Laporan Pertemuan Nasional Pengurangan Dampak Buruk Narkoba Suntik 2008
DAMPAK NARKOBA
-
Upload
acilnugrahaputra -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
Transcript of DAMPAK NARKOBA
DAMPAK NARKOBA
Narkoba ! siapa yang tidak mengenal kata mengandung arti negatif ini? Anda
semua pasti tahu. Tentu saja, hampir seluruh kalangan mengenal kata ini. Narkoba
merupakan singkatan dari Narkotika,Psikotropika dan obat-obatan yang berbahaya
bagi tubuh.Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi
seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh
manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya. zat adiktif yang terkandung dalam narkoba, dapat mempengaruhi
perasaan, mood dan emosi bagi yang mengkonsumsinya. Adapun yang termasuk
dalam golongan ini adalah :Ganja,Ecstasy,Kokain dan Heroin Narkoba, jika tidak
dijadikan perhatian yang serius terhadap masalah ini, akan berdampak kepada
Anda yang menderita ketergantungan narkoba, keluarga dan masyarakat. untuk itu
diperlukan perhatian yang cukup serius mengenai hal ini.
Banyak efek bahaya yang ditimbulkan oleh narkoba, yaitu :
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan
HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian
Jika efek negatif dari narkoba ini sudah sampai mempengaruhi Anda akan
menyebabkan kerugian pada Anda sendiri atau lingkungan sosialnya. Untuk itu
diperlukan pencegahan dan penyuluhan yang berkesinambungan untuk masalah ini.
hal-hal berikut bisa menjadi pedoman dalam pencegahan serta proses rehabilitasi
bagi pengguna narkoba yang sudah akut :
- Memperkuat keimanan
- Memilih lingkungan pergaulan yang sehat
- Komunikasi yang baik
- Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok
Cara terbaik untuk mencegah kecanduan terhadap narkoba adalah dengan tidak
mengkonsumsi kembali obat-obat terlarang, perlunya pihak dokter, layanan
masyarakat, keluarga memberikan penjelasan secara detail efek dari obat terlarang
dalam dosis berlebih terhadap tubuh kita. Peran serta orang tua merupakan faktor
penting dalam proses pencegahan dan rehabilitasinya baik melalui komunikasi
mengenai dampak negatif narkoba, serta keharmonisan keluarga dan didikan moral
dan agama merupakan faktor pembekalan diri agar anak-anak kita atau bahagian
keluarga tidak terkena efek buruk dari narkoba.
Apakah Rokok Itu Termasuk Narkoba ?
Diposkan oleh Admin on Senin, 23 Januari 2012 di 05.40
Sebelum membicarakan apakah benar bahwa Rokok itu termasuk Narkoba, sebaiknya
kita perlu mengetahui lebih dahulu apa yang dimaksud dengan Narkoba. Beberapa sumber
yang menyatakan bahwa Rokok Adalah Narkoba, di antaranya :
Dokter Subagyo Partodiharjo Direktur Lembaga Kesehatan Preventif, Ketua Umum
Komite Nasional Anti Penyalahgunaan Narkoba dalam bukunya “KENALI
NARKOBA & MUSUHI PENYALAHGUNAANNYA”, yang diterbitkan oleh
Lembaga Kesehatan Preventif (LKP) Yayasan Karya Bhakti.
Ensiklopedi Encarta (Microsoft Encarta Reference Library 2005). Tobacco contains
nicotine, an addictive drug. “Tembakau mengandung nikotine, suatu zat bius
adiktif (suatu zat yang menimbulkan ketergantungan pada pemakainya secara
terus menerus/ketagihan)”
Dalam buku tersebut di atas Dokter Subagyo Partodiharjo menyatakan
bahwa,Narkoba adalah kepanjangan dari : “Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
lainnya”, bukannya “Narkotika dan Obat Berbahaya”. Sebab istilah “Obat Berbahaya” dalam
ilmu kedokteran adalah obat-obatan yang tidak boleh dijual bebas, karena pemberiannya bila
tidak melalui pertimbangan medis dapat membahayakan. Jenis obat seperti itu sangat banyak
dan sifatnya tidak tergolong Narkoba, misalnya Anti Biotik, obat jantung, obat darah tinggi,
dan sebagainya. Semua obat tersebut adalah benar-benar obat berbahaya tetapi bukan
Narkoba.
Di dalam Jajaran tenaga medis, Narkoba diberi nama lain yaitu NAPZA, singkatan
dari Na; Narkotika, P; Psikotropika dan Za; Zat Adiktif lainnya.
Narkotika.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) sangat berat, juga memiliki daya toleransi
(penyesuaian) tinggi dan daya habitual (kebiasaan) tinggi. Ketiga sifat Narkotika inilah yang
menyebabkan pemakai Narkotika tidak dapat lepas dari “cengkeraman” Narkotika.
Berdasarkan cara pembuatannya Narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu :
Narkotika Alami, yaitu narkotika yang zat aktifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan (alam), di
antaranya :
Ganja
Hasis
Coca
Opium
1. Narkotika Semi Sintetik, yaitu narkotika alami yang diolah, diambil zat aktifnya
(intisarinya) agar memiliki khasiat lebih kuat sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan kedokteran, di antaranya :
Morfin
Codein
Heroin
Cocaine
2. Narkotika Sintetik adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia, digunakan
untuk pembiusan dan untuk pengobatan bagi orang yang menderita ketergantungan
Narkoba sebagai Narkoba pengganti (substitusi), seperti :
Petidine : untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat, dsb.
Methadone : untuk pengobatan pemadat Narkoba
Naltrexon : untuk pengobatan pemadat Narkoba
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang
berkhasiat psikoaktiv melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan
oleh Dokter untuk mengobati jiwa (psike).
Berdasarkan Ilmu Farmakologi, Psikotropika dikelompokkan ke dalam 3 golongan :
depresant, stimulant, dan halusinogen.
Kelompok Depresant/Penekan Saraf Pusat/Penenang/Obat Tidur.
Obat ini kalau diminum memberikan rasa tenang, mengantuk, damai, menghilangkan
rasa takut, was-was dan gelisah.
Contoh : valium, BK, rohipnol, mogadon, dan lain-lain.
Kelompok Stimulans/Perangsang Saraf Pusat/Anti Tidur.
Obat ini bila diminum mendatangkan rasa riang gembira, hilang rasa bermusuhan, hilang
rasa marah, ingin selalu aktif dan badan merasa fit tidak terasa lapar. Daya kerja otak
menjadi serba cepat namun kurang terkendali, kurang terkontrol. Contoh : amfetamin,
ecstasy, shabu. Ecstasy berbentuk tablet beraneka bentuk dan berwarna warni.
Amfetamin berbentuk tablet berwarna putih. Shabu berbentuk tepung kristal (kasar)
berwarna putih bersih seperti garam.
Kelompok Halusinogen.
Halusinogen adalah obat atau zat atau tanaman atau makanan atau minuman yang
dapat menimbulkan hayalan, contoh : LSD (Lysergic Acid Diethyltamide), getah
tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu (misceline), ganja.
Bila diminum dapat mendatangkan ilusi/hayalan tentang peristiwa-peristiwa yang
mengerikan, menakutkan, kadang-kadang hayalan nikmat, seks dsb. Kenikmatan
didapat oleh pemakai setelah ia sadar bahwa peristiwa ngeri itu bukan kenyataan,
tetapi hanya hayalan; atau kenikmayan-kenikmatan yang dialami, walaupun itu
hanya hayalan/ilusi.
Jenis Adiktif Lainnya
Golongan Adiktif lainnya adalah zat-zat selain Narkotika dan selain Psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan. Contoh :
Rokok
Kelompok Alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
Thynner dan zat-zat lain seperti Lem Kayu, Pelarut Type Ex, Acetone, Cat, Bensin, yang bila
dihisap, dihirup, dicium dapat memabukkan.
Apakah Rokok Termasuk Narkoba?
Ditulis oleh: manapar pada: 12/05/2010 kategori: Kesehatan | 0 Komentar
Adalah DR. Erna Hayati pengurus IDI Kota Depok yang menyatakan demikian, alasannya menurut Erna di dalam
kandungan rokok terdapat sejumlah zat dengan gejala yang sama dengan Narkotika dan psikotropika
(Narkoba).
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara penyuluhan narkoba yang melibatkan tiga instansi yaitu
Polres Depok, Badan Narkotika Kota (BNK), dan ikatan Dokter Indonesia (IDI) kepada ratusan pelajar SMP dan
SMA di Di AULA Polres Metro Depok Sabtu(8/5).
“Mengapa rokok sama dengan narkoba, sebab yang pertama di dalam rokok terdapat zat adiksi yang
menyebabkan kecanduan. Nah itu sama dengan narkoba dan ini merupakan ciri khas dari narkoba, yang kedua
rokok juga menyebabkan sakaw yang menyebabkan seseorang sulit untuk melepaskan diri dari jeratan barang
haram, yang ketiga rokok merupakan jalan untuk menuju narkotika awal,”ucapnya.
Bahayanya lagi adalah, bahwa menggunakan rokok dan narkoba sama-sama bisa menyebabkan perubahan
kimia pada otak dalam jangka panjang. Melalui riset National Institute on Drug Abuse, AS, para peneliti
melakukan analisa kadar dua enzim yang ada di dalam sel otak atau disebut neurons. Enzim-enzim ini
membantu syaraf memanfaatkan sinyal-sinyal kimia seperti sinyal yang dihasilkan oleh dopamine, senyawa
pengirim pesan. Kadar kedua enzim tersebut sangat tinggi pada perokok dan mantan perokok.
Penelitian yang dilakukan pada hewan yang diberikan kokain dan heroin juga menunjukkan tingginya enzim-
enzim tersebut. Sehingga semakin jelas bahwa baik rokok ataupun narkoba memiliki dampak yang sama pada
otak.
Maka menyikapi hal tersebut langkah antisipasinya menurut Erna kedepan adalah, pihak IDI bersama dengan
pihak yang terkait siap melakukan sosialisasi dan membentuk satgas untuk tingkat sekolahan.”Anak-anak SMP
dan SMA merupakan masa rawan, mereka kerap kali senang mencoba-coba. Oleh karena itu, anak di usia
tersebut membutuhkan bantuan untuk diperkenalkan akan bahaya narkoba,” jelasnya.
“Dan yang perlu diketahui bahwa bukan hanya anak-anak, ibu-ibu rumah tangga juga patut diberikan
penyuluhan, sebab seorang ibu merupakan pihak yang paling bisa menjaga anak-anak mereka terhindar dari
barang haram yang telah merenggut banyak nyawa generasi muda,”ujarnya.
924 Total Views 2 Views Today
Tags: bahaya rokok, kecanduan, kokain dan heroin, narkoba
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Jenis – Jenis Narkoba.
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan / zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral /
diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-
Undang No. 22 tahun 1997).
Berdasarkan efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai
turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang
adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang
sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman
seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu
ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak
dipakai adalah marijuana atau ganja.
Berdasarkan jenisnya,narkoba di bedakan menjadi:
1.Opiada,Terdapat 3 golongan besar:
a.Opioda alamiah (Opiat): Morfin,Opium,Codein.
b.Opioda semisintetik: Heroin/Putauw,Hidromorfin.
c.Opioda sintetik: Metadon.
2.Kokain
Kokain berupa Kristal putih,rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut. Nama jalanan:
koka,coke,happy dust,chalie,srepet,snow/salju. Cara pemakaiannya: membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca atau alas
permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot sepertisedotan atau
dengan cara dibakar bersama dengan tembakau.penggunaan dengan cara dihirup akan
beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakaian kokain:
pemakain akan merasa segar,kehilangan nafsu makan,menambah percaya diri,dan
menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3.Kanabis
Nama jalanan: cimeng,ganja,gelek,hasish,marijuana,grass,bhang.berasal dari tanaman
kanabis sativa atau kanabis indica.Cara penggunaan: dihisap dengan cari dipadatkan
menyerupi rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.efek rasa dari kanabis tergolong
cepat,pemakai cenderung merasa lebih santai,rasa gembira berlebihan (euphoria), sering
berfantasi/menghayal,aktif berkomunikasi,selerah makan tinggi,sensitive,kering pada mulut
dan tenggorokan.
4.Amphetamine
Nama jalanan: seed,meth,crystal,whiz.bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih
dan keabuan dan juga table.Cara penggunaan: dengan cara dihirup.sedangkan yang
berbentuk table diminum dengan air.Ada 2 jenis amphetamine:
a.MDMA(methylene dioxi methamphetamine).Nama jalanan: Inex,xtc. Dikemas dalam
bentuk table dan capsul.
b.Metemphetamine ice,nama jalanan: SHABU,SS,ice.cara penggunaan dibakar dengan
menggunakan aluminium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol
kaca yang dirancang khusus (boong).
5.Lysergic Acid
Termasuk dalam golongan halusinogen.Nama jalanan: acid,trips,tabs,kertas.Bentuk:
biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko
dalam banyak warna dan gambar.Ada juga yang berbentuk pil
dan kapsul.Cara penggunaan: meletakkan LSD pada permukaan lidah,dan bereaksi setelah
30-60 medit kemudian,menghilang setelah 8-12 jam.Efek rasa: terjadi halusinasi
tempat,warna,dan waktu sehingga timbul opsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan
dan lama-lama menjadikan penggunaannya paranoid.
6.Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)
Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotik (obat tidur).Nama jalanan:
Benzodiazepin: BK,Dum,Lexo,MG,Rohyp.Cara pemakaian:dengan
diminum,disuntikan,atau dimasukkan lewat anus.Digunakan di bidang medis untuk
pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan,kejang,stress,serta sebagai obat tidur.
7.Solven/Inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol,Lem,Isi korek
api gas,Tiner,Cairan untuk dry cleaning,uap bensin.Biasanya digunakan dengan cara coba-
coba oleh anak di bawah umur,pada golongan yang kurang mampu.Efek yang di
timbulkan: pusing,kepala berputar,halusinasi ringan,mual,muntah gangguan fungsi
paru,jantung dan hati.
B. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Penggunaan narkoba yang tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan
narkoba. Sungguh memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa
generasi muda, mulai anak usia SD sampai usia perguran tinggi. Mereka yang terkena
penyalahgunaan narkoba akan terjadi disorientasi emosi, kemauan, maupun disorientasi
kordinasi psiko motoriknya.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1.coba-coba
2.senang-senang.
3.menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4.penyalahgunaan
5.ketergantungan
Tanda-Tanda Penyalahgunaan Narkotika dan Zat adiktif
·Fisik
§berat badan turun drastic
§mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman
§tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk
dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit
di tempat bekas suntikan
§buang air besar dan kecil kurang lancer
§sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
·Emosi
§sangat sensitif dan cepat bosan
§bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang
§emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara
kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya
§nafsu makan tidak menentu
Perilaku
malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa
pamit dan pulang lewat tengah malam
suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan
menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan
barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang
selalu kehabisan uang
waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang,
ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya
takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi
malas mandi
sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat
gejala “putus zat”
sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
mengalami jantung berdebar-debar
sering menguap
mengeluarkan air mata berlebihan
mengeluarkan keringat berlebihan
sering mengalami mimpi buruk
mengalami nyeri kepala
mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi
C. Pencegahan dan penanggulangan narkoba
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Kami sebagai penulis mengelompokkan solusi atas persoalan narkoba ini ke
dalam dua komponen penting penyelenggara negara ini, yaitu pemerintah dan
masyarakat.
Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu:
1.Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2.Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3.Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi
dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif, dll.
Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Non-pemerintah)
dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa
pendekatanyang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang sudah terjerat
belitan narkoba.
Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
1.Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih
‘bersih’ dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang
mereka anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya
untuk merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya. Setiap agama
mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari
kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya.
Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk dalam kubangan
narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di
dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian,
diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu
menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar.
2.Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah
‘kenikmatan semu’ narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke hati’ oleh orang-
orang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka.
Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu
menanamkan kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia
narkoba. Adapun bagi merekayang telah larut dalam ‘kehidupan gelap’
narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk
dalam kategori pribadiyang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau
sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka
pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan
nyata, menyusun kembali kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya
berserakan, sehingga menjadi utuh kembali.
3.Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk
dalam ‘sisi kelam’ narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa
mereka merupakan bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya.
Dengan penanaman sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran
mereka di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan
beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu menggerakkan hati para
remaja dan generasi mudayang masih ‘suci’ dari kelamnya dunia narkoba
untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi
mereka yang sudah tercebur ke dalam ‘kubangan’ dunia narkoba, melalui
beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan arti
penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan
kesenangan yang nisbi.
Dengan demikian, jika pemerintah dan masyarakat menjalankan fungsi dan
perannya dengan baik, niscaya upaya memerangi narkoba serta menyelamatkan bangsa
Indonesia dari “bahaya mematikan” narkoba akan menemui titik terang.
BAB III KESIMPULAN
1.narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,baik secara
oral/diminum,dihirup,maupun disuntik,dapat mengubah pikiran,suasan hati atau perasaan,dan
perilaku seorang.narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (Adiksi) fisik
dan fisiologis.jadi sebaiknya kita harus menghindari yang dikatakan “NARKOBA”.
2.Narkoba dapak menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan manusia,Diantaranya:
Dampak fisik,emosi,perilaku,psikis,dan social.
3.banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja penyalahgunaan narkoba dan
membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan
narkoba,yaitu:Primer,sekunder,dan tertier.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
http://www.Sawal99’s Blog.htm/Penanggulangan narkoba.htm
http://www.youtube.com
Sinaga, Edi, 2009. Narkoba dan Komitmen Penanggulangan. Newspaper
III byOurblogtemplates.com
Kilas Balik Sejarah Ganja di Aceh
Berdasarkan tinjauan historis, tanaman ganja pertama kali ditemukan di daratan Cina
pada tahun 2737 SM. Masyarakat Cina kuno telah mengenal dan memanfaatkan ganja
dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman batu. Masyarakat Cina menggunakan
mariyuana untuk bahan tenun pakaian, obat-obatan, dan terapi penyembuhan seperti
penyakit rematik, sakit perut, beri-beri hingga malaria.
MENURUT sejarahnya, ganja dibawa ke Aceh dari India pada akhir abad ke 19 ketika
Belanda membuka perkebunan kopi di Dataran Tinggi Gayo. Pihak penjajah itu memakai
ganja sebagai obat alami untuk menghindari serangan hama pohon kopi atau ulat pada
tanaman tembakau. Walau Belanda yang membawanya ke dataran tinggi Aceh, namun
menurut fakta yang ada, tanaman tersebut bukan berarti sepenuhnya berasal dari
negaranya. Bisa jadi tanaman ini dipungut dari daratan Asia lainya. Di kalangan anak
muda nusantara, ganja lebih familiar disebut bakong ijo, gelek, cimeng atau rasta.
Sementara sebutan keren lainya ialah tampee, pot, weed, dope.
Setelah bertahun dan tumbuh menyebar hampir di seluruh Aceh, ganja mulai
dikonsumsi, terutama dijadikan ‘rokok enak,’ yang lambatlaun mentradisi di Aceh.
Bahkan kalau ada masakan, dianggap belum sempurna kalau bumbunya tidak dicampur
dengan biji ganja. Tradisi ini memang sulit dihilangkan atau diberantas.
Soal ganja, pasti tak luput Aceh. Namun klaim itu tak bisa serta merta disambut negatif,
karena memang benar adanya. Bahkan ada klaim bahwa tanah 1001 rencong ini juga
dikenal sebagai produsen ganja terbesar di Asia Tenggara setelah Thailand. Hampir di
setiap jengkal belantara Aceh dihiasi tanaman ganja. Tak pelak, isu Aceh sebagai
penghasil tanaman ajaib ini bahkan sudah mendunia. Sampai-sampai dalam sidang ke 49
Komisi Narkoba PBB (UN Commission on Narcotic Drugs) pada tanggal 13-17 Maret 2006
di Wina Austria, turut dibahas tentang fenomena ini. Konon lagi anggapan masyarakat
internasional bahwa Aceh sudah memiliki trade mark sebagai ‘ladang ganja’ terbesar
sekaligus penyuplai ganja berkualitas nomor wahid.
Menjamurnya tanaman ganja di Aceh sangat didukung oleh kondisi geografis, tanahnya
juga subur, hujan teratur, dan posisi pegunungan dengan iklim yang relatif stabil,
ditambah lagi keterisolasian akibat konflik sejak zaman Belanda, DI-TII sampai era GAM.
Nah, masyarakat yang berada di daerah terpencil terancam kelaparan dan kemiskinan
akibat konfliknya. Warga berinisiatif menanam ganja untuk bertahan hidup.
Hampir tak ada orang Aceh yang tak pernah mencicipinya, ada yang menikmatinya via
rokok ternikmat, bumbu dapur, dodol, campuran kopi, hingga diolah ke berbagai jenis
makanan lainya, selebihnya dijual ke luar Aceh.
Mengapa ganja dilarang? Inilah yang harus dimengerti masyarakat luas. Padahal
berbagai kampanye telah dilakukan, bahkan pemerintah sendiri telah mengeluarkan
undang-undang tentang larangan proses produksi, distribusi sampai tahap konsumsi
ganja. Undang-undang No. 22 1997 tentang narkotika mengklasifikasikan ganja; biji,
buah, jerami, hasil olahan atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasil
sebagai narkotika golongan I yang berarti satu kelas dengan opium dan kokain.
Pasal 82 ayat 1 butir a UU tersebut menyatakan bahwa mengimpor, mengekspor,
menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima,
menjadi perantara dalam jual beli, atau menukar narkotika golongan I, dipidana dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama dua
puluh tahun dan denda paling paling banyak satu milyar rupiah.
Di Aceh, dulu dijual bebas di pasar, digantung-gantung di kios, di gerobak-gerobak
penjaja sayur. Ganja mulai dilarang ketika Hoegeng menjadi kepala pemerintahan
Kolonial Belanda untuk wilayah nusantara. Ia ingin tahu penyebab pemuda Aceh
bermalas-malasan yang dinilai merugikan ekonomi Kerajaan Belanda. Lalu dia
menyamar, pergi ke kampung-kampung dan ditemukanlah jawabannya: karena
mengisap ganja.
Di luar negeri, ganja dibedakan menjadi dua bagian, yaitu ganja untuk kepentingan
industri maupun medis yaitu ganja jenis Hemp, dan ganja terlarang sering disebut
Cannabis. Sementara di Indonesia tidak mengenal perbedaan ini, seperti yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 disebutkan bahwa ganja termasuk sebagai
narkotika saja.
Salah satu sebab mengapa ganja menjadi tumbuhan terlarang adalah karena zat THC.
Zat ini bisa mengakibatkan pengguna menjadi mabuk sesaat jika salah digunakan.
Sebenarnya kadar zat THC yang ada dalam tumbuhan ganja dapat dikontrol kualitas dan
kadarnya jika ganja dikelola dan dipantau dengan proses yang benar.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Dalam penelitian meta analisis para ahli dari Universitas Cardiff dan Universitas Bristol,
Inggris, pencandu ganja berisiko schizophrenia, yakni peningkatan gejala seperti
paranoid, mendengar suara-suara dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada yang
berujung pada kelainan jiwa, seperti depresi, ketakutan, mudah panik, depresi,
kebingungan dan berhalusinasi, gangguan kehamilan dan janin.
Kesan Aceh sebagai ladang ganja berkonotasi negatif memang telah mencoreng muka
kita semua di mata Internasional. Untuk mengatasi ini, dibutuhkan keterlibatan segenap
elemen mayarakat. Mulai dari pemerintah, ulama, cendikiawan aparat penegak hokum
hingga orang tua.***
ARKOBA
1. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah obat, bhan, zat dan bukan tergolong makanan jika diminum , dihisap, ditelan,
atau disuntikan dapat mennyebabkan ketergantungan dan berpengaruh terhadap kerja
otak,demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah,pernapasan dll).
Narkoba adalah istilah yang dipakai penegak hukum yang di sosialisasikan pada masyarakat. Di
Malaysia biasa disebut “dadah” sedangkan si barat biasa disebut “drugs ”. Sebagian jenis
narkoba berguna dalam dunia pengobatan, tetapi karena menimbulkan ketergantungan ,
penggunaannya harus mengikuti petunjuk dokter, contoh : morfin dan petidin yang digunakan
untuk menghilangkan rasa nyeri pada penyakit kanker ; obat bius pada pasien pada waktu
operasi ; Ampetamin untuk mengurangi nafsu makan dan masih banyak lagi.
Narkotika yang sama sekali tidak boleh digunakan dalam pengobatan adalah narkotika golongan
1 (Kokain, Heroin, Ganja) dan psikotropika golongan 1(LSD , Ekstasi ) karena bukan tergolong
obat, dan menyebabkan ketergantungan tingkat tinggi. Karena bahaya ketergantungan ,
penggunaan, dan peredaran maka narkoba diatur dalam undang – undang no.22 tahun 1997
tentang narkotika dan undang undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika.
2. Alasan orang memakai narkoba
1. Mencari pengalaman yang menyenangkan.Mereka ingin mencari sensi
2. Mengatasi Stres
3.dll
3. Akibat terlalu sering memakai narkoba
Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan adalah :
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu
jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu
narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi
alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan
yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.
dan Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia :
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
13. Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia.
dan Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Apa itu Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain
yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah napzayang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Rincian pengertian lebih lanjut dipaparkan sebagai berikut:
1. Narkoba
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketrgantungan.
1. Psikotropika
Adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan peubahan pada
aktivitas mental dan perilaku
1. Bahan adiktif lainya
Adalah bahan lain bukan narkoba atau psikotropika yang penggunaanya dapat menumbulkan
ketergantungan
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah
gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dossis. Narkoba
atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-
undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika
dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Jenis NARKOTIKA
Heroin
Dikenal dengan nama Putau atau PTW
Karakteristiknya:
Merupakan narkoba yang sangat tinggi cepat menimbulkan ketergantungan, berupa
serbuk putih dengan rasa pahit.
Dalam pasaran warnanya putih atau dadu
Cara penggunaannya dapat disuntikkan, dihirup dan dimakan
EFEK
Menimbulkan rasa lesu, penampilan dungu, jalan mengambang, rasa senang yang
berlebihan
Konsumsi dihentikan menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang, keram, mata berair,
hidung berlendir, hilang nafsu makan, dan kehilangan cairan tubuh.
Menimbulkan kematian bila overdosis
GANJA
Dikenal dengan nama mariyuana, hashish, gelek, stick, cimeng, grass
Karakteristik
Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam waktu lama,
terutama bagi mereka yang telah rutin menggunakannya.
Bentuk daun kering, cairan yang lengket minyak damar “Ganja”
EFEK
Menurunkan ketergantungan monorik, peningkatan denyit jantung, rasa gelisah, dan
panik, perubahan persepsi tentang ruang dan waktu, depresi, halusinasi, rasa kertakutan dan
agresi, rasa senang yang berlebihan,
Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan, sistem peredaran darah dan kanker
MINUMAN BERALKOH adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan
asli pertanian ataupun secara sintetis yang mengandung karbonhidrat dengan cara fermentasi
dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara pengeceran
minuman yang mengandung etanol
PSIKOTROPIKA Jenisnya:
ECSTASY
Dikenal dengan nama Inex, XTC, huge drig, Yupie drug, essence, darity, butterfly, black, heart,
ice.
KARAKTERISTIK
• Bentuknya berupa tablet dan kapsul warna-warni
• Cara penggunaannya ditelan secara langsung
• Mendorong tubuh melakukan aktivitas melampui batas maksimum
EFEK
• Peningkatan detak jantung & tekanan darah, rasa senang yang berlebihan, hilangnya rasa
percaya diri.
• Setelah efek di atas, biasanya akan terjadi perasaan lelah, cemas dan depresi yang dapat
belangsung beberapa hari.
• Gerakan tak terkontrol, mual dan muntah, sakit kepala, hilang selera makan dan rasa haus
yang berlebihan.
• Kematian terjadi karena tidak seimbangnya cairan tubuh, baik karena dehidrasi ataupun terlalu
banyak cariran.
MEMTHAMPHETAMINE
dikenal dengan nama shabu-shabu atau ubas
KARAKTERISTIK
Bentuknya berupa kristal dan cairan
Mudah larut dalam alkohol dan air
Cara penggunaannya dihisap dengan bantuan alat (bong)
BAHAN ADIKTIF LAINNYA Jenisnya:
ALKOHOL
refleksi motorik, menekan pernafasan, denyut jantung dan menggangu penalaran dan penilaian
• Menimbulkan prilaku kekerasan, meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas
• Gejala putus zat mulai dari hilangnya nafsu makan, sensitif, tidak dapat tidur, kejang otot,
halusinasi dan bahkan kematian.
• Memperlambat kerja sistem saraf pusat, memperlambat
ZAT YANG MENIMBULKAN HALUSINASI
• Jamur kotoran kerbau, sapi kecubung
• Bekerja pada sistem saraf pusat untuk mengacaukan kesadaran dan emosi pengguna
• Perubahan dan proses berfikir, hilangnya kontrol, hilang orientasi dan depresi.
• Karena halusinasi bisa menimbulkan kecelakaan
ZAT YANG MUDAH MENGUAP
• Lem Aica Aibon, Thinner, Bensin, Spirtus
• Memperlambat kerja otak dan sistem syaraf pusat.
• Menimbulkan perasaan senang, puyeng, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan dan
pelo.
• Kematian timbul akibat berhentinya pernafasan dan gangguan pada jantung.
FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA
FAKTOR INDIVIDU
• Aspek kepribadian
• Kecemasan dan depresi
• Aspek pengetahuan, sikap dan kepercayaan
• Keterampilan berkomunikasi
• Faktor emosional dan mental.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA
• Kondisi keluarga/orang tua
• Pengaruh teman sebaya
FAKTOR LINGKUNGAN DI SEKOLAH
• Tempat berkumpulnya anak-anak sekolah
• Tidak ada kebijakan di sekolah tentang narkoba
• Tidak ada tata tertib sekolah tentang narkoba
FAKTOR LAIN LINGKUNGAN
Pengaruh iklan atau promosi
Pengaruh dari orang di lingkungan rumah yang sering berbuat negative
AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• Penyakit AIDS
• Paru-paru
• Jantung
• Hepatitis
• Over dosis
• Kriminalitas
• Kekerasan/kejahatan
• Putus sekolah
• Gangguan Jiwa
TANDA-TANDA PENCANDU NARKOBA
Tanda-tanda Fisik
• Mata memerah
• Kulit pucat-kepucatan
• Kelopak mata seperti berat/mengantuk
Tanda-tanda dan Sikap
• Murung, cemas, depresi
• Emosional, perasa, gampang tersinggung
• Mudah tersinggung oleh kritikan ringan
• Mudah marah tanpa sebab
• Tidak perduli dengan perasaan orang lain
• Pelupa, menurunnya daya ingat
• Bermusuhan
• Tanggapan lambat
BAGAIMANA MENOLAK NARKOBA
• Pelajari dahulu apakah rencana temanmu itu baik atau buruk
• Apabila tidak benar, cepat katakan tidak!
• Mengusulkan kegiatan lain
• Bila usulanmu tidak diterima, Pergi!!!
APA YANG DAPAT DILAKUKAN PIHAK SEKOLAH/MADRASAH
• Menilai besar dan luasnya masalah
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan
• Melaksanakan kurikulum pendidikan pencegahan
• Program bantuan/pendukung untuk anak-anak dari TK sampai siswa
• Pendidikan dan pelatihan para guru tentang pencegahan narkoba
• Partisipasi orang tua
• Pendidikan terpadu antara sekolah dan masyarakat.
PENCEGAHAN
• PREVENTIF: ceramah, sosialisasi penanggulangan, pameran, seminar dll.
• PRIMER: konseling, sosialisasi peraturan perundangan dan bahaya penyalahgunaan narkoba,
memberikan pelatihan, penyebaran infomasi anti narkoba, meningkatkan kewaspadaan dan
kontrol terhadap lingkungan sekolah
• SEKUNDER: Bekerjasama dengan pihak keluarga, tenaga pendidik, peserta didik, kegiatan
pendidikan sebaya (peer education), keterampilan sosial (social skill), komite sekolah.
STRATEGI PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH
Secara terpadu dalam pelajaran
Secara terpadu dalam menejemen sekolah
Secara terpadu melalui kegiatan kesiswaan
BAGAIMANA AGAR TIDAK TERJERUMUS KE NARKOBA
Dapatkan dahulu informasi/keterangan yang benar tentang bahaya narkoba dari
ahlinya/yang mengetahui, seperti koran, majalah, seminar – seminar, dll
Persiapan diri/mental menolak untuk ditawari
Belajar berkata menolak/tidak untuk narkoba
Memiliki cita-cita dalam hidup dan masa depan
Lakukan kegiatan positif, buat pekerjaan yang berguna untuk orang tua dan lingkungan.
APA YANG DAPAT DILAKUKAN ORANGTUA AGAR ANAK TERBEBAS DARI NARKOBA
Ikut terlibat dalam kegiatan anak-anaknya
Belajar untuk berkomunikasi
Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari yang baik
Buat aturan keluarga yang jelas dan tegas
Kembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai agama
Orang tua berperan sebagai pembimbing dan pendidik
10 KUNCI MENJADIKAN ANAK SUKSES
1. Menanamkan nilai-nilai agama/spiritual sedini mungkin, untuk menguatkan hati nurani
2. Mengembangkan potensi anak seoptimal mungkin
3. Mengembangkan harga diri
4. Mengajarkan kemampuan untuk bersosialisasi yang efektif
5. Mengajarkan anak untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan kembangkan sikap sehat
terhadap seksualitas
6. Hidup dalam lingkungan tetangga yang baik
7. Menerapkan standar pekerjaan dan perilaku realitas didukung oleh disiplin yang tepat
8. Ajarkan anak agar mampu dan terampil termasuk keterampilan mengatasi masalah
9. Tegakkan kemandirian
10. Mengontrol anak waktu menonton TV.
MENGATASI MASALAH TANPA NARKOBA
• CURHAT kepada teman baikmu, siapa tahu dapat membantu memecahkan masalahmu.
• Ceritakan juga kepada ibu dan bapak, agar beliau membimbingmu untuk memecahkan
masalahmu
• Tak salah juga mengadu kepada guru BK di sekolahmu, karena beliau tahu tentang psikologi.
Jadi masalahmu bisa diselesaikan secara psikologis
• Jika bermasalah, jangan termenung, bertopang dagu. Isi waktumu dengan kegiatan yang
bermanfaat.
• Mengadu dan memohon petunjuk pada Tuhan yang Maha Kuasa, agar diberikan jalan keluar
menyelesaikan masalah yang kamu hadapi.
REALISASI DAN RENCANA AKSI NASIONAL P4GN
• Tahun 2008 bekerjasama dengan BNN sosialisasi di Jawa Barat, DKI Jakarta (2000 siswa dan
200 guru BK SMP). Mengirimkan buku, poster, stiker, leaflet tentang pencegahan
penyalahgunaan narkoba ke provinsi, kabupaten/kota dan sekolah.
• Tahun 2009 bekerja dengan Metro TV dan Media Indonesia ke beberapa sekolah di
Jabodetabek penyuluhan tentang narkoba.
• Tahun 2010 sosialisasi bekerjasama dengan BNP, Kepolisian, Tokoh Agama di 3 provinsi:
Banten: 1000 siswa dan 100 guru BK SMP
Jawa Timur: 1000 siswa dan 100 guru BK SMP
Medan : 500 siswa dan 100 guru BK SMP
• Tahun 2011 sosialisasi bekerjasama dengan BNP, Kepolisian, Tokoh Agama, kepada siswa
dan guru BK di 5 provinsi.
• Tahun 2012-2015 Aksi Nasional P4GN ke seluruh sekolah.
Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang
begitu meraja rela.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia
SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif
untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati
Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
(termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita
yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7
tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8
tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari
beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja
sama dengan Universitas Indonesia).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku
dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan
usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam.
Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba
mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang
menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup
efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal
20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua
berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih
lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari
harapan. Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu
pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang.
Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan
memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas
lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya
narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan
kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari
bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba
dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan
melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu
pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif
atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang
wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi
ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Referensi : World Education – khan35.blogspot.com
Manfaat Narkoba Untuk Medis 1. Penggunaan Narkotika dalam Bidang Kedokteran (a) Kokain
digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnyauntuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan. (b) Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya
sekitar 1/12 dari morfin. Oleh karena itu, kodein tidak digunakan sebagai analgesik, tetapi sebagai
anti batuk yang kuat. (c) Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin
mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau cairan berwarna putih. Morfin,
terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan
analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin
tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk
mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi. (d) Heroin adalah obat bius yang
sangat mudah membuat seseorang kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan
dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali
lebih kuat dari morfin dan sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw. (e) Methadone,
saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opium. Antagonis
opioid (analgetik narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid
dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri. (f) Meperidin (sering juga disebut petidin,
demerol, atau dolantin), digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja
meperidin lebih pendek dari morfin 2) Penggunaan Psikotropika Dalam Bidang Kedokteran
Penggunaan obat-obat yang tergolong psikotropika dalam bidang kesehatan antara lain: a) Asam
barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan untuk menghilangkan cemas sebelum
operasi (obat penenang) b) Amfetamin (dan turunannya), digunakan untuk mengurangi depresi,
kecanduan alkohol, mengobati parkinson kegemukan, keracunan zat tertentu, menambah
kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentarsi 3)
Penggunaan Zat Adiktif dalam Bidang Kedokteran. a) Pada dosis tertentu, nikotin yang terdapat pada
rokok dapat digunakan sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini karena nikotin
dapat merangsang sensor penerima rangsangan di otak. b) Alkohol dapat membunuh kuman
penyakit, sehingga biasanya digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses
sterilisasi
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
1. LSD: Mengobati Ketergantungan, Perawatan untuk Depresi dan
Menghentikan Sakit Kepala
Banyak orang tahu pada tahun 50 dan60-an, pemerintah bereksperimen dengan
LSD untuk menguji agen perang, tapi hanya sedikit orang tahu bahwa ahli kejiwaan
juga tertarik dengan eksperimen itu.
Studi pada tahun lima puluhan menunjukkan bahwa penggunaan LSD untuk
mengobati kecanduan alkohol menghasilkan 50% tingkat keberhasilan-mengejutkan
dibandingkan dengan tingkat keberhasilan 10% dari Metode Pengobatan untuk
pecandu alkohol lainnya. Para ilmuwan di Baltimore baru-baru ini melakukan
penelitian ini lagi untuk melihat seberapa efektif LSD untuk digunakan dalam
merawat pecandu alkohol, sedatif, opium dan heroin.
Dalam Spring Grove State Hospital di Maryland, para peneliti memberikan pasien
kanker akut LSD untuk melihat apakah ia dapat membantu mengurangi kecemasan
mereka tentang kematian. Sahabat anehdidunia.blogspot.com sepertiga dari pasien
mengatakan mereka merasa dramatis berkurang rasa tegang, depresi, takut
kematian dan kesakitan.Sepertiga lainnya melaporkan kondisi ini cukup berkurang
dan kelompok terakhir mengatakan, kondisi mereka tidak membaik sama sekali, tapi
juga tidak memburuk.
LSD juga digunakan untuk psikoterapi selama tahun enam puluhan. Sebuah studi
dokter di Inggris yang merawat pasien mereka dengan obat menunjukkan mayoritas
dari mereka percaya substansi efektif dan aman dalam mengobati pasien. Obat ini
juga terbukti menjadi pereda nyeri yang efektif untuk sakit kronis.
Bahkan pada tingkat bawah dosis psikedelik, LSD ditemukan setidaknya sama
efektif dengan opiat dan jauh lebih tahan lama. Baru-baru ini, Harvard Medical
School mewawancarai pasien sakit kepala cluster yang menggunakan LSD untuk
mengobati kondisi mereka dan tujuh dari delapan mengatakan sakit kepala mereka
reda dan membantu menempatkan mereka dalam kelegaan.
Melanjutkan penelitian ini, sebuah studi di McLean Hospital menemukan bahwa 53
penderita sakit kepala klaster yang mengambil LSD salah satu atau jamur ajaib
dilaporkan efek yang menguntungkan dan bahwa kuantitas obat bisa jauh di bawah
dosis psychedelic agar menjadi efektif
2. Jamur Psychedelic: Mengobati Sakit Kepala Cluster dan OCD
Para psyclobin ditemukan menemukan jamur ajaib yang memiliki efek yang serupa
dengan LSD, terutama ketika untuk pengobatan sakit kepala menahun. Sama
seperti asam, jumlah yang terlalu kecil untuk memberikan efek psikedelik masih bisa
menghilangkan rasa sakit dan mengurangi frekuensi sakit kepala. Obat ini juga
menjanjikan untuk mengobati OCD.
Sebuah studi University of Arizona menunjukkan bahwa mereka dengan kondisi itu
sakit kepala mereka bisa reda sementara dan pada satu pasien, sakit kepalanya
sembuh berlangsung selama enam bulan penuh. http://anehdidunia.blogspot.com
Sementara para peneliti mengakui studi ini tidak serta merta membuktikan bahwa
obat itu dapat berfungsi sebagai pengobatan, mereka hanya mengatakan ini adalah
cukup menjanjikan untuk dilakukan studi lebih lanjut.
3. Ekstasi: Mengurangi Kecemasan, Meringankan Gejala Parkinson's dan
Perawatan untuk PTSD
Bahan kimia senyawa MDMA yang membuat ekstasi begitu indah untuk pemuja
pesta mungkin juga berguna dalam mengobati gangguan kecemasan. Sementara
studi formal belum dilakukan, psikolog dari Universitas Norwegia Sains dan
Teknologi berpendapat bahwa bila dikombinasikan dengan terapi perendaman,
kemampuan obat untuk melepaskan tingkat oxytocin bisa membuat MDMA obat
yang ideal untuk digunakan sebagai program perawatan
lengkap. http://anehdidunia.blogspot.com
Mereka mengatakan, "MDMA memiliki kombinasi efek farmakologis itu, dalam
pengaturan terapeutik, bisa memberikan keseimbangan mengaktifkan emosi
sementara, rasa aman dan terkendali."
Obat ini mungkin juga dapat untuk mengobati penyakit Parkinson melalui pelepasan
kadar serotonin di otak. Sementara para peneliti masih tidak mengerti bagaimana
perawatan bekerja, telah terbukti efektif dalam studi menggunakan tikus dan satu
penderita Parkinson, mantan stuntman Tim Lawrence, yang telah menunjukkan
peningkatan signifikan pada kondisinya. Dia mampu melakukan jungkir balik dan
berguling tak lama setelah mengambil satu dosis obat. Sebelumnya dia tak dapat
bergerak sama sekali
Korban Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga menunjukkan respons positif
terhadap perawatan yang melibatkan ekstasi. Psikolog yang melakukan terapi
menggunakan studi dan MDMA menemukan obat tersebut memberi mereka jendela
waktu di mana pasien mengalami rasa takut sedikit tanggapan dan memadai bisa
menangani terapi yang sangat penting untuk bekerja melalui kondisi mereka
4. Kokain dan Tanaman Coca, Sebuah Obat bius baru, obat pencahar,dan
sebagai Obat Motion Sickness
Jauh sebelum bintang rock mulai melakukan mencandu kokain', kokain pernah
secara luas dipuji sebagai obat ajaib yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
segala sesuatu mulai dari sakit kepala untuk alkoholisme untuk demam akut .
Sementara obat modern telah menemukan perawatan jauh lebih aman untuk
sebagian besar kondisi ini, obat ini masih kadang-kadang digunakan sebagai
anestesi topikal untuk mata, hidung dan operasi tenggorokan. http://anehdidunia.blogspot.com
Baru-baru ini juga telah digunakan sebagai pengobatan topikal diterapkan pada
mereka yang menderita sakit kepala menahun yang parah. Meskipun para ilmuwan
telah banyak menerima bahwa penggunaan kokain dalam bidang medis adalah
sebanding dengan risiko, hal yang sama tidak berlaku untuk tanaman koka, di mana
kokain berasal .
Tidak seperti kokain sahabat anehdidunia.blogspot.com, tanaman mengandung
beberapa alkaloid (kokain dibuat dari hanya satu) dan rentan terhadap
penyalahgunaan ,karena itu harus dikonsumsi sesuai aturan. Penelitian tentang
keperluan medis daun koka agak terbatas, namun pada kebudayaan Andean telah
menggunakan daun koka untuk tujuan pengobatan selama berabad-abad.
Seorang dokter Amerika, Andrew Weil, percaya budaya ini mungkin ke sesuatu dan
menunjukkan bahwa daun koka mungkin dapat mengobati mabuk perjalanan,
radang tenggorokan, sembelit dan obesitas.
5. Heroin: Satu Dari Penghilang Rasa sakit Terhebat di Dunia
Seperti kokain, efek heroin's sekali disebut-sebut untuk menjadi sebuah keajaiban
untuk menyembuhkan. Meskipun bahaya obat terkenal, terutama kecenderungan
untuk penyalahgunaan, obat ini masih menjadi salah satu perawatan paling efektif
dan paling aman untuk sakit kronis yang ekstrim, seperti penderitaan yang dialami
oleh pasien kanker.
literatur medis telah menunjukkan bahwa hal itu jauh lebih aman daripada obat lain
yang diberikan di tempatnya, termasuk oksikodon candu
sintetis. http://anehdidunia.blogspot.com
Sayangnya sahabat anehdidunia.blogspot.com, pemerintah federal melakukan
larangan pada obat untuk rumah sakit dan fasilitas medis lainnya untuk
menggunakannya secara subtantifi, meski obat itu aman sebagai penangangan
untuk rasa sakit yang efektif dan hanya satu satunya pilihan
6. Ketamin: Perawatan Ajaib Untuk Depresi
Kebanyakan obat ini digunakan sebagai penenang hewan, yang biasa disebut
dengan nama “special K, telah terbukti cukup ampuh mengobati depresi klinis,
bahkan pada orang yang tidak merespon pengobatan lain.
Sebuah studi oleh Connecticut Kesehatan Mental Center menemukan bahwa 70%
dari kelompok uji mereka, tidak ada satupun yang pernah memperoleh hasil dengan
perawatan depresi tradisional, dan mereka menanggapi positif pengobatan dengan
Ketamin.
Yang lebih menarik adalah kenyataan bahwa obat tersebut mampu memperbaiki
sambungan neuron di otak yang sebelumnya telah rusak oleh stres kronis. Ronald
Duman, penulis senior studi ini, mencatat Ketamine " seperti obat ajaib - satu dosis
dapat bekerja dengan cepat dan berlangsung selama tujuh sampai 10
hari." http://anehdidunia.blogspot.com
7. Amfetamin: Perawatan Untuk narkopelasi, ADHD dan Bantuan Dalam
Pemulihan Stroke
Amfetamin saat ini digunakan oleh komunitas medis untuk mengobati beberapa
kondisi, termasuk narcolepsy dan ADHD. State University of New York melaporkan
bahwa dalam beberapa kasus, mereka juga terbukti efektif dalam mengobati depresi
dan obesitas.
Salah satu penggunaan yang paling mengejutkan bagi amfetamin adalah
penggunaan obat membantu korban stroke untuk pulih lebih cepat. baru - baru ini
Sebuah studi oleh Institut Karolinska Swedia menunjukkan bahwa perawatan dapat
sangat membantu bagi mereka yang telah lemah stroke .
8. Ganja : Obat Untuk kanker, AIDS, Sklerosis, Galukoma dan Epilepsi
"Pendukung mariyuana medis berpendapat bahwa hal itu dapat menjadi pengobatan
yang aman dan efektif untuk gejala kanker, AIDS, multiple sclerosis, sakit,
glaukoma, epilepsi, dan kondisi lain. Sementara negara mungkin melegalisasi
penggunaan untuk keperluan medis, tapi ganja masih ilegal menurut undang-undang
federal. http://anehdidunia.blogsp
Budaya Ganja di Aceh
Ganja, itulah yang akan tersirat di benak setiap orang ketika berbicara mengenai
Aceh, bumi yang kaya dengan hasil alam mulai dari minyak bumi, gas alam dan
masih banyak lagi yang di kandung oleh provinsi yang terkenal dengan sebutan
bumi Serambi Mekah tersebut. Bahkan pada zaman DOM (daerah Operasi Militer)
dahulu, sangat banyak kisah-kisah ataupun kejadian yang luput dari media baik
cetak maupun televisi. Namun ikonik Aceh sebagai lumbung ganja tak pernah
lekang hingga saat ini.
Aceh Food
Dari kalangan pemerintah sendiri sebenarnya menyadari bahwa hampir di tiap
kabupaten di provinsi Aceh di tumbuhi tanaman ganja yang mana untuk
memberantasnya tidak semudah membalik telapak tangan. Budaya dan etika rakyat
Aceh sendiri sudah menganggap ganja sebagai kebutuhan sehari-hari yang
digunakan untuk bumbu masakan maupun untuk untuk media rekreasi seperti rokok.
Ganja di Aceh di tanam oleh rakyat Aceh sendiri. Bila kita jumpai di setiap daerah di
Aceh pada saat acara kenduri misalnya, penggunaan ganja sudah menjadi tradisi
dalam hidangan kuliner gulai kambing dan gulai itik yang biasanya dicampur dengan
bunga dan biji ganja yang menjadi bumbu wajib. Itulah ciri khas gulai Aceh. Bang
Din, seorang tukang masak spesialis gulai kambing dari daerah bagian selatan Aceh
mengatakan “Kalau tidak di kasih ganja, mana enak gulai kambing saya?” Bang Din
selalu terlihat hampir di setiap acara kenduri mulai dari kenduri perkawinan maupun
kenduri sunat rasul. Bila dia sudah mulai memasak gulai ia pasti bertanya ke tuan
rumah atau ke anak muda setempat untuk mencari bumbu khas Aceh yang satu itu.
Ganja – Rencong Atjeh
Namun belakangan ini ganja sepertinya sudah tidak lagi menjadi bagian dari
kehidupan rakyat Aceh, ganja sudah memasuki taraf yang memprihatinkan. Ganja
dijadikan lahan bisnis oleh para mafia (bandar narkoba) demi mencari keuntungan
pribadi. Mereka membuka lahan-lahan hutan hanya untuk menanam ganja dalam
skala besar. Mereka tidak mempedulikan kaidah-kaidah ganja itu sendiri, seperti
kapan waktu tanam dan kapan waktu panen. Secara tidak langsung perbuatan
seperti itu merugikan rakyat Aceh sendiri, karena para mafia tersebut hanya
memodali para pekerja untuk berladang ke tengah hutan tanpa mempedulikan
keselamatan para peladang tersebut. Para peladang baru akan sadar ketika mereka
akhirnya tersangkut dengan hukum. Apakah mereka bersalah? sementara mereka
butuh uang untuk menopang kehidupan keluarganya. Karena memiliki keahlian
dalam menanam ganja mereka dimanfaatkan oleh para mafia dengan di iming-imingi
sedikit uang.
Banyak pro dan kontra tentang tanaman ganja di Aceh mengingat sangat banyaknya
doktrin-doktrin anti ganja yang disusupkan ke masyarakat Aceh. Tapi itu semua
hanya mampu menyentuh kalangan perkotaan di Aceh, tidak dengan warga
pedalaman maupun perkampungan. Akan tetapi rakyat Aceh masih banyak yang
belum berani angkat bicara mengenai tanaman yang satu ini.
Hingga saat ini ganja tetap merupakan tanaman kebanggaan Rakyat Aceh. Hanya
segelintir orang di Aceh yang membenci tanaman ini yang mungkin dikarenakan
suatu alasan, yaitu ganja adalah narkoba!
Semoga ekonomi rakyat Aceh bisa membaik bila ganja di legalkan demi kepentingan
kesehatan dan industri di tanah air, mengingat begitu ahlinya rakyat Aceh dalam
bercocok tanam ganja di alam liar di bumi Serambi Mekah ini.
SUMBER : http://rimayaz.blogspot.com/p/blog-page_9540.html
http://nurkhamdiyahtri.blogspot.com/2010/12/dampak-narkoba.html
http://books.google.co.id/books?
id=sDKnWExH6tQC&pg=PA192&dq=promkes+tentang+narkoba&hl=en&sa=X&ei=Pq51VIW-
N9PJuASy0YCQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=promkes%20tentang%20narkoba&f=false
http://books.google.co.id/books?
id=upukpSPzhEkC&pg=PP8&dq=promkes+tentang+narkoba&hl=en&sa=X&ei=Pq51VIW-
N9PJuASy0YCQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=promkes%20tentang%20narkoba&f=false