DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA...

17

Transcript of DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA...

Page 1: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata
Page 2: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata
Page 3: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAM

MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

(Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01 Baruga)

Oleh

Silvianty Kia1, Muh. Najib Husain2, dan Hanur s3 1 Alumnus Program Administrasi Pembangunan/Kosentrasi Komunikasi Pembangunan

Program Pascasarjana UHO 2 Doktor dibidang Komunikasi UGM dan Dosen pada Program Studi Komunikasi Fisip UHO serta Program

Studi Administrasi Pembangunan & Komunikasi Pembangunan Program Pascasarjana UHO 3Doktor dibidang Administrasi Pasca Sarjana UHO dan Dosen pada Program Studi Komunikasi Fisip UHO

serta Program Studi Administrasi Pembangunan & Komunikasi Pembangunan

Program Pascasarjana UHO

ABSTRACT

Page 4: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

2

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

1. PENDAHULUAN

Program Pembangunan merupakan

kegiatan yang tidak dapat dihentikan karena

pembangunan terkait dengan upaya

meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Namun demikian, karena pembangunan

umumnya memanfaatkan sumber daya alam

sementara sumber daya alam memiliki

keterbatasan maka perlu kebijakan suatu

pembangunan yang berwawasan

lingkungan. Kebijakan pembangunan

berwawasan lingkungan adalah

pembangunan yang tidak merusak

lingkungan hidup. Salah satu cara untuk

meningkatkan kapasitas dalam mewujudkan

dan mendukung pembangunan tersebut di

Indonesia adalah dengan cara dibuat dan

disepakatinya kebijakan Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH).

Menurut Undang-Undang No. 32 tahun

2009 pasal 1 ayat 2 dijelaskan bahwa

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup (PPLH) adalah upaya sistematis dan

terpadu yang dilakukan untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup dan mencegah

terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan

hukum. Menurut Syukri Hamzah (2012:14),

pengelolaan lingkungan yang dilakukan

dapat dikatakan efektif tergantung dari

upaya mengadopsi etika yang baik dalam

berperilaku. Perilaku yang dimaksud adalah

perilaku yang ramah dan peduli dengan

keadaan lingkungan. Melihat persoalan

pengelolaan lingkungan tersebut,

pemerintah berkomitmen dalam menjaga

lingkungan dari kerusakan melalui

pendidikan. Untuk mendukung

Perlindungan dan Pengelelolaan

Lingkungan Hidup di sekolah, maka

Kementerian Lingkungan Hidup

bekerjasama dengan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk

mengembangkan program pengelolaan

lingkungan yang di sebut Program

Adiwiyata.

Tujuan dari Program Adiwiyata adalah

mewujudkan warga sekolah yang

bertanggung jawab dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup melalui tata kelola sekolah yang baik

untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan. Keuntungan dalam

mengimplementasikan program Adiwiyata

bagi sekolah adalah sekolah dapat

menciptakan tempat pembelanjaran tentang

nilai-nilai pemeliharaan lingkungan dan

pengelolaan lingkungan hidup dengan

upaya meningkatkan upaya perlindungan

dan pengelolaan lingkungan melalui

kegiatan pengendalian pencemaran,

pengendalian kerusakan dan pelestarian

fungsi lingkungan hidup sehingga tercipta

kondisi belajar-mengajar yang lebih

kondusif untuk siswa. Sementara manfaat

program Adiwiyata bagi siswa adalah untuk

menumbuhkan kepedulian terhadap

lingkungan dan memahami betapa

pentingnya memelihara lingkungan yang

baik.

Sekolah di Kota Kendari yang

menerapkan program Adiwiyata diantaranya

adalah SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga. Berangkat dari keinginan untuk

membentuk dan meningkatkan sikap dan

perilaku yang peduli dengan lingkungan,

sekolah menyadari bahwa sekolah sangat

berperan dalam memberi pengetahuan dan

mengajarkan pada siswa mengenai ilmu

lingkungan hidup dan pengelolaannya.

Dengan alasan tersebut, SDN 01 Kendari

Barat dan SDN 01 Baruga,

mengimplementasikan program Adiwiyata

ini.

Untuk mencapai tujuan Adiwiyata,

sekolah telah mempersiapkan segala hal

terkait 4 komponen program dalam

pelaksanaan program Adiwiyata. Keempat

Page 5: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

3

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

komponen tersebut antara lain: Kebijakan

Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan

Lingkungan Berbasis Parstisipasif, dan

Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah

Lingkungan. Keempat komponen tersebut

merupakan standar untuk mencapai tujuan

dari program Adiwiyata, sehingga sekolah

harus mempersiapkan segala yang

diperlukan untuk memenuhi standar

tersebut. Adapun persiapan dalam

melaksanakan program antara lain

membentuk komite lingkungan sekolah,

mengkaji lingkungan sekitar sekolah, dan

mengembangkan rencana aksi. dalam

komponen kebijakan berwawasan

lingkungan antara lain memuat program

dalam upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup di dalam Rencana

Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).

Adapun anggaran tersebut dialokasikan

secara proporsional untuk kegiatan seperti

kegiatan kesiswaan, kurikulum, peningkatan

kapasitas pendidik dan tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

budaya dan lingkungan sekolah,

peningkatan dan pengembangan mutu.

Selain itu sekolah juga merancang sarana

kegiatan untuk mendukung pelaksanaan

program Adiwiyata, yaitu diantaranya

pembangunan green house, penghijauan

lingkungan sekitar, penggunaan biophori,

penghematan listrik.

Dalam mempersiapkan pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Lingkungan, sekolah

juga menyisipkan mata pelajaran mengenai

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

Tujuan dari mata pelajaran Pendidikan

Lingkungan Hidup (PLH) ini adalah agar

peserta didik dapat melakukan pembelajaran

mengenai perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup. Namun tujuan tersebut

tidak bisa dicapai tanpa ada kompetensi

tenaga pendidik dalam pembelajaran

lingkungan hidup. Sehingga tenaga pendidik

harus mengembangkan kompetensi dalam

kegiatan pembelajaran lingkungan hidup.

Salah satu pengembangan tersebut adalah

menyusun pembelajaran kreatif di luar kelas

dan mengaitkan pengetahuan konseptual

dan prosedural dalam memecahkan masalah

lingkungan hidup.

Keuntungan mengikuti program Adiwiyata

adalah : a) Mendukung pencapaian standar

kompetensi/kompetensi dasar dan standar

kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar

dan menengah, b) Meningkatkan efisiensi

penggunaan dana operasional sekolah

melalui penghematan dan pengurangan

komsumsi dari berbagai sumber daya dan

energy, c) Menciptakan kebersamaan warga

sekolah dan kondisi belajar mengajar yang

lebih nyaman dan kondusif, d) Menjadi

tempat pembelajaran tentang nilai-nilai

pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang baik dan benar bagi warga

sekolah dan masyarakat sekolah,

e) Meningkatkan upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup melalui

kegiatan pengendalian pencemaran,

pengendalian kerusakan dan pelestarian

fungsi lingkungan di sekolah.

Salah satu langkah pembinaan dalam

program Adiwiyata adalah sosialisasi.

Sosialisasi program Adiwiyata telah

dilakukan di sekolah-sekolah di Kota

Kendari tingkat SD, SMP SMA dan

Madrasah, Tsanawiyah, MAN dan sekolah-

sekolah swasta. Sekolah yang telah

mengikuti program Adiwiyata diantaranya

adalah SDN 01 Kendari Barat dan telah

sampai pada tingkat kategori Adiwiyata

Provinsi karena telah memenuhi standar

yang telah ditetapkan (mencapai nilai

minimal 64, yaitu 80% dari total nilai

maksimal 80) serta meraih penghargaan dari

Gubernur berupa piagam dan piala. Untuk

kategori Adiwiyata Mandiri telah diraih

oleh SDN 01 Baruga dan telah melakukan

pembinaan terhadap sekolah lain, sehingga

menghasilkan minimal 10 sekolah

Adiwiyata Kabupaten/Kota serta dapat

Page 6: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

4

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

diusulkan untuk ikut dalam seleksi

penerimaan penghargaan tingkat Asean Eco

School dan mendapatkan piagam dari

Menteri Negara Lingkungan Hidup dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang

diserahkan oleh Presiden.

Dalam pelaksanaan progam

Adiwiyata di SDN 01 Kendari Barat dan

SDN 01 Baruga telah menunjukkan hasil

yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari

perilaku semua warga sekolah yang telah

menerapkan program adiwiyata sehingga

sekolah dan lingkungannya terlihat bersih,

rapi dan asri.

2. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian dilakukan di SDN 01

Kendari Barat dan SDN 01 Baruga.

Pemilihan lokasi diambil karena sekolah ini

telah menerapkan dan mendapatkan

penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi,

dan tingkat Mandiri.

Informan dalam penelitian ini adalah

Kepala sekolah, guru-guru, peserta didik

SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01 Baruga

yang terlibat dalam program Adiwiyata

berjumlah 13 orang. Penentuan informan

penelitian dengan menggunakan teknik

purposive sampling yaitu mengambil

dengan sengaja orang-orang yang benar-

benar tahu atau pelaku yang terlibat

langsung dengan permasalahan penelitian

ini. Penelitian ini mengkaji tentang Dampak

Sosialisasi Program Adiwiyata dalam

menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah dengan cara:

a. Observasi yaitu metode observasi dalam

pengumpulan data dengan cara

menyediakan waktu yang cukup untuk

melihat objek dari berbagai segi dan jurusan

secara berulang-ulang.

b. Wawancara mendalam yaitu teknik ini

dipakai untuk mendapatkan data primer

tentang fenomena-fenomena yang

mempengaruhi implemetasi kebijakan.

Meskipun begitu teknik ini akan digunakan

untuk menguji kebenaran dan kemantapan

suatu data yang diperoleh dengan cara

observasi dokumen dan lingkungan.

c.Dokumentasi yaitu peneliti

mengumpulkan dokumentasi kegiatan

penelitian untuk menggambarkan kegiatan

yang dilakukan selama penelitian.

3. HASIL PENELITIAN

3.1. Sosialisasi Program Adiwiyata yang

dilakukan oleh Badan Lingkungan

Hidup Kota Kendari Pada SDN 01

Kendari Barat dan SDN 01 Baruga

Program Adiwiyata telah

disosialisasikan pada sekolah-sekolah di

Kota Kendari oleh Kantor Badan

Lingkungan Hidup Kota Kendari.

Sosialisasi program Adiwiyata yang

dilakukan pada Tahun 2008 oleh instansi

pemerintah Provinsi (Badan Lingkungan

Hidup Provinsi) melalui koordinasi ke

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota

dan kemudian Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi ke

sekolah-sekolah untuk meningkatkan

pengetahuan warga sekolah tentang

pendidikan berbasis lingkungan hidup

sebagaimana Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009

tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata.

Sosialisasi program Adiwiyata

dilakukan dengan cara mengadakan

workshop di sekolah masing-masing.

Workshop ini dimulai dengan

mengumpulkan warga sekolah yang terdiri

dari kepala sekolah, guru-guru, peserta

didik dan komite sekolah. Materi workshop

biasanya dibawakan oleh tim Adiwiyata

dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

Kendari, namun adakalanya sosialisasi juga

dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup

(BLH) Provinsi Sulawesi Tenggara apabila

pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Kota Kendari meminta pendampingan dari

pihak pemerintah provinsi. Materi

workshop ini berisi tentang pengertian dan

tujuan Adiwiyata, Prinsip-prinsip dasar

Page 7: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

5

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

Program Adiwiyata, Komponen Adiwiyata,

keuntungan mengikuti Program Adiwiyata,

serta contoh-contoh pelaksanaan Program

Adiwiyata.

Setiap pelaksanaan sosialisasi Program

Adiwiyata di sekolah-sekolah Kota Kendari

memiliki persamaan baik dalam hal teknik

penyampaiannya maupun materi yang

disampaikan.Teknik penyampaian

sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah

Kota dan Provinsi ini terdiri dari

komunikasi verbal dan non verbal.

Penyampaian materi berupa komunikasi

verbal dilakukan secara lisan oleh pemateri

dalam workshop Program Adiwiyata.

Adapun komunikasi non verbal yang

dilakukan dalam sosialisasi ini, yaitu

penggunaan gambar-gambar pada slide

presentasi, gambar spanduk, brosur,

termasuk gerak tubuh dalam penyampaian

materi presentasi workshop.

Bentuk sosialisasi Program Adiwiyata yang

dilakukan pada dua sekolah yang menjadi

fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. SDN 01 Kendari Barat Kegiatan sosialisasi Program Adiwiyata

dalam rangka menanamkan kesadaran

lingkungan kepada warga sekolah untuk

terus menjaga dan melestarikan lingkungan

sekitar. Kegiatan sosialisasi tersebut

dilaksanakan di SDN 01 Kendari Barat pada

tahun 2013 oleh Badan Lingkungan Hidup

(BLH) Kota Kendari dalam rangka

membina dan membentuk generasi ke depan

agar mempunyai sifat dan cara berpikir

yang berwawasan lingkungan dan peduli,

bagaimana mengelola sampah, bagaimana

melakukan penghematan air, bagaimana

melakukan penghematan energi. Dalam

sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan

bagaimana rasa cinta terhadap lingkungan

hijau, dan bagaimana menjaga kebersihan

lingkungan sekolah kepada para siswa dan

siswi di sekolah.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

Kendari memberikan sosialisasi program

Adiwiyata di SDN 01 Kendari Barat yang

terdiri dari kepala sekolah, guru-guru,

komite sekolah dan murid-murid berjumlah

40 orang. Kegiatan sosialisasi program

Adiwiyata menghadirkan narasumber dari

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

Kendari dan tim teknis Adiwiyata.

Sosialisasi sangat perlu dilakukan untuk

menambah wawasan dan pemahaman

tentang program adiwiyata. Dari sosialisasi

ini diharapkan dapat

memberikan pemahaman tentang cara-cara

berperilaku ramah linkungan karena

permasalahan lingkungan saat ini begitu

sangat mengkhawatirkan dan apabila warga

sekolah sudah mengerti dan memahami

program Adiwiyata tersebut maka diyakini

kerusakan lingkungan bisa direduksi. Hal

ini sesuai pendapat Robert M.Z. Lawang

bahwa sosialisasi adalah proses mempelajari

norma, nilai, peran dan semua persyaratan

lainnya yang diperlukan untuk

memungkinkan partisipasi yang efektif

dalam kehidupan sosial.

b. SDN 01 Baruga Pada tahun 2009 telah dilaksanakan

sosialisasi di SDN 01 Baruga oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Kendari. Kegiatan

sosialisasi tersebut dihadiri oleh Tim

Adiwiyata Badan Lingkungan Hidup Kota

Kendari, tim teknis, Kepala Sekolah SDN

01 Kendari Barat, guru-guru, peserta didik

dan komite sekolah. Materi yang

disampaikan dalam sosialisasi Program

Adiwiyata adalah pengertian Adiwiyata,

prinsip-prinsip dasar program Adiwiyata,

komponen Adiwiyata serta keuntungan

mengikuti program Adiwiyata. Sosialisasi

Program Adiwiyata yang dilakukan di SDN

01 Baruga pada tahun 2009 oleh tim

Adiwiyata dari Badan Lingkungan Hidup

Provinsi Sulawesi Tenggara (BLH) dan

Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari

disambut sangat antusias dari warga sekolah

termasuk pegawai Puskesmas Lepo-lepo

dan Dasawisma hal ini disebabkan karena

Page 8: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

6

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

cara menyampaikan materi/pesan Adiwiyata

begitu menarik perhatian dapat dilihat dari

gaya berbicara yang begitu meyakinkan

sehingga warga sekolah bisa langsung

mempelajari program tersebut dan pada

akhirnya mereka dengan sukarela mau

menerapkan dalam aktifitas sehari-hari

serta bisa menjadi bermanfaat dalam

masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Bruce J. Cohen bahwa

sosialisasi adalah proses manusia

mempelajari tata cara kehidupan dalam

masyarakat (ways of life in society), untuk

memperoleh kepribadian dan membangun

kapasitasnya sehingga dapat berfungsi

dengan baik sebagai individu maupun

sebagai anggota suatu kelompok

Sosialisasi Adiwiyata sangat bermanfaat

bagi warga sekolah karena dengan adanya

sosialisasi ini maka warga sekolah dapat

mengerti dan memahami nilai-nilai yang

terdapat dalam program Adiwiyata yang

nantinya akan memberi dampak positif. Hal

ini sesuai pendapat Soerjono Soekamto

sosialisasi adalah proses dimana anggota

masyarakat yang baru mempelajri norma-

norma dan nilai nilai masyarakat dimana dia

mnjadi anggota masyarakat.

Berdasarkan pengertian sosialisasi diatas,

dapat katakan bahwa sosialisasi merupakan

proses dimana seseorang mempelajari pola-

pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan

nilai nilai, norma dan kebiasaan yang

berlaku untuk berkembang sebagai anggota

masyarakat dan sebagai individu.

Pada sosialisasi tersebut memuat materi

pengembangan norma-norma dasar yang

antara lain: kebersamaan, keterbukaan,

kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan

kelestarian fungsi lingkungan hidup dan

sumber daya alam. Serta penerapan prinsip

dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas

sekolah terlibat dalam manajemen sekolah

yang meliputi keseluruhan proses

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

sesuai tanggung jawab dan peran; serta

berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan

harus dilakukan secara terencana dan terus

menerus secara komperensif.

SDN 01 Baruga selalu melakukan

sosialisasi kepada warga sekolah baik,

melalui rapat, upacara, di kelas atau dalam

kesempatan lain di lingkungan sekolah.

Pihak yang mensosialisasikan terdiri dari

kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan

guru-guru. Sosialisasi bukan hanya kepada

warga sekolah tetapi juga kepada pihak lain

yang terkait dengan sekolah seperti komite,

orang tua, dan pihak lain. Sejalan dengan itu

dapat dipahami bahwa sosialisasi

merupakan hal penting dilakukan.

sosialisasi berkaitan dengan program

adiwiyata yang peduli dan berbudaya

lingkungan menjadi keharusan,

disosialisasikan kepada peserta didik supaya

semuanya paham dengan program sekolah.

Setelah dipahami tentunya mudah pula

untuk dilaksanakan oleh peserta didik,

karena hal tersebut merupakan program

yang baik dan sesuai dengan kebutuhan.

3.2. Perbandingan Sekolah Adiwiyata

yang Tergolong Tingkat Provinsi

Dan Tingkat Mandiri. Adiwiyata merupakan bagian dari

proses pembelajaran lingkungan hidup.

Pembelajaran yang didapati di sekolah akan

membentuk perilaku seseorang. Sehingga,

apabila partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran lingkungan hidup tersebut

tinggi, maka siswa tersebut akan

menerapkannya didalam keluarga atau

lingkungan tempat tinggal hingga

masyarakat.

a. SDN 01 Kendari Barat SDN 01 Kendari Barat dalam rangka

mendukung program Adiwiyata telah

menyediakan sarana ramah lingkungan.

Pengadaan sarana ramah lingkungan di

SDN 01 Kendari Barat dilakukan dengan

cara pembelian langsung. Sarana sekolah

dari hasil pembelian disesuaikan dengan

standar Adiwiyata. Adapun sarana ramah

Page 9: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

7

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

lingkungan dari pembelian langsung

tersebut antara lain seperti bak sampah,

gerobak sampah, serta rumah kompos.

