Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm...

29
Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email Anda di link berikut: https://goo.gl/jzChVc

Transcript of Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm...

Page 1: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email Anda di link berikut: https://goo.gl/jzChVc

Page 2: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Lensa 7Artisans saat ini mengguncang kancah perlensaan di dunia foto/video. Salah satu alasanutamanya adalah 7Artisans berhasil memberikan akses pada semua kalangan untuk menggunakanlensa kualitas mumpuni dengan harga yang relatif hemat.

Kombinasi antara lensa wide, diafragma lebar, dan jumlah blade yang standar professional, plus masihdengan harga yang terjangkau, memungkinkan 7Artisans melesat cepat di kalangan pecinta foto/video. Banyak yang sudah sangat puas dengan performa 7 Artisans.

Selain itu, 7Artisans juga memproduksi lensa-lensanya supaya bisa digunakan hampir di semua mount lensa mirrorless, mulai dari SONY E-Mount, Fuji-X, EF-M, hingga Micro 4/3. Pilihan untuk memenuhihasrat pengguna mirrorless pun juga tepat karena zaman sekarang banyak yang menginginkankepraktisan.

Meskipun tidak disertai dengan sistem autofocus, pengguna 7Artisans puas sekali dengan foto/video yang dihasilkan. Bahkan beberapa menganggap manual focus lebih dibutuhkan dalam dunia video.

Hasil & hemat adalah rahasia 7Artisans merubah dunia foto/video. Sementara E-book ini kami harapakan menjadi rahasia bagaimana Anda memaksimalkan potensi lensa 7Artisan baru Anda..

Selamat membaca!

Page 3: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Chapter 1: Menyiapkan Lensa 7 Artisans untuk Mirrorless Anda

1.1 Memasang Lensa Manual pada Mirrorless

1.2 Proteksi Lensa Baru Anda: Filter

1.3 Proteksi Lensa Baru Anda: Drybox

Chapter 2: Memaksimalkan Field of View pada Lensa

2.1 Efek Focal Length pada Foto/Video

2.2 Mengapa Tidak Menggunakan Lensa Telephoto Saja?

2.3 Kapan Harus Menggunakan Lensa Wide?

2.4 Hati-hati dengan Kompresi pada Lensa

2.5 Mengenal Crop Factor, dan Efeknya pada Foto/Video Anda

Chapter 3: Lebih Fleksibel dengan Bukaan Lebar (Nilai f Rendah)

3.1 Performa Bokeh 7 Artisans dan Faktor yang Mempengaruhi

3.2 Seberapa Banyak Blur yang Anda Inginkan? – Memilih Aperture dengan Bijak

3.3 Yang Perlu Diwaspadai saat Menggunakan Bukaan Lebar

3.4 Memaksimalkan Diafragma untuk Situasi Low-Light

Chapter 4: Mengenal & Bersahabat dengan Manual Focus

4.1 Apa Itu Manual Focus?

4.2 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Focus Peaking

Page 4: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Sebelum kita membahas tips-tips yang lebih teknikal, ada baiknya kitamemahami dulu bahwa lensa 7 Artisans adalah “lensa manual”.

Apa artinya kalau 7 Artisans adalah lensamanual?

Yang pertama adalah soal absennyakoneksi elektronik antara lensa dan bodikamera.

Tidak seperti pada lensa yang dilengkapidengan autofocus, lensa manual tidakmengirimkan informasi sama sekalikepada sistem bodi kamera.

Biasanya kamera akan membacadiafragma/bukaan/aperture dari lensa. Selain itu, bodi juga akan menerimainformasi tentang kontras dan phase detection untuk menjalankan sistemautofocus lensa.

Pada 7 Artisans, semua ini hilang.

Bukan berarti hal ini akan mempengaruhihasil akhir foto & video, namun hanyamengganti sistem autofocus Anda dengan manual fokus.

Karena itu, setting pada kamera Anda harus disesuaikan dengan konsep manual focus ini agar tetap masih bisa shutter.

Mari Memasang Lensa Manual Focus ke Mirrorless Anda!

Memasang lensa 7 Artisans pada kameramirrorless sebenarnya sama saja denganmemasang lensa pada umumnya.

Cukup pastikan bahwa “mount” atau“sambungan” antara lensa dan kamerayang akan dipasang sudah sesuai: SONY dengan e-mount, Fujifilm dengan Fuji-X mount, Canon EOS M dengan EF-M mount, selain itu juga ada mount micro 4/3 untuk jenis kamera lainnya.

Page 5: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Pada kamera mirrorless SONY, menu Release without lens ini bisa Anda temukan di:

MENU → Setting (Icon Gear) →Release without lens → Enable.

Di beberapa tipe SONY lain, pilihan ini tidak ada pada lokasi menu yang sama. Untuk itu Anda harusmasuk ke Custom Function (biasanya ada di menu paling kanan) dan menginput salah satu Custom Function dengan pilihan Release without lens, kemudian pilih Enable seperti pada gambar berikut:

Setting pada kamera-kamera EOS-M mirip dengan penjelasan pada mirrorless SONY sebelumnya. Menu ini bisa Anda temukan di Custom Function, dan mengganti salah satu fungsi yang sudah tersediadi sana dengan fungsi Release Without Lens.

MENU → C. Fn. (Custom Function) → Others → Ganti ke Release Without Lens → Enable

Namun khusus untuk Canon, menu ini baru bisa aktif jika saat mengganti Anda berada pada mode-mode berikut:

Page 6: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Jadi pastikan Anda sudah mengganti ke mode yang sudah disebutkan di atas sebelum memilih dan mengaktifkan fitur Release Without Lens ini.

