Dampak Pertambangan Bijih Besi Terhadap Lingkungan

download Dampak Pertambangan Bijih Besi Terhadap Lingkungan

of 7

description

Dampak Pertambangan Bijih Besi Terhadap Lingkungan

Transcript of Dampak Pertambangan Bijih Besi Terhadap Lingkungan

DAMPAK PERTAMBANGAN BIJIH BESI TERHADAP LINGKUNGAN Dampak Positif dan NegatifDalam kurun waktu beberapa tahun ini masyarakat di Cikawungadingkhususnya di daerah sekitar penambangan bijih besi banyak memberikan respon terhadap aktivitas penambangan tersebut, baik respon positif maupun respon negative. Kebanyakan diantaranya memberikan respon negative atau kurang setuju dengan kegiatan penambangan tersebut karena dirasakan merusak lingkungan.Dampak positif yang dirasakan yaitu salah satunya adalah dapatMenyerap tenaga kerja, Masyarakat disekitar penambangan memang merasa terbantu dengan adanya penambangan bijih ini karena mereka bisa ikut bekerja menjadi buruh disana, bagi sebagian masyarakat memang menyadarinya karena pertambangan tersebut memberikan sedikit keringanan beban.Disamping itutambang bijih besi memiliki daya tarik tersendiri keberadaannya, dimana pada awal keberadaannya menjadi daya tarik bagi Cikawung untuk menarik masyarakat luar, karena masyarakat lain ingin mengetahui keberadaan dan keadaan tambang besi tersebut.Sementara itu dampak yang paling negatif adalah:

a.Merusak pantai dan vegetasinyaKeadaan pantai sebelum adanya penambangan bijih besi di daerah Cikawungading menunjukan kondisi pantai yang begitu alami dan indah , berbagai jenis vegetasi pantai tumbuh di sepanjang jalur pantai. Tapi kini sudah mulai tergerus oleh kegiatan penambangan.

b.Rusaknya jalan rayaKerusakan yang paling parah akibat dari kegiatan pertambangan bijih besi ini adalah rusaknya jalan raya yang menjadi penghubung jalur pantai selatan, keadaan ini menyebabkan arus transportasi barang dan manusia menjadi terhambat. Sejak awal kondisi jalan raya yang menjadi penghubung Cipatujah dan Cikalong sudah rusak dan kini diperparah dengan adanya kegiatan pengangkutan bijih besi, dengan hilir mudiknya truk-truk besar yang mengangkut bijih besi tersebut. Masyarakat menyayangkan keadaan tersebut dimana keadaan ini membuat mereka tidak nyaman. 3. Tingkat polusi udara yang makin meningkat. Hal ini disebabkan oleh hilir mudiknya truk-truk pengangkut bijih besi yang melintas, yang membawa bijih tersebut dari daerah cipatujah ke daerah lain, khususnya daerah ciamis dan sekitarnya.

c.Rusaknya area persawahan atau pertanian wargaLahan pertanian warga menjadi rusak akibat kegiatan pertambangan ini, diduga aliran air yang ke persawahan menjadi terganggu, akibatnya sawah warga menjadi cepat kering. Disamping itu area perkebunan yang tadinya rindang oleh kelapakini menjadi tandus dan kering.d.Sering rawan banjir

2.4Kecelakaan KerjaDi PT. BUMI BORBEO BUJIH BESI tercatat tidak ada kecelakaan kerja yang menimpa para pekerja tambangnya, namun dalam hal ini penyusun akan mengutip salah satu contoh kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan pertambangan bijih besi di Malang, Jawa Timur berdasarkan sumber terpercaya.Kecelakaan kerja terjadi di areal tambang bijih besi di Dusun Wonogoro, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Seorang pekerja atas nama Wahyu Suliyono (19), warga Desa Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Korban mengalami luka putus di bagian urat arterinya akibat tersedot alat conveyor bijih besi.Dijelaskan Dahri Abdussalam dari Lembaga Advokasi Hukum Malang (Laduma) yang getol mengadvokasi masyarakat sekitar penambangan bijih besi, Rabu (9/10/2013) siang menuturkan, korban Wahyu saat ini masih kritis. Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk mendapatkan perawatan. "Korban mengalami luka parah di bagian bahu lantaran tersedot paralon bijih besi," tegasnya.Kata dia, kejadian itu di duga terjadi pada Senin (7/10/2013). "Tadi malam kami berusaha mencari informasi bersama masyarakat Tumpakrejo. Namun, tidak diperbolehkan melihat lokasi kejadian," paparnya.Terpisah, Kepala Polisi Resor Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta pada wartawan melalui telepon seluler membenarkan kejadian ini. Pihaknya, sudah memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam kecelakaan kerja di tambang bijih besi."Kami masih melakukan pemeriksaan. Apakah dalam kasus ini korban yang lalai atau memang perusahaan yang tidak memenuhi standar keamanan ditambang," jelas Deriyan.Mantan Kapolres Madiun itu menambahkan, pihaknya melalui Polsek Gedangan akan memeriksa saksi-saksi dan meminta keterangan pada pengelola tambang bijih besi. "Pasti akan kami panggil pemilik tambang untuk dimintai keterangan," pungkasnya. [yog/kun]

2.5Pencemaran dan Penyakit yang TimbulPada era reformasi ini khusus penambangan bijih besi terjadi dampak lingkungan yang sangat mengkawatirkan, sehingga banyak negara-negara maju sulit untuk dilakukan penambangan bijih besi khususnya di pesisir pantai. Dampak lingkungan yang pasti akan terjadi akibat penambangan bijih besi adalah seperti berikut :a.Degradasi lingkungan pesisir dan abrasi pantai, bila penambangannya di wilayah pantai (Mine of coast area).b.Air menjadi sangattidak stabil atau keruh, sehingga jenis biota yang ada menjadi sasaran.c.Terjadi peningkatan angka korban jiwa, bila terjadi stunami di sepanjang pantai.d.Merusaknya ekosistem pesisir sebagai area mutu ekowisata yang perlu dijaga dan ditingkatkan.e.Terganggunya peningkatan ekonomi rakyat dari hasil pertanian

Penyakit yang akan timbul dengan adanya pertambangan bijih besi salah satunya yaitu penyakit silikosis. Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silicosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silicosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk ii seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkah sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung. PenanggulanganTempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silicosis akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya.Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu-waktu diperlukan.