DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)...

187
PENGARUH ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NPF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2014-2018 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun Oleh: MAYA MAHANI PRATIWI NIM: 63010150146 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)...

Page 1: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

PENGARUH ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)

DAN MEKANISME GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) TERHADAP PROFITABILITAS

DENGAN NPF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun Oleh:

MAYA MAHANI PRATIWI

NIM: 63010150146

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas
Page 3: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

i

PENGARUH ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)

DAN MEKANISME GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) TERHADAP PROFITABILITAS

DENGAN NPF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun Oleh:

MAYA MAHANI PRATIWI

NIM: 63010150146

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 4: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

ii

Page 5: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

iii

Page 6: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

iv

Page 7: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

v

Page 8: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu

berharap”. (Q.S : 94. Al-Insyirah 6-8)

Keberhasilan adalah buah dari kesabaran (Penulis)

“Do The Best, Don’t Feel The Best, Always Be The Best, Yes

We Can!” (Ya Bismillah)

Page 9: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

vii

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu

Suratminah S.Pd, terimakasih atas limpahan doa dan

kasih sayang serta dukungan yang tak terhingga atas

keluh kesah penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, dan selalu memberikan yang

terbaik untuk penulis.

Kakakku yang tersayang Linda Anggun Praditasari,

S.Pd dan Rohmat Faizun, S.Pd yang selalu

mendukungku.

Seluruh keluarga besar penulis yang terus memberikan

motivasi dan dukungan kepada penulis.

Sahabatku Ika, Alfi, Wiwin, Anisa dan Yuli yang menjadi

tempat curahan isi hati penulis.

Teman-teman Kos Bu Sop Wiwik, Indah, Nike, Nur,

Tiara, dan Erlisa yang selalu menemani dan

menyemangati penulis.

Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah

angkatan 2015.

Page 10: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas limpahan rahmat, hidayah,

taufiq dan inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Islamic Social Reporting (ISR) dan Mekanisme Good

Corporate Governance (GCG) terhadap Profitabilitas dengan NPF sebagai

Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018”. Sholawat

serta salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW,

keluarga dan para sahabat yang telah menujukkan jalan kebenaran dengan

perantara agama Islam. Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual,

maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M, Lc., M.SI. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.

Page 11: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

ix

5. Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan masukan selama penulis menjalani perkuliahan di IAIN Salatiga.

6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan

wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

7. Kedua orangtua saya (Bapak Kahono dan Ibu Suratminah) beserta kakak saya

(Linda Anggun P dan Rohmat Faizun) yang telah memberikan do’a, kasih

sayang, semangat dan dukungan.

8. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga angkatan 2015 terima kasih atas kebersamaannya

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya

pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan

segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan

mempelajarinya. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Salatiga, 2 Agustus 2019

Penulis

Page 12: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

x

ABSTRAK

Pratiwi, Maya Mahani. 2019. Pengaruh Islamic Social Reporting (ISR) dan

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) terhadap Profitabilitas

dengan NPF sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah

Periode 2014-2018. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program

Studi S1 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing Dr. Ahmad Mifdlol M,Lc., M.SI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

Islamic Social Reporting (ISR), Kepemilikan Institusional (KI), Dewan Komisaris

Independen (DKI), dan Komite Audit (KA) terhadap Profitabilitas (ROA) dengan

NPF sebagai Variabel Intervening, pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang

terdaftar di OJK tahun 2014 sampai 2018. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kuantitatif dengan menggunakan path analysis sebagai analisis data.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah

yang ada di Indonesia sebanyak 14 bank syariah. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan sebagai

objek penelitian sebanyak 11 bank syariah. Teknik analisis yang digunakan adalah

uji statistic melalui uji Ttest , Ftest , R2 , uji regresi berganda dan juga analisis jalur

atau path analysis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu

Eviews 9.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji Ttest yang menunjukkan

bahwa variabel ISR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, KI tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas, DKI tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas, KA tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, NPF berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, ISR tidak berpengaruh terhadap

NPF, KI tidak berpengaruh terhadap NPF, DKI tidak berpengaruh terhadap NPF,

KA tidak berpengaruh terhadap NPF. Hasil Uji Ftest menunjukkan bahwa ISR,

GCG dan NPF secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas.

Sedangkan hasil analisis jalur atau path analysis menunjukkan bahwa variabel

NPF dapat memediasi pengaruh KA terhadap profitabilitas. Namun tidak dapat

memediasi pengaruh masing-masing variabel ISR, KI dan DKI terhadap

profitabilitas.

Kata Kunci: Islamic Social Reporting (ISR), Kepemilikan Institusional (KI),

Profitabilitas (ROA), Non Performing Finance (NPF

Page 13: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 14

E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 15

A. Telaah Pustaka ...................................................................................... 15

B. Kerangka Teori ..................................................................................... 30

1. Legitimacy Theory (Teori Legitimasi) .......................................... 30

2. Teori Agensi (Agency Theory) ...................................................... 31

Page 14: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

xii

3. Teori Sinyal (Signalling Theory) ................................................... 33

4. Bank Umum Syariah ..................................................................... 34

5. Profitabilitas .................................................................................. 35

6. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pandangan Islam . 37

7. Islamic Social Reporting (ISR) ..................................................... 39

8. Good Corporate Governance (GCG) ............................................ 44

9. Mekanisme Good Corporate Governance .................................... 50

10. Non Performing Financing (NPF)................................................ 55

C. Kerangka Penelitian .............................................................................. 58

D. Hipotesis ............................................................................................... 58

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 76

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 76

B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 76

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 78

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................... 79

1. Variabel dependen ......................................................................... 79

2. Variabel Independen ...................................................................... 79

3. Variabel Intervening ...................................................................... 81

E. Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 82

1. Uji Stasioneritas............................................................................. 82

2. Alat Analisis .................................................................................. 82

3. Uji Statistik .................................................................................... 83

4. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 85

5. Analisis Jalur (Path Analisys) ....................................................... 87

Page 15: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

xiii

H. Software yang digunakan ..................................................................... 88

BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 89

A. Gambaran Umum ................................................................................. 89

B. Uji Stasioner ......................................................................................... 91

C. Analisis Data ........................................................................................ 91

1. Uji Regresi ..................................................................................... 91

2. Uji Statistik .................................................................................. 100

3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 105

4. Uji Path Analysis ......................................................................... 113

D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 117

1. Hasil Penelitian ............................................................................ 117

2. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 118

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 136

A. Kesimpulan ......................................................................................... 136

B. Saran ................................................................................................... 138

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 139

LAMPIRAN ........................................................................................................ 149

Page 16: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Research Gap .......................................................................................... 7

Tabel 2.1 Reserch Gap Penelitian ......................................................................... 21

Tabel 2.2 Kriteria Penerapan Peringkat Profil Risiko NPF .................................. 56

Tabel 2.3 Ketentuan PPAP bagi Bank Islam ........................................................ 57

Tabel 3.1 Sampel Bank Umum Syariah ................................................................ 77

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik .................................................................................. 90

Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas Tingkat Level ................................................... 91

Tabel 4.3 Hasil Uji Common Effect Model Variabel Y ....................................... 91

Tabel 4.4 Hasil Uji Fixed Effect Model Variabel Y ............................................. 92

Tabel 4.5 Hasil Uji Random Effect Model Variabel Y ......................................... 93

Tabel 4.6 Hasil Uji Chow Variabel Y ................................................................... 94

Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman Variabel Y ............................................................. 94

Tabel 4.8 Hasil Uji Lagrange Variabel Y ............................................................. 95

Tabel 4.9 Hasil Uji Common Effect Model Variabel Z ........................................ 96

Tabel 4.10 Hasil Uji Fixed Effect Model Variabel Z............................................ 96

Tabel 4.11 Hasil Uji Random Effect Model Variabel Z ....................................... 97

Tabel 4.12 Hasil Uji Chow Variabel Z ................................................................. 98

Page 17: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

xv

Tabel 4.13 Hasil Uji Hausman Variabel Z ............................................................ 98

Tabel 4.14 Hasil Uji Lagrange Variabel Z ............................................................ 99

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Variabel Y ............................................................ 100

Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Variabel Z ............................................................. 103

Tabel 4.17 Hasil Uji Autokolerasi Variabel Y .................................................... 108

Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi Variabel Z .................................................... 109

Tabel 4.19 Perbandingan Nilai R- squared Variabel Y....................................... 110

Tabel 4.20 Perbandingan Nilai R - squared Variabel Z ...................................... 111

Tabel 4.21 Perbandingan Nilai R - squared Setelah Disembuhkan .................... 111

Tabel 4.22 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Y.......................................... 112

Tabel 4.23 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Z .......................................... 113

Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur .................................................... 114

Tabel 4.25 Sobel Test .......................................................................................... 116

Tabel 4.26 Regresi Berganda Setelah Penyembuhan .......................................... 117

Tabel 4.27 Kesimpulan Hasil Hipotesis .............................................................. 133

Page 18: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Variabel Y ..................................................... 106

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Y ..................................................... 106

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Variabel Z ..................................................... 107

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel Z Setelah Penyembuhan ................. 107

Page 19: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi di suatu negara tidak lepas dari peran jasa

perbankan dimana fungsi utama perbankan adalah sebagai lembaga keuangan

yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Perbankan syariah

juga menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul maal, yaitu

menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana

sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat (Pasal

4 Ayat 1-2 Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008).

Sehingga perputaran uang dapat berjalan, masyarakat yang berkelebihan dana

dapat menghimpun dana mereka melalui perbankan. Sedangkan dana yang

telah terhimpun dapat disalurkan oleh perbankan kepada masyarakat untuk

kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.

Peranan perbankan secara optimal dapat dicapai apabila bank memenuhi

Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dalam Bab III Pasal 6 dan 7

yang menyatakan bahwa penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank

salah satunya menggunakan aspek earning atau profitabilitas yang mengukur

kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba dari operasi usaha bank

tersebut (Bank Indonesia, 2011).

Penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) karena lebih

mementingkan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang

dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga

Page 20: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

2

ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan.

Semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005).

Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa suatu perusahaan yang

mempunyai profitabilitas yang tinggi seharusnya melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan dan tata kelola perusahaan dengan transparan.

Namun pada kenyataannya bank domestik belum melaksanakannya secara

transparan. Kondisi tersebut menunjukkan kurangnya keselarasan sosial

antara perusahaan dan masyarakat. Masyarakat berharap perusahaan

perbankan tidak hanya bertanggung jawab kepada investor dan manajemen,

tetapi juga pada masyarakat yang lebih luas. Semakin tinggi profitabilitas

suatu perusahaan, semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan. Sehingga profitabilitas dapat dipengaruhi oleh

tingkat pengungkapan dan hubungan antara investor dan manajemen yang

dilakukan oleh perusahaan.

Tantangan utama bagi bank syariah saat ini adalah mewujudkan

kepercayaan dari para stakeholders, karena kepercayaan stakeholders akan

memberikan dampak positif bagi perkembangan bank itu sendiri. Ekspektasi

stakeholders terhadap bank syariah tentunya beda dengan bank konvensional.

Hal ini karena bank syariah di kembangkan sebagai lembaga keuangan yang

melaksanakan kegiatan usaha dengan prinsip syariah, yaitu tidak hanya

bertujuan komersil yang tergambar pada pencapaian keuntungan maksimal

semata, tetapi juga mempertimbangkan perannya dalam memberikan

Page 21: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

3

kesejahteraan secara luas bagi masyarakat. Salah satu upaya bank syariah

untuk meningkatkan kepercayaan stakeholders-nya adalah dengan

menginformasikan aspek sosialnya melalui laporan pertanggungjawaban

sosial, karena stakeholders perbankan syariah sebagai bagian dari masyarakat

yang memiliki hak informasi tentang seluruh kegiatan operasional perbankan,

termasuk aspek sosial (Wibisono, 2007).

Dalam perkembangannya, menurut Wibisono (2007: 18) bahwa dunia

usaha semakin menyadari perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung

jawab yang berpijak pada single bottom line, yang di refleksikan dalam

kondisi keuangan saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan

lingkungannya. Dunia usaha bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk

menciptakan profit demi kelangsungan usahanya, melainkan juga tanggung

jawab terhadap sosial dan lingkungannya. Fakta menunjukkan bahwa

masyarakat sekitar memiliki semacam “power” yang secara tidak langsung

dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan tersebut.

CSR pada perbankan syariah masih mengacu pada Global Reporting

Initiative index (GRI), akan tetapi pedoman GRI masih bersifat konvensional,

maka kurang tepat bila digunakan sebagai tolok ukur pengungkapan CSR

pada perbankan syariah (Istiani, 2015: 7). Oleh karena itu saat ini pengukuran

yang sesuai dengan prinsip syariah adalah Islamic Social Reporting (ISR)

yang sesuai dengan prespektif Islam. Indeks ISR berisi item-item standar

CSR yang ditetapkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Institution (AAOIFI) (Khoirudin, 2013: 228). Sehingga CSR yang

Page 22: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

4

sesuai dan dapat digunakan dalam pengungkapan CSR perbankan syariah

adalah Indeks ISR, karena sesuai dengan konsep syariah dan prespektif Islam.

Dalam bank syariah perlu adanya kerangka khusus untuk pelaporan

pertanggungjawaban sosial yang sesuai dengan prinsip syariah, dengan

menjadikan aspek spiritual sebagai fokus utama dalam pelaporan tanggung

jawab sosial karena para pembuat keputusan muslim memiliki ekspektasi agar

perusahaan mengungkapkan informasi secara sukarela dalam pemenuhan

kebutuhan spiritual mereka. Kerangka tersebut tidak hanya berguna bagi para

pembuat keputusan muslim, tetapi juga guna membantu perusahaan Islam

dalam pemenuhan kewajiban terhadap Allah SWT dan masyarakat.

Kesadaran pentingnya mempraktikkan tanggung jawab sosial yang

berorientasi lingkungan, telah menjadi trend global seiring dengan maraknya

kepedulian terhadap produk yang ramah lingkungan. Meskipun dunia

perbankan tidak mempunyai kaitan langsung dengan pengelolan lingkungan,

namun demikian melalui penerapan prinsip responsibility dalam aspek Good

Corporate Governance (GCG) mendorong perbankan untuk menciptakan

nilai tambah produknya melalui peningkatan peran sosial terhadap

lingkungan (Urip, 2010: 15).

Struktur GCG di tandai dengan banyaknya ditemukan perusahaan baik

yang privat maupun go public, diatur dan dimiliki oleh keluarga pendiri.

Fenomena ini mengindikasikan minimnya pemisahan antara kepemilikan

(ownership) dan pengendalian (control) dalam perusahaan sebagaimana lazim

ditemukan pada perusahaan modern (Lukviarman, 2016). Salah satu upaya

Page 23: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

5

perusahaan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mensejajarkan kepentingan

manajer dengan kepentingan pemilik, yaitu dengan mekanisme yang sering

dipakai dalam berbagai penelitian mengenai Good Corporate Governance di

antaranya adalah kepemilikan perusahaan oleh pihak luar dan mekanisme

internal yaitu dewan komisaris independen dan komite audit yang

memberikan pengawasan dan nasihat kepada dewan direksi dan komite

lainnya tentang pelaporan keuangan.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) kepemilikan institusional memiliki

kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses

monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen

melakukan manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh

institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang

tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak

manajemen. Dengan adanya persentase kepemilikan institusional diharapkan

dapat menjamin terlaksananya prinsip dasar GCG yaitu transaparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran serta kesetaraan.

Di Indonesia sendiri sebagian besar bank syariah masih mengandalkan

pembiayaan sebagai pendapatan utama untuk mendapatkan profit serta

membiayai kegiatan operasionalnya. Menurut Bonfirm dkk (2009) dalam

Hidayat dan Arfianto (2017) setiap pembiayaan yang disalurkan pasti

memiliki risiko yang dapat mengancam kesehatan bank dan mempengaruhi

tingkat keuntungan yang diperoleh.

Page 24: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

6

Risiko pembiayaan yang dikur dengan NPF, karena NPF sangat

menentukan tingkat kesehatan bank. Bank dengan tingkat NPF rendah akan

lebih dipercaya masyarakat. Untuk menjaga tingkat kepercayaan masyarkat

inilah NPF perlu diatasi. Salah satunya dengan restruktutisasi pembiayaan

dengan mengedepankan syariah islam. Agar restrukturisasi pembaiayaan

berhasil dengan baik salah satunya diperlukan adanya full disclosure yaitu

dengan penerapan GCG dan pengungkapan ISR yang baik di dalam

perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh ISR terhadap profitabilitas pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti, akan tetapi memunculkan hasil yang

inkonsistensi. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Masitoh dan

Violita (2013), Candrayanthi dan Dharma (2013), dan Putra (2015) hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa kegiatan ISR berpengaruh positif dengan

kinerja keuangan perusahaan. Berbeda dengan Thahirah, dkk (2016) dan Arsy

(2015) menyebutkan bahwa pengungkapan ISR tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Syariah.

Sedangkan penelitian lain mengenai GCG yang terfokus pada

kepemilikan institusional dewan komisaris independen, dan ukuran komite

audit terhadap ROA pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Diantaranya

penelitian Putra dan Nuzula (2017), Istigfarin dan Wirawati (2015)

menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh pihak institusi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian Wiranta

dan Nugrahanti (2013), menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

Page 25: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

7

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian dewan komisaris

independen adalah Zahra dkk (2016), dan Widyati (2013) menyatakan

komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

profitabilitas. Berbeda dengan Tertius dan Christiawan (2015) serta Ariantini,

dkk (2017) yang menyatakan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh

terhadap ROA. Serta penelitian ukuran komite audit adalah Manik (2011),

Jati (2009) serta Hisamudin dan Tirta (2012) menyatakan Komite Audit

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berbeda dengan

Rimadhani dkk (2016) dan Raja (2016) menyebutkan komite audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Sedangkan penelitian tentang ISR dan mekanisme GCG terhadap

profitabilitas dengan NPF sebagai variabel intervening juga pernah dilakukan

oleh Asro’i dan Ferial (2014) pengaruh NPF tidak dapat memediasi CSR

terhadap ROA. Penelitian Rahman dan Safitri (2018) menyatakan NPF tidak

dapat berperan sebagai variabel intervening atau tidak mampu memediasi

pengaruh antara DKI dan profitabilitas (ROE). Siswanti (2016) menyebutkan

bahwa NPF mampu memediasi pengaruh GCG terhadap kinerja bank syariah.

Tabel 1.1 Research Gap

Gap Peneliti Hasil Penelitian

Pengaruh ISR terhadap Profitabilitas

Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh ISR terhadap Profitabilitas.

ISR berpengaruh

positif dan

signifikan dengan

Masitoh dan Violita (2013) ISR berpengaruh positif dengan

kinerja keuangan. Hal ini

dikarenakan pelaksanaan ISR dapat

Page 26: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

8

kinerja keuangan meningkatkan reputasi dan

kepercayaan dari pemangku

kepentingan pada perusahaan

sehingga dapat memudahkan

legitimasi dan juga meningkatkan

penjualan produk perusahaan.

Candrayanthi dan Dharma

(2013)

CSR berpengaruh positif terhadap

ROA. Ini berarti dengan

mengungkapkan CSR kinerja

perusahaan akan meningkat.

Putra (2015) Terdapat pengaruh positif dan

signifikan CSR terhadap

Profitabilitas perusahaan yang

diukur dengan Return on Asset

(ROA).

ISR tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas

Thahirah, dkk (2016) Tidak adanya pengaruh signifikan

antara variabel ISR dan kinerja

perbankan. Hal ini dikarenakan

masih sangat banyak kekurangan

yang dilakukan oleh Bank Syariah

dalam mengungkapkan informasi

yang berkaitan dengan ISR.

Arsy (2015) Pengungkapan ISR tidak signifikan

terhadap ROA. Hal ini karena

masih terdapat kurangnya

kesadaran perusahaan dalam

mengungkapkan informasi ISR

Page 27: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

9

Pengaruh Mekanisme GCG terhadap Profitabilitas

Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Mekanisme GCG terhadap

Profitabilitas.

Mekanisme GCG

yang diukur dengan

Kepemilikan

Institusional,

Dewan Komisaris

Independe dan

Komite Audit

berpengaruh positif

signifikan terhadap

Profitabilitas

Putra dan Nuzula (2017) Kepemilikan institusional memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

ROA. Karena pihak institusi

memiliki kepentingan besar

terhadap investasinya. Dengan

demikian maka akan terjadi

peningkatan atas pengendalian

terhadap kebijakan-kebijakan

manajemen yang nantinya

meningkatkan kinerja perusahaan.

Zahra, dkk (2016) Komisaris independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

tingkat profitabilitas.

Widyati (2016) Dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan. Semakin besar

komisaris independen maka

pengawasan terhadap manajemen

perusahaan akan semakin baik

sehingga akan meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan.

Hisamudin dan Tirta (2012) GCG yang dikur dengan ukuran

komite audit berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan.

Page 28: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

10

Semakin banyak jumlah komite

audit, fungsi pengawasan terhadap

laporan keuangan akan akan lebih

efektif sehingga dapat

meningkatkan kinerja keuangan.

Pengaruh

Mekanisme GCG

yang diukur dengan

Kepemilikan

Institusional,

Dewan Komisaris

Independen dan

Komite Audit tidak

berpengaruh

signifikan

Wiranata dan Nugrahanti

(2013)

Kepemilikan institusional tidak

terbukti berpengaruh terhadap

profitabilitas. Rendahnya

kepemilikan institusi menyebabkan

proses monitoring terhadap manajer

tidak efektif sehingga tidak

berpengarug pada profitabilitas.

Tertius dan Christiawan

(2015)

Komisaris independen berpengaruh

negatif signifikan terhadap ROA.

Karena semakin tinggi proporsi

komisaris independen, maka ROS

perusahaan akan menurun.

Raja (2016) Komite audit tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

profitabilitas. Besar atau kecilnya

jumlah komite audit dalam

perusahaan tidak berpengaruh

terhadap naik turunnya

profitabilitas.

Beda penelitian yang saya lakukan dari penelitian sebelumnya adalah

dengan penambahan variabel intervening yaitu Non Performing Financing

(NPF). Apakah dengan NPF dapat mempengaruhi hubungan antara variabel

Page 29: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

11

independen dan dependen. Dengan teknik yang di gunakan adalah Path

Analysis. Selain itu menambahkan variabel independen yaitu GCG yang

diukur dengan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan

komite audit dengan objek BUS yang tercatat di statistik perbankan syariah

yang diterbitkan oleh OJK dalam kurun waktu 5 tahun yaitu 2014-2018.

Dari uraian penelitian terdahulu maka dapat dilihat bahwa penelitian

mengenai ISR dan mekanisme GCG terhadap profitabilitas dengan NPF

sebagai variabel intervening masih sedikit yang meneliti dan masih muncul

perbedaan dalam hasil penelitian yang dilakukan, sehingga dengan adanya

penelitian baru sangat penting dilakukan untuk mengetahui jawaban yang

sesuai atas permasalahan. Berdasarkan keadaan tersebut maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH ISLAMIC

SOCIAL REPORTING (ISR), DAN MEKANISME GOOD CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NPF

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM

SYARIAH PERIODE 2014-2018”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh ISR terhadap profitabilitas pada Bank Umum

Syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap profitabilitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

Page 30: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

12

3. Bagaimana pengaruh dewan komisaris independen terhadap profitabilitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap profitabilitas pada Bank

Umum Syariah di Indonesia?

5. Bagaimana pengaruh NPF terhadap profitabilitas pada Bank Umum

Syariah di Indonesia?

6. Bagaimana pengaruh ISR terhadap NPF pada Bank Umum Syariah di

Indonesia?

7. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap NPF pada Bank

Umum Syariah di Indonesia?

8. Bagaimana pengaruh dewan komisaris independen terhadap NPF pada

Bank Umum Syariah di Indonesia?

9. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap NPF pada Bank Umum

Syariah di Indonesia?

10. Bagaimana pengaruh ISR terhadap profitabilitas pada Bank Umum

Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh NPF?

11. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusioanl terhadap profitabilitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh NPF?

12. Bagaimana pengaruh dewan komisaris independen terhadap profitablitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh NPF?

13. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap profitabiltas pada Bank

Umum Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh NPF?

C. Tujuan Penelitian

Page 31: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

13

Adapun tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti secara empiris

terhadap:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ISR terhadap profitabilitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan institusional

terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dewan komisaris independen

terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komite audit terhadap

profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh NPF terhadap profitabilitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ISR terhadap NPF pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan institusional

terhadap NPF pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

8. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dewan komisaris independen

terhadap NPF pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

9. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komite audit terhadap NPF

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

10. Untuk mengetahui seberapa pengaruh ISR terhadap profitabilitas pada

Bank Umum Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh NPF.

Page 32: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

14

11. Untuk mengetahui seberapa pengaruh kepemilikan institusional terhadap

profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh

NPF.

12. Untuk mengetahui seberapa pengaruh dewan komisaris independen

terhadap profitablitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang

dimediasi oleh NPF.

13. Untuk mengetahui seberapa pengaruh komite audit terhadap profitabiltas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang dimediasi oleh NPF.

D. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti,

Hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna sebagai bahan masukan

bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, menambah pengetahuan

mengenai pengaruh ISR dan mekanisme GCG, khususnya mengenai

Return On Asset (ROA) dan risiko pembiayaan yaitu Net Performing

Finance (NPF). Sebagai pengembangan teori yang sudah diperoleh

selama kuliah dan menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat

digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Institusi

Diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah rujukan untuk

pembaca yang ingin meneliti tentang kinerja keuangan bank syariah yang

Page 33: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

15

dilihat dari rasio Return On Asset (ROA) dan Net Performing Finance

(NPF).

3. Bagi Praktisi

Hasil penelitian mengenai judul ini diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam peningkatan kinerja manajemen operasional

perbankan syariah, khususnya dalam mengoptimalkan profitabiltas yang

tertuang dalam rasio utama yaitu Return On Asset (ROA).

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran

penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana sistematika

pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan akhir adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah

merupakan landasan pemikiran secara garis besar, baik secara teoritis dan

atau fakta serta pengamatan yang menimbulkan minat dan penting untuk

dilakukan penelitian. Perumusan masalah adalah pernyataan tentang keadaan,

fenomena dan atau konsep yang memerlukan pemecahan dan atau

memerlukan jawaban melalui suatu penelitian dan pemikiran mendalam

dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan alat-alat yang relevan. Tujuan

penelitian dan kegunaan penelitian bagi pihak-pihak yang terkait. Sistematika

penulisan merupakan bagian yang mencakup uraian ringkas dan materi yang

dibahas setiap bab.

