Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok...

94

Transcript of Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok...

i

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, maka perlu untuk membuat

laporan hasil kinerja, hal tersebut didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta

mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review atas Pelaporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Secara substantive Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam rangka

meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Laporan kinerja yang

disajikan menggambarkan hasil kinerja dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau selama satu tahun (2016) sebagai

upaya terselenggaranya pemerintah yang baik, akuntabel, transparan dan

respontif terhadap aspirasi masyarakat dan dapat dikontrol oleh semua pihak.

Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau ini belumlah sempurna, hal ini

antara lain disebabkan kemampuan dan pemahaman yang mungkin masih

berbeda dan memerlukan penambahan wawasan yang lebih komprehensif, untuk

itu kami membuka diri menerima saran dan masukan dari semua pihak sebagai

bahan bagi kami untuk melakukan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

ii

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. v

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. GAMBARAN UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PROVINSI RIAU......................................................................... 1

1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI .......................... 2

1.2.1. Kedudukan ...................................................................... 2

1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau ........................................................................... 2

1.3. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................ 3

1.4. SUMBER DAYA MANUSIA ........................................................ 30

1.5. SARANA DAN PRASARANA ..................................................... 32

1.6. SUMBER DANA ......................................................................... 33

1.7. IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) ............................................ 34

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................ 35

2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ......................................... 35

2.2. VISI DAN MISI............................................................................ 35

2.3. TUJUAN DAN SASARAN .................................................................. 36

2.3.1. Tujuan ............................................................................. 36

2.3.2. Sasaran ........................................................................... 37

2.4. INDIKATOR SASARAN DAN TARGET ...................................... 38

2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN ..................................................... 40

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 44

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................ 44

3.1.1. Penetapan Indikator Kinerja ........................................... 44

3.1.2. Metode Penetapan Kinerja ............................................. 45

iii

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

3.1.3. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran ............. 45

3.2. PENGUKURAN KINERJA .......................................................... 46

3.3. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN ......................................... 47

3.4. TINGKAT CAPAIAN SASARAN ................................................. 50

3.5. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................. 50

BAB IV : PENUTUP ........................................................................................ 84

4.1. KESIMPULAN ............................................................................ 84

4.2. PERMASALAHAN ...................................................................... 85

4.3. SARAN ....................................................................................... 86

iv

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel I – 1 Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016 ............................................................ 31

Tabel I – 2 Tenaga Kontrak Bantuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau ............................................................................................. 32

Tabel I – 3 Rekapitulasi Pelatihan Teknis Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau Tahun 2016 ......................................................................... 32

Tabel I – 4 Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau

Tahun 2016 .............................................................................................. 33

Tabel II – 1 Sasaran Dan Indikator Kinerja Tahun 2016 ........................... 40

Tabel III – 1 Capaian Indikator kinerja sasaran ......................................... 47

Tabel III – 2 Tingkat Capaian Sasaran ...................................................... 50

Tabel III – 3 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan

Kerusuhan Massa Tahun 2016 ................................................................. 65

Tabel III – 4 Rekapitulasi Pelaksanaan Operasi Pemberantasan

Penyakit Masyarakat di Kabupaten dan Kota di - Provinsi Riau

Tahun 2016 ............................................................................................... 69

Tabel III – 5 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat /

Lokasi Rawan Gangguan Dalam Kota Pekanbaru .................................... 71

Tabel III – 6 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat /

Lokasi Rawan Gangguan di Kabupaten/ Kota se - Provinsi Riau ............. 73

Tabel III – 7 Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau ...................................................... 74

Tabel III – 8 Perbandingan Data Kinerja ................................................... 81

v

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016 menyajikan hasil pengukuran kinerja

pencapaian sasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai visi dan misi Satuan

Polisi Pamong Praja Provinsi Riau sesuai target kinerja yang telah menjadi

komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.

Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih

berdaya guna, berhasil guna, transparansi dan bertanggung jawab serta untuk

mewujudkan clean government dan good governance, maka AKIP disusun dalam

bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagaimana

diamanatkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang juga selaras

dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dengan demikian, LKjIP

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016 ini disusun sebagai sebuah

bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan

guna mewujudkan sasaran-sasaran yang ditargetkan dapat dicapai pada Tahun

2016 sebagai bagian dari upaya pencapaian visi Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau “Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang tentram,

tertib dan terlindungi”.

Sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah,

LKjIP tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan-

keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2016, tetapi juga memuat kekurangan-

kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk perbaikan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan

pemerintahan dimasa mendatang. Melalui analisis pengukuran kinerja yang ada di

dalam LKjIP tersebut diharapkan semua pihak di Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau dapat secara bersama sama berperan aktif dan bekerjasama guna

perbaikan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau di tahun-tahun selanjutnya.

Secara umum, penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau pada tahun 2016 dapat dikatakan Sangat Baik/

Sangat Berhasil. Hal ini, didasarkan pada hasil pengukuran kinerja pencapaian

vi

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

sasaran yang dapat dicapai melalui pelaksanaan berbagai kebijakan, program dan

kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Satuan

Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2016 dan Penetapan Kinerja (PK) Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau 2016.

Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa dari 5 sasaran strategis

dengan 8 indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam RKT dan PK Satuan

Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2016 menunjukkan bahwa :

Nilai rata-rata capaian kinerja sasaran strategis dari 5 sasaran strategis

adalah 98.40% dengan kategori Sangat Berhasil.

Capaian indikator kinerja utama dari 8 indikator kinerja utama adalah 98,51%

dengan kategori sangat berhasil.

Dengan demikian selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui

hambatan dan permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi

dengan memanfaatkansumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau.

Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan

permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi Pamong

Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan

Penegakan Perda serta Perlindungan Masyarakat, masih banyak hambatan dan

permasalahan yang perlu diatasi terutama dalam pelaksanaan tugas pengamanan

dan penertiban umum serta penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat.

Dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban umum masih dirasakan

kurangnya tingkat pengetahuan / keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2017

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap

melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya

Manusia dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2016,

ditemukan hambatan sebagai berikut:

1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja

dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam penanganan masalah

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah

dan Perlindungan Masyarakat di wilayah Provinsi Riau.

2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti kendaraan

operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.

vii

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong Praja

meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah diserahkan kepada

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.

4. Belum Maksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk Penyelenggaraan

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah

dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan

dinas/operasional.

Untuk itu, kedepan perlu dilakukan beberapa perbaikan agar target kinerja

dapat dicapai sesuai dengan yang ditetapkan, antara lain :

1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat maupun

melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi Aparatur Satuan

Polisi Pamong Praja.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan mengecek

jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai, melaksanakan

pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama penanganan ketenteraman dan

ketertiban di wilayah Provinsi Riau.

3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu

menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan

ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap melaksanakan

kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.

4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan Penyelenggaraan

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah

dan Perlindungan Masyarakat terumata untuk biaya kendaraan

dinas/operasional.

Semoga, LKjIP 2016 ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Riau pada tahun-tahun berikutnya. Berbagai kekurangan yang ada, tentunya

menjadi pemacu untuk memotivasi agar lebih bersemangat dalam bekerja dan

berusaha demi terwujudnya Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau tangguh,

handal dan terpercaya serta mampu ikut mewujudkan Provinsi Riau yang Maju,

Masyarakat Sejahtera, dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya Kemiskinan,

Tersedianya Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur.

I - 1

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1.1. GAMBARAN UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI

RIAU

Dalam rangka upaya pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja

sebagai konsekuensi lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, ketentuan pasal 65 ayat (1) huruf b

menyebutkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempunyai

tugas dan wewenang serta kewajiban memelihara ketentraman dan

ketertiban masyarakat. Dalam kaitan tersebut, pasal 255 ayat (1)

menetapkan bahwa untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan

peraturan daerah serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.

Di era otonomi daerah saat ini, peran Satpol PP semakin strategis

dan menuntut peningkatan kinerja yang benar-benar optimal. Dengan jumlah

personil yang dimiliki, Satpol PP bukan saja dituntut makin taktis, tetapi juga

dituntut untuk terus memperbaiki manajemen serta pendekatan yang

seharusnya dikembangkan menyikapi meningkatnya tantangan yang

dihadapi di lapangan. Penggunaan pendekatan yang humanis yang lebih

menonjolkan persuasif daripada kekuatan fisik merupakan strategi yang

tepat untuk penegakan ketertiban umum. Ketika berhadapan dengan kondisi

masyarakat yang makin kritis, tentu Satpol PP tidak lagi hanya

menyandarkan pada pendekatan yang sifatnya kuratif, melainkan harus

dirancang strategi dan program yang sifatnya preventif yaitu mencegah agar

potensi konflik tidak makin melebar dengan cara mengembangkan

mekanisme deteksi dini dan pendekatan yang berbasis pada komunitas

lokal.

Implementasi dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, Pemerintah Provinsi Riau membentuk SKPD Satuan

Polisi Pamong Praja melalui Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun

2014 tentang Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau

(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 Nomor 3).

BAB I

PENDAHULUAN

I - 2

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau juga

mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, untuk meningkatkan pembinaan

guna mewujudkan kondisi daerah yang aman, tentram, dan tertib serta

menciptakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kegiatan

masyarakat yang kondusif.

Disamping itu, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau juga

dituntut untuk menegakkan kebijakan Pemerintah lainnya yaitu Keputusan

Kepala Daerah. Hal ini merupakan tugas yang cukup luas bagi Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau karena memiliki dampak langsung terhadap

masyarakat, sehingga membutuhkan gerak pembinaan yang mantap untuk

menciptakan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang handal

dan profesional.

1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1.2.1. Kedudukan

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau adalah merupakan

unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah Provinsi Riau, yang

berkedudukan dibawah Pemerintah Daerah Provinsi Riau.

1.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Riau

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai tugas

sesuai Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau adalah merupakan

unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah Provinsi Riaudisebutkan

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penunjang tugas tertentu

Pemerintah Provinsi Riau yang diserahkan wewenang, tugas dan

tanggung jawab untuk memelihara dan menyelenggarakan ketentraman

dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan

atau Keputusan Gubernur.

I - 3

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Kemudian dalam penyelenggaraan tugasnya, Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Program pelaksanaan ketentraman dan ketertiban

umum, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur;

b. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum;

c. Pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan

Gubernur;

d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum,serta penegakan Peraturan

Daerah dan Peraturan Gubernur dengan aparat Kepolisian Negara,

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau Aparaur lainnya;

e. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati

Peraturan Daerah dan Keputusan Daerah;

f. Pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan,

hubungan masyarakat, umum dan perlengakapan;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

1.3. STRUKTUR ORGANISASI

Adapun susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Riau menurut Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau terdiri dari:

1. Kepala Satuan;

2. Sekretariat terdiri dari:

Sub Bagian Perencanaan Program.

Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;

Sub Bagian Umum;

3. Kepala Bidang Penegakkan Perundang-undangan Daerah terdiri dari:

Kasubbid Pembinaan Pengawasan dan Penyuluhan;

Kasubbid Penyelidikan dan Penyidikan.

4. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri:

Kasubbid Operasi dan Pengendalian;

Kasubbid Kerjasama.

5. Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri:

Kasubbid Pelatihan Dasar;

I - 4

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Kasubbid Teknis Fungsional.

6. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri:

Kasubbid Satuan Linmas;

Kasubbid Bina Potensi Fungsional.

7. Bidang Penegakkan Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:

Seksi Penyidikan dan Penindakan;

Seksi Peraturan dan Penyuluhan.

Tabel I – 1

Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Satpol PP Prov. Riau

1. KEPALA SATUAN

Untuk menyelenggaran tugas sebagaimana dimaksud di atas,

Kepala Satuan menyelenggarakan Fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakanpada Sekretariat, Bidang

Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, Bidang

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Bidang Sumber

Daya Aparatur dan Bidang Perlindungan Masyarakat;

I - 5

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada Sekretariat, Bidang

Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah, Bidang

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Bidang Sumber

Daya Aparatur dan Bidang Perlindungan Masyarakat serta

Pembinaan terhadap Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten / Kota

se - Provinsi Riau;

c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada

Sekretariat, Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah, Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,

Bidang Sumber Daya Aparatur dan Bidang Perlindungan

Masyarakat;

d. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. SEKRETARIAT

a. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan

Perlengkapan dan Subbagian Umum.

b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kasat Pol PP.

Untuk menyelenggaran tugas pokok sebagaimana dimaksud

di atas, Sekretaris menyelenggarakan Fungsi:

a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbagian Perencanaan

Program, Subbagian Keuangan dan Perlengkapan serta

Subbagian Umum;

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbagian

Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan

Perlengkapan serta Subbagian Umum;

c. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaan tugas dan fungsi pada Subbagian

Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan

Perlengkapan serta Subbagian Umum;

d. Penyelenggaran pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Subbagian

Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan

Perlengkapan serta Subbagian Umum;

I - 6

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

e. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas

dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan Program;

b. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan;

c. Subbagian Umum.

Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan

Polisi Pamong Praja.

a. Kepala Subbagian Perencanaan Program mempunyai tugas:

(1) merencanakan program kegiatan pertahun anggaran

Subbagian Perencanaan Program berdasarkan tugas, fungsi

dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbagian Perencanaan Program secara rutin maupun

berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalah-permasalahan sesuai bidang

tugas pokok Subbagian Perencanaan Program secara rutin

maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

I - 7

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbagian Perencanaan Program berdasarkan disposisi

atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) melaksanakan penyusunan rencana kerja, program dan

kegiatan;

(11) memfasilitasi usulan rencana program dan kegiatan dari

setiap bidang;

(12) melakukan evaluasi terhadap penyusunan rencana program,

kegiatan tahunan untuk disampaikan ke BAPPEDA;

(13) mempersiapkan dan menyampaikan laporan bulanan dan

tahunan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja;

(14) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap

pelaksanaan program, kegiatan;

(15) melaksanakan koordinasi usulan program dan kegiatan

dengan Satpol PP kabupaten / kota dan pemerintah pusat;

(16) membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP);

(17) mempersiapkan dan mengkoordinir penyelesaian tindak

lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atau pemutakhiran

data hasil pemeriksaan kegiatan;

(18) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian

Perencanaan Program berdasarkan capaian pelaksanaan

kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

(19) melaporkanhasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

sekretaris secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

(20) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas:

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan tugas,

fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan

kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

I - 8

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbagian Keuangan dan Perlengkapan secara rutin

maupun berkala untuk pengembangan wawasan

pengetahuan dan kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbagian Keuangan dan Perlengkapan

secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar

pemecahan masalah;

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan

disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang

dibutuhkan;

(10) menyelenggarakan penyusunan rencana kerja anggaran

(RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) belanja

gaji, tunjangan pegawai dan dokumen perubahan

pelaksanaan;

(11) mengajukan permintaan Surat Penyediaan Dana (SPD) ke

Badan Pengelola Keuangan dan Aset;

(12) meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa

dari pejabat pelaksana teknis kegiatan, membuat

kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji

dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan;

I - 9

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(13) melakukan verifikasi SPP, menyiapkan konsep Surat

Perintah Membayar (SPM) untuk ditandatangani

Penguna/Kuasa Pengguna Anggaran dan mengajukan SPM

ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset;

(14) menyelenggarakan pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan

penghasilan lainnya;

(15) membuat dan menyampaikan Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) penggunaan Anggaran Bulanan ke Badan Pengelola

Keuangan dan Aset;

(16) menerima, menyimpan dan menyalurkan barang inventaris

sesuai peruntukannya;

(17) meneliti dokumen, jumlah dan kualitas barang yang diterima

sesuai pengadaan barang;

(18) melakukan pencatatan dan menginventarisir barang milik

daerah baik yang berasal dari APBD maupun perolehan

lainnya yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB),

Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), dan

Buku Induk Inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan

penggolongan barang milik daerah;

(19) mengurus barang milik daerah dalam pemakaiannya dan

memberi kodefikasi serta mengamankan barang-barang

inventaris milik daerah;

(20) melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan

barang milik daerah;

(21) menyiapkan usulan penghapusan/pelelangan barang milik

daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi;

(22) merencanakan barang kebutuhan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD);

(23) menyusun, membuat dan menyampaikan Laporan Barang

Pengguna semesteran (LBPS), Laporan Barang Pengguna

Tahunan (LBPT), dan Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan;

(24) melakukan pencatatan barang milik daerah yang

dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan, membuat

rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana

Kebutuhan Tahunan (RKT);

I - 10

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(25) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian

Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan capaian

pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

(26) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

sekretaris secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

(27) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Kepala Subbagian Umum mempunyai tugas :

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbagian Umum berdasarkan tugas, fungsi dan renstra

sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbagian Umum secara rutin maupun berkala untuk

pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbagian Umum secara rutin maupun

berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

(9) mengumpulkan data dan menyiapkan bahan usulan kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian

penghargaan, penempatan formasi, kesejahteraan pegawai,

I - 11

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

mitasi, pemberhentian pegawai, diklat, ujian diklat, ujian

dinas, izin belajar, pembuatan kartu pegawai (KARPEG),

Asuransi Kesehatan (ASKES), TASPEN, Kartu Istri/Suami

(Karis/Karsu);

(10) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbagian Umum berdasarkan disposisi atasan agar

tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(11) merencanakan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan

keprotokolan;

(12) mengatur pelayanan tamu, penyediaan peralatan ruang rapat

dan mengawasi pelaksanaan kebersihan kantor, taman;

(13) menyelenggarakan pekerjaan yang berkaitan proses surat

masuk, surat keluar, penggandaan, penomoran dan

mendistribusikan surat sesuai dengan tujuan surat;

(14) membuat konsep surat yang berkaitan dengan administrasi

ketatausahaan dan urusan rumah tangga dalam rangka

mempersiapkan surat dinas yang diperlukan;

(15) membagi tugas pengetikan, pembuatan naskah dinas

kepada fungsional umum sesuai kebutuhan sebagai tindak

lanjut pelaksanaan tugas;

(16) membimbing, meneliti dan mengoreksi pelaksanaan tugas

fungsional umum dengan cara memeriksa secara langsung

untuk menghindari dari kesalahan;

(17) menyelenggarakan pembuatan dan rekapitulasi daftar hadir

untuk selanjutnya disampaikan ke instansi terkait;

(18) menyelenggarakan pekerjaan kenaikan gaji berkala pegawai,

pengusulan pegawai yang mencapai batas usia pensiun,

pembuatan analisis jabatan, analisis beban kerja, analisis

kesenjangan pegawai, proyeksi kebutuhan pegawai 5 tahun

kedepan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan

ketatalaksanaan di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

(19) melaksanakan pengadaan barang yang dibutuhkan setelah

berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah;

(20) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian

Umum berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai

bahan penyempurnaannya;

I - 12

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(21) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

sekretaris secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

(22) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3. BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH

a. Kepala Bidang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pada Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dan

Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan;

b. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang

Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

menyelenggaran fungsi :

a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbidang Pembinaan,

Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang Penyelidikan

dan Penyidikan;

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbidang

Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang

Penyelidikan dan Penyidikan;

c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang

Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang

Penyelidikan dan Penyidikan;

d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang

Pembinaan,Pengawasan dan Penyuluhan dan Subbidang

Penyelidikan dan Penyidikan;

e. penyusunan program dan kegiatan serta pelaksanaan

penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

f. pelaksanaan kebijakan penegakkan Perda dan Peraturan

Kepala Daerah;

I - 13

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

g. pelaksanaan koordinasi penegakkan Perda dan Peraturan

Kepala Daerah dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah dan/ atau aparatur

lainnya;

h. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan

hukum agar mematuhi dan mentaati penegakkan Perda dan

Peraturan Kepala Daerah;

i. membentuk Sekretariat PPNS serta mengkoordinir pelaksanaan

tugas PPNS;

j. penyelenggaran tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah terdiri

dari:

a. Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

b. Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan.

Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan

Polisi Pamong Praja.

a. Kepala Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan

mempunyai tugas:

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan

berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman

dalam pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

I - 14

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan secara

rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan

pengetahuan dan kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Pembinaan, Pengawasan

dan Penyuluhan secara rutin maupun berkala sebagai bahan

dasar pemecahan masalah;

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Subbidang

Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan berdasarkan

disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang

dibutuhkan;

(10) melaksanakan pengawasan dan penyuluhan Peraturan

Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah;

(11) melaksanakan koordinasi dan Pembinaan, Pengawasan dan

Penyuluhan serta Penyelidikan dan Penyidikan dengan

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai

Negeri Sipil daerah dan/ atau aparatur lainnya dalam

pembinaan, pengawasan dan penyuluhan Perda dan

Peraturan Kepala Daerah;

(12) melaksanakan penertiban aset baik yang bergerak maupun

yang tidak bergerak dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau;

(13) mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-

undangan serta kegiatan pembinaan dan penyebarluasan

produk hukum daerah;

(14) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap

pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan

Perda dan Peraturan Kepala Daerah;

(15) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan berdasarkan

capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan

penyempurnaannya;

I - 15

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(16) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;

(17) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas:

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan berdasarkan tugas,

fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan

kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan secara rutin maupun

berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Penyelidikan dan Penyidikan

secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar

pemecahan masalah;

I - 16

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas Subbidang

Penyelidikan dan Penyidikan berdasarkan disposisi atasan

agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) melakukan koordinasi dalam hal Penyelidikan dan

Penyidikan dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia

dan/ atau instansi terkait bila diduga terjadi pelanggaran

Perda dan/ atau Peraturan Kepala Daerah;

(11) menyelenggarakan proses penyelidikan dan penyidikan

berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia

dan instansi terkait bila diduga terjadi pelanggaran Perda

dan/ atau Peraturan Kepala Daerah;

(12) menjalin Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan serta

Penyelidikan dan Penyidikan dengan Kepolisian Negara

Republik Indonesia dan/ atau instansi terkait dalam

peningkatan kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS);

(13) melakukan pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau

badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakkan

Perda dan Peraturan Kepala Daerah;

(14) melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap

pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan pelanggaaran

Perda dan Peraturan Kepala Daerah;

(15) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Penyelidikan dan Penyidikan berdasarkan capaian

pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

(16) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;

(17) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

4. BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT

a. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

mempunyai tugas pokok pada Subbidang Operasi dan

Pengendalian dan Subbidang Kerjasama.

I - 17

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

b. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dipimpin

oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud, Bidang

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat menyelenggarakan

fungsi :

a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbidang Operasi dan

Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbidang Operasi

dan Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;

c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelengaraan tugas dan fungsi pada Subbidang Operasi

dan Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;

d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang

Operasi dan Pengendalian dan Subbidang Kerjasama;

e. penyusunan program kerja dan pelaksanaan penyelenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

f. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta

Operasi, dan Pengendalian serta Kerjasama operasional;

g. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat di daerah dengan Kepolisian Negara

Republik Indonesia dan/ atau instansi terkait;

h. pengkajian bahan fasilitasi penyusunan program dan supervisi

ketertiban umum dan ketentraman;

i. pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan ketertiban

umum dan ketentraman, Operasi dan Pengendalian serta

Kerjasama operasional;

j. perumusan pembinaan tugas Polisi Pamong Praja di Wilayah

Provinsi Riau;

k. perumusan pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat di Wilayah Provinsi Riau;

l. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

I - 18

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri dari:

a. Subbidang Operasi dan Pengendalian;

b. Subbidang Kerjasama.

Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan

Polisi Pamong Praja.

a. Kepala Subbidang Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas :

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Operasi dan Pengendalian berdasarkan tugas,

fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan

kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Operasi dan Pengendalian secara rutin maupun

berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Operasi dan Pengendalian

secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar

pemecahan masalah;

I - 19

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbidang Operasi dan Pengendalian berdasarkan disposisi

atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) menyusun bahan kebijakan teknis fasilitasi dan

melaksanakan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

(11) merumuskan pembinaan teknis pengendalian operasional

Polisi Pamong Praja;

(12) merumusan pelaksanan pengamanan dan pengawalan

pimpinan daerah dan pejabat lainnya;

(13) merumusan pelaksanaan pengamanan gedung-gedung milik

Pemerintah Daerah;

(14) menyelenggarakan pengolahan data kegiatan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat;

(15) menyelenggarakan pengamanan dan pengawalan

perjalanan/kunjungan dinas kepala daerah, tamu VVIP

termasuk pejabat negara dan tamu negara;

(16) menyelenggarakan pengawalan terbuka dan tertutup kepala

daerah, tamu VVIP termasuk pejabat negara dan tamu

negara;

(17) melaksanakan sosialisasi ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

(18) menyelenggarakan patroli ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

(19) melaksanakan operasional pengendalian ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat;

(20) melaksanakan tugas pengamanan aset baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak dilingkungan Pemerintah

Provinsi Riau;

(21) membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan

pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah;

(22) membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan

keramaian daerah dan/ atau kegiatan yang berskala massal;

(23) melaksanakan pelaporan dan evaluasi tugas operasi dan

pengendalian ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

I - 20

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(24) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Operasi dan Pengendalian berdasarkan capaian

pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

(25) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

(26) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Subbidang Kerjasama mempunyai tugas :

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Kerjasama berdasarkan tugas, fungsi dan renstra

sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Kerjasama secara rutin maupun berkala untuk

pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik

secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam

pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Kerjasama secara rutin

maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

I - 21

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbidang Kerjasama berdasarkan disposisi atasan agar

tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kepolisian

Negara Republik Indonesia dan/ atau instansi terkait dalam

Kerjasama;

(11) melaksanakan kerjasama operasional dalam

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

(12) menfasilitasi rekomendasi perijinan dan pelayanan umum di

bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

(13) melaksanakan pelaporan dan evaluasi kerjasama

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat;

(14) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Kerjasama berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan

sebagai bahan penyempurnaannya;

(15) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

(16) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

5. BIDANG SUMBER DAYA APARATUR

a. Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan pada Subbidang Pelatihan Dasar dan

Subbidang Teknis Fungsional.

b. Bidang Sumber Daya Aparatur dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya

Aparatur menyelenggarakan fungsi :

a. penyelenggaraan perencanaan pada pada Subbidang

Pelatihan Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada pada Subbidang

Pelatihan Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;

I - 22

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada pada Subbidang Pelatihan

Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;

d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada pada Subbidang

Pelatihan Dasar dan Subbidang Teknis Fungsional;

e. penyelenggaraan tugas dan lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari:

a. Subbidang Pelatihan Dasar;

b. Subbidang Teknis Fungsional.

Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong

Praja.

a. Kepala Subbidang Pelatihan Dasar mempunyai tugas :

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Pelatihan Dasar berdasarkan tugas, fungsi dan

renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Pelatihan Dasar secara rutin maupun berkala

untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Sumber Daya Aparatur tentang langkah-langkah atau

I - 23

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan

sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Pelatihan Dasar secara rutin

maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbidang Pelatihan Dasar berdasarkan disposisi atasan

agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) melakukan analisis terhadap Pembinaan, Pengawasan dan

Penyuluhan serta Pelatihan Dasar yang dibutuhkan anggota

Satuan Polisi Pamong Praja dan anggota Satuan Linmas;

(11) menyusun rencana kebutuhan Pembinaan, Pengawasan dan

Penyuluhan serta Pelatihan Dasar pengembangan sumber

daya aparatur;

(12) melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan

serta Pelatihan Dasar dan koordinasi dengan instansi terkait

kebutuhan Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan serta

Pelatihan Dasar pengembangan sumber daya aparatur;

(13) menyelenggarakan Pembinaan, Pengawasan dan

Penyuluhan serta Pelatihan Dasar dengan instansi terkait

dalam rangka pengembangan sumber daya aparatur;

(14) melaksanakan fasilitasi, pengawasan, dan pengendalian

Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan serta Pelatihan

Dasar;

(15) melakukan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

Subbidang Pelatihan Dasar;

(16) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bidang

Pelatihan Dasar berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan

sebagai bahan penyempurnaannya;

(17) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur secara periodik

sebagai bahan pertanggungjawaban;

(18) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Subbidang Teknis Fungsional mempunyai tugas :

I - 24

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Teknis Fungsional berdasarkan tugas, fungsi dan

renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Teknis Fungsional secara rutin maupun berkala

untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Sumber Daya Aparatur tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan

sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Teknis Fungsional secara

rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan

masalah;

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbidang Teknis Fungsional berdasarkan disposisi atasan

agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) menyusun rencana program kerja dan kegiatan Diklat Teknis

Fungsional dan memantau pelaksanaannya sesuai dengan

petunjuk pimpinan;

(11) mengumpulkan dan menganalisa data Teknis Fungsional

untuk bahan pengembangan sumber daya aparatur;

(12) menyusun rencana kebutuhan pengembangan Teknis

Fungsional sumber saya aparatur;

I - 25

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(13) menyiapkan bahan kegiatan dengan instansi terkait dalam

pelaksanaan diklat Teknis Fungsional;

(14) melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

pengembangan Teknis Fungsional Sumber Daya Aparatur;

(15) melaksanakan pelatihan Teknis Fungsional dan lanjutan

dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan sumber

daya aparatur;

(16) melaksanakan pelatihan dan pembinaan Teknis Fungsional

Korps Musik Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau;

(17) melaksanakan fasilitasi, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan pelatihan Teknis Fungsional sumber daya

aparatur;

(18) melakukan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Sub

Bidang Teknis Fungsional untuk disampaikan kepada Kepala

Bidang;

(19) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Teknis Fungsional berdasarkan capaian pelaksanaan

kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

(20) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur secara periodik

sebagai bahan pertanggungjawaban;

(21) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

6. BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT

a. Bidang Perlindungan Masyarakatmempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan pada Subbidang Satuan Perlindungan

Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi Fungsional.

b. Bidang Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perlindungan

Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. penyelenggaraan perencanaan pada Subbidang Satuan

Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi

Fungsional;

I - 26

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbidang Satuan

Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi

Fungsional;

c. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang Satuan

Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi

Fungsional;

d. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbidang

Satuan Perlindungan Masyarakat dan Subbidang Bina Potensi

Fungsional;

e. pelaksanaan kegiatan penyiapan, penempatan dan

pemberdayaan Satuan Linmas;

f. pembinaan dalam rangka meningkatan potensi dan

kemampuan anggota Satuan Linmas;

g. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari:

a. Subbidang Satuan Linmas;

b. Subbidang Bina Potensi Fungsional.

Masing-masing Subbidang dipimpin oleh Kepala Subbidang yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong

Praja.

a. Kepala Subbidang Satuan Linmas mempunyai tugas :

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat berdasarkan

tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam

pelaksanaan kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

I - 27

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat secara rutin

maupun berkala untuk pengembangan wawasan

pengetahuan dan kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Perlindungan Masyarakat tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan

sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas pokok Subbidang Satuan Perlindungan

Masyarakat secara rutin maupun berkala sebagai bahan

dasar pemecahan masalah;

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat berdasarkan

disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang

dibutuhkan;

(10) merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyiapan,

penempatan dan pemberdayaan Satuan Linmas;

(11) menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan pengerahan

anggota Satuan Linmas pada pengamanan acara-acara

penting.

(12) menyelenggarakan pengamanan dan penjagaan pada

pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah;

(13) melakukan koordinasi dan Satuan Perlindungan

Masyarakat dan Bina Potensi Fungsional dengan

Kab/Kota dalam rangka penyiapan personil

pengamanan di Provinsi Riau;

I - 28

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(14) menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan

pengamanan, kesiagaan dan pemberdayaan Satuan

Linmas;

(15) mengevaluasi kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Satuan Perlindungan Masyarakat berdasarkan capaian

pelaksanaan kegiatan sebagai bahan

penyempurnaannya;

(16) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat secara periodik

sebagai bahan pertanggungjawaban;

(17) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Subbidang Bina Potensi Fungsional mempunyai tugas :

(1) merencanakan program kegiatan per tahun anggaran

Subbidang Bina Potensi Fungsional berdasarkan tugas,

fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan

kegiatan;

(2) membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

(3) memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan

maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan

kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

(4) memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan

membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja

untuk penyempurnaan hasil kerja;

(5) menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karir;

(6) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

Subbidang Bina Potensi Fungsional secara rutin maupun

berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

(7) memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang

Perlindungan Masyarakat tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan

sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;

I - 29

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(8) menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai

bidang tugas Subbidang Bina Potensi Fungsional secara

rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan

masalah;

(9) mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok

Subbidang Bina Potensi Fungsional berdasarkan disposisi

atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

(10) melakukan koordinasi dan Bina Potensi Fungsional dengan

instansi terkait dalam rangka pengembangan dan

peningkatan SDM Satuan Linmas;

(11) melakukan pemutakhiran data dalam rangka penyusunan

kegiatan pengamanan, kesiagaan dan pemberdayaan

Satuan Linmas;

(12) menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang kondisi

kualitas, kuantitas dan penyebaran Satuan Linmas di

Provinsi Riau;

(13) menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan Bina Potensi Fungsional anggota Satuan Linmas;

(14) melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam

rangka menghimpun data keberadaan, jumlah dan kondisi

Satuan Linmas di Provinsi Riau;

(15) melakukan pembinaan dalam rangka meningkatan potensi

dan kemampuan anggota Satuan Linmas;

(16) mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbidang

Bina Potensi Fungsional berdasarkan capaian pelaksanaan

kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

(17) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat secara periodik

sebagai bahan pertanggungjawaban;

(18) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Kepala Seksi Peraturan dan Penyuluhan mempunyai tugas :

(1) Menginventarisir Peraturan Perundang-Undangan yang ada pada

Dinas/Badan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

(2) Melaksanakan Penyuluhan terhadap pelaksanaan peraturan

perundang-Undangan.

I - 30

LKJIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(3) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam tugas

penyuluhan peraturan perundang-undangan.

(4) Menyelenggarakan Administrasi peraturan perundang-undangan.

(5) Melaksanakan tugas2 lain yang di berikan pimpinan.

1.4. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah pegawai negeri sipil di Satuan Polisi Pamong Praja

mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, dari

270 orang pada tahun 2015 menjadi 267 orang pada tahun 2016. Hal

ini disebabkan oleh banyaknya PNS Satpol PP Provinsi Riau yang

dimutasi ke SKPD lain serta beberapa PNS yang telah memasuki

masa pensiun. Adapun rekapitulasi daftar urut kepangkatan di Satuan

Polisi Pamong Praja Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut:

I - 31

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel I - 1

Rekapitulasi Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016

JUMLAH PNS MENURUT JUMLAH PEJABAT

GOLONGAN

JENIS KELAMIN JML

PENDIDIKAN JML

STRUKTURAL JML

JUMLAH FUNGSIONAL

LK PR SD SLTP SLTA D-1 D-II D-III D-IV/S1 S2 S3 I II III IV

IV/e

IV/d

IV/c 1 1 1 1 1 1 1

IV/b 5 4 1 5 2 3 5 5 5

IV/a 2 1 1 2 2 2

1 2 1

III/d 7 6 1 7 1 5 1 7 1 7 7

III/c 5 4 1 5 5 5

3 5 2

III/b 20 14 6 20 4 15 1 20 20 20

III/a 55 44 11 55 2 53 55 55 55

II/d 2 2 2 1 1 2 2 2

II/c 68 63 5 68 66 2 68 68 68

II/b 76 69 7 76 76

76 76 76

II/a 21 18 3 21 5 1 15 21 21 21

I/d 2 2 2 2 2 2 2

I/c 3 3 3 3 3 3 3

I/b

I/a

JUMLAH 267 231 36 267 8 3 165 3 80 8 267 1 5 11 267 250

II - 32

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel I – 2

Tenaga Kontrak Bantuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Pria 300

2 Wanita 25

Total 325

Tabel I – 3

Rekapitulasi Pelatihan Teknis

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016

1.5. SARANA DAN PRASARANA

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau Tahun 2016 di dukung oleh sarana dan prasarana

yang tercatat menjadi asset Satuan sebagai berikut:

No Pelatihan Teknis Jumlah (Orang)

1 Diklatsar 25

2 Pelatihan Intel 4

3 Pelatihan Provost/PTI 12

4 Pelatihan Bela Diri 152

5 Pelatihan Menembak 45

6 Diklat Pelatih (TOT) 4

7 Diklat PPNS 8

8 Pelatihan TRC 46

9 PAMTUP VIP dan OBVIT 20

10 Pelatihan PHH 75

II - 33

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel I - 4

Daftar Aset Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016

No Klasifikasi Aset Jumlah Satuan Ket

1 Gedung 2 Gedung

2 Genset 4 Unit

3 Alat Angkutan 17 Unit

4 Alat-Alat Kantor & Rumah Tangga

1.089 Unit

5 Alat Studio & Komunikasi 430 Unit

6 Alat-alat keamanan 1.534 Unit

7

Aset tetap lainnya: a. Buku perpustakaan

b. Barang bercorak

kesenian/kebudayaan

c. Aset lain-lainnya

42

662

14

Buku

Unit

Unit

1.6. SUMBER DANA

Pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Polisi

Provinsi Riau tahun 2016 dibiayai dari APBD Provinsi Riau Tahun

2016, untuk Belanja Tidak Langsung nilai Pagu sebesar

Rp.31.014.053.075,- (tiga puluh satu miliar empat belas juta lima puluh

tiga ribu tujuh puluh lima rupiah) dan Belanja Langsung sebesar

Rp.36.432.874.437,85 (tiga puluh enam milyar empat ratus tiga puluh

dua juta delapan ratus tujuh puluh empat ribu empat ratus tiga puluh

tujuh rupiah delapan puluh lima sen).

II - 34

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1.7. IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (SAKIP)

Terkait dasar hukum implementasi LKjIP dengan Instruksi

Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Satpol PP Provinsi Riau telah

menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 yang

memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator dan target sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Riau yang akan

diwujudkan dalam periode 2014-2019. Sasaran, indikator dan target

yang direncanakan dalam Renstra tersebut dijelaskan dalam Rencana

Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018.

Di dalam RKT tersebut dirumuskan pencapaian target, penentuan

indikator dan sasaran yang berupa ukuran hasil (outcomes) dan ukuran

keluaran (output) dari program dan kegiatan.

II - 35

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Berdasarkan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau

Tahun 2014-2019, yang menjadi IKU Satpol PP Provinsi Riau adalah sebagai

berikut:

1. Persentase Penanganan Unjuk Rasa

2. Persentase Peningkatan Kapasitas SDM Penegak Hukum ( PPNS )

3. Persentase Penegakan Peraturan Daerah ( PERDA )

2.2. VISI DAN MISI

Yang menjadi landasan perumusan visi Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau adalah Visi Provinsi Riau yang tertuang dalam RPJMD Provinsi

Riau 2014 - 2019, dengan visi “Terwujudnya Provinsi Riau yang Maju,

Masyarakat Sejahtera, dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya

Kemiskinan, Tersedianya Lapangan Kerja serta Pemantapan Aparatur”.

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau yang merupakan bagian

dari sistem pemerintahan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau, juga

memiliki visi yang mendukung terwujudnya visi Provinsi Riau sesuai dengan

tugas yang diemban yaitu:

“Terwujudnya Kondisi Masyarakat Provinsi Riau yang tentram,

tertib dan terlindungi”.

Dari pernyataan visi tersebut terdapat kata-kata kunci yang

mengandung makna :

a. Tentram adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kaidah hukum,norma

agama, norma sosial dan peraturan perundang – undangan sehingga

terselenggaranya sendi – sendi kehidupan yang menjamin rasa aman dan

tenang daerah.

b. Tertib adalah suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata

dengan baik sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku guna

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

II - 36

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis,aman, tentram lahir dan

bathin.

c. Terlindungi adalah sesuatu keadaan kehidupan yang menjamin timbulnya

rasa aman dan tenang pada masyarakat di daerah.

Misi organisasi meruapakan sesuatu yang harus di emban atau

dilaksanakan organisasi dalam rangka mewujudkan visi. Dengan

pernyataan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta

perannya. Berdasarkan Visi yang ditetapkan tersebut di atas, maka Misi

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau adalah :

1. Meningkatnya Kapasitas kelembagaan serta sarana dan prasarana dalam

menunjang kelancaran tugas.

2. Mengembangkan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja

yang handal,tangguh dan berwawasan global.

3. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di

Provinsi Riau.

4. Menyelenggarakan perlindungan masyarakat serta pencegahan penyakit

masyarakat (pekat) di Provinsi Riau.

5. Meningkatkan pengawasan dan penegakkan terhadap pelaksanaan

peraturan.

2.3. TUJUAN DAN SASARAN

Penetapan tujuan dan sasaran organisasi hendaknya memperhatikan

atau didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Selain

itu, karena tujuan dimaksudkan untuk mempertajam fokus pelaksanaan misi

organisasi, maka tujuan organisasi harus dapat menunjukkan kerangka

prioritas dalam memfokuskan arah semua sasaran, program dan aktivitas

pelaksanaan Misi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dan sasaran

dapat dicapai sesuai rencana. Berikut ini tujuan dan sasaran Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau 2014-2019:

2.3.1 Tujuan

Sejalan dengan Visi dan Misi tersebut maka Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau menetapkan tujuan sebagai berikut :

II - 37

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

a. Terwujudnya Sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja

yang handal, tangguh dan berwawasan global.

b. Tersedianya kapasitas kelembagaan serta sarana dan prasarana

dalam menunjang kelancaran tugas.

c. Terwujudnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap

peraturan.

d. Terwujudnya pengawasan dan penegakan terhadap pelaksanaan

peraturan.

e. Terwujudnya pengamanan dan ketertiban internal di Provinsi

Riau.

f. Terwujudnya keamanan, ketentraman dan ketertiban serta

pencegahan penyakit masyarakat (pekat) di Provinsi Riau.

g. Terlaksananya peran Satuan Polisi Pamong Prajaprovinsi riau

selaku koordinator Satuan Polisi Pamong Praja se - Provinsi Riau.

h. Terlaksananya kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait.

2.3.2 Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh

instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam

kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran disertakan

pula indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan

pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun tersebut. Selain itu,

sasaran merupakan penjelasan dari tujuan secara terukur, yaitu hasil

yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun

kemudian sesuai dengan rencana strategis. Penetapan sasaran

diharapkan dapat memberikan spesifikasi, terinci dan terukur sehingga

tujuan dapat dicapai melalui program dan kegiatan.

Fokus utama sasaran adalah tindakan alokasi sumber daya

dalam kegiatan organisasi, sasaran harus bersifat spesifik dapat dinilai,

terukur, menantang dan berorientasi pada hasil, dan dapat dicapai

dalam periode tertentu.

Untuk menjamin tercapainya visi dan misi Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau maka ditetapkan sasaran yang satu sama

lain merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yaitu :

1. Meningkatnya jumlah peralatan keamanan Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau.

2. Meningkatnya jumlah masyarakat yang paham terhadap peraturan.

3. Meningkatnya jumlah masyarakat yang patuh terhadap peraturan.

II - 38

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

4. Meningkatnya jumlah pengawasan terhadap aset daerah.

5. Meningkatnya jumlah peraturan yang ditegakkan.

6. Meningkatnya jumlah pengamanan terhadap gedung kantor di

Provinsi Riau.

7. Tingkat Pengamanan khusus Gubernur dan Wakil Gubernur ke

Kabupaten/Kota.

8. Tingkat Pengamanan dan pemantauan Pemilihan Presiden,

Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah di 12

Kabupaten/Kota.

9. Meningkatnya Pengamanan internal dan eksternal pada

Pemerintah Provinsi Riau.

10. Tingkat pengawalan pejabat dan orang-orang penting yang

berkunjung di Provinsi Riau.

11. Tingkat Pengamanan upacara dan acara penting hari-hari besar.

12. Meningkatnya Patroli wilayah tempat / lokasi rawan gangguan.

13. Tingkat Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Satuan Polisi Pamong

PrajaProvinsi Riau.

14. Meningkatnya penanganan terhadap demonstrasi dan unjuk rasa

yang mengakibatkan anarkis dan anti huru hara.

15. Meningkatnya Jumlah razia PNS dan Honorer.

16. Meningkatnya jumlah operasi pengendalian ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat.

17. Meningkatnya operasi penyakit masyarakat di Provinsi Riau.

18. Meningkatnya koordinasi Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau

dengan Satpol PP Kabupaten/Kota.

19. Meningkatnya jumlah kerjasama dalam penanganan ketentraman

dan ketertiban umum.

20. Meningkatnya koordinasi Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau

dengan instansi terkait.

21. Meningkatnya jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam

penanganan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

2.4. INDIKATOR SASARAN DAN TARGET

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Satuan Polisi

Pamong Praja merumuskan strategi yang merupakan rencana menyeluruh

dan terpadu. Berikut strategi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau 2014-

2019:

II - 39

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1. Mengintensifkan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, kursus, bimtek,

workshop serta kegiatan peningkatan kapasitas lainnya secara

berkesinambungan dan terarah.

2. Menginventarisir kebutuhan formasi SDM Satuan Polisi Pamong

PrajaProvinsi Riau berdasarkan kompetensi SDM.

3. Penambahan jumlah SDM Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau

berdasarkan kebutuhan organisasi.

4. Menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong

PrajaProvinsi Riau.

5. Penambahan jumlah sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong

PrajaProvinsi Riau berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas.

6. Menginventarisir setiap peraturan yang berkaitan dengan masyarakat

Provinsi Riau.

7. Menyampaikan informasi dan sosialisasi peraturan kepada masyarakat.

8. Meningkatkan kompetensi aparatur Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Riau dalam penegakan peraturan.

9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penegakan peraturan.

10. Meningkatkan kemampuan penanganan demonstrasi dan unjuk rasa

aparatur Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau.

11. Meningkatkan kemampuan deteksi dan penanganan ancaman aparatur

Satuan Polisi Pamong PrajaProvinsi Riau.

12. Menginventarisir daerah rawan kerusuhan di Provinsi Riau.

13. Menginventarisir daerah rawan penyakit masyarakat di Provinsi Riau.

14. Meningkatkan peran serta Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota

dalam penanganan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi

Riau.

15. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan

ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi Riau.

II - 40

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel II - 1

Sasaran Dan Indikator Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

1 2 3

1.

Meningkatnya pengamanan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau

Persentase peningkatan pengamanan dan kenyamanan lingkungan

2.

Meningkatnya kondisi tertib dan kondusif pada masyarakat

Persentase pemeliharaan kantrantibmas danpencegahan tindak kriminal

3.

Meningkatnya peran Linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa

Peningkatan peran masyarakat untuk menjagaketertiban dan keamanan

Peningkatan jumlah pelaksanaan operasipemberantasan penyakit masyarakat di Provinsi Riau

4.

Meningkatanya kemampuan SatuanPerlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalampenanggulangan bencana

Terantisipasinya resiko korban akibat kejadian bencana

5.

Meningkatnya penegakan terhadap pelaksanaanperaturan yang berlaku

Persentase peningkatan kapasitas sumberdaya penegak hukum

Persentase masyarakat / generasi muda yang memahamitentang nilai-nilai ideologi Pancasila dan WawasanKebangsaan

Persentase sosialisasi dan penegakan peraturan daerah

2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN

Guna mendukung kelancaran dan tercapainya tujuan pelaksanaan

program pembangunan di Provinsi Riau, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Riau telah menetapkan 14 (empat belas) Program,adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan.

6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.

7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.

8. Program kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

9. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan

Keamanan.

II - 41

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

10. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT).

11. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.

12. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum.

13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

14. Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah.

Dari 14 (empat belas) Program yang telah ditetapkan tersebut, didukung oleh

75 (tujuh puluh lima) kegiatan, yaitu :

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik.

3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

10. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan

11. Penyediaan Makanan Dan Minuman

12. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah

13. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

14. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

15. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

16. Pengadaan Perlengkapan Kantor

17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

18. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana penunjang kantor

19. Pembangunan Barak Satpol PP Provinsi Riau

20. Pengadaan Peralatan studio dan Komonikasi Kantor

21. Pemeliharaan Rutin / Berkala Khusus Lapangan

22. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Olahraga

23. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

24. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

25. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

26. Pengadaan Pakaian Olahraga dan Perlengkapannya

27. Pendidikan Dan Pelatihan Formal

28. Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur

29. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD

II - 42

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

30. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

31. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

32. Rapat Koordinasi pada setiap SKPD

33. Penyusunan Penetapan Kinerja (PENJA), Rencana Kinerja Tahunan

(RKT), LaporanEkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

34. Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program

35. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

36. Penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) SKPD

37. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan

Lingkungan

38. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

39. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa

40. Pengawalan Pejabat dan Orang-orang Penting

41. Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung/Aset

Pemrov

42. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar

43. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

44. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan Keamanan

dan Kenyamanan Lingkungan

45. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik

Pencegahan Kejahatan

46. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi rawan Gangguan

47. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan

Penegakan Perda

48. Pembinaan Marhing Band Satpol PP Prov. Riau

49. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)

50. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat Se-Provinsi Riau

51. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka

menciptakan KetertibanUmum dan Ketentraman Masyarakat

52. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa

53. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Dilingkungan PemerintahProvinsi Riau (Razia/Sidak)

54. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau

55. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP

56. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja

denganTNI/POLRI/KEJAKSAAN

57. Pelatihan PPNS Satpol PP

58. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan

Hukum bagi AnggotaSatpol PP Provinsi Riau

II - 43

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

59. Gelar Pasukan Satpol PP

60. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS

61. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja Se-Provinsi Riau

62. Training Of Trainers (TOT) Satpol PP Provinsi Riau

63. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol

PP Se-Provinsi Riau

64. Bimtek Motivasi Kerja Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau

65. Bakti Sosial Satpol PP

66. In House Training Satpol PP Provinsi Riau

67. Jambore Satuan Polisi Pamong Praja

68. Peningkatan Teknis anggota TRC Satpol PP

69. Pelatihan Intel Satpol PP Provinsi Riau

70. Pelatihan Petugas Tindak Internal (PTI) Satpol PP Provinsi Riau

71. Pelatihan PHH Satpol PP Provinsi Riau

72. Pelatihan Menembak Satpol PP Provinsi Riau

73. Sosialisasi Peraturan Daerah

74. Penegakan Peraturan Daerah

75. Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah

IV - 44

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui instrument

pertanggungjawaban secara periodik, yaitu Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP). Instrument pertanggungjawaban tersebut antara lain

meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, serta

akuntabilitas keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu

untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan

atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, misi

dan visi organisasi.

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja meliputi penetapan indikator kinerja untuk

masing-masing sasaran dan kegiatan, metode pengukuran kinerja, dan

metode penyimpulan capaian kinerja sasaran.

3.1.1. Penetapan Indikator Kinerja

Untuk dapat mengukur kinerja suatu sasaran atau kegiatan

perlu ditetapkan indikator yang mengindikasikan keberhasilan atau

ketidakberhasilan pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan tersebut.

Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator kinerja input, output,

outcome, benefit dan impact. Indikator kinerja input merupakan

sekumpulan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu

kegiatan. Indikator kinerja output merupakan keluaran nyata dan

langsung dapat dilihat setelah kegiatan tersebut dilaksanakan.

Indikator kinerja outcome adalah hasil atau manfaat langsung yang

diharapkan dari pelaksanaan suatu kegiatan. Benefit dan impact

merupakan manfaat yang berdampak lebih luas kepada masyarakat.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

IV - 45

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

3.1.2. Metode Penetapan Kinerja

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

29 tahun 2004 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, makapengukuran

kinerja secara kuantitatif dapat diperoleh dengan membandingkan

rencana dan realisasi selama satu tahun dengan Rumus sebagai

berikut:

a. Apabilan semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja

atau semakin rendah realisasi meninjukkan semakin rendahnya kinerja,

digunakan rumus :

b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja

atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja,

digunakan rumus :

3.1.3. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Pengukuran kinerja dilakukan secara kuantitatif dengan

menilai indikator kinerja pada setiap sasaran dan kegiatan.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja terhadap sasaran

digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran

dengan indikator kinerjanya. Untuk menilai kinerja Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau tahun anggaran 2016, hasil pengukuran

kinerja tersebut dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal

sebagai berikut :

Realisasi

Capaian Indikator Kinerja = ------------------ x 100%

Rencana

(2 x Rencana) Realisasi

Capaian Indikator Kinerja = ------------------------------------ x 100%

Rencana

IV - 46

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

85 s.d 100 ► Sangat Berhasil

70 ≤ x < 85 ► Berhasil

55 ≤ x < 70 ► Cukup Berhasil

x < 55 ► Tidak Berhasil

3.2. PENGUKURAN KINERJA

Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan

atau kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya

dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misinya. Dengan kata

lain, kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam

periode tertentu.

Banyak ahli yang memberikan pengertian kinerja. Beberapa

diantaranya adalah sebagai berikut, menurut Hasibuan (2003, p.94), “Kinerja

(prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Pengertian

kinerja (performance) lainnya menurut Drucker (2002, .134) adalah “Tingkat

prestasi atau hasil nyata yang dicapai kadang-kadang dipergunakan untuk

memperoleh suatu hasil positif”. Kinerja juga didefinisikan sebagai

keberhasilan personel dalam mewujudkan sasaran strategik di empat

perspektif: keuangan, customer, proses, serta pembelajaran dan

pertumbuhan (Mulyadi, 2007, p.363).

Dengan demikian, pengukuran kinerja Satpol PP Provinsi Riau

dilakukan dengan mengukur capaian indikator-indikator dari sasaran yang

ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja (Penja) , program-program yang

telah direncanakan pada Rencana Kerja Tahun (RKT) 2016, dan kegiatan-

kegiatan dari setiap program yang terdiri dari input kegiatan, Output dan

Outcome.

IV - 47

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

3.3. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN

Tabel III – 1

Capaian Indikator kinerja sasaran

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

FISIK KEUANGAN

% Tertimbang % Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Meningkatnya pengamanan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau

Persentase peningkatan pengamanan dan kenyamanan lingkungan

100 % Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 1. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan

Dan Kenyamanan Lingkungan 2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan; 3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa; 4. Pengawalan Pejabat dan orang-orang penting; 5. Pengamanan dan Pengawasan tempat-tempat

penting dan gedung/asset pemprov; 6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-

hari Besar; 7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat; 8. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka

Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;

11.436.137.375

8.460.000.000

357.732.000

600.000.000 250.000.000 200.000.000

650.000.000

618.405.375

300.000.000

100

100

100

100 100 100

100

100

100

31,39

23,22

0,98

1,65 0,69 0,55

1,78

1,70

0,82

95,35

99,17

99,64

86,76 92,65 97,75

98,42

93,30

95,08

11.195.680.800

8.389.610.000

356.449.800

520.540.000 231.635.000 195.500.000

639.728.700

576.981.400

285.235.900

Meningkatnya kondisi tertib dan kondusif pada masyarakat

Persentase pemeliharaan kantrantibmas danpencegahan tindak kriminal

100 % Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 1. Peningkatan Kerjasama dengan Aparat

Keamanan dalam TeknikPencegahan Kejahatan 2. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan

Gangguan

950.000.000

500.000.000

250.000.000

100

100

100

2,54

1,37

0,69

91,21

96,96

98,94

887.643.400

484.819.400

247.362.000

IV - 48

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertibandan Penegakan Perda

200.000.000

100

0,48 77,73 155.462.000

Meningkatnya peran Linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa

Peningkatan peran masyarakat untuk menjagaketertiban dan keamanan

100% Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

3.3.1. Peningkatan Kapasitas Linmas dan

Masyarakat Se-Provinsi Riau

3.3.2. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat,

Tokoh Agama dalam rangkamenciptakan

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

3.3.3. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat

dalam Pengamanan Swakarsa

601.025.400

153.925.400

300.000.000

147.100.000

100

100

100

100

1,65

0,42

0,82

0,40

83,96

83,95

85,22

82,72

506.551.900

129.220.400

255.655.500

121.676.000

Peningkatan jumlah

pelaksanaan

operasipemberantas

an penyakit

masyarakat di

Provinsi Riau

100% Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) 1. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan

Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)

2. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di

Provinsi Riau

436.209.100

205.809.100

230.400.000

100

100

100

1,19

0,56

0,63

98,79

98,16

99,41

431.068.500

202.019.100

229.049.400

Meningkatanya

kemampuan

SatuanPerlindunga

n Masyarakat

(Satlinmas)

dalampenanggulan

gan bencana

Terantisipasinya

resiko korban akibat

kejadian bencana

100% Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

1. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol

PP

259.000.000

259.000.000

95

95

0,68

0,68

80,80

80,80

209.274.500

209.274.500

IV - 49

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Meningkatnya penegakan terhadap pelaksanaanperaturan yang berlaku

Persentase peningkatan kapasitas sumberdaya penegak hukum

100%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum 1. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat

Polisi Pamong Praja dengan TNI/POLRI/KEJAKSAAN

2. Pelatihan PPNS Satpol PP 3. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman

PengetahuanPeraturan Hukum Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau

4. Gelar Pasukan Satpol PP 5. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS 6. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja

Se-Provinsi Riau 7. Training Of Trainer (TOT) Satpol PP Provinsi

Riau 8. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan

Peraturan DaerahSatpol PP Se-Provinsi Riau

2.502.288.450

384.551.000

233.032.200 130.759.200

334.600.000 346.376.900 824.130.000

101.247.000

147.592.150

93,13

100

100 75

100 100 70

100

100

6,10

1,06

0,64 0,27

0,92 0,95 1,58

0,28

0,41

84,21

97,92

99,38 58,73

90,95 88,25 60,27

97,16

81,02

2.009.560.250

376.539.000

231.582.300 76.795.200

304.310.800 305.662.825 496.721.000

98.369.000

119.580.125

Persentase masyarakat / generasi muda yang memahamitentang nilai-nilai ideologi Pancasila dan WawasanKebangsaan

100% Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov.

Riau

2. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band

(GPMB)

5.279.088.000

3.792.088.000

1.487.000.000

100

100

100

14,49

10,41

4,08

99,75

99,99

99,50

5.271.548.000

3.792.020.000

1.479.528.000

Persentase sosialisasi dan penegakan peraturan daerah

100% Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah 1. Sosialisasi Peraturan Daerah

2. Penegakan Peraturan Daerah

3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap

Peraturan Daerah Nomor 2Tahun 2013 tentang

Pedoman, Pengelolaan Barang Milik Daerah

487.474.129

105.682.829 232.566.450 149.224.850

100

100 100 100

1,34

0,29 0,64 0,41

90,20

89,53 93,12 87,95

442.416.300

94.620.850 216.558.100 131.237.350

IV - 50

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

3.4. TINGKAT CAPAIAN SASARAN

Tabel III – 2

Tingkat Capaian Sasaran

NO SASARAN

TINGKAT CAPAIAN SASARAN

KET

SB B CB TB

1.

Meningkatnya pengamanan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau

√ 100%

2. Meningkatnya kondisi tertib dan kondusif pada masyarakat

√ 100%

3. Meningkatnya peran Linmas dan masyarakat dalam Pam Swakarsa

√ 100%

4. Meningkatanya kemampuan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalam penanggulangan bencana

√ 95%

5. Meningkatnya penegakan terhadap pelaksanaan peraturan yang berlaku

√ 97%

JUMLAH 5 98,40%

Ket :

SB = Sangat Berhasil

B = Berhasil

CB = Cukup Berhasil

TB = Tidak Berhasil

Dari table tingkat capaian sasaran tersebut diatas, dapat kita lihat

secara umum pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau dalam mewujudkan visi dan misi pada tahun

2016 dapat dikatakan Sangat Berhasil (SB) dengan tingkat capaian sasaran

sebesar 98,40% (Sembilan puluh delapan koma empat puluh persen).

3.5. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 8.460.000.000 8.389.610.000 99,17

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang melaksanakan Pengendalian Kemanan dan Kenyamanan Lingkungan

Orang

326 326 100

Outcome Tersedianya Anggota Satpol PP yang melaksanakan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

326 326 100

IV - 51

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Dari jumlah dana sebesar Rp. 8.460.000.000 terealisasi sebesar Rp.

8.389.610.000 (99,17%) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pembayaran

Honorarium Anggota Banpol Pamong Praja untuk 326 orang dan dibayarkan

selama 12 bulan.

2. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 357.732.000 356.449.800 99,64

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mempunyai Kemampuan Beladiri

Orang

152 152 100

Outcome Terlaksananya Pelatihan Beladiri Satpol PP

152 152 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 357.732.000 terealisasi sebesar

Rp. 356.449.800 (99,64%) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Beladiri

Anggota Satpol PP Provinsi Riau sebanyak 152 orang.

3. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 600.000.000 520.540.000 86,76

Satpol PP

Prov.Riau

Ouput Jumlah Pengamanan terhadap Unjuk

Rasa dan Kerusuhan Massa

Kali

50 50 100

Outcome Terlaksananya Pengamanan terhadap

Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa 50 50 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 600.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 520.540.000 (86,76%) digunakan untuk Penanganan Unjuk Rasa yang

dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau pada Tahun 2016

sebanyak 35 ( tiga puluh lima ) kali dengan ruang lingkup kejadian terjadi di

beberapa tempat, yaitu :

- Kantor Gubernur Riau.

- Gedung DPRD Provinsi Riau.

- Kantor / Dinas dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

- Rumah Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur.

IV - 52

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

4. Pengawalan Pejabat dan Orang-orang Penting

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 250.000.000 231.635.000 92,65

Satpol PP

Prov.Riau

Ouput Jumlah Pengawalan terhadap Pejabat

dan Orang-orang Penting

Kab/Kota

12 12 100

Outcome Terlaksananya Pengawalan Pejabat

dan Orang-orang Penting 12 12 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 250.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 231.635.000 (92,65%) digunakan untuk kegiatan pengawalan Pejabat dan

orang-orang penting dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau ke 12 Kabupaten /

Kota di Provinsi Riau.

5. Pengamanan dan Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung /

Aset

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 200.000.000 195.500.000 97,75

Satpol PP

Prov.Riau

Ouput Jumlah Tempat-tempat Penting dan

Gedung/Aset dilingkungan Pemprov

Riau yang diamanankan dan diawasi

Unit

14 14 100

Outcome Terlaksananya Pengamanan dan

Pengawasan Tempat-tempat Penting

dan Gedun/Aset Pemprov

14

14 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 200.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 195.500.000 (97,75%) digunakan untuk kegiatan Pengamanan dan

Pengawasan Tempat-tempat Penting dan Gedung / Aset sebanyak 14 unit.

IV - 53

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

6. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 650.000.000 639.728.700 98,42

Satpol PP

Prov.Riau

Ouput Jumlah Pengamanan terhadap Upacara

dan Acara-acara Penting Hari-hari

Besar

Kali

45 45 100

Outcome Terlaksananya Pengamanan terhadap

Upacara dan Acara Penting Hari-hari

Besar

45 45 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 650.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 639.728.700 (98,42%) digunakan untuk kegiatan Pengamanan terhadap

Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar sebanyak 45 kali.

7. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 618.405.375 576.981.400 93,30

Satpol PP

Prov.Riau

Ouput Jumlah Operasi Pengendalian

Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat

Kali

100 100 100

Outcome Terlaksananya Operasi Pengendalian

Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat

100 100 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 618.405.375 terealisasi sebesar

Rp. 576.981.400 (93,30%) digunakan untuk kegiatan Operasi Pengendalian

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat sebanyak 100 kali.

IV - 54

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

8. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan

Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 300.000.000 285.235.900 95,08

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Rakor Kerjasama Teknis dan Operasional

Orang

100 100 100

Outcome Terlaksananya Kerjasama dengan Instansi Terkait untuk Menetapkan Pedoman dan Juknis Kerjasama Teknis Operasional

100 100 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 300.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 285.235.900 (95,08%) digunakan untuk kegiatan Kerjasama dengan

Instansi Terkait untuk Menetapkan Pedoman dan Juknis Kerjasama Teknis

Operasional dengan peserta sebanyak 100 orang.

9. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik

Pencegahan Kejahatan

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 500.000.000 484.819.400 96,96

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Kegiatan Kerjasama dalam Teknik Pencegahan Kejahatan Kab/

Kota

4 4 100

Outcome Terlaksananya Kerjasama dalam Teknik Pencegahan Kejahatan

4 4 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 500.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 484.819.400 (96,96%) digunakan untuk kegiatan Kerjasama dalam Teknik

Pencegahan Kejahatan dengan instansi terkait pada 4 Kabupaten / Kota di

Provinsi Riau.

IV - 55

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

10. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 250.000.000 247.362.000 98,94

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan yang dipatrolikan Kab/

Kota

12 12 100

Outcome Terlaksananya Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan

12 12 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 250.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 247.362.000 (98,94%) digunakan untuk kegiatan Patroli Wilayah,

Tempat/Lokasi Rawan Gangguan ke 12 kabupaten / kota di Provinsi Riau.

11. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan

Penegakan Perda

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 200.000.000 155.462.000 77,73

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Laporan Pelaksanaan Tugas

Satpol PP se – Provinsi Riau persemester

Laporan

2 2 87

Outcome Terlaksananya Pelaporan Pelaksanaan Tugas Satpol PP se – Provinsi Riau persemester

2 2 87

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 200.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 155.462.000 (77,73%) digunakan untuk kegiatan Pelaporan Pelaksanaan

Tugas Satpol PP se – Provinsi Riau persemester sebanyak 2 Laporan.

