Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

22

Transcript of Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

Page 1: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An
Page 2: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An
Page 3: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

PERMATA YANG HILANG

Revisi terjemahan:

Oktober 2012.

Silakan memperbanyak/memfotokopi.

Upāsaka Li Ping-nan alias Li Hsüeh-lu (1890–1986)

Page 4: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

§1

SADARI SITUASI SAAT INI SERTA MASA DEPAN YANG AKAN ANDA JALANI

A. Kehidupan Manusia Penuh Kesulitan

�Jatuh sakit, menjadi tua, terpisah atau kematian dari orang yang dicintai, kehilangan harta-benda, mendapat ancaman musuh — siapakah yang dapat mengelak dari hal-hal ini?

Selain itu:

Orang yang miskin berharap memperoleh kekayaan,� Yang tak berketurunan berharap mendapatkan anak,� Yang menganggur berharap mendapatkan pekerjaan.

Namun, yang keinginannya terkabul sebenarnya ada berapa banyak?

Di tengah hal-hal yang tak sesuai harapan ini, muncul pertanyaan: adakah cara untuk terlepas darisemua ini?

B. Dunia Ini Diliputi Bencana

Topan badai berhembus, gempa bumi mengguncang; banyak rumah dan bangunan yang roboh,banyak korban yang meninggal atau terluka.

Setelah lama tidak hujan, terbitlah kekeringan. Akan tetapi, hujan yang terlampau lebatmendatangkan banjir. Panen yang gagal mengakibatkan orang mati kelaparan; sebaliknya, air bahyang melimpah merendam permukiman.

Ketika kebakaran hebat timbul, api menghanguskan se-panjang jalan di kota. Hal ini pun merenggutbanyak korban jiwa. Peristiwa-peristiwa ini terjadi kurang lebih dari tahun ke tahun, dan berartisetiap tahunnya akan ada kematian yang terjadi.

Masih ada lagi: dalam tahun-tahun belakangan ini dunia semakin tidak damai. Negara-negara yangmengabaikan peri kemanusiaan sering menimbulkan peperangan. Tersiar kabar adanya senjatapembunuh massal, bom atom, bom hidrogen, dsb. yang menakutkan dan dapat memusnahkan rasmanusia. Dunia sepertinya sedang mendekati perubahan — menjadi ladang pembantaian raksasa!

Kembali muncul pertanyaan: di tengah segala bencana ini siapakah yang memiliki cara untukmenghindarinya?

C. Penderitaan dalam Roda Saṃsāra

Pedihnya lagi, setelah manusia meninggal bukan berarti

Page 5: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

segalanya selesai. Oleh karena manusia melekat pada ke-lahiran dan kematian (saṃsāra),kesadarannya tidaklah padam. Ada enam alam keberadaan: (1) dewa, (2) manusia, (3) asura, (4)binatang, (5) setan kelaparan, dan (6) neraka. Kesadaran manusia umumnya tidak terlepas darijangkauan keenamnya.

Di antara enam jalur-kelahiran ini, alam dewa dan manu-sia agak lebih baik. Namun, semuanyatetap masih meng-alami lahir dan mati. Semuanya terus datang dan pergi, berputar-putar dalamsuatu lingkaran.

Anda bayangkan: sewaktu-waktu Anda menjadi dewa atau manusia, di waktu lain Anda menjadibinatang atau penghuni neraka — lahir-mati, lahir-mati selama ribuan dan jutaan kali. Dalam siklusperputaran tersebut, tumpukan tulang dari mayat-mayat Anda sudah setinggi gunung, air mata yangAnda teteskan sudah seluas samudra. Alangkah menderitanya!

Kembali muncul pertanyaan: siapakah yang memiliki cara untuk keluar dari roda saṃsāra danmemperoleh hidup panjang yang sentosa?

Page 6: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

§2

DHARMA UNTUK TERBEBAS DARI KESULITAN HIDUP, BENCANA, DAN RODASAṂSĀRA

A. Kesulitan Hidup Dapat Diubah, Bencana Dapat Dilenyapkan

Penderitaan atau kebahagiaan manusia sesungguhnya merupakan sebuah akibat, sesuai denganpaham “sebab-akibat tiga masa”. Bagi yang tidak mengerti prinsip ini, tentu sukar untukmenjelaskan penderitaan atau kebahagiaan yang dialami manusia.

Jelas kesulitan hidup dan bencana yang kita jumpai kini pun berhubungan dengan sebab-akibat, dancara tercepat untuk mengubah atau melenyapkannya adalah dengan melakukan perenunganterhadap Buddha (buddhānusmṛti, Cn. nien-fo*) 念佛). Di dalam sūtra disebutkan

*) Kata nien 念 dapat berarti ‘merenungkan/mengingat’, atau juga ‘melafalkan’.

