Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

12
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup serta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah (Bintarto, 1984). Disiplin ilmu geografi mempunyai cakupan obyek kajian yang luas mencakup fenomena alam dan manusia, dan keterkaitan kedua fenomena tersebut. Salah satu yang menjadi objek kajian tentang masalah lingkungan, terutama masalah sampah padat. Sumber utama penghasil sampah adalah manusia. Adanya aktifitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari berdampak pada peningkatan produksi sampah yang dihasilkan oleh manusia. Sampah dalam kehidupan manusia selalu dianggap sebagai suatu hal yang buruk, kotor, bahkan jorok. Ini terjadi karena sampah merupakan hasil samping yang kurang bermanfaat dari suatu produk.

Transcript of Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

Page 1: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

(TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA

SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN

KARANGANYAR

A. Latar Belakang Masalah

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari hubungan kausal gejala-gejala muka bumi dan

peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisik

maupun yang menyangkut makhluk hidup serta

permasalahannya melalui pendekatan keruangan,

kelingkungan, dan kompleks wilayah (Bintarto, 1984). Disiplin

ilmu geografi mempunyai cakupan obyek kajian yang luas

mencakup fenomena alam dan manusia, dan keterkaitan

kedua fenomena tersebut. Salah satu yang menjadi objek

kajian tentang masalah lingkungan, terutama masalah

sampah padat. Sumber utama penghasil sampah adalah

manusia. Adanya aktifitas manusia dalam pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari berdampak pada peningkatan

produksi sampah yang dihasilkan oleh manusia.

Sampah dalam kehidupan manusia selalu dianggap

sebagai suatu hal yang buruk, kotor, bahkan jorok. Ini terjadi

karena sampah merupakan hasil samping yang kurang

bermanfaat dari suatu produk. Keberadaannya bukan semata-

mata karena monopoli negara berkembang yang memacu

proses pembangunan dengan industrialisasinya, tetapi negara

maju pun mengalami perang untuk mengatasi masalah

sampah. Pertambahan penduduk yang kurang terkontrol,

Page 2: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

faktor sosial budaya masyarakat setempat pun jadi sebab

masalah sampah menjadi menumpuk (Komarudin, 1990:247).

Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (2003)

sampah merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang

berwujud padat maupun cair berupa zat organik maupun

anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai

dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke

Lingkungan. Bintarto (1983) mengemukakan bahwa sampah

merupakan salah satu penyebab rusaknya lingkungan. Tidak

dapat dipisahkan dari penduduk tepatnya aktifitas penduduk

sebagai produsennya.

Penanganan sampah yang baik di lingkungan

masyarakat dan di TPA akan mengurangi dampak yang

negatif terhadap lingkungan, sehingga perlu adanya suatu

rangkaian proses bagaimana sampah yang dihasilkan dapat di

kelola menjadi sampah yang lebih ramah lingkungan dan

bahkan dimanfaatkan lagi untuk kegunaan yang lain. Melalui

pengelolaan sampah yang baik akan menghsilkan barang-

barang ekonomis yang tinggi dan kreatif. Faktor manusia pun

juga akan lebih baik, demikian pula dengan kesejahteraan.

Masyarakat akan memiliki kegiatan positif berkaitan dengan

pemberdayaan sampah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) sangatlah penting bagi proses

pengolahan sampah ke tahap berikutnya. Sampah kalau tidak

diolah dengan baik akan mengganggu lingkungan, karena

akan menimbulkan bau dan tempat bersarangnya lalat. Jika

musim hujan tiba sampah akan tercampur dengan air

kemudian akan meresap kedalam tanah yang akan

Page 3: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

mencemari air dan mencemari tanah yang ada dilingkungan

sekitar. Maka dari itu perlu adanya pengolahan yang baik di

TPA untuk mengurangi berbagai dampak negatif yang ada

dan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan

yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia.

2. Letak suatu TPA sangat berpengaruh terhadap

kehidupan masyarakat disekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Dengan sistem apa saja pengelolaan sampah di TPA

Sukosari?

2. Bagaimana dampak keberadaan TPA Sukosari terhadap

lingkungan masyarakat sekitar?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan yang akan dicapai sesuai

dengan pokok permasalahan yang telah diungkapkan di atas

maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

Page 4: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

“Ingin mengetahui dengan sistem apa saja cara pengelolaan

sampah di TPA Sukosari dan bagaimana dampak keberadaan

TPA tersebut terhadap lingkungan skitarnya?”

