DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja...

101
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ..................................................................................... i RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 5 A. Latar Belakang ......................................................................... 5 B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok........................ 5 C. Struktur Organisasi .................................................................. 7 D. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Daerah Tahun 2014 .............................................................. 11 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 14 A. Visi ............................................................................................ 14 B. Misi ........................................................................................... 15 C. Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2014 ........................... 16 D. Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 ............................................................................. 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................. 25 A. Capaian Atas Kinerja Makro .................................................... 26 B. Capaian Sasaran Organisasi ................................................... 34 C. Akuntabilitas Keuangan............................................................ 93 BAB IV PENUTUP ........................................................................... 99 A. Simpulan .................................................................................. 99 B. Strategi Peningkatan Kinerja .................................................... 100 Lampiran 1 Pernyataan Hasil Review Lampiran 2 Pernyataan Penetapan Kinerja Lampiran 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Lampiran 4 Pengukuran Kinerja Lampiran 5 Perbandingan Kinerja

Transcript of DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja...

Page 1: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 1

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 5

A. Latar Belakang ......................................................................... 5

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok........................ 5

C. Struktur Organisasi .................................................................. 7

D. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Daerah Tahun

2014 ..............................................................

11

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 14

A. Visi ............................................................................................ 14

B. Misi ........................................................................................... 15

C. Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2014 ........................... 16

D. Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2014 .............................................................................

17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................. 25

A. Capaian Atas Kinerja Makro .................................................... 26

B. Capaian Sasaran Organisasi ................................................... 34

C. Akuntabilitas Keuangan............................................................ 93

BAB IV PENUTUP ........................................................................... 99

A. Simpulan .................................................................................. 99

B. Strategi Peningkatan Kinerja .................................................... 100

Lampiran 1 Pernyataan Hasil Review

Lampiran 2 Pernyataan Penetapan Kinerja

Lampiran 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Lampiran 4 Pengukuran Kinerja

Lampiran 5 Perbandingan Kinerja

Page 2: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 2

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014

merupakan laporan kinerja tahun keempat dari pelaksanaan Peraturan Daerah

Nomor 02 Tahun 2011 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 – 2015 dan telah disempurnakan Review

dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0647/KUM/2012

Tanggal 28 Desember 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2014 ini disusun menindaklanjuti Peraturan Presiden RI

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Laporan ini menyajikan informasi yang relevan menyangkut

keberhasilan dan/atau kekurangan yang terjadi pada periode tahun keempat.

Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja pada seluruh jajaran

organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah

menunjukkan peningkatan kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan hasil

evaluasi AKIP oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi

Birokrasi, yaitu: menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun,

terakhir evaluasi AKIP tahun 2014 dengan nilai 66,75 atau meningkat dari tahun

2013 dengan nilai 65,18.

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro yang

merepresentasi tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu Pertumbuhan ekonomi,

PDRB per kapita, Laju inflasi, Indeks Gini, Tingkat Pengangguran, Tingkat

Kemiskinan, dan Indeks Pembangunan Manusia, serta Tingkat Pertumbuhan

Penduduk. Menurut angka absolut, pada tahun 2014 ini secara umum menunjukkan

adanya peningkatan kinerja dari tahun 2013.

Capaian Kinerja Makro 2014

No Indikator Satuan Realisasi

2012 Realisasi

2013 Target 2014

Realisasi 2014

Persentasi capaian

Target RPJMD

1 Pertumbuhan Ekonomi

% 5,73 5,36 6,00 4,85* 80,83 6,0-6,9

2 Pdrb Per Kapita (Adhk)

Rupiah 9.081.408 9.409.137 9.200.000 9.674.468* 105,16 9,2-10,6

3 Laju Inflasi % 5,96 5,98 7,00 7,16** 97,77 5,0-7,0

4 Indeks GINI Indeks 0,35 0,36 0,22 0,326 67,48 0,22-0,18

5 Tingkat Pengangguran Terbuka

% 4,32 3,84 6,50 4,03 161,29 6,62-6,50

Page 3: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 3

No Indikator Satuan Realisasi

2012 Realisasi

2013 Target 2014

Realisasi 2014

Persentasi capaian

Target RPJMD

6 Tingkat Kemiskinan

% 5,01 4,77 4,25 4,81 88,36 4,25-3,99

7 Indeks Pembangunan Manusia

% 71,08 71,74 74,00 71,74**** 96,95 70-74

8 Tingkat Pertumbuhan Penduduk

% 2,57 1,84 1,60 1,77 90,40 1,60-1,40

Rata-Rata Capaian 98,53

Sumber : BPS Kalimantan Selatan

****) PDRB Tahun Dasar lama (2010)

****) data kumulatif sampai Desember 2014

****) data 2014 belum ada (data yang digunakan data tahun 2013)

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2014 tumbuh sebesar 4,85 %

dengan pertumbuhan tertinggi di sektor Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan

Gas sebesar 15,51 %, diikuti oleh Informasi Dan Komunikasi sebesar 9,78 % dan

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang sebesar 9,11 %.

Serta pertumbuhan terendah di sektor pertambangan sebesar 2,60 %.

Pertambangan menjadi sektor terendah disebabkan melemahnya perekonomian

dunia yang berimbas ke seluruh Negara di dunia terutama Indonesia.

Nilai PDRB atas dasar harga konstan (Adhk) Kalimantan Selatan pada Tahun

2014 sesuai dengan data BPS Provinsi Kalimantan Selatan tercapai sebesar

9.674.468 Rupiah. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan

positif pada tahun 2014 kecuali komponen pertambangan dan penggalian 0,44 %.

Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2014 atas dasar harga berlaku

(Adhb) mencapai Rp. 91,74 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (Adhk)

mencapai Rp. 37,95 triliun.

Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun

2014 mencapai 4,03 %, meningkat sebesar 0,19 % dibandingkan Tingkat

Pengangguran Terbuka tahun 2013 (3,84 %). Peningkatan pengangguran terbuka

ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Adanya peningkatan jumlah angkatan kerja pada tahun 2014 sebanyak

2.017.754 dengan selisih sebanyak 80.261 orang dibanding tahun lalu dan

jumlah penganguran tersisa sebanyak 81.274 orang. Jumlah ini tidak sebanding

dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia sehingga menyebabkan

usaha penurunan penganguran terbuka sedikit terhambat.

2. Harga komoditas perkebunan secara umum termasuk karet yang banyak

menyerap tenaga kerja lagi turun, sehingga menyebabkan masyarakat kurang

tertarik bekerja di sektor perkebunan

3. Produksi pertambangan lagi melandai menyusul lemahnya permintaan dunia

4. Aktivitas sektor konstruksi turut melemah akibat kurang baiknya kinerja

pertambangan, sehingga buruh yg bekerja di sektor konstruksi juga berkurang.

Page 4: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 4

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat

Statistik pada tahun 2014 yaitu 4,81% sedikit mengalami peningkatan dibanding

tahun 2013 yaitu 4,77 % tetapi masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan

angka kemiskinan secara nasional tahun 2014 yaitu 10,96 %. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Meskipun pengangguran meningkat dan pertumbuhan ekonomi melemah,

namun sektor pertanian, yang notabene menjadi tumpuan masyarakat miskin,

mengalami pertumbuhan positif (sebesar 3,72%).

2. Inflasi tahun 2014 secara umum lebih rendah dibanding tahun 2013, sehingga

beban pengeluaran masyarakat miskin juga tidak terlalu besar.

Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi

Kalimantan Selatan menduduki posisi ke-3 (tiga) terendah Persentase

Penduduk Miskin dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan

Bali. Dari jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi

Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya

jumlah penduduk miskin.

Untuk Indikator Indeks GINI dan Indeks Pembangunan Manusia

menggunakan data capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data

resmi, dengan penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,326 dan

untuk Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,74

berada di bawah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, sedangkan jika

dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di

Indonesia yang mencapai 73,81 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di

Provinsi Kalimantan Selatan masih harus terus mengalami perbaikan.

Indikator Indeks GINI ratio Kalimantan Selatan tahun 2014 ditargetkan dalam

RPJM 0,20 dengan meningkatkan akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan

upaya mendorong pertumbuhan sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang

menyerap lebih banyak tenaga kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk

mengatasi ketidakmerataan pendapatan daerah.

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) menginformasikan

secara ringkas tingkat capaian kinerja atas 15 ( Lima belas) sasaran strategis dan

87 indikator kinerja utama adalah 127,27 % dengan kategori Sangat Berhasil,

yang dapat dirincikan bahwa 9 (sembilan) sasaran dengan tingkat capaian kinerja

berkategori Sangat Berhasil, 2 (dua) sasaran dengan tingkat capaian kinerja

berkategori Berhasil, 2 (dua) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori

Cukup Berhasil, dan 2 (dua) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori

Kurang Berhasil.

Page 5: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 5

Rata rata capaian kinerja dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat adanya

kekurangberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di bawah

seratus persen. Hal tersebut akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa

mendatang.

Page 6: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

menetapkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib melaksanakan

Akuntabilitas Kinerja untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja diwujudkan melalui Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tahap akhir dari siklus sistem

tersebut adalah menyusun laporan hasil kinerja sebagai pertanggung jawaban

kinerja organisasi kepada instansi yang lebih tinggi.

Terbitnya Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah menjadi acuan disusunnya Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2014, sebagai pertanggungjawaban atas

pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen

Penetapan Kinerja Tahun 2014. Penetapan kinerja dimaksud telah

mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan dana baik dari APBD

maupun sumber dana lainnya serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah

Daerah tahun 2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2011-2015.

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 1956, juncto Undang-Undang Nomor 21 tahun 1958

tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain

mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106). Saat ini Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh Gubernur Drs. H. Rudy Ariffin, MM

dengan Wakil Gubernur Drs. H. Rudy Resnawan, MBA

Page 7: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 7

Sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam

menjalankan otonominya, didukung dengan Organisasi Perangkat Daerah yang

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8

Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan urusan yang

menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan pilihan.

Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan

daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat

sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan yang

diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk diselenggarakan yang terkait

dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (Core Competence) yang

menjadi kekhasan daerah.

Urusan wajib yang dimiliki meliputi :

a. Pendidikan ;

b. Kesehatan ;

c. Lingkungan Hidup ;

d. Pekerjaan umum ;

e. Penataan ruang ;

f. Perencanaan Pembangunan ;

g. Perumahan ;

h. Kepemudaan dan Olah raga ;

i. Penanaman modal ;

j. Koperasi, usaha kecil dan menengah ;

k. Kependudukan dan catatan sipil ;

l. Ketenagakerjaan ;

m. Ketahanan pangan ;

n. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ;

o. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera ;

p. Perhubungan ;

q. Komunikasi dan informatika ;

r. Pertanahan ;

s. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri ;

t. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,

perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian ;

Page 8: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 8

u. Pemberdayaan masyarakat dan desa ;

v. Sosial ;

w. Kebudayaan ;

x. Statistik ;

y. Kearsipan ; dan

z. Perpustakaan.

Selain menjalankan urusan wajib, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga

menyelenggarakan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan

yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat antara lain :

a. Kelautan dan perikanan;

b. Pertanian ;

c. Energi dan sumber daya meneral ;

d. Pariwisata ;

e. Industri ;

f. Perdagangan ; dan

g. Ketransmigrasian.

C. Struktur Organisasi Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan Kerja

Perangkat Daerah sebagai berikut :

No Satuan Kerja Perangkat Daerah

A Sekretariat Daerah, yang membawahi :

1 Asisten Pemerintahan, mengoordinasikan

a Biro Pemerintahan

b Biro Hukum

c Biro Organisasi

2 Asisten Pembangunan, mengoordinasikan

a Biro Perekonomian

b Biro Kesejahteraan Rakyat

c Biro Humas

3 Asisten Administrasi Umum, mengoordinasikan

a Biro Umum

b Biro Perlengkapan

c Biro Keuangan

Page 9: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 9

No Satuan Kerja Perangkat Daerah

B Sekretariat DPRD

C Dinas Daerah terdiri atas :

1 Dinas Pendidikan ;

2 Dinas Kesehatan ;

3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ;

4 Dinas Pekerjaan Umum ;

5 Dinas Sosial ;

6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ;

7 Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;

8 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ;

9 Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata ;

10 Dinas Kehutanan ;

11 Dinas Perkebunan ;

12 Dinas Peternakan ;

13 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horticultura ;

14 Dinas Perikanan dan Kelautan ;

15 Dinas Pertambangan dan Energi ; dan

16 Dinas Pendapatan Daerah ;

D Lembaga Teknis Daerah terdiri atas :

1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;

2 Inspektorat ( BAWASDA ) ;

3 Badan Kepegawaian Daerah ;

4 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah ;

5 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ;

7 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ;

8 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ;

9 Badan Lingkungan Hidup Daerah ;

10 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah ;

11 Badan Perpustakaan Daerah ;

12 Badan Ketahanan Pangan ;

13 Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin ;

14 Rumah Sakit dr.H. Moch. Ansari Saleh ;

15 Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum ; dan

Page 10: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 10

No Satuan Kerja Perangkat Daerah

16 Rumah Sakit Gigi dan Mulut

17 Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Jakarta.

E Lembaga lainnya

1 Satuan Polisi Pamong Praja ;

2 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi ;

3 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu ;

4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah`;

5 Sekretariat DPP Korpri Provinsi ;

6 Sekretariat KPID Prov Kalsel ;

F Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan terdiri atas :

Dinas Pendidikan

1 Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina ;

2 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal ;

3 Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan ; dan

4 SMA Banua Kalimantan Selatan.

Dinas Kesehatan

5 Balai Pelatihan Kesehatan ;

6 Laboratorium Kesehatan ;

7 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat ;

8 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan ; dan

9 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

10 Balai Pelayanan Kemetrologian ;

11 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang ; dan

12 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam.

Dinas Sosial

13 Panti Sosial Bina Netra ” Fajar Harapan ” ;

14 Panti Sosial Asuhan Anak ”Budi Mulia” ;

15 Panti Sosial Bina Remaja ”Budi Satria” ;

16 Panti Sosial Bina Wanita ”Panti Melati” ; dan

17 Panti Sosial Tresna Werdha ”Budi Sejahtera” .

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

18 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja ;

19 Balai Latihan Kerja ; dan

Page 11: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 11

No Satuan Kerja Perangkat Daerah

20 Balai Produktivitas Ketenagakerjaan.

Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

21 Taman Budaya ; dan

22 Museum Lambung Mangkurat ;

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

23 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura ;

24 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ;

25 Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ; dan

26 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Dinas Peternakan

27 Balai Inseminasi Buatan ; dan

28 Sekolah Pertanian Pembangunan.

Dinas Perikanan dan Kelautan

29 Laboaratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Banjarbaru ;

30 Balai Benih dan Induk Air Tawar Karang Intan ;

31 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ;

32 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap ; dan

33 Balain Benih Ikan Pantai Kota Baru.

Dinas Kehutanan

34 Balai Taman Hutan Raya Sultan Adam ; dan

35 Unit Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara.

Dinas Perhubungan

36 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor.

Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah

37 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Dinas Pertambangan dan Energi

38 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi.

Dinas Pekerjaan Umum

39 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi

Dinas Perkebunan

40 Balai Sertifikasi Benih dan Percontohan Perkebunan Tungkap.

Dinas Pendapatan Daerah

41 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarmasin ;

Page 12: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 12

No Satuan Kerja Perangkat Daerah

42 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarbaru ;

43 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Martapura ;

44 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Rantau ;

45 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kandangan ;

46 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Barabai ;

47 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Paringin ;

48 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Amuntai ;

49 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Tanjung ;

50 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Pelaihari ;

51 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Batulicin ;

52 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kotabaru ; dan

53 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Marabahan ;

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

54 Balai Pengembangan Pertanian Terpadu ; dan

55 Kebun Raya Banua ;

D. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Daerah Tahun 2014

Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang dituangkan dalam

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 menghadapi permasalahan

dalam beberapa bidang. Permasalahan yang dihadapi Provinsi Kalimantan

Selatan dalam bidang Sosial Budaya yaitu :

1. Belum memadainya sarana dan prasarana umum, olah raga, dan rumah

ibadah serta belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses

pembangunan daerah;

2. Belum optimalnya pembangunan bidang pariwisata daerah yang

ditunjukkan dengan belum banyak investasi jasa pariwisata yang dilakukan

oleh investor;

3. Adanya ancaman terhadap masyarakat, terutama masyarakat kalangan

bawah, terhadap peredaran narkoba yang terus bertambah.

Selanjutnya permasalahan pada bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia

yang dihadapi oleh Kalimantan Selatan yaitu :

1. Belum meratanya distribusi penduduk dan kegiatan ekonomi yang masih

terpusat di sekitar kota Banjarmasin;

2. Angka Indeks Pembangunan manusia (IPM) Kalimantan Selatan yang

masih menduduki posisi ke-26 secara nasional dan masih dibawah IPM

Page 13: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 13

Indonesia yang disebabkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) yang masih cukup besar akibat derajat kesehatan ibu dan anak

masih rendah serta pelayanan kesehatan terhadap masyarakat belum

optimal.

Permasalahan mendasar yang dihadapi Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah yaitu :

1. Mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitasnya

dengan mendukung berkembangnya dunia usaha selain juga berupaya

pencegahan inflasi yang semakin kompleks;

2. Masih rendahnya daya saing menghadapi implementasi kesepakatan

perdagangan bebas;

3. Terjadinya alih fungsi lahan pangan ke non pertanian, degradasi lahan

pertanian dan lahan tambak, keterbatasan sarana dan prasarana produksi

pertanian dan perikanan, serta dampak negatif dari fenomena perubahan

iklim, juga akan menjadi permasalahan lain yang akan mengurangi

kemampuan produksi bahan pangan dalam lima tahun ke depan.

Dalam bidang infrastruktur tahun 2014 masih terdapat beberapa permasalahan

yaitu :

1. Peningkatan volume lalu lintas jalan, laut dan udara seiring dengan

meningkatnya perekonomian Nasional dan Kalsel. Pergerakan manusia dan

barang akan terus meningkat, baik lokal, nasional maupun internasional;

2. Peningkatan kebutuhan produk pertanian dan tanaman pangan

memerlukan sistem pengairan yang mantap didukung dengan infrastruktur

yang baik;

3. Peristiwa bencana banjir maupun longsor masih akan terus terjadi pada

masa mendatang;

4. Kawasan perkotaan yang bersih, indah dan nyaman dengan tingkat layanan

infrastruktur perkotaan yang mudah dijangkau oleh masyarakat serta tingkat

pelayanan yang tingi;

5. Kebutuhan air bersih yang semakin tinggi serta tingkat layanan yang terus

ditingkatkan;

6. Belum termanfaatkannya sumber daya alam untuk kesejahteraan

masyarakat secara optimal.

Permasalahan yang dihadapi dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup pada

Tahun 2014 adalah :

Page 14: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 14

1. Kalimantan Selatan yang mempunyai titik panas terbanyak di Indonesia,

sehingga menyumbang emisi yang besar;

2. Penerapan Good Mining Practise, pencegahan illegal logging, dan illegal

fishing belum optimal;

3. Frekuensi dan kualitas kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau

dan banjir pada saat musim hujan cenderung meningkat;

4. Masih belum adanya keseimbangan antara pemberian izin, terutama

pertambangan, dengan perbaikan lingkungannya;

5. Dampak pertambangan yang mengakibatkan turunnya air permukaan serta

menjadi masalah dalam budidaya perikanan dan pertanian belum ditangani

serius;

6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kontribusi lingkungan

bagi kesejahteraan;

7. Peningkatan curah hujan dan peningkatan air laut mengancam infrastruktur

jalan nasional.

Permasalahan yang dihadapi dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintahan

Daerah pada Tahun 2014 antara lain :

1. Belum optimalnya sinergitas Pemerintahan Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

2. Adanya tuntutan dan harapan masyarakat yang besar terhadap

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang transparan, akuntabel,

adanya kepastian hukum, rasa keadilan serta peningkatan partisipasi

masyarakat dalam berbagai kebijakan pembangunan;

3. Penegakan Peraturan Daerah masih belum optimal dilakukan.

Page 15: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 15

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 dan penyusunannya telah

diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan

Presiden Nomor 5 Tahun 2010 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan telah

disempurnakan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor :

188.44/0647/KUM/2012 tanggal 28 Desember 2012.

RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD.

Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.

A. VISI

Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercantum pada RPJMD 2011-2015

adalah:

“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU,

UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN 2015“

Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai

berikut :

Berkembang mengandung makna:

bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi

ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat

untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal,

nasional maupun global.

Maju mengandung makna:

bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan

dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha

untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

Unggul mengandung makna:

bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi

baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas

Page 16: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 16

sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi

dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global

Nyaman mengandung makna:

bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta

seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan

berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.

Sejahtera mengandung makna:

bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil

dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).

Damai mengandung makna:

bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta

secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga

masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang

bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-

undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi

di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman,

bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi

hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja

dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi

pembangunan yang berkelanjutan.

B. MISI

Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi

yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya

saing ;

Page 17: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 17

3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan

masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi

geografis;

4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas

infrastrukur wilayah ;

5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.

Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 –

2014 yaitu:

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai

2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis

3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera

Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan

tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 15 (lima belas) sasaran termasuk program-

program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan

tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana

strategis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2014

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap

melalui pembangunan tahunan dengan target kinerja utama yang akan diukur

melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan

masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.

Rencana pembangunan tahun 2014 dituangkan dalam RKPD tahun 2014 yang

ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 043 Tahun 2012

tanggal 29 Juni 2012. RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada

tahun 2014 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran.

Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2014 sebagai

berikut :

1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya diproritaskan, pada aspek

peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu :

a. Peningkatan kualitas kehidupan beragama.

b. Memfasilitasi penanganan kemiskinan dan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS).

c. Memfasilitasi kegiatan dan olahraga, perempuan dan anak.

d. Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.

Page 18: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 18

2. Pembangunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas

pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :

a. Menurunkan angka buta huruf.

b. Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

c. Mendidik tenaga kerja yang siap pakai di dunia kerja.

d. Menaikkan Usia Harapan Hidup, khususnya pada penurunan Angka

Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.

e. Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan dan

kesehatan.

f. Meningkatkan dan memanfaatkan BLK berstandar internasional, untuk

menumbuhkembangkan wirausaha pekerjaan terampil.

3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

b. Meningkatkan penguatan argo industri (struktur ekonomi).

c. Meningkatkan daya beli masyarakat.

d. Memantapkan ketahanan pangan.

e. Menurunkan dan mengendalikan inflasi.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :

Mendorong dan memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan

kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :

a. Memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama

(skala regional kalsel).

b. Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas infrastruktur

dasar.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik

lainnya.

6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada :

a. Mendorong peningkatan kualitas peningkatan publik.

b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kinerja pemerintahan daerah.

c. Mengakomodasi pengawasan publik terhadap kinerja pemerintahan daerah.

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014

Sebagai dasar acuan bagi SKPD dalam pelaksanaan program-program kinerja

Pemerintah Daerah pada tahun 2014 maka ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi

Page 19: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 19

Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja

menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan maka pada

tahun 2014 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh

Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2014, sebagai berikut :

Target Kinerja Makro 2014

No Indikator Satuan 2014 Target s.d 2015

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 6,0 – 6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk)

Rupiah 9.200.000 9,2 - 10,6

3 Laju Inflasi % 7,00 5,0 – 7,0

4 Indeks GINI Indeks 0,22 0,22 – 0,18

5 Tingkat pengangguran terbuka

% 6,50 6,62 – 6,50

6 Tingkat Kemiskinan % 4,25 4,25 - 3,99

7 Indeks Pembangunan Manusia

% 74,00 70 – 74

8 Tingkat pertumbuhan penduduk

% 1,60 1,60 - 1,40

Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2014

disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1:

Meningkatkan toleransi antar umat beragama

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100,00 Biro Kesra

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 3 Badan Kesbangpol

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 Biro Kesra

4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 8,20 Biro Kesra

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% 80,00 Biro Kesra

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama

Kali 2 Biro Kesra

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 100,00 Biro Kesra

Page 20: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 20

Sasaran 2

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 0,52 Dinas Sosial

2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 6,00 Dinas Sosial

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti

Nilai 75,00 Dinas Sosial

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga

Buah 3

Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata

5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 50,00 Badan

Penanggulangan Bencana Daerah

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% 2,00 Dinas Sosial

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% 4,00 Dinas Sosial

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 1,20 Dinas Sosial

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 0,40 Dinas Sosial

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 Dinas Sosial

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 75,00 Dinas Sosial

Sasaran 3

Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya

daerah.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 10,00 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% 2,30 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

3 Persentase peningkatan kunjungan

% 3,50 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

Page 21: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 21

WISNUS

4 Lama Kunjungan WISMAN

Hari 3 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

5 Lama Kunjungan WISNUS

Hari 3 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 12,00 Dinas Pemuda, Olahraga,

Budaya dan Pariwisata

Sasaran 4

Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan

Jenjang Pendidikan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

1 Angka melek huruf % 97,20 Dinas Pendidikan

2 Angka rata-rata lama sekolah

Tahun 9 Dinas Pendidikan

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI

% 99,60 Dinas Pendidikan

4 APK SLTP/MTs % 98,70 Dinas Pendidikan

5 APK SLTA/MA/SMK % 85,00 Dinas Pendidikan

Sasaran 5

Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri

dan Berkeadilan

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab

1 Angka Harapan Hidup Tahun 70

Dinas Kesehatan

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

32 Dinas

Kesehatan 3 Angka kematian ibu

Kasus 140 Dinas

Kesehatan 4 Persentase penduduk miskin

memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 100,00 Dinas

Kesehatan

5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100,00 Dinas

Kesehatan

Sasaran 6

Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab

1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja

% 32,00 Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja

% 93,34 Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

3 Persentase pengangguran terbuka

% 6,65 Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

Page 22: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 22

4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

% 72,43 Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

Sasaran 7

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 2.200.000 Dinas Pertanian

Produksi Jagung Ton 121.282 Dinas Pertanian

Produksi Jeruk Ton 17.829 Dinas Pertanian

Produksi Sayuran Ton 58.423 Dinas Pertanian

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 140.318 Dinas Perkebunan

Produksi Sawit Ton 685.082 Dinas Perkebunan

3 Peternakan

Produksi daging Ton/Th 68.225 Dinas Peternakan

4 Pertambangan % 5,00

Dinas Pertambangan

5 Industri pengolahan % 3,00

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

6 Perdagangan % 5,00

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

7 Jumlah pungutan PSDH dan DR

Rp US $

4.000.000.000 600.000

Dinas Kehutanan

Sasaran 8

Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan

perdagangan berbasis agroindustri

No Indikator Kinerja Satuan Target Penangung Jawab

1 Persentase industri yang berbasis agroindustri

% 3,00 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2 Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 12,00 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Page 23: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 23

Sasaran 9

Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas

Lingkungan Hidup

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

Ha 990 Dinas

Kehutanan

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 465 Dinas

Kehutanan

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100,00 Dinas

Kehutanan

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 Dinas

Kehutanan

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan % 100,00

Dinas Perikanan dan

Kelautan

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan

% 16,28 Dinas Pertanian

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya % 30,00

Badan Lingkungan

Hidup 8 Persentase hasil uji limbah

padat pada sumbernya % 10,00 Badan

Lingkungan Hidup

Sasaran 10

Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas

serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang

dan jasa

No

Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 75,00 Dinas Pekerjaan

Umum

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 80,00 Dinas Pekerjaan

Umum

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% 12,12 Dishubkominfo

4 Kecepatan tempuh rata-rata

KM/JAM 65 Dishubkominfo

Page 24: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 24

Sasaran 11

Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya

konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya

rusak air.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

jawab

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa

% 20,00 Dinas PU

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 20,00 Dinas PU

3 Persentase panjang tebing yang tertangani

% 20,00 Dinas PU

4 Persentase tersedianya air baku % 27,27 Dinas PU

5 Persentase lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

% 100,00 Dinas

Pertanian

6 Persentase air yang bebas intrusi air laut

% 100,00 Dinas

Pertanian

Sasaran 12

Meningkatnya akses masyarakat terhadap insfratuktur dasar permukiman

yang mencakup air bersih dan sanitasi.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Cakupan pelayanan persampahan % 34,00 Dinas Pekerjaan

Umum

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 34,00 Dinas Pekerjaan

Umum

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 49,00 Dinas Pekerjaan

Umum

Sasaran 13

Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 12 Dinas Pekerjaan Umum

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% 85,00 Dinas Pekerjaan Umum

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

% 20,00 Dinas Pekerjaan Umum

Page 25: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 25

Sasaran 14.

Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 48,00 Biro Organisasi

2 Opini atas Laporan Keuangan

Nilai WTP Biro Keuangan

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP

Nilai B Inspektorat

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 70 Inspektorat

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 20,00 Biro Hubungan

Masyarakat

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 89,75 Biro Hubungan

Masyarakat

Sasaran 15

Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat

oleh seluruh lapisan masyarakat.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik

Nilai 80,00 Biro Organisasi

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO

% 20,00 Biro Organisasi

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima

% 18,75 Biro Organisasi

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas

% 100,00 Inspektorat

Page 26: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 26

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat

sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam

penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan

Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 merupakan

Laporan Kinerja Tahun Keempat dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini

mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada

setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun

sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian

sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan

Kinerja Tahun 2014 dan Pengukuran Kinerja 2014.

Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa

jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu

perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun

berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk

dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut

kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi

secara keseluruhan.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan

Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata

atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil

III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil

IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil

Page 27: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 27

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas)

sasaran strategis mencakup 87 indikator kinerja utama menunjukan bahwa

sebagian besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 127,27 %,

sedangkan 8 Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja

Berhasil yaitu 98,53 %. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan

komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan

Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan

pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program

prioritas.

A. Capaian Atas Kinerja Makro

Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2014 diukur melalui 8 (delapan)

indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan

Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada

tabel 1.

Tabel 1

Capaian Kinerja Makro 2014

No Indikator Satuan Target 2014 Realisasi

2014 %

Capaian

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 4,85* 80,83

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.200.000 9.674.468,00* 105,16

3 Laju Inflasi % 7,00 7,16** 97,77

4 Indeks GINI Indeks 0,22 0,326 67,48

5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,50 4,03 161,29

6 Tingkat Kemiskinan % 4,25 4,81 88,36

7 Indeks Pembangunan Manusia % 74,00 71,74*** 96,95

8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,60 1,77 90,40

Rata-rata capaian 98,53

Sumber : BPS Kalimantan Selatan

****) PDRB Tahun Dasar lama (2010)

****) data kumulatif sampai Desember 2014

****) data 2014 belum ada (data yang digunakan data tahun 2013)

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah

merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan

menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja

pada tahun 2014 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator

sebagaimana tertuang dalam tabel 2.

Page 28: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 28

Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan

tahun 2014 serta perbandingannya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2

sebagai berikut :

Tabel 2

Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2014

No Indikator Realisasi

2011 Realisasi

2012 Realisasi

2013 Realisasi

2014

Target RPJMD

2014 2015

1 Pertumbuhan ekonomi 6,12 5,73 5,36 4,85* 6,00 6,0-6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk)

8.801.291 9.081.408 9.409.137 9.674.468* 9,60 9,2-10,6

3 Laju Inflasi 3,98 5,96 5,98 7,16** 6,50 5,0-7,0

4 Indeks GINI 0,35 0,35 0,36 0,326 0,20 0,22-0,18

5 Tingkat pengangguran terbuka

5,62 4,32 3,84 4,03 6,60 6,62-6,50

6 Tingkat Kemiskinan 5,35 5,01 4,77 4,81 4,00 4,25-3,99

7 Indeks Pembangunan Manusia

70,44 71,08 71,74 71,74*** 72,12 70-74

8 Tingkat pertumbuhan penduduk

1,89 2,57 1,84 1,77 1,60 1,60-1,40

Sumber : BPS Kalimantan Selatan

***) PDRB Tahun Dasar lama (2010)

***) data kumulatif sampai Desember 2014

***) data 2014 belum ada (data yang digunakan data tahun 2013)

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2014 tumbuh sebesar 4,85 %. Dari sisi

produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik

dan Gas sebesar 15,51 %, diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 9,78 %

dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 9,11 %.

Perekonomian Kalimantan Selatan Tahun 2014 melambat jika dibandingkan dengan

tahun 2013 sebesar 5,36 %.

Struktur perekonomian Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha tahun 2014

masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertambangan dan

Penggalian (27,03 %); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,32 %) dan Industri

Pengolahan (13,15 %). Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Selatan tahun 2014, Pertambangan dan Penggalian memiliki sumber

pertumbuhan tertinggi sebesar 0,76 %, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,64 %; dan Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan sebesar 0,54 %.

Secara umum melemahnya perekonomian Kalimantan Selatan Tahun 2014 dipicu

oleh lemahnya kinerja sektor pertambangan serta beberapa sektor lain, yaitu :

1. Tren pelemahan permintaan komoditas batubara masih berlanjut. Sementara

stok di pasaran semakin melimpah. Akibatnya, harga batubara di tingkat dunia

semakin jatuh. Hal tersebut tentu menjadi sentimen negatif bagi pelaku usaha

Page 29: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 29

tambang. Kendati demikian, upaya perusahaan untuk tetap berproduksi dalam

rangka menjaga margin, mampu membuat sektor pertambangan secara umum

tetap tumbuh positif.

2. Komoditas kelapa sawit masih menjadi andalan untuk menggerakkan subsektor

perkebunan di Kalimantan Selatan. Kendati insentif harga di pasar global masih

rendah, namun tingginya permintaan domestik lagi-lagi mampu menjaga

komoditas tersebut untuk tetap berada pada tren peningkatan di tengah lesunya

permintaan dunia akibat melimpahnya stok minyak nabati.

3. Mandatori penggunaan biodiesel memberi harapan bagi industri CPO untuk

tetap berproduksi ditengah penurunan harga dunia.

Target Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Tahun 2014 ditetapkan sama

dengan target 2013 dilatarbelakangi dengan keadaan perekonomian dunia yang

masih belum terlalu stabil, sehingga berimbas ke seluruh negara di dunia terutama

Indonesia. Dengan kondisi seperti itu, mempertahankan pencapaian pertumbuhan

ekonomi agar tetap stabil sudah merupakan suatu hal yang bagus.

Nilai PDRB atas dasar harga konstan (Adhk) Kalimantan Selatan pada Tahun 2014

sesuai dengan data BPS Provinsi Kalimantan Selatan tercapai sebesar 9.674.468

Rupiah. Capaian tersebut menggunakan perhitungan tahun dasar 2000. BPS

Kalimantan Selatan pada tahun 2014 telah melaksanakan perubahan dari tahun

dasar 2000 menjadi tahun dasar 2010 sehingga pada tahun 2014 ada dua data

PDRB Adhk yang bisa diacu sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 3

PDRB (Adhk) Kalsel Berdasarkan Tahun Dasar 2000 dan Tahun Dasar 2010

No Indikator Satuan Realisasi

2011 Realisasi

2012 Realisasi

2013 Realisasi

2014

1 PDRB Per Kapita (Adhk) Tahun Dasar 2000

Rupiah

8.801.291,00 9.081.408,00 9.409.137,00 9.674.468,00

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Tahun Dasar 2010

24.567.786,37 25.547.645,62 26.431.282,62 27.230.732,75

Dari yang terlihat pada tabel di atas, data PDRB Adhk yang paling mutakhir adalah

data PDRB Adhk Tahun Dasar 2010 sebesar 27.230.732,75. Akan tetapi untuk

menjawab target RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, maka

realisasi yang digunakan akan tetap menggunakan PDRB Adhk Tahun Dasar 2000,

karena target RPJMD Tahun 2011-2015 menggunakan Tahun Dasar 2000. Untuk

kelengkapan data, Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan

terus menampilkan data capaian PDRB Adhk Tahun Dasar 2000 dilengkapi PDRB

Adhk Tahun Dasar 2010 sampai Tahun terakhir RPJMD 2011-2015. Semua

komponen PDRB Adhk mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2014 kecuali

komponen Pertambangan dan Penggalian yang menurun dari sebesar 1,54 %

Page 30: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 30

tahun 2013 menjadi 0,44 % pada tahun 2014, sehingga terjadi penurunan sebanyak

1,10 %. Hal ini merupakan dampak menurunnya harga batubara dunia yang

menyebabkan kontribusi sektor pertambangan semakin melemah. Besaran PDRB

Kalimantan Selatan pada tahun 2014 atas dasar harga berlaku (Adhb) mencapai

Rp. 91,74 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp. 37,95 triliun.

Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2014

mencapai 4,03 %, meningkat sebesar 0,19 % dibandingkan Tingkat Pengangguran

Terbuka tahun 2013 sebesar 3,84 %. Peningkatan pengangguran terbuka ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Adanya peningkatan jumlah angkatan kerja dari 1.937.493 orang pada tahun

2013 menjadi sebanyak 2.017.754 orang pada tahun 2014. Selisih jumlah

angkatan kerja tersebut sebanyak 80.261 orang, sedangkan jumlah

pengangguran pada tahun 2014 masih tersisa sebanyak 81.274 orang.

Peningkatan angkatan kerja ini masih belum sebanding dengan jumlah

lowongan pekerjaan yang tersedia sehingga menyebabkan usaha penurunan

pengangguran terbuka sedikit terhambat.

2. Harga komoditas perkebunan secara umum termasuk karet yang banyak

menyerap tenaga kerja lagi turun, sehingga menyebabkan masyarakat kurang

tertarik bekerja di sektor perkebunan.

3. Produksi pertambangan sedang melandai menyusul lemahnya permintaan

dunia.

4. Aktivitas sektor konstruksi turut melemah akibat kurang baiknya kinerja

pertambangan, sehingga buruh yg bekerja di sektor konstruksi juga berkurang.

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik

pada posisi September 2014 yaitu 4,81 %, sedikit meningkat jika dibanding tahun

2013 yaitu 4,77 %, akan tetapi masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan

angka kemiskinan secara nasional tahun 2014 yaitu 10,96 %, yang secara bertahap

terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini sesuai

dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara

instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya

ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau

terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui program

pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh sebagian

pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Apabila dilihat dari

peningkatan persentase penduduk miskin yang relatif kecil serta posisi Persentase

Penduduk Miskin yang mencapai 4,68 % per Maret 2014, bisa dikatakan proses

pemberantasan kemiskinan pada tahun 2014 sudah cukup berhasil meskipun belum

mencapai target. Hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor antara lain :

1. Meskipun tingkat pengangguran terbuka meningkat dan pertumbuhan ekonomi

melemah dibandingkan tahun 2013, namun sektor pertanian, yang notabene

Page 31: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 31

menjadi tumpuan masyarakat miskin, mengalami pertumbuhan positif (sebesar

3,72 %).

2. Inflasi tahun 2014 secara umum lebih rendah dibanding tahun 2013, sehingga

beban pengeluaran masyarakat miskin juga tidak terlalu besar.

Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Selatan

Tahun 2014 masih menggunakan data capaian tahun 2013 karena BPS belum

mengeluarkan data resmi, sehingga data sementara untuk Indeks GINI sebesar

0,359 dan untuk Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah

71,74.

Indeks Gini atau koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk distribusi

pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa merata pendapatan dan

kekayaan didistribusikan di antara populasi. Indeks Gini memiliki kisaran 0 sampai

1. Nilai 0 menunjukkan distribusi yang sangat merata yaitu setiap orang memiliki

jumlah penghasilan atau kekayaan yang sama persis. Nilai 1 menunjukkan distribusi

yang timpang sempurna yaitu satu orang memiliki segalanya dan semua orang lain

tidak memiliki apa-apa.

Perkembangan indikator makro tahun 2011-2014 dapat dilihat dari grafik berikut ini :

Pada tahun pertama RPJMD 2011-2015, Kalimantan Selatan sudah berhasil

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 5,58 (2010) menjadi 6,12 (2011), akan

tetapi sejak itu pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan relatif terus menurun dari

tahun 2011 sampai tahun 2014.

2010 2011 2012 2013 2014

Pertumbuhan Ekonomi 5,58 6,12 5,73 5,36 4,85

0

2

4

6

8

Pe

rse

nta

se

Pertumbuhan Ekonomi

2010 2011 2012 2013 2014

PDRB Per Kapita (Adhk) 8.400.000 8.801.291 9.081.408 9.409.137 9.674.468

7.500.000

8.000.000

8.500.000

9.000.000

9.500.000

10.000.000

Ru

pia

h

PDRB Per Kapita (Adhk)

Page 32: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 32

Perkembangan Pendapatan Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan

(PDRB Adhk) Kalimantan Selatan sejak Tahun 2010 selalu mengalami kenaikan

yang positif. Meskipun terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan

penurunan sektor pertambangan, tidak menyebabkan pertumbuhan PDRB

menurun, karena perkembangan lapangan usaha terus meningkat dari tahun ke

tahun.

Laju inflasi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 mencapai 9,06 % kemudian

menurun menjadi 3,98 % pada tahun 2011. Sejak 2011 terus terjadi kenaikan laju

inflasi sampai tahun 2014, meskipun laju inflasi yang terjadi masih tergolong inflasi

ringan.

Indeks GINI Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 mencapai 0,24, serta

terus terjadi peningkatan Indeks GINI. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti karena

peningkatan indeks GINI menunjukkan semakin besarnya ketidakmerataan

pendapatan di kalangan masyarakat Kalimantan Selatan.

2010 2011 2012 2013 2014

Laju Inflasi 9,06 3,98 5,96 5,98 7,16

0

2

4

6

8

10

Pe

rse

nta

se

Laju Inflasi

2010 2011 2012 2013 2014

Indeks GINI 0,24 0,35 0,35 0,36 0,359

0

0,1

0,2

0,3

0,4

Ind

eks

Indeks GINI

2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Pengangguran Terbuka

6,75 5,62 4,32 3,84 4,03

0

2

4

6

8

Pe

rse

nta

se

Tingkat Pengangguran Terbuka

Page 33: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 33

Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Selatan sejak tahun 2010

mengalami penurunan yang berkesinambungan, hal ini sejalan dengan program

pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan dengan cara memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. Pada tahun

2014 terjadi peningkatan Pengangguran Terbuka, antara lain disebabkan oleh

peningkatan angkatan kerja cukup besar sehingga lapangan kerja yang tersedia

tidak bisa menyerap tenaga kerja cukup cepat.

Tingkat Kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan mengalami penurunan yang

signifikan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 2011 serta 2014 mengalami

kenaikan, namun masih dalam jumlah yang sangat kecil. Selain itu Tingkat

Kemiskinan ini juga dipengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup besar

sehingga jumlah penduduk miskin yang akan dientaskan selalu bertambah setiap

tahunnya.

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan terus meningkat dari

tahun 2010 sampai tahun 2014. Hal ini menunjukkan dimensi umur panjang dan

sehat (Angka Harapan Hidup), dimensi pengetahuan (Angka Melek Huruf dan Rata-

rata Lama Sekolah) dan dimensi kehidupan yang layak (Pendapatan Per Kapita Riil)

mengalami pertumbuhan yang positif.

2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Kemiskinan 5,21 5,35 5,01 4,77 4,81

4,4

4,6

4,8

5

5,2

5,4

Pe

rse

nta

se

Tingkat Kemiskinan

2010 2011 2012 2013 2014

Indeks Pembangunan Manusia

69,3 70,44 71,08 71,74 71,74

68

69

70

71

72

Ind

eks

Indeks Pembangunan Manusia

Page 34: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 34

Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kalimantan Selatan relatif stabil sejak tahun 2010

sampai tahun 2014, sebagaimana ditunjukkan dalam grafik. Sejak 2010

pertumbuhan tertinggi berada di tahun 2012 sebanyak 2,57 % dan pertumbuhan

terendah pada tahun 2014 sebesar 1,77 %. Untuk mencapai target RPJMD maka

perlu ada usaha ekstra untuk mencapai pertumbuhan penduduk minimal 1,60 %

pada tahun 2015.

Dalam usaha mencapai capaian kinerja yang optimal, perlu adanya perbandingan

realisasi antara realisasi Kalimantan Selatan dibandingkan dengan realisasi secara

Regional Kalimantan dan realisasi capaian nasional untuk mengukur dimana posisi

Kalimantan Selatan dalam pencapaian kinerja makro pada level regional maupun

nasional. Perbandingan tersebut disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4

Capaian Kinerja Terhadap Capaian Regional dan Target Nasional

No. Provinsi Pertumbuhan

Ekonomi (2014)

Indeks GINI

(2013)

Tingkat Pengangguran

Terbuka (2013)

Persentase Kemiskinan

(2014)

IPM (2013)

1. Kalimantan Selatan 4,85 0,359 3,79 4,81 71,74

2. Kalimantan Tengah 6,21 0,350 3,09 6,07 75,68

3. Kalimantan Barat 5,02 0,396 4,03 8,07 70,93

4. Kalimantan Timur 2,02 0,371 8,04 6,31 77,33

5. Kalimantan Utara - - - - 74,72

6. Indonesia 5,02 0,413 6,25 10,96 73,81

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tahun 2014 mencapai 4,85 %, apabila

dilihat secara regional Kalimantan, Kalsel menduduki posisi ke-3 setelah Kalteng

dan Kalbar, dan masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Kaltim dan Kaltara.

Secara Nasional, pertumbuhan ekonomi Kalsel masih di bawah pertumbuhan

ekonomi Indonesia (5,02 %), dan menduduki posisi ke-27 dari seluruh Provinsi di

Indonesia.

Secara regional Indeks GINI Kalsel menduduki posisi ke-2 setelah Kalteng, serta

berada di atas Kaltim dan Kalbar. Secara Nasional, Provinsi Kalimantan Selatan

mempunyai Indeks GINI yang lebih bagus dari pada Indeks GINI Indonesia (0,413).

2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Pertumbuhan Penduduk

1,98 1,89 2,57 1,84 1,77

0

1

2

3 P

ers

en

tase

Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Page 35: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 35

Tingkat Pengangguran Terbuka Kalsel pada tahun 2013 mencapai 3,79 %, secara

regional merupakan Provinsi dengan jumlah Pengangguran Terbuka ke-2 terendah

setelah Kalteng. Secara nasional, Kalsel menduduki posisi ke-8 dari seluruh

Provinsi yang ada di Indonesia, serta jauh lebih rendah dari tingkat Pengangguran

Terbuka secara nasional (6,25 %)

Dilihat dari Persentase Kemiskinan tahun 2014, jumlah penduduk miskin Kalsel

masih lebih banyak daripada Kalteng, tapi lebih sedikit dibandingkan Kaltim dan

Kalbar. Secara Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi

Kalimantan Selatan menduduki posisi ke-3 (tiga) terendah Persentase Penduduk

Miskin dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dilihat dari

jumlah penduduk miskin keseluruhan, penduduk miskin Kalsel (189.500 orang)

hanya sebesar 0,68 % dari total jumlah penduduk miskin di Indonesia (27.727.780

orang).

Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2013, Kalsel (71,74) berada di posisi ke-

4 di bawah Kaltim (77,33), Kalteng (75,68) dan Kaltara (74,72), serta masih berada

di atas Kalbar (70,93). Apabila dibandingkan dengan Indeks Pembangunan

Manusia Indonesia yang mencapai 73,81 dapat dikatakan Indeks Pembangunan

Manusia di Provinsi Kalimantan Selatan masih harus terus mengalami perbaikan.

Indikator Indeks Gini Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20

dengan meningkatkan akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya

mendorong pertumbuhan sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang

menyerap lebih banyak tenaga kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk

mengatasi ketidak merataan pendapatan daerah.

Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas

secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun.

Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan

terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.

B. Capaian Sasaran Organisasi

MISI PEMBANGUNAN DAERAH

A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan

Budaya

Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu

sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”;

sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

Page 36: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 36

masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah

yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.

1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai

perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun

ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak

sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan

ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman

penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang

destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat.

Keberhasilan capaian kinerja tahun 2014 atas sasaran ”Meningkatkan

toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 5

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100,00 N/A N/A

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 3 4 133,33

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 1 100,00

4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 8,20 75,00 914,63

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% 80,00 70,00 87,50

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama Kali 2 4 200,00

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 100,00 100,00 100,00

Rata-rata capaian 255,91

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah

sebesar 255,91 % yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat

Berhasil.

Indikator Persentase Pengaduan Gangguan Melaksanakan Kegiatan

Keagamaan Yang Ditindaklanjuti pada tahun 2014 ditargetkan 100 %.

Akan tetapi pada tahun 2014, pengaduan tentang gangguan

melaksanakan kegiatan keagamaan di Kalimantan Selatan tidak ada

sama sekali, sehingga apabila dikaitkan dengan indikator tersebut,

realisasinya menjadi tidak dapat dihitung (N/A).

Page 37: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 37

Indikator Jumlah Forum pembauran antar etnis, golongan, suku dan

umat beragama yang aktif di Kalimantan Selatan tahun 2014 terealisasi

sebanyak 4 (empat) forum dari terget sebanyak 3 (tiga) buah dengan

capaian kinerja 133,33 %. Forum yang aktif tersebut yaitu Ikatan

Kerukunan Antar Suku Bangsa (IKASBA), Forum Pembauran

Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan

Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) yang dibentuk atas fasilitasi

Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.

Indikator Sekretariat Bersama antar umat beragama terealisasi

sebanyak 1 buah dari target 1 buah dengan capaian kinerja 100,00 %.

Sekretariat Bersama yang berdiri sendiri adalah Sekretariat FKUB

Provinsi Kalsel di Jl. Petai Banjarbaru, sedangkan Sekretariat IKASBA,

FPK dan FPLA belum berdiri sendiri tetapi masih difasilitasi oleh Badan

Kesbangpol Provinsi Kalsel.

Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Sosial Keagamaan pada

tahun 2014 terealisasi sebesar 75% dari target sebesar 8,20 % dengan

capaian kinerja 914,63 %. Lembaga Sosial di Kalimantan Selatan

Tahun 2014 cukup meningkat dengan bermunculannya Majelis-Majelis

Ta’lim dan Kelompok-Kelompok Perkumpulan Maulid. Perkembangan

tersebut dibarengi dengan pembinaan untuk meningkatkan kualitas

lembaga-lembaga sosial keagamaan.

Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di

Kalimantan Selatan Tahun 2014 terealisasi sebanyak 70,00 % dari

target 80,00 % dengan capaian kinerja 87,50 %. Lembaga Pendidikan

Keagamaan mengalami perkembangan yang cukup signifikan terutama

bidang pendidikan menghafal Al Qur’an. Perkembangan yang cukup

menonjol adalah telah diberikannya penghargaan kepada 99 orang

Tahfizdul Qur’an (Penghapal Al-Quran) dari Pondok Pesantren/Rumah

Tahfizd.

Indikator Frekuensi Pertemuan Antar Umat Beragama di Kalimantan

Selatan tahun 2014 terealisasi sebanyak 4 Kali dari target sebanyak 2

Kali dengan capaian kinerja 200,00 %. Pertemuan antar umat

beragama secara konsisten terus dilaksanakan dengan rutin, baik yang

dilaksanakan sendiri oleh Biro Kesra maupun memfasilitasi kegiatan

bersama FKUB dan FPLA. Pertemuan FKUB dilaksanakan secara rutin

setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan melibatkan semua Majelis Agama

seperti; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghocho serta para

Page 38: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 38

pembina Kerukunan dari unsur Pemerintah seperti Badan Kesbangpol

Provinsi, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan Biro Kesra Setda

Prov. Kalsel.

Indikator Persentase Kesepatakan Hasil Pertemuan Antar Umat

Beragama Yang Ditindaklanjuti pada tahun 2014 terealisasi sebesar

100,00 % dari target 100,00 % dengan capaian kinerja 100,00 %.

Kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama selalu

ditindaklanjuti oleh semua Majelis agama di Kalimantan Selatan, kondisi

ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi terciptanya toleransi,

kedamaian dan harmonisasi kehidupan umat beragama di Kalimantan

Selatan.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan

utama :

1. Pembinaan pengawasan/Pengendalian dan monitoring tenaga

orang asing di Kalsel.

2. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan

antar etnis dan suku bangsa se-Kalimantan Selatan.

3. Fasilitasi dan koordinasi ketahanan bangsa antar etnis

golongan, suku dan umat beragama se-Kalsel.

b. Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan

tindak kriminal dengan kegiatan utama :

1. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda)

Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini

terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2014 dengan

tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 6

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 N/A Tetap

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 4 4 Tetap

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 1 Tetap

4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 75,00 75,00 Tetap

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% 80,00 70,00 Turun

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama

kali 6 4 Turun

Page 39: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 39

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 100,00 100,00 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014

Target RPJMD

2014 2015

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 N/A 100 100

2

Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1 1 4 4 1 NA

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 1 1 1 1 1

4

Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 60 60 75 75,00 60 100

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% 4,7 NA 80 70,00 70,3 85

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama

Kali 1 1 6 4 2 8

7

Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 60 60 100 100 100 100

2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas

pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator

dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6

sebagai berikut :

Tabel 8

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial % 0,52 3,33 640,38

2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 6,00 11,36 189,33

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 75,00 76,75 102,33

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 4 133,33

5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00 100,00 100,00

6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 50 48,69 97,38

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% 2,00 2,23 111,50

Page 40: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 40

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% 4,00 5,11 127,75

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 1,20 0,61 50,83

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 0,40 0,84 210,00

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 100,00

12 Tingkat Kepuasan penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

Nilai 75,00 76,75 102,33

Rata-rata capaian 163,77

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat” adalah sebesar 163,77 % yang berarti masuk dalam

kategori capaian Sangat Berhasil.

Untuk indikator Persentase Menurunnya Remaja Keluarga Fakir Miskin

Penyandang Masalah Sosial pada tahun 2014 terealisasi sebanyak

3,33 %, dari target yang ditetapkan sebanyak 0,52 % dengan capaian

kinerja 640,38 %. Penurunan remaja keluarga fakir miskin penyandang

masalah sosial pada tahun 2014 ditargetkan turun sebanyak 13.078

orang. Realisasi yang dicapai oleh Dinas Sosial yaitu dapat

menurunkan sebanyak 380 orang dengan rincian :

a. Luar Panti : 30 orang

b. PSAA : 100 orang

c. PSBR : 250 orang

Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial melalui

luar panti dan dalam panti sebagai berikut :

a. Luar Panti :

Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja (PBK) bagi anak

terlantar sebanyak 30 orang

b. Dalam Panti :

1. Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100

orang

2. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak

250 orang.

Untuk Indikator Persentase Jumlah Rumah Singgah/Rumah Panti

Dalam Kondisi Baik pada tahun 2014 terealisasi sebanyak 11,36 % dari

target yang ditetapkan sebanyak 6,00 % dengan capaian kinerja

189,33%. Realisasi tersebut didapatkan dari 10 organisasi sosial

(orsos) yang diberikan bantuan dan pemberdayaan sosial. Adapun

kegiatan yang dilaksanakan adalah pemberian bantuan bagi organisasi

Page 41: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 41

sosial melalui Kegiatan Pemberdayaan Sosial Bagi Organisasi Sosial

sebanyak 10 orsos.

Untuk Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Panti serta

Indikator Tingkat Kepuasan Penghuni Panti yang Puas terhadap

Pelayanan Panti setelah ditelaah lebih lanjut memiliki inti permasalahan

yang sama. Sehingga untuk dua indikator tersebut menggunakan

perhitungan yang sama, yaitu perhitungan pada indikator Tingkat

Kepuasan Penghuni Panti yang Puas terhadap Pelayanan Panti tahun

2014 dengan realisasi nilai 76,75 dari target nilai 75,00 dengan capaian

kinerja 102,33 %. Pada Tahun 2014 seluruh Panti Sosial sudah

melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat terhadap penghuni panti

dengan nilai capaian sebagai berikut :

a. PSBR Budi Satria : 76,74

b. PSTW Budi Sejahtera : 73,05

c. PSBN Fajar Harapan : 74,23

d. PSAA Budi Mulia : 83,31

e. PSBW Melati : 76,42

Indikator Persentase Tertanganinya Korban Bencana terealisasi

sebesar 100 % dari target sebesar 100 %. Pencapaian ini telah dicapai

dengan telah dikerahkannya Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap

kejadian untuk melaksanakan kaji cepat terhadap korban, kerusakan

dan kerugian dalam tanggap darurat bencana.. Target tersebut telah

diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, yang

diwujudkan dengan :

a. Penanganan bencana selama 2014 yang terdiri dari :

1. Bencana alam 47 kejadian, terdiri atas banjir 15 kali, ROB 2

kali, tanah longsor 4 kali, angin ribut 17 kali, orang tenggelam 7

kali dan kekeringan 2 kali.

Jumlah korban 8.973 KK (98.290 jiwa), mengungsi 618 jiwa,

meninggal 8 orang dan luka 0 orang.

Kerusakan rumah: 1 rusak total, 15 rusak berat, 56 rusak

sedang dan 115 rusak ringan.

2. Bencana sosial 709 kejadian, terdiri atas kebakaran 709 kali.

Jumlah korban 936 KK (2.452 jiwa), mengungsi 56 jiwa,

meninggal 11 orang, dan luka 6 orang.

Kerusakan rumah: 502 rusak total, 218 rusak berat, 28 rusak

sedang, 94 rusak ringan.

Indikator Persentase Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam

Penanggulangan Bencana pada tahun 2014 terealisasi sebesar 48,69%

dari target sebesar 50 % dengan capaian kinerja 97,38 %. Data

Page 42: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 42

tersebut didapatkan BPBD Provinsi Kalsel dengan melaksanakan

Survei Peran Serta Masyarakat bekerjasama dengan Program Pasca

Sarjana Pengetahuan Sosial Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin. Hasil survei tersebut yaitu 51,69 % peran serta

masyarakat dalam Prabencana, 40,92 % peran serta masyarakat dalam

Tanggap Darurat dan 56,54 % peran serta masyarakat dalam Pasca

Bencana, sehingga rata-rata dari ketiga nilai tersebut berjumlah

48,69%. Program yang menunjang pencapaian realisasi tersebut antara

lain :

a. Kegiatan Pelatihan Incident Commander (Komando

Penanggulangan Bencana) di Provinsi Riau.

b. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan di Kabupaten

HST dan Tanah Laut dengan peserta aparat kabupaten sampai

tingkat desa sebanyak 25 orang per Kabupaten.

c. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam

dengan menyebarkan 3000 brosur ke 13 Kabupaten/Kota,

pembuatan 7 banner informasi kebencanaan dan pemasangan

running text bekerjasama dengan Duta TV dan Banjar TV.

d. Kegiatan Sosialisasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana.

Indikator Persentase Remaja Keluarga Miskin Yang Sekolah dan

Indikator Persentase Anak Keluarga Kurang Mampu Yang

Memanfaatkan Bantuan Beasiswa pada tahun sebelumnya belum bisa

diperoleh datanya, akan tetapi pada tahun 2014 sudah bisa dihitung.

Persentase Remaja Keluarga Miskin yang Sekolah pada tahun 2014

terealisasi sebanyak 2,23 % dari target sebanyak 2,00 % dengan

capaian kinerja 111,50 %. Data ini didapatkan dari dibantunya 8.733

anak dari total 392.211 anak miskin se-Kalsel.

Kemudian Indikator Persentase Anak Keluarga Kurang Mampu Yang

Memanfaatkan Bantuan Beasiswa terealisasi sebanyak 5,11 % dari

target sebanyak 4,00 %. Data ini didapatkan dari dibantunya 20.053

anak dari total 392.211 anak miskin se-Kalsel.

Peningkatan capaian kinerja untuk dua indikator di atas didapat dengan

adanya peningkatan target sasaran Keluarga Sangat Miskin (KSM)

yang diberi bantuan tunai langsung bersyarat melalui Program Keluarga

Harapan (PKH) yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI. Data

indikator Remaja Keluarga Miskin Yang Sekolah diperoleh dari KSM

yang menjadi sasaran PKH dimana setiap KSM yang mempunyai anak

bersekolah SLTP mendapat bantuan sebanyak Rp. 1.000.000/bulan

sedangkan data indikator Persentase Anak Keluarga Kurang Mampu

Page 43: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 43

Yang Memanfaatkan Bantuan Beasiswa diperoleh dari KSM yang

menjadi sasaran PKH dimana setiap KSM yang mempunyai anak

bersekolah SD mendapat bantuan sebanyak Rp. 500.000/bulan.

Indikator Persentase Lansia Terlantar Yang Dapat Ditampung Panti

tahun 2014 terealisasi sebesar 0,61 % dari target yang ditetapkan

sebesar 1,20 % dengan capaian kinerja 50,83 %. Data tersebut dihitung

dari 170 lansia terlantar yang ditampung panti dari total 27.826 lansia

terlantar. Adapun kegiatan yang menunjang capaian tersebut adalah

pelayanan sosial melalui Panti Sosial Tresna Werdha kepada 170 orang

per tahun.

Indikator Persentase Fakir Miskin Penyandang Cacat Yang Tertangani

terealisasi sebesar 0,84 % dari target sebesar 0,40 % dengan capaian

kinerja sebesar 210,00 %, serta terdapat peningkatan dari capaian

tahun 2013 sebanyak 0,13 %. Data tersebut didapatkan dari total 148

penyandang cacat yang ditangani dari total 17.617 penyandang cacat

se-Kalsel. Kegiatan utama di tahun 2014 yang dilaksanakan untuk

mencapai indikator tersebut berupa pelayanan sosial melalui :

a. Luar Panti :

1. Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat sebanyak 20

orang.

2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang cacat berat

sebanyak 58 orang.

b. Dalam Panti :

Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra

sebanyak 70 orang.

Indikator Persentase Jumlah Panti Dengan Sarana Dan Prasarana

Memenuhi Standar tahun 2014 terealisasi sebanyak 5 panti dari 5 panti

yang dimiliki Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, sesuai dengan

target yang ditetapkan sebanyak 5 panti yaitu PSAA Budi Mulia, PSBR

Budi Satria, PSBN Fajar Harapan, PSBW Melati dan PSTW Budi

Sejahtera. Capaian kinerja pada indikator ini sebenarnya sudah

terpenuhi dari tahun 2013, akan tetapi pada tahun 2014 terdapat

penambahan daya tampung untuk PSBW “Melati” yang semula 100

orang/tahun menjadi 130 orang/tahun. Program / kegiatan yang

menunjang capaian kinerja adalah pelayanan sosial melalui :

a. PSAA Budi Mulia, memberikan pelayanan sosial bagi anak

terlantar sebanyak 100 orang.

b. PSBR Budi Satria, memberikan pelayanan sosial bagi remaja

putus sekolah terlantar, sebanyak 250 orang.

Page 44: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 44

c. PSBN Fajar Harapan, memberikan pelayanan sosial dan

rehabilitasi bagi penyandang disabilitas netra sebnayak 70 orang.

d. PSBW Melati, memberikan pelayanan sosial dan rehabilitasi bagi

wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 130 orang.

e. PSTW Budi Sejahtera, memberikan pelayanan sosial bagi lanjut

usia terlantar sebanyak 170 orang.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun

2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 9

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 2,62 3,33 Naik

2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 7,5 11,36 Naik

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 75,00 76,75 Naik 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 4 Naik 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00 100,00 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta

masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 41,33 48,69 Naik

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% 1,49 2,23 Naik

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% 3,95 5,11 Naik

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 0,56 0,61 Naik

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 0,71 0,84 Naik

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 Tetap

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 75,45 76,75 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 10

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014

Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,5 1,5 2,62 3,33 0,39 0,65

2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 30,00 8,89 7,5 11,36 NA NA

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti

Nilai 95,00 95,00 75,00 76,75 95,00 95,00

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga

Buah 3 3 3 4 1 3

5 Persentase tertanganinya korban bencana

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Page 45: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 45

6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 28 28 41,33 48,69 40,00 60,00

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% NA NA 1,49 2,23 NA NA

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA NA 3,95 5,11 NA NA

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 0,56 0,56 0,56 0,61 1,20 2,00

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 3,15 2,78 0,71 0,84 0,30 0,50

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 5 5 NA NA

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 97,93 97,93 75,45 76,75 NA NA

3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya

dan sumber daya daerah

Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan

sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki

keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai,

pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan

budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami

perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi

oleh tiga pilar yakni, (1) Pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di

masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para

pemangku seni budaya (adat) dan (3) Pilar Peran dan fasilitasi

pemerintah daerah.

Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan

Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat

(4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton

sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan

Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder

memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini

untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan

kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event

atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi

kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra

Page 46: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 46

pemerintah. Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka

mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan

kebudayaan Banjar.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata

daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui

6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 11

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 10,00 - 13,46 0

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% 2,30 2,98 129,57

3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS

% 3,50 8,14 232,57

4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 3 3 100,00

5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 100,00

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 12,00 12,28 102,33

Rata-rata Capaian 110,74

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya

dan sumber daya daerah” adalah sebesar 110,74 % yang berarti

masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Event Budaya Daerah pada

tahun 2014 mengalami penurunan jumlah event budaya sehingga

realisasinya bernilai minus (-) yaitu sebesar -13,46% dari target sebesar

10,00 % dengan capaian kinerja 0 %. Data tersebut didapatkan dari

rumus berikut :

Sehingga persentase realisasi indikator ini sebesar 13,46 %. Pada

tahun 2014 terlaksana 45 event sedangkan pada tahun 2013 terlaksana

52 event. Dengan demikian meskipun telah terlaksana sejumlah event

budaya daerah selama tahun 2014 sebanyak 45 event, apabila

dibandingkan dengan jumlah event budaya pada tahun 2013 terjadi

penurunan sebanyak 7 event, sehingga target untuk meningkatkan

realisasi kinerja 2 event per tahun belum tercapai. Program atau

kegiatan yang menunjang capaian kinerja tersebut antara lain :

a. Pergelaran/pertunjukkan seni budaya daerah.

b. Penyelenggaraan Festival seni budaya daerah.

Page 47: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 47

c. Penyelenggaraan Perlombaan seni budaya daerah.

d. Penyelenggaraan Pameran seni budaya daerah.

Indikator Prosentase Kunjungan Wisatawan Mancanegara (WISMAN)

terealisasi sebesar 2,98 % dari target sebesar 2,30 % dengan capaian

kinerja 129,57 %. Persentase tersebut didapatkan dengan rumus :

Sehingga dengan data total kunjungan Wisman pada tahun 2014

sebanyak 26.395 orang dan total kunjungan Wisman tahun 2013

sebanyak 25.632 orang, maka berdasarkan rumus tersebut didapatkan

realisasi sebesar 2,98 %. Wisatawan mancanegara yang sering

berkunjung ke Kalimantan Selatan berasal dari kawasan Eropa dan

kawasan Asia, sedangkan kawasan Timur Tengah masih sangat

terbatas berkunjung ke Kalimantan Selatan. Data kunjungan wisman

didapat dari pengumpulan data dari BPS, monitoring pengumpulan data

dari kabupaten/kota, data wisman yang menginap dihotel, data dari

imigrasi, dan bandara.

Indikator Prosentase Kunjungan Wisatawan Nusantara (WISNUS)

terealisasi sebesar 8,14 % dari target sebesar 3,50 % dengan capaian

kinerja 232,57 %. Persentase tersebut didapatkan dengan rumus :

Sehingga dengan data total kunjungan Wisnus pada tahun 2014

sebanyak 597.324 orang dan total kunjungan Wisnus tahun 2013

sebanyak 552.350 orang maka berdasarkan rumus tersebut didapatkan

realisasi sebesar 8,14 %. Wisnus yang sering berkunjung ke

Kalimantan Selatan antara lain dari DKI Jakarta, disusul Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Indikator Lama Kunjungan Wisman dan Lama Kunjungan Wisnus pada

tahun 2014 terealisasi sebanyak 3 hari dari target 3 hari dengan

capaian kinerja 100,00 %. Kegiatan yang menunjang peningkatan

kunjungan Wisman dan Wisnus serta lama kunjungan wisman dan

wisnus di atas yaitu melalui Kegiatan Analisa Pasar Untuk Promosi dan

Pemasaran Objek Pariwisata.

Untuk Indikator Persentase Peningkatan Pengunjung Ke Museum pada

tahun 2014 terealisasi sebesar 12,28 % dari target 12,00 % dengan

Page 48: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 48

capaian kinerja sebesar 102,33 %. Persentase tersebut didapatkan

dengan rumus :

Sehingga dengan data total kunjungan ke musem pada tahun 2014

sebanyak 75.670 orang dan total kunjungan ke museum tahun 2013

sebanyak 67.392 orang maka berdasarkan rumus tersebut didapatkan

realisasi sebesar 12,28 %.

Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya

pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya

daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini

dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi

dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya.

Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan

wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata,

peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta

peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan

dukungan pembangunan pariwisata.

Pada tahun 2013 telah selesai dilaksanakan pembangunan Toilet

Wisata di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Takisung

Kabupaten Tanah Laut, selesainya pembangunan Screen House

Anggrek di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, selesainya

penyusunan Grand Design Wisata Berbasis Sungai di Kawasan Jalan

Jafri Zam-Zam Banjarmasin, penyusunan Grand Design Kampung

Budaya Banjar di Kawasan Banua Anyar Banjarmasin, Rehab Ruang

Kantor, Toilet dan Taman pada Museum Waja Sampai Kaputing, serta

pembenahan dan rehab Penginapan Graha Wisata Amandit di Loksado

Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penginapan ini akan menjadi

percontohan dalam pengelolaannya yang berdasarkan standar Sapta

Pesona.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan

utama:

1. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama

dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya).

Page 49: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 49

2. Festival kesenian daerah (mamanda, wayang kulit banjar,

bepandung).

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 12

Realisasi Kinerja Tahun 2013 dan 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 188,89 - 13,46 Turun

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% - 0,89 2,98 Naik

3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS

% 5,80 8,14 Naik

4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 3 3 Tetap

5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% - 5,88 12,28 Naik

Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2012

sampai dengan 2014, peningkatan peran wisata dan budaya dalam

pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan

berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan

sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

pembangunan daerah.

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 13

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014

Target RPJMD

2014 2015

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 25,00 20,00 188,89 -13,46 10,00 50,00

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% 6,22 3,99 -0,89 2,98 2,30 11,5

3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS

% 19,98 3,99 5,80 8,14 3,00 16,00

4 Lama Kunjungan WISMAN

Hari 3 3 3 3 NA NA

5 Lama Kunjungan WISNUS

Hari 2 2 3 3 NA NA

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 21,36 0,37 -5,88 12,28 12,00 60,00

Page 50: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 50

B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif

dan Berdaya Saing

Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan

Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga

sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan

Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran

kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat

Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan

masyarakat yang produktif dan berdaya saing

1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada

Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatkan

pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang

pendidikan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan

capaiannya sebagai berikut :

Tabel 14

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Angka melek huruf % 97,20 97,50 100,31

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 9,00 8,13 90,33

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,60 99,38 99,78

4 APK SLTP/MTs % 98,70 97,81 99,10

5 APK SLTA/MA/SMK % 85,00 78,46 92,31

Rata-rata Capaian 96,37

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ” Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada

semua jalur dan jenjang pendidikan” adalah sebesar 96,37 % yang

berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil.

Indikator kinerja utama Angka Melek Huruf terealisasi sebesar 97,50%

dari target 97,20 % dengan capaian kinerja 100,31 %. Data tersebut

didapatkan dari data Angka Buta Aksara pada akhir tahun 2014 yaitu

sebanyak 63.700 orang dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas

sebanyak 2.542.237 orang, sehingga untuk Angka Melek Huruf dapat

dihitung sebagai berikut :

Page 51: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 51

Penyebab buta aksara di Kalimantan selatan cukup beragam. Untuk

penduduk yang masih usia sekolah, penyebabnya karena putus sekolah

namun saat berhenti belum pandai membaca dan menulis. Sedangkan

untuk usia lanjut, rata-rata karena mereka tidak pernah mengenyam

bangku pendidikan, seperti warga yang berdomisili di daerah pelosok

dan pulau-pulau terpencil. Upaya yang dilakukan Pemprov Kalsel yakni

dengan mengoptimalkan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) pada daerah-daerah yang masih banyak terdapat penyandang

buta aksara. Peningkatan kualitas pendidikan juga diarahkan untuk

menurunkan jumlah penduduk buta huruf usia 15-59 tahun dengan

menamatkan pendidikan dalam berbagai jenjang. Peningkatan kualitas

pendidikan juga dilaksanakan melalui manajemen berbasis sekolah.

Indikator Angka Rata-Rata Lama Sekolah terealisasi sebesar 8,13

Tahun dari target 9 Tahun dengan capaian kinerja 90,33 %. Data

realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah didapatkan dari data BPS,

sedangkan data tahun 2014 belum di rilis oleh BPS karena masih dalam

tahap pengumpulan data lapangan. Karena belum tersedia data Angka

Rata-Rata Lama Sekolah Kalimantan Selatan Tahun 2014, maka untuk

penyajian keadaan Angka Rata-Rata Lama Sekolah dalam laporan ini,

Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan estimasi

dengan memperhitungkan rata-rata peningkatan Angka Rata-Rata

Lama Sekolah setiap tahun sebagai berikut :

TahunRata-rata Lama

Sekolah (Tahun)

Peningkatan per

Tahun

2010 7,65

2011 7,68 0,03

2012 7,89 0,21

2013 8,01 0,12

0,12Rata-rata Peningkatan per tahun

Berdasarkan estimasi tersebut diatas, perkiraan Angka Rata-Rata Lama

Sekolah Kalimantan Selatan pada tahun 2014 adalah sebesar 9,13

tahun dari target sebesar 9 tahun dengan capaian kinerja sebesar

90,33%.

Indikator APM SD/MI tahun 2014 terealisasi sebesar 99,38 % dari target

sebesar 99,60 % dengan capaian kinerja 99,78 %. Realisasi APM

SD/MI diperoleh dari rumus :

Page 52: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 52

Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terus dilakukan

dengan berbagai cara, karena masih ada orang tua dan siswa yang

masih memandang sekolah itu tidak penting. Ini ditemukan di daerah-

daerah perbatasan yang siswanya lebih memilih ke kebun/sawah

daripada ke sekolah. Disamping itu juga pemahaman pentingnya

pendidikan belum mengakar sampai ketingkat bawah diperkampungan.

Menjelang remaja anak-anak langsung dihadapkan pada permasalahan

mencari uang, pergi ke kebun atau berdagang.

Indikator APK SMP/MTs pada tahun 2014 terealisasi sebesar 97,81 %

dari target sebesar 98,70 % dengan capaian kinerja 99,10 %. Realisasi

APK SMP/MTs diperoleh dari rumus :

Hasil di atas menunjukkan masih terdapat 2,19 % penduduk usia 13-15

tahun yang belum terlayani atau masih rendahnya partisipasi

masyarakat untuk jenjang pendidikan SMP/MTs serta masih perlu

diupayakan peningkatan pemerataan pendidikan.

Untuk indikator APK SMA/SMK/MA pada tahun 2014 terealisasi

sebesar 78,46 % dari target sebesar 85,00% dengan capaian kinerja

sebesar 92,31 %. Realisasi APK SMA/SMK diperoleh dari rumus

berikut:

Hasil di atas menunjukkan masih terdapat 21,54% anak usia SMA yang

tidak melanjutkan pendidikan atau masih ada pelajar yang drop out

(DO) sewaktu di SMA dan sebagian lagi ada yang tidak melanjutkan

pendidikan sejak lulus SMP. Ada beberapa faktor penyebab antara lain

masih banyaknya pelajar yang berhenti sekolah seperti budaya di

masyarakat yang belum menganggap penting masalah pendidikan

kemudian masalah akses warga ke sekolah yang masih jauh. Salah

satu upaya peningkatan pemerataan pendidikan, Dinas Pendidikan

Provinsi Kalsel sudah memprogramkan pemberian beasiswa bagi

pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang berprestasi sejak tahun

Page 53: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 53

2012, dimana melalui program ini diharapkan siswa yang telah lulus

dapat meneruskan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program Pendidikan Dasar 9 Tahun.

1. Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana

pembelajaran SMP Model.

2. Peningkatan sarana belajar buku perpustakaan siswa Non

UASBN SD, SDLB dan MI Negeri dan Swasta se-Kalsel.

b. Program Pendidikan Menengah.

a. Pembinaan siswa berprestasi.

b. Lomba Anak Berkebutuhan Khusus tingkat menengah.

c. Pembinaan dan Pengembangan Mutu Lulusan SMA sederajat.

c. Program Non Formal

1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan.

2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang

pendidikan.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 15

Realisasi Kinerja Tahun 2013 dan 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Angka melek huruf % 96,95 97,50 Naik

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,90 8,13 Naik

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,48 99,38 Turun

4 APK SLTP/MTs % 98,80 97,81 Turun

5 APK SLTA/MA/SMK % 79,19 78,46 Turun

Dari 5 indikator kinerja diatas tercermin adanya peningkatan

pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang

pendidikan.

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 16

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014

Target RPJMD

2014 2015

1 Angka melek huruf % 96,73 96,84 96,95 97,50 96,50 97,8

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,72 7,80 7,90 8,13 8,00 10,0

Page 54: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 54

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,28 99,38 99,48 99,38 99,00 100,0

4 APK SLTP/MTs % 97,54 98,17 98,80 97,81 99,00 99,02

5 APK SLTA/MA/SMK % 78,25 78,72 79,19 78,46 79,00 90,0

Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan

manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat

jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013, menunjukan keseriusan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan.

Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal

dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana

dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan

daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan

kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan

dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan

Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang

substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun,

peningkatan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf dan

rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran.

Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah

jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan

Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf,

dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua,

sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk

yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan

Angka Melek Huruf 0,11%, di tahun 2012 96,84% sedangkan ditahun

2013 mencapai 96,95%.

Apresiasi atas pencapaian pembangunan di Provinsi Kalsel khususnya

bidang pendidikan kembali berikan pada awal 2013. Gubernur Kalsel H

Rudy Ariffin menerima penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam (API)

Tahun 2012. Penghargaan API tahun 2012 Kategori Pemerintah

Daerah tersebut diserahkan langsung Menteri Agama RI H.

Suryadhama Ali kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin pada acara

Peringatan Hari Amal Bhakti ke-67 Kementerian Agama RI di

Auditorium KH M Rasyidi Kementerian Agama RI di Jakarta.

Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kalinya diterima oleh

Kalsel. Hal ini tak lepas dari keberhasilan Kalsel memacu pendidikan

Page 55: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 55

berbasis Agama Islam dengan adanya Perda Nomor 3 Tahun 2009

tentang Pendidikan Al-Qur'an.

Menyertai Perda tersebut Pemprov Kalsel memberikan perlakuan yang

sama bagi semua sekolah termasuk sekolah yang dibawah binaan

Kementerian Agama, baik pembinaan kompetensi guru Al-Qur'an,

sarana prasarana dan media belajar penunjang tingkat SD dan MI, SMP

dan MTs, serta SMA/SMK dan MA.

Penghargaan tingkat nasional kembali diraih pada 18 November 2013

lalu. Penghargaan yang baru saja diterima adalah Inclusive Education

Award yang diserahkan dalam acara Gebyar Multi Talenta PKLK Diknas

di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, 18 November 2013 kemarin.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Hamid Muhammad, PhD yang

merupakan Direktur Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Sebagai penerima adalah Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin

yang mewakili masyarakat Kalsel. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin

menerima Penghargaan bergengsi ini melalui penilaian kinerja dan

komitmen dalam pelaksanaan pendidikan iklusif. Setelah Tahun 2012

Kalsel ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Pelopor

penyelenggaraan pendidikan Inklusif, seluruh jajaran terus bekerja

keras sehingga Gubernur Kalsel menjadi yang pertama menerima

penghargaan ini.

Apresiasi terhadap sejumlah prestasi bidang pendidikan Kalsel

sebenarnya sudah mulai diberikan pada 2012 lalu. Diawali dengan

penghargaan Pasiad Education Award untuk Kategori Birokrat yang

diberikan kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin, penghargaan

diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Azwar Abubakar pada akhir November 2012 di Sasono

Mulyo, Hotel Le Meridien, Sudirman Jakarta. Pasiad Education Award

2012 adalah penghargaan yang diberikan kepada tokoh masyarakat,

birokrat dan akademisi yang telah menginspirasi dan memiliki

sumbangsih dalam usaha peningkatan dunia pendidikan Indonesia.

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin adalah sosok penting dibalik berdirinya

SMA Banua Kalsel Bilingual Boarding School. SMA milik Pemprov

Kalsel yang bekerjasama dengan Yayasan Pasiad Turki tersebut kini

telah banyak mengukir prestasi baik di leveI Nasional maupun

Internasional.

Page 56: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 56

Pada tahun yang sama, Kalsel juga kembali meraih prestasi Inclusive

Award dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diberikan kepada

Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin. Gubernur menerima

penghargaan karena memiliki perhatian dan kepeduliannya terhadap

anak, berkebutuhan khusus. Penghargaan Inclusive Award kepada

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin diserahkan Dirjen Pendidikan Dasar

(Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Suyanto, PhD,

di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada akhir Desember 2012.

Penyerahan penghargaan sebagai rangkaian Rapat Koordinasi (Rakor)

pengembangan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan

Klitistis (PLK) Wilayah Tengah dan sekaligus pencanangan Provinsi

Kalsel sebagai Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

Adapun dukungan dana dalam rangka menunjang capaian kinerja 2013

bersumber dari dana APBD Provinsi Kalimantan dan dana APBN.

Anggaran Belanja Daerah untuk Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan

Selatan tahun 2013 tersedia Rp. 536.764.736.040 dengan realisasi

sebesar Rp 515.155.585.525 atau 95,97%. Sedangkan dukungan

dana/anggaran dari APBN 2013 senilai Rp. 13.960.166.000 dan

terealisasi sebesar Rp 10.874.892.866 atau 77,90%.

Pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang

Pendidikan apabila dibandingkan dengan target Nasional bidang

Pendidikan sudah berhasil mencapai bahkan melampaui target yang

ditetapkan. Berikut perbandingan dengan pencapaian kinerja bidang

Pendidikan dengan Standar Nasional bidang Pendidikan :

Tabel 17

Capaian Kinerja Terhadap Standar Nasional

No. Indikator Kalimantan Selatan Standar Nasional

1. Angka melek huruf 97,50 92,95

2. Angka Buta Aksara 2,50 5,00

3. Angka rata-rata lama sekolah 8,13 7,72

4. Angka Partisipasi Murni SD/MI 99,38 95,00

5. APK SLTP/MTs 97,81 95,00

6. APK SLTA/MA/SMK 78,46 69,34

Secara umum realisasi capaian kinerja bidang pendidikan di Provinsi

Kalimantan Selatan sudah melampaui Standar Nasional yang tercantum

di dalam RPJMN bidang Pendidikan.

Page 57: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 57

2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat

Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatkan

Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Berkeadilan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan

capaiannya sebagai berikut :

Tabel 18

Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Angka Harapan Hidup Tahun 70 65,20 93,14

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

32 44 72,73

3 Angka kematian ibu Kasus per 1000 Kh

140 88 159,10

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 100,00 67,00 67,00

5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100,00 100,00 100,00

Rata-rata Capaian 98,39

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat

Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” adalah sebesar 98,39% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil.

Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2014 adalah sebesar

65,20 % dari target sebesar 70,00 % dengan capaian kinerja sebesar

93,14 %. Berdasarkan surat Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor

63521.039 tanggal 5 Desember 2014 perihal Jawaban Permintaan Data

dijelaskan bahwa Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu dan

Angka Kematian Bayi dihasilkan dari sensus dan survey yang dirancang

khusus untuk menghasilkan variable demografi. Sensus Penduduk

dilaksanakan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran nol.

Demikian pula dengan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)

dilaksanakan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka

5. Sedangkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.

Untuk memenuhi kebutuhan data mengenai Umur Harapan Hidup

setiap tahun, BPS menghasilkan indikator makro bidang kesehatan

Umur Harapan Hidup Kalimantan Selatan Tahun 2011 tercatat sebesar

64.17 tahun, tahun 2012 sebesar 64,52 dan tahun 2013 sebesar 64,82

Page 58: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 58

tahun. Sementara kondisi Umur Harapan Hidup tahun 2014 belum

tersedia karena masih dalam tahap pengumpulan data lapangan.

Karena belum tersedia data Umur Harapan Hidup Kalimantan Selatan

Tahun 2014, maka untuk penyajian keadaan Umur Harapan Hidup

dalam laporan ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan

melakukan estimasi dengan memperhitungkan rata-rata peningkatan

Umur Harapan Hidup setiap tahun sebagai berikut :

TahunUmur Harapan Hidup

(Tahun)

Peningkatan per

Tahun

2007 62,6

2008 63,1 0,50

2009 63,45 0,35

2010 63,81 0,36

2011 64,17 0,36

2012 64,52 0,35

2013 64,82 0,3

0,37Rata-rata Peningkatan per tahun

Berdasarkan estimasi tersebut diatas, perkiraan Umur Harapan Hidup

Kalimantan Selatan pada tahun 2014 adalah sebesar 65.20 tahun dari

target sebesar 68.3 tahun dengan capaian kinerja sebesar 95.46 %.

Belum tercapainya target kinerja indikator ini pada tahun 2014 antara

lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Meski terus mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan

Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kalimantan Selatan masih cukup

tinggi.

2. Status gizi masyarakat yang masih rendah terutama pada kelompok

rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita. Hal ini

berdampak pada munculnya kasus-kasus komplikasi kehamilan dan

persalinan serta berisiko lahirnya bayi dengan Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR).

3. Adanya pengaruh sosial budaya dalam peristiwa persalinan yang

menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan

keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit.

Masyarakat sering memaksakan bahwa proses persalinan di rumah

saja meskipun sudah dijelaskan ada penyulit dalam prosesnya.

Keputusan atau persetujuan untuk dirujuk ke fasilitas pelayanan

kesehatan biasanya baru diambil ketika kondisi ibu sudah semakian

memburuk, hal ini mengakibatkan terlambatnya ibu melahirkan

memperoleh pertolongan oleh tenaga kesehatan.

Untuk Indikator Angka Harapan Hidup pada tahun 2014 belum

mencapai target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat

Statistik, Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi

NTB, Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5

Page 59: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 59

(lima) Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka

Harapan Hidup yang tinggi. Rata-rata pertumbuhan Umur Harapan

Hidup di Kalimantan Selatan adalah sebesar pada tahun 2011 adalah

0.56%, jauh diatas rata-rata nasional yang hanya sebesar 0.31%.

Indikator Angka Kematian Bayi di tahun 2014 terealisasi sebesar 44 per

1000 kelahiran hidup dari target sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup

dengan capaian kinerja 72,73 %. Data terakhir yang dapat diperoleh

adalah perhitungan sementara berdasarkan hasil SDKI Tahun 2013

sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Karena sampai saat ini data

terbaru tidak tersedia di BPS, maka dalam pengukuran Angka Kematian

Bayi Tahun 2014 ini kami asumsikan masih sama seperti kondisi tahun

2013 sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. angka diatas

menggambarkan tidak tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-

kondisi sebagai berikut:

1. Meskipun setiap tahun Kementerian Kesehatan mengangkat tenaga

Bidan di Desa sebagai tenaga PTT untuk ditempatkan di desa-desa

terpencil/sangat terpencil dan adanya perpanjangan masa bakti

Bidan PTT Daerah, sampai saat ini di Kalimantan Selatan masih

terdapat 228 desa yang belum memiliki tenaga Bidan, sehingga

persalinan masih ditolong oleh bukan tenaga kesehatan (Dukun

Kampung).

2. Dari 228 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang

merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk

melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan

35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri

dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).

Indikator Angka Kematian Ibu pada tahun 2014 dilaporkan terjadi 88

kasus kematian ibu bersalin dari target setinggi-tingginya 165 kasus

dengan capaian kinerja sebesar 159,10 %. Untuk pengukuran kinerja

indikator ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan hanya

mencatat jumlah absolut kematian ibu melahirkan pada tahun 2014

yang diperoleh berdasarkan laporan yang dihimpun dari seluruh

Kabupaten/Kota. Yang perlu diperhatikan, data ini adalah facility based

data atau data yang tercatat berdasarkan peristiwa persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan atau di fasilitas pelayanan kesehatan

saja. Peristiwa persalinan yang ditolong oleh bukan tenaga kesehatan

(Dukun Kampung) tidak termasuk dalam pencatatan ini karena tidak

ada laporan.

Page 60: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 60

Tercapainya target kinerja indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh :

a. Kebijakan penempatan bidan PTT Pusat dan Daerah untuk mengisi

desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan, sehingga akes

masyarakat terhadap pelayanan kebidanan semakin meningkat.

Pada tahun 2014 Kementerian Kesehatan telah mengangkat

sebanyak 33 orang bidan PTT yang ditempatkan pada desa

terpencil dan sangat terpencil yang belum memiliki tenaga bidan.

Sementara sebanyak 71 orang tenaga bidan PTT Daerah telah

memperpanjang masa baktinya sebagai Bidan di Desa.

b. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang

aman berdampak pada semakin meningkatnya pelayanan

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan). Dengan

demikian proses persalinan dapat dilaksanakan sesuai standar dan

setiap kasus kegawatdaruratan kebidanan dapat segera mendapat

pertolongan, sehingga mengurangi risiko kematian bayi.

c. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan)

dalam penanganan kasus-kasus persalinan normal maupun dengan

komplikasi sebagai dampak dari kegiatan pelatihan dan pembinaan

yang telah dilakukan.

d. Adanya peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi,

sehingga pertolongan persalinan oleh dukun bayi tetap dibawah

pembinaan bidan di desa. Dengan demikian kualitas pelayanan

persalinan dapat ditingkatkan. Pada tahun 2014, telah dilakukan

pembinaan kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan

anggaran APBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Indikator Persentase Penduduk Miskin Memiliki Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan berdasarkan data tahun 2014 terealisasi sebesar 67,00 %

dari target 100 % dengan capaian kinerja sebesar 67,00 %. Tidak

tercapainya indikator ini disebabkan masih belum semua masyarakat

mengikuti jaminan kesehatan. Sebagian masyarakat di antaranya

masyarakat miskin, PNS, TNI, POLRI dan sebagian tenaga kerja sudah

mendapatkan Jaminan Kesehatan melalui ASKES, ASABRI maupun

Jamsostek yang terangkum dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

dengan penyelenggarnya BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggaran

Jaminan Sosial Kesehatan).

Indikator Cakupan Pelayanan Peserta Jaminan Pemelihara Kesehatan

Masyarakat terealisasi 100,00 % dari target sebesar 100,00 % dengan

capaian kinerja 100,00 %. Tercapainya indikator ini didukung oleh

adanya kebijakan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan

Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam pelaksanaannya ada 2 (dua)

mekanisme :

1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah

(Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka

Page 61: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 61

pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan

Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan

pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda.

2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di

rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka

sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi,

dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan

yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui

Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama :

1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

Puskesmas dan jaringannya.

2. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat

generik esensial.

3. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah

kesehatan.

4. Penilaian kinerja Puskesmas Kab/Kota se-Kalsel.

5. Pemetaan Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan dan

Rujukan.

b. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan

kegiatan utama :

1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu.

2. Peningkatan Pembinaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Provinsi.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Tabel 19

Realisasi Kinerja Tahun 2013 dan 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Angka Harapan Hidup Tahun 64,82 65,20 Naik

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

44 44 Turun

3 Angka kematian ibu Kasus 88 88 Naik

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 66 67,00 Naik

5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100 100,00 Tetap

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Page 62: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 62

Tabel 20

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014

Target RPJMD

2014 2015

1 Angka Harapan Hidup Tahun 64,17 64,52 64,82 65,20 67 71

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

34 34 44 44 33,5 31

3 Angka kematian ibu Kasus 91 90 88 88 165 118

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 60 65 66 67 100 100

5

Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100 100 100 100 100 100

3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya

saing

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya masyarakat

yang produktif dan berdaya saing” diukur melalui 4 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 21

Capaian Kinerja Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase Kelulusan BLK yang Bekerja

% 32,00 56,25 175,78

2 Persentase Jumlah Penduduk Yang Bekerja

% 93,34 95,97 102,82

3 Persentase Pengangguran Terbuka % 6,65 4,03 165,01

4 Persentase Peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

% 72,43 72,95 100,72

Rata-rata capaian 136,08

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya

saing” adalah sebesar 136,08 % yang berarti masuk dalam kategori

capaian Sangat Berhasil.

Indikator Persentase Kelulusan BLK Yang Bekerja pada tahun 2014

terealisasi sebesar 56,25 % dari target sebesar 32,00 % sehingga

capaian indikator tersebut mencapai 175,78 %. Data indikator tersebut

didapatkan dari rumus berikut :

Page 63: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 63

Indikator Persentase Jumlah Penduduk Yang Bekerja terealisasi

sebesar 95,97 % dari target sebesar 93,34 % dengan capaian sebesar

102,82 %. Realisasi ini dihitung dari perbandingan :

Indikator Persentase Pengangguran Terbuka tahun 2014 terealisasi

sebesar 4,03 % dari target sebesar 6,65 % dengan capaian kinerja

sebesar 165,01 %. Data tersebut didapatkan dari :

Dalam Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur, indikator yang digunakan

yaitu Indikator Persentase Pengurangan Pengangguran Terbuka. Untuk

mendapatkan realisasi dari indikator ini, dapat menggunakan

perhitungan :

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa realisasi Pengurangan

Pengangguran Terbuka pada tahun 2014 memiliki nilai minus (-) yang

berarti terjadi peningkatan pengangguran terbuka alih-alih penurunan.

Target yang ingin dicapai pada indikator ini adalah Persentase

Pengangguran terbuka selalu menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi

pada tahun 2014 Persentase Pengangguran Terbuka malah lebih tinggi

dibandingkan dengan Persentase Pengangguran Terbuka pada tahun

2013. Adanya peningkatan Persentase Pengangguran Terbuka

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Adanya peningkatan jumlah angkatan kerja dari 1.937.493 orang

pada tahun 2013 menjadi sebanyak 2.017.754 orang pada tahun

2014. Selisih jumlah angkatan kerja tersebut sebanyak 80.261

orang, sedangkan jumlah pengangguran pada tahun 2014 masih

tersisa sebanyak 81.274 orang. Peningkatan angkatan kerja ini

masih belum sebanding dengan jumlah lowongan pekerjaan yang

tersedia sehingga menyebabkan usaha penurunan pengangguran

terbuka sedikit terhambat.

Page 64: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 64

2. Harga komoditas perkebunan secara umum termasuk karet yang

banyak menyerap tenaga kerja lagi turun, sehingga menyebabkan

masyarakat kurang tertarik bekerja di sektor perkebunan.

3. Produksi pertambangan sedang melandai menyusul lemahnya

permintaan dunia.

4. Aktivitas sektor konstruksi turut melemah akibat kurang baiknya

kinerja pertambangan, sehingga buruh yg bekerja di sektor

konstruksi juga berkurang.

Untuk Indikator Persentase Peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

telah berhasil terealisasi sebesar 72,95 % dari target sebesar 72,43 %

dengan capaian kinerja sebesar 100,72 %. Data ini didapatkan dari

rumus :

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program penempatan dan perluasan kesempatan kerja dengan

kegiatan utama :

1. Monitoring lembaga latihan swasta.

2. Pemasaran Lulusan BLK.

3. Pemagangan dalam negeri berbasis pengguna.

4. Penyelenggaraan Kegiatan Padat Karya Produktif.

5. Pengembangan Informasi Pasar Kerja.

6. Pengembangan Bursa Kerja.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Tabel 22

Realisasi Kinerja Tahun 2013 dan 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja

% 10,00 56,25 Naik

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja

% 96,10 95,97 Turun

3 Persentase pengangguran terbuka % 3,90 4,03 Turun

4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

% 71,90 72,95 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Page 65: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 65

Tabel 23

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014

Target RPJMD

2014 2015

1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja

% 26,8 29.8 10,00 56,25 30 35,00

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja % 49,39 49,29 96,10 95,97 93,30 93,38

3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka

% 5,62 4,32 3,90 4,03 6,67 6,62

4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 70,68 71,24 71,90 72,95 71,76 73,03

C. MISI III : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis

lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal

dan posisi geografis.

Untuk mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan

dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi

geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran,

yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas; sasaran kedua adalah Berkembangnya sektor industri berbasis

agroindustri; dan sasaran ketiga adalah Meningkatnya pengelolaan SDA

yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

1. Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” diukur melalui 7 indikator

dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 24

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 2.200.000 2.107.028 95,77

Produksi Jagung Ton 121.282 121.321 100,03

Produksi Jeruk Ton 17.829 102.106 572,70

Produksi Sayuran Ton 58.423 47.883 81,96

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 140.318 182.091 129,77

Produksi Sawit Ton 685.082 908.077 132,55

3 Peternakan

Produksi daging Ton/Th 68.225 76.114 111,56

4 Pertambangan % 5,00 0,44 8,80

Page 66: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 66

5 Industri pengolahan % 3,00 4,43 147,67

6 Perdagangan % 5,00 8,38 167,60

7 Jumlah pungutan PSDH dan DR

Rp US $

4.000.000.000 600.000

4.060.966.704,49 585.807,69

101,52 97,63

Rata-rata capaian 145,63

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas”

adalah sebesar 145,63 % yang berarti masuk dalam kategori capaian

Sangat Berhasil.

Produksi Padi di tahun 2014 terealisasi sebesar 2.107.028 ton dari

target sebesar 2.134.171 ton dengan capaian kinerja 98,73 %. Capaian

kinerja tersebut masih kurang 1,27 % dibanding target tahun 2014, akan

tetapi mengalami peningkatan sebesar 3,74 % dibanding pencapaian

pada tahun 2013. Peningkatan produksi padi ini disebabkan oleh

peningkatan luas tanam dan luas panen yang diakibatkan peningkatan

luas tanam padi sawah dan padi gogo oleh faktor musim yang

mendukung, sehingga lahan lebak dapat optimal ditanami. Selain itu

peningkatan produktivitas juga diakibatkan oleh peningkatan

penggunaan benih unggul, ketersediaan pupuk secara tepat, dan

penggunaan teknologi budidaya seperti jajar legowo. Program dan

kegiatan yang mendukung dalam realisasi tanaman padi ini antara lain

kegiatan pengembangan tanaman padi lahan irigasi seluas 300 ha,

pengembangan padi lahan sawah pasang surut 1.200 ha,

pengembangan padi sawah tadah hujan 1.000 ha, pengembangan padi

lahan lebak 400 ha, pengembangan padi lahan kering 800 ha,

pengawalan organisme pengganggu tanaman oleh UPTD BPTPH,

penyediaan benih padi baik melalui seksi perbenihan dan perlindungan

tanaman maupun oleh Balai Benih serta pengawalan benih bersertifikat

oleh BPSBTPH.

Untuk Produksi Jagung pada tahun 2014 mengalami kenaikan dengan

realisasi sebesar 121.321 ton dari target sebesar 121.282 ton dengan

capaian kinerja 100,03 %. Capaian kinerja tersebut telah melebihi target

sebesar 0,03 % dibanding target tahun 2014, dan mengalami

peningkatan sebesar 13,34 % dibanding pencapaian pada tahun 2013.

Peningkatan produksi ini disebabkan oleh peningkatan luas panen yaitu

di daerah lebak yang biasanya dipanen muda pada tahun ini lebih

banyak dipanen tua, oleh karena faktor harga yang cukup baik. Selain

itu juga dipengaruhi oleh peningkatan produktivitas yang diakibatkan

penggunaan benih unggul, penggunaan saprodi yang lebih optimal dan

Page 67: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 67

perbaikan sistem budidaya jagung. Program dan kegiatan yang

mendukung dalam realisasi tanaman padi ini antara lain kegiatan

pengembangan Jagung hibrida seluas 450 Ha di Kabupaten Kotabaru,

Batola, HST, dan Tapin, pengawalan organisme pengganggu tanaman

oleh UPTD BPTPH, penyediaan benih jagung oleh Balai Benih serta

pengawalan benih bersertifikat oleh BPSBTPH.

Indikator Produksi Jeruk pada tahun 2014 terealisasi 102.106 ton dari

yang target sebesar 113.292 Ton dengan capaian kinerja sebesar

90,13%. Capaian kinerja tersebut masih kurang dari target sebesar

9,87% dibanding target tahun 2014, serta mengalami penurunan

sebesar 11,80 % dibanding pencapaian pada tahun 2013. Penurunan

capaian kinerja jeruk dibanding tahun lalu disebabkan oleh penurunan

luas panen, yang diakibatkan oleh pada waktu pembungaan jeruk hujan

masih sering turun sehingga pembuahan tidak optimal. Langkah yang

perlu diambil yaitu dengan menerapkan teknologi budidaya of season/

Panen diluar musim. Kegagalan pelaksanaan pengembangan jeruk ini

adalah karena program pengembangan produksi benih jeruk terkendala

oleh faktor cuaca.

Indikator Produksi Sayuran pada tahun 2014 terealisasi 47.883 ton dari

yang target sebesar 57.222 Ton dengan capaian kinerja sebesar 83,68

%. Capaian kinerja tersebut masih kurang dari target sebesar 16,32 %

dibanding target tahun 2014, dan mengalami peningkatan sebesar

0,01% dibanding pencapaian pada tahun 2013. Peningkatan produksi

sayuran ini disebabkan oleh peningkatan produktivitas, sedang luas

tanam dan luas panen menurun. Hal ini diakibatkan adanya

pengembangan sayuran terutama cabe merah yang menggunakan bibit

kemasan yang berlabel dan produktivitas tinggi. Untuk kegiatan

pengembangan sayuran pada tahun berikutnya diarahkan untuk

pengembangan cabe merah dan bawang merah yang mempunyai nilai

ekonomis tinggi sehingga petani mau melaksanakan dan akan

meningkatkan luas tanam, luas panen serta produktivitas. Peningkatan

produktivitas sayuran ini disebabkan karena adanya program kegiatan

pengembangan sayuran dan aneka tanaman di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan, Tapin, Banjarbaru, dukungan benih unggul bermutu, serta

pengawalan OPT yang optimal.

Indikator Produksi Karet tahun 2014 terealisasi sebesar 182.091 Ton

dari target sebesar 140.318 Ton dengan capaian kinerja sebesar

129,77 %.

Page 68: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 68

Indikator Produksi Sawit tahun 2014 terealisasi sebesar 908.077 Ton

dari target sebesar 685.082 Ton dengan capaian kinerja sebesar

132,55 %.

Indikator Produksi Daging tahun 2014 terealisasi sebesar 66.114 Ton

dari target sebesar 68.225 Ton dengan persentase capaian kinerja

sebesar 111,56 %.

Untuk Indikator Dari Sektor Pertambangan ditahun 2014 terealisasi

sebesar 0,44% dari target sebesar 5,00% dengan persentase capaian

kinerja sebesar 8,80 %. Penurunan realisasi ini masih disebabkan

adanya penurunan permintaan batubara dunia yang menyebabkan

jumlah batubara yang di ekspor menjadi turun drastis. Hal ini sudah

terjadi sejak akhir tahun 2012 dan terus berlangsung sampai saat

laporan ini disusun.

Untuk Indikator dari sektor industri pengolahan pada tahun 2014

terealisasi sebesar 4,43 % dari target sebesar 3,00 % dengan capaian

kinerja 147,67 %.

Indikator Jumlah Pungutan PSDH terealisasi sebesar Rp.

4.060.966.704,49 dari target sebesar Rp. 4.000.000.000,00 dengan

capaian kinerja sebesar 101,52 %. Sedangkan Jumlah Pungutan DR

terealisasi sebesar US$ 585,807.69 dari target sebesar US$ 600,000.00

dengan capaian kinerja 97,63 %. Pungutan DR tidak dapat mencapai

target yang telah ditetapkan akibat realisasi penebangan sangat

tergantung dari permintaan pasar, sedangkan pungutan PSDH tidak

mengalami hambatan sehingga realisasi dapat melebihi target. Dalam

melaksanakan kegiatan yang mendukung indikator ini telah dilakukan

koordisnas vertikal dengan Kementerian Kehutanan, Pemerintah dan

Instansi Kabupaten/Kota yang menangani urusan kehutanan. Program

yang mendukung indikator ini antara lain Program Pembinaan dan

Penertiban Industri Hasil Hutan dan Program Pemanfaatan Potensi

Sumber Daya Hutan.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan

kegiatan utama :

1. Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha

2. Pengembangan pasar dan distribusi barang produsen

3. Fasilitasi pemasaran produk dalam negeri

Page 69: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 69

b. Program peningkatan pengelolaan lahan dan perluasan areal

pertanian dengan kegiatan utama :

1. Pengembangan pengelolaan lahan dan perluasan areal

pertanian.

2. Pengembangan sarana produksi dan kelembagaan pertanian.

3. Penetapan dan perlindungan lahan pertanian pangan

berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian berkelanjutan.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 25

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 1.990.787 2.107.028 Naik

Produksi Jagung Ton 104.401 121.321 Naik

Produksi Jeruk Ton 102.106 102.106 Tetap

Produksi Sayuran Ton 47.883 47.883 Tetap

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 169.128 182.091 Naik

Produksi Sawit Ton 894.482 908.077 Naik

3 Peternakan

Produksi daging Ton/Th 65.651 76.114 Naik

Pertambangan % 1,67 0,44 Turun

Industri pengolahan % 4,11 4,43 Naik

Perdagangan % 11,50 8,38 Turun

Jumlah pungutan PSDH dan DR

Rp

US $

3.013.323.182,63

505,695.39

4.060.966.704,49

585.807,69 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 26

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2014 2015

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 2.025.298 2.056.532 1.990.787 2.107.028 NA 2.191.042

Produksi Jagung

Ton 110.006 111.476 104.401 121.321 NA 127.346

Produksi Jeruk Ton 114.600 115.764 102.106 102.106 NA 122.421 Produksi

Sayuran Ton 47.126 47.878 47.883 47.883 NA 59.650

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 141.797 158.193 169.128 182.091 NA NA

Page 70: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 70

Produksi Sawit Ton 757.808 803.171 894.482 908.077 NA NA 3 Peternakan

Produksi daging

Ton/Th 55.877 63.417 65.651 76.114 68.225 73.342

Pertambangan % 6,53 2,14 1,54 0,44 NA 5,10 Industri

pengolahan % 3,91 4,02 4,11 4,43 NA 9,50

Perdagangan % 8,21 11,17 11,50 8,38 5 7,48

Jumlah pungutan PSDH dan DR

Milyar IDR

3

3,519 3,013 5,942 4

20

Ratusan Ribu USD

6 7,73 5,05 10,18 6 30

Pertumbuhan di sektor pertambangan melambat akibat terjadinya

pasokan batubara yang berlebihan ke pasar internasional sejak awal

September 2012. Hal ini merupakan imbas dari krisis global yang

dialami Benua Eropa, sehingga mengakibatkan negara Cina dan India

sebagai pengguna batubara dari Indonesia mengurangi konsumsi

batubara. Pengurangan konsumsi batubara tersebut menyebabkan

terjadinya kelebihan stok batubara di Cina, selain itu Cina juga mulai

menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas 750 juta ton

per tahun. Selain Cina, Amerika yang telah menemukan gas serpih

(shell gas) yang lebih murah dari batubara menyebabkan Amerika bisa

menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun dan mengakibatkan

stok batubara yang sudah tereksploitasi menjadi tidak terpakai. Stok tak

terpakai ini membuat Amerika menjual murah batubaranya dan merebut

sebagian pasaran di Cina dan Jepang. Dengan harga batubara yang

pernah mencapai 130 dolar per ton membuat banyak penambang

batubara menggenjot produksinya habis-habisan sampai suplai

melimpah ruah, sehingga ketika permintaan turun harga batubara pun

anjlok.

Dalam pencapaian beberapa indikator pada sasaran ini, terutama pada

indikator sektor pertanian, perbandingan dengan pencapaian beberapa

Provinsi lain dan target nasional dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 27

Capaian Kinerja Terhadap Capaian Regional dan Target Nasional

No. Provinsi Produksi (Ton)

Padi Jagung

1. Kalimantan Selatan 2.107.028 121.321

2. Kalimantan Barat 1.467.352 148.559

3. Kalimantan Tengah 853.029 6.539

4. Kalimantan Timur 424.577 7.952

5. Nasional 70.589.561 19.226.715

Page 71: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 71

Untuk produksi padi di Pulau Kalimantan, Kalimantan Selatan menjadi

penyumbang produksi terbesar se-Kalimantan, dan menyumbangkan

±2,98 % produksi padi se-Indonesia.

Sedangkan untuk produksi jagung di Pulau Kalimantan, Kalimantan

Selatan menjadi penyumbang produksi terbesar kedua setelah

Kalimantan Barat, dan menyumbangkan ±0,63 % produksi jagung se-

Indonesia.

2. Sasaran: Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya sektor

industri berbasis agroindustri” diukur melalui 2 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 28

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Persentase industri yang berbasis agroindustri

% 3 4,68 156,00

2 Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 12 -7,53 0

Rata-rata capaian 78,00

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri”

adalah sebesar 78,00 % yang berarti masuk dalam kategori capaian

Kurang Berhasil.

Indikator Persentase industri yang berbasis agroindustri di Tahun 2014

terealisasi sebesar 4,68 % dari target sebesar 3,00 % dengan capaian

kinerja sebesar 156,00 %. Pada Tahun 2014 terjadi peningkatan unit

usaha industri dari tahun 2013 sebanyak 66.912 unit menjadi 70.043

unit (penambahan sebanyak 3.131 unit). Pertumbuhan industri ini

banyak dipengaruhi oleh iklim usaha yang semakin kondusif dan

pergerakan investasi di sektor usaha mikro dan kecil yang mulai

membaik, di sisi lain eksploitasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya

Terbarukan (buatan) semakin terkendali dan terarah untuk

menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.

Indikator Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

pada tahun 2014 terealisasi -7,53 % (mengalami penurunan nilai

ekspor) dari target sebesar 12,00 % dengan capaian kinerja 0 %. Hal ini

disebabkan terjadi penurunan nilai ekspor dari tahun 2013 sebesar US$

9.501.524.515,31 menjadi US$ 8.785.937.214,12 (mengalami

Page 72: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 72

penurunan sebesar US$ 715.587.301,19 atau 7,53 %), dimana

penurunan yang sangat signifikan terjadi pada produk tambang.

Penurunan ini disebabkan menurunnya jumlah ekspor batubara sebesar

4,30%. Penurunan ekspor batubara ini sangat mempengaruhi nilai total

ekspor karena peran ekspor batubara terhadap nilai total ekspor sangat

dominan yaitu sekitar 80%. Meskipun ekspor kelompok diluar tambang

hampir semaunya mengalami peningkatan yang signifikan, namun

peningkatannya belum dapat menutupi penurunan batubara.

Penyebabnya tidak lain masih belum pulihnya krisis keuangan yang

menimpa AS dan Eropa yang kemudian mengglobal menjadi krisis

dunia.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan

kegiatan utama :

1. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat

jaringan cluster industri

2. Pengembangan sistem pendataan IKM bagi aparatur

3. Sertifikasi Halal

b. Program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan

kegiatan utama :

1. Pembinaan kemampuan teknologi industri.

2. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.

3. Penguatan Inovasi Produk Industri.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 29

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1. Persentase industri yang berbasis agroindustri

% 3,96 4,68 Naik

2. Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% -11,75 -7,53 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 30

Page 73: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 73

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2014 2015

1. Persentase industri yang berbasis agroindustri

% NA 3,87 3,96 4,68 3 10

2. Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 15,53 19,06 -11,75 -7,53 12 60

3. Sasaran: Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan

Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas

lingkungan hidup” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi

dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 31

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %Capaian

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

Ha 990 590 59,60

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 465 65 13,98

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100,00 100,00 100,00

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 11 100,00

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan

% 100,00 100,00 100,00

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan % 16,28 16,28 100,00

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya

% 30 30 100,00

8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya

% 10 10 100,00

Rata-rata capaian 84,20

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan

perbaikan kualitas lingkungan hidup” adalah sebesar 84,20 % yang

berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil.

Indikator Bertambahnya Luasan Tanaman Baru Dalam Rangka

Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RHL) tahun 2014 terealisasi sebesar

590 ha dari target 990 ha dengan capaian kinerja sebesar 59,60 %.

Indikator Jumlah Lahan Kritis Yang Berkurang Karena Rehabilitasi

Hutan Dan Lahan pada Tahun 2014 terealisasi sebesar 65 ha dari

target sebesar 465 ha dengan capaian kinerja 13,98 %.

Page 74: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 74

Kedua indikator di atas mengalami kegagalan disebabkan penanaman

tanaman baru pada lahan kritis seluas 400 ha tidak dapat dilaksanakan

karena kegagalan pengadaan bibit tanaman.

Persentase Kasus Gangguan Keamanan Hutan Dan Hasil Hutan Yang

Diselesaikan untuk tahun 2014 terealisasi sebesar 100,00 % dari target

100,00 % dengan capaian kinerja 100,00 %. Kasus-kasus gangguan

keamanan hutan tersebut dapat diselesaikan sampai dengan

pemberkasan perkaranya. Keberhasilan pencapaian target ini dilakukan

upaya-upaya sebagai berikut :

1. Program-program yang telah dilakukan merupakan program

perlindungan dan konservasi SDH, program perlindungan dan

konservasi SDA, serta program pengendalian kebakaran hutan.

2. Dalam penanggulangan gangguan keamanan hutan dilakukan

koordinasi sampai dengan pelaksanaan operasi gabungan dengan

kepolisian.

Untuk Indikator Jumlah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Di Kalsel

Yang Terbentuk telah terealisasi sebanyak 11 Unit dari target sebanyak

11 Unit dengan capaian kinerja 100,00 %. Pemenuhan capaian target

ini dilaksanakan melalui Penyusunan Rancang Bangun KPH, update

data, Penyusunan Draft Action Plan Pembangunan KPH, Penyusunan

Draft Formulasi Kebijakan SDM KPH, Lokalatih Personil KPH Dan

Sosialisasi Pembangunan KPH pada seluruh Kabupaten/Kota. Program

yang mendukung indikator ini antara lain yaitu Program Perencanaan

Tata Ruang, Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Program

Ruang Terbuka Hijau, Program Peningkatan Kualitas dan Akses

Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Serta Program

Perencanaan dan Pengembangan Hutan.

Indikator Persentase Kasus IUU Yg Diselesaikan terealisasi sebesar

100,00 % dari target 100,00 % dengan capaian kinerja 100,00 %. Pada

tahun 2014 terjadi 45 kejadian pelanggaran, akan tetapi yang dapat

dibawa ke meja hijau hanya 22 kejadian/kasus sedangkan 23 kejadian

yang lainnya tidak dapat dimejahijaukan sebab kurangnya syarat untuk

dijadikan kasus (21 pelaku melarikan diri, 2 pelaku meninggal, serta

beberapa kejadian tidak ada barang bukti akibat barang bukti dibuang

atau ditenggelamkan). Dari 22 kasus yang terjadi, terdiri dari 19 kasus

Inkracht, 2 dalam tahap sidang dan 1 dalam tahan P-19. Kegiatan yang

mendukung pencapaian indikator ini yaitu Sosialisasi Peraturan

Page 75: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 75

Perundang-undangan, Razia/Patroli Terpadu dan Pembinaan Kelompok

Masyarakat Pengawas (Pokmaswas).

Indikator Persentase Hasil Uji Polusi Udara Pada Sumbernya pada

tahun 2014 terealisasi sebesar 30,00 % dari target 30,00 % dengan

capaian kinerja 100,00 %. Sedangkan Persentase Hasil Uji Limbah

Padat Pada Sumbernya pada tahun 2014 terealisasi sebesar 10,00 %

dari target 10,00 % dengan capaian kinerja 100,00 %. Perhitungan

kedua indikator ini didapatkan dari sejumlah parameter yang diukur

dibandingkan dengan baku mutu, selanjutnya dibandingkan antara

jumlah parameter yang melebihi baku mutu dengan jumlah seluruh

parameter. Uji Polusi udara dilaksanakan di 11 Kabupaten/Kota yaitu

Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tabalong,

Banjarmasin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai

Selatan, Banjar, Balangan dan Tapin. Uji limbah padat pada sumbernya

dilaksanakan 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Laut, Hulu Sungai

Tengah, Hulu Sungai Utara dan Tabalong.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program pembinaan Dan Penertiban Industri Hasil Hutan Dengan

Kegiatan Utama :

1. Peningkatan Tertib Pengolahan Hasil Hutan Kayu

2. Monitoring Dan Pengawasan Penatausahaan Hasil Hutan

b. Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan

Hidup Dengan Kegiatan Utama :

1. Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura.

2. Pengelolaan B3 Dan Limbah B3.

3. Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Akibat

Penambangan Rakyat

c. Program Rehabilitasi Dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Dengan Kegiatan Utama :

1. Perencanaan Dan Penyusunan Program Pembangunan

Pengendalian Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

d. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Dengan Kegiatan

Utama :

1. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktifitas Industri

2. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat Dan Cair

e. Program Pengawasan Dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan

Dan Perikanan :

1. Pengendalian Dan Pengawasan Pemanfaatan SDA, Perikanan

Dan Kelautan.

2. Pengembangan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Page 76: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 76

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 32

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 2.972 590 Turun

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 1.352 65 Turun

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100 100 Tetap

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 11 Tetap

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan % 100,00 100,00 Tetap

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan % 15,84 16,28 Naik

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya

% 35 30 Naik/Turun

8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya

% 15 10 Naik/Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 33

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2014 2015

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 370 564,88 2.972 590 2.745 5500

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 310 238 1.352 65 1125 2500

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100 100 100 100 100 100

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 11 11 11 11 11

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan

% NA NA 100,00 100 NA NA

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan

% 15,63 15,84 15,84 16,28 NA 16,50

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya

% 40 40 35 30 35 25

8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya

% 20 20 15 10 15 5

Page 77: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 77

D. MISI IV : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta

Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah

Untuk meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas

infrastruktur wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan

empat sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan infrastruktur

transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya

pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; sasaran

kedua adalah Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk

mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta

pengendalian daya rusak air; sasaran ketiga adalah Meningkatnya akses

masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air

bersih dan sanitasi; dan sasaran keempat adalah Meningkatnnya

infrastruktur publik dan aparatur.

1. Sasaran : Meningkatkan infrastruktur transportasi yang

terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk

mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan

penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang lebih baik dan

memadai, peruntukan lahan untuk kawasan permukiman yang

terencana (RTRWK) serta upaya peningkatan keterlibatan dunia usaha,

swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan dan fasilitas

pendukungnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berpacu

untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun

2015.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertumbuhan

pelayanan yang harus didukung oleh infrastruktur yang memadai

seperti infrastruktur jalan, bandara, terminal dan pelabuhan laut. Disisi

lain kondisi infrastruktur dimaksud sangat terbatas, sehingga akan

mengganggu pergerakan manusia dan barang, yang pada gilirannya

akan mengganggu perekonomian daerah, untuk itu diperlukan

percepatan pembangunan infrastruktur agar segera dilaksanakan agar

tidak terjadi stagnan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Tersedianya infrastruktur

transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya

pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya

sebagai berikut :

Page 78: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 78

Tabel 34

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 75,00 92,78 123,71

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik % 80,00 82,44 103,05

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% 12,12 - 54,80 0

4 Kecepatan tempuh rata-rata

KM/JAM 65,00 67,00 103,08

Rata-rata Capaian 82,46

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi

dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung

pergerakan orang, barang dan jasa” adalah sebesar 82,46 % yang

berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil.

Indikator Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap pada tahun

2014 teralisasi sebesar 92,78 % dari target sebesar 75 % dengan

capaian kinerja 123,71 %. Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Bina

Marga No. 77 Tahun 1990, jaringan jalan dibagi dalam 2 (dua) bagian

yaitu :

1. Jalan dengan kondisi yang mantap (stabil) adalah jalan yang selalu

dapat diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun,

terutama yang kondisinya sudah baik/sedang yang hanya

memerlukan pemeliharaan.

2. Jalan dengan kondisi tidak mantap adalah jalan yang tidak dapat

diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun,

terutama kondisinya rusak/rusak berat yang memerlukan pekerjaan

berat (rehabilitasi, perbaikan, konstruksi) termasuk jalan tanah yang

saat ini tidak dapat dilewati kendaraan roda 4.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jalan dalam

kondisi mantap yaitu jalan dalam kondisi baik atau sedang, sehingga

jalan dalam kondisi mantap terealisasi sebanyak 790,41 km dari total

851,91 km Jalan Provinsi. Di akhir tahun 2014, pasca berakhirnya

seluruh kegiatan pembangunan di lingkup ke-PU-an, kecuali yang

bersifat multiyears, ruas-ruas jalan tersebut pada umumnya dalam

kondisi baik, seperti tabel berikut :

Page 79: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 79

NAMA JALAN (Status)

KONDISI JALAN

JUMLAH Baik Sedang

Rusak Ringan

Rusak Berat

Jalan Provinsi

731.20 km 59.21 km 57.50 km 4.00 km 851.91 km

Sedangkan untuk indikator Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik

pada tahun 2014 terealisasi sebesar 82,44 % dari target sebesar 80,00

% dengan capaian kinerja sebesar 103,05 %. Jumlah jembatan dalam

kondisi baik dapat dilihat dari tabel berikut :

Nama Jembatan (Status)

Satuan Kondisi Jembatan

Jumlah Baik Sedang Rusak

Jembatan Provinsi

Jumlah 742 Buah 68 Buah 90 Buah 900 Buah

Persentase 82,44 % 7,56 % 10 % 100 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa jembatan dalam kondisi baik terealisasi

sebanyak 742 buah dari total 900 buah Jembatan Provinsi. Jembatan

tersebut dapat terpelihara dengan baik dan masih dimanfaatkan.

Sejak awal tahun dilakukan kegiatan pembangunan/ peningkatan dan

rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan pada saat itu hampir seluruh

panjang jalan Provinsi sudah dalam kondisi baik dan sebagian dalam

kondisi sedang, namun kemudian, karena jalan dimanfaatkan pengguna

jalan dan pengaruh dari alam (banjir, longsor dsb) serta adanya

kendara dengan muatan melebihan kemampuan jalan juga turut

mempercepat aus dan menurunkan mutu/ kondisi jalan hingga terjadi

kerusakan. Akan tetapi kondisi jalan Provinsi Kalimantan Selatan masih

dalam kategori mantap dimana masih dapat dilalui pengguna jalan

dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 antara lain :

a. Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan Provinsi Kalsel.

b. Program Rehabilitasi Atau Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan.

Indikator Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang

dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu

lintas diharapkan terjadi penurunan pelanggaran angkutan hasil

tambang dan perkebunan, namun pada tahun 2014 terjadi peningkatan

pelanggaran sebanyak 54,80 % dari target penurunan pelanggaran

sebanyak 12,12 %, dengan capaian kinerja 0 %. Pada tahun 2014

terjadi peningkatan pelanggaran sebanyak 73 pelanggaran, sedangkan

Page 80: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 80

target untuk indikator ini adalah menurunkan 40 pelanggaran, sehingga

capaian kinerja sama sekali tidak mencapai target atau 0 %. Hal ini

disebabkan masih kurang sadarnya supir dan pengusaha

pertambangan dan perkebunan terhadap Perda Nomor 3 Tahun 2008,

walaupun pengawasan dan pengendalian dilakukan setiap hari dan

dilakukan gabungan antara Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Provinsi Kalimantan Selatan, Kepolisian Daerah Kalimantan

Selatan, serta gabungan instansi terkait di Kabupaten/Kota.

Untuk indikator Waktu Tempuh Rata-Rata pada tahun 2014 teralisasi

sebesar 67 km/jam dari target 65 km/jam dengan capaian kinerja

103,07 %. Kondisi tersebut didapatkan dengan cara melaksanakan

survey kecepatan di semua ruas jalan Provinsi di Kalimantan Selatan

dengan hasil survey didapat kecepatan rata-rata 67 Km/jam sehingga

dengan meningkatnya kecepatan rata-rata maka waktu tempuh ke

tempat tujuan juga lebih pendek.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 35

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap % 82,39 92,78 Naik

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik % 81,00 82,44 Naik

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% - 213,69% - 54,80 Tetap

4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 40 67,00 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 36

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 81 81 82,39 92,78 NA NA

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 88,46 87 81,00 82,44 NA NA

Page 81: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 81

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

%

Naiknya pelanggaran >100%

atau terjadi 241 pelanggar

an

Naiknya pelanggar

an > 100% atau terjadi 352 pelanggar

an

- 213,69% - 54,80

Turunnya Pelanggaran 22% atau 73

pelanggaran

Turunnya Pelangga

ran menjadi

25 pelangga

ran

4 Waktu tempuh rata-rata

KM/JAM 35 40 40 67,00 NA NA

2. Sasaran: Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk

mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya

air, serta pengendalian daya rusak air

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi

dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya

rusak air” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan

capaiannya sebagai berikut :

Tabel 37

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa % 20,00 19,84 99,20

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 20,00 8,00 40,00

3 Persentase panjang tebing yang tertangani % 20,00 90,00 450,00

4 Persentase tersedianya air baku

% 27,27 27,27 100,00

5 Persentase lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

% 100 100 100

6 Persentase air yang bebas intrusi air laut

% 100 100 100

Rata-Rata Capaian 148,20

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya infrastruktur sumber daya air untuk

mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya

air, serta pengendalian daya rusak air” adalah sebesar 148,20 %

yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Untuk Indikator Persentase Terbangunnya Jaringan Irigasi Rawa pada

tahun 2014 terealisasi sebesar 19,84 % dari yang ditargetkan sebesar

20% dengan capaian kinerja 99,20 %. Data tersebut didapatkan dari

terbangunnya jaringan irigasi rawa terealisasi sebanyak 6.943 ha dari

target tahunan sebanyak 7.000 ha untuk tahun 2014, sedangkan untuk

pengolahan data ke dalam persentase dihitung dengan membagi

realisasi dengan target keseluruhan selama lima tahun yaitu 35.000 ha.

Program yang mendukung capaian kinerja tersebut antara lain :

Page 82: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 82

Indikator Persentase Panjang Pantai Yang Bebas Abrasi terealisasi

sebesar 8,00 % dari target sebesar 20,00 % dengan capaian kinerja

40,00 %. Data tersebut didapatkan dari realisasi panjang pantai yang

bebas abrasi pada tahun 2014 sebesar 2 km dari target tahun 5 km

panjang pantai yang bebas abrasi, sedangkan untuk pengolahan data

ke dalam persentase dihitung dengan membagi realisasi dengan target

keseluruhan selama lima tahun yaitu 25 km.

Capaian kinerja pengamanan pantai yang tidak mencapai target

disebabkan ketersediaan plafon alokasi dana yang diterima harus

dibagi menjadi kegiatan prioritas yaitu untuk rehabilitasi daerah irigasi

dan daerah rawa untuk mendukung ketahanan pangan dan surplus

10.000 Ton beras di tahun 2014 yang telah dicanangkan oleh Presiden.

Selain itu biaya konstruksi per meter untuk pelaksanaan pengamanan

pantai cukup besar sehingga outputnya tidak mencapai target.

Indikator Persentase Panjang Tebing Yang Tertangani terealisasi

sebesar 90,00 % dari target sebesar 20,00 % dengan capaian kinerja

450,00 %. Data tersebut didapatkan dari realisasi panjang tebing yang

tertangani pada tahun 2014 sebesar 9 km dari target tahun 2 km,

sedangkan untuk pengolahan data ke dalam persentase dihitung

dengan membagi realisasi dengan target keseluruhan selama lima

tahun yaitu 10 km.

Indikator Persentase tersedianya air baku tahun 2014 terealisasi

sebesar 27,27 % dari target sebesar 27,27 % dengan capaian kinerja

100,00 %. Dari seluruh Kabupaten/Kota se-Kalsel ditargetkan 11

Kabupaten/Kota terpenuhi di tahun 2015 karena di tahun 2010 sudah

ada 2 Kabupaten/Kota yang terpenuhi air bersih. Pada tahun 2014

terealisasi sebanyak 3 Kabupaten/Kota dalam pemenuhan ketersediaan

air bersihnya.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa Program Pengembangan Dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Pengairan Lainya

dengan kegiatan utama :

a. Operasi dan pemeliharaan daerah irigasi dan rawa Provinsi

Kalimantan Selatan.

b. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi.

Page 83: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 83

Untuk Indikator Jumlah Lahan Pertanian Yang Bebas Intrusi Air Laut

dan Jumlah Air Yang Bebas Intrusi Air Laut pada tahun 2014 terealisasi

sebesar 100,00 % dari target sebesar 100,00 % dengan capaian kinerja

100,00 %.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Tabel 38

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa % 56,08 19,84 Turun

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 10,00 8,00 Turun

3 Persentase panjang tebing yang tertangani % 1,65 90,00 Naik

4 Persentase tersedianya air bersih

% 18,18 27,27 Naik

5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

% NA 100 Naik

6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut

% NA 100 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 39

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa

% 32,24 15,00 56,08 19,84 20 100

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 4,00 13,80 10,00 8,00 20 100

3 Persentase panjang tebing yang tertangani

% 10,23 20,20 1,65 90,00 20 100

4 Persentase tersedianya air bersih

% 18,18 18,18 18,18 27,27 27.27 100

5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

% NA NA NA 100 NA NA

6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut

% NA NA NA 100 NA NA

3. Sasaran: Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur

dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya akses

masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang

mencakup air bersih dan sanitasi” diukur melalui 3 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Page 84: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 84

Tabel 40

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Cakupan pelayanan persampahan % 34 57,54 169,24

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 34 57,54 169,24

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 49 62,07 126,67

Rata-rata capaian 155,05

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur

dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah

sebesar 155,04% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat

Berhasil.

Dalam mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap

infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi

yang menitikberatkan pada ketersediaanya infrastruktur yang mantap,

handal dan berwawasan lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan penyehatan

lingkungan permukiman, hal ini dapat kita lihat capaian kinerja di tahun

2014 atas indikator diatas telah melampaui target.

Indikator Cakupan Pelayanan Persampahan terealisasi 57,54 % dari

target tahun 2014 sebesar 34,00 % dengan capaian kinerja sebesar

169,23 %.

Indikator Persentasi Luas Areal Pemukiman Yang Bebas Genangan

terealisasi 57,54 % dari target tahun 2014 sebesar 34,00 % dengan

capaian kinerja sebesar 169,23 %.

Indikator Persentase Rumah Tangga Yang Terlayani Jaringan Air

Bersih terealisasi sebesar 62,07 % dari target tahun 2014 sebesar

49,00 %, dengan capaian kinerja 126,67 %.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air

Limbah dengan kegiatan utama :

1. Dukungan kinerja pembangunan air minum dan penyehatan

lingkungan (sanitasi Provinsi Kalimantan Selatan).

Page 85: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 85

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 41

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Cakupan pelayanan persampahan % 51,25 57,54 Naik

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 51,25 57,54 Naik

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 46,20 62,07 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 42

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No

Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2013 2015

1 Cakupan pelayanan persampahan

% 29,9 48.38 51,25 57,54 33 35

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 21,14 48.38 51,25 57,54 33 35

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 44,55 49.86 46,20 62,07 48 50

4. Sasaran: Meningkatnya Infrastruktur Publik dan Aparatur

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

Infrastruktur Publik dan Aparatur” diukur melalui 3 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 43

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar Harga Satuan Bangunan Gedung Negara

Unit 12 1 8,33

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% 85,00 85,00 100,00

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Pemda % 20,00 8,00 40,00

Rata-rata capaian 49,44

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur

dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah

sebesar 49,44 % yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang

Berhasil.

Page 86: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 86

Indikator Jumlah Bangunan Gedung Yang Memenuhi Standar Harga

Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) pada tahun 2014

terealisasi sebanyak 1 bangunan dari target 12 bangunan publik

dengan capaian kinerja 8,33 %.

Indikator Tingkat Kesesuaian Perencanaan Pembangunan Tata Ruang

Infrastruktur Dengan Ketaatan Terhadap RT/RW terealisasi sebesar

85,00 % dari target 85,00 % dengan capaian kinerja 100,00%.

Indikator Persentase Pemenuhan Sarana Dan Prasarana Perkantoran

Pemda terealisasi sebesar 8,00 % dari target sebesar 20,00 % dengan

capaian kinerja sebesar 40,00 %. Data tersebut diperoleh dari

terbangunnya 2 bangunan kantor, sedangkan target pada tahun 2014

adalah terbangunnya 5 bangunan kantor.

Capaian kinerja pada indikator di atas tidak mencapai target diakibatkan

karena ketersediaan plafon alokasi dana yang terbatas.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Publik dengan

kegiatan utama :

1. Pembangunan Perluasan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin.

2. Pembangunan Gedung Pendidikan Panglima Batur Tahap II di

Banjarbaru.

3. Pembangunan Gedung dan Landscape Kantor/Dinas/Lembaga/

Badan Pemprov. Kalsel (Dinas PU) Tahap III di Bjb dan

Workshop.

c. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dengan

kegiatan utama :

1. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ.

d. Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan utama:

1. Pengkajian pemanfaatan ruang/kawasan.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 44

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 6 1 Turun

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% 10,00 85,00 Naik

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

% 16,00 8,00 Turun

Page 87: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 87

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 45

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2013 2015

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 9 9 6 1 12 60

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% NA NA 10 85,00 NA NA

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

% 12,00 36,00 16,00 8,00 20,00 100,00

E. MISI V : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan

Bersih

Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih di

Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan dua sasaran, yaitu Sasaran

pertama adalah Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan ; dan sasaran kedua adalah Terwujudnya

pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh

lapisan masyarakat.

1. Sasaran: Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatan

akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah

melaksanakan kebijakan melalui peningkatan pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah, mengembangkan

sistem informasi dan komunikasi pembangunan, meningkatkan kualitas

pelaksanaan perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi

pembangunan, serta meningkatkan akuntabilitas, transparansi

kebijakan dan kinerja pemerintah daerah.

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

terus melakukan peningkatan kualitas aparatur di daerah, melalui

penataan dan peningkatan kapasitas aparatur, agar lebih profesional,

sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan

publik yang terbaik bagi masyarakat dan untuk meningkatkan kapasitas

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan

Page 88: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 88

kesejahteraan aparatur di daerah, Peningkatan kesejahteraan aparatur

dan keluarga melalui perbaikan tunjangan dan diharapkan berdampak

positif terhadap kinerja aparatur.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya tata kelola

pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” diukur

melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai

berikut :

Tabel 46

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 48,00 64,06 133,45

2 Opini atas Laporan Keuangan Nilai WTP WTP 100,00

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Nilai B B 100,00

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 70 66,67 95,24

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 20,00 42,70 213,50

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 89,75 52,41 57,94

Rata-rata capaian 116,69

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan” adalah sebesar 116,69 % yang berarti

masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Indikator Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan

pelayanan sesuai SOP pada tahun 2014 terealisasi sebesar 64,06 %

dari target 48,00 % dengan capaian kinerja sebesar 133,45 %. Dari

indikator Instansi Pelayanan Publik Yang Melaksanakan Pelayanan

Sesuai SOP yang telah disusun secara sederhana sebenarnya sudah

terealisasi sebanyak 100%, namun yang telah distandarkan sesuai

aturan dari 64 Unit Pelayanan Publik (55 UPTD, 4 Rumah Sakit, KP2T,

KPID, Kantor Perwakilkan, Bapustarda dan Bandiklatda Provinsi Kalsel)

telah tersusun SOP sebanyak 63,93 % atau sebanyak 41 Instansi

Pelayanan Publik dan diharapkan akan terus meningkat dari tahun ke

tahun.

Untuk Indikator Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

terealisasi sebesar 66,67 % dari target sebesar 70,00 % dengan

capaian kinerja 95,24 %. Hal ini menunjukkan SKPD dengan hasil

evaluasi minimal baik (Nilai B ke atas) telah melebihi setengah dari

keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Page 89: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 89

Selatan. Dari 45 SKPD (17 Dinas, 14 Badan, 9 Biro, 3 Rumah Sakit,

dan 2 Sekretariat) yang di evaluasi dengan rincian SKPD yang

mendapat kriteria A sebanyak 7 SKPD atau 15,56 %, SKPD yang

mendapat kriteria B sebanyak 23 SKPD atau 51,11 %, SKPD yang

mendapat kriteria CC sebanyak 14 SKPD atau 31,11 %, SKPD yang

mendapat kriteria C sebanyak 1 SKPD atau 2,22 %.

Indikator Persentase Peningkatan Pengunjung Website pada tahun

2014 terealisasi sebesar 42,70 % dari target sebesar 20,00 %,

persentase hasil capaian kinerja sebesar 213,50 %. Target Tahunan

indikator ini sebanyak 100.000 pengunjung atau 20,00 % pertahun dan

ditargetkan sebanyak 500.000 pengunjung atau 100,00 % di tahun

2015. Pada tahun 2014 sebanyak 213.521 pengunjung mengunjungi

website Resmi Provinsi Kalimantan Selatan di alamat

www.kalselprov.go.id.

Indikator Persentase Responden pengguna Website yang tingkat

kepuasan cukup tahun 2014 didasarkan pada Pengunjung Unik dengan

Nomor IP yang sama terekam mengunjungi website Provinsi

Kalimantan Selatan beberapa kali. Pengunjung yang datang berulang

kali diasumsikan merasa puas dengan website, sehingga pada tahun

2014 terealisasi 52,41 % dari target sebesar 89,75 % dengan capaian

kinerja 57,94 %. Realisasi tersebut dihitung dengan rumus :

Sehingga didapatkan realisasi sebesar 52,41 % pengunjung yang puas

dengan website resmi Provinsi Kalimantan Selatan.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan dengan

kegiatan utama :

1. Monitoring penyusunan formasi jabatan fungsional pemerintah

kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.

2. Pembinaan dan fasilitasi analisis jabatan Kabupaten/Kota.

3. Fasilitasi Standar Operasional Prosedur melalui asistensi

pengembangan SOP-AP Provinsi Kalsel.

b. Program Pembinaan dan Pengembangan kapasitas kelembagaan

dan ketatalaksanaan dengan kegiatan utama :

1. Bimtek SAKIP.

Page 90: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 90

2. Asistensi penerapan SAKIP dalam rangka penguatan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi.

3. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Provinsi

Kalsel.

4. Penyusunan LAKIP Provinsi Tahun 2014.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 47

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 63,93 64,06 Naik

2 Opini atas Laporan Keuangan Nilai WTP WTP Tetap

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Nilai B B Tetap

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 71,74 66,67 Turun

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 30,67 42,70 Naik

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 89,75 52,41 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 48

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase instansi pelayanan publiK yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 35 47 63,93 64,06 NA 72

2 Opini atas Laporan Keuangan

Nilai WDP WDP WTP WTP WDP WTP

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP

Nilai CC B B B NA B

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 14,9 72,34 71,74 66,67 NA 60

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 96,79 103,20 30,67 42,70 NA NA

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 95 95 89,75 52,41 NA NA

2. Sasaran: Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses

dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan

publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh

lapisan masyarakat” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi

dan capaiannya sebagai berikut :

Page 91: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 91

Tabel 49

Capaian Kinerja Terhadap Target 2014

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik Nilai 80,00 75,38 94,23

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO % 20,00 30,00 150,00

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima

% 18,75 76,56 408,32

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas % 100 100 100,00

Rata-rata capaian 188,14

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya

pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat

oleh seluruh lapisan masyarakat” adalah sebesar 188,14 % yang

berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun 2014 terealisasi

sebesar 75,38 dari target sebesar 80,00 dengan capaian kinerja

94,23%. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan secara menyeluruh termasuk kategori Baik yang

mana dilakukan survei terhadap Unit Pelayanan Publik Daerah di

Provinsi Kalimantan Selatan yaitu :

1. RSUD Ulin : 74,85

2. RSJ Sambang Lihum : 78,17

3. KP2T : 81,79

4. PSBR Budi Satria : 76,74

5. PSTW Budi Sejahtera : 73,05

6. PSBN Fajar Harapan : 74,23

7. PSAA Budi Mulia : 83,31

8. PSBW Melati : 76,42

9. Bapustarda : 75,75

10. UPPD Samsat BJM : 76,27

11. UPPD Samsat BJB : 72,78

12. UPPD Samsat Tapin : 78,16

13. UPPD Samsat Tala : 76,60

14. UPPD Samsat Tanbu : 74,93

15. UPPD Samsat Tabalong : 72,05

16. UPPD Samsat Kotabaru : 75,06

17. UPPD Samsat HSU : 62,00

18. UPPD Samsat HST : 72,60

19. UPPD Samsat HSS : 75,32

20. UPPD Samsat Batola : 80,05

21. UPPD Samsat Banjar : 64,45

22. UPPD Samsat Balangan : 76,75

23. UPTD BPSBTPH : 79,06

24. UPTD BPSMB : 78,61

Dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik di atas

didapatkan nilai rata-rata SKM sebesar 75,38.

Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO pada tahun 2014

terealisasi sebesar 30,00 % dari target 20,00 % dengan capaian kinerja

150,00 %. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memiliki total 64

Unit Pelayan Publik termasuk pelayanan utama, yaitu 55 UPTD, 4

Rumah Sakit, KP2T, KPID, Kantor Perwakilkan, Bapustarda dan

Bandiklatda Provinsi Kalsel. Dari 64 Unit tersebut Pemerintah Provinsi

Page 92: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 91

Kalimantan Selatan menargetkan 18 Unit Pelayanan Publik

mendapatkan ISO di Tahun 2015, sehingga target tahunan yang harus

dicapai adalah 4 Unit atau 20,00 % Pelayanan Publik yang

mendapatkan ISO. Untuk tahun 2014 Indikator Prosentase Pelayanan

Publik yang mendapat ISO terealisasi sebesar 30,00 % atau 6 Unit

Pelayanan Publik yaitu :

a. Balai Latihan Kerja.

b. Laboratorium Kesehatan.

c. Sekolah Pertanian Pembangunan.

d. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang.

e. Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan

Banjarbaru

f. Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalsel.

Sehingga total ada 14 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapatkan

ISO sampai dengan tahun 2014.

Persentase Pelayan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan

PRIMA mencapai 76,56 % dari target 18,75 % dengan capaian kinerja

sebesar 408,32 %. Di tahun 2014 Ombudsman Republik Indonesia

melaksanakan Observasi kepada Unit Pelayanan Publik dan

memberikan penghargaan kepada sejumlah SKPD di tiap Pemerintah

Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota). Kalimantan Selatan menerima

Penghargaan sebagai Provinsi dengan jumlah SKPD terbanyak ke-2

yang mendapatkan Zona Hijau (Nilai di atas 800), yaitu sebanyak 18

SKPD. SKPD tersebut merupakan perwakilan dari 49 Unit Pelayanan

yang dinilai oleh Ombudsman dari total 64 Unit Pelayanan Publik di

Kalimantan Selatan.

Persentase Pengaduan Ditangani Secara Tuntas pada tahun 2014

terealisasi sebesar 100,00 % dari target 100,00 % dengan capaian

kinerja 100,00 %. Selama 2014 pengaduan yang disampaikan oleh

masyarakat sebanyak 3 kasus serta semua pengaduan tersebut

ditangani secara tuntas oleh SKPD/Unit yang bersangkutan. Persentase

pengaduan ditangani secara tuntas dilakukan dengan merespon

pengaduan dari masyarakat terhadap pelayan publik diakomodir 1x24

Jam terselesaikan oleh seluruh Unit Pelayanan Publik, hal ini dapat di

persentasekan dengan semakin sedikitnya pengaduan masyarakat

yang diterima oleh setiap unit pelayanan publik terhadap tugas dan

fungsinya karena adanya Peningkatan Pelayanan Publik di seluruh Unit

Pelayanan Publik Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 93: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 92

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2014 yaitu berupa :

a. Program peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan

utama :

1. Pembinaan dan pemilihan unit pelayanan publik dan daerah

yang memiliki kinerja terbaik se Kalimantan Selatan.

2. Bimtek Standar Pelayanan Publik (SOP, IKM, SP) bagi instansi

yang memberikan layanan langsung pada masyarakat.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 51

Realisasi Kinerja 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik Nilai 78,68 75,38 Turun

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO % 10,00 30,00 Naik

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima % 9,83 76,56 Naik

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas % 100 100 Tetap

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 52

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2014

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 2014 Target RPJMD

2013 2015

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik

Nilai 78 80 78,68 75,38 62,51-81,25

81,26-100,00

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO

% 10,00 20,00 10,00 30,00 NA NA

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima

% 4,91 6,55 9,83 76,56 NA NA

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas

% 100 100 100 100 NA NA

Meskipun indikator 2 s.d 4 tersebut tidak termuat didalam RPJMD dari

tahun ke tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus

memberikan perhatian khusus dalam mewujudkan pelayanan publik

yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan

masyarakat serta perbaikan yang berkesinambungan.

Page 94: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 93

AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Anggaran dan Realisasi APBD 2014

Perhitungan APBD tahun 2014 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa

pendapatan daerah tercapai 100,51%, sedangkan belanja daerah terealisasikan

sebesar 89,24%, dan terdapat defisit anggaran sebesar Rp.696.401.809.564,00

serta SILPA senilai Rp.621.381.310.429,93.

Pencapaian target pendapatan daerah telah memenuhi target yaitu 100,51 %

menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang memiliki sumber-

sumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak realisasi belanja sebesar

89,24%. Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2014 disajikan pada tabel

berikut :

No. Uraian Jumlah

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Sisa Anggaran (Rp)

%

1. PENDAPATAN DAERAH 4.814.594.276.500,00 4.838.950.680.246,53 (24.356.403.746,53) 100,51 %

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 2.920.893.545.000,00 2.944.491.003.710,53 (23.597.458.710,53) 100,81 %

1.1.1. Pajak Daerah 2.555.490.000.000,00 2.395.925.506.280,50 159.564.493.719,50 93,76 %

1.1.2. Retribusi Daerah 18.327.228.000,00 20.001.837.517,25 (1.674.609.517,25) 109,14 %

1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 45.752.592.000,00 46.901.875.689,64 (1.149.283.689,64) 102,51 %

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 301.323.725.000,00 481.661.784.223,14 (180.338.059.223,14) 159,85 %

1.2. DANA PERIMBANGAN 1.531.315.476.000,00 1.523.714.615.711,00 7.600.860.289,00 99,50 %

1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 775.400.000.000,00 767.799.139.711,00 7.600.860.289,00 99,02 %

1.2.2. Dana Alokasi Umum 701.725.536.000,00 701.725.536.000,00 - 100,00 %

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 54.189.940.000,00 54.189.940.000,00 - 100,00 %

1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 362.385.255.500,00 370.745.060.825,00 (8.359.805.325,00) 102,31 %

1.3.1. Pendapatan Hibah 27.740.240.000,00 36.100.045.325,00 (8.359.805.325,00) 130,14 %

1.3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 334.645.015.500,00 334.645.015.500,00 - 100,00 %

JUMLAH 4.814.594.276.500,00 4.838.950.680.246,53 (24.356.403.746,53) 100,51 %

2. BELANJA 5.510.996.086.064,00 4.917.827.639.754,28 593.168.446.309,72 89,24 %

2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.535.891.623.238,00 2.242.236.095.933,00 293.655.527.305,00 88,42 %

2.1.1. Belanja Pegawai 728.982.731.175,00 592.656.846.401,00 136.325.884.774,00 81,30 %

2.1.2. Belanja Hibah 425.552.572.500,00 412.026.385.950,00 13.526.186.550,00 96,82 %

2.1.3. Belanja Bantuan Sosial 1.330.000.000,00 1.325.000.000,00 5.000.000,00 99,62 %

2.1.4. Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes 1.332.831.410.000,00 1.195.304.364.064,00 137.527.045.936,00 89,68 %

2.1.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes 38.514.909.563,00 38.419.518.917,00 95.390.646,00 99,75 %

2.1.6. Belanja Tidak Terduga 8.680.000.000,00 2.503.980.601,00 6.176.019.399,00 28,85 %

2.2. BELANJA LANGSUNG 2.975.104.462.826,00 2.675.591.543.821,28 299.512.919.004,72 89,93 %

2.2.1. Belanja Pegawai 147.722.244.000,00 141.220.680.024,00 6.501.563.976,00 95,60 %

2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 1.428.183.741.497,00 1.267.486.875.282,28 160.696.866.214,72 88,75 %

2.2.3. Belanja Modal 1.399.198.477.329,00 1.266.883.988.515,00 132.314.488.814,00 90,54 %

JUMLAH 5.510.996.086.064,00 4.917.827.639.754,28 593.168.446.309,72 89,24 %

SURPLUS/DEFISIT (696.401.809.564,00) (78.876.959.507,75) (617.524.850.056,25) 11,33 %

3. PEMBIAYAAN 696.401.809.564,00 700.258.269.937,68 (3.856.460.373,68) 100,55 % 3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 836.531.809.564,00 817.629.269.937,68 18.902.539.626,32 97,74 % 3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah

Tahun Sebelumnya 611.531.809.564,00 611.531.809.563,68 0,32 100,00 %

3.1.2. Penerimaan Kembali Dana Talangan 40.000.000.000,00 17.832.727.270,00 22.167.272.730,00 44,58 %

3.1.3. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal - 3.264.733.104,00 (3.264.733.104,00) 100,00 %

JUMLAH PEMBIAYAAN PENERIMAAN 836.531.809.564,00 817.629.269.937,68 18.902.539.626,32 97,74 %

3.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 140.130.000.000,00 117.371.000.000,00 22.759.000.000,00 83,76 %

3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00 - 100,00 %

3.2.2. Penyertaan Modal (investasi) Pemda 50.130.000.000,00 50.130.000.000,00 - 100,00 %

3.2.3. Dana Talangan 40.000.000.000,00 17.241.000.000,00 22.759.000.000,00 43,10 %

JUMLAH PEMBIAYAAN PENGELUARAN 140.130.000.000,00 117.371.000.000,00 22.759.000.000,00 83,76 %

4 SILPA - 621.381.310.429,93 (621.381.310.429,93) 100,00 %

Page 95: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 94

2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program

Misi 1: Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

No. Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1 Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Program Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan

825,000,000.00 661,471,700.00 80,18 %

Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama

826,500,000.00 634,920,892.00 76,82 %

2 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat.

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

1,799,711,500.00 1,716,120,900.00 95,36 %

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

8,449,361,000.00 4,091,897,913.00 48,43 %

Program Pasca Bencana

560,000,000.00 169,921,716.00 30,34 %

3 Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah

Program Pengembangan Nilai- Nilai Budaya

912,150,000.00 576,465,900.00 63,20 %

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya

Saing

No. Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1 Meningkatkan Pembangunan Manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan

Program Pendidikan Dasar 9 Tahun

3,110,050,000.00 2,853,758,200.00 91,76 %

Program Pendidikan Menengah

5,225,112,500.00 3,814,751,269.00 73,01 %

2 Meningkatkan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

35,059,206,000.00 29,746,001,800.00 84,85 %

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

37,642,055,000.00 29,788,508,573.00 79,14 %

3 Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

1,926,203,000.00 1,792,643,089.00 93,07 %

Misi 3 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan

masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis

No SASARAN STRATEGIS

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1

Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

132,670,000.00 103,584,200.00 78,08 %

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

20.268.340.000,00 18.257.077.200,00 90,08 %

2

Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

1,795,000,000.00 1,637,538,827.00 91,23 %

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

1,468,093,800.00 1,359,489,150.00 92,60 %

Page 96: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 95

3

Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam

164.712.500,00 125.019.400,00 75,90 %

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1,000,000,000.00 464,184,800.00 46,42 %

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam

231,030,000.00 220,060,300.00 95,25 %

Program Peningkatan Pengendalian Polusi

90,088,000.00 60,496,000.00 67,15 %

Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

573,020,000.00 555,073,100.00 96,87 %

Misi 4 : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas

Infrastruktur Wilayah

No Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1

Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

648,242,089,000.00 629,953,596,144.00 97,18 %

Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

1,200,000,000.00 1,101,140,693.00 91,76 %

Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

200,000,000.00 151,813,300.00 75,91 %

2 Meningkatkan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

31,731,000,000.00 26,482,056,978.00 83,46 %

3 Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

300,000,000.00 223,932,380.00 74,64 %

4 Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik

30,588,736,558.00 28,515,942,421.00 93,22 %

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

208,250,000.00 165,100,000.00 79,28 %

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

555,185,000.00 536,436,100.00 96,62 %

Misi 5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih

No Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1

Tata Kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

1,018,085,000.00 817,657,600.00 80,31 %

Page 97: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 96

Transparan

Program Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

888,515,000.00 598,335,900.00 67,34 %

2 Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

285,000,000.00 227,698,400.00 79,89 %

3. Anggaran dan Realisasi menurut Organisasi (SKPD)

TOTAL ANGGARAN REALISASI %

NO UNIT KERJA

1 Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel 48.486.122.604,00 31.269.042.211,00 64,50

2 Biro Pemerintahan 3.218.230.000,00 2.553.903.288,00 79,36

3 Biro Hukum 3.392.261.000,00 2.581.260.450,00 76,10

4 Biro Organisasi 3.292.880.000,00 2.504.275.700,00 76,05

5 Biro Perekonomian 2.920.854.500,00 2.537.042.609,00 86,86

6 Biro Kesejahteraan Rakyat 13.417.500.000,00 9.496.574.300,00 70,78

7 Biro Hubungan Masyarakat 10.160.000.000,00 6.440.767.802,00 63,40

8 Biro Umum 4.522.500.000,00 3.330.371.320,00 73,64

9 Biro Perlengkapan 46.746.638.898,00 30.548.583.650,00 65,35

10 Biro Keuangan 11.770.000.000,00 9.962.165.023,00 84,64

11 Sekretariat DPRD 71.594.041.736,00 40.534.273.172,00 56,62

12 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI 2.650.939.000,00 2.127.819.595,00 80,27

13 Dinas Pendidikan 391.347.878.463,00 377.351.236.710,00 96,42

14 Dinas Kesehatan 192.542.047.000,00 173.811.306.443,00 90,27

15 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

20.512.608.600,00 16.642.657.669,00 81,13

16 Dinas Pekerjaan Umum 772.663.230.566,00 735.898.006.666,00 95,24

17 Dinas Sosial 10.014.656.800,00 9.636.181.216,00 96.22

18 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5.593.988.000,00 5.291.847.603,00 94,60

19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 9.244.557.180,00 7.685.163.451,00 83,13

20 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 8.884.861.247,00 7.835.460.889,00 88,19

21 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

25.947.076.500,00 19.168.731.184,00 73,88

22 Dinas Kehutanan 17.347.447.000,00 12.707.633.935,00 73,25

23 Dinas Perkebunan 26.386.470.000,00 21.937.235.606,00 83,14

24 Dinas Peternakan 34.058.552.175,00 15.675.327.209,00 46,02

25 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura

29.523.860.000,00 26.017.508.501,00 88,13

26 Dinas Perikanan dan Kelautan 33.427.730.750,00 24.615.179.489,00 73,64

27 Dinas Pertambangan dan Energi 17.155.270.000,00 14.110.621.603,00 82,25

28 Dinas Pendapatan Daerah 43.645.662.500,00 30.578.931.429,00 70,06

29 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 15.103.250.000,00 12.535.225.916,00 83,00

30 INSPEKTORAT 10.706.156.600,00 9.594.092.833,00 89,61

31 Badan Kepegawaian Daerah 10.478.134.000,00 8.530.119.037,00 81,41

32 Badan Pendidikan dan Pelatihan 16.010.405.000,00 12.219.572.209,00 76,32

33 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 8.923.800.000,00 8.071.280.351,00 90,45

34 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

7.248.673.000,00 6.349.736.373,00 87,60

35 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

3.481.000.000,00 3.142.034.019,00 90,26

36 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 6.120.445.820,00 5.577.335.310,00 91,12

37 Badan Lingkungan Hidup Daerah 14.544.000.000,00 11.994.740.950,00 82,47

38 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 7.359.037.000,00 5.944.463.978,00 80,78

39 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 15.614.880.000,00 14.494.348.422,00 92,82

40 Badan Ketahanan Pangan 8.123.758.600,00 6.777.783.570,00 83,43

41 RSUD ULIN B.MASIN 238.366.195.045,00 201.105.603.006,00 84,37

42 RS. ANSARI SALEH 177.264.113.437,00 154.895.210.065,00 87,38

43 RSJ SAMBANG LIHUM 39.337.676.734,00 33.974.187.072,00 86,37

44 RSGM Hasan Aman 15.500.000.000,00 3.234.449.743,00 20,87

45 KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH 4.281.140.000,00 4.023.467.784,00 93,98

Page 98: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 97

TOTAL ANGGARAN REALISASI %

NO UNIT KERJA

PROVINSI KALSEL

46 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 1.525.770.000,00 1.397.721.167,00 91,61

47 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 2.413.550.000,00 1.969.383.674,00 81,60

48 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi

10.745.475.000,00 9.961.073.414,00 92,70

49 SATPOL PP 6.758.570.000,00 4.438.784.341,00 65,68

50 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 9.018.000.000,00 5.622.548.617,00 62,35

51 SLB-C Negeri Pembina 6.815.782.000,00 6.783.479.235,00 99,53

52 SMA Banua Kalimantan Selatan 16.055.920.000,00 14.551.544.302,00 90,63

53 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal

5.140.880.000,00 4.901.594.486,00 95,34

54 Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

21.319.690.000,00 19.645.480.955,00 92,15

55 Balai Pelatihan Kesehatan 22.440.591.314,00 18.892.811.277,00 84,19

56 Laboratorium Kesehatan 9.899.290.000,00 9.037.283.437,00 91,29

57 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat 1.926.904.193,00 1.642.722.572,00 85,25

58 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan

4.081.590.000,00 3.200.083.813,00 78,40

59 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan

1.206.351.000,00 978.205.090,00 81,09

60 Balai Pelayanan Kemetrologian 3.051.739.250,00 2.958.158.240,00 96,93

61 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang 2.113.453.000,00 1.942.701.601,00 91,92

62 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam

2.000.000.000,00 1.971.598.117,00 98,58

63 Panti Sosial Bina Netra Fajar Harapan 3.423.015.000,00 3.340.070.667,00 97,58

64 Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia 4.678.345.000,00 4.597.613.973,00 98,27

65 Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria 5.691.168.200,00 5.629.103.369,00 98,91

66 Panti Sosial Bina Wanita Melati 5.112.377.500,00 4.790.561.222,00 93,71

67 Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera 6.160.391.000,00 6.043.281.131,00 98,10

68 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja 2.732.329.762,00 2.667.945.678,00 97,64

69 Balai Latihan Kerja 11.397.802.514,00 10.741.812.894,00 94,24

70 Balai Produktivitas Ketenagakerjaan 1.621.200.000,00 1.570.461.900,00 96,87

71 Taman Budaya 2.808.085.552,00 2.655.841.468,00 94,58

72 Museum Lambung Mangkurat 7.316.581.186,00 5.752.404.936,00 78,62

73 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

5.861.700.000,00 5.499.114.300,00 93,81

74 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

2.510.011.000,00 2.300.422.630,00 91,65

75 Balai BenihTanaman Pangan dan Hortikultura 7.942.294.850,00 7.515.466.146,00 94,63

76 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

2.409.700.000,00 2.293.886.727,00 95,19

77 Balai Inseminasi Buatan 5.969.636.150,00 5.197.465.760,00 87,07

78 Sekolah Pertanian Pembangunan 5.000.000.000,00 4.035.173.947,00 80,70

79 Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan

2.590.336.950,00 2.514.251.729,00 97,06

80 Balai Benih dan Induk IAT Karang Intan 3.196.146.400,00 3.026.733.177,00 94,70

81 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin 2.258.690.000,00 2.035.887.333,00 90,14

82 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap 2.452.529.000,00 2.318.390.142,00 94,53

83 Balai Benih Ikan Pantai Kotabaru 2.497.200.000,00 2.435.277.603,00 97,52

84 Taman Hutan Raya Sultan Adam 7.204.317.000,00

6.888.778.600,00 95,62

85 Balai Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara

1.790.050.000,00 1.557.934.988,00 87,03

86 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor 1.949.090.000,00 1.686.164.201,00 86,51

87 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

2.000.000.000,00 1.841.165.961,00 92,06

88 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi

5.404.094.250,00 4.213.865.425,00 77,98

89 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi

2.828.900.000,00 2.499.389.479,00 88,35

90 Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap

2.859.670.000,00 2.440.438.227,00 85,34

91 Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu

2.852.225.000,00 2.706.072.350,00 94,88

Page 99: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 98

TOTAL ANGGARAN REALISASI %

NO UNIT KERJA

92 Kebun Raya Banua 2.822.266.000,00 2.334.008.541,00 82,70

93 BLUD RSUD Ulin 170.268.690.000,00 204.183.403.241,00 119,92

94 BLUD RSJ Sambang Lihum 25.852.347.000,00 24.783.515.078,00 95,87

95 BLUD RS Ansari Saleh 70.199.188.000,00 78.287.707.299,00 111,52

Jumlah 2.975.104.462.826,00 2.675.591.543.821,00 89,93

Page 100: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 99

BAB IV

P E N U T U P

A. Simpulan

Gambaran tentang kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan selama

tahun 2014 telah tergambar pada Bab III Akuntabilitas Kinerja. Laporan Kinerja

Tahun 2014 ini adalah tahun keempat pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2011 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 2011-2015. Penyusunan

Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian

tujuan dan sasaran strategis melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang

dilaksanakan pada tahun 2014 dalam rangka peningkatan pelayanan kepada

masyarakat.

Tingkat capaian kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui indikator kinerja sebagaimana

ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah 15 (lima

belas) sasaran strategis dan 87 indikator kinerja utama yaitu 127,27 % dengan

kategori Sangat Berhasil, yang dapat dirincikan bahwa 9 (sembilan) sasaran

dengan tingkat capaian kinerja berkategori Sangat Berhasil, 2 (dua) sasaran

dengan tingkat capaian kinerja berkategori Berhasil, 2 (dua) sasaran dengan

tingkat capaian kinerja berkategori Cukup Berhasil, dan 2 (dua) sasaran dengan

tingkat capaian kinerja berkategori Kurang Berhasil.

Terlepas dari pencapaian kinerja yang terus membaik, apabila dilakukan

pembandingan dengan Angka Nasional maupun Angka Provinsi lain yang ada di

Indonesia, Pembangunan Manusia di Kalimantan Selatan masih akan terus

ditingkatkan dan menjadi fokus pembangunan pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah 2011-2015 sebagaimana ditetapkan melalui

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tanggal 1 Februari 2011, Pembangunan

Manusia menjadi isu strategis yang pertama disusul dengan Daya Saing

Perekonomian Daerah, Kemiskinan, Pengangguran dan Ketenagakerjaan,

Degradasi Kuantitas dan Kualitas Sumberdaya Alam dan Kualitas Lingkungan

Hidup, serta Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dan Kualitas Pelayanan

Publik.

Terkait dengan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja, kekurangan yang

terjadi dalam periode 2011-2015 telah dicatat dan akan dievaluasi sebagai

bahan untuk menyusun kebijakan operasional guna memperbaiki kinerja tahun-

tahun mendatang. Sasaran organisasi yang belum tercapai seratus persen akan

Page 101: DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I … PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Wadja Sampai Kaputing 3 No Indikator Satuan Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

Wadja Sampai Kaputing 100

dievaluasi agar kendala yang dihadapi dapat dicari solusinya sedini mungkin,

sehingga seluruh sasaran organisasi pada masa selanjutnya dapat dicapai

dengan lebih baik.

Hambatan-hambatan yang mempengaruhi kelancaran implementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja sampai saat ini sebagai berikut :

1. Mekanisme pengumpulan data kinerja belum sepenuhnya dapat diandalkan

sehingga dukungan data faktual kurang lengkap guna memenuhi target

indikator sasaran organisasi yang pada gilirannya berakibat pengukuran

kinerja kurang maksimal.

2. Keterbatasan SDM evaluator kinerja yang memahami dengan baik tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja.

B. Strategi Peningkatan Kinerja

Strategi yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Memperbaiki sistem pengumpulan data kinerja dalam rangka meningkatkan

kualitas data kinerja dalam sistem pelaporan secara berkala dengan

mengolah, menganalisis, dan mengukur data kinerja yang telah

disampaikan selanjutnya melakukan perekapan, pemantauan dan reviu

terhadap pertanggungjawaban kinerja SKPD, serta meningkatkan kualitas

reviu atas laporan kinerja Pemda maupun SKPD.

2. Menyelenggarakan pelatihan dan asistensi bagi SDM aparatur tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja, untuk mempercepat terwujudnya

pemerintahan yang berkinerja titanggi dan akuntabel, serta meningkatkan

kapasitas evaluator dalam melaksanakan evaluasi kinerja atas program

pembangunan.

3. Menyempurnakan kualitas rumusan sasaran strategis dan indikator kinerja

terkait dalam sasaran strategis organisai dengan membangun dari bawah

indikator kinerja yang akan di evaluasi