Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN...

59

Transcript of Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN...

Page 1: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil
Page 2: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil
Page 3: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS  Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  i 

 

          

 

   

 PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN TRIDAYA  (SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN) 

   

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ‐ PERKOTAAN 

                   

Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum

Page 4: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

  ii  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

    

                                             

Page 5: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  iii 

   

 

KATA PENGANTAR  Pada  dasarnya  pembangunan  berkelanjutan  adalah  pembangunan  yang  tidak  menimbulkan persoalan  baru,  bersifat  adil  intra  generasi  dan  inter  generasi.  Prinsip‐prinsip  universal pembangunan berkelanjutan  tersebut pada hakekatnya merupakan pemberdayaan  sejati yang terintegrasi, yaitu pemberdayaan manusia seutuhnya agar mampu membangkitkan ketiga daya yang telah dimiliki manusia secara integratif, yaitu daya pembangunan agar tercipta masyarakat yang  peduli  dengan  pembangunan  perumahan  dan  permukiman  yang  berorietasi  pada kelestarian  lingkungan,  daya  sosial  agar  tercipta  masyarakat  efektif  secara  sosial,  dan  daya ekonomi agar tercipta masyarakat produktif secara ekonomi.  

 

Pedoman Teknis TRIDAYA merupakan bagian dari pedoman teknis lainnya yang ditetapkan untuk menjadi  rujukan  bagi  setiap  jenis  implementasi  kegiatan  dalam  program  PNPM  Mandiri Perkotaan.  Pedoman  ini  akan  dijelaskan  secara  rinci  dalam  bentuk  Petunjuk  Teknis  sesuai dengan  jenis  kegiatannya  yaitu  kegiatan  lingkungan  (Infrastruktur),  sosial,  dan  Ekonomi (Pinjaman Bergulir).  

 

Pedoman Teknis TRIDAYA harus menjadi dasar pengambilan keputusan semua pelaku program di semua  tingkatan.   Oleh seba  itu, melalui buku Pedoman Teknis  ini, diharapkan pelaksanaan kegiatan  TRIDAYA  terkelola  dengan  baik,  dan  program  penanggulangan  kemiskinan  dapat dilaksanakan oleh seluruh pelaku secara efektif dan optimal.   Semoga bermanfaat.  Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Pekerjaan Umum 

 Ir. Guratno Hartono, MBC          

Page 6: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

  iv  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

                                                 

Page 7: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  v 

  

 

 DAFTAR ISI 

    

KATA  PENGANTAR  |   i i i   

DAFTAR   ISI  |  v   

BAB   I  |  PENDAHULUAN     

1.1.    Konsep Dasar TRIDAYA | 2  

1.2.    Tujuan | 4  

  1.3     Sasaran dan Strategi | 5   

BAB   I I  |  KETENTUAN UMUM   

2.1.  Komponen Kegiatan Tridaya | 12  

2.1.1  Pelaksana Kegiatan dan Penerima Manfaat | 14  

2.1.2  Ketentuan Umum Pelaksanaan Kegiatan Tridaya | 15   

BAB III | TAHAPAN PELAKSANAAN   

3.1.  Tahapan Pelaksanaan Umum Kegiatan Lingkungan | 30  

3.2.  Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sosial | 40  

3.3.  Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pinjaman Bergulir | 47   

   

Page 8: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

  vi  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

 

Page 9: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  1 

 

BAB I PENDAHULUAN

        

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

2  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

1.1. Konsep Dasar TRIDAYA 

Pada dasarnya pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang tidak menimbulkan persoalan baru, bersifat adil intra generasi dan inter generasi. Oleh sebab itu prinsip‐prinsip universal  pembangunan  berkelanjutan  harus  merupakan  prinsip  keseimbangan pembangunan, yang dalam kasus PNPM Mandiri Perkotaan diterjemahkan sebagai sosial, ekonomi  dan  lingkungan  yang  tercakup  dalam  konsep  Tridaya.  Jadi  prinsip‐pinsip pembangunan  berkelanjutan  yang  harus  dijunjung  tinggi,  ditumbuhkembangkan  dan dilestarikan  oleh  semua  pelaku  PNPM‐MP  (baik  masyarakat,  konsultan,  maupun pemerintah),  dalam melaksanakan  PNPM‐MP  adalah melalui  penerapan  konsep  Tridaya sebagai berikut. 

 1) Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection); dalam pengambilan keputusan 

maupun  pelaksanaan  kegiatan  yang  menyangkut  kepentingan  masyarakat  banyak, terutama  kepentingan  masyarakat  miskin,  maka  didorong  agar  keputusan  dan pelaksanaan  kegiatan  tersebut  berorientasi  pada  upaya  perlindungan/pemeliharaan lingkungan  baik  lingkungan  alami  maupun  buatan  termasuk  perumahan  dan permukiman, yang harus layak, terjangkau, sehat, aman, teratur, serasi dan produktif. Termasuk  didalamnya  adalah  penyediaan  prasarana  dan  sarana  dasar  perumahan yang kondusif dalam membangun  solidaritas  sosial dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya.  

2) Pengembangan Masyarakat  (Social Development);  tiap  langkah kegiatan P2KP harus selalu  berorientasi  pada  upaya  membangun  solidaritas  sosial  dan  keswadayaan masyarakat sehingga dapat  tercipta masyarakat efektif secara sosial sebagai pondasi yang  kokoh  dalam  upaya  menanggulangi  kemiskinan  secara  mandiri  dan berkelanjutan.  Pengembangan masyarakat  juga berarti upaya meningkatkan potensi segenap unsur masyarakat,  terutama  kelompok masyarakat  yang  rentan  (vulnerable groups)  dan  marjinal  yang  selama  ini  tidak  memiliki  peluang/akses  dalam program/kegiatan setempat;  

3) Pengembangan  Ekonomi  (Economic  Development);  dalam  upaya  menyerasikan kesejahteraan  material,  maka  upaya‐upaya  kearah  peningkatan  kapasitas  dan keterampilan masyarakat miskin dan atau penganggur perlu mendapat porsi  khusus termasuk upaya untuk mengembangkan peluang usaha dan akses kesumberdaya kunci untuk  peningkatan  pendapatan,  dengan  tetap  memperhatikan  dampak  lingkungan fisik dan sosial. 

 Prinsip‐prinsip  universal  pembangunan  berkelanjutan  tersebut  pada  hakekatnya merupakan  pemberdayaan  sejati  yang  terintegrasi,  yaitu  pemberdayaan  manusia seutuhnya  agar mampu membangkitkan  ketiga  daya  yang  telah  dimiliki manusia  secara integratif,  yaitu  daya  pembangunan  agar  tercipta  masyarakat  yang  peduli  dengan pembangunan perumahan dan permukiman yang berorietasi pada kelestarian  lingkungan, daya sosial agar tercipta masyarakat efektif secara sosial, dan daya ekonomi agar tercipta masyarakat produktif secara ekonomi.     

Page 11: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  3 

 

  Gambaran  umum  mengenai  implementasi  prinsip‐prinsip  universal  pembangunan berkelanjutan melalui TRIDAYA ini dapat dilihat pada Gambar 1.3 sebagai berikut: 

 

Gambar I.1. Konsep TRIDAYA 

Diyakini  bahwa  pelaksanaan  PNPM  Mandiri  Perkotaan  sebagian  besar  akan  sangat ditentukan  oleh  individu‐individu  dari  pelaksana,  pemanfaat,  maupun  pelaku‐pelaku lainnya. Oleh  karena  itu,  dengan memberdayakan  individu‐individu  tersebut  diharapkan dapat  membangun  kesadaran  kritis  dan  perubahan  perilaku  yang  positif,  mandiri  dan  merdeka berlandaskan nilai‐nilai kemanusiaan yang universal.  Perubahan perilaku individu inilah  yang  menjadi  pilar  bagi  perubahan  perilaku  kolektif,  sehingga  pada  akhirnya masyarakat  (kumpulan‐kumpulan  individu  yang  memiliki  kesadaran  kritis)  mampu 

 

Manusia

Membangkitkan daya sosial agar tercipta masyarakat effektif

Membangkitkan daya ekonomi agar tercipta

masyarakat yg produktif

Membangkitkan daya lingkungan agar

tercipta masyarakat pembangunan

Pem

ber

day

aan

S

ejat

i

Page 12: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

4  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

membangun  dan  menumbuhkembangkan  keberdayaan  masyarakat  dalam  bidang pembangunan lingkungan, sosial dan ekonomi.  

