DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/56431/18/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/56431/18/SKRIPSI TANPA BAB...
DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN
KOMUNISME DI INDONESIA 1957-1966
(Skripsi)
Oleh
Farlian Oktora Pramudia
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN
KOMUNISME DI INDONESIA
1957-1966
Oleh
Farlian Oktora Pramudia
Perang Vietnam merupakan salah satu bentuk konflik Perang Dingin antara Komunisme dan Kapitalisme yang terjadi selama periode tahun 1957-1975 di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dampak Perang Vietnam terhadap perkembangan Komunisme di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka Perang Vietnam telah berdampak terhadap peningkatan popularitas Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari adanya: a). Konspirasi Pengiriman delegasi Partai Komunis Indonesia ke Vietnam Utara, b). Propaganda Ho Chi Minh dan terciptanya eksistensi Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemerintahan Indonesia, c). Penemuan terowongan ala Vietcong (Chu-Chu) Pada Perlawanan Partai Komunis Indonesia (PKI) paska kudeta 30 September 1965, d). Pelarian tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) paska pemberontakan Madiun 1948 ke Vietnam Utara, e). Penganugrahan Doktor Honoris Causa terhadap Ho Chi Minh di Indonesia tahun 1959, f). Surat menyurat Ho Chi Minh kepada Ir. Soekarno mengenai kondisi Perang Vietnam dan kerlawanan Komunisme Vietnam, g). Surat menyurat perwakilan komunis Vietnam Untuk pemuda komunis Indonesia, h). Ditemukannya bukti keberadaan pengungsi vietnam Di Indonesia. Kesimpulan dari penilitian ini bahwasanya meletusnya Perang Vietnam telah berdampak terhadap perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui upaya propaganda dan kaderisasi anggota yang dilakukan oleh kaum komunis Vietnam di Indonesia. Kata Kunci: Perang Vietnam, perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI), dampak.
DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP
PERKEMBANGAN KOMUNISME DI INDONESIA 1957-
1966
Oleh
FARLIAN OKTORA PRAMUDIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Mencapai Gelar SARJANA
PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial Program Studi
Pendidikan Sejarah
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Farlian Oktora Pramudia dilahirkan di Kota
Sukabumi pada tanggal 10 Oktober 1996. Penulis merupakan
anak kedua dari pasangan ibu Nia Murniati dan Bapak Suryadi
Sakna.
Jenjang Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu pendidikan dasar
di SD Mardiyuana Cicurug tamat pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama di
SMP Negeri 1 Cicurug tamat sekolah pada tahun 2011 dan Sekolah Menengah Atas
di SMAN 1 Cicurug tamat sekolah pada tahun 2014. Penulis juga pernah mengenyam
pendidikan non formal di Madrasah Diniyah 2 Cicurug Sukabumi.
Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahun 2017 penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Way Tuba. Kec. Way Tuba. Kab. Way Kanan dan Praktik
Profesi Lapangan (PPL) di SMAN 1 Way Tuba.
MOTTO
“ SUATU SAAT KAMU AKAN MENJADI PEMIMPIN BESAR,
HARTAMU BANYAK DAN JABATANMU TINGGI MAKA SEKARANG
BERBENAHLAH KARENA HAL ITU TIDAK TERLIHAT PADA
DIRIMU SEKARANG “
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan syukur penulis haturkan
kepada khadirat Allah ى عال ه وت بحان س yang telah melimpahkan rahmat
dan kasih sayangnya dan hidayahnya kepada kita semua, serta
sholawat beserta salam selalu tercurah kepada junjungan nabi besar
Muhammad لم س يه و ل لها ع لى ل ص beserta keluarga dan para sahabatnya.
Karya Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:
Ibu Nia Murniati
Bapak Suryadi Sakna
Terimakasih telah menjadi orang tua yang baik, pendidik serta
panutan dengan penuh kasih sayang bagi penulis, semoga senantiasa
selalu di rahmati Allah ى عال ه وت بحان س . Amin.
Kepada Saudari perempuanku Ceuceu Gilang Sukmawati, Seluruh
keluarga besar di Lampung maupun di Sukabumi, semua rekan-rekan
yang menemani penulis selama diperantauan, dan seseorang yang
selalu menyemangati penulis G.D terimakasih atas do’a dan
dukungannya. Selama ini.
Untuk almamater tercinta Universitas Lampung
SANWACANA
Bismillahirrahmanirahim. Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat
Allah ى عال ه وت بحان س beserta shalawat beserta salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad لم س يه و ل لها ع لى ل ص , skripsi yang berjudul “Dampak Perang Vietnam
Terhadap Perkembangan Komunisme di Indonesia 1957-1966” dapat
diselesaikan yang mana merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Terlepas dari itu dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Ketuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum. Sebagai pembimbing I skripsi
penulis, terimakasih atas semua jasanya selama menjadi pembimbing skripsi
sekaligus pembimbing akademik penulis selama menjadi mahasiswa di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
8. Bapak Hendry Susanto S.S, M.Hum. Sebagai pembimbing II skripsi penulis,
terimakasih atas semua jasanya sebagai pembimbing II sekaligus
kepeduliannya selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
9. Bapak Drs. Maskun M.H. Sebagai pembahas skripsi penulis, terimakasih atas
kesediaanya untuk memberi saran, masukan, bimbingan dan kritikan yang
membangun selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Terimakasih kepada segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan
Sejarah yang selalu penulis banggakan Drs. Syaiful M.Si, Drs. Ali Imron,
M.Hum, Drs. Maskun M.H, Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum, Hendry
Susanto, S.S, M.Hum, M. Basri, S.Pd, M.Pd. Suparman Arif, S.Pd, M.Pd,
Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Marzius Insani, S.Pd, M.Pd.
Terimakasih telah memberi Ilmu yang bermanfaat dan pengalaman berharga
selama penulis menimba ilmu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
11. Terimkasih kepada pimpinan dan karyawan Lembaga Arsip Nasional
Indonesia yang telah memberi izin, dukungan serta bimbingan selama penulis
melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat satu perjuangan yang selalu penulis sayangi (Septiyan Wicaksono,
Welly Hasvindo, Agil Yama Hakim, M. Fafa Nurwahid, Kasirun, Siti
Rohmatun Nasikha, Siti Halimah, Ika Selly, M. Wahyu, Dimas Yulian Putra,
Eva Mayana, Ade Prabowo, Sulaiman A.R, Carlos Hendrawan, Yuni Lutfiani,
Lusy Timoria, Febrianti Puteri, Joshua Fernando, Dedi Ardianto, Nurul Bunga
, Tri Mulyani, Luki Hamdani, Yusuf Ardianto, Aldino Antoni, Rizky Pratama,
Siti Nurmasitoh, Sabda Muhammad, Ni Made Cici Anina, Desi Puspitasari,
Puteri Akbar, Chindra Mirhafi, Rudi Salam, Retno Syafitri, Evi Yulia) dan
seluruh teman-teman angkatan 2014 yang penulis tidak bisa sebutkan.
