is to prepare the young to educate themselves throughouttheir lives.—Robert Maynard Hutchins

kata-kata atau istilah bahasa Inggrisseringkali tidak tahu persis kapan dan dimana kata-kata itu diluncurkan. Memangamat sangat patut disayangkan bahwa kaumterdidik yang begitu banyak memilikikesempatan memelihara danmengembangkan bahasa Indonesia denganbaik dan benar justru menjadi salah satuagen perusak bahasa itu sendiri. Kaumterdidik ini menggunakan kata-kata bahasaasing bukan untuk memperkaya bahasaIndonesia—bahasa yang selama ’berabad-abad” menyerap ribuan kata (menurut datadari Pusat Bahasa hampir 700.000 kata) daribahasa Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda,dan lainnya—tetapi sekedar untuk memberikesan kosmopolitan dan berpengetahuanluas. Ah, sungguh sangat menyedihkan danmengecewakan!

Terakhir, pengaruh faktor alamiah,yakni keadaan geografis negara Indonesiasebagai suatu negara kepulauan (archipelago)yang amat kaya akan suku, agama, bahasa,budaya, dialek, adat istiadat dan berada dibelahan pulau-pulau yang salingberseberangan dipisahkan oleh gunung danlautan. Faktor tersebut menjadi salah satukendala untuk menyamakan prinsip dasarpenggunaan bahasa Indonesia yang baik danbenar.

Bahwa Negara Kesatuan RepublikIndonesia memiliki bahasa pemersatu bangsayang penuh keagungan, tidak terbantahkan,tetapi juga sarat kekurangan adalah sebuahkenyataan. Namun, pada akhirnya semuadikembalikan kepada diri kita sendiri.Bagaimana kita menyikapi, menyiasati, danmemaknainya.

Untuk mewujudkan rencana mulia ini,semua harus mampu berperan sesuai denganperan dan tanggung jawab masing-masing.

Pemerintah harus membuat payung hukumdalam bentuk peraturan khusus yangmangatur masalah penggunaan bahasa.Peraturan yang akan memelihara bahasaIndonesia dari segi pemakaian, misalnyadalam acara kenegaraan dan penggunaan diruang publik (baca: televisi, surat kabar, danpapan reklame) diatur harus menggunakanbahasa Indonesia dengan baik dan benar.Yang tentu dalam pelaksanaannya dapatbekerja sama sekaligus mengoptimalkanperan serta lembaga-lembaga terkait.

Pers juga harus mempunyai tanggungjawab yang jelas dan tegas terhadappembinaan, pelestarian, dan pengembanganbahasa Indonesia. Hal tersebut karena padaumumnya penggunaan bahasa Indonesia dimedia cetak kurang taat asas. Padahaldengan berbahasa secara tepat, tidak hanyacitra media cetak menjadi lebih baik, tetapijuga bisa mencerdaskan pembacanya. Bahasabisa menjernihkan persoalan dan informasiyang diberikan menjadi cepat dan akurat.

Keteladanan para pejabat negara, kaumcendekia, penyiar radio, televisi, dan parakuli tinta dalam penggunaan bahasaIndonesia secara kreatif, tetapi tetapmemelihara jati diri sudah saatnya dilakukansecara tegas. Presiden Susilo BambangYudhoyono pernah berkata bahwa bahasaIndonesia bukan saja harus dilestarikan dandiberdayakan, melainkan juga harusdiletakkan dalam proses kehidupan bangsayang dinamis. Kita takkan rela jika bahasanasional kita tercemar bahkan terasingkanbukan? Tentu saja! [ ]

ReferensiBadudu, Yus, dkk. 2005. Bahasa Nasional Kita.

Bandung: itb press.Pidato Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I

Gede Ardika pada Konferensi Pengajaran

Page 40: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

40 - Ekspresi Volume IV No. 7

Dari arah mata angin yang berbedakau-aku bertemudi noktah persimpangan iniberbatas waktu cakrawalamata kita kabur oleh air mata payaumenatap tetes pasir waktudalam tabung-tabung gelasyang kian menipis

waktu itukita masih mengekalkan jam-jam yang terpisahdi antara jejak-jejak kaki sepimembuka gapuramenciptakan bejanatempat sungai-sungaidari segala arah mata angin bermuara

pagi siang telah kita habiskan di sinidi cakrawala berbataskan senjahari demi harikita rangkai bersamadan...

