Dampak Pengaruh Iklim Terhadap Kehidupan Manusia
-
Upload
black-memories -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
Transcript of Dampak Pengaruh Iklim Terhadap Kehidupan Manusia
DAMPAK PENGARUH IKLIM TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Pendahuluan :Pemanasan global atau yang lebih dikenal “global Warming”, sudah tidak
asing terdengar di telinga kita. Hal ini lebih sering dibicarakan setelah dampak
dari fenomena tersebut dirasakan oleh masyarakat dunia. Di Indonesia, banyak
terjadinya bencana banjir, kebakaran hutan, merebaknya wabah penyakit menular,
dan musim yang tak menentu disinyalir merupakan imbas pemanasan global.
Pemanasan global ini juga sering disebut “efek rumah kaca”. Jika orang awam
mendengar istilah tersebut, maka akan terbayang rumah atau gedung tinggi yang
banyak menggunakan kaca pada bangunannya. Padahal hal ini salah sama sekali.
Kaca-kaca tersebut tidak menyebabkan pemanasan global itu sendiri. Hal ini
hanyalah istilah yang berasal dari rumah-rumah kaca di negara-negara beriklim
sedang. Rumah-rumah tersebut digunakan untuk membudidayakan buah-buahan
serta sayur-sayuran. Prinsip dari rumah kaca tersebut adalah sinar matahari akan
dengan mudah menembus kaca yang bening. Setelah menyinari tumbuhan yang
ada di dalam rumah kaca, sinar akan dipantulkan kembali dan menyebabkan suhu
menjadi hangat. Panas tersebut akan dihalangi oleh kaca-kaca. Sehingga ruangan
tetap terjaga kehangatannya. Begitu pula yang dialami oleh bumi. Cahaya
matahari yang sudah sampai ke permukaan bumi akan tertahan oleh selubung gas-
gas rumah kaca sehingga tak dapat kembali ke angkasa. Pada akhirnya, panas itu
akan tetap berada dibumi, lalu akan semakin bertambah, dan menyebabkan
naiknya suhu rata-rata secara bertahap.
Isi :
Pengertian dari pemanasan global itu sendiri adalah meningkatnya
temperatur rata-rata bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang
disebabkan oleh Efek Rumah Kaca. Panas dari bumi yang seharusnya dipantulkan
lagi ke angkasa, tertahan oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam
atmosfer. Gastersebut antara lain adalah karbon dioksida dan metana.
Faktor utama penyebab makin meningkatnya gas-gas tersebut adalah
perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Kebutuhan manusia terus
bertambah. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut dengan cepat dan efesien,
dibutuhkan industri-industri besar. Memang hasilnya bagi manusia sangat
menguntungkan, tapi limbah hasil keluaran pabrik itu yang sangat tidak berpihak
pada alam. Air, Udara, dan tanah akan tercemar jika tidak ditangani dengan sistem
penanggulangan yang berwawasan lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan
berbahan bakar fosil juga akan ikut mempercepat pemanasan global. Asap hasil
emisi kendaraan bermotor yang tidak sempurna mengandung karbon dioksida dan
karbon monoksida. Dua jenis material tersebut tidak sanggup diserap seluruhnya
oleh tumbuhan yang jumlahnya semakin berkurang.
Dampak yang diakibatkan oleh pemanasan global hampir semuanya negatif.
Mungkin ada beberapa dampak positif dari fenomena ini, tapi yang akan kita
bahas hanyalah dampak negatifnya.
Secara tidak langsung, pemanasan global ini berpengaruh pada cuaca yang
tidak menentu. Suhu rata-rata permukaan bumi meningkat secara bertahap. Dari
naiknya suhu rata-rata tersebut, tingginya permukaan air laut juga berpengaruh.
Pemanasan yang berpusat di belahan utara bumi, menyebabkan es di kutub utara
mencair. Dengan cairnya es tersebut, debit air laut akan bertambah dan
menyebabkan pulau-pulau rendah akan tenggelam dan hilang. Hasil pertanian pun
tidak luput dari pengaruh pemanasan global. Hujan atau kemarau yang terlalu
panjang, menyebabkan sering terjadi banjir atau kekeringan parah. Pertumbuhan
tanaman akan terganggu yang pada akhirnya juga akan mengurangi hasil panenan.
Dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007,
dapat dilihat dampak pemanasan global yang akan terjadi per 1 derajat Celcius
kenaikan rata-rata suhu dunia dalam rentang kenaikan 1-5 derajat Celcius.
Berdasarkan data ini, antara 1970 hingga 2004, di Indonesia telah terjadi kenaikan
suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius yang dapat mengakibatkan:
Penurunan produksi pangan sehingga bisa meningkatkan risiko bencana
kelaparan, peningkatan kerusakan pesisir akibat banjir dan badai, peningkatan
kasus gizi buruk dan diare, serta perubahan pola distribusi hewan dan serangga
sebagai vektor penyakit.
Dari segi kesehatan, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang
yang terkena penyakit atau meninggal karena stress udara panas. Wabah penyakit
yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk
dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat
berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45
persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh
nyamuk pembawa parasit malaria. Persentase itu akan meningkat menjadi 60
persen jika temperatur meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat
menyebar seperti malaria, demam berdarah dengue, demam kuning, dan
encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan
penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan,
spora mold dan serbuk sari.
Penutup :
Dampak negatif dari pemanasan global memang sangat banyak. Baik itu
secara langsung atau tidak langsung pada manusia. Secara tidak langsung yaitu
dengan merusak lingkungan yang akan mengganggu pemenuhan kebutuhan
manusia. Secara langsung yaitu dengan suhu yang terasa semakin panas yang
mengganggu kesehatan manusia. Pemanasan global memang tidak bisa dicegah,
Tapi hal tersebut masih bisa diperlamban. Mulai dengan pengembangan teknologi
yang berwawasan lingkungan dan menjalankan prinsip daur ulang, menggunakan
kembali barang yang masih bisa dipakai, dan mengurangi penggunaan SDA yang
tidak perlu.