Terimakasih telah menjadi sahabat yang selalu mendukung penulis selama
dalam perantauan dan menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
13. Terimakasih kepada rekan-rekan satu kelompok dalam pengabdian Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Profesi Lapangan (PPL) kepada: Nabella
Islamiyati Yuan, Yuni Sartika, Yurinaldi, Nova Dahasrul Firdaus, Rezky
Setiawan, Nanda Wiguna Putri Kusuma, Isni Nurkhayati, Anggi
Anggramayeni dan Zakiya Nurul.
14. Terimakasih kepada teman-teman diluar yang telah memotivasi penulis
selama proses perkuliahan di Universitas Lampung kepada: M. Iqbal R.R, M.
Raka Siwi, Gilang Aprianto, Yoga Perdana, Stara Planina, Sindy Joana,
Benny Rachman, Aditya Syawaludin, Doni Apriyanto.
15. Kepada seluruh anggota Ikatan Mahasiswa Lampung Sukabumi
(IKAMLAMASI) kepada akang teteh: Sangaji, Vicky, Mayang, Windy, Sina,
Maulida, Rahma, Marwan dan lainnya. Terimakasih atas kekompakannya
selama ini.
16. Terimakasih kepada keluarga besar Pendidikan Sejarah.
Semoga dengan adanya skripsi ini dapat bisa berguna bagi kita kaum terpelajar,
Aamiin.
Bandar Lampung, 28 Maret 2019
Farlian Oktora Pramudia
NPM. 1413033024
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................................. ii
SANWACANA .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi
I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian .......................................... 5
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.3.2 Kegunaan Penelitian................................................................................ 5
1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA .............. 7
2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 7
2.1.1 Konsep Dampak ...................................................................................... 7
2.1.2 Konsep Popularitas ................................................................................. 9
2.1.3 Konsep Perang Vietnam .......................................................................... 9
2.1.4 Konsep Perkembangan .......................................................................... 11
2.1.5 Konsep Komunisme di Indonesia ......................................................... 14
2.2 Kerangka Pikir ............................................................................................... 16
2.3 Paradigma ....................................................................................................... 17
III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 18
3.1 Metode Penelitian........................................................................................... 18
3.1.1 Metode Penelitian yang Digunakan ...................................................... 18
3.1.2 Langkah-langkah Penelitian Historis .................................................... 19
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................................... 23
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 23
3.3.1 Teknik Kepustakaan .............................................................................. 24
3.3.2 Teknik Dokumentasi ............................................................................. 25
3.4 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 27
4.1 Hasil ............................................................................................................... 27
4.1.1 Kronologi Perang Vietnam 1957-1975 ................................................. 27
4.1.2 Perlawanan Komunis Dalam Perang Vietnam 1957-1975 .................. 39
4.1.3 Hubungan Indonesia dan Vietnam ....................................................... 43
4.1.3.1 Hubungan Diplomatik Pemerintah Indonesia dan Vietnam........ 43
4.1.3.2 Hubungan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan Vietcong ... 50
4.1.4 Deskripsi Data ...................................................................................... 53
4.1.4.1 Konspirasi Pengiriman Delegasi Partai Komunis Indonesia
Ke Vietnam Utara ........................................................................ 53
4.1.4.2 Propaganda Ho Chi Minh dan Terciptanya Eksistensi Partai
Komunis Indonesia (PKI) dalam Pemerintahan Indonesia ......... 56
4.1.4.3 Penemuan Terowongan Ala Vietcong (Chu-Chu) Pada
Perlawanan Partai Komunis Indonesia (PKI) Paska Kudeta 30
September 1965 .......................................................................... 60
4.1.4.4 Pelarian Tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) Paska
Pemberontakan Madiun 1948 Ke Vietnam Utara ....................... 63
4.1.4.5 Penganugrahan Doktor Honoris Causa Terhadap Ho Chi
Minh Di Indonesia Tahun 1959 ................................................... 65
4.1.4.6 Surat Menyurat Ho Chi Minh Kepada Ir. Soekarno Mengenai
Kondisi Perang Vietnam dan Perlawanan Komunisme
Vietnam ....................................................................................... 70
4.1.4.7 Surat Menyurat Perwakilan Komunis Vietnam Untuk
Pemuda Komunis Indonesia ........................................................ 73
4.1.4.8 Ditemukannya Bukti Keberadaan Pengungsi Vietnam di
Indonesia ..................................................................................... 76
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 79 4.2.1 Dampak Perang Vietnam Terhadap Upaya Kaderisasi Komunisme di Indonesia....................................................................... 79 4.2.2 Dampak Perang Vietnam Terhadap Propaganda Komunisme di Indonesia....................................................................... 82
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 88 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 88 5.2 Saran ............................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Foto delegasi Vietnam Utara pada KAA ke-27 .......................................... 46
4.2 Foto kedatangan Ho Chi Minh di Indonesia ............................................... 48
4.3 Foto toast bersama Ho Chi Minh di Kota Medan ....................................... 49
4.4 Pelantikan D.N Aidit Oleh Presiden soekarno sebagai Ketua MPR
Tahun 1965 ................................................................................................. 57
4.5 Presiden Ho Chi Minh Bersanding Dengan Presiden Soekarno dan
Para Guru Besar Di Universitas Padjadjaran .............................................. 66
4.6 Presiden Republik Demokratis Vietnam Ho Chi Minh Dalam
Biografi Penganugrahan Gelar Doktor Honoris Causa ............................... 67
4.7 Peta Republik Demokratis Vietnam ............................................................ 68
4.8 Camp Pengungsian Vietnam Pulau Galang ................................................ 78
4.4 Pola Relasi ................................................................................................... 84
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 4.1 Bentuk-bentuk hubungan Vietnam-Indonesia............................................. 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Piagam Penghargaan Atas Penyematan Doktor Honoris Causa Kepada Ho Chi Minh Atas Keberhasilannya Memimpin Perjuangan Vietnam Utara dan Mendirikan Partai Komunis Vietnam Sebagai Guru Besar Ilmu Hukum dan Ilmu Sejarah.
2. Surat Perwakilan Pemuda Komunis Vietnam untuk Pemuda Komunis Indonesia.
3. Telegram Mengenai Dukungan Komunis Vietnam Terhadap Kemerdekaan Indonesia.
4. Surat Ho Chi Minh Kepada Ir.Soekarno Mengenai Kondisi Perang Vietnam dan Perlawanan Komunis Vietnam.
5. Segala Bentuk Dukungan Rakyat Vietnam yang Ada di Indonesia Mengenai Perjuangan Vietnam dan Indonesia dalam Menghadapi Permasalahan Internasional.
6. Surat Tindak Kaji Judul. 7. Surat Rekomendasi Menjadi Pembahas. 8. Surat Izin Penelitian. 9. Surat Balasan Izin Penelitian Arsip Nasional Republik Indonesia.
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke- 20 meletusnya konflik Perang Vietnam disinyalir telah mempengaruhi
perkembangan Komunisme di Asia Tenggara seperti halnya negara Laos, Kamboja,
Myanmar dan negara lainnya (Sardiman, 1983: 1). Indonesia sebagai salah satu
negara yang sama-sama mempunyai aliran Komunisme di kawasan Asia Tenggara
juga tidak dapat begitu saja dijauhkan dari adanya dampak yang muncul akibat
meletusnya konflik ideologi dalam Perang Vietnam. Sikap itu ditunjukan dengan
adanya sikap kaum Komunisme Internasional yang menuntut persamaan strategis
perjuangan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap perjuangan kaum komunis di
Indocina khusunya pada Perang Vietnam.