Merenungkan satu kalimat [nama] Buddha dengan sungguh hati dapat memusnahkan karma burukberat dalam kelahiran dan kematian selama 80 koṭi kalpa. — Amitāyur-dhyāna Sūtra

Apabila karma buruk dapat dimusnahkan, kesulitan dan bencana apa lagi yang akan kita jumpai?

Di dalam sūtra juga disebutkan, bagi orang yang dapat merenungkan/mengingat Buddha, maka paraBuddha yang tak terhitung dan tak terhingga di enam penjuru juga akan datang menjaga sertamengingatnya. — Amitābha Sūtra

Para Buddha memiliki aneka kualitas bajik serta keca-kapan; kekuatan Dharma-Nya adalah tidakterhingga. Apa-bila para Buddha memberkati kita, bencana manakah yang kita takuti?

B. Keluar dari Roda Saṃsāra dan Hidup Panjang Selamanya

Di luar enam jalur-kelahiran adakah alam keberadaan lainnya? Ini merupakan suatu pertanyaan yangmenggelitik. Jawabannya adalah “ya”. Enam jalur-kelahiran merupakan ranah makhluk biasa(pṛthagjana); sedangkan masih ter-dapat ranah para suci (ārya). Ranah para suci ialah negeri Buddha(buddhakṣetra).

Di sebelah barat sistem dunia (lokadhātu) kita terdapat sebuah sistem dunia bernama SUKHĀVATĪ,yaitu negeri Buddha AMITĀBHA, yang tersusun dari kumpulan tujuh permata. Kemurnianhiasannya, dibandingkan istana surga mana pun (catatan: surga bukan hanya satu tingkat, “tuhan”penguasa surga juga tak terhitung dan tak terhingga jumlahnya), lebih indah ribuan, laksaan, jutaankali.

Sukhāvatī merupakan tempat terbaik di mana usia hidup makhluk-makhluknya tidak terhitung,sangat berbeda de-ngan dewa dan manusia dalam enam jalur-kelahiran yang masih harus mengalamilahir-mati tanpa henti. Di dalam sūtra disebutkan:

Page 7: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

Mereka yang terlahir di sana memiliki tubuh yang keemasan dan cahaya yang kemilau. Merekadilengkapi dengan kekuatan supernatural: bilamana mereka memikirkan pakaian, mereka akanmemperoleh pakaian; bilamana mereka memikirkan makanan, mereka akan memperoleh makanan.Usia hidup mereka tidak terhitung sampai mereka menjadi Buddha (dalam satu kehidupan itu juga).— Sukhāvatīvyūha Sūtra

Bagaimanakah caranya untuk pergi ke sana? Di dalam sūtra disebutkan:

Renungkanlah Buddha Amitābha dengan batin terpusat dan tidak terkacaukan, maka pada saathidup Anda berakhir, Buddha Amitābha pasti datang menjemput Anda.

C. Bukti Tambahan: dari Sebuah Instruksi Kuno

Dua faedah perenungan terhadap Buddha yang telah disebutkan di atas dikutip dari sūtra-sūtra.Sebenarnya ma-sih ada beribu-ribu kisah nyata yang tidak mungkin kita ang-kat seluruhnya di sinisebagai bukti. Akan tetapi, bukti yang banyak, kita yakini, akan lebih meneguhkan batin. Oleh sebabitu, tanpa banyak berkata-kata, berikut ini disajikan “Sepuluh Manfaat Merenungkan NamaBuddha”.

Daftar ini menerangkan sepuluh macam manfaat yang kerap diperoleh seorang praktisi nien-fo:

(1) Siang dan malam seringkali dijaga secara tidak kasat mata oleh para dewa atau jenderal surgawiyang perkasa.

(2) Selalu mendapat perlindungan dari 25 bodhisattva, termasuk AVALOKITEŚVARA.

(3) Senantiasa dijaga dan diingat oleh para Buddha siang dan malam; Buddha Amitābha juga selalumeman-carkan sinar-Nya, menaungi sang praktisi.

(4) Semua hantu jahat, yakṣa, rākṣasa tidak berani men-celakai; ular berbisa dan racun tuba tidakmempan.

(5) Tidak mengalami bencana karena air, api, musuh, pencuri, pedang dan senjata, terbelenggu atauterpenjara, serta kematian yang tidak wajar.

(6) Semua karma buruk yang telah diperbuat musnah.

(7) Bermimpi bagus di malam hari, misalnya melihat tubuh keemasan Buddha Amitābha yangmenakjubkan.

(8) Batin senantiasa bahagia, wajah berseri-seri, penuh vitalitas, dan apa yang dikerjakan selaluberuntung.

