Dampak Pengambilan Air Tanah Berlebih di Cekungan Air...

34
Dampak Pengambilan Air Tanah Berlebih di Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung-Soreang Disampaikan pada : Sosialisasi Pengusahaan Airtanah Dr.Sci. Rachmat Fajar Lubis Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT 27 Februari 2020

Transcript of Dampak Pengambilan Air Tanah Berlebih di Cekungan Air...

  • Dampak Pengambilan Air Tanah Berlebih di Cekungan Air Tanah

    (CAT) Bandung-SoreangDisampaikan pada :

    Sosialisasi Pengusahaan AirtanahDr.Sci. Rachmat Fajar Lubis

    Pusat Penelitian GeoteknologiLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

    DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

    PROVINSI JAWA BARAT

    27 Februari 2020

  • Pemateri

    Name : Dr.Sci. Rachmat Fajar Lubis

    Peneliti Hidrogeologi

    E-mail : [email protected]

    Tempat/Tangal Lahir : Bandung, 3 Maret 1972Pekerjaan

    ► 1994- 2005 : Laboratorium Hidrogeologi - ITB

    ► 2005 – 2008 : Joint researcher at Research Institute for HumanNature (RIHN) Kyoto – Jepang

    ► 2008 – sekarang : Peneliti di Puslit Geoteknologi

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

    Pendidikan

    Doctor Science (March 2008)

    Laboratory of Hydrologeology Sciences

    Department of Earth Sciences

    Thesis title : Determined recharge and discharge area use natural tracer. Case study :

    Jakarta Groundwater Basin, Indonesia

    C H I B A U n i v e r s i t y

    Advisors: : Prof. Dr.Sc. Yasuo Sakura

    Master of Engineering (February 2000)

    Department of Geology

    Faculty of Earth Science and Mineral Technology

    Institute of Technology, Bandung (ITB)

    Thesis Title: Study Hydrodynamics Relation Between River and Groundwater by Using

    Flow Nets Analysis. Case studies Cikapundung River, West Java.

    Advisors: Prof.Dr. Deny Juanda DEA

    Bachelor of Engineering (April 1996)

    Department of Engineering Geophysics

    Faculty of Earth Science and Mineral Technology

    Institute of Technology, Bandung (ITB)

    Thesis Title: Analysis Electrolytic Conductivity Characteristic of the Rock based on

    Laboratory Test.

    Advisor: Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc

    mailto:[email protected]

  • Hujan, Sungai, Danau dan Airtanah adalah satu kesatuan sistemTata Air yang tidak terpisahkan …mengabaikan salahsatunya

    berarti ancaman untuk semuanya….

    (Lubis, 2006)

  • 4

    Faktor Bahaya (UU 24/2007) terkait dengan Airtanah

    Bahaya

    Geologi

    Teknologi

    Risiko Bencana (R) = Bahaya Geologi/Lingkungan/Hidrometeorologi (Hg) x {( Bahaya NA/S (Ha)*V)/ C}

    Keterangan => R : Risiko Bencana, H : Bahaya V : Kerentanan C : Kapasitas

    HidrometeorologiPerubahan Iklim

    Sosial

    Lingkungan

  • BAHAYA AIRTANAH ALAMI(Geogenik)

    Kualitas Airtanah: Buyat

    Airtanah bertekanan tinggi (Overpressure)

    Bencana Hidrometeorologis (Kelangkaan Air, Banjir)

    Terkait airtanah :

    Gempa Bumi (likuifaksi)

    Tsunami (Penggaraman Airtanah)

    Gerakan Tanah (Longsor, Land subsidence, rayapan)

    Risiko Bencana (R) = Bahaya Geologi/Lingkungan/Hidrometeorologi (Hg) x {( Bahaya NA/S (Ha)*V)/ C}

    Keterangan => R : Risiko Bencana, H : Bahaya V : Kerentanan C : Kapasitas

  • KONDISI DAN PERMASALAHAN• Berkembangnya pembangunan tidak diimbangi dengan sarana

    prasarana yang memadai terhadap penyediaan air baku menyebabkan Eksploitasi air tanah semakin intensif , tidak seimbang secara siklus hidrologis.

    • Berkurangnya daerah imbuhan, bertambahnya zona air tanah kritis dan rusak di beberapa cekungan (Bandung, Bogor dan Bekasi)

    • Berbagai dampak negatif eksploitasi air tanah :

    – Turunnya muka air tanah

    – Penurunan kualitas air

    – Intrusi air laut di wilayah pantai

    – Land Subsidence (Penurunan muka tanah)

    • Banyaknya titik sumur tak berizin. Ketidakmampuan air permukaan

    sebagai penyedia air baku/air bersih.

  • Bencana Airtanah Akibat AktifitasManusia (Antropogenik)

    REVERSIBLE INTERFERENCE • Berkurangnya jumlah sumurproduksi akibat turunnya debit danmuka airtanah/kenaikan biayaproduksi

    • Berkurangnya debit pemompaan• Berkurangnya debit mataair atau

    aliran dasar permukaan (baseflow)

    • Kompaksi lapisan akifer• Pengurangan nilai transmisifitas• Tekanan pada vegetatif akibat

    berkurangnya nilai kelembabantanah

    IRREVERSIBLE DEGRADATION • Pencemaran airtanah• Intrusi airlaut• Amblesan tanah (landsubsidence)

    dan dampak lainnya

    UNEP, 2003. Groundwater and its Susceptibility to Degradation.

  • KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN GEOLOGI

    Hidrograf Muka Air Tanah Rata-rata Tahunan S. Pantau Kota Bandung

    Hidrograf Muka Air Tanah Rata-rata Tahunan S. Pantau Kota Cimahi

    (Badan Geologi KESDM, 2019)

  • Ministry of energy and mineral resources; Republic of Indonesia , 2017

    Sejalan dengan pertumbuhan penduduk kota Jakarta, maka

    dimulaiah tekanan terhadap airtanah Jakarta

    Krisis Ekonomi Asia

  • Besaran pengambilan airtanah berdasarkan hasil pemodelan (Delinom dkk, 2015) :

    10 - 12 x lebih besar dari pengambilan yang dilaporkanGrup 3

    Grup 2

    Grup 1

    Laporan resmi

  • Hasanudin dkk, 2006

    Hasanuddin dkk, 2008

    ???

    Amblesan Tanah (Land Subsidence)

  • Museum Menara Bahari, Jakarta Utara

    (LIPI,2012)

    Hasanuddin dkk, 2008

    ???

    Amblesan Tanah (Land Subsidence)

    (Murdohardono, 2010)

  • Penurunan Tanah di Tongkol – Jakarta Utara

    Secara umum penurunan tanah di Tongkol Jakarta- Utara sebesar 0,8 cm/tahun.

    BKAT, Badan Geologi, ESDM, 2016

  • (Hendriyana et.all, 2009)

    Amblesan tanah (Land Subsidence) di Jakarta disebabkan oleh 4

    faktor utama:

    (1) Kompaksi Batuan

    (2) Pengambilan airtanah berlebih

    (3) Pembebanan Bangunan

    (4) Aktifitas Tektonik

    1 5 14 52

    Jun01 Okt-01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -0,50 -3,75 -34,47

    Σ 0,00 -0,50 -4,25 -38,72

    Δ 0,00 -0,24 -3,15 -28,04

    Σ 0,00 -0,24 -3,39 -31,43

    % (MAT+BB) 100 100 99,555

    % (GPS) 48,386 79,759 81,166

    Δ 0,00 0,00 0,00 -0,14

    Σ 0,00 0,00 0,00 -0,14

    % (MAT+BB) 0 0,000 0,445

    % (GPS) 0,00 0,000 0,363 0,121057

    Δ 0,00 -0,24 -3,15 -28,18

    Σ 0,00 -0,24 -3,39 -31,57

    % (GPS) 48,39 79,76 81,53 69,89143

    1 5 14 52

    Jun01 Okt01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -0,85 -3,30 -34,00

    Σ 0,00 -0,85 -4,15 -38,15

    Δ 0,00 -0,82 -2,72 -19,70

    Σ 0,00 -0,82 -3,53 -23,24

    % (MAT+BB) 100 85,12675 64,56682

    % (GPS) 96,01963 85,10805 60,90837 80,67868

    Δ 0,00 0,00 -0,62 -12,13

    Σ 0,00 0,00 -0,62 -12,75

    % (MAT+BB) 0 14,87325 35,43318

    % (GPS) 0 14,86998 33,42549 16,09849

    Δ 0,00 -0,82 -3,33 -31,84

    Σ 0,00 -0,82 -4,15 -35,99

    % (GPS) 96,01963 99,97803 94,33386 96,77717

    1 5 14 52

    Jun01 Okt-01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -1,38 -5,50 -25,00

    Σ 0,00 -1,38 -6,88 -31,88

    Δ 0,00 -0,87 -2,94 -22,64

    Σ 0,00 -0,87 -3,82 -26,45

    % (MAT+BB) 96,33926 74,68706 87,05637

    % (GPS) 63,5375 55,52187 82,99319 67,35086

    Δ 0,00 -0,03 -1,26 -2,63952

    Σ 0,00 -0,03 -1,29 -3,93

    % (MAT+BB) 3,660745 25,31294 12,94363

    % (GPS) 2,414328 18,81748 12,33951 11,19044

    Δ 0,00 -0,91 -4,20 -25,28

    Σ 0,00 -0,91 -5,11 -30,39

    % (GPS) 65,95183 74,33935 95,3327 78,54129

    GPS

    PLAXIS (MAT+BB)

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    Titik Harmoni

    GPS

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    PLAXIS (MAT+BB)

    GPS

    PLAXIS (MAT+BB)

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    Titik Sarinah

    Titik Senayan

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    1 5 14 52

    Jun01 Okt-01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -0,50 -3,75 -34,47

    Σ 0,00 -0,50 -4,25 -38,72

    Δ 0,00 -0,24 -3,15 -28,04

    Σ 0,00 -0,24 -3,39 -31,43

    % (MAT+BB) 100 100 99,555

    % (GPS) 48,386 79,759 81,166

    Δ 0,00 0,00 0,00 -0,14

    Σ 0,00 0,00 0,00 -0,14

    % (MAT+BB) 0 0,000 0,445

    % (GPS) 0,00 0,000 0,363 0,121057

    Δ 0,00 -0,24 -3,15 -28,18

    Σ 0,00 -0,24 -3,39 -31,57

    % (GPS) 48,39 79,76 81,53 69,89143

    1 5 14 52

    Jun01 Okt01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -0,85 -3,30 -34,00

    Σ 0,00 -0,85 -4,15 -38,15

    Δ 0,00 -0,82 -2,72 -19,70

    Σ 0,00 -0,82 -3,53 -23,24

    % (MAT+BB) 100 85,12675 64,56682

    % (GPS) 96,01963 85,10805 60,90837 80,67868

    Δ 0,00 0,00 -0,62 -12,13

    Σ 0,00 0,00 -0,62 -12,75

    % (MAT+BB) 0 14,87325 35,43318

    % (GPS) 0 14,86998 33,42549 16,09849

    Δ 0,00 -0,82 -3,33 -31,84

    Σ 0,00 -0,82 -4,15 -35,99

    % (GPS) 96,01963 99,97803 94,33386 96,77717

    1 5 14 52

    Jun01 Okt-01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -1,38 -5,50 -25,00

    Σ 0,00 -1,38 -6,88 -31,88

    Δ 0,00 -0,87 -2,94 -22,64

    Σ 0,00 -0,87 -3,82 -26,45

    % (MAT+BB) 96,33926 74,68706 87,05637

    % (GPS) 63,5375 55,52187 82,99319 67,35086

    Δ 0,00 -0,03 -1,26 -2,63952

    Σ 0,00 -0,03 -1,29 -3,93

    % (MAT+BB) 3,660745 25,31294 12,94363

    % (GPS) 2,414328 18,81748 12,33951 11,19044

    Δ 0,00 -0,91 -4,20 -25,28

    Σ 0,00 -0,91 -5,11 -30,39

    % (GPS) 65,95183 74,33935 95,3327 78,54129

    GPS

    PLAXIS (MAT+BB)

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    Titik Harmoni

    GPS

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    PLAXIS (MAT+BB)

    GPS

    PLAXIS (MAT+BB)

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    Titik Sarinah

    Titik Senayan

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    1 5 14 52

    Jun01 Okt-01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -0,50 -3,75 -34,47

    Σ 0,00 -0,50 -4,25 -38,72

    Δ 0,00 -0,24 -3,15 -28,04

    Σ 0,00 -0,24 -3,39 -31,43

    % (MAT+BB) 100 100 99,555

    % (GPS) 48,386 79,759 81,166

    Δ 0,00 0,00 0,00 -0,14

    Σ 0,00 0,00 0,00 -0,14

    % (MAT+BB) 0 0,000 0,445

    % (GPS) 0,00 0,000 0,363 0,121057

    Δ 0,00 -0,24 -3,15 -28,18

    Σ 0,00 -0,24 -3,39 -31,57

    % (GPS) 48,39 79,76 81,53 69,89143

    1 5 14 52

    Jun01 Okt01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -0,85 -3,30 -34,00

    Σ 0,00 -0,85 -4,15 -38,15

    Δ 0,00 -0,82 -2,72 -19,70

    Σ 0,00 -0,82 -3,53 -23,24

    % (MAT+BB) 100 85,12675 64,56682

    % (GPS) 96,01963 85,10805 60,90837 80,67868

    Δ 0,00 0,00 -0,62 -12,13

    Σ 0,00 0,00 -0,62 -12,75

    % (MAT+BB) 0 14,87325 35,43318

    % (GPS) 0 14,86998 33,42549 16,09849

    Δ 0,00 -0,82 -3,33 -31,84

    Σ 0,00 -0,82 -4,15 -35,99

    % (GPS) 96,01963 99,97803 94,33386 96,77717

    1 5 14 52

    Jun01 Okt-01 Jul02 Sep05

    Δ 0,00 -1,38 -5,50 -25,00

    Σ 0,00 -1,38 -6,88 -31,88

    Δ 0,00 -0,87 -2,94 -22,64

    Σ 0,00 -0,87 -3,82 -26,45

    % (MAT+BB) 96,33926 74,68706 87,05637

    % (GPS) 63,5375 55,52187 82,99319 67,35086

    Δ 0,00 -0,03 -1,26 -2,63952

    Σ 0,00 -0,03 -1,29 -3,93

    % (MAT+BB) 3,660745 25,31294 12,94363

    % (GPS) 2,414328 18,81748 12,33951 11,19044

    Δ 0,00 -0,91 -4,20 -25,28

    Σ 0,00 -0,91 -5,11 -30,39

    % (GPS) 65,95183 74,33935 95,3327 78,54129

    GPS

    PLAXIS (MAT+BB)

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    Titik Harmoni

    GPS

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    PLAXIS (MAT+BB)

    GPS

    PLAXIS (MAT+BB)

    PLAXIS

    Muka Air Tanah (MAT)

    PLAXIS

    Beban Bangunan (BB)

    Titik Sarinah

    Titik Senayan

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    Pe

    nu

    run

    an

    ta

    na

    h

    thd

    po

    sisi

    Ju

    ni

    20

    01

    (cm

    )

    Hasil Pengukuran GPS

    Akibat Penurunan Muka Air Tanah (MAT)

    Akibat Beban Bangunan (BB)

    Akibat Penurunan MAT + BB

    Jun-01 Okt-01 Jul-02 Sep-05

  • Lokasi Jaring Titik BM Penurunan Tanah di Pesisir Surabaya(Teguh Hariyanto, dkk 2016)

  • Hasil Pengukuran Ketinggian 2010,2012,2014(Teguh Hariyanto, dkk 2016)

  • Land subsidence di Kota Bandung

    LAND SUBSIDENCE BANDUNG BASIN 2000-2010

    Cimahi

    Gedebage

    KopoBanjaran

    Warna merah menunjukkan laju land subsidence 15-20 sentimeter

    per tahun, sementara warna kuning menunjukkan 5-10 sentimeter per

    tahun

    Tempat-tempat yang

    laju subsidence nya

    sangat besar yaitu

    Cimahi, Dayeuh

    Kolot, Gedebage,

    Kopo, Majalaya,

    Banjaran and

    RancaekekRancaekek

    Majalaya

    Andreas, 2018

  • San Joaquin Valley,

    California

  • Apa yang harus dilakukan?

    1. Menjaga /mengembalikan fungsi lahan di daerah hulu /rehabilitasi hutandan lahan (fungsi resapan /imbuhan air tanah), melalui vegetatif dansipil teknis.

    2. Perlindungan kawasan mata air;

    3. Melaksanakan resapan /imbuhan dan pemantauan air tanah, melaluisumur resapan /imbuhan dan sumur pantau.

    4. Pengendalian penggunaan air tanah, melalui evaluasi terhadapketentuan /aturan (kewajiban, konservasi);

    5. Evaluasi terhadap NPA (pajak merupakan fungsi konservasi);

    6. Penerapan Kuota Air Tanah;

    7. Penghematan air tanah secara efektif dan efisien, melalui audit air; dan

    8. Pemanfaatan air hujan.

  • No. Jenis Sumur Tahun 2016Tahun 2017

    (s/d Mei)

    Tahun 2017

    (s/d Oktober)

    Tahun 2017

    (s/d Desember)

    1 Sumur Imbuhan 123 132 204 354

    2 Sumur Resapan 0 32 69 78

    3 Sumur Pantau 18 33 109 132

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    Sumur Imbuhan Sumur Resapan Sumur Pantau

    Tahun 2016 Tahun 2017 (s/d Mei) Tahun 2017 (s/d Oktober) Tahun 2017 (s/d Desember)

    (DESDM Jabar, 2017)

  • ImbuhanAir Tanah

    (DESDM Jabar,

    2017)

  • talang

    kolam tando tertutup

    (menghindari lumut)

    (DESDM Jabar, 2017)

  • (DESDM Jabar, 2017)

  • 24

    1. KUALITAS (Hasil Uji Lab)2. KUANTITAS (MAT, Debit)

    3. LINGKUNGAN Air Tanah (Amblesan, Pencemaran, dll)

    MONITORING AIR TANAH

    Pemantauan Air Tanah

  • PemantauanAir Tanah

    (DESDM Jabar, 2017)

  • Bagaimana dengan Jawa Barat?Evaluasi Perizinan Air Tanah1. Dilakukan evaluasi terhadap pengusahaan air tanah di Jawa Barat;

    2. Izin air tanah akan diberikan setelah mendapat surat keterangan dari PDAM dan /ataupengelola air permukaan;

    3. Pelaksanaan izin air tanah akan diberikan berdasarkan kuota air tanah;

    4. Pengurangan debit bagi pengguna yang belum melakukan upaya konservasi air tanah.

    5. Mengalihfungsikan sumur sumur yang sudah tidak terpakai menjadi sumur imbuhan.

    6. Nilai air tanah akan segera disesuaikan dengan prinsip-prinsip air tanah;

    7. Perusahaan pengguna air tanah agar melakukan langkah sebagai berikut :

    a. Melakukan evaluasi terhadap penggunaan air tanah;

    b. Melaksanakan kewajiban yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

    c. Melakukan penghematan dalam penggunaan air tanah (Reduce, Reuse, Recycle, danRecharge);

    d. Melakukan upaya konservasi air tanah;

    e. Melakukan pemanenan air hujan (rain harvesting);

  • Bab II Pasal 2:

    Setiap air bawah tanah untuk keperluan air minum, rumah tangga, industri, peternakan,

    irigasi, pertambangan, usaha perkotaan dewatering dan untuk kepentingan lainnya, hanya

    dapat dilaksanakan setelah mendapat izin dari Gubernur Kepala Daerah Cq. Dinas

    Pertambangan Provinsi DKI Jakarta (sesuai SK Gubernur Nomor 88 Tahun 1999)

    REGULASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA JAKARTAI. PERDA No. 10 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan dan Pajak

    Pemanfaatan Air Bawah Tanah

    II. PERGUB Provinsi DKI Jakarta No. 113 tahun 2005 tentang

    Pelaksanaan Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Usaha Air

    Bawah Tanah,Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi serta

    Ketenagalistrikan.

    III. PERGUB Provinsi DKI Jakarta No. 21 tahun 2006, tentang Pedoman

    Pemberian Saran Teknis Izin Pemboran dan/ atau Pengambilan/

    Pemanfaatan Air Bawah Tanah.

    IV. PERGUB Provinsi DKI Jakarta No. 129 tahun 2010, tentang

    Pemanfaatan Air Pada Kawasan Sentral Bisnis.

  • PEMAKAIAN AIR TANAHTAHUN 1950 – 2014

    4.5

    00

    .00

    0

    5.50

    0.0

    00

    7.50

    0.0

    00

    9.0

    00

    .00

    0

    10.0

    00

    .00

    0

    12.5

    00

    .00

    0

    15.0

    00

    .00

    0

    19.0

    00

    .00

    0

    24.0

    00

    .00

    0 30

    .00

    0.0

    00

    35.8

    93.

    037

    29.6

    22.2

    38

    26.3

    33.1

    57

    21.9

    03.

    790

    20.8

    08

    .60

    1

    21.8

    49

    .031

    22.9

    41.

    48

    2

    21.7

    94

    .40

    8

    20.7

    04

    .68

    8

    20.8

    40

    .113

    22.0

    56.1

    13

    22.7

    97.

    738

    22.3

    27.6

    43

    22.6

    29.4

    68

    18.7

    50.9

    45

    10.0

    49

    .814

    7.20

    9.1

    89

    8.1

    10.7

    07

    7.75

    8.1

    16

    8.8

    49

    .78

    8

    -

    5.000.000

    10.000.000

    15.000.000

    20.000.000

    25.000.000

    30.000.000

    35.000.000

    40.000.000

    Series1

    56.278

    .820

    .249

    109

    .574.36

    1.657 159

    .831.150

    .517

    121.959

    .89

    1.66

    9

    101.4

    80

    .358.4

    89

    99

    ,185,8

    61,535

    102.9

    74.717.29

    9

    ulai Bulan Agustus 2009 berlaku Pergub 37 Tahun 2009

    SK Gubernur No. 37/2009 : tarif PABT antara Rp. 5.366,- sd. Rp. 23.333,- / m3 (Tarif PAM antara Rp.1000,- s/d Rp.12.500,-/m3), sehingga pemakaian ait tanah mulai tahun 2010 turun

    (Sumber BPLHD DKI Jakarta, 2016)

  • (Ministry of Public

    Work and Housing,

    2018)

  • Abdillah dkk, 2019

  • KASUS YOGYAKARTA (Manny dkk. 2016)

  • Terimakasih

    HARAPAN ITU MASIH ADA ….

    Masukan dan koreksi dari BapakIbu sekalian, sangat diharapkan

    untuk Pengelolaan AirtanahIndonesia yang semakin baik…

  • Diskusi

  • Sumber : Permen ESDM No. 2 Tahun 2017