DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/56431/18/SKRIPSI TANPA BAB...

53
DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNISME DI INDONESIA 1957-1966 (Skripsi) Oleh Farlian Oktora Pramudia FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/56431/18/SKRIPSI TANPA BAB...

DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN

KOMUNISME DI INDONESIA 1957-1966

(Skripsi)

Oleh

Farlian Oktora Pramudia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ABSTRAK

DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN

KOMUNISME DI INDONESIA

1957-1966

Oleh

Farlian Oktora Pramudia

Perang Vietnam merupakan salah satu bentuk konflik Perang Dingin antara Komunisme dan Kapitalisme yang terjadi selama periode tahun 1957-1975 di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dampak Perang Vietnam terhadap perkembangan Komunisme di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka Perang Vietnam telah berdampak terhadap peningkatan popularitas Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari adanya: a). Konspirasi Pengiriman delegasi Partai Komunis Indonesia ke Vietnam Utara, b). Propaganda Ho Chi Minh dan terciptanya eksistensi Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemerintahan Indonesia, c). Penemuan terowongan ala Vietcong (Chu-Chu) Pada Perlawanan Partai Komunis Indonesia (PKI) paska kudeta 30 September 1965, d). Pelarian tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) paska pemberontakan Madiun 1948 ke Vietnam Utara, e). Penganugrahan Doktor Honoris Causa terhadap Ho Chi Minh di Indonesia tahun 1959, f). Surat menyurat Ho Chi Minh kepada Ir. Soekarno mengenai kondisi Perang Vietnam dan kerlawanan Komunisme Vietnam, g). Surat menyurat perwakilan komunis Vietnam Untuk pemuda komunis Indonesia, h). Ditemukannya bukti keberadaan pengungsi vietnam Di Indonesia. Kesimpulan dari penilitian ini bahwasanya meletusnya Perang Vietnam telah berdampak terhadap perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui upaya propaganda dan kaderisasi anggota yang dilakukan oleh kaum komunis Vietnam di Indonesia. Kata Kunci: Perang Vietnam, perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI), dampak.

DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP

PERKEMBANGAN KOMUNISME DI INDONESIA 1957-

1966

Oleh

FARLIAN OKTORA PRAMUDIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Mencapai Gelar SARJANA

PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Program Studi

Pendidikan Sejarah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Farlian Oktora Pramudia dilahirkan di Kota

Sukabumi pada tanggal 10 Oktober 1996. Penulis merupakan

anak kedua dari pasangan ibu Nia Murniati dan Bapak Suryadi

Sakna.

Jenjang Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu pendidikan dasar

di SD Mardiyuana Cicurug tamat pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama di

SMP Negeri 1 Cicurug tamat sekolah pada tahun 2011 dan Sekolah Menengah Atas

di SMAN 1 Cicurug tamat sekolah pada tahun 2014. Penulis juga pernah mengenyam

pendidikan non formal di Madrasah Diniyah 2 Cicurug Sukabumi.

Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahun 2017 penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Way Tuba. Kec. Way Tuba. Kab. Way Kanan dan Praktik

Profesi Lapangan (PPL) di SMAN 1 Way Tuba.

MOTTO

“ SUATU SAAT KAMU AKAN MENJADI PEMIMPIN BESAR,

HARTAMU BANYAK DAN JABATANMU TINGGI MAKA SEKARANG

BERBENAHLAH KARENA HAL ITU TIDAK TERLIHAT PADA

DIRIMU SEKARANG “

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan syukur penulis haturkan

kepada khadirat Allah ى عال ه وت بحان س yang telah melimpahkan rahmat

dan kasih sayangnya dan hidayahnya kepada kita semua, serta

sholawat beserta salam selalu tercurah kepada junjungan nabi besar

Muhammad لم س يه و ل لها ع لى ل ص beserta keluarga dan para sahabatnya.

Karya Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:

Ibu Nia Murniati

Bapak Suryadi Sakna

Terimakasih telah menjadi orang tua yang baik, pendidik serta

panutan dengan penuh kasih sayang bagi penulis, semoga senantiasa

selalu di rahmati Allah ى عال ه وت بحان س . Amin.

Kepada Saudari perempuanku Ceuceu Gilang Sukmawati, Seluruh

keluarga besar di Lampung maupun di Sukabumi, semua rekan-rekan

yang menemani penulis selama diperantauan, dan seseorang yang

selalu menyemangati penulis G.D terimakasih atas do’a dan

dukungannya. Selama ini.

Untuk almamater tercinta Universitas Lampung

SANWACANA

Bismillahirrahmanirahim. Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat

Allah ى عال ه وت بحان س beserta shalawat beserta salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad لم س يه و ل لها ع لى ل ص , skripsi yang berjudul “Dampak Perang Vietnam

Terhadap Perkembangan Komunisme di Indonesia 1957-1966” dapat

diselesaikan yang mana merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terlepas dari itu dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Ketuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum. Sebagai pembimbing I skripsi

penulis, terimakasih atas semua jasanya selama menjadi pembimbing skripsi

sekaligus pembimbing akademik penulis selama menjadi mahasiswa di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

8. Bapak Hendry Susanto S.S, M.Hum. Sebagai pembimbing II skripsi penulis,

terimakasih atas semua jasanya sebagai pembimbing II sekaligus

kepeduliannya selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

9. Bapak Drs. Maskun M.H. Sebagai pembahas skripsi penulis, terimakasih atas

kesediaanya untuk memberi saran, masukan, bimbingan dan kritikan yang

membangun selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Terimakasih kepada segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan

Sejarah yang selalu penulis banggakan Drs. Syaiful M.Si, Drs. Ali Imron,

M.Hum, Drs. Maskun M.H, Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum, Hendry

Susanto, S.S, M.Hum, M. Basri, S.Pd, M.Pd. Suparman Arif, S.Pd, M.Pd,

Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Marzius Insani, S.Pd, M.Pd.

Terimakasih telah memberi Ilmu yang bermanfaat dan pengalaman berharga

selama penulis menimba ilmu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

11. Terimkasih kepada pimpinan dan karyawan Lembaga Arsip Nasional

Indonesia yang telah memberi izin, dukungan serta bimbingan selama penulis

melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat satu perjuangan yang selalu penulis sayangi (Septiyan Wicaksono,

Welly Hasvindo, Agil Yama Hakim, M. Fafa Nurwahid, Kasirun, Siti

Rohmatun Nasikha, Siti Halimah, Ika Selly, M. Wahyu, Dimas Yulian Putra,

Eva Mayana, Ade Prabowo, Sulaiman A.R, Carlos Hendrawan, Yuni Lutfiani,

Lusy Timoria, Febrianti Puteri, Joshua Fernando, Dedi Ardianto, Nurul Bunga

, Tri Mulyani, Luki Hamdani, Yusuf Ardianto, Aldino Antoni, Rizky Pratama,

Siti Nurmasitoh, Sabda Muhammad, Ni Made Cici Anina, Desi Puspitasari,

Puteri Akbar, Chindra Mirhafi, Rudi Salam, Retno Syafitri, Evi Yulia) dan

seluruh teman-teman angkatan 2014 yang penulis tidak bisa sebutkan.

Terimakasih telah menjadi sahabat yang selalu mendukung penulis selama

dalam perantauan dan menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

13. Terimakasih kepada rekan-rekan satu kelompok dalam pengabdian Kuliah

Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Profesi Lapangan (PPL) kepada: Nabella

Islamiyati Yuan, Yuni Sartika, Yurinaldi, Nova Dahasrul Firdaus, Rezky

Setiawan, Nanda Wiguna Putri Kusuma, Isni Nurkhayati, Anggi

Anggramayeni dan Zakiya Nurul.

14. Terimakasih kepada teman-teman diluar yang telah memotivasi penulis

selama proses perkuliahan di Universitas Lampung kepada: M. Iqbal R.R, M.

Raka Siwi, Gilang Aprianto, Yoga Perdana, Stara Planina, Sindy Joana,

Benny Rachman, Aditya Syawaludin, Doni Apriyanto.

15. Kepada seluruh anggota Ikatan Mahasiswa Lampung Sukabumi

(IKAMLAMASI) kepada akang teteh: Sangaji, Vicky, Mayang, Windy, Sina,

Maulida, Rahma, Marwan dan lainnya. Terimakasih atas kekompakannya

selama ini.

16. Terimakasih kepada keluarga besar Pendidikan Sejarah.

Semoga dengan adanya skripsi ini dapat bisa berguna bagi kita kaum terpelajar,

Aamiin.

Bandar Lampung, 28 Maret 2019

Farlian Oktora Pramudia

NPM. 1413033024

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................................. ii

SANWACANA .......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

1.3 Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian .......................................... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.3.2 Kegunaan Penelitian................................................................................ 5

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA .............. 7

2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 7

2.1.1 Konsep Dampak ...................................................................................... 7

2.1.2 Konsep Popularitas ................................................................................. 9

2.1.3 Konsep Perang Vietnam .......................................................................... 9

2.1.4 Konsep Perkembangan .......................................................................... 11

2.1.5 Konsep Komunisme di Indonesia ......................................................... 14

2.2 Kerangka Pikir ............................................................................................... 16

2.3 Paradigma ....................................................................................................... 17

III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 18

3.1 Metode Penelitian........................................................................................... 18

3.1.1 Metode Penelitian yang Digunakan ...................................................... 18

3.1.2 Langkah-langkah Penelitian Historis .................................................... 19

3.2 Variabel Penelitian ......................................................................................... 23

3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 23

3.3.1 Teknik Kepustakaan .............................................................................. 24

3.3.2 Teknik Dokumentasi ............................................................................. 25

3.4 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 27

4.1 Hasil ............................................................................................................... 27

4.1.1 Kronologi Perang Vietnam 1957-1975 ................................................. 27

4.1.2 Perlawanan Komunis Dalam Perang Vietnam 1957-1975 .................. 39

4.1.3 Hubungan Indonesia dan Vietnam ....................................................... 43

4.1.3.1 Hubungan Diplomatik Pemerintah Indonesia dan Vietnam........ 43

4.1.3.2 Hubungan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan Vietcong ... 50

4.1.4 Deskripsi Data ...................................................................................... 53

4.1.4.1 Konspirasi Pengiriman Delegasi Partai Komunis Indonesia

Ke Vietnam Utara ........................................................................ 53

4.1.4.2 Propaganda Ho Chi Minh dan Terciptanya Eksistensi Partai

Komunis Indonesia (PKI) dalam Pemerintahan Indonesia ......... 56

4.1.4.3 Penemuan Terowongan Ala Vietcong (Chu-Chu) Pada

Perlawanan Partai Komunis Indonesia (PKI) Paska Kudeta 30

September 1965 .......................................................................... 60

4.1.4.4 Pelarian Tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) Paska

Pemberontakan Madiun 1948 Ke Vietnam Utara ....................... 63

4.1.4.5 Penganugrahan Doktor Honoris Causa Terhadap Ho Chi

Minh Di Indonesia Tahun 1959 ................................................... 65

4.1.4.6 Surat Menyurat Ho Chi Minh Kepada Ir. Soekarno Mengenai

Kondisi Perang Vietnam dan Perlawanan Komunisme

Vietnam ....................................................................................... 70

4.1.4.7 Surat Menyurat Perwakilan Komunis Vietnam Untuk

Pemuda Komunis Indonesia ........................................................ 73

4.1.4.8 Ditemukannya Bukti Keberadaan Pengungsi Vietnam di

Indonesia ..................................................................................... 76

4.2 Pembahasan .................................................................................................... 79 4.2.1 Dampak Perang Vietnam Terhadap Upaya Kaderisasi Komunisme di Indonesia....................................................................... 79 4.2.2 Dampak Perang Vietnam Terhadap Propaganda Komunisme di Indonesia....................................................................... 82

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 88 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 88 5.2 Saran ............................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Foto delegasi Vietnam Utara pada KAA ke-27 .......................................... 46

4.2 Foto kedatangan Ho Chi Minh di Indonesia ............................................... 48

4.3 Foto toast bersama Ho Chi Minh di Kota Medan ....................................... 49

4.4 Pelantikan D.N Aidit Oleh Presiden soekarno sebagai Ketua MPR

Tahun 1965 ................................................................................................. 57

4.5 Presiden Ho Chi Minh Bersanding Dengan Presiden Soekarno dan

Para Guru Besar Di Universitas Padjadjaran .............................................. 66

4.6 Presiden Republik Demokratis Vietnam Ho Chi Minh Dalam

Biografi Penganugrahan Gelar Doktor Honoris Causa ............................... 67

4.7 Peta Republik Demokratis Vietnam ............................................................ 68

4.8 Camp Pengungsian Vietnam Pulau Galang ................................................ 78

4.4 Pola Relasi ................................................................................................... 84

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 4.1 Bentuk-bentuk hubungan Vietnam-Indonesia............................................. 44

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Piagam Penghargaan Atas Penyematan Doktor Honoris Causa Kepada Ho Chi Minh Atas Keberhasilannya Memimpin Perjuangan Vietnam Utara dan Mendirikan Partai Komunis Vietnam Sebagai Guru Besar Ilmu Hukum dan Ilmu Sejarah.

2. Surat Perwakilan Pemuda Komunis Vietnam untuk Pemuda Komunis Indonesia.

3. Telegram Mengenai Dukungan Komunis Vietnam Terhadap Kemerdekaan Indonesia.

4. Surat Ho Chi Minh Kepada Ir.Soekarno Mengenai Kondisi Perang Vietnam dan Perlawanan Komunis Vietnam.

5. Segala Bentuk Dukungan Rakyat Vietnam yang Ada di Indonesia Mengenai Perjuangan Vietnam dan Indonesia dalam Menghadapi Permasalahan Internasional.

6. Surat Tindak Kaji Judul. 7. Surat Rekomendasi Menjadi Pembahas. 8. Surat Izin Penelitian. 9. Surat Balasan Izin Penelitian Arsip Nasional Republik Indonesia.

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada abad ke- 20 meletusnya konflik Perang Vietnam disinyalir telah mempengaruhi

perkembangan Komunisme di Asia Tenggara seperti halnya negara Laos, Kamboja,

Myanmar dan negara lainnya (Sardiman, 1983: 1). Indonesia sebagai salah satu

negara yang sama-sama mempunyai aliran Komunisme di kawasan Asia Tenggara

juga tidak dapat begitu saja dijauhkan dari adanya dampak yang muncul akibat

meletusnya konflik ideologi dalam Perang Vietnam. Sikap itu ditunjukan dengan

adanya sikap kaum Komunisme Internasional yang menuntut persamaan strategis

perjuangan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap perjuangan kaum komunis di

Indocina khusunya pada Perang Vietnam.

“ Pada bulan September 1963, Cho En Lai membawa ketua PKI D.N Aidit ke

puncak pertemuan rahasia di Chonghua di China Selatan, bersama pemimpin

Vietnam Ho Chi Minh dan ketua Partai Komunis Laos, untuk mengkordinir

strategi PKI di Indonesia dengan konflik di Vietnam. Pertemuan puncak itu

meletakan Indonesia dalam kesejajaran strategis dengan negara Indochina,

dan menghubungkan perkembangan di Indonesia dengan konflik militer di

Vietnam yang telah berlangsung terlebih dahulu” (Chang, 2007: 650).

Kemunculan Perang Vietnam telah memicu perhatian Komunisme Internasional

terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI). Perkembangan Partai Komunisme

Indonesia (PKI) dinilai mempunyai hubungan dengan konflik militer yang terjadi di

2

Vietnam, sehingga dengan kata lain Perang Vietnam yang meletus tahun 1957 telah

memberikan dampak bagi perkembangan Komunisme di Indonesia khususnya bagi

Partai Komunis indonesia (PKI) sejak tahun 1957 sampai tahun 1965.

Meletusnya Perang Vietnam secara umum telah memberikan pengaruhnya terhadap

gerakan-gerakan revolusioner Partai Komunis Indonesia (PKI). Pasalnya jika dilihat

dari aspek geografis baik Indonesia maupun Vietnam sama-sama terhimpun ke dalam

kawasan Asia Tenggara, sehingga Perang Vietnam yang meletus pada tahun

1957memicu perkembangan politik kaum Komunisme di negara Asia Tenggara

lainnya termasuk di Indonesia.

“Pada perkembangannya Partai Komunis Indonesia (PKI) terdorong oleh

kemunculan konflik Perang Dingin, konflik Perang Dingin seperti yang terjadi

pada Perang Korea dan Perang Vietnam telah membawa pengaruhnya

terhadap isu komunisme sampai ke Indonesia. Perjalanan politik Partai

Komunisme Indonesia (PKI) mulai mengalami peningkatan seiringan dengan

gagalnya politik luar negeri Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara”

( Edmen, 2015: 72).

Kepopuleran Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mulai mengalami peningkatan

pada periode tahun 1957 sampai 1965 tidak sepenuhnya dikarenakan oleh kinerjanya

sendiri. Eksistensi mereka dalam panggung perpolitikan Indonesia pada saat itu juga

ditenggarai terpengaruh oleh adanya konflik Perang Dingin yang muncul di kawasan

Asia Tenggara yaitu Perang Vietnam.Apabila dilihat dari sudut pandang

kepopulerannya pada tahun 1957 sampai periode tahun 1960-an Partai Komunis

Indonesia (PKI) memang berada dalam puncaknya, munculnya Perang Vietnam di

kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu bentuk konflik Perang Dingin antara blok

barat dan blok timur yang ditenggarai menjadi faktor lain yang menjadikan Partai

3

Komunis Indonesia (PKI) semakin eksis dalam panggung perpolitikannya di

Indonesia.

Menurut Edmen (2015: 67), PKI berada dibawah kepemimpinan Aidit mengalami

perubahan drastis. Perubahan itu terjadi setetelah beberapa lama beradaiadi Vietnam

Utara dan tinggal bersama pasukan-pasukan Ho Chi Minn, serta mempelajari

keberhasilan perjuangan rakyat Vietnam melawan kaum kapitalis.

Masa-masa Perang Vietnam bisa dikatakan sebagai periode kebangkitan Partai

Komunisme Indonesia (PKI) selepas pemberontakan Madiun tahun 1948. Selain itu,

pada saat keterpurukan Partai Komunisme Indonesia (PKI) paska kegagalannya

dalam pemberontakan Madiun 1948, tokoh-tokoh penting seperti D.N Aidit, Alimin

dan Njoto, pernah melarikan diri ke Vietnam selama bertahun-tahun dan

memperdalam ilmu perjuangan kaum komunis Vietnam, selain itu mereka juga

dipandang telah ikut berjuang bersama pasukan Ho Chi Minh melawan kaum

kapitalis disinilah mereka banyak belajar mengenai keberhasilan perjuangan kaum

Komunisme Vietnam dalam perjuangannya melawan kaum kapitalis.

Pada masa bergulirnya Perang Vietnam tepatnya pada tahun 1959, hubungan

pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Demokratis Vietnam

juga terjalin dengan baik, pengalaman mereka memperjuangkan kemerdekaan di

negaranya membuat mereka teguh bersikap anti-imperialis. Kondisi ini secara tidak

langsung menjadi keuntungan bagi kaum komunis di Indonesia khususnya Partai

Komunis Indonesia (PKI) untuk memperkuat posisi politiknya di Indonesia.

4

“Soekarno terkesan dengan kepemimpinan Ho Chi Minh memimpin perang

geriliya kaum komunis dan perlawanan tak terpatahkan rakyat Vietnam

melawan Amerika Serikat. Pengalaman mereka dari masa revolusi nasional

membuat mereka dengan teguh bersikap anti imperialis.Dengan demikian

revolusi anti-imperialis komunis Vietnam pada konflik militernya ibarat

gayung bersambut. Keberhasilan kaum komunis di negara-negara lain

mengangkat derajat Partai Komunis Indonesia, yang dipandang berbagi

semangat dan kearifan yang sama “(Rossa, 2008: 190).

Keberhasilan kaum komunis di negara tetangga seperti halnya Vietnam, dinilai telah

mengangkat pamor kaum komunis di negara lain seperti halnya di Indonesia yang

ditujukan pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu tidak semerta-merta tidak

dikarenakan efek domino Komunisme dalam pandangan kaum kapitalis Amerika

Serikat, melainkan dipandang sebagai salah satu penyebab munculnya semangat

kaum komunis dalam melancarkan gerakan-gerakan revolusioner di negaranya.

Sehingga kemunculan Perang Vietnam kemudian berdampak pada semangat

perjuangan Komunisme yang muncul terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI)

sekitar tahun 1957 sampai 1965 dalam upayanya melakukan revolusi ditengah

panasnya persaingan politik di Indonesia.

Akan tetapi, jika dilihat dari rekam jejak perpolitikannya di Indonesia upaya Partai

Komunis Indonesia (PKI) untuk merealisasikan semangat Komunisme melalui

gerakan-gerakan revolusionernya dari tahun 1957 sampai 1965 juga tidak sedikit

menimbulkan perpecahan di Indonesia, sehingga hal itu berdampak buruk pada

kondisi perpolitikan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada saat itu. Selain itu, diakhir

periode tahun ini partai ini banyak di cap sebagai partai politik pemicu timbulnya

perpecahan di Indonesia.

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dalam kajian ini, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimanakah Perang Vietnam berdampak terhadap perkembangan Komunisme di

Indonesia 1957-1966 !

1.3. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah Perang Vietnam

berdampak terhadap perkembangan Komunisme di Indonesia 1957-1966.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memberikan wawasan kesejarahan khususnya dalam melihat potret

konflik Perang Vietam.

2. Dapat memberikan konstribusi bagi perkembangan Ilmu Sosial pada

umumnya dan Ilmu Sejarah pada khususnya mengenaidampak Perang

Vietnam terhadap perkembangan Komunisme di Indonesia.

3. Memberi Informasi dan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai

Komunisme yang ada di Indonesia.

6

1.3.3. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam hal ini peneliti memberikan kejelasan

tentang sasaran dan tujuan penelitian mencakup :

A. Objek Penelitian :

Dampak Perang Vietnam terhadap perkembangan komunisme di Indonesia

1957-1966.

B. Subjek Penelitian : Dampak Perang Vietnam

C. Tempat Penelitian : Arsip Nasional Republik Indonesia

D. Waktu Penelitian : Tahun 2018

E. Konsentrasi Ilmu : Ilmu Sejarah

7

REFERENSI

Sardiman, A.M. 1983. Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap

Perkembangan Politik di Asia Tenggara, Yogyakarta: Liberty. Hlm 3.

Chang, J. 2007. Mao Kisah-Kisah yang Tak Diketahui. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Utama. Hlm 650.

Edman, P. 2015. Komunisme Ala Aidit. Yogyakarta: Narasi. Hlm 72.

Roosa, J. 2008. Dalih Pembunuhan Masal: Gerakan 30 September dan

Soeharto. Jakarta: Hasta Mitra. Hlm 190.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi konsep-konsep yang dijadikan landasan teoritis bagi

penelitian yang dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah :

2.1.1. Konsep Dampak

Menurut Suharso & Retnoningsih (2017: 23), dampak adalah benturan, pengaruh

yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dampak positif

mengakibatkan terjadinya konteks perubahan yang baik atau bersifat progres,

sedangkan dampak negatif mengakibatkan terjadinya konteks perubahan yang buruk

atau yang bersifat sigres.

Sedangkan menurut Agung & Raharjo (2013: 16), mengkategorikan dampak menjadi

dua bagian yaitu dampak langsung yaitu dampak yang secara langsung dirasakan oleh

pihak-pihak tertentu dari adanya sebuah tindakan, sedangakan dampak tidak langsung

yaitu dampak yang secara tidak langsung mempengaruhi pihak-pihak tertentu dari

adanya tindakan yang berbuah akibat.

Dampak adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu

8

keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa

yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (Poerwadarminta, 2002: 49).

Dampak menurut Soemarno (1998: 35), adalah pengaruh yang kuat dari seseorang

atau kelompok orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai dengan

statusnya dalam masyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan

baik positif maupun negatif.

Menurut Hosio (2007: 57), dampak merupakan perubahan nyata pada tingkah laku

atau sikap yang dihasilkan oleh keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian tersebut

maka dampak merupakan suatu perubahan yang nyata akibat dari keluarnya

kebijakan terhadap sikap dan tingkah laku.

Dampak adalah (1) daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, (2) sesuatu yang dapat

membentuk atau mengubah sesuatu yang lain, dan (3) tunduk atau mengikuti karena

kuasa atau kekuasan orang lain (Badadu & Zain, 1994: 103).

Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya dampak merupakan sesuatu yang timbul dari

adanya pengaruh yang mendatangkan akibat dan membawa perubahan bagi pihak

yang dipengaruhi, sehingga dalam prosesnya dampak akan terjadi apabila terdapat

sesuatu yang mempengaruhi dan dapat mengubah bentuk sesuatu yang

dipengaruhinya sebagai sebuah akibat. Dampak dapat terkategorikan menjadi

beberapa bagian diantaranya yaitu dampak negatif dan positif maupun dampak

langsung dan tidak langsung.

9

2.1.2. Konsep Popularitas

Popularitas berarti ketenaran (Partanto, 2001: 601). Popularitas menurut

Poerwadarminta berasal dari kata populer, artinya dikenal dan disukai orang banyak

(Poerwadarminta, 2006: 907).

Popularitas memiliki unsur-unsur ketenaran mengani posisi individu atau sebuah

organisasi di tengah lingkungannya, sehingga dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia

popularitas berarti ketenaran yang dimiliki seseorang (Poerwadarminta, 2006:769).

Popularitas mempunyai arti yang sama dengan familiarity. Familiarity artinya sering

terlihat atau sudah terkenal.Maka, didalam popularitas seseorang atau sebuah

kelompok harus di pandang sebagai yang familiyar atau sudah tidak asing lagi

keberadaannya sudah banyak diketahui khalayak umum.

Jadi, dalam kajian ini popularitas ditunjukan pada trend Partai Komunis Indonesia

(PKI) ditengah masyarakat Indonesia dari berbagai bidang, ditujukan untuk melihat

prestise keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI).

2.1.3. Konsep Perang Vietnam

Menurut Setia (2007: 3), Perang Vietnam adalah sebuah perang terpanjang dalam

sejarah Amerika 12 tahun, 2 bulan, dan 29 hari. Sebuah perang yang didanai oleh

Amerika untuk menghancurkan Vietnam. Perang yang dipicu oleh sikap paranoid

amerika terhadap orang-orang komunis, sebuah perang yang menunjukan keganasan

10

dengan mengorbankan ribuan nyawa untuk mencegah efek domino persebaran

komunisme di Asia Tenggara.

“Perang Vietnam adalah suatu pertunjukan maut. Kehancuran di bidang fisik

menurut catatan statistik Dapartemen Pertahanan Amerika Serikat sampai

April 1970 saja misalnya pihak Amerika yang terbunuh sebanyak 41.415,

luka-luka 272.784; pasukan sekutu lainnya 3.761 terbunuh; tentara Vietnam

Selatan sebanyak 105.345 terbunuh. Pihak Viet Cong dan Vietnam Utara

terbunuh sejak perang sebanyak 621.549” (Sardiman,1983: 45).

Menurut Dougherty & Stewart (2008: 15), Perang Vietnam merupakan Perang dingin

antara dua kubu ideologi besar Komunis dan Kapitalis, perang Amerika Serikat yang

terjadi paling lama dan memecah belas secara sosial yang terpatri di dalam kesadaran

Amerika Serikat dan sebuah perang yang telah menjadi tolak ukur semua upaya

militer Amerika Serikat selanjutnya. Perang Vietnam membawa Vietnam ke dalam

pusaran geopolitik internasional yang dimaksudkan untuk mempertahankan Asia

Tenggara jatuh ke tangan Komunis, sehingga Amerika Serikat melakukan politik luar

negerinya untuk membendung efek domino Komunis di Vietnam yang paling

kontroversional dan emosional dan merupakan perang yang dilakoni Amerika Serikat

paling lama dan memecah belas secara sosial sejak perang saudara serta paling

banyak memakan korban yaitu 2,5 juta tentara Amerika Serikat dan dari 56.000

kehilangan nyawa.

Menurut Tjeng (1981: 163), Perang Vietnam pada hakikatnya buah dari Konperensi

Jenewa yang membagikan Vietnam dalam dua bagian dengan ketentuan akan

disatukan lewat referendum yang tidak terlaksana dengan baik, sehingga

menimbulakan perang saudara karena pertentangan Ideologi yang pada akhirnya

11

terjadi konflik berkepanjangan antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara sekaligus

memancing Amerika Serikat untuk terlibat dalam usaha pembendungan Komunisme

pada skala global.

Perang Vietnam merujuk pada masalah konflik Perang Dingin dalam pertentangan

ideologi negara-negara super power ditengah persaingan teknologi perang yang

semakin kuat dalam rangka memperkuat kepercayaan global terhadap dukungan

kekuatan besar sebagai pelopor basis ideologi Komunisme maupun Kapitalisme.

Berdasarkan definisi tersebut Perang Vietnam dapat diartikan sebagai perang ideologi

antara Amerika dengan Vietnam Utara yang dilatar belakangi dengan adanya sikap

tidak menerima pihak Amerika Serikat terhadap kemenangan Komunis Vietnam

Utara dan berusaha menghancurkan dominasi komunis di Vietnam. Sehingga dengan

kata lain Perang Vietnam menjadi bukti kekuatan Komunisme di Asia dan membuka

jalan bagi terciptanya dominasi Komunisme di negara Asia lainnya.Secara sederhana

Perang Vietnam pada dasarnya muncul karena keikut campuran Amerika Serikat

dalam masalah internal Vietnam yang mengakibatkan terjadinya konflik

berkepanjangan yang banyak memakan korban jiwa baik dari kubu Komunis Vietnam

maupun kubu Kapitalis Amerika Serikat.

2.1.4. Konsep Perkembangan

Menurut Monks (2001:5), pengertian perkembangan merujuk pada suatu proses yang

lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan

menunjuk kepada perubahan yang besifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.

12

Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri kemampuan baru yang

berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi.

Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk

atau tahap ke bentuk atau tahap berikutnya yang kian hari kian bertambah maju.

Perkembangan itu secara umum mempunyai empat ciri, sebagai berikut :(1) terjadi

perubahan dalam ukuran besarnya, (2) terjadinya perubahan dalam proporsi, (3)

lenyapnya tanda-tanda yang lama, (4) diperolehnya tanda-tanda yang baru (Monks,

2001: 8).

Menurut Kasiram (1983: 23), perkembangan merujuk pada suatu hal yang progresif

yang terjadi segabai akibat dari adanya pengaruh yang menimbulkan terjadinya

perubahan baru yang berbeda dari sebelumnya. Perkembangan berdasar pada kondisi

alamiah maupun pada hal yang mempengaruhinya yang dapat merubah kondisi dari

sebelumnya.

Perkembangan secara teoritis dikaji dalam berbagai aspek dan pendekaran

perkembangan diantaranya yaitu:

Perkembangan evolusioner secara teoritis merupakan perkembangan yang muncul

dikarenakan adanya perubahan yang berlangsung secara lambat.Menurut Hebert

spencer seorang sosiolog Inggris dalam Maryati & Suryawati (2001: 8), mengatakan

bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan-tahapan yang pasti (Maryati &

Suyawati, 2001: 8). Sehingga dengan demikian dalam pandangan evolusioner

13

perkembangan merupakan wujud perubahan yang memerlukan waktu lama dari

adanya rentetan perubahan kecil dan saling mengikuti secara lambat.

Perkembangan revolusioner, dalam kajian perkembangan revolusiner diambil dari

kata revolusi yang artinya perubahan secara cepat.Maka oleh karena itu

perkembangan bisa saja berlangsung secara cepat sehingga menimbulkan perubahan

begitu cepat dan elementer.Menurut Karl Mark dalam Maryati & Suyawati (2001: 9),

mengatakan bahwa masyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner

(Maryati & Suyawati, 2001: 9).

Perkembangan dalam pendekatan transaksioner, dimana sifat perkembangan beracuan

pada adanya bentuk transaksi atau perjanjian antara dua belah pihak yang mempunyai

kebutuhan dimana terdapat proses ada yang memberi dan menerima sesuatu baik

berupa materi maupun non materi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati

sebelumnya. Menurut Boissevain dalam Sulaiman (2002: 83) menyatakan bahwa,

transaksioner menjelaskan hubungan pertemanan atau persaudaraan dalam setiap

pendekatan untuk memenuhi permintaan.Faktor persahabatan adalah penting dan jadi

keutamaan.Pada kondisi tertentu pendekatan transaksioner meletakan peran individu

lebih dominan, dan terikat pada peraturan atau sistem (Sulaiman, 2002: 83).

Perkembangan transaksioner dilandasi dengan persamaan kepentingan dan rasa saling

membutuhkan satu sama lain yang pada dasarnya perkembangan itu akan bersifat

sementara atau tidak tetap.

14

Perkembangan multidimensional, yaitu sifat perkembangan yang melibatkan seluruh

aspek kehidupan sosial meliputi berbagai dimensi yang melibatkan segala

kemungkinan baik dari segi maupun yang lainnya. Perkembangan juga bersifat

multidireksional, yang tidak hanya menghasilkan pertambahan atau peningkatan

kemampuan, namun juga penurunan pada aspek-aspek tertentu ( Wiwin Hendriani

“Psikologi perkembangan dan etika penelitiannya”

https://wiwinhendriani.com/2011/12/26/260/ diakses pada tanggal 5 November 2018

pukul 04.10 WIB).

2.1.5. Konsep Komunisme di Indonesia

Menurut Tomy Michael (2016: 15), Komunisme di Indonesia memiliki stigma buruk

akibat bercampurnya dengan unsur politik. Hal ini secara khusus tampak dalam

proses pemilihan ketua partai di Indonesia, di mana pada setiap Anggaran Dasar atau

Anggaran Rumah Tangga kepartaian secara tidak langsung menyiratkan komunisme

sebagai ideologi terlarang. Oleh karenanya, muncul paradigma dalam masyarakat

bahwa komunisme adalah ideologi yang sesat.

Di Indonesia Komunisme berkembang menjadi sebuah partai yang benama Partai

Komunis Indonesia (PKI) yang berdiri kembali pada tahun 1950 dibawah pimpinan

tiga serangkai yaitu D.N Aidit, Njoto dan Lukman. Keberadaan partai komunis di

Indonesia kemudian berkembang pesat pada tahun 1965 menjadi sebuah partai politik

besar dengan mengaku sebagai pelopor revolusi di Indonesia.Pada tahun 1966 Partai

Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia dianggap sebagai partai terlarang baik dari

15

kegiatannya maupun penyebarannya di Indonesia. Menurut Mortimer (2011: 3),

Partai Komunisme Indonesia adalah sebuah partai politik garis keras yang di

Indonesia yang begerak secara militan dalam pergerakan revolusionernya.

Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai yang amat begitu berutal dalam

menjalankan upaya revolusionernya di Indonesia, mereka menjadi partai yang

menanjak dalam kekuatan dan pengaruh tertingginya di paruh pertama di tahun 1960-

an. Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai yang begitu mendominasi

perpolitikan di Indonesia maupun dalam pemerintahan Indonesia pada saat itu.

Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai komunis bukan pemerintahan

terbesar di dunia yang berlindung dibawah kekuasaan orde lama sekaligus sebagai

batu pijakan untuk mereka mendirikan suatu negara komunis (Wilson, 2015: 62).

Sampai dipenghujung tahun 1965 komunisme di Indonesia membuat gebrakan besar

dengan membentuk kudeta besar-besaran melalui pergerakan militan, selepas

peristiwa itu komunisme di Indonesia menjadi ideologi yang dicekal untuk beredar

Indonesia serta menjadikan mereka menjadi partai merah pemicu lahirnya konflik

horizontal di Indonesia.

16

2.2. Kerangka Pikir

Perang Vietnam yang meletus pada tahun 1957 merupakan salah satu bentuk konflik

Perang Dingin antara Komunisme dan Kapitalisme, Perang Vietnam juga termasuk

kedalam konflik Perang Dingin terbesar dalam sejarahnya yang meletus di kawasan

Asia Tenggara. Meletusnya Perang Vietnam memunculkan propaganda Komunisme

yang pada akhirnya berdampak terhadap negara lainnya di kawasan Asia Tenggara

seperti halnya laos, Myanmar negara Indochina lainnya termasuk juga ke Indonesia.

Pada tahun 1960-an hubungan kaum komunis antara Vietnam dan Indonesia menjadi

hubungan persahabatan yang sangat harmonis, perkembangan gerakan Komunisme di

Indonesia khususnya pada Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1960-an

terdampak oleh konflik militer yang terjadi di Vietnam antara Vietnam Utara dan

Amerika Serikat. Sampai pada akhir tahun 1965 Partai Komunis Indonesia (PKI)

menjadi partai yang memiliki kejayaan politik di Indonesia, partai ini berkembang

pesat jika dilihat dari segala macam parameter.

Semangat revolusioner Partai Komunis Indonesia (PKI) semenjak kemunculan

propaganda Perang Vietnam pada tahun 1957 berada dalam puncaknya, banyaknya

pemberontakan, propaganda dan agitasi yang dilakukan olehnya menandakan bahwa

Perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI) telah terdampak oleh kemunculan

Perang Vietnam.

17

2.3. Paradigma

Keterangan: Dampak

Perang Vietnam Perkembangan

Partai Komunis Indonesia

(PKI).

18

REFERENSI

Suharso & Retnoningsih, A. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Semarang:

Widya Karya. Hlm 23.

Agung & Raharjo. 2009. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka

Widya tama.Hlm 16.

Poerwadarminta, W. J. S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Hlm 49.

Soemarno,O. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press. Hlm. 35.

Hosio, J. E. 2007. Kebijakan Publik dan Desentralisasi. Laksbang:

Yogyakarta. Hlm 57.

Badudu & Zain.1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan. Hlm 103.

Poerwadarminta, W. J. S. Op.cit. Hlm. 907.

Ibid. Hlm. 769.

Setia, P. 2007. Amerika Mengobarkan Perang. Jakarta :Media kita. Hlm 31.

Sardiman, A.M. 1983.Op.Cit. Hlm 45.

Dougherty & Stewart. 2016. Kronologi Perang Vietnam. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo. Hlm 15.

Tjeng, T. L. 1981. Studi Wilayah Pada Umumnya Asia Tenggara Pada

Khususnya. Bandung: Alumni. Hlm 163.

Monks, F. J. 2001. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hlm 5.

Kasiram. 1983. Ilmu Jiwa Perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional. Hlm 23.

19

Maryati & Suryawati. 2006. Sosiologi. Jakarta: PT. Glora Aksa Pratama. Hlm.8.

Loc.Cit. Hlm 8.

Ibid. Hlm 9.

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonom. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Hlm 54.

Ibid. Hlm 54.

Ramly, W.A. 2000. Peta Pemikiran Karl Mark. Yogyakarta: LKIS. Hlm 14.

Edman,P. Op.Cit. Hlm 8.

Wiwin Hendriani “Psikologi perkembangan dan etika penelitiannya” https:

//wiwinhendriani.com/2011/12/26/260/diaksespadatanggal 5 November 2018 pukul

4.10 WIB.

Jurnal: Tomy Michael, “ Kolerasi Komunisme Dalam Demokrasi Di Indonesia”, Jurnal Prespektif Jil.1. Vol 1. No.1, Hal 15. Mortimer, R. 2011. Indonesian Comunism Under Sukarno. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Hlm 3.

18

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metode yang menyangkut masalah kerja yakni cara

kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (

Husin, 1998: 32).

3.1.1. Metode Yang Digunakan

Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah yang sangatpenting karena

dengan metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Kata

metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan, jadi

metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran

yang diperlukan, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah (Subagyo, 2006: 1).

Metode penelitian sebagai suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan metodologi ialah suatu

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi

penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang

terdapat dalam penelitian (Usman, 2011: 41).

19

Berdasarkan pengertian tersebut, maka untuk mempermudah proses penelitian yang

dilakukan, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

historis.

“Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan

menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untuk

memahami kejadian atas suatu keadaanyang berlangsung pada masa lalu

terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau

keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan

untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang”

(Nawawi,2001:79).

3.1.2. Langkah-langkah Penelitian Historis

Penelitian sejarah menggunakan penelitian historis, yaitu suatu metode penelitian

yang khusus digunakan dalam penelitian sejarah dengan melalui tahapan tertentu.

Menurut Nazir Penelitian dengan metode sejarah adalah suatu penelitian untuk

membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan

mengumpulkan, mengevaluasikan, serta menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti

untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat (Nazir, 2009: 48).

“ Penerapan penelitian historis ini menempuh tahapan-tahapan kerja dalam

membantu melakukan penelitian guna mempermudah penulisan historis.

Adapun langkah-langkah penelitian historis meliputi :

1. Heuristik, yaitu pengumpulan sumber-sumber data

2. Kritik, yaitu menyelidiki keaslian dan kesahihan sumber-sumber data

yang di dapat

3. Interpretasi, yaiut merangkai berbagai sumber-sumber data yang telah di

kritik menjadi satu kesatuan yang mampu menerangkan objek penelitian

4. Historiografi, yaitu tahap penulisan hasil penelitian” (Notosusanto, 1984:

17).

20

1. Heuristik

Tahapan pertama yaitu mencari dan mengumpulkan sumber yang

berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Pada tahap ini, kegiatan

diarahkan pada pencarian, dan pengumpulan sumber-sumberyangrelevan

dengan judul yang diajukan dalam proposal. Sumber-sumber yang dimaksud

berupa buku, arsip dan dokumen yang relevan dengan judul penelitian, dalam

penelitian ini peneliti mencari, mengumpulkan data-data dan fakta yang

diperlukan dalam penelitian dengan cara mencari buku-buku maupun

dokumen baik bentuk tercetak maupun non-cetak (e-book).

Sumber tertulis yang dilakukan dengan cara mengunjungi perpustakaan-

perpustakaan seperti Perpustakaan Universitas Lampung, Perpustakaan

Daerah Provinsi Lampung dan juga koleksi buku yang ada di Laboratorium

Program Studi Pendidikan Sejarah dan juga untuk e-book peneliti temukan

dalam Google Scholar (Google Cendikia) dengan menelusuri digital library

baik Universitas dalam negeri maupun jural-jurnal sejarawan yang relevan

dengan judul penelitian.

Adapun buku-buku yang didapat seperti :Kemenangan Komunis Vietnam dan

Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara, Kronologi

Perang Vietnam, Gerakan 30 September 1965: Latar Belakang,Aksi dan

Penumpasannya, Indoneisia Comunism Under Sukarno dan lainnya.

21

2. Kritik

Pada tahap ini, sumber yang telah dikumpulkan pada kegiatan heuristik yang

berupa; buku, arsip dan dokumen yang relevan dengan judul penelitian,

setelah bukti itu atau data itu ditemukan maka dilakukan penyeleksian dengan

mengacu pada prosedur yang ada, yakni sumber yang factual dan orisinalnya

terjamin. Tahapan kritik ini tentu saja memiliki tujuan tertentu dalam

pelaksanaannya. Salah satutujuanyang dapat diperoleh dalam tahapan kritik

ini adalah otentitas (authenticity) dengan menilai apakah jejak-jejak sejarah

itu asli atau palsu dan apakah dapat digunakan atau sesuai dengan judul

penelitian. Sehingga didalam memperoleh keotentikan maupun keabsahan

sumber, maka peneliti melakukan uji keabsahan yakni dengan cara melakukan

kritik ekstern dan intern terhadap tindak lanjut dari tahapan heuristik.

Dalam kritik ekstern yang dinilai ialah apakah sumber tersebut memang

sumber yang memang diperlukan dalam penelitian ini, dalam hal ini kritik

ekstern dilakukan dengan menyeleksi bentuk sumber data literatur yang telah

didapat. Jadi setelah melakukan tahapan heuristik, peneliti lebih banyak

menggunakan literatur dengan tema sejarah perkebunan yang ditulis oleh para

sejarahwan Indonesia dan sejarahwan asing seperti Sardiman AM, Kevin

Dougherty dan Jason Stewarts, Rex Mortimer dan lainnya.

Setelah kritik ekstern sudah dilakukan, maka selanjutnya ialah dengan

melakukan kritik intern.Kritik internal ialah penilaian terhadap isi sumber

22

tersebut apakah memberikan informasi yang sebenarnya kita butuhkan atau

sebaliknya.

Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkomparasikan

atau membandingkan sumber satu dengan sumber lainnya sehingga didapat

validitas sumber yang bisa digunakan nantinya dalam penginterpretasian.

Seperti karangan Rex Mortimer Communism Under Soekarnodengan buku

Karangan Sekretariat Negara Republik IndonesiaGerakan 30 September

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia dimana kedua buku tersebut

memiliki kesamaan dalam membahas potret permasalahan mengenai

perkembangan Partai Komunis Indonesia dalam mempertahankan eksistensi

politiknya.

3. Interpretasi

Setelah melalui tahapan kritik sumber, kemudian dilakukan interpretasi atau

penafsiran terhadap fakta sejarah yang diperoleh dari arsip, buku-buku yang

relevan dengan pembahasan, maupun hasil penelitian langsung dilapangan.

Tahapan ini menuntut kehati-hatian dan integritas penulis untuk menghindari

interpretasi yang subjektif terhadap fakta yang satu dengan fakta yang lainnya,

agar ditemukan kesimpulan atau gambaran sejarah yang ilmiah.

23

4. Historiografi

Historiografi adalah penulisan sejarah sebagai ilmu dan diharapkan dalam

setiap penulisannya tingkat ke obyektifitasnya dapat dipertahankan walaupun

dalam hal ini tingkat kesubjektifan seorang peneliti juga sangat mendominasi

karena itu merupakan hasil pemikiran sendiri (Notosusanto, 1984: 11).

Penulisan penelitian berupa skripsi yang didapat dari data-data yang sudah

diperoleh dari heuristik, kritik dan interpretasi.Penulisan skripsi disusun

berdasarkan metode penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas

Lampung.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi inti perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 1990: 91). Suryabrata (2000: 72), mengemukakan bahwa

variabeladalahsuatu konsepyang diberinilai,sedangkan variabeldalam suatupenelitian

merupakan hal yang paling utama karena variabel merupakan suatu konsepdalam

suatu penelitian yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.Dalam

penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal dengan fokus

penelitian pada dampak Perang Vietnam terhadap perkemangan Komunisme di

Indonesia.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk

pada pengertian penelitian yang sebenarnya (Subagyo, 2006: 37). Oleh karena itu,

24

teknik pengumpulan data harus diusahakan menggunakan cara yang cermat dan

memenuhi syarat-syarat pengumpulan data, dengan demikian relevansi data yang

diperoleh akan menentukan tujuan penelitian, sehingga sampai pada suatu

kesimpulan. Sedangkan untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan

masalah yang akan di bahas maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

3.3.1. Teknik Kepustakaan

Menurut Subagyo (2006: 109), teknik kepustakaan adalah suatu cara untuk

mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan

diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Teknik yang digunakan

untuk memperoleh informasi tentang objek-objek yang diamati secara terperinci

melalui buku-buku yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti sehingga

memperluas pengetahuan dan menganalis permasalahan.

Menurut Nawawi (1993: 133), teknik kepustakaan merupakan studi penelitian yang

dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh di

perpustakaan yaitu melalui buku-buku literature yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti. Berdasarkan pendapat ahli di atas, teknik kepustakaan adalah teknik dalam

pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang merupakan langkah penting

dimana peneliti melalui studi pustaka melakukan kajian yang berkaitan tentang teori-

teori yang relevan melalui literatur-literatur terkait.

25

3.3.2. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002: 206), teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, biografi, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya.Sementara itu menurut

Basrowi & Suwardi (2008: 158), mengatakan bahwa teknik dokumentasi dapat

diartikan sebagai suatu metode atau cara mengumpulkan data yang menghasilkan

catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan

diperoleh data yang lengkap dan terurai sesuai dengan apa yang sedang peneliti

butuhkan, bukan berdasarkan perkiraan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dengan menggunakan teknik

dokumentasi peneliti berusaha untuk mengumpulkan data yang berupa catatan-

catatan (dokumen) yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif,

definisi kualitatif menurut Subagyo (2006: 106), adalah data yang berupa informasi,

uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk

mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga

memperoleh gambaran baru atau memuat suatu gambaran yang sudah ada dan

sebaliknya dengan demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis data kualitatif yang berupa fenomena-fenomena dan kasus-

26

kasus dalam bentuk laporan penelitian sejarawan, sehingga memerlukan penelitian

dengan menginterpretasi dan mendapatkan kesimpulan.

“ Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan yang diperlukan dalam

menganalisis data-data.Langkah-langkah tersebut :

1. Penyusunan Data

Penyusunan data dilakukan untuk membantu memudahkan penelitian

terhadap semua data yang diperlukan dalam penelitian, dimana

selanjutnya ditindaklanjuti melalui seleksi setelah mendapatkan data-

data yang relevan.

2. Klarifikasi Data

Dalam hal ini data-data yang telah ditemukan kemudian diklarifikasi

dengan cara menggolongkan data sesuai dengan sub-sub permasalahan

yang relevan dengan penelitian.

3. Penggolongan Data

Setelah data diperoleh dan diklarifikasi kemudian diseleksi kembali

melalui teknik analisis kualitatif.diseleksi dalam hal ini berarti

menggolongkan dan mengatur data yang telah ditemukan, maksudnya

agardata-data yang menjadi sumber penelitian tersebut kemudian

diolah dalam tahap penginterpretasian,penganalisaan lebih lanjut

hingga pada tahap penarikan kesimpulan.

4. Penyimpulan Data

sebagai langkah akhir dalam penelitian merupakan penarikan suatu

kesimpulan dari hasil kerja penelitian yang telah dilakukan melalui

prosedur ilmiah yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan”

(Ali,1998:152).

27

REFERENSI

Subagyo, P. J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. Hlm 1.

Husaini, U & Purnomo, S. A. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Bumi Aksara. Hlm 41.

Nawawi, H. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press. Hlm 79.

Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Hlm 48.

Notosusanto, N. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta:

Yayasan Penerbit Universitas Indonesia. Hlm 17.

Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Bina Aksara. Hlm 91.

Suyabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm 72.

Subagyo, P. J. Op.Cit. Hlm 37.

Subagyo, P. J. Op.Cit. Hlm 109.

Nawawi, H. Op.Cit. Hlm 133.

Arikunto, S. Op.Cit. Hlm 206.

Subagyo, P. J. Op.Cit. Hlm 37.

Ali, M. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa. Hlm 152.

88

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwasanya Perang Vietnam telah berdampak terhadap perkembangan Partai

Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Dimulai dari adanya perjalanan tokoh-tokoh

Partai Komunis Indonesia (PKI) ke Vietnam Utara tahun 1957 yang menghasilkan

sebuah upaya kaderisasi dan ditindak lanjuti dengan adanya pengiriman 14 delegasi

Partai Komunis Indonesia (PKI) ke Vietnam Utara di tahun 1964 dalam rangka

berlatih militer dan kaderisasi ini berakhir ketika Partai Komunis Indonesia (PKI)

melakukan kudeta tahun 1965.

Selain itu, terjadi juga propaganda yang dilakukan oleh kaum komunis Vietnam

terhadap pemerintah Indonesia dengan adanya kunjungan Ho Chi Minh ke Indonesia

tahun 1959 yang menghasilkan sebuah popularitas Komunisme di Indonesia, hal itu

berlanjut dengan ditunjuknya para anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk

mengisi parlemen pemerintahan di tahun 1965. Sampai di tahun 1966 setelah

kegagalan kudeta 1965 dipenghujung waktu keberadaannya di Indonesia mereka

melakukan perlawanan militer ala Vietnam Utara terhadap militer Indonesia dengan

membangun terowongan (Chu-Chu) di berbagai daerah di Indonesia.

89

5.2. Saran

Berdasarkan uraian yang telah disimpulkan di atas, maka penulis mengajukan saran

sebagai berikut :

1. Dalam melihat perkembangan Komunisme di Indonesia dapat dilihat tidak hanya

dari kacamata besar dimana Komunisme berkembang secara revolusionernya

sendiri di Indonesia melainkan dapat juga dilihat dari sudut kecil yang

mempengaruhi perkembangan Komunisme melalui peristiwa besar yang melatar

belakangi perkembagan Komunisme itu sendiri.

2. Bagi para mahasiswa yang membaca hasil penelitian ini hendaknya membuka

pemikiran mengenai wawasan kesejarahan perkembangan Komunisme di

Indonesia dengan Perang Vietnam.

3. Bagi masyarakat umum yang membaca hasil penelitian ini hendaknya

menjadikan potret sejarah keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) ini

sebagai pembelajaran untuk tidak lagi membangkitkan Komunisme di dalam

tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menghidari dari segala bentuk

propaganda dan doktrin Komunisme yang masih ada di Indonesia sampai saat

ini.

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, dkk. Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional. Jakarta: Obor Indonesia.

Abdulghani, R. 1987. Asia Tenggara di Bawah Raksasa Dunia. Jakarta:

Lembaga Studi Pembangunan.

Agung & Raharjo. 2009. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Ali, M. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa.

Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Bina Aksara.

Badudu & Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan.

Bawazir. 2015. Jalan Tengah Demokrasi. Jakarta: Pustaka Al-Kausar. Chang, J. 2007. Mao Kisah-Kisah yang Tak Diketahui. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Utama.

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonom. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara. 1965. Vietnam War. Jakarta:

PT. Gramedia.

Edman, P. 2015. Komunisme Ala Aidit. Yogyakarta: Narasi.

Hosio, J. E. 2007.Kebijakan Publik dan Desentralisasi. Laksbang: Yogyakarta.

Husaini, U & Purnomo, S. A. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Bumi Aksara.

Kasenda, P. 2014. Bung Karno Panglima Revolusi. Jakarta: PT. KompasMedia

Nusantara.

Kasiram. 1983. Ilmu Jiwa Perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional.

91

Maryati & Suryawati. 2006. Sosiologi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama.

Lev. S. D. 2009. The Transition To Guide Democracy; Indonesia Politic 1957-1959. Jakarta: Equinox.

Monks, F.J. 2001. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mortimer, R. 2011. Indonesian ComunismUnder Sukarno. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Nawawi, H. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notosusanto, N. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta:

Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Poerwadarminta, W. J. S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Poeze, H. 2011. Madiun 1948 PKI Bergerak.Jakarta: Obor Indonesia. Ramly, W. A. 2000. PetaPemikiran Karl Mark. Yogyakarta: LKIS.

Roosa, J. 2008. Dalih Pembunuhan Masal: Gerakan 30 September dan

Soeharto. Jakarta: Hasta Mitra.

Samsudin. 2004. Mengapa G30S PKI Gagal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sardiman, A.M. 1983. Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap

Perkembangan Politik di Asia Tenggara, Yogyakarta: Liberty.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1994. Gerakan 30 September Pemberontakan

Partai Komunisme Indonesia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

Setia, P. 2007. Amerika Mengobarkan Perang. Jakarta: Mediakita.

Soemarno,O. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Subagyo, P. J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

92

Suharso & Retnoningsih, A. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Semarang:

Widya Karya.

Suyabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tjeng, T. L. 1981. Studi Wilayah Pada Umumnya Asia Tenggara Pada

Khususnya. Bandung: Alumni.

Victor, M. 2004. Kudeta 1 Oktober 1965; Sebuah Studi Tentang Konspirasi. Jakarta: YayasanObor Indonesia.

Wardaya, T. B. 2008. Indonesia Melawan Amerika. Yogyakarta: Galang

Press.

Wilson. 2015. Soekarno Komunis dan Fasis Orba. Malang: Kelompok Intrans

Publishing.

Jurnal dan Web:

Jurnal: Ahmad Zainudin Husin, “ Indonesia-Vietnam, Prang dingin dan dasar berkecuali: Hubungan Indonesia-Vietnam pada era Presiden Soekarno hingga 1966”, Jurnal Prespektif Jil.2. bil.1, Hal 37. Jurnal: Tomy Michael, “ Kolerasi Komunisme Dalam Demokrasi Di Indonesia”, Jurnal Prespektif Jil.1. Vol 1. No.1, Hal 15.

Wiwin Hendriani “Psikologi perkembangan dan etika penelitiannya”

https://wiwinhendriani.com/2011/12/26/260/diakses pada tanggal 5 November 2018

pukul 04.10 WIB.