(9) Dihormati oleh orang-orang di dunia, yang menghor-matinya seperti Buddha.

(10) Pada saat akan meninggal, batinnya tidak gentar, melainkan timbul perhatian benar; KETIGA

Page 8: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

TOKOH SUCI DARI BARAT*) datang menjemputnya dengan panggung emas untuk lahir secaratransformasi (upapādaka) di Tanah Suci Sukhāvatī melalui sekuntum teratai, dan menerimakebahagiaan terunggul

*) Yakni Buddha Amitābha dan kedua bodhisattva pembantu-Nya: Avalokiteśvara danMahāsthāmaprāpta.

Perhatian: dari kesepuluh manfaat ini, sembilan yang pertama merupakan manfaat dalamkehidupan sekarang, yang mengubah kesulitan hidup dan melenyapkan bencana. Manfaat yangterakhir merupakan manfaat di masa datang, yang membebaskan dari roda saṃsāra.

Page 9: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

§3

BAGAIMANAKAH METODE PERENUNGAN TERHADAP BUDDHA

A. Pola Ibadat Pagi dan Malam yang Sederhana

Bacalah:

(1) NA MO TA TZ’Ŭ TA PEI PÊN SHIH SHIH CHIA MOU NI FO

(1) 南無大慈大悲本師 釋 迦牟尼佛

(1) Terpujilah Guru kita yang sejati, Buddha Śākyamuni yang Maha Pengasih dan MahaPenyayang.

(1) (Baca 1× dan namaskāra 1×, atau cukup berañjali saja.)

(2) NA MO TA TZ’Ŭ TA PEI A MI T’O FO

(1) 南無大慈大悲阿彌陀佛

(1) Terpujilah Buddha Amitābha yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

(1) (Sama seperti № 1.)

(3) NA MO A MI T’O FO

(1) 南無阿彌陀佛

(1) Terpujilah Buddha Amitābha.

(1) (Tidak perlu bernamaskāra, tetapi cukup lafalkan dengan hormat; boleh sambil berlutut, duduk,atau berdiri. Paling sedikit lafalkan 100×, atau lafal-kan 1.000×, 10.000×, atau tergantungkemampuan dan kesibukan setiap orang. Tetapkan jumlahnya, boleh mula-mula sedikit, dan setelahterbiasa, ditambah banyaknya. Tetapi, jangan mula-mula banyak, makin lama makin sedikit.)

(4) NA MO KUAN SHIH YIN P’U SA

(1) 南無 觀世音菩薩

(1) Terpujilah Bodhisattva Avalokiteśvara.

(1) (Baca 1× dan namaskāra 1×.)

Page 10: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

(5) NA MO TA SHIH CHIH P’U SA

(1) 南無大勢至菩薩

(1) Terpujilah Bodhisattva Mahāsthāmaprāpta.

(1) (Baca 1× dan namaskāra 1×. Avalokiteśvara dan Mahāsthāmaprāpta ialah pembantu-pembantuAmitābha di kanan dan kiri-Nya. Ketiganya disebut TIGA TOKOH SUCI DARI BARAT 西方三聖. Setelah melafalkan nama Buddha, sepatutnyalah kita memberi hormat kepada mereka.)

(6) NA MO CH’ING CHING TA HAI CHUNG P’U SA

(1) 南無 清 淨 大海 眾 菩薩

(1) Terpujilah samudra suci perhimpunan para Bodhisattva.

(1) (Baca 1× dan namaskāra 1×. Dalam Dunia Sukhāvatī terdapat banyak se-kali bodhisattva yangakan menjadi rekan Dharma kita kelak. Oleh karena itu, kita juga mesti bernamaskāra kepadamereka.)

(7) Pariṇāmanā Gāthā

YÜAN I TZ’Ŭ KUNG TÊ CHUANG YEN FO CHING T’U

(1) 願以此功德 莊嚴佛淨土

(1) Semoga dengan kebajikan yang kami lakukan ini - kami dapat menghiasiTanah SuciBuddha;

SHANG PAO SZŬ CHUNG ÊN HSIA CHI SAN T’U K’U

(1) 上報四重恩 下濟三塗苦

(1) ke atas, dapat membalas dan ke bawah, dapat menolong penderitaan empatbudi besar*);tiga kelahiran rendah†).

JO YU CHIEN WÊN CHÊ HSI FA P’U T’I HSIN

(1) 若有見聞者 悉發菩提心

(1) Apabila terdapat makhluk yang melihat/mendengar kebajikan ini,- semoga semuamembangkitkan bodhicitta (batin Pencerahan),

CHIN TZ’Ŭ I PAO SHÊN T’UNG SHÊNG CHI LO KUO

(1) 盡此一報身 同生極樂國

Page 11: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

(1) sehingga di akhir ke hidupan ini- dapat terlahir bersama di Negeri Sukhāvatī.