Bab II Tinjauan Pustaka. Bab tinjauan pustaka terdiri dari landasan teori

mengenai teori yang melandasi penelitian ini dan menjadi acuan teori dalam

Page 34: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

16

analisis penelitian. Penelitian terdahulu, kerangka pemikiran yang merupakan

permasalahan yang akan diteliti dan pengembangan hipotesis adalah dugaan

sementara yang disimpulkan dari landasan teori dan penelitian terdahulu,

serta merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian. Bab metode penelitian berisi variabel penelitian

dan definisi operasional penelitian yaitu tentang diskripsi tentang variabel-

variabel dalam penelitian yang didefinisikan secara jelas, penentuan sampel,

jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, metode

pengumpulan data, dan metode analisis merupakan deskripsi tentang jenis

atau model analisis dan mekanisme alat analisis yang digunakan dalam

penelitian.

Bab IV Hasil Dan Analisis. Bab hasil dan analisis berisi deskripsi objek

penelitian, analisis data yang dikaitkan dengan analisis statistik deskriptif dan

analisis model regresi dan interprestasi hasil sesuai dengan teknik analisis

yang digunakan, termasuk didalamnya dasar pembenaran dan perbandingan

dengan penelitian terdahulu.

Bab V Penutup. Bab penutup berisi simpulan berisi penyajian secara

singkat apa yang telah diperoleh dari pembahasan interpretasi hasil,

keterbatasan penelitian yang menguraikan tentang kelemahan dan kekurangan

yang ditemukan setelah dilakukan analisis dan interpretasi hasil dan saran

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 35: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian mengenai Pengaruh Islamic Social Reporting (ISR), dan

mekanisme Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas dengan NPF

sebagai Variabel Intervening telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara

lain:

Penelitian mengenai ISR terhadap kinerja keuangan telah dilakakukan oleh

Harahap (2017) menyatakan ISR berpengaruh terhadap besarnya profitabilitas

(ROA). Masitoh dan Violita (2013) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

kegiatan ISR berpengaruh positif dengan kinerja keuangan perusahaan yang

diukur dengan Return on Asset (ROA). Dan penelitian Candrayanthi dan

Dharma (2013), dan Putra (2015) menyebutkan bahwa Corporate Social

Responsibility berpengaruh positif terhadap ROA. Beberapa penelitian

tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Thahirah,

dkk (2016), Arsy (2015) dan Ayuningtias (2016) menyebutkan bahwa

pengungkapan ISR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan (ROA) Bank Syariah.

Peneliti yang meneliti tentang pengaruh kepemilikan institusional terhadap

kinerja keuangan adalah Putra dan Nuzula (2017), Istigfarin dan Wirawati

(2015) serta Nugrahanti dan Novia (2012) menyatakan bahwa kepemilikan

institusional memiliki pengaruh positif terhadap profitabiltas perusahaan.

Page 36: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

19

Namun berbeda dengan penelitian oleh Wiranta dan Nugrahanti (2013),

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Disebabkan karena pemilik mayoritas institusi ikut dalam

pengendalian perusahaan sehingga cenderung bertindak untuk kepentingan

mereka sendiri meskipun dengan mengorbankan kepentingan pemilik

minoritas.

Peneliti yang meneliti tentang pengaruh Dewan Komisaris Independen

terhadap Profitabilitas adalah Zahra dkk (2016) menyatakan komisaris

independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

Sejalan dengan penelitian Widyati (2013) dan Ramiyati (2017) menyebutkan

dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Kedua penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Tertius dan Christiawan

(2015) serta Ariantini, dkk (2017) yang menyatakan bahwa dewan komisaris

tidak berpengaruh terhadap ROA.

Penelitian pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Profitabilitas

dilakukan oleh Hisamudin dan Tirta (2012) menyatakan GCG yang dikur

dengan ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Sejalan dengan Tumpal Manik (2011), Hisamudin dan Tirta (2012) Komite

Audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, sama dengan

penelitian dengan Jati (2009) menyebutkan Corporate governance

berpengaruh signifikan terhadap model pertama kinerja perusahaan dengan

ROA. Kedua penelitian itu berbading terbalik dengan penelitian Rimardhani,

dkk (2016) menyatakan komite audit secara parsial tidak berpengaruh

Page 37: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

20

signifikan terhadap ROA. Tinggi atau rendahnya jumlah komite audit dalam

suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Peneliti yang meneliti tentang pengaruh NPF sebagai intervening terhadap

Profitabilitas telah dilakukan oleh Simatupang dan Franzlay (2016), Wibowo

dan Syaichu (2013), Almunawwaroh dan Marlina (2018) menyatakan NPF

tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap ROA. Hal ini ini

berarti bahwa kondisi NPF yang lebih besar dalam satu periode tidak secara

langsung memberikan penurunan laba pada periode yang sama. Namun

berbeda dengan penelitian Zulfiah dan Susilowibowo (2014) dan Rahman

dan Rochmanika (2012) menyatakan NPF berpengaruh positif terhadap ROA,

semakin tinggi nilai NPF bank umum syariah mengakibatkan semakin tinggi

ROA bank tersebut.

Penelitian mengenai ISR terhadap NPF adalah Purwati (2017) menyatakan

CSR tidak berpengaruh terhadap NPF. Selanjutnya penelitian Kepemilikan

Institusional terhadap NPF adalah penelitian Rismawati (2018) dan Nakes

(2014) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif

terhadap risiko kredit. Berbeda dengan penelitian Ardana (2019)

menyebutkan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap risiko keuangan yang diukur dengan NPF.

Penelitian Dewan Komisaris Independen terhadap NPF dilakukan oleh

Pratiwi (2016) dan Pudail, dkk (2018) menyatakan kualitas penerapan GCG

berpengaruh positif signifikan rasio NPF pada bank umum syariah. Namun

berbeda dengan penelitian Budiman (2016) menyatakan kualitas penerapan

Page 38: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

21

GCG berpengaruh negarif dan signifikan terhadap risiko pembiayaan bank

syariah yang diukur dengan kulitas asset (NPF).

Penelitian mengenai Ukuran Komite Audit terhadap NPF telah dilakukan

oleh Widiastuty (2018) dan Mutmainah (2017) menyebutkan ukuran komite

audit tidak memiliki pengaruh negatif terhadap pinjaman bermasalah di bank

syariah. Kedua penelitian tersebut berbeda dnegan penelitian Suhardjanto dan

Dewi (2011) menyatakan bahwa komposisi komite audit independen tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan risiko finansial

Penelitian mengenai pengaruh ISR dan mekanisme GCG terhadap

Profitabilitas dengan NPF sebagai variabel intervening adalah peneltian

Asro’i (2014) menyebutkan bahwa NPF tidak dapat memediasi pengaruh

CSR terhadap ROA. GCG yang diukur dengan dewan komisaris independen

dalam penelitian Rahman dan Safitrie (2018) menyatakan NPF tidak dapat

berperan sebagai variabel intervening atau tidak mampu memediasi pengaruh

antara DKI dan profitabilitas (ROE). Aryani (2019) menyebutkan bahwa

Komisaris independen berpengaruh positif terhadap profitabilitas melalui

risiko kredit pada perbankan atau parsial mediation.

Berdasarkan uraian diatas, maka disajikan data tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Reserch Gap Penelitian

No Peneliti Hasil Penelitian

Pengaruh ISR terhadap Profitabilitas

1. Harahap, et al (2017) ISR dalam penelitian ini sesuai

dengan instrument penelitian index

Page 39: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

22

ISR Haniffa dengan mengungkapkan

38 item pengungkapan ISR

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA)

perusahaan. ISR berpengaruh

terhadap besarnya profitabilitas

(ROA).

2. Siti Masitoh dan

Evony Silvino Violita

(2013)

Kegiatan ISR berpengaruh positif

dengan kinerja keungan perusahaan.

3. Anggara Satria Putra

(2015)

Terdapat pengaruh positif dan

signifikan CSR terhadap

Profitabilitas perusahaan yang diukur

dengan Return on Asset (ROA).

4. A.A Alit

Candrayanthi dan I

D.G. Dharma Saputra

(2013)

CSR berpengaruh positif terhadap

ROA.

5. KhadijahAth

Thahirah, Nini, dan

Ratnawati Rafis

(2016)

Tidak adanya pengaruh signifikan

antara variabel ISR dan kinerja

perbankan.

6. Arsy (2015) Pengungkapan ISR tidak signifikan

terhadap ROA

Page 40: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

23

7. Ayuningtias (2016) ISR tidak terbukti signifikan

berpengaruh terhadap ROA Bank

Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2015

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas

1. Agung Santoso Putra

dan Nila Firdausi

Nuzula (2017)

Kepemilikan institusional memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

ROA.

2. Diana Istighfarin dan

Ni Gusti Putu

Wirawati (2015)

Kepemilikan institusional memiliki

pengaruh positif terhadap

profitabiltas perusahaan.

3. Yeterina Widi

Nugrahanti dan Shella

Novia (2012)

Kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap kinerja

perbankan.

4. Herman Darwis

(2009)

Corporate Governance yang diukur

dengan kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan

5. Yulius Ardy Wiranata

dan Yeterina Widi

Nugrahanti (2013)

Kepemilikan institusional tidak

terbukti berpengaruh terhadap

profitabilitas

Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Profitabilitas

1. Fajrina Narjees

Zahra, Dudi Pratomo,

Komisaris independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap tingkat

Page 41: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

24

Vaya Juliana Dillak

(2016)

profitabilitas.

2. Aminar Sutra Dewi,

Desfriana Sari, dan

Henryanto Abaharis

(2018)

Komisaris independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan (ROA)

3. Maria Fransisca

Widyati (2013)

Dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan.

4. Ramiyati (2017) Komisaris independen secara parsial

berpengaruh terhadap Return On

Asset.

5.. Melia Agustina

Tertius dan Yulius

Jogi Christiawan

(2015)

Komisaris independen berpengaruh

negatif signifikan terhadap ROA.

6. I Gusti Ayu Ariantini,

Gede Adi Yuniarta,

Edy Sujana (2017)

Ukuran Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan

7. Dwi Wantoro dan

Barbara Gunawan

(2014)

Ukuran dewan komisaris independen

tidak berpengaruh positif terhadap

kinerja perbankan.

Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas

1. Nur Hisamudin dan GCG yang dikur dengan ukuran

Page 42: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

25

M. Yayang Tirta K

(2012)

komite audit berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

2. Tumpal Manik (2011) Komite Audit berpengaruh signifikan

kinerja perusahaan

3. Framudyo Jati (2009) Corporate governance yang diukur

dengan komite audit berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

perusahaan dengan ROA.

4. Helfina Rimardhani

R, Rustam Hidayat

dan Dwiatmanto

(2016)

Komite audit secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap

ROA.

5. Desy Helena Lumban

Raja (2016)

Pengujian hipotesis secara parsial

menunjukkan bahwa komite audit

tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

6. Abdul Aziz, dan Dr.

Ulil Hartono, S.E.,

M.Si.

Komite audit tidak berpengaruh tidak

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA).

Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas

1. Medina

Almunawwaroh dan

Rina Marliana (2018)

NPF berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas.

2. Apriani Simatupang Non Performing Financing (NPF)

Page 43: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

26

dan Denis Franzlay

(2016)

tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah

3. Slamet Riyadi dan

Agung Yulianto

(2014)

NPF tidak berpengaruh terhadap

ROA

4. Aulia Fuad Rahman

Ridha Rochmanika

(2012)

Rasio NPF berpengaruh positif

signifikan terhadap

5. Fitri Zulfiah dan Joni

Susilowibowo (2014)

NPF berpengaruh positif terhadap

ROA

Pengaruh ISR terhadap Profitabilitas

1. Dwi Purwati (2017) CSR yang dihitung dengan indeks

ISR tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pembiayaan pada

BUS periode 2011-2015.

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap NPF

1. Oktavianus Nakes

(2014)

Variabel kepemilikan institusional

berpengaruh positif yang signifikan

terhadap risiko kredit

2. Dewi Rismawati dan

Nur Rahmah Tri

Utamai (2018)

Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh positif terhadap risiko

kredit.

Page 44: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

27

3. Yudhistira Ardana

(2019)

GCG yang diukur dengan

kepemilikan institusional tidak

memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap risiko keuangan yang diukur

dengan NPF.

4. Ismiyati dan Hanafi

(2013)

Kepemilikan institusional

mempunyai hubungan negatif dan

signifikan terhadap risiko.

Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap NPF

1. M. Pudail, Yeni

Fitriyani, dan

Achmad Labib (2018)

Ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara penerapan GCG

Bank Umum Syariah di Indonesia

tahun 2014-2016 terhadap risiko

pembiayaan bermasalah (NPF)

2. Angrum Pratiwi

(2016)

Kualitas penerapan GCG

berpengaruh positif signifikan rasio

NPF pada bank umum syariah

3. Usman Mubarok

(2016)

Dewan komisaris independen

berpengaruh positif tidak signifikan

dengan NPF.

4. Fathan Budiman

(2016)

Kualitas penerapan GCG

berpengaruh negarif dan signifikan

terhadap risiko pembiayaan bank

syariah yang diukur dengan kulitas

asset (NPF).

Page 45: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

28

5. Dhimas Bayu Aji

Pamungkas (2018)

Variabel ukuran dewan komisaris

tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap risiko kredit yang

dikur dengan NPF.

Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap NPF

1. Tri Widiastuty (2018) Ukuran komite audit tidak memiliki

pengaruh negatif terhadap pinjaman

bermasalah di bank syariah.

2. Siti Mutmainah

(2017)

Komite audit tidak berpengaruh

negatif pada risiko pembiayaan bank

syariah

3. Djoko Suhardjanto

dan Aryane Dewi

(2011)

Komposisi komite audit tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan

risiko finansial

Pengaruh NPF dalam memediasi ISR dan Mekanisme GCG

terhadap Profitabilitas

1. Azib Asro’i dan

Yendi Ferial (2014)

Pengaruh NPL tidak dapat memediasi

CSR terhadap ROA.

2. Komang Hevy Aryani

(2019)

Komisaris independen berpengaruh

positif terhadap profitabilitas melalui

risiko kredit pada perbankan atau

parsial mediation.

3. Ika Permatasari dan

Retno Novitasary

GCG berpengaruh positif terhadap

manajemen risiko (NPL). NPL dapat

Page 46: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

29

(2014) menjadi variabel intervening antara

GCG dan Kinerja Perbankan

4. Indra Siswanti (2016) NPF mampu memediasi pengaruh

GCG terhadap kinerja bank syariah.

5. Agus Setyawati

(2016)

Manajemen risiko dapat berperan

sebagai variabel intervening antara

GCG dengan Kinerja perbankan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya

pengaruh langusng dan tidak

langsung dari GCG terhadap kinerja

perbankan melalui Manajemen risiko

6. Ferly Ferdyant, Ratna

Aggraini ZR, Erika

Takidah (2014)

GCG dan risiko pembiayaan

berpengaruh positif signifikan

profitabilitas perbankan syariah

7. Rizky Fadhillah

(2018)

Good Corporate Governance juga

berpengaruh negatif terhadap risiko

pembiayaan dengan indikator tingkat

Non Performing Financing. Serta

terdapat hubungan yang

mempengaruhi antara tingkat NPF

dan ROA

8. Taufikur Rahman,

SE.,M.Si dan Dian

Safitri, SE (2018)

NPF tidak dapat berperan sebagai

variabel intervening atau tidak

mampu memediasi pengaruh antara

DKI dan profitabilitas (ROE)

Page 47: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

30

B. Kerangka Teori

1. Legitimacy Theory (Teori Legitimasi)

Menurut Haniffaa dan Cookie (2005) dalam Fauzi, dkk (2016)

Legitimacy theory perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat

untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai justice dan

perusahaan berusaha menanggapi berbagai kelompok kepentingan

untuk mendapatkan legitimasi dari kelompok tersebut. Oleh karena itu

perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan

juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan

lingkungan dimana perusahaan tersebut menjalankan setiap

aktivitasnya. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

dilakukan untuk mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari

masyarakat.

Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan

masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari

perusahaan dari masyarakat. Adanya teori legitimasi ini akan

memberikan landasan bahwa perusahaan harus mematuhi peraturan-

peraturan yang berlaku di masyarakat berkaitan dengan kegiatan usaha

yang dilaksanakan perusahaan sehingga dapat berjalan dengan baik

tanpa adanya konflik dimasyarakat maupun dilingkungan tempat

beroperasi. Oleh sebab itu perusahaan perlu mengembangkan program

tanggung jawab sosail yang diharapkan akan memberikan kontribusi

yang positif bagi masyarakat sehingga masyarakat sekitar tempat

Page 48: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

31

beroperasi dapat menerima keberadaan perusahaan dengan baik dan

tidak mempermasalahkan keberadaan perusahaan tersebut.

2. Teori Agensi (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan hal dasar yang digunakan untuk

memahami konsep Good Corporate Governance. Teori agensi

merupakan teori yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

pihak agen (yang menerima wewenang) dan prinsipal (pihak yang

memberi wewenang) yang dibangun agar tujuan perusahaan dapat

tercapai dengan maksimal.

Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara

kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer).

Kepemilikan diwakili oleh investor yang mendelegasikan kewenangan

kepada agen dalam hal ini manajer untuk mengelola kekayaan investor.

Investor mempunyai harapan bahwa dengan mendelegasikan wewenang

pengelolaan tersebut, mereka akan memperoleh keuntungan dengan

bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor.

Agency theory menurut Jensen dan Meckling (1976) memandang

bahwa menajemen perusahaan sebagai agen bagi para pemegang saham,

akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri,

bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap

pemegang saham. Dengan kata lain, agency theory memandang bahwa

pihak manajemen tidak dapat dipercaya untuk bertindak sebaik-bainya

bagi kepentingan public pada umumnya maupun shareholders pada

Page 49: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

32

khususnya. Prinsip utama dari teori ini menyatakan adanya hubungan

kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak

yang menerima wewenang yaitu manajer. Dan ini berarti hubungan

keagenan adalah suatu kontrak dimana salah satu atau lebih orang

(principal) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa

layanan atas nama mereka yang melibatkan sebagian kewenangan

pengambilan keputusan kepada agen (Jensen dan Meckling, 1976).

Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas

kepentingan mereka sendiri. Sehingga terjadi konflik kepentingan antara

pemilik dan agen karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai

dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency

cost). Dalam hubungan agensi terdapat 3 faktor yang mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu biaya pengawasan

(monitoring costs), biaya kontrak (contracting costs), dan visibilitas

politis.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa pemisahan antara

kepemilikan dan pengelolaan perusahaan akan selalu diikuti oleh

munculnya biaya akibat tidak sinkronnya kepentingan antara pemilik dan

pengelola. Biaya tersebut dinamakan agency cost (Prasetyantoko, 2008).

Agency cost seperti yang pernah dirinci oleh Jensen dan Meckling (1976)

terdiri dari tiga unsur yaitu:

a. Biaya pengawasan oleh principal untuk mengawasi bisnis yang

dijalankan oleh agen.

Page 50: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

33

b. Biaya peningkatan agen untuk memastikan principal bahwa agen tidak

melakukan sesuatu yang dapat merusak kepentingan modal dan

mengganti kerugian bila hal itu benar-benar terjadi.

c. Sisa kerugian (residual loss) yang harus ditanggung oleh principal

akibat dari keputusan agen yang menimpang dari keputusan yang

dibuat oleh principal ketika mempunyai kemampuan yang sama

dengan agen.

Adanya dua partisipan tersebut (principal dan agen) menyebabkan

timbulnya permasalahan tentang mekanisme yang harus dibentuk untuk

menyelaraskan kepentingan yang berbeda diantara keduanya. Sehingga

dibangunlah corporate governance sebagai efektivitas mekanisme yang

bertujuan meminimalisasi konflik keagenan, dengan penekanan khusus

pada mekanisme legal yang mencegah dilakukan eksproriasi atas

pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas. Corporate

governance diperlukan untuk mengurangi permasalahan keagenan antara

pemilik dan manajer.

3. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berdampak

pada para stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor, pemerintah,

konsumen, serta masyarakat dan kegiatan-kegiatan tersebut menjadi

perhatian dan minat dari para stakeholders, terutama para investor dan

calon investor sebagai pemilik (calon) dan penanam (calon) modal

Page 51: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

34

perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan berkewajiban untuk

memberikan laporan sebagai informasi kepada para stakeholders.

Penggunaan teori sinyal, informasi berupa ROA atau tingkat

pengembalian terhadap asset atau juga seberapa besar laba yang di dapat

dari aset yang digunakan. Dengan demikian, jika ROA tinggi maka akan

menjadi sinyal yang baik bagi investor. Karena dengan ROA tinggi

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tersebut baik dan investor

tertarik untuk mneginvestasikan dananya yang berupa surat berharga atau

saham (Novia, 2018).

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh

manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa

promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut

lebih baik daripada perusahaan lain (Sari dan Zuhrohtun, 2006).

4. Bank Umum Syariah

Menurut undang-undang pasal 2 PBI No.6/24/PBI/2004,

berdasarkan prinsip syariah, menjelaskan definisi bahwa bank umum

syariah merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas

pembayaran (Yudiana, 2014: 2).

Page 52: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

35

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Muthaher, 2012: 13-14).

Berdasarkan fungsinya Bank Syariah mempunyai fungsi sebagai

berikut (Yudiana, 2014: 3-5):

a. Sebagai Manajemen Investasi yaitu membantu masyarakat dengan

cara menyalurkan dananya dalam berbagai macam alternatif

investasi yang halal, yang pada pelaksanaanya produk bank yang

dipakai adalah kontrak mudharabah dan kontrak perwakilan.

b. Intermediary agent yaitu bank syariah harus bertindak sebagai

perantara antara pihak yang berkelebihan dana dan ingin

menginvestasikan dananya dengan pihak yang memerlukan dana.

Kontrak yang digunakan untuk menjalankan fungsi ini yaitu kontrak

murabahah, musyarakah, ba’i as salam, ba’i istishna, dan ijarah.

c. Jasa Keuangan yaitu bank syariah dapat menawarkan beberapa jasa

keuangan dan mendapatkan upah dalam sebuah kontrak perwakilan

atau penyewaan.

d. Jasa Sosial yaitu perbankan syariah dapat meakukan jasa sosial

melalui dana qard pinjaman kebaikan, zakat atau dana sosial yang

sesuai dengan ajaran Islam.

5. Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan seberapa besar kinerja keuangan

perusahaan dalam menghasilkan atau memperoleh keuntungan.

Page 53: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

36

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas

dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada

pemegang saham serta melaksanakan mekanisme tata kelola perusahaan

dengan baik. (Heinze, 1976 dalam Suci Ramona, 2017) sehingga

semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, semakin besar

pengungkapan pertanggungjawaban sosial, struktur kepemilkan internal

maupun eksternal yang dilakukan perusahaan.

ROA mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik

analisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Analisis ROA ini

merupakan teknik yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan dan

juga investor untuk mengukur efektivitas dan keseluruhan operasi

perusahaan. ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva, dengan kata

lain semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset

dalam memperoleh keuntungan bersih. ROA merupakan rasio antara laba

sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukkan

kinerja keuangan semakin baik, karena tingkat kembalian (return)

semakin besar. Pada sisi lain, kinerja bank dapat pula dijadikan sebagai

tolak ukur kesehatan bank tersebut apakah pengelolaan usaha perbankan

telah dilakukan dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku (Tristiningtyas, 2013). ROA

merupakan suatu rasio untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu Bank.

Page 54: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

37

(Dr. Kasmir, 2015) menyatakan profitabilitas merupakan

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode

tertentu. Profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimilliki.

6. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pandangan Islam

Menurut Sri Urip (2014) CSR secara luas dinilai sebagai ikatan

tanggung jawab yang layak dijalankan untuk menjamin terciptanya

manfaat berkelanjutan bagi perusahaan maupun masyarakat. CSR

menjadi landasan penting bagi sebuah bisnis untuk membangun

kepercayaan dan keyakinan pemangku kepentingan, dan hal ini dapat

menjadi awal penting bagi peningkatan daya saing.

Bagi banyak perusahaan melaksanakan CSR dengan baik tidak lagi

dilihat sebagai biaya ekstra atau beban manajemen. Bahkan, CSR dilihat

tidak hanya untuk menciptakan citra bisnis yang baik dari suatu

perusahaan tetapi juga memberikan kontribusi pada kemakmuran jangka

panjang dari perusahaan tersebut, dan tentunya mempertahankan

eksistensi perusahaan tersebut.

Dalam perspektif Islam, CSR merupakan realisasi dari konsep ajaran

ihsan sebagai puncak dari ajaran etika yang sangat mulia. Ihsan

merupakan melaksanakan perbuatan baik yang dapat memberikan

kemanfaatan kepada orang lain demi mendapatkan ridho Allah SWT.

Disamping itu, CSR merupakan implikasi dari ajaran kepemilikan dalam

Islam, Allah adalah pemilik mutlak (haqiqiyah) sedangkan manusia

Page 55: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

38

hanya sebatas pemilik sementara (temporer) yang berfungsi sebagai

penerima amanah (Djakfar, 2007). Islam merupakan agama yang secara

lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia di dunia. Konsep

etika dalam Islam terbentuk akuntabilitas perspektif ekonomi Islam yaitu

pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan prinsip Syariah.

Dalam Islam adanya suatu tanggung jawab sosial seperti tercantum

dalam QS. Al Baqarah ayat 177:

خر م اآلليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن بالله واليو

بن السبيل المال على حبه ذوي القربى واليتامى والمساكين وا والمالئكة والكتاب والنبيين وآتى

ابر كاة والموفون بعهدهم إذا عاهدوا والص قاب وأقام الصالة وآتى الز ن في يوالسائلين وفي الر

اء وحي ر ن البأس أولئك الذين صدقوا وأولئك هم المتقون البأساء والض

Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu

suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi

dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan

orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,

mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang

menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar

dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah

orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang

yang bertakwa.

Page 56: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

39

Dari ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Islam adalah

agama yang mengedepankan pentingnya nilai-nilai sosial di masyarakat

ketimbang hanya sekedar menghadapkan wajah kita ke barat dan ke

timur dalam shalat. Al Quran menegaskan bahwa keimanan tersebut

tidak sempurna jika tidak disertai dengan amalan-amalan sosial berupa

kepedulian dan pelayanan kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, dan

musafir serta menjamin kesejahteraan mereka yang membutuhkan. Islam

tidak hanya mengedepankan aspek vertical yakni habluminallah

(hubungan dengan Allah), namun juga aspek horizontal yakni

habluminannas (hubungan dengan manusia).

7. Islamic Social Reporting (ISR)

Islamic Sosial Responsibility (ISR) adalah pelaporan sosial yang

meliputi bukan hanya harapan dewan pengurus atas pandangan

masyarakat dalam ekonomi tetapi memenuhi prespektif spiritual untuk

pengguna laporan muslim.

Indeks ISR memuat kompilasi item–item standar CSR yang

ditetapkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Institutions (AAOIFI) yang kemudian dikembangkan oleh para

peneliti mengenai item–item CSR yang seharusnya diungkapkan oleh

suatu entitas Islam (Fitria dan Hartanti, 2010). Peneliti yang

mengembangkan ISR antara lain yaitu Ros Hanifa (2002), Bassam Maali

(2006), Rohana Othman, Azlan Md Thani, dan Erlane K Ghani (2009),

dan saat ini ISR masih terus dikembangkan oleh peneliti-peneliti

Page 57: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

40

selanjutnya. Tema-tema pengungkapan dalam indeks ISR berupa tema

investasi dan keuangan, tema produk dan jasa, tema tenaga kerja, tema

sosial, tema lingkungan dan tema tata kelola perusahaan (Istiani, 2015).

Berikut ini tema-tema ISR yang digunakan dalam penelitian ini, antara

lain:

a. Keuangan dan Investasi

Pengungkapan pada tema ini adalah praktik operasional yang

mengandung riba, gharar, aktivitas pengelolaan zakat (Haniffa:

2002). Salah satu bentuk riba di dunia perbankan adalah pendapatan

dan beban bunga. Untuk menjunjung tinggi nilai transparansi kepada

masyarakat, seluruh sumber pembiayaan dan investasi yang

mengandung riba dan gharar harus diindentifikasi dan dilaporkan

secara jelas.

Aspek lain yang diungkapkan adalah praktik pembayaran dan

pengelolaan zakat. Bank syariah wajib untuk melaporkan laporan

sumber dan penggunaan dana zakat selama periode dalam laporan

keuangan. Bahkan dalam PSAK 101 dinyatakan jika bank syariah

belum melakukan fungsi zakat secara penuh, bank syariah tetap

menyajikan laporan zakat.

Aspek lain yang diungkapkan adalah kebijakan atas

keterlambatan pembayaran piutang. Terkait dengan kebijakan atas

keterlambatan pembayaran piutang dan kebangkrutan klien. Untuk

meminimalisir resiko pembayaran, Bank Indonesia mengharuskan

Page 58: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

41

bank untuk mencadangkan penghapusan bagi aktiva-aktiva produktif

yang mungkin bermasalah, praktik ini disebut pencadangan

penghapusan piutang tak tertagih (PPAP).

Item selanjutnya adalah jenis investasi yang dilkaukan oleh bank

syariah dan proyek pembiayaan yang dijalankan, aspek ini cukup

diungkapkan secara umum.

b. Produk dan Pelayanan

Aspek yang perlu diungkapkan pada tema ini adalah status

kehalalan produk yang digunakan dan pelayanan atas keluhan

konsumen. Dalam konteks perbankan syariah, maka status kehalalan

produk dan jasa baru yang digunakan adalah melalui opini yang

disampaikan oleh DPS untuk setiap produk dan jasa baru. Identifikasi

mengenai halal atau haram suatu produk atau jasa hatus diungkapkan

dalam laporan. Secara logis, tujuannya agar para pemangku

kepentingan mengetahui apakah barang atau jasa tersebut

diperbolehkan (halal) atau dilarang (haram) dalam ajaran Islam.

Selain itu pelayanan atas keluhan nasabah juga menjadi prioritas

bank syariah dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah. Hal ini

merupakan peraturan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen Pasal 4 mengenai hak konsumen untuk

didengar pendapat dan keluhannya. Hal lain yang harus diungkapkan

adalah glossary atau definisi setiap produk serta akad akad yang

melandasi produk tersebut. Hal ini mengingat akad-akad di bank

Page 59: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

42

syariah menggunakan istilah-istilah yang masih asing bagai

masyarakat, sehingga perlu informasi terkait definisi akad-akad

tersebut agar mudah dipahami oleh pengguna informasi.

c. Tenaga Kerja

Konsep dasar yang mendasari tema ini adalah etika amanah dan

keadilan. Karyawan harus diperlakukan secara adil dan dibayar

secara wajar, pemebri kerja juga harus memenuhi kewajiban

terhadap karyawan dalam hal kebutuhan spiritual mereka. Selain itu

masyarakat ingin mengetahui apakah perusahaan menangani para

karyawan dengan adil, yaitu melalui informasi seperti gaji,

karakteristik pekerjaan, hari kerja dan hari libur, jaminan kesehatan

dan kesejahteraan, kebijakan terkait waktu dan tempat ibadah,

pendidikan dan pelatihan kepada karyawan, kesempatan yang sama

dan lingkungan kerja, dan apresiasi terhadap karyawan yang

berprestasi.

Aspek lain adalah kebijakan remunerasi untuk karyawan,

kesehatan dan keselamatan kerja, tempat ibadah yang memadai,

waktu atau kegiatan keagamaan. (Othman: 2010)

d. Masyarakat

Konsep dasar yang mendasari tema ini adalah ummah, amanah

dan adl, yang menekankan pada entingnya saling berbagi dan saling

meringankan beban masyarakat. Bentuk saling berbagi dan tolong

menolong bagi bank syariah dapat dilakukan dengan sedekah, wakaf,

Page 60: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

43

dan qard (Haniffa, 2002). Aspek lain yang diungkapkan adalah

sukarelawan dari kalangan karyawan, pemberian beasiswa pendidikan,

pemberdayaan kerja para lulusansekolah atau mahasiswa berupa

magang, pengembangan generasi muda, peningkatan kulitas hidup

untuk masyarakat miskin, kepedulian terhadap anak-anak, kegiatan

amal atau sosial, dan dukungan atas kegiatan-kegiatan kesehatan,

hiburan, olahraga, budaya, pendidikan serta agama. (Othman, 2010)

e. Lingkungan

Perusahaan tidak seharusnya terlibat dalam setiap jenis kegiatan

yang mungkin menghancurkan atau merusak lingkungan. Dengan

demikian, informasi yang berhubungan dengan penggunaan sumber

daya dan program yang dilakukan untuk melindungi lingkungan harus

diungkapkan. Perbankan tidak mungkin menyebabkan kerugian

langsung bagi lingkungan, namun bank syariah tidak diharapkan

untuk membiayai kegiatan yang mengarah pada perusakan lingkungan

karena proyek-proyek tersebut akan merugikan masyarakat. Selain itu,

bank syariah bisa memberikan sumbangan untuk membantu

melestarikan lingkungan. Oleh karena itu diharapkan bagi bank-bank

syariah untuk melaporkan sifat dan jumlah setiap sumbangan atau

kegiatan yang dilakukan untuk melindungi lingkungan, dan juga

mengungkapkan apakah bank telah membiayai proyek-proyek yang

dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Page 61: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

44

f. Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan tidak bisa dipisahkan guna memastikan

pengawasan pada aspek syariah. Informasi yang diungkapkan dalam

tema tata kelola perusahaan adalah status kepatuhan terhadap syariah,

rincian nama dan profil fireksi, DPS dan komisaris, laporan kinerja

komisaris, DPS , dan direksi, kebiajakan remunerasi komisaris, DPS,

dan direksi, struktur kepemilikan saham, kebijakan anti korupsi, dan

anti terorisme. Dalam implementasinya di sesuaikan dengan Peraturan

Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009

tentang Pelaksanaan (GCG) bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan

Unit Usaha Syariah (UUS)

8. Good Corporate Governance (GCG)

Dari definisi Good Corporate Governance yang tercantum dalam

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 adalah suatu tata

kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility),

profesional (professional), dan kewajaran (fairness). Keempat prinsip

tersebut penting karena penerapan prinsip good corporate governance

secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan

dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa kinerja yang

mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental

perusahaan.

Page 62: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

45

a. Fairness (Keadilan)

Prinsip keadilan merupakan kesetaraan yang harus menjamin

adanya perlakuan adil di dalam memenuhi hak dan kewajibannya

terhadap stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlakuan yang sama

terhadap pemegang saham, terutama pemegang saham yang hanya

memiliki sejumlah kecil saham di dalam perusahaan (pemegang

saham minoritas) dan pemegang saham asing yang secara otomatis

memiliki akses dan kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan

kelompok yang mayoritas. Dengan perlakuan yang adil tersebut

diharapkan semua peraturan yang ada ditaati guna melindungi semua

pihak yang mempunyai kepentingan terhadap keberlangsungan bisnis.

b. Disclosure/Tranparency (Transparansi)

Keputusan Menteri Negara BUMN tahun 2002 mengartikan

transparansi merupakan keterbukaan dalam melaksankan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Jadi dalam

prinsip ini, para pemegang saham harusnlah diberi kesempatan untuk

berperan dalam pengambilan keputusan atas perubahan-perubahan

mendasar dalam perusahaan dan dapat memperoleh informasi yang

benar, akurat, dan tepat waktu mengenai perusahaan.

Page 63: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

46

c. Accountability (Akuntabilitas)

Yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban

dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana

secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat job description

yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi-fungsi

dasar setiap bagian. Dari sini perusahaan akan menjadi jelas hak dan

kewajibannya, fungsi dan tanggungjawabnya seta kewenangannya

dalam setiap kebijakan perusahaan. Corporate governance harus

menjamin perlinfungan kepada pemegang saham khususnya

pemegang saham minoritas dan asing serta pembatasan kekuasaan

yang jelas di jajaran direksis. Jika accountability. Ini diterapkan secara

efektif, amak ada kejelasan fungsi hak, kewajiban, wewenang, dan

tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris, dewan

direksi, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial.

Dengan adanya kejelasan maka perusahaan akan terhindar dari kondisi

agency problem (benturan kepentingan peran).

d. Responsibility (Responsibilitas)

Organization for Economic Cooperation and Development

(OECD) menyatakan bahwa prinsip tanggung jawab ini menekankan

pada adanya sistem yang jelas untuk mengatur mekanisme

pertanggungjawaban perusahaan kepada shareholder dan stakeholder.

Hal ini dimaksudkan agar tujuan yang hendak dicapai dalam good

corporate governance dapat direalisasikan, yaitu untuk

Page 64: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

47

mengakomodasikan kepentingan dari berbagai pihak yang berkaitan

dengan perusahaan seperti masyarakat, pemerintah, asosiasi bisnis,

dan sebagainya. Prinsip tanggung jawab ini juga berhubungan dengan

kewajiban perusahaan untuk mematuhi semua peraturan dan hukum

yang berlaku, termasuk juga prinsip-prinsip yang mengatur tentang

penyusunan dan penyampaian laporan keuangan perusahaan. Setiap

peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku tentu akan diikuti

dengan sanksi yang jelas dan tegas. Oleh karena itu kepatuhan

terhadap ketentuan yang berlaku akan dapat menghindarkan

perusahaan dari sanksi hukum sebagaimana diatur dalam peraturan

terkait, dan juga sanksi moral dari masyarakat.

Tata kelola perusahaan yang baik, yang dalam terminology modern

disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG) berkaitan dengan

hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a yang artinya

“Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang melakukan sesuatu

pekerjaan dilakukan dengan baik”. Indonesia sebagai negara yang

mayoritas penduduknya beragama Islam, haruslah memahami dan

mengetahui prinsip-prinsip GCG dalam konteks keislaman. Prinsip-prinsip

GCG dalam konteks keislaman bukanlah sesuatu yang baru. Prinsip-

prinsip ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dalam wujud manajemen

Islami. Namun dengan berkembangnya prinsip kapitalisme dunia barat,

prinsip-prinsip tersebut kemudian ditinggalkan oleh umat Islam. Prinsip-

prinsip Corporate Governance dalam perspektif Islam diwujudkan melalui

Page 65: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

48

kerangka syariah dalam pelaksanaan bisni, keadilan, dan kesetaraan demi

kemaslahatan serta berorientasi pada Allah SWT sebagai pemilik dan

otoritas tunggal di dunia.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), GCG

mempunyai enam macam tujuan utama, yaitu.

a. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui

pengelolaan yang berdasarkan pada asa transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas serta kewajaran dan kesetaraan.

b. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing

organ perusahaan

c. Mendorong kepemilikan institusi, dewan komisaris independen, dan

komite audit agar dapat membuat keputusan dan menjalankan

tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan keatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan.

d. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggungjawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama

disekitar perusahaan.

e. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.

f. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun

internasional sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat

mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dan

berkesinambungan.

Page 66: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

49

Keharusan tampilnya bank syariah sebagai pionir penegakan GCG

dibanding konvensional, menurut Algaoud dan Lewis (2004) karena

permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat

berbeda dengan bank konvensioal, yaitu:

a. Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip

syariah (shariah compliance) dalam menjalankan bisnisnya.

Karenanya, Dewan Pengawas Syariah (DPS) memainkan peran yang

penting dan governace structure perbankan syariah.

b. Karena potensi terjadinya information asymmetry sangat tinggi bagi

perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi sangat

relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan tingkat akuntabilitas dan

transparansi penggunaan dana nasabah dan pemegang saham.

Karenanya, permasalahan keterwakilan investment account holders

dalam mekanisme GCG menjadi masalah strategis yang harus pula

mendapat perhatian bank syariah.

c. Dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah semestinya

melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis Islami

menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan

syariah.

Pelaksanaan GCG pada Bank Umum Syariah paling kurang harus

diwujudkan dalam:

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi,

Page 67: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

50

b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang

menjalankan pengendalian intern BUS,

c. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Pengawas Syariah,

d. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstrem,

e. Batas maksimum penyaluran dana, dan

f. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS.

9. Mekanisme Good Corporate Governance

Menurut Sutedi (2012) mekanisme GCG terdiri dari mekanisme

internal dan mekanisme eksternal. Mekanisme eksternal dipengaruhi oleh

faktor eksternal perusahaan seperti investor, akuntan public, pemberi

pinjaman dan lembaga yang mengesahkan legalitas. Sedangkan

mekanisme internal dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan yang

meliputi:

a. Kepemilikan Institusional

Menurut Tarjo (2008) dalam Adriani (2011), kepemilikan

institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh

institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan

investasi dan kepemilikan institusi lain.

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan

oleh institusi atau kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar

perusahaan. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor

institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic

Page 68: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

51

manajer. Pada umumnya investor institusional merupakan pemegang

saham yang cukup besar sekaligus memiliki pendanaan yang besar.

Ada anggapan bahwa perusahaan yang memiliki pendanaan besar

maka kecil kemungkinan beresiko mengalami kebangkrutan sehingga

keberadaanya akan meningkatkan kepercayaan public terhadap

perusahaan (Widarjo, 2010 dalam Ulfa, 2017).

Kepemilikan institusional mermiliki peranan penting dalam

meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan

pemegang saham. Keberadaan investor institusional dianggap mampu

menjadi mekanisme monitoring yang efektif. Kepemilikan

institusional bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan

pada umumnya dan manajer sebagai pengelola perusahaan pada

khususnya. Semakin besar kepemilikan institusional, maka semakin

efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat

bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan

oleh manajemen (Faisal, 2004 dalam Hisamudin dan Tirta, 2012:

120).

b. Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris

yang terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau bertindak semata-mata untuk kepentingan

Page 69: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

52

perseroan. Dewan komisaris independen berperan sebagai

penyeimbang dalam pengambilan keputusan dewan komisaris

(Aprianingsih, 2016).

Sedangkan menurut peraturan Bank Indonesia nomor

11/33/PBI/2009 komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang

saham pengendali, aggota dewan komisaris dan/atau anggota direksi.

Komisaris independen juga tidak boleh memiliki hubungan keuangan

dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan bank sehingga dapat

mendukung kemampuannya untuk bersikap independen. Tugas dari

komite independen adalah untuk membantu dewan komisaris dalam

menjalankan tugasnya agar lebih efektif.

Komisaris yang bersifat independen memiliki arti bahwa komisaris

tersebut diharapkan mampu melaksankan tugas-tugas yang

diembannya, baik itu tugas pengawasan dan lainnya dengan

independen. Independen sendiri memiliki maksud bahwa tugas

tersebut semata-mata untuk kepentingan dari perusahaan dan tidak

terkait pengaruh pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang bisa

jadi berbeda dengan kepentingan perusahaan.

Keberadaan komisaris independen memiliki tujuan untuk

mewujudkan objektivitas, independen, fair-ness, serta dapat

memberikan keseimbangan antara perlindungan terhadap kepentingan

Page 70: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

53

pemegang saham minoritas, bahkan sampai pada kepentingan

stakeholder lainnya. Komisaris independen memiliki peran dan fungsi

yang sangat penting sebagai motor penggerak good corporate

governance.

Dengan adanya komisaris independen, semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders) akan memndapatkan manfaat yang

sangat besar dimana akan terbentuk situasi yang suitable dengan

prinsip dasar good corporate governance dan meningkatkan

kemampuan dan kapabilitas komisaris sehingga efektif dalam kerja

mereka. (Safietrie, 2017).

c. Komite Audit

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) mendefinisikan komite

audit sebagai suatu komite yang bekerja secara profesional dan

independen yang dibentuk oleh dewan komisaris, dengan demikian

tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris

dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses pelaporan

keungan, manjemen risiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari

corporate governance di perusahaan-perusahaan. BAPEPAM melalui

Surat Edaran No. 03/PM/2000 yang ditujukan kepada setiap direksi

emiten dan perusahaan public mewajibkan dibentuknya komite audit.

(Widyati, 2013).

Pengaturan mengenai jumlah komite audit bagi emiten dan

perusahaan public diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.I.5

Page 71: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

54

tentang Pembentukan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Dalam peraturan tersebut emiten dan perusahaan public diwajibkan

membentuk komite audit yang berjumlah sekurang-kurangnya tiga

orang dimana salah satunya merupakan komisaris independen

perusahaan dan bertindak sebagai ketua komite audit.

Dewan komisaris membutuhkan komite audit untuk membatu

melakukan pengawasan dalam pengelolaan perusahaan. Komite audit

bertanggungjawab mengawasi proses pelaporan keuangan. Komite

audit juga menghubungkan para pemegang saham dan komisaris

dengan manajemen dalam usaha menangani pengendalian. Komite

audit dalam suatu perusahaan dapat diukur dari jumlah anggota

komite audit (Oemar, 2014: 386).

Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 Komite

audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka

menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan

proses pelaporan keuangan.

2) Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam

rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern

Dalam rangka melaksanakan tugas, komite audit paling kurang

melakukan evaluasi terhadap:

1) Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit intern

Page 72: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

55

2) Pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas hasil temuan audit

dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia,

auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern

guna memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris.

10. Non Performing Financing (NPF)

Risiko pembiayaan sering kali dikaitkan dengan risiko gagal bayar.

Risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank ketika

pembiayaan yang diberikannya macet. Debitur mengalami kondisi

dimana dia tidak mampu memenuhi kewajiban mengembalikan modal

yang diberikan oleh bank. Selain pengembalian modal, risiko ini juga

mencakup ketidakmampuan debitur menyerahkan porsi keuntungan yang

seharusnya diperoleh oleh bank dan telah diperjanjikan di awal. Selain

risiko gagal bayar Bank Indonesia dalam PBI Nomor 13/23/PBI/2011

menggunakan istilah risiko kredit (Wahyudi, 2013: 91).

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Pengukurannya dengan

menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF). Non Performing

Financing (NPF) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian

kredit oleh debitur. Non Performing Financing (NPF) dapat diukur

melalui perbandingan antara jumlah pembiayaan bermasalah dengan total

pembiayaan (Suhartatik dan Kusumaningtias, 2013 dalam Safitrie, 2017).

Page 73: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

56

Faktor penyebab munculnya NPF adalah deafault payment

(kegagalan pembayaran) yang dilakukan kreditur kepada pemilik dana

(debitur). Kredit bermasalah didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan

dengan kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau

risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya. Berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004

tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum, bahwa risiko

pembiayaan bermasalah (NPF) berdasar ketentuan surat edaran Bank

Indonesia:

Tabel 2.2 Kriteria Penerapan Peringkat Profil Risiko NPF

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat NPF < 2%

2 Sehat 2% ≤ NPF < 5%

3 Cukup Sehat 5% ≤ NPF < 8%

4 Kurang Sehat 8% ≤ NPF <12%

5 Tidak Sehat NPF ≥ 12%

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DNPN Tahun 2004

Persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi

kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun tidak akan

menghilangkan timbulnya masalah penunggakan pembayaran.

Kecenderungan kerugian yang timbul dari kredit yang disalurkan pada

dasarnya dikarenakan kurangnya perhatian bank secara serius setelah

kredit tersebut berjalan.

Page 74: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

57

Dalam akuntansi, terdapat akun cadangan penyisihan piutang tak

tertagih dan beban penghapusan piutang tak tertagih. Hal ini diistilahkan

sebagai penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP). PPAP

merupakan cadangan (modal) yang harus dibentuk berdasarkan

penggolongan kualitas pembiayaan. Berdasarkan PBI Nomor

5/9/PBI/2003 ketentuan besarnya cadangan yang harus dibuat adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.3 Ketentuan PPAP bagi Bank Islam Kategori kualitas

pembiayaan

PPAP yang diminta

Lancar 1% dari total pembiayaan berkategori lancar

Dalam perhatian khusus 5% dari total pembiayaan berkategori dalam

pengawasan khusus.

Kurang lancar 15% dari total pembiayaan kurang lancar setelah

dikurangi nilai agunan.

Diragukan 50% dari total pembiayaan berkategori diragukan

setelah dikurangi nilai agunan.

Macet 100% dari pembiayaan berkategori macet setelah

dikurangi nilai agunan.

Khusus unutk Ijarah Minimal 50% dari kewajiban pembentukan PPAP

untuk kategori dalam perhatian khusus, kurang

lancar, diragukan, dan macet.

Fungsi utama pembentukan PPAP ini adalah untuk

menghindarkan bank dari potensi kegagalan bisnis jika debitur benar-

benar gagal bayar. Sebelum debitur gagal bayar, bank telah menyiapkan

Page 75: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

58

sejumlah modal yang dicadangkan untuk menghindari risiko yang lebih

besar (Wahyudi, 2013 : 119).

C. Kerangka Penelitian

Dari telaah pustaka yang diperoleh inilah hubungan antar variabel dan

variabel penelitian yang tertuang dalam kerangka berpikir dengan skema

hubungan variabel dapat dilihat pada gambar berikut:

H1

H6 H2

H7

H5

H8

H9 H3

H4

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh ISR terhadap profitabilitas

Pada teori keagenan, maka manajer disebut sebagai agent dan

pemegang saham bertindak sebagai principal. Manajer diangkat oleh

Pengungkapan

ISR (X1)

Kepemilikan

Institusional (X2)

Profitabilitas (Y)

Dewan Komisaris

Independen (X3)

Komite Audit

(X4)

NPF (Z)

Page 76: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

59

pemegang saham sehingga kewajiban dari manajer adalah melakukan yang

terbaik untuk kepentingan pemegang saham salah satunya memaksimalkan

profit. Secara moral pihak manajemen perusahaan memiliki tanggung

jawab yang tinggi terhadap investornya. Sesuai dengan signaling theory,

ISR merupakan sebuah informasi dari perusahaan untuk pihak luar,

sehingga memberikan sinyal positif dan dapat meningkatkan nilai

perusahaan dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi.

ISR juga dapat mengurangi agency problem karena perusahaan

semakin mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. ISR

menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi sebuah bisnis dengan

cara memberikan tindakan amoral yang akhirnya menjadikan nilai tambah

dari konsumen kepada perusahaan. Hal tersebut membuat loyal terhadap

perusahaan tersebut dengan membeli atau menggunakan produk-

produknya.

Dampak positif lain dari ISR adalah pada peningkatan keuntungan

jangka pendek perusahaan. Keuntungan jangka pendek perusahaan dapat

ditingkatkan melalui adanya penurunan biaya operasional dan atau

peningkatan pendapatan. Pembuatan produk yang ramah lingkungan dapat

memungkinkan perusahaan masuk ke pasar pelanggan yang

memperhatikan isu lingkungan sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Pemenuhan kebutuhan muslim dengan sertifikat halal dari lembaga yang

berwenang akan lebih dipilih oleh pelanggan muslim sehingga dapat

meningkatkan penjualan terutama di negara yang mayoritas penduduknya

Page 77: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

60

muslim. Pelaksanaan kegiatan sosial pada masyarakat yang tertimpa

bencana akan dapat meningkatkan reputasi perusahaan di kalangan

masyarakat sehingga dapat meningkatkan penjualan. Dengan demikian

penelitian ini menduga bahwa terdapat pengaruh positif dari pelaksanaan

CSR secara syariah atau yang selanjutnya disebut ISR dengan kinerja

keuangan.

Konsep ini sejalan dengan penelitian Masitoh dan Violita (2013)

serta Harahap (2017) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kegiatan

ISR berpengaruh positif dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian

Candrayanthi dan Dharma (2013) serta Putra (2015) menyebutkan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan CSR terhadap Profitabilitas

perusahaan yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Berdasarkan

kajian teori penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H1 : ISR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

2. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap profitabilitas

Banyaknya kepemilikan institusional dalam setiap perusahaan

dapat membantu terciptanya kinerja keuangan yang baik. Karena

kepemilikan institusional yang tinggi membuktikan bahwa kinerja

keuangan tersebut baik. Jadi semakin banyak kepemilikan institusional

dalam setiap perusahaan semakin mencerminkan bahwa perusahaan

tersebut bagus dalam kinerja keungannya.

Page 78: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

61

Adanya kepemilikan saham oleh institusi yang besar akan

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal dalam

memonitoring manajemen, tentunya akan menjamin kemakmuran untuk

pemegang saham, tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha yang lebih besar oleh pihak investor institusional

sehingga dapat menghalangi perilaku yang kurang baik oleh manajer,

semakin besar pula kekuatan suara serta dorongan untuk mengoptimalkan

perolehan keuntungan perusahaan, semakin efisien pemanfaatan asset

perusahaan dan dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan

yang dilakukan oleh manajemen.

Kepemilikan institusional dapat meminimalisasi adanya konflik

kepentingan antara principal dengan agen. Dengan adanya penagwasan

dari institusional dapat mengoptimalkan pengawasan kinerja manajamen

untuk menghindari adanya perilaku penyelewengan yang dilakukan

manajemen. Sehingga dengan adanya keterlibatan institusi dengan

perusahaan dapat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan

yang yang lebih baik.

Konsep ini sejalan dengan penelitian Putra dan Nuzula (2017),

Istigfarin dan Wirawati (2015), Nugrahanti dan Novia (2012), Darwis

(2009) menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh

positif terhadap profitabiltas perusahaan. Berdasarkan kajian teori

penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Page 79: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

62

H2 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas

3. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Profitabilitas

Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk

melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good

corporate governance. Peran komisaris ini diharapkan akan meminimalkan

permasalahan keagenan yang timbul antara dewan direksi dengan

pemegang saham. Sehingga apabila semakin banyak komisaris

independen, maka pengawasan akan semakin ketat danagency problem

semakin kecil.

Semakin banyak jumlah dewan komisaris independen, maka

semakin terlepas pula penyusunan laporan keuangan dari unsur

kepentingan pribadi sehingga laporan keuangan dapat disusun sedemikian

rupa dan mewakili kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Semakin tinggi

persentase dewan komisaris independen, maka diharapkan semakin tinggi

pula kinerja karyawan yang nantinya akan meningkatkan profitabilitas

perusahaan (Kusuma, 2015).

Konsep ini sejalan dengan penelitian Zahra dkk (2016) dan

Widyati (2013) menyebutkan dewan komisaris independen berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan kajian teori penelitian

terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Dewan komisaris berpengrauh positif signifikan terhadap

profitabilitas

Page 80: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

63

4. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas

Menurut teori keagenan asimetri information muncul karena

informasi yang disampaikan manajer kepada pemilik perusahaan

terkadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Adanya asimetri information ini dapat menimbulkan dua masalah salah

satunya adalah moral hazard. Moral hazard muncul ketika agen dan

manajer tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam

kontrak kerja (Jensen dan Meckling, 1976). Salah satunya adalah

kemungkinan kecurangan dalam menyusun laporan keuangan. Komite

audit merupakan komite penunjang dewan komisaris yang bertugas

membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa laporan keuangan

disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum, struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan

baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai

dengan standar audit yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit

dilaksanakan oleh manajemen (KNKG, 2006). Komite audit diukur

dengan jumlah anggota komite audit yang dimiliki perusahaan (Noviawan

dan Septiani, 2013 dalam Raja, 2016). Semakin banyak jumlah komite

audit yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan memberikan perlindungan

dan kontrol yang lebih baik terhadap proses akuntansi dan keuangan dan

pada akhirnya akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan (Anderson et al., 2004).

Page 81: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

64

Konsep ini sejalan dengan penelitian Hisamudin dan Yayang

(2011), serta Manik (2012). Maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H6 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas

5. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas

Pada bank syariah istilah Non Performing Loan diganti menjadi

Non Performing Financing (NPF) karena dalam bank syariah

menggunakan prinsip pembiayaan. NPF merupakan tingkat risiko yang

dihadapi bank. NPF adalah jumlah pembiayaan yang bermasalah dan ada

kemungkinan tidak dapat ditagih. Sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya NPF yang baik adalah dibawah

5%. NPF diukur dari rasio perbandingan antara kredit bermasalah terhadap

total kredit yang diberikan. Semakin besar NPF akan memperkecil

keuntungan/profitabilitas bank karena dana yang tidak dapat ditagih

mengakibatkan bank tidak dapat melakukan pembiayaan pada aktiva

produktif lainnya. Hal ini mengakibatkan pendapatan bank menjadi

berkurang sehingga profitabiltas perbankan akan terganggu. Jadi, NPF

memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Konsep ini sejalan dengan Almunawwaroh dan Marliana (2018),

Simatupang dan Franzlay (2016), serta Riyadi dan Yulianto (2014) maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5 : NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas bank

syariah

Page 82: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

65

6. Pengaruh ISR terhadap Non Performing Financing (NPF)

Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

(PBI) No. 7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, yang

mengatur bahwa penilaian terhadap prospek usaha sebagai unsur kualitas

kredit, meliputi penilaian terhadap upaya yang dilakukan debitur dalam

rangka memelihara lingkungan hidup. Ketentuan tersebut merupakan

tindak lanjut amanat dalam penjelasan Pasal 8 Undang-Undang No. 7

Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang No. 10 Tahun 1998 berkaitan dengan pemberian kredit atau

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Dengan begitu diharapkan dalam

pemberian kredit untuk pembiayaan proyek-proyek, bank juga

memperhatikan syarat-syarat sosial dan lingkungan hidup dari proyek

yang akan dibiayai (PBI No. 7/2/2005).

Dalam menjalankan aktivitas bank sesuai syariat Islam, perlu

adanya intensi manajemen untuk melakukan aktivitas ekonomi yang

dianjurkan oleh Islam. Begitu juga dengan pengungkapan kegiatan sosial

yang telah di lakukan. ISR akan membuat pemangku kepentingan

memperhatikan kontribusi sosial dan lingkungan apa yang telah di berikan

oleh bank syariah kepada masyarakat. Maka bank harus memperhatikan

kepada siapa pembiayaan akan disalurkan agar tidak menimbulkan risiko

pembiayaan yang tidak dapat ditagih. Berdasarkan uraian tersebut, maka

dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H6 : ISR berpengaruh negatif signifikan signifikan terhadap NPF

Page 83: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

66

7. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Non Performing Financing

(NPF)

Kepemilikan institusional dapat didefinisikan merupakan bagian

dari mekanisme corporate governance pada perusahaan. Kepimilikan

institusional juga merupakan pencegahan manipulasi konflik keagenan

maka perlunya meminimalisir risiko kredit pada perbankan. Menurut

Annisa dan Wardhani (2013) dalam Rismawati dan Utami (2018) suatu

kepemilikan yang memiliki risiko kredit yang lebih rendah karena adanya

pemegang saham yang besar yang dapat mengawasi institusional yang

lebih ketat. Sehingga apabila kepemilikan institusional telah berjalan

dengan baik maka risiko kredit perbankan akan menurun atau juga tidak

terjadi masalah-masalah keagenan yang menimbulkan konflik. Hal ini

sesuai dengan hipotesis “bad luck” yang dijelaskan oleh Berger & Young

(1097) dalam Rismawati dan Utami (2018) dimana NPL yang meningkat

disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang tidak dapat di control oleh

manajemen seperti kondisi perekonomian yang menurun.

Konsep ini sejalan dengan penelitian Rismawati (2018) dan Ardana

(2019) yang menyebutkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh

negatif terhadap resiko kredit. Berdasarkan kajian teori penelitian

terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H7 : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap

NPF

Page 84: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

67

8. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Non Performing

Financing (NPF)

Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris

yang terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau bertindak semata-mata untuk kepentingan

perseroan. Dewan komisaris independen berperan sebagai penyeimbang

dalam pengambilan keputusan dewan komisaris (Aprianingsih, 2016).

Menurut Pathan, et al (2007), peran dewan komisaris independen

sangat diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan telah

melaksanakan kaidah-kaidah corporate governance. Dewan komisaris

independen juga memiliki peran sebagai penengah jika terjadi perselisihan

di antara manajemen serta memberikan masukan-masukan demi kinerja

lebih baik. Semakin banyak jumlah dewan komisaris independen dalam

perusahaan akan mewujudkan good corporate governance yang berimbas

pada kegiatan operasional yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi ukuran komisaris indepedenden maka tingkat

pengawasan semakin tinggi sehingga pinjaman bermasalah semakin dapat

ditekan dan diharapkan semakin menurun. Berdasarkan konsep tersebut

maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H7 : Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif signifikan

terhadap NPF

Page 85: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

68

9. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Non Performing Financing

(NPF)

Penelitian sebelumnya yang meneliti pengaruh ukuran komite audit

terhadap pinjaman bermasalah yaitu Stefanelli dan Matteo (2012) dalam

Widiastuty (2018) mengatakan bahwa komite audit berperan penting

dalam memantau kualitas portofolio pinjaman bank. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ukuran komite audit maka

tingkat pengawasan semakin tinggi sehingga pinjaman bermasalah

semakin dapat ditekan. Menurut Mutmainah (2018) komite audit

merupakan organ penting yang memastikan terlaksananya prinsip check

and balance. Komite ini bertugas sebagai fasilitator dalm Dewan

Komisaris untuk memastikan laporan keuangan, disajikan secara wajar dan

struktur pengendalian internal bank telah cukup unutk menjaga agar

manajemen menjalankan praktik perbankan yang sehat sesuai dengan

prinsip kehati-hatian. Semakin efektif komite audit menjalankan fungsinya

diduga dapat menekan besarnya risiko pembiayaan bank.

Konsep ini sejalan dengan Widiastuty (2018) dan Mutaminah

(2017) yang menyatakan bahwa ukuran komite audit tidak memiliki

pengaruh negatif terhadap NPF. Maka dapat diambil hipotesis sebagai

berikut:

H9 : Ukuran Komite Audit berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF

Page 86: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

69

10. Pengaruh ISR terhadap Profitabilitas dengan NPF sebagai Variabel

Intervening

Menurut (Setiani, 2009) tanggng jawab perusahaan sebenarnya

adalah menyediakan keuntungan ekonomis, tetapi perusahaan sebaiknya

memperhatikan masalah-masalah sosial sekitarnya yang dapat

menghambat kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

Kegiatan operasional bank sebenarnya cukup banyak, mulai dari

mendepositkan uang masyarakat, sampai memberikan kredit kepada

masyarakat yang membutuhkan. Kredit inilah yang merupakan kegiatan

utama bank karena kredit merupakan aktivitas bank yang paling besar.

Karena itu juga, masalah kredit ini dianggap sangat penting dalam industri

perbankan.

Dengan adanya pelaporan sosial dan lingkungan ini sangat penting

bukan hanya bagi perusahaan yang bersangkutan tetapi juga bagi bank

dalam menghindari risiko sosial dan lingkungan dari nasabah atau calon

debitur yang dapat membuat risiko tak tertagih semakin besar. Dari uraian

tersebut, amka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H10 : Non Performing Financing (NPF) memediasi pengaruh ISR terhadap

profitabilitas

11. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas dengan NPF

sebagai Variabel Intervening

Kepemilikan institusional merupakan suatu alat yang dapat

digunakan untuk mengurangi agency konflik. Dengan tingkat kepemilikan

Page 87: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

70

institusional yang tinggi maka akan menimbulkan usaha pengawasan yang

lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi

perilaku oportunistik yang dilakukan oleh pihak manajer serta dapat

meminimalisir tingkat penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan

oleh pihak manajemen yang akan menurunkan keuntungan perusahaan.

Semakin banyak saham yang dimiliki oleh institusi maka akan semakin

baik pula tingkat keuntungan dan kinerja perusahaan. Sehingga apabila

kepemilikan institusional dalam perusahaan telah berjalan dengan baik dan

sesuai dengan prinsip-prinsip corporate governance maka risiko

pembiayaan perbankan syariah akan menurun dan akan memperbaiki

tingkat pengembalian pembiayaan dalam perbankan dengan tetap

mengedepankan prinsip syariah.

Menurut Rismawati (2018), GCG yang baik dapat mengurangi

risiko pembiayaan yang ada pada bank, sehingga apabila perusahaan

melaksanakan tanggung jawab perusahaan dengan adanya prinsip-prinsip

corporate governance, maka tingkat kesehatan bank akan meningkat. Dari

uraian diatas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H11 : Non Performing Financing (NPF) memediasi pengaruh Kepemilikan

Institusional terhadap profitabilitas

12. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap profitabilitas dengan NPF

sebagai variabel intervening

Mekanisme tata kelola yang efektif dalam perusahaan ditunjukkan

melalui mekanisme monitoring internal (komposisi dewan direksi,

Page 88: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

71

komposisi dewan komisaris, keberadaan dan efektivitas komite audit) dan

mekanisme monitoring eksternal (proporsi komisaris independen, struktur

kepemilikan, kualitas audit dan ancaman pengambilalihan perusahaan)

sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan tersebut

(Setyawaty, 2016). Salah satu tugas atau peran dari dewan komisaris

independen adalah mengawasi tata kelola perusahaan apakah sudah

berjalan secara efektif atau belum serta sebagai penyeimbang dalam

pengambilan keputusan dewan komisaris. Termasuk dalam hal

pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung risiko. Sehingga

dengan adanya dewan komisaris independen maka risiko-risiko akan dapat

dikurangi atau bahkan dihilangkan termasuk dalam hal pembiayaan

bermasalah (NPF). Sehingga semakin banyak jumlah dewan komisaris

independen maka akan semakin kecil tingkat NPF. Dengan tingkat NPF

yang kecil maka akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank.

Berdasarkan pada uraian di atas makahipotesis keempat dalam penelitian

ini yaitu:

H11 : Non Performing Financing (NPF) memediasi pengaruh Dewan

Komisaris Independen (GCG) terhadap profitabilitas

13. Pengaruh komite audit terhadap profitabilitas dengan NPF sebagai variabel

intervening

BAPEPAM menerbitkan Surat Edaran (SE-03/PM/2000) yang

menghimbau agar emiten dan perusahaan publik mempunyai komite audit.

Tugas komite audit adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan

Page 89: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

72

komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses pelaporan

keuangan, manjemen risiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari

corporate governance di perusahaan-perusahaan.

Peran komite audit yang sangat penting ini dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dengan peningkatan kinerja

perusahaan maka diharapkan profitabilitas perusahaan dapat naik.

Sehingga apabila jumlah komite audit dalam perusahaan sesuai dengan

Peraturan Bank Indonesia maka pengawasan terhadap pelaporan keuangan

bank akan lebih baik yang nantinya dapat meminimalisir terjadinya

pembiyaan bermasalah. Maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H13 : Non Performing Financing (NPF) memediasi pengaruh ukuran

komite audit terhadap profitabilitas

Page 90: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

76

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan memperoleh bukti empiris pengaruh 4

variabel independen yaitu ISR, kepemilikan institusional, dewan komisaris

independen dan ukuran komite audit terhadap variabel dependen yaitu

profitabilitas dengan variabel intervening yaitu Non Performing Financing

(NPF) pada Bank Umum Syariah (BUS) periode 2014-2018.

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif-

kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk

memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara

sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu

(Zuriah, 2006: 47). Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi (Sujarweni, 2015: 39).

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan

waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan di amati/diteliti. (Supardi,

2015). Dan sampel merupakan penelitian yang dilakukan dengan

mengambil sebagian dari anggota populasi yang mewakili populasi itu

sendiri (Supardi, 2005). Pengambilan sampel agar menggambarkan

Page 91: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

77

keadaan populasi yang sebenarnya, diperlukan metode pengumpulan

sampel yang tepat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada

karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dangan

karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ruslan, 2010:

157). Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan

tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan

kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan

yaitu:

1) Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar dalam statistik perbankan

syariah yaitu OJK sampai dengan Desember 2018.

2) Bank Umum Syariah yang telah mempublikasikan laporan tahunan

minimal mulai Januari 2014 – Desember 2018.

3) Bank Umum Syariah yang mengungkapkan informasi mengenai

tanggung jawab sosial perusahaan, dan mekanisme good corporate

governance pada laporan tahunan.

Berdasarkan kriteria sampel di atas, dalam penelitian ini dapat diambil

sampel 11 Bank Umum Syariah (BUS) yaitu:

Tabel 3.1 Sampel Bank Umum Syariah

No Nama Bank Umum Syariah Kode

1 Bank Muamalat Indonesia BMI

2 Bank Central Asia Syariah BCAS

3 Bank Mega Syariah Indonesia BMSI

4 Bank Negara Indonesia Syariah BNIS

Page 92: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

78

5 Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS

6 Bank Syariah Mandiri BSM

7 Bank Syariah Bukopin BSB

8 Bank Victoria Syariah BVS

9 Panin Bank Syariah PBS

10 Maybank Syariah MS

11 Bank Jabar Banten Syariah BJBS

Sumber: data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan uraian diatas jumlah Bank Umum Syariah selama

penelitian dilakukan yaitu 14 bank syariah. Sedangkan setelah dilakukan

purposive sampling hanya 11 bank syariah yang memenuhi kriteria-

kriteria tertentu yang dibutuhkan penulis. Jadi sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 11 bank syariah dengan periode 5 tahun

yaitu 2014-2018 sehingga datanya menjadi 55.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan

oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat

dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu (Ruslan, 2010: 138).

Dalam penelitian ini, data diperoleh dari laporan keuangan dan

laporan tahunan Bank Umum Syariah periode 2014-2018. Data-data yang

dibutuhkan dapat diperoleh dari situs web www.ojk.go.id dan situs web

bank syariah terkait.

Page 93: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

79

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel dependen

Variabel dependen yaitu variabel yang terikat dan dipengaruhi oleh

variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah profitabilitas yaitu ROA. ROA digunakan unutk

mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan

(laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, Semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan

semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan

aset. ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Kasmir,

2015).

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 x 100%

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel bebas dan mempengaruhi

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

ISR, Kepemilikan Insitusional, Dewan Komisaris Independen dan

Ukuran Komite Audit.

a. Islamic Social Reporting (ISR)

Variabel pertama dalam penelitian ini adalah ISR. Indeks ISR

diukur menggunakan metode content analysis (analisis isi) untuk

mengidentifikasi jenis pengungkapan ISR dengan cara membaca

dan menganalisis laporan tahunan perusahaan. Analisis isi adalah

Page 94: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

80

suatu metode analisa data melalui teknik observasi dan analisa

terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen.

Langkah menggunakan isi yaitu dengan pemberian nilai

(scoring) berdasarkan indeks ISR yang terdiri dari 6 indikator

yang dikembangkan menjadi 48 item pernyataan, yaitu nilai 0

untuk setiap item yang tidak diungkapkan dan nilai 1 untuk setiap

item yang diungkapakan. Setelah pemberian nilai (scoring) pada

indeks ISR selesai dilakukan, maka besarnya disclosure level

dapat ditentukan dengan rumus berikut:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐼𝑆𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑑𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diukur sesuai persentase kepemilikan

saham oleh institutsi perusahaan. Kepemilikan institusional

dilihat dari besarnya persentase kepemilikan saham oleh institusi

oleh seluruh sahama. Indikator yang digunakan untuk mengukur

kepemilikan institusional adalah persentase saham perusahaan

yang dimiliki oleh perusahaan lain (Veronica, 2005 dalam

Lamora dan Kamaliah, 2013).

c. Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris

yang terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya

dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan

bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi

Page 95: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

81

kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak

semata-mata untuk kepentingan perseroan. Dewan komisaris

independen berperan sebagai penyeimbang dalam pengambilan

keputusan dewan komisaris (Aprianingsih, 2016 dalam Safitrie

2018)

𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠

d. Ukuran Komite Audit

Komite audit bertanggungjawab mengawasi proses pelaporan

keuangan. Komite audit juga menghubungkan para pemegang

saham dan komisaris dengan manajemen dalam usaha menangani

pengendalian. Paling tidak terdapat satu anggota komisaris

independen sebagai ketua komite audit, dan dua orang dari luar

perusahaan sebagai anggota komite audit. Komite audit dalam

suatu perusahaan dapat diukur dari jumlah anggota komite audit

(Oemar, 2014:386).

3. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi atau

untuk memediasi hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah NPF yang

mempengaruhi hubungan pengungkapan ISR dan mekanisme GCG

terhadap profitabilitas.

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengcover risiko

Page 96: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

82

kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. (Suhartik &

Kusumaningtyas, 2013). Adapun rumus yang digunakan untuk

mengukur Non Performing Finance (NPF), yaitu (Suhartatik &

Kusumaningtyas, 2013) :

𝑁𝑃𝐹 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

E. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,

dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik

(Ariyoso, dalam Setyaningrum, 2017:68-69).

Sedangkan Menurut Winarno (2015: 78) uji stasioneritas

digunakan untuk menguji data time series agar data yang digunakan

bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan keragaman

konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji yang digunakan adalah

uji Unit Root Test yang dikembangkan oleh Dickey-fuller.

Pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai Prob*<0.005

dengan demikian menunjukkan data stasioner nilai Prob*>0.005 maka

data tidak stasioner.

2. Alat Analisis

Analisis dan pembahasan ini akan menunjukkan hasil dari analisis

data berdasarkan pengamatan variabel bebas maupun variabel

intervening yang digunakan dalam model analisis regresi linear

Page 97: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

83

berganda, yang artinya merupakan perluasan regresi sederhana jika

jumlah dari variabel bebas lebih dari satu (Rosyida dan Yusrina:

2017). Selain menggunakan regresi liner berganda juga menggunakan

Path Analysis. Hubungan antar variabel dapat digambarkan dengan

persamaan sebagai berikut:

Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β1X1*Z+β2X2 *Z+β3X3*Z+β4X4*Z+e (1)

Z =α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+e (2)

Keterangan:

Y = Profitabilitas

α = Konstanta

β = Koefisien regresi berganda

X1 = ISR

X2 = Kepemilikan Institusioanl

X3 = Dewan Komisaris Independen

X4 = Ukuran Komite Audit

Z = NPF

e = Variabel lain di luar model

3. Uji Statistik

Hasil analisis regresi menggunakan eviews jika angka signifikansi

< ɑ (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Page 98: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

84

a. Koefisien Determinan (R2)

Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi antara nol dan satu (Ghozali, 2013: 97).

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bagaimana tingkat

hubugan variabel antara variabel independen, atau sejauh mana

kontribusi variabel mempengrauhi dependen (Bawono, 2006: 92).

Ciri-ciri nilai R2 adalah:

1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai

dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).

2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan varaibel dependen.

3) Nilai 1 menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sempurna

antara variabel independen dan variabel dependen.

b. Uji Ftest (Secara Serempak)

Uji F dilakukan untuk memperlihatkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2013: 98). Uji F dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui seberapa jauh variabel independen secara bersama-

sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91).

Page 99: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

85

c. Uji Ttest (Secara Individu)

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara

individual dalam menerangkan variasi dependen. Dalam pengujian

ini, kita melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya

lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima atau

dikatakan signifikan. Namun jika nilai signifikansi lebih besar dari

0,05 maka hipotesinya ditolak atau tidak signifikan.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi

normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. (Ghozali, 2013:160).

Salah satu pengujian dalam Eviews untuk melakukan pengujian

asumsi normalitas data tersebut dilakukan dnegan menggunakan

pengujian Jarque Berra (JB). Jarque Berra (JB) adalah uji statistic

untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini

mengukur perbedaan skewness dan kuortosis data, diabndingkan

dengan apabila datanya bersifat normal, dengan kriteria jika:

1) Jika nilai JB tidak signifikan lebih kecil ddari 2 maka

berdistribusi normal.

Page 100: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

86

2) Bila probabilitas lebih besar dari 5% bila menggunakan tingkat

signifikansi ini maka data berdistribusi normal (hipotesis

nolnya adalah data berdistribusi normal).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi

dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui beberapa model

pengujian. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian Durbin

Watson (Uji DW) dengan kriteria du < 4-du (Ghozalli, 2013: 110).

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan situasi dimana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Masalah

yang serius dalam uji ini dapat mengakibatkan berubahnya tanda

dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Dalam uji ini

menggunakan auxiliary regresi ini dapat digunakan untuk

mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen

yang secara bersama-sama (misalnya X2, X3 dan X4)

mempengaruhi satu variabel independen yang lain (misalnya X1).

Kita harus menjalankan beberapa regresi, masing-masing dengan

Page 101: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

87

memberlakukan satu variabel independen (misalnya X1) sebagai

variabel independen lainnya tetap diperlakukan sebagai variabel

independen.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah

dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Cara

mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas pada

penelitian ini dengan menggunakan uji glejser. Jika signifikansi

dari probability < 0,05 maka model tersebut mengandung

heteroskedastisitas, dan apabila signifikansi dari prob*R > 0,05

maka model tersebut tidak mengandung heteroskeastisitas.

5. Analisis Jalur (Path Analisys)

Analisis jalur adalah suatu metode untuk mendekomposisi

korelasi-korelasi antara beberapa variabel menjadi beberapa bagian.

Berbeda halnya dengan korelasi biasa, yang hanya menyatakan suatu

tren (belum tentu sebab akibat), maka pada analisis jalur akan dilihat

hubungan sebab akibat antar variabel. Karena itu, metode ini termasuk

dalam salah satu analisis konfirmatori, yaitu untuk mengecek

kebenaran suatu teori tertentu, apakah teori tersebut didukung oleh

data atau tidak (Abdullah dan Susanto, 2015).

Untuk menguji apakah NPF dapat menjadi variabel intervening

dalam pengaruh ISR dan Mekanisme GCG terhadap Profitabilitas,

Page 102: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

88

maka digunakan metode Path Analisys. Path Analisys merupakan

teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab

akibat yang inheren antar variabel yang didudun berdasarkan

berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefisien jalur

sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh variabel

independen exogenous terhadap variabel dependen endogenous

(Sarwono, 2011: 287). Retherford (dalam Ghozali, dalam Noor, 2014:

81), analisis jalur merupakan suatu teknik untuk menganalisis

hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi linier berganda jika

variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen tidak hanya secara

langsung tetapi juga secara tidak langsung.

H. Software yang digunakan

Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eviews 9.

Eviews adalah program computer yang digunakan untuk mengolah

data statistik dan data ekonometrika. Program ini dapat dijalankan

pada sistem operasi MS Windows, sejak versi XP atau sesudahnya,

baik versi 32 maupun 64 bit. Eviews merupakan kelanjutan dari

program Micro TSP, yang dikeluarkan pada tahun 1981. Prohram

Eviews dibuat oleh QMS (Quantitative Micro Software) yang

berkedudukan di Irvine, Clifornia, Amerika Serikat. Alamat situsnya

ada di www.eviews.com. Kini QMS sudah diambil alih oleh

perusahaan lain, yaitu HIS Glbal, Inc pada tahun 2010 lalu (Winarno,

2015).

Page 103: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

89

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum

Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan rentang

waktu dari tahun 2014-2018. Bank Umum Syariah yang menjadi objek

penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dengan beberapa

kriteria. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari alamat

website masing-masing Bank Umum Syariah pada Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Selain itu, data yang disajikan lengkap sesuai dengan penelitian ini.

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh Pengungkapan ISR dan

Mekanisme GCG terhadap Profitabilitas yang diwakili dengan rasio

Return on Asset (ROA) dengan menggunakan Non Performing Financing

(NPF) sebagai variabel intervening.

Setelah dilakukan purposive sampling, dari 14 Bank Umum

Syariah diperoleh sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS) yang

memenuhi kriteria. Diantaranya Bank Muamalat Indonesia, Bank Central

Asia, Bank Mega Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia Syariah,

Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah

Bukopin, Bank Victoria Syariah, Panin Bank Syariah, Maybank Syariah,

Bank Jabar Banten Syariah.

Dari 11 bank tersebut, yang tidak termasuk kriteria adalah Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Syariah karena bank tersebut tidak

Page 104: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

90

menerbitkan laporan tanggung jawab sosialnya, Bank Aceh Syariah

menjadi bank syariah mulai tahun 2016 dan BPD Nusa Tenggara Barat.

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Statistik

Deskriptif

Observasi Mean Median Maximum Minimum Standar

Deviasi

ROA 55 0.003091 0.590000 6.860000 -20.13000 3.969697

ISR 55 0.753636 0.753636 0.880000 0.560000 0.076675

KI 55 0.646909 0.170000 4.550000 0.010000 0.964371

DKI 55 0.597273 0.600000 1.000000 0.250000 0.148529

KA 55 3.945455 4.000000 7.000000 2.000000 1.311180

NPF 55 3.577455 3.450000 22.04000 0.000000 3.605455

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Pada tabel 4.1 diatas, terdapat 55 data observasi dari 11 bank

umum syariah periode 2014-2018 di Indonesia. Variabel dependen ROA

menunjukkan nilai rata-rata 0.003091 dengan standar deviasi 3.969697,

nilai ROA maximum sebesar 6.860000 dan nilai minimum -20.13000.

Variabel independen ISR menunjukkan nilai rata-rata 0.753636 dengan

standar deviasi 0.076675, nilai ISR maksimum sebesar 0.880000 dan

nilai minimum 0.560000. Variabel independen KI menunjukkan nilai

rata-rata 0.646909 dengan standar deviasi 0.964371, nilai maksimum KI

sebesar 4.550000 dan nilai minimum 0.010000. Variabel independen

DKI menunjukkan nilai rata-rata 0.597273 dengan standar deviasi

0.148529, nilai maksimum DKI sebesar 1.000000 dan nilai minimum

0.250000. Variabel independen KA menunjukkan rata-rata 3.945455

dengan standar deviasi 1.311180, nilai maksimum KA sebesar 7.000000

dan nilai minimum 2.000000. Variabel intervening NPF menunjukkan

nilai rata-rata 3.577455 dengan standar deviasi 3.605455, nilai NPF

maksimum 22.04000 dan nilai minimum sebesar 0.000000.

Page 105: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

91

B. Uji Stasioner

Menurut Winarno (2015: 78) uji stasioneritas digunakan untuk

menguji data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak

mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi

fluktuasi periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji

Levin, Lin and Chu pada tingkat level. Berdasarkan data dari laporan

keuangan tahunan Bank Umum Syariah periode 2014-2018, maka hasil uji

stasioner adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas Tingkat Level

No. Variabel Prob* Keterangan

1. ROA (Y) 0.0000 Data Stasioner

2. ISR (X1) 0.0000 Data Stasioner

3. KI (X2) 0.0006 Data Stasioner

4. DKI (X3) 0.0127 Data Stasioner

5. KA )X4) 0.0000 Data Stasioner

6. NPF(Z) 0.0005 Data Stasioner

Sumber: data sekunder yang diolah, 2019

C. Analisis Data

1. Uji Regresi

Uji regresi dapat dilakukan jika data yang diteliti bersifat stasioner.

Setelah data memenuhi uji stasioner, maka harus dilakukan pemilihan

model regresi yang tepat dengan cara spesifikasi model regresi.

Berikut merupakan hasil spesifikasi model uji regresi.

a. Estimasi Variabel Y (Profitabilitas)

1) Estimasi Common Effect Model

Tabel 4.3 Hasil Uji Common Effect Model Variabel Y Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 14:17

Sample: 2014 2018

Page 106: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

92

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.128833 6.291791 0.338351 0.7365

X1 -0.260049 7.616859 -0.034141 0.9729

X2 0.194170 0.549306 0.353482 0.7252

X3 -1.212445 3.639869 -0.333101 0.7405

X4 0.105649 0.426434 0.247751 0.8054

Z -0.488628 0.143457 -3.406096 0.0013 R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Akaike info criterion 5.559479

Sum squared resid 672.3330 Schwarz criterion 5.778461

Log likelihood -146.8857 Hannan-Quinn criter. 5.644161

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

2) Estimasi Fixed Effect Model

Tabel 4.4 Hasil Uji Fixed Effect Model Variabel Y Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 14:18

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.723352 14.46816 0.188231 0.8517

X1 -0.922554 16.97839 -0.054337 0.9569

X2 0.007102 0.829959 0.008557 0.9932

X3 2.121678 4.476492 0.473960 0.6382

X4 -0.163506 0.916829 -0.178339 0.8594

Z -0.741225 0.212692 -3.484968 0.0012 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.346908 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.095718 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.774933 Akaike info criterion 5.732689

Sum squared resid 555.7545 Schwarz criterion 6.316640

Log likelihood -141.6489 Hannan-Quinn criter. 5.958508

F-statistic 1.381061 Durbin-Watson stat 2.369186

Prob(F-statistic) 0.204820

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Page 107: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

93

3) Estimasi Random Effect Model

Tabel 4.5 Hasil Uji Random Effect Model Variabel Y Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/13/19 Time: 14:20

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.128833 6.411938 0.332011 0.7413

X1 -0.260049 7.762309 -0.033502 0.9734

X2 0.194170 0.559795 0.346859 0.7302

X3 -1.212445 3.709375 -0.326860 0.7452

X4 0.105649 0.434577 0.243109 0.8089

Z -0.488628 0.146196 -3.342273 0.0016 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 3.774933 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Sum squared resid 672.3330

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365 Unweighted Statistics R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Sum squared resid 672.3330 Durbin-Watson stat 1.947239

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Setelah melakukan tiga model regresi seperti diatas

dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, pemilihan model regresi

data panel dengan Chow test (Uji F), uji Hausman, dan uji

Lagrange Multiplier.

Page 108: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

94

b. Hasil Uji Data Panel Variabel Y (Profitabilitas)

1) Uji Chow

Tabel 4.6 Hasil Uji Chow Variabel Y

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.818088 (10,39) 0.6134

Cross-section Chi-square 10.473487 10 0.4000

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Dari hasil uji Chow dapat diperhatikan bahwa nilai Cross

section Chi-Square, jika nilainya > 0.05 maka model CE yang

dipilih. Hasil uji diatas menunjukan nilai Probabilitas 0.0000 >

0.05 sehingga dapat disimpulkan pada uji Chow menggunakan

Common Effect.

2) Uji Hausman

Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman Variabel Y

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.664487 5 0.5987 Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Dari hasil uji hausman daiatas dapat diperhatikan bahwa nilai

Cross section random sebesar 0.5987 nilai probability > 0.05 maka

Page 109: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

95

dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang baik

digunakan adalah model Random Effect.

3) Uji Lagrange

Tabel 4.8 Hasil Uji Lagrange Variabel Y

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives Test Hypothesis

Cross-section Time Both Breusch-Pagan 0.692152 0.838633 1.530785

(0.4054) (0.3598) (0.2160)

Honda -0.831957 -0.915769 -1.235829

-- -- --

King-Wu -0.831957 -0.915769 -1.218666

-- -- --

Standardized Honda -0.176884 -0.720652 -4.240738

-- -- --

Standardized King-Wu -0.176884 -0.720652 -3.939908

-- -- --

Gourierioux, et al.* -- -- 0.000000

(>= 0.10)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Dari hasil uji lagrange daiatas dapat diperhatikan bahwa

nilai Cross section sebesar 0.4054. nilai probability > 0.05

maka dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang

baik digunakan adalah model Common Effect.

Berdasarkan 3 uji diatas, uji Chow dan uji Lagrange

memilih model Common Effect, jadi dapat disimpulkan

bahwa model Common Effect dalam regresi data panel baik

untuk digunakan lebih lanjut.

Page 110: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

96

c. Estimasi Variabel Z (NPF)

1) Estimasi Common Effect

Tabel 4.9 Hasil Uji Common Effect Model Variabel Z

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 13:34

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.623014 1.728903 0.938754 0.3526

X1 -1.208722 2.110318 -0.572767 0.5695

X2 -0.545877 0.148265 -3.681771 0.0006

X3 0.029668 0.994258 0.029840 0.9763

X4 0.138022 0.116728 1.182421 0.2429 R-squared 0.247740 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.185052 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 1.011181 Akaike info criterion 2.949702

Sum squared resid 49.07934 Schwarz criterion 3.135579

Log likelihood -73.16712 Hannan-Quinn criter. 3.021182

F-statistic 3.951929 Durbin-Watson stat 0.812718

Prob(F-statistic) 0.007491

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

2) Estimasi model Fixed Effect

Tabel 4.10 Hasil Uji Fixed Effect Model Variabel Z Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 13:28

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.997034 2.282609 -0.436796 0.6647

X1 2.316529 2.666733 0.868677 0.3905

X2 0.094521 0.127985 0.738536 0.4647

X3 0.840509 0.663304 1.267154 0.2128

X4 -0.104641 0.139846 -0.748254 0.4589 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

Page 111: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

97

R-squared 0.801845 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.728840 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.583279 Akaike info criterion 1.993029

Sum squared resid 12.92814 Schwarz criterion 2.550659

Log likelihood -37.81527 Hannan-Quinn criter. 2.207467

F-statistic 10.98350 Durbin-Watson stat 2.011965

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

3) Estimasi Model Random

Tabel 4.11 Hasil Uji Random Effect Model Variabel Z

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/15/19 Time: 13:38

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.516085 1.822299 -0.283205 0.7782

X1 1.476779 2.181135 0.677069 0.5016

X2 -0.051819 0.119616 -0.433209 0.6668

X3 0.695814 0.642767 1.082529 0.2844

X4 -0.013249 0.117795 -0.112476 0.9109 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.781738 0.6424

Idiosyncratic random 0.583279 0.3576 Weighted Statistics R-squared 0.025856 Mean dependent var 0.293234

Adjusted R-squared -0.055322 S.D. dependent var 0.608807

S.E. of regression 0.623463 Sum squared resid 18.65789

F-statistic 0.318513 Durbin-Watson stat 1.404083

Prob(F-statistic) 0.864201 Unweighted Statistics R-squared 0.016489 Mean dependent var 0.904836

Sum squared resid 64.16670 Durbin-Watson stat 0.408268

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Page 112: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

98

Setelah melakukan tiga model regresi seperti diatas

dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, pemilihan model regresi

data panel dengan Chow test (Uji F), uji Hausman, dan uji

Lagrange Multiplier.

d. Hasil Uji Data Panel Variabel Z (NPF)

1) Uji Chow

Tabel 4.12 Hasil Uji Chow Variabel Z

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 10.626011 (10,38) 0.0000

Cross-section Chi-square 70.703689 10 0.0000

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Dari hasil uji Chow dapat diperhatikan bahwa nilai Cross

section Chi-Square, jika nilainya < 0.05 maka model FE yang

dipilih. Hasil uji diatas menunjukan nilai Probabilitas 0.0000 <

0.05 sehingga dapat disimpulkan pada uji Chow menggunakan

Fixed Effect.

2) Uji Hausman

Tabel 4.13 Hasil Uji Hausman Variabel Z

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 6.548545 4 0.1618

Page 113: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

99

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Dari hasil uji hausman di atas dapat diperhatikan bahwa nilai

Cross section random sebesar 0.1618 nilai probability > 0.05 maka

dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang baik

digunakan adalah model Random Effect.

3) Uji Lagrange

Tabel 4.14 Hasil Uji Lagrange Variabel Z

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives Test Hypothesis

Cross-section Time Both Breusch-Pagan 32.53606 2.574687 35.11075

(0.0000) (0.1086) (0.0000)

Honda 5.704039 -1.604583 2.898753

(0.0000) -- (0.0019)

King-Wu 5.704039 -1.604583 1.705339

(0.0000) -- (0.0441)

Standardized Honda 7.376804 -1.444030 0.633994

(0.0000) -- (0.2630)

Standardized King-Wu 7.376804 -1.444030 -0.594279

(0.0000) -- --

Gourierioux, et al.* -- -- 32.53606

(< 0.01)

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Dari hasil uji lagrange diatas dapat diperhatikan bahwa

nilai Cross section sebesar 0.0000 nilai probability < 0.05 maka

dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang baik

digunakan adalah Random Effect Model.

Page 114: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

100

Berdasarkan 3 uji diatas, uji Hausman dan uji Lagrange

dalam penelitian ini menggunakan Random Effect Model,

namun dalam menguji normlaitas dengan menggunakan

Random Effect data tidak berdistribusi normal dan sulit untuk

disembuhkan, maka agar dapat melanjutkan ke uji berikutnya

variabel NPF dalam penelitian ini menggunakan Fixed Effect

Model.

2. Uji Statistik

Setelah menguji analisis regresi, kemudian diuji kebenaran

hipotesis yang telah ditetapkan untuk kemudian di interprestasikan

hasilnya.

a. Variabel Y (Profitabilitas)

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Variabel Y

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 19:42

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.128833 6.291791 0.338351 0.7365

X1 -0.260049 7.616859 -0.034141 0.9729

X2 0.194170 0.549306 0.353482 0.7252

X3 -1.212445 3.639869 -0.333101 0.7405

X4 0.105649 0.426434 0.247751 0.8054

Z -0.488628 0.143457 -3.406096 0.0013 R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Akaike info criterion 5.559479

Sum squared resid 672.3330 Schwarz criterion 5.778461

Log likelihood -146.8857 Hannan-Quinn criter. 5.644161

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365

Page 115: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

101

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

1) Uji ttest (uji secara individual)

Menurut Ghozali (2013: 98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas

secara individual dalam menerangkan variasi dependen.

Adapun penjelasan mengenai output regresi linier berganda

yang disajikan pada tabel 4.13, sebagai berikut:

a) ISR terhadap Profitabilitas

Variabel ISR menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = -0.260049 prob. 0.9729 > 0.05. Artinya

variabel ISR negatif tidak signifikan terhadap Profitabilitas

yang diukur dengan ROA.

b) KI terhadap Profitabilitas

Variabel KI menunjukkan pada koefisien alpha 5% nilai

Coefficient = 0.194170 prob. 0.7252 > 0.05. Artinya

variabel KI positif tidak signifikan terhadap ROA.

c) DKI terhadap Profitabilitas

Variabel DKI menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = -1.212445 prob. 0.7405 > 0.05. Artinya

variabel DKI negatif tidak signifikan terhadap ROA.

Page 116: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

102

d) KA terhadap Profitabilitas

Variabel KA menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 0.105649 prob. 0.8054 > 0.05. Artinya

variabel KA positif tidak signifikan terhadap ROA.

e) NPF terhadap Profitabilitas

Variabel NPF menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = -0.488628 prob. 0.0013 < 0.05. Artinya

variabel NPF negatif signifikan terhadap ROA.

2) Uji Ftest (uji simultan atau bersama-sama)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen. Adapun penjelasan mengenai uji F pada tabel 4.13

memiliki nilai koefisien 2.603669 dengan prob (F-statistic)

sebesar 0. 036365. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA.

3) Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji R2 dilakukan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pada tabel 4.13 diketahui bahwa nilai koefisien

determinasi untuk model regresi antara variabel independen

dan dependen pada adjusted R-square adalah 0.209911. Ini

berarti bahwa variasi independen dapat mempengaruhi sebesar

Page 117: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

103

20.9911% pada profitabilitas, sedangkan 79.0089%

profitabilitas dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak

disebutkan dalam penelitian ini.

b. Variabel Z (NPF)

Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Variabel Z

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 13:28

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.997034 2.282609 -0.436796 0.6647

X1 2.316529 2.666733 0.868677 0.3905

X2 0.094521 0.127985 0.738536 0.4647

X3 0.840509 0.663304 1.267154 0.2128

X4 -0.104641 0.139846 -0.748254 0.4589 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.801845 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.728840 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.583279 Akaike info criterion 1.993029

Sum squared resid 12.92814 Schwarz criterion 2.550659

Log likelihood -37.81527 Hannan-Quinn criter. 2.207467

F-statistic 10.98350 Durbin-Watson stat 2.011965

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

a. Uji ttest (uji secara individual)

Menurut Ghozali (2013: 98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas

secara individual dalam menerangkan variasi dependen.

Adapun penjelasan mengenai output regresi linier berganda

yang disajikan pada tabel 4.14, sebagai berikut:

Page 118: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

104

1) ISR terhadap NPF

Variabel ISR menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 2.316529 prob. 0.3905 < 0.05. Artinya

variabel ISR positif tidak signifikan terhadap NPF.

2) KI terhadap NPF

Variabel NPF menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 0.094521 prob. 0.4647 > 0.05. Artinya

variabel KI positif tidak signifikan terhadap NPF.

3) DKI terhadap NPF

Variabel DKI menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 0.840509 prob. 0.2128 > 0.05. Artinya

variabel DKI positif tidak signifikan terhadap NPF.

4) KA terhadap NPF

Variabel KA menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = -0.104641 prob. 0.8054 > 0.05. Artinya

variabel KA positif tidak signifikan terhadap NPF.

b. Uji Ftest (uji simultan atau bersama-sama)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen. Adapun penjelasan mengenai uji F pada tabel 4.14

memiliki nilai koefisien 10.98350 dengan prob (F-statistic)

sebesar 0.000000. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa variabel

Page 119: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

105

independen secara simultan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap NPF.

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji R2 dilakukan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pada tabel 4.14 diketahui bahwa nilai koefisien

determinasi untuk model regresi antara variabel independen

dan dependen pada adjusted R-square adalah 0.728840. ini

berarti bahwa variasi variabel independen dapat mempengaruhi

sebesar 72.8840% pada NPF, sedangkan 27,1160% ROA

dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak

dilakukan uji statistik Jarque-Bera. Residual berdistribusi normal

jika memiliki nilai signifikansi > 0, 05 (Ghozali, 2011).

1) Regresi Y (Profitabilitas)

Page 120: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

106

0

4

8

12

16

20

24

28

32

-20 -15 -10 -5 0 5

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018

Observations 55

Mean 8.07e-17

Median 0.385976

Maximum 5.298400

Minimum -19.28787

Std. Dev. 3.528542

Skewness -3.574200

Kurtosis 18.95063

Jarque-Bera 700.1554

Probability 0.000000

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Variabel Y

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan gambar 4.1 dapat terlihat bahwa nilai

probability Jraque-Bera sebesar 0,000000 < 0,05 dengan

demikian dapat disimpulkan data dalam variabel penelitian ini

tidak berdistribusi normal. Maka dari itu di transfaormasi

dalam bentuk log dan AR (3). Sehingga uji normalitas setelah

penyembuhan sebagai berikut:

0

1

2

3

4

5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2017 2018

Observations 16

Mean 0.051749

Median -0.098085

Maximum 1.629756

Minimum -1.478965

Std. Dev. 0.930730

Skewness 0.111452

Kurtosis 2.038798

Jarque-Bera 0.649065

Probability 0.722865

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Y

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan gambar 4.2 dapat terlihat bahwa nilai

probability Jraque-Bera sebesar 0,722865 > 0,05 dengan

Page 121: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

107

demikian dapat disimpulkan data dalam variabel penelitian ini

berdistribusi normal.

2) Regresi Z (NPF)

0

4

8

12

16

20

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018

Observations 53

Mean -1.68e-17

Median -0.009071

Maximum 1.086838

Minimum -1.775416

Std. Dev. 0.498616

Skewness -0.916872

Kurtosis 5.826829

Jarque-Bera 25.07249

Probability 0.000004

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Variabel Z

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Pada gambar 4.3, hasil yang diperoleh adalah nilai

probability Jarque- Bera sebesar 0.000004 < 0.05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel penelitian ini

tidak berdistribusi normal. Maka dari itu di transfaormasi

dalam bentuk log dan AR (2). Sehingga uji normalitas setelah

penyembuhan sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

14

-1.25 -1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75

Series: Standardized Residuals

Sample 2016 2018

Observations 31

Mean 2.67e-14

Median 0.054177

Maximum 0.746481

Minimum -1.022652

Std. Dev. 0.355047

Skewness -0.768079

Kurtosis 4.244573

Jarque-Bera 5.048790

Probability 0.080107

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel Z Setelah

Penyembuhan

Page 122: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

108

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Pada gambar diatas, hasil yang diperoleh adalah nilai

probability Jarque- Bera sebesar 0.080107 > 0.05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel penelitian ini

berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Autokorelasi pada penelitian ini diuji menggunakan

Durbin Watson (DW-Test) (Ghozalli, 2013: 110). Adapun hasil uji

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

1) Regresi Utama (Profitabilitas)

Tabel 4.17 Hasil Uji Autokolerasi Variabel Y

R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Akaike info criterion 5.559479

Sum squared resid 672.3330 Schwarz criterion 5.778461

Log likelihood -146.8857 Hannan-Quinn criter. 5.644161

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Dapat dilihat pada tabel 4.14 nilai Durbin Watson adalah

1.947239. Berdasarkan tabel DW dengan nilai signifikansi 0.05

atau 5 % yang mana nilai k = 5 (k = jumlah variabel independen

dan variabel dependen) dan n = 55 (n= sampel) didapatkan nilai dl

sebesar 1.3743 dan nilai dU sebesar 1.7681, dengan nilai 4-dU =

Page 123: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

109

2.2319 dan 4-dL = 2.6257. Berdasarkan hasil tersebut maka hasil

uji persamaan Autokolerasi 1 tidak terdapat gejala autokorelasi.

2) Regresi Z (NPF)

Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi Variabel Z

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.801086 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.727802 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.584394 Akaike info criterion 1.996851

Sum squared resid 12.97764 Schwarz criterion 2.554481

Log likelihood -37.91655 Hannan-Quinn criter. 2.211288

F-statistic 10.93124 Durbin-Watson stat 1.985920

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai Durbin Watson adalah

1.985920. Berdasarkan tabel DW dengan nilai signifikansi 0.05

atau 5 % yang mana nilai k = 4 (k = jumlah variabel independen

dan variabel dependen) dan n = 55 (n= sampel) didapatkan nilai

dL sebesar 1.4136 dan nilai dU sebesar 1.7240, dengan nilai 4-dU

= 2.276 dan 4-dL = 2.5864. Berdasarkan hasil tersebut maka hasil

uji persamaan Autokolerasi 2 tidak terdapat gejala autokorelasi.

0 dL dU DW 4-dU 4-Dl 4

1.3743 1.7681 1.947239 2.2319 2.6257

Page 124: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

110

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui nilai

koefisien determinasi setiap variabel dependen dengan variabel

independen lainnya (Winarno, 2015). Untuk mendeteksi adanya

hubungan antar variabel dalam penelitian ini dengan melihat

koefisien korelasi antara masing-masing variabel. Dalam penelitian

ini menggunakan uji auxiliary. Setelah uji auxiliary yang pertama

didapatkan hasil seperti tabel 4.16 berikut ini:

1) Regresi Y (Profitabilitas)

Tabel 4.19 Perbandingan Nilai R- squared Variabel Y

Persamaan R – squared R – squared

utama

Keterangan Kesimpulan

x1 c x2 x3 x4 z 0,255045 0,486256 r2 < R Tidak ada korelasi

x2 c x1 x3 x4 z 0,094521 0,486256 R2 < R Tidak ada korelasi

x3 c x1 x2 x4 z 0,130641 0,486256 R2 < R Tidak ada korelasi

x4 c x1 x2 x3 z 0,187231 0,486256 R2 < R Tidak ada korelasi

z c x1 x2 x3 x4 0,050200 0,486256 R2 < R Tidak ada korelasi

0 dL dU DW 4-dU 4-dL 4

1.4136 1.7240 1.985920 2.276 2.5864

Page 125: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

111

Berdasarkan tabel 4.16 nilai R2 variabel independen tidak

melebihi R2 dependen sehingga data pada penelitian ini tidak

mengalami multikolinieritas.

2) Regresi Z (NPF)

Tabel 4.20 Perbandingan Nilai R – squared Variabel Z

Persamaan R –

squared

R – squared

utama

Keterangan Kesimpulan

x1 c x2 x3 x4 0,843729 0,801845 r2 > R Ada korelasi

x2 c x1 x3 x4 0,586422 0,801845 R2 < R Tidak ada korelasi

x3 c x1 x2 x4 0,339884 0,801845 R2 < R Tidak ada korelasi

x4 c x1 x2 x3 0,812595 0,801845 R2 > R Ada korelasi

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa ada hubungan

korelasi yang tinggi pada X2 dan X3, sehingga dapat disimpulkan

data pada penelitian ini mengandung multikolinieritas, maka

penulis memutuskan untuk membuang beberapa variabel dengan

pertimbangan R2 tertinggi sehingga tidak ada gejala korelasi.

Setelah dilakukan beberapa percobaan akhirnya penulis

menemukan variabel-variabel yang tidak ada hubungan korelasi.

Diperoleh variabel yang tersisa yaitu X2 dan X3. Maka hasil

perbandingan R2 seperti tabel berikut ini:

Tabel 4.21 Perbandingan Nilai R – squared Setelah Disembuhkan

Persamaan R - squared R – squared

utama

Keterangan Kesimpulan

x2 c x1 x3 x4 0,574237 0,794833 R2 < R Tidak ada korelasi

x3 c x1 x2 x4 0,239671 0,794833 R2 < R Tidak ada korelasi

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, setelah melakukan penyembuhan

pada uji multikolinieritas, maka dapat dilihat bahwa nilai R2 tiap

Page 126: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

112

variabel bebas lebih kecil daripadanilai R2 regresi utama yaitu sebesar

0,794833. Sehingga dapat simpulkan bahwa data variabel dalam

penelitian ini tidak terdapat multikolinieritas.

d. Uji Hteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah

dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).