TTTTTafakur Usai Pafakur Usai Pafakur Usai Pafakur Usai Pafakur Usai Perjalananerjalananerjalananerjalananerjalanan

Jakarta, Mei 2003 A’ Ndang

ketika pohon persik mulai menebarkanbunga-bunganya pada tanaman kecillonceng-lonceng telah memanggildari balik kemegahan cahaya senjakau–aku tahu

sahabatbetapa banyak bunga yang tidakmemiliki keharumanbetapa banyak awan yang terkumpul dilangittanpa memberikan hujantanpa menurunkan butir-butir salju

sahabatgapura yang telah kau–aku bukabejana yang telah kau–aku ciptatetap kekalkan jam-jam yang terpisahsemoga …..

Bahasa Indonesia bagi Penutur AsingTahun 2001

Kerjabudaya, Tim Media. 2004. “Masih AdakahBahasa (Bangsa) Indonesia?” Dalamwww.warta.unair.ac.id (Tahun 2004).

Kurniantoro, YC. 2005. “Bahasa CampurAduk.” Dalam www.suarapembaruan.com(23 Oktober 2005).

Mustakin. 2005. Membina KemampuanBerbahasa; Panduan ke Arah KemahiranBerbahasa. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Nilawati, Ika, dan Binar Kurniasih. 2005. “BulanOktober: Refleksi Sumpah Pemuda danBulan Bahasa di Balai Bahasa ProvinsiKalbar.” Dalam www.pontianakpost.com(30 Oktober 2005).

Sambutan Susilo Bambang Yudhoyono (MenkoPolkam) pada acara PenganugerahanPerhargaan Tokoh Berbahasa LisanTerbaik oleh Pusat Bahasa DepdiknasTahun 2003

www.dikmenum.go.id. (18 November 2005),berbagai artikel

www.ialf.edu (18 November 2005), berbagaiartikel

www.kompas.co.id. (18 November 2005),berbagai artikel

www.mediaindo.co.id. (18 November 2005),berbagai artikel

*Esai terbaik pada Lomba Menulis Esai BahasaIndonesia Se-Jabodetabek yang diselenggarakanoleh PPPG Bahasa Tahun 2005.

No gain without pain (Tidak ada keberhasilan yang dicapaitanpa pengorbanan).

Page 41: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 41

SEKILAS INFO

DIAWALI DENGAN suara takbir, tahlil dantahmid acara penyembelihan hewan qurbandalam rangka memperingati hari raya IdulAdha 1426 H/2006 dimulai. Acara penyem-belihan hewan qurban ini bertempat dihalaman gedung/asrama U Pusat Pengem-bangan Penataran Guru Bahasa (PPPGBahasa), dengan jumlah hewan qurban 3 ekorsapi dan 1 ekor kambing. Penyembelihanhewan qurban ini dilakukan pada hari keduatasyrik atau tanggal 12 Januari 2006. Sebelumpenyembelihan, Kepala PPPG Bahasa yangdiwakili oleh Drs. Cepi Suwangga, KetuaJurusan Widyaiswara Bahasa Jepang, PPPGBahasa memberikan pengarahan kepadaseluruh panitia yang diketuai Delfian, S.Sos.,staf pada seksi publikasi dan pelaporan.

Dalam pengarahannya, Drs. CepiSuwangga mengatakan, yang paling pentingpenyelenggaraan Idul Qurban ini harus sesuaidengan ajaran agama, bukan dengan tradisi,bukan pula dengan kebiasaan, juga bukan pula

dengan adat. Laksanakanlah sesuai aturanagama dan ikhlas. Sebab baik menurutmanusia belum tentu baik bagi Allah, makalaksanakanlah sesuai dengan aturan agama.Yang paling penting adalah kerjasama, salingbantu membantu, kerja dengan baik, ikhlasitulah kunci utama bagi panitia dan keluargabesar PPPG Bahasa. Hendaknya programberqurban ini dapat direncanakan denganmatang, lebih terorganisir dengan rapi jugadalam hal pendistribusiannya harus benar-benar tepat sasaran dan merata.

