DAFTAR OBAT WAJIB
-
Upload
timotius-wira-yudha -
Category
Documents
-
view
227 -
download
8
description
Transcript of DAFTAR OBAT WAJIB
ABAKAVIR = ABCNama Dagang: Abac, Abamune, Ziagen
2016/04/25. Harus dengan resep dokter
Aksi Terapeutik- Antiretroviral, HIV-1 dan HIV-2 nukleosida inhibitor reverse transkriptase
Indikasi- Infeksi HIV-1 atau HIV-2, dikombinasikan dengan obat antiretroviral lain
Presentasi- Tablet 300 mg- Oral solusi 20 mg/mL, dengan siring dosis oral
Dosis- Paediatrik kurang dari 25 kg: 16 mg/kg/hari dalam 2 dosis, tidak melebihi 600 mg/hari.- Paediatrik >= 25 kg dan interna: 600 mg/hari dalam 2 dosis
Berat 20 mg/mL oral solusi 300 mg tablet3 – 5 kg 3 ml x 26 – 9 kg 4 ml x 2
10 – 13 kg 6 ml x 214 – 19 kg ½ tab x 220 – 24 kg 1 tab AM dan ½ tab PM>= 25 kg 1 tab x 2
Durasi: tergantung keefektifan obat dan toleransi.
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan kepada pasien dengan gangguan hepar berat atau riwayat intoleransi abakavir yang berakhir dengan
penghentian obat.- Dapat menyebabkan;
o Reaksi hipersensitivitas: lesi kulit, gangguan pencernaan (nauvom, diarrhoe, nyeri abdomen), batuk, dyspnoe, malaise, sakit kepala, lesu, odem, lympadenopathi, hipotensi, nyeri otot, nyeri sendi, gangguan fungsi ginjal.
o Acidosis laktat dan penyakit hepar.Jika terjadi seperti di atas, hentikan minum abakavir secepatnya dan selamanya.
- Kehamilan : hindari, kecuali jika tidak ada alternatif terapeutik.
Catatan- Tablet tidak diberi tanda belah. Jika membutuhkan setengah tablet, gunakan cutter atau pemotong tablet untuk
memotong tablet menjadi 2 bagian yang sama besar.- Juga terdapat dalam kombinasi dosis tetap yang mengandung abakavir-lamivudin (Epzicom, dll.) dan abakavir-
zidovudin-lamivudin (Trizivir, dll.)- Penyimpanan : di bawah 30oC
Begitu dibuka, larutan oral yang disimpan di bawah 30oC boleh disimpan selama maksimum 2 bulan.
Asam ACETYLSALICYLAT = ASPIRIN = ASA
2015/04/26.
Aksi Terapeutik- Analgetik, antipyretik, obat anti inflamasi non-steroïd (NSAID, OAINS)
Indikasi- Nyeri ringan- Demam- Penyakit reumatik (kecuali gout)
Presentasi- Tablet 100 mg dan 500 mg. Juga terdapat dalam tablet 300 mg.
Dosis- Nyeri dan demam
Paediatrik: 60 mg/kg/hari dalam 3 atau 4 dosis terbagiInterna: 1 sampai 3 g/hari dalam 3 atau 4 dosis terbagi
UMUR 0 2 bulan 1 tahun 5 tahun 15 tahunD E W A S A
BERAT 4 kg 8 kg 15 kg 35 kgTablet 100 mg - - 1 ½ tab x 3 3 tab x 3 -Tablet 300 mg - - ½ tab x 3 1 tab x 3 2 tab x 3Tablet 500 mg - - ¼ tab x 3 ½ tab x 3 1 tab x 3
- Penyakit reumatikPaediatrik > 20 kg: 50 sampai 100 mg/kg/hari dalam 4 dosis terbagiInterna: 3 sampai 6 g/hari dalam 4 dosis terbagi
- Dosis maksimum; paediatrik: 100 mg/kg/hari, interna: 6 g/hari
Durasi; nyeri dan demam: 1 sampai 3 hari, penyakit reumatik: tergantung respons klinik.
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan kepada pasien dengan alergi terhadap aspirin dan NSAID, ulkus peptikum, penyakit koagulasi,
haemorrhage; gangguan ginjal, hepatik, atau jantung yang berat.- Jangan diberikan kepada anak di bawah 1 tahun (gunakan paracetamol).- Berikan dengan hati-hati kepada pasien geriatrik atau pasien dengan asma.- Jangan melebihi dosis yang diïndikasikan, terutama pada paediatrik dan geriatrik. Intoksikasi bersifat berat, dapat
fatal.- Dapat menyebabkan:
o Reaksi alergi, nyeri epigastrik, ulkus peptikum, haemorrhage;o Perasaan pusing, tinnitus (gejala awal overdosis).
Untuk kasus-kasus di atas, stop aspirin dan gunakan paracetamol.- Jangan berikan bersama methotrexat, antikoagulant, dan NSAID lain.- Monitor kombinasi bersama insulin (memicu hypoglycaemi) dan kortikosteroïd.- Kehamilan : tidak direkomendasikan selama 5 bulan pertama; KONTRAÏNDIKASI dari awal minggu ke-6
(gunakan paracetamol)- Menyusui : hindari (gunakan paracetamol)
Catatan- Pada anak-anak kurang dari 16 tahun, lebih baik gunakan paracetamol.- Minumlah saat sedang makan, dengan air yang banyak.- Untuk tatalaksana nyeri moderat, direkomendasikan berikan bersama kodeïn atau tramadol.- Aspirin dapat digunakan untuk efek antiplatelet dalam pencegahan sekunder athero-thrombose, dalam dosis 75
sampai 300 mg sehari.- Simpan di bawah 25oC – Ø
Jangan gunakan jika tablet tercium seperti cuka. Bau cuka sedikit selalu ada.
ACIKLOVIRNama Dagang: Zovirax, …
2015/04/27. Harus dengan resep dokter
Aksi Terapeutik- Antiviral aktif terhadap virus herpes simplex dan virus varicella zoster
Indikasi- Tatalaksana herpes oral dan oesofagus rekurren atau ekstensif pada pasien immunokompromisata- Tatalaksana kerato-uveitis herpes- Tatalaksana herpes genitalis- Pencegahan sekunder herpes pada pasien dengan rekurren sering dan/atau berat- Tatalaksana zoster berat: bentuk nekrotik atau ekstensif, zoster facial atau zoster ofthalmik
Presentasi- Tablet 200 mg dan 800 mgJuga terdapat dalam 40 mg/mL oral suspensi.
Dosis dan Durasi- Tatalaksana herpes oral dan oesofagus rekurren atau ekstensif pada pasien immunokompromisata, tatalaksana
kerato-uveitis herpesPaediatrik < 2 tahun: 200 mg 5 kali per hari untuk 7 hariPaediatrik > 2 tahun dan interna: 400 mg 5 kali per hari untuk 7 hari
- Tatalaksana herpes genitalisPaediatrik > 2 tahun dan interna: 400 mg 3 kali per hari untuk 7 hari; pada pasien immunokompromisata, lanjutkan pengobatan sampai gejala klinik membaik
- Profilaksis sekunder herpes pada pasien dengan rekurren sering dan/atau beratPaediatrik < 2 tahun: 200 mg 2 kali per hariPaediatrik > 2 tahun dan interna: 400 mg 2 kali per hari
- Tatalaksana zoster beratInterna: 800 mg 5 kali per hari untuk 7 hari
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap aciklovir.- Dapat menyebabkan sakit kepala, ruam kulit, reaksi alergik, gangguan gastroïntestinal, transaminase meningkat,
gangguan neurologik pada pasien dengan gangguan ginjal dan geriatri; sangat jarang, gangguan haematologik.- Kurangi dosis pada pasien dengan gangguan ginjal.- Banyak minum cairan selama pengobatan.- Kehamilan : tidak ada kontraïndikasi- Menyusui : tidak ada kontraïndikasi
Catatan- Untuk tatalaksana herpes simpleks, aciklovir harus dimulai secepatnya (dalam 96 jam) setelah tampak lesi tampak
untuk mengurangi keparahan dan durasi infeksi.- Untuk tatalaksana herpes zoster, aciklovir harus dimulai sebaiknya dalam 72 jam setelah lesi tampak. Administrasi
aciklovir tidak mengurangi peluang untuk munculnya nyeri akibat zoster tetapi mengurangi durasi terkenanya nyeri ini.
- Penyimpanan : di bawah 25oC – payung- Catatan editor: Untuk Bell’s palsy dan Ramsay Hunt, dosis 400 mg 5 kali per hari untuk 7 hari.
ALBENDAZOLNama Dagang: Eskazole, Zentel, …
2016/06/28. Harus dengan resep dokter
Aksi Terapeutik- Antihelminthik
Indikasi- Askariasis (Ascaris lumbricoides), enterobiasis (Enterobius vermicularis), infeksi cacing tambang (Ancylostoma
duodenale, Necator americanus)- Trikhuriasis (Trichuris trichiura), strongyloïdiasis (Strongyloides stercoralis)- Trikhinellosis (Trichinella spp.)
Presentasi- Tablet 400 mg
Dosis dan Durasi- Askariasis, enterobiasis, infeksi cacing tambang
Paediatrik > 6 bulan dan interna: 400 mg dosis tunggalPaediatrik > 6 bulan tapi di bawah 10 kg: 200 mg dosis tunggalDalam kejadian enterobiasis, dosis kedua boleh diberikan setelah 2 sampai 4 minggu.
- Trikhuriasis, strongyloïdiasisPaediatrik > 6 bulan dan interna: 400 mg sekali sehari selama 3 hariPaediatrik > 6 bulan tapi di bawah 10 kg: 200 mg sekali sehari selama 3 hari
- TrikhinellosisPaediatrik > 2 tahun: 10 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 10 sampai 15 hariInterna: 800 mg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 10 sampai 15 hari
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan kepada pasien paediatrik < 6 bulan.- Jangan berikan kepada pasien dengan cysticerkosis mata.- Dapat menyebabkan:
o Gangguan gastroïntestinal, sakit kepala, pusing;o Gangguan neurologik (sakit kepala, kejang) pada pasien dengan neurocysticerkosis yang tidak terdiagnose.
- Kehamilan : hindari selama trimester pertama- Menyusui : tidak ada kontraïndikasi
Catatan- Bisa berupa tablet hisap atau kunyah: ikuti rekomendasi pabrik.- Dalam pengobatan strongyloïdiasis, ivermektin lebih efektif daripada albendazol.- Albendazol juga digunakan dalam pengobatan cutaneous larval migration (Ancylostoma braziliense dan caninum),
infeksi larva cestoda (penyakit hydatid, beberapa bentuk neurocysticerkosis) dan pengobatan massal untuk filariasis lymfatik (ikuti rekomendasi nasional).
- Penyimpanan : Ø – payung
ALUMINIUM HIDROKSIDA
2016/05/01.
Aksi Terapeutik- Antacida
Indikasi- Nyeri perut yang dikaitkan dengan gastritis dan ulkus peptikum
Presentasi- Tablet 500 mgBanyak sekali preparat aluminium dan/atau magnesium hidroksida dalam dosis-dosis berbeda.
Dosis- Paediatrik di atas 5 tahun: jadarang diïndikasikan. Saat dibutuhkan: setengah tablet 3 kali/hari- Interna: 3 hingga 6 tablet/hari setelah makan atau 1 tablet saat serangan nyeri
Durasi: tergantung respons klinik
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Dapat menyebabkan: konstipasi (kecuali jika tablet juga mengandung garam magnesium atau magnesium
hidroksida).- Mengurangi absorpsi intestinal dari banyak obat seperti tetracyklin, garam besi, isoniazid, ethambutol, khloroquin,
atenolol, digoksin, fluoroquinolon, kortikosteroïd, indometacin, ketokonazol, thyroksin, dll. Jangan berikan bersamaan dengan obat-obat tersebut, berikan dengan selang waktu 2 jam.
- Kehamilan : tidak ada kontraïndikasi- Menyusui : tidak ada kontraïndikasi
Catatan- Kunyahlah tablet.- Penyimpanan : tidak ada kebutuhan suhu tertentu
AMITRIPTYLINNama Dagang: Elavil, Laroxyl, Triptyzol
2016/05/02. Harus dengan resep dokter
Aksi Terapeutik- Antidepressant tricyklik dengan sifat anxiolytik dan sedatif
Indikasi- Nyeri neuropathik, sering dimakan bersama karbamazepin- Depresi mayor, khususnya jika dibutuhkan efek sedasi
Presentasi- Tablet 25 mg
Dosis- Interna
o Nyeri neuropathik: dosis awal 25 mg sekali sehari saat tidur dalam seminggu. Naikkan menjadi 50 mg sekali sehari pada minggu berikutnya, kemudian 75 mg sekali sehari pada minggu ketiga (dosis maksimum 150 mg/hari).
o Depresi: dosis biasanya adalah 75 sampai 150 mg sekali sehari (tergantung efektivitas dan toleransi) saat tidur. Dosis juga dinaikkan secara progresif tetapi lebih cepat, dalam 8 – 10 hari.
- Kurangi dosis menjadi setengahnya pada pasien geriatrik dan pasien dengan gangguan hepar/renal.
Durasi- Nyeri neuropathik: beberapa bulan (3 hingga 6) setelah nyeri teratasi, kemudian cobalah menghentikan pengobatan.- Depresi: minimum 6 bulan. Tatalaksana harus ditaper off (dalam 4 minggu). Jika ada tanda-tanda relaps, naikkan
dosis.
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan pada pasien dengan serangan jantung yang baru, arrhythmi, glaukoma sudut tertutup, dan gangguan
prostat.- Berikan dengan hati-hati dan monitor penggunaan pada pasien > 60 tahun dan pasien dengan epilepsi, konstipasi
khronik, gangguan hepatik or renal, riwayat penyakit bipolair.- Dapat menyebabkan
o Mengantuk (hati-hati ketika mengemudi/menggunakan mesin), hypotensi orthostatik, disfungsi seksual;o Efek antikholinergik: mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, takhikardi, gangguan mikturisi. Efek
samping ini sementara atau menghilang dengan pengurangan dosis. Tatalaksana harus dihentikan ketika ada efek samping serius (konfusi mental, retensi urin, gangguan irama jantung);
o Penyakit psikik: eksacerbasi anxietas, kemungkinan percobaan bunuh diri saat permulaan terapi, episode manik saat terapi berlangsung.
- Jangan diberikan bersama antidepresan lainnya.- Pantau kombinasi bersama penekan SSP (analgesik opioïd, sedatif, antihistamin H1, dll), obat dengan efek
antikolinergik yang diketahui (atropin, khlorpromazin, promethazin, dll), obat yang mengurangi ambang bangkitan (antipsikotk, mefloquin, tramadol, dll), lithium, dan serotonergik lainnya.
- Hindari alkohol selama penggunaan.- Kehamilan : reevaluasi apakah amitriptilin masih diperlukan; jika dilanjutkan, kurangi dosis saat akhir kehamilan
untuk mengurangi efek samping traktus digestivus dan neurologik pada bayi baru lahir.- Menyusui : pantau bayi apakah terdapat somnolens yang berlebihan.
Catatan- Efek sedatif terjadi berikut dosis pertama, efek analgesik tertunda selama 7 hingga 10 hari. Untuk depresi, perlu
menunggi 3 minggu sebelum menilai efektivitas terapeutik. Hal ini harus dijelaskan kepada pasien.- Penyimpanan : tidak ada aturan suhu khusus.
AMOKSICILLIN
2016/05/29. Harus dengan resep dokter.
Aksi Terapeutik- Antibakterial penicillin
Indikasi- Otitis media akut, tonsillitis streptokokkal, sinusitis, bronkhitis, pneumonia- Infeksi karena Helicobacter pylori (berikan bersama omeprazol dan metronidazol atau tinidazol), leptospirosis,
anthrax kutaneus tidak berat- Demam tifoïd (jika kontraïndikasi ciprofloksacin dan uji resistansi susceptibel)- Tatalaksana untuk melengkapi terapi parenteral dengan penicillin atau cefalosporin
Presentasi- Tablet atau kapsul 250 mg dan 500 mg- Tablet terbelah 250 mg dispersibel, untuk penggunaan paediatrik- Bubuk 125 mg/5 mL untuk suspensi oral, untuk dilarutkan bersama air terfiltrasi
Dosis- Dosis umum (cth leptospirosis, tonsillitis, infeksi karena H. pylori)
Paediatrik: 50 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagiInterna: 2 g/hari dalam 2 dosis terbagi
Usia Berat Suspensi 125 mg/5 mL Tablet 250 mg Tablet 500 mg< 3 bulan < 6 kg 1 cth x 2 ½ tab x 2 -3 sampai < 24 bulan 6 sd < 12 kg 2 cth x 2 1 tab x 2 -2 sampai < 8 tahun 12 sd < 25 kg 4 cth x 2 2 tab x 2 1 tab x 2≥ 8 tahun dan interna ≥ 25 kg - 4 tab x 2 2 tab x 2
- Infeksi berat (cth tifoïd) atau curiga pneumokokus resistan (cth pneumonia, otitis)Paediatrik: 80 sampai 100 mg/kg/hari dalam 3 dosis terbagi (maks. 3 g)Interna: 3 g/hari dalam 3 dosis terbagi
Usia Berat Suspensi 125 mg/5 mL Tablet 250 mg Tablet 500 mg< 3 bulan < 6 kg 1 cth x 3 ½ tab x 3 -3 sampai < 24 bulan 6 sd < 12 kg 2 cth x 3 1 tab x 3 -2 sampai < 8 tahun 12 sd < 25 kg 4 cth x 3 2 tab x 3 1 tab x 3≥ 8 tahun dan interna ≥ 25 kg - 4 tab x 3 2 tab x 3
Durasi- Otitis media: 5 hari; tonsillitis: 6 hari; leptospirosis: 7 hari; pneumoni, sinusitis, anthrax kutanea: 7 hingga 10 hari,
infeksi H. pylori: 10 hingga 14 hari; demam tifoïd: 14 hari
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan kepada pasien dengan alergi penicillin atau pasien dengan mononukleose.- Berikan dengan hati-hati pada pasien dengan alergi cefalosporin (sensitivitas silang dapat terjadi).- Dapat menyebabkan gangguan gastroïntestinal, reaksi alergi, kadang-kadang berat. Jika terjadi reaksi alergi,
hentikan penggunaan segera.- Kurangi dosis pada pasien dengan gangguan ginjal berat.- Jangan berikan bersama methotreksat.- Kehamilan dan menyusui : tidak ada kontraïndikasi
Catatan- Penyimpanan : di bawah 25oC – Ø – payung
Untuk suspensi oral (bubuk atau suspensi langsung): ikuti instruksi pabrik.
AMOKSICILLIN/asam KLAVULANAT = KO-AMOKSIKLAV(Nama dagang: Augmentin®…)
2016/06/30. Harus dengan resep dokter.
Aksi Terapeutik- Kombinasi dari dua antibakterial. Penambahan asam klavulanat kepada amoksicillin memerluas spektrum
aktivitasnya menjangkau bakteri Gram-positif dan Gram-negatif yang memproduksi beta-laktamase, termasuk beberapa anaerob Gram-negatif.
Indikasi- Gigitan hewan, jika terapi antibiotik atau profilaksis antibiotik jelas diperlukan- Pengobatan lini kedua otitis media akut dan sinusitis bakterial akut, ketika amoksicillin sendiri dalam dosis tinggi
gagal- Kistitis akut tanpa komplikasi (tanpa tanda sistemik) pada paediatrik perempuan > 2 tahun- Infeksi genitalia bagian atas postpartum- Pneumonia berat: alih terapi parenteral ke oral pada pasien diobati dengan ceftriakson + kloksacillin
Presentasi- Rasio amoksicillin dan asam klavulanat berbeda-beda tergantung produsen:
Rasio 8:1 - Tablet 500 mg amoksicillin/62,5 mg asam klavulanat- Bubuk oral suspensi 500 mg amoksicillin/62,5 mg asam klavulanat
Rasio 7:1 - Tablet 875 mg amoksicillin/125 mg asam klavulanat- Bubuk oral suspensi 400 mg amoksicillin/57 mg asam klavulanat
Rasio 4:1 - Tablet 500 mg amoksicillin/125 mg asam klavulanat- Bubuk oral suspensi 125 mg amoksicillin/31,25 mg asam klavulanat
Juga tersedia dalam formulasi dengan rasio amoksicillin/asam klavulanat sebesar 16:1, 14:1, 6:1, dan 2:1.
Dosis (dinyatakan dalam amoksicillin)- Gigitan hewan; pengobatan lini kedua otitis media akut dan sinusitis akut
o Paediatrik < 40 kg: 45 hingga 50 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi (jika menggunakan rasio 8:1 atau 7:1) atau dalam 3 dosis terbagi (jika menggunakan rasio 4:1)Catatan: dosis asam klavulanat tidak boleh melebihi 12,5 mg/kg/hari atau 375 mg/hari.
o Paediatrik ≥ 40 kg dan interna: 1500 hingga 2000 mg/hari bergantung pada formulasi yang tersedia:Rasio 8:1: 2000 mg/hari = 2 tablet 500/62,5 mg 2 kali per hariRasio 7:1: 1750 mg/hari = 1 tablet 875/125 mg 2 kali per hariRasio 4:1: 1500 mg/hari = 1 tablet 500/125 mg 3 kali per hariCatatan: dosis asam klavulanat tidak boleh melebihi 375 mg/hari.
- Kistitis akut tanpa komplikasi pada paediatrik perempuan > 2 tahun25 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi (jika menggunakan rasio 8:1 atau 7:1 atau 4:1)Catatan: dosis asam klavulanat tidak boleh melebihi 12,5 mg/kg/hari atau 375 mg/hari.
- Infeksi traktus genitalia postpartum; alih terapi parenteral ke oral pada pneumoni beratGunakan formulasi dengan rasio 8:1 atau 7:1;
o Paediatrik < 40 kg: 80 hingga 100 mg/kg/hari dalam 2 atau 3 dosis terbagiCatatan: dosis asam klavulanat tidak boleh melebihi 12,5 mg/kg/hari atau 375 mg/hari.
o Paediatrik ≥ 40 kg dan interna: 2500 hingga 3000 mg/hari dalam 3 dosis terbagi. Tergantung pada formulasi obat.Rasio 8:1: 3000 mg/hari = 2 tablet 500/62,5 mg 3 kali sehariRasio 7:1: 2625 mg/hari = 1 tablet 875/125 mg 3 kali sehariCatatan: dosis asam klavulanat tidak boleh melebihi 375 mg/hari.
Durasi- Gigitan hewan: 5 hingga 7 hari; otitis media: 5 hari; sinusitis: 7 hingga 10 hari; kistitis: 3 hari; infeksi traktus
genitalis akut: 7 hari; alih terapi parenteral ke oral pada pneumonia berat: untuk melengkapi total 10 hingga 14 hari terapi.
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan kepada pasien dengan alergi penicillin dan pasien dengan riwayat penyakit hepatik pada pengobatan
sebelumnya dengan ko-amoksiklav.- Berikan secara hati-hati kepada pasien dengan alergi cefalosporin (sensitivitas silang dapat terjadi).- Berikan secara hati-hati kepada pasien dengan gangguan hepatik: kurangi dosis; dan kepada pasien dengan
gangguan renal berat, berikan setiap 12 hingga 24 jam.- Dapat menyebabkan: gangguan gastroïntestinal (terutama diarrhoe), reaksi alergi kadang-kadang berat (hentikan
pengobatan segera); ikterus, dan hepatitis kholestatik jika pengobatan diperpanjang (> 10 hingga 15 hari).- Kehamilan : tidak ada kontraïndikasi- Menyusui : tidak ada kontraïndikasi
Catatan- Pada dosis tinggi (80 – 100 mg/kg/hari atau 2,5 – 3 g/hari), ko-amoksiklav tidak dapat diberikan jika menggunakan
formulasi amoksicillin/asam klavulanat dalam rasio 4:1 (terlalu tinggi asam klavulanat). Dosis maksimum (dalam amoksicillin) yang dapat diberikan dengan formulasi ini adalah 50 mg/kg/hari, dan tidak melebihi 1500 mg/hari.
- Konsumsi bersama makanan.- Penyimpanan : di bawah 25oC – Ø – payung
Bubuk untuk suspensi oral: antara 15oC dan 25oCSetelah direkonstitusi, suspensi oral harus disimpan dalam lemari es (antara 2oC dan 8oC) dan dapat digunakan sampai 7 hari.
ARTEMETHER/LUMEFANTRIN = KOARTEMETHER(Nama Dagang: Koartem®, Riamet® …)
2016/05/30. Harus dengan resep dokter.
Aksi Terapeutik- Antimalarial
Indikasi- Pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi- Melengkapi pengobatan setelah pengobatan parenteral untuk malaria falciparum berat
Presentasi- Tablet koformulasi 20 mg artemether/120 mg lumefantrin, dalam paket blister, untuk pengobatan menyeluruh
untuk satu individual- Blister pak 6, 12, 18, atau 24 tablet, sesuai dengan 4 kategori berbeda untuk umur/berat- Blister pak 6 dan 12 tablet yang mengandung tablet dispersi
Dosis dan DurasiPengobatan diberikan 2 kali sehari selama 3 hari. Pada H1, dosis pertama diberikan pada 0 jam dan dosis kedua pada 8 – 12 jam. Dosis selanjutnya pada H2 dan H3 diberikan dua kali sehari (pagi dan malam).
Umur Berat Tablet 20/120 mgH1 H2 H3
< 3 tahun 5 – 14 kg 1 tab x 2 1 tab x 2 1 tab x 23 sampai 8 tahun 15 – 24 kg 2 tab x 2 2 tab x 2 2 tab x 29 sampai 14 tahun 25 – 34 kg 3 tab x 2 3 tab x 2 3 tab x 2> 14 tahun/interna > 34 kg 4 tab x 2 4 tab x 2 4 tab x 2
Kontraïndikasi, Efek Samping, Peringatan- Jangan berikan bersama antifungal azol (flukonazol, itrakonazol, mikonazol, dll.), antidepresi tricyklik,
neuroleptika (khlorpromazin, haloperidol, dll.), makrolida, quinolon, antimalaria lain, beta-bloker.