DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil...

110
DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN KELAPA TERPADU TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR FAKTOR PRODUKSI DI KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Nendi Fatkhur Rahman NIM 7450406529 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i

Transcript of DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil...

Page 1: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN

PENGOLAHAN KELAPA TERPADU TERHADAP

PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN

FAKTOR FAKTOR PRODUKSI DI KECAMATAN

JATINEGARA KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Nendi Fatkhur Rahman

NIM 7450406529

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

i

Page 2: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

ujian skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Etty Soesilowati, M.Si Amin Pujiati, SE, M.Si

NIP. 196304181989012001 NIP. 196908212006042001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj. Suci Hatiningsih, DWP, M.Si

NIP. 196812091997022001

ii

Page 3: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji

Shanty Oktavilia, SE, M.Si

NIP. 197808152008012016

Anggota I Anggota II

Dr. Etty Soesilowati, M.Si Amin Pujiati, SE, M.Si

NIP. 196304181989012001 NIP. 196908212006042001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

iii

Page 4: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila kemudian hari terbukti skripsi ini

adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juli 2011

Nendi Fatkhur Rahman

NIM 7450406529

iv

Page 5: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

”Cukuplah bagi kami Allah, menjadi Tuhan kami dan Dialah sebaik-baik wakil

(yang membereskan semua urusan)” (Ali’Imran: 173) ”Dialah sebaik-baik

pemimpin dan penolong” (Al-Anfal: 40)

”Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Khalifah Umar R.A)

“ Mersudi Patitising Tindak Pusakaning Titising Hening”

Persembahan

1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu

memberikan do’a, semangat dan

dukungannya

2. Adik-adikku Azis dan Anis tersayang

3. Teman-teman seperjuangan IESP 2006

4. Seorang yang selalu ada dengan do’a dan

semangatnya.

v

Page 6: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan

anugerah, rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan, tetapi berkat bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak, kesulitan itu dapat teratasi untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan belajar di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberi kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

3. Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan yang

telah memberi kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

4. Dr. Etty Soesilowati, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Amin Pujiati, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dosen dan karyawan Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri

Semarang yang telah mendukung dan memperlancar dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak Subur selaku Ketua Gapoktan Mekar Jaya yang telah memberikan ijin

dan memperlancar penelitian ini.

8. Seluruh Jajaran Pegawai Dinas Pertania Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

vi

Page 7: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Tegal.

9. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Pembangunan 2006

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak

yang telah membantu baik secara materiil maupun spiritual kepada penulis. Karena

hanya Allah yang mampu membalas kebaikan dari semuanya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, jika masih ada kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca guna perbaikan skripsi ini dapat penulis terima.

Semarang, juli 2011

Penulis

vii

Page 8: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

ABSTRAK

Fatkhur Rahman, Nendi. 2011. “Dampak Program Pengembangan dan

Pengolahan Kelapa Terpadu Terhadap Produktivitas dan Efisiensi Penggunaan

Faktor Faktor Produksi di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal”. Skipsi. Jurusan

Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I . Dr Etty Soesilowati, M.Si. II. Amin Pujiati, SE, M.Si.

Kata kunci : Pengolahan Kelapa terpadu, produktivitas dan efisiensi

Tanaman kelapa di Kabupaten Tegal, khususnya di Kecamatan Jatinegara

merupakan tanaman perkebunan yang diunggulkan dari tanaman perkebunan yang

lain, yang bisa sebagai penghasilan masyarakat dan untuk memenuhi konsumsi

kelapa di Kabupaten Tegal. tetapi sungguh memprihatinkan terjadi penurunan

produksi pada tahun 2008, karena itu untuk memajukan usahatani kelapa di

Kecamatan Jatinegara, Kabupaten tegal, Pemerintah Kabupaten Tegal mengadakan

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu untuk meningkatkan

produktivitas kelapa dan meningkatkan efisiensi penggunaan faktor faktor produksi

kelapa.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu yang dilihat dari produktivitas dan efisiensi

penggunaaan faktor-faktor produksicbagi petani kelapa.

Populasi peserta program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

sebanyak 149 orang dan jumlah sampelnya 90 responden. Teknik sampel yang

digunakan yaitu teknik purposive clusster area sampling. Metode pengumpulan

datanya meliputi kuesioner (angket), wawancara, dan dokumentasi, metode analisis

datannya adalah deskripsi presentasi, dan uji efisiensi.

Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil bahwa dengan adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu memberikan efek positif terhadap

produktivitas dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi petani kelapa. terbukti

dengan hasil perhitungan uji t dengan uji sampel berpasangan diperoleh probabilitas

signifikansi 0,00 < 0,05 dan uji efisiensi menunjukan dengan adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu lebih efisien dibandingkan degan

efisiensi penggunanaa faktor faktor produksi sebelum adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu, terbukti dengan hasil efisiensi

ekonomi sesudah adanya program 1,37592 sedangkan efisiensi ekonomi sebelum

program sebesar 3,61016. Nilai efisiensi ekonomi tidak sama dengan satu, artinya

tidak efisien sehingga keduanya perlu penambahan penggunaan faktor produksi,

tetapi nilai efisiensi ekonomi sesudah adanya program hampir mendekati satu,

sehingga dapat dikatakan mendekati efisien.

vii

i

Page 9: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Faktor-Faktor Produksi Usahatani .................................................. 9

2.2. Teori Produktivitas ......................................................................... 10

2.3. Hasil Produksi Usahatani ................................................................ 11

2.4. Fungsi Produksi .............................................................................. 13

2.5. Efisiensi ......................................................................................... 17

2.6. Fungsi Produksi Cobb Douglas ....................................................... 20

2.7. Fungsi Produksi Cobb Douglas Dengan Pendekatan Produksi

Frontier Stocahastic ........................................................................ 22

2.8. Teori Pertumbuhan ......................................................................... 24

2.9. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 26

2.10. Kerangka Berfikir ........................................................................... 31

2.11. Hipotesis ....................................................................................... 32

ix

Page 10: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 33

3.2 Populasi ............................................................................................ 33

3.3 Sampel Penelitian ............................................................................. 33

3.4 Variabel Penelitian ........................................................................... 34

3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 35

3.5.1 Metode Kuesioner ..................................................................... 35

3.5.2 Metode Wawancara ................................................................. 35

3.5.2 Metode Dokumentasi ................................................................ 36

3.6 Metode Analisis Data ....................................................................... 36

3.6.1 Analisis Deskriptif .................................................................... 36

3.6.2 Uji t .......................................................................................... 36

3.6.3 Uji Efisiensi .............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian ................................................................................ 41

4.1.1 Profil Petani Kelapa Yang Mengikuti Program

Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa Terpadu Di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal ................................. 41

4.1.2 Proses Dan Mekanisme Pelaksanaan Program

Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa Terpadu ................... 44

4.1.3 Dampak program pengembangan dan pengolahan

kelapa terpadu terhadap produktivitas dan efisiensi

pengunaan faktor-faktor produksi kelapa ................................ 48

4.2.Pembahasan ...................................................................................... 61

BAB V PENUTUP

5.1.Simpulan .......................................................................................... 71

5.2.Saran ................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 77

x

Page 11: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Luas Panen Produksi Dan Rata-Rata Produksi Tanaman Kelapa

Di Kabupaten Tegal Tahun 2004-2009 ............................................ 3

Tabel 1.2 Produksi Tanaman Perkebunana Menurut Jenis Tanaman Di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Tahun 2009 ....................... 4

Tabel 1.3 Produksi Kelapa Di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal ............ 5

Tabel 1.4 Data Kelompok Tani Pelaksana Program Pengembangan Dan

Pengolahan Kelapa Terpadu Kabupaten Tegal ................................. 6

Tabel..3.1 Distribusi Sampel Peserta Program Pengembangan Dan

Pengolahan Kelapa Terpadu............................................................. 34

Tabel 4.1 Data Kelompok Tani Pelaksana Program Pengembangan Dan

..Pengolahan Kelapa Terpadu Di Kecamatan Jatinegara ..................... 41

Tabel 4.2 Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................................... 42

Tabel 4.3 Jumlah petani kelapa yang menjadi responden dirinci menurut

..usianya ............................................................................................. 43

Tabel 4.4 Pengalaman bertani responden ......................................................... 43

Tabel 4.5 Tempat Penjualan Petani kelapa ...................................................... 47

Tabel 4.6 Produktivitas Usaha Tani Kelapa sebelum dan sesudah adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu ................. 48

Tabel 4.7 Uji t ................................................................................................ 51

Tabel 4.8 Realisasi jumlah penerimaan dan pengeluaran petani kelapa

sebelum adanya program ................................................................ 54

Tabel 4.9 Realisasi jumlah penerimaan dan pengeluaran petani kelapa

sesudah adanya program ................................................................. 54

xi

Page 12: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Fungsi Produksi Total Rata-Rata Dan Marginal .............................. 15

Gambar 2.2 Pengukuran efisiensi ....................................................................... 19

Gambar 2.3 Gambar Isoquan .............................................................................. 23

Gambar 2.4 Batas Kemungkinan Produksi dan Efisiensi .................................... 24

Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir ................................................................ 31

Gambar 4.1 Bagan Mekanisme .......................................................................... 46

xii

Page 13: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perhitungan Pendapatan Dan Biaya Usaha Tani Kelapa

Sebelum Program Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa

Terpadu....................................................................................... 77

Lampiran 2 Perhitungan Pendapatan Dan Biaya Usaha Tani Kelapa

Sesudah Program Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa

Terpadu ...................................................................................... 78

Lampiran 3 Data Output Dan Input Usahatani Kelapa Sebelum Program

Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa ...................................... 79

Lampiran 4 Data Output Dan Input Usahatani Kelapa Sesudah Program

Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa ...................................... 81

Lampiran 5 Hasil uji t .................................................................................... 83

Lampiran 6 Hasil olah data Frontier sebelum program .................................. 84

Lampiran 7 Hasil olah data Frontier sesudah program .................................... 98

Lampiran 8 Kuisioner Untuk Petani ............................................................... 92

Lampiran 9 Foto Penelitian ........................................................................... 94

xiii

Page 14: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara agraris, dimana pertanian memegang peranan

penting pada perekonomian nasional. Pertanian merupakan salah satu sektor yang

sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena manyoritas

penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Negara Indonesia terletak di daerah

tropis, sehingga mengakibatkan tanaman pertanian tumbuh dengan subur karena

sinar matahari yang cukup. Namun produktivitas pertanian di indonesia masih belum

sesuai seperti yang diharapan. Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas

pertanian adalah masih rendahnya pengetahuan sumber daya manusia untuk

mengelola lahan pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani Indonesia masih

mengunakan sistem manual dalam pengolahan lahan dan hasil pertanian. Untuk

mengimbangi semakin pesatnya laju pertumbuhan pertanian Indonesia. Dalam

upanya mengembangkan pertanian Indonesia agar kualitas dan kuantitas produk

pertanian dapat ditingkatkan maka perlu perencanaan pemerintah dalam kebijakan

diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi.

Selama tahun 2004-2009 subsektor pertanian, perkebunan, pertenakan,

pangan dan perikanan masing-masing tumbuh rata-rata 3,47 persen per tahun, 3,08

persen per tahun, 3,16 persen per tahun, 3,53, dan 5,67 persen per tahun sementara

subsektor kehutanan hanya mencapai 1,46 persen per tahun (BPS, 2009 dalam

1

Page 15: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Revitalisasi Pertanian, 2010) Namun demikian nilai tambah komoditas ini masih

rendah karena pada umumnya ekspor dilakukan dalam bentuk segar (produk primer)

dan olahan sederhana. Perkembangan industri hasil pertanian dan perikanan belum

optimal, yang ditunjukan oleh rendahnya tingkat utilisasi industri hasil pertanian dan

perikanan. Peningkatan produksi pertanian melalui proses pengolahan memerlukan

investasi dan teknologi pengolahan yang lebih modern.

Pengembangan sektor pertanian merupakan sektor yang di utamakan karena

terkait dengan kesejahteraan petani. Pertanian merupakan penggerak utama

pembangunan daerah, seiring dengan pengembangan kualiatas sumberdaya manusia

yang ditopang dengan bidang-bidang lain secara terpadu. Sektor pertanian, industri

dan pariwisata menjadi andalan bagi pembangunan daerah, dan kondisi saat ini

dijadikan prioritas pembangunan daerah.

Dalam rangka memulihkan kembali sektor pertanian di setiap daerah bayak

mengembangkan program program di sektor pertanian baik tanaman bahan makanan,

tanaman perkebunan, pertenakan, kehutanan maupun perikanan untuk meningkatkan

pendapatan daerahnya.

Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas di Indonesia,

lebih luas dibanding karet dan kelapa sawit, dan menempati urutan teratas untuk

tanaman budidaya setelah padi. Pada tahun 2008 Indonesia dikenal memiliki luas

perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3.798 ribu Ha, sebagian besar merupakan

perkebunan rakyat seluas 3,729 ribu ha (98,18%) sisanya milik Negara seluas 5,5

ribu ha (0,14%) dan perkebunan milik swasta seluas 64 ribu ha (1,68%), dengan total

produksi sebesar 2.247 ribu ton setara kopra (Direktorat Jendral Perkebunan, 2009).

2

Page 16: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Namun masih bayak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai

kendala terutama teknologi, permodalan dan daya serap pasar yang belum merata.

Selain sebagai salah satu sumber minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai

pendapatan bagi keluarga petani, sebagai sumber devisa negara, penyediaan lapangan

kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru,serta sebagai

pendorong tumbuh berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa dan produk

ikutannya di Indonesia.

Keadaan tanaman kelapa di Kabupaten Tegal pada tahun 2004-2009 cukup

memprihatinkan, hal tersebut tercemin dari penurunan produksi pada tabel dibawah

ini:

Tabel 1.1

Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman Kelapa di

Kabupaten Tegal Tahun 2004-2009

Tahun

Luas Areal (Ha) Produksi (ton

kopra)

Rata-rata

Produksi Muda Berhasil

Panen Tua/Rusak

2004 1.165,73 2.289,94 188,67 2.349,22 1.025,89

2005 1.353,89 245.923,00 109,94 2.059,58 837,49

2006 1.165,73 245,923,00 190,94 2.059,58 837,49

2007 1.936,48 2.737,21 202,72 1.388.843,00 461.337,00

2008 1.353,89 2.633,65 206,47 2.809,53 1.066,78

2009 1.715,24 2.534,42 175,87 2,600,98 1.732.40

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Tegal

Dalam tabel di atas menunjukan bahwa produksi tanaman kelapa berfluktuasi yaitu

bahwa pada tahun 2004 sampai 2006 mengalami penurunan, yaitu dari 2.349,22 ton

menjadi 2.059,58 ton dan sempat mengalami kenaikan yang tinggi pada tahun 2007

yaitu naik menjadi 1.388.843 ton dan mengalami penurunan kembali pada tahun

2008 dan 2009 yaitu masing 2.809,53 dan 2.600,98 ton.

3

Page 17: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Penurunan produksi berdampak pada tidak tercukupinya kebutuhan kelapa

konsumsi, dan pendapatan petani berkurang. Penurunan produksi kelapa di

kabupaten tegal disebabkan berbagai faktor diantaranya yaitu tanaman tua atau rusak,

serangan OPT, penebangan pohon kelapa untuk bahan baku bangunan, pemeliharaan

tanaman yang kurang intensif, dan alih fungsi lahan menjadi perumahan atau beralih

ketanaman lain.

Tanaman kelapa ini sudah cukup lama dikenal masyarakat kabupaten tegal,

namun belum dibudidayakan secara intensif, masih terbatas sebagai tanaman

sampingan di kebun maupun pekarangan, sehingga secara ekonomis belum diketahui

potensi sebenarnya, meskipun sebenarnya potensi pengembangan tanaman kelapa di

kabupaten Tegal cukup menjanjikan.

Tanaman kelapa di Kabupaten Tegal, khususnya di Jatinegara merupakan

tanaman perkebunan yang diunggulkan dari tanaman perkebunan yang lain. yang

bisa sebagai penghasilan masyarakat sekitar dan untuk memenuhi konsumsi kelapa

di Kabupaten Tegal.

Tabel 1.2

Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman Dikecamatan

Jatinegara Tahun 2009

Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tegal

Jenis Tanaman Produksi(Ton)

Kelapa 363.20

Kapok 3.19

Cengkeh 36.48

Kopi 1.66

Lada 2.44

The 1.27

Cabe Jamu 12.17

4

Page 18: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Tetapi sungguh memprihatinkan dalam tahun 2008 mengalami penurunan

produksi yang sebelumnya pada tahun 2007 sempat naik berikut disajikan tabel

produksi dan rata-rata produksi kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal

Tabel 1.3

Produksi Produksi Kelapa Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal

Dalam tabel diatas menunjukan produksi tanaman kelapa di Kecamatan

Jatinegara dari tahun 2005-2009 berfluktuasi yang sempat naik pada tahun 2007 dari

141,85 ditahun 2006 menjadi 253,93 ditahun 2007, tetapi pada tahun 2008

mengalami penurunan kembali yaitu 249,15

Dalam ragka pembangunan pertanian khususnya bidang perkebunan untuk

menunjang Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBUN) melaui Dinas

Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Tegal pada akhir tahun 2008

mengadakan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan

Jatinegara untuk meningkatkan produktivitas kelapa dan meningkatkan efisiensi

produksi kelapa dengan memberdayakan kelompok usaha tani di daerah KIMBUN .

Dimana terdapat beberapa kelompok usaha tani di beberapa kecamatan di Kabupaten

Tegal. Tabel dibawah adalah kelompok usaha tani pelaksana program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu di Kabupaten Tegal.

Tahun Produksi (Ton kopra)

2005 141,85

2006 141,85

2007 253,93

2008 249,15

2009 363,20

Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tegal

5

Page 19: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Tabel 1.4

Data Kelompok Tani pelaksana Program Pengembangan dan Pengolahan

Kelapa Terpadu Kabupaten Tegal

No Kecamatan Desa

Nama

Kelompok

Tani

Nama

Ketua

Jumlah

Anggota

Luas

Lahan

(Ha)

1 Surodadi Sidoharjo Bina Tani Abu Seri 60 24

Gembongdadi Aji luhur Tahrudin 210 15

2 Kramat Kramat Subur

Makmur Abdul Jalil 33 26

Maribaya Ngudi Hasil Khariri 12 15

3 Dukuhturi Kupu Sumber Urip Ali Sudibyo 141 10

4 Jatinegara Sitail Sari Mukti Socheh 64 20

Sumbarang Tirtoyoso Muhidin 53 20

Cerih Makmur Tani Saeroji 32 20

Jumlah 605 150

Sumber: Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tegal

Program ini dilakukan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan lahan (baik

lahan sawah maupun tegalan), peningkatan mutu intensifikasi usaha tani dan

penyediaan sarana dan prasarana pertanian serta diversifikasi minyak nabati di

Kabupaten Tegal khususnya dibidang perkebunan yaitu terbentuknya Kimbun yang

berbasis tanaman kelapa yang diharapkan akan menambah produktivitas dan dapat

meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi bagi petani kelapa. Oleh

karena itu timbul masalah bagaimana keberlangsungan Program Pengembangan Dan

Pengolahan Kelapa Terpadu di Kecamatan Jatinegara, apakah benar-benar dapat

meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor

produksi bagi petani kelapa.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengajukan

penelitian yang berjudul “Dampak Program Pengembangan Dan Pengolahan

6

Page 20: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Kelapa Terpadu Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Petani Kelapa Di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal”

1.2 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut yang akan dikaji lebih

dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Bagaimana profil petani kelapa yang mengikuti program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal.

2. Bagaimana proses dan mekanisme pelaksanaan program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal

3. Bagaiman dampak program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

terhadap produkitivitas dan efisiensi penggunaan fakto-faktor produksi kelapa di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diinginkan

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana profil petani kelapa yang mengikuti program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara,

Kabupaten tegal

2. Untuk mengetahui bagaimana proses dan mekanisme program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal

7

Page 21: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

3. Untuk mengetahui dampak program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu terhadap produkitivitas dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi

kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian dalam skipsi ini adalah:

1. Bagi peneliti,penelitian ini dapat bermanfaat memperdalam wawasan

pengetahuan penulis tentang proses pengembangan dan pengelolaan kelapa

2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan

penelitian sejenis dengan ruang lingkup yang lebih luas

3. Bagi lembaga Pendidikan, hasil penelitian ini dapat menambah perbendaraan

perpustakaan dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain

4. Bagi pengambil kebijakan, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk

mengetahui hasil dari program pengembangan dan pengolahan kelapa, sehingga

dapat mengevaluasi dari kegiatan tersebut.

8

Page 22: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Faktor-faktor Produksi Dalam Usaha Tani

Usaha tani dapat didefinisikan sebagai suatu tempat atau bagian dari

permukaan bumi dimana seorang petani atau keluarga tani atau Badan tertentu

lainnya bercocok tanam atau memelihara ternak. Usaha tani adalah setiap

pengorganisasian yang dari sumber-sumber alam, tenaga kerja dan modal yang

ditujukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan dibidang pertanian. AT

Mosher dalam Yulianik (2006)

Apabila ditinjau dari sudut pandang pembangunan pertanian, hal yang

terpenting dari usaha tani adalah bahwa usaha tani harus senantiasa berubah dari

waktu ke waktu baik dari segi ukuran maupun susunannya, pelaksanaan usaha tani

hendaknya berkembang lebih efisien. Usaha tani sudah tidak lagi dilaksanakan secara

primitif, namun harus lebih modern dan produktif demi tercipta peningkatkan sektor

pertanian.

Faktor produksi sendiri diartikan sebagai semua pengorbanan yang

diberikan kepada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dengan baik dan

menghasilkan dengan baik (Soekartawi, 2003). Macam faktor produksi atau input ini

berikut jumlah dan kualitasnya perlu diketahui oleh seorang produsen. Oleh karena

itu, untuk menghasilkan suatu produk maka diperlukan hubungan antara faktor

9

9

Page 23: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

produksi ( Input ) dan hasil produksi (output ). Hubungan antara input dan output ini

disebut dengan ” factor relationship ” (FR). Dalam rumus matematis FR dirumuskan

dengan rumus :

Y = f ( X1. X2 ,. Xi,...Xn )

Dimana:

Y = Produk/variabel yang dipengaruhi oleh faktor produksi X

X = Faktor produksi atau variabel yang mempengaruhi X

Faktor produksi lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen

adalah faktor produksi yang terpenting diantara faktor produksi yang lain (

Soekartawi 2003).

2.2 Teori Produktivitas

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik (barang dan jasa) masukan yang sebenarnya. L. Greenberg dalam Dyas

Achtin (2010) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas

pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tertentu.

Peningkatan produktivitas berkaitan dengan produksi.

Produktivitas merupakan rasio antara kepuasan atas kebutuhan dan

pengorbanan yang dilakukan. Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo dalam Haris

Ahmad (2010), produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan

antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal,

tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

10

Page 24: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Secara konsep produktivitas menurut piagam OSLA tahun 1984 adalah (j.

Ravianto dalam Haris Ahmad, 2010) :

a. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan

semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan

menggunakan sedikit sumber daya.

b. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif

merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif

dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap

menjaga kualitas.

c. Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen,

informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap

bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh.

d. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan

kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam

jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai

kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.

e. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan

tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat

untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.

2.3 Hasil Produksi Usaha Tani

Telah kita ketahui bahwa manusia pada umumnya hidup dengan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhannya adalah

11

Page 25: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

barang dan jasa yang setiap saat akan berubah jenis dan jumlahnya. Sehingga dalam

memenuhi kebutuhannya diperlukan pengorbanan dan usaha untuk menghasilkan

barang dan jasa, usaha inilah yang disebut produksi. Hasil yaitu keluaran atau

(output) yang diperoleh dari pengelolaan input (sarana produksi/biasa disebut

masukan) dari suatu usaha tani ( Daniel, 2002 dalam Dyas Achtin 2010 )

Produksi kelapa merupakan salah satu kegiatan produksi dalam bidang

agraris. Berdasarkan pengertiannya bahwa kegiatan produksi agraris yaitu kegiatan

produksi yang mengelola atau mengerjakan alat-alat untuk mendapatkan hasil,

misalnya pertanian, pertenakan, perkebunan, perikanan darat dan lain-lain

(Moeliono,1986:62 dalam Dyas Achtin 2010)

Pada ahir panen petani selalu menghitung berapa hasil bruto yang

diperolehnya, semua kemudian dinilaikan dengan uang, hasil itu tidah semua

diperoleh oleh petani. Hasil dikurangi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk biaya

usaha taninya seperti pupuk, pestisida, pengolahan tanah, dan perawatan. Setelah

biaya tersebut dikurangkan terhadap hasil yang didapatnya barulah bisa dihitung

berapa keuntungan yang diperoleh petani.

Menurut Soekartawati (2002) ilmu usaha tani biasa diartikan sebagai ilmu

yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada

secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada

waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumber daya

yang mereka miliki (yang dikuasai) sebaik baiknya, dan dikatakan efisien bila

pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output).

12

Page 26: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Ditinjau dari segi pembangunan hal terpenting mengenai usaha tani adalah

kondisi senantiasa berubah, baik dalam ukuran maupun dalam susunannya, untuk

memanfaatkan periode usaha tani yang senantiasa berkembang secara lebih efisien.

2.4 Fungsi Produksi

Produksi adalah perubahan dari dua atau lebih input (sumberdaya) menjadi

satu atau lebih output (produk). Menurut Joesron dan Fathorozi dalam Avi Budi

(2009) Produksi merupakan hasil akhir dari proses aktivitas ekonomi dengan

memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dari pengertian ini dipahami bahwa

kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk

menghasilkan output. Menurut Sukirno (2000) menyatakan bahwa fungsi produksi

adalah kaitan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan.

Faktor-faktor produksi dikenal dengan istilah input dan hasil produksi sering

dinamakan output. Hubungan antara masukan dan keluaran diformulasikan dengan

fungsi produksi berikut (Nicholson, 1995)

Q = f (K,L,M.......)

Dimana Q mewakili keluaran selama periode tertentu, K mewakili

penggunaan mesin (yaitu modal) selama periode tertentu, L mewakili jam masukan

tenaga kerja, M mewakili bahan mentah yang dipergunakan, dan notasi ini

menunjukkan kemungkinan variabel-variabel lain mempengaruhi proses produksi.

Sedangkan menurut Soekartawi (1990) menyatakan bahwa fungsi produksi adalah

hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan

(X). Variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan

13

Page 27: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

biasanya berupa input. Secara matematis hubungan itu dapat dituliskan sebagai

berikut:

Y = f (X1, X2, X3, Xi, ........Xn)

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap. Manajer harus

menentukan berapa banyaknya input variabel yang perlu dipergunakan untuk

memproduksi output. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan

seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya

input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Pengaruh

"penambahan tenaga kerja terhadap produksi secara total dapat dilihat dari produksi

rata-rata (average product, AP) dan produksi marginal (marginal product, MP)".

Produksi marginal yaitu tambahan produksi total karena tambahan input (tenaga

kerja) sebanyak 1 satuan.

MP = dQ/dL

Produksi rata-rata (AP) yaitu rasio antara total produksi dengan total input (variabel)

yang dipergunakan (dalam hal ini produksi per tenaga kerja).

APL = Q/L

dimana: APL = produktivitas tenaga kerja persatuan orang. Total produksi (Q) yaitu

jumlah seluruh produk yang dihasilkan dan L yaitu jumlah tenaga kerja yang

dipergunakan

14

Page 28: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Gambar 2.1

Fungsi Produksi Total, Rata-rata, dan Marginal

Sumber : Miller dan Meiners, 2000

Dalam proses produksi terdapat tiga tipe produksi atas input atau faktor produksi

(Soekartawi, 1990) yaitu:

a. Increasing return to scale, yaitu apabila tiap unit tambahan input menghasilkan

tambahan output yang lebih banyak daripada unit input sebelumnya.

b. Constant return to scale, apabila unit tambahan input menghasilkan tambahan

output yang sama dari unit sebelumnya.

c. Decreasing return to scale, apabila tiap unit tambahan input menghasilkan

tambahan output yang lebih sedikit daripada unit input sebelumnya.

Ketiga reaksi produksi tersebut tidak dapat dilepaskan dari konsep produksi marjinal

(marginal product) yang merupakan tambahan satu-satuan input X yang dapat

menyebabkan penambahan atau pengurangan satu-satuan output Y, dan produk

marjinal (MP) umum di tulis AY/AX (Soekartawi, 1990). Dalam proses produksi

tersebut setiap tipe reaksi produksi mempunyai nilai produk marjinal yang berbeda.

Ep = % 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎 ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

% 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑏𝑎 ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 =

𝑑𝑌 𝑌

𝑑𝑋1 𝑋1 =

𝑑𝑌

𝑑𝑋1 ∙

𝑋1

𝑌

Secara umum hubungan-hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

15

Page 29: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

1) Tahap 1: nilai Ep > 1: Produk total, produk rata-rata menaik dan produk marjinal

juga nilainya menaik kemudian menurun sampai nilainya sama dengan produk

rata-rata (increasing rate).

2) Tahap II: 1 < Ep < 0: Produk total menaik, tapi produk rata-rata menurun dan

produk marjinal juga nilainya menurun sampai nol (decreasing rate).

3) Tahap III: Ep < 0: Produk total dan produk rata-rata menurun sedangkan produk

marjinal nilainya negatif (negative decreasing rate)

Fungsi produksi frontier adalah fungsi yang dipakai untuk mengukur

bagaimana fungsi sebenarnya terhadap posisi frontiernya. Karena fungsi produksi

adalah hubungan fisik antara faktor produksi dan produksi, maka fungsi produksi

frontier adalah hubungan fisik faktor produksi dan produksi pada frontier yang

posisinya terletak pada garis isoquant. Garis isoquant ini adalah tempat kedudukan

titik-titik yang menunjukkan titik kombinasi penggunaan masukan produksi yang

optimal (Soekartawi, 1990)

Pengertian efisiensi dalam produksi, bahwa efisiensi merupakan

perbandingan output dan input berhubungan dengan tercapainya output maksimum

dengan sejumlah input, artinya jika ratio ouput besar, maka efisiensi dikatakan

semakin tinggi. Dapat dikatakan bahwa efisiensi adalah penggunaan input yang

terbaik dalam memproduksi barang (Shone dalam Avi Budi, 2009). Farel

membedakan efisiensi menjadi tiga yaitu: (1) efisiensi teknik, (2) efisiensi alokatif

(efisiensi harga), dan (3) efisiensi ekonomi. Efisiensi teknik mengenai hubungan

antara input dan output. Timmer dalam Susantun (2000) mendefinisikan efisiensi

teknik sebagai rasio input yang benar-benar digunakan dengan ouput yang tersedia.

16

Page 30: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Efisiensi alokatif menunjukan hubungan biaya dan ouput. Efisiensi alokatif tercapai

jika perusahaan tersebut mampu memaksimumkan keuntungan yaitu menyamakan

produk marjinal setiap faktor produksi dengan harganya. Efisiensi ekonomi produk

dari efisiensi teknik dan efisiensi harga. Jadi efisiensi ekonomis dapat dicapai jika

kedua efisiensi tercapai.

2.5 Efisiensi

Efisiensi merupakan perbandingan antara output fisik dan input fisik, semakin

tinggi rasio output terhadap input maka semakin tinggi tingkat efisiensi yang dicapai.

Efisiensi juga dijelaskan oleh Yotopoulos dan Nugent dalam A Marhasan (2005)

yaitu efisiensi sebagai pencapaian output maksimum dari penggunaan sumber daya

tertentu. Jika output yang dihasilkan lebih besar dari pada sumber daya yang

digunakan maka semakin tinggi pula tingkat efisiensi yang dicapai.

Pengertian efisiensi ini dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: efisiensi

teknis, efisiensi alokatif (efisiensi harga) dan efisiensi ekonomi (Soekartawi, 2001).

Suatu pengunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis (efisiensi teknis)

kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produk yang maksimum.

Dikatakan efisiensi harga atau efisiensi alokatif, bila nilai dari produk marginal sama

dengan harga faktor produksi yang bersangkutan. Dikatakan efisiensi ekonomi kalau

usaha pertanian tersebut mencapai efisiensi teknis sekaligus juga mencapai efisiensi

harga.

Seorang petani secara teknis dikatakan lebih efisien dibandingkan dengan

yang lain bila petani itu dapat berproduksi lebih tinggi secara fisik dengan

17

Page 31: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

menggunakan faktor produksi yang sama. Sedangkan efisiensi harga dapat dicapai

oleh seorang petani bila ia mampu memaksimalkan keuntungan (mampu

menyamakan nilai marginal produk setiap faktor produksi variabel dengan

harganya). Efisiensi ekonomi dapat dicapai bila kedua efisiensi yaitu efisiensi teknis

dan efisiensi harga juga mencapai efisien (Yatopoulos dan Lau dalam Yulianik,

2006)

Efisiensi juga diartikan sebagai upaya penggunaan input yang sekecil-

kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Situasi yang demikian

akan terjadi kalau petani mampu membuat suatu upaya kalau nilai produksi marginal

(NPM) untuk suatu input sama dengan harga input tersebut; atau dapat dituliskan

sebagai berikut :

NPMx = Px ; atau

X

X

P

NPM = 1

Efisiensi yang demikian disebut dengan efisiensi harga atau allocative

efficiency atau disebut juga sebagai price efficiency. Jika keadaan yang terjadi

adalah:

1. X

X

P

NPM < 1 maka penggunaan input x tidak efisien dan perlu mengurangi

jumlah penggunaan input.

18

Page 32: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

2. X

X

P

NPM > 1 maka penggunaan input x belum efisien dan perlu menambah

jumlah penggunaan input. (Soekartawi 1993)

Menurut Nicholson (1995), alokasi sumber daya disebut efisien secara teknis

jika alokasi tersebut tidak mungkin meningkatkan output suatu produk tanpa

menurunkan produksi jenis barang lain. Farrel dan Kartasapoetra dalam Cloudio

Satrya (2010) mengklasifikasikan konsep efisiensi ke dalam efisiensi harga (price or

allocative efficiency) dan efisiensi teknik (technical efficiency). Lebih lanjut

dijelaskan oleh Farrel dalam Witono Adityoga (1999) bahwa jika diasumsikan usaha

tani mengunakan dua jenis input x1 dan x2 untuk memproduksi output tunggal y

seperti terlihat pada 2.2.

Gambar 2.2

Cara Pengukuran Efisiensi

Pada gambar tersebut UU' adalah garis isoquant yang menunjukkan berbagai

kombinasi input X1 dan X2 untuk mendapatkan sejumlah output tertentu yang

optimal. Garis ini sekaligus menunjukkan garis frontier dari fungsi produksi Cobb-

Sumber : Soekartawi, 1990

19

Page 33: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Douglass. Garis PP' adalah garis biaya yang merupakan tempat kedudukan titik-titik

kombinasi biaya yang dialokasikan untuk dapat menggunakan sejumlah input X1 dan

X2, untuk mendapatkan biaya minimum. Sedangkan garis OC menggambarkan jarak

sampai seberapa jauh teknologi suatu usaha, apakah itu usaha pertanian atau bukan

pertanian. Titik C menunjukkan posisi sebuah usaha tani, sedangkan D menunjukkan

titik produksi yang optimum, A dan B menunjukkan ukuran penggunaan biaya yang

tidak efisien. Jadi ukuran efisiensi ditunjukkan pada titik D, yang menggambarkan

kombinasi input yang paling optimal karena merupakan persinggungan antara kurva

isoquant UU' dengan kurva isocost PP'.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa efisiensi teknik,

efisiensi harga dan efisiensi ekonomi akan dapat diketemukan pada gans isoquant

(yang menggambarkan produksi frontier), yaitu :

a. eflsiensi harga OA/OB < 1

b. eflsiensi teknik OB/OC < 1

c. eflsiensi ekonomi OA/OB x OB/OC = OA/OC

2.6 Fungsi Produksi Cobb-Douglass

Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang

melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan

variabel dependen, yang dijelaskan (Y), dan yang lain disebut variabel indeppenden,

yang menjelaskan, (X) (Soekartawi, 2003) Secara matematik persamaan Cobb-

Douglass dituliskan (Soekartawi, 1990) sebagai berikut:

20

Page 34: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Y = f (X1, X2,..........Xi,.......Xn)

dimana: Y = variabel yang dijelaskan

X = variabel yang menjelaskan

a,b = besaran yang akan diduga

u = kesalahan (disturbance term)

e = logaritma natural

Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan 2.7 maka persamaan

tersebut diubah menjadi bentuk linier berganda dengan cara melogaritmakan

persamaan tersebut sehingga menjadi:

Log Y= log a+bl log X2+b2logX2+V

Perkembangan selanjutnya dari fungsi produksi Cobb-Douglass fungsi

produksi frontier yaitu fungsi produksi yang dipakai untuk mengukur bagaimana

fungsi sebenarnya terhadap posisi frontiernya (Soekartawi, 1990). Fungsi produksi

frontier selain diklasifikasikan sebagai deterministic non-parametric frontier juga

dikembangkan teknik teknik lain yang pada dasarnya pengembangan dari fungsi

produksi Cobb-Douglass antara lain: (a) deterministic parametric frontier, (b)

deterministic statistical frontier, dan (c) stochastic frontier.

(2) Fungsi Produksi CES (Constant Elasticity of Substitution)

Fungsi produksi CES dapat diformulasikan sebagai berikut

21

Page 35: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Q= A I(XK-P +(L–a) UP YµP

Keterangan: Q = Tingkat output

K = Tingkat input modal

L = Tingkat input tenaga kerja

A = Parameter efisiensi; A > 0

a = Parameter distribusi; 0< x< l

p = Parameter substitusi; p > -1

µ = Parameter hasil atas Skala (return to scale)

Persamaan di atas hampir sama dengan fungsi produksi Cobb-Douglas,

tergantung pada nilai homogenitasnya atau reaksi perubahan output sebagai akibat

dari perubahan keseluruhan input (K dan L) yang dipergunakan. Apabila nilai µ=l

(constant return to scale) maka fungsi produksi CES sama dengan fungsi produksi

Cobb-Douglass. Pada fungsi produksi CES, nilai elastisitas substitusi tidak

ditentukan secara apriori, sehingga dimungkinkan mendapatkan koefisien elastisitas

substitusi lebih besar sama dengan nol dan lebih kecil sama dengan tidak terhingga.

( 0 < cy < oo ).

2.7 Fungsi Produksi Cobb Douglas Dengan Pendekatan Produksi

Frontier Stocahastic

Fungsi produksi frontier adalah fungsi produksi yang dipakai untuk mengukur

bagaimana fungsi produksi sebenarnya terhadap posisi frontiernya. Karena fungsi

produksi adalah hubungan fisik antara faktor produksi dan produksi, maka fungsi

22

Page 36: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

produksi frontier adalah hubungan fisik faktor produksi dan produksi pada frontier

yang posisinya terletak pada garis isoquan. Garis isoquan ini adalah tempat

kedudukan titik-titik yang menunjukan titik kombinasi penggunaan masuknya

produksi yang optomal. (Soekartawi, 1993)

Gambar 2.3

Gambar Isoquan

Sumber : Miller dan Meiners

Gambar 2.3 Menunjukan bahwa sumbu vertikal mengukur jumlah fisik modal yang

dinyatakan sebagai arus jasa per unit periode dan sumbu horisontal mengukur jumlah

tenaga kerja secara fisik yang dinyatakan sebagai arus jasa per unit periode. Isoquan

yang ditarik khusus untuk tingkat output Q1. Setiap titik pada jurva isoqoan

menunjukan kombinasi modal dan tenaga kerja dalam berbagai variasi yang selalu

menghasilkan output yang sama sebanyak Q1.

Menurut Nichoson (1993), batas kemungkinan produksi (production

possibility frontier) merupakan suatu grafik yang menunjukan semua kemungkinan

kombinasi barang-barang yang dapat diproduksi dengan sejumlah sumber daya

tertentu seperti ditunjukan pada Gambar 2.4

0

Q1

Modal

(arus jasa

per unit

periode)

Tenaga Kerja (arus jasa per unit periode)

23

Page 37: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Kuantitas Y

per minggu

Kuantitas X per

Minggu

YB

Yc

YA

B

C

D

XA Xc XB

A

P’

P’

Gambar 2.4

Batas Kemungkinan Produksi dan Efisiensi Teknis

Sumber : Nicholson, 2002

Pada gambar 2.4 , garis batas PP’ memperlihatkan seluruh kombinasi dari barang

(barang X dan Y) yang dapat diproduksi dengan sejumlah sumber daya yang tersedia

dalam suatu perekonomian. Kombinasi keduanya pada PP’ dan didalam kurva

cembung adalah output yang mungkin diproduksi. Alokasi sumber daya yang

tercermin oleh titik A adalah alokasi yang tidak efisien secara teknis kerena produksi

dapat ditingkatkan. Titik B, contohnya, berisi banyak Y dan tidak mengurangi X

dibanding dengan alokasi A.

2.8 Teori Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa

memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat

24

Page 38: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.

Dan padat pula diartikan sebagai proses multidimensional menuju ke arah yang lebih

baik namun dilihat dari segi pendapatan dan output, atau lebih menitik beratkan pada

aspek kuantitas saja.

Namun demikian umumnya para ekonom memberikan istilah sama pada

kedua istilah tersebut. Mereka mengartikan pertumbuhan atau pembagunan ekonomi

sebagai kenaikan GDP/GNP saja. Dalam penggunaan yang lebih umum,istilah

pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan

ekonomi di negara-negara maju,sedangkan istilah pembangunan ekonomi untuk

menyatakan perkembangan ekonomi di negara sedang berkembang. Lincoln Arsyad,

(2004)

Suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang jika

pendapatan perkapita menunjukan kecenderungan jangka panjang yang menaik.

Namun tidak berarti pendapatan perkapita akan menunjukan kenaikan terus-mererus.

Adanya resesi ekonomi, penurunan impor,kekacauan politik. Dapat mengakibatkan

perekonomian mengalami penurunan tingkat kegiatan ekonominya. Jika kegiatan

dimikian hanya bersifat sementara dan kegiatan ekonomi secara rata-rata meningkat

dari tahun ke tahun, maka masyarakat tersebut dapat dikatakan mengalami

pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan pada sektor pertanian sangat terkait dengan teori pertumbuhan

The Law of Diminishing Return dari David Ricardo. Dimana terdapat hukum hasil

yang semakin berkurang. Pertumbuhan pada sektor pertanian juga terbatas pada

25

Page 39: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

aspek kuantitas atau pendapatan dan output saja. Di dalam sektor pertanian ternyata

berlaku fluktuasi produksi akibat penggunaan faktor produksi yang digunakan.

Dalam kenyataannya terdapat hukum hasil yang semakin berkurang ”the law of

diminishing return”. Berkenaan dengan hukum ini David Ricardo menyatakan bahwa

apabila input variabel ditambahkan penggunaannya sedangkan input lain tetap maka

tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan 1 unit input yang ditambahkan

tadi mula-mula naik tetapi kemudian akan menurun apabila input variabel tersebut

terus ditambah.

Input tetap adalah tanah dimana dikatakan input tetap karena tanah bersifat

tetap berapapun variabel yang digunakan. dan input variabel adalah tenaga kerja dan

modal (produk marjinal) dari tenaga kerja dan kapital akan menurun dengan semakin

banyaknya kedua input variabel ini digunakan pada sebidang tanah. (Lincolin

Arsyad, 2004

2.9 Penelitian Terdahulu

1. “Dampak Ekonomi Dan Keberlanjutan Penerapan Pengolahan Kelapa

Terpadu Di Kabupaten Minahasa Utara”. ( Ronald T.P.Hutapea dan Elsjet

Tenda)

Ronald T.P.Hutapea dan Elsjet Tenda dalam penelitiannya menerangkan

akselerasi adopsi teknologi pengolahan kelapa terpadu bertujuan untuk

mempercepat diseminasi teknologi dan mengevaluasi model yang telah oleh Balikta

di Desa Kaleosan Kabupaten Minahasa utara. Pengumpulan data mengunakan

26

Page 40: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

metode survei data yang dikumpulkan meliputi karekteristik petani , tingkat

penerapan teknologi, serta usaha tani.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tingkat adopsi dan

difusi teknologi anjuran, dampak teknologi terhadap pendapatan petani, dan

keberlanjutan organisasi organisasi kelompok tani.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat adopsi dan difusi teknologi

pembibitan kelapa dan tanaman sela jagung direspon cukup baik, dengan kisaran

tingkat adopsi dan difusi teknologi sebesar 57, 33 – 70, 33. Kegiatan intregasi

kelapa. Kegiatan intregasi kelapa dengan ternak babi serta pengolahan VCO tidak

terjadi proses difusi. Walaupun tingkat adopsi pada kelompok tani cukup tinggi

dengan kisaran 60,00 – 85,33. Pengaruhnya terhadap produktivitas kelapa

menunjukan dampak yang positif. Dengan kelayakan finansial BCR dan MBCR >1.

2. “Efisiensi Faktor-faktor Produksi Dalam Usaha Tani Bawang Merah” . (Tety

Suciaty)

Penelitian Tety Suciaty ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi

penggunaan faktor-faktor produksi lahan, bibit, pupuk buatan, pestisida dan tenaga

kerja pada usaha tani bawang merah. Lokasi penelitian di desa Pabuaran Lor

Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon dari bulan Oktober tahun 2003 sampai

dengan bulan Januari 2004. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

survai, terhadap petani bawang merah yang berjumlah 40 orang dari populasi

sebanyak 68 orang dengan luas lahan garapan yang bervariasi yaitu berkisar dari

0,07 ha sampai 2,0 ha.

27

Page 41: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Analisis data dilakukan dengan menggunakan model fungsi produksi

Cobb-Douglass, yaitu Y = α.X1β1 . X2β2 . X3β3 X4β4 X5β5. eu dimana : Y =

Produksi, α = Intersep/konstanta, X1 = Lahan, X2 = Bibit, X3 = Pestisida, X4 =

Tenaga Kerja, X5 = Pupuk, βI = Koefisien regresi variabel bebas ke-i, dan u =

Faktor kesalahan. Analisis data menggunakan program SPSS 13.0. Untuk

mengetahui efisiensi ekonomi penggunaan masing-masing faktor produksi yaitu

dengan menghitung ratio nilai produk marjinal suatu input Xi dengan harga input

tersebut. Apabila dirumuskan secara matematis (Soekartawi 1993) yaitu : Eff =

(dy/y) / (dx/x).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan faktor produksi

lahan, pestisida dan pupuk buatan masih belum efisien, dan penggunaannya perlu

ditambah untuk memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, (2) faktor produksi

bibit dan tenaga kerja penggunaannya telah melampaui batas efisiensi, sehingga

perlu dikurangi untuk memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, dan (3)

Pergerakan usaha tani di daerah penelitian berada pada skala usaha tani

menguntungkan dengan jumlah koefisien regresi sebesar 1,093.

3. “Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Tani

Bawang Putih”. (Claudio Satrya Widyananto)

Penelitian Claudio ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengaruh

faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi bawang putih, serta untuk

menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi terhadap jumlah

produksi bawang putih di Kecamatan Sapuran, kabupaten Wonosobo.

28

Page 42: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode snow ball sampling. Responden

dalam penelitian ini adalah petani bawang putih di kecamatan Sapuran yang

berjumlah 99 orang. Metode analisis regresi linier berganda dan uji efisiensi untuk

menganalisis data penelitian ini.

Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil bahwa semua variabel yang

secara signifikan mempengaruhi produksi bawang putih yaitu variabel luas lahan

(X1), bibit (X2), pupuk (X3), dan variabel tenaga kerja (X5) signifikan dalam

mempengaruhi produksi bawang putih. Nilai rata-rata efisiensi teknis petani

bawang putih adalah 0,58 dan nilai efisiensi harganya adalah 2,018. Sehingga nilai

efisiensi ekonominya adalah 1,170. Nilai efisiensi teknis, efisiensi harga, dan

efisiensi ekonomi tidak sama dengan satu, artinya tidak efisien sehingga perlu

penambahan penggunaan faktor produksi. Selain itu dengan adanya kondisi usaha

tani yang menunjukan skala hasil yang meningkat maka dapat dikatakan bahwa

kondisi usaha tani bawang putih didaerah penelitian ini layak untuk dikembangkan

atau dilanjutkan.

4. “Efisiensi Produktifitas Sistem Usaha Tani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi

Teknis”. (Dewi sahara dan Idir)

penelitian efisiensi produksi sistem usaha tani padi sawah telah dilakukan

dilahan sawah irigasi teknis dikecamatan Uepai, kabupaten Konawe, sulawesi

tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi dengan mengunakan regresi linear berganda, dilanjutkan

dengan uji efisiensi olokatif. Hasil analisi positif terhadap produksi menunjukan

29

Page 43: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

bahwa luas panen, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi

padi sawah dimana peningkatan produksi masih bisa dicapai dengan penambahan

ketiga faktor produksi tersebut, hasil uji efisiensi alokatif menunjukan bahwa untuk

mendapatkan pendapatan yang maksimal petani perlu mengurangi penggunaan

pupuk sp-36. Oleh karena itu untuk mencapai produksi yang optomal dan

keuntungan maksimal maka perlu memperluas arel panen, penambahan pestisida

dan tenaga kerja serta mengurangi jumlah pupuk SP-36.

5. “Analisis Fungsi Produksi Dan Efisiensi Teknis”, (Ketut Sukiyono)

Penelitian Ketut Sukiyono ini bertujuan untuk mengestimasi fungsi produksi

dan efisiensi teknis cabai merah di Kecamatan Selupu Reja, Kabupaten Rejang

Lebong dengan mengunakan responden sebanyak 60 orang yang dipilih dengan

mengunakan metode acak sederhana. Fungsi produksi Frontie digunakan dan

diestimasi dengan mengunakan metode MLE dan dengan asumsi bahwa Cobb-

Douglass adalah bentuk fungsional dari fungsi produksi usaha tani cabai merah

didaerah penelitian. Penelitian ini menunjukan bahwa manyoritas variabel bebas

adalah signifikan dan mempunyai tanda yang sesuai dengan yang diharapkan

kecuali tenaga kerja yang mempunyai tanda negatif. Hasil penelitian juga

menunjukan bahwa efisiensi teknik yang dicapai oleh petani antara 9,01% hingga

99,55% dengan rata-rata 61,20% lebih jauh, lebih dari 60% petani menjalankan

usaha taninya diatas 50% efisiensi teknik.

30

Page 44: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

2.10 Kerangka Berfikir

Tanaman kelapa adalah tanaman perkebunan unggulan di Kecamatan

Jatinegara, yang menjadi sumber pendapatan para petani, dimana pada beberapa

kurun waktu tertentu berturut-turut mengalami penurunan produktivitas karena

kurangnya perhatian khusus dan pengolahan yang baik terhadapa produksi kelapa,

dengan adanya itu dinas pertanian, perkebunan, dan kehutanan Kabupaten Tegal

mengadakan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu bagi para

petani kelapa, yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas kelapa dan

menambah pendapatan petani kelapa.

Untuk lebih jelasnya, hubungan tersebut dapat ditunjukan pada bagan

kerangka berfikir berikut ini:

Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir

Efektif

1. Produktivitas Meningkat 2. Efisiens

Kelapa sebagai sektor ungulan tanaman perkebunan di Kecamatan Jatinegara mengalami penurunan produksi

Kelompok Tani

Tidak Efektif 1. Produktivitas tidak

meningkat 2. Tidak Efisien

Program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

1. Kendala

Mekanisme

31

Page 45: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

2.11 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang

kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang

kita cari yang ingin kita pelajari.

1. Ho : 𝜇1 = 𝜇2 ( rataan hasil produktivitas kelapa sebelum dan sesudah adalah

sama )

Ha : 𝜇1 ≠ 𝜇2 ( rataan hasil produktivitas kelapa sebelum dan sesudah adalah

beda )

2. Ho: Terjadi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha tani kelapa

di Kecamatan Jatinegara.

Ha: Tidak terjadi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha tani

kelapa di Kecamatan Jatinegara.

32

Page 46: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

pada dasarnya menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

diolah dengan metode statistika. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh

signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antara variabel yang

diteliti.

3.2 Populasi

Populasi didalam penelitian ini adalah seluruh petani kelapa yang mengikuti

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara

Kabupaten Tegal yang berjumlah 149 orang petani dari 3 kelompok tani.yaitu terdiri

dari kelompok tani Sari Mukti, kelompok tani Tirtoyoso, dan kelompok tani Makmur

Tani.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari petani kelapa yang mengikuti

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara,

Kabupaten Tegal. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

mengunakan metode Purposive clusster area sampling. Metode sampling ini diberi

33

Page 47: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

nama demikian karena didalam pengambilan sampel peneliti dengan sengaja memilih

para petani kelapa yang mengikuti program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu yang dianggap mengetahui secara detail usaha tani kelapa, dari penanaman

hingga produksi. Yaitu diambil secara acak 90 petani dari tiga kelompok tani yang

ada di Kecamatan Jatinegara yang berjumlah 149 petani. Berikut distribusi sampel

dimasing-masing kelompok tani :

Tabel 3.1

Distribusi Sampel Peserta Pengembangan Dan Pengolahan Kelapa

Terpadu

No Kelompok Tani Desa Jumlah peserta Jumlah Sampel

1. Sari Mukti Sitail 64 39

2. Tirtoyoso Sumbarang 53 32

3. Makmur Tani Cerih 32 19

Jumlah 149 90

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dalam perhitungan efisiensi adalah sebagai berikut :

(a) Jumlah produksi atau output (Y),yaitu jumlah buah kelapa yang dihasilkan oleh

petani dalam satuan butir dan rupiah (Rp).

(b) Luas lahan (X1), adalah luas tanah garapan yang digunakan dalam usaha tani

kelapa diukur dalam satuan hektar (Ha)

(c) Bibit (X2), yaitu jumlah pemakaian pada usaha tani kelapa dalam satuan batang

dan rupiah (Rp)

(d) Pupuk (X3), yaitu jumlah pemakaian pupuk kandang pada usaha tani kelapa

dalam satuan karung dan rupiah (Rp).

34

Page 48: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

(e) Tenaga Kerja (X4), yaitu jumlah petani yang dipekerjakan dalam usaha tani

kelapa baik dalam penanaman maupun perawatan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Didalam suatu penelitian, data mutlak diperlukan karena data tersebut

dipergunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Untuk memperoleh data

yang obyektif dalam penelitian diperlukan teknik-teknik pengumpulan data. Adapun

teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah mengunakan teknik sebagai

berikut :

3.5.1 Metode Kuesioner

Metode Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data dari responden yang

terkait dengan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamtan

Jatinegara, Kabupaten Tegal. Dengan menyebarkan 90 angket secara acak di tiga

kelompok tani di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, yang sebelumnya

mengikuti program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu..

3.5.2 Metode Wawancara

Metode ini dilakukan pada saat melakukan studi pendahuluan untuk

menentukan permasalahan yang hendak diteliti. Metode ini digunakan didalam

menentukan permasalahan yang ada di Kecamatan Jatinegara disamping itu juga

digunakan untuk membantu menjelaskan kepada responden apabila respnden kurang

jelas dan tidak bisa menjawab angket yang dikarenakan buta huruf ataupu

keterbatasan didalam memahami pertanyaan.

35

Page 49: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

3.5.3 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data atau sumber-

sumber data yang terkait dengan Program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis deskriptif menggambarkan bagaimana profil

petani kelapa yang mengikuti program Pengembangan dan pengolahan Kelapa

Terpadu dan menggambarkan bagaimana pelaksanaan program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara, baik proses, mekanisme

maupun peran program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan

Jatinegara Kabupaten Tegal. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan

mengenai bagaimana pendapat petani kelapa tentang program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu.

3.6.2 Uji t

Uji t yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Uji sampel berpasangan :

yaitu uji untuk mengetahui perbedaan hasil pada satu kelompok orang antara

sebelum dan sesudah diberi perilakuan atau pada satu kelompok tersebut dilakukan

pengukuran dua kali pada karakteristik yang sama tapi beda subjek.

Dalam penelitian ini pengujiannya seperti uji satu sampel untuk selisih dua

kegiatan atau pengukuran tersebut, dengan test value diberi 0. Maka dalam uji

36

Page 50: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

sampel berpasangan ini rumus yang digunakan sama dengan rumus uji t satu sampel

yaitu :

𝑡 = × − 𝜇0

𝑠

𝑛

Dimana :

𝑡 = 𝑡 yang dihitung

× = Rata-rata 𝑥i

𝜇0 = Nilai yang dihipotesiskan

𝑠 = Simpangan baku

𝑛 = Jumlah anggota sampel

Uji ini digunakan untuk menjawab penelitian yang pertama yaitu adakah

perubahan produktivitas kelapa setelah di adakan program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.yaitu dengan

dengan perbandingan produktivitas petani kelapa sebelum dan setelah adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa.

3.6.3 Uji Efisiensi

Uji efisiensi digunakan untuk melihat apakah input atau faktor-faktor

produksi (lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja) yang digunakan pada usaha tani

kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal sudah efisien atau belum. Uji

efisien meliputi efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi.

3.6.3.1 Efisiensi Teknis

Guna menjawab tujuan penelitian yang kedua, yakni untuk melihat tingkat

efisiensi teknis penggunaan faktor produksi pada usaha tani kelapa di Kecamatan

37

Page 51: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Jatinegara, Kabupaten Tegal digunakan pengukuran tingkat efisiensi teknis yang

dapat diketahui dari hasil pengolahan data dengan bantuan software Frontier Version

4.1c.

Justifikasi nilai efisiensi teknis adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai efisiensi teknis sama dengan satu, maka penggunaan input atau

faktor produksinya sudah efisien.

2. Jika nilai efisiensi teknis kurang dari satu (tidak sama dengan satu), maka

penggunaan input atau faktor produksinya tidak efisien.

Dalam penelitian ini, perbedaan pengelolaan dan hasil efisiensi adalah bagian

terpenting karena kekhususan dalam pengelolaan. Selanjutnya analisis tersebut untuk

mengidentifikasi pengaruh-pengaruh dari perbedaan beberapa faktor.

Untuk mendapatkan efisiensi teknis (TE) dari usaha tani kelapa dapat dilakukan

dengan perhitungan sebagai berikut:

TE = exp [E(i | ei)]

Dimana 0 TEi 1 dan exp [E(i | ei)] adalah stochastic production frontier.

Jika nilai TE semakin mendekati 1 maka usaha tani dapat dikatakan semakin efisien

secara teknik dan jika nilai TE semakin mendekati 0 maka usaha tani dapat dikatakan

semakin inefisien secara teknik

3.6.3.2 Efisiensi Harga

Efisiensi merupakan upaya penggunaan input sekcil-kecilnya untuk

mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Efisiensi harga tercapai apabila

38

Page 52: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

perbandingan antara nilai produktivitas marginal (NPMx) sama dengan harga input

tersebut (Px), (Nicholson, 1995). Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

NPMx = Px atau

X

X

P

NPM = 1

X

PYb y... = Px atau

X

y

PX

PYb

.

.. = 1

dimana:

b = koefisien

Y = produksi kelapa

PY = harga produksi kelapa

X = jumlah faktor produksi (luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja)

Px = harga faktor produksi (luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja)

Jika X

X

P

NPM > 1 maka penggunaan input x belum efisien. untuk mencapai efisiensi,

input x harus ditambah. Jika X

X

P

NPM < 1 maka penggunaan input x tidak efisien.

untuk mencapai efisien input x perlu dikurangi. Efisiensi harga tercapai apabila

perbandingan antara nilai produktivitas marginal masing-masing input (NPMXi)

dengan harga inputnya (Vi) sama dengan satu. (Nicholson, 1995) kondisi ini

menghendaki NPM sama dengan harga faktor produksi.

39

Page 53: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

3.6.3.3 Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi merupakan hasil kali antara seluruh efisiensi dengan

efisiensi harga dari seluruh faktor input. Efisiensi ekonomi usaha tani kelapa dapat

dinyatakan sebagai berikut:

EE = ET.EH

Dimana: EE = Efesiensi Ekonomi

ET = Efisiensi Teknis

EH = Efisiensi Harga

Jika nilai efisiensi ekonomi sama dengan satu, maka usaha tani yang

dilakukan sudah mencapai tingkat efisiensi. Menurut Suryawati dalam Yulianik

(2006), efisiensi ekonomi merujuk kepada produksi dengan ongkos terendah (least-

cost production). Dengan kata lain, pada jumlah output tertentu, produsen mencapai

efisiensi ekonomi dalam produksinya jika dan hanya jika produsen menggunakan

faktor-faktor produksi (input) pada rasio tertentu di mana ongkos (per unit input)

untuk sejumlah output tersebut adalah paling rendah.

40

Page 54: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Petani Kelapa Yang Mengikuti Program Pengembangandan

Pengolahan Kelapa Terpadu Di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten

Tegal

Dalam penyusunan penelitian ini peneliti menggunakan obyek penelitian

berupa para petani kelapa yang mengikuti program pengembangan dan pengolahan

kelapa terpadu yang terdiri dari tiga kelompok tani dari tiga desa di Kecamatan

Jatinegara Kabupaten Tegal, berikut data kelompok tani di Kecamatan Jatinegara

yang mengikuti program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu.

Tabel 4.1

Data Kelompok Tani Pelaksana Program Pengembangan Dan Pengolahan

Kelapa Terpadu Di Kecamatan Jatinegara

No Kelompok Tani Desa Jumlah peserta Jumlah Sampel

1. Sari Mukti Sitail 64 39

2. Tirtoyoso Sumbarang 53 32

3. Makmur Tani Cerih 32 19

Jumlah 149 90

Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Tegal

41

Page 55: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Jumlah petani yang dijadikan sampel adalah sebanyak 90 orang. Dimana

dalam penentuan sampel peneliti menggunakan metode purposive cluster random

sampling. Yang berarti bahwa jumlah petani yang dijadikan sampel diambil acak di

tiap-tiap kelompok tani. Petani di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal yang

menjadi sampel umumnya menjadikan kegiatan pertanian sebagai mata pencaharian

utama.

Selain digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, pertanian

juga mereka gunakan sebagai alat tabungan mereka di masa depan. Para petani

umumnya berpendidikan rendah. Dimana kebanyakan mereka hanya tamat Sekolah

Dasar. Hal ini yang dimungkinkan menjadikan pola pikir mereka menjadi sederhana

dan terbiasa hidup dengan keras.

Berikut adalah tabel jumlah petani bedasarkan lama sekolah mereka.

Tabel 4.2

Petani Berdasarkan Tingkat pendidikan

No. Tamatan Sekolah Jumlah (Orang) Persentase

1. 0-6 tahun (SD/MI) 42 46,67

2. 7-9 tahun (SMP/MTs) 22 24,44

3. 10-12 tahun (SMA/MAN) 19 21,11

4. >12 tahun >SMA 7 7,78

Jumlah 90 100

Sumber: Data primer diolah

Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa ternyata jumlah petani responden

kebanyakan berasal dari latar belakang pendidikan yang rendah. Tingkat pendidikan

yang rendah ditunjukan dengan lamanya waktu menempuh sekolah yang sangat

singkat. Kebanyakan hanya 6 tahun saja.

42

Page 56: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Pekerjaan di sawah untuk usaha tani kelapa termasuk pekerjaan yang berat

dan cenderung mengunakan tenaga, para petani penggarap sawah umumnya

didominasi oleh laki-laki dengan usia yang berkisar antara 41-50 tahun. Berikut

adalah tabel petani kelapa yang menjadi responden menurut usianya :

Tabel 4.3

Jumlah Petani Kelapa Yang Menjadi Responden

Dirinci Menurut Usianya

No. Usia Jumlah (Orang) Persentase

1. 20-30 tahun 5 5,56

2. 31-40 tahun 29 32,22

3. 41-50 tahun 31 34,44

4. 51-60 tahun 15 16.67

5. <60 tahun 10 11,11

Jumlah 90 100

Sumber: Data Primer diolah

Selain didominasi dengan petani yang berumur 41-50 tahun, selain itu juga banyak

yang berumur 31-40 tahun yaitu sebagai umur produktif petani untuk bekerja. Selain

itu aspek pengalaman juga berpengaruh terhadap keputusan petani untuk

mengembangkan usaha tani kelapa. Berikut rata-rata pengalaman bertani kelapa

responden

Tabel 4.4

Pengalaman Bertani Responden

No. Pengalaman Bertani Jumlah (Orang) Persentase

1. 6-10 tahun 6 6,67

2. 11-15 tahun 15 16,67

3. 16-20 tahun 21 23,33

4. 21-25 tahun 20 22,22

5. 20-30 tahun 16 17,78

7. 31-35 tahun 12 13,33

Jumlah 90 100

Sumber: Data Primer diolah

43

Page 57: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Dari tabel diatas dapat diketahui pengalaman petani membudidayakan kelapa

berkisar antara 6 tahun sampai 35 tahun. kebanyakan petani berpengalaman selama

16-20 tahun mencapai 23 %, kemudian 6,67% petani mempunyai pengalaman 6-10

tahun, dan 12 petani atau 13,33% petani memiliki pengalaman 31-35 tahun.

Dari hasil tersebut, petani dapat dikatakan sudah cukup lama

membudidayakan kelapa. Pengalaman tersebut merupakan modal awal bagi petani

dalam membudidayakan kelapa, karena dengan pengalaman tersebut petani dapat

menghadapi berbagai hambatan dalam budidaya kelapa. Selain itu petani dapat

mengambil keputusan sesuai dengan keadaan yang mereka hadapi.

4.1.2 Proses dan Mekanisme Pelaksanaan Program Pengembangan dan

Pengolahan Kelapa Terpadu

Pelaksanaan program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu dikuti

oleh tiga kelompok tani yang berasal dari tiga desa yang terdiri dari desa Cerih, desa

Sitail dan juga desa Sumbarang yang dalam pelaksanaan program tersebut yang

pertama yaitu Penyuluhan tentang pembudidayaan kelapa dan pelatihan penanaman

kelapa. Yaitu pemberian penyuluhan cara pemeliharaan tanaman kelapa yang sudah

ada agar dapat memproduksi kelapa lebih baik lagi dan pelatihan penanaman kelapa

dengan baik dan benar, dari pembuatan benih, pemilihan benih, pengolahan tanah,

hingga penanaman. Kemudian yang kedua yaitu pelaksanaan Pelatihan pengolahan

kelapa menjadi berbagai produk. Yaitu pelatihan yang diberikan kepada petani

kelapa akan pemanfaatan kelapa menjadi berbagai produk olahan yang bernilai

ekonomis tinggi, diantaranya yaitu proses pembuatan kelapa menjadi VCO,

44

Page 58: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

pengolahan sabut kelapa, pengolahan tempurung kelapa mencadi arang/briket,

pengolahan tempurung kelapa menjadi asam cair, pelatihan pembuatan nata de coco.

Setelah pemberian penyuluhan dan pelatihan terhadap tiga kelompok tani

yang dikuti 149, kemudian diadakan pembentukan GAPOKTAN (gabungan

kelompok tani) yaitu sebagai pusat pengolahan petani. Dimana GAPOKTAN sebagai

penampung hasil pertanian petani kelapa yang kemudian akan di proses menjadi

produk olahan berbagai produk, selain itu sebagian hasil pertanian petani kelapa

dijual langsung ke pasar atau tengkulak.berikut bagan mekanisme pelaksanaan

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara

45

Page 59: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

PROGRAM PENGOLAHAN DAN

PENGEMBANGAN KELAPA

TERPADU

Penyuluhan

pembudidayaan kelapa dan

pelatihan penanaman

kelapa

Pelatihan mengolah kelapa

menjadi bebagai produk

KELOMPOK TANI I

Produksi kelapa

KELOMPOK TANI II

Produksi Kelapa

KELOMPOK TANI III

Produksi kelapa

GAPOKTAN

PENGOLAHAN KELAPA

TERPADU

Poduksi minyak

kelapa

Produksi nata de

coco

Produksi

arang/briket

Pengolahan sabut

kelapa.

PASAR

TENGKULAK

Gambar 4.1 Bagan Mekanisme Pelaksanaan Program

46

Page 60: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Berikut presentase penyaluran hasil produksi kelapa ketempat penjualan :

Tabel 4.5

Tempat Penjualan Petani Kelapa

No. Tempat Jumlah (Orang) Persentase

1. Gapoktan dan Pasar 32 35,56

2. Gapoktan dan

Tengkulak 34 37,78

3. Pasar dan Tengkulak 13 14,44

4. Gapoktan, Pasar, dan

tengkulak 11 12,22

Jumlah 90 100

Sumber: Data Primer diolah

Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa petani banyak memilih menjual hasil

pertanian kelapanya di Gapoktan dan para tengkulak yaitu sebesar 37,77% petani,

35,56% petani memilih menjual hasil panennya di gapoktan dan pasar, kemudiam

14,44% petani memilih menjual hasil panennya di pasar dan tengkulak, dan 12,22%

petani memilih menjual hasil panennya di gapoktan, pasar, dan tengkulak. Pemilihan

prersentasi penyaluran hasil panen kelapa, petani memilih menjual atau disalurkan

melalui Gapoktan, pasar dan tengkulak, hal ini dipengaruhi oleh kapasitas

penerimaan Gapoktan yang masih terbatas dan jarak tempat Gapoktan dari petani,

menjadikan petani memilih menyalurkan atau menjual juga hasil panen kelapnya

kepada tengkulak dan menjualnya langsung ke pasar. dilihat dari data diatas

banyaknya petani lebih memilih menjual hasil panennya di Gapoktan dan tengkulak,

karena di Gapoktan harga jualnya lebih tinggi, dan memilih tengkulak karena dengan

menjual ditengkulak petani tingal menerima hasil bersihnya tanpa repot memikirkan

masalah transportasi dan pemasaran.

47

Page 61: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

4.1.3 Dampak Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu

Terhadap Produktivitas dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor

Produksi Kelapa.

4.1.3.1 Dampak Terhadap Produktivitas Petani Kelapa

Dari hasil tabel pendapatan dan biaya usaha tani kelapa sebelum dan sesudah

adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu yang terlampir dalam

lampiran satu dan dua, dapat diketahui produktivitas petani kelapa baik sebelum

maupun sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

yang dihitung dengan rumus :

Poduktivitas = Jumlah pendapatan usaha tani kelapa

Jumlah pengeluaran faktor produksi usaha tani kelapa

Berikut disajikan tabel jumlah prduktivitas petani kelapa sebelum dan

sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal.

No Nama Produktivitas A

(Rp)

Produktivita B

(Rp)

1 Mustajid 3.269798658 4.228893905

2 Ahmad Atoil 4.602888087 6.259927798

3 Munawar 4.612716763 3.856716418

4 Mukhtarom 3.449531738 5.413111342

5 Miftahul Falah 4.115853659 5.908536585

6 Fahrudin Muroh 3.74278481 4.101935484

7 Abdul Gofar 3.698275862 3.880115274

Tabel 4.6

Produktivitas Usaha tani Kelapa Sebelum Dan

Sesudah Adanya Program Pengembangan Dan

Pengolahan Kelapa Terpadu

48

Page 62: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

8 Fakhuri 4.015748031 3.277108434

9 M. Sujat 4.102564103 4.756125356

10 Muhchidin Jani 3.292682927 3.731707317

11 Kharisah 3.484513274 2.920245399

12 Warjiin 3.506493506 6.358441558

13 Kamin 4.2 4.08

14 Abdul Jamil 4.417177914 4.740740741

15 Mukhwan 3.409090909 3.422818792

16 Muhkhasan 3.805970149 4.313432836

17 Ubaidillah 4.005235602 3.695652174

18 Hambali Kebagusan 3.489473684 5.475789474

19 M. Nasucha 4.235880399 4.352409639

20 Kasron 3.964757709 5.991189427

21 Satori 4.591836735 4.364864865

22 Rahman Sulim 4.087248322 4.181696429

23 Jurip 3.953488372 6.080841639

24 Zaenal Arifin 4.590163934 4.565371025

25 M. Chasan 4.565217391 5.028169014

26 Abdul Hadi 4.602739726 4.744186047

27 M. Sahar 4.21875 4.340425532

28 Maghfuri 3.337912088 3.571984436

29 Masruri H 4.323725055 4.365192582

30 Yusup Azis 5.254901961 5.051531151

31 Hj. Mu'addah 3.75 4.235294118

32 Ahmad Khasan 3.75 3.95890411

33 Jauhari 3.75 4.197530864

34 Nasri Adi 4.431818182 4.44966443

35 Slamet Dihu 4.393700787 3.792169312

36 Khaeri 4.151291513 4.722222222

37 Syakron 4.166666667 4.518987342

38 Nardi 4.294605809 4.273224044

39 Patoni 5.090497738 5.158959538

40 A. Khasan 3.789473684 3.980487805

41 Solikhah 4.090909091 6.490909091

42 Sahiri 4.136029412 4.068010076

43 Bazro 4.281376518 3.97983871

44 Sudijah 3.428571429 3.709090909

45 Patoni 4.120879121 4.057788945

46 Sakur 4.939849624 5.301359223

47 Warya 4.182692308 4.268398268

48 Thulab 4.422604423 4.705107084

49 Thobiin 4.864864865 4.703170029

50 Muhkhidin 4.151291513 4.292929293

51 Rumli Salim 4.5 4.533333333

49

Page 63: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Sumber : Data primer diolah (data secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 3 dan 4).Keterangan : Produktivitas A (produktivita sebelum adanya

program) Produktivitas B (produktivitas sesudah adanya program)

52 Mawah 4.5 6.8

53 Tarom 4.930434783 4.332134831

54 Nur Shodiq 4.5 4.646666667

55 Suyati 4.272151899 3.862660944

56 Abrori 5.1 4.533333333

57 Mas'ul 4.591836735 4.824324324

58 Farikhin 4.090909091 4.25

59 Masruroh 4.948453608 4.62585034

60 Saprozi 5.012068966 5.601156069

61 Rachmudin 6.818181818 7.400768246

62 Sukur Rahmat 3.170984456 5.390673575

63 H. Suyat 4.362017804 4.18359375

64 wahrad 4.086826347 6.056886228

65 Budi Sutomo 3.535353535 6.410774411

66 Rahmat Suhadi 3.624161074 5.818791946

67 Sabudin 3.410526316 3.278571429

68 Santoso Hermawan 4.20233463 4.328912467

69 Ramun 4.971671388 4.839416058

70 Khusnul khotimah 3.923076923 4.509473684

71 Kamat Sujati 4.090909091 4.0375

72 Wage 5.018587361 7.962825279

73 Ahmad Tholib 4.585597826 6.929347826

74 Durmadi 4.757462687 7.189054726

75 Arifin 4.811320755 7.270440252

76 Arif Makmuri 4.424157303 4.482109228

77 M. Tofiq 5.361702128 5.563636364

78 Suwarto 5.333333333 4.857142857

79 M. Wasroni 5.307692308 4.798387097

80 Sarifin H 5.032894737 4.652818372

81 Slamet riyadi 4.510613208 6.816037736

82 Muhwat Azis 4.76 5.165106383

83 Zaenal Makhrobi 5.20123839 4.779116466

84 Rahmat 1.313594662 1.73216885

85 Sarwadi 4.442508711 6.041811847

86 Wasnari 4.357541899 4.387096774

87 Kamari 4.885057471 6.83908046

88 Kamun 4.935483871 5.966451613

89 Sukuri 4.027237354 4.094240838

90 Ridwan 4.872611465 6.258598726

Jumlah 385,715078 435,9734994

50

Page 64: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Dari perbandingan produktivitas usaha tani kelapa sebelum dan sesudah

adanya program pada tebel 4.6 sebagian besar petani mengalami kenaikan

produktivitas namun ada juga sebagian kecil petani yang mengalami penurunan

produktivitas Hal tersebut dikarenakan dengan adanya program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu, penyuluh memberikan himbauan kepada petani untuk

memberikan penambahan tenaga kerja untuk memberikan perlakuan khusus kepada

pohon kelapa yaitu pembersihan kotoran pada pohon kelapa yang bertujuan untuk

dapat meningkatkan produksi kelapa hingga produksi maksimal yang kemudian

dapat meningkatkan produktivitas. Tetapi karena adanya kelapa yang umurnya sudah

tua dan tidak dapat lagi memproduksi dengan baik dan maksimal walaupun diberi

perlakuan khusus menjadikan produktivitasnya turun.

4.1.3.1.1 Uji Sampel berpasangan

Setelah dihitung dengan Program komputer SPSS 16 diperoleh hasil sebagai

berikut

Tabel 4.7

Uji t

Dilihat dari perhitungan diatas terlihat pada output probabilitas signifikansi =

000 < 0,05, Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya bahwa rataan keduanya

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Prodtv_A - Prodtv_B

-.55843 .97941 .10324 -.76356 -.35329 -5.409 89 .000

51

Page 65: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

adalah tidak sama. Dalam hal disini adalah produktivitas sebelum dan sesudah

adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu adalah tidak sama,

hasil diatas menunjukan bahwa adanya perubahan produktivitas setelah diadakannya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu. Jadi ada kenaikan

produktivitas setelah diadakannya program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu.

4.1.3.2 Efisiensi Teknis

Dari hasil penghitungan efisiensi teknis sebelum dan sesudah adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu, melalui penghitungan regresi frontier

skokastik dengan alat bantu paket komputer Frontier Version 4.1 c. diperoleh hasil

efisiensi teknis produksi kelapa sebelum adanya program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu diperoleh hasil sebesar 0,93496682 dan efisiensi produksi

kelapa sesudah adanya program dan pengolahan kelapa terpadu adalah sebesar

0,86310514. Hal ini mengandung arti bahwa rata-rata petani usaha tani kelapa

sebelum adanya program dapat mencapai 93 % dari potensial produksi yang

diperoleh dari kombinasi faktor produksi yang di korbankan sedangkan rata-rata

petani usaha tani kelapa setelah adanya program dapat mencapai 86 % dari potensi

produksi yang diperoleh dari kombinasi faktor produksi yang dikorbankan. Nilai

rata-rata efisiensi teknis keduanya masih dibawah 1, artinya bahwa usaha tani kelapa

baik sebelum maupun sesudah adanya program masih belum efisien secara teknis,

masih terdapat peluang potensi untuk meningkatkan produksi dimana usaha tani

kelapa sebelum program masih terdapat 7 % untuk meningkatkan produksi

sedangkan sesudah adanya program masih terdapat 14% untuk meningkatkan

52

Page 66: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

produksi kelapa. Berarti usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara baik sebelum dan

sesudah program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu masih belum efisien

secara teknis. Berdasarkan penghitungan efisiensi teknis dengan hasil penghitungan

yang mendekati angka 1, usaha tani kelapa di kecamatan Jatinegara memang masih

dikategorikan belum efisien. Namun sudah hampir mendekati tingkat efisiensi secara

teknis.

4.1.3.3 Efisiensi Harga

Efisiensi harga atau efisiensi alokatif adalah suatu keadaan efisiensi bila nilai

dari produk marginal sama dengan harga faktor produksi yang bersangkutan. Atau

suatu cara bagaimana petani mampu memaksimumkan keuntungannya. Oleh karena

itu dalam analisis penghitungan efisiensi harga yang menjadi penghitungan adalah

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha tani kelapa oleh petani di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal dalam satuan rupiah. Termasuk juga dengan

pendapatan yang diperoleh, sehingga akan diketahui jumlah efisiensi harga pada

usaha tani kelapa berikut kesimpulan apakah usaha tani kelapa efisien secara harga

atau tidak. Berikut disajikan tabel jumlah pengeluaran dan pendapatan petani kelapa

sebelum dan sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

di kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal.

53

Page 67: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Tabel 4.8

Realisasi Jumlah Penerimaan Dan Pengeluaran Petani Kelapa Sebelum Adanya

Program

Keterangan Jumlah Rata-rata Koefisien

Produksi 63.671.100 707.456,66

Luas lahan 1.778.200 19.757,77 - 0,16065

Bibit 4.285.100 47.612,22 0,36038

Pupuk 7.193.500 79.927,77 0,78427

Tenaga Kerja 1.820.000 20222,22 0,09000

Sumber : Data primer diolah

Tabel 4.9

Realisasi Jumlah Penerimaan Dan Pengeluaran Petani Kelapa Sesudah Adanya

Program

Keterangan Jumlah Rata-rata Koefisien

Produksi 95.720.500 1.063.561,11

Luas lahan 1.778.200 19.757,77 -0,41773

Bibit 4.285.100 47.612,22 1,03280

Pupuk 7.193.500 79.927,77 0,40582

Tenaga Kerja 7.930.000 88.111,11 0,03250

Sumber : Data primer diolah

Dari realisasi diatas dapat dihitung efisiensi harga sebelum maupun sesudah adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu dengan rum NPM =X

y

PX

PYb

.

..

dimana:

b = koefisien

Y = produksi kelapa

PY = harga produksi kelapa

X = jumlah faktor produksi (luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja)

Px = harga faktor produksi (luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja)

54

Page 68: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

4.1.3.3.1 Efisiensi Harga Sebelum Adanya Program Pengembangan dan

Pengolahan Kelapa Terpadu

NPM Luas lahan (NPM1) X1

NPM = (-0,16065) . (707.456,66)

19.757,77

= -5,75231

Dari hasil penghitungan diatas diperoleh efisiensi harga untuk luas lahan

pertanian usaha tani kelapa sebelum adanya program sebesar -5,75231. Hal ini

berarti dalam penggunaan faktor produksi lahan pertanian ternyata tidak efisien

secara harga. Sebab hasil penghitungan efisiensi harga diperoleh hasil kurang dari 1.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan penggunaan faktor produksi lahan atau

dapat menambah faktor produksi bibit agar tercapai efisiensi secara harga.

NPM Bibit (NPM2) X2

NPM = (0,36038) . (707.456,66)

47.612,22

= 5,35478

Pada penghitungan efisiensi harga untuk penggunaan faktor produksi bibit

diperoleh hasil 5,35478. Dari hasil penghitungan ini menunjukan bahwa penggunaan

faktor produksi bibit ternyata masih belum efisien secara harga. Sebab hasil

penghitungan efisiensi harga untuk faktor produksi bibit menunjukan angka lebih

besar dari 1. Sehingga perlu dilakukan penambahan faktor produksi bibit agar lebih

efisien.

55

Page 69: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

NPM Pupuk (NPM3) X3

NPM = (0,78427) . (707.456,66)

79927,77

= 6,94173

Dari hasil penghitungan efisiensi harga untuk faktor produksi pupuk ternyata

diperoleh hasil yang sama dengan efisiensi harga untuk faktor produksi bibit, dimana

diperoleh hasil 6,94173. Hal ini mengindikasikan bahwa ternyata penggunaan faktor

produksi pupuk juga belum efisien secara harga. Sehingga perlu dilakukan

penambahan faktor produksi pupuk agar lebih efisien. Sebab hasil penghitungan

efisiensi harga menunjukan angka yang lebih dari 1.

NPM Tenaga Kerja (NPM4) X4

NPM = (0,090001) . (707456,66)

20222,22

= 3,14860

Dari hasil penghitungan efisiensi harga untuk faktor produksi tenaga kerja

diperoleh hasil 3,14860. Hal ini mengindikasikan bahwa ternyata penggunaan faktor

produksi tenaga kerja juga belum efisien secara harga. Sehingga perlu dilakukan

penambahan faktor produksi tenaga kerja agar lebih efisien. Sebab hasil

penghitungan efisiensi harga menunjukan angka yang lebih dari 1.

Setelah melakukan penghitungan NPM untuk masing-masing faktor produksi,

dimana efisiensi harga dihitung dari penambahan NPM efisiensi harga untuk masing-

masing faktor produksi. Maka nilai dari efisiensi harganya adalah sebesar:

56

Page 70: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

EH = NPM1 + NPM2 + NPM3 + NPM4

4

EH = -5,75231 + 5,35478 + 6,94173 + 3,14860

4

EH = 3,86128

Jadi besarnya efisiensi harga pada usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara

Kabupaten Tegal Sebelum adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu adalah 3,86128. Hasil penghitungan efisiensi harga menunjukan bahwa

usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabuaten Tegal belum efisien secara

harga, sebab nilai efisiensi harganya lebih besar dari 1. Sehingga perlu dilakukan

penambahan input produksi agar menjadi lebih efisien.

4.1.3.3.2 Efisiensi Harga Sesudah Adanya Program Pengembangan dan

Pengolahan Kelapa Terpadu

NPM Luas lahan (NPM1) X1

NPM = (-0,41773) . (1.063.561,11)

19.757,77

= -22,48641

Dari hasil penghitungan diatas diperoleh efisiensi harga untuk luas lahan

pertanian usaha tani kelapa sesudah adanya program sebesar -22,48641. Hal ini

berarti dalam penggunaan faktor produksi lahan pertanian ternyata tidak efisien

secara harga. Sebab hasil penghitungan efisiensi harga diperoleh hasil kurang dari 1.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan penggunaan faktor produksi lahan atau

penambahan bibit agar tercapai efisiensi secara harga.

57

Page 71: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

NPM Bibit (NPM2) X2

NPM = (1,03280) . (1.063.561,11)

47.612,22

= 23,07067

Pada penghitungan efisiensi harga untuk penggunaan faktor produksi bibit

diperoleh hasil 23,07067. Dari hasil penghitungan ini menunjukan bahwa

penggunaan faktor produksi bibit ternyata masih belum efisien secara harga. Sebab

hasil penghitungan efisiensi harga untuk faktor produksi bibit menunjukan angka

lebih besar dari 1. Sehingga perlu dilakukan penambahan bibit agar lebih efisien.

NPM Pupuk (NPM3) X3

NPM = (0,40582) . (1.063.561,11)

79.927,77

= 5,40005

Dari hasil penghitungan efisiensi harga untuk faktor produksi pupuk ternyata

diperoleh hasil 5,40005. Hal ini mengindikasikan bahwa ternyata penggunaan faktor

produksi pupuk juga belum efisien secara harga. Sehingga perlu dilakukan

penambahan faktor produksi pupuk agar lebih efisien. Sebab hasil penghitungan

efisiensi harga menunjukan angka yang lebih dari 1.

NPM Tenaga Kerja (NPM4) X4

NPM = (0,03250) . (1.063.561,11)

88.111,11

= 0,39229

Dari hasil penghitungan efisiensi harga untuk faktor produksi tenaga kerja

diperoleh hasil 0,39229. Hal ini mengindikasikan bahwa ternyata penggunaan faktor

produksi tenaga kerja juga belum efisien secara harga. Sehingga perlu dilakukan

58

Page 72: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

pengunrangan faktor produksi tenaga kerja agar lebih efisien. Sebab hasil

penghitungan efisiensi harga menunjukan angka yang kurang dari 1.

Jumlah total efisiensi Harga

EH = NPM1 + NPM2 + NPM3 + NPM4

4

EH = -22,48641 + 23,07067 + 5,40005 + 0,39229

4

EH = 1,59415

Jadi besarnya efisiensi harga sesudah adanya program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu pada usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara

Kabupaten Tegal adalah 1,59415. Hasil penghitungan efisiensi harga menunjukan

bahwa usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal belum efisien

secara harga, sebab nilai efisiensi harganya lebih besar dari 1. Sehingga perlu

dilakukan penambahan input produksi agar menjadi lebih efisien

4.1.3.4 Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi adalah hasil kali antara seluruh efisien teknis dengan

efisien harga dari seluruh faktor input, sebuah alokasi sumber daya yang efisien

secara teknis dimana kombinasi output yang diproduksi juga mencerminkan

preferensi masyarakat (Nicholson, 2002 dalam Cloudio, 2010)

4.1.3.4.1 Efisiensi Ekonomi Sebelum Program

Dari hasil penghitungan efisiensi ekonomi sebelum adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu, diketahui besar efisiensi teknis

sebesar 0,93496, dan efisiensi harga sebesar 3,86128. Dimana efisiensi ekonomi

59

Page 73: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

dapat dicapai apabila efisiensi teknis dan efisiensi harga telah dicapai. Maka dapat

dihitung besarnya efisiensi ekonomi sebagai berikut:

EE = ET x EH

= 0,93496 x 3,86128

= 3,61016

Jadi besarnya efisiensi ekonomis pada usaha tani kelapa di Kecamatan

Jatinegara, Kabupaten Tegal adalah sebesar 3,61016 Hal ini berarti bahwa usaha tani

kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal masih belum efisien secara

ekonomis sehingga perlu dilakukan penambahan input agar tercapai efisiensi

4.1.3.4.2 Efisiensi Ekonomi Sesudah Program

Dari hasil penghitungan efisiensi ekonomi sesudah adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu, diketahui besar efisiensi teknis

sebesar 0,86310, dan efisiensi harga sebesar 1,59415. Dimana efisiensi ekonomi

dapat dicapai apabila efisiensi teknis dan efisiensi harga telah dicapai. Maka dapat

dihitung besarnya efisiensi ekonomi sebagai berikut:

EE = ET x EH

= 0,86310 x 1,59415

= 1,37592

Jadi besarnya efisiensi ekonomis pada usaha tani kelapa di Kecamatan

Jatinegara, Kabupaten Tegal adalah sebesar 1,37592 Hal ini berarti bahwa usaha tani

kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal masih belum efisien secara

ekonomis sehingga perlu dilakukan penambahan input agar tercapai efisiensi.

60

Page 74: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

4.2 Pembahasan

4.2.1 Produktivitas

Produktivitas usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal

sebelum dan sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu, setelah dihitung dengan program komputer SPSS 16 diperoleh hasil

probabilitas signifikansi 0,00 < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima. Hal itu

menunjukan bahwa produktivitas usaha tani kelapa yang dilakukan oleh petani di

Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal berbeda. Hal ini menunjukan adanya

perubahan produktivitas setelah diadakannya program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu. Berarti dengan diadakannya program tersebut

memberikan efek positif bagi petani, yaitu meningkatkan produksi kelapa yang

berimbas pada meningkatnya pendapatan petani. Sehingga dengan diadakannya

program petani menjadi tahu tentang pembudidayaan kelapa yang benar dan baik,

menjadikan petani tepat dalam penggunaan faktor produksi yang efektif dan efisien.

yang menjadikan tanaman kelapa yang mereka miliki dapat berbuah hingga produksi

yang maksimal.

4.2.2 Efisien Teknis

Dilihat dari hasil efisiensi teknis usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara

Kabupaten Tegal, baik sebelum maupun sesudah adanya program pengolahan kelapa

terpadu diatas, menunjukan di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal dalam

penggunaan faktor- faktor produksi masih belum efisien secara teknis . Jadi

penggunaan faktor-faktor produksinya masih belum dapat dikombinasikan secara

baik sehingga menimbulkan inefisiensi. Secara teknis petani masih belum mampu

61

Page 75: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

mengkombinasikan input yang benar-benar digunakan untuk menghasilkan output

yang maksimal secara efisien. Dari hasil penghitungan efisiensi teknis melalui alat

bantu paket komputer Frontier 4.1.c diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan sampel

yang diteliti tidak mampu mencapai tingkat efisiensi secara teknis baik sebelum

maupun sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu.

Yakni rata-rata efisiensi teknis sebelum program sebesar sebesar 0,93496 dan rata-

rata efisien teknis sesudah adanya program sebesar 0,86310. Hal ini mengandung arti

bahwa rata-rata petani usaha tani kelapa sebelum adanya program dapat mencapai

93 % dari potensial produksi yang diperoleh dari kombinasi faktor produksi yang di

korbankan sedangkan rata-rata petani usaha tani kelapa setelah adanya program

dapat mencapai 86 % dari potensi produksi yang diperoleh dari kombinasi faktor

produksi yang dikorbankan. Nilai rata-rata efisiensi teknis keduanya masih dibawah

1, artinya bahwa usaha tani kelapa baik sebelum maupun sesudah adanya program

masih belum efisien secara teknis, masih terdapat peluang potensi untuk

meningkatkan produksi dimana usaha tani kelapa sebelum program masih terdapat 7

% untuk meningkatkan produksi sedangkan sesudah adanya program masih terdapat

14% untuk meningkatkan produksi kelapa. berarti usaha tani kelapa di Kecamatan

Jatinegara baik sebelum dan sesudah program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu masih belum efisien secara teknis. Berdasarkan penghitungan efisiensi teknis

dengan hasil penghitungan yang mendekati angka 1, usaha tani kelapa di Kecamatan

Jatinegara memang masih dikategorikan belum efisien. Namun sudah hampir

mendekati tingkat efisiensi secara teknis.

62

Page 76: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Hal itu dikarenakan Petani kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal

masih belum tepat mengunakan faktor-faktor produksi dalam berusaha tani kelapa,

hal ini terlihat dari penggunaan penggunaan luas lahan, penggunaan bibit yang

berasal buah kelapa yang tumbuh tunas yang tidak secara khusus di buat untuk bibit

unggul, kurangnya perawatan pada kelapa maupun komposisi dalam penggunaan

pupuk pada saat penanaman dan banyak petani menganggap tanaman kelapa sebagai

tanaman sampingan yang dapat tumbuh tanpa pemeliharaan khusus, padahal kelapa

juga memerlukan perhatian khusus agar dapat tumbuh dengan baik dan

menghasilkan buah yang maksimal.

Dilihat dari perbandingan sebelum dan sesudah adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu efisiensi teknis sebelum adanya

program lebih efisien dibanding dengan efisiensi teknis sesudah adanya

pengolahan.hal ini dikarenakan nilai efisiensi teknis sebelum adanya program lebih

mendekati 1 dari pada nilai efisiensi teknis sesudah diadakan program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu karena dikatakan efisien jika

mendekati 1,semakin mendekati 1 semakin efisien. Semakin tidak efisien teknis

usaha tani kelapa setelah diadakan program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu di karenakan adanya penambahan faktor produksi dalam pemeliharaan

kelapa yaitu ditambahnya tenaga kerja untuk membersihkan kelapa yang dalam

pemeliharaannya tidak memenuhi himbauan dari penyuluh program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu, yaitu yang seharusnya pembersihan dilakukan tiga

kali dalam setahun tetapi dilakukan dengan satu kali saja dalam setahun. Hal itu

63

Page 77: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

menjadikan produksi yang dikehendaki setelah adanya penambahan faktor produksi

tersebut tidak maksimal.

Keadaan seperti ini sangat sejalan dengan teori pertumbuhan hukum hasil

yang semakin berkurang The Law of Diminishing Return dari David Ricardo, yaitu

penambahan faktor-faktor produksi pada mulanya akan meningkatkan jumlah

produksi, namun apabila input tersebut ditambah secara terus menerus maka akan

menyebabkan penurunan jumlah produksi. Penambahan faktor-faktor produksi masih

dimungkinkan hingga mencapai setandar penggunaan faktor produksi yang sesuai.

Maka dari itu penggunaan faktor-faktor produksi harus secara proposional dan

mengunakan faktor-faktor produksi yang efektif.

Petani kelapa di Kecamatan Jatinegara Kabupaten tegal harus mampu

mengkombinasikan penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan yakni luas

lahan, bibit, pupuk dan tenaga kerja secara proposional dan efektif agar tercapai

efisiensi. Penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha tani kelapa dinilai kurang

mendapat perhatian khusus dari para petani, karena dianggap tanaman kelapa sebagai

tanaman sampingan yang ditanam dengan tumpang sari, dan dianggap petani kelapa

adalah tanaman yang mudah hidup dan tidak rentan terhadap hama, hal itu

menjadikan tanaman kelapa tidak mendapatkan perlakuan khusus dari petani.

Dengan diadakannya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

dapat memberikan pandangan bagi petani untuk dapat memberikan perhatian khusus

terhadap tanaman kelapa, karena kelapa dapat dijadikan komoditi industri yang

menguntungkan, namun kurang responya petani terhadap program tersebut

menjadikan masih inefisiensi teknis dalam usaha tani.

64

Page 78: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

4.2.3 Efisiensi Harga

Pembahasan efisiensi harga dan efisiensi ekonomi akan menghasilkan tiga

hasil kemungkinan yaitu : (1) jika nilai efisiensi lebih besar dari 1, hal ini berarti

bahwa efisien yang maksimal belum tercapai, sehingga penggunaan faktor produksi

perlu ditambah agar mencapai kondisi yang efisien. (2) jika nilai efisiensi lebih kecil

dari satu , hal ini berarti bahwa kegiatan usaha tani yang dijalankan tidak efisien,

sehingga untuk mencapai tingkat efisien maka faktor produksi yang digunakan perlu

dikurangi. (3) jika nilai efisiensi sama dengan satu, hal ini berarti bahwa dari hasil

dikondisi usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara yang dijalankan sudah

mencapai tingkat efisien dan diperoleh keuntungan yang maksimal.

Dari hasil penghitungan efisiensi harga sebelum maupun sesudah adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan Jatinegara

kabupaten Tegal diperoleh hasil efisiensi harga sebelum adanya program sebesar

3,86128 dan efisiensi harga sesudah adanya program sebesar 1,59415 yang artinya

penggunaan input baik sebelum maupun sesudah adanya program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu belum efisien dan perlu menambahkan kuantitas

penggunaan input produksi untuk mencapai efisiensi harga. Dilihat dari

perbandingan efisiensi harga sebelum dan sesudah adanya program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu, efisiensi harga sesudah adanya program lebih efisien

dibanding efisien sebelum adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu. Hal tersebut dikarenakan nilai efisiensi harga sesudah adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu lebih mendekati 1. Peningkatan

efisiensi harga sesudahnya adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa

65

Page 79: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

terpadu karena semakin proporsionalnya penggunaan faktor-faktor produksi yang

dilakukan petani. Penambahan Penggunaan faktor-faktor produksi yang masih

dimungkinkan hingga mencapai standar penggunaan yang proporsional untuk

mencapai produksi yang maksimal dapat diketahui dari perhitungan efisiensi per

faktor produksi.

Hasil penghitungan efisiensi harga untuk NPM untuk faktor produksi luas

lahan, sebelum adanya program sebesar -5,7523 dan hasil perhitungan efisiensi harga

sesudah adanya program sebesar -22,48641 dimana menunjukan bahwa penggunaan

faktor produksi luas lahan pada usaha tani kelapa baik sebelum maupun sesudah

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu tidak efisien secara harga ,

sehingga perlu dilakukan pengurangan input. Yaitu harus ada penyesuaian luas lahan

dengan bibit yang ditanam, yaitu mengatur jarak bibit yang sesuai dengan prosedur

penanaman kelapa, jarak yang jauh antara kelapa satu dengan yang lain dapat

dimanfaatkan dengan menanam tanaman di bawahnya sehingga pemanfaatan lahan

jadi optimal. Dilihat dari perbandingan efisiensi harga untuk NPM faktor produksi

luas lahan sebelum dan sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan

kelapa terpadu, efisiensi harga untuk NPM untuk luas lahan sebelum program lebih

efisien dibanding dengan NPM untuk luas lahan sesudah adanya program, karena

NPM luas lahan sebelum adanya program lebih mendekati 1. Hal tersebut

dikarenakan dengan adanya penambahan tenaga kerja untuk memberikan perlakuan

khusus kelapa, menjadikan efisiensi NPM untuk luas lahan semakin berkurang.

Dari penghitungan NPM untuk penggunaan faktor produksi bibit sebelum

program adalah 5,35478 dan perhitungan NPM untuk penggunaan faktor produksi

66

Page 80: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

sesudah program adalah 23,07067 . Angka ini menunjukan arti bahwa penggunaan

faktor produksi bibit dalam usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten

Tegal masih belum efisien secara harga sehingga perlu dilakukan penambahan input.

Yaitu penambahan alokasi anggaran untuk pengadaan bibit unggul untuk

menghasilkan produksi yang maksimal.karena umumnya para petani menggunakan

bibit yang asal tanam, yaitu bibit dari kelapa yang tumbuh tunas karena terlalu lama

disimpan. Dilihat dari perbandingan efisiensi harga NPM untuk faktor produksi bibit

baik sebelum dan sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu NPM untuk faktor produksi bibit sebelum adanya program lebih efisien

dibanding dengan efisiensi harga NPM untuk faktor produksi bibit sesudah adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu. Karena NPM faktor

produksi bibit sebelum adanya program lebih mendekati 1. Hal tersebut dikarenakan

dengan adanya penambahan tenaga kerja untuk memberikan perlakuan khusus

kelapa, menjadikan efisiensi NPM untuk bibit semakin berkurang.

Dari penghitungan NPM untuk faktor produksi pupuk sebelum adanya

program sebesar 6,94173 dan perhitungan NPM untuk faktor produksi pupuk

sesudah program sebesar 5,40005. hal ini berarti bahwa usaha tani kelapa di

Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal baik sesudah maupun sebelum adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu, masih belum efisien secara

harga sehingga perlu dilakukan penambahan input agar tercapai efisiensi harga.

Yaitu penambahan alokasi anggaran untuk faktor produksi pupuk dimana selama ini

petani kelapa di kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal mengunakan pupuk pada

hanya satu kali saat menanam saja, yaitu mengunakan pupuk kandang yang diperoleh

67

Page 81: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

dari membeli di peternak maupun dari hasil ternak sendiri. Sebenarnya penggunaan

pupuk sebaiknya diberikan bertahap satu bulan sekali dengan dosis tertentu. Dari

perbandingan efisiensi harga NPM untuk faktor produksi pupuk baik sebelum dan

sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu NPM faktor

produksi pupuk sesudah adanya program lebih efisien dibanding dengan efisiensi

harga NPM untuk faktor produksi pupuk sebelum adanya program pengembangan

dan pengolahan kelapa terpadu. Karena NPM faktor produksi pupuk sesudah adanya

program lebih mendekati 1. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya penambahan

tenaga kerja untuk memberikan perlakuan khusus kelapa, menjadikan efisiensi NPM

untuk pupuk semakin naik.

Dari penghitungan NPM untuk faktor produksi tenaga kerja sebelum adanya

program sebesar 3,14860 dan perhitungan NPM faktor produksi pupuk sesudah

program sebesar 0,39229. hal ini berarti bahwa usaha tani kelapa di Kecamatan

Jatinegara, Kabupaten Tegal baik sebelum maupun sesudah adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu, masih belum efisien secara harga.

Dimana sebelum adanya program perlu dilakukan penambahan tenaga kerja untuk

diberikan perlakuan khusus, agar menambah produksi buah kelapa hingga produksi

maksimal. Sedangkan sesudah adanya program perlu dilakukan penggurangan tenaga

kerja, tetapi sudah hampir mendekati efisien, hanya perlu penambahan perlakuan

khusus pemeliharaan agar produksi buah kelapa mencapai titik maksimal, sehingga

diperoleh efisiensi harga. Dari perbandingan efisiensi harga NPM untuk faktor

produksi tenaga kerja baik sebelum dan sesudah adanya program pengembangan dan

pengolahan kelapa terpadu NPM faktor produksi tenaga kerja sesudah adanya

68

Page 82: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

program lebih efisien dibanding dengan efisiensi harga NPM untuk faktor produksi

pupuk sebelum adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu.

Karena NPM faktor produksi pupuk sesudah adanya program lebih mendekati 1. Hal

ini dikarenakan dengan adanya penambahan tenaga kerja menjadikan efisiensi NPM

untuk luas lahan menjadi lebih efisien.

Dari perbandingan diatas sejalan dengan teori pertumbuhan hukum hasil yang

semakin berkurang The Law of Diminishing Return dari David Ricardo, yaitu

penambahan faktor-faktor produksi pada mulanya akan meningkatkan jumlah

produksi, namun apabila input tersebut ditambah secara terus menerus maka akan

menyebabkan penurunan jumlah produksi. Penambahan faktor-faktor produksi masih

dimungkinkan hingga mencapai setandar penggunaan faktor produksi yang sesuai.

Maka dari itu penggunaan faktor-faktor produksi harus secara proposional dan

mengunakan faktor-faktor produksi yang efektif.

4.2.4 Efisiensi Ekonomi

Dari penghitungan efisiensi ekonomi sebelum dan sesudah adanya program

pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu yang diperoleh hasil usaha tani kelapa

sebelum program sebesar 3,61016 dan hasil usaha tani sesudah adanya program

sebesar 1,37592 maka dapat dikatakan bahwa usaha tani kelapa baik sebelum

maupun sesudah adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

belum efisien secara ekonomi. Agar tercapai keuntungan yang maksimal maka petani

harus mempu menggunakan seluruh faktor-faktor produksi yang dimiliki secara

efisien. Baik itu dalam menghasilkan output secara efisien agar optimal dan juga

69

Page 83: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

guna memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya, Maka perlu dilakukan

penambahan penggunaan faktor-faktor produksi agar tercapai efisiensi ekonomi pada

usaha tani kelapa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

Dilihat dari perbandingan efisiensi ekonomi sebelum adanya program dan

sesudah adanya program dilihat dari nilai diatas, bahwa efisiensi sesudah adanya

program lebih efisien, karena lebih mendekati satu, hal itu berarti menunjukan

dengan adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu menjadikan

usaha tani kelapa lebih efisien walaupun penambahan efisiennya sedikit. Jadi dengan

adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu dapat bermanfaat

bagi para petani kelapa untuk mengunakan faktor-faktor produksi yang tepat untuk

mencapai efisiensi sehingga berimbas pada peningkatan produktivitas

70

Page 84: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

BAB V

PENUTUP

5.3 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Profil petani yang mengikuti Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa

Terpadu di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal diikuti terdiri dari tiga

kelompok tani yaitu kelompok tani Sarimukti dari desa Sitail, kelompok tani

Tirtoyoso dari desa Sumbarang dan kelompok tani Makmur tani dari desa

Cerih. Petani yang mengikuti program pengembangan dan pengolahan kelapa

terpadu berumur antara 20 tahun sampai 60 tahun yang memiliki pengalaman

bertani 6-35 tahun, dimana sebagian besar petani memiliki tingkat pendidikan

hanya sampai sekolah dasar yang menjadikan pertanian sebagai sumber

pendapatan utama bagi kebanyakan petani di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten

Tegal.

2. Mekanisme pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa

terpadu berjalan sesuai dengan yang direncanakan, yaitu terdiri dari dua

kegiatan yaitu yang pertama adalah penyuluhan pembudidayaan kelapa yang

dilanjutkan dengan pelatihan penanaman kelapa dan yang kedua pelatihan cara

mengolah kelapa menjadi berbagai produk yang disosialisasikan kepada tiga

kelompok tani, yang kemudian dibentuk menjadi GAPOKTAN (gabungan

71

Page 85: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

kelompok tani) sebagai penampung hasil pertania petani kelapa yang kemudian

akan diproses menjadi berbagai produk olahan kelapa, seperti briket, asam cair,

dan nata de coco.

3. Dengan diadakannya Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu

petani mendapat efek positif, yaitu peningkatan produktivitas. Sedangkan

dilihat dari efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, dimana Untuk

efisiensi teknis baik sebelum maupun sesudah adanya program

pengembagandan pengolahan kelapa terpadu keduanya belum mencapai efisien

teknis yaitu efisiensi teknis sebelum adanya program sebesar 0,93496

sedangkan efisiensi teknis sesudah program sebesar 0,86310. Jadi efisiensi

teknis sebelum program lebih efisien dibanding dengan efisiensi teknis sesudah

adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu. Untuk

efisiensi harga baik sebelum maupun sesudah adanya program masih belum

efisien. dimana efisien harga sebelum program sebesar 3,86128 dan efisiensi

harga sesudah program sebesar 1,59415. jadi efisiensi harga sesudah adanya

program lebih efisien dibanding dengan efisiensi harga sesudah adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu. Untuk efisiensi

ekonomi baik sebelum maupun sesudah adanya program masih belum efisien,

dimana efisiensi ekonomi sebelum adanya program sebesar 3,61016 dan

efisiensi sesudah adanya program sebesar 1,37592. Jadi efisiensi ekonomi

sesudah adanya program lebih efisien dibanding efisieansi sebelum adanya

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu.

72

Page 86: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

5.2 Saran

Adanya program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu adalah

salah satu perhatian pemerintah untuk memberdayakan petani kelapa dan

meningkatkan kesejahteraan petani kelapa, dengan diberikan penyuluhan dan

memfasilitasi petani. Maka dari itu harus ada peran aktif dari petani dan

pengawasan khusus dari penyuluh pertanian untuk mencapai kesuksesan dan

tujuan yang dikehendaki. Dari penyusunan penelitian ini diperoleh beberapa

saran antara lain

1. Para petani diharapkan lebih mampu menggunakan dan memanfaatkan

faktor-faktor produksi yang dimilikinya secara proporsional. Sehingga

menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Mereka hendaknya juga harus

lebih kreatif dalam menjalankan kegiatan usaha mereka seperti penggunaan

pupuk kandang yang ramah bagi tanah, bersedia menerima ilmu baru yang

diberikan kepada mereka, dan merubah mindset lama petani.

2. Kelompok-kelompok tani di Kecamatan Jatinegara harus benar-benar

diberdayakan dalam program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu

dengan aktif. Sebab selama ini petani belum benar-benar mengikuti dalam

program pengembangan dan pengolahan kelapa terpadu.petani hanya serbatas

sebagai penyuplay kelapa saja.

3. Pemerintah hendaknya memberikan pandangan dan bantuan dalam tindak

lanjut dalam pemasaran produk olahan kelapa supanya dapat diditribusikan di

berbagai wilayah, karena selama ini pemerintah hanya memberikan program-

73

Page 87: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

program baru tetapi belum ada tindah lanjut untuk kemajuan dimasa

mendatang.

74

Page 88: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A. dan Mulyani, Anny. 2003. “ Pemanfaatan lahan berpotensi untuk

pengembangan produksi kelapa”. Dalam Jurnal Litbang Pertanian, Volume

22 No. 1. Hal 24-32 Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan

Agroklimat.

Achtin, Dyas. 2010. “Pengaruh Produktifitas pertanian Padi Terhadap Pendapatan

Petani di Kecamatan Gunung Pati Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas

Ekonomi UNNES

Ahmad, Haris. 2010. Teori Produktivitas. http:// harisahmad.blogspot.com. (27

Desember 2009)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Arif, Himawan. 2007. Modul Frontier Version 4.1 Program Untuk Estimasi

Stocahastic Frontier. Semarang : Fakultas Ekonomi UNDIP.

Arsyal, L. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.

Budi, Avi. 2010 ”Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usaha

Tani Jagung di Kabupaten Grobogan Tahun 2007”. Skipsi .semarang:

Fakultas Ekonomi UNNES

Laporan Akhir Kajian Evaluasi Revitalisasi Pertanian Dalam Rangka Peningkatan

Kesejahteraan Petani. 2010. Jakarta: BAPPENAS.

Laporan Akhir Kegiatan Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat TP,APMN. 2008.

Tegal: Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tegal.

Lay, Patrik. dan D.J. Taror. 2006. “Perkembangan teknologi pengolahan minyak

kelapa”. Dalam Jurnal Monograf Pasca Panen Kelapa. Hal 20-29: Balai

Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain.

Marhasan. 2005. “Analisis Efisiensi Ekonomi Usaha Tani Murbei dan Kokon di

Kabupaten Enrekang”. Dalam jurnal ISSN. Volume 2 No. 109-119 Pinang:

STIKIP Cokroaminoto.

Miller, R. Leroy, Meiner, Roger E. “Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: Raja Grafindo.

Nicholson, Walter. 2002. “Mikroekonomi Intermediate”. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pedoman Umum Pengembangan Kelapa Terpadu. 2010. Jakarta: Departemen

Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan.

75

Page 89: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Sahara, Dewi. Idris. 2005. “Efisiensi Produksi Sistem Usaha Tani Padi Pada Lahan

Sawah Irigasi Teknis”. Sulawesi Tenggara: BPTP

Siswi, Yulianik. 2006. “Analisis Efisiensi Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Tani

Bawang Merah di Kabupaten Brebes (Studi Kasus Desa Larangan)”. Skipsi:

Semarang. Fakultas Ekonomi UNDIP

Soekartawi. 1993. “Prinsip dasar ekonomi pertanian”. Jakarta: Grafindo Persada.

_________. 2003. “Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis

Fungsi Cobb-Douglass”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2007. “Statistik Untuk Penelitian”. Bandung: CV Alfabeta.

Sukestiyarno. 2010. “Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS”. Semarang:

Universitas Negeri semarang.

Sukirno, Sadono. 2005. “Mikro Ekonomi Teori Pengantar”. Grafindo Persada:

Jakarta

Sukiyono, Ketut. 2004. “Analisis Fungsi Produksi dan Efisiensi Teknis”. Dalam

Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Indonesia, Volume 6 No.2. Hal 104-110

Bengkulu: Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Supardi. dan Rozany, Achmad. 2006. “Pemberdayaan petani kelapa dalam upaya

peningkatan pendapatan”. Dalam Jurnal Litbang Pertanian, Volume 25 No.

1. Hal 31-36. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan

Pertanian.

Widyananto, Claudio Satrya. 2010. “ Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor

Produksi Pada Usaha tani Bawang Putih”. Skripsi. Semarang : Fakultas

Ekonomi UNDIP.

76

Page 90: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Pajak lahan (Rp) Bibit (Rp) Pupuk (Rp) Tenaga Kerja (Rp)

1 Mustajid 812 1.200 974.400 298.000 676.400 3,269798658 30.000 78.000 150.000 40.000

2 Ahmad Atoil 255 1.500 382.500 83.100 299.400 4,602888087 10.000 22.100 36.000 15.000

3 Munawar 532 1.500 798.000 173.000 625.000 4,612716763 25.000 48.000 80.000 20.000

4 Mukhtarom 221 1.500 331.500 96.100 235.400 3,449531738 9.000 22.100 45.000 20.000

5 Miftahul Falah 225 1.500 337.500 82.000 255.500 4,115853659 9.600 20.400 32.000 20.000

6 Fahrudin Muroh 528 1.400 739.200 197.500 541.700 3,742784810 18.000 67.500 92.000 20.000

7 Abdul Gofar 330 1.300 429.000 116.000 313.000 3,698275862 11.500 34.500 55.000 15.000

8 Fakhuri 510 1.500 765.000 190.500 574.500 4,015748031 22.500 48.000 100.000 20.000

9 M. Sujat 480 1.500 720.000 175.500 544.500 4,102564103 23.500 42.000 90.000 20.000

10 Muhchidin Jani 270 1.500 405.000 123.000 282.000 3,292682927 13.000 30.000 60.000 20.000

11 Kharisah 210 1.500 315.000 90.400 224.600 3,484513274 8.000 22.400 40.000 20.000

12 Warjiin 180 1.500 270.000 77.000 193.000 3,506493506 8.000 17.000 32.000 20.000

13 Kamin 630 1.500 945.000 225.000 720.000 4,200000000 30.000 75.000 100.000 20.000

14 Abdul Jamil 240 1.500 360.000 81.500 278.500 4,417177914 9.000 25.500 27.000 20.000

15 Mukhwan 450 1.500 675.000 198.000 477.000 3,409090909 35.000 48.000 100.000 15.000

16 Muhkhasan 255 1.500 382.500 100.500 282.000 3,805970149 10.000 25.500 45.000 20.000

17 Ubaidillah 255 1.500 382.500 95.500 287.000 4,005235602 10.000 25.500 40.000 20.000

18 Hambali Kebagusan 221 1.500 331.500 95.000 236.500 3,489473684 9.600 20.400 45.000 20.000

19 M. Nasucha 255 1.500 382.500 90.300 292.200 4,235880399 10.500 23.800 36.000 20.000

20 Kasron 300 1.500 450.000 113.500 336.500 3,964757709 13.500 30.000 50.000 20.000

21 Satori 525 1.500 787.500 171.500 616.000 4,591836735 27.000 52.500 72.000 20.000

22 Rahman Sulim 435 1.400 609.000 149.000 460.000 4,087248322 27.000 42.000 60.000 20.000

23 Jurip 255 1.400 357.000 90.300 266.700 3,953488372 10.500 23.800 36.000 20.000

24 Zaenal Arifin 600 1.400 840.000 183.000 657.000 4,590163934 27.000 56.000 80.000 20.000

25 M. Chasan 975 1.400 1.365.000 299.000 1.066.000 4,565217391 41.000 98.000 140.000 20.000

26 Abdul Hadi 720 1.400 1.008.000 219.000 789.000 4,602739726 29.000 70.000 100.000 20.000

27 M. Sahar 450 1.500 675.000 160.000 515.000 4,218750000 23.000 42.000 75.000 20.000

28 Maghfuri 405 1.500 607.500 182.000 425.500 3,337912088 25.000 42.000 75.000 40.000

29 Masruri H 650 1.500 975.000 225.500 749.500 4,323725055 30.500 75.000 100.000 20.000

30 Yusup Azis 1.072 1.500 1.608.000 306.000 1.302.000 5,254901961 41.000 105.000 140.000 20.000

31 Hj. Mu'addah 600 1.500 900.000 240.000 660.000 3,750000000 20.000 60.000 140.000 20.000

32 Ahmad Khasan 600 1.500 900.000 240.000 660.000 3,750000000 25.000 70.000 125.000 20.000

33 Jauhari 700 1.500 1.050.000 280.000 770.000 3,750000000 35.000 75.000 150.000 20.000

34 Nasri Adi 585 1.500 877.500 198.000 679.500 4,431818182 23.000 60.000 100.000 15.000

35 Slamet Dihu 930 1.500 1.395.000 317.500 1.077.500 4,393700787 35.000 97.500 165.000 20.000

36 Khaeri 375 1.500 562.500 135.500 427.000 4,151291513 13.000 37.500 65.000 20.000

37 Syakron 375 1.500 562.500 135.000 427.500 4,166666667 15.000 35.000 65.000 20.000

38 Nardi 345 1.500 517.500 120.500 397.000 4,294605809 12.000 30.000 58.500 20.000

39 Patoni 375 1.500 562.500 110.500 452.000 5,090497738 14.000 37.500 39.000 20.000

40 A. Khasan 360 1.500 540.000 142.500 397.500 3,789473684 20.000 37.500 65.000 20.000

41 Solikhah 300 1.500 450.000 110.000 340.000 4,090909091 10.000 30.000 50.000 20.000

42 Sahiri 375 1.500 562.500 136.000 426.500 4,136029412 13.500 37.500 65.000 20.000

43 Bazro 705 1.500 1.057.500 247.000 810.500 4,281376518 27.000 75.000 125.000 20.000

44 Sudijah 360 1.500 540.000 157.500 382.500 3,428571429 15.000 37.500 65.000 40.000

45 Patoni 375 1.500 562.500 136.500 426.000 4,120879121 14.000 37.500 65.000 20.000

46 Sakur 1.095 1.500 1.642.500 332.500 1.310.000 4,939849624 35.000 112.500 165.000 20.000

47 Warya 435 1.500 652.500 156.000 496.500 4,182692308 27.000 39.000 75.000 15.000

48 Thulab 600 1.500 900.000 203.500 696.500 4,422604423 23.500 60.000 100.000 20.000

49 Thobiin 720 1.500 1.080.000 222.000 858.000 4,864864865 27.000 75.000 100.000 20.000

50 Muhkhidin 750 1.500 1.125.000 271.000 854.000 4,151291513 26.000 75.000 150.000 20.000

51 Rumli Salim 750 1.500 1.125.000 250.000 875.000 4,500000000 30.000 75.000 125.000 20.000

52 Mawah 375 1.500 562.500 125.000 437.500 4,500000000 15.500 37.500 52.000 20.000

53 Tarom 945 1.500 1.417.500 287.500 1.130.000 4,930434783 35.000 97.500 140.000 15.000

54 Nur Shodiq 750 1.500 1.125.000 250.000 875.000 4,500000000 30.000 75.000 125.000 20.000

55 Suyati 450 1.500 675.000 158.000 517.000 4,272151899 21.000 42.000 75.000 20.000

56 Abrori 850 1.500 1.275.000 250.000 1.025.000 5,100000000 30.000 75.000 125.000 20.000

57 Mas'ul 750 1.500 1.125.000 245.000 880.000 4,591836735 25.000 75.000 125.000 20.000

58 Farikhin 375 1.500 562.500 137.500 425.000 4,090909091 15.000 37.500 65.000 20.000

59 Masruroh 800 1.500 1.200.000 242.500 957.500 4,948453608 22.500 75.000 125.000 20.000

60 Saprozi 969 1.500 1.453.500 290.000 1.163.500 5,012068966 30.000 90.000 150.000 20.000

61 Rachmudin 355 1.500 532.500 78.100 454.400 6,818181818 9.000 22.100 27.000 20.000

62 Sukur Rahmat 204 1.500 306.000 96.500 209.500 3,170984456 11.000 25.500 40.000 20.000

63 H. Suyat 490 1.500 735.000 168.500 566.500 4,362017804 24.000 52.500 72.000 20.000

64 wahrad 455 1.500 682.500 167.000 515.500 4,086826347 26.000 49.000 72.000 20.000

65 Budi Sutomo 350 1.500 525.000 148.500 376.500 3,535353535 21.500 42.000 65.000 20.000

66 Rahmat Suhadi 216 1.500 324.000 89.400 234.600 3,624161074 10.000 23.400 36.000 20.000

67 Sabudin 432 1.500 648.000 190.000 458.000 3,410526316 26.000 54.000 90.000 20.000

68 Santoso Hermawan 360 1.500 540.000 128.500 411.500 4,202334630 12.500 36.000 60.000 20.000

69 Ramun 585 1.500 877.500 176.500 701.000 4,971671388 24.500 52.000 80.000 20.000

70 Khusnul khotimah 255 1.500 382.500 97.500 285.000 3,923076923 10.500 27.000 45.000 15.000

71 Kamat Sujati 375 1.500 562.500 137.500 425.000 4,090909091 15.000 37.500 65.000 20.000

72 Wage 270 1.500 405.000 80.700 324.300 5,018587361 8.500 25.200 27.000 20.000

73 Ahmad Tholib 225 1.500 337.500 73.600 263.900 4,585597826 9.800 23.800 20.000 20.000

74 Durmadi 255 1.500 382.500 80.400 302.100 4,757462687 9.600 23.800 27.000 20.000

75 Arifin 255 1.500 382.500 79.500 303.000 4,811320755 10.000 25.500 24.000 20.000

76 Arif Makmuri 525 1.500 787.500 178.000 609.500 4,424157303 19.000 49.000 90.000 20.000

77 M. Tofiq 420 1.500 630.000 117.500 512.500 5,361702128 16.500 36.000 45.000 20.000

78 Suwarto 320 1.500 480.000 90.000 390.000 5,333333333 15.000 30.000 25.000 20.000

79 M. Wasroni 690 1.500 1.035.000 195.000 840.000 5,307692308 30.000 70.000 75.000 20.000

80 Sarifin H 1.020 1.500 1.530.000 304.000 1.226.000 5,032894737 39.000 105.000 140.000 20.000

81 Slamet riyadi 255 1.500 382.500 84.800 297.700 4,510613208 9.000 23.800 32.000 20.000

82 Muhwat Azis 510 1.400 714.000 150.000 564.000 4,760000000 23.000 35.000 72.000 20.000

83 Zaenal Makhrobi 560 1.500 840.000 161.500 678.500 5,201238390 21.000 52.500 68.000 20.000

84 Rahmat 525 1.500 787.500 599.500 188.000 1,313594662 22.000 52.500 510.000 15.000

85 Sarwadi 255 1.500 382.500 86.100 296.400 4,442508711 8.600 25.500 32.000 20.000

86 Wasnari 260 1.500 390.000 89.500 300.500 4,357541899 9.500 30.000 30.000 20.000

87 Kamari 425 1.500 637.500 130.500 507.000 4,885057471 21.000 37.500 52.000 20.000

88 Kamun 255 1.500 382.500 77.500 305.000 4,935483871 8.000 25.500 24.000 20.000

89 Sukuri 345 1.500 517.500 128.500 389.000 4,027237354 19.000 37.500 52.000 20.000

90 Ridwan 255 1.500 382.500 78.500 304.000 4,872611465 9.000 25.500 24.000 20.000

Rata-rata 476,9111 1.486,6667 707.456,6667 167.520,0000 539.936,6667 4,285723089 19.757,7778 47.612,2222 79.927,7778 20.222,2222

Jumlah 42.922 133.800 63.671.100 15.076.800 48.594.300 385,715077983 1.778.200 4.285.100 7.193.500 1.820.000

Perhitungan Pendapatan dan Biaya Uasaha Tani Kelapa

Sebelum Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu

BiayaNo. Nama

Produksi A

(Buah)Harga (Rp) Pendapatan A (Rp) Total Biaya (Rp) Keuntungan (Rp) Produktivitas A

77

Page 92: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Pajak lahan (Rp) Bibit (Rp) Pupuk (Rp)Tenaga Kerja

(Rp)

1 Mustajid 1.102 1.700 1.873.400 443.000 1.430.400 4,228893905 30.000 78.000 150.000 185.000

2 Ahmad Atoil 306 1.700 520.200 83.100 437.100 6,259927798 10.000 22.100 36.000 15.000

3 Munawar 608 1.700 1.033.600 268.000 765.600 3,856716418 25.000 48.000 80.000 115.000

4 Mukhtarom 306 1.700 520.200 96.100 424.100 5,413111342 9.000 22.100 45.000 20.000

5 Miftahul Falah 285 1.700 484.500 82.000 402.500 5,908536585 9.600 20.400 32.000 20.000

6 Fahrudin Muroh 748 1.700 1.271.600 310.000 961.600 4,101935484 18.000 67.500 92.000 132.500

7 Abdul Gofar 396 1.700 673.200 173.500 499.700 3,880115274 11.500 34.500 55.000 72.500

8 Fakhuri 560 1.700 952.000 290.500 661.500 3,277108434 22.500 48.000 100.000 120.000

9 M. Sujat 491 1.700 834.700 175.500 659.200 4,756125356 23.500 42.000 90.000 20.000

10 Muhchidin Jani 270 1.700 459.000 123.000 336.000 3,731707317 13.000 30.000 60.000 20.000

11 Kharisah 224 1.700 380.800 130.400 250.400 2,920245399 8.000 22.400 40.000 60.000

12 Warjiin 288 1.700 489.600 77.000 412.600 6,358441558 8.000 17.000 32.000 20.000

13 Kamin 840 1.700 1.428.000 350.000 1.078.000 4,080000000 30.000 75.000 100.000 145.000

14 Abdul Jamil 320 1.800 576.000 121.500 454.500 4,740740741 9.000 25.500 27.000 60.000

15 Mukhwan 600 1.700 1.020.000 298.000 722.000 3,422818792 35.000 48.000 100.000 115.000

16 Muhkhasan 255 1.700 433.500 100.500 333.000 4,313432836 10.000 25.500 45.000 20.000

17 Ubaidillah 340 1.500 510.000 138.000 372.000 3,695652174 10.000 25.500 40.000 62.500

18 Hambali Kebagusan 306 1.700 520.200 95.000 425.200 5,475789474 9.600 20.400 45.000 20.000

19 M. Nasucha 340 1.700 578.000 132.800 445.200 4,352409639 10.500 23.800 36.000 62.500

20 Kasron 400 1.700 680.000 113.500 566.500 5,991189427 13.500 30.000 50.000 20.000

21 Satori 665 1.700 1.130.500 259.000 871.500 4,364864865 27.000 52.500 72.000 107.500

22 Rahman Sulim 551 1.700 936.700 224.000 712.700 4,181696429 27.000 42.000 60.000 95.000

23 Jurip 323 1.700 549.100 90.300 458.800 6,080841639 10.500 23.800 36.000 20.000

24 Zaenal Arifin 760 1.700 1.292.000 283.000 1.009.000 4,565371025 27.000 56.000 80.000 120.000

25 M. Chasan 1.365 1.700 2.320.500 461.500 1.859.000 5,028169014 41.000 98.000 140.000 182.500

26 Abdul Hadi 960 1.700 1.632.000 344.000 1.288.000 4,744186047 29.000 70.000 100.000 145.000

27 M. Sahar 600 1.700 1.020.000 235.000 785.000 4,340425532 23.000 42.000 75.000 95.000

28 Maghfuri 540 1.700 918.000 257.000 661.000 3,571984436 25.000 42.000 75.000 115.000

29 Masruri H 900 1.700 1.530.000 350.500 1.179.500 4,365192582 30.500 75.000 100.000 145.000

30 Yusup Azis 1.407 1.700 2.391.900 473.500 1.918.400 5,051531151 41.000 105.000 140.000 187.500

31 Hj. Mu'addah 800 1.800 1.440.000 340.000 1.100.000 4,235294118 20.000 60.000 140.000 120.000

32 Ahmad Khasan 850 1.700 1.445.000 365.000 1.080.000 3,958904110 25.000 70.000 125.000 145.000

33 Jauhari 1.000 1.700 1.700.000 405.000 1.295.000 4,197530864 35.000 75.000 150.000 145.000

34 Nasri Adi 780 1.700 1.326.000 298.000 1.028.000 4,449664430 23.000 60.000 100.000 115.000

35 Slamet Dihu 1.054 1.700 1.791.800 472.500 1.319.300 3,792169312 35.000 97.500 165.000 175.000

36 Khaeri 550 1.700 935.000 198.000 737.000 4,722222222 13.000 37.500 65.000 82.500

37 Syakron 525 1.700 892.500 197.500 695.000 4,518987342 15.000 35.000 65.000 82.500

38 Nardi 460 1.700 782.000 183.000 599.000 4,273224044 12.000 30.000 58.500 82.500

39 Patoni 525 1.700 892.500 173.000 719.500 5,158959538 14.000 37.500 39.000 82.500

40 A. Khasan 480 1.700 816.000 205.000 611.000 3,980487805 20.000 37.500 65.000 82.500

41 Solikhah 420 1.700 714.000 110.000 604.000 6,490909091 10.000 30.000 50.000 20.000

42 Sahiri 475 1.700 807.500 198.500 609.000 4,068010076 13.500 37.500 65.000 82.500

43 Bazro 987 1.500 1.480.500 372.000 1.108.500 3,979838710 27.000 75.000 125.000 145.000

44 Sudijah 480 1.700 816.000 220.000 596.000 3,709090909 15.000 37.500 65.000 102.500

45 Patoni 475 1.700 807.500 199.000 608.500 4,057788945 14.000 37.500 65.000 82.500

46 Sakur 1.606 1.700 2.730.200 515.000 2.215.200 5,301359223 35.000 112.500 165.000 202.500

47 Warya 580 1.700 986.000 231.000 755.000 4,268398268 27.000 39.000 75.000 90.000

48 Thulab 840 1.700 1.428.000 303.500 1.124.500 4,705107084 23.500 60.000 100.000 120.000

49 Thobiin 960 1.700 1.632.000 347.000 1.285.000 4,703170029 27.000 75.000 100.000 145.000

50 Muhkhidin 1.000 1.700 1.700.000 396.000 1.304.000 4,292929293 26.000 75.000 150.000 145.000

51 Rumli Salim 1.000 1.700 1.700.000 375.000 1.325.000 4,533333333 30.000 75.000 125.000 145.000

52 Mawah 500 1.700 850.000 125.000 725.000 6,800000000 15.500 37.500 52.000 20.000

53 Tarom 1.134 1.700 1.927.800 445.000 1.482.800 4,332134831 35.000 97.500 140.000 172.500

54 Nur Shodiq 1.025 1.700 1.742.500 375.000 1.367.500 4,646666667 30.000 75.000 125.000 145.000

55 Suyati 600 1.500 900.000 233.000 667.000 3,862660944 21.000 42.000 75.000 95.000

56 Abrori 1.000 1.700 1.700.000 375.000 1.325.000 4,533333333 30.000 75.000 125.000 145.000

57 Mas'ul 1.050 1.700 1.785.000 370.000 1.415.000 4,824324324 25.000 75.000 125.000 145.000

58 Farikhin 500 1.700 850.000 200.000 650.000 4,250000000 15.000 37.500 65.000 82.500

59 Masruroh 1.000 1.700 1.700.000 367.500 1.332.500 4,625850340 22.500 75.000 125.000 145.000

60 Saprozi 1.425 1.700 2.422.500 432.500 1.990.000 5,601156069 30.000 90.000 150.000 162.500

61 Rachmudin 340 1.700 578.000 78.100 499.900 7,400768246 9.000 22.100 27.000 20.000

62 Sukur Rahmat 306 1.700 520.200 96.500 423.700 5,390673575 11.000 25.500 40.000 20.000

63 H. Suyat 630 1.700 1.071.000 256.000 815.000 4,183593750 24.000 52.500 72.000 107.500

64 wahrad 595 1.700 1.011.500 167.000 844.500 6,056886228 26.000 49.000 72.000 20.000

65 Budi Sutomo 560 1.700 952.000 148.500 803.500 6,410774411 21.500 42.000 65.000 20.000

66 Rahmat Suhadi 306 1.700 520.200 89.400 430.800 5,818791946 10.000 23.400 36.000 20.000

67 Sabudin 540 1.700 918.000 280.000 638.000 3,278571429 26.000 54.000 90.000 110.000

68 Santoso Hermawan 480 1.700 816.000 188.500 627.500 4,328912467 12.500 36.000 60.000 80.000

69 Ramun 780 1.700 1.326.000 274.000 1.052.000 4,839416058 24.500 52.000 80.000 117.500

70 Khusnul khotimah 378 1.700 642.600 142.500 500.100 4,509473684 10.500 27.000 45.000 60.000

71 Kamat Sujati 475 1.700 807.500 200.000 607.500 4,037500000 15.000 37.500 65.000 82.500

72 Wage 378 1.700 642.600 80.700 561.900 7,962825279 8.500 25.200 27.000 20.000

73 Ahmad Tholib 300 1.700 510.000 73.600 436.400 6,929347826 9.800 23.800 20.000 20.000

74 Durmadi 340 1.700 578.000 80.400 497.600 7,189054726 9.600 23.800 27.000 20.000

75 Arifin 340 1.700 578.000 79.500 498.500 7,270440252 10.000 25.500 24.000 20.000

76 Arif Makmuri 700 1.700 1.190.000 265.500 924.500 4,482109228 19.000 49.000 90.000 107.500

77 M. Tofiq 630 1.700 1.071.000 192.500 878.500 5,563636364 16.500 36.000 45.000 95.000

78 Suwarto 400 1.700 680.000 140.000 540.000 4,857142857 15.000 30.000 25.000 70.000

79 M. Wasroni 875 1.700 1.487.500 310.000 1.177.500 4,798387097 30.000 70.000 75.000 135.000

80 Sarifin H 1.311 1.700 2.228.700 479.000 1.749.700 4,652818372 39.000 105.000 140.000 195.000

81 Slamet riyadi 340 1.700 578.000 84.800 493.200 6,816037736 9.000 23.800 32.000 20.000

82 Muhwat Azis 714 1.700 1.213.800 235.000 978.800 5,165106383 23.000 35.000 72.000 105.000

83 Zaenal Makhrobi 700 1.700 1.190.000 249.000 941.000 4,779116466 21.000 52.500 68.000 107.500

84 Rahmat 700 1.700 1.190.000 687.000 503.000 1,732168850 22.000 52.500 510.000 102.500

85 Sarwadi 306 1.700 520.200 86.100 434.100 6,041811847 8.600 25.500 32.000 20.000

86 Wasnari 360 1.700 612.000 139.500 472.500 4,387096774 9.500 30.000 30.000 70.000

87 Kamari 525 1.700 892.500 130.500 762.000 6,839080460 21.000 37.500 52.000 20.000

88 Kamun 272 1.700 462.400 77.500 384.900 5,966451613 8.000 25.500 24.000 20.000

89 Sukuri 460 1.700 782.000 191.000 591.000 4,094240838 19.000 37.500 52.000 82.500

90 Ridwan 289 1.700 491.300 78.500 412.800 6,258598726 9.000 25.500 24.000 20.000

Rata-rata 627,4111 1.695,5556 1.063.561,1111 235.408,8889 828.152,2222 4,844149993 19.757,7778 47.612,2222 79.927,7778 88.111,1111

Jumlah 56.467 152.600 95.720.500 21.186.800 74.533.700 435,973499410 1.778.200 4.285.100 7.193.500 7.930.000

Perhitungan Pendapatan dan Pengeluaran Usaha Tani Kelapa

Sesudah Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu

Biaya

No. NamaProduksi B

(Buah)Harga (Rp) Pendapatan B (Rp)

Total Biaya

(Rp)Keuntungan (Rp) Produktivitas B

78

Page 93: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Data Output dan Input Usaha Tani Kelapa

Sebelum Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu

No. Nama Produksi

A(Y)

Luas

lahan(X1) Bibit(X2) Pupuk(X3)

Tenaga

Kerja (X4)

1 Mustajid 812 6.000 60 30 2

2 Ahmad Atoil 255 1.750 17 9 1

3 Munawar 532 4.000 40 20 1

4 Mukhtarom 221 1.700 17 9 1

5 Miftahul Falah 225 1.700 17 8 1

6 Fahrudin Muroh 528 4.500 45 23 1

7 Abdul Gofar 330 2.300 23 11 1

8 Fakhuri 510 4.000 40 20 1

9 M. Sujat 480 3.500 35 18 1

10 Muhchidin Jani 270 2.000 20 10 1

11 Kharisah 210 1.600 16 8 1

12 Warjiin 180 1.700 17 8 1

13 Kamin 630 5.000 50 25 1

14 Abdul Jamil 240 1.700 17 9 1

15 Mukhwan 450 4.000 40 20 1

16 Muhkhasan 255 1.700 17 9 1

17 Ubaidillah 255 1.700 17 8 1

18 Hambali Kebagusan 221 1.700 17 9 1

19 M. Nasucha 255 1.750 17 9 1

20 Kasron 300 2.000 20 10 1

21 Satori 525 3.500 35 18 1

22 Rahman Sulim 435 3.000 30 15 1

23 Jurip 255 1.700 17 9 1

24 Zaenal Arifin 600 4.000 40 20 1

25 M. Chasan 975 7.000 70 35 1

26 Abdul Hadi 720 5.000 50 25 1

27 M. Sahar 450 3.000 30 15 1

28 Maghfuri 405 3.000 30 15 1

29 Masruri H 650 5.000 50 25 1

30 Yusup Azis 1.072 7.000 70 35 2

31 Hj. Mu'addah 600 2.500 40 20 1

32 Ahmad Khasan 600 5.000 50 25 1

33 Jauhari 700 5.000 50 25 1

34 Nasri Adi 585 4.000 40 20 1

35 Slamet Dihu 930 6.500 65 33 1

36 Khaeri 375 2.500 25 13 1

37 Syakron 375 2.500 25 13 1

38 Nardi 345 2.500 25 13 1

39 Patoni 375 2.500 25 13 1

40 A. Khasan 360 2.500 25 13 1

41 Solikhah 300 2.000 20 10 1

42 Sahiri 375 2.500 25 13 1

43 Bazro 705 5.000 50 25 1

44 Sudijah 360 2.500 25 13 1

45 Patoni 375 2.500 25 13 1

46 Sakur 1.095 7.500 75 33 2

79

Page 94: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

47 Warya 435 3.000 30 15 1

48 Thulab 600 4.000 40 20 1

49 Thobiin 720 5.000 50 25 1

50 Muhkhidin 750 5.000 50 25 1

51 Rumli Salim 750 5.000 50 25 1

52 Mawah 375 2.500 25 13 1

53 Tarom 945 7.000 65 35 1

54 Nur Shodiq 750 6.000 50 25 1

55 Suyati 450 3.000 30 15 1

56 Abrori 850 5.000 50 25 1

57 Mas'ul 750 5.000 50 25 1

58 Farikhin 375 3.000 25 13 1

59 Masruroh 800 4.000 50 25 1

60 Saprozi 969 5.000 60 30 1

61 Rachmudin 355 1.750 17 9 1

62 Sukur Rahmat 204 1.750 17 8 1

63 H. Suyat 490 3.500 35 18 1

64 wahrad 455 3.500 35 18 1

65 Budi Sutomo 350 3.500 35 13 1

66 Rahmat Suhadi 216 1.750 18 9 1

67 Sabudin 432 3.600 36 18 1

68 Santoso Hermawan 360 2.250 24 12 1

69 Ramun 585 4.000 40 20 1

70 Khusnul khotimah 255 1.750 18 9 1

71 Kamat Sujati 375 2.500 25 13 1

72 Wage 270 1.750 18 9 1

73 Ahmad Tholib 225 1.750 17 8 1

74 Durmadi 255 1.700 17 9 1

75 Arifin 255 1.700 17 8 1

76 Arif Makmuri 525 3.500 35 18 1

77 M. Tofiq 420 3.000 30 15 1

78 Suwarto 320 2.000 20 10 1

79 M. Wasroni 690 5.000 50 25 1

80 Sarifin H 1.020 7.000 70 35 1

81 Slamet riyadi 255 1.700 17 8 1

82 Muhwat Azis 510 3.500 35 18 1

83 Zaenal Makhrobi 560 3.500 35 17 1

84 Rahmat 525 3.500 35 17 1

85 Sarwadi 255 1.700 17 8 1

86 Wasnari 260 2.000 20 10 1

87 Kamari 425 2.250 25 13 1

88 Kamun 255 1.750 17 8 1

89 Sukuri 345 2.250 25 13 1

90 Ridwan 255 1.700 17 8 1

80

Page 95: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Data Output dan Input Usaha Tani Kelapa

Sesudah Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu

No. Nama Produksi B

(Y)

Luas

lahan(X1) Bibit(X2) Pupuk(X3)

Tenaga

Kerja (X4)

1 Mustajid 1.102 6.000 60 30 4 2 Ahmad Atoil 306 1.750 17 9 1

3 Munawar 608 4.000 40 20 2 4 Mukhtarom 306 1.700 17 9 1 5 Miftahul Falah 285 1.700 17 8 1 6 Fahrudin Muroh 748 4.500 45 23 2

7 Abdul Gofar 396 2.300 23 11 2

8 Fakhuri 560 4.000 40 20 2 9 M. Sujat 491 3.500 35 18 1

10 Muhchidin Jani 270 2.000 20 10 1 11 Kharisah 224 1.600 16 8 2

12 Warjiin 288 1.700 17 8 1

13 Kamin 840 5.000 50 25 3 14 Abdul Jamil 320 1.700 17 9 1 15 Mukhwan 600 4.000 40 20 2 16 Muhkhasan 255 1.700 17 9 1

17 Ubaidillah 340 1.700 17 8 2 18 Hambali Kebagusan 306 1.700 17 9 1 19 M. Nasucha 340 1.750 17 9 2 20 Kasron 400 2.000 20 10 1

21 Satori 665 3.500 35 18 3

22 Rahman Sulim 551 3.000 30 15 2 23 Jurip 323 1.700 17 9 1 24 Zaenal Arifin 760 4.000 40 20 3 25 M. Chasan 1.365 7.000 70 35 3

26 Abdul Hadi 960 5.000 50 25 2

27 M. Sahar 600 3.000 30 15 2 28 Maghfuri 540 3.000 30 15 2 29 Masruri H 900 5.000 50 25 2 30 Yusup Azis 1.407 7.000 70 35 4

31 Hj. Mu'addah 800 2.500 40 20 2

32 Ahmad Khasan 850 5.000 50 25 2 33 Jauhari 1.000 5.000 50 25 2 34 Nasri Adi 780 4.000 40 20 2

35 Slamet Dihu 1.054 6.500 65 33 3

36 Khaeri 550 2.500 25 13 2 37 Syakron 525 2.500 25 13 2 38 Nardi 460 2.500 25 13 2 39 Patoni 525 2.500 25 13 2

40 A. Khasan 480 2.500 25 13 2

41 Solikhah 420 2.000 20 10 1 42 Sahiri 475 2.500 25 13 2 43 Bazro 987 5.000 50 25 3

81

Page 96: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

44 Sudijah 480 2.500 25 13 2 45 Patoni 475 2.500 25 13 2 46 Sakur 1.606 7.500 75 33 4 47 Warya 580 3.000 30 15 2

48 Thulab 840 4.000 40 20 2

49 Thobiin 960 5.000 50 25 2 50 Muhkhidin 1.000 5.000 50 25 2 51 Rumli Salim 1.000 5.000 50 25 3

52 Mawah 500 2.500 25 13 1

53 Tarom 1.134 7.000 65 35 3 54 Nur Shodiq 1.025 6.000 50 25 3 55 Suyati 600 3.000 30 15 2 56 Abrori 1.000 5.000 50 25 2

57 Mas'ul 1.050 5.000 50 25 2

58 Farikhin 500 3.000 25 13 2 59 Masruroh 1.000 4.000 50 25 2 60 Saprozi 1.425 5.000 60 30 3 61 Rachmudin 340 1.750 17 9 1

62 Sukur Rahmat 306 1.750 17 8 1

63 H. Suyat 630 3.500 35 18 3 64 wahrad 595 3.500 35 18 1 65 Budi Sutomo 560 3.500 35 13 1 66 Rahmat Suhadi 306 1.750 18 9 1

67 Sabudin 540 3.600 36 18 3 68 Santoso Hermawan 480 2.250 24 12 2 69 Ramun 780 4.000 40 20 2 70 Khusnul khotimah 378 1.750 18 9 2

71 Kamat Sujati 475 2.500 25 13 2

72 Wage 378 1.750 18 9 1 73 Ahmad Tholib 300 1.750 17 8 1 74 Durmadi 340 1.700 17 9 1 75 Arifin 340 1.700 17 8 1

76 Arif Makmuri 700 3.500 35 18 3

77 M. Tofiq 630 3.000 30 15 2 78 Suwarto 400 2.000 20 10 1 79 M. Wasroni 875 5.000 50 25 2 80 Sarifin H 1.311 7.000 70 35 2

81 Slamet riyadi 340 1.700 17 8 1 82 Muhwat Azis 714 3.500 35 18 2 83 Zaenal Makhrobi 700 3.500 35 17 2 84 Rahmat 700 3.500 35 17 2

85 Sarwadi 306 1.700 17 8 1

86 Wasnari 360 2.000 20 10 2 87 Kamari 525 2.250 25 13 1 88 Kamun 272 1.750 17 8 1 89 Sukuri 460 2.250 25 13 2

90 Ridwan 289 1.700 17 8 1

82

Page 97: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

T-TEST PAIRS=Prodtv_A WITH Prodtv_B (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

[DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Prodtv_A 4.2857 90 .68042 .07172

Prodtv_B 4.8441 90 1.10545 .11652

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Prodtv_A & Prodtv_B 90 .482 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Prodtv_A -

Prodtv_B -.55843 .97941 .10324 -.76356 -.35329 -5.409 89 .000

83

Page 98: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Hasil Olah Data Frontier Sebelum Program

Output from the program FRONTIER (Version 4.1c)

instruction file = terminal

data file = nend1.dta

Error Components Frontier (see B&C 1992)

The model is a production function

The dependent variable is logged

the ols estimates are :

coefficient standard-error t-ratio

beta 0 0.40229275E 0.71638181E 0.56156193E

beta 1 -0.16540700E 0.14896102E -0.11104046E

beta 2 0.33874310E 0.25555828E 0.13255023E

beta 3 0.81387854E 0.21133446E 0.38511397E

beta 4 0.91218525E-01 0.86079732E-01 0.10596981E

sigma-squared 0.88827086E-02

log likelihood function = 0.87431856E

the estimates after the grid search were :

beta 0 0.40901590E

beta 1 -0.16540700E

beta 2 0.33874310E

beta 3 0.81387854E

beta 4 0.91218525E-01

sigma-squared 0.12909298E-01

gamma 0.55000000E

mu is restricted to be zero

eta is restricted to be zero

iteration = 0 func evals = 20 llf = 0.87694176E

0.40901590E0.16540700E 0.33874310E 0.81387854E 0.91218525E-

01

0.12909298E-01 0.55000000E

gradient step

iteration = 5 func evals = 45 llf = 0.87714950E

0.40817576E0.16520838E 0.36419849E 0.78489312E 0.90276531E-

01

0.13067347E-01 0.56615451E

iteration = 9 func evals = 75 llf = 0.87715501E

0.40601104E0.16065112E 0.36038435E 0.78427640E 0.90001349E-

01

0.13097418E-01 0.56775230E

the final mle estimates are :

84

Page 99: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

coefficient standard-error t-ratio

beta 0 0.40601104E 0.67912769E 0.59784198E

beta 1 -0.16065112E 0.14012280E -0.11465024E

beta 2 0.36038435E 0.25412037E 0.14181640E

beta 3 0.78427640E 0.21807691E 0.35963295E

beta 4 0.90001349E-01 0.83564017E-01 0.10770347E

sigma-squared 0.13097418E-01 0.44658869E-02 0.29327697E

gamma 0.56775230E 0.28895325E 0.19648587E

mu is restricted to be zero

eta is restricted to be zero

log likelihood function = 0.87715501E

LR test of the one-sided error = 0.56729008E

with number of restrictions = 1

[note that this statistic has a mixed chi-square distribution]

number of iterations = 9

(maximum number of iterations set at : 100)

number of cross-sections = 90

number of time periods = 1

total number of observations = 90

thus there are: 0 obsns not in the panel

covariance matrix :

0.46121442E -0.92167215E-01 0.51235150E-01 0.37457235E-01

0.80356929E-02

-0.22093297E-04 -0.25770181E-02

-0.92167215E-01 0.19634398E-01 -0.18057443E-01 -0.12264539E-02

-0.74697487E-03

0.19913499E-04 0.14816544E-02

0.51235150E-01 -0.18057443E-01 0.64577163E-01 -0.46341268E-01

-0.36865643E-02

0.10925011E-03 0.82261263E-02

0.37457235E-01 -0.12264539E-02 -0.46341268E-01 0.47557537E-01

0.37981781E-02

-0.14443213E-03 -0.10833960E-01

0.80356929E-02 -0.74697487E-03 -0.36865643E-02 0.37981781E-02

0.69829450E-02

-0.36464836E-05 -0.27628983E-03

-0.22093297E-04 0.19913499E-04 0.10925011E-03 -0.14443213E-03

-0.36464836E-05

0.19944146E-04 0.11571544E-02

-0.25770181E-02 0.14816544E-02 0.82261263E-02 -0.10833960E-01

-0.27628983E-03

0.11571544E-02 0.83493979E-01

85

Page 100: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

technical efficiency estimates :

firm eff.-est.

1 0.90481125E

2 0.94151488E

3 0.92002384E

4 0.88609031E

5 0.93018190E

6 0.85843004E

7 0.95041560E

8 0.90324888E

9 0.92238418E

10 0.92143771E

11 0.90918115E

12 0.83317340E

13 0.89973061E

14 0.92044957E

15 0.84578925E

16 0.94021556E

17 0.96070741E

18 0.88609031E

19 0.94151488E

20 0.95205655E

21 0.94907502E

22 0.94558230E

23 0.94021556E

24 0.95440356E

25 0.93830665E

26 0.94589860E

27 0.95344750E

28 0.92377770E

29 0.91264750E

30 0.94703499E

31 0.93520919E

32 0.87785182E

33 0.93822919E

34 0.94881810E

35 0.94216982E

36 0.94563982E

37 0.94563982E

38 0.91951452E

39 0.94563982E

40 0.93409795E

41 0.95205655E

42 0.94563982E

43 0.94027288E

44 0.93409795E

45 0.94563982E

46 0.95843966E

86

Page 101: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

47 0.94558230E

48 0.95440356E

49 0.94589860E

50 0.95512790E

51 0.95512790E

52 0.94563982E

53 0.93696512E

54 0.96053768E

55 0.95344750E

56 0.97294115E

57 0.95512790E

58 0.95251237E

59 0.96043595E

60 0.96345934E

61 0.98284009E

62 0.89369999E

63 0.92954512E

64 0.90120946E

65 0.89813993E

66 0.86811442E

67 0.87541412E

68 0.95039319E

69 0.94881810E

70 0.93553183E

71 0.94563982E

72 0.95067534E

73 0.93170200E

74 0.94021556E

75 0.96070741E

76 0.94907502E

77 0.93579373E

78 0.96382031E

79 0.93387412E

80 0.95004930E

81 0.96070741E

82 0.94169022E

83 0.96815105E

84 0.95838576E

85 0.96070741E

86 0.90672518E

87 0.96617731E

88 0.96148036E

89 0.91302243E

90 0.96070741E

mean efficiency = 0.93496682E

87

Page 102: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Hasil Olah Data Frontier Sesudah Program

Output from the program FRONTIER (Version 4.1c)

instruction file = terminal

data file = nend2.dta

Error Components Frontier (see B&C 1992)

The model is a production function

The dependent variable is logged

the ols estimates are :

coefficient standard-error t-ratio

beta 0 0.41668656E 0.83092325E 0.50147418E

beta 1 -0.23132654E 0.17315722E -0.13359335E

beta 2 0.98453197E 0.29594021E 0.33267936E

beta 3 0.23299671E 0.24673050E 0.94433685E

beta 4 0.54726811E-01 0.40578537E-01 0.13486640E

sigma-squared 0.11982082E-01

log likelihood function = 0.73963093E

the estimates after the grid search were :

beta 0 0.42984612E

beta 1 -0.23132654E

beta 2 0.98453197E

beta 3 0.23299671E

beta 4 0.54726811E-01

sigma-squared 0.28633833E-01

gamma 0.95000000E

mu is restricted to be zero

eta is restricted to be zero

iteration = 0 func evals = 20 llf = 0.82296826E

0.42984612E0.23132654E 0.98453197E 0.23299671E 0.54726811E-

01

0.28633833E-01 0.95000000E

gradient step

iteration = 5 func evals = 47 llf = 0.83216157E

0.42934668E0.24398681E 0.10050595E 0.25275742E 0.28459241E-

01

0.28578170E-01 0.97637672E

iteration = 10 func evals = 83 llf = 0.84075640E

0.48303576E0.35991236E 0.11064699E 0.27181115E 0.36218613E-

01

0.32332747E-01 0.99352625E

pt better than entering pt cannot be found

iteration = 14 func evals = 115 llf = 0.85496466E

88

Page 103: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

0.51905956E0.41773247E 0.10328004E 0.40582663E 0.32506024E-

01

0.35251758E-01 0.99999999E

the final mle estimates are :

coefficient standard-error t-ratio

beta 0 0.51905956E 0.32191358E 0.16124190E

beta 1 -0.41773247E 0.40037043E-01 -0.10433649E

beta 2 0.10328004E 0.19148346E 0.53936796E

beta 3 0.40582663E 0.12236273E 0.33165870E

beta 4 0.32506024E-01 0.22533660E-01 0.14425541E

sigma-squared 0.35251758E-01 0.20734407E-02 0.17001575E

gamma 0.99999999E 0.51621955E-04 0.19371602E

mu is restricted to be zero

eta is restricted to be zero

log likelihood function = 0.85496466E

LR test of the one-sided error = 0.23066745E

with number of restrictions = 1

[note that this statistic has a mixed chi-square distribution]

number of iterations = 14

(maximum number of iterations set at : 100)

number of cross-sections = 90

number of time periods = 1

total number of observations = 90

thus there are: 0 obsns not in the panel

covariance matrix :

0.10362835E 0.15658246E-01 0.30975049E-01 -0.51843978E-01

0.67899397E-02

-0.22412943E-02 0.33590893E-04

0.15658246E-01 0.16029648E-02 -0.10102643E-01 0.12442855E-01

-0.91870765E-03

0.39681880E-03 -0.69217400E-05

0.30975049E-01 -0.10102643E-01 0.36665916E-01 -0.27034412E-01

-0.10885174E-02

0.19171764E-03 0.23236048E-05

-0.51843978E-01 0.12442855E-01 -0.27034412E-01 0.14972638E-01

0.15484708E-02

-0.62946554E-03 0.60791312E-05

0.67899397E-02 -0.91870765E-03 -0.10885174E-02 0.15484708E-02

0.50776584E-03

0.55208843E-04 -0.19377160E-05

89

Page 104: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

-0.22412943E-02 0.39681880E-03 0.19171764E-03 -0.62946554E-03

0.55208843E-04

0.42991565E-05 0.26962192E-06

0.33590893E-04 -0.69217400E-05 0.23236048E-05 0.60791312E-05

-0.19377160E-05

0.26962192E-06 0.26648263E-08

technical efficiency estimates :

firm eff.-est.

1 0.81412279E

2 0.84748395E

3 0.69497279E

4 0.83728362E

5 0.81800335E

6 0.75139922E

7 0.81086349E

8 0.64010651E

9 0.65038362E

10 0.64052070E

11 0.65247976E

12 0.82661391E

13 0.75454400E

14 0.87559071E

15 0.68582841E

16 0.69773635E

17 0.95412187E

18 0.83728362E

19 0.92066935E

20 0.94891955E

21 0.84996381E

22 0.84482177E

23 0.88379937E

24 0.85734138E

25 0.86967425E

26 0.87377687E

27 0.91995111E

28 0.82795600E

29 0.81916581E

30 0.88808963E

31 0.75142677E

32 0.77365660E

33 0.91018424E

34 0.89157693E

35 0.71983155E

36 0.99976818E

37 0.95432417E

38 0.83616975E

39 0.95432417E

40 0.87252496E

41 0.99636552E

42 0.86343616E

43 0.88658920E

90

Page 105: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

44 0.87252496E

45 0.86343616E

46 0.99506020E

47 0.88928608E

48 0.96015977E

49 0.87377687E

50 0.91018424E

51 0.89826666E

52 0.92959101E

53 0.77996905E

54 0.99358660E

55 0.91995111E

56 0.91018424E

57 0.97747103E

58 0.98080620E

59 0.82917624E

60 0.98470890E

61 0.94164883E

62 0.88897702E

63 0.80522887E

64 0.78814309E

65 0.84650839E

66 0.79890230E

67 0.67834016E

68 0.89966564E

69 0.89157693E

70 0.96489212E

71 0.86343616E

72 0.98687931E

73 0.87154610E

74 0.93031513E

75 0.97586365E

76 0.89469875E

77 0.96594867E

78 0.94891955E

79 0.79641121E

80 0.84635133E

81 0.97586365E

82 0.92470036E

83 0.92784392E

84 0.92784392E

85 0.87827728E

86 0.83500027E

87 0.93404290E

88 0.79020180E

89 0.80016595E

90 0.82948410E

mean efficiency = 0.86310514E

91

Page 106: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

KUISIONER UNTUK PETANI

DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN KELAPA TERPADU

TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGUNAAN FAKTOR-FAKTOR

PRODUKSI DI KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL

Oleh : Nendi Fatkhur Rahman

I. IDENTITAS (diisi oleh enumerator)

1. Nama Responden :........................................................................................................

2. Nama Kelompok Tani :...............................................................................................

3. Alamat :..........................................................................................................

4. Tanggal Wawancara :...................................................................................................

II. KARAKTERISTIK RESPONDEN

5. Umur :......................................................................................

6. Jenis Kelamin : L / P

7. Status : Menikah / Belum Menikah / Janda / Duda

8. Pendidikan Terahir : SD / SMP / SMA / PT

9. Jumlah anggota keluarga yang membantu bekerja di lahan usahatani kelapa :..........

10. Apakah usahatani kelapa adalah sumber utama pendapatan keluarga

( a )Ya ( b )Tidak

Bila Ya, Sebutkan pekerjaan sambilan anda:...............................................................

Bila Tidak, Sebutkan Pekerjaan Utama anda :.............................................................

III. USAHATANI KELAPA

11. Pola tanam kelapa yang dilakukan : .............................................................................

12. Jenis benih yang digunakan : .......................................................................................

13. Alasan Tanam Kelapa : .................................................................................................

14. Lama bertani kelapa :...........................................................................................Tahun

15. Apa saja imput yang anda butuhkan untuk memproduksi kelapa?

No. Input Jumlah Harga Total (Jumlah x

Harga)

1 Pembelian Bibit :.......................Batang Rp...................... Rp.......................

2 Pembelian Pupuk :

.............................

.............................

..............................

:..............................Kg

:..............................Kg

:..............................Kg

Rp......................

Rp......................

Rp......................

Rp.......................

Rp.......................

Rp.......................

3 Biaya Lain-lain

..............................

..............................

:...................................

:...................................

Rp........................

Rp........................

Rp........................

Rp.......................

16. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam setiap produksi?

92

Page 107: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

No. Keterangan Jumlah

Orang

Upah Hari Total (Jumlah x

Harga)

1 Masa Penanaman

Jumlah Tenaga

Kerja

......................

Rp...................

.

..................

Rp.......................

2 Masa Perawatan

Jumlah Tenaga

Kerja

......................

Rp...................

.

..................

Rp.......................

.

17. Berapa jumlah benih yang hidup dan tumbuh besar:........................................................

18. Berapa produksi kelapa sebelum Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa

Terpadu (Produksi sebelum tahun 2008)

No Keterangan Jumlah Harga Jual Total

1 Produksi Kelapa

(butir)

..................

Rp.................

..................

19. Berapa produksi kelapa sesudah Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa

Terpadu (Produksi sekarang)

No Keterangan Jumlah Harga Jual Total

1 Produksi Kelapa

(butir)

....................

Rp.................

.....................

20. Status lahan anda

No Luas Lahan Status Pajak Tanah Sewa

1 Produksi Kelapa

(butir)

Rp.....................

Rp....................

Rp......................

IV. LAIN-LAIN

21. Bagaimana proses dan mekanisme pelaksanaan Program Pengembangan dan

Pengolahan Kelapa Terpadu:

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

22. Penjualan hasil panen : ( a ) di Pasar; ( b )Tengkulak, ( c ) di Gapoktan

23. Informasi harga jual kelapa diperoleh dari...............................................................

24. Penentu harga jual....................................................................................................

25. Wilayah pemasaran kelapa.......................................................................................

Terimakasih Atas Bantuan dan Kerjasama Anda

93

Page 108: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

FOTO PENELITIAN

Foto Lahan Kelapa

94

Page 109: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Foto Mesin dan Alat Pengolahan Kelapa

95

Page 110: DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN …lib.unnes.ac.id/7663/1/10255.pdf · adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ... Seluruh

1

Foto Wawancara Dengan Petani Kelapa

96