Sumber dana sarana ramah lingungan

berasal dari alokasi dana khusus Adiwiyata

yang sudah termasuk dalam anggaran

sekolah. Alokasi dana tersebut juga

digunakan untuk mengelola sarana dan

prasarana ramah lingkungan di sekolah,

seperti rehab dan perbaikan.

SDN 01 Kendari Barat juga

melakukan penghematan sumber daya.

Pemanfaatan sumberdaya berupa

penghematan Alat Tulis Kantor (ATK), air

dan listrik. Kegiatan penghematan

dilakukan dengan memanfaatkan

sumberdaya alami, seperti memanfaatkan

sumber cahaya matahari untuk penerangan

dan mengurangi penggunaan AC. Dapat

dikatakan bahwa pemanfaatan sarana ramah

lingkungan di SDN 01 Kendari Barat sudah

mengindikasikan penghematan.

Di SDN 01 Kendari Barat, sudah

tersedia beberapa macam sarana ramah

lingkungan baik untuk mengatasi

permasalahan lingkungan maupun untuk

menunjang pembelajaran. Beberapa sarana

ramah lingkungan, di antaranya: a. Rumah

Kompos, b. Green House, c. Biopori, d.

Sumur Resapan, e. Tempat sampah dari

barang bekas, f. Taman, g. Tempat cuci

tangan.

Dalam pengadaan perlengkapan juga dapat

dilakukan dengan jalan membuat sendiri

atau menerima bantuan dari instansi

pemerintah, badan-badan swasta,

masyarakat, perorangan, dan sebagainya.

Sampah di SDN 01 Kendari Barat

dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sampah

kertas, sampah organik, dan sampah

anorganik.

b. SDN 01 Baruga

SDN 01 Baruga telah menerapkan

Program Adiwiyata sejak tahun 2009.

Dalam meningkatkan pencapaian kinerja

program Adiwiyata yang berdampak positif

terhadap perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup maka sekolah telah

melaksanakan empat komponen Program

Adiwiyata. Komponen atau standar

Adiwiyata meliputi :

1. Kebijakan berwawasan Lingkungan Hal tersebut ditandai dengan dirubahnya

visi dan misi sekolah sesuai dengan nilai-

nilai dan upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup yaitu sekolah

harus menerapkan kebijakan yang

berwawasan lingkungan. Perumus kebijakan

berwawasan lingkungan di SDN 01 Baruga

telah membuat program-program yang

manfaatnya untuk warga sekolah termasuk

peserta didik dengan membuat lingkungan

sekolah menjadi bersih, hijau dan asri

dengan melibatkan semua warga sekolah.

Kebijakan berwawasan lingkungan yang

diterapkan pada SDN 01 Baruga meliputi

Kebijakan mengenai alokasi dana untuk

pengelolaan program Adiwiyata. SDN 01

Baruga telah menganggarkan dana untuk

kepentingan adiwiyata yaitu peduli dan

berbudaya lingkungan, yang sumbernya

berasal dari dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) dan pihak lain yang tidak

mengikat.

2. Kurikulum berbasis lingkungan Kurikulum berbasis lingkungan yang

dilaksanakan di SDN 01 Baruga yaitu

dengan menerapkan pendekatan, strategi,

metode, dan teknik pembelajaran yang

melibatkan peserta didik secara aktif dalam

pembelajaran, mengembangkan isu local

dan atau isu global sebagai pembelajaran

lingkungan hidup sesuai dengan jenjang

pendidikan.

3. Kegiatan lingkungan berbasis

partisipatif

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan di

SDN 01 Baruga melalui piket bersama, aksi

lingkungan yang dilaksanakan setiap hari

sabtu. Memanfaatkan lahan dan fasilitas

sesuai kaidah-kaidah lingkungan hidup

melalui: pembuatan kolam, Green House,

Page 10: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

8

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

taman dan rumah kompos. Kreativitas dan

inovasi warga sekolah dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup melalui: pembuatan pupuk kompos

dan pengelolaan sanitasi.

SDN 01 Baruga senantiasa mengadakan

berbagai kegiatan dalam upaya melindungi,

mengelola dan mengatasi permasalahan

lingkungan.

4. Pengelolaan Sarana Ramah Lingkungan SDN 01 Baruga telah melaksanakan

pemanfaatan sumber daya berupa

penghematan air, listrik, dan Alat Tulis

Kantor (ATK). Dalam penerapannya,

kegiatan penghematan dilakukan dengan

memanfaatkan sumberdaya alami, seperti

memanfaatkan sumber cahaya matahari

untuk penerangan dan mengurangi

penggunaan lampu listrik. Untuk

mendukung program Adiwiyata, kantin

sekolah dikelola agar menjadi kantin yang

sehat dan ramah lingkungan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, sekolah telah

menjalin hubungan kerjasama dengan

Puskesmas Lepo-lepo.

3.3. Dampak Sosialisasi Program

Adiwiyata dalam menjaga Kebersihan

Lingkungan Sekolah Dampak sosialisasi program

Adiwiyata dalam menjaga kebersihan

lingkungan sekolah yaitu merubah perilaku

warga sekolah untuk melakukan budaya

Perlindungan dan Pelestarian lingkungan. Maka kepada semua warga sekolah untuk

turut serta melaksanakan upaya-upaya

penyelamatan dan pelestarian lingkungan

hidup, dengan cara membuyakan hal-hal

tersebut seperti pembersihan lingkungan

yang dilakukan setiap hari yaitu pada

program LISA (lihat sampah ambil),

pemisahan atau pemilahan sampah yang

akan dilakukan daur ulang, mengumpulkan

daun-daun yang kering guna dijadikan

pupuk kompos dan sebagainya. Dengan

kegiatan seperti ini dapat memberikan

kenyamanan, kesejukan, dan keindahan

sehingga tercipta lingkungan yang asri

untuk menunjang kesuksesan meraih

prestasi bagi siswa disekolah.

Kepedulian peserta didik pada

sekolah yang melaksanakan program

adiwiyata terhadap kebersihan lingkungan

sekolah lebih tinggi dibandingkan dengan

peserta didik pada sekolah yang belum

melaksanakan program adiwiyata. Hal ini

terlihat pada perilaku peserta didik yang

tidak peduli terhadap sampah yang

berserakan pada sekolah yang belum

adiwiyata. Sedangkan pada sekolah

Adiwiyata lingkungan sekolahnya bersih,

bebas dari sampah yang berserakan karena

perilaku peserta didik yang peduli terhadap

kebersihan lingkungannya.

Bila lingkungan sehat maka semua

mahkluk hidup yang ada disekeliling kita

akan dapat bernafas dengan baik. Terutama

sebagai siswa dapat menerima materi

pembelajaran dengan baik. Karena

bila ruangan kelas bersih, pastilah udara

akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat

menjalankan fungsi dan kegunaannya

dengan sempurna. Setidaknya, dengan

menjaga kebersihan lingkungan sekolah,

juga telah melestarikan dan menjaga

maupun menghargai bakat dalam Iptek.

Karena orang sukses pasti berasal dari

lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga

ia dapat berfokus pada pembelajaran yang ia

terima.Kebersihan lingkungan

mendorong semangat belajar siswa.

3.4. Pembahasan Penelitian ini menggunakan Teori S-O-

R yang merupakan pengembangan dari teori

S-R (Stimuli-Respon) dengan memasukan

organisme atau komunikan. Teori S-O-R

menjadi teori komunikasi karena objek

material dari psikologi dan ilmu komunikasi

adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya

meliputi komponen-komponen: sikap, opini,

perilaku kognisi, afeksi dan konasi

(Effendy, 1990).

Page 11: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

9

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

Stimulus-Organisme-Respon ini

menunjukan bahwa efek yang ditimbulkan

adalah reaksi khusus terhadap stimuli

khusus, sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan

kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikasi. Dengan unsur-unsur Pesan

(Stimuli, S), Komunikasi (Organisme, O)

dan Efek (Respon, R).

Stimulus (pesan), Pesan disampaikan

melalui sosialisasi Adiwiyata oleh tim

Adiwiyata Badan Lingkungan Hidup yang

dipengaruhi oleh gaya berbicara, kredibilitas

dan kepemimpinan. Dalam proses

perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat

berubah, hanya jika stimuli yang menerpa

benar-benar melebihi semula. Mar’at dalam

bukunya menyatakan bahwa dalam

menelaah sikap yang baru ada tiga variabel

penting, yaitu: Perhatian, Pengertian dan

Penerimaan.

Apabila stimulus yang diberikan kepada

organisme diterima dan disertai perhatian

pada diri organisme berarti proses

komunikasi telah berlangsung. Selanjutnya

ada pengertian dan penerimaan pesan yang

disampaikan dalam sosialisasi, kelanjutan

dari proses tersebut adalah respon dari

organisme yakni sikap. Sikap terdiri dari

tiga aktifitas yaitu seleksi, organisasi dan

interprestasi melekat pada interprestasi yang

dapat didefinisikan sebagai meletakan suatu

rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu

keseluruhan yang bermakna (Goodaere dan

Follers dalam Effendy, 2000).

Tim Adiwiyata sebagai salah satu pihak

yang banyak menyampaikan pesan-pesan

lingkungan melalui sosialisasi. Adapun

pesan yang disampaikan terdiri atas 4

komponen yaitu yaitu 1) Kebijakan

Berwawasan Lingkungan, 2) Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Lingkungan, 3)

Kegiatan Lingkungan Berbasis Parstisipasif

dan 4) Pengelolaan Sarana Pendukung

Ramah Lingkungan.

Pada sosialisasi tersebut memuat materi

pengembangan norma-norma dasar yang

antara lain: kebersamaan, keterbukaan,

kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan

kelestarian fungsi lingkungan hidup dan

sumber daya alam. Serta penerapan prinsip

dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas

sekolah terlibat dalam manajemen sekolah

yang meliputi keseluruhan proses

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

sesuai tanggung jawab dan peran; serta

berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan

harus dilakukan secara terencana dan terus

menerus secara komperensif.

Sosialisasi Adiwiyata oleh tim

Adiwiyata dari Badan Lingkungan Hidup

(BLH) sebagai stimuli yang dapat

menimbulkan reaksi tertentu pada khalayak

yaitu sikap, apakah sikap itu menolak atau

menerima dari sosialisasi tersebut, Sikap

bisa terjadi bila khalayak memiliki perhatian

terhadap kegiatan sosialisasi tersebut

perhatian dan pengertian akan membawa

khalayak pada proses penerimaan yang

akhirnya menimbulkan sikap seperti halnya

dikemukakan oleh Mar’at (Effendy, 1993),

bahwa pesan pada umumya mempengaruhi

sikap, persepsi dan perasaan khalayak.

Sosialisasi Adiwiyata oleh tim Adiwiyata

menimbulkan sikap dan perasaan pada

pengelola SDN 01 Kendari Barat dan SDN

01 Baruga yang mencakup isi pesan

sosialisasi yang merupakan pembahasan

dari empat komponen tersebut agar dapat

terlaksana dengan cara melaksanakan suatu

kegiatan untuk mengaturnya, yaitu

Manajemen Sarana dan Prasarana,

Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta

Didik, Kehumasan dan Kebijakan

Pendidikan. Selain itu dalam Panduan

Adiwiyata disebutkan bahwa partisipasi

aktif terutama peserta didik sebagai elemen

penting dalam pelaksanaan Program

Adiwiyata. Yang tentu saja mempengaruhi

pengetahuan pengelola SDN 01 Kendari

Barat dan SDN 01 Baruga baik tentang isi

Page 12: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

10

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

cerita maupun pesan yang hendak

disampaikan saat sosialisasi tersebut. Semua

itu merupakan proses Organism: Perhatian,

Pengertian, Penerimaan di mana warga

sekolah sangat bersemangat dan

memperhatikan pesan yang disampaikan

oleh tim Adiwiyata dan benar-benar

mengerti isi pesan tersebut sehingga mau

menerima dan melaksanakan dengan

sungguh-sungguh

Cakupan dari psikologi perkembangan ini

adalah masalah pertumbuhan dan

kematangan individu baik segi kognitif,

emosi maupun struktur kepribadiannya.

Perkembangan secara luas menunjukan pada

keseluruhan proses perubahan dari potensi

yang dimiliki individu dan tampil dalam

kemapuan kualitas kemampuan, sifat dan

ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah

perkembangan juga mencangkup konsep

usia, yang diawali pertumbuhan dan

berakhir pada kematian (Akbar-Hawadi,

2001).

Response (Perubahan sikap): Program

Adiwiyata telah diterapkan dan

dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari

terlihat dari perubahan sikap yang peduli

dan berwawasan lingkungan pada warga

sekolah di SDN 01 Kendari Barat, SDN 01

Baruga. Sehingga tahun 2015 SDN 01

Kendari Barat telah menerima penghargaan

sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi.

Tahun 2013 SD Negeri 01 Baruga masuk

nominasi Nasional dalam Lomba Adiwiyata

di tingkat SD se Kota Kendari.

SDN 01 Kendari Barat telah menerapkan

program Adiwiyata di sekolah. Dalam

melaksanakan program tersebut mengacu

pada empat komponen Adiwiyata.

Empat komponen pencapaian

program Adiwiyata, yaitu: pertama,

Kebijakan berwawasan lingkungan,

meliputi: a. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang memuat upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup dapat diimplementasikan pada visi

misi dan tujuan sekolah dengan mengikuti

jalur pengelolaan lingkungan. Rencana

Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang

memuat program dalam upaya perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup.

Kebijakan mengenai alokasi dana untuk

pengelolaan program Adiwiyata. telah

disediakan sekitar 20% untuk program

Adiwiyata. Nanti digunakan buat inovasi-

inovasi seperti pengelolaan sarana prasarana

ramah lingkungan dan pengadaan barang.

Kedua, Pelaksanaan kurikulum berbasis

lingkungan. Kurikulum berbasis lingkungan

yang dikembangkan oleh SDN 01 Kendari

Barat dalam upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan yaitu dengan cara

diintegrasikan dengan mata pelajaran

wawasan lingkungan. Selain diintegrasikan

dengan mata pelajaran, pendidikan

lingkungan di sekolah juga memunculkan

mata pelajaran baru yang berwawasan

lingkungan. Pelaksanaan kurikulum

berbasis lingkungan tersebut diintegrasikan

dengan kurikulum yang dipakai saat ini.

baik dalam mata pelajaran maupun

penerapan kehidupan sehari-hari.

Contohnya dalam silabus, di RPP, setiap

mata pelajaran terintegrasikan dan

berwawasan lingkungan serta diterapkan

nilai-nilai atau wawasan mengenai

lingkungan dan disesuaikan dengan

kompetensi dasar masing-masing.

Kebijakan yang berisi peraturan atau tata

tertib untuk menjaga lingkungan.

membuang sampah sesuai jenisnya atau

sampah tersebut harus dipilah terlebih

dahulu, penghematan berbagai sumber daya

dan buat bapak guru yang merokok dilarang

merokok diarea sekolah.

Ketiga, Kegiatan lingkungan berbasis

partisipasif. Kegiatan lingkungan berbasis

partisipasif yaitu melaksanakan kegiatan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang terencana bagi warga sekolah

dan menjalin kemitraan dalam rangka

perlindungan dan pengelolaan lingkungan

Page 13: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

11

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

hidup dengan berbagai pihak (masyarakat,

pemerintah, swasta, media, sekolah lain).

Dalam melakukan berbagai kegiatan yang

memberikan manfaat baik bagi warga

sekolah, masyarakat maupun lingkungannya

dalam rangka kegiatan pengelolaan

lingkungan hidup. Adapun kegiatannya

adalah kegiatan aksi lingkungan yang

dilakukan setiap hari sabtu dan ditujukan

bagi seluruh warga sekolah.

Keempat, Pengelolaan Sarana

Pendukung Ramah Lingkungan memiliki

standar. Ketersediaan sarana prasarana

pendukung yang ramah lingkungan dan

peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan

prasarana yang ramah lingkungan di

sekolah. SDN 01 Kendari Barat dalam

rangka mendukung program Adiwiyata

telah menyediakan sarana ramah

lingkungan. Pengadaan sarana ramah

lingkungan di SDN 01 Kendari Barat

dilakukan dengan cara pembelian langsung.

Sarana sekolah dari hasil pembelian

disesuaikan dengan standar Adiwiyata.

Adapun sarana ramah lingkungan dari

pembelian langsung tersebut antara lain

seperti bak sampah, gerobak sampah, serta

rumah kompos. Sumber dana sarana ramah

lingungan berasal dari alokasi dana khusus

Adiwiyata yang sudah termasuk dalam

anggaran sekolah. Alokasi dana tersebut

juga digunakan untuk mengelola sarana dan

prasarana ramah lingkungan di sekolah,

seperti rehab dan perbaikan.

Salah satu syarat menjadi sekolah

Adiwiyata atau mendapatkan penghargaan

Adiwiyata yaitu sekolah harus menerapkan

kebijakan yang berwawasan lingkungan.

Kebijakan berwawasan lingkungan

meliputi:

Satu, Kebijakan mengenai alokasi dana

untuk pengelolaan program Adiwiyata.

SDN 01 Baruga telah menganggarkan dana

untuk kepentingan adiwiyata yaitu peduli

dan berbudaya lingkungan, yang sumbernya

berasal dari dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) dan pihak lain yang tidak

mengikat. Kesemua itu dicantumkan dalam

bentuk Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah. Hal itu didukung dengan

hasil wawancara di sekolah yang

menyatakan bahwa cukup banyak poin yang

menganggarkan untuk kepentingan peduli

dan berbudaya lingkungan.

Kedua, Perubahan Visi dan Misi

sekolah yang memuat kebijakan

berwawasan lingkungan, meningkatkan

pemahaman guru dan siswa berwawasan

lingkungan hidup, meningkatkan fungsi

kelestarian lingkungan, mencegah terjadinya

kerusakan lingkungan, mencegah

pencemaran lingkungan dan terbentuknya

sekolah hijau.

Ketiga, Kebijakan penyisipan

wawasan lingkungan ke dalam mata

pelajaran di kelas contohnya pelajaran

Agama, tidak membuang air sisa berwudhu

sehingga bisa digunakan untuk menyiram

tanaman, dan pelajaran Matematika, dengan

mengukur luas lapangan upacara di sekolah.

Keempat, Kebijakan yang berisi

peraturan atau tata tertib untuk menjaga

lingkungan. Membuang sampah sesuai

jenisnya dan sampah tersebut harus dipilah

terlebih dahulu dan bagi yang melanggar

tata tertib akan mendapatkan sanksi dan

penghematan sumber daya serta membuat

lingkungan menjadi asri.

Kelima, Pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Lingkungan, secara sederhana

dapat diimplementasikan dengan cara

penyampaian materi lingkungan hidup

melalui kurikulum yang beragam variasi

untuk memberikan pemahaman tentang

lingkungan hidup yang dikaitkan dalam

kehidupan sehari-hari. Kurikulum tersebut

diselenggarakan untuk meningkatkan

kesadaran warga sekolah mengenai

pendidikan lingkungan. Pendidikan

lingkungan memainkan peranan yang

penting sebagai pembentuk dan penyebar

nilai-nilai cinta lingkungan sehingga

Page 14: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

12

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

tercapai keselarasan dengan lingkungan.

Kurikulum berbasis lingkungan yang

dilaksanakan di SDN 01 Baruga yaitu

dengan menerapkan pendekatan, strategi,

metode, dan teknik pembelajaran yang

melibatkan peserta didik secara aktif dalam

pembelajaran, mengembangkan isu local

dan atau isu global sebagai pembelajaran

lingkungan hidup sesuai dengan jenjang

pendidikan. Dimasukkannya pendidikan

lingkungan hidup PKPLH atau mulok ke

dalam kurikulum pendidikan dan semua

mata pelajaran sudah terintegrasi dengan

kurikulum berbasis lingkungan contohnya

IPA, Agama dan Matematika.

Keenam, Kegiatan lingkungan

berbasis partisipasif yang melibatkan warga

sekolah dan masyarakat di sekitarnya dalam

melakukan berbagai kegiatan yang

memberikan manfaat baik bagi warga

sekolah, masyarakat maupun lingkungannya

dalam rangka kegiatan pengelolaan

lingkungan hidup. Pelaksanaan kegiatan

lingkungan bersifat partisipasif di sekolah

diintegrasikan dalam kegiatan pembiasaan

dan ekstrakurikuler. Kemudian

memanfaatkan lahan dan fasilitas sesuai

kaidah-kaidah lingkungan hidup melalui:

pembuatan kolam, Green House, taman dan

rumah kompos. Adanya kreativitas dan

inovasi warga sekolah dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup melalui: pembuatan pupuk kompos

dan pengelolaan sanitasi.

Ketujuh, Kegiatan aksi lingkungan

dilakukan setiap hari sabtu dan ditujukan

bagi seluruh warga sekolah. Seluruh warga

sekolah melaksanakan kerja bakti dalam

membersihkan sekolah termasuk orang tua

murid.

Kedelapan, Pengelolaan sarana

pendukung ramah lingkungan dengan cara

pembelian langsung dan hibah dari beberapa

instansi yang telah menjalin kerjasama

dalam program Adiwiyata. Adapun sarana

ramah lingkungan dari pembelian dan hibah

tersebut antara lain seperti bak sampah,

gerobak sampah, tanaman holtikultura,

pembangunan Green House. Sumber dana

sarana ramah lingungan berasal dari dana

bantuan operasional sekolah (BOS).

Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam

Menjaga Kebersihan Lingkungan

memberikan dampak positif pada SDN 01

Kendari Barat dan SDN 01 Baruga tidak

lepas dari adanya proses sosialisasi yang

berjalan dengan baik yang didukung oleh

unsur Pesan (Stimuli, S), Komunikasi

(Organisme, O) dan Efek (Respon, R).

4. KESIMPULAN Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata

Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan

Sekolah secara rinci dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Sosialisasi Program Adiwiyata yang

dilakukan oleh instansi Pemerintah

Provinsi (Badan Lingkungan Hidup

Provinsi Sulawesi Tenggara)

dilaksanakan melalui koordinasi ke

Badan Lingkungan Hidup Tingkat

Kota/Kabupaten dan kemudian Badan

Lingkungan Hidup Tingkat

Kota/Kabupaten tersebut yang

melakukan sosialisasi ke sekolah-

sekolah. Bentuk sosialisasi yang

dilakukan berupa mengumpulkan seluruh

pihak warga sekolah mulai dari kepala

sekolah, guru-guru, peserta didik, dan

komite sekolah. Dalam sosialisasi ini

disampaikan berbagai macam indikator

inti yang mempengaruhi perubahan dasar

prilaku peserta didik tentang lingkungan.

Sebagian besar penyampaian sosialisasi

yang dilakukan berupa komunikasi

verbal. Pada saat sosialisasi pesan di

sampaikan dengan cara yang menarik

perhatian karena menggunakan bahasa

yang mudah dipahami dan gaya bicara

yang komunikatif.

2. Perbandingan Sekolah Adiwiyata yang

tergolong tingkat Provinsi dan tingkat

Page 15: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

13

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

Mandiri dapat dilihat dari status Adiwiyata

(Provinsi dan Mandiri), nilai (minimal 64,

yaitu 80% dari total nilai maksimal untuk

Adiwiyata Provinsi dan nilai 72, yaitu 91%

dari total nilai maksimal untuk Adiwiyata

Mandiri), jenis penghargaan (penghargaan

dari Gubernur, bentuk penghargaan berupa

piagam dan piala untuk Adiwiyata Provinsi

dan untuk Adiwiyata Mandiri, penghargaan

piagam dari Menteri Negara Lingkungan

Hidup dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, piala dari Menteri Lingkungan

Hidup diserahkan oleh Presiden) serta telah

melakukan pembinaan terhadap sekolah

lain, sehingga menghasilkan minimal 10

sekolah Adiwiyata Kabupaten/Kota dan

dapat diusulkan untuk ikut dalam seleksi

penerimaan penghargaan tingkat Asean Eco

School. Sekolah Adiwiyata Provinsi dapat

diusulkan untuk ikut dalam seleksi

penerimaan penghargaan sekolah Adiwiyata

tingkat Nasional.

3. Dampak, Program Adiwiyata

berdampak positif terhadap kegiatan dan

perubahan yang terjadi di sekolah-sekolah.

Hal ini terlihat dari antusiasme dari pihak

sekolah yang berupaya menjadikan

sekolahnya terintegrasi dengan program ini

baik dari segi kurikulum, kegiatan sekolah,

pengadaan, dan lain sebagainya yang

sifatnya berwawasan lingkungan. Setelah

adanya Program Adiwiyata ini, seluruh

elemen sekolah, mulai dari pejabat sekolah,

guru-guru, peserta didik, bahkan komite

sekolah ikut berlomba-lomba dalam

meningkatkan pengelolaan lingkungan yang

baik dan asri. Program Adiwiyata ini

ternyata berhasil menyebabkan adanya

perubahan perilaku positif terhadap warga

sekolah. Hal ini terlihat dari adanya

pengakuan dari pihak sekolah bahwa terjadi

perbedaan signifikan sebelum dan setelah

adanya program Adiwiyata ini. Dampak

yang paling terlihat dari program Adiwiyata

ini terciptanya lingkungan yang bersih asri

dan nyaman di lingkungan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA Abidin Said Zainal. 2004. Kebijakan

Publik.Jakarta: Yayasan Pancur

Siwah

Adam, Ahmad Fajarisma Budi. (2014).

“Analisis Implementasi Kebijakan

Kurikulum Berbasis Lingkungan

Hidup Pada Program Adiwiyata

Mandiri di SDN Dinoyo Malang”.

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan

Pendidikan (Volume 2, Nomor 2, Juli

2014) Hlm. 166-173.

Arikunto Suharsimi, Cepi Safruddin Abdul

Jabar. 2009.Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ari H Gunawan. (1996). Administrasi

Sekolah, Administrasi Pendidikan

Mikro. Jakarta: Rineka Cipta

Bajari, Atwar. 2015. Metode Penelitian

Komunikasi: Prosedur, Tren, Dan

Etika. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Bakshi Trilochan S dan Naveh Zeh. 1978.

Environmental Education Principal

Method And Application.New York

and London: Plenum Press

Bustanul Arifin. (2001). Pengelolaan

sumber Daya alam Indonesia. Jakarta:

Erlangga

Brown Lester R. 1999. Masa Depan Bumi.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Cahaya, A. 2009. Pendidikan Lingkungan

Hidup. Cianjur: Pusat Pengembangan

dan Pemberdayaan Dan Tenaga

Pendidikan Pertanian.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar

dan Menengah Direktorat Pendidikan

Menengah Umum. 1999. Panduan

Page 16: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

14

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

Manajemen Sekolah, Dikmenum,

Jakarta.

Effendy.2003. Ilmu Teori dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti.

Eka Prihatin. (2011). Manajemen Peserta

Didik. Bandung: Alfabeta.

Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Erwin Muhamad. 2009. Hukum Lingkungan

Dalam Sistem Kebijaksanaan

Pembangunan Lingkungan Hidup.

Bandung: PT Refika Aditama.

Gandhi HW, Teguh Wangsa. 2011. Filsafat

Pendidikan Mazhab Mazhab Filsafat

Pendidikan. Jakarta: Ar-Russ Media.

Hartono. 2006. Bagaimana Menulis

Tesis.Malang: Penerbit Universitas

Muhmadiyah Malang.

Hidayat Zainal. 2011. Metode Penelitian

Kualitatif Perspektif fenomenologi;

Sebuah Pokok Pikiran. FISIP

Universitas Diponegoro,

Indratno, A Ferry T,2007, Kurikulum Yang

Mencerdaskan.Jakarta: Kompas.

Ihrom. 2004. Bunga Rampai Sosiologi

Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Kementerian lingkungan hidup.2010.

Panduan Adiwiyata, Asdep Urusan

Penguatan Inisiatif Masyarakat.

Jakarta.

Kesuma Dharma,2011, Pendidikan Karakter

Kajian Teori dan Praktek di

Sekolah.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Kukuh Widiyanto.2011. Partisipasi siswa

SMA Negeri 11 Semarang pada tahun

pelajaran 2010-2011dalam

pelaksanaan program sekolah hijau

atau Green schools. Skripsi.

Semarang.

Littlejohn, Stephen dan Karen A. Foss.

2009. Teori Komunikasi: Theories of

Human Communication. Jakarta:

Salemba Humanika.

Microsoft. 2007. Microsoft Encarta

Reference Library, Microsoft,

America.

MLE. 2010. MLA Handbook for Writer of

Research Paper, The Modern

Language Association of America.

New York.

Mudyahardjo Redjo.2010. Filsafat Ilmu

Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mohamad Asrori. (2007). Penelitian

Tindakan Kelas. Bandung: CV

Wacana Prima.

Mulyana E.2011.Managemen Berbasis

Sekolah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Murtilaksono et.al. 2011. “Secondary and

Higher Education for Development of

in Indonesia”, Journal of

Development in Sustainable

Agricultural.

Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Narwoko & Bagong. 2007. Sosiologi Teks

Pengantar dan Terapan Jakarta:

Kencana.

Nasution S. 1992. Metodologi Penelitian

Naturalistik Kualitatif. Bandung:

Tarsito.

Nugroho Riant. 2008.Kebijakan Pendidikan

Yang Unggul.Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Pemerintah Kota Semarang. 2010. Profil

Kota Semarang, Kantor Informasi

Dan Komunikasi Kota Semarang.

Semarang.

Puskurbuk. 2011. Pedoman Pelaksanaan

Pendidikan Karakter. Jakarta.

Raka, Gede et.al. 2011.Pendidikan Karakter

Di Sekolah.Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Riduan. 2010. Managemen Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Rustaman. (2009). Manajemen Kurikulum.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Page 17: DAMPAK SOSIALISASI PROGRAM ADIWIYATA DALAMsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2C115063_sitedi_abstrak_jurnal.pdf · tentang pedoman pelaksanaan Adiwiyata. Sosialisasi program Adiwiyata

15

Silvianty Kia, Muh. Najib Husain & Hanur S “Dampak Sosialisasi Program Adiwiyata Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah (Studi Komparatif Pada SDN 01 Kendari Barat dan SDN 01

Baruga)

Jurnal Komunikasi Pembangunan

Sagala Syaiful. 2010.Managemen Strategik

dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan.Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Strauss, A dan Corbin, J. 2003.Dasar Dasar

Penelitian Kualitatif.Terjemahan

Muhammad Shodiq dan Imam

Muttaqien.Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Salim Emil. Pembangunan Berwawasan

Lingkungan.1993. Jakarta: PT.

Pustaka LP3ES.

Subarsono AG. 2006. Analisis Kebijakan

Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugyono. 2013. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (1987). Pengelolaan

materiil. Jakarta: Prima Karya

Suryani M. 2009. Pendidikan Lingkungan

Sebagai Dasar Kearifan Sikap dan

Perilaku Bagi Kelangsungan

Kehidupan Menuju Pembangunan

Berkelanjutan, Institut Pendidikan

dan Pengembangan Lingkungan,

Jakarta.

Suryosubroto. (1998). Humas Dalam Dunia

Pendidikan: Suatu Pendekatan

Praktis. Yogyakarta: Mitra Gama

Widya

Suwitri Sri.2011. Konsep Dasar Kebijakan

Publik. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Syafaruddin. 2008.Efektivitas Kebijakan

Pendidikan. Jakarta: Penerbit

Rineka Cipta.

Syukri Hamzah. (2013). “Pendidikan

Lingkungan Sekelumit Wawasan

Pengantar. Bandung: PT Rafika

Aditama

Samsul Bahcri, T. Bachtiar, Ahmad Yani.

2008. Geografi Untuk Kehidupan

Seri Negara dan Budayanya.

Jakarta: Unggul Permana Selaras.

Tilaar H.A.R dan Nugroho Riant,2009,

Kebijakan Pendidikan, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia.

(2013). Manajemen Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Tatemono Yoshikazu. 2011.

”Environmental Education at

Sakado Senior High School,

University of Tsukuba”, Journal of

Development in Sustainable

Agricultural.

The Jakarta Post. 2011.RI Needs “More”

Disaster Funds.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang No 32 Pasal 65 ayat 2

Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup.

Wibawa Samodra et.al. 1994. Evaluasi

kebijakan publik. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Wibowo Eddi.2004. Kebijakan Publik Dan

Budaya. Yogyakarta: YPAPI.

William J. Goode. 2007. Sosiologi

Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara,