Dari Kertas

4
Dari Kertas: Bahan Membuat Topeng: 1. Kertas Karton 2. Koran Bekas 3. Pewarna bisa dipilih salah satu seperti: Cat Air/Cat Poster/Cat untuk styroform. 4. Asesories seperti : benang, kain, ijuk, renda, dll. Alat-alat: 1. Gunting 2. Cutter 3. Hecter Cara Pembuatan: 1. Buatlah sketsa dasar wajah berbentuk Oval pada sehelai kertas karton kemudian pada sekeliling sisinya beri tanda garis titik 8 bagian. 2. Gunting, Lipat dan tekuk sketsa dasar wajah berbentuk oval kemudian di hecter satu persatu sehingga membentuk seperti gambar di atas. 3. Gunting kertas koran dengan ukuran kecil-kecil kemudian tempelkan pada bentuk dasar wajag topeng, maksudnya agar bentuk dasar topeng dari kertas karton menjadi keras. 4. Bentuk dasar topeng yang sudah selesai di tempeli guntingan kertas koran. 5. Buatlah bagian-bagian wajah topeng seperti alis, hidung, pelipis, dan mulut dengan teknik melipat, menggunting dan menempel. Caranya sama dengan cara membuat bentuk dasar topeng seperti gambar no.1 dan 2 hanya saja ukurannya lebih kecil. Sebelumnya ukur dulu posisi mata, hidung dan mulut sesuai wajah kita kemudian dilubangi. 6. Setelah bagian-bagian wajah selesai ditempel pada bentuk dasar topeng tempelkan kembali guntingan kertas koran ke seluruh bagian wajah topeng, sehingga topeng menjadi lebih keras. 7. Selanjutnya wajah topeng tinggal diberi warna sesuka hati kita, dapat menggunakan cat air untuk styroform, cat poster, cat kayu dlsb. Maka selesailah topeng kita. Dari Kayu: Bahan-bahan: 1. Gergaji: digunakan untuk memotong kayu. 2. Alat pahat: untuk membentuk sebuah kayu menjadi sebuah bentuk yang diinginkan. 3. Bor: untuk mempermudah dalam proses melubangi kayu. 4. Lem kayu: lem digunakan untuk perekat, jika pada proses pemahatan ada kayu yang patah. 5. Amplas: untuk menghaluskan kayu yang telah diukir. Cara Pembuatan: 1. Mari kita siapkan bahan baku yaitu berupa kayu. 2. Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji. 3. Ukir pola dasar untuk membentuk mata, hidung, mulut dan motif

Transcript of Dari Kertas

Page 1: Dari Kertas

Dari Kertas:Bahan Membuat Topeng:1. Kertas Karton2. Koran Bekas3. Pewarna bisa dipilih salah satu seperti: Cat Air/Cat Poster/Cat untuk styroform.4. Asesories seperti : benang, kain, ijuk, renda, dll.

Alat-alat:1. Gunting2. Cutter3. Hecter

Cara Pembuatan:1. Buatlah sketsa  dasar wajah berbentuk Oval pada sehelai kertas karton kemudian pada sekeliling sisinya beri tanda garis titik 8 bagian.2. Gunting, Lipat dan tekuk sketsa dasar wajah berbentuk oval kemudian di hecter satu persatu sehingga membentuk seperti gambar di atas.3. Gunting kertas koran dengan ukuran kecil-kecil kemudian tempelkan pada bentuk dasar wajag topeng, maksudnya agar bentuk dasar topeng dari kertas karton menjadi keras.4. Bentuk dasar topeng yang sudah selesai di tempeli guntingan kertas koran.5. Buatlah bagian-bagian wajah topeng seperti alis, hidung, pelipis, dan mulut dengan teknik melipat, menggunting dan menempel. Caranya sama dengan cara membuat bentuk dasar topeng seperti gambar no.1 dan 2 hanya saja ukurannya lebih kecil. Sebelumnya ukur dulu posisi mata, hidung dan mulut sesuai wajah kita kemudian dilubangi.6. Setelah bagian-bagian  wajah selesai ditempel pada bentuk dasar topeng tempelkan kembali guntingan kertas koran ke seluruh bagian wajah topeng, sehingga topeng menjadi lebih keras.7. Selanjutnya wajah topeng tinggal diberi warna sesuka hati kita, dapat menggunakan cat air untuk styroform, cat poster, cat kayu dlsb. Maka selesailah topeng kita.

Dari Kayu:Bahan-bahan:1. Gergaji: digunakan untuk memotong kayu.2. Alat pahat: untuk membentuk sebuah kayu menjadi sebuah bentuk yang diinginkan.3. Bor: untuk mempermudah dalam proses melubangi kayu.4. Lem kayu: lem digunakan untuk perekat, jika pada proses pemahatan ada kayu yang patah.5. Amplas: untuk menghaluskan kayu yang telah diukir.

Cara Pembuatan:1. Mari kita siapkan bahan baku yaitu berupa kayu.2. Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji.3. Ukir pola dasar untuk membentuk mata, hidung, mulut dan motif tambahan lainnya menggunakan alat pahat, hingga berbentuk sesuatu yang anda inginkan.Setelah diukir, maka haluskan kayu yang telah diukir tadi dengan amplas.4. Finishing, yaitu pemberian warna pada topeng agar karakter dari topeng bisa terlihat, baik itu dengan warna biasa maupun pewarnaan berupa batik.

Selamat Mencoba :D :)

Page 2: Dari Kertas

Girls kamu uda tahu belum sejarah Halloween itu gimana? Kalo belum tahu sini kita kasih tahu disimak ya Girls! Pada setiap tanggal 31 Oktober bangsa Gael kuno percaya jika pembatas antara dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang yang hidup dengan merusak hasil panen dan membawa berbagai macam penyakit.

Halloween identik dengan labu yang diukir berbentuk wajah menyeramkan yang diletakkan di depan pintu masuk rumah, labu ini disebut Jack-o-lantern.  Dari Amerika Utara tradisi mengukir Jack-o-lantern ini berasal karena Amerika Utara adalah penghasil labu yang berukuran cukup besar.

Tradisi yang dilakukan saat Halloween biasanya anak-anak berkeliling rumah tetangga meminta permen sambil berkata ( trick/treating ) , lalu mereka berjalan-jalan ke tempat berhantu, pesta kostum, dan yang paling terkenal nih Girls memajang atau mengukir buah labu jack-o-lantern, membuat api unggun, dan kembang api.

Sumber gambar:

https://girlsmagazine99.wordpress.com/2013/11/07/halloween-di-indonesia/

Page 3: Dari Kertas

Wayang Potehi, Sumbangsih Tiongkok untuk Seni Nusantara

Metrotvnews.com, Jakarta: Selain makanan, musik, dan busana, sektor budaya Nusantara juga mengalami proses asimilasi dengan budaya Tiongkok sejak berabad-abad lalu. Salah satu bentuk budaya itu adalah wayang.

Wayang kulit, golek, atau wong tentu bukan jenis kesenian yang asing didengar, tapi bagaimana dengan potehi? Ya, ternyata masyarakat Tionghoa juga turut bersumbangsih dalam mengembangkan budaya Tanah Air melalui wayang yang bertajuk potehi.

Ketua Umum Komunitas Wayang Universitas Indonesia (KWUI) Dwi Woro Astuti menuturkan wayang potehi merupakan hasil akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa. "Awalnya pertunjukan wayang potehi hanya dilakukan di klenteng-klenteng sebagai bagian dari ritual pemujaan. Komunitas Tionghoa di Jawa melakukan ritual pemujaan kepada para dewa dan arwah leluhur dengan salah satunya pertunjukan wayang. Wayang potehi menggunakan cerita-cerita kepahlawanan Tiongkok masa lalu. Tiga cerita yang sering dipentaskan adalah cerita tentang Sie Jin Kwi, Sampek Engtai dan Sam Kok," ucapnya beberapa waktu lalu kala menghadirkan pertunjukan wayang potehi dalam menyemarakkan Tahun Baru Imlek di salah satu mal di Jakarta.

Diperkirakan, wayang Potehi mulai masuk ke Pulau Jawa pada 1880-an. Namun sejak 1967, pementasan wayang potehi menjadi semakin jarang, khususnya di kota-kota besar, seperti Jakarta, Solo, dan Surabaya. Hal itu disebabkan pembatasan pemerintah terhadap budaya Tiongkok pada waktu itu. Untungnya, hingga kini, kesenian itu tetap dilestarikan di sebuah kota kecamatan di Jawa Timur, tepatnya di Gudo.

Penjabaran lebih lanjut mengenai potehi juga diulas oleh Ketua Yayasan Po Tee Hie Gudo Toni Harsono. "Wayang potehi (po tay hie) biasa disebut wayang China. Potehi berasal dari kata pou (kain), te (kantong), dan hi (wayang). Jadi wayang potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Cara memainkannya, tangan sang dalang akan masuk ke wayang menggerakkannya layaknya wayang lain."

Toni mengatakan potehi menceritakan sejarah Tiongkok, mulai dari kisah percintaan sampai peperangan menggunakan bahasa Hokkian. "Tetapi tetap saja, meskipun menggunakan bahasa Indonesia, pakem-pakem bahasa Hokkian tetap diucapkan dalam beberapa adegan," tambahnya.

Potehi merupakan ritual yang dipersembahkan untuk para dewa, terutama menjelang perayaan Imlek. Masyarakat keturunan Tionghoa percaya mementaskan wayang itu akan membuang sial. Pementasan potehi juga merupakan wujud rasa syukur mereka.

Setelah sempat dilarang, budaya Tiongkok diperbolehkan kembali tampil di masa kepemimpinan Presiden Gus Dur. Namun, hanya segelintir orang yang masih bisa mendalang potehi. Itupun rata-rata usianya telah lansia. Sementara itu, kaum muda peranakan Tionghoa pada umumnya telah tidak peduli kepada kesenian tersebut. PRI

http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/wayang-potehi-persenyawaan-budaya-tionghoa-dan-nusantara