Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

33
DAMPAK DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA PENYALAHGUNAAN NAPZA DARI ASPEK KEJIWAAN DARI ASPEK KEJIWAAN Oleh Oleh Dr. H. Yulizar Darwis Dr. H. Yulizar Darwis Sp.KJ,MM Sp.KJ,MM

Transcript of Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

Page 1: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

DAMPAK DAMPAK PENYALAHGUNAAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DARI ASPEK NAPZA DARI ASPEK KEJIWAANKEJIWAAN

OlehOleh

Dr. H. Yulizar Darwis Sp.KJ,MMDr. H. Yulizar Darwis Sp.KJ,MM

Page 2: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

NAPZANAPZA

Narkotika, psikotropika dan Zat Adiktif lainnyaNarkotika, psikotropika dan Zat Adiktif lainnya Tergolong zat PsikoaktifTergolong zat Psikoaktif Zat Psikoaktif Zat Psikoaktif zat/bahan bila masuk zat/bahan bila masuk

kedalam tubuh berpengaruh pada tubuh kedalam tubuh berpengaruh pada tubuh terutama SSP (Susunan Saraf Pusat) sehingga terutama SSP (Susunan Saraf Pusat) sehingga menyebabkan perubahan aktifitas mental-menyebabkan perubahan aktifitas mental-emosional dan perilaku dan seringkali emosional dan perilaku dan seringkali menyebabkan ketagihan/ketergantunganmenyebabkan ketagihan/ketergantungan

Page 3: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

ZAT PSIKOAKTIFZAT PSIKOAKTIF

Memiliki sifat ToleransiMemiliki sifat Toleransi Toleransi Toleransi bila digunakan secara terus- bila digunakan secara terus-

menerus dalan jangka panjang menerus dalan jangka panjang diperlukan peningkatan dosis untuk diperlukan peningkatan dosis untuk mendapatkan efek diharapkan mendapatkan efek diharapkan dosis dosis tinggi tinggi ketergantungan ketergantungan

Page 4: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

PENYALAHGUNAANPENYALAHGUNAAN

NAPZA sering disalahgunakanNAPZA sering disalahgunakan Penyalahgunaan Penyalahgunaan pemakaian zat pemakaian zat

(psikoaktif) tanpa indikasi medik (tanpa (psikoaktif) tanpa indikasi medik (tanpa resep/petunjuk dokter), dalam jangka resep/petunjuk dokter), dalam jangka waktu relatif lama sehingga menimbulkan waktu relatif lama sehingga menimbulkan ganguan dalam fungsi kehidupan sehari-ganguan dalam fungsi kehidupan sehari-hari (pekerjaan, hubngan sosial dan hari (pekerjaan, hubngan sosial dan kemampuan merawat diri kemampuan merawat diri

Page 5: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

KETERGANTUNGANKETERGANTUNGAN Ketergantungan Ketergantungan bila terdapat 3 atau lebih gejala berikut : bila terdapat 3 atau lebih gejala berikut :

1. Adanya keinginan kuat atau dorongan memaksa (kmpulsif) untuk 1. Adanya keinginan kuat atau dorongan memaksa (kmpulsif) untuk mengguanakan zatmengguanakan zat

2. Kesulitan untk mengendalikan perilaku penggunaan zat2. Kesulitan untk mengendalikan perilaku penggunaan zat 3. terdapat gejala2 putus zat bila menghentikan/mengurangi 3. terdapat gejala2 putus zat bila menghentikan/mengurangi

penggunaan atau menggunakan zat untuk menghindari gejala putus penggunaan atau menggunakan zat untuk menghindari gejala putus zat (withdrawal sydrome)zat (withdrawal sydrome)

4. Terdapat Toleransi4. Terdapat Toleransi 5. Kehilangan minat terhadap kesenangan lain akibat penggunaan zat5. Kehilangan minat terhadap kesenangan lain akibat penggunaan zat 6 Tetap menggunakan zat walau individu menyadari dampak 6 Tetap menggunakan zat walau individu menyadari dampak

merugikan kesehatan akibat penggunaan zat tersebutmerugikan kesehatan akibat penggunaan zat tersebut

Page 6: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

TERGOLONG NAPZATERGOLONG NAPZA

Alkohol dan derivatnyaAlkohol dan derivatnya Sedatif – hipnotik (obat penenang)Sedatif – hipnotik (obat penenang) Narkotika (opioida) dan derivatnyaNarkotika (opioida) dan derivatnya Canabinoid (ganja)Canabinoid (ganja) KokainKokain AmfetaminAmfetamin HalusinogenikHalusinogenik KafeinKafein NikotinNikotin Inhalansia (zat mudah menguap)Inhalansia (zat mudah menguap)