“ Pada bulan September 1963, Cho En Lai membawa ketua PKI D.N Aidit ke
puncak pertemuan rahasia di Chonghua di China Selatan, bersama pemimpin
Vietnam Ho Chi Minh dan ketua Partai Komunis Laos, untuk mengkordinir
strategi PKI di Indonesia dengan konflik di Vietnam. Pertemuan puncak itu
meletakan Indonesia dalam kesejajaran strategis dengan negara Indochina,
dan menghubungkan perkembangan di Indonesia dengan konflik militer di
Vietnam yang telah berlangsung terlebih dahulu” (Chang, 2007: 650).
Kemunculan Perang Vietnam telah memicu perhatian Komunisme Internasional
terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI). Perkembangan Partai Komunisme
Indonesia (PKI) dinilai mempunyai hubungan dengan konflik militer yang terjadi di
2
Vietnam, sehingga dengan kata lain Perang Vietnam yang meletus tahun 1957 telah
memberikan dampak bagi perkembangan Komunisme di Indonesia khususnya bagi
Partai Komunis indonesia (PKI) sejak tahun 1957 sampai tahun 1965.
Meletusnya Perang Vietnam secara umum telah memberikan pengaruhnya terhadap
gerakan-gerakan revolusioner Partai Komunis Indonesia (PKI). Pasalnya jika dilihat
dari aspek geografis baik Indonesia maupun Vietnam sama-sama terhimpun ke dalam
kawasan Asia Tenggara, sehingga Perang Vietnam yang meletus pada tahun
1957memicu perkembangan politik kaum Komunisme di negara Asia Tenggara
lainnya termasuk di Indonesia.
“Pada perkembangannya Partai Komunis Indonesia (PKI) terdorong oleh
kemunculan konflik Perang Dingin, konflik Perang Dingin seperti yang terjadi
pada Perang Korea dan Perang Vietnam telah membawa pengaruhnya
terhadap isu komunisme sampai ke Indonesia. Perjalanan politik Partai
Komunisme Indonesia (PKI) mulai mengalami peningkatan seiringan dengan
gagalnya politik luar negeri Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara”
( Edmen, 2015: 72).
Kepopuleran Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mulai mengalami peningkatan
pada periode tahun 1957 sampai 1965 tidak sepenuhnya dikarenakan oleh kinerjanya
sendiri. Eksistensi mereka dalam panggung perpolitikan Indonesia pada saat itu juga
ditenggarai terpengaruh oleh adanya konflik Perang Dingin yang muncul di kawasan
Asia Tenggara yaitu Perang Vietnam.Apabila dilihat dari sudut pandang
kepopulerannya pada tahun 1957 sampai periode tahun 1960-an Partai Komunis
Indonesia (PKI) memang berada dalam puncaknya, munculnya Perang Vietnam di
kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu bentuk konflik Perang Dingin antara blok
barat dan blok timur yang ditenggarai menjadi faktor lain yang menjadikan Partai
3
Komunis Indonesia (PKI) semakin eksis dalam panggung perpolitikannya di
Indonesia.
Menurut Edmen (2015: 67), PKI berada dibawah kepemimpinan Aidit mengalami
perubahan drastis. Perubahan itu terjadi setetelah beberapa lama beradaiadi Vietnam
Utara dan tinggal bersama pasukan-pasukan Ho Chi Minn, serta mempelajari
keberhasilan perjuangan rakyat Vietnam melawan kaum kapitalis.
Masa-masa Perang Vietnam bisa dikatakan sebagai periode kebangkitan Partai
Komunisme Indonesia (PKI) selepas pemberontakan Madiun tahun 1948. Selain itu,
pada saat keterpurukan Partai Komunisme Indonesia (PKI) paska kegagalannya
dalam pemberontakan Madiun 1948, tokoh-tokoh penting seperti D.N Aidit, Alimin
dan Njoto, pernah melarikan diri ke Vietnam selama bertahun-tahun dan
memperdalam ilmu perjuangan kaum komunis Vietnam, selain itu mereka juga
dipandang telah ikut berjuang bersama pasukan Ho Chi Minh melawan kaum
kapitalis disinilah mereka banyak belajar mengenai keberhasilan perjuangan kaum
Komunisme Vietnam dalam perjuangannya melawan kaum kapitalis.
Pada masa bergulirnya Perang Vietnam tepatnya pada tahun 1959, hubungan
pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Demokratis Vietnam
juga terjalin dengan baik, pengalaman mereka memperjuangkan kemerdekaan di
negaranya membuat mereka teguh bersikap anti-imperialis. Kondisi ini secara tidak
langsung menjadi keuntungan bagi kaum komunis di Indonesia khususnya Partai
Komunis Indonesia (PKI) untuk memperkuat posisi politiknya di Indonesia.
4
“Soekarno terkesan dengan kepemimpinan Ho Chi Minh memimpin perang
geriliya kaum komunis dan perlawanan tak terpatahkan rakyat Vietnam
melawan Amerika Serikat. Pengalaman mereka dari masa revolusi nasional
membuat mereka dengan teguh bersikap anti imperialis.Dengan demikian
revolusi anti-imperialis komunis Vietnam pada konflik militernya ibarat
gayung bersambut. Keberhasilan kaum komunis di negara-negara lain
mengangkat derajat Partai Komunis Indonesia, yang dipandang berbagi
semangat dan kearifan yang sama “(Rossa, 2008: 190).
Keberhasilan kaum komunis di negara tetangga seperti halnya Vietnam, dinilai telah
mengangkat pamor kaum komunis di negara lain seperti halnya di Indonesia yang
ditujukan pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu tidak semerta-merta tidak
dikarenakan efek domino Komunisme dalam pandangan kaum kapitalis Amerika
Serikat, melainkan dipandang sebagai salah satu penyebab munculnya semangat
kaum komunis dalam melancarkan gerakan-gerakan revolusioner di negaranya.
Sehingga kemunculan Perang Vietnam kemudian berdampak pada semangat
perjuangan Komunisme yang muncul terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI)
sekitar tahun 1957 sampai 1965 dalam upayanya melakukan revolusi ditengah
panasnya persaingan politik di Indonesia.
Akan tetapi, jika dilihat dari rekam jejak perpolitikannya di Indonesia upaya Partai
Komunis Indonesia (PKI) untuk merealisasikan semangat Komunisme melalui
gerakan-gerakan revolusionernya dari tahun 1957 sampai 1965 juga tidak sedikit
menimbulkan perpecahan di Indonesia, sehingga hal itu berdampak buruk pada
kondisi perpolitikan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada saat itu. Selain itu, diakhir
periode tahun ini partai ini banyak di cap sebagai partai politik pemicu timbulnya
perpecahan di Indonesia.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dalam kajian ini, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimanakah Perang Vietnam berdampak terhadap perkembangan Komunisme di
Indonesia 1957-1966 !
1.3. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah Perang Vietnam
berdampak terhadap perkembangan Komunisme di Indonesia 1957-1966.
1.3.2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memberikan wawasan kesejarahan khususnya dalam melihat potret
konflik Perang Vietam.
2. Dapat memberikan konstribusi bagi perkembangan Ilmu Sosial pada
umumnya dan Ilmu Sejarah pada khususnya mengenaidampak Perang
Vietnam terhadap perkembangan Komunisme di Indonesia.
3. Memberi Informasi dan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai
Komunisme yang ada di Indonesia.
6
1.3.3. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam hal ini peneliti memberikan kejelasan
tentang sasaran dan tujuan penelitian mencakup :
A. Objek Penelitian :
Dampak Perang Vietnam terhadap perkembangan komunisme di Indonesia
1957-1966.
B. Subjek Penelitian : Dampak Perang Vietnam
C. Tempat Penelitian : Arsip Nasional Republik Indonesia
D. Waktu Penelitian : Tahun 2018
E. Konsentrasi Ilmu : Ilmu Sejarah
7
REFERENSI
Sardiman, A.M. 1983. Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap
Perkembangan Politik di Asia Tenggara, Yogyakarta: Liberty. Hlm 3.
Chang, J. 2007. Mao Kisah-Kisah yang Tak Diketahui. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama. Hlm 650.
Edman, P. 2015. Komunisme Ala Aidit. Yogyakarta: Narasi. Hlm 72.
Roosa, J. 2008. Dalih Pembunuhan Masal: Gerakan 30 September dan
Soeharto. Jakarta: Hasta Mitra. Hlm 190.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
2.1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi konsep-konsep yang dijadikan landasan teoritis bagi
penelitian yang dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah :
2.1.1. Konsep Dampak
Menurut Suharso & Retnoningsih (2017: 23), dampak adalah benturan, pengaruh
yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dampak positif
mengakibatkan terjadinya konteks perubahan yang baik atau bersifat progres,
sedangkan dampak negatif mengakibatkan terjadinya konteks perubahan yang buruk
atau yang bersifat sigres.
Sedangkan menurut Agung & Raharjo (2013: 16), mengkategorikan dampak menjadi
dua bagian yaitu dampak langsung yaitu dampak yang secara langsung dirasakan oleh
pihak-pihak tertentu dari adanya sebuah tindakan, sedangakan dampak tidak langsung
yaitu dampak yang secara tidak langsung mempengaruhi pihak-pihak tertentu dari
adanya tindakan yang berbuah akibat.
Dampak adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu
8
keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa
yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (Poerwadarminta, 2002: 49).
Dampak menurut Soemarno (1998: 35), adalah pengaruh yang kuat dari seseorang
atau kelompok orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai dengan
statusnya dalam masyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan
baik positif maupun negatif.
Menurut Hosio (2007: 57), dampak merupakan perubahan nyata pada tingkah laku
atau sikap yang dihasilkan oleh keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian tersebut
maka dampak merupakan suatu perubahan yang nyata akibat dari keluarnya
kebijakan terhadap sikap dan tingkah laku.
Dampak adalah (1) daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, (2) sesuatu yang dapat
membentuk atau mengubah sesuatu yang lain, dan (3) tunduk atau mengikuti karena
kuasa atau kekuasan orang lain (Badadu & Zain, 1994: 103).
Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya dampak merupakan sesuatu yang timbul dari
adanya pengaruh yang mendatangkan akibat dan membawa perubahan bagi pihak
yang dipengaruhi, sehingga dalam prosesnya dampak akan terjadi apabila terdapat
sesuatu yang mempengaruhi dan dapat mengubah bentuk sesuatu yang
dipengaruhinya sebagai sebuah akibat. Dampak dapat terkategorikan menjadi
beberapa bagian diantaranya yaitu dampak negatif dan positif maupun dampak
langsung dan tidak langsung.
9
2.1.2. Konsep Popularitas
Popularitas berarti ketenaran (Partanto, 2001: 601). Popularitas menurut
Poerwadarminta berasal dari kata populer, artinya dikenal dan disukai orang banyak
(Poerwadarminta, 2006: 907).
Popularitas memiliki unsur-unsur ketenaran mengani posisi individu atau sebuah
organisasi di tengah lingkungannya, sehingga dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
popularitas berarti ketenaran yang dimiliki seseorang (Poerwadarminta, 2006:769).
Popularitas mempunyai arti yang sama dengan familiarity. Familiarity artinya sering
terlihat atau sudah terkenal.Maka, didalam popularitas seseorang atau sebuah
kelompok harus di pandang sebagai yang familiyar atau sudah tidak asing lagi
keberadaannya sudah banyak diketahui khalayak umum.
Jadi, dalam kajian ini popularitas ditunjukan pada trend Partai Komunis Indonesia
(PKI) ditengah masyarakat Indonesia dari berbagai bidang, ditujukan untuk melihat
prestise keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI).
2.1.3. Konsep Perang Vietnam
Menurut Setia (2007: 3), Perang Vietnam adalah sebuah perang terpanjang dalam
sejarah Amerika 12 tahun, 2 bulan, dan 29 hari. Sebuah perang yang didanai oleh
Amerika untuk menghancurkan Vietnam. Perang yang dipicu oleh sikap paranoid
amerika terhadap orang-orang komunis, sebuah perang yang menunjukan keganasan
10
dengan mengorbankan ribuan nyawa untuk mencegah efek domino persebaran
komunisme di Asia Tenggara.
“Perang Vietnam adalah suatu pertunjukan maut. Kehancuran di bidang fisik
menurut catatan statistik Dapartemen Pertahanan Amerika Serikat sampai
April 1970 saja misalnya pihak Amerika yang terbunuh sebanyak 41.415,
luka-luka 272.784; pasukan sekutu lainnya 3.761 terbunuh; tentara Vietnam
Selatan sebanyak 105.345 terbunuh. Pihak Viet Cong dan Vietnam Utara
terbunuh sejak perang sebanyak 621.549” (Sardiman,1983: 45).
Menurut Dougherty & Stewart (2008: 15), Perang Vietnam merupakan Perang dingin
antara dua kubu ideologi besar Komunis dan Kapitalis, perang Amerika Serikat yang
terjadi paling lama dan memecah belas secara sosial yang terpatri di dalam kesadaran
Amerika Serikat dan sebuah perang yang telah menjadi tolak ukur semua upaya
militer Amerika Serikat selanjutnya. Perang Vietnam membawa Vietnam ke dalam
pusaran geopolitik internasional yang dimaksudkan untuk mempertahankan Asia
Tenggara jatuh ke tangan Komunis, sehingga Amerika Serikat melakukan politik luar
negerinya untuk membendung efek domino Komunis di Vietnam yang paling
kontroversional dan emosional dan merupakan perang yang dilakoni Amerika Serikat
paling lama dan memecah belas secara sosial sejak perang saudara serta paling
banyak memakan korban yaitu 2,5 juta tentara Amerika Serikat dan dari 56.000
kehilangan nyawa.
Menurut Tjeng (1981: 163), Perang Vietnam pada hakikatnya buah dari Konperensi
Jenewa yang membagikan Vietnam dalam dua bagian dengan ketentuan akan
disatukan lewat referendum yang tidak terlaksana dengan baik, sehingga
menimbulakan perang saudara karena pertentangan Ideologi yang pada akhirnya
11
terjadi konflik berkepanjangan antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara sekaligus
memancing Amerika Serikat untuk terlibat dalam usaha pembendungan Komunisme
pada skala global.
Perang Vietnam merujuk pada masalah konflik Perang Dingin dalam pertentangan
ideologi negara-negara super power ditengah persaingan teknologi perang yang
semakin kuat dalam rangka memperkuat kepercayaan global terhadap dukungan
kekuatan besar sebagai pelopor basis ideologi Komunisme maupun Kapitalisme.
Berdasarkan definisi tersebut Perang Vietnam dapat diartikan sebagai perang ideologi
antara Amerika dengan Vietnam Utara yang dilatar belakangi dengan adanya sikap
tidak menerima pihak Amerika Serikat terhadap kemenangan Komunis Vietnam
Utara dan berusaha menghancurkan dominasi komunis di Vietnam. Sehingga dengan
kata lain Perang Vietnam menjadi bukti kekuatan Komunisme di Asia dan membuka
jalan bagi terciptanya dominasi Komunisme di negara Asia lainnya.Secara sederhana
Perang Vietnam pada dasarnya muncul karena keikut campuran Amerika Serikat
dalam masalah internal Vietnam yang mengakibatkan terjadinya konflik
berkepanjangan yang banyak memakan korban jiwa baik dari kubu Komunis Vietnam
maupun kubu Kapitalis Amerika Serikat.
2.1.4. Konsep Perkembangan
Menurut Monks (2001:5), pengertian perkembangan merujuk pada suatu proses yang
lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjuk kepada perubahan yang besifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
12
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri kemampuan baru yang
berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi.
Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk
atau tahap ke bentuk atau tahap berikutnya yang kian hari kian bertambah maju.
Perkembangan itu secara umum mempunyai empat ciri, sebagai berikut :(1) terjadi
perubahan dalam ukuran besarnya, (2) terjadinya perubahan dalam proporsi, (3)
lenyapnya tanda-tanda yang lama, (4) diperolehnya tanda-tanda yang baru (Monks,
2001: 8).
Menurut Kasiram (1983: 23), perkembangan merujuk pada suatu hal yang progresif
yang terjadi segabai akibat dari adanya pengaruh yang menimbulkan terjadinya
perubahan baru yang berbeda dari sebelumnya. Perkembangan berdasar pada kondisi
alamiah maupun pada hal yang mempengaruhinya yang dapat merubah kondisi dari
sebelumnya.
Perkembangan secara teoritis dikaji dalam berbagai aspek dan pendekaran
perkembangan diantaranya yaitu:
Perkembangan evolusioner secara teoritis merupakan perkembangan yang muncul
dikarenakan adanya perubahan yang berlangsung secara lambat.Menurut Hebert
spencer seorang sosiolog Inggris dalam Maryati & Suryawati (2001: 8), mengatakan
bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan-tahapan yang pasti (Maryati &
Suyawati, 2001: 8). Sehingga dengan demikian dalam pandangan evolusioner
13
perkembangan merupakan wujud perubahan yang memerlukan waktu lama dari
adanya rentetan perubahan kecil dan saling mengikuti secara lambat.
Perkembangan revolusioner, dalam kajian perkembangan revolusiner diambil dari
kata revolusi yang artinya perubahan secara cepat.Maka oleh karena itu
perkembangan bisa saja berlangsung secara cepat sehingga menimbulkan perubahan
begitu cepat dan elementer.Menurut Karl Mark dalam Maryati & Suyawati (2001: 9),
mengatakan bahwa masyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner
(Maryati & Suyawati, 2001: 9).
Perkembangan dalam pendekatan transaksioner, dimana sifat perkembangan beracuan
pada adanya bentuk transaksi atau perjanjian antara dua belah pihak yang mempunyai
kebutuhan dimana terdapat proses ada yang memberi dan menerima sesuatu baik
berupa materi maupun non materi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
sebelumnya. Menurut Boissevain dalam Sulaiman (2002: 83) menyatakan bahwa,
transaksioner menjelaskan hubungan pertemanan atau persaudaraan dalam setiap
pendekatan untuk memenuhi permintaan.Faktor persahabatan adalah penting dan jadi
keutamaan.Pada kondisi tertentu pendekatan transaksioner meletakan peran individu
lebih dominan, dan terikat pada peraturan atau sistem (Sulaiman, 2002: 83).
Perkembangan transaksioner dilandasi dengan persamaan kepentingan dan rasa saling
membutuhkan satu sama lain yang pada dasarnya perkembangan itu akan bersifat
sementara atau tidak tetap.
14
Perkembangan multidimensional, yaitu sifat perkembangan yang melibatkan seluruh
aspek kehidupan sosial meliputi berbagai dimensi yang melibatkan segala
kemungkinan baik dari segi maupun yang lainnya. Perkembangan juga bersifat
multidireksional, yang tidak hanya menghasilkan pertambahan atau peningkatan
kemampuan, namun juga penurunan pada aspek-aspek tertentu ( Wiwin Hendriani
“Psikologi perkembangan dan etika penelitiannya”
https://wiwinhendriani.com/2011/12/26/260/ diakses pada tanggal 5 November 2018
pukul 04.10 WIB).
2.1.5. Konsep Komunisme di Indonesia
Menurut Tomy Michael (2016: 15), Komunisme di Indonesia memiliki stigma buruk
akibat bercampurnya dengan unsur politik. Hal ini secara khusus tampak dalam
proses pemilihan ketua partai di Indonesia, di mana pada setiap Anggaran Dasar atau
Anggaran Rumah Tangga kepartaian secara tidak langsung menyiratkan komunisme
sebagai ideologi terlarang. Oleh karenanya, muncul paradigma dalam masyarakat
bahwa komunisme adalah ideologi yang sesat.
Di Indonesia Komunisme berkembang menjadi sebuah partai yang benama Partai
Komunis Indonesia (PKI) yang berdiri kembali pada tahun 1950 dibawah pimpinan
tiga serangkai yaitu D.N Aidit, Njoto dan Lukman. Keberadaan partai komunis di
Indonesia kemudian berkembang pesat pada tahun 1965 menjadi sebuah partai politik
besar dengan mengaku sebagai pelopor revolusi di Indonesia.Pada tahun 1966 Partai
Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia dianggap sebagai partai terlarang baik dari
15
kegiatannya maupun penyebarannya di Indonesia. Menurut Mortimer (2011: 3),
Partai Komunisme Indonesia adalah sebuah partai politik garis keras yang di
Indonesia yang begerak secara militan dalam pergerakan revolusionernya.
Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai yang amat begitu berutal dalam
menjalankan upaya revolusionernya di Indonesia, mereka menjadi partai yang
menanjak dalam kekuatan dan pengaruh tertingginya di paruh pertama di tahun 1960-
an. Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai yang begitu mendominasi
perpolitikan di Indonesia maupun dalam pemerintahan Indonesia pada saat itu.
Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai komunis bukan pemerintahan
terbesar di dunia yang berlindung dibawah kekuasaan orde lama sekaligus sebagai
batu pijakan untuk mereka mendirikan suatu negara komunis (Wilson, 2015: 62).
Sampai dipenghujung tahun 1965 komunisme di Indonesia membuat gebrakan besar
dengan membentuk kudeta besar-besaran melalui pergerakan militan, selepas
peristiwa itu komunisme di Indonesia menjadi ideologi yang dicekal untuk beredar
Indonesia serta menjadikan mereka menjadi partai merah pemicu lahirnya konflik
horizontal di Indonesia.
16
2.2. Kerangka Pikir
Perang Vietnam yang meletus pada tahun 1957 merupakan salah satu bentuk konflik
Perang Dingin antara Komunisme dan Kapitalisme, Perang Vietnam juga termasuk
kedalam konflik Perang Dingin terbesar dalam sejarahnya yang meletus di kawasan
Asia Tenggara. Meletusnya Perang Vietnam memunculkan propaganda Komunisme
yang pada akhirnya berdampak terhadap negara lainnya di kawasan Asia Tenggara
seperti halnya laos, Myanmar negara Indochina lainnya termasuk juga ke Indonesia.
Pada tahun 1960-an hubungan kaum komunis antara Vietnam dan Indonesia menjadi
hubungan persahabatan yang sangat harmonis, perkembangan gerakan Komunisme di
Indonesia khususnya pada Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1960-an
terdampak oleh konflik militer yang terjadi di Vietnam antara Vietnam Utara dan
Amerika Serikat. Sampai pada akhir tahun 1965 Partai Komunis Indonesia (PKI)
menjadi partai yang memiliki kejayaan politik di Indonesia, partai ini berkembang
pesat jika dilihat dari segala macam parameter.
Semangat revolusioner Partai Komunis Indonesia (PKI) semenjak kemunculan
propaganda Perang Vietnam pada tahun 1957 berada dalam puncaknya, banyaknya
pemberontakan, propaganda dan agitasi yang dilakukan olehnya menandakan bahwa
Perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI) telah terdampak oleh kemunculan
Perang Vietnam.
18
REFERENSI
Suharso & Retnoningsih, A. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Semarang:
Widya Karya. Hlm 23.
Agung & Raharjo. 2009. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka
Widya tama.Hlm 16.
Poerwadarminta, W. J. S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Hlm 49.
Soemarno,O. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press. Hlm. 35.
Hosio, J. E. 2007. Kebijakan Publik dan Desentralisasi. Laksbang:
Yogyakarta. Hlm 57.
Badudu & Zain.1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. Hlm 103.
Poerwadarminta, W. J. S. Op.cit. Hlm. 907.
Ibid. Hlm. 769.
Setia, P. 2007. Amerika Mengobarkan Perang. Jakarta :Media kita. Hlm 31.
Sardiman, A.M. 1983.Op.Cit. Hlm 45.
Dougherty & Stewart. 2016. Kronologi Perang Vietnam. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo. Hlm 15.
Tjeng, T. L. 1981. Studi Wilayah Pada Umumnya Asia Tenggara Pada
Khususnya. Bandung: Alumni. Hlm 163.
Monks, F. J. 2001. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hlm 5.
Kasiram. 1983. Ilmu Jiwa Perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional. Hlm 23.
19
Maryati & Suryawati. 2006. Sosiologi. Jakarta: PT. Glora Aksa Pratama. Hlm.8.
Loc.Cit. Hlm 8.
Ibid. Hlm 9.
Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonom. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Hlm 54.
Ibid. Hlm 54.
Ramly, W.A. 2000. Peta Pemikiran Karl Mark. Yogyakarta: LKIS. Hlm 14.
Edman,P. Op.Cit. Hlm 8.
Wiwin Hendriani “Psikologi perkembangan dan etika penelitiannya” https:
//wiwinhendriani.com/2011/12/26/260/diaksespadatanggal 5 November 2018 pukul
4.10 WIB.
Jurnal: Tomy Michael, “ Kolerasi Komunisme Dalam Demokrasi Di Indonesia”, Jurnal Prespektif Jil.1. Vol 1. No.1, Hal 15. Mortimer, R. 2011. Indonesian Comunism Under Sukarno. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Hlm 3.
18
III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan metode yang menyangkut masalah kerja yakni cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (
Husin, 1998: 32).
3.1.1. Metode Yang Digunakan
Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah yang sangatpenting karena
dengan metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Kata
metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan, jadi
metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran
yang diperlukan, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam
upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah (Subagyo, 2006: 1).
Metode penelitian sebagai suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi
penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang
terdapat dalam penelitian (Usman, 2011: 41).
19
Berdasarkan pengertian tersebut, maka untuk mempermudah proses penelitian yang
dilakukan, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian
historis.
“Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan
menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untuk
memahami kejadian atas suatu keadaanyang berlangsung pada masa lalu
terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau
keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan
untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang”
(Nawawi,2001:79).
3.1.2. Langkah-langkah Penelitian Historis
Penelitian sejarah menggunakan penelitian historis, yaitu suatu metode penelitian
yang khusus digunakan dalam penelitian sejarah dengan melalui tahapan tertentu.
Menurut Nazir Penelitian dengan metode sejarah adalah suatu penelitian untuk
membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan
mengumpulkan, mengevaluasikan, serta menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti
untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat (Nazir, 2009: 48).
“ Penerapan penelitian historis ini menempuh tahapan-tahapan kerja dalam
membantu melakukan penelitian guna mempermudah penulisan historis.
Adapun langkah-langkah penelitian historis meliputi :
1. Heuristik, yaitu pengumpulan sumber-sumber data
2. Kritik, yaitu menyelidiki keaslian dan kesahihan sumber-sumber data
yang di dapat
3. Interpretasi, yaiut merangkai berbagai sumber-sumber data yang telah di
kritik menjadi satu kesatuan yang mampu menerangkan objek penelitian
4. Historiografi, yaitu tahap penulisan hasil penelitian” (Notosusanto, 1984:
17).
20
1. Heuristik
Tahapan pertama yaitu mencari dan mengumpulkan sumber yang
berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Pada tahap ini, kegiatan
diarahkan pada pencarian, dan pengumpulan sumber-sumberyangrelevan
dengan judul yang diajukan dalam proposal. Sumber-sumber yang dimaksud
berupa buku, arsip dan dokumen yang relevan dengan judul penelitian, dalam
penelitian ini peneliti mencari, mengumpulkan data-data dan fakta yang
diperlukan dalam penelitian dengan cara mencari buku-buku maupun
dokumen baik bentuk tercetak maupun non-cetak (e-book).
Sumber tertulis yang dilakukan dengan cara mengunjungi perpustakaan-
perpustakaan seperti Perpustakaan Universitas Lampung, Perpustakaan
Daerah Provinsi Lampung dan juga koleksi buku yang ada di Laboratorium
Program Studi Pendidikan Sejarah dan juga untuk e-book peneliti temukan
dalam Google Scholar (Google Cendikia) dengan menelusuri digital library
baik Universitas dalam negeri maupun jural-jurnal sejarawan yang relevan
dengan judul penelitian.
Adapun buku-buku yang didapat seperti :Kemenangan Komunis Vietnam dan
Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Politik di Asia Tenggara, Kronologi
Perang Vietnam, Gerakan 30 September 1965: Latar Belakang,Aksi dan
Penumpasannya, Indoneisia Comunism Under Sukarno dan lainnya.
21
2. Kritik
Pada tahap ini, sumber yang telah dikumpulkan pada kegiatan heuristik yang
berupa; buku, arsip dan dokumen yang relevan dengan judul penelitian,
setelah bukti itu atau data itu ditemukan maka dilakukan penyeleksian dengan
mengacu pada prosedur yang ada, yakni sumber yang factual dan orisinalnya
terjamin. Tahapan kritik ini tentu saja memiliki tujuan tertentu dalam
pelaksanaannya. Salah satutujuanyang dapat diperoleh dalam tahapan kritik
ini adalah otentitas (authenticity) dengan menilai apakah jejak-jejak sejarah
itu asli atau palsu dan apakah dapat digunakan atau sesuai dengan judul
penelitian. Sehingga didalam memperoleh keotentikan maupun keabsahan
sumber, maka peneliti melakukan uji keabsahan yakni dengan cara melakukan
kritik ekstern dan intern terhadap tindak lanjut dari tahapan heuristik.
Dalam kritik ekstern yang dinilai ialah apakah sumber tersebut memang
sumber yang memang diperlukan dalam penelitian ini, dalam hal ini kritik
ekstern dilakukan dengan menyeleksi bentuk sumber data literatur yang telah
didapat. Jadi setelah melakukan tahapan heuristik, peneliti lebih banyak
menggunakan literatur dengan tema sejarah perkebunan yang ditulis oleh para
sejarahwan Indonesia dan sejarahwan asing seperti Sardiman AM, Kevin
Dougherty dan Jason Stewarts, Rex Mortimer dan lainnya.
Setelah kritik ekstern sudah dilakukan, maka selanjutnya ialah dengan
melakukan kritik intern.Kritik internal ialah penilaian terhadap isi sumber
22
tersebut apakah memberikan informasi yang sebenarnya kita butuhkan atau
sebaliknya.
Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkomparasikan
atau membandingkan sumber satu dengan sumber lainnya sehingga didapat
validitas sumber yang bisa digunakan nantinya dalam penginterpretasian.
Seperti karangan Rex Mortimer Communism Under Soekarnodengan buku
Karangan Sekretariat Negara Republik IndonesiaGerakan 30 September
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia dimana kedua buku tersebut
memiliki kesamaan dalam membahas potret permasalahan mengenai
perkembangan Partai Komunis Indonesia dalam mempertahankan eksistensi
politiknya.
3. Interpretasi
Setelah melalui tahapan kritik sumber, kemudian dilakukan interpretasi atau
penafsiran terhadap fakta sejarah yang diperoleh dari arsip, buku-buku yang
relevan dengan pembahasan, maupun hasil penelitian langsung dilapangan.
Tahapan ini menuntut kehati-hatian dan integritas penulis untuk menghindari
interpretasi yang subjektif terhadap fakta yang satu dengan fakta yang lainnya,
agar ditemukan kesimpulan atau gambaran sejarah yang ilmiah.
23
4. Historiografi
Historiografi adalah penulisan sejarah sebagai ilmu dan diharapkan dalam
setiap penulisannya tingkat ke obyektifitasnya dapat dipertahankan walaupun
dalam hal ini tingkat kesubjektifan seorang peneliti juga sangat mendominasi
karena itu merupakan hasil pemikiran sendiri (Notosusanto, 1984: 11).
Penulisan penelitian berupa skripsi yang didapat dari data-data yang sudah
diperoleh dari heuristik, kritik dan interpretasi.Penulisan skripsi disusun
berdasarkan metode penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas
Lampung.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi inti perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 1990: 91). Suryabrata (2000: 72), mengemukakan bahwa
variabeladalahsuatu konsepyang diberinilai,sedangkan variabeldalam suatupenelitian
merupakan hal yang paling utama karena variabel merupakan suatu konsepdalam
suatu penelitian yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.Dalam
penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal dengan fokus
penelitian pada dampak Perang Vietnam terhadap perkemangan Komunisme di
Indonesia.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk
pada pengertian penelitian yang sebenarnya (Subagyo, 2006: 37). Oleh karena itu,
24
teknik pengumpulan data harus diusahakan menggunakan cara yang cermat dan
memenuhi syarat-syarat pengumpulan data, dengan demikian relevansi data yang
diperoleh akan menentukan tujuan penelitian, sehingga sampai pada suatu
kesimpulan. Sedangkan untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan
masalah yang akan di bahas maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut :
3.3.1. Teknik Kepustakaan
Menurut Subagyo (2006: 109), teknik kepustakaan adalah suatu cara untuk
mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan
diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Teknik yang digunakan
untuk memperoleh informasi tentang objek-objek yang diamati secara terperinci
melalui buku-buku yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti sehingga
memperluas pengetahuan dan menganalis permasalahan.
Menurut Nawawi (1993: 133), teknik kepustakaan merupakan studi penelitian yang
dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh di
perpustakaan yaitu melalui buku-buku literature yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Berdasarkan pendapat ahli di atas, teknik kepustakaan adalah teknik dalam
pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang merupakan langkah penting
dimana peneliti melalui studi pustaka melakukan kajian yang berkaitan tentang teori-
teori yang relevan melalui literatur-literatur terkait.
25
3.3.2. Teknik Dokumentasi
Menurut Arikunto (2002: 206), teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, biografi, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya.Sementara itu menurut
Basrowi & Suwardi (2008: 158), mengatakan bahwa teknik dokumentasi dapat
diartikan sebagai suatu metode atau cara mengumpulkan data yang menghasilkan
catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan
diperoleh data yang lengkap dan terurai sesuai dengan apa yang sedang peneliti
butuhkan, bukan berdasarkan perkiraan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dengan menggunakan teknik
dokumentasi peneliti berusaha untuk mengumpulkan data yang berupa catatan-
catatan (dokumen) yang relevan dengan masalah yang diteliti.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif,
definisi kualitatif menurut Subagyo (2006: 106), adalah data yang berupa informasi,
uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk
mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga
memperoleh gambaran baru atau memuat suatu gambaran yang sudah ada dan
sebaliknya dengan demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis data kualitatif yang berupa fenomena-fenomena dan kasus-
26
kasus dalam bentuk laporan penelitian sejarawan, sehingga memerlukan penelitian
dengan menginterpretasi dan mendapatkan kesimpulan.
“ Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan yang diperlukan dalam
menganalisis data-data.Langkah-langkah tersebut :
1. Penyusunan Data
Penyusunan data dilakukan untuk membantu memudahkan penelitian
terhadap semua data yang diperlukan dalam penelitian, dimana
selanjutnya ditindaklanjuti melalui seleksi setelah mendapatkan data-
data yang relevan.
2. Klarifikasi Data
Dalam hal ini data-data yang telah ditemukan kemudian diklarifikasi
dengan cara menggolongkan data sesuai dengan sub-sub permasalahan
yang relevan dengan penelitian.
3. Penggolongan Data
Setelah data diperoleh dan diklarifikasi kemudian diseleksi kembali
melalui teknik analisis kualitatif.diseleksi dalam hal ini berarti
menggolongkan dan mengatur data yang telah ditemukan, maksudnya
agardata-data yang menjadi sumber penelitian tersebut kemudian
diolah dalam tahap penginterpretasian,penganalisaan lebih lanjut
hingga pada tahap penarikan kesimpulan.
4. Penyimpulan Data
sebagai langkah akhir dalam penelitian merupakan penarikan suatu
kesimpulan dari hasil kerja penelitian yang telah dilakukan melalui
prosedur ilmiah yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan”
(Ali,1998:152).
27
REFERENSI
Subagyo, P. J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm 1.
Husaini, U & Purnomo, S. A. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara. Hlm 41.
Nawawi, H. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Hlm 79.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Hlm 48.
Notosusanto, N. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta:
Yayasan Penerbit Universitas Indonesia. Hlm 17.
Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Bina Aksara. Hlm 91.
Suyabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm 72.
Subagyo, P. J. Op.Cit. Hlm 37.
Subagyo, P. J. Op.Cit. Hlm 109.
Nawawi, H. Op.Cit. Hlm 133.
Arikunto, S. Op.Cit. Hlm 206.
Subagyo, P. J. Op.Cit. Hlm 37.
Ali, M. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa. Hlm 152.
88
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwasanya Perang Vietnam telah berdampak terhadap perkembangan Partai
Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Dimulai dari adanya perjalanan tokoh-tokoh
Partai Komunis Indonesia (PKI) ke Vietnam Utara tahun 1957 yang menghasilkan
sebuah upaya kaderisasi dan ditindak lanjuti dengan adanya pengiriman 14 delegasi
Partai Komunis Indonesia (PKI) ke Vietnam Utara di tahun 1964 dalam rangka
berlatih militer dan kaderisasi ini berakhir ketika Partai Komunis Indonesia (PKI)
melakukan kudeta tahun 1965.
Selain itu, terjadi juga propaganda yang dilakukan oleh kaum komunis Vietnam
terhadap pemerintah Indonesia dengan adanya kunjungan Ho Chi Minh ke Indonesia
tahun 1959 yang menghasilkan sebuah popularitas Komunisme di Indonesia, hal itu
berlanjut dengan ditunjuknya para anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk
mengisi parlemen pemerintahan di tahun 1965. Sampai di tahun 1966 setelah
kegagalan kudeta 1965 dipenghujung waktu keberadaannya di Indonesia mereka
melakukan perlawanan militer ala Vietnam Utara terhadap militer Indonesia dengan
membangun terowongan (Chu-Chu) di berbagai daerah di Indonesia.
89
5.2. Saran
Berdasarkan uraian yang telah disimpulkan di atas, maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut :
1. Dalam melihat perkembangan Komunisme di Indonesia dapat dilihat tidak hanya
dari kacamata besar dimana Komunisme berkembang secara revolusionernya
sendiri di Indonesia melainkan dapat juga dilihat dari sudut kecil yang
mempengaruhi perkembangan Komunisme melalui peristiwa besar yang melatar
belakangi perkembagan Komunisme itu sendiri.
2. Bagi para mahasiswa yang membaca hasil penelitian ini hendaknya membuka
pemikiran mengenai wawasan kesejarahan perkembangan Komunisme di
Indonesia dengan Perang Vietnam.
3. Bagi masyarakat umum yang membaca hasil penelitian ini hendaknya
menjadikan potret sejarah keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) ini
sebagai pembelajaran untuk tidak lagi membangkitkan Komunisme di dalam
tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menghidari dari segala bentuk
propaganda dan doktrin Komunisme yang masih ada di Indonesia sampai saat
ini.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, dkk. Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional. Jakarta: Obor Indonesia.
Abdulghani, R. 1987. Asia Tenggara di Bawah Raksasa Dunia. Jakarta:
Lembaga Studi Pembangunan.
Agung & Raharjo. 2009. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Ali, M. 1998. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa.
Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Bina Aksara.
Badudu & Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Bawazir. 2015. Jalan Tengah Demokrasi. Jakarta: Pustaka Al-Kausar. Chang, J. 2007. Mao Kisah-Kisah yang Tak Diketahui. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonom. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara. 1965. Vietnam War. Jakarta:
PT. Gramedia.
Edman, P. 2015. Komunisme Ala Aidit. Yogyakarta: Narasi.
Hosio, J. E. 2007.Kebijakan Publik dan Desentralisasi. Laksbang: Yogyakarta.
Husaini, U & Purnomo, S. A. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kasenda, P. 2014. Bung Karno Panglima Revolusi. Jakarta: PT. KompasMedia
Nusantara.
Kasiram. 1983. Ilmu Jiwa Perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional.
91
Maryati & Suryawati. 2006. Sosiologi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama.
Lev. S. D. 2009. The Transition To Guide Democracy; Indonesia Politic 1957-1959. Jakarta: Equinox.
Monks, F.J. 2001. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Mortimer, R. 2011. Indonesian ComunismUnder Sukarno. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Nawawi, H. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Notosusanto, N. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta:
Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.
Poerwadarminta, W. J. S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Poeze, H. 2011. Madiun 1948 PKI Bergerak.Jakarta: Obor Indonesia. Ramly, W. A. 2000. PetaPemikiran Karl Mark. Yogyakarta: LKIS.
Roosa, J. 2008. Dalih Pembunuhan Masal: Gerakan 30 September dan
Soeharto. Jakarta: Hasta Mitra.
Samsudin. 2004. Mengapa G30S PKI Gagal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sardiman, A.M. 1983. Kemenangan Komunis Vietnam dan Pengaruhnya Terhadap
Perkembangan Politik di Asia Tenggara, Yogyakarta: Liberty.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1994. Gerakan 30 September Pemberontakan
Partai Komunisme Indonesia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Setia, P. 2007. Amerika Mengobarkan Perang. Jakarta: Mediakita.
Soemarno,O. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Subagyo, P. J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
92
Suharso & Retnoningsih, A. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Semarang:
Widya Karya.
Suyabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tjeng, T. L. 1981. Studi Wilayah Pada Umumnya Asia Tenggara Pada
Khususnya. Bandung: Alumni.
Victor, M. 2004. Kudeta 1 Oktober 1965; Sebuah Studi Tentang Konspirasi. Jakarta: YayasanObor Indonesia.
Wardaya, T. B. 2008. Indonesia Melawan Amerika. Yogyakarta: Galang
Press.
Wilson. 2015. Soekarno Komunis dan Fasis Orba. Malang: Kelompok Intrans
Publishing.
Jurnal dan Web:
Jurnal: Ahmad Zainudin Husin, “ Indonesia-Vietnam, Prang dingin dan dasar berkecuali: Hubungan Indonesia-Vietnam pada era Presiden Soekarno hingga 1966”, Jurnal Prespektif Jil.2. bil.1, Hal 37. Jurnal: Tomy Michael, “ Kolerasi Komunisme Dalam Demokrasi Di Indonesia”, Jurnal Prespektif Jil.1. Vol 1. No.1, Hal 15.
Wiwin Hendriani “Psikologi perkembangan dan etika penelitiannya”
https://wiwinhendriani.com/2011/12/26/260/diakses pada tanggal 5 November 2018
pukul 04.10 WIB.