( 1 ) (Ini adalah PAR IṆĀM AN Ā GĀ T H Ā 回向文, yang menyatakan tekad/maksud kitamerenungkan Buddha. Tekad semacam ini mutlak perlu untuk dibangkit-kan.)

(8) Namaskāra dan selesai.

————————————

Keterangan: ibadat di atas dilaksanakan dua kali sehari: pagi dan malam. Cuci tangan danberkumurlah, lalu bakar dupa di depan Buddha dan bernamaskāra; lakukan pelafalan sesuai pe-tunjuk. Jika tiada Buddharūpa, atau jika tempat tinggal Anda tidak memungkinkan, pembakarandupa serta namaskāra dapat ditiadakan. Cukup menghadap ke arah Barat dan berkonsentrasi denganpenuh hormat. Kebajikan yang akan Anda peroleh sama saja.

_________________________________

*) Budi dari orangtua, semua makhluk, raja/negara dan Triratna.

†) Kelahiran di alam binatang, setan kelaparan, dan neraka.

B. Metode Pelafalan Sepuluh Nafas

Dalam sekali bernafas [mulai dari menarik sampai me-ngeluarkan nafas], bacalah “NA MO A MIT’O FO” sebanyak 3–5 jurus, atau 6–7 jurus. Ulangi hingga sepuluh kali bernafas, lalu bacaPARIṆĀMANĀ GĀTHĀ sekali. Namaskāra sekali dan selesai.

————————————

Keterangan: ini adalah untuk orang-orang yang super si-buk, yang menghendaki suatu cara yangmenghabiskan waktu tidak lebih dari lima menit. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalahlakukan tiap-tiap hari: pagi sekali dan malam sekali. Jangan sampai terputus.

Jika ada Buddharūpa, lakukanlah di hadapannya;

jika tiada, lakukan dengan menghadap ke arah Barat.

Dua metode perenungan Buddha di atas disusun bagi orang-orang yang sibuk. Jika Anda memilikiwaktu agak long-gar, Anda dapat melaksanakan metode pertama, dan setelah № (2) tambahlah

Page 12: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

dengan membaca Amitābha Sūtra 《阿彌陀 經》 sekali & Dhāraṇī untuk Terlahir di Sukhāvatī 《往生咒》 tiga kali. Lalu, ucapkan Gāthā Pujian Buddha 《讚佛偈》 se-kali. (Teks-teks ini bisaditemukan dalam buku-buku kebak-tian.) Selanjutnya, Anda dapat meneruskan melafal namaBuddha dari № (3) dst. sampai selesai.

Inilah Dharma yang termudah, paling cocok dengan reali-tas, dan pasti membawa keberhasilan.

Page 13: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

§4

KONDISI YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN NIEN-FO

A. Standar Sederhana Kebaikan dan Kejahatan

Perenungan terhadap Buddha adalah sebab utama, se-dangkan berbuat baik adalah kondisipendukung. Ini ibarat dua sayap yang harus dimiliki burung untuk dapat terbang tinggi. Akan tetapi,garis batas antara baik dan jahat bagi orang awam masih tidak jelas. Seringkali kita melakukan halyang baik, namun tidak menyadari bahwa itu kebaikan. Sebaliknya, hal yang jelas-jelas jahat tidakkita ketahui bahwa itu adalah kejahatan.

Sekarang akan kita kemukakan sebuah standar yang berdasarkan Daśakuśala Karmapatha Sūtra 《十善業道經》. Bila Anda dapat berpantang dan tidak melanggarnya, maka itu merupakan kebaikan.Sebaliknya, bila Anda melang-garnya, itu merupakan kejahatan. Agar lebih dimengerti, perhatikanskema yang tersusun berikut ini:

Tiga karma jasmani ─┌─ Pembunuhan 殺生

Tiga karma jasmani ─┼─ Pencurian 偷盜

身三業 ─└─ Perzinahan 邪婬

Empat karma ucapan ─┌─ Kedustaan 妄語

Empat karma ucapan ─┼─ Omong kosong 綺語

口四業 ─├─ Bemulut jahat 惡口

Empat karma ucapan ─└─ Lidah bercabang 兩舌

Tiga karma pikiran ─┌─ Ketamakan 貪

Tiga karma pikiran ─┼─ Dendam 瞋

意三業 ─└─ Kebodohan 癡

Apabila kita mencelakai binatang, baik besar atau kecil, itu pun termasuk pembunuhan (prāṇātipāta).