Page 7: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

TINGKAT PEMAKAIANTINGKAT PEMAKAIAN

Experimental userExperimental user Social-recreational userSocial-recreational user Situational userSituational user Intensified userIntensified user Compulsive (dependence) userCompulsive (dependence) user

Page 8: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

PENYEBAB (ETIOLOGI)PENYEBAB (ETIOLOGI)

A (agent) - produksiA (agent) - produksi - distribusi- distribusi - penyimpanan- penyimpanan - pengawasan- pengawasan

H (host) - kepr. ImatureH (host) - kepr. Imature - kepr. Antisosial- kepr. Antisosial - gangguan Cemas- gangguan Cemas - gangguan Depresi- gangguan Depresi - gangguan Psikosis- gangguan Psikosis

E (environment)E (environment) - teman sebaya- teman sebaya - tk. Sosio-ekonomi- tk. Sosio-ekonomi - penduduk padat- penduduk padat - kriminalitas- kriminalitas - keretakan RT- keretakan RT

Page 9: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN GANGGUAN PENGGUNAAN ALKOHOLPENGGUNAAN ALKOHOL

1. Intoksikasi Alkohol1. Intoksikasi Alkohol - Ringan - Ringan euforia, bicara cadel, ngantuk, ataksia, nistagmus euforia, bicara cadel, ngantuk, ataksia, nistagmus - Berat - Berat stupor, koma dan berhenti nafas stupor, koma dan berhenti nafas - Sangat berat - Sangat berat tampak seperti meninggal, refleks2 (-), aktifitas EEg (-) tampak seperti meninggal, refleks2 (-), aktifitas EEg (-)

2. Sindroma Putus Alkohol2. Sindroma Putus Alkohol - sudah ketergantungan dengan dosis 284 – 320 gr alkohol absolut atau 4 - sudah ketergantungan dengan dosis 284 – 320 gr alkohol absolut atau 4

– 4,5 L bir– 4,5 L bir - Onset biasanya 12 am setelah minum terakhir dan intensitas puncak 48 - Onset biasanya 12 am setelah minum terakhir dan intensitas puncak 48

– 72 jam setelah konsmsi terakhir– 72 jam setelah konsmsi terakhir - gejala-gajala : hahusinasi/ilusi, kejang dalam 12 – 48 jam, gemetar, - gejala-gajala : hahusinasi/ilusi, kejang dalam 12 – 48 jam, gemetar,

mual/muntah, muka seperti kepiting direbus, kelemahan umum, insomnia, mual/muntah, muka seperti kepiting direbus, kelemahan umum, insomnia, mudah kaget, cemas dan marah, craving (sugestif utk minum), mudah mudah kaget, cemas dan marah, craving (sugestif utk minum), mudah tersengal, nafas pendek dan keringaan, tensi naik, kadang2 disritmia tersengal, nafas pendek dan keringaan, tensi naik, kadang2 disritmia karena hipokalimia, hipomagnesia dan gangguan keseimbangan asam karena hipokalimia, hipomagnesia dan gangguan keseimbangan asam basabasa

Page 10: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

3. Delirium Tremens3. Delirium Tremens Gejala-gajala :Gejala-gajala : Stadium 1 : - agitasi psikomotorStadium 1 : - agitasi psikomotor - hiperaktif otonom- hiperaktif otonom - hipertensi- hipertensi - takikardi- takikardi Stadium 2 : - Stad. 1 ditambah halusinasi dan dapat disertai amnesia total Stadium 2 : - Stad. 1 ditambah halusinasi dan dapat disertai amnesia total

atau parsialatau parsial Stadium 3 : - Stad. 1 dan 2 ditambah waham, disorientasi, delirium dapat Stadium 3 : - Stad. 1 dan 2 ditambah waham, disorientasi, delirium dapat

intermiten atau transient, biasanya terdapat amnesiaintermiten atau transient, biasanya terdapat amnesia Stadium 4 : - Stad. 1,2 dan 3 ditambah dengan kejangStadium 4 : - Stad. 1,2 dan 3 ditambah dengan kejang

4. Halusinosis Alkohol4. Halusinosis Alkohol halusinasi timul 48 jam setelah penghentia/pengurangan pemakaianhalusinasi timul 48 jam setelah penghentia/pengurangan pemakaian