1.2. Tujuan  

a. Kegiatan Lingkungan 

Sesuai  dengan  konsepsi  kegiatan  PNPM‐MP,  maka  tujuan  yang  dicapai  dari pelaksanaan pembangunan infrastruktur atau sarana dan prasarana adalah :  

1.     Meningkatkan  kapasitas  kelembagaan  masyarakat  dalam  melaksanakan pengembangan lingkungan dan permukiman; 

2.    Meningkatkan  akses/pelayanan  infrastruktur  dasar  yang  berdampak  langsung pada pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi produktif warga miskin; 

3.    Meningkatkan akses masyarakat terhadap lingkungan hunian yang sehat, tertib, aman dan lestari; 

4.    Mendorong  terbangunnya  kemitraan  antara  masyarakat,  Dinas/Pemda  dan Kelompok  Peduli  dalam  Penanggulangan  Kemiskinan  melalui  pembangunan infrastruktur; 

5.    Menciptakan  lapangan  kerja bagi masyarakat,  khususnya  selama pelaksanaan pembangunan infrastruktur; 

 

b. Kegiatan Sosial 

Untuk mewujudkan program bidang  sosial  sehingga dapat  terlaksana,  tepat pada sasaran,  secara  langsung  dan  dapat  memberi  layanan  sosial  yang  semakin berkualitas bagi warga miskin. Tujuan Kegiatan  Sosial  terintegrasi dengan  Tujuan PNPM Mandiri Perkotaan yaitu :  

1. Meningkatkan  kualitas  hidup  masyarakat  miskin  dengan  membuka kesempatan kerja 

2. Menguatkan modal sosial masyarakat.  3. meningkatkan angka harapan hidup masyarakat dalam mengakses layanan 

kesehatan, sumberdaya dan kesempatan pendidikan.  4. Meningkatkan  kapasitas  masyarakat  dalam  pengelolaan  kegiatan 

penanggulangan kemiskinan.   

c. Kegiatan Ekonomi  1) Membantu  kegiatan  yang  bersifat  produktif  dalam  rangka  menciptakan 

peluang usaha dan kesempatan kerja 2) Untuk  menyediakan  akses  layanan  keuangan  kepada  rumah  tangga  miskin 

dengan  pinjaman mikro  berbasis  pasar  untuk memperbaiki  kondisi  ekonomi mereka  dan  membelajarkan  mereka  dalam  hal  mengelola  pinjaman  dan menggunakannya secara benar 

 

 

Page 13: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  5 

 

1.3. Sasaran dan Strategi 

 Kegiatan Lingkungan 

Sasaran  utama  pelaksanaan  kegiatan  infrastruktur  adalah  rumah  tangga miskin (berpendapatan  rendah)  di wilayah  kelurahan/desa  sasaran  program,  khususnya masyarakat  miskin  yang  sudah  ditetapkan  bersama  oleh  warga  dalam  daftar masyarakat  miskin  PS‐2.  Sedangkan  hasil  yang  diharapkan  dari  pembangunan infrastruktur adalah :  

1. UPL terlatih dan berfungsi efektif dalam mengelola pembangunan infrastruktur diwilayahnya; 

2. Meningkatnya  kuantitas/kualitas  pelayanan  sarana  &  prasarana  yang dibutuhkan warga miskin; 

3. Infrastruktur yang dibangun dengan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dapat  diselesaikan,  berkualitas  baik  dan  dioperasikan  &  dipelihara  bersama secara swadaya oleh masyarakat; 

4. Adanya  kontribusi  masyarakat,  Pemda,  Swasta  dan  pihak  lainnya  dalam pembangunan Infrastruktur; 

5. Meningkatnya  kesempatan  kerja  bagi  masyarakat,  khususnya  selama pelaksanaan pembangunan infrastruktur; 

 

Kegiatan pembangunan infrastruktur PNPM‐MP secara substansi bermakna sebagai media  pembelajaran  untuk  menumbuh  kembangkan  kemampuan  serta    proses bekerja  dan  belajar masyarakat    dalam  pembangunan  lingkungan  permukiman, khususnya dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan sarana & prasarana (fisik). Namun  demikian,  seluruh  kegiatan  infrastruktur  yang  dibangun  harus  dapat memberikan manfaat secara langsung dan sebesar‐besarnya bagi warga miskin (PS‐2)  serta  harus  memenuhi  persyaratan  kelayakan/standar  teknis  bangunan  & peraturan yang berlaku. 

Adapun strategi operasional pembangunan infrastruktur adalah : 

1) Mendorong  partisipasi masyarakat  pada  semua  tahapan  kegiatan  (termasuk kontribusi swadaya dan keterlibatan perempuan). Pada tataran  ini masyarakat (individu dan kelembagaannya) ditempatkan sebagai sasaran (obyek) sekaligus sebagai subyek kegiatan (pelaku utama). 

2) Menciptakan  suasana  atau  iklim  yang  memungkinkan  potensi/kapasitas masyarakat  berkembang,  diantaranya  dengan  mendorong,  memberikan motivasi  dan membangkitkan  kesadaran  akan  potensi  yang  dimilikinya  serta berupaya untuk mengembangkannya; 

3) Mendorong  perbaikan  kualitas  pengelolaan  pembangunan  infrastruktur  yang menerus  (Continuous  Quality  Improvement)  baik  ditingkat  masyarakat (UPL/KSM)  selaku  pelaksana  langsung  kegiatan  maupun  ditingkat  Fasilitator Teknik kelurahan selaku pendamping masyarakat; 

 

Page 14: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

6  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

4) Pengendalian yang fokus pada pengembangan kapasitas masyarakat (UPL/KSM) dan  Fasilitator  Teknik  selaku  pendamping  terdepan  dimasyarakat. Pengembangan kapasitas  diarahkan untuk menumbuhkan Kemauan,  

5) mengembangkan Kemampuan  (Paham, Terampil)   serta menggali pengalaman mereka  sendiri.  Dengan  cara  demikian  diharapkan  kemampuan  dan pengalaman masyarakat berangsur‐angsur berkembang  sehingga  keterlibatan orang luar semakin berkurang dan akhirnya masyarakat dapat mandiri. 

6) Pendampingan  kepada  masyarakat  dilakukan  secara  bertahap  sesuai mekanisme  tahapan  proses  pelaksanaan  kegiatan  dilapangan  dan  dilakukan secara  menerus,  termasuk  melakukan  pelatihan/coaching  secara  periodik sesuai  mekanisme  tahapan  proses  kegiatan  dilapangan,  memberikan pengarahan/bimbingan,  memberikan  dukungan,  mendorong/memotivasi, melakukan  pengawasan,  membantu  penyelesaiaan  masalah, mengkoordinasikan untuk sinkronisasi kegiatan, evaluasi/penilaian; 

7) Penjaminan kualitas  infrastruktur oleh seluruh pendamping  infrastruktur pada seluruh  rangkaian  siklus  kegiatan  program  PNPM‐MP,  dimulai  sejak  dari tahapan RK, PS dan PJM Pronangkis  sebelum pelaksanaan pembangunan  fisik serta  pengendalian  pada  tahap  proses  perencanaan  teknis  usulan  kegiatan, pelaksanaan pembangunan dan tahap pasca konstruksi; 

8) Mendorong  pelaksanaan  supervisi/pengawasan  (membimbing, mengarahkan) diseluruh  pelaku  terhadap  pelaksanaan  kegiatan  konstruksi  dilakukan  sejak awal  kegiatan,  dengan  sasaran  utama  adalah  meningkatkan  kemampuan personil  pelaksana  dalam melaksanakan  pekerjaan  dengan  benar  dan  teliti. Dengan  pengawasan/pengendalian  yang  baik  sejak  awal  pelaksanaan konstruksi maka diharapkan suatu pekerjaan dilaksanakan dengan benar atau tidak  terjadi  kesalahan  pekerjaan  sejak  awal  pelaksanaannya  sampai  selesai (Zero defect/kesalahan nol). 

9) Penyediaan Pedoman/Petunjuk Teknis, Media Sosialisasi kegiatan infrastruktur diseluruh jajaran personil pendamping infrastruktur dan masyarakat; 

10) Peningkatan  kualitas  praktek  kerja  konstruksi  dan  pelatihan/Coaching  bagi KSM;  

11) Mendorong  pengembangan  kapasitas  KSM  Pelaksana  Kegiatan  Infrastruktur yang  dapat  menjadi  wadah  group  kerja  “usaha  alternatif”  disektor  Jasa Konstruksi; 

12) Mendorong  Revitalisasi  lembaga  keswadayaan  masyarakat  yang  sudah  ada atau membentuk  organisasi  baru  sebagai  Organisasi  Pengelola  O&P  berikut aturan mainnya yang disepakati bersama oleh warga; 

13) Integrasi  proses  pengembangan  Organisasi  Pengelola  O&P  dengan  proses perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur sejak awal; 

       

Page 15: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  7 

 

Kegiatan Sosial 

 

1) Memperkuat  ikatan  sosial  dengan  menggalang  kepedulian/solidaritas, kebersamaan,  dan  menumbuhkan  kepercayaan  dengan  menggerakkan kapasitas sosial untuk penanggulangan kemiskinan di masyarakat. 

2) Menumbuhkan kebiasaan dalam mengelola kegiatan sosial yang berbasis pada program  yang  telah  direncanakan,  fokus  pada  kelompok  sasaran,  dan  memberdayakan.  

3) Meningkatkan  pendapatan  dan/atau mengurangi  pengeluaran warga miskin melalui peningkatan pelayanan sosial langsung seperti: memberikan pelatihan keterampilan yang dapat mendorong terciptanya kegiatan usaha produktif. 

4) Meningkatkan akses warga miskin terhadap pelayanan kesehatan yang mudah, mudah,  dan  berkualitas  tidak  terkecuali  kesehatan  balita,  kesehatan  ibu, terbebas dari penyakit HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.  

5) Meningkatkan  akses  warga  miskin  terhadap  pelayanan  pendidikan  (wajib belajar 9 tahun). 

 Sasaran Kegiatan Sosial adalah KK Miskin yang telah teridentifikasi dalam data PS 2 hasil Pemetaan  Swadaya.  Data‐data  PS  2  tersebut  harus  dipastikan  telah  diupdate  secara periodic minimal  setahun  sekali. Data  PS  2  yang  telah diperoleh harus dipetakan, baik secara  geografis,  mata  pencaharian  maupun  tingkat  kemiskinannya.  Sehingga  akan diperoleh  tiga  kategori  KK  miskin  yang  berhak  mendapatkan  intervensi pelayanan/kegiatan  social  dalam  PNPM Mandiri  Perkotaan.  Tiga  kelompok warga  PS  2 tersebut antara lain :  

a. Anak‐anak KK Miskin (keluarga PS2), usia sekolah yang tidak memiliki kecukupan dana untuk mendapatkan pendidikan dan jaminan kesehatan yang layak  

b. KK Miskin yang masih berusia produktif tetapi tidak memiliki pendapatan tetap, tidak memiliki  akses  terhadap  pekerjaan  yang  layak,  aset,  pendidikan maupun kesehatan 

c. KK Miskin  yang  telah melewati  usia  produktif  (tidak  produktif),  tidak memiliki pendapatan  tetap/tidak  memiliki  sumber  pendapatan,  tidak  memiliki  akses kesehatan, tidak memiliki jaminan hari tua 

 Data  keluarga/jiwa miskin  yang  ditetapkan  dalam  (PS‐2)  selanjutnya  dilakukan  proses perankingan  (wealth  ranking)  sehingga  didapatkan  beberapa  kategori  keluarga/jiwa miskin.  Kategori  tersebut misalnya mendekati miskin  ‐ miskin  ‐  sangat miskin.  Untuk meningkatkan  ketepatan  sasaran  kegiatan  sosial  maka  tiga  kategori  diatas  perlu dikembangkan  lagi  dengan  penggunaan  kategori  lain, misalnya;  anak‐anak  KK miskin (usia sekolah), miskin produktif ‐ miskin non produktif.    

     

Page 16: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

8  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

Gambar 1 Klasifikasi Sasaran Kegiatan Sosial dalam PS‐2 

Kategori  anak‐anak  miskin  usia  sekolah  adalah  anak‐anak  miskin  yang  tidak  memiliki kemampuan  mengakses  pendidikan  dan  kesehatan  karena  ketidakcukupan  biaya  dari orang  tua mereka  (6‐17  tahun).    Sedangkan miskin  produktif  secara  umum  berisikan kelompok  umur  usia  bekerja  17‐65  tahun,  mempunyai  kemampuan  untuk  menekuni suatu  pekerjaan, mempunyai  pekerjaan  tetap/  tidak  tetap.  Sedangkan  untuk  kategori miskin non produktif secara umum berisikan kelompok umur usia dibawah 17 tahun atau diatas  65  tahun,  belum/  sudah  tidak mempunyai  kemampuan  untuk menekuni  suatu pekerjaan,  belum mempunyai/  sudah  tidak mempunyai  pekerjaan  tetap/  tidak  tetap. Namun usia 6 sampai 17 tahun adalah Usia sekolah. 

Kegiatan Ekonomi 

Sasaran  utama  pelaksanaan  Kegiatan  Ekonomi  (pinjaman  bergulir)  adalah  rumah  tangga miskin  (berpendapatan  rendah)  di wilayah  kelurahan/desa  LKM/UPK  berada,  khususnya masyarakat miskin yang sudah diidenti fi kasi dalam daft ar masyarakat miskin PS2. 

Kelanjutan  pelaksanaan  Kegiatan  Ekonomi  (Pinjaman  Bergulir)  dalam  PNPM  Mandiri Perkotaan dilakukan dengan strategi di tiap‐tiap tataran antara lain: 

1) Memprioritaskan  pada  meningkatkan  kemampuan  institusi  yang  sudah  ada berkelanjutan, daripada memperbanyak institusi ke seluruh kelurahan 

2) Menunda  pembentukan UPK  baru  hingga  kebijakan  dan  prosedur  lengkap  dan fasilitator telah siap 

Anak‐anak KK Miskin  (usia 

sekolah)

•Usia dibawah  6‐17 tahun•Tidak memiliki kecukupan dana untuk mengakses pendidikan dan kesehatan 

Usia Produktif

• Usia 17‐65 tahun•Tidak memiliki pekerjaan•pekerjaan tidak tetap•Tidak berpendidikan•Tidak memiliki ketrampilan•Tidak memiliki akses perawatan kesehatan

Usia Tidak Produktif

• Usia di atas 65 tahun•sumber pendapatan tidak tetap•ketergantungan kepada tetangga•Tidak memiliki akses kesehatan•Tidak  memiliki jaminan hari tua

PS 2

Page 17: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  9 

 

3) Membuat  sistem  penjenjangan  sederhana  terhadap  UPK  berdasarkan  kinerja keuangan,  manajemen,  kejujuran,  dan  kinerja  sosial  untuk  membedakan  UPK yang kinerjanya bagus dan yang buruk 

4) Menetapkan  kriteria  untuk  kinerja  memuaskan  dan  kinerja  minimal  yang transparan  dan mudah  diukur  oleh  UPK,  PMU  dan  PNPM Mandiri  Perkotaan. Indikator utama untuk melihat kinerja pinjaman bergulir adalah LAR, PAR, RoI dan CCr 

5) Bagi Desa/Kelurahan baru Modal BLM untuk kegiatan pinjaman bergulir sebesar 30%, 

6) Bagi Desa/Kelurahan lanjutan: 

Penambahan modal BLM sebesar 20% untuk kegiatan bergulir apabila kinerja pinjaman beresiko (PAR) > 3 bulan klasifikasi memuaskan (<10%) dan apabila 6 bulan  berturut‐turut  mencapai  kinerja  PAR  memuskan  dapat  mengusulkan tambahan modal >20% 

Menunda penambahan dana apabila kinerja pinjaman beresiko  (PAR) > 10%, namun tetap menggulirkan dana yang ada kepada KSM lama maupun baru,  

Apabila  kinerja  pinjaman  beresiko  (PAR)  di  bawah miinimal  (>  20%),  hanya dapat menggulirkan kepada KSM lama yang pengembaliannya lancar 

BKM/UPK wajib memperbaiki  kinerja  pinjaman  bergulir    dan melaksanakan strategi  untuk  secara  agresif menagih  peminjam  yang menunggak.  Apabila kriteria kinerja PAR mencapai minimal bagi UPK atau hasil penagihan mencapai 60%  bagi UPK  yang  pinjamannya  telah  jatuh  tempo  (melebihi  jangka waktu pinjaman)   dapat menggulirkan  kembali bagi KSM  lama maupun KSM baru yang layak. 

7) Mengubah  orientasi  Manajemen  Keuangan  ke  pengelolaan  Kredit  Mikro  dan menyesuaikan  struktur  tim  agar mampu mendisain  pinjaman mikro, menyusun dan  melaksanakan  program  pelatihannya,  meningkatkan  kemampuan  dan monitoring fasilitator dalam bidang pinjaman bergulir 

8) Struktur organisasi UPK secara  jelas dan tegas terpisah baik operasional maupun keuangannya  dari  LKM,  dan  beroperasi menurut  prinsip  usaha  yang  seimbang dengan misi sosialnya 

9) LKM  membentuk  Pengawas  yang  bertugas  mengawasi  dan  mendukung  UPK dalam  promosi  dan  penagihan  tunggakan  pinjaman  serta memasti  kan  bahwa semua  ketentuan  telah  dipatuhi  UPK.  Pengawas  terdiri  dari  2‐3  orang  yang mengandung unsur laki‐laki dan perempuan 

10) LKM harus membuat/mengubah Anggaran Dasarnya yang secara  jelas mengatur tentang tujuan, tugas, tanggung jawab serta hasil yang diharapkan dari Pengawas dan UPK 

11) LKM membuat pernyataan khusus bahwa BLM yang dialokasikan untuk Pinjaman Bergulir  adalah  menjadi  modal  lembaga  UPK  dan  digunakan  hanya  untuk mendanai  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  Pinjaman  Bergulir  saja.  Penggunaan diluar kegiatan Pinjaman Bergulir harus dengan persetujuan dari KMP 

12) Pendapatan UPK tidak boleh untuk membiayai kegiatan‐kegiatan diluar Pinjaman Bergulir.  Pendapatan  UPK  hanya  untuk membayar  insentif  pegawai  dan  biaya operasional UPK  

Page 18: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

10  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

13) Unit  Pengelola  Keuangan  (UPK)  perlu  diti  ngkatkan  kualitas  dan  kuantitas pelatihannya. Fasilitator di bidang kredit mikro perlu mengubah  fokus pelatihan dari pembukuan ke pelatihan dasar perkreditan, antara lain; pengenalan  

14) nasabah,  analisis  pinjaman,  teknik  penagihan,  cash  flow  sederhana,  laporan kinerja keuangan dan pembinaan. Modul pelatihan perlu ditambah sesuai dengan penambahan materi baru dan revisi materi yang sudah ada. 

15) LKM  harus  menetapkan  besarnya  jasa  pinjaman  yang  berfokus  pada keberlanjutan. Jasa pinjaman harus dapat menutup semua biaya, yang antara lain terdiri  dari:  Cost  of  Fund  (biaya  dana),  Biaya  operasional,  Cadangan  Risiko Pinjaman, Inflasi serta untuk Laba yang diinginkan. 

16) Secara khusus  strategi Peningkatan penghidupan masyarakat berbasis Komnitas (PPMK) sbb:  

a) Meningkatkan kapasitas "Kelembagaan KSM" 

b) Meningkatkan  kapasitas  "kelompok masyarakat miskin"  dalam  kegiatan peningkatan penghidupan masyarakat. 

c) Meningkatkan  pelayanan  BKM  melalui  Unit‐unit  Pelaksana  untuk masyarakat miskin. 

Page 19: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  11 

 

BAB II KETENTUAN UMUM

Page 20: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

12  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

2.1 Komponen Kegiatan Tridaya Kegitan  dalam  Program  Penanggulangan  Kemiskinan  di  Perkotaan  (P2KP)  yang dilaksanakan sejak tahun 1999 hingga pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan saat ini terbagi kedalam 3 komponen kegiatan utama yaitu komponen kegiatan  lingkungan, sosial dan ekonomi.  

a. Komponen Kegiatan Lingkungan Kegiatan  lingkungan  atau  infrastruktur  yang  dibangun  melalui  PNPM  Mandiri Perkotaan  pada  dasarnya  bersifat  sangat  luwes  (flexible)  sesuai  usulan/kebutuhan masyarakat, terutama bagi masyarakat miskin.  Secara umum, komponen kegiatan  lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan mencakup kegiatan infrastruktur:  Jalan  Drainase  Jembatan  Perumahan  MCK  TPA/Gerobak Sampah  Air Bersih  Penerangan Umum  Sarana Pendidikan  Sarana Kesehatan  Sarana Perdagangan  Irigasi  Saluran Pembuangan limbah   Tambatan Perahu dan  Kegiatan lainnya berdasarkan hasil kesepakatan masyarakat 

  

b. Komponen Kegiatan Sosial Komponen  kegiatan  sosial  yang  dialaksanakan  dalam  PNPM  Mandiri  Perkotaan adalah  kegiatan  yang  bisa  memberikan  dampak  manfaat  langsung  kepada masyarakat  miskin.  Adapun  dalam  komponen  kegiatan  sosial,  beberapa  jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat antara lain :   Kegiatan  sosial bidang pemenuhan hak dasar, pemberian  jaminan pemenuhan 

kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan kepada warga miskin (PS‐2). Keberlanjutan  kegiatan  sosial  berupa  layanan  perlindungan  sosial  menjadi prasyarat  utama  dilakukanya  pola  ini,  sehingga  kegiatan  memang  harus melembaga dan mudah diakses oleh warga miskin. Kecukupan pangan, sandang, dan papan sesuai standar kelayakan hidup minimal bagi warga miskin merupakan landasan dasar bagi penanggulangan kemiskinan selanjutnya. 

  Kegiatan  sosial  bidang  pendidikan  seperti:  beragam  jenis  kegiatan  di  bidang 

pendidikan  bagi  warga  miskin  (PS‐2)  yang  bertujuan  untuk  memberikan kemudahan akses informasi, akses terhadap fasilitas dan akses layanan  

Page 21: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  13 

 

pendidikan dasar  (9  tahun) bagi warga miskin  sehingga kualitas pendidikan usia sekolah akan meningkat. Penanganan transportasi warga miskin ke sekolah,   

belum mendapatkan  layanan  program  pendidikan  lain,  kemampuan membayar SPP yang rendah, sarana dan prasarana yang kurang, dll. Selain  itu kegiatan  juga dapat  berupa  upaya  untuk  mempermudah/mendekatkan  akses  warga  miskin terhadap  fasilitas/lembaga  pendidikan  dasar  seperti  sekolah  dasar,  SMP, Madrasah, Kejar Paket, pendidikan alternatif, dll. 

  Kegiatan  sosial bidang  kesehatan, beragam  jenis  kegiatan di bidang  kesehatan 

untuk warga miskin  (PS‐2) yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses informasi, akses  fasilitas dan akses  layanan kesehatan bagi warga miskin. Selain itu  kegiatan  untuk mempermudah/mendekatkan  akses  warga miskin  terhadap fasilitas/lembaga  kesehatan  seperti  posyandu,  bidan  desa,  dokter,  puskesmas, rumah sakit juga penting untuk diperhatikan.  

  Kegiatan  sosial  bidang  penanggulangan  bencana,  serangkaian  kegiatan  yang 

dilakukan  masyarakat  untuk  mengantisipasi  bencana  atau  mengurangi  resiko bencana  melalui  pengorganisasisan,  pembangunan  fisik,  penyadaran, peningkatan  kemampuan  menghadapi  ancaman  bencana.  Kegiatan  ini  dapat berupa : penyediaan informasi, penyuluhan, pelatihan, gladi, simulasi, dll. 

  Kegiatan sosial bidang pengembangan kapasitas seperti : beragam jenis kegiatan 

pelatihan,  kursus,  seminar,  lokakarya,  penyuluhan,  magang  kerja,  dll,  dalam bingkai  penanggulangan  kemiskinan  yang  secara  umum  bertujuan  untuk memberikan bekal dasar atau meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari warga  miskin  kelurahan  (PS‐2).  Jenis‐jenis  kegiatan  sosial  pengembangan kapasitas  adalah  sebuah  menu  terbuka  bagi  masyarakat,  yang  menentukan tentunya adalah masalah sosial yang dialami oleh warga miskin (PS‐2) yang telah diidentifikasi semenjak pelaksanaan Refleksi Kemiskinan, Pemetaan Swadaya, dan dirumuskan  dalam  dokumen  PJM  Pronangkis  kelurahan.  Dengan  sistem  yang demikian maka  sebuah  kegiatan  sosial  yang dipilih harusnya bisa dirunut ulang asal muasalnya. 

 c. Komponen Kegiatan Ekonomi 

Komponen  kegiatan  ekonomi  yang  dilaksanakan  dalam  PNPM Mandiri  Perkotaan adalah  pemberian  pinjaman  bergulir  kepada masyarakat miskin melalui  Kelompok Swadaya  Masyarakat  (KSM)  untuk  menyediakan  akses  layanan  keuangan  kepada rumah  tangga miskin dengan pinjaman mikro berbasis pasar dengan kegiatan yang menghasilkan pendapatan yang biasanya  tidak memiliki akses ke  sumber pinjaman lainnya, untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan kegiatan yang mendukung tumbuhnya ekonomi serta usaha mikro disamping itu  membelajarkan mereka dalam hal mengelola pinjaman dan menggunakannya secara benar.  Pemberian  pinjaman  bergulir  hanya  merupakan  salah  satu  upaya  meningkatkan pendapatan masyarakat miskin agar bisa terlepas dari kemiskinannya. PNPM Mandiri Perkotaan hanya menyediakan alternatif kegiatan pinjaman bergulir,  

Page 22: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

14  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

 masyarakat  sendirilah  yang  memutuskan  apakah  akan  menggunakan  kegiatan pemberian  pinjaman  bergulir  dalam  program  penanggulangan  kemiskinannya. Penetapan kegiatan pemberian pinjaman bergulir kepada masyarakat miskin    diputuskan  sendiri  oleh  masyarakat  melalui  Lembaga  Keswadayaan  Masyarakat (LKM) Dalam  rangka  pengembangan  konsep  TRIDAYA  khususnya  melalui  peningkatan penghidupan  warga  miskin  dan  perempuan  yang  terhimpun  dalam  KSM  melalui proses  pendampingan  dan  fasilitas  dikembangkan  program  Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) 

 

 

2.1.1 Pelaksana Kegiatan dan Penerima Manfaat 

Komponen 

Kegiatan Pelaksanan Kegiatan  Penerima Manfaat 

Lingkungan  KSM/Panitia  

Masyarakat kelurahan/desa 

diwilayah PNPM Mandiri Perkotaan 

dimana minimal 80% masyarakat 

miskin sebagai penerima manfaatan 

kegiatan lingkungan 

Sosial  KSM/Panitia 

Rumah tangga miskin 

berpendapatan rendah diwilayah 

kelurahan/desa sasaran PNPM 

Mandiri Perkotaa,  khususnya 

masyarakat miskin yang telah 

teridentifikasi dalam daftar 

masyarakat miskin PS‐2 

Ekonomi  KSM 

Rumah tangga miskin 

berpendapatan rendah diwilayah 

kelurahan/desa sasaran PNPM 

Mandiri Perkotaa,  khususnya 

masyarakat miskin yang telah 

teridentifikasi dalam daftar 

masyarakat miskin PS‐2 

Page 23: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  15 

 

2.1.2 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kegiatan Tridaya 

a. Kegiatan Lingkungan  Kriteria Pemilihan Prioritas Kegiatan Lingkungan 

 

(1) Pemilihan prioritas pembangunan  infrastruktur yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria berikut: 

a) Memberikan  prioritas  untuk  memenuhi  kebutuhan  Infrastruktur  bagi masyarakat  miskin  yang  diusulkan  dan  disepakati  bersama  oleh  warga setempat  sebagaimana  tertuang  dalam  Dokumen  Renta/PJM‐Nangkis/RTPLP Kelurahan/Desa atau perubahannya; 

b) Memberikan  prioritas  kegiatan  infrastruktur  yang  secara  langsung mempunyai  dampak  secara  kolektif  untuk  peningkatan  sosial,  ekonomi produktif masyarakat yang paling optimal bagi warga miskin; 

c) Memberikan  prioritas  kegiatan  infrastruktur  yang  merupakan  integrasi antara  kebutuhan  lokal  dengan  upaya  pengembangan  wilayah/kawasan kelurahan/desa  yang  lebih  luas,  seperti    kegiatan  yang  bersifat  lintas wilayah (lintas RT atau RW atau Dusun, dst) 

d) Memberikan  prioritas  kegiatan  infrastruktur  yang menumbuhkan modal social,  kegotong royongan masyarakat; 

e) Masyarakat/warga pemanfaat bersedia memelihara sarana dan prasarana yang dibangun; 

f) Lahan  untuk  pembangunan  telah  tersedia  atau  dapat  disediakan  sendiri oleh masyarakat/pemda tanpa menggunakan dana BLM program; 

g) Memberikan  prioritas  pada  pembangunan  infrastruktur  yang menggunakan  teknologi  sederhana,  sehingga    pembangunan  dan pemeliharaannya  dapat  dilakukan  sendiri  oleh  masyarakat  tanpa mendatangkan keahlian atau peralatan dari luar wilayah setempat; 

h) Tidak  bertentangan  dengan  Kegiatan  yang  Dilarang  oleh  program,  tidak menimbulkan Dampak Negatif (merusak) terhadap Lingkungan dan Sosial;  

i) Tidak mempunyai masalah  teknis  yang  sangat  berat/kompleks  sehingga dapat dilaksanakan oleh masyarakat dalam kurun waktu sesuai ketentuan program; 

j) Tidak  tumpang  tindih  dengan  yang  dibangun  oleh  pemerintah  atau program lain; 

k) Untuk  prasarana  yang  bersifat  jaringan,  harus  terintegrasi  dengan sistem/jaringan  pelayanan  yang  sudah  ada  (seperti  prasarana  jalan, jembatan, drainase, irigasi, persampahan). 

l) Untuk  usulan  prasarana  yang  memerlukan  dukungan  (prasarana  atau tenaga  bantuan  teknis)  dari  pemda/pihak  ketiga  lainnya  agar  dapat berfungsi atau dioperasikan maka hanya dapat disetujui setelah ada bukti  

 

 

 

Page 24: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

16  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

komitmen  yang  pasti  antara masyarakat  (BKM/LKM)  dengan  pihak  yang akan memberikan dukungan tersebut. 

 

(2) Pertimbangan  dalam  pemilihan  teknologi  kegiatan  infrastruktur  yang  akan dilaksanakan, antara lain: 

a) Memberikan  prioritas  sebanyak‐banyaknya  penggunaan  tenaga  kerja setempat,  termasuk  swadaya  masyarakat  dengan  tetap  memenuhi persyaratan sesuai kualifikasi tenaga kerja yang dipersyaratkan; 

b) Memberikan  prioritas  pemanfaatan  bahan/material  lokal,  termasuk swadaya  masyarakat  dengan  tetap  memenuhi  persyaratan  standar teknis/spesifikasi teknis pekerjaan yang dipersyaratkan; 

c) Dalam  pemilihan  bahan  bangunan,  teknologi  konstruksi  dan  pelayanan prasarana  harus  menerapkan  kriteria  keberlanjutan  dari  aspek  sosial, ekonomi  dan  lingkungan  serta  harus  mempertimbangkan  kemungkinan bencana alam (tanggap bencana); 

d) Memenuhi  standar  teknis  bangunan  yang  ditetapkan  oleh pemerintah/instansi  teknis  terkait,  seperti  PU/SKPD  terkait  sehingga bangunan  dapat  menjamin  Keselamatan  (Kekuatan,  Keamanan)  dan Kesehatan  warga  pengguna,    dapat  berfungsi  optimal  serta  tidak menimbulkan  dampak  negatif  terhadap  lingkungan  dan  masyarakat sekitarnya (sosial); 

e) Dicari karya yang bermutu dan dapat memberikan nilai  tambah estetika‐arsitektural  sehingga  dapat  memberikan  pandangan  yang  sesuai  dan harmonis  dengan  kondisi  lokasi/lingkungan  prasarana  dan  budaya setempat;  

 Pola Pelaksanaan dan Pemaketan Kegiatan Lingkungan 

Pola  pelaksanaan  kegiatan  Infrastruktur  PNPM‐MP  pada  prinsipnya  dilakukan  oleh masyarakat mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,  namun  dalam  hal  terdapat  kegiatan  yang  tidak  dapat  dilaksanakan  oleh masyarakat  sendiri  maka  dapat  dibantu  oleh  pihak  ketiga  yang  lebih  mampu. Khususnya  dalam  kegiatan  perencanaan  wilayah/kawasan,  perencanaan  teknis bangunan, pelaksanaan fisik infrastruktur yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dan pemasaran kegiatan; 

Untuk pelaksanaan paket pekerjaan infrastruktur yang merupakan usulan/kebutuhan anggota  KSM  maka  LKM/UPL  dapat  menunjuk  langsung  KSM  tersebut  untuk bertindak  sebagai  Pelaksana  pembangunannya,  sedangkan  untuk  paket  kegiatan yang menjadi kebutuhan bersama warga kelurahan atau kebutuhan  lebih dari  satu KSM  maka  dapat  dipilih  salah  satu  KSM  yang  ada  sebagai  Pelaksana pembangunannya.  Proses  pemilihan  KSM  tersebut  dilakukan  secara  musyawarah dengan  tetap mengutamakan prioritas bagi KSM yang memiliki  kemampuan  teknis pekerjaan  konstruksi  dan  memilki  komitmen  dalam  upaya  penanggulangan kemiskinan yang diwujudkan antara  lain dalam bentuk nilai keswadaayan/kegotong royongan. 

 

Page 25: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  17 

 

Besarnya  nilai  paket  pekerjaan  pembangunan  infrastruktur  untuk  dilaksanakan melalui/oleh  setiap  Kelompok  Swadaya Masyarakat  (KSM)  atau  pihak  ketiga  (bila ada)  tidak  dibatasi  oleh  biaya  pekerjaan.  Namun  demikian  dalam  pemaketan  ini tetap memaksimalkan perluasan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat  

 

dengan  tetap mengutamakan prinsip efisiensi, kesatuan sistem  infrastruktur,  target kualitas dan kemampuan teknis kelompok masyarakat.  Indikator Kinerja  1. Jumlah dari setiap jenis kegiatan infrastruktur yang selesai dibangun; 2. Minimal 70% dari prasarana yang dibangun dinilai memiliki kwalitas baik; 3. Prasarana  lebih murah  20%  dibandingkan  dengan  yang  dibangun  dengan  pola 

tidak bertumpu pada masyarakat, di 80% kelurahan sasaran; 4. Pengelola  O&P  prasarana  yang  dibangun  telah  menjalankan  rencana  kerjanya 

selambat‐lambatnya 3 bulan setelah pembangunan selesai; 

Page 26: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

18  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

b. Kegiatan Sosial  1) Prinsip‐prinsip pengelolaan kegiatan social Kegiatan Sosial wajib mengikuti prinsip‐prinsip sebagaimana diatur dalam ketentuan dan pedoman yang berlaku dalam PNPM Mandiri Perkotaan (prinsip‐prinsip  ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam POB Kegiatan Sosial) antara lain :  a) Pemberdayaan  masyarakat  untuk  kemandirian  masyarakat.  Strategi 

penanggulangan  kemiskinan  nasional  telah  terbagi  menjadi  4  klaster,  dan  domain  PNPM  terdapat  pada  klaster  yang  kedua  yaitu  program‐program  yang menggunakan  pendekatan  pemberdayaan  masyarakat  yang  mengutamakan pembelajaran, baik terhadap komunitas, KSM maupun penerima manfaat.  

b) Sesuai  dengan  Kegiatan  yang  diprogramkan  dalam  PJM  Pronangkis  yang dihasilkan melalui Pemetaan Swadaya dan secara rutin direview melalui tinjauan partisipatif 

c) Bermanfaat langsung bagi KK Miskin yang tercatat dalam PS2, bukan pemanfaat tidak langsung.  

d) Mampu  menggalang  swadaya  masyarakat  dan  merekatkan  solidaritas  social dalam  perencanaan,  pelaksanaan  dan monitoringnya. Memastikan  KSM  Sosial bukan kepanitiaan baru tetapi telah berpengalaman menjalankan aktivitas sosial.  

e) Berkelanjutan,  artinya  bukan  kegiatan  instant  dan  berjangka  pendek  untuk merespon  BLM.  Sebab  kebutuhan  dasar  KK miskin  yang  harus  dilayani  bersifat menerus.  Hal‐hal  yang menjadikan  sebuah  kegiatan  berjangka  panjang  adalah kejelasan pengelola, dukungan financial dan kemitraan dengan pihak ketiga, baik SKPD maupun CSR atau sumber lain 

f) Mendukung  Program  Perlindungan  Sosial  Cluster  I  seperti  Beasiswa  miskin, Program  Keluarga  Harapan  (PKH),  Bantuan  Langsung  Tunai  (BLT),  Jaminan Kesehatan  Masyarakat  (Jamkesmas),  dan  Bantuan  Langsung  Tunai  (BLT)  dan Cluster  IV  Program  Serba  Murah,  seperti  Program  Rumah  Sangat  Murah, Transportasi umum murah, air bersih untuk rakyat, listrik Murah dsb. 

g) Membuka Lapangan Kerja dan meningkatkan pendapatan. Kegiatan Sosial yang membuka  lapangan kerja baru harus  lebih diprioritaskan pelaksanaannya karena bermanfaat dan memberi pemasukan kepada banyak  jiwa yang ditanggung oleh masing‐masing  KK  miskin.  Selain  itu  kegiatan  Sosial  juga  akan  berpotensi membuka  lapangan  kerja  baru  jika  terkait  dengan  mata  pencaharian  pokok masyarakat.  

h) Berkaitan  dengan  peningkatan  kesehatan  otomatis  akan meningkatkan  Angka Harapan  Hidup  sebagamana  ditargetkan  IPM.  Semakin  sehat  seseorang  akan makin  panjang  harapan  hidupnya,  sehingga  makin  produktif  sebagai  manusia sejahtera.  Adapun  area‐area  strategis  yang  digarap  mestinya  juga  berkaitan dengan  target‐target  MDGs  seperti  memberantas  kelaparan  (MDGs  1), mengurangi  kematian  anak  (MDGs  4), meningkatkan  kesehatan  ibu  (MDGs  5), melawan penyakit menularmalaria dan HIV (MDGs 6), serta menjaga daya dukung lingkungan hidup (MDGs 7) yang sehat sebagai habitat hidup jangka panjang. 

i) berkaitan  dengan  pendidikan  harus mendapatkan  prioritas  yang  sama  karena pendidikan adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi sebagaimana    

Page 27: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  19 

 

ditargetkan  dalam  IPM,  sebagai  target  ketiga,  yaitu  menjadikan  masyarakat terdidik. Dalam MDGs pendidikan diletakkan pada target ke 2 dan ke‐3 yaitu  pemerataan  kesempatan  mendapatkan  pendidikan  dan  tidak  ada  diskriminasi gender dalam mengaksesnya 

j) Kemitraan  untuk  menjaga  kesinambungan  program.  Ketujuh  kegiatan  di  atas akan terjaga keberlanjutannya  jika dilaksanakan bermitra dengan berbagai pihak mulai  dari  level  local,  regional  bahkan  global.  Dalam  konteks  PNPM  Mandiri Perkotaan yang terpenting adalah bermitra dengan Pemda, Perguruan Tinggi dan swasta.  Sebab  ketiga  kompartemen  tersebut  yang  paling  realistis  diajak mewujudkan kerjasama jangka panjang di level kota/kab. 

  

2) Pola kegiatan 

Sebagaimana  kegiatan  yang  lain,  Pola  Kegiatan  Sosial  meliputi  Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi yang dalam pelaksanaannya diwujudkan untuk memenuhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM). yaitu :  1. Peningkatan Angka Harapan Hidup melalui pelayanan Kesehatan.  2. Peningkatan Kapasitas SDM, Pelayanan Pendidikan 3. Peningkatan  Daya  Beli,  berkaitan  dengan  peningkatan  pendapatan  mata 

pencaharian  Sedangkan  jenis  kegiatan  sosial  adalah  bentuk‐bentuk  kegiatan  sebagai  realisasi pemenuhan IPM di atas.  Jenis‐jenis kegiatan sosial dimaksud antara lain :  1. penyelenggaraan  kegiatan  sendiri  (melalui  PNPM Mandiri  Perkotaan)  bidang 

kesehatan  yang  difasilitasi  BKM  dan  KSM  seperti;  pengobatan  gratis, penambahan gizi balita, penimbangan balita, imunisasi, perawatan ibu hamil,  

2. fasilitasi dan dukungan kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD seperti dukungan pelayanan  jamkesmas,  pemanfaatan  obat  generic,  vaksinasi,  pencegahan penyakit menular (malaria, demam berdarah, HIV), antisipasi pandemi maupun endemi, fogging,  dst 

3. penyelenggaraan bantuan biaya pendidikan atas  insiatif KSM dan BKM sendiri seperti pemberian bantuan beasiswa berkelanjutan, bantuan seragam sekolah, pembangunan  perpustakaan  sekolah,  penyediaan  prasarana  sekolah, penyediaan buku‐buku sekolah dsb. 

4. fasilitasi dan dukungan kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh SKPD seperti, pengendalian dan pengawasan biaya operasional  sekolah  (BOS), pengawasan bantuan beasiswa, dsb 

5. Pelatihan‐pelatihan  bagi  calon‐calon  anggota  KSM  ekonomi  produktif  yang belum  memiliki  ketrampilan  dan  kemampuan  wirausaha  atau  pengelolaan kegiatan usaha kecil 

6. fasilitasi  dan  dukungan  kegiatan  santunan  berkelanjutan  yang  didukung swadaya dan pihak ketiga yang membuatnya berkesinambungan. Pihak‐pihak ketiga dimaksud adalah SKPD dan dunia usaha atau swasta. 

7. penyelenggaraan Kegiatan  sosial produktif yang   dilaksanakan  sendiri melalui PNPM mandiri Perkotaan  

8. fasilitasi dan  support  Kegiatan  sosial produktif  yang dilaksanakan oleh  SKPD, dunia usaha (CSR) atau Perguruan tinggi melalui PNPM mandiri Perkotaan  

Page 28: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

20  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

3) Sumber pendanaan  

Sumber pendanaan kegiatan social berasal dari : a. BLM Sosial yang dialokasikan dari dana BLM yang diterima BKM.  b. Hasil perguliran kegiatan ekonomi produktif.  c. Dana Swadaya dan APBD yang dialokasikan oleh SKPD‐SKPD Teknis d. Dana APBN dari program‐program sector dalam rangka memenuhi program 

perlindungan sosial   

4) Pelaporan hasil kegiatan 

Pada tahap  ini KSM Sosial dituntun melaporkan apa saja yang telah dikerjakan, baik laporan progress, maupun laporan final kegiatan. Laporan disampaikan kepada BKM melalui  UPS.  Selain  laporan  kegiatan,  KSM  juga  melaporkan  pengelolaan keuangannya,  baik  terkait  pemanfaatan  dana  BLM  maupun  pemanfaatan  dana swadaya atau sumberdana lain.   Di dalam Laporan KSM juga disampaikan kegiatan telah mengcover berapa KK miskin dengan  memberikan  kontribusi  apa  saja.  Pelaporan  penting  untuk  melihat sejauhmana output dan  sasaran kegiatan  telah  tercapai,  sehingga bisa diukur  lebih lanjut dampaknya.  Laporan  adalah  konsumsi public, bukan  konsumsi  administratif, sehingga harus dipublikasikan kepada  semua pihak, baik melalui penempelan pada papan pengumuman di 5 titik strategis maupun melalui berbagai pertemuan. Tahap pelaporan  terdiri  dari  langkah  10)  tahap  penyusunan  laporan  dan  11)  sosialisasi laporan.   

c. Kegiatan Ekonomi (Pinjaman Bergulir) Kegiatan  ekonomi melalui  intervensi  pinjaman  bergulir  dilaksanakan  baik  dengan pola konvensional maupun pola syariah, dalam perkembangannya disamping bersifat reguler  juga  diterapkan  program  lanjutan  berupa  Peningkatan  Penghidupan Masyarakat  berbasis  Komunitas  (PPMK).  Ketentuan  umum  dalam  pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir adalah sbb:  1) Organisasi Pengelola Pinjaman Bergulir  Dalam  Pengelola  kegiatan  Pinjaman  Bergulir  dilaksanakan  oleh  Unit  Pengelola Keuangan  (UPK) yang merupakan salah satu Unit Pengelola dari 3 Unit Pengelola di bawah BKM/LKM. Adapun kedudukan UPK dalam struktur organisasi BKM disajikan di Gambar‐1.  

 

 

 

 

 

Page 29: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  21 

 

Gambar 1 : STRUKTUR ORGANISASI LKM/BKM 

Unit Pengelola Keuangan (UPK) dikelola secara ideal oleh 4 (empat) personil dengan pembagian tugas sebagai Manajer, Petugas pinjaman, Petugas Pembukuan dan Kasir. Apabila kegiatannya masih relatif kecil UPK minimal dikelola 2  (dua) orang personil dengan tugas Manajer merangkap sebagai petugas pembukuan (Pembuku) dan Kasir merangkap  sebagai  petugas  pinjaman.  Adapun  struktur  organisasi  UPK  secara lengkap (ideal) dan minimal di sajikan di Gambar 2 dan 3. 