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir tingkat

Sarjana (S1) pada program studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

2. Sebagai pengertian dan tambahan ilmu bagi peneliti

sehingga akan menambah wawasan.

3. Diharapkan untuk informasi bagi orang yang

memerlukan dengan adanya penelitian ini.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian sampah

Sampah adalah sisa konsumsi dari kegiatan manusia

sehari-hari yang berbentuk padat. Sampah dalam bentuk

banyak dan tidak terkelola dengan baik akan menjadi

masalah bagi kesehatan manusia. Selain dari baunya yang

tidak sedap dan mengganggu pandangan, sampah juga

menjadi sumber penyakit, penyebab banjir, dan

sebagainya. Selain itu sampah secara terus menerus

mengalami peningkatan jumlah tanpa diimbangi oleh

penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk

pengelolaan sanpah tersebut (Sulistinah, 2004:479)

Sampah menurut Hadiwiyito (dalam Kuncoro Sejati,

2006:13-15) menyatakan bahwa sampah dapat

digolongkan menjadi 7 macam yaitu antara lain ;

Page 5: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

a. Sampah berdasarkan asalnya terdiri dari 1. Sampah

rumah tangga yaitu sampah yang dihasilkan dari

kegiatan rumah tangga termasuk sampah dari

asrama, rumah sakit, hotel dan kantor, 2. Sampah

industri 3. Sampah pertanian termasuk sampah

perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan,

4. Sampah perdagangan, misalnya sampah pasar

dan sampah toko, sampah dari hasil aktivitas

pembangunan, 5. Sampah jalan raya.

b. Sampah berdasarkan penggolonganya terbagi

menjadi 2 jenis yaitu 1. Sampah seragam. Sampah

hasil kegiatan industri umumnya termasuk dalam

golongan ini. Sampah dari kantor sering hanya terdiri

atas kertas, karton, kertas karbon, dan semacamnya

yang masih tergolong seragam atau sejenis. 2.

Sampah campuran. Misalnya, sampah yang berasal

dari pasar atau sampah dari tempat-tempat umum

yang sangat beraneka ragam dan bercampur

menjadi satu.

c. Sampah berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 3

jenis yaitu 1. Sampah padatan (solid), misalnya daun,

kertas, karton, kaleng, plastik, dan logam 2. Sampah

cairan (termasuk bubur), misalnya bekas air pencuci,

bekas cairan yang tumpah, tetes tebu, dan limbah

industri yang cair. 3. Sampah berbentuk gas,

misalnya karbondioksida, amonia, H2S, dan lainnya.

d. Sampah berdasarkan lokasinya terbagi menjadi 2

yaitu,1. Sampah kota (urban) yang terkumpul dikota-

kota besar.2. sampah daerah yang terkumpul di

daerah-daerah luar perkotaan.

Page 6: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

e. Sampah berdasarkan proses terjadinya terdiri dari, 1.

Sampah alami, ialah sampah yang terjadinya karena

proses alami. Misalnya rontokan dedaunan. 2.

Sampah nonalami, ialah sampah yang terjadi karena

kegiatan manusia. Misalnya plastik dan kertas.

f. Sampah berdasarkan sifatnya terdiri dari, 1. Sampah

organik,terdiri atas dedaunan, kayu, tulang, sisa

makanan ternah, sayur, dan buah. Sampah ini

mudah didegradasi oleh mikroba sehingga sulit untuk

diuraikan.

g. Sampah berdasarkan jenisnya terdiri dari 1. Sampah

makanan, 2. Sampah kebun/pekarangan, 3. Sampah

kertas, 4. Sampah plastik,karet, dan kulit, 5. Sampah

kain, 6. Sampah kayu, 7. Sampah logam, 8. Sampah

gelas dan keramik, 9. Sampah abu dan debu.

2. Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah menurut Menteri Negara Lingkungan

Hidup (2006) merupakan kegiatan yang terdiri atas

pengurangan, Pemilahan, Pengumpulan, pemanfaatan,

pengangkutan, pengolahan sampah. Pengelolaan sampah

memiliki 2 konsep yaitu pengurangan sampah dengan cara

3R (reduce, reuse, recycle) dan penanganan sampah itu

sendiri (seperti proses pemilahan, pengumpulan,

pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir).

Pengelolaan Sampah mempunyai tujuan untuk

menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Hal ini

sangat diperlukan masyarakat melindungi dari gangguan

kesehatan yang ditimbulkan oleh adanya pengelolaan

sampah mulai dari proses pengumpulan, pengangkutan

sampai ketempat pembuangan akhir (TPA). Beberapa

Page 7: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

metode yang terkait dengan pengelolaan sampah seperti

dibakar, ditanam, dibuang kedalam bak sampah ataupun

didaur ulang.

Sampah yang tidak terkelola secara baik dapat

menimbulkan berbagai permasalahan, khususnya dari

aspek kesehatan, dilingkungan tempat tinggal. Dampak

yang ditimbulkan oleh adanya pengelolaan sampah yang

kurang baik yaitu salah satunya berpotensi untuk menjadi

sumber tempat perkembangan bibit penyakit (reservoir)

(Ehlers and Steal 1958, dalam Sugiyarti). Pada umumnya

media yang baik untuk perkembangbiakan vektor penyakit

bahkan dapat menjadi agen suatu penyakit. Sampah

sebagai reservoir, misalnya untuk penyakit tetanus,

botulisme, antrax, askarodis, dsb. Sampah juga dapat

sebagai media perkembangbiakan vektor penyakit seperti,

tikus, lalat, dan kecoak.

3. Pengertian dampak

Pengertian ‘Dampak’ secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya ‘sesuatu’. Dampak itu sendiri juga bisa berarti, konsekwensi sebelum dan sesudah adanya ‘sesuatu’.

F. Kerangka Berfikir

Sampah berasal dari rumah tangga,pasar, kegiatan industri,

jalan raya dan sebagainya setelah terkumpul di Tempat

Pembuangan Sementara kemudian diangkut oleh truk untuk

dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kemudian

setelah sampai di TPA sampah tersebut akan diolah oleh

petugas TPA. Hasil dari pengolahan tersebut yang nantinya

akan menunjukan dampak terhadap lingkungan dan

masyarakat.

ASAL SAMPAH

PENGOLAHAN SAMPAH

OUTPUT SAMPAH

Page 8: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah.

Hipotesis dapat dipahami sebagai pegangan dalam

menentukan arah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah “keberadaan TPA berdampak positif terhadap

lingkungan”.

H. Metode Penelitian

1. Tempat dan waktu Penelitian

a) Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TPA Sukosari dan di

Desa Sukosari kecamatan jumantono kabupaten

Karanganyar.

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari

bulan oktober sampai november.

2. Subyek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah penduduk swkitar TPA,

apabila populasi diambil semua sbg subyrk. Apabila

populasi > 100 maka sample diambil antara 10% sampai

25%. Obyek dalam penelitian ini adalah sampah yang

diteliti. Item kues/angket yang ditanyakan adalah dampak-

dampak baik positif maupun negatif. Kalau subyek

(responden) jawabannya hanya positifnya berarti hipotesis

POSITIF NEGATIF

DAMPAK

Page 9: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir

diterima < TPA berdampak positif/bermanfaat bagi

masyarakat.

3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data,

yaitu yang pertama adalah mengadakan pengamatan

secara langsung dilapangan (observasi). Tujuan dilakukan

observasi tersebut untuk mengetahui secara langsung cara

pengelolaan sampah di TPA. Selain itu juga untuk

memperoleh informasi awal dalam kaitannya untuk

penentuan daerah sampel. Metode yang kedua yaitu

dokumentasi merupakan penggunaan data-data sekunder

yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Perkotaan (DKP).

Kemudia data jumlah penduduk dan Kknya di kantor

pemerintah desa yang menjadi sampel.

Metode yang ketiga yaitu dengan metode wawancara

secara langsung dengan responden dengan menggunakan

daftar pertanyaan (questioner). Tujuan dengan

menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan terkait dengan obyek

penelitian.

I. Metode Analisis Data

Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, diperlukan analisis

terhadap data sebagai suatu upaya selidik taat kaidah untuk

mengetahui penyebab dan bagaimana duduk perkara dari

data-data yang telah terkumpul. Penelitian ini difokuskan

pada cara pengolahan sampah di TPA dan dampaknya

terhadap lingkungan sekitarnya, dengan menggunakan

metode kualitatif.

Page 10: Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir