DAN PERMAINAN RODA FANTASTIK - e-repository.perpus...
Embed Size (px)
Transcript of DAN PERMAINAN RODA FANTASTIK - e-repository.perpus...

i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATERI SIFAT-SIFAT BENDA DENGAN METODE MODELING THE WAY
DAN PERMAINAN RODA FANTASTIK PADA SISWA KELAS V
MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
LYDIA HANDAYANI
NIM 23040150008
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019

ii

iii

iv

v

vi
MOTTO
Raihlah mimpi besar yang ingin di capai, karena hidup cuma sekali dan
berikanlah yang terbaik.

vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1. Kedua orangtuaku yang tersayang, Bapak Rajiwan dan Ibu Elly Diana
Ningsih yang selalu membimbingku, memberiku semangat, memberikan
dukungan, memberikan tenaganya, memberikan do’a, selalu mendengarkan
keluh kesah selama ini, dan selalu memberikan motivasi.
2. Adik perempuanku tersayang Rahma Dwi Ningsih yang telah memberi
dukungan dalam hal apapun.
3. Saudara-saudaraku yang telah memberi semangat dan membantuku dalam
segala hal.
4. Teman seperjuanganku dari awal kuliah (Rini Setyowati dan Ita Hidayatun)
yang selalu bersama dalam keadaan apapun, selalu mendengarkan keluh
kesahku selama disini, memberi semangat, dukungan dan tenaga dalam
membantu perjalanan mendapatkan gelar sarjana.
5. Keluarga kosku “Kos Sehati” yang selalu bersama dan membantuku dalam
hal apapun dan saling suport (Mbak Novi, Mbak Fiqi, Mega, Alma, Lala).
6. Sahabatku dari MAN (Risky Ardila, Cinud, Osi, Maya, Ayuk Anis, Upi,
Teteh Desi, Tesa) selalu mensuport dari jauh.
7. Teman-teman PPL, KKN, dan Mahasiswa PGMI angkatan 2015 IAIN
Salatiga.

viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang
telah membebaskan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan, dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Penulis skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-
Sifat Benda dengan Metode Modeling The Way dan Permainan Roda Fantastik
Pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Pada Tahun Pelajaran
2018/2019” untuk memenuhi syarat mmperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari semua
pihak, penulis tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag.
2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Prof. Dr. Mansur, M.Ag
3. Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga, Dra. Peni Susapti
4. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.

ix
6. Nur Hidayati, S.Pdi selaku kepala MI Tarbiyatul Aulad Jombor yang
telah memberikan izin melakukan penelitian di MI Tarbiyatul Aulad
Jombor.
7. Amin Rohadi, S.Pdi yang telah berkenan berkerjasama dengan penulis
sehingga penelitian dapat terlaksana dengan lancar.
8. Siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini,
semoga segala bantuan yang diberikan mendapatkan balasan dari Allah
SWT, serta tercatat sebagai amal baik, Aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta pembaca pada
umumnya, Aamiin.
Salatiga, 16 Mei 2019
Lydia Handayani
Nim 23041050008

x
ABSTRAK
Handayani, Lydia. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-Sifat Benda
dengan Metode Modeling The Way dan Permainan Roda Fantastik Pada
Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Pada Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dosen pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Metode Modeling The Way, Roda Fantastik.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor
yang dilatarbelakangi pada saat observasi rendahnya hasil belajar siswa dengan
terbuktinya banyak yang belum mencapai KKM 75. Hal ini dikarenakan sebagian
siswa masih belum dapat menguasai materi. Metode modeling the way dapat
menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah
dari penelitian ini adalah apakah penggunaan metode modeling the way dan
permainan roda fantastik dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam
materi sifat-sifat benda pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun
Pelajaran 2018/2019?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar IPA materi sifat-sifat benda dengan metode modeling the way dan
permainan roda fantastik pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dua siklus. Setiap siklus masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah
siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor yang berjumlah 27 siswa meliputi 13
laki-laki dan 14 perempuan. Instrumen penelitian soal tes dan lembar observasi.
Pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, observasi. Data dianalisis secara
statistik melakukan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas maka siklus
dihentikan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa metode modeling the way dan
permainan roda fantastik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang tahun 2019. Peningkatan siswa
yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II 44,55%. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 55,55% siswa tuntas belajar
dan siklus II 100% siswa tuntas belajar.

xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI ............................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
F. Definisi Operasional............................................................................. 7
1. Hasil Belajar .................................................................................... 7
2. Ilmu Pengetahuan Alam .................................................................. 7
3. Metode Modeling The Way.............................................................. 8
G. Metode Penelitian................................................................................. 8
1. Rancangan Penelitian ...................................................................... 8
2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ............................................. 9
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................ 10
4. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 12
5. Instrumen Penelitian ........................................................................ 14
6. Analisis Data Penelitian .................................................................. 14
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15

xii
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 17
A. Kajian Teori ......................................................................................... 17
1. Hasil Belajar .................................................................................... 17
a. Pengertian Belajar ....................................................................... 17
b. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 19
c. Tujuan Belajar ............................................................................. 21
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................ 22
2. Kajian Materi Penelitian .................................................................. 26
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ........................................... 26
b. Sifat-sifat Benda ......................................................................... 29
3. Metode Modeling The Way ............................................................ 30
a. Pengertian Metode Modeling The Way ...................................... 30
b. Langkah-langkah Metode Modeling The Way .......................... 30
c. Kelebihan Metode Modeling The Way ..................................... 31
d. Kelemahan Metode Modeling The Way .................................... 31
4. Roda Fantastik ................................................................................. 32
B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 35
A. Gambaran Umum ................................................................................. 35
1. Profil MI Tarbiyatul Aulad Jombor ................................................. 35
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ....................................................... 35
3. Data Sarana dan Prasarana .............................................................. 37
4. Data Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul Aulad Jombor ................. 37
5. Data Siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor ........................................ 38
6. Kegiatan Ekstrakurikuler MI Tarbiyatul Aulad Jombor.................. 38
7. Tata Tertib MI Tarbiyatul Aulad Jombor ........................................ 39
8. Data Siswa Kelas V Subjek Penelitian ............................................ 40
9. Nilai Pra Siklus ................................................................................ 41
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 42
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 49
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 49
1. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I ...................................................... 49
2. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II ..................................................... 49
B. Pembahasan .......................................................................................... 50
1. Hasil Belajar .................................................................................... 50
2. Hasil Observasi ................................................................................ 54
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 56
A. Kesimpulan .......................................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Data Sarana dan Prasarana .............................................................. 37
Tabel 3.2. Data Guru dan Karyawan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor ............ 37
Tabel 3.3. Data siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor ........................................ 38
Tabel 3.4. Data Siswa Kelas V Subjek Penelitian ........................................... 40
Tabel 3.5. Nilai Pra Siklus ............................................................................... 41
Tabel 4.1. Hasil Rekapitulasi nilai-nilai pada siklus I dan siklus II ................. 50
Tabel 4.2. Rekapitulasi Ketuntasan Siswa ....................................................... 52
Tabel 4.3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklu I – Siklus II ......................... 52
Tabel 4.4. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................ 53
Tabel 4.5. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................... 54

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 10

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 7 Data Nilai Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 10 Data Nilai Evaluasi Siklus II
Lampiran 11 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 12 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 13 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 16 Daftar SKK
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang
mempengaruhi perkembangan jiwa, watak, ataupun kemauan fisik individu.
Pendidikan adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai,
dan keterampilan dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh masyarakat
melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi atau
lembaga-lembaga lain (Sumarno, 2006: 20). Pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan yang ada pada diri seseorang agar menjadi manusia yang
seutuhnya.
Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Khanifatul, 2013: 14).
Tujuan pendidikan tercantum di dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Bab II Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

2
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa Pendidikan
sangat berpengaruh dalam berkembangnya kemampuan yang dimiliki
seseorang. Walaupun setiap individu memiliki tujuan yang berbeda,
setidaknya ada yang sama dalam beberapa aspeknya. Pendidikan itu penting
bagi mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, pendidikan sebaik
mungkin dimulai sejak dini.
Belajar adalah proses perubahan perilaku untuk memperoleh
pengetahuan, kemampuan, dan sesuatu hal baru serta diarahkan pada suatu
tujuan. Belajar juga merupakan proses berbuat melalui berbagi pengalaman
dengan melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Belajar
dapat dilakukan secara individu, seseorang melakukannya sendiri atau dengan
keterlibatan orang lain (Khanifatul, 2013: 14).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran berarti proses,
cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran
menurut UU Sisdiknas No. 20/2003, Bab I Pasal 1 Ayat 20 adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Khanifatul, 2013: 14).

3
Pengertian tersebut bahwa guru merupakan komponen penting dalam
membantu proses keberhasilan pembelajaran. Tugas guru menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa dengan tepat, dimana siswa tersebut dapat
menerima pembelajaran dan memahami materi yang disampaikan.
Seseorang yang berpengetahuan juga dijelaskan dalam agama yang
secara langsung menuntut agar manusia berpendidikan dan berpengetahuan,
sebagai contoh pada surat al-mujadalah ayat 11. Allah SWT berfirman:
يا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الل
الذين آمنوا منكم والذين أوتوا لكم وإذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الل
بما تعملون خبير ) (11العلم درجات والل
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membahas tentang gejala-gejala alam
yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan
pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Pendidikan IPA dapat
mempersiapkan individu untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Hal ini
dimungkinkan karena dengan pendidikan IPA, siswa dibimbing untuk
berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat keputusan-keputusan
yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya menuju masyarakat yang
terpelajar secara keilmuan (Muakhirin, 2014: 2).

4
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangatlah penting diterapkan dalam dunia
pendidikan untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap serta nilai ilmiah pada siswa tentang alam semesta
beserta perilakunya.
Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan lingkungannya, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajaran IPA hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi menjelajahi dan memahami
alam secara ilmiah (Saputro, 2014: 16).
Pembelajaran IPA masih belum bisa semaksimal yang diharapkan.
Belajar memerlukan perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan, sikap. Penggunaan metode pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa akan membantu guru dan juga
siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
Proses belajar mengajar menggunakan metode modeling the way akan lebih
menarik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan hasil survei di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan
Tuntang pada hari Jum’at tanggal 30 November 2018 pada kelas V, peneliti
menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas
tersebut, yaitu rata-rata hasil belajar IPA pada materi sifat-sifat benda dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang di tetapkan sekolah yaitu 75. Rata-
rata nilai IPA di kelas V pada materi sifat-sifat benda adalah 55. Hal ini

5
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas V masih belum dapat
menguasai materi sifat-sifat benda.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan mengangkat masalah ini
ke dalam penelitian yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SIFAT-SIFAT BENDA
DENGAN METODE MODELING THE WAY DAN PERMAINAN RODA
FANTASTIK PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL AULAD
JOMBOR TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian adalah apakah penggunaan metode
modeling the way dan permainan roda fantastik dapat meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat-sifat benda pada siswa kelas V
MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat-sifat benda dengan metode
modeling the way dan permainan roda fantastik pada siswa kelas V MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar ilmu
pengetahuan alam materi sifat-sifat benda dengan metode pembelajaran
modeling the way dan permainan roda fantastik pada siswa kelas V MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2018/2019.