Barang atau harta kekayaan, juga nama/merek orang lain, tidak peduli berapa pun jumlahnya,berukuran besar ataupun kecil, yang bukan merupakan hak kita, yang kita ambil tanpa seizinpemiliknya, baik secara terang-terangan atau gelap, baik dengan kekerasan, atau dengan penipuan —semuanya termasuk pencurian (adattādāna).

Semua bentuk hubungan seksual dengan makhluk lain, yang dilakukan di luar ikatan suami-istri yangsah, tak peduli apa pun alasannya, adalah merupakan perzinahan (kāma mithyācāra).

Page 14: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

Ucapan palsu yang dilakukan dengan maksud hendak membohongi disebut kedustaan (mṛṣāvāda).

Baik perkataan yang diucapkan, maupun tulisan yang diketikkan, yang intinya mengumbarkannafsu/keinginan, atau berdampak menimbulkan desas-desus yang meresah-kan umum, termasukomong kosong (saṃbhinna pralāpa).

Perkataan yang kasar, perkataan yang memaki-maki orang disebut bermulut jahat (pāruṣya vācā).

Ucapan yang mengadu-domba dua belah pihak, yang memutuskan hubungan orang lain, disebutlidah bercabang (paiśunya vācā).

Keinginan atas bermacam-macam barang; merindukan tanpa bisa melupakannya; setelahmemperoleh, berpikir bagaimana bisa memperoleh lagi — ini disebut ketamakan (abhidhyā).

Karena hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, timbul rasa benci, dan berkembang menjadiamarah — ini disebut dendam (vyāpāda).

Tidak memiliki pengetahuan dan sesat dalam mengha-dapi permasalahan; tidak mau mendengar danmengikuti prinsip kebenaran yang diucapkan Buddha atau tulisan-tulisan para bijak; tidak percayapada hukum sebab-akibat — ini disebut kebodohan/pandangan salah (mithyā dṛṣṭi).

B. Tiga Kunci Utama untuk Terlahir di Sukhāvatī: Keyakinan, Tekad, dan Praktek

Merenungkan Buddha untuk terlahir di Sukhāvatī meru-pakan salah satu metode spesifik dari84.000 Pintu Dharma (dharmaparyāya) yang diajarkan Buddha, yang disebut “Jalan Agung di luarsegala Pintu” 門餘大道. Walaupun kelihatannya sederhana, namun prinsip yang dikandungnyaamatlah dalam. Tidak mungkin untuk menjelaskannya ha-nya dengan tiga atau lima kalimat.

Harus kita ketahui bahwa kualitas Pencerahan Sang Buddha melampaui siapa pun; segala yangdisabdakan-Nya takkan mungkin mendustai orang. Kita hanya perlu yakin pada kebenaran adanyaSukhāvatī, bahwa dengan mere-nungkan Buddha kita bisa pergi ke sana — inilah kunci keberhasilanutama yang pertama.

Selain itu, kita juga harus mendobrak pandangan kita mengenai dunia dengan lima kekeruhannya(pañca kaṣāya) ini*), dan mengembangkan pikiran keluar, bertekad untuk lahir di Dunia Sukhāvatī— inilah kunci keberhasilan utama yang kedua.

*) Dunia kita ini diliputi lima kekeruhan (atau kemerosotan) dalam hal: kalpa, pandang-anhidup, kekotoran batin, makhluk-makhluk, serta panjang usianya.

Setelah yakin dan bertekad untuk pergi, maka berikut-nya kita harus mempraktikkan metode yangtelah dijelas-kan sebelumnya: meluangkan waktu tiap hari untuk ibadat yang sungguh-sungguh —inilah kunci keberhasilan utama yang ketiga.

Page 15: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

§5

MENCONTOH TELADAN YANG LUHUR DAN MEMPELAJARI SŪTRA-SŪTRA

A. Daftar Guru-Guru dari Zaman Dahulu maupun Modern

Pintu Dharma Buddhānusmṛti bermula karena belas ka-sih Bhagavan Śākyamuni yang menembuske dasar batin, untuk menyelamatkan semua makhluk. Pintu Dharma ini adalah yang termudah,teraman, dan terefisien. Jika de-ngan Pintu Dharma ini kita tetap tidak dapat berlatih, sukar untukmengatakan harus dengan metode apa lagi.

Kebaikan dari Pintu Dharma ini, bagi para sarjana yang semakin banyak menyelidikinya, semakindisadari ketinggian dan kedalamannya; bagi orang yang buta huruf sama sekali pun dapat jugamenjalankannya. Sayangnya, orang-orang yang tidak mengerti hanya memandangnya sebagai“pekerjaan nenek-nenek” — dan kesalahpahaman pun tak terhindarkan.

Tengoklah pada Persamuhan Avataṃsaka! Dua orang suci agung, MA Ñ J U Ś R Ī danSAMANTABHADRA, di dalam sūtra tersebut*) menganjurkan Pintu Dharma ini.

*) Lihat, misalnya, gāthā yang terkenal pada “Samantabhadracaryā Praṇidhāna Rāja”, yangmerupakan bab terakhir dari Avataṃsaka Sūtra:

我此普賢殊勝行 “Atas praktek Samantabhadra yang terunggul ini,

無邊勝福皆迴向 Kulimpahkan segala jasanya yang tak terhingga.

普願沈溺諸眾生 Semoga semua makhluk yang terbenam [dalam saṃsāra],

速往無量光佛剎 dapat segera terlahir di negeri Buddha Cahaya Tanpa Batas (Amitābha).”

Dua bodhisattva besar India, AŚVAGHOṢA dan NĀGĀRJUNA, pun bahkan mengarang śāstra*)untuk menyebarluaskannya.

*) Aśvaghoṣa mengarang Mahāyāna Śraddhotpāda Śāstra 《大乘起信論》; sedangkan Nāgārjunamengarang Daśabhūmika Vibhāṣā Śāstra 《十住毗婆沙論》. Di dalam ke-dua śāstra ini adadibahas tentang praktek Tanah Suci.

†) Daftar tiga belas patriark Tanah Suci dalam Buddhisme Tiongkok dapat dilihat di buku-bukukebaktian.

‡) Alias CHIH-K’AI 智顗 atau CHIH-I 智一, ialah pendiri mazhab T’ien-t’ai 天台宗.

Orang-orang bajik zaman dahulu di Cina, mulai dari Guru Besar HUI-Y Ü AN 慧遠 (334–416)sampai YIN-KUANG 印光 (1861–1940) — para patriark sepanjang sejarah†) ini — kebanyakan

Page 16: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

mula-mula berlatih dalam mazhab lain dan ke-mudian kembali ke Tanah Suci. Guru BesarT’AN-LUAN 曇鸞 (467–542) yang dijuluki “Bodhisattva dengan Relik Tubuh yang Utuh” 肉身菩薩, serta Guru Besar CHIH-CHʇ) 智者 (538–597) yang mentransmisikan pelita Buddhadharma,se-muanya menyiarkan ajaran Tanah Suci.

Di zaman sekarang ada Guru Besar TI-HSIEN 諦閑 dari mazhab T’ien-t’ai; T’AI-HSÜ 太虛 darimazhab Vijñaptimātra; HUNG-I 弘一 dari mazhab Vinaya; HSÜ-YÜN 虛雲 dan YÜAN-YING 圓瑛 dari mazhab Ch’an — masing-masing membuat tulisan yang menyebarluaskan ajaran TanahSuci.

Para perumahtangga pun, mulai dari LIU LEI 劉雷 dkk. dari Gunung Lu 廬山 pada zaman dinastiChin; PA I LO-T’I E N 白樂天 pada zaman dinasti T’ang; SU TUNG-P O 蘇東波 dan WÊNYEN-PO 文彥博 pada zaman dinasti Sung; YÜAN HUNG-TAO 袁宏道 pada zaman dinasti Ming;P’ÊNG CH’IH-M U 彭尺木 dan YAN G JÊN-SHAN 楊仁山 pada zaman dinasti Ch’ing, dll. —semua merupakan sarjana besar, dan semuanya melabuh-kan hati pada praktek Tanah Suci.

Nama-nama di atas dikenal banyak orang. Masih banyak lagi praktisi yang tidak mungkin dirinci satuper satu di sini.

Kita mesti bertanya pada diri sendiri: kebijaksanaan, penge-tahuan, kebajikan, dan kecakapan kita,dibandingkan orang-orang suci di atas, manakah yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah?Mereka semua berlatih Tanah Suci dan menyiarkan Tanah Suci; kita sebaliknya merendahkanajaran Tanah Suci. Pandangan dan pemahaman seperti ini dapat-kah dikatakan tepat?

B. Kitab-Kitab Rujukan

Pintu Dharma Tanah Suci disebutkan dalam banyak tem-pat di Tripiṭaka. Akan tetapi, siapakahyang memiliki banyak waktu untuk menyelidikinya? Kita hanya dapat memulai de-ngan memilihbacaan-bacaan yang lebih spesifik, misalnya sūtra-sūtra seperti: Amitābha 《阿彌陀經》,Sukhāvatīvyūha 《無量壽經》, dan Amitāyur-dhyāna 《觀無量壽經》. Di an-tara ketiganya, AmitābhaSūtra merupakan yang termudah, dan Anda sebaiknya melihatnya beberapa kali.

Apabila Anda amat bersemangat, bacalah bunga rampai Sepuluh Tulisan Penting Tanah Suci 《淨土十要》 dengan teliti 2–3 kali. Setelah membacanya, Anda akan dapat me-mahami garis besar dariPintu Dharma Tanah Suci.

Jika Anda tidak sanggup, cobalah dengan buklet-buklet bimbingan pemula yang tertulis dalambahasa sehari-hari seperti: Petunjuk Arah di Persimpangan Jalan 《歧路指歸》, Panduan PraktekTanah Suci bagi Pemula 《初機淨業指南》, Pengantar Buddhadharma 《佛法導論》, dsb.

Buku-buku seperti Penjelasan Makna dari Tiga Esensi Tanah Suci 《淨土三要述義》 serta TeksTanah Suci oleh Lung-shu 《龍舒淨土文》, yang tertulis dalam bahasa Cina klasik, dapat dilihatsesekali, dan Anda juga bisa menda-patkan beberapa pengertian ringkas.

Kumpulan aforisme Tanah Suci seperti Esai Guru Dharma Yin-kuang 《印光法師文鈔》 dan KaryaLengkap An-shih 《安士全書》 memuat beberapa cerita yang menarik. Kedua buku ini sangat

Page 17: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

membantu membuka kebijaksanaan dan meluruskan pandangan seseorang.

Jika Anda sudah selesai membaca buku-buku di atas, tentu akan mudah bagi Anda untuk menelaahsūtra-sūtra lainnya.

Page 18: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

§6

MELURUSKAN DUA MACAM SALAH PANDANG YANG UMUM

A. “Yang Penting Berhati Baik, Sama Sajalah dengan Nien-fo”

Hati manusia dipenuhi nafsu (rāga), kebencian (dveṣa), dan kebodohan (moha) sehingga dengantubuhnya acapkali manusia membunuh, mencuri, dan berzinah. Sukar dijinak-kan, tetapi denganangkuh mengatakan bahwa hati sendiri baik — bukankah ini kesesatan yang sangat ekstrem?

Bahkan jika seandainya pun benar hati Anda baik, dan Anda dapat melakukan sepuluh perbuatanbaik yang telah dijelaskan pada §4-A dengan sempurna, ini hanya dapat disebut “berlatih perbuatanberjasa” 修福. Di kemudian hari, Anda hanya akan mendapatkan buah yang kecil berupa ke-lahiransebagai dewa atau manusia, dan masih tidak dapat keluar dari roda saṃsāra. Anda takkan dapatpergi ke negeri Buddha, Sukhāvatī, sebab jalan yang Anda tempuh salah!

Jika Anda berpikir hendak terlahir di Sukhāvatī, Anda ha-rus “berlatih bijaksana” 修慧, dan berlatihbijaksana adalah dengan melakukan perenungan terhadap Buddha (nien-fo).

Sesuai dengan sebab, demikianlah buahnya. Jika Anda berlatih perbuatan berjasa, jasa sajalah yangAnda peroleh; jika Anda berlatih bijaksana, kebijaksanaanlah yang akan Anda peroleh. Masalahbesar ini harus dibedakan dengan jelas; jangan mencampur-adukkannya dan menjadi salah pandang.

B. “Terlalu Sibuk, jadi Tidak Ada Waktu untuk Nien-fo”

Merenungkan Buddha dapat mengubah kesulitan hidup, menghapuskan bencana, dan terlahir diSukhāvatī. Perkara sebesar ini mengapakah kita pandang ringan dengan se-belah mata? Denganalasan “terlalu sibuk, tidak ada waktu” begitu mudahnya kita mengesampingkan masalah besarbencana yang sukar dihindari. Sungguh amat disayangkan!

Benarkah kita sibuk? Semestinya tidak. Nien-fo dapat di-lakukan saat berjalan, berdiri, duduk, atauberbaring. Baik sarjana, petani, buruh, atau pedagang dapat melakukannya tanpa menggangupekerjaan. Bila Anda tidak percaya, simak sajak berikut yang menggambarkan pembagian waktudalam kehidupan sehari-hari dengan sangat jelas. Saya kira, setelah membacanya, semua pasti akankehilangan tawa.

【不忙歌】 Tidak Sibuk

知君本不忙 Ketahuilah! Anda sebenarnya tidak sibuk,

偏說不得閑 Namun bersikeras tiada waktu luang.

二十四小時 Dari dua puluh empat jam sehari,

八時床上眠 Delapan jam Anda tidur di atas ranjang.

Page 19: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

三餐費三時 Tiga kali makan menghabiskan tiga jam

又用茶和煙 Ditambah untuk mengopi dan merokok.

梳洗大小便 Bersisir, mandi, buang air besar dan kecil,

總費一時間 Semuanya menghabiskan waktu sejam.

出門去吃酒 Keluar pintu, pergi makan-minum;

回家對妻談 Pulang ke rumah menghadapi obrolan istri.

至少兩個時 Paling sedikit menghabiskan dua jam,

還怕有糾纏 Masih kuatir ada urusan yang tersangkut.

身困思午睡 Merasa letih, Anda berpikir tidur siang;

二時睡不完 Dua jam tidur belum selesai pula.

共去十六時 — Jadi, total ada enam belas jam

空過大半天 Anda lewati setengah hari dengan kosong.

所剩八時內 Dan dalam delapan jam sisanya,

未必事真繁 Belum tentu Anda betul-betul repot bekerja.

念佛半小時 Untuk nien-fo setengah jam saja,

反說多耽延 Sebaliknya Anda katakan banyak urusan.

且看古來人 Lihatlah orang dahulu dan yang akan datang

幾個七十年 Berapakah yang usianya mencapai 70 tahun?

莫把生死苦 Janganlah penderitaan lahir dan mati

撇在腦後邊 Anda kesampingkan dari benak Anda.

真正自己事 Ini benar-benar urusan Anda sendiri,

要緊萬萬千 Yang memerlukan beribu-ribu perhatian.

勸君發猛省 Menganjurkan Anda agar segera insyaf

速種九品蓮 Dan menanam teratai di sembilan tingkatan

Page 20: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

(Sukhāvatī).

Page 21: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

LAMPIRAN I

INTISARI METODE NIEN-FO

Pada saat nien-fo, Anda mesti melepaskan segala masalah dalam batin. Pikiran janganlahkacau. Hanya nama agung enam suku-kata saja [yakni “NA MO A MI T’O FO”] satu-satunya yang timbul dari dalam batin, keluar lewat mulut, terdengar masuk melalui telinga,dan tercetak di dalam hati.

Anda harus berpikir dengan jernih, melafal dengan jernih, dan mendengar dengan jernih.Dengan begini barulah Anda akan mendapatkan respons rohani.

LAMPIRAN II

TANYA-JAWAB

1.

T : Kami pegawai pendidikan negeri yang tinggal di asrama ber-sama, dan tidakmemungkinkan untuk memuja Buddha atau bernamaskāra. Nien-fo juga akan menggangguketenangan orang lain. Kami tidak bisa melakukan apa-apa.

J: Memang benar bahwa banyak hal yang tidak leluasa untuk dilakukan di tempat umum.Akan tetapi, segala masalah ten-tu ada solusi pemecahannya. Jika Anda tahu bahwa nien-foadalah perkara yang besar, Anda hanya perlu melafal dalam hati dengan tulus. Ini punmemberikan hasil yang besar. Ka-rena melafal dalam hati membutuhkan perhatian yanglebih dibandingkan melafal dengan mulut, maka Anda tidak usah memuja Buddha,bernamaskāra, atau mengeluarkan suara.

2.

T: Meskipun nien-fo bagus, tetapi untuk pergi-pergi ke vihāra, perkumpulan Buddhis, ataucetiya — saya benar-benar tidak punya waktu.

J: Tempat-tempat ini tidak wajib Anda datangi. Anda tidak ada waktu untuk keluar, tetapitidak mungkin tidak ada waktu di rumah, bukan? Lakukanlah nien-fo di rumah. Masihadakah gangguan?

3.

T: Nien-fo adalah urusan orang-orang kaya, saya mana punya kelebihan uang?

J: Ini juga suatu salah pandang! Nien-fo benar-benar tidak per-lu menghamburkan uang.

Page 22: Dang Sheng Cheng Jiu Zhi Fo Fa - Li Ping An

Tiga batang dupa berapalah har-ganya? Bahkan tidak membakar satu batang dupa puntidak mengapa. Yang terpenting adalah batin berkonsentrasi de-ngan penuh hormat.

4.

T: Melaksanakan nien-fo harus bervegetarian. Saya tidak bisa, maka saya tidak nien-fo.

J : Untuk sementara waktu tidak usah bervegetarian, tetapi An-da dapat berpantangmembunuh. Kebajikan Anda tentu be-sar. Anda dapat belajar memakan “tiga dagingbersih” 三淨 肉 (trikoṭi śuddha māṃsa), yakni yang tidak khusus dibunuh untuk Anda,Anda tidak melihatnya dibunuh, dan Anda tidak mendengarnya dibunuh. Di pasar banyakdijual daging/ikan yang sudah mati. Cukuplah Anda memakan itu saja.