1) Regresi Y (ROA)

Tabel 4.22 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Y

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 20:45

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.046432 0.586867 -0.079118 0.9373

X1 0.367929 0.713318 0.515800 0.6084

X2 0.052616 0.051824 1.015272 0.3152

X3 0.269749 0.336915 0.800644 0.4274

X4 -0.043446 0.039459 -1.101058 0.2765

Z -0.008995 0.013638 -0.659566 0.5128 R-squared 0.084975 Mean dependent var 0.222693

Adjusted R-squared -0.012368 S.D. dependent var 0.339207

S.E. of regression 0.341298 Akaike info criterion 0.794148

Sum squared resid 5.474757 Schwarz criterion 1.017200

Log likelihood -15.04492 Hannan-Quinn criter. 0.879923

F-statistic 0.872946 Durbin-Watson stat 2.394194

Prob(F-statistic) 0.506471

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Prob* >

0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 127: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

113

2) Regresi Z (NPF)

Tabel 4.23 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Z

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 22:04

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.130919 0.210669 0.621442 0.5378

X2 -0.036516 0.070572 -0.517433 0.6077

X3 0.195575 0.343608 0.569179 0.5724 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.288092 Mean dependent var 0.222693

Adjusted R-squared 0.074520 S.D. dependent var 0.339207

S.E. of regression 0.326323 Akaike info criterion 0.807296

Sum squared resid 4.259471 Schwarz criterion 1.290575

Log likelihood -8.393346 Hannan-Quinn criter. 0.993142

F-statistic 1.348922 Durbin-Watson stat 2.930720

Prob(F-statistic) 0.230730

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Prob* >

0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Path Analysis

Analisis jalur digunakan untuk menunjukkan variabel independen

dapat berpengaruh langsung ke variabel dependen dan dapat juga

berpengaruh tidak langsung ke variabel dependen melalui variabel

intervening. Besarnya pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini

dapat dihitung sebagai berikut:

Page 128: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

114

Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Koefisien Jalur

a. Pengaruh ISR terhadap ptofitabilitas melalui NPF

(p2xp3) = -1.131920932

Pengaruh mediasi yang ditunjukkann dari perkalian tersebut

signifikan atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Hitung

standar eror dari koefisien inderect effect (Sp2p3) sebagai berikut:

Sp2p3 = √(𝑝3)2(𝑠𝑝2)2 + (𝑝2)2(𝑠𝑝3)2 + (𝑠𝑝2)2(𝑠𝑝3)2

√(−0,488628)2(2,666733)2 + (2,316529)2(0,143457)2 + (2,666733)2(0,143457)2

= √−1,441122398

= 1,200467575

Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi sebagai berikut:

t =𝑝2𝑝3

𝑠𝑝2𝑝3

t =−1.131920932

1,200467575

t = -0.942900046

b. Pengaruh KI terhadap ptofitabilitas melalui NPF

(p2xp3) = -0,046185607

Pengaruh mediasi yang ditunjukkann dari perkalian tersebut

signifikan atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Hitung

standar eror dari koefisien inderect effect (Sp2p3) sebagai berikut:

Sp2p3 = √(𝑝3)2(𝑠𝑝2)2 + (𝑝2)2(𝑠𝑝3)2 + (𝑠𝑝2)2(𝑠𝑝3)2

Variabel p2

(X ke Y)

p3

(koef beta

NPF)

sp2

Std eror (X

ke Y)

sp3

Std eror NPF

(X ke Z)

p2 x p3

ISR 2,316529 -0,488628 2,666733 0,143457 -1.131920932

KI 0,094521 -0,488628 0,127985 0,143457 -0,046185607

DKI 0,840509 -0,488628 0,663304 0,143457 -0,410696231

KA -0,104641 -0,488628 0,139846 0,143457 0,051130522

Page 129: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

115

√(−0,488628)2(0,127985)2 + (0,094521)2(0,143457)2 + (0,127985)2(0,14345)2

= √−0,00338991549

= 0,05822298

Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi sebagai berikut:

t =𝑝2𝑝3

𝑠𝑝2𝑝3

t =−0,046185607

0,05822298

t = -0,793253918

c. Pengaruh DKI terhadap ptofitabilitas melalui NPF

(p2xp3) = -0,410696231

Pengaruh mediasi yang ditunjukkann dari perkalian tersebut

signifikan atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Hitung

standar eror dari koefisien inderect effect (Sp2p3) sebagai berikut:

Sp2p3 = √(𝑝3)2(𝑠𝑝2)2 + (𝑝2)2(𝑠𝑝3)2 + (𝑠𝑝2)2(𝑠𝑝3)2

√(−0,488628)2(0,663304)2 + (0,840509)2(0,143457)2 + (0,663304)2(0,143457)2

= √−0,095639338

= 0,309256104

Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi sebagai berikut:

t =𝑝2𝑝3

𝑠𝑝2𝑝3

t =−0,410696231

0,309256104

t = -1,328013338

d. Pengaruh KA terhadap ptofitabilitas melalui NPF

(p2xp3) = 0,051130522

Page 130: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

116

Pengaruh mediasi yang ditunjukkann dari perkalian tersebut

signifikan atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test. Hitung

standar eror dari koefisien inderect effect (Sp2p3) sebagai berikut:

Sp2p3 = √(𝑝3)2(𝑠𝑝2)2 + (𝑝2)2(𝑠𝑝3)2 + (𝑠𝑝2)2(𝑠𝑝3)2

√(−0,488628)2(0,139846)2 + (−0,104641)2(0,143457)2 + (0,13984)2(0,143457)2

= √−0,000449221910

= 0,021194855

Berdasarkan hasil Sp2p3 dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi sebagai berikut:

t =𝑝2𝑝3

𝑠𝑝2𝑝3

t =0,051130522

0,021194855

t = 2,412402538

Hasil uji sobel diatas kemudian dibandingkan dengan t tabel

untuk menguji apakah hasil analisis jalur berpengaruh signifikan atau

tidak. Jika t hitung kurang dari t tabel maka model tidak berpengaruh

signifikan dan apabila t hitung lebih besar dari t tabel model

berpengaruh signifikan. Berikut tabel hasil uji sobel pada analisis

jalur:

Tabel 4.25 Sobel Test

Model Koefisien Uji sobel test

(t hitung)

T tabel Keterangan

ISR ke Profitabilitas

melalui NPF -1.131920932

-0.942900046 2,00856 Ditolak

KI ke Profitabilitas

melalui NPF

-0,046185607 -0,793253918 2,00856 Ditolak

DKI ke Profitabilitas

melalui NPF

-0,410696231 -1,328013338 2,00856 Ditolak

Page 131: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

117

KA ke Profitabilitas

melalui NPF

0,051130522 2,412402538 2,00856 Diterima

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2019

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan uji statistic dan uji asumsi klasik, model regresi

dari penelitian variabel Y (profitabilitas) tidak ada perubaha,

sedangkan pada variabel Z terdapat perubahan kareana beberapa

variabel independen dihilangkan yaitu ISR (X1) dan KA (X4), oleh

karena itu variabel yang mempengaruhi NPF menjadi, NPF = (X2 dan

X4). Secara lengkap, model regresi berganda berubah menjadi seperti

ditunjukkan pada tabel 4.23 berikut ini:

Tabel 4.26 Regresi Berganda Setelah Penyembuhan Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 17:16

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.454534 0.373459 1.217091 0.2307

X2 0.073440 0.125104 0.587034 0.5605

X3 0.674531 0.609124 1.107380 0.2747 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.794833 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.733283 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.578481 Akaike info criterion 1.952332

Sum squared resid 13.38562 Schwarz criterion 2.435612

Log likelihood -38.73681 Hannan-Quinn criter. 2.138178

F-statistic 12.91358 Durbin-Watson stat 1.964710

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Page 132: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

118

Berdasarkan uji di atas, maka dapat dijelaskan hasil uji hipotesis

dari variabel setelah dilakukan uji Multikolinieritas:

1) Pengaruh KI terhadap NPF

Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan pada koefisien

alpha 5%, nilai coefficient = 0.073440 dan prob. 0.5605 > 0.05.

maka artinya variabel KI tidak berpengaruh terhadap NPF. Maka

artinya varaibel KI berpengaruh positif tapi tidak signifikan

terhadap NPF. Sehingga H7 ditolak.

2) Pengaruh DKI terhadap NPF

Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan pada koefisien

alpha 5%, nilai coefficient = 0.674531 dan prob. 0.2747 > 0.05.

maka artinya variabel DKI tidak berpengaruh terhadap NPF.

Maka artinya varaibel DKI berpengaruh positif tapi tidak

signifikan terhadap NPF. Sehingga H8 ditolak.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka hasil uji

hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:

1) Pengaruh ISR terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien variabel ISR sebesar -

0.260049 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitasnya

0.9729 yang lebih besar dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5%

yaitu sebesar 0.05 (0.9729 > 0.05), maka ISR tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas. Sehingga H1 ditolak.

Page 133: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

119

Nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05, artinya

variabel ISR tidak memiliki pengaruh yang kuat bagi profitabilitas.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bank syariah di

Indonesia belum memberikan perhatian penuh terhadap kegiatan

ISR, hal ini disebabkan oleh belum adanya standard an pedoman

akuntansi yang mewajibkan pengungkapan terhadap ISR. Selain itu

masih banyak kekurangan yang dilakukan oleh bank syariah dalam

mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan ISR, hal ini

menyebabkan tidak adanya pengaruh level ISR terhadap kinerja

bank syariah di Indonesia. (Thahirah dkk, 2016).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Thahirah, dkk

(2016), Arsy (2015), dan Ayuningtias (2016) menunjukkan bahwa

ISR tidak signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian

Harahap, dkk (2017), Masitoh dan Violita (2013), Putra (2015)

serta Candrayanthi, dkk (2013) yang menyatakan bahwa ISR

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

2) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien variabel KI sebesar

0.194170 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitasnya

0.7252 yang nilainya lebih dari nilai yang ditentukan pada tingkat

5% yaitu sebesar 0.05 (0.7252 > 0.05), maka KI tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas. Sehingga H2 ditolak.

Page 134: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

120

Penelitian ini disebabkan karena pemilik mayoritas institusi

ikut dalam pengendalian perusahaan sehingga cenderung bertindak

untuk kepentingan mereka sendiri meskipun dengan mengorbankan

kepentingan pemilik minoritas. Menurut Modigliani adanya

asimetri informasi antara pihak pemegang saham dengan manajer

menyebabkan manajer selaku pengelola perusahaan akan bisa

mengendalikan perusahaan karena memiliki informasi lebih

mengenai perusahaan dibandingkan pemegang saham. Sehingga

adanya kepemilikan institusi tidak menjamin monitoring kinerja

manajer dapat berjalan efektif (Wiranata dkk, 2013).

Hasil ini didukung oleh penelitian Wiranata dan Nugrahanti

(2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

terbukti berpengaruh terhadap profitabilitas. Berbeda dengan

penelitian Putra dan Nuzula (2017), Istighfarin dan Wirawati

(2015), Nugrahanti dan Novia (2012), serta Darwis (2009) yang

menyebutkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif

terhadap profitabilitas perusahaan.

3) Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien ariabel DKI sebesar -

0.194170 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitasnya

0.7252 yang lebih dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5% yaitu

sebesar 0.05 (0.7252 > 0.05), maka DKI berpengaruh nehatif tidak

signifikan terhadap profitabilitas. Sehingga H3 ditolak.

Page 135: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

121

Nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05, artinya

dewan komisaris independen tidak memiliki pengaruhnya sama

sekali terhadap profitabilitas. Besar atau kecilnya jumlah dewan

komisaris independen tidak mempengaruhi terhadap naik turunnya

profitabilitas.

Pengangkatan komisaris independen belum dilandasi

kebutuhan perusahaan tapi hanya sebatas pemenuhan regulasi saja

karena terdapat peraturan PBI No 8/14/PBI/2006 yang mewajibkan

perbankan mempunyai jumlah komisaris independensi minimal,

dan tidak disertai dengan kinerja yang baik bukan untuk

menegakkan GCG. Penyebabnya yaitu masih kurangnya

independensi yang dimiliki oleh komisaris independen dibidang

usaha yang mereka jabati. Fungsi pengawasan yang seharusnya

menjadi tanggung jawab anggota dewan menjadi tidak efektif.

Keberadaan komisaris independen ini tidak dapat meningkatkan

efektifitas monitoring yang dijalankan oleh komisaris. (Wantoro

dan Gunawan 2014).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Tertius dan

Christiawan (2015), Arianti dkk (2017), Wantoro dan Gunawan

(2014) yang menyebutkan dewan komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan tidak didukung oleh

penelitian Zahra, dkk (2016), Dewi, dkk (2018) dan Widyati

Page 136: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

122

(2013) yang menyatakan dewan komisaris independen berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan.

4) Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien t hitung variabel KI

sebesar 0.105649 dengan arah koefisien positif dan nilai

probabilitasnya 0.8054 yang lebih besar dari nilai yang ditentukan

pada tingkat 5% yaitu sebesar 0.05 (0.8054 > 0.05), maka KI

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Sehingga H4 ditolak.

Nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05, artinya

variabel KI tidak memiliki pengaruhnya sama sekali terhadap

profitabilitas. Besar atau kecilnya jumlah komite audit dalam

perusahaan tidak berpengaruh terhadap naik turunnya profitabilitas.

Jumlah komite audit tidak dapat menjamin keefektifan kinerja

komite audit dalam melakukan pengawasan terhadap profitabilitas

perusahaan. Pembentukan dari komite audit dalam suatu

perusahaan hanya atas dasar untuk pemenuhan regulasi yang

mensyaratkan bahwa perusahaan harus membentuk komite audit.

Tidak adanya pengaruh dari jumlah komite audit dalam suatu

perusahaan dikarenakan peran dari komite audit kurang optimal

dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian pada

manajemen perusahaan. Selain itu, dalam memelihara kualitas

laporan keuangan dan membantu dewan komisaris belum

Page 137: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

123

sepenuhnya tercapai oleh komite audit sehingga belum mampu

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pemilihan anggota komite

audit masih berdasarkan kekerabatan sehingga pemantauan

terhadap dewan direksi kurang maksimal (Rimardhani dkk, 2016).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rimardhani dkk

(2016), Aziz dan Hartono (2017) serta Raja (2016) yang

menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hisamudin dan Tirta (2012, Manik (2011), Jati

(2009) yang menyatakan komite audit berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas.

5) Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil uji regresi, coefficient variabel NPF sebesar

dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitasnya yang

kurang dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5% yaitu sebesar

0.05 (< 0.05), maka NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap

profitabilitas. Sehingga H5 diterima.

Nilai probabilitas signifikansi kurang dari 0.05 dengan arah

negatif, artinya variabel ROA tidak di pengaruhi oleh variabel

NPF. Karena jika pembiayaan bermasalah tinggi tentu dapat

mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Semakin besar

NPF akan memperkecil keuntungan/profitabilitas bank karena dana

yang tidak dapat ditagih mengakibatkan bank tidak dapat

Page 138: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

124

melakukan pembiayaan pada aktiva produktif lainnya. Hal ini

mengakibatkan pendapatan bank menjadi berkurang sehingga

profitabilitas perbankan akan terganggu.

Hal ini dikarenakan ada ketidakkonsistenan dalam hubungan

antara pembiayaan jual beli dengan ROA, yang menyebabkan NPF

tidak berpengaruh terhadap ROA. Dari adanya hasil tersebut, bank

umum syariah diharapkan lebih efektif dan selektif dalam

menyalurkan pembiayaan. Karena penyaluran pembiayaan adalah

ujung tombak pelayanan jasa perbankan, oleh sebab itu bank

syariah harus memperhatikan penyaluran pembiayaannya agar bisa

menurunkan NPF yang berimbas naiknya ROA (Simatupang dan

Franzlay, 2016).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Almunawwaroh

dan Marliana (2018), Simatupang dan Franzlay (2016), Riyadi dan

Yulianto (2014) yang menyatakan NPF berpengaruh negatif

terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian Rahman dan Rochmania

(2012) serta Zulfiah dan Susilowibowo (2014) yang menyatakan

NPF berpengaruh positif terhadap ROA.

6) Pengaruh ISR terhadap NPF

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien variabel ISR sebesar

2.316529 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitasnya

0.3905 yang lebih dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5% yaitu

Page 139: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

125

sebesar 0.05 (0.3905 > 0.05), maka ISR berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap NPF. Sehingga H6 ditolak.

Nilai probabilitas signifikansi kurang dari 0.05, artinya variabel

ISR tidak memiliki pengaruh terhadap NPF. Karena pengungkapan

ISR bukan lagi sebuah kegiatan melainkan sebuah kewajiban bagi

bank syariah dalam menjalankan kelangsungan hidupnya tanpa

memandang resiko pembiayaan yang tejadi dalam perbankan.

Maka kegiatan ISR dalam bank syariah tidak menghalangi atas

naik turunnya NPF, karena memang sudah kewajiban bank untuk

memperhatikan kondisi masyarakat di sekitar bank syariah

tersebut.

Penelitian ini didukung oleh penelitian dan Purwati (2017)

yang menyatakan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap NPF.

7) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap NPF

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien variabel KI sebesar

0.0734440 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitasnya

0.5605 yang lebih dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5% yaitu

sebesar 0.05 (0.5605 > 0.05), maka KI tidak berpengaruh

signifikan dengan terhadap NPF. Sehingga H7 ditolak.

Nilai probabilitas signifikansi kurang dari 0.05, artinya variabel

KI tidak memiliki pengaruh terhadap NPF. Semakin tinggi saham

kepemilikan institusional maka tidak berpengaruh terhadap naik

turunnya NPF.

Page 140: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

126

Jika proporsi kepemilikan institusional rendah, maka akan

rendah pula kesempatan bagi pemegang saham untuk dapat

melakukan monitoring pada perusahaan. sehingga tidak

berpengaruh pada tingkat risiko kredit (NPF) (Ardana, 2017).

Kepemilikan institusional juga merupakan pencegahan manipulasi

konflik keagenan maka perlunya meminimalisir risiko kredit pada

perbankan. Menurut Annisa dan Wardhani (2013) dalam

Rismawati (2018) suatu kepemilikan yang memiliki risiko kredit

yang lebih rendah karena adanya pemegang saham yang besar yang

dapat mengawasi institusional yang lebih ketat. Sehingga apabila

kepemilikan institusional telah berjalan dengan baik maka risiko

kredit perbankan akan dapat diminimalisir atau juga tidak terjadi

masalah-masalah keagenan yang menimbulkan konflik.

Hasil ini didukung oleh penelitian Ardana (2017) dan

Rismawati (2018) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

NPF. Berbeda dengan penelitian Nakes (2014) yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif yang

signifikan terhadap risiko kredit.

8) Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap NPF

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien variabel DKI sebesar

0.674531 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitasnya

0.2747 yang lebih besar dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5%

Page 141: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

127

yaitu sebesar 0.05 (0.2747 > 0.05), maka DKI positif tidak

signifikan terhadap NPF dengan. Sehingga H8 ditolak.

Hasil ini menyimpulkan bahwa tinggi rendahnya jumlah

komisaris independen tidak mempengaruhi tingkat risiko

pembiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran yang tepat,

kinerja, dan independensi, komisaris independen perlu dievaluasi.

Selain itu kurangnya kompetensi komisaris independen atau ketika

keberadaan komisaris independen hanya sebagai pelengkap

struktural tanpa kinerja nyata sesuai apa yang telah menjadi

kewajibannya bisa juga menjadi salah satu penyebab tidak

efektifnya komisaris independen dalam turut serta menekan tingkat

NPF pada perbankan syariah di Indonesia. Menurut Pamungkas

(2018) penempatan atau penambahan anggota dewan komisaris

independen hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara

pemegang saham pengendali masih memegang peranan penting

sehingga kinerja ukuran dewan komisaris independen tidak

meningkat.

Hasil ini didukung oleh penelitian Mubarok (2016), Budiman

(2016) dan Pamungkas (2018) yang menyatakan dewan komisaris

independen tidak signifikan dengan NPF. Namun tidak didukung

oleh penelitian Pudail dkk (2018) dan Pratiwi (2016) yang

menyatakan kualitas penerapan GCG yang diukur dengan dewan

komisaris positif signifikan terhadap NPF.

Page 142: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

128

9) Pengaruh Komite Audit terhadap NPF

Berdasarkan hasil uji regresi, koefisien variabel KA sebesar

0.104641 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitasnya

0.8054 yang lebih besar dari nilai yang ditentukan pada tingkat 5%

yaitu sebesar 0.05 (0.8054 > 0.05), maka DKI tidak berpengaruh

signifikan terhadap NPF dengan arah positif. Sehingga H9 ditolak.

Nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05, artinya

komite audit tidak selalu mempengaruhi NPF, komite audit tidak

ada pengaruhnya sama sekali terhadap NPF. Hal tersebut

dikarenakan jumlah komite audit dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab dalam memantau, mengevaluasi perencanaan,

pelaksanaan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil audit

dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk

kecukupan proses pelaporan keuangan perbankan belum

dilaksanakan dengan baik sesuai pasal 43, PBI

Nomor:8/4/PBI/2006. Berapapun jumlah komite audit tidak

berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko pembiayaan

perusahaan (Suhardjanto dan Dewi, 2011).

Hasil penelitian ini didukung oleh Suhardjanto dan Dewi

(2011) menyatakan komite audit berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap NPF. Berbeda dengan Widiastuty (2018) dan

Mutmainah (2017) menyebutkan komite audit tidak berpengaruh

negatif pada risiko pembiayaan.

Page 143: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

129

10) Pengaruh ISR terhadap Profitabilitas dengan NPF sebagai Variabel

intervening

Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran

pengaruh tidak langsung variabel ISRD terhadap profitabilitas

melalui NPF didapatkan besaran nilai t htung = -0,942900046 lebih

kecil dari ttabel= 2.00856. Menunjukkan NPF tidak dapat memediasi

pengaruh ISR terhadap profitabilitas. Sehingga H10 ditolak.

Menurut Asro’i dan Ferial (2014) hal ini disebabkan bahwa

dengan pemberian pembiayaan kepada debitur dapat

memperhatikan syarat-syarat sosial dan lingkungan hidup dari

proyek yang akan dibiayai, sebelum memberikan pembiayaan

kepada calon debitur dapat dilihat dari segi proyek terlebih dahulu

apakah layak dibiayai atau tidak. Hasil hubungan pengungkapan

ISR dengan profitabilitas bahwa pengungkapan ISR dapat

meningkatkan keuntungan jangka pendek perusahaan seperti

produk ramah lingkungan dan halal, kegiatan sosial yang dapat

meningkatkan penjualan dan pendapatan yang nantinya dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Asro’i dan Ferial (2014)

yang menyatakan NPL tidak dapat memediasi CSR terhadap ROA.

Page 144: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

130

11) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas dengan

NPF sebagai variabel intervening

Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran

pengaruh tidak langsung variabel KI terhadap profitabilitas melalui

NPF didapatkan besaran nilai t hitung= -0,793253918 lebih kecil

dari ttabel= 2.00856. Menunjukkan NPF tidak dapat memediasi

pengaruh KI terhadap profitabilitas. Sehingga H11 ditolak.

Hal ini disebabkan bahwa saham kepemilikan institusional

merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi

agency konflik. Dengan tingkat kepemilikan institusional yang

tinggi seharusnya dapat menimbulkan usaha pengawasan yang

lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat

menghalangi perilaku oportunistic yang dilakukan oleh pihak

manajer serta dapat meminimalisir tingkat penyelewengan-

penyelewengan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang akan

menurunkan keuntungan perusahaan. Semakin banyak saham yang

dimiliki oleh institusi maka akan semakin baik pula tingkat

keuntungan dan kinerja perusahaan. Sehingga apabila kepemilikan

institusional dalam perusahaan telah berjalan dengan baik dan

sesuai dengan prinsip-prinsip corporate governance maka risiko

pembiayaan perbankan syariah akan menurun dan akan

memperbaiki tingkat pengembalian pembiayaan dalam perbankan

dengan tetap mengedepankan prinsip syariah (Fadillah, 2018).

Page 145: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

131

Menurut Rismawati (2018), GCG yang baik dapat mengurangi

risiko pembiayaan yang ada pada bank, sehingga apabila

perusahaan melaksanakan tanggung jawab perusahaan dengan

adanya prinsip-prinsip corporate governance, maka tingkat

kesehatan bank akan meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fadillah (2018)

yang menyatakan bahwa GCG berpengaruh negatif terhadap risiko

pembiayaan.

12) Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Profitabilitas

dengan NPF sebagai variabel intervening

Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran

pengaruh tidak langsung variabel DKI terhadap profitabilitas

melalui NPF didapatkan besaran nilai t hitung= -1,328013338 lebih

kecil dari ttabel= 2.00856. Menunjukkan NPF tidak dapat memediasi

pengaruh DKI terhadap profitabilitas. Sehingga H12 ditolak.

NPF tidak dapat berperan sebagai variabel intervening atau

tidak mampu memediasi pengaruh antara DKI dan profitabilitas

(ROA). Dengan kata lain, pengaruh DKI terhadap profitabilitas

adalah langsung, tidak melalui NPF terlebih dahulu.

Penelitian ini didukung oleh Rahman dan Safietrie (2018) yang

menyatakan NPF tidak dapat berperan sebagai variabel intervening

antara DKI dan profitabilitas (ROA). Berbeda dengan penelitian

Aryani (2019) menyebutkan bahwa Komisaris independen

Page 146: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

132

berpengaruh positif terhadap profitabilitas melalui risiko kredit

pada perbankan atau parsial mediation.

13) Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas dengan NPF

sebagai variabel intervening

Berdasarkan hasil analisis jalur, menunjukkan bahwa besaran

pengaruh tidak langsung variabel KA terhadap profitabilitas

melalui NPF didapatkan besaran nilai t hitung= 2,412402538 lebih

besar dari ttabel= 2.00856. Menunjukkan NPF dapat memediasi

pengaruh KA terhadap profitabilitas. Sehingga H13 diterima.

Hal ini disebabkan semakin tinggi ukuran komite maka tingkat

pengawasan semakin tinggi sehingga pinjaman bermasalah

semakin dapat ditekan. Berdasarkan hasil hubungan antara komite

audit dan profitabilitas bahwa semakin banyak jumlah komite audit

dalam suatu perusahaan akan memberikan perlindungan dan

kontrol yang lebih baik pada proses akuntansi yang pada akhirnya

dapat memberikan pengaruh positif pada profitabilitas.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fadillah (2018)

yang menyatakan bahwa GCG berpengaruh negatif terhadap risiko

pembiayaan. Serta terdapat hubungan yang mempengaruhi anatara

NPF dan ROA. Berbeda dnegan Siswanti (2016) yang

menyebutkan NPF mampu memediasi pengaruh GCG terhadap

kinerja bank syariah.

Page 147: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

133

Tabel 4.27 Kesimpulan Hasil Hipotesis

No. Hipotesis Kesimpulan

1. H1: ISR berpengaruh positif signifikan terhadap

Profitabilitas

Ditolak

2. H2: Kepemilikan institusional berpengaruh positif

signifikan terhadap Profitabilitas

Ditolak

3. H3: Dewan komisaris independen berpengaruh positif

signifikan terhadap Profitabilitas

Ditolak

4. H4: Komite Audit berpengaruh positif signifikan terhadap

Profitabilitas

Ditolak

5. H5: NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap

Profitabilitas

Diterima

6. H6: ISR berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF Ditolak

7. H7: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif

signifikan terhadap NPF

Ditolak

8. H8: Dewan komisaris independen berpengaruh negatif

signifikan terhadap NPF

Ditolak

9. H9: Komite auditber pengaruh negatif signifikan terhadap

NPF

Ditolak

10. H10: NPF dapat memediasi pengaruh ISR terhadap

profitabilitas

Ditolak

11. H11: NPF dapat memediasi pengaruh KI terhadap

profitabilitas

Ditolak

12. H12: NPF dapat memediasi pengaruh DKI terhadap

profitabilitas

Ditolak

13. H13: NPF dapat memediasi pengaruh KA terhadap

profitabilitas

Diterima

Page 148: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

136

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data analisis data mengenai pengungkapan

Islamic Social Reporting dan Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Profitabilitas dengan NPF sebagai variabel intervening, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. ISR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini

menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran yang dimiliki bank syariah

terhadap Islamic Sosial Reporting.

2. Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA). Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kepemilikan

institusional menimbulkan penyelewengan yang dilakukan oleh

amanjemen sehingga kinerja keuangan dapat menurun.

3. Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen tidak selalu mempengaruhi profitabilitas (ROA)

4. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini

menunjukkan bahwa besar kecilnya jumlah komite audit dalam

perusahaan tidak berpengaruh terhadap naik turunnya profitabilitas.

Page 149: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

137

5. NPF berpengaruh negatif dan signifikan pada profitabilitas (ROA). Hal

ini menunjukkan semakin besar NPF akan memperkecil

keuntungan/profitabilitas

6. ISR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin bagus perusahaan mengungkapkan ISR

maka akan dapat menurunkan NPF.

7. Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap NPF. Hal ini

menunjukkan bahwa Semakin tinggi saham kepemilikan institusional

maka akan semakin menekan turunnya NPF.

8. Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap NPF. Hal

ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya jumlah komisaris

independen tidak mempengaruhi tingkat risiko pembiayaan.

9. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap NPF. Hal ini menunjukkan

bahwa komite audit tidak selalu mempengaruhi NPF. Berapapun

jumlah komite audit dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi

risiko pembiayaan.

10. NPF tidak dapat memediasi pengaruh antara ISR terhadap

profitabilitas. Hal ini menunjukkan ISRD terhadap profitabilitas tidak

dapat dimediasi oleh NPF.

11. NPF memediasi pengaruh antara KI terhadap profitabilitas. Hal ini

menunjukkan bahwa KI terhadap profitabilitas tidak dapat dimediasi

oleh NPF.

Page 150: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

138

12. NPF tidak dapat memediasi pengaruh antara DKI terhadap

profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa antara DKI terhadap

profitabilitas tidak dapat dimediasi oleh NPF.

13. NPF dapat memediasi pengaruh antara KA terhadap profitabilitas. Hal

ini menunjukkan bahwa antara KA terhadap profitabilitas dapat

dimediasi oleh NPF.

B. Saran

1. Saran untuk lembaga khususnya bank syariah yang ada di Indonesia

agar dapat lebih memaksimalkan lagi penerapan Pengungkapan

Islamic Social Responsibility dan Good Corporate Governance di

semua bagian. Terutama pada bagian manajemen risiko pembiayaan.

Karena dengan lebih pengungkapkan sosial dan lingkungan serta

mekanisme GCG yang lebih baik maka risiko pembiayaan akan

berkurang sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan

tersebut.

2. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah dapat menambahkan variabel

GCG lainnya sebagai variabel independen seperti kepemilikan

manajerial, aktivitas dewan maupun ketaatan terhadap prinsip GCG.

Selain itu peneliti selanjutnya dapat menggunakan rasio profitabilitas

lainnya seperti ROE sebagai variabel dependen, dan variabel

intervening selain (NPF) agar mendapatkan hasil mediasi yang lebih

baik. Dengan demikian, hasil penelitian yang akan datang dapat

memberikan masukan dan manfaat bagi perusahaan lebih banyak.

Page 151: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

139

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sarni dan Taufik Edy Susanto. 2015. “Statistika Tanpa Stres”.

Jakarta:Transmedia.

Almunawwaroh dan Marlina. 2018. “Pengaruh CAR, NPF dan FDR

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia”. Amwaluna, Vol.

2 No.1 (Januari, 2018), Hal 1- 17. EISSN:2540-8402/ ISSN: 2540-

8399.

Anggrayani, Novita. 2016. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan

Singapura Periode 2014-2015)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Aprianingsih, Astri. 2016. Pengaruh Penerapan GCG, Struktur

Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan yang terdaftar di BEI Periode 2011-2014. Skripsi :

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogya.

Ardana. 2019. “Implementasi Good Corporate Governance (GCG) Dalam

Mengukur Risiko Dan Kinerja Keuangan Bank Syariah Di

Indonesia”. Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan

Perbankan Syariah Vol. 4, No. 1, 2019 ISSN: 2527 - 6344 (Print)

ISSN: 2580 - 5800 (Online).

Ariantini, I Gusti Ayu, dkk. (2017). “Pengaruh Intellectual Capital,

Corporate Social Responsibility, Dan Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-

2015)”. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

Akuntansi Program S1 (Volume 7 No. 1 Tahun 2017).

Arsy, A. R. (2015). “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting

terhadap Return On Assets (Studi Kasus Bank Umum Syariah Di

Indonesia)”. Universitas Islam Bandung.

Aryani, Komang Hevy. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Profitabilitas Perbankan Dengan Risiko Kredit Sebagai Variabel

Intervening (Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2014-

2016)”. Jurnal Distribusi Vol. 7, No. 1 – Maret 2019 p-ISSN : 0853-

9571, e-ISSN : 2477-1767.

Page 152: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

140

Asro’i dan Ferial. 2014. “Pengaruh Corporate Social Responsibility, Good

Corporate Governance dan kepemilikan bank terhadap Return On

Asset (ROA) dengan Non Performing Loan (NPL) sebagai variabel

Intervening”. Jurnal Manajemen Unisba.

Ayuningtias, A. V. (2016). “Pengaruh Islamic Social Responsibility (ISR)

Terhadap Return On Assets (ROA) Bank Umum Syari’ah Di

Indonesia Periode 2011-2015”. UIN Walisongo.

Aziz, Abdul dan Ulil Hartono. 2017.“Pengaruh Good Corporate

Governance, Struktur Modal, dan Leverage terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.” Jurnal Ilmu Manajemen

Volume 5 Nomor 3 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. (Jakarta: 2011). Hlm.6-8.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS.

Salatiga:STAIN Press.

Budianto, Wahyu dan Payamta. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variabel Moderasi”. ASSETS : Jurnal Akuntansi dan Pendidikan,

Vol.3, No.1, April 2014.

Budiman, Fathan. 2016. “Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate

Governance (GCG) terhadap Tingkat Pengembalian dan Risiko

Pembiyaan Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Muqtasid. Volume 7

Nomor 2, Desember 2016.

Candrayanthi, Alit dan Dharma Saputra. 2013. “Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Peusahaan” ISSN:

2302-8556. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013):

141-158.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Dewi, Aminar Sutra. dkk. 2019. “Pengaruh Karakteristik Dewan

Komisaris terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia”. Jurnal Benefita 3(3) Oktober 2018 (445-454).

Djakfar, Muhammad. 2007. “Etika Bisnis dalam Perspektif Islam”. UIN

Malang Press 2007, h. 160.

Page 153: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

141

Ekawati, Rosyida dan Yusrina Nur Dianati. “Modul Praktikum SPSS”.

Salatiga:Salatiga Press.

Fadillah, Adil Ridho. 2017. “Analisis Pengaruh Dewan Komisaris

Independen, Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional

Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi Vol 12, Nomor 1,

Januari Juni 2017.

Fauzi, Armi Sulthon, Ni Ketut Suransi, dan Alamsyah. 2016. “Pengaruh

GCG dan CSR terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas

sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal InFestasi. Vol. 12, No.1, Juni

2016. Hal. 1-19.

Ferdyant, Ferly dkk. 2014. “Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate

Governance dan Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah”. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 1

No. 2, September 201. Hlm. 134-149.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haniffa, Ros. 2002. “Social Reporting Disclosure:An Islamic Perpective”,

Indonesian Management & Accounting Research, Vol 1, No.2, (July

2002):h.128-146.

Harahap, dkk. 2017. “Pengaruh Islamic Social Reporting (ISR). Umur

Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Profitabilitas

(ROA) pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

(JII) Tahun 2010-2014”. Jurnal Kitabah. 1 (1): 69-91.

Hisamudin, Nur dan Tirta Yayang. 2012. “Pengaruh Good Corpotare

Governance terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah”.

Jurnal Akuntansi Universitas Jember Volume 10 No 2 Tahun 2012.

http://www.ojk.go.id, 11 Maret 2019, 15:05 WIB.

http://www.bankaceh.co.id, 26 Maret 2019, 14:50 WIB.

http://www.bankmuamalat.co.id, 26 Maret 2019, 15:20 WIB.

http://bankvictoriasyariah.co.id, 4 April 2019, 16:09 WIB.

http://www.brissyariah.co.id, 11 Maret 2019, 07:42 WIB.

http://bjbsyariah.co.id, 26 Maret 2019, 16 :03 WIB.

http://www.bnisyariah.co.id, 26 Maret 2019, 14:31 WIB.

http://www.syariahmandiri.co.id, 26 Maret 2019, 15 :40 WIB.

http://www.megasyariah.co.id, 22 Maret 2019, 09 :40 WIB.

http://paninbanksyariah.co.id, 26 Maret 2019, 14 :01 WIB.

Page 154: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

142

http://syariahbukopin.co.id, 1 April 2019, 15 :57 WIB.

http://bcasyariah.co.id, 12 Maret 2019, 15 :33 WIB.

http://maybanksyariah.co.id, 26 Maret 2018, 13 :57 WIB.

http://www.btpn.com, 1 April 2019, 15:33 WIB.

http://bjbsyariah.co.id, 5 April 2019, 12:58 WIB.

Istiani, Firda. 2015. Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan

Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi

Empiris Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2014).

Skripsi dipublikasikan.

Istighfarin, Diana dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2015. “Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Badan Usaha

Milik Negara (BUMN)”. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana Vol.13.No.2 Nov. 2015. (hal 564-581).

Jati, Framudyo. 2011. “Pengaruh Struktur Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia”. Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas

Gunadarma (2011) 20205522

Jensen, M. and Meckling, W. 1976. Theory of the firm: manajerial

behavior, agency cost and ownership structure. Journal of Financial

Economics, 3, pp.305-60.

Kasmir. 2015. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta:PT RajaGrafindo

Persada.

Kusuma, Eriza Mayang., Supatmi. 2015. Hubungan Mekanisme Corporate

Governance dan Kinerja keuangan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah. Salatiga : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW.

Lamora, Starga dkk. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Keluarga Terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Berkepemilikan Ultimat yang

Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Riau.

Lukviarman, Niki. 2016. “Corporate Governance : Menuju Penguatan

Konseptual dan Implementasi di Indonesia”. Solo : PT Era Adicitra

Intermedia.

Maali, Bassam, dkk. “Social Reporting by Islamic Banks”. Abacus Vol.42

No.2 (2006) : h.266-289.

Page 155: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

143

Manik, Tumpal. 2011. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajemen,

Komisaris Independen, Komite Audit, Umur Perusahaan Terhadap

Kinerja Keuangan”. JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011.

Masitoh, Siti dan Evony Silvino Violita. 2013. “Analisis Hubungan ISR

dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia”. Program Studi S1 Akuntansi

Reguler, Fakultas Ekonomi Universitas Indoensia. 2013.

Masrurroh, Dewi Ayou dan Ade Sofyan Mulazid. 2017. “Analisa

Pengaruh Size Perusahaan, CAR, ROA, FDR, dan CSR terhadap

NPF Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2015”. Human

Falah: Volume 4. No. 1 Januari –Juni 2017.

Mubarok, Usman. 2016. “Analisis Pengaruh Ukuran Dewan Direksi,

Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Komite Audit dan

Kepemilkan Institusional terhadap NPF pada Perbankan Syariah di

Indonesia”. Skripsi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bismis Islam Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Muthaher, Osmad. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Mutmainah, Siti. 2017. “Tata Kelola dan Risiko Bank Syariah di Indonesia

Periode 2008-2016”. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Volume 14/No.

2 Tahun 2017: 172-194.

Nakes, Oktavianus. 2014. “Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate

Governance terhadap Risiko Kredit Pada Perusahaan Pengkreditan

Non-Perbnakan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

2012”. Vol 3, No 3 (2014).

Novia, 2018. Mengenal Teori Signaling dalam Struktur Modal &

Hubungannya dengan Rasio Keuangan. (online).

Nugrahanti, Yeterina Widi dan Shella Novia. 2012. “Pengaruh Struktur

Kepemilikan Sebagai Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perbankan”. Jurnal Manajemen, Vol.11, No.2, Mei 2012.

Oemar, Fahmi. 2014. Pengaruh Corporate Governance dan Keputusan

Pendanaan Perusahaan Terhadap Kinerja Profitabilitas dan

Implikasinya Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan

Bisnis, Vol. 11, No. 2 September 2014: 369-402.

Othman, Rohana, dan Azlan Md Thani. 2010. “Islamic Social Reporting

Of Listed Companies In Malaysia”. International Business and

Economics Reserach Journal, Vol.9, No.4, (April 2010).

Page 156: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

144

Pamungkas, Dhimas Bayu Aji. 2018. “Pengaruh Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal

Naskah Publikasi Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi.

Pathan, Shamsi, Skully, Michael, Wickramanayake, J. 2007. Board Size

Idependence and Performance: Analysis of Thai Banks. Asia-Pacific

Financial Markets. 14(3): 211-227.

Permatasari, Ika dan Retno Novitasary. 2014. “ Pengaruh Implementasi

Good Corporate Governance terhadap Permodalan dan Kinerja

Perbankan di Indonesia: Manajemen Risiko seabagai Variabel

Intervening”. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol. 7 No. 1.

ISSN: 2301-8968.

Prasentyoko. 2008. “Corporate Governance : Pendekatan Institusional”.

Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

Pratiwi, Angrum. 2016. “Pengaruh Penerapan Good Corporate

Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2010-2015”. Al-Tijary Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Islam. Vol. 2, No. 1, Hal. 55-76. P-ISSN : 2460-9404 ;E-

ISSN : 2460-9412.

Pudail, M, Yeny Fitriyani dan Achmad Labib. 2018. “Good Corporate

Governanve dalam meningkatkan Kinerja Keuangan Bank Syariah”.

Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman, Vol. 4 No. 1 April 2018.

Puspitasari, Fifi dan Endang Ermawati. “Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha”. Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 3, No. 2, Agustus 2010.

Putra, Agung Santoso dan Nila Firdausi Nuzula. 2017. “Pengaruh

Corporate Governance Terhadap Profitabilitas (Studi Pada

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 47 No.1

Juni 2017.

Putra, Anggara Satria. 2015. “Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Jurnal Nominal / Volume IV

Nomor 2 / Tahun 2015.

Purwati, Dwi. 2017. “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan DPK

terhadap Pembiayaan dan Implikaisnya terhadap Profitabilitas Bank

Syariah. Skripsi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 157: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

145

Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika. 2012. ”Pengaruh

Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non

Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah

di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Rahman, Taufik dan Dian Safitrie. 2018. “Peran Non Performing

Financing (NPF) dalam Hubungan antara Dewan Komisaris

Independen dan Profitabilitas Bank Syariah”. BISNIS, Vol 6, NO. 1

Juni 2018. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam.

Ramiyati. 2017. “Pengaruh Dewan Komisaris, Komisaris Independen,

Komite Audit, Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan

Institusional Terhadap Return On Asset (Roa) Pada Perusahaan Food

And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2013 – 2016”. Jurnal Akuntansi FE UMRAH.

Raja, Desy Helena Rumban. 2016. “Pengaruh Dewan Komisaris,

Komisaris Independen, Komite Audit Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2009-2014”. Jurnal Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya.

Rismawati, Dewi dan Nur Rahmah Tri Utami. 2018. “Pengaruh Good

Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan Terhadap

Kesehatan Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

Manajemen Universitas Islam Indonesia.

Riyadi, Slamet dan Agung Yulianto. 2014. “Pengaruh Pembiayaan Bagi

Hasil, Pembiayaan Jual Beli, FDR dan NPF terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah di Indonesia”. Accounting Analysis Journal.

AAJ 3 (4) (2014).

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian: Public Relations &

Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawaty, Agus. 2016. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Perbankan dengan Manajemen Risiko sebagai

Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi dan Manajemen 13(1).

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.

Setyaningrum, Aisyah. 2017. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Prediksi Kebangkrutan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2014-2016. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

IAIN Salatiga.

Simatupang dan Franzlay. 2016. “Capital Adequacy Ratio(CAR), Non

Performing Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan

Page 158: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

146

Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah di Indonesia”. JURNAL ADMINISTRASI KANTOR,

Vol.4, No.2, Desember 2016, 466 - 485 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN:

2527-9769.

Sinarmayarani, Adhita dan Suwitho. 2016. “Pengaruh Kepemilikan

Institusional Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Melalui

Kebijakan Dividen”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5,

Nomor 5, Mei 2016 ISSN : 2461-0593.

Siswanti, Indra. 2016. “Implementasi Good Corporate Governance Pada

Kinerja Bank Syariah”. JAMAL Volume 7 Nomor 2 Halaman 156-

323 Malang, Agustus 2016 ISSN 2086-7603 e-ISSN 2089-5879.

Stefanelli, V., & Matteo, C. 2012. “An Empirical Analysis on Board

Monitoring Role and Loan Portfolio Quality Measurement in

Banks”. IDEAS Working Paper Series from RePEc.

Suhardjanto, Djoko dan Aryane Dewi. 2011. “Pengungkapan Risiko

Finansial dan Tata Kelola Perusahaan: Studi Empiris Perbankan

Indonesia”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 15, No. 1 Januari

2011, hlm. 105-118.

Suhartatik, N., Kusumaningtyas, R (2013). Determinan Financing to

Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah di Indonesia (2008-2012).

Jurnal Ilmu Manajemen, 1(4) :1179.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.

Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Sujoko dan Soebiantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leveage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai

Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 9, No. 1.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis. Yogyakarta:UII

Press.

Tertius, Melia Agustina dan Yulis Jogi Christiawan. 2015. “Pengaruh

Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada

Sektor Kuangan”. Business Accounting Review Vol. 3, No. 1,

Januari 2015: 223-232.

Thahirah, Khadijah Ath, dkk. 2016. “Pengaruh Pengungkapan Islamic

Social Responsibility terhadap Kinerja Perbankan Syariah di

Indonesia”. Vol X Jilid 2 No. 73 Desember 2016.

Page 159: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

147

Tristiningtyas, Vita dan Drs Osmad Mutaher. 2013. Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia.Vol. 3, No. 2 : 131-145.

Ulfa, Binti Ulin. 2017. “Pengaruh Good Corporate Governance dan

Karakteristik Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Profitabilitas sebagai Variabel Intervening”. Skripsi dipublikasikan,

(Online).

Umiyati, dan Muhammad Danis Baiquni. “Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Leverage terhadap Islamic Social Reporting Pada

Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Islam. Volume 6(1) April 2018, hlm. 85-104. P-ISSN 2338-278, E-

ISSN: 2549-3876.

Urip, Sri. 2014. Strategi CSR : Untuk Peningkatan Daya Saing

Perusahaan di Pasar Negara Berkembang. Tangerang: Penerbit

Lentera Hati.

Wahidahwati. 2002. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif

Theory Agency”. The Indonesian Journal of Accounting Research

ISSN 2655 -1748.

Wahyudi, Imam, dkk. 2013. Manajemen Risiko Bank Islam. Jakarta :

Salemba Empat.

Wantoro, Dwi dan Barbara Gunawan. 2014. “Pengaruh Mekanisme Good

Corporate Governance terhadap Kinerja Perbankan”. Jurnal

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Wibisono, Yusuf. 2007. “Membedah Konsep & Aplikasi CSR”. Gresik:

Fascho Publishing.

Widiastuty. Tri. 2018. “Perbandingan Praktik GCG Bank Syariah dan

Konvensional serta Pengaruhnya terhadap Pinjaman Bermasalah”.

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (2), 2018, 247-

258. ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print). Widjaja,

Gunawan. Yeremia Ardi Pratama. 2008. “Risiko Hukum & Bisnis

Perusahaan Tanpa CSR”. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya.

Widyati, Maria Fransisca. 2013. “Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris

Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial Dan

Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan”. Jurnal Ilmu

Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Page 160: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

148

Wiranta, Yulius Ardy, dan Yeterina Widi Nugrahanti. 2013. “Pengaruh

Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan

Manufaktur Di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15,

No. 1, Mei 2013, 15-26. ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137

ONLINE.

Yudiana, Fetria Eka. 2013. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI).

Zarlia, Jessika. Hasan Salim. 2014. “Analisis Pengaruh Corporate Social

Responsibility Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013”. Jurnal Manajemen [Vol 11 No. 2 November

2014:38-55].

Zahra, Fajrina Narjees. Dudi Pratomo dan Vaya Juliana Dillak. 2016.

“Pengaruh Komisaris Independen, Ukuran Dewan Komisaris, Dan

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Terhadap Profitabilitas”. ISSN :

2355-9357. E-Proceeding Of Management : Vol.3, No.3 December

2016.

Zulfiah, Fitri dan Joni Susilowibowo. 2014. “Pengaruh Inflasi, BI Rate,

CAR, NPF, BOPO, terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah

Periode 2008-2012”. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 2 Nomor 3

Juli 2014.

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 161: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

149

LAMPIRAN

Page 162: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

150

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Tabel Indeks Islamic Social Reporting (ISR)

A. Finance and Investment Theme

1. Kegiatan yang mengandung Riba. (contoh: beban bunga dan pendapatan

bunga)

2. Kegiatan yang mengandung ketidakjelasan (gharar)

3. Zakat (jumlahnya dan penerima zakatnya)

4. Kebijakan atas pembayaran tertunda dan penghapusan piutang tak tertagih

5. Kegiatan investasi (secara umum)

6. Proyek pembiayaan (secara umum)

B. Product and Sevice Theme

7. Persetujuan dewan pengawas syariah untuk suatu produk baru

8. Definisi setiap produk

9. Pelayanan atas keluhan konsumen

C. Employee Theme

10. Komposisi karyawan

11. Jam kerja karyawan

12. Rasio Gaji/Tunjangan karyawan

13. Renumerasi karyawan

14. Pendidikan dan pelatihan karyawan (pengembangan SDM)

15. Kesetaraan hak antara pria dan wanita/ keterlibatan karyawan

16. Apresiasi terhadap karyawan berprestasi

17. Kesehatan dan keselamatan karyawan

18. Lingkungan kerja

19. Waktu ibadah/kegiatan religious

20. Tempat beribadah yang memadai bagi karyawan

D. Society (Community Involvement) Theme

21. Pemberian donasi (sadaqah)

22. Wakaf

23. Pinjaman untuk kebaikan (Qardh Hasan)

24. Zakat, sumbangan, dan sukarelawan dari kalangan kaeyawan dan nasabah

25. Program pendidikan (beasiswa, pembangunan sekolah, dan fasilitas

pendidikan lainnya)

26. Pemberdayaan kerja para lulusan sekolah/kuliah

27. Pengembangan generasi muda

28. Peningkatan kualitas hidup masyarakat (pemberdayaan ekonomi)

29. Kepedulian terhadap anak-anak (yatim piatu)

30. Menyokong kegiatan sosial kemasyarakatan/kesehatan/olahraga

E. Environment Theme

31. Konservasi lingkungan hidup

31. Kegiatan mengurangi efek pemanasan global (minimalisasi polusi,

pengolahan air limbah, pengelolaan air bersih, dll)

Page 163: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

151

33. Pendidikan mengenai lingkungan hidup

34. Penghargaan/sertifikasi lingkungan hidup

35. Sistem manajemen lingkungan

F. Corporate Governance Theme

36. Status kepatuhan terhadap syariah

37. Rincian nama dan profil dewan komisaris

38. Kinerja komisaris (pelaksanaan tanggung jawab dan jumlah rapat)

39. Remunerasi dewan komisaris

40. Rincian nama dan profil direksi/manajemen

41. Kinerja direksi (pelaksanaan tanggung jawab dan jumlah rapat)

42. Remunerasi dewan direksi

43. Rincian nama dan profil dewan pengawas syariah

44. Kinerja DPS (pelaksanaan tnaggung jawab dan jumlah rapat)

45. Remunerasi DPS

46. Struktur kepemilikan saham

47. Kebijakan anti korupsi

48. Kebijakan anti pencucian uang dan praktik menyimpang lainnya

Page 164: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

152

Hasil Content Analysis Indeks ISR

14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18 14 15 16 17 18

A

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

B

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

C

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D

21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

E

31 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

32 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

F

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jml 41 41 42 42 42 29 34 34 36 37 31 31 35 35 35 39 39 39 39 40 36 36 38 38 39 41 41 41 40 40 33 35 37 37 37 27 28 31 33 33 35 35 37 37 38 30 32 32 33 33 38 38 36 38 36

BJBSBMI BCAS BMS BNIS BRIS BSM BSB BPSBVS MS

Page 165: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

153

No BUS TOTAL

2014 2015 2016 2017 2018

1 BMI 41 41 42 42 42

2 BCAS 29 34 34 36 37

3 BMSI 31 31 35 35 35

4 BNIS 39 39 39 39 40

5 BRIS 36 36 38 38 39

6 BSM 41 41 41 40 40

7 BSB 33 35 37 37 37

8 BVS 27 28 31 33 33

9 PBS 35 35 37 37 38

10 MS 30 32 32 33 33

11 BJBS 38 36 36 38 36

No BUS TOTAL INDEKS ISR

2014 2015 2016 2017 2018

1 BMI 0.85 0.85 0.88 0.88 0.88

2 BCAS 0.60 0.71 0.71 0.75 0.77

3 BMSI 0.65 0.65 0.73 0.73 0.73

4 BNIS 0.81 0.81 0.81 0.81 0.83

5 BRIS 0.75 0.75 0.79 0.79 0.81

6 BSM 0.85 0.85 0.85 0.83 0.83

7 BSB 0.69 0.73 0.77 0.77 0.77

8 BVS 0.56 0.58 0.65 0.69 0.69

9 PBS 0.73 0.73 0.77 0.77 0.79

10 MS 0.63 0.67 0.67 0.69 0.69

11 BJBS 0.79 0.79 0.75 0.79 0.75

Lampiran 2 : Data Perhitungan Sampel

BUS Tahun ROA ISR KI DKI KA NPF

BMI 2014 0.17 0.85 1 0.5 3 4.85

BMI 2015 0.2 0.85 1 0.5 4 4.2

BMI 2016 0.22 0.88 1 0.6 4 1.4

BMI 2017 0.11 0.88 1 0.6 4 2.75

BMI 2018 0.08 0.88 1 0.6 3 2.58

BCAS 2014 0.8 0.6 2.92 0.67 3 0.1

BCAS 2015 1 0.71 2.92 0.67 3 0.5

BCAS 2016 1.1 0.71 2.92 0.67 3 0.2

BCAS 2017 1.2 0.75 2 0.67 3 0.04

BCAS 2018 1.2 0.77 2 0.67 3 0.28

BMS 2014 0.29 0.65 2.45 0.6 3 3.89

BMS 2015 0.3 0.65 0.01 0.67 3 4.26

BMS 2016 2.63 0.73 0.01 0.67 3 3.3

Page 166: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

154

BMS 2017 1.56 0.73 0.01 0.67 3 2.95

BMS 2018 0.93 0.73 0.01 0.67 3 2.15

BNIS 2014 1.27 0.81 1 0.67 5 1.04

BNIS 2015 1.43 0.81 1 0.67 5 1.46

BNIS 2016 1.44 0.81 0.06 0.5 6 1.64

BNIS 2017 1.31 0.81 0.06 0.25 4 1.5

BNIS 2018 1.42 0.83 0.06 0.5 3 1.52

BRIS 2014 0.08 0.75 0.34 0.8 4 3.36

BRIS 2015 0.77 0.75 0.25 0.6 7 3.89

BRIS 2016 0.95 0.79 0.25 0.6 5 3.19

BRIS 2017 0.51 0.79 0.25 0.75 5 4.75

BRIS 2018 0.43 0.81 4.55 0.75 6 4.97

BSM 2014 0.17 0.85 0.34 0.6 6 4.29

BSM 2015 0.56 0.85 0.25 0.6 7 4.05

BSM 2016 0.59 0.85 0.25 0.6 6 3.13

BSM 2017 0.59 0.83 0.17 0.5 7 2.71

BSM 2018 0.88 0.83 0.17 0.5 7 1.56

BSB 2014 0.27 0.69 0.13 0.67 2 4.07

BSB 2015 0.79 0.73 0.11 0.5 3 2.74

BSB 2016 0.76 0.77 0.09 0.5 3 4.66

BSB 2017 0.02 0.77 0.07 0.5 3 4.18

BSB 2018 0.02 0.77 0.07 0.5 2 3.65

BVS 2014 1.87 0.56 1 1 3 4.75

BVS 2015 2.36 0.58 1 1 3 4.82

BVS 2016 2.19 0.65 1 0.33 3 4.36

BVS 2017 0.36 0.69 1.09 0.33 3 4.08

BVS 2018 0.32 0.69 1 0.33 4 3.45

BPS 2014 1.99 0.73 0.23 0.67 3 0.29

BPS 2015 1.14 0.73 0.09 0.67 3 1.94

BPS 2016 0.37 0.77 0.09 0.67 3 1.86

BPS 2017 -10.77 0.77 0.17 0.67 3 4.83

BPS 2018 0.26 0.79 0.08 0.67 3 3.84

MS 2014 3.61 0.63 0.01 0.5 4 4.29

MS 2015 -20.13 0.67 0.01 0.67 4 4.93

MS 2016 -9.51 0.67 0.01 0.67 4 4.6

MS 2017 5.5 0.69 0.01 0.67 4 0

Page 167: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

155

MS 2018 6.86 0.69 0.01 0.67 4 0

BJBS 2014 0.69 0.79 0.02 0.25 4 3.93

BJBS 2015 0.25 0.79 0.01 0.34 4 4.45

BJBS 2016 -8.09 0.75 0.01 0.5 4 17.91

BJBS 2017 -5.69 0.79 0.01 0.75 4 22.04

BJBS 2018 0.54 0.75 0.01 0.5 6 4.58

Keterangan

No Kode Nama Bank Umum Syariah

1 BMI Bank Muamalat Indonesia

2 BCAS Bank Central Asia Syariah

3 BMSI Bank Mega Syariah Indonesia

4 BNIS Bank Negara Indonesia Syariah

5 BRIS Bank Rakyat Indonesia Syariah

6 BSM Bank Syariah Mandiri

7 BSB Bank Syariah Bukopin

8 BVS Bank Victoria Syariah

9 PBS Panin Bank Syariah

10 MS Maybank Syariah

11 BJBS Bank Jabar Banten Syariah

HASIL UJI

A. Uji Stasioneritas

ROA

Panel unit root test: Summary

Series: Y

Date: 09/13/19 Time: 14:13

Sample: 2014 2018

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Page 168: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

156

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -6.37832 0.0000 11 44

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -1.25189 0.1053 11 44

ADF - Fisher Chi-square 25.4412 0.2764 11 44

PP - Fisher Chi-square 35.8279 0.0317 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

ISRD

Panel unit root test: Summary

Series: X1

Date: 09/13/19 Time: 14:14

Sample: 2014 2018

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -6.07252 0.0000 10 40

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -0.67169 0.2509 10 40

ADF - Fisher Chi-square 20.3941 0.4335 10 40

PP - Fisher Chi-square 28.4189 0.0998 10 40 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

KI

Panel unit root test: Summary

Series: X2

Date: 09/13/19 Time: 14:15

Sample: 2014 2018

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -3.22727 0.0006 6 24

Page 169: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

157

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -0.42830 0.3342 6 24

ADF - Fisher Chi-square 11.2752 0.5055 6 24

PP - Fisher Chi-square 19.0789 0.0393 5 20 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

DKI

Panel unit root test: Summary

Series: X3

Date: 09/13/19 Time: 14:15

Sample: 2014 2018

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -2.23457 0.0127 6 24

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat 0.12112 0.5482 6 24

ADF - Fisher Chi-square 7.45097 0.8264 6 24

PP - Fisher Chi-square 7.48254 0.8241 6 24 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

KA

Panel unit root test: Summary

Series: X4

Date: 09/13/19 Time: 14:16

Sample: 2014 2018

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -6.15096 0.0000 5 20

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -1.77048 0.0383 5 20

ADF - Fisher Chi-square 16.7897 0.0791 5 20

Page 170: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

158

PP - Fisher Chi-square 17.3342 0.0673 5 20 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

NPF

Panel unit root test: Summary

Series: Z

Date: 09/13/19 Time: 14:16

Sample: 2014 2018

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -3.30488 0.0005 11 44

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat 0.17862 0.5709 11 44

ADF - Fisher Chi-square 19.3393 0.6243 11 44

PP - Fisher Chi-square 25.5323 0.2723 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

B. Statistik Deskriptive

Date: 09/13/19 Time: 14:17

Sample: 2014 2018 Y X1 X2 X3 X4 Z

Mean 0.003091 0.753636 0.646909 0.597273 3.945455 3.577455

Median 0.590000 0.770000 0.170000 0.600000 4.000000 3.450000

Maximum 6.860000 0.880000 4.550000 1.000000 7.000000 22.04000

Minimum -20.13000 0.560000 0.010000 0.250000 2.000000 0.000000

Std. Dev. 3.969697 0.076675 0.964371 0.148529 1.311180 3.605455

Skewness -3.096767 -0.455305 2.078097 -0.070149 1.046320 3.531578

Kurtosis 14.79266 2.728584 7.270478 4.125894 3.132557 17.82216

Jarque-Bera 406.6027 2.069095 81.37920 2.950109 10.07581 617.7982

Probability 0.000000 0.355387 0.000000 0.228766 0.006487 0.000000

Page 171: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

159

Sum 0.170000 41.45000 35.58000 32.85000 217.0000 196.7600

Sum Sq. Dev. 850.9588 0.317473 50.22057 1.191291 92.83636 701.9624

Observations 55 55 55 55 55 55

C. Uji Regresi (Pemilihan Model)

1. Estimasi Variabel Y (Profitabilitas)

a) Hasil Uji Common Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 14:17

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.128833 6.291791 0.338351 0.7365

X1 -0.260049 7.616859 -0.034141 0.9729

X2 0.194170 0.549306 0.353482 0.7252

X3 -1.212445 3.639869 -0.333101 0.7405

X4 0.105649 0.426434 0.247751 0.8054

Z -0.488628 0.143457 -3.406096 0.0013 R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Akaike info criterion 5.559479

Sum squared resid 672.3330 Schwarz criterion 5.778461

Log likelihood -146.8857 Hannan-Quinn criter. 5.644161

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365

b) Hasil Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 14:18

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.723352 14.46816 0.188231 0.8517

X1 -0.922554 16.97839 -0.054337 0.9569

X2 0.007102 0.829959 0.008557 0.9932

X3 2.121678 4.476492 0.473960 0.6382

X4 -0.163506 0.916829 -0.178339 0.8594

Z -0.741225 0.212692 -3.484968 0.0012

Page 172: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

160

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.346908 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.095718 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.774933 Akaike info criterion 5.732689

Sum squared resid 555.7545 Schwarz criterion 6.316640

Log likelihood -141.6489 Hannan-Quinn criter. 5.958508

F-statistic 1.381061 Durbin-Watson stat 2.369186

Prob(F-statistic) 0.204820

c) Hasil Uji Random Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/13/19 Time: 14:20

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.128833 6.411938 0.332011 0.7413

X1 -0.260049 7.762309 -0.033502 0.9734

X2 0.194170 0.559795 0.346859 0.7302

X3 -1.212445 3.709375 -0.326860 0.7452

X4 0.105649 0.434577 0.243109 0.8089

Z -0.488628 0.146196 -3.342273 0.0016 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 3.774933 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Sum squared resid 672.3330

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365 Unweighted Statistics R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Sum squared resid 672.3330 Durbin-Watson stat 1.947239

2. Hasil Uji Data Panel Variabel Y (Profitabilitas)

a. Uji Chow

Page 173: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

161

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.818088 (10,39) 0.6134

Cross-section Chi-square 10.473487 10 0.4000

b. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.664487 5 0.5987 c. Uji Lagrange

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives Test Hypothesis

Cross-section Time Both Breusch-Pagan 0.692152 0.838633 1.530785

(0.4054) (0.3598) (0.2160)

Honda -0.831957 -0.915769 -1.235829

-- -- --

King-Wu -0.831957 -0.915769 -1.218666

-- -- --

Standardized Honda -0.176884 -0.720652 -4.240738

-- -- --

Standardized King-Wu -0.176884 -0.720652 -3.939908

-- -- --

Gourierioux, et al.* -- -- 0.000000

(>= 0.10)

3. Estimasi Variabel Z (NPF)

a. Estimasi Common Effect

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 13:34

Sample: 2014 2018

Page 174: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

162

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.623014 1.728903 0.938754 0.3526

X1 -1.208722 2.110318 -0.572767 0.5695

X2 -0.545877 0.148265 -3.681771 0.0006

X3 0.029668 0.994258 0.029840 0.9763

X4 0.138022 0.116728 1.182421 0.2429 R-squared 0.247740 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.185052 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 1.011181 Akaike info criterion 2.949702

Sum squared resid 49.07934 Schwarz criterion 3.135579

Log likelihood -73.16712 Hannan-Quinn criter. 3.021182

F-statistic 3.951929 Durbin-Watson stat 0.812718

Prob(F-statistic) 0.007491

b. Estimasi model Fixed Effect

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 13:28

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.997034 2.282609 -0.436796 0.6647

X1 2.316529 2.666733 0.868677 0.3905

X2 0.094521 0.127985 0.738536 0.4647

X3 0.840509 0.663304 1.267154 0.2128

X4 -0.104641 0.139846 -0.748254 0.4589 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.801845 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.728840 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.583279 Akaike info criterion 1.993029

Sum squared resid 12.92814 Schwarz criterion 2.550659

Log likelihood -37.81527 Hannan-Quinn criter. 2.207467

F-statistic 10.98350 Durbin-Watson stat 2.011965

Prob(F-statistic) 0.000000

c. Estimasi Model Random

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Page 175: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

163

Date: 09/15/19 Time: 13:38

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.516085 1.822299 -0.283205 0.7782

X1 1.476779 2.181135 0.677069 0.5016

X2 -0.051819 0.119616 -0.433209 0.6668

X3 0.695814 0.642767 1.082529 0.2844

X4 -0.013249 0.117795 -0.112476 0.9109 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.781738 0.6424

Idiosyncratic random 0.583279 0.3576 Weighted Statistics R-squared 0.025856 Mean dependent var 0.293234

Adjusted R-squared -0.055322 S.D. dependent var 0.608807

S.E. of regression 0.623463 Sum squared resid 18.65789

F-statistic 0.318513 Durbin-Watson stat 1.404083

Prob(F-statistic) 0.864201 Unweighted Statistics R-squared 0.016489 Mean dependent var 0.904836

Sum squared resid 64.16670 Durbin-Watson stat 0.408268

4. Hasil Uji Data Panel Variabel Z (NPF)

a. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 10.626011 (10,38) 0.0000

Cross-section Chi-square 70.703689 10 0.0000 b. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Page 176: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

164

Cross-section random 6.548545 4 0.1618

c. Uji Lagrange

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives Test Hypothesis

Cross-section Time Both Breusch-Pagan 32.53606 2.574687 35.11075

(0.0000) (0.1086) (0.0000)

Honda 5.704039 -1.604583 2.898753

(0.0000) -- (0.0019)

King-Wu 5.704039 -1.604583 1.705339

(0.0000) -- (0.0441)

Standardized Honda 7.376804 -1.444030 0.633994

(0.0000) -- (0.2630)

Standardized King-Wu 7.376804 -1.444030 -0.594279

(0.0000) -- --

Gourierioux, et al.* -- -- 32.53606

(< 0.01)

D. Uji Statistik

1. Uji Regresi Utama Variabel Y (Profitabilitas)

Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Y

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 19:42

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.128833 6.291791 0.338351 0.7365

X1 -0.260049 7.616859 -0.034141 0.9729

X2 0.194170 0.549306 0.353482 0.7252

X3 -1.212445 3.639869 -0.333101 0.7405

X4 0.105649 0.426434 0.247751 0.8054

Z -0.488628 0.143457 -3.406096 0.0013 R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

Page 177: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

165

S.E. of regression 3.704198 Akaike info criterion 5.559479

Sum squared resid 672.3330 Schwarz criterion 5.778461

Log likelihood -146.8857 Hannan-Quinn criter. 5.644161

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365

2. Uji Regresi Variabel Z (NPF)

Hasil Uji Regresi Variabel Z

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 13:28

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.997034 2.282609 -0.436796 0.6647

X1 2.316529 2.666733 0.868677 0.3905

X2 0.094521 0.127985 0.738536 0.4647

X3 0.840509 0.663304 1.267154 0.2128

X4 -0.104641 0.139846 -0.748254 0.4589 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.801845 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.728840 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.583279 Akaike info criterion 1.993029

Sum squared resid 12.92814 Schwarz criterion 2.550659

Log likelihood -37.81527 Hannan-Quinn criter. 2.207467

F-statistic 10.98350 Durbin-Watson stat 2.011965

Prob(F-statistic) 0.000000

Regresi Berganda Variabel Z Setelah Penyembuhan (setelah uji

multikololinieritas)

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/15/19 Time: 17:16

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.454534 0.373459 1.217091 0.2307

X2 0.073440 0.125104 0.587034 0.5605

X3 0.674531 0.609124 1.107380 0.2747

Page 178: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

166

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.794833 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.733283 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.578481 Akaike info criterion 1.952332

Sum squared resid 13.38562 Schwarz criterion 2.435612

Log likelihood -38.73681 Hannan-Quinn criter. 2.138178

F-statistic 12.91358 Durbin-Watson stat 1.964710

Prob(F-statistic) 0.000000

E. Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

a. Regresi Y (Profitabilitas)

Uji Normalitas Variabel Y

0

4

8

12

16

20

24

28

32

-20 -15 -10 -5 0 5

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018

Observations 55

Mean 8.07e-17

Median 0.385976

Maximum 5.298400

Minimum -19.28787

Std. Dev. 3.528542

Skewness -3.574200

Kurtosis 18.95063

Jarque-Bera 700.1554

Probability 0.000000

Uji Normalitas Variabel Y Setelah Penyembuhan

0

1

2

3

4

5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2017 2018

Observations 16

Mean 0.051749

Median -0.098085

Maximum 1.629756

Minimum -1.478965

Std. Dev. 0.930730

Skewness 0.111452

Kurtosis 2.038798

Jarque-Bera 0.649065

Probability 0.722865

Page 179: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

167

b. Regresi Z (NPF)

Uji Normalitas Variabel Z

0

4

8

12

16

20

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2014 2018

Observations 53

Mean -1.68e-17

Median -0.009071

Maximum 1.086838

Minimum -1.775416

Std. Dev. 0.498616

Skewness -0.916872

Kurtosis 5.826829

Jarque-Bera 25.07249

Probability 0.000004

Uji Normalitas Variabel Z Setelah Penyembuhan

0

2

4

6

8

10

12

14

-1.25 -1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75

Series: Standardized Residuals

Sample 2016 2018

Observations 31

Mean 2.67e-14

Median 0.054177

Maximum 0.746481

Minimum -1.022652

Std. Dev. 0.355047

Skewness -0.768079

Kurtosis 4.244573

Jarque-Bera 5.048790

Probability 0.080107

2. Autokorelasi

a. Regresi Utama (Profitabilitas)

Hasil Uji Autokolerasi Variabel Y

R-squared 0.209911 Mean dependent var 0.003091

Adjusted R-squared 0.129290 S.D. dependent var 3.969697

S.E. of regression 3.704198 Akaike info criterion 5.559479

Sum squared resid 672.3330 Schwarz criterion 5.778461

Log likelihood -146.8857 Hannan-Quinn criter. 5.644161

F-statistic 2.603669 Durbin-Watson stat 1.947239

Prob(F-statistic) 0.036365

b. Regresi Z (NPF)

Hasil Uji Autokorelasi Variabel Z

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.801086 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.727802 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.584394 Akaike info criterion 1.996851

Sum squared resid 12.97764 Schwarz criterion 2.554481

Page 180: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

168

Log likelihood -37.91655 Hannan-Quinn criter. 2.211288

F-statistic 10.93124 Durbin-Watson stat 1.985920

Prob(F-statistic) 0.000000

3. Multikolinieirtas

a. Regresi Utama (Profitabilitas)

1) R2 ROA

Dependent Variable: LOGY

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 18:38

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.490331 1.685042 3.851732 0.0004

X1 -9.641660 1.996308 -4.829746 0.0000

X2 -0.194527 0.140036 -1.389117 0.1718

X3 0.125981 0.938410 0.134249 0.8938

X4 0.360628 0.109022 3.307835 0.0019

Z -0.376513 0.085552 -4.400962 0.0001 R-squared 0.486256 Mean dependent var -0.506414

Adjusted R-squared 0.427876 S.D. dependent var 1.223993

S.E. of regression 0.925815 Akaike info criterion 2.795883

Sum squared resid 37.71389 Schwarz criterion 3.025325

Log likelihood -63.89707 Hannan-Quinn criter. 2.883256

F-statistic 8.329139 Durbin-Watson stat 1.323723

Prob(F-statistic) 0.000013

2) R2 ISR

Dependent Variable: X1

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 19:46

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.743336 0.050948 14.59010 0.0000

X2 -0.002740 0.010192 -0.268877 0.7891

X3 -0.133181 0.064903 -2.051992 0.0454

X4 0.023396 0.007193 3.252662 0.0021

Z -0.000193 0.002663 -0.072562 0.9424 R-squared 0.255045 Mean dependent var 0.753636

Adjusted R-squared 0.195448 S.D. dependent var 0.076675

S.E. of regression 0.068775 Akaike info criterion -2.429433

Sum squared resid 0.236503 Schwarz criterion -2.246948

Page 181: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

169

Log likelihood 71.80940 Hannan-Quinn criter. -2.358864

F-statistic 4.279534 Durbin-Watson stat 0.444355

Prob(F-statistic) 0.004689

3) R2 KI

Dependent Variable: X2

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 20:10

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.561662 1.617902 0.347154 0.7299

X1 -0.526885 1.959580 -0.268877 0.7891

X3 1.298299 0.918938 1.412825 0.1639

X4 -0.022505 0.109741 -0.205073 0.8383

Z -0.057113 0.036040 -1.584727 0.1193 R-squared 0.094521 Mean dependent var 0.646909

Adjusted R-squared 0.022083 S.D. dependent var 0.964371

S.E. of regression 0.953663 Akaike info criterion 2.829495

Sum squared resid 45.47366 Schwarz criterion 3.011980

Log likelihood -72.81112 Hannan-Quinn criter. 2.900064

F-statistic 1.304854 Durbin-Watson stat 0.768800

Prob(F-statistic) 0.280987

4) R2 DKI

Dependent Variable: X3

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 20:11

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.991520 0.200243 4.951581 0.0000

X1 -0.583208 0.284215 -2.051992 0.0454

X2 0.029569 0.020929 1.412825 0.1639

X4 0.004213 0.016558 0.254448 0.8002

Z 0.002664 0.005561 0.478970 0.6340 R-squared 0.130641 Mean dependent var 0.597273

Adjusted R-squared 0.061093 S.D. dependent var 0.148529

S.E. of regression 0.143921 Akaike info criterion -0.952600

Sum squared resid 1.035659 Schwarz criterion -0.770115

Log likelihood 31.19650 Hannan-Quinn criter. -0.882032

F-statistic 1.878415 Durbin-Watson stat 1.046397

Prob(F-statistic) 0.128825

Page 182: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

170

5) R2 KA

Dependent Variable: X4

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 20:11

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.879720 2.069590 -0.908257 0.3681

X1 7.464478 2.294883 3.252662 0.0021

X2 -0.037343 0.182094 -0.205073 0.8383

X3 0.306950 1.206336 0.254448 0.8002

Z 0.011320 0.047549 0.238074 0.8128 R-squared 0.187231 Mean dependent var 3.945455

Adjusted R-squared 0.122209 S.D. dependent var 1.311180

S.E. of regression 1.228451 Akaike info criterion 3.335892

Sum squared resid 75.45454 Schwarz criterion 3.518377

Log likelihood -86.73704 Hannan-Quinn criter. 3.406461

F-statistic 2.879519 Durbin-Watson stat 0.621489

Prob(F-statistic) 0.031885

b. Regresi Z (NPF) Setelah dilakukan Multikolinierutas

1) R2 utama Z setelah penyembuhan

Dependent Variable: LOGZ

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 21:59

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.454534 0.373459 1.217091 0.2307

X2 0.073440 0.125104 0.587034 0.5605

X3 0.674531 0.609124 1.107380 0.2747 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.794833 Mean dependent var 0.904836

Adjusted R-squared 0.733283 S.D. dependent var 1.120118

S.E. of regression 0.578481 Akaike info criterion 1.952332

Sum squared resid 13.38562 Schwarz criterion 2.435612

Log likelihood -38.73681 Hannan-Quinn criter. 2.138178

F-statistic 12.91358 Durbin-Watson stat 1.964710

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 183: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

171

2) R2 X2 (KI)

Dependent Variable: X2

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 21:58

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.407122 0.451161 0.902388 0.3719

X3 0.401469 0.738402 0.543700 0.5895 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.574237 Mean dependent var 0.646909

Adjusted R-squared 0.465321 S.D. dependent var 0.964371

S.E. of regression 0.705164 Akaike info criterion 2.329459

Sum squared resid 21.38205 Schwarz criterion 2.767423

Log likelihood -52.06013 Hannan-Quinn criter. 2.498823

F-statistic 5.272294 Durbin-Watson stat 1.507905

Prob(F-statistic) 0.000033

3) R2 X3 (DKI)

Dependent Variable: X3

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 21:54

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.586271 0.028151 20.82629 0.0000

X2 0.017007 0.031280 0.543700 0.5895 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.239671 Mean dependent var 0.597273

Adjusted R-squared 0.045168 S.D. dependent var 0.148529

S.E. of regression 0.145136 Akaike info criterion -0.832059

Sum squared resid 0.905773 Schwarz criterion -0.394095

Log likelihood 34.88162 Hannan-Quinn criter. -0.662695

F-statistic 1.232224 Durbin-Watson stat 1.232914

Prob(F-statistic) 0.296023

c. Heteroskedastisitas

1) Regresi Y (ROA)

Page 184: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

172

Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Y

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 20:45

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.046432 0.586867 -0.079118 0.9373

X1 0.367929 0.713318 0.515800 0.6084

X2 0.052616 0.051824 1.015272 0.3152

X3 0.269749 0.336915 0.800644 0.4274

X4 -0.043446 0.039459 -1.101058 0.2765

Z -0.008995 0.013638 -0.659566 0.5128 R-squared 0.084975 Mean dependent var 0.222693

Adjusted R-squared -0.012368 S.D. dependent var 0.339207

S.E. of regression 0.341298 Akaike info criterion 0.794148

Sum squared resid 5.474757 Schwarz criterion 1.017200

Log likelihood -15.04492 Hannan-Quinn criter. 0.879923

F-statistic 0.872946 Durbin-Watson stat 2.394194

Prob(F-statistic) 0.506471

2) Regresi Z (NPF)

Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Z

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/19 Time: 22:04

Sample: 2014 2018

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (unbalanced) observations: 53 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.130919 0.210669 0.621442 0.5378

X2 -0.036516 0.070572 -0.517433 0.6077

X3 0.195575 0.343608 0.569179 0.5724 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.288092 Mean dependent var 0.222693

Adjusted R-squared 0.074520 S.D. dependent var 0.339207

S.E. of regression 0.326323 Akaike info criterion 0.807296

Sum squared resid 4.259471 Schwarz criterion 1.290575

Log likelihood -8.393346 Hannan-Quinn criter. 0.993142

F-statistic 1.348922 Durbin-Watson stat 2.930720

Prob(F-statistic) 0.230730

Page 185: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

173

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Maya Mahani Pratiwi

NIM : 63010150146

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Tempat/Tanggal Lahir : Temanggung, 16 Desember 1996

Alamat : Kebonsari Rt 01 Rw 07, Kec. Temanggung, Kab.

Temanggung

Telepon : 0812 3858 2419

E-mail : [email protected]

Pendidikan :

Periode Sekolah

2003 - 2009 SD Negeri Kebonsari

2009 - 2012 SMP Negeri 4 Temanggung

2012 -2015 MAN 1 Parakan Temanggung

Demikian daftar riwayat hidup, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 2 Agustus 2019

Maya Mahani Pratiwi

NIM. 63010150146

Page 186: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

174

Page 187: DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6080/1... · Untuk kedua orang tuaku Bapak Kahono dan Ibu Suratminah S.Pd, terimakasih atas

175