DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK...

11
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PUNAGAYA TERHADAP BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN JENEPONTO SOCIO ECONOMIC IMPACT OF THE STEAM POWER PLANT PUNAGAYA ON THE SEAWEED CULTIVATION IN JENEPONTO REGENCY Tetty , Aris Baso , Rajuddin Syamsuddin Jurusan Ilmu Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Tetty, S. Pi Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Hp: 081991601510 Email: [email protected]

Transcript of DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK...

Page 1: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PUNAGAYA TERHADAP BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN

JENEPONTO

SOCIO ECONOMIC IMPACT OF THE STEAM POWER PLANT PUNAGAYA ON THE SEAWEED CULTIVATION IN JENEPONTO

REGENCY

Tetty , Aris Baso , Rajuddin Syamsuddin

Jurusan Ilmu Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi: Tetty, S. Pi Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Hp: 081991601510 Email: [email protected]

Page 2: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

Abstrak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Punagaya (PLTU) menimbulkan kekhawatiran pembudidaya rumput laut terhadap kelangsungan usaha budidaya rumput laut di Desa Punagaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan akibat pembangunan PLTU Punagaya dan Strategi alternatif untuk meminimalisir dampak PLTU. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Metode penelitian untuk analisis kualitas air dilakukan di lapangan dan di laboratorium, untuk mengkaji dampak sosial ekonomi digunakan metode analisis statistik deskriptif, dan untuk merumuskan strategi alternatif menggunakan analisis SWOT dan AHP (Analitycal Hierarchy Process). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan di Desa Punagaya akibat dari buangan air panas PLTU Punagaya meyebabkan penurunan kualitas lingkungan perairan,sehingga berdampak pada penuruan pendapatan pembudidaya rumput laut yang usahanya bejarak dekat dengan saluran pembuangan air panas PLTU Punagaya, yaitu usaha budidaya rumput laut yang berada pada radius 500 M dan 1000 M sedangkan usaha budidaya pada radius 2000 M cenderung memiliki pendapatan yang stabil dari sebelum dan setelah adanya PLTU Punagaya. Namun apabila penangan pembuangan air panas ini tidak diantisipasi secepatnya, kemungkinan usaha budidaya yang berada pada radius 2000 M atau bahkan lebih akan merasakan dampak dari pembuangan air panas tersebut. Sedangkan untuk strategi alternatif paling prioritas untuk meminimalisir dampak yang terjadi adalah penataan kembali lokasi usaha budidaya rumput laut dengan melihat kesusaian lahan budidaya rumput laut. Disimpulkan bahwa semakin dekat usaha budidaya rumput laut dengan saluran pembuangan air panas menyebabkan terjadinya perbedaan pendapatan,sehingga perlu dilakukan strategi alternatif pemecahan masalah. Kata kunci : Dampak sosial ekonomi, PLTU Punagaya, Budidaya Rumput Laut Abstract Development Steam Power Plant (Power Plant) Punagaya raises concerns on survival growers seaweed cultivation in the Punagaya Village. The research aimed at analyzing for the social economic and social cultural impacts caused by the development of Punagaya Steam Power Plant (SPP) on the seaweed cultivation and the alternative strategy for the problem solving of the impacts caused in order that seaweed cultivation bussiness could develop by minimizing the SPP impact. The research was carried out at Punagaya Village, Bangkala District, Jeneponto Regency. The research location was selected by the purposive technique. The research method used to analyse the waters quality by water sample testing in the field and in the laboratory of the water quality. To assess the social economic impact used the descriptive statistic analysis method, and to formulate the alternative strategy used the SWOT analysis and AHP (Analytical Hierarchy Process). The research result indicates that the waters quality at Punagaya Village as the result of the hot water discharge of Punagaya SPP causes the decrease of the waters enviromental quality causing the occurrence of the seaweed production decrease, so that it has the further impact on the seaweed cultivators’ income decrease whose business is closed to the hot water discharge channel of punagaya SPP namely the seaweed cultivation business existing in the radius of 500 m and 1000 m, whereas the cultivation business in the radius of 2000 m tends to have the stable income of before and after the development of Punagaya SPP. However, if the handling of the hot water discharge is not anticipated as soon as possible, the cultivation business existing in the radius of 2000 m or even more will be possible to feel the impact of the hot water discharge. Whereas the alternative strategy of the most priority to minimize the impact occurring is the realigment of the seaweed cultivation business location by perceiving the conformity of the seaweed cultivation land. It was concluded that the closer the cultivation of seaweed with hot water drains cause the difference in revenue, so we need an alternative strategy problem solving. Keywords : Socio-economic impacts, Punagaya SPP, Seaweed Cultivation