IV - 56

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

12. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov. Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 3.792.088.000 3.792.020.000 100

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Pembinaan Marching Band

Orang

120 120 100

Outcome Terlaksananya Pembinaan Marching Band Satpol PP

120 120 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 3.792.088.000 terealisasi sebesar

Rp. 3.792.020.000 (100%) digunakan untuk kegiatan Pembinaan Marching

Band Satpol PP untuk 120 orang.

13. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 1.487.000.000 1.479.528.000 99,50

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Marching Band Satpol PP yang mengikuti Grand Prix

Orang

120 120 100

Outcome Terlaksananya Anggota Marching Band Satpol PP yang mengikuti Grand Prix

120 120 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 1.487.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 1.479.528.000 (99,50%) digunakan untuk kegiatan Anggota Marching

Band Satpol PP yang mengikuti Grand Prix sebanyak 120 orang dengan

pelaksanaannya di Kota Bandung.

IV - 57

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

14. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat se-Provinsi Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 153.925.400 129.220.400 83,95

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Linmas se – Provinsi Riau yang mengikuti Peningkatan Kapasitas Linmas

Orang

48 48 100

Outcome Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Linmas yang diikuti Anggota Linmas se – Provinsi Riau

48 48 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 153.925.400 terealisasi sebesar

Rp. 129.220.400 (83,95%) digunakan untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas

Linmas yang diikuti Anggota Linmas se – Provinsi Riau sebanyak 48 orang.

15. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka

Menciptakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 300.000.000 255.655.500 85,22

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Masyarakat yang bertemu dalam rangka Menciptakan Trantibum dan Transmas di Provinsi Riau

Orang

120 120 100

Outcome Terlaksananya Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka Menciptakan Trantibum dan Transmas di Provinsi Riau

120 120 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 300.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 255.655.500 (85,22%) digunakan untuk kegiatan Pertemuan dengan

Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka Menciptakan Trantibum

dan Transmas di Provinsi Riau sebanyak 120 orang.

IV - 58

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

16. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan

Swakarsa

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 147.100.000 121.676.000 82,72

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Linmas dan Masyarakat yang melakukan Pengamanan Swakarsa

Orang

12 12 100

Outcome Terlaksananya Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa

12 12 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 147.100.000 terealisasi sebesar

Rp. 121.676.000 (82,72%) digunakan untuk kegiatan Pemberdayaan

Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa sebanyak 12 orang.

17. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 205.809.100 202.019.100 98,16

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Penertiban dan Penegakan Disiplin PNS

Orang

10 10 100

Outcome Terlaksananya Penertiban dan Penegakan Disiplin PNS

10 10 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 205.809.100 terealisasi sebesar

Rp. 202.019.100 (98,16%) digunakan untuk kegiatanPenertiban dan

Penegakan Disiplin PNSdengan jumlah tim sebanyak 10 orang.

IV - 59

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

18. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 230.400.000 229.049.400 99,41

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Operasi Pekat yang dilakukan Satpol PP

Orang

24 24 100

Outcome Terlaksananya Operasi Pekat yang dilakukan Satpol PP

24 24 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 230.400.000 terealisasi sebesar

Rp. 229.049.400 (99,41%) digunakan untuk kegiatan Operasi Pekat yang

dilakukan Satpol PP dengan jumlah tim sebanyak 24 orang.

19. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat ( TRC ) Satpol PP

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 259.000.000 209.274.500 80,80

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Daerah Gangguan Trantibum yang ditanggapi oleh Tim Reaksi Cepat Satpol PP

Kab/ Kota

3 3 95

Outcome Terlaksananya Pencegahan Dini dan Penggulangan Trantibum di Provinsi Riau

3 3 95

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 259.000.000 terealisasi sebesar

Rp. 209.274.500 (80,80%) digunakan untuk kegiatan Pencegahan Dini dan

Penggulangan Trantibum di Provinsi Riau ke 3 Kabupaten / Kota di Provinsi

Riau.

IV - 60

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

20. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja

dengan TNI/POLRI/KEJAKSAAN

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 384.551.000 376.539.000 97,92

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat dengan TNI/POLRI/Kejaksaan

Orang

20 20 100

Outcome Terlaksananya Pelatihan PAMTUP VIP dan OBVIT Satpol PP

20 20 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 384.551.000 terealisasi sebesar

Rp. 376.539.000 (97,92%) digunakan untuk kegiatan Pelatihan PAMTUP VIP

dan OBVIT Satpol PP sebanyak 20 orang.

21. Pelatihan PPNS Satpol PP

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 233.032.200 231.582.300 99,38

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Pelatihan PPNS

Orang

8 8 100

Outcome Terlaksananya Pelatihan PPNS Satpol PP Provinsi Riau

8 8 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 233.032.200 terealisasi sebesar

Rp. 231.582.300 (99,38%) digunakan untuk kegiatan Pelatihan PPNS Satpol

PP Provinsi Riau.

IV - 61

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

22. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan

Hukum bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah Dana Rp 130.759.200 76.795.200 58,73

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang memahami Pengetahuan Peraturan Hukum

Orang

60 60 75

Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP yang memahami Pengetahuan Peraturan Hukum

60 60 75

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 130.759.200 terealisasi sebesar

Rp. 76.795.200 (58,73%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP yang

memahami Pengetahuan Peraturan Hukum sebanyak 60 orang.

23. Gelar Pasukan Satpol PP

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 334.600.000 304.310.800 90,95

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP yang mengikuti Gelar Pasukan

Orang

250 250 100

Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP yang mengikuti Gelar Pasukan

250 250 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 334.600.000 terealisasi sebesar

Rp. 304.310.800 (90,95%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP yang

mengikuti Gelar Pasukan sebanyak 250 orang.

24. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 346.376.900 305.662.825 88,25

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah PPNS Satpol PP yang mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS

Orang

40 40 100

Outcome Terlaksananya PPNS Satpol PP yang mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS

40 40 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 346.376.900 terealisasi sebesar

Rp. 305.662.825 (88,25%) digunakan untuk kegiatan PPNS Satpol PP yang

mengikuti Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS sebanyak 40 orang.

IV - 62

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

25. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja se-Provinsi Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 824.130.000 496.721.000 60,27

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Banpol Pamong Praja se – Provinsi Riau yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar

Orang

25 25 70

Outcome Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja se-Provinsi Riau

25 25 70

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 824.130.000 terealisasi sebesar

Rp. 496.721.000 (60,27%) digunakan untuk kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja se-Provinsi Riausebanyak 25

orang.

26. Training of Trainer ( TOT ) Satpol PP Provinsi Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 101.247.000 98.369.000 97,16

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP Provinsi Riau yang mengikuti Training Of Trainer (TOT)

Orang

4 4 100

Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP Provinsi Riau yang mengikuti Training Of Trainer (TOT)

4 4 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 101.247.000 terealisasi sebesar

Rp. 98.369.000 (97,16%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP

Provinsi Riau yang mengikuti Training Of Trainer (TOT) sebanyak 4 orang.

27. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol

PP se – Provinsi Riau

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 147.592.150 119.580.125 81,02

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Anggota Satpol PP se - Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Perda

Orang

50 50 100

Outcome Terlaksananya Anggota Satpol PP se – Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Perda

50 50 100

IV - 63

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 147.592.150 terealisasi sebesar

Rp. 119.580.125 (81,02%) digunakan untuk kegiatan Anggota Satpol PP se –

Provinsi Riau yang mengikuti Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan

Perdasebanyak 50 orang.

28. Sosialisasi Peraturan Daerah

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 105.682.829 94.620.850 89,53

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Perda yang disosialisasikan kepada Masyarakat

Perda

2 2 100

Outcome Terlaksananya Perda yang disosialisasikan kepada Masyarakat

2 2 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 105.682.829 terealisasi sebesar

Rp. 94.620.850 (89,53%) digunakan untuk kegiatan Perda yang

disosialisasikan kepada Masyarakatsebanyak 2 Perda.

29. Penegakan Peraturan Daerah

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 232.566.450 216.558.100 93,12

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Peraturan Daerah yang ditegakkan

Perda

3 3 100

Outcome Terlaksananya Peraturan Daerah yang ditegakkan

3 3 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 232.566.450 terealisasi sebesar

Rp. 216.558.100 (93,12%) digunakan untuk kegiatan Peraturan Daerah yang

ditegakkan sebanyak 3 Perda.

IV - 64

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

30. Pembinaan dan Pengawasan terhadap Peraturan Daerah No. 2 Tahun

2013 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah

Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi % SKPD

Input Jumlah dana Rp 149.224.850 131.237.350 87,95

Satpol PP Prov.Riau

Ouput Jumlah Aset Daerah yang diawasi Satpol PP

Aset

5 5 100

Outcome Terlaksananya Aset Daerah yang diawasi Satpol PP

5 5 100

Dari jumlah Dana sebesar Rp. 149.224.850 terealisasi sebesar

Rp. 131.237.350 (87,95%) digunakan untuk kegiatan Aset Daerah yang

diawasi Satpol PP sebanyak 5 Aset.

IV - 65

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel III - 3 Rekapitulasi Penanganan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Massa

Tahun 2016

NO. TANGGAL URAIAN

PENDEMO TUJUAN

ASAL JUM LAH

1 2 3 4 5 6

1. 4 Januari 2016

Unjuk rasa dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa UNRI menuntut Isu Pungutan Liar Dana Ketahanan Energi Korlap Faizal Indra Rangkuti

BEM UNRI ±150

TUGU ZAPIN KANTOR

GUBERNUR RIAU

2. 15 Januari 2016

Unjuk rasa dari Aliansi Fakultas Seni dan Fisipol UNRI menuntut Transparansi Anggaran Kongres HMI KE 29 DI Pekanbaru, Korlap Eko.H.Marianto

AFF UNRI ±150 KANTOR

GUBERNUR RIAU

3. 20 Januari 2016

Unjuk rasa dari GAMMIS Menuntut Transparansi Dana Hibah yang dianggarkan harus jelas, Korlap Ramdhani

GAMMIS ±80

TUGU ZAPIN KANTOR

GUBERNUR RIAU

4. 22 Januari 2016

Unjuk rasa dari massa Aliansi Mahsiswa Bengkalis Bersatu menuntut Korupsi Dana Bansos yang di lakukan anggota Dewan Bengkalis, Korlap Firman

AMBB ±50

1. KANTOR GUBERNUR RIAU

2. DPRD PROV.RIAU

5. 1 Februari 2016

Unjuk rasa dari massa LSM Gerakan Riau Anti Korupsi menuntut keuangan Bank Riau Kepri di Audit dan di Publikasikan, Korlap Denny.P

LSM GRAK ±100 BANK RIAU

KEPRI

6. 3 Februari 2016

Unjuk rasa dari massa DPC FPE menuntut pekerjaan kembali Buruh eks PT.SMGG sesuai dengan Permenaker 19 Tahun 2012

DPC FPE ±300 DISNAKER PROV.RIAU

7.

16 Februari 2016

Unjuk rasa dari massa Gerakan masyarakat Riau Mengamuk Menuntut menuntut Efendi Simbolon minta maaf kepada Rakyat Melayu atas ucapannya, Korlap Wan Andi Gunawan

GERAMM ±100

1. DPRD

PRO.RIAU 2. KANTOR

GUBERNUR RIAU

8.

22 Februari 2016

Unjuk rasa dari massa Aliansi Mahasiswa Masyarakat dan Pemuda Riau menuntut Indikasi dugaan KKN yang melibatkan Plt Gubri dan Keluarga, Korlap Erlangga

AMMP ±80 KANTOR

GUBERNUR RIAU

9.

26 Februari 2016

Unjuk rasa dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa UNRI menuntut Tolak Revisi Undang Undang dalam upaya pelemahan KPK, Korlap Triandi Bimankalid

BEM UNRI ±100

1. DPRD PRO.RIAU

2. KANTOR GUBERNUR RIAU

IV - 66

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4 5 6

10. 3 Maret 2016

Unjuk rasa dari massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru menuntut dugaan pelanggaran Korupsi Dana Pendidikan oleh Dinas Pendidikan Riau, Korlap Anatrio

HMI PEKANBAR

U ±150

1. KANTOR GUBERNUR RIAU

2. DINAS PENDIDIKAN RIAU

11.