6
2. Indikator Keberhasilan
Indikator sebagai tolak ukur keberhasilan bagi siswa. Penerapan
metode pembelajaran modeling the way dapat dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat dirumuskan
penulis adalah:
a. Individual
Peningkatan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda sudah
mencapai nilai KKM ≥ 75.
b. Klasikal
85% dari jumlah siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor
memperoleh nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntusan Mininum) yaitu ≥
75.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak
pihak antara lain bagi siswa, guru dan sekolah. Antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Memberi masukan dan informasi tentang teori metode pembelajaran
modeling the way tentang Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat-sifat benda.
Adanya metode yang lebih inovasi dan menarik diharapkan bisa
membantu untuk memajukan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Manfaat Praktik
a. Meningkatkan kreativitas cara mengajar guru, khususnya dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

7
b. Memberikan pengalaman pembelajaran yang baru dan dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode
modeling the way.
c. Menjadikan masukan atau pengetahuan yang baru dalam memperbaiki
pembelajaran sehingga menjadi lebih baik lagi.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Widodo, 2012: 34).
Selanjutnya hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa
kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka
mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu
(Supratiknya, 2012: 34). Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang
secara garis yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Berdasarkakn uraian di atas bahwa hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh siswa baik menyangkut aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek psikomotorik setelah mengikuti pembelajaran.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu menyajikan aspek fisika,
kimia, biologi, ilmu bumi, astronomi dan aspek lainnya dari Ilmu
Pengetahuan Alam (Saputro, 2014: 9).
Pendidikan IPA dapat mempersiapkan individu untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Hal ini dimungkinkan karena dengan pendidikan IPA,

8
siswa dibimbing untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan-keputusan yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya menuju
masyarakat yang terpelajar secara keilmuan. Sedangkan dalam UUSPN,
2003 disebutkan bahwa pendidikan IPA dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis
peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas bahwa IPA adalah suatu ilmu yang
mempelajari alam dan seisinya.
3. Metode Modeling The Way
Metode modeling the way adalah suatu metode pembelajaran aktif
yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan
keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi atau
suatu metode pembelajaran aktif yang dilaksanakan dengan cara guru
memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di
depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan
atau skill dan profesionalisme (Kiky, dkk, 2018: 67).
Jadi yang dimaksud dengan metode modeling the way adalah metode
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempraktikan hasil belajar dengan skill yang dimiliki agar mempunyai
pengalaman yang nyata untuk mencapai tujuan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action

9
Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan
di kelas (Daryanto, 2014: 3).
Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam
situasi yang diteliti, seperti siswa, guru atau kepala sekolah. Tujuan
penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut,
serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan (Hamzah,
dkk, 2012: 40).
Disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian
yang dilakukan di kelas untuk melakukan perbaikan kualitas dalam proses
pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan memecahkan masalah yang
dialami guru dan siswa.
2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MI
Tarbiyatul Aulad Jombor dengan jumlah 27 siswa, yaitu 13 laki-laki
dan 14 perempuan.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
c. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester genap Tahun Pelajaran
2018/2019.

10
3. Langkah-langkah Penelitian
Siklus atau daur dalam penelitian tindakan kelas meliputi 4 tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Daryanto,
2014: 21).
Siklus I
Siklus II
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Penentuan perencanaan dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu
perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan
aspek yang terkait penelitian tindakan kelas. Sementara itu perencanaan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi

11
khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus.
Oleh karena itu, dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat
perencanaan ulang (replaning). Hal-hal yang direncanakan di antaranya
terkait dengan metode pembelajaran, media dan materi pembelajaran
(Hamzah, dkk, 2012: 75).
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap implementasi (pelaksanaan) dari
semua rencana tindakan yang telah dibuat. Strategi dan skenario
pembelajaran yang telah ditetapkan dan mengacu pada kurikulum yang
berlaku. Tentu saja rencana tindakan di atas harus sudah “dilatihkan”
kepada pelaksana tindakan (guru peneliti) untuk dapat dilaksanakan di
kelas agar sesuai dengan skenario pembelajaran yang dibuat.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini guru sebagai peneliti melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan lembar atau instrumen observasi atau evaluasi yang
disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan
skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap
proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa
data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasi, nilai, tugas),
tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa,
partisipasi siswa dalam pembelajaran, kualitas diskusi, dan lain-lain.

12
d. Tahap Refleksi
Tahap ini melakukan refleksi, guru akan dapat menetapkan apa
yang telah dicapai dari PTK yang dilakukannya, apa yang belum dapat
dicapai, dan apa yang masih perlu diperbaiki lagi pada pembelajaran
berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup kegiatan analisis, sintesis,
dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah
dilakukan. Hasil refleksi berupa kesimpulan yang mantap dan tajam.
Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih
lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. Bila masalah PTK belum
tuntas atau indikator belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya melalui tahap-tahap yang sama dengan siklus
sebelumnya (Daryanto, 2014: 28).
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam
rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat
berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek
perilaku peserta didik (Zainal, 2012: 18).
Tes adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-
tugas yang distandarisasikan dan diberikan kepada individu atau
kelompok untuk dikerjakan, dijawab, atau direspon, baik dalam bentuk
tertulis, lisan maupun perbuatan. Tes juga dapat diartikan sebagai alat

13
pengukur yang mempunyai standar obyektif sehingga dapat
dipergunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu (Zulkifli, 2009: 88).
Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa
materi sifat-sifat benda pada setiap siklus.
b. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan
mencatatnya pada alat observasi. Hal-hal yang diamati biasanya gejala-
gejala tingkah laku, benda-benda hidup ataupun mati. Melalui observasi
observer atau peneliti dapat menggunakan indra matanya untuk melihat
secara langsung tingkah laku siswa (observant) yang muncul saat
proses pembelajaran, kemudian mencatatnya pada instrumen observasi
atau lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (Santiaji,
2016: 138).
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu (Zainal, 2012: 153).
Teknik observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati
kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA materi sifat-
sifat benda pada setiap siklus.

14
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data memiliki peran
yang sangat penting dalam proses penelitian. Bentuk instrumen yang
digunakan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut:
a. Soal Tes
Seperangkat soal tes yang diberikan kepada siswa untuk mendapat
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka pada setiap
siklus.
b. Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang
difokuskan pada perilaku tertentu untuk mengetahui penilaian guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
6. Analisis Data Penelitian
Keafektifan suatu metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis dilakukan untuk mencari ketuntasan siswa pada setiap siklus.
Untuk ketuntasan belajar
P = 𝛴𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝛴𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

15
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian
H. Sistematika Penulisaan
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
2. Pembelajaran IPA
3. Materi IPA yang diaplikasikan dalam penelitian
4. Metode Modeling The Way
B. Kajian Pustaka
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi MI Tarbiyatul Aulad Jombor
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripi pelaksanaan siklus 1

16
2. Deskripi pelaksanaan siklus II
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan
mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana
terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa
pada saat pembelajaran berlangsung.
Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi
dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain
itu, belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau
keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah
atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru (Susanto,
2013: 1).
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain
dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu perubahan
kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang

18
dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini
diperoleh melalui latihan (pengalaman). Belajar merupakan proses
mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,
pembiasaan, pengalaman dan sebagainya (Susanto, 2013: 1) yang
terdapat dalam surat Al Thaha ayat 114 yang berbunyi :
الملك الحق ول تعجل بالقرآن من قبل أن يقضى فتعالى الل
زدني علما ) (114إليك وحيه وقل رب
Artinya : Maka Maha Tinggi Allah Raja yag sebenar-benarnya dan
janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-qur’an sebelum di
sempurnakan mewahyukannya kepadamu dan katakanlah : “Ya
Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara
terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup.
Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau
diajar oleh manusia lainnya. Bayi yang baru dilahirkan telah membawa
beberapa naluri atau insting dan potensi-potensi tersebut tidak akan
berkembang baik tanpa pengaruh dari luar, yaitu campur tangan
manusia lain. Di samping kepandaian-kepandaian yang bersifat
jasmaniah (skill, motor ability), seperti merangkak, duduk, berjalan,
makan, dan sebagainya. Manusia membutuhkan kepandaian-kepandaian
yang bersifat ruhaniah karena manusia adalah makhluk sosial budaya.
Belajar merupakan proses yang bersifat internal (a purely internal
event) yang tidak dapat dilihat dengan nyata. Proses itu terjadi di dalam
diri seseorang yang sedang mengalami proses belajar. Good dan
Brophy dalam bukunya yang berjudul Educational Psycology: A

19
Realistic Approach mengemukakan arti belajar dengan kata-kata yang
disingkat, yaitu “Learning is the development of new association as
result of xperience”. Jadi, yang dimaksud “belajar” bukan tingkah laku
yang tampak, melainkan yang utama adalah prosesnya yang terjadi
secara internal di dalam individu dalam usahanya memperoleh
hubungan-hubungan baru. Hubungan-hubungan baru tersebut dapat
berupa berupa antara perangsang-perangsang, antara reaksi-reaksi, atau
antara perangsang dan reaksi.
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam
praktiknya banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang
berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan
peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar
mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik
sudah belajar jika mereka sudah hafal hal-hal yang telah dipelajarinya.
Perlu dipahami bahwa pemerolehan pengetahuan maupun upaya
penambahan pengetahuan hanya salah satu bagian kecil dari kegiatan
menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Thobroni, 2016: 16).
Berdasarkan uraian di atas bahwa belajar adalah aktivitas manusia
dalam satu kegiatan ataupun berinteraksi kepada individu lainnya untuk
memperoleh pengetahuan.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk

20
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran
atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.
Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional (Asep Jihad dan
Abdul Haris 2012: 14).
Menurut Benjamin S.Bloom tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut A.J. Romizowski hasil
belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemprosesan
masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-
macam informasi sedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja
(performance) (Asep Jihad dan Abdul Haris 2012: 14).
Disimpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan
perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk
pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut menurut
(Thobroni, 2016: 20) :
1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan. Kemampuan
merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan
tersesbut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahaan maslah,
mauun penerapan aturan.

21
2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-
konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep
dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai standar perilaku.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan instruksional yang dinamakan instructional effect, yang
biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan
belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional disebut
nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan
kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan
sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik

22
“menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu
(Thoboroni, 2016: 20).
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa tujuan belajar adalah tujuan
yang melalui pembelajaran berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
Lingkungan masyarakat sekolah juga berpengaruh dalam tercapainya
tujuan belajar, seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap
terbuka dan demokratis, menerima orang lain.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan sebagai
berikut menurut (Thoboroni, 2016: 28) :
1) Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor
individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut:
a) Faktor kematangan atau pertumbuhan
Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat
pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Misalnya anak usia
enam bulan dipaksa untuk belajar berjalan meskipun dilatih dan
dipaksa anak tersebut tidak akan mampu melakuknnya. Hal
tersebut dikarenakan untuk dapat berjalan anak memerlukan
kematangan potensi-potensi jasmaniah maupun ruhaniahnya.
Contoh lain, siswa sekolah dasar atau sekolah menengah pertama
diajarkan ilmu filsafat. Pertumbuhan mental anak seusia mereka
belum matang untuk menerima pelajaran tersebut. Kegiatan
mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan

23
pribadi telah memungkinkan, potensi-potensi jasmani dan
rohaninya telah matang.
b) Faktor kecerdasan atau inteligensi
Faktor kecerdasan juga mempengaruhi berhasil atau tidaknya
seseorang dalam belajar. Misalnya, anak umur empat belas tahun
ke atas umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi
pada kenyataannya tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam
ilmu pasti. Demikian pula dalam mempelajari mata pelajaran dan
kecakapan-kecakapan lainnya. Misalnya, tidak semua anak pandai
berbahasa asing, tidak semua anak pandai masak, dan sebagainya.
c) Faktor latihan dan ulangan
Faktor latihan dan sering melakukan hal yang berulang-
ulang, kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi
semakin dikuasai dan makin mendalam. Selain itu, dengan
seringnya berlatih, akan timbul minat terhadap sesuatu yang
dipelajari itu. Semakin besar minat, semakin besar pula
perhatiannya sehingga memperbesar hasratnya untuk
mempelajarinya. Sebaliknya, tanpa latihan, pengalaman-
pengalaman yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau
berkurang.
d) Faktor motivasi
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk
melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha
mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak

24
mengetahui pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan
dicapai dari belajar.
e) Faktor pribadi
Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-masing
yang berbeda dengan manusia lainnya. Ada orang yang
mempunyai sifat keras hati, halus perasaannya, berkemauan
keras, tekun dan sifat sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian tersebut
turut berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai. Termasuk ke
dalam sifat-sifat kepribadian ini adalah faktor fisik kesehatan dan
kondisi badan.
2) Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial.
Termasuk ke dalam faktor di luar individual atau faktor sosial antara
lain:
a) Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga.
Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut
menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-
anak. Ada keluarga yang memiliki cita-cita tinggi bagi anak-
anaknya, tetapi ada pula yang biasa-biasa saja. Ada keluarga yang
diliputi suasana tentram dan damai, tetapi ada pula yang
sebaliknya. Termasuk, dalam faktor keluarga yang juga turut
berperan adalah ada tidaknya atau ketersediaan fasiltas-fasilitas
yang diperlukan dalam belajar.
b) Faktor guru dan cara mengajarnya.

25
Saat anak belajar di sekolah, faktor guru dan cara
mengajarnya merupakan faktor yang penting. Sikap dan
kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki
guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut
kepada peserta didiknya turut menentukann hasil belajar yang
akan dicapai.
c) Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar.
Alat peraga pengajaran adalah alat-alat yang digunakan guru
ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran
yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya
verbalisme pada diri siswa (Tri, 2014 : 39).
Faktor guru dan cara mengajarnya berkaitan erat dengan
ketersediaan alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah
yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam
belajar ditambah dengan guru yang berkualitas akan
mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.
d) Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.
Seorang anak yang memiliki inteligensi yang baik, dari
keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan guru-
gurunya, dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat belajar
dengan baik. Faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya, seperti
kelelahan karena sibuk bekerja, serta pengaruh lingkungan yang
buruk yang terjadi di luar kemampuannya.
e) Faktor motivasi sosial.

26
Motivasi sosial dapat berasal dari orangtua yang selalu
mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain,
seperti dari tetangga, sanak saudara, teman-teman sekolah, dan
teman sepermainan. Motivasi semacam ini diterima anak tidak
dengan sengaja, bahkan tidak dengan sadar.
Penjelasan di atas adalah bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar itu sangat banyak. Yang paling
berpengaruh adalah faktor individu. Berawal dari diri sendiri
terlebih dahulu untuk mengetahui berhasil atau tidaknya. Yang
selanjutnya faktor keluarga. Faktor keluarga juga sangat
membantu untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu proses
belajar.
2. Kajian Materi Penelitian
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang pada awalnya
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun
pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal berkaitan yang tidak
terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA produk, pengetahuan IPA yang
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif,
dan IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas (Kemendiknas,
2011).
Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh
secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dua sifat utama

27
ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat diterima akal
sehat, dan objektif. Artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan
kenyataannya atau sesuai dengan pengamatan.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dalam
hidupnya, banyak sekali pengetahuan yang dimiliki manusia.
Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik,
sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki
manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta
beserta isinya. Ilmu Pengetahuan Alam dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada
di alam ini (Wisudawati, 2017: 23).
Hal ini yang dimaksud dengan IPA adalah body of knowledge.
Berikut beberapa definisi yang senada (Wisudawati, 2017: 23).
1) Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta yang
tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-
hukum umum.
2) Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik.
3) Suatu cabang ilmu yang bersangkut paut dengan observasi dan
klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunnya hukum umum
dengan induksi dan hipotesis.
Oleh karena itu, peserta didik dapat menemukan banyak definisi
dari berbagai sumber. Salah satu definisi yang lengkap diberikan oleh
Gagne 2010 , science should be viewed as a way of thinking in the
pursuit of understanding nature, as a way of investigating claims about

28
phenomena, and as a body of knowledge that has resulted from
inquiry. (IPA harus dipandang sebagai cara berpikir dalam pencarian
tentang pengertian rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap
gejala alam, sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari
inkuiri) menurut (Wisudawati, 2017: 24).
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai “pengetahuan yang sistematis dan
tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan berupa kumpulan
data hasil observasi dan eksperimen“. IPA memiliki empat unsur utama
(Asih, 2014: 24) yaitu :
1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena
alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA
dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open
ended.
2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori dan
hukum.
4) Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan dapat
muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran
secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami

29
fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan
langkah-langkah metode ilmiah.
b. Sifat-sifat benda
Benda-benda yang ada di sekitar kita digolongkan menjadi tiga,
yaitu benda padat, cair, dan gas. Ketiganya memiliki sifat yang berbeda.
Salah satu manfaat mengetahui sifat-sifat benda ialah tahu cara
memperlakukan benda-benda yang ada di sekitar.
Salah satu wujud benda adalah padat. Benda padat dapat dipegang,
dapat dipindah tanpa mengubah bentuk aslinya. Benda padat dapat
diubah dengan beberapa perlakuan seperti diberi panas, diberi tekanan
tinggi, atau diberi perlakuan fisik seperti menggunting, menekan,
melipat, atau merobek.
Wujud berikutnya adalah cair. Benda-benda cair dapat ditemui
dengan mudah di sekitarmu. Air merupakan zat penting dalam
kehidupan makhluk hidup yang berwujud air. Benda cair yang ada di
rumah biasanya berada dalam sebuah wadah seperti bak mandi,
baskom, gelas, atau ketel air. Ketika benda cair itu dipindahkan akan
berubah mengikuti wadahnya. Jika wadahnya berlubang, benda cair itu
akan segera mengalir ke luar dari wadahnya. Sungai atau air terjun, air
yang ada di dalam badan sungai akan mengalir dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah. Benda cair juga dapat merambat
melalui serat-serat halus dari bahan seperti bahan kain. Benda cair
mengisi rongga kecil atau pori-pori.

30
Wujud benda yang lain adalah gas. Manusia dapat memasukkan
dan mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya pada saat bernapas.
Manusia menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon
dioksida. Meniup, dapat menggerakkan selembar kertas di tangan.
Kamu dapat mencium bau napasmu sendiri dan mencium bau-bau
lainnya yang berupa gas. Memahami sifat gas, manusia menciptakan
parfum atau minyak wangi untuk menyebarkan bau dari gas yang
dikeluarkan dari wadah parfum tersebut (Maryanto, dkk, 2017: 11).
3. Metode Modeling The Way
a. Pengertian Metode Modeling The Way
Metode modeling the way (membuat contoh praktik). Metode
modeling the way adalah metode yang memberi kesempatan kepada
siswa untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang dipelajari di
kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan
skenario sendiri dan menentukan bagaimana mengilustrasikan
keterampilan dan teknik yang sudah dijelaskan (Hisyam, dkk, 2007: 37)
Metode modeling the way merupakan salah satu metode mengajar
yang dikembangkan oleh Mel Silberman, seorang yang memang
berkompeten dibidang psikologi pendidikan. Metode modeling the way
yang menitik beratkan pada kemampuan seorang siswa untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, karena siswa dituntut
untuk bermain peran sesuai dengan materi yang diajarkan.
b. Langkah-langkah Metode Modeling The Way adalah sebagai berikut:

31
1) Setelah pembelajaran materi sifat-sifat benda, identifikasi berupa
situasi umum dimana siswa dituntut untuk menggunakan
keterampilan yang baru dibahas.
2) Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok menurut jumlah siswa yang
diperlukan untuk mendemonstrasikan skenario materi sifat-sifat
benda.
3) Beri waktu 10-15 menit untuk menciptakan skenario materi sifat-
sifat benda.
4) Beri waktu 5-10 menit untuk berlatih skenario materi sifat-sifat
benda yang sudah didiskusikan.
5) Secara bergiliran tiap kelompok mendemonstrasikan skenario materi
sifat-sifat benda. Beri kesempatan untuk memberikan feedback pada
setiap demonstrasi yang dilakukan.
c. Kelebihan Metode Modeling The Way sebagai berikut :
1) Mendidik siswa mampu menyelesaikan sendiri problem sosial yang
ia jumpai
2) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa.
3) Mendidik siswa bisa berbahasa yang baik dan dapat menyalurkan
pikiran serta perasaannya dengan jelas dan tepat.
4) Mau menerima dan menghargai pendapat oranglain.
5) Memupuk perkembangan kreativitas anak.
d. Kelemahan Metode Modeling The Way adalah sebagai berikut:
1) Pemecahan problem yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok
dengan keadaan yang ada di masyarakat.

32
2) Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar
kurang terpenuhi.
3) Rasa malu dan takut mengakibatkan ketidak wajaran dalam
memainkan peran, sehingga hasilnya pun kurang memenuhi harapan
(Silberman, 1996: 149).
4. Roda Fantastik
Roda fantastik adalah obyek berbentuk bundar atau lingkaran yang
dapat diputar. Manfaat roda fantastik dalam penelitian ini adalah dapat
melatih ingatan dan kecepatan berpikir anak, karena anak berperan
langsung dalam permainan tersebut sehingga anak harus menyelesaikan
tugas yang ada pada permainan media roda fantastik. Roda fantastik juga
cukup akrab dalam keseharian anak jadi anak tidak akan kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media roda fantastik (Putri
dan Mallevi, 2018: 3).
Kelebihan media roda fantastik adalah suatu alat atau media yang
kreatif dan inovatif, mudah dalam pembuatan dan penggunaannya, dan
siswa lebih tertarik menggunakan media roda fantastik karena media
menggunakan berbagai variasi warna (Yuli, 2017: 3).
Berdasarkan uraian di atas bahwa roda fantastik adalah suatu alat
yang memiliki bentuk lingkaran dan dapat diputar ketika dimainkan. Roda
fantastik ini sangat menyenangkan dan mudah dipahami.
B. Kajian Pustaka
1. Ilmiyah Musyawwarotul “Penerapan Metode Modeling The Way untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Materi Tata Cara Sholat Berjamaah

33
Siswa Kelas II MI Ma’arif At-Taqwa Lamongan”. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hasil belajar fiqih siswa MI kelas II dengan
metode modeling the way materi tata cara sholat berjamaah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode modeling the way dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih materi tata cara
sholat berjamaah kelas II di MI Ma’arif At-Taqwa Lamongan. Hal ini
dibuktikan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami
peningkatan dari skor 59 pada siklus I menjadi 71 pada siklus II. Begitu
dengan aktivitas guru yang juga mangalami peningkatan dari perolehan
pada siklus I 67 menjadi 82 pada perolehan siklus II. Peningkatan hasil
belajar juga mengalami peningkatan dari nilai rata-rata kelas siklus I
45,36 % menjadi 77,41 % pada perolehan siklus II.
2. Yunita “Penerapan Metode Modeling The Way dan Metode Eksperimen
untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Materi
Pokok Gerak Lurus di Kelas X Semester I Man Model Palangka Raya
Tahun Ajaran 2015/2016”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil belajar dan keaktifan siswa pada materi gerak lurus melalui metode
modeling the way. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode
modeling the way dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok
gerak lurus kelas X di Semester I Man Model Palangka Raya Tahun
Ajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan perolehan persentase rata-rata tiap
pertemuannya yaitu pada kelas eksperimen pada pertemuan I sebesar
64,64%, pertemuan II sebesar 76,31% dan pertemuan III sebesar 88,93%.

34
Pada kelas kontrol pada pertemuan I sebesar 62,02%, pertemuan II sebesar
78,57% dan pertemuan III sebesar 87,50%.
3. Hikmah Fitriati “Penerapan Metode Modelling untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Membuat Kerajinan dari Kertas pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Karangjati Banjarnegara”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD materi membuat kerajinan dari
kertas melalui metode modeling the way. Hasil penelitian menunjukan
pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar yaitu 72,42 dan pada siklus II
meningkat menjadi 84,65. Ketuntasan klasikal pada siklus I baru sebesar
72%, sedangkan pada siklus II sudah mencapai 95,5%. Peningkatan yang
cukup signifikan terhadap rata-rata dan persentase tuntas klasikal
menunjukkan bahwa metode modeling the way terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan dari tiga penelitian sebelumnya bahwa perbedaan dengan
peneliti yang akan dilakukan yaitu penerapan media pembelajaran
permainan roda fantastik dan metode modeling the way yang digunakan
pada pembelajaran IPA di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun
Pelajaran 2018/2019.

35
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor
1. Profil MI Tarbiyatul Aulad Jombor
a. NSM : 111233220074
b. Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Aulad Jombor
c. Alamat : Jalan Jawa no.10
d. Kelurahan : Jombor
e. Kecamatan : Tuntang
f. Kabupaten : Semarang
g. Provinsi : Jawa Tengah
h. Telp/Hp : 085865381353
i. Jenjang : MI
j. Status : Swasta
k. Tahun Berdiri : 1959
l. Tahun Operasional : 1960
m. Hasil Akreditasi : A
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
a. Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang terbuka dan
berkualitas guna menyiapkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan

36
inovatif berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
serta berakhlakul karimah.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehinga siswa
berkembang optimal.
2) Menanamkan dasar-dasar akhlakul karimah.
3) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan
budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
4) Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan
sekolah.
c. Tujuan
1) Memberikan pelayanan pembelajaran yang efektif untuk
perkembangan siswa secara optimal.
2) Memprioritaskan pendidikan akhlak agar siswa memiliki
wawasan dan perilaku akhlakul karimah.
3) Mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap kegiatan
pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
4) Mengembangakan madrasah menjadi lembaga pendidikan milik
masyarakat dan warga sekolah sehingga terwujud MADRASAH
BISA.

37
3. Data Sarana dan Prasarana
Adapun sarana prasarana untuk menunjang pembelajaran mengajar di
MI Tarbiyatul Aulad Jombor sebagai berikut :
Tabel 3.1 Data Sarana dan Prasarana
NO KETERANGAN JUMLAH
1 Luas Lahan
Luas Bangunan
Luas Halaman
971 M2
564 M2
407 M2
2 Lapangan Olahraga
a. Bulu Tangkis
b. Tenis Meja
1
1
3 Jumlah Ruangan
a. Ruang Kelas
b. Ruang Perpustakaan
c. Ruang Mushola
d. Ruang Kepala Madrasah
e. Ruang Guru
f. Kantin
g. Kamar Mandi Guru
h. Kamar Mandi Siswa
i. Ruang UKS
6
1
1
1
1
1
1
3
1
4 Peralatan Penunjang Pendidikan
a. Kit IPA
b. Kit IPS
c. Kit Matematika
d. PeralatanOlahraga
e. Drumband
f. Rebana
1
1
1
1
1
1
4. Data Guru dan Karyawan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor

38
NO NAMA GURU NIP
1. Nur Hidayati, S.Pd.I 1961760661300012
2. Budi Ani Fatmawati, S.Pd.I 7562756658300003
3. Muslikin, S.Pd 4446742644200002
4. Suharsini, S.Ag 5956754656300002
5. Siti Sumiyati S.Pd.I 6838758660300002
6. Miftahul Hidayati, S.Pd.I ID20320440188001
7. Achmad Rosyid, S.Pd.I 8540765665200002
8. Nasikhatul Umami, S.Pd.I
9. Amin Rohadi, S.Pd.I
10. Nafsiah Aminan
5. Data Siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Tabel 3.3 Data siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa
1. I 23 13 36
2. II 8 10 18
3. III 9 19 28
4. IV 10 8 18
5. V 13 14 27
6. VI 8 7 15
Jumlah 71 71 142
6. Kegiatan Ekstrakurikuler MI Tarbiyatul Aulad Jombor
a. Pramuka
b. Qiro’ah
c. Bola Voli
d. Rebana
e. Tari

39
f. Drumband
g. Pagar Nusa
h. Bulu Tangkis
7. Tata Tertib MI Tarbiyatul Aulad Jombor
a. Peserta didik sudah siap di sekolah 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
b. Sebelum masuk kelas berbaris lebih dahulu dipimpin ketua kelas
didampingi guru wali kelas.
c. Pelajaran dimulai dan diakhiri dengan doa bersama.
d. Waktu pelajaran berlangsung, peserta didik harus menjaga ketenangan
didalam kelas.
e. Waktu istirahat seluruh peserta didik harus berada di luar kelas.
f. Peserta didik harus berpakaian bersih, rapi dan sopan.
g. Peserta didik harus minta izin kepada guru kelasnya/Kepala madrasah
atau yang mewakilinya sebelum masuk kelas jika terlambat datang ke
madrasah.
h. Setiap peserta didik wajib membawa surat izin pemberitahuan kepada
guru kelas jika tidak masuk kelas.
i. Peserta didik harus minta izin kepada guru kelas/Kepala madrasah jika
meninggalkan madrasah sebelum waktu pelajaran selesai.
j. Peserta didik wajib mengikuti upacara bendera di madrasah pada hari
senin dan hari – hari yang ditentukan.
k. Peserta didik wajib mewujudkan pelaksanaan 7K (kebersihan,
keindahan, keamanan, ketertiban, kedisiplinan, kekeluargaan) dengan
penuh tanggungjawab.

40
l. Peserta didik dilarang menulis, menggambar, mencorat-coret ditembok,
bangku, meja dan kursi.
m. Peserta didik harus berkerudung bagi wanita,berambut rapi, dan tidak
boleh diwarnai (dicat), bagi murid putra.
n. Peserta didik harus turut menjaga keberhasilan kamar kecil (WC) dan
kamar mandi.
o. Dilarang memakai perhiasan yang berlebihan di madrasah.
p. Siswa harus menjaga nama baik dan almamater madrasah.
8. Data Siswa Kelas V Subjek Penelitian
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V Subjek Penelitian
NO NAMA KETERANGAN
L P
1. M. Khoirul Anam
2. Ahmad Lubab Al Farih
3. Ahmad Nur Sya’bana
4. Akhmad Zainul Afif
5. Anggi Dwi Anggraini
6. Anggie Naka Aisha Rizqullah
7. Denis Arista
8. Dheajeng Lintang Setyaningrum
9. Duta Akbar Baihaqi
10. Fitriyatus Sholekha
11. Ilham Masa’ied
12. Lalita Faridah
13. Laura Amelia Putri
14. Muhammad Faza Faiz Al Fairuz
15. Muhammad Aji Rosyaid
16. Muhamad Haris
17. Muhammmad Ryan Saputro
18. Nadin Ayu Anjani
19. Nihayatul Mustagfiroh
20. Nisrina Luthfia Badriani
21. Vivi Mukhibatul Khumairo
22. Yusuf Haidar Arif
23. Safrida Azmi Maulana
24. Risky Prasetyo
25. Khanza Zami Al Mugsi

41
26. Putri Afirul Azmi
27. Febi Wibiana
9. Nilai Pra Siklus
Tabel 3.5 Nilai Pra Siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. M. Khoirul Anam 75 50 Tidak Tuntas
2. Ahmad Lubab Al Farih 75 60 Tidak Tuntas
3. Ahmad Nur Sya’bana 75 40 Tidak Tuntas
4. Akhmad Zanul Afif 75 60 Tidak Tuntas
5. Anggi Dwi Anggraini 75 80 Tuntas
6. Anggie Naka Aisha Rizqullah 75 60 Tidak Tuntas
7. Denis Arista 75 40 Tidak Tuntas
8. Dheajeng Lintang Setyaningrum 75 50 Tidak Tuntas
9. Duta Akbar Baihaqi 75 50 Tidak Tuntas
10. Fitriyatuss Sholekhah 75 60 Tidak Tuntas
11. Ilham Masa’ied 75 70 Tidak Tuntas
12. Lalita Faridah 75 50 Tidak Tuntas
13. Laura Amellia Putri 75 40 Tidak Tuntas
14. Muhammad Faza Faiz Al Fairuz 75 80 Tuntas
15. Muhammad Aji Rosyaid 75 60 Tidak Tuntas
16. Muhamad Haris 75 50 Tidak Tuntas
17. Muhammad Ryan Saputro 75 60 Tidak Tuntas
18. Nadin Ayu Anjani 75 80 Tuntas
19. Nihayatul Mustagfiroh 75 60 Tidak Tuntas
20. Nisrina Luthfia Badriani 75 60 Tidak Tuntas
21. Vivi Mukhibatul Khumairo 75 50 Tidak Tuntas
22. Yusuf Haidar Arif 75 50 Tidak Tuntas
23. Safrida Azmi Maulana 75 50 Tidak Tuntas
24. Muhammad Afifudin 75 40 Tidak Tuntas

42
25. Khanza Zami Al Mugsi 75 70 Tidak Tuntas
26. Putri Ariful Azmi 75 40 Tidak Tuntas
27. Febi Wibiana 75 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1510
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari selasa 5 februari 2019 dengan materi
sifat-sifat benda. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Menyiapkan media yang akan digunakan saat pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi.
d. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan 1) Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a.
2) Guru mengecek kesiapan diri
dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan
pakaian, dan tempat duduk.
3) Guru mengajak siswa tepuk
semangat dan menyanyikan yel-
yel agar lebih semangat belajar.
4) Guru mengingatkan siswa tentang
10 menit

43
pelajaran sebelumnya.
5) Menginformasikan yang akan
dipelajari yaitu “Sifat-Sifat
Benda”.
6) Guru menjelaskan tujuan
mempelajari materi.
Kegiatan Inti 1) Guru memperlihatkan gambar
tentang sifat-sifat benda.
2) Kemudian guru mengajukan
pertanyaan sebagai berikut:
a) Apa saja yang termasuk dari
benda padat, cair?
b) Apa saja sifat-sifat benda
padat, cair?
3) Guru menjelaskan secara ringkas
tentang sifat- sifat benda.
4) Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5-6 orang.
5) Kemudian perwakilan kelompok
maju ke depan untuk memutar
roda fantastik.
6) Siswa melakukan percobaan
sesuai apa yang didapat saat
memutar roda fantastik.
7) Guru memberikan kesempatan
kepada setiap kelompok
berdiskusi untuk membuat
skenario percobaan di setiap
kejadian atau peristiwa.
8) Setiap kelompok menampilkan
hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas, kemudian kelompok
lain diberi kesempatan untuk
menanggapi.
9) Guru memberikan penguatan
serta menambahkan jawaban
yang telah ditampilkan siswa.
10) Guru memberikan tes tertulis.
50 menit
Kegiatan
Penutup 1) Guru menanyakan apakah peserta
didik sudah memahami materi
10 menit

44
yang disampaikan.
2) Guru bertanya kepada peserta
didik tentang kesimpulan
memperlajari materi sifat-sifat
benda gas.
3) Melakukan penilaian hasil
belajar.
4) Salah satu peserta didik diminta
memimpin doa.
5) Guru mengucapkan salam
penutup.
3. Observasi
Kegiatan observasi melaksanakan pengamatan keterampilan guru dan
kegiatan siswa dalam pembelajaran materi sifat-sifat benda dengan
menggunakan metode modeling the way dan permainan roda fantastik.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan
analisis dan data pengamatan terhadap proses pembelajaran dengan
metode modeling the way dan permainan roda fantastik. Hasil pengamatan
siklus I masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
a. Guru kurang mengkondisikan siswa pada saat pembelajaran
menggunakan metode modeling the way dan permainan roda fantastik.
b. Siswa belum terlalu aktif dalam pembelajaran.
c. Siswa kurang bersemangat dalam mendemonstrasikan materi sifat-sifat
benda.

45
Mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I tersesbut peneliti
ingin melakukan perbaikan supaya jumlah siswa yang mencapai KKM
lebih banyak lagi. Karena pada siklus I ini hanya 15 orang yang bisa
mencapai nilai KKM. Adapun rencana perbaikan akan tetap memakai
metode yang sama yaitu metode modelingg the way hanya saja pada siklus
II materinya melanjutkan dari siklus I dan guru harus melakukan secara
ekstra penuh selama proses pembelajaran berlangsung, dan
memaksimalkan penggunaan permainan roda fantasik dalam membantu
pembelajaran.
C. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa 15 Februari 2019 dengan materi
sifat-sifat benda. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Menyiapkan media yang akan digunakan saat pembelajaran.
3. Menyiapkan lembar observasi.
4. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan 1) Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a.
2) Guru bertanya “apa kabar
anak-anak?”
3) Guru mengecek kesiapan diri
10 menit

46
dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, dan tempat
duduk.
4) Guru mengajak siswa
menyanyikan yel-yel agar lebih
semangat belajar.
5) Menginformasikan yang akan
dipelajari yaitu “Sifat-Sifat
Benda Gas”.
6) Guru menjelaskan tujuan
mempelajari materi.
Kegiatan Inti 1) Guru mengulang kembali materi
sifat-sifat benda padat dan cair.
2) Guru menjelaskan materi baru
sifat-sifat benda gas.
3) Guru meminta siswa untuk
menyanyikan lagu “balonku
ada lima”.
4) Guru bertanya kepada siswa
terkait sifat-sifat benda gas.
5) Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5-6 orang.
6) Kemudian perwakilan kelompok
maju ke depan untuk memutar
roda fantastik.
7) Siswa melakukan percobaan
sesuai apa yang didapat saat
memutar roda fantastik.
8) Guru memberikan kesempatan
kepada setiap kelompok
berdiskusi untuk membuat
skenario percobaan di setiap
kejadian atau peristiwa.
9) Setiap kelompok menampilkan
hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas, kemudian
kelompok lain diberi
kesempatan untuk menanggapi.
10) Guru memberikan penguatan
50 menit

47
serta menambahkan jawaban
yang telah ditampilkan siswa.
11) Guru memberikan tes tertulis.
Kegiatan
Penutup 1) Guru menanyakan apakah
peserta didik sudah memahami
materi yang disampaikan.
2) Guru bertanya kepada peserta
didik tentang kesimpulan
memperlajari materi sifat-sifat
benda gas.
3) Melakukan penilaian hasil
belajar.
4) Salah satu peserta didik diminta
memimpin doa.
5) Guru mengucapkan salam
penutup.
10 menit
3. Observasi
Kegiatan observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus I.
Observasi yang dilakukan pada keterampilan guru dan kegiatan siswa
dalam pembelajaran materi sifat-sifat benda menggunakan metode
modeling the way dan permainan roda fantastik. Observasi yang diperoleh
pada siklus II mengalami peningkatan. Guru lebih meguasai keadaan kelas
pada saat pembelajaran. Siswa lebih aktif dan bersemangat dalam proses
pembelajaran.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II terdapat keberhasilan
proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siswa juga lebih
aktif dan antusias dalam proses pembelajaran. Guru juga mengajar dengan

48
menerapkan metode modeling the way dan permainan roda fantastik
dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar llmu Pengetahuan
Alam materi sifat-sifat benda bisa mencapai target pencapaian KKM. Hasil
observasi siklus II lebih baik daripada siklus I.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I
Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I, mencakup kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode modeling the way dan

49
permainan roda fantastik. Deskripsi tersebut didapatkan data kemampuan
guru dan keaktifan siswa di dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah disesuaikan dengan metode modeling the way.
Siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan test.
Hasil tes evaluasi pada siklus I hanya 15 siswa yang mencapai nilai
KKM dan 12 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Hal ini
menunjukkan bahwa siklus I hasil belajar siswa belum mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yaitu 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai
KKM
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dapat diketahui bahwa Nilai
tertinggi pada siklus I adalah 90, sedangkan nilai terendahnya adalah 40.
Siswa yang mencapai KKM sebanyak 15 siswa (55,55%) dan 12 siswa
(44,44%) yang tuntas dari target yang ditentukan yaitu nilai KKM (75).
Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran pada
siklus selanjutnya.
2. Deskripsi Hasil Siklus II
Pelaksanan pada siklus II sangat berbeda dari siklus I. Pada siklus II
siswa sangat antusias dalam proses pembelajaran dengan metode
modeling the way dan permainan roda fantastik dan menikmati alur
pembelajaran saat guru menjelaskan materi. Kelemahan-kelemahan di
siklus I diperbaiki di siklus II.
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II dapat diketahui bahwa nilai
tertinggi pada siklus II adalah 100, sedangkan nilai terendahnya adalah
80. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 100 siswa (100%) dan 0 siswa

50
(0%) yang tuntas dari target yang ditentukan yaitu nilai KKM (75). Nilai
tertinggi pada siklus II adalah 100, sedangkan nilai terendahnya adalah
80. Oleh karena itu siklus ini dihentikan.
B. PEMBAHASAN
1. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan metode modeling the way dan permainan roda fantastik dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi nilai-nilai pada siklus I dan siklus II
No Nama Nilai
Siklus I Siklus II
1. M. Khoirul Anam 80 100
2. Ahmad Lubab Al Farih 80 100
3. Ahmad Nur Sya’bana 70 80
4. Akhmad Zainul Afif 70 90
5. Anggi Dwi Anggraini 80 100
6. Anggie Naka Aisha Rizqullah 80 100
7. Denis Arista 50 80
8. Dheajeng Lintang Setyaningrum 70 80
9. Duta Akbar Baihaqi 50 80
10. Fitriyatus Sholekhah 80 80
11. Ilham Masa’ied 80 90
12. Lalita Faridah 80 90
13. Laura Amellia Putri 90 90
14. Muhammad Faza Faiz Al Fairuz 90 100
15. Muhammad Aji Rosyaid 70 80
16. Muhamad Haris 70 90

51
17. Muhammad Ryan Saputro 70 100
18. Nadin Ayu Anjani 80 90
19. Nihayatul Mustagfiroh 80 80
20. Nisrina Luthfia Badriani 90 100
21. Vivi Mukhibatul Khumairo 70 90
22. Yusuf Haidar Arif 70 100
23. Safrida Azmi Maulana 80 80
24. Risky Saputro 50 80
25. Khanza Zami Al Mugsi 80 100
26. Putri Afirul Azmi 40 90
27. Febi Wibiana 80 80
Jumlah 2000 2410
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata pada siklus
II menjadi 89,25 daripada dengan nilai rata-rata 71,42 siklus I. Berdasarkan
data tersebut dapat diketahui bahwa metode modeling the way dan permainan
roda fantastik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut ini penjelasan
dari siklus I dan siklus II.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Siswaa
Ketuntasan Siklus I Siklus II
Tuntas 15 Siswa 27 Siswa
Tidak Tuntas 12 Siswa 0 Siswa

52
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
materi sifat-sifat benda pada kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor meningkat
pada setiap siklus melalui metode modeling the way dan permainan roda
fantastik.
Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I – Siklus II
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa
dari siklus I ke siklus II dengan metode modeling the way dan permainan
roda fantastik pada saat proses pembelajaran. Pada siklus I ada 55,55%
siswa yang tuntas dan pada siklus II terdapat 100% yang tuntas.
Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 44,45%.
a. Siklus I
Siklus I diperoleh data ketuntasan hasil belajar siswa ada 15 siswa
atau 55,55% yang tuntas dan 12 siswa atau 44,44% yang tidak tuntas
dan nilai rata-rata 71,42. Hasil presentase belum mencapai indikator
55.55
100
0
20
40
60
80
100
120
Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas

53
keberhasilan yang sudah ditentukan sehingga penelitian harus
dilanjutkan di siklus II. Data ketuntasan hasil belajar dapat diamati
pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
b. Siklus II
Pelaksanaan pada siklus II lebih baik daripada siklus I. Semua siswa
100% telah mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditetapkan. Hasil
penelitian sudah mencapai nilai indikator keberhasilan yang sudah
ditetapkan yaitu 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (75).
Sehingga penelitian ini dihentikan pada siklus II. Data ketuntasan hasil
belajar dapat diamati pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
0
10
20
30
40
50
60 55.55
44.44
Tuntas
Tidak Tuntas

54
Penelitian ini dikatakan berhasil karena dalam proses pembelajaran
didukung dengan menggunakan metode modeling the way dan permainan
roda fantastik yang sangat kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Peningkatan yang cukup signifikan terhadap persentase tuntas klasikal
pada siklus I 55,55% dan siklus II 100% menunjukkan bahwa metode
modeling the way dan permainan roda fantastik terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat benda pada siswa kelas V
MI Tarbiyatul Aulad Jombor.
2. Hasil Observasi
a. Guru
Siklus I guru kurang menjelaskan materi dan guru masih kurang
dalam mengkondisikan siswa saat pelaksanaan metode modeling the
way dan permainan roda fantastik. Sedangkan pada siklus II guru
mempersiapkan pembelajaran secara maksimal dan pengelolaan kondisi
siswa saat pembelajaran lebih baik daripada siklus sebelumnya.
b. Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
100
0
Tuntas
Tidak Tuntas

55
Siklus I siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi
dan siswa masih dalam tahap penyesuaian dengan menggunakan
metode modeling the way. Hanya beberapa siswa yang aktif dan masih
banyak siswa yang kurang aktif saat prosess pembelajaran. Sedangkan
pada siklus II siswa sudah fokus dalam pembelajaran, selain itu siswa
yang belum aktif pada siklus sebelumnya menjadi lebih aktif dan siswa
lebih antusias pada saat proses pembelajaran.

56
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode modeling the way dan permainan roda fantastik dapat meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat-sifat benda pada siswa kelas
V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tahun Pelajaran 2018/2019.
Keberhasilan penggunaan metode modeling the way dan permainan
roda fantastik dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar
siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II yaitu 44,45%. Hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar siswa pada siklus I ada 15 siswa (55,55%) yang tuntas
sedangkan di siklus II menjadi 27 siswa (100%) yang tuntas dari jumlah
siswa yang mencapai KKM yaitu 75. Oleh karena itu Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.
B. SARAN
1. Lembaga Sekolah
Sekolah hendaknya menambah sarana dan prasarana yang ada di sekolah
untuk menunjang proses pembelajaran
2. Guru
a. Guru hendaknya lebih kreatif menggunakan media atau alat peraga
untuk mendukung pencapaian keberhasilan pembelajaran.
b. Guru hendaknya lebih bisa mengkondisikan siswa untuk siap menerima
pembelajaran.

57
c. Guru hendaknya lebih terampil dalam mengajar dengan menggunakan
metode yang sesuai dengan materi dan mata pelajaran.
3. Siswa
a. Siswa seharusnya lebih memperhatikan lagi gurunya saat proses
pembelajaran berlangsung.
b. Siswa lebih sering aktif dalam setiap pembelaran.

58
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakrya.
Asih dan Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Baharuddin. 2016. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Fitriani, Hikmah. 2012. Penerapan Metode Modeling untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Membuat Kerajinan dari Kertas pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Karangjati Banjarnegara. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Uneversitas Negeri Semarang: Semarang.
Hamzah, dkk. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hisyam, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for
Teaching Staff Development).
Ilmiyah, Musyawwarotul. 2015. Penerapan Metode Modeing The Way untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Materi Tata Cara Sholat Berjamaah
Siswa Kelas II Ma’arif At-Taqwa Lamongan. Skripsi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya: Surabaya.
Ketut, Bagus. 2016. Instrumen Observasi Kegiatan Inti Pemmbelajaran
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik (5M) di SMA. Jurnal Santiaji
Pendidikan. Vol. 6. No. 2. Juli 2016.
Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif
dan Menyenangkan. Jogjakarta: Ar-Ruzz media.
Kiky, dkk. 2018. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Modeling The
Way terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari
Kemampuan Awal Siswa SMK Taruna Pekanbaru. Juring (Journal for
Research in Mathematics Learning). Vol. 1. No. 1, Juni 2018.
Maryanto, dkk. 2017. Peristiwa dalam Kehidupan : Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Muakhirin, Binti. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan
Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa SD. Jurnal Ilmiah Guru “COPE”. No.
01.

59
Murdiyanto, Yudi Mahatma. Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk
Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 1.
Putri dan Mallevi. 2018. Pengembangan Media Roda Putar untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Anak Usia 4-5 Tahun. Skripsi
Fakultas Imu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya: Surabaya.
Saputro, Budiyono. 2014. Pembelajaran IPA Terpadu : Pendekatan Praktikum.
Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakrya.
Sumarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Thobroni, Muhammad. 2016. BELAJAR & PEMBELAJARAN: Teori dan
Praktik.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Widodo, Lusi Widayanti. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar
Siswa dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII
MTS Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jurnal Fisika Indonesia. Vol. XVII. No. 49. Edisi April 2013.
Wulansari, Yuli. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Roda
Pintar pada Mata Pelajaran Administrasi Kepegawaian Kelas XI. Jurnal
Administrasi Perkantoran. Vol. 5. No. 1. 2017.
Yunita. 2016. Penerapan Metode Modeling The Way dan Metode Eksperimen
untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Materi
Pokok Gerak Lurus di Kelas X Semester I MAN Model Palangkaraya
Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Tarbiyatul dan Ilmu Keguruan
IAIN Palangkaraya: Palangkaraya.
Zulkifli. 2009. Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6. No. 1, Juni 2009.

60
RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
Kelas / Semester : V / 2
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Materi : Sifat-sifat benda
Pembelajaran Ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tgl Pelaksanaan : Selasa / 5 Februari 2019
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

61
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda
dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda
Indikator
1. Menjelaskan tentang sifat-sifat benda padat, cair, dan gas.
2. Menunjukkan perbedaan sifat wujud benda (padat, cair, dan gas).
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, siswa dapat menjelaskan tentang sifat-sifat benda
padat, cair, dan gas.
2. Dengan melakukan percobaan, siswa dapat menunjukkan perbedaan sifat
wujud benda (padat, cair, dan gas).
D. Materi Pembelajaran
1. Sifat-sifat benda
Benda-benda yang ada di sekitar kita digolongkan menjadi tiga, yaitu
benda padat, cair, dan gas. Ketiganya memiliki sifat yang berbeda. Salah
satu manfaat mengetahui sifat-sifat benda ialah tahu cara memperlakukan
benda-benda yang ada di sekitar.
Salah satu wujud benda adalah padat. Benda padat dapat dipegang,
dapat dipindah tanpa mengubah bentuk aslinya. Benda padat dapat diubah
dengan beberapa perlakuan seperti diberi panas, diberi tekanan tinggi,

62
atau diberi perlakuan fisik seperti menggunting, menekan, melipat, atau
merobek.
Wujud berikutnya adalah cair. Benda-benda cair dapat ditemui dengan
mudah di sekitarmu. Air merupakan zat penting dalam kehidupan makhluk
hidup yang berwujud air. Benda cair yang ada di rumah biasanya berada
dalam sebuah wadah seperti bak mandi, baskom, gelas, atau ketel air.
Ketika benda cair itu dipindahkan akan berubah mengikuti wadahnya. Jika
wadahnya berlubang, benda cair itu akan segera mengalir ke luar dari
wadahnya. Sungai atau air terjun, air yang ada di dalam badan sungai akan
mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Benda
cair juga dapat meramat melalui serat-serat halus dari bahan seperti bahan
kain. Benda cair mengisi rongga kecil atau pori-pori.
Wujud benda yang lain adalah gas. Manusia dapat memasukkan dan
mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya pada saat bernapas. Manusia
menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida. Dengan
cara meniup, dapat menggerakkan selembar kertas di tangan. Kamu dapat
mencium bau napasmu sendiri dan mencium bau-bau lainnya yang berupa
gas. Dengan memahami sifat gas, manusia menciptakan parfum atau
minyak wangi untuk menyebarkan bau dari gas yang dikeluarkan dari
wadah parfum tersebut.
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan modeling the way.
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media : Roda fantastik

63
Alat : Spidol, papan tulis
Sumber : Buku Guru & Buku Siswa Tema : Peristiwa dalam Kehidupan
Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Edisi Revisi
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a.
2. Guru mengecek kesiapan diri
dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, dan tempat
duduk.
3. Guru mengajak siswa tepuk
semangat dan menyanyikan yel-
yel agar lebih semangat belajar.
4. Guru mengingatkan siswa
tentang pelajaran sebelumnya.
5. Menginformasikan yang akan
dipelajari yaitu “Sifat-Sifat
Benda”.
6. Guru menjelaskan tujuan
10 menit

64
mempelajari materi.
Inti 1. Guru memperlihatkan gambar
tentang sifat-sifat benda.
2. Kemudian guru mengajukan
pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa saja yang termasuk dari
benda padat dan cair?
b. Apa saja sifat-sifat benda padat
dan cair?
3. Guru menjelaskan secara
ringkas tentang sifat- sifat
benda.
4. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5-6 orang.
5. Kemudian perwakilan kelompok
maju ke depan untuk memutar
roda fantastik.
6. Siswa melakukan percobaan
sesuai apa yang didapat saat
memutar roda fantastik.
7. Guru memberikan kesempatan
kepada setiap kelompok
berdiskusi untuk membuat
50 menit

65
skenario percobaan di setiap
kejadian atau peristiwa.
8. Setiap kelompok menampilkan
hasil diskusi kelompoknya
didepan kelas, kemudian
kelompok lain diberi
kesempatan untuk menanggapi.
9. Guru memberikan penguatan
serta menambahkan jawaban
yang telah ditampilkan siswa.
10. Guru memberikan tes tertulis.
Penutup 1. Guru bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
menyampaikan pendapatnya.
3. Melakukan penilaian hasil
belajar.
4. Salah satu peserta didik diminta
memimpin doa.
5. Guru mengucapkan salam
penutup.
10 menit

66
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Penilaian tes tertulis
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒕𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
2. Penilaian tes praktek
Skor maksimal =100
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
Lembar Kerja Siswa pada Siklus I
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Sifat benda padat adalah . . . .
a. Bentuk dan ukurannya tidak berubah menurut wadahnya.
b. Bentuk dan ukurannya berubah menurut wadahnya.
c. Bentuk berubah menurut wadahnya.
d. Ukurannya berubah, tetapi bentuknya tetap.
2. Berikut ini yang terbentuk melalui proses membeku adalah . . . .
a. Air menjadi es.
b. Kertas menjadi abu.
c. Es batu menjadi air.
d. Garam laut dalam air.
3. Salah satu sifat benda cair adalah . . . .
a. Volumenya berubah-ubah.
b. Bentuknya tetap.
c. Ukurannya tetap.
d. Dapat melarutkan zat.

67
4. Perubahan benda cair menjadi padat dinamakan . . .
a. Membeku
b. Mencair
c. Menyublim
d. Menguap
5. Es krim yan dibiarkan di udara terbuka akan . . .
a. Mengembun
b. Mencair
c. Menguap
d. Membeku
6. Pembekuan adalah proses . . .
a. Cair menjadi padat
b. Gas menjadi cair
c. Padat menjadi cair
d. Gas men jadi cair
7. Benda padat yang paling cepat mencair adalah . . . .
a. Es
b. Mentega
c. Lilin
d. Garam
8. Perubahan wujud benda dari padat ke cair adalah . . . .
a. Menyublim
b. Mengembun
c. Membeku

68
d. Mencair
9. Benda padat jika dipindahkan maka mempunyai bentuk . . .
a. Bentuk berubah-ubah
b. Bentuknya tetap
c. Mengecil
d. Membesar
10. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Volume tetap
2) Volume berubah
3) Bentuk tetap
4) Bentuk berubah
Pernyataan yang benar tentang benda cair adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 4 dan 1
d. 2 dan 3

69
Percobaan 1
Alat dan bahan
1. Buku
2. Plastisin
3. Pensil.
Langkah kegiatan
1. Letakkan pensil di atas meja, amatilah.
2. Lalu masukkan pensil kedalam gelas, perhatikan apa yang terjadi.
3. Pegang plastisin, lalu ditekan. Perhatikan apa yang terjadi.
4. Ambilah kertas dari buku kalian.
5. Kemudian sobek-sobeklah kertas. Amati apa yang terjadi.
Diskusikan dan beri kesimpulan!

70
Percobaan 2
Alat dan bahan
1. Air
2. Gelas plastik
3. Mangkuk plastik
Langkah Kegiatan
1. Siapkan segelas air. Amati bentuk dan jumlah air
2. Tuanglah air dari gelas ke mangkuk. Amati bentuk air dan jumlah air.
3. Pindahkan air kedalam botol. Perhatikan apa yang terjadi.
4. Kembalikan air kedalam gelas lagi. Perhatikan yang terjadi.
Diskusikanlah dan beri kesimpulan!
Tutang, 5 Februari 2019
Mengetahui,
Observer Peneliti
Amin Rohadi, S.Pd.I Lydia Handayani
NIP NIM 23040150008
Mengetahui
Kepala Madrasah
Nur Hidayati, S.Pd.I
NIP

71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR
Kelas / Semester : V / 2
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Materi : Sifat-sifat benda
Pembelajaran Ke : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tgl Pelaksanaan : Jumat / 15 Februari 2019
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

72
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar (KD) :
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda
dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda
Indikator
1. Menjelaskan tentang sifat-sifat benda gas.
2. Menunjukkan perbedaan sifat wujud benda gas.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, siswa dapat menjelaskan tentang sifat-sifat benda
gas.
2. Dengan melakukan percobaan, siswa dapat menunjukkan perbedaan sifat
wujud benda gas.
D. Materi Pembelajaran
1. Sifat-sifat benda
Benda-benda yang ada di sekitar kita digolongkan menjadi tiga, yaitu
benda padat, cair, dan gas. Ketiganya memiliki sifat yang berbeda. Salah
satu manfaat mengetahui sifat-sifat benda ialah tahu cara memperlakukan
benda-benda yang ada di sekitar.
Salah satu wujud benda adalah padat. Benda padat dapat dipegang,
dapat dipindah tanpa mengubah bentuk aslinya. Benda padat dapat diubah
dengan beberapa perlakuan seperti diberi panas, diberi tekanan tinggi,

73
atau diberi perlakuan fisik seperti menggunting, menekan, melipat, atau
merobek.
Wujud berikutnya adalah cair. Benda-benda cair dapat ditemui dengan
mudah di sekitarmu. Air merupakan zat penting dalam kehidupan makhluk
hidup yang berwujud air. Benda cair yang ada di rumah biasanya berada
dalam sebuah wadah seperti bak mandi, baskom, gelas, atau ketel air.
Ketika benda cair itu dipindahkan akan berubah mengikuti wadahnya. Jika
wadahnya berlubang, benda cair itu akan segera mengalir ke luar dari
wadahnya. Sungai atau air terjun, air yang ada di dalam badan sungai akan
mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Benda
cair juga dapat meramat melalui serat-serat halus dari bahan seperti bahan
kain. Benda cair mengisi rongga kecil atau pori-pori.
Wujud benda yang lain adalah gas. Manusia dapat memasukkan dan
mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya pada saat bernapas. Manusia
menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida. Dengan
cara meniup, dapat menggerakkan selembar kertas di tangan. Kamu dapat
mencium bau napasmu sendiri dan mencium bau-bau lainnya yang berupa
gas. Dengan memahami sifat gas, manusia menciptakan parfum atau
minyak wangi untuk menyebarkan bau dari gas yang dikeluarkan dari
wadah parfum tersebut.
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan modeling the way.
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media : Roda fantastik

74
Alat : Spidol, papan tulis
Sumber : Buku Guru & Buku Siswa Tema : Peristiwa dalam Kehidupan
Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Edisi Revisi
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a.
2. Guru bertanya “apa kabar
anak-anak?”
3. Guru mengecek kesiapan diri
dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, dan tempat
duduk.
4. Guru mengajak siswa
menyanyikan yel-yel agar lebih
semangat belajar.
5. Menginformasikan yang akan
dipelajari yaitu “Sifat-Sifat
Benda Gas”.
6. Guru menjelaskan tujuan
10 menit

75
mempelajari materi.
Inti 1. Guru mengulang kembali materi
sifat-sifat benda padat dan cair.
2. Guru menjelaskan materi baru
sifat-sifat benda gas.
3. Guru meminta siswa untuk
menyanyikan lagu “balonku
ada lima”.
4. Guru bertanya kepada siswa
terkait sifat-sifat benda gas.
5. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5-6 orang.
6. Kemudian perwakilan kelompok
maju ke depan untuk memutar
roda fantastik.
7. Siswa melakukan percobaan
sesuai apa yang didapat saat
memutar roda fantastik.
8. Guru memberikan kesempatan
kepada setiap kelompok
berdiskusi untuk membuat
skenario percobaan di setiap
kejadian atau peristiwa.
50 menit

76
9. Setiap kelompok menampilkan
hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas, kemudian
kelompok lain diberi
kesempatan untuk menanggapi.
10. Guru memberikan penguatan
serta menambahkan jawaban
yang telah ditampilkan siswa.
11. Guru memberikan tes tertulis.
Penutup 1. Guru menanyakan apakah
peserta didik sudah memahami
materi yang disampaikan.
2. Guru bertanya kepada peserta
didik tentang kesimpulan
memperlajari materi sifat-sifat
benda gas.
3. Melakukan penilaian hasil
belajar.
4. Salah satu peserta didik diminta
memimpin doa.
5. Guru mengucapkan salam
penutup.
10 menit

77
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Penilaian tes tertulis
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒕𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
Lembar Kerja Siswa pada Siklus I
Berilah tanda silang (x) pada hurufc a,b,c,atau d pada jawaban yang benar!
1. Asap adalah termasuk benda. . . .
a. Gas
b. Cair
c. Lunak
d. Padat
2. Kipas dapat mengalirkan udara ke arah kita. Hal itu membuktikan bahwa
udara dapat. . . .
a. Dipegang
b. Dirasakan
c. Ditimbang
d. Diwarnai
3. Benda gas yang digunakan manusia untuk bernafas adalah. . . .
a. Hidung
b. Masker
c. Oksigen
d. Hidrogen
4. Benda gas yang didinginkan akan. . . .
a. Mengembun
b. Menyublim
c. Mencair
d. Membeku
5. Sifat benda gas adalah. . . .
a. Bentuknya tidak berubah
b. Bentuknya tetap
c. Bentuknya berubah sesuai tempatnya

78
d. Bentuknya tidak jelas
6. Benda yang tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan adalah. . . .
a. Benda padat
b. Benda keras
c. Benda cair
d. Benda gas
7. Balon yang mula-mula kempes, setelah diisi udara dapat membesar. Hal ini
menunjukkan sifat benda gas, yaitu. . . .
a. Memiliki harga
b. Mengisi semua ruang yang ditempatnya
c. Mempunyai tekanan
d. Memiliki massa
8. Ban sepeda pada waktu disimpan di tempat panas akan meletus. Hal ini
terjadi karena gas dapat. . . .
a. Mengalir
b. Menempati ruang
c. Memuai
d. Menyusut
9. Benda gas dapat menempati ruang, contohnya adalah. . . .
a. Angin yang tertiup kencang
b. Udara yang ditiupkan ke dalam balon
c. Pohon tumbang tertiup angin
d. Asap knalpot yang terasa panas
10. Balon yang ditiup terus lama-kelamaan akan meletus karena benda gas
memiliki. . . .
a. Gaya gravitasi
b. Massa yang berat
c. Gaya pegas
d. Tekanan

79
Percobaan
Alat dan bahan
1. Balon
2. Plastik
Langkah Kegiatan
1. Coba tiup kedua bahan tersebut.
2. Kemudian perhatikan apa yang terjadi.
3. Kempeskanlah kedua bahan tersebut.
4. Kemudian perhatikan apa yang terjadi.
Diskusikanlah dan beri kesimpulan!
Tuntang, 15 Februari 2019
Mengetahui,
Observer Peneliti
Amin Rohadi, S.Pd.I Lydia Handayani
NIP NIM 23040150008
Mengetahui
Kepala Madrasah
Nur Hidayati, S.Pd.I
NIP

80
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Sifat benda padat adalah . . . .
a. Bentuk dan ukurannya tidak berubah menurut wadahnya.
b. Bentuk dan ukurannya berubah menurut wadahnya.
c. Bentuk berubah menurut wadahnya.
d. Ukurannya berubah, tetapi bentuknya tetap.
2. Berikut ini yang terbentuk melalui proses membeku adalah . . . .
a. Air menjadi es.
b. Kertas menjadi abu.
c. Es batu menjadi air.
d. Garam laut dalam air.
3. Salah satu sifat benda cair adalah . . . .
a. Volumenya berubah-ubah.
b. Bentuknya tetap.
c. Ukurannya tetap.
d. Dapat melarutkan zat.
4. Perubahan benda cair menjadi padat dinamakan . . .
a. Membeku
b. Mencair
c. Menyublim
d. Menguap
5. Es krim yan dibiarkan di udara terbuka akan . . .
a. Mengembun

81
b. Mencair
c. Menguap
d. Membeku
6. Pembekuan adalah proses . . .
a. Cair menjadi padat
b. Gas menjadi cair
c. Padat menjadi cair
d. Gas men jadi cair
7. Benda padat yang paling cepat mencair adalah . . . .
a. Es
b. Mentega
c. Lilin
d. Garam
8. Perubahan wujud benda dari padat ke cair adalah . . . .
a. Menyublim
b. Mengembun
c. Membeku
d. Mencair
9. Benda padat jika dipindahkan maka mempunyai bentuk . . .
a. Bentuk berubah-ubah
b. Bentuknya tetap
c. Mengecil
d. Membesar

82
10. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Volume tetap
2) Volume berubah
3) Bentuk tetap
4) Bentuk berubah
Pernyataan yang benar tentang benda cair adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 4 dan 1
d. 2 dan 3
Kunci Jawaban :
1. a
2. a
3. d
4. a
5. b
6. a
7. a
8. d
9. b
10. c

83
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
Berilah tanda silang (x) pada hurufc a,b,c,atau d pada jawaban yang benar!
1. Asap adalah termasuk benda. . . .
a. Gas
b. Cair
c. Lunak
d. Padat
2. Kipas dapat mengalirkan udara ke arah kita. Hal itu membuktikan bahwa
udara dapat. . . .
a. Dipegang
b. Dirasakan
c. Ditimbang
d. Diwarnai
3. Benda gas yang digunakan manusia untuk bernafas adalah. . . .
a. Hidung
b. Masker
c. Oksigen
d. Hidrogen
4. Benda gas yang didinginkan akan. . . .
a. Mengembun
b. Menyublim
c. Mencair
d. Membeku
5. Sifat benda gas adalah. . . .
a. Bentuknya tidak berubah
b. Bentuknya tetap
c. Bentuknya berubah sesuai tempatnya
d. Bentuknya tidak jelas
6. Benda yang tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan adalah. . . .
a. Benda padat
b. Benda keras
c. Benda cair

84
d. Benda gas
7. Balon yang mula-mula kempes, setelah diisi udara dapat membesar. Hal ini
menunjukkan sifat benda gas, yaitu. . . .
a. Memiliki harga
b. Mengisi semua ruang yang ditempatnya
c. Mempunyai tekanan
d. Memiliki massa
8. Ban sepeda pada waktu disimpan di tempat panas akan meletus. Hal ini
terjadi karena gas dapat. . . .
a. Mengalir
b. Menempati ruang
c. Memuai
d. Menyusut
9. Benda gas dapat menempati ruang, contohnya adalah. . . .
a. Angin yang tertiup kencang
b. Udara yang ditiupkan ke dalam balon
c. Pohon tumbang tertiup angin
d. Asap knalpot yang terasa panas
10. Balon yang ditiup terus lama-kelamaan akan meletus karena benda gas
memiliki. . . .
a. Gaya gravitasi
b. Massa yang berat
c. Gaya pegas
d. Tekanan
Kunci Jawaban :
1. a
2. b
3. c
4. a
5. c
6. d
7. b
8. c

85
9. b
10. d
Lembar Observasi Guru Siklus I

86
No Aspek yang diamati
Skor
1 2 3
1. Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi.
2. Guru memberikan apersepsi.
3. Guru menjelaskan materi tentang sifat-
sifat benda.
5. Guru menjelaskan bagaimana
mendapatkan materi yang akan di
diskusikan melalui permainan roda
fantastik.
6. Guru memberi waktu untuk berdiskusi
untuk menciptakan skenario kepada
masing-masing kelompok.
7. Guru memberi kesempatan kepada tiap
kelompok untuk mendemonstrasikan
skenario masing-masing secara
bergiliran.
8. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk memberi feedback pada
setiap diskusi.
9. Guru memberikan soal yang harus
dikerjakan oleh siswa.
10. Guru mengevaluasi materi yang telah

87
dipelajari.
Keterangan :
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Lembar Observasi Siswa Siklus I

88
No
Nama
Aspek
Kerjasama
Keaktifan Menghargai
Pendapat
Teman
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. M. Khoirul A √ √ √
2. A. Lubab Al F √ √ √
3. A. Nur Sya’bana √ √ √
4. A. Zainul Afif √ √ √
5. Anggi Dwi A √ √ √
6. Anggie Naka A √ √ √
7. Denis Arista √ √ √
8. Dheajeng L S √ √ √
9. Duta Akbar B √ √ √
10. Fitriyatus S √ √ √
11. Ilham Masa’ied √ √ √
12. Lalita Faridah √ √ √
13. Laura Amellia P √ √ √
14. M. Faza Faiz AF √ √ √

89
15. M. Aji Rosyaid √ √ √
16. Muhamad Haris √ √ √
17. M. Ryan S √ √ √
18. Nadin Ayu A √ √ √
19. Nihayatul M √ √ √
20. Nisrina Luthfia √ √ √
21. Vivi Mukhibatul √ √ √
22. Yusuf Badriani √ √ √
23. Safrida Azmi M √ √ √
24. Rizky √ √ √
25. Khanza Zami A √ √ √
26. Putri Afirul A √ √ √
27. Febi Wibiana √ √ √
Keterangan :
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

90
Data Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. M. Khoirul Anam 75 80 Tuntas
2. Ahmad Lubab Al Farih 75 80 Tuntas
3. Ahmad Nur Sya’bana 75 70 Tidak Tuntas
4. Akhmad Zanul Afif 75 70 Tidak Tuntas
5. Anggi Dwi Anggraini 75 80 Tuntas
6. Anggie Naka Aisha Rizqullah 75 80 Tuntas
7. Denis Arista 75 50 Tidak Tuntas
8. Dheajeng Lintang Setyaningrum 75 70 Tidak Tuntas
9. Duta Akbar Baihaqi 75 50 Tidak Tuntas
10. Fitriyatuss Sholekhah 75 80 Tuntas
11. Ilham Masa’ied 75 80 Tuntas
12. Lalita Faridah 75 80 Tuntas
13. Laura Amellia Putri 75 90 Tuntas
14. Muhammad Faza Faiz Al Fairuz 75 90 Tuntas
15. Muhammad Aji Rosyaid 75 70 Tidak Tuntas
16. Muhamad Haris 75 70 Tidak Tuntas
17. Muhammad Ryan Saputro 75 70 Tidak Tuntas
18. Nadin Ayu Anjani 75 80 Tuntas

91
19. Nihayatul Mustagfiroh 75 80 Tuntas
20. Nisrina Luthfia Badriani 75 90 Tuntas
21. Vivi Mukhibatul Khumairo 75 70 Tidak Tuntas
22. Yusuf Haidar Arif 75 70 Tidak Tuntas
23. Safrida Azmi Maulana 75 80 Tuntas
24. Muhammad Afifudin 75 70 Tidak Tuntas
25. Khanza Zami Al Mugsi 75 80 Tuntas
26. Putri Ariful Azmi 75 40 Tidak Tuntas
27. Febi Wibiana 75 80 Tuntas
Jumlah 2.000
Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati
Skor
1 2 3
1. Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi.
2. Guru memberikan apersepsi.
3. Guru menjelaskan materi tentang sifat-

92
sifat benda.
5.
Guru menjelaskan bagaimana
mendapatkan materi yang akan di
diskusikan melalui permainan roda
fantastik.
6. Guru memberi waktu untuk berdiskusi
menciptakan skenario kepada masing-
masing kelompok.
7. Guru memberi kesempatan kepada tiap
kelompok untuk mendemonstrasikan
skenario masing-masing secara
bergiliran.
8. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk memberi feedback pada
setiap diskusi.
9. Guru memberikan soal yang harus
dikerjakan oleh siswa.
10. Guru mengevaluasi materi yang telah
dipelajari.
Keterangan :
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang

93
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No
Nama
Aspek
Kerjasama
Keaktifan Menghargai
Pendapat
Teman
1 2 3 1 2 3 1 2 3

94
1. M. Khoirul A √ √ √
2. A. Lubab Al F √ √ √
3. A. Nur Sya’bana √ √ √
4. A. Zainul Afif √ √ √
5. Anggi Dwi A √ √ √
6. Anggie Naka A √ √ √
7. Denis Arista √ √ √
8. Dheajeng L S √ √ √
9. Duta Akbar B √ √ √
10. Fitriyatus S √ √ √
11. Ilham Masa’ied √ √ √
12. Lalita Faridah √ √ √
13. Laura Amellia P √ √ √
14. M. Faza Faiz AF √ √ √
15. M. Aji Rosyaid √ √ √
16. Muhamad Haris √ √ √
17. M. Ryan S √ √ √
18. Nadin Ayu A √ √ √

95
19. Nihayatul M √ √ √
20. Nisrina Luthfia √ √ √
21. Vivi Mukhibatul √ √ √
22. Yusuf Badriani √ √ √
23. Safrida Azmi M √ √ √
24. Rizky √ √ √
25. Khanza Zami A √ √ √
26. Putri Afirul A √ √ √
27. Febi Wibiana √ √ √
Keterangan :
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

96
Data Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. M. Khoirul Anam 75 100 Tuntas
2. Ahmad Lubab Al Farih 75 100 Tuntas
3. Ahmad Nur Sya’bana 75 80 Tuntas
4. Akhmad Zanul Afif 75 90 Tuntas
5. Anggi Dwi Anggraini 75 100 Tuntas
6. Anggie Naka Aisha Rizqullah 75 90 Tuntas
7. Denis Arista 75 80 Tuntas
8. Dheajeng Lintang Setyaningrum 75 80 Tuntas
9. Duta Akbar Baihaqi 75 80 Tuntas
10. Fitriyatus Sholekhah 75 80 Tuntas
11. Ilham Masa’ied 75 90 Tuntas
12. Lalita Faridah 75 90 Tuntas
13. Laura Amellia Putri 75 90 Tuntas
14. Muhammad Faza Faiz Al Fairuz 75 100 Tuntas
15. Muhammad Aji Rosyaid 75 80 Tuntas
16. Muhamad Haris 75 90 Tuntas
17. Muhammad Ryan Saputro 75 100 Tuntas
18. Nadin Ayu Anjani 75 90 Tuntas
19. Nihayatul Mustagfiroh 75 80 Tuntas
20. Nisrina Luthfia Badriani 75 100 Tuntas
21. Vivi Mukhibatul Khumairo 75 90 Tuntas
22. Yusuf Haidar Arif 75 100 Tuntas
23. Safrida Azmi Maulana 75 80 Tuntas
24. Risky Prasetyo 75 80 Tuntas
25. Khanza Zami Al Mugsi 75 100 Tuntas

97
26. Putri Ariful Azmi 75 90 Tuntas
27. Febi Wibiana 75 80 Tuntas
Jumlah 2.410
DOKUMENTASI
1. Siklus I
Guru menjelaskan materi sifat-sifat benda melalui roda fantastik.

98
Perwakilan kelompok maju ke depan memutar roda fantastik.
Antusias siswa dalam berkelompok dengan kerjasama
.
Siswa berkonsentrasi mengerjakan tugasnya masing-masing
2. Siklus II

99
Guru menjelaskan materi sifat-sifat benda melalui roda fantastik.
Perwakilan kelompok maju ke depan memutar roda fantastik.
Antusias siswa dalam berkelompok dengan kerjasama

100
Siswa berkonsentrasi mengerjakan tugasnya masing-masing

101