Page 3: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

PENDAHULUAN

Salah satu komoditas yang dijadikan nelayan sebagai mata pencaharian adalah

rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Sulawesi Selatan, yang

salah satu centra produksinya adalah Kabupaten Jeneponto. Terdapat 7 kecamatan dan 112

desa penghasil rumput laut dengan hasil produksi pada tahun 2012 mencapai 15130,3 ton.

Sebagai bahan pangan yang sudah dikenal masyarakat bahkan sampai ke mancanegara,

banyak masyarakat membudidayakan rumput laut untuk memenuhi permintaan pasar yang

semakin meningkat dan untuk menambah pendapatan.

Lahan budidaya rumput laut di daerah tersebut merupakan lahan penanaman rumput

laut yang selama ini menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian warga setempat sejak

tahun 1993. Namun semenjak dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa

Punagaya dimana saluran pembuangan air panas langsung ke laut dan belum mendapat izin

kementrian lingkungan hidup sehingga menimbulkan kekhawatiran pembudidaya rumput laut

akan mencemarkan perairan dan merusak usaha budidaya rumput laut. Pada penelitian

sebelumnya yang berjudul Dampak Pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga terhadap

Komunitas Nelayan Makassar, yang diteliti oleh Feri Daud pada tahun 2005 menunjukkan

bahwa keberadaan Jalan Metro turut memicu pesatnya perkembangan pembangunan fisik di

kawasan Tanjung Bunga, yang menimbulkan dampak negatif terhadap penurunan kualitas

lingkungan di perairan Teluk Losari yang ditandai dengan sebagian hasil-hasil laut di perairan

tersebut telah berkurang dan sebagian lagi telah hilang dari habitatnya, sehingga berdampak

lebih lanjut terhadap penurunan hasil laut, konflik pemanfaatan lahan hingga terjadinya alih

profesi pekerjaan ( Daud, 2005).

Pembangunan akan memberikan perubahan dari segala aspek kehidupan. Salah

satunya perubahan faktor lingkungan. Perubahan faktor lingkungan merupakan tantangan bagi

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, karena pada dasarnya lingkungan yang berbeda

akan melahirkan tanggapan yang berbeda terhadap berbagai masalah yang berbeda pula.

Dengan demikian, individu masyarakat yang hidup dalam suatu lingkungan akan memiliki

kehidupan sosial ekonomi yang bebeda, seperti yang tercermin dalam pola-pola kehidupan

masyarakat pesisir (Helmi, 2012).

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x125 MW di Desa

Punagaya dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 100 hektar oleh PT Bosowa Energi untuk

memenuhi kebutuhan energy listrik warga masyarakat Sulawesi Selatan. Sebuah

Page 4: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

pembangunan pasti akan memiliki dampak yang dihasilkan baik itu dari segi positif maupun

negatif, diantaranya dampak kehidupan sosial, ekonomi dan budaya seperti pola hubungan

atau sistem interaksi, gaya hidup, cara berfikir, lapangan kerja, dan pendapatan, yang

semuanya dapat berubah dalam masyarakat setempat akibat dari adanya industri tersebut.

Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sosial ekonomi yang

ditimbulkan akibat pembangunan PLTU Punagaya dan Strategi alternatif untuk

meminimalisir dampak PLTU.

BAHAN DAN METODE

Lokasi dan Rancangan Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten

Jeneponto. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan mulai dari Januari – Maret 2014. Lokasi

penelitian dipilih secara sengaja (purposive), Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

(Purposive) dengan alasan bahwa di desa Punagaya terdapat pembangunan Pembangkit

Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya dimana dalam pembangunan akan memberikan

dampak bagi kehidupan masyarakat, terutama kehidupan masyarakat yang bermata

pencaharian sebagai pembudidaya rumput laut (Gambar 1).

Populasi dan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah pembudidaya rumput laut, dan stakeholder atau pemangku

kepentingan di Desa Punagaya. Adapun jumlah RTP rumput laut di Desa Punagaya pada

tahun 2013 sebanyak 292, banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan

menggunakan metode cluster sampling (sampel acak kelompok) dimana sampel akan

dikelompokkan berdasarkan jarak usaha budidaya rumput laut yang dimiliki dengan saluran

pembuangan air limbah (panas) PLTU Punagaya. Jumlah sampel yang akan diwawancarai

sebagai responden sebesar 10% (29 orang) dari populasi yang terkena dampak (Sugiyono,

2005).

Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Observasi, yaitu

pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan keadaan di lokasi penelitian, (2) Wawancara

secara mendalam, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab dengan informan

untuk memperoleh informasi yang mendalam. Dalam melakukan wawancara dapat

menggunakan alat bantu kuesioner sebagai pedoman melakukan wawancara, (3) Studi

pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan telaah pustaka melalui literatur-

literatur dari berbagai sumber dan terkait dengan penelitian (Stake, 2009).

Page 5: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

Analisis Data

Analisis yang dilakukan untuk menjawab tujuan pertama adalah analisis kualitas air,

dan analisis dampak sosial ekonomi dengan parameter yaitu pendapatan dan pola pemilikan

lahan. Analisis kualitas air dilakukan di lapangan dan pengujian di Laboratorium kualitas air

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Setelah memperoleh hasil analisa kualitas air, maka

dilakukan analisis aspek sosial ekonomi dan sosial budaya. Untuk melihat aspek ekonomi

maka digunakan rumus pendapatan, kemudian penelitian ini menggunakan analisis statistik

deskriptif. Penelitian ini menggunakan statistika deskriptif berupa perhitungan tabulasi silang

dan chi-square dengan menggunakan program SPSS 19. Analisis ini juga dapat digunakan

untuk mendeskripsikan data sampel agar dapat dijelaskan dan menggambarkan hal-hal yang

terjadi dilapangan secara objektif. Untuk menjawab tujuan kedua menggunakan analisis

SWOT dan Analytic Process Hierarky (AHP) menggunakan program Expert choice 9.5

HASIL

Kondisi kualitas perairan untuk parameter fisika, nilai suhu perairan Desa Punagaya

pada usaha budidaya rumput laut yang berjarak 500 M, 1000 M dan 2000 M masing-masing

yaitu 34oC , 32oC dan 29oC, salinitas perairan masing-masing 270/00, 290/00, 290/00, TSS

perairan berkisar 5,30 mg/l, 5,33 mg/l, 5,20 mg/l, Arus pada setiap lokasi pengambilan

sampel air berkisar sama yaitu 0,2 m/det (Tabel 1). Sedangkan untuk parameter kimia,

kandungan SO4 pada msing-masing jarak usaha budidaya rumput laut terhadap saluran

pembuangan air panas adalah 1015,15 mg/l, 998,48 mg/l, 917,19 mg/l. Kandungan NH3

masing-masing yaitu 0,001 mg/l, 0,001 mg/l dan 0,004 mg/l, Kandungan pH masing-masing

8, 7, 7 , kandungan CO2 masing-masing 15,98 mg/l, 19,55 mg/l dan 23,97 mg/l dan untuk

kandungan Mg pada masing-masing titik pengambilan sampel adalah 1207,2 mg/l, 1026,8

mg/l dan 998,9 mg/l (Tabel 2).

Umumnya kualitas perairan di Desa Punagaya ada beberapa parameter yang sudah

melampau batas maksimum untuk pertumbuhan rumput laut. Hal ini menyebabkan penurunan

jumlah produksi dan penurunan jumlah pendapatan. Adapun pendapatan pembudidaya rumput

laut pada usaha budidaya rumput laut yang berjarak 500 M berkisar antara Rp 3.583.833 – Rp

4.896.833, 1000 M berkisar antara Rp 12.870.333 – Rp 14.641.833 dan 2000 M berkisar

antara Rp 16.006.833 – Rp 18.132.333 (Tabel 3)

Page 6: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

Berdasarkan perhitungan chi-square diperoleh nilai X2 hitung (38.321) > X2 tabel

(4;0,05) (9.4877) serta nilai signifikansi (0.000) < α (0,05) Ho ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara jarak usaha budidaya rumput laut ke saluran

pembuangan air panas PLTU Punagaya dan pendapatan usaha budidaya rumput di Desa

Punagaya. sedangkan hasil dari strategi prioritas menggunakan expert choice diperoleh

strategi penataan kembali lokasi usaha budidaya rumput laut dengan melihat kesusaian lahan

budidaya rumput laut dengan nilai indeks konsistensi tertinggi yaitu 0,178.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa dampak sosial ekonomi yang terjadi adalah

penurunan pendapatan pembudidaya rumput laut. Dimana usaha budidaya yang berjarak 500

M memiliki pendapatan yang paling rendah. Hal ini dikarenakan produksi rumput laut

menurun yang disebabkan oleh suhu pada jarak 500 M sudah melewati ambang batas

kemampuan bertahan rumput laut yaitu 340C, yang terjadi karena adanya saluran pembuangan

air panas limbah PLTU Punagaya langsung ke laut secara terus menerus dalam jumlah debet

air yang besar, sehingga mempengaruhi suhu perairan. Berdasarkan penelitian dari Khasanah

(2013), mengatakan bahwa suhu yang melebihi 300C sudah melebihi baku mutu tumbuhnya

rumput laut yang telah ditentukan yaitu 270C-300C. Sedangkan Wenno (2009), mengatakan

bahwa kisaran suhu yang baik untuk pertumbuhan cottonii adalah 24-31oC. Berdasarkan hasil

wawancara dengan pembudidaya rumput laut yang memiliki usaha budidaya rumput laut

berjarak 500 M dari saluran pembuangan air panas , pada tahun 2012 pembudidaya rumput

laut yang berjarak 500 M dan 1000 M mengatakan pernah terjadi kerusakan yang sangat fatal

pada rumput laut. Rumput laut tersebut berwarna pucat dan membusuk, hal ini diindikasi

karena adanya pengaruh suhu perairan yang sangat panas, hal ini sesuai dengan pendapat

Achmad & Masahiro (2012), yang mengatakan semakin meningkat suhu laut maka dapat

membuat rumput laut membusuk. Berdasarkan suhu yang diperoleh pada penelitian ini

menunjukkan bahwa suhu tersebut tidak baik untuk pertumbuhan rumput laut. Sehingga para

petani berharap pihak PLTU terlebih dahulu mendinginkan air buangan agar panas dari air

limbah tersebut tidak berdampak negatif pada rumput laut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan pendapatan juga diakibatkan karena

adanya pengurangan lahan budidaya, yang digunakan untuk pembangunan dermaga

pengangkutan batu bara PLTU, dimana hal ini diindikasi menjadi penyebab meningkatnya

kandungan sulfat pada perairan yang melewati ambang batas. Kualitas air yang melewati

ambang batas, menurut Chua & James et al (2010), secara langsung dapat mempengaruhi

Page 7: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

kondisi budidaya rumput laut, sebab kualitas air terganggu maka akan menyebabkan

organisme rumput laut terganggu. Kandungan sulfat meningkat karena pada proses

pengangkutan batu bara, serpihan-serpihan batu bara yang jatuh ke perairan mengakibatkan

timbulnya sedimentasi pada perairan pantai, sehingga hal ini dikhawatirkan akan menurunkan

kualitas perairan dan mengancam organisme perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Caliceti

& Argese et al (2005), dalam penelitian tentang Heavy metal contamination in the seaweeds

of the Venice lagoon yang menyatakan kandungan sulfat yang tinggi disebabkan oleh adanya

pelapukan erosi dan sedimentasi yang tidak larut di dalam air. Hal ini dapat mengganggu

pertumbuhan rumput laut karena sediment tersebut dapat menutupi thaluss rumput laut

sehingga mengganggu proses fotosintesis. Sesuai dengan pendapat hal ini juga sesuai dengan

pendapat Lundberg (2013), yang menyatakan bahwa kadar pencemaran yang tinggi pada

ekosistem laut berefek proses fotosintesis rumput laut. Sehingga, hal tersebut mengakibatkan

beberapa titik tidak dapat digunakan untuk budidaya rumput laut. Sedangkan untuk

pendapatan pembudidaya rumput laut pada radius 1000 M juga mengalami penurunan, karena

pada jarak ini juga perlahan sudah dipengaruhi oleh kenaikan suhu laut dan sulfat yang tinggi,

yang terkadang membuat rumput laut mati. Sedangkan pembudidaya yang berada pada radius

2000 M belum mendapat pengaruh dari perubahan kualitas air yang terjadi. Berdasarkan hasil

penelitian yang diperoleh maka hal tersebut harus diantisipasi sejak dini, dengan memperbaiki

saluran pembuangan limbah PLTU Punagaya, sebab apabila hal ini tidak dilakukan maka

beberapa tahun kedepan akan mempengaruhi usaha rumput laut yang jaraknya lebih dari 2000

M dari saluran pembuangan air panas dan dapat mengancam keberlanjuan dari usaha

budidaya rumput laut. Sehingga pembudiaya rumput laut rentan akan ketidakpastian ekonomi

yang terjadi, dimana ketidakpastian ekonomi terjadi karena perubahan kondisi lingkungan

yang akan menyebabkan tingkat kesejahteraan yang rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat

Onuoha (2009), yang menyatakan kesulitan hidup masyarakat pesisr disebabkan oleh

hubungan antara nelayan dan lingkungannya terutama pesisir dan laut yang juga diliputi oleh

situasi yang tidak pasti dan perubahan yang terjadi. Sedangkan menurut Titi & Singh (2009),

mengatakan perubahan yang terjadi akibat adanya tekanan perubahan kondisi lingkungan

yang tinggi, dapat menyebabkan kesejahteraan nelayan akan semakin merosot sehingga perlu

adanya antisipasi dengan melakukan strategi-strategi alternatif untuk meminimalisir hal

tersebut.

Penelitian ini menghasilkan beberapa strategi alternatif berdasarkan diskusi dengan

pembudidaya dan pihak terkait untuk mengantisipasi dampak yang terjadi, namun yang

menjadi prioritas adalah penataan kembali lokasi usaha budidaya rumput laut berdasarkan

Page 8: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

kesusaian lahan budidaya rumput laut setelah adanya PLTU Punagaya. Penataan lokasi usaha

budidaya rumput laut sangat penting dilakukan karena mengingat bahwa kualitas air dari

lahan budidaya rumput laut saat ini mulai terganggu akibat adanya pengoperasian PLTU

Punagaya. Hal ini dilakukan, agar para pembudidaya rumput laut tidak merasa dirugikan oleh

adanya PLTU Punagaya. Sehingga untuk usaha budidaya rumput laut yang memiliki jarak

terdekat dengan saluran pembuangan air panas dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih sesuai

agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan penataan lokasi ini harus sesuai

dengan daya dukung sehingga perlu adanya informasi mengenai keseseuaian lahan budidaya

rumput laut terutama setelah adanya PLTU Punagaya. Sebab, informasi mengenai kesesuaian

lahan ini sangat dibutuhkan pembudidaya agar mereka dapat mengetahui lokasi yang masih

layak untuk dilakukan usaha budidaya rumput laut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Terjadi perbedaan pendapatan yang cukup signifikan antara pembudidaya rumput laut

yang lahan nya jauh dari saluran pembuangan air limbah panas PLTU Punagaya dengan lahan

budidaya yang jaraknya dekat dengan saluran pembuangan air panas dan strategi alternatif

yang menjadi prioritas adalah penataan kembali lokasi usaha budidaya rumput laut

berdasarkan kesusaian lahan budidaya rumput laut setelah adanya PLTU Punagaya. sehingga

perlu dilakukan penelitian tentang keseuaian lahan budidaya rumput laut. Agar informasi

tersebut dapat membantu pembudidaya rumput laut dalam pemilihan lokasi budidaya yang

baik dan dapat memberikan hasil produksi yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Achmad Zamroni and Masahiro Yamao. (2012). An assessment of farm-to-market link of

Indonesian dried seaweeds: Contribution of middlemen toward sustainable livelihood of small-scale fishermen in Laikang Bay. African Journal of Agricultural Research, 7(30) : 198-208.

Caliceti, Argese, Sfriso, & Pavoni. (2005). Heavy metal contamination in the seaweeds of the Venice lagoon. Journal of Energy Policy Research, 47(4) : 443–454.

Chua Thia Eng, James, Guarin & Flordeliz Y. (2010). The environmental impact of aquaculture and the effects of pollution on coastal aquaculture development in Southeast Asia. Marine Pollution Bulletin, 20(7) : 335–343.

Daud Feri. (2005). Dampak Pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga terhadap Komunitas Nelayan Makasar (Tesis). Semarang : Universitas Diponegoro.

Helmi Alfian. (2012). Strategi Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Ekologis. Makara Sosial Humaniora, 16 : 68-78.

Khasanah Uswaton. (2013). Analisis Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut Euchema cottoni di Peraiaran Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo (Skripsi). Universitas Hasanuddin.

Page 9: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

Lundberg C. (2013). Water Quality and Sustainability. Journal of Comprehensive Water Quality and Purification, 4(6) :251–269

Onuoha F.C. (2009). Enviromental Degradation, Livelihood, And Conflict : Focus On The Implication Of The Diminishing Water Resource Of Lake Chad For North-Eastern Nigerian. Journal of Environmental Conservation, 27 (2): 110–125.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Pusat Bahasa Depdiknas. Stake Robert. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Titi V & Singh N. (2009). Adaptive Strategies Of Poor In Arid and Semi Arid Lands. journal

of Sustainable Livelihoods Pages, 20(4) : 115-124. Wenno Robinson Max. (2009). Karakteristik Fisiko-Kimia Karaginan Dari Eucheuma

Cottonii Pada Berbagai Bagian Thalus,Berat Bibit Dan Umur Panen (Tesis). Bogor : Institut Pertanian Bogor

Page 10: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

Lampiran

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

Tabel 1. Data hasil penelitian kualitas perairan parameter fisika

No Radius Parameter Fisika

Suhu Salinitas TSS Arus 1 2000 M 290C 290/00 5,20 mg/l 0,2 m/det 2 1000 M 320C 290/00 5,33 mg/l 0,2 m/det 3 500 M 340C 270/00 5,30 mg/l 0,2 m/det

Tabel 2. Data hasi penelitian kualitas perairan parameter kimia

Tabel 3. Kisaran pendapatan pembudidaya rumput laut Desa Punagaya

Radius (Meter) Pendapatan (Rp) 2000 M 16.006.833 – 18.132.333

1000 M 12.870.333 – 14.641.833

No Radius Parameter Kimia SO4 (Sulfat) Amonia (NH3) pH CO2 Magnesium

1 2000 M 917,19 mg/l 0,004 mg/l 7 23,97 mg/l 998,8 mg/l 2 1000 M 998,48 mg/l 0,001 mg/l 7 19,55 mg/l 1026,8 mg/l 3 500 M 1015,15 mg/l 0,001 mg/l 8 15,98 mg/l 1207,2 mg/l

Page 11: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f8c98e33d17c0131ec175ac546c8e1fb.pdf · menganalisis dampak sosial ekonomi dan sosial budaya yang ditimbulkan

500 M 3.583.833 – 4.896.833