28 Maret 2016

Unjuk rasa dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa UNRI menuntut cabut izin korporasi yang membakar hutan dan lahan, Korlap Wanda.S

BEM UNRI ±70 1. KANTOR

GUBRI 2. POLDA RIAU

12. 31 Maret 2016

Unjuk rasa dari massa GEMPPUR dan AMUK menuntut PT.RAPP mengembalikan Areal gambut termasuk zona merah gambut kepada Negara, Korlap Abu Supian dan Jumri Harmadi

GEMPPUR DAN AMUK

±60 DPRD

PROV.RIAU

13. 11 April 2016

Unjuk rasa dari massa LSM Aliansi Masyarakat Riau Madani menuntut mendesak Plt Gubri mencopot Kadis Bina Marga Syafril Tamun, Korlap Muttaqin Nasri

LSM AMRM ±50 KANTOR

GUBERNUR RIAU

14. 12 April 2016

Unjuk rasa dari massa LSM Komunitas Pemberantas Korupsi menuntut dugaan korupsi pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan di Dinas Bina Marga, Korlap Sokhiatulloh

LSM KPK ±30 1. DINAS PU

PROV.RIAU 2. POLDA RIAU

15. 15 April 2016

Unjuk rasa dari massa BEM Sekota Pekanbaru menuntut Plt Gubernur Riau segera menonaktifkan Ka Biro Humas dan Kasat Pol PP Provinsi Riau, Korlap Andres.P

BEM SEKOTA

PEKANBARU

±1000

KANTOR GUBERNUR

RIAU

16. 2 Mei 2016

Unjuk rasa dari Massa Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Provinsi Riau mendesak Pemrov Riau segera membentuk Perda Pendidikan Gratis.

DPD REPDEM

RIAU 50 ±

1. DPRD RIAU 2. KANTOR

GUBRI

17. 20 Mei 2016

Unjuk rasa dari massa Kesatuan Aksi Mahasisswa Muslim Indonesia (KAMMI) menuntut menolak Hegemoni budaya yang merusak bangsa dan nilai Pancasila, Korlap Hendri

KAMMI ±80 KANTOR

GUBERNUR RIAU

18. 1 Juni 2016

Unjuk rasa dari massa Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Serikat Indonesia menuntut meminta Pemprov Riau menerbitkan peraturan Tentang Upah Minimum Perlindungan Kesehatan Karyawan, Korlap Indra Gunawan

FSPPPSI ±300

1. DPRD RIAU 2. KANTOR

GUBRI

IV - 67

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4 5 6

19. 27 Juli 2016

Unjuk rasa dari pegawai RSUD Arifin Ahmad dan RSUD Petala Bumi Provinsi Riau, menuntut Pemerintah Provinsi Riau membayarkan TPP 100 % agar terwujudnya pelayanan yang profesional, Korlap dr.Burhanudin Agung

PNS ±400 KANTOR

GUBERNUR RIAU

20. 29 Agustus 2016

Unjuk rasa dari pegawai Mahasiswa UNRI, menuntut Pemerintah Provinsi Riau, para pelaku SP3 dan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Korlap Agus Risman

UNRI ±60 KANTOR

GUBERNUR RIAU

21. 05 September 2016

Unjuk rasa dari Mahasiswa HMI Riau-Kepri, menuntut Pemerintah Provinsi Riau mencabut Surat Perintah penghentian penyidikan (SP3) Korporasi pembakar hutan dan lahan, Korlap Sudirman

HMI Riau ±50 Kantor DPRD

Prov. Riau

22.

06 September 2016

Unjuk rasa dari Mahasiswa Pasca Sarjana Fisip- UNRI, menuntut para pelaku Karhutla harus dihukum seberat-beratnya termasuk Pejabat yang terlibat didalmnya, Korlap Larshen Yunus, S.Sos, SC, AK

Mahasiswa Pasca

Sarjana Fisip- UNR

±100 Kantor DPRD

Prov. Riau

23.

14 September 2016

Unjuk rasa dari Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu, menuntut PT. ASPL tentang izin HGU dan Kabut Asap diwilayah Rokan Hulu , Korlap Musni Akbar,

Mahasiswa Pasca

Sarjana Fisip- UNR

±50 Dinas

Perkebunan Prov. Riau

24.

21 September 2016

Unjuk rasa dari Gerakan Mahasiswa Fisipol UIR, menuntut menuntaskan kasus-kasus pembakaran hutan dan lahan oleh perusahaan dan masyarakat di Indonesia, Korlap SAID ROBEN MAISAK,

Gerakan Mahasiswa Fisipol UIR

±60 Kantor DPRD

Prov. Riau

25. 26 September 2016

Unjuk rasa dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) Riau, Korlap Mustofa Wili

FPR RIAU ±150 Kantor DPRD

Prov. Riau

26. 29 September 2016

Unjuk rasa dari Serikat Buruh Cahaya Indonesia, Korlap ADERMI, BBA

SBCI ±100 Disnaker Prov.

Riau

27. 03 Oktober 2016

Unjuk rasa dari masyarakat desa Buluh Nipis Kab. Kampar, menuntut PT. RGMS telah menyalahi izin usaha perkebunan yang diberikan masyarakat buluh nipis dan cabut izin usaha dan hentikan operasional PT. RGMS dilahan masyarakat Desa Buluh Nipis, Korlap SUROTO

Masyarakat Buluh nipis

Kab. kampar

±100

1. KANWIL BPN PROVINSI RIAU

2. DINAS PERKEBUNAN

3. BADAN LINGKUNGAN HIDUP

IV - 68

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4 5 6

28. 04 November 2016

Unjuk rasa dari HTI,KAMMI,HMI, IPM, dan BEM Se Prov. Riau.

HTI,KAMMI, HMI, IPM, dan BEM Se Prov.

Riau

±2000

1. Mesjid Agung An-Nur

2. Mapolda Riau 3. Tugu Zapin

29. 08 November 2016

Unjuk rasa dari GERAK (Gerakan Rakyat Kampar), Korlap : ARI JUFRIKA

GERAK ±50 TUGU ZAPIN

30. 02 Desember 2016

Unjuk rasa dari HTI,KAMMI,HMI, IPM, dan BEM se Prov. Riau.

HTI,KAMMI, HMI, IPM, dan BEM Se Prov.

Riau.

±3000

1. Mesjid Agung An-Nur

2 Mapolda Riau

3.Tugu Zapin

31. 05 Desember 2016

Unjuk rasa dari Karyawan RSUD Arifin Ahmad

Karyawan RSUD Arifin

Ahmad ±100 RSUD

32. 06 Desember 2016

Unjuk rasa dari Karyawan RSUD Arifin Ahmad

Karyawan RSUD Arifin

Ahmad ±400 RSUD

33. 08 Desember 2016

Unjuk rasa dari GERAK (Gerakan Rakyat Kampar), Korlap : ARI JUFRIKA

GERAK ±50 TUGU ZAPIN

34. 09 Desember 2016

Unjuk rasa dari BEM RIAU, Korlap : ARI JUFRIKA

BEM RIAU ±400 1. Tugu Zapin 2. Gedung

Daerah

35. 19 Desember 2016

Unjuk rasa dari HNI, Korlap : KHAIRUL AMIN

HNI ±90 TUGU ZAPIN

IV - 69

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel III – 4 Rekapitulasi Pelaksanaan

Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat

di Kabupaten dan Kota di - Provinsi Riau Tahun 2016

NO LOKASI WAKTU

PELAKSANAAN SASARAN KETERANGAN

1 2 3 4 5

1 Kota Dumai 23 s.d 25 Mei 2016

Premanisme, PSK dan

Narkoba ( Pelabuhan

dan Lokalisasi )

Operasi bersama Satpol PP Kota Dumai

dan hasil operasi

diserahkan kepada Satpol PP Kota Dumai

2 Kabupaten

Rokan Hilir

01 s.d 03 Juni

2016

Narkoba dan PSK ( Hotel dan Wisma )

Operasi bersama Satpol

PP Kabupaten Rokan Hilir dan hasil

operasi diserahkan

kepada Satpol

PP Kabupaten Rokan Hilir

3 Kota

Pekanbaru 12-Okt-16

Premanisme, Kejahatan

Jalanan dan

Narkoba ( Kos-kosan dan Tempat

Hiburan )

Tim Operasi Gabungan

Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja

dengan sasaran

premanisme,

kejahatan jalanan dan

narkoba

4 Kota

Pekanbaru 13-Okt-16

Premanisme, Kejahatan

Jalanan dan Narkoba

( Kos-kosan

dan Tempat Hiburan )

Tim Operasi

Gabungan Polri, TNI dan Satuan Polisi

Pamong Praja dengan sasaran

premanisme, kejahatan

jalanan dan narkoba

IV - 70

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4 5

5 Kota

Pekanbaru 19-Okt-16

Premanisme,

Kejahatan Jalanan dan

Narkoba

( Kos-kosan dan Tempat

Hiburan )

Tim 1 Operasi Gabungan

Polri, TNI dan

Satuan Polisi Pamong Praja

dengan

sasaran premanisme,

kejahatan jalanan dan

narkoba

6 Kota

Pekanbaru 19-Okt-16

Premanisme, Kejahatan

Jalanan dan

Narkoba ( Kos-kosan

dan Tempat Hiburan )

Tim 2 Operasi Gabungan

Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja

dengan sasaran

premanisme, kejahatan

jalanan dan

narkoba

7 Kota

Pekanbaru 22-Okt-16

Premanisme, Kejahatan

Jalanan dan Narkoba

( Kos-kosan dan Tempat Hiburan )

Tim 2 Operasi

Gabungan Polri, TNI dan Satuan Polisi

Pamong Praja dengan

sasaran premanisme,

kejahatan

jalanan dan narkoba

8 Kota

Pekanbaru

09 s.d 10

Desember 2016

Premanisme,

Kejahatan Jalanan dan

Narkoba ( Kos-kosan dan Tempat

Hiburan )

Tim 2 Operasi Gabungan

Polri, TNI dan

Satuan Polisi Pamong Praja

dengan sasaran

premanisme,

kejahatan jalanan dan

narkoba

IV - 71

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel III – 5 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat / Lokasi Rawan

Gangguan Dalam Kota Pekanbaru

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU

PELAKSANAAN

1 2 3 4

1. Pelaksanaan Tugas Patroli Pengawasan dan

Pemantauan

Gangguan Ketertiban

Umum dan Ketentraman

Masyarakat Dalam Kota Pekanbaru

2.

Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah,

Tempat/Lokasi Rawan Gangguan Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat

Acara Peringatan HUT Provinsi Riau ke - 59

Tahun 2016

8 s.d 9

Agustus 2016

3.

Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan

Gangguan Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat

Kunjungan Kerja Menpan RB Republik

Indonesia ke

Pekanbaru

07-Sep-16

4.

Pelaksanaan Tugas

Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan

Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat

Relokasi Aktivitas Bongkar Muat Barang

dan Pedagang Kaki Lima di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru

13-Okt-16

5.

Pelaksanaan Tugas

Patroli Wilayah dalam rangka Pengawasan dan Pengamatan serta

Pengumpulan Bahan Keterangan dalam Tim

Ruang Terbuka Hijau ( RTH )

Proses Pembangunan Taman Tunjuk Ajar

dan Tugu Integritas

19 s.d 21

Oktober 2016

6.

Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam rangka Pengawasan dan

Pengamatan serta Pengumpulan Bahan Keterangan

Kirab dan Display Drumband, Atraksi Para Motor Kegiatan

Cakra Wahana Paksa Taruna AAU Tahun

2016

28-Okt-16

IV - 72

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

7. Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah

Pemantauan Pemanfaatan Aset

Milik Pemerintah Provinsi Riau dan

Fasilitas Umum yang

berada di Areal Milik Pemerintah Provinsi

Riau

31 Oktober s.d

7 November 2016

8.

Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam

rangka Pemantauan dan Pengawasan

Antisipasi Gangguan Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat pada

Demo Akbar

3 s.d 5

November 2016

9. Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam

rangka Pemantauan

Sosialisasi Rencana

Pembongkaran dan Pengosongan Rumah Eks Imam Mesjid di

Tanah Milik Pemerintah Provinsi

Riau

8 s.d 9 November

2016

10.

Pelaksanaan Tugas

Patroli Wilayah dalam rangka Pemantauan dan Pengawasan

Patroli Pemantauan dan Pengawasan

Pelaksanaan Rapat Sosialisasi Hari Anti

Korupsi Internasional ( HAKI ) bersama

Komisi Pemberantasan

Korupsi dengan Pemerintah Provinsi

Riau

17 s.d 23 November

2016

11.

Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam

rangka Pemantauan dan Pengawasan

Pelaksanaan Tabliq Akbar dan Doa untuk

Negeri 22-Nov-16

12.

Pelaksanaan Tugas Patroli Wilayah dalam rangka Pemantauan

dan Pengawasan

Pelaksanaan Natal

Tahun 2016 di Kota Pekanbaru

25-Nov-16

IV - 73

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel III – 6 Rekapitulasi Pelaksanaan Patroli Wilayah,Tempat / Lokasi Rawan

Gangguan di Kabupaten/ Kota se - Provinsi Riau

NO. URAIAN LOKASI WAKTU

PELAKSANAAN

1 2 3 4

1. Patroli Wilayah Kabupaten Siak 04 s.d 06

Februari 2016

2. Patroli Wilayah Kabupaten

Pelalawan

16 s.d 17

Februari 2016

3. Patroli Wilayah Kabupaten Rokan

Hulu 10 s.d 12

Agustus 2016

4. Patroli Wilayah Kabupaten Indragiri

Hulu 18 s.d 20

Agustus 2016

5. Patroli Wilayah Kota Dumai 18 s.d 20

Agustus 2016

6. Patroli Wilayah Kabupaten

Bengkalis

01 s.d 03

September 2016

7. Patroli Wilayah Kabupaten Indragiri

Hilir

07 s.d 09

September 2016

8. Patroli Wilayah Kabupaten

Kuantang Singingi

19 s.d 21

September 2016

IV - 74

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Tabel III - 7 Rekapitulasi Pelaksanaan Penegakan Perda di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Riau

NO. INSTANSI / LOKASI PELAKSANAAN

PENEGAKAN PERDA

WAKTU PELAKSANA

AN

1 2 3 4

1.

Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

26-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

2.

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

26-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan

Daerah dan Tempat Khusus Parkir

3. Biro Umum Setda Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

26-Sep-16

4. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

27-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

5. Dinas Bina Marga Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

27-Sep-16

6. Sekretariat Korpri Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

27-Sep-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

IV - 75

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

7. RSUD Arifin Ahmad

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat

Khusus Parkir

8. Dinas Perhubungan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

07-Okt-16

Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Perizinan Tertentu

( Retribusi Izin Trayek Angkutan Darat, Retribusi

Insidentil dan Retribusi Pelabuhan Penyeberangan )

Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat

Khusus Parkir

9. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

07-Okt-16 Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Perizinan

Tertentu

Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat

Khusus Parkir

10. Dinas Pendapatan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat

Khusus Parkir

11. Dinas Sosial Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kkyaan Daerah dan Tempat

Khusus Parkir

IV - 76

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

12. Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

07-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013

tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

13. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

18-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

14. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

18-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

15.

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

18-Okt-16

16. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

27-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

17. Dinas Kehutanan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

27-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

IV - 77

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

18. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

27-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

19. Dinas Perkebunan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

28-Okt-16

20. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

28-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

21.

Badan Pengelola

Perbatasan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

28-Okt-16

22. Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas/Plat Merah )

31-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

23. Dinas Cipta Karya Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

31-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

24.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

31-Okt-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

IV - 78

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

25.

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

03-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

26.

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

03-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

27. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

03-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

28. Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

04-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

29. Inspektorat Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

04-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

30. Sekretariat DPRD Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

04-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus

Parkir

IV - 79

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

31. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

09-Nov-16

32. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

09-Nov-16

33. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

09-Nov-16 Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus Parkir

34. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

10-Nov-16

35. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

10-Nov-16

36. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

10-Nov-16

37. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

16-Nov-16

38.

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan dan Pembangunan Desa Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

16-Nov-16

39.

Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Daerah Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

16-Nov-16

40. Rumah Sakit Daerah Petala Bumi Provinsi

Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah ) 17-Nov-16

Perda Nomor 9 Tahun 2013

tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Tempat Khusus Parkir

IV - 80

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1 2 3 4

41.

Sekretariat Badan Koordinasi

Penyuluhan Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

17-Nov-16

42.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

17-Nov-16

43. Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah ( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

18-Nov-16

44. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas / Plat Merah )

18-Nov-16

45. Biro Humas Setda Provinsi Riau

Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

( Pajak Kendaraan Dinas /

Plat Merah )

18-Nov-16

IV - 81

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

B. PERBANDINGAN DATA KINERJA

Tabel III - 8 Perbandingan Data Kinerja

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI

FISIK (%) KEUANGAN (Rp.) 2015 2016 2015 2016 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 1. Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan Dan Kenyamanan

Lingkungan 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Satpol PP 3. Pelatihan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 4. Pengamanan Unjuk Rasa dan Kerusuhan Masa; 5. Pengawalan Pejabat dan orang-orang penting; 6. Pengamanan dan Pengawasan tempat-tempat penting dan gedung/asset

pemprov; 7. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Hari-hari Besar; 8. Operasi Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 9. Kerjasama dengan Instansi Terkait dalam rangka Peningkatan Keamanan

dan Kenyamanan Lingkungan;

11.768.964.500 8.221.068.000

200.000.000 497.896.500 500.000.000 600.000.000 200.000.000

500.000.000 800.000.000 250.000.000

11.436.137.375 8.460.000.000

0

357.732.000 600.000.000 250.000.000 200.000.000

650.000.000 618.405.375 300.000.000

100 100

100 100 100 100 100

100 100 100

100 100

-

100 100 100 100

100 100 100

11.704.883.150 8.174.958.000

273.694.000 487.969.800 491.298.000 597.055.000 195.486.350

489.260.000 766.297.000 228.865.000

11.195.680.800 8.389.610.000

0

356.449.800 520.540.000 231.635.000 195.500.000

639.728.700 576.981.400 285.235.900

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 1. Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik

Pencegahan Kejahatan 2. Patroli Wilayah, Tempat/Lokasi Rawan Gangguan 3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketentraman, Ketertiban dan Penegakan

Perda

1.420.500.000 915.500.000

395.000.000 110.000.000

950.000.000 500.000.000

250.000.000 200.000.000

100 100

100 100

100 100

100 100

1.402.438.000 901.778.000

390.660.000 110.000.000

887.643.400 484.819.400

247.362.000 155.462.000

Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan 1. Peningkatan Kapasitas Linmas dan Masyarakat Se-Provinsi Riau 2. Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dalam rangka

menciptakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

1.115.000.000

200.000.000 325.000.000

601.025.400

153.925.400 300.000.000

99

96 100

100

100 100

984.254.000

144.272.000 303.174.000

506.551.900

129.220.400 255.655.500

IV - 82

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3. Pemberdayaan Satlinmas dan Masyarakat dalam Pengamanan Swakarsa 4. Fasilitas Dukungan Perlindungan Masyarakat untuk menghadapi pemilihan

Kepala Daerah serentak Se-Provinsi Riau

150.000.000 440.000.000

147.100.000 0

100 100

100 -

137.514.000 399.294.000

121.676.000 0

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) 1. Pelaksanaan Penertiban dan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau (Razia/Sidak)

2. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat di Provinsi Riau

300.000.000 300.000.000

0

436.209.100 205.809.100

230.400.000

100 100

0

100 100

100

274.252.600 274.252.600

0

431.068.500 202.019.100

229.049.400

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 1. Pelaksanaan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP

325.000.000 325.000.000

259.000.000 259.000.000

100 100

95 95

306.325.000 306.325.000

209.274.500 209.274.500

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Penegak Hukum 1. Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja dengan

TNI/POLRI/KEJAKSAAN 2. Pelatihan PPNS Satpol PP 3. Bimbingan Teknis Peningkatan Pemahaman Pengetahuan Peraturan Hukum

Bagi Anggota Satpol PP Provinsi Riau 4. Gelar Pasukan Satpol PP 5. Penyediaan Jasa Asuransi Jiwa Satpol PP 6. Pembinaan dan Pemberdayaan PPNS 7. Pelatihan Dasar Anggota Banpol Pamong Praja Se-Provinsi Riau 8. Training Of Trainer (TOT) Satpol PP Provinsi Riau 9. Bimbingan Manajemen Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP

Se-Provinsi Riau 10. Sosialisasi Korps Musik dan Tata Upacara ke Satpol PP Se-Provinsi Riau

2.447.105.300 396.000.000

314.355.300 150.000.000

250.000.000 178.750.000 450.000.000 480.000.000 120.000.000

0

108.000.000

2.502.288.450 384.551.000

233.032.200 130.759.200

334.600.000

0 346.376.900 824.130.000 101.247.000 147.592.150

0

96,66 100

100 100

100 100 85 100 100

-

85

93,13 100

100 75

100

- 100 70 100 100

-

2.030.003.400 385.352.000

262.799.300 107.890.000

202.482.200 173.456.000 289.863.900 431.450.000 116.642.000

0

60.068.000

2.009.560.250 376.539.000

231.582.300 76.795.200

304.310.800

0 305.662.825 496.721.000 98.369.000

119.580.125

0

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1. Pembinaan Marching Band Satpol PP Prov. Riau

2. Pelaksanaan Grand Prix Marching Band (GPMB)

1.775.546.000 575.546.000

1.200.000.000

5.279.088.000 3.792.088.000 1.487.000.000

100 100 100

100 100 100

1.732.982.400 551.074.400

1.181.908.000

5.271.548.000 3.792.020.000 1.479.528.000

IV - 83

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Program Sosialisasi dan Penegakan Peraturan Daerah 1. Sosialisasi Peraturan Daerah

2. Penegakan Peraturan Daerah

3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun

2013 tentang Pedoman, Pengelolaan Barang Milik Daerah

600.000.000 0

350.000.000

250.000.000

487.474.129 105.682.829 232.566.450

149.224.850

96 -

97

95

100 100 100

100

445.283.000 0

272.372.500

172.910.500

442.416.300 94.620.850

216.558.100

131.237.350

IV - 84

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

Secara umum Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau telah dapat

memenuhi tugas dan fungsi yang dibebankan kepada organisasi, hal ini tercermin

dari dapat dilaksanakannya tugas yang dituangkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Tahun 2014-2019 yang harus diwujudkan dalam tahun 2016 melalui

pelaksanaan 14 (empat belas) program 79 (tujuh puluh sembilan) kegiatan. Hal ini

tidak terlepas dari komitmen Satpol PP Provinsi Riau beserta dukungan para staf

dan pegawai dilingkungan Satpol PP Provinsi Riau untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan tahun 2016, disamping adanya koordinasi dan sinergi dengan pihak

terkait. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau disusun dengan terciptanya sentral Administrasi Pemerintah Daerah

yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan koordinasi

penyusunan kebijakan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat,

serta memberikan pelayanan Administrasi kepada seluruh perangkat Provinsi

Riau yang semakin andal dan berkwalitas tinggi, profesional,efisien,efektif serta

tanggap terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis.

4.1. KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dikemukan pada bab – bab sebelumnya

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Riau, telah ditetapkan sasaran dan kebijakan yang dijabarkan

melalui program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan anggaran

yang tersedia.

2. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan pada Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau untuk Program/Kegiatan yang menjadi Indikator

Kinerja Sasaran sebesar Rp 21.951.222.454,- (dua puluh satu milyar

sembilan ratus lima puluh satu juta dua ratus dua puluh dua ribu empat

ratus lima puluh empat rupiah), persentase capaian target adalah

90,53% atau sebesar Rp.20.953.743.650,-(dua puluh milyar sembilan

ratus lima puluh tiga jutatujuh ratus empat puluh tiga ribu enam ratus

lima puluh rupiah).

BAB IV

PENUTUP

IV - 85

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

3. Dari table tingkat capaian sasaran tersebut diatas, dapat kita lihat secara

umum pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau dalam mewujudkan visi dan misi pada tahun 2016

dapat dikatakan Sangat Berhasil (SB) dengantingkatcapaian sasaran

sebesar 98,40% (Sembilan puluh delapan koma empat puluh

persen).

4. Selama melaksanakan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan

permasalahan yang berarti, walaupun ada namum dapat diatasi dengan

memanfaatkansumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau.

5. Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada ditemui hambatan dan

permasalahan yang berarti, namun untuk mewujudkan Satuan Polisi

Pamong Praja Terdepan dalam Pemeliharaan Ketentraman dan

Ketertiban Umum dan Penegakan Perda serta Perlindungan

Masyarakat, masih banyak hambatan dan permasalahan yang perlu

diatasi terutama dalam pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban

umum serta penegakan Perda dan Perlindungan Masyarakat. Dalam

pelaksanaan tugas pengamanan dan penertiban umum masih dirasakan

kekurangan tenaga, masih kurangnya tingkat pengetahuan /

keterampilan anggota. Untuk itu pada tahun 2017 Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Riau mengusulkan untuk tetap melaksanakan kegiatan

yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dan

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.

4.2. PERMASALAHAN

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran

2016, ditemukan hambatan sebagai berikut:

1. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur Satuan Polisi Pamong

Praja dalam pengelolaan baik dalam kegiatan maupun dalam

penanganan masalah Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,

Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat di wilayah

Provinsi Riau.

2. Kurangnya sarana penunjang Satuan Polisi Pamong Praja seperti

kendaraan operasional dan kendaraan – kendaraan pendukung lainnya.

3. Belum maksimalnya pemberdayaan PPNS di Satuan Polisi Pamong

Praja meskipun pelimpahan wewenang dari Biro Hukum telah

diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.

IV - 86

LAKIP SATPOL PP PROV. RIAU TAHUN 2016

4. Belum Masksimalnya Anggaran yang dialokasikan untuk

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,

Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata

untuk biaya kendaraan dinas/operasional.

4.3. SARAN

Adapun yang menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang

ada dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2016

adalah sebagai berikut:

1. Mendata segala kebutuhan terkait dengan peningkatan kualitas Sumber

Daya Manusia Aparatur Satpol PP seperti pelaksanaan Diklat – diklat

maupun melaksanakan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi

Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana, mendata segala kebutuhan

mengecek jumlah aset yang masih bisa dipakai dan tidak dipakai,

melaksanakan pengadaan alat – alat yang dibutuhkan selama

penanganan ketenteraman dan ketertiban di wilayah Provinsi Riau.

3. Lebih memaksimalkan PPNS dalam pelaksanaan tugasnya membantu

menegakkan peraturan daerah, penyelenggaraan ketentramanan dan

ketertiban umum serta pemberdayaan Satlinmas dengan tetap

melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan PPNS.

4. Memaksimalkan Anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan

Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,

Penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat terumata

untuk biaya kendaraan dinas/operasional.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Riau Tahun 2016 ini disampaikan, kiranya dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.