Pada lini mirrorless Fujifilm, pilihan ini bisa Anda temukan di:

MENU → Shooting Menu 3 → Shoot Without Lens → On

Tidak seperti kamera-kamera lain, menu Shoot Without Lens pada Fujifilm cukup mudah dicari karenatidak harus masuk ke beberapa submenu untuk menemukannya.

Fungsi Shoot/Release Without Lens ini seharusnya ada di semua kamera. Walaupun belum tentu adapada lokasi menu yang sama, cukup dengan menjelajahi pilihan-pilihan fitur pada kamera, Anda pastimenemukan fungsi yang satu ini.

Nah, setelah mengaktifkan menu Shutter/Release Without Lens ini, kamera Anda sudah siap untukmemotret menggunakan lensa baru 7 Artisans yang sudah terpasang.

Page 7: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Oh iya, menu ini tidak harus dimatikan/dihidupkan kembali setiap Anda memasang lensa manual seperti 7 Artsisans. Anda bisa membiarkan setting menu ini tetap aktif, karena jika yang terpasangadalah lensa dengan sistem Autofocus (AF) maka kamera akan secara otomatis membaca lensatersebut dan tidak menghiraukan setting Shutter/Release Without Lens ini.

Layaknya lensa pada umumnya, bagian kaca terdepan 7 Artisans tidak dilindungi oleh filter apapun. Sehingga kalau terjadi sesuatu seperti: ada kotoran, debu menempel, cipratan air, atau bahkan jikaAnda kurang hati-hati, terkadang lensa juga terhantam tembok atau lainnya, maka itu semua akanmengenai kaca terdepan dari lensa.

Kalau masih bisa dibersihkan sebenarnya tidak apa-apa. Namun yang sering terjadi adalah kita lupamengecek ulang kondisi lensa setelah penggunaan. Jika kotoran sudah mengering/menumpuk makasusah dibersihkan. Jika ada cipratan air sedikit saja dan kondisi ruangan lembab bisa tumbuh jamur. Jika lensa meghantam sesuatu bisa jadi kaca terdepan juga retak.

Semua hal ini akan mempengaruhi hasil foto/video tentunya. Dan untuk menggantinya perlumembongkar lensa.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Solusi sederhana sekaligus persiapan akhir Anda adalah bisa mencoba menggunakan UV Filter atauClear Protective Filter. Filter ini dipasang di depan lensa, sehingga jika ada kotoran, debu, cipratan air, atau pada waktu menghantam sesuatu, paling tidak bukan kaca dari lensa yang kena, melainkan filter tersebut. Kemudian jika hal itu terjadi, Anda bisa mengganti filter tersebut dengan yang baru, dan kondisi lensa Anda tetap aman.

Page 8: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Bicara soal proteksi lensa, tidak bisa hanya berhenti sampai pada perlindungan fisik semacambenturan, debu, maupun air. Ada yang cukup menjengkelkan lagi, yaitu soal kelembaban.

Di daerah tropis seperti di Indonesia ini, tingkat kelembaban cukup tinggi. Dan apabila Anda menyimpan lensa dengan tidak hati-hati, bukan tidak mungkin jamur juga akan menyerang lensa Anda. Jamur menjadi musuh banyak fotografer & videografer karena selain mempengaruhi hasil gambar, tapijuga cukup susah dibersihkan.

Solusi sederhananya cukup dengan sering-sering menggunakan kamera Anda di luar, tidak hanyadisimpan di dalam lemari saja. Dengan sering “diangin-anginkan” paling tidak kondisi lensa tidak akanterlalu lembab. Namun untuk melakukan ini saja, orang cukup jarang. Banyak sekali yang menggunakankamera dan lensa-lensanya hanya sekali dalam 2 bulan. Padahal agar tidak lembab, Anda perlumenggunakannya paling tidak sekali setiap minggu.

Nah untuk mengatasai masalah jarang dipakainya lensa dan kamera inilah kita sebaiknya menggunakanDRYBOX. Konsepnya cukup sederhana, Tupperware yang tertutup rapat kemudian diberi silica atauBagus Serap Air pun sebenarnya udah jadi. Namun kepraktisan, ukuran yang memadai, sertabanyaknya pengguna lain, membuat drybox lebih dilirik daripada harus bikin sendiri.

Beberapa fotografer mempunyai banyak gear (termasuk lensa yang banyak sekali), mereka memilihmenggunakan dry cabinet, yang tidak lain adalah versi lemari dari drybox. Beberapa drybox/dry cabinet yang bagus memiliki sistem humidity controller sendiri yang bisa disetting. Jika Anda menggunakanyang canggih ini, cukup set angka humidity di 38-45%, seharusnya sudah bisa mengentikan penyebaranjamur.

Page 9: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Bicara soal lensa baru, kita pasti sangatmemperhatikan soal focal length saatsedang pilih-pilih lensa.

Sebenarnya apa sih efek focal length pada hasil foto/video? Kenapa sih adabanyak banget macamnya?

Masih sering sekali terjadi kasus dimanakita membeli lensa karena “Teman bilanglensa ini bagus”. Sehingga kita jadikurang memaksimalkan potensi lensa, dan tidak jarang juga memilih lensa yang kurang tepat dengan scene yang akan di-capture.

Karena itu, pada chapter ini kita akanbahas soal focal length, field of view, dan bagaimana memaksimalkannya.

FOCAL LENGTH: jarak (dalam millimeter) dari titik temu cahaya di dalam lensa, kesensor yang ada di kamera. Jarak inimendefinisikan banyak karakteristik hasilgambar nantinya, termasuk perspektif & magnifikasi (pembesaran objek).

Page 10: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Nah, sekarang kita akan mencoba mengetahui perbedaan ini secara langsung melalui hasil fotomenggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4.

Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length ini kita bisa membandingkan field of view di masing-masing lensa. Yang pertama adalah kita akan mencoba memfoto satu subjek, dengan berusahamempertahankan porsi ukuran subjek tetap sama.

Jika Anda cukup teliti, Anda pasti melihat perbedaan di luas background masing-masing foto. Satu, Anda akan melihat perbedaan lebar background yang berhasil masuk frame. Kedua, Anda akan melihatperbedaaan jarak antara subjek dengan objek yang ada di background.

Semakin pendek focal length, maka lebar background yang masuk ke dalam frame akan relatif lebihlebar. Begitu juga dengan dengan jarak antara subjek dengan objek yang ada di background, semakinpendek focal length, maka objek di background terkesan lebih jauh dari subjek.

ANGLE OF VIEW: luas sudut pandangan yang bisa masuk pada lensa. Focal length pendek akanmemberikan sudut yang lebih lebar, membuat lebih banyak elemen masuk ke dalam frame dibandingkan saat kita menggunakan lensa dengan focal length yang lebih panjang.

FIELD OF VIEW: adalah luas area yang bisa masuk frame di setiap jarak tertentu. Jadi ketika jarak 2m, maka yang bisa masuk lensa adalah “x” meter, sedangkan ketika jarak subjek 10m maka yang masukdalam frame adalah “y” meter. Seperti pada penjelasan gambar sebelumnya.

Dengan begini Anda pasti sudah tahu bahwa panjang focal length lensa yang Anda pilih akanmempengaruhi seberapa lebar Field of View yang akan masuk ke dalam frame. Dan hal itu akanmempengaruhi bagaimana informasi atau cerita yang akan Anda sampaikan melaui foto/video.

Page 11: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

7Artisans 55mm f/1.4

7Artisans 25mm f/1.8

7Artisans 12mm f/2.8

Page 12: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Percobaan kedua adalah memotret satu subjek yang sama, dengan jarak yang sama juga (antara subjekdengan kamera), namun menggunakan 3 lensa dengan focal length berbeda.

7Artisans 55mm f/1.4

7Artisans 25mm f/1.8

7Artisans 12mm f/2.8

Page 13: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Terlihat jelas bahwa ketika kita memotret dengan jarak yang sama, perbedaan focal length akanmempengaruhi banyaknya informasi yang masuk ke dalam frame secara signifikan. Semakin pendekfocal length, maka akan semakin lebar dan semakin banyak informasi yang masuk dalam frame.

Memilih lensa dengan focal length yang tepat menjadi poin krusial bagi videografer dan dunia filmografi. Kenapa? Karena dalam perekaman video, kita berusaha menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya, memberi konteks pada subjek, menampilkan elemen yang mendukung cerita.

Itu sebabnya kebanyakan cinematografer memilih menggunakan lensa wide (lensa 35mm ke bawah) sebagai lensa utama, dan menggunakan lensa normal atau lensa telephoto (lensa dengan focal length panjang) untuk shot detail.

Jadi, kapan sebaiknya menggunakan lensa wide?

Orang-orang yang menggunakan lensa wide atau lensa ber-focal length pendek adalah mereka yang dalam keseharian foto/video-nya cukup dekat dengan subjek. Karena ketika menggunakan lensa wide, subjek dan dunia di belakangnya bisa terekam dengan baik. Itu adalah salah satu alasan banyaknya fotoyang dihasilkan dari lensa wide adalah foto-foto yang bertema street.

Namun ada juga yang cenderung menggunakan lensa wide untuk foto landscape. Meskipun jarakantara fotografer dengan pemandangan yang difoto sudah cukup jauh (dan seharusnya sudah cukupbanyak elemen yang masuk dalam frame), fotografer masih memilih menggunakan lensa wide karenadianggap bisa memberikan kesan yang lebih luas dalam foto landscape-nya.

Namun terlepas dari itu semua, alasan utama Anda untuk memilih focal length tertentu adalah kembalipada bahasan di awal: “SEBERAPA LEBAR FIELD OF VIEW YANG ANDA INGINKAN”. Sebagai inspirasi, berikut adalah contoh momen-momen dimana Anda sebaiknya menggunakan lensa dengan Field of View yang lebar:

Environmental Portraiture

7artisans 12mm f2.8, oleh ragephotostudios (flickr)

Page 14: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

7artisans 25mm f/1.8, oleh Alik Griffin

Landscape

Environmental portrait adalah foto portrait dimana subjeknya difoto saat berinteraksi denganlingkungan sekitarnya, sehingga bisa menggambarkan, memberi cerita, dan mendefinisikan siapasubjek itu sebenarnya. Komposisi jenis ini sebenarnya yang paling sering dipakai dalam pembuatan film dimana angle, background, dan segala informasi yang masuk dalam frame berpengaruh dalammenyampaikan cerita.

Nah, atas alasan informasi inilah lensa wide cocok untuk ini. Lensa wide memungkinkan kita untukmenangkap lebih banyak informasi dalam sebuah frame, sehingga elemen-elemen pendukung di sekitar subjek bisa masuk frame dan memberikan unsur cerita yang lebih maksimal.

Keuntungan menggunakan lensa wide untuk foto/video landscape sudah jelas: membuat scene yang cukup luas, terasa lebih luas. Dari sisi frame yang lebih lebar saja membuat mata audience akanmenyapu scene dari kiri ke kanan. Kemudian karena sifat bawaan lensa wide dimana background jaditerasa lebih jauh, akan membuat foto lokasi apapun jadi terkesan luas, terkesan landscape.

Efek seperti ini akan sudah didapat jika menggunakan lensa normal atau lensa telephoto.

Food Photography

Kenapa kok food photography? Pertama, karena komposisi yang paling sering dipakai dalam foto jenisini adalah komposisi flat, dimana meja makan ditempati beberapa jenis makanan dan kemudian difotodari atas. Menggunakan lensa wide, artinya Anda bisa memasukkan lebih banyak elemen ke dalamfood photography Anda, selain itu Anda jadi tidak perlu harus naik kursi terlalu tinggi untukmendapatkan frame yang pas. Komposisi Anda akan jadi lebih bervariasi.

Keuntungan kedua adalah ketika Anda harus ngefoto makanan di tempat yang cukup sempit (di dapurmisalnya), dimana Anda mungkin kurang leluasa dalam berganti posisi dan perlu mundur beberapalangkah untuk dapat komposisi yang bagus, lensa wide bisa mengatasi ini. Kalau Anda butuh foto yang lebih detail pun juga masih bisa cropping.

Page 15: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

7artisans 7.5mm f/2.8 oleh Yoruslav Golubev (flickr)

Distort Reality

Bicara soal distorsi, sebenarnya hal ini bisa dilihat dari dua sisi: kekurangan atau keunikan. Banyak yang menganggap distorsi harus dihindari karena akan memberikan proporsi yang tidak masuk akal. Kalaufoto portrait maka bentuk wajah jadi meletat-meletot, kalau foto landscape horizonnya juga akanmelengkung.

Yang harus diingat adalah lensa wide juga akan memberi efek distorsi jika subjek foto terlalu dekat, pastikan Anda memotret di jarak aman dimana distorsi tidak kelihatan. Ini juga membuat Anda tidakbisa memotret makanan secara close-up. Kalau butuh detail, bisa menggunakan teknik cropping.

Page 16: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

7artisans 7.5mm f/2.8 oleh Waldemar Wiera (flickr)

Interior/Garis

Namun bagi beberapa fotografer, proporsi yang tidak beraturan itulah yang malah dikejar. Foto akanmemberikan kesan unik, futuristik, mensimbolkan seolah-olah sedang ada di dunia lain. Ketika diiringidengan property pendukung yang unik juga, bisa jadi foto portrait akan lebih bagus denganmemanfaatkan distorsi.

Kalau lensa wide memberikan kesan menyapu dari kiri ke kanan berkat field of view yang lebar, bisajadi dengan mengkombinasikannya dengan banyak garis vertikal akan membuat foto/video kita lebihmenarik. Foto kita akan terlihat ramai namun tertata, terlihat simetris, dan menyegarkan mata. Anda bisa mencobanya di interior gedung dimana cukup banyak pilar dan ornamen sebagai garis vertical, kemudian tambah 1-2 subjek untuk memaksimalkan cerita. Hasilnya akan memuaskan.

Cinematic

7artisans 7.5mm f/2.8 oleh Waldemar Wiera (flickr)

7artisans 35mm f/1.2 oleh Paco Sanchez (flickr)

Page 17: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Cinematic seringkali diidentikkan dengan video, namun seiring dengan waktu banyak juga yang inginmemotret a la scene seperti yang ada di film layar lebar, muncullah genre baru fotografi, cinematic photography.

Dalam prakteknya, para sutradara sangat percaya dengan kombinasi antara kamera full frame denganlensa 35mm. Dua alat ini yang paling sering digunakan untuk menciptakan kedekatan dengan subjekyang ada di frame, tanpa harus mengorbankan hilangnya informasi tambahan dari ambience sekitar. Baru ketika ada momen-momen lain yang membutuhkan shoot dari jarak jauh,atau close-up ke wajah, sutradara akan beralih ke lensa dengan focal length lain.

Kalau Anda menggunakan mirrorless sensor APS-C, maka paling tidak bisa menggunakan lensa 25mm.

Jika sebelumnya dijelaskan kapan sebaiknya menggunakan lensa wide, itu karena lensa 7Artisans rata-rata berfocal-length pendek. Focal length terpanjang dari 7Artisans saat ini adalah 55mm, itu masihmasuk dalam kategori lensa normal, dimana angle of view masih tidak berbeda jauh dengan yang dilihat mata manusia. Sementara yang dianggap lensa telephoto adalah lensa dengan focal length minimal 85mm.

Mengapa 7Artisans tidak memproduksi lensa telephoto? Mungkin saja belum, atau sekedar alasanbisnis. Namun yang perlu Anda ketahui adalah lensa telephoto memberikan akses pada kita yang inginmemotret subjek dari jarak jauh. Selain itu bagi “bokeh hunter”, focal length panjang juga memungkinkan kita mendapat bokeh yang bagus untuk foto portrait.

Namun, mungkin berikut adalah 2 alasan teknis sederhana mengapa Anda belum tentu perlumenggunakan lensa telephoto:

Jalan menjauh atau jalan mendekat?

Page 18: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Alasan pertama yang paling praktikal adalah soal mana yang menjadi style foto Anda, atau scene video seperti apa yang ada di pikiran Anda. Apakah Anda perlu dekat dengan subjek, atau malah harusmundur beberapa langkah? Memungkinkan kah Anda untuk mundur? Seberapa banyak informasi yang perlu masuk dalam frame?

Seperti pada penjelasan sebelumnya, memilih lensa hanyalah soal seberapa lebar field of view yang Anda inginkan. Mencoba mendekat ketika tidak bisa mendekat pada subjek adalah waktu bagi lensatelephoto, dan mencoba mundur ketika tidak memungkinkan untuk mundur adalah waktunya lensawide. Selebihnya anda bisa menggunakan lensa normal (50mm-70mm).

Jujur, soal bokeh dan keterbatasan situasi dimana kita tidak bisa mendekat ke subjek mungkin akanmenjadi satu-satunya alasan dimana kita menggunakan lensa telephoto. Kenapa?

Ada alasan teknis lain mengapa lensa telephoto jarang digunakan: yaitu “lens compression”. Ketika kitamenggunakan lensa telephoto, antara foreground, subjek, dan background terkesan jadi lebih dekatantara satu sama lain. Alhasil, kesan ruang dalam foto, kesan bahwa masih ada area jauh di belakangsubjek jadi hilang.

Untuk foto portrait, makro, ataupun detail, tentu saja hal ini tidak begitu penting. Namun untuk foto-foto yang memerlukan peran setting tempat untuk masuk dalam frame, kesan adanya ruang ini begitupenting, terlebih untuk dunia perfilman atau video.

Sebelumnya tentang lens compression ini sempat kita bahas saat kita membandingkan 3 foto dari 3 focal length yang berbeda, dimana pada foto yang menggunakan lensa 55mm terlihat bahwa objek di background terasa lebih dekat. Pertanyaannya, jika 55mm saja sudah membuat background terlihatdekat, bagaimana dengan lensa 200mm?

Kompresi pada lensa

Page 19: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Kompresi pada lensa ini perlu Anda perhatikan sekali dalam memotret atau merekam video. Karena jika lengah, bisa jadi korelasi antara subjek yang difoto dengan objek yang ada di sekelilingnya jadi tidakbagus.

Misal: Anda membuat scene film dimana ada 2 orang berbicara di area landasan bandara, kemudian di belakang mereka cukup jauh ada pesawat yang sedang lepas landas, jika Anda menggunakan lensatelephoto, bisa-bisa yang terekam adalah pesawat yang sedang lepas landas tadi terkesan tepat di belakang mereka. Anda pasti tidak menginginkan ini kan?

Lensa 7Artisans ada yang untuk sensor Full Frame, ada yang untuk APS-C

Lensa-lensa dibedakan peruntukannya, ada yang untuk sensor Full Frame, ada juga yang untuk APS-C. Begitu juga dengan lensa 7Artisans. Sebelumnya 7Artisans sempat memproduksi lensa 35mm f/2 yang diperuntukkan kamera bersensor full frame.

Lensa ini akan berfungsi maksimal ketika dipasangkan dengan sensor full frame, karena semua field of view yang masuk lensa akan jatuh tepat pada sensor sehingga semua elemen bisa masuk frame denganbaik. Bagaimana jika lensa yang untuk full frame digunakan pada kamera bersensor APS-C?

Secara ukuran sensor, APS-C lebih kecil dibandingkan full frame. Hal ini berarti lensa Anda masih bisadipasangkan pada kamera Anda, hanya saja, sebagian view yang seharusnya masuk lensa, jadi tidakterlihat karena view ini jatuh di luar sensor.

Penjelasan mudahnya adalah field of view yang masuk lensa seolah-olah di-crop karena sensor yang digunakan tidak cukup lebar untuk menangkap semua view yang masuk ke lensa.

Page 20: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Nah, ketika hal itu terjadi, maka sebenarnya lensa yang Anda gunakan tidak akan berfungsi layaknyafocal length yang tertera pada lensa. Unsur crop factor membuat lensa yang sejatinya untuk Full Frame, akan setara dengan lensa yang focal length-nya 1.5x focal length aslinya ketika dipasangkan pada kamera bersensor APS-C.

Jadi misal Anda menggunakan lensa 7 Artisans 35mm f/2 untuk SONY Full Frame, kemudian Anda pasangkan pada body kamera SONY bersensor APS-C, apakah bisa terpasang? Jawabnya bisa, namunlensa tersebut akan beroperasi dan memberikan field of view layaknya lensa 52.5mm f/2. Hal ini tentusaja akan mengurangi lebar field of view yang seharusnya bisa didapat ketika dipasangkan di kamerafull frame.

Bagaimana kalau lensa yang aslinya untuk kamera APS-C, dipasangkan pada kamera full frame? Apakahbisa?

Bisa “iya” bisa “tidak”.

Konsepnya, kita bisa melihat lebih luas (menggunakan sensor full frame) namun kita hanya disajikansepotong scene yang tidak cukup luas (menggunakan lensa APS-C), jadinya seluruh scene hanyamengisi sebagian area di tengah saja. Area samping-sampingnya jadi tidak terisi, dan jadi semacamborder hitam begitu saja. Orang sering bilang efek seperti ini sebagai vignette. Untuk kasus seperti inimaka lensa APS-C tidak bisa digunakan di kamera full frame.

Namun ada beberapa kamera seperti SONY Alpha 7 yang merupakan kamera full frame, tapi juga bisaberoperasi sebagai kamera APS-C. Alhasil, ketika dipasangi lensa APS-C, maka sensor yang aktifdigunakan juga hanya sebagian supaya scene yang tertangkap oleh lensa bisa mengisi semua frame dari ujung ke ujung, tidak di tengah saja.

Yang harus diingat adalah, ketika Anda menggunakan lensa APS-C ke kamera full frame, Anda tidaksedang memaksimalkan potensi kamera Anda. Karena itu, jika bukan karena alasan mendesak, gunakanlensa APS-C untuk kamera APS-C, dan gunakan lensa full frame untuk kamera full frame.

Page 21: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Segitiga eksposure adalah teori dasardalam mempelajari fotografi.

Anda pasti sudah mengerti bagaimanashutter speed menentukan seberapabanyak adegan yang akan terekam dalamsatu jepretan foto. Dan ISO, denganresiko agak “grainy”-nya sebuah foto, bisa memberikan hasil yang lebih terang.

Sayangnya lensa kit, atau lensa bawaanmirrorless zaman sekarang, selaluterbatas pada diafragma f/3.5. Sangatsayang sekali jika di saat Anda bisamengontrol shutter speed dan ISO dengan bebas melalui kamera Anda, masih saja tidak bisa mengatur seberapabanyak cahaya yang masuk ke dalamsensor Anda.

Diafragma/Bukaan Lebar = Kreatifitas

Memiliki aperture yang maksimum, 7Artisans menawarkan fleksibilitas yang harus Anda manfaatkan.

Yang pertama, dengan bukaan lebarAnda jadi lebih bebas memilih shutter speed yang cepat sekalipun. Kemudiandalam keadaan low-light, Anda masihbisa mendapatkan foto yang bagus, tanpa bercak-bercak yang biasadisebabkan ISO yang terlalu tinggi.

Anda juga jadi bisa bebas mengaturseberapa “blur” background/foreground Anda. Mau foto yang tajam dari ujung keujung bisa, mau foto yang hanyasubjeknya saja yang tajam dan lainnyablur pun juga bisa.

Bicara soal blur, pasti juga pernahmendengar istilah “bokeh”. Lensa 7 Artisan rata-rata memiliki jumlah blade (pisau yang kembang-kempis sebagaijalan masuknya cahaya) standarprofesional, yaitu 9 atau lebih.

Hal ini memungkinkan Anda mendapatkan pantulan cahaya yang ketika blur, menjadi benar-benar bulat. Itu sangatlah indah, dan kreatif..!

Page 22: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Sebelumnya harus didefinisikan dulu bokeh yang bagus itu seperti apa. Sebenarnya ini sangat subjektifsekali karena memang sejak awal tidak ada bokeh yang lebih bagus atau lebih jelek, yang ada hanyalahbokeh yang berbeda antara satu lensa dengan lensa yang lain.

Namun terlepas dari itu, lensa yang dianggap memiliki bokeh bagus seringkali ditujukan pada lensayang bisa membuat cahaya-cahaya “nge-blur” di background berbentuk bulat (bukan segi enam, segilima, atau betuk sudut yang lain). Kemudian kalangan fotografer juga percaya bahwa bokeh yang bagusadalah area “blur” nya memiliki tekstur yang “soft”, bukannya yang garis-garisnya terlihat cukup tajam.

Bokeh yang soft dan bulat? Yup, satu hal yang nggak bisa diganti-ganti di dalam lensa untukmendapatkan bokeh yang soft & bulat adalah jumlah blade dalam lensa. Semakin banyak jumlah blade di dalam lensa, maka semakin mungkin kita mendapatkan bokeh soft dan bulat tadi. Beruntung, lensa7Artisans rata-rata sudah memiliki jumlah blade di atas 9. Ini adalah standar minimal untukmendapatkan bokeh yang bagus tadi.

Anggaplah Anda sudah memiliki lensa dengan jumlah blade yang cukup banyak, maka Anda tinggalmemperhatikan beberapa hal lagi untuk mendapatkan efek blur yang maksimal,yaitu:

• Aperture: semakin lebar bukaan Anda (nilai f/kecil), semakin luas area blur Anda.• Focal Length: semakin panjang focal length yang Anda gunakan, semakin banyak blur yang didapat.• Ukuran Sensor: semakin besar ukuran sensor pada kamera Anda, semakin bagus blur yang

dihasilkan.• Jarak Subjek dengan Background: semakin jauh jarak background dari subjek akan Anda capture,

maka semakin blur juga area out of focus Anda.• Jarak antara Anda dengan Subjek: semakin dekat Anda dengan subjek, maka semakin tipis area

fokusnya, artinya semakin banyak juga area blur pada foto/video Anda.

Apa saja yang mempengaruhi bagus tidaknya bokeh?

7Artisans 50mm f/1.1

Page 23: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

7Artisans 55mm f/1.4

7Artisans 25mm f/1.8

7Artisans 12mm f/2.8

Page 24: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Yang sering terjadi ketika kita punya kamera dan lensa yang “bisa blur”, kita jadi pengenngefoto/ngerekam semua-semuanya ngeblur. Ingin semuanya kelihatan bokeh. Memang ini tidak bisadihindari karena sebagian besar dari kita masih beranggapan itu memang salah satu alasan utamauntuk beli kamera/lensa.

Namun, ini tidak berarti Anda harus seperti itu juga. Memiliki aperture yang maksimum bukan berartiAnda harus menggunakannya terus menerus. Anda juga harus mengerti bahwa ada range f/1.1 – f/22 pada lensa Anda, tidak hanya f kecil saja.

Tujuan utama dari blur adalah meng-isolasi subjek dari hal-hal lain yang dianggap tidak penting. Iniuntuk memberi penekanan ke penikmat foto/video kita bahwa “di area sini lah kalian seharusnyamelihat”. Namun sekalipun niatnya menjauhkan subjek foto dari hal lain, background yang terlalu blur bisa jadi malah mengurangi estetika, informasi, dan cerita yang mau disampaikan.

Contoh sederhananya: ketika terlalu blur, audience hanya akan melihat subjek saja. Ketika blur dikurangi, audience akan melihat subjek tapi juga secara tidak langsung merasakan nuansa di sekitarsubjek. Ketika seluruh frame terlihat dan tidak ada yang blur, maka audience akan menyerap semuainformasi yang ada di foto/video. Hal ini harus disesuaikan dengan maksud yang ingin disampaikan, agar presentasi foto/video Anda tepat sasarn.

Tidak semua yang blur itu baik

Seperti contoh gambar di atas, dimana subjek yang sama difoto dengan aperture yang berbeda, makajuga akan menghasilkan level blur yang berbeda. Ketika Anda ingin fokus pada ranting saja, maka Anda bisa gunakan f/1.8. Ketika Anda ingin semuanya fokus, Anda bisa gunakan f/8 atau bahkan f/22. Namununtuk menyampaikan cerita secara maksimal,kemungkinan besar kita bisa sepakat bahwa foto yang menggunakan f/4 di atas adalah yang paling pas.

Page 25: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Kemudian, menggunakan aperture rendah sebenarnya juga memiliki resiko sendiri, terutama pada pengguna 7Artisans. Kok bisa?

Yang harus diakui adalah bahwa dengan kombinasi antara wide angle, aperture maksimum, jumlahblade standar profesional, dan bahan yang awet, 7Artisans adalah lensa yang benar-benar hemat. Namun hematnya biaya ini juga yang mendatangkan kelemahan di sisi fokus.

Ketika Anda menggunakan aperture kecil, bagian ujung-ujung (corner) foto cenderung untuk tidakfokus. Area tengah tetap akan tajam dan fokus seperti biasanya, hanya saja area penjuru foto bisa jadiakan ngeblur. Hal ini tidak baik untuk foto Anda apabila di bagian samping foto terdapat objek-objekpenting yang cukup menyita perhatian.

Resiko aperture rendah??

Pada percobaan tingkat kefokusan lensa 7Artisans 25mm f/1.8 di atas, tampak bahwa saatmenggunakan f/1.8, bagian ujung kiri jadi tidak fokus, padahal seharusnya tidak ada perbedaan jarakantara area tengah dan ujung kiri. Sebaliknya, pada saat menggunakan f/8, lensa berhasil mendapatkanketajamannya kembali.

Apa artinya? Pastikan saja tidak ada objek yang menyita perhatian di sisi-sisi foto ketika Anda menggunakan aperture kecil. Karena jika tidak, objek-objek yang seharusnya fokus, dan jadi bagianutama komposisi, malah jadi terlihat blur.

Page 26: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Alasannya sedehana: di situasi low-light, kita membutuhkan lebih banyak cahaya,lebih banyakeksposure agar detail pada foto bisa terlihat dengan baik, entah itu dengan memperlama shutter speed, menaikkan ISO, atau yang terakhir, menggunakan aperture lebar.

Dari ketiganya, aperture lebar adalah yang paling membuat Anda lebih fleksibel, karenamemungkinkan Anda tetap menggunakan shutter speed cepat dan tidak perlu repot menaikkan ISO terlalu tinggi saat kondisi low-light, sehingga tidak ada foto yang terlalu “grainy” ataupun foto-fotoyang yang “shaky”. Satu-satunya kelemahan menggunakan aperture lebar adalah kita jadimendapatkan terlalu banyak blur/bokeh. Depth of field yang terlalu sempit ini belum tentu menjadipilihan banyak orang seperti penjelasan kita sebelumnya.

Terlepas dari itu semua, menggunakan lensa ber-aperture lebar seperti 7Artisans ini benar-benarmengurangi PR Anda dalam memotret low light scene, “mempermudah” istilahnya. Hal ini bukanberarti memotret low-light jadi kelar begitu saja dan tiba-tiba dapat foto bagus. Masih ada beberapa PR berikut yang tetap harus Anda lakukan untuk dapat foto/video bagus di low-light, diantaranya:

• Lebih mendekat ke subjek: sebelumnya pastikan subjek mendapatkan cahaya lampu dengan baik. Jika sudah, barulah mendekat ke subjek. Seberapa dekat? Sampai pada titik dimana subjekmendapatkan eksposure yang cukup baik. Karena semakin jauh Anda dari subjek, kemungkinanbesar akan semakin kurang cahaya yang masuk pada lensa Anda.

• Gunakan manual focus: semakin gelap scene yang akan Anda foto, semakin nggak akurat juga AF pada lensa dan kamera Anda. Beruntung, 7Artisans memang hanya memberi opsi manual focus untuk Anda. Selebihnya gunakan mode “peaking focus” yang ada pada mirrorless (akan dijelaskan di chapter selanjutnya) untuk mengetahui area mana yang fokus mana yang tidak.

• Gunakan tripod: secepat-cepatnya shutter speed yang Anda gunakan dalam kondisi low-light, Anda pasti dihadapkan pada situasi harus memilih salah satu diantara: 1) eksposure yang cukup, 2) potensi shaky karena tidak menggunakan tripod di saat shutter speed tidak bisa lebih cepat lagi.

Page 27: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Sekarang kamera dan lensa udah pada menggunakan autofocus semua, terus ngapain kok masih haruspakai manual focus? Alasan sederhananya, ada beragam situasi dan keadaan lingkungan yang membuat kita untuk mendapatkan foto/video yang tajam menjadi lebih susah ketika menggunakan AF.

Sensor AF pada kamera digital baru bisa berfungsi dengan baik ketika terdapat pencahayaan yang cukup, dan perbedaan tingkat kontras yang mudah dilihat pada frame. Sensor AF bisa mendeteksikontras cukup baik ketika terdapat garis atau tekstur yang jelas pada objek yang kita foto. Alhasil, saatAnda ingin memotret di situasi low-light, sensor AF jadi kesusahan mendeteksi garis, tekstur, dan kontras yang kita sebutkan tadi.

Masalah berikutnya muncul ketika Anda ingin memotret objek yang ada di belakang jendela atau di belakang pagar. AF akan cenderung fokus pada benda terdekat yang ada di depannya, jadi ketika adadua objek depan dan belakang dan Anda ingin fokus pada yang di belakang, ya begitulah hasilnya, susah fokus. Belum lagi jika meskipun jarak 2 objek sama, namun yang satu ada di tengah,sementarayang ingin Anda foto ada di samping, AF juga akan susah fokus (Anda jadi harus mengarahan titik fokusterlebih dahulu).

Kesimpulan yang bisa kita tarik di sini adalah: 1) buruknya menggunakan manual focus adalah soalkecepatan, karena ketika subjek yang kita foto cukup jelas, cukup terang, maka manual focus akanlebih lambat disbanding AF. 2) Tapi baiknya penggunaan manual focus juga soal speed, dimana ketikasituasi agak sedikit rumit seperti soal objek dibalik jendela, atau scene yang situasinya cukup gelapseperti berkabut, maka manual focus akan lebih cepat membantu Anda mendapatkan foto yang lebihtajam. Mengetahui hal ini, maka pendapat bahwa manual focus adalah kelemahan jadi sedikit “kurangtepat”, karena cepat tidaknya fokus juga tergantung situasi. Satu hal yang jelas: manual focus tidakmempengaruhi hasil foto/video.

Kenali baik & buruknya manual focus

Page 28: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Bicara tentang manual focus, semua kamera mirrorless modern rata-rata sudah dibantu dengan sistemyang disebut Peaking Focus. Ini untuk mefasilitasi mirrorless yang belum memiliki viewfinder sebenarnya, tapi belakangan juga sering digunakan bahkan untuk kamera yang ada viewfindernya.

Konsepnya adalah, ketika kamera menangkap cukup banyak kontras, liveview pada LCD akan menandaigaris-garis dan tekstur yang dianggap pada area fokus dengan titik-titik warna. Warna-warna ini bisadiset, ada yang kuning, merah, hijau, dll.

Keuntungan menggunakan Peaking Focus adalah kita jadi benar-benar tahu hasil akhir foto/video kita. Eksposure, warna, ketajaman, area fokus dan non fokus, semua akan terlihat jelas di liveview LCD. Kita juga jadi tahu garis-garis mana saja yang nantinya akan terlihat jelas, jadi kita bisa memilih denganbenar informasi mana yang ingin kita sampaikan.

Selain itu, sensitivitas Peaking Focus juga bisa diatur. Ketika Anda memilih low sensitivity, maka hanyagaris dan tekstur yang benar-benar terlihat jelas yang dikatakan focus. Sedangkan high sensitivity akanmenganggap garis-garis kecil (selama mendapat cukup kontras) yang tidak terlihat cukup jelas pun bisadikategorikan sebagai area focus. Pada kondisi ideal, maka low sensitivity adalah pilihan utama kitasemua, namun jika kita dihadapkan pada kondisi agak gelap atau kondisi yang cukup silau dimana LCD susah terlihat, pilihan high sensitivity juga bisa digunakan. Namun harap diingat, pilihan high sensitivity juga memberikan resiko hasil akhir yang tidak fokus, di LCD terlihat fokus namun ketika ditransfer kelaptop jadinya ternyata kurang fokus.

Hal berikutnya yang perlu Anda perhatikan adalah perbedaan performa Peaking Focus antara satukamera dengan kamera lainnya. Kepekaan fokus antara kamera Canon dan SONY bisa jadi berbeda. Begitu juga dengan umur kamera, semakin tua sebuah kamera maka bisa jadi semakin menurunsensitivitas Peaking Focus-nya.

Solusinya? Terus coba dan kontrol bagaimana performa fokus kamera Anda. Kenali karakteristiknyaseiring dengan bertambahnya umur kamera, sehingga ketika Anda berada di lokasi foto/shooting video, Anda sudah bisa memaksimalkan Peaking Focus ini.

Page 29: Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email ... · menggunakan 3 lensa 7Artisans: 12mm f/2.8, 25mm f/1.8, dan 55mm f/1.4. Dengan menggunakan 3 lensa berbeda focal length

Patriot Widodo adalah seorang News Geek di salah satu E-commerce alat-alat fotografi dan videografi, PlazaKamera.com.

Pekerjaan sehari-harinya adalah membaca ratusanberita fotografi, eksplorasi foto-foto bagus yang adadi internet, nonton dan membahas elemen-elemendalam film, mencoba produk-produk baru, dan tentusaja menulis review.

Bicara tentang 7Artisans, lensa favoritnya adalah12mm f/2.8. Sangat tergila-tergila dengan komposisipada film layar lebar, dan sedang belajar soalcinematic composition.

Dia mungkin bukan tipikal fotografer/videographer yang Anda cari, namu dia bisa memberikan banyakinformasi terkait produk-produk yang sedang trenhari ini. Baik mulai dari kamera, lensa, audio, dll.

Senggol dia di Instagramnya: @patwidodo

Dapatkan update dari ebook ini dengan mendaftarkan email Anda di link berikut: https://goo.gl/jzChVc

*Berikan komentar atau feedback Anda tentang E-book ini ke email: [email protected]