Page 11: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

5. Amnestik Alkohol5. Amnestik Alkohol amnesia setelah penggunaan yang berat dan amnesia setelah penggunaan yang berat dan

lama alkohollama alkohol

6. Demensia Alkoholik6. Demensia Alkoholik Demensia yang menetap paling sedikt 3 minggu Demensia yang menetap paling sedikt 3 minggu

setelah penghentia pemakaiansetelah penghentia pemakaian

7. Kecemburuan (Paranoid) Alkoholik7. Kecemburuan (Paranoid) Alkoholik waham cemburu yang berkaitan dengan waham cemburu yang berkaitan dengan

alkoholismealkoholisme

Page 12: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN GANGGUAN PENGGUNAAN OPIOIDAPENGGUNAAN OPIOIDA

1. Intoksikasi Opioida1. Intoksikasi Opioida - timbul setelah baru saja menggunakan- timbul setelah baru saja menggunakan - gejala diperlihatkan : pupil miosis atau midriasis, - gejala diperlihatkan : pupil miosis atau midriasis,

euforia/disforia/apatis/retardasi psikomotor, ngatuk/bicara euforia/disforia/apatis/retardasi psikomotor, ngatuk/bicara cadel, gangguan perhatian/daya ingatcadel, gangguan perhatian/daya ingat

- tingkah laku maladaptif (gangguan daya nilai, hambatan dalam - tingkah laku maladaptif (gangguan daya nilai, hambatan dalam fungsi sosial dan pekerjaan)fungsi sosial dan pekerjaan)

2. Sindroma Putus Opioida2. Sindroma Putus Opioida - penggunaan sudah lama dan berat- penggunaan sudah lama dan berat - Akibat penghentian/pengurangan dosis terjadi (paling sedikit 4 - Akibat penghentian/pengurangan dosis terjadi (paling sedikit 4

gejala berikut) : lakrimasi, rinorea, dilatasi pupil, pilo ereksi, gejala berikut) : lakrimasi, rinorea, dilatasi pupil, pilo ereksi, berkerngat, diare, menguap, hipertensi ringan, takikardi, berkerngat, diare, menguap, hipertensi ringan, takikardi, demam tinggi, insomnia demam tinggi, insomnia

Page 13: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN GANGGUAN PENGGUNAAN KOKAINPENGGUNAAN KOKAIN

Kokain adalah zat adiktif tergolong Kokain adalah zat adiktif tergolong stimulansiastimulansia

Digunakan dengan cara menaruh bubuk Digunakan dengan cara menaruh bubuk pada selaput lendir hidung lalu dihirup, pada selaput lendir hidung lalu dihirup, intra vena atau dihisap sebagai rokokintra vena atau dihisap sebagai rokok

Page 14: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

1. Intoksikasi Kokain1. Intoksikasi Kokain merupakan sindroma mental organik yang terjadi bbrp menit sp 1 jam merupakan sindroma mental organik yang terjadi bbrp menit sp 1 jam

setelah penggunaan utk kira 1 jam (pendek)setelah penggunaan utk kira 1 jam (pendek) Tanda2 klinis :Tanda2 klinis : - takikardi, dilatasi pupil meningkatnya tensi, berkeringat, panas dingin, - takikardi, dilatasi pupil meningkatnya tensi, berkeringat, panas dingin,

tremor, mual muntah, meningkat suhu tubuh, aritmia, halusinasi visual tremor, mual muntah, meningkat suhu tubuh, aritmia, halusinasi visual dan taktil, sinkop, nyeri dadadan taktil, sinkop, nyeri dada

- bila over dosis dapat terjadi kejang, tertekannyapernafasan, koma dan - bila over dosis dapat terjadi kejang, tertekannyapernafasan, koma dan meninggalmeninggal

Gejala2 klinis :Gejala2 klinis : euforia, disforia, agitasi psikomotor, agresif dan menantang berkelahi, euforia, disforia, agitasi psikomotor, agresif dan menantang berkelahi,

waham paranoid, halusinasi, delirium, eksitasi, penilaian realitas krang waham paranoid, halusinasi, delirium, eksitasi, penilaian realitas krang wajar, gangguan fungsi sossial dan okupasional, menigkatnya wajar, gangguan fungsi sossial dan okupasional, menigkatnya kewaspadaan dan aktifitas, bergerak terus, memaksakan keinginan, kewaspadaan dan aktifitas, bergerak terus, memaksakan keinginan, banyak bicara, mulut kering, terlalu percaya diri, nafsu makan kurang, banyak bicara, mulut kering, terlalu percaya diri, nafsu makan kurang, grandiositas, perilaku repetitif dansteriotifik, panik grandiositas, perilaku repetitif dansteriotifik, panik

Page 15: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

2. Keadaan Putus Kokain2. Keadaan Putus Kokain

- ditandai perasaan disforik yang menetap - ditandai perasaan disforik yang menetap selama 24 jam setelah menurunnya konsumsi selama 24 jam setelah menurunnya konsumsi kokain dan diikuti gajala2 : keletihan, insomnia kokain dan diikuti gajala2 : keletihan, insomnia atau hipersomnia, agitasi psikomotor, ide2 atau hipersomnia, agitasi psikomotor, ide2 bunuh diri dan paranoid, mudah tersinggung bunuh diri dan paranoid, mudah tersinggung dan iritabel dan perasaan depresifdan iritabel dan perasaan depresif

- terdapatnya craving (managih kokain)- terdapatnya craving (managih kokain)

Page 16: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN GANGGUAN PENGGUNAAN GANJAPENGGUNAAN GANJA

Komponen psikoaktif utama dalam ganja adalah delta-Komponen psikoaktif utama dalam ganja adalah delta-9 tetrahidrokanabinol (THK)9 tetrahidrokanabinol (THK)

Pemakaian dengan cara menghisap dan menelan, Pemakaian dengan cara menghisap dan menelan, kadang2 suntikan i.v.kadang2 suntikan i.v.

Bebrapa kondisi yang bisa terjadi : Bebrapa kondisi yang bisa terjadi : 1. masalah kedaruratan (panik, kilas balik dan 1. masalah kedaruratan (panik, kilas balik dan

kecelakaankecelakaan 2. intoksikasi2. intoksikasi 3. gangguan psikotik3. gangguan psikotik 4. Sindroma otak organik4. Sindroma otak organik 5. sindroma putus ganja5. sindroma putus ganja

Page 17: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

1.1. Masalah kedaruratanMasalah kedaruratan - Reaksi panik - Reaksi panik ketakutan yang hebat terhadap apa ketakutan yang hebat terhadap apa

yang telah dilakukannya akan menyebabkan dirinya yang telah dilakukannya akan menyebabkan dirinya kehilangan kontrol, takut menjadi gila sehingga minta kehilangan kontrol, takut menjadi gila sehingga minta bantuan teman, polisi dsb.bantuan teman, polisi dsb.

- Kilas balik - Kilas balik berupa berulangnya secara spontan berupa berulangnya secara spontan p3erasaan dan persepsi seperti intoksikasi dan p3erasaan dan persepsi seperti intoksikasi dan menduga terjadi kerusakanorganik permanenmenduga terjadi kerusakanorganik permanen

- Kecelakaan - Kecelakaan terjadi karena menurunnya terjadi karena menurunnya kemampuan menilai lalu salah dalam menentukan kemampuan menilai lalu salah dalam menentukan jarak dan waktu jarak dan waktu

Page 18: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

2. Intoksikasi Ganja2. Intoksikasi Ganja Gejala2 :Gejala2 : waktu berjalan lambat, apatis dan bingung, perasaan melambung, waktu berjalan lambat, apatis dan bingung, perasaan melambung,

bicara kacau, cepat atau sulit, kepercayaan diri meningkat, bicara kacau, cepat atau sulit, kepercayaan diri meningkat, depersonalisasi, derealisasi dan disorientasi, gangguan daya depersonalisasi, derealisasi dan disorientasi, gangguan daya ingat jangka pendek, tertawa pt orang tolol atau bego, halusinasi ingat jangka pendek, tertawa pt orang tolol atau bego, halusinasi visuil dan akustik, menurun konsentrasi dan perhatian, mengatuk visuil dan akustik, menurun konsentrasi dan perhatian, mengatuk dan seperti mimpi, hipersgestibel, emosi labil, bingung, takut dan seperti mimpi, hipersgestibel, emosi labil, bingung, takut menjadi gila, merasa terpisah dari lingkungan, waham kejar, ilusi, menjadi gila, merasa terpisah dari lingkungan, waham kejar, ilusi, cemas, panik, depresi, identitas diri berubah, mual, diare, haus cemas, panik, depresi, identitas diri berubah, mual, diare, haus dan nafsu makan meningkat, pusing, kepala berat dan dan nafsu makan meningkat, pusing, kepala berat dan kesemutan,perasaan sesual berubahkesemutan,perasaan sesual berubah

Tanda2 :Tanda2 : tremor, takikardi, mulut kering, meningkat kepekaan rasa rabadan tremor, takikardi, mulut kering, meningkat kepekaan rasa rabadan

sakit, nistagmus, banyak keringat, gelisah, mata merah, taksia, sakit, nistagmus, banyak keringat, gelisah, mata merah, taksia, sering kencing, fungsi sosial dan pekerjaan terganggu sering kencing, fungsi sosial dan pekerjaan terganggu

Page 19: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

3. Psikosis akibat Ganja3. Psikosis akibat Ganja timbul paranoi dan halusinasi visuil bila dosis pemakaian sangat timbul paranoi dan halusinasi visuil bila dosis pemakaian sangat

berlebihanberlebihan

4. Sindroma Otak Organik4. Sindroma Otak Organik berupa kesadaran berkabut (menurun), gangguan dalam mencari berupa kesadaran berkabut (menurun), gangguan dalam mencari

sesuatu, menurunnya daya ingat jangka pendek, menurunnya sesuatu, menurunnya daya ingat jangka pendek, menurunnya konsentrasi dan daya belajarkonsentrasi dan daya belajar

5. Sindoma putus ganja5. Sindoma putus ganja gejala/tanda2 :gejala/tanda2 : insomnia, mual, nyeri otot, cemas, gelisah,mudah tersinggung, insomnia, mual, nyeri otot, cemas, gelisah,mudah tersinggung,

demam, berkeringat, nafsu makan menurun, fotofobia “canabis demam, berkeringat, nafsu makan menurun, fotofobia “canabis craving”, depresi, bingung, menuap, diare, BB menurun dan craving”, depresi, bingung, menuap, diare, BB menurun dan tremortremor

Page 20: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN PENGGUNAAN GANGGUAN PENGGUNAAN SEDATIF HIPNOTIKSEDATIF HIPNOTIK

1.1. Intoksikasi Sedatif HipnotikIntoksikasi Sedatif Hipnotik gejala neurologis :gejala neurologis : bicara cadel, gangguan koordinasi, jalan tidak stabil bicara cadel, gangguan koordinasi, jalan tidak stabil

(sempoyongan), nistagmus(sempoyongan), nistagmus gejala psikologis :gejala psikologis : afek labil, hilang hambatan dorongan seksual dan agresif, irtabel, afek labil, hilang hambatan dorongan seksual dan agresif, irtabel,

banyak bicar, gangguan perhatian, daya ingat dan daya nilaibanyak bicar, gangguan perhatian, daya ingat dan daya nilai Pada over dosis Pada over dosis pernafasan lambat atau cepat tapi dangkal, pernafasan lambat atau cepat tapi dangkal,

hipotensi, nadi lemah dan cepat, kulit berkeringat dingin, hematokrit hipotensi, nadi lemah dan cepat, kulit berkeringat dingin, hematokrit meningkatmeningkat

2.2. Sindroma Putus Sedatif HipnotikSindroma Putus Sedatif Hipnotik gejala berupa mual muntah, lemah dan letih, takikardi, keringatan, gejala berupa mual muntah, lemah dan letih, takikardi, keringatan,

hiperensi, cemas, depresi, iritabel, tremor kasar pada tangan, lidah hiperensi, cemas, depresi, iritabel, tremor kasar pada tangan, lidah dan kelopak mata, kdg2 terjadi hipotensi ortostatik dan dapat pula dan kelopak mata, kdg2 terjadi hipotensi ortostatik dan dapat pula terjadi delirium terjadi delirium

Page 21: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGUAN PENGGUNAAN GANGUAN PENGGUNAAN AMFETAMINAMFETAMIN

Tergolong stimulansiaTergolong stimulansia Dikenal sebagai ektasi dan sabu Dikenal sebagai ektasi dan sabu

mengandung 3,4-mengandung 3,4-metilendioksimetamfetamin (MDMA)metilendioksimetamfetamin (MDMA)

Sering disalahgunakan di tempat2 Sering disalahgunakan di tempat2 hiburan dengan berdansa atau trippinghiburan dengan berdansa atau tripping

