Daktilitas.docx

download Daktilitas.docx

of 7

description

laporan praktikum daktilitas

Transcript of Daktilitas.docx

LAPORAN PRAKTIKUM ASPAL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK JALAN RAYADAKTILITAS BAHAN - BAHAN BITUMEN

KELOMPOK 4Abdul Aziz Naufal(1106052322)Dea Meirina Sari (1206314415)Mochamad Irfan Firdaus(1106021153)Sepinia Indrawati(1106001353)Zulfikar Rakhman Wiguna(1206314535)

`Tanggal Praktikum: 10 November 2013Asisten Praktikum: Rizky HerdianTanggal Disetujui:Paraf:Nilai:

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIALDEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2013

1. MAKSUDMaksud pemeriksaan ini adalah mengukur jarak terpanjang yang dapat ditarik antara cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus, pada suhu dan kecepatan tarik tertentu.2. PERALATANa) Cetakan daktilitas kuninganb) Termometerc) Bak perendam isi 10 liter yang dapat menjaga suhu tertentu selama pengujian dengan ketelitian 0.1 oC dan benda uji dapat direndam sekurang-kurangnya 10 cm dibawah permukaan air. Bak tersebut diperlengkapi dengan pelat dasar yang berlubang diletakkan 5 cm dari dasar bak perendam untuk meletakkan benda uji.d) Mesin uji dengan ketentuan sebagai berikut :1. Dapat menarik benda uji2. Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak menimbulkan getaran selama pemeriksaan.e) Methyl alkohol teknik dan sodium klorida teknik3. BENDA UJIa) Melapisi semua bagian dalam cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar dengan campuran glycerin dan dextrin atau glycerin dan talk atau glycerin dan koalin atau amalgam.b) Memanaskan contoh aspal kira-kira 100 gram sehingga cair dan dapat dituang. Untuk menghindarkan pemanasan setempat, melakukannya harus dengan hati-hati. Melakukan pemanasan sampai suhu antara 80 oC sampai 100 oC (diatas titik lembek). Kemudian menyaring contoh dengan saringan No. 50 dan mengaduknya serta kemudian menuangkan kedalam cetakan.c) Pada waktu mengisi, menuangkan contoh dengan hati-hati dari ujung hingga penuh berlebihan.d) Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 sampai 40 menit lalu memindahkan seluruhnya kedalam bak perendam yang telah disiapkan pada suhu pemeriksaan (sesuai dengan spesifikasi) selama 30 menit, kemudian meratakan contoh yang berlebihan dengan pisau atau spatula yang panas sehingga cetakan tersis penuh dan rata.4. PROSEDUR PRAKTIKUMa) Mendiamkan benda uji pad suhu 25 oC dalam bak perendam selama 85 sampai 95 menit, kemudian melepaskan benda uji dari pelat dasar dan sisi-sisi cetakannya.b) Memasang benda uji pada alat mesin uji dan menarik benda uji secara teratur dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan kecepatan lebih kurang 5% masih diijinkan. Membaca jarak antara pemegang cetakan, pada saat benda uji putus (dalam mm). Selama percobaan berlangsung benda selalu terendam sekurang-kurangnya 2.5 cm dari air dan suhu dipertahankan tetap (25 0.5)oC.

Gambar 1. Cetakan benda uji Daktilitas

5. DATA PERCOBAANDari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :Data hasil PraktikumWaktu (menit)Jarak (mm)

143

290

3138

4190

5242

6293

7345

8396

9448

10499

11550

12602

13654

14706

15757

16809

17860

18912

19963

201080

211069

6. ANALISISa) Analisis PercobaanPada percobaan daktilitas bahan aspal ini hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan benda uji sampai cair. Kemudian memasukkan benda uji yang sudah cair kedalam cetakan yang sudah diolesi glyserin dan bedak pada bagian sisi yang akan dilepas, hal ini dilakukan agar pada saat akan melepas sisi cetakan benda uji tidak rusak. Setelah didiamkan beberapa saat, benda uji kemudian direndam didalam bak berisi air dengan suhu 25oC selama 30 menit. Kemudian benda uji diletakkan pada mesin uji serta melepaskan bagian sisi cetakan. Ketika dilakukan pengujian, benda uji harus terendam didalam bak perendam. Setelah itu benda uji ditarik menggunakan mesin uji dengan kecepatan 5 cm/menit. Dalam hal ini dicatat pertambahan panjang benda uji tiap menit serta panjang dan waktu ketika benda uji putus. Dalam percobaan ini benda uji tidak putus meskipun sudah bertambah panjang lebih dari 100 cm dan panjang tempat penguji pun tidak memungkinkan untuk terus melakukan penarikan, maka percobaan dihentikan.Pada mesin uji berisi bukan berisi air mineral biasa, melainkan 10 liter sodium klorida. Hal ini dilakukan untuk menghindari benda uji menyentuh dasar mesin uji atau terapung pada permukaan air sehingga berat jenis cairan harus disesuaikan dengan berat jenis benda uji.b) Analisis DataData yang diperoleh dari percobaan ini adalah pertambahan panjang benda uji tiap menit. Dari percobaan diperoleh pertambahan panjang benda yang konstan yaitu tiap menit bertambah panjang 5 cm. Karena dalam percobaan ini benda uji tidak putus setelah bertambah panjang lebih dari 100 cm, maka percobaan dihentikan. Dari kondisi ini diketahui bahwa mutu benja uji bagus.Hasil praktikum penetrasi sebelumnya, didapatkan hasil penetrasi 60. Berdasarkan persyaratan aspal keras penetrasi menurut SNI, aspal dengan nilai pen 60, daktilitas yang didapat pada praktikum ini sesuai.

Tabel. Persyaratan Aspal Keras Berdasarkan Penetrasi Menurut SNINo.Jenis PengujianSatuanMetodePersyaratan

Pen 40Pen 60Pen 80Pen 120Pen 200

1. Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detikdetik0,01 mmSNI 06-2456-199140 - 5960 - 7980 - 99120 - 150200 - 300

2. Titik LembekCSNI 06-2434-199151 - 63(50 - 58)(46 - 54)120 - 150200 - 300

3. Titik NyalaCSNI 06-2433-1 991Min. 200Min. 200Min. 225218177

4. Daktilitas, 25CcmSNI 06-2432-1 991Min. 100Min. 100Min. 100Min. 100-

5. Kelarutan dalam Trichlor Ethylen% beratSNI 06-2438-1 991Min. 99Min. 99Min. 99Min. 99Min. 99

6. Penurunan Berat (dengan TFOT)% beratSNI 06-2441-1991Maks. 0,8Maks. 0,8Maks. 1,0Maks. 1,3Maks. 1,3

7. Penetrasi setelah penurunan berat% asliSNI 06-2456-1991Min. 58Min. 54Min. 50Min. 46Min. 40

8. Daktilitas setelah penurunan beratcmSNI 06-2432-1991-Min. 50Min. 75Min. 100Min. 100

9. Berat jenisSNI 06-2488-1991Min. 1,0Min. 1,0Min. 1,0--

10. Uji bintik- Standar Naptha - Naptha Xylene- Hephtane Xylene-AASHTO T. 102Negatif

c) Analisis KesalahanHasil daripada praktikum ini tidak luput dari kesalahan. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut : masih adanya gelembung udara pada saat memanaskan benda uji. suhu saat perendaman benda uji tidak tepat 25oC. Kadang perubahan suhu terjadi seiring pada kondisi ruangan yang semakin siang semakin panas dan ditambah lagi banyaknya praktikan di ruangan. Oleh karena itu, praktikan berusaha untuk menyeimbangkan dengan menaruh sedikit batu es.

7. KESIMPULANDari percobaan daktilitas bahan-bahan bitumen ini dapat disimpulkan bahwa : Bitumen/aspal belum mengalami putus selama 21 menit dimana menghasilkan panjang 106,9 cm. Bitumen dengan nilai pen 60 memenuhi spesifikasi dengan nilai daktilitas minimal 100 cm. Kemampuan tarik benda dari bahan-bahan bitumen ini dikatakan memiliki mutu atau kualitas benda uji yang baik.8. LAMPIRAN

Dokumentasi

Proses pemanasan aspal/bitumen agar mencair dan dapat dituang ke dalam cetakan.

Proses pendinginan pada aspal yang sudah dicetak dengan suhu ruang selama 30 sampai 40 menit

Proses perendaman pada baskom berisi air dengan suhu 25oC.

Mesin uji untuk menarik benda uji pada kecepatan 5 cm/menit

Hasil dari proses daktilitas dimana bitumen belum putus pada jarak panjang 106,9 cm