Dapur Siemens Martin Edited
-
Upload
andreas-nugroho -
Category
Documents
-
view
735 -
download
29
Transcript of Dapur Siemens Martin Edited
Penemu Dapur Siemens Martin
Ditemukan oleh Wilhelm Siemens ( Jerman ) dan Martin
( Prancis ) pada tahun 1865.
Besi mentah yang digunakan pada dapur Siemens Martin dapat berupa baja padat, cair dengan baja bekas.
Proses ini dapat menghasilkan nyala api ± 1800oC yaitu dari pembakaran bahan bakar + udara yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu di dalam ruang pemanas ( regenerator ).
Proses pembuatan baja dengan cara ini meliputi 3 periode :
• Periode pemasukkan dan pencairan bahan isian
• Periode pendidihan cairan logam.
• Periode pembersihan dan deoksidasi.
Fungsi dari regenerator adalah :• Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur• Sebagai Fundamen/ landasan dapur• Menghemat pemakaian tempat
Cara kerja dapur Siemens Martin
Sebelum bahan bakar gas dan udara masuk dalam ke ruang untuk gas dan ruang untuk udara, maka temperaturnya akan naik sampai 1000 – 1100 o
C, karena ruang – ruang tersebut sebelumnya dipanaskan dengan gas hasil pembakaran dengan temperature ± 1200 o C.
Setelah dipanaskan maka gas dan udara masing – masing masuk ruang pembakaran / pencairan melalui 2 saluran untuk udara dan gas. Dalam ruang pencarian terjadi reaksi pembakaran sehingga temperaturnya naik menjadi 1700 o C.
Gas hasil pembakaran meninggalkan ruang pembakaran melalui saluran tadi, selanjutnya memanaskan ruang regenerator , sehingga ruangan ini temperaturnya naik 1200– 1300 oC. Selanjutnya gas tersebut keluar ke cerobong karena ruang regenerator menjadi dingin karena telah dialiri gas udara dingin, maka untuk memanaskan gas dan udara selanjutnya dilewatkan ruang regenerator dengan memindahkan posisi katup.
Material pengisi : Skrap, Besi tuang, Bahan tambahan dimasukkan ke tungku 4 melalui pintu 3.
• Pada proses basa, dinding bagian dalam dapur dilapisi dengan batu tahan api magnesite, sedangkan dinding bagian atas dilapisi dengan batu tahan api chrome-magnesite. Bagian bawah dapur harus diganti setiap kali proses. Terak yang dihasilkan mengandung kapur
± 40 – 50 % CaO
• Pada proses asam, Semua dinding dilapisi dengan batu tahan api yang bersifat asam. Bagian bawah tungku harus diganti setiap kali proses. Terak yang dihasilkan mengandung ± 50 – 55 % SiO2.
Perbandingan bahan mentah yang digunakan pada proses ini adalah : 1. 60 % besi kasar cair
2. 40 % besi/ baja skrap
3. Sedikit bijih besi + bahan tambang.
Proses pembuatan baja dengan dapur ini dapat berupa proses asam/basa tergantung dari bahan mentah yang akan diolah.
LOGAM
Pintu – pintu pengisiPintu – pintu pengisi
Lapisan
Udara yang sudah
dipanaskan
Gas atau minyak yang
sudah dipanaskan
Pembuangan ke kamar – kamar
pemanas pendahuluan
Logam Saluran bahan bakar
Lapisan
Udara
Pembuangan
Pembuangan