Page 22: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

1.1. Intoksikasi AmfetaminIntoksikasi Amfetamin Segera setelah penggunaan terjadi :Segera setelah penggunaan terjadi : gejala2 psikologis: gejala2 psikologis: peningkatan kesadaran, insomnia, berkurang rasa capek, peningkatan peningkatan kesadaran, insomnia, berkurang rasa capek, peningkatan

mood, inisiatif dan kepercayaan diri, konsentrasi meningkat,nafsu mood, inisiatif dan kepercayaan diri, konsentrasi meningkat,nafsu maan berkurang, gelisah, cepat tersinggung, pusing dan termormaan berkurang, gelisah, cepat tersinggung, pusing dan termor

gejala2 kardiovaskuler :gejala2 kardiovaskuler : palpitasi, sakit dada, aritmia, hipertensi / hipotensi, klaps, keringatan, palpitasi, sakit dada, aritmia, hipertensi / hipotensi, klaps, keringatan,

kedinginan, hiperpireksia, muka merah/pucatkedinginan, hiperpireksia, muka merah/pucat gejala gastro intestinal :gejala gastro intestinal : anoreksia, mual, diare, kram abdomen, rasa metelikdalam mulutanoreksia, mual, diare, kram abdomen, rasa metelikdalam mulut gejala renal dan endokrin :gejala renal dan endokrin : diuresis, libido berubah atau menurun (impotensia)diuresis, libido berubah atau menurun (impotensia) Bila overdosis Bila overdosis kejang2, hiperpireksia, gangguan kejang2, hiperpireksia, gangguan

kardiovaskuler,dilatasi pupil, takikardi dan hipertensikardiovaskuler,dilatasi pupil, takikardi dan hipertensi

Page 23: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

2. Sindroma Putus Amfetamin2. Sindroma Putus Amfetamin terjadi setelah penghentian/penurunan dosis pemakaianterjadi setelah penghentian/penurunan dosis pemakaian Pada fase awal timbul : rasa capek, depresi, agitasi, kecemasan, Pada fase awal timbul : rasa capek, depresi, agitasi, kecemasan,

anergi dan craving, insomnia dan diikuti keinginan utk tiduranergi dan craving, insomnia dan diikuti keinginan utk tidur Pada fase menengah : menurunnya energi ental, keletihan, Pada fase menengah : menurunnya energi ental, keletihan,

berkurangnya minat terhadap lingkungan dan anhedonia, berkurangnya minat terhadap lingkungan dan anhedonia, kemudiandiikuti drugs craving lebih berat dan kemungkinan kemudiandiikuti drugs craving lebih berat dan kemungkinan mengulang menggunakanmengulang menggunakan

Pada fase akhir ditandai menurunnya drugs craving dan relapsPada fase akhir ditandai menurunnya drugs craving dan relaps

3. Gangguan Psikotik Amfetamin3. Gangguan Psikotik Amfetamin Penggunaan kronis dan dosis tinggi tibul gangguan psiksis seperti Penggunaan kronis dan dosis tinggi tibul gangguan psiksis seperti

skizofrenia paranoid skizofrenia paranoid waham paranoid, mengisolasi diri, depresi waham paranoid, mengisolasi diri, depresi dan halusinasidan halusinasi

Page 24: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

4. Gangguan Afektif Amfetamin4. Gangguan Afektif Amfetamin Pada intoksikasi Amfetamin timbul maniakal dan pada putus Pada intoksikasi Amfetamin timbul maniakal dan pada putus

Amfetamin timbul depresiAmfetamin timbul depresi

5. GangguanCemas Amfetamin5. GangguanCemas Amfetamin Pada intoksikasi dan putus Amfetamin timbul gejala obsesif kompulsif, Pada intoksikasi dan putus Amfetamin timbul gejala obsesif kompulsif,

panik dan fobikpanik dan fobik

6. Gangguan Seksual Amfetamin6. Gangguan Seksual Amfetamin Penggunaan Amfetamin jangka panjang mnimbulkan impotensia dan Penggunaan Amfetamin jangka panjang mnimbulkan impotensia dan

disfungsi psikoseksual laindisfungsi psikoseksual lain

7. Gangguan Tidur Amfetain7. Gangguan Tidur Amfetain Pada intoksikasi Pada intoksikasi insomnia dan kwalitas tidur yang buruk, sedang insomnia dan kwalitas tidur yang buruk, sedang

pada putus amfetamin pada putus amfetamin hipersomnia dan mimpi2 menakutkan hipersomnia dan mimpi2 menakutkan

Page 25: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN GANGGUAN PENGGUNAAN KAFEINPENGGUNAAN KAFEIN

Kafein tergolong stimulansiaKafein tergolong stimulansia Peminum kopi biasanya menghabiskan Peminum kopi biasanya menghabiskan

2-3 gelas kopi perhari dengan perkiraan 2-3 gelas kopi perhari dengan perkiraan kafein 150-250 mgkafein 150-250 mg

Ganggan yang bisa terjadi : reaksi panik, Ganggan yang bisa terjadi : reaksi panik, intoksikasi, psikosis, sindroma otak intoksikasi, psikosis, sindroma otak organik dan sindroma putus kafeinorganik dan sindroma putus kafein

Page 26: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

1.1. Reaksi PanikReaksi Panik Timbul bila kafein diminum melebihi 500-600 mgTimbul bila kafein diminum melebihi 500-600 mg

2.2. Intoksikasi KafeinIntoksikasi Kafein Intoksikasi baru terjadi bila konsumsi kafein 1 gr (20 gelas kopi)Intoksikasi baru terjadi bila konsumsi kafein 1 gr (20 gelas kopi) Gejala diperlihatkan :Gejala diperlihatkan : gelisah, eksitasi, sulit tidur, muka merah, mioklonus, poli uri, gelisah, eksitasi, sulit tidur, muka merah, mioklonus, poli uri,

mual, arus pikir cepat dan banyak bicara, takikardi, aritmia dan mual, arus pikir cepat dan banyak bicara, takikardi, aritmia dan agitatifagitatif

3. Psikosis Kafein3. Psikosis Kafein psikosis terjadi karena intoksikasi. Kafein dapat pula memicu psikosis terjadi karena intoksikasi. Kafein dapat pula memicu

timbulnya piskosis pada pasien yang sebelumnya telah timbulnya piskosis pada pasien yang sebelumnya telah menderita psikosismenderita psikosis

Page 27: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

4. Sindroma Otaka Organim Kafein4. Sindroma Otaka Organim Kafein Pemakaian kafein dosi tinggi (lebih 500-600 mg Pemakaian kafein dosi tinggi (lebih 500-600 mg

perhari) menimbulkan Kebingungan Agitatifperhari) menimbulkan Kebingungan Agitatif

5. Sindroma Putus Kafein5. Sindroma Putus Kafein Gejala2 dipelihatkan : gelisah, gugup, mudah Gejala2 dipelihatkan : gelisah, gugup, mudah

tersinggung, nyeri kepala, gemetar, letargi, tidak tersinggung, nyeri kepala, gemetar, letargi, tidak mampu bekerja efektif, hidung berair, mual mampu bekerja efektif, hidung berair, mual sampai muntah, kadang2 timbul depresisampai muntah, kadang2 timbul depresi

Page 28: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN GANGGUAN PENGGUNAAN NIKOTINPENGGUNAAN NIKOTIN

Nikotin merupakan stimulansiaNikotin merupakan stimulansia Selain itu nikotin mempunyai efek pada Selain itu nikotin mempunyai efek pada

kardovaskuler, gastrointestinal, kardovaskuler, gastrointestinal, respiratoriusdan endokrinrespiratoriusdan endokrin

Gangguan yang bisa terjadi : Reaksi Gangguan yang bisa terjadi : Reaksi Panik, Intoksikasi, SindromaPutus Nikotin Panik, Intoksikasi, SindromaPutus Nikotin dan Sindroma Ketergantungan Nikotindan Sindroma Ketergantungan Nikotin

Page 29: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

1. Reaksi Panik1. Reaksi Panik Sering terjadi pada perokok yang sebelumnya telah memiliki Sering terjadi pada perokok yang sebelumnya telah memiliki

faktor predisposisifaktor predisposisi serangan panik dapat dipicu oleh kenaikan tensi dan serangan panik dapat dipicu oleh kenaikan tensi dan

perubahan denyut jantung akibat merokokperubahan denyut jantung akibat merokok

2. Intoksikasi Nikotin2. Intoksikasi Nikotin Pada intoksikasi ringan dan sedang dapat timbul mual, Pada intoksikasi ringan dan sedang dapat timbul mual,

hipersalivas, nyeri abdomen, diare, muntah, nyeri kepala, hipersalivas, nyeri abdomen, diare, muntah, nyeri kepala, pusing, denyut jantung menurun dan kelemahanpusing, denyut jantung menurun dan kelemahan

Pada dosis lebih tinggi menyebabkan pusing hebat, tensi turun, Pada dosis lebih tinggi menyebabkan pusing hebat, tensi turun, frekwensi nafas turun, kejang dan meninggal karena kegagalan frekwensi nafas turun, kejang dan meninggal karena kegagalan pernafasanpernafasan

Pada overdosis dosis > 60 mg pada dewasa bisa berakibat Pada overdosis dosis > 60 mg pada dewasa bisa berakibat fatalfatal

Page 30: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

3. Sindroma Putus Nikotin3. Sindroma Putus Nikotin Muncul beberapa jam setelah berhenti merokok, Muncul beberapa jam setelah berhenti merokok,

membaik pada tengah hari dan memburuk pada sore membaik pada tengah hari dan memburuk pada sore harihari

Keluhan paling sering irasakan : craving, iritabel, Keluhan paling sering irasakan : craving, iritabel, cemas, sukar berkonsentrasi, gelisah, merasa pikiran cemas, sukar berkonsentrasi, gelisah, merasa pikiran tumpul, hostil, nyeri kepala dan gangguan tidurtumpul, hostil, nyeri kepala dan gangguan tidur

Craving bisa menetap sampi beberapa bulanCraving bisa menetap sampi beberapa bulan

4. Sindroma Ketergantungan Nikotin4. Sindroma Ketergantungan Nikotin Ketergantungan terjadi pada pemakaian yang lamaKetergantungan terjadi pada pemakaian yang lama Sindroma ketergantungan terlihat dalam 3 gambaran :Sindroma ketergantungan terlihat dalam 3 gambaran :

Page 31: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

Pertama :Pertama : Penghentian pemakaian nikotin menimbulkan gejala putus zat Penghentian pemakaian nikotin menimbulkan gejala putus zat

yang mencapai puncak dalam 24-48 jam, berupa : kecemasan, yang mencapai puncak dalam 24-48 jam, berupa : kecemasan, tidur terganggu, iritabel, hilang kesabaran, craving, gelisah, sukar tidur terganggu, iritabel, hilang kesabaran, craving, gelisah, sukar berkonsentrasi, mulut kering, nafsu makan bertambah dan nyeri berkonsentrasi, mulut kering, nafsu makan bertambah dan nyeri kepalakepala

Kedua :Kedua : Merokok merupakan kebiasaan perilaku yang sering sebagai Merokok merupakan kebiasaan perilaku yang sering sebagai

respons terhadap stres atau rasa bosanrespons terhadap stres atau rasa bosan Ketergantungan akan mengembangkan perilaku memegang-Ketergantungan akan mengembangkan perilaku memegang-

megang rokok, membawanya kemulut lalu menghisapnyamegang rokok, membawanya kemulut lalu menghisapnya Ketiga :Ketiga : Perubahan kadar nikotin yang cepat dalam otak akibat merokok Perubahan kadar nikotin yang cepat dalam otak akibat merokok

menimbulkan “pengalaman menyenangkan” menimbulkan “pengalaman menyenangkan”

Page 32: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

GANGGUAN PENGGUNAAN GANGGUAN PENGGUNAAN INHALANSIAINHALANSIA

Inhalansia yang sering digunakan adalah yang sering Inhalansia yang sering digunakan adalah yang sering digunakan dalam industri : toluen, trikhloretilen, aseton, digunakan dalam industri : toluen, trikhloretilen, aseton, haloten, nitrit alifarishaloten, nitrit alifaris

Inhlansia menekan (depresi) SSPInhlansia menekan (depresi) SSP Bahan2 tersebut terdapat pada penghapus cat kuku, Bahan2 tersebut terdapat pada penghapus cat kuku,

lem, tinner cat, aerosol spraylem, tinner cat, aerosol spray Gejala intoksikasi inhalansia : pusing, bicara cadel, Gejala intoksikasi inhalansia : pusing, bicara cadel,

jalan tidak stabil, gangguan koordinasi motorik, euforia, jalan tidak stabil, gangguan koordinasi motorik, euforia, agresif, aritmia jantung, sianosis dan halusinasiagresif, aritmia jantung, sianosis dan halusinasi

Inhalasi bersifat toksik pada ginjal, hati, sumsum tulang Inhalasi bersifat toksik pada ginjal, hati, sumsum tulang dan sistem pernafasandan sistem pernafasan

Page 33: Dampak Penyalahgunaan Napza Dari Aspek Kejiwaan

terima kasihterima kasih