Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

5
Penawaran DAFTAR PERATURAN GULA DI INDONESIA, 2010 Agustus, 2010 Kenaikan kebutuhan gula kristal putih (GKP) membuat pemerintah memasang target produksi gula nasional tahun 2010 sedikit lebih tinggi daripada pencapaian produksi pada 2009. Untuk tahun 2010, target produksi gula sekitar 2,9 - 3 juta ton. Sebagai perbandingan, pada 2009 produksi gula kristal putih hanya mencapai 2,6 juta ton. Bila target tersebut tercapai, bisa jadi pemerintah tidak perlu mengimpor gula putih atau gula konsumsi. Kebutuhan gula dalam negeri per bulan mencapai 250.000 ton atau setara 3 juta ton setahun. Pada 2009 lalu, PTPN XI mematok produksi gulanya sebanyak 450.000 ton atau naik dari realisasi produksi gula tahun 2009 yang hanya mencapai 364.510 ton. Kenaikan produksi tersebut akan digenjot dari areal perkebunan tebu seluas 70.460 hektare (ha), terdiri dari tebu rakyat 53.695 ha dan tebu yang dikelola PTPN XI sendiri 10.765 ha. Tahun 2010 akan terjadi kenaikan penggilingan tebu dari 5,31 juta ton menjadi 5,87 juta ton. Untuk menjamin pasokan gula di dalam negeri dan mencapai swasembada gula nasional 2014, pemerintah menyusun program revitalisasi. Adapun total investasi yang diperlukan mencapai Rp 24,3 triliun. Apabila rencana aksi tersebut tercapai, diharapkan produksi gula nasional meningkat menjadi 5,8 juta ton. Dalam program ini, pemerintah juga akan membangun 10 pabrik gula baru di lahan 500 hektar. Pabrik ini akan menggunakan teknologi proses terkini dengan tingkat efisiensi tinggi. Belakangan sejalan dengan program revitalisasi tersebut, sebanyak 32 investor menyatakan siap membiayai pembangunan perkebunan tebu dan pabrik gula. Rencananya, investor tersebut akan membangun sekitar 25 unit pabrik dengan kapasitas yang bervariasi. Pembangunannya dilakukan di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Sementara untuk penambahan luas areal, Departemen Kehutanan akan menginventarisasi lahan seluas 500 ribu ha. Lahan ini rencananya akan dibuka di Papua seluas 300 ribu ha, Pulau jawa seluas 37 ribu ha dan sisanya untuk wilayah lain di Indonesia seperti Sumatera bagian Selatan dan Sulawesi. Batas maksimum luas areal pengembangan tebu setiap perusahaan ditentukan oleh Menteri Pertanian yaitu seluas 150 ribu ha, khusus Papua seluas mencapai 2 kali lipatnya atau sekitar 300 ribu ha. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kebijakan Pemerintah tentang dinamika pergulaan di Indonesia, PT Media Data Riset telah menyusun peraturan pergulaan nasional dalam bentuk buku. Daftar Peraturan Gula di Indonesia, 2010 ini, setebal lebih kurang 480 halaman kami tawarkan Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per-copy dalam versi Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut silahkan menghubungi PT Media Data Riset melalui Telepon (021) 809-3140, 809-6071, Fax (021) 809-6071, atau email : [email protected]. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini. Jakarta, Agustus 2010 PT Media Data Riset Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si Direktur Utama

description

DAFTAR PERATURAN GULA DI INDONESIA, 2010

Transcript of Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

Page 1: Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

Penawaran DAFTAR PERATURAN GULA DI INDONESIA, 2010

Agustus, 2010

Kenaikan kebutuhan gula kristal putih (GKP) membuat pemerintah memasang target produksi gula nasional tahun 2010 sedikit lebih tinggi daripada pencapaian produksi pada 2009. Untuk tahun 2010, target produksi gula sekitar 2,9 - 3 juta ton. Sebagai perbandingan, pada 2009 produksi gula kristal putih hanya mencapai 2,6 juta ton. Bila target tersebut tercapai, bisa jadi pemerintah tidak perlu mengimpor gula putih atau gula konsumsi. Kebutuhan gula dalam negeri per bulan mencapai 250.000 ton atau setara 3 juta ton setahun.

Pada 2009 lalu, PTPN XI mematok produksi gulanya sebanyak 450.000 ton atau naik dari realisasi produksi gula tahun 2009 yang hanya mencapai 364.510 ton. Kenaikan produksi tersebut akan digenjot dari areal perkebunan tebu seluas 70.460 hektare (ha), terdiri dari tebu rakyat 53.695 ha dan tebu yang dikelola PTPN XI sendiri 10.765 ha. Tahun 2010 akan terjadi kenaikan penggilingan tebu dari 5,31 juta ton menjadi 5,87 juta ton.

Untuk menjamin pasokan gula di dalam negeri dan mencapai swasembada gula nasional 2014, pemerintah menyusun program revitalisasi. Adapun total investasi yang diperlukan mencapai Rp 24,3 triliun. Apabila rencana aksi tersebut tercapai, diharapkan produksi gula nasional meningkat menjadi 5,8 juta ton. Dalam program ini, pemerintah juga akan membangun 10 pabrik gula baru di lahan 500 hektar. Pabrik ini akan menggunakan teknologi proses terkini dengan tingkat efisiensi tinggi. Belakangan sejalan dengan program revitalisasi tersebut, sebanyak 32 investor menyatakan siap membiayai pembangunan perkebunan tebu dan pabrik gula. Rencananya, investor tersebut akan membangun sekitar 25 unit pabrik dengan kapasitas yang bervariasi. Pembangunannya dilakukan di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Sementara untuk penambahan luas areal, Departemen Kehutanan akan menginventarisasi lahan seluas 500 ribu ha. Lahan ini rencananya akan dibuka di Papua seluas 300 ribu ha, Pulau jawa seluas 37 ribu ha dan sisanya untuk wilayah lain di Indonesia seperti Sumatera bagian Selatan dan Sulawesi. Batas maksimum luas areal pengembangan tebu setiap perusahaan ditentukan oleh Menteri Pertanian yaitu seluas 150 ribu ha, khusus Papua seluas mencapai 2 kali lipatnya atau sekitar 300 ribu ha. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kebijakan Pemerintah tentang dinamika pergulaan di Indonesia, PT Media Data Riset telah menyusun peraturan pergulaan nasional dalam bentuk buku. Daftar Peraturan Gula di Indonesia, 2010 ini, setebal lebih kurang 480 halaman kami tawarkan Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per-copy dalam versi Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut silahkan menghubungi PT Media Data Riset melalui Telepon (021) 809-3140, 809-6071, Fax (021) 809-6071, atau email : [email protected]. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini. Jakarta, Agustus 2010 PT Media Data Riset Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si Direktur Utama

Page 2: Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

DAFTAR ISI DAFTAR PERATURAN GULA DI INDONESIA, 2010

Agustus, 2010 1. PENDAHULUAN 2. INDUSTRI GULA DALAM NEGERI

2.1. Luas Areal Perkebunan Tebu di Indonesia 2.1.1. Perkembangan Produksi Tebu

Indonesia 2.1.2. Produktivitas Tebu 2.1.3. Pohon industri berbasis tebu 2.1.4. Lahan Tebu di Jawa Barat

2.2. Proses Produksi 2.3. Pohon Industri Mesin Proses Pabrik

Gula 2.4. Gula Kristal Putih

2.4.1. Produsen dan kapasitas gilingnya

2.4.2. Pabrik gula yang menghentikan produksi

2.4.3. Kondisi pabrik gula di Jawa 2.4.4. Kondisi pabrik gula di luar Jawa 2.4.5. Perkembangan produksi dan

konsumsi 2.4.6. Produktivitas gula kristal putih 2.4.7. Program percepatan

produktivitas gula nasional 2.4.8. Revitalisasi industri gula 2.4.9. 2010 Produksi Gula Nasional 3

Juta Ton 2.4.10. Investor Minat di Gula 2.4.11. Investasi 11 Pabrik Gula Capai

Rp 27,5 Triliun 2.5. Kebijakan Pemerintah Dalam Industri

Gula 2.5.1. Kebijakan Umum 2.5.2. Rencana Pemerintah terhadap

Industri Gula 2.5.3. Klaster Prioritas Agro Industri

Gula 2.5.4. Kebijakan Investasi 2.5.5. Kebutuhan Investasi 2.5.6. Kebijakan Tata Niaga Gula 2.5.7. Beberapa Regulasi Industri Gula

Indonesia 2.6. Kebijakan Impor 2.7. Target Swasembada 2.8. Mewujudkan Swasembada Gula

Nasional Tahun 2014

3. DAFTAR PERATURAN

3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

3.2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri Nasional

3.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Usaha Budidaya Tanaman.

3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 Tentang Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis Yang Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai

3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan

3.6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2004 Tentang Penetapan Gula Sebagai Barang Dalam Pengawasan

3.7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2004 Tentang Penanganan Gula Yang Diimpor Secara Tidak Sah

3.8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 119 Tahun 2001 Tentang Komoditi Yang Dapat Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka

3.9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 18/Permentan/ OT. 140 / 2 / 2010 Tentang Blue Print Peningkatan Nilai Tambah Dan Daya Saing Produk Pertanian

Page 3: Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

Dengan Pemberian Insentif Bagi Tumbuhnya Industri Perdesaan

3.10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula

3.11. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 11/M-IND/PER/1/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 116/M-IND/PER/10/2009 Tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Gula

3.12. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 12/M-IND/PER/1/2010 Tentang Tim Pelaksana Rencana Aksi Revitalisasi Industri Gula

3.13. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 27/M-IND/PER/2/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 95/M-IND/PER/11/2008 Tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Penerapan/Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Gula Kristal Rafinasi (SNI 01-3140.2-2006) Secara Wajib

3.14. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 95/M-IND/PER/11/2008 Tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Penerapan/Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Gula Kristal Rafinasi (SNI 01-3140.2-2006) Secara Wajib

3.15. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 83/M-IND/PER/II/2008 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Gula Kristal Rafinasi Secara Wajib

3.16. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 91/M-IND/PER/11/2008 Tentang Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Pabrik Gula

3.17. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI Nomor: 594/MPP/Kep/9/2004 Tentang Penunjukan Surveyor Sebagai Pelaksana Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Gula

3.18. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 527/MPP/Kep/9/2004 Tentang Ketentuan Impor Gula

3.19. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 61/MPP/Kep/2/2004 Tentang Perdagangan Gula Antar Pulau

3.20. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia No. 456/MPP/KEP/6/2002 Tentang Tata Niaga Impor Gula Kasar (Raw Sugar)

3.21. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor 643/MPP/KEP/9/2002 Tentang Tata Niaga Impor Gula

3.22. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 20/M-DAG/PER/5/2010 Tentang Penetapan Harga Patokan Petani (HPP) Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar)

3.23. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 19/M-DAG/PER/5/2008 Tentang Perubahan Kelima Atas Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 Tentang Ketentuan Impor Gula

3.24. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 18/M-DAG/PER/4/2007 Tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 Tentang Ketentuan Impor Gula

3.25. Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 02/M/Kep/XII/2004 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 Tentang Ketentuan Impor Gula

Page 4: Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

2.26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.011/2009 Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Impor Gula

3.27. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.011/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 110/PMK.010/2006 Tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang Dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor

3.28. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 239/PMK.011/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.011/2009 Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Impor Gula

3.29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.011/2007 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 456/KMK. 04/2002 Tentang Perpanjangan Jangka Waktu Impor Mesin, Barang, Dan Bahan Yang Mendapatkan Fasilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 135/KMK.05/2000 Tentang Keringanan Bea Masuk Atas Impor Mesin, Barang Dan Bahan, Dalam Rangka Pembangunan /Pengembangan Industri/Industri Jasa

3.30. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 391/KMK.013/1990 Tentang Penetapan Harga Gula Pasir Produksi Dalam Negeri Dan Gula Pasir Impor

3.31. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 591/PMK.010/2004 Tentang Program

Harmonisasi Tarif Bea Masuk Tahun 2005-2010 Untuk Produk-Produk Pertanian, Perikanan, Pertambangan, Farmasi, Keramik, Dan Besi-Baja

3.32. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan

3.33. Keputusan Menteri Pertanian Nomor :03/Kpts/KB.410/1/2003 Tentang Penerapan Secara Wajib SNI Gula Kristal Mentah (SNI 01-3140.1-2001)

3.34. Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Nomor : 31/DAGLU/KP/X/2004 Tentang Ketentuan Teknis Pelaksanaan Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 Serta Prosedur Dan Tata Cara Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Gula

4. PROFIL PERUSAHAAN GULA

4.1. PT Rajawali Nusantara Indonesia 4.2. PT Perkebunan Nusantara II 4.3. PT Perkebunan Nusantara VII 4.4. PT Perkebunan Nusantara VIII 4.5. PT Perkebunan Nusantara IX 4.6. PT Perkebunan Nusantara X 4.7. PT Perkebunan Nusantara XI 4.8. PT Perkebunan Nusantara XIV 4.9. PT Gunung Madu Plantation 4.10. PT PG. Rajawali I 4.11. PT PG. Rajawali II 4.12. PT Candi Baru Sidoarjo 4.13. PT Kebon Agung

***

Page 5: Daftar Peraturan Gula Di Indonesia, 2010

FORMULIR PEMESANAN PT MEDIA DATA RISET Jl. SMA XIV, No. 12 A Cawang–UKI, Jakarta 13630 Phone : (021) 809 3140, 809 6071 Fax : (021) 809-6071, e-mail : [email protected]

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN GULA DI INDONESIA, 2010

Agustus, 2010 Silahkan Pilih ( √ ) untuk pesanan :

Edisi Bahasa Indonesia Nama (Mr/Mrs/Ms)

Position Nama Perusahaan NPWP No.

Alamat

Telepon Fax :

Tanda Tangan

Tanggal

Harga : Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.000.000 (empat juta rupiah ) Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn) Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir) Pembayaran ( √ ) : Cash Cheque Transfer to - PT MEDIA DATA RISET AC. NO. 070 000 534 0497 BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA JAKARTA

Kunjungi Kami di: www.mediadata.co.id