Dari hasil pantauan reporter Ekspresi,penyelenggaraan penyembelihan hewanqurban dan penyalurannya berjalan lancar, rapidan sukses. Seluruh panitia melaksanakantugasnya sesuai dengan waktu yang telahdijadwalkan. Dari 3 ekor Sapi dan 1 ekorkambing dapat dibagi menjadi 350 bungkusyang kemudian dibagikan kepada masyarakatsekitar PPPG Bahasa dan para KaryawanPPPG Bahasa. (herman)

PerayaanPerayaanPerayaanPerayaanPerayaan

di PPPG Bahasadi PPPG Bahasadi PPPG Bahasadi PPPG Bahasadi PPPG Bahasa Idul

Qur

ban

Shitashiki naka nimo reigi ari (Melupakan sopan santun akan mengakibatkan hubunganmenjadi buruk)

Page 42: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

42 - Ekspresi Volume IV No. 7

Dua hari sebelumnya, tepat hari Kamistanggal 18 Mei 2006, Departemen PendidikanNasional menganugerahkan Satya LencanaKesetiaan kepada karyawan yang telahmembaktikan diri selama 20 tahun dan 30tahun. Penerima Satya Lencana Kesetiaandiantaranya adalah Drs. Agus Suhardono,M.Si., Kepala Bidang Pelayanan Teknis PPPGBahasa yang mendapat Satya LencanaKesetiaan 30 tahun.

Beliau telah membaktikan dirinya denganpenuh dedikasi. Kepadanya dianugerahkanSatya Lencana berupa Pin Emas. Drs. AbdulRozak, M.Pd., mendapat Satya LencanaKesetiaan 20 tahun. Beliau telah mengabdikandirinya pada negara di bidang Pendidikandengan penuh dedikasi dalam menjalankandan mengemban tugas yang dipercayakannegara kepadanya dengan penuh tanggungjawab dan kepadanya disematkan Pin Perak.

Anugerah Penghargaan pada PeringatanAnugerah Penghargaan pada PeringatanAnugerah Penghargaan pada PeringatanAnugerah Penghargaan pada PeringatanAnugerah Penghargaan pada PeringatanHari Kebangkitan NasionalHari Kebangkitan NasionalHari Kebangkitan NasionalHari Kebangkitan NasionalHari Kebangkitan Nasional

Penyematan tanda Penghargaan inidilakukan oleh Kepala PPPG Bahasa di-dampingi Direktur Pembinaan Pendidikan danLatihan, Direktorat Jenderal Peningkatan MutuPendidik dan Tenaga Kependidikan, yangdiwakili Kasubdit Perencanaan Diklat, DrsSudiono, M.Si.

Dalam Sambutannya pada acarapenyematan tanda penghargaan, KepalaPPPG Bahasa mengharapkan kepada seluruhjajaran di lingkungan PPPG Bahasa untukmelakukan introspeksi diri terhadap apa yangtelah dilakukan. Sejauhmana prestasi yangpernah dicapai dan bagaimana kinerja yangselama ini ditampilkan serta apa sesungguh-nya yang dilakukan dalam upaya pemenuhankebutuhan masyarakat dibidang pendidikanbahasa kini dan yang akan datang. (herman)

DALAM RANGKA DALAM RANGKA DALAM RANGKA DALAM RANGKA DALAM RANGKA memperingati Hari Kebangkitan Nasional yangjatuh pada hari Sabtu, tanggal 20 Mei 2006, Pusat PengembanganPenataran Guru (PPPG) Bahasa mengadakan upacara bendera. Upacaratersebut dilaksanakan di halaman parkir PPPG Bahasa dengan PembinaUpacara Kepala PPPG Bahasa saat itu, Drs. H. Achmad Dasuki, M.M.,M.Pd., yang diikuti seluruh karyawan/ti PPPG Bahasa. Hadir pulapada acara tersebut para pejabat eselon III dan IV di lingkungan PPPGBahasa. Usai upacara, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah antaraunsur pimpinan dan karyawan/ti PPPG Bahasa.

The authority of those who teach is often an obstacle to those whowant to learn.—Cicero

Page 43: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

Ekspresi Volume IV No. 7 - 43

DALAM MENGEMBAN tugas Internasionalyang akan dihadapi dan untuk meningkatkankemampuan komunikasi dalam berbahasaInggris bagi prajurit-prajurit TNI, khusus-n y a K o r p s Z e n iJihandak (penjinakbahan peledak) makapenguasaan bahasaInggris adalah sangatesensial guna dapatditerima oleh masya-rakat dunia terutamadi mana prajurit-prajurit TNI ditugaskan baiksebagai Pasukan Penjaga Perdamaian PBBmaupun dalam rangka alih teknologi militer.

Untuk mengantisipasi tuntutan tersebut,Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa(PPPG Bahasa) yang merupakan lembaga palingberkompeten dalam bidang pengem-bangan pendidikan bahasa meresponkebutuhan tersebut dengan menyeleng-garakan pendidikan dan pelatihan(diklat)/kursus singkat bahasa Inggrisbagi anggota korps zeni jihandak, TNIAD. Hal ini merupakan tindak lanjut darihasil pembicaraan antara KomandanKompi (Danpi) Jihandak, Zeni TNI ADdengan Kepala PPPG Bahasa beberapawaktu lalu untuk membekali kemampuanprajurit-prajurit zeni jihandak berbahasaInggris untuk menjalankan tugas sebagaipasukan penjaga perdamaian PBB, KontingenGaruda XX D yang rencananya akan diberang-katkan pada bulan Desember ke Kongo, Afrika.

Kursus Singkat Bahasa Inggris PrajuritKursus Singkat Bahasa Inggris PrajuritKursus Singkat Bahasa Inggris PrajuritKursus Singkat Bahasa Inggris PrajuritKursus Singkat Bahasa Inggris PrajuritKorps Zeni JihandakKorps Zeni JihandakKorps Zeni JihandakKorps Zeni JihandakKorps Zeni Jihandak

Kursus singkat ini bertujuan untukmeningkatkan kemampuan berbahasa, sehinggamenjadikan peserta mempunyai nilai tambah

dalam berinteraksi di dunia inter-nasional, meningkatkan pengetahuan,keterampilan, kecakapan hidup, dansikap agar peserta dapat mengem-bangkan diri dan profesional dalamtugas yang akan diembannya.

Kursus singkat ini sumberbiayanya dialokasikan dari DIPAPPPG Bahasa. Pelaksanaannya dila-kukan dalam 18 kali pertemuan

dengan jangka waktu 2 bulan ( bulan Marethingga bulan April 2006). Kursus singkat inidilaksanakan dalam 2 kali pertemuan per-minggunya dan dilaksanakan setiap hari Rabudan Kamis, dengan jumlah peserta sebanyak 20orang, termasuk di dalamnya Komandan

Kompi, Kepala SeksiPemeliharaan dankomandan Peleton.Alokasi waktu per-temuan 4 jam pela-jaran (@ 45 menit).

Acara dibukasecara resmi olehKepala PPPG Bahasa.Kegiatan ini meru-

pakan wujud kepedulian sosial (pengabdianmasyarakat) PPPG Bahasa di bidang pen-didikan bahasa khususnya bahasa Inggrissebagai wujud community college sebagaimanayang dicanangkan Depdiknas. (herman)

If the child is not learning the way you are teaching, then you must teach in the way thechild learns.—Rita Dunn

Page 44: Dari Redaksi Daftar Isi - p4tkbahasa.kemdikbud.go.idp4tkbahasa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/06/002-Ekspresi... · 5. Analisis Keterbacaan Wacana Buku Teks Bahasa Arab SMA

44 - Ekspresi Volume IV No. 7