 

Gambar 2 :STRUKTUR ORGANISASI UPK (Lengkap) 

 

 

LKM/BKM 

Pengawas

Unit Pengelola Keuangan

Unit Pengelola Lingkungan

Unit Pengelola Sosial

Masyarakat

Sekretariat 

Manajer UPK

Pembuku Petugas Pinjaman

Kasir

KSM/Masyarakat

Page 30: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

22  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

Gambar 3 :STRUKTUR ORGANISASI UPK (Minimal) 

2) Sasaran 

Sasaran utama pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir adalah rumah tangga miskin  (berpendapatan  rendah)  di  wilayah  kelurahan/desa  LKM/UPK  berada,  khususnya masyarakat miskin yang sudah diidentifikasi dalam daftar masyarakat miskin PS2. 

Indikator tercapainya sasaran tersebut meliputi: 

a) Peminjam  berasal  dari  rumah  tangga miskin  yang  telah  diidentifikasi  dalam PJM Pronangkis dan telah masuk dalam Daftar PS2. 

b) Minimal 30% peminjam adalah perempuan 

c) Para  peminjam  dari  rumah  tangga miskin  tersebut  telah  bergabung  dalam Kelompok  Swadaya  Masyarakat  (KSM)  khusus  untuk  kegiatan  ini beranggotakan minimal  5  orang  dan  telah menggalang  tabungan  kelompok minimal 3 bulan berturut‐turut. 

d) Akses  pinjaman  bagi  KSM  peminjam  yang  kinerja  pengembaliannya  baik terjamin keberlanjutannya baik melalui dana BLM maupun melalui dana hasil chanelling dengan kebijakan pinjaman yang jelas 

 

e) Tambahan Khusus Sasaran bagi kegiatan PMPK  adalah : 

Memiliki kegiatan produktif yang berpotensi dikembangkan (prospektif) 

KSM  Ekonomi.  Jenis  usaha  sektor  jasa  maupun  produksi  yang  prospektif pemasaran tinggi dan melibatkan warga miskin. 

KSM  Lingkungan.  Memiliki  kegiatan  produktif  seperti  pembuatan  batu bata/batako,  berpengalaman  membangun  sarana  produksi  atau  instalasi lingkungan  yang  mendukung  produksi/penghidupan  (pasar  lokal/kios), prasarana limbah usaha dll. 

KSM  Sosial.  Pernah  melakukan  pelatihan  kerja,  magang,  dan  tindaklanjut usahanya berkelanjutan 

 

Manajer UPK

Pembuku 

KSM/Masyarakat

Page 31: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  23 

 

Bagi KSM yang memiliki kegiatan dana bergulir pernah mendapatkan pinjaman dari UPK  atau  lembaga  keuangan  lain  dengan  tingkat  pengembalian  pinjaan >90%.  

Bagi KSM bentukan baru dari warga miskin yang berasal dari beberapa KSDM yang  memiliki  usaha  sejenis,  aneka  usaha  atau  memiliki  potensi  untuk membentuk Kelompok Usaha bersama (Kube) 

 

3) Pendekatan 

Pendekatan  yang  digunakan  adalah  dengan  mengarahkan  kegiatan  pinjaman bergulir  sebagai  akses  pinjaman  masyarakat  miskin  yang  saat  ini  belum mempunyai akses pinjaman ke lembaga keuangan lain melalui: 

a) Kegiatan pinjaman bergulir dilaksanakan ditingkat  kelurahan, dikelola  secara profesional untuk menjaga keberlangsungan akses pinjaman bagi masyarakat miskin. 

b) Transparansi  atas  pengelolaan  dan  kinerja UPK  serta monitoring  partisipatif oleh warga masyarakat sebagai wujud pertanggungjawaban pengelolaan dana masyarakat . 

c) Penyediaan akses pinjaman yang  jumlahnya maupun tingkat bunganya hanya menarik bagi kelompok masyarakat miskin.  

d) Menggunakan  sistem  tanggung  renteng  kelompok  sebagai  alat  kontrol pengelola (UPK) maupun kelompok peminjam (KSM) 

e) Meningkatkan  kapasitas  kewirausahaan  masyarakat  melalui  pelatihan ekonomi rumah tangga, kewirausahaan dan pembukuan sederhana. 

f) PPMK    fokus  pada  penguatan  KSM  dalam  rangka  peningkatan  penghidupan masyarakat 

 

4) Prinsip‐Prinsip 

Beberapa prinsip dasar dalam pemberian pinjaman bergulir yang perlu mendapat perhatian dari LKM/UPK antara lain adalah: 

 

a) Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan pinjaman bergulir adalah milik masyarakat kelurahan/desa sasaran dan bukan milik perorangan; 

b) Tujuan dipilihnya kegiatan pinjaman bergulir adalah dalam rangka membantu program penanggulangan kemiskinan dan oleh karenanya harus menjangkau warga masyarakat miskin  sebagai  kelompok  sasaran  utama  PNPM Mandiri Perkotaan 

c) Pengelolaan  pinjaman  bergulir  berorientasi  kepada  proses  pembelajaran untuk  penciptaan  peluang  usaha  dan  kesempatan  kerja,  peningkatan pendapatan masyarakat miskin, serta kegiatan‐kegiatan produktif lainnya; 

Page 32: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

24  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

d) Pengelolaan pinjaman bergulir dipisahkan antara  LKM  sebagai  representasi dari  warga  masyarakat  pemilik  modal  dengan  UPK  sebagai  pengelola kegiatan pinjaman bergulir yang bertanggungjawab langsung kepada LKM; 

e) Prosedur  serta  keputusan  pemberian  pinjaman  harus mengikuti  prosedur pemberian pinjaman bergulir standar yang ditetapkan 

f) Manajer  dan  Petugas UPK  harus  orang  yang mempunyai  kemampuan  dan telah  memperoleh  sertifikat    pelatihan  dasar  yang  diadakan  oleh  PNPM Mandiri Perkotaan; 

g) UPK telah mempunyai sistim pembukuan yang standar dan sistim pelaporan keuangan yang memadai;  

h) UPK mendapat pengawasan baik oleh  LKM melalui Pengawas UPK maupun konsultan  pelaksana  (KMW) melalui  tenaga  ahli  dan  fasilitator,  atau  pihak yang ditunjuk proyek. 

i) Secara khusus prinsip dasar PPMK sebagai berikut: 

Kemitraan,  semua  pihak  yang  berkepentingan  dalam  kegiatan  PPMK didorong  untuk  mewujudkan  kemitraan  dan  kerjasama  sinergi  antar pemangku  kepentingan  dalam  rangka  optimalisasi  upaya  dan  manfaat kegiatan bagi warga miskin. 

Kewirausahaan,  dalam  kegiatan  peningkatan  penghidupan  masyarakat memerlukan jiwa pelaku usaha yang kuat, kukuh, kreatif dan tidak mudah terguncang,  dalam menghadapi  penghidupannya  dapat  lebih  produktif, tumbuh dan berkelanjutan. 

Kelembagaan KSM, menjadi wahana belajar mengukuhkan pranata sosial yang  memperteguh  kebersamaan  dalam  memperjuangkan  tujuan  dan kepentingan  anggota‐anggotanya  serta memperkokoh  kemandirian KSM dalam mengembangkan kapasitas sosial ekonomi anggotanya. 

Kearifan  lokal,  pelaksanaan  kegiatan  oleh  masyarakat  didasarkan optimalisasi  sumberdaya  setempat  yang  ada  di  wilayahnya  maupun sekitarnya,  baik  sumber  daya manusia,    sumber  daya material,  sumber daya  produksi  dan  pasar,    sumber  daya  pendanaan  dan  sumber  daya lainnya dalam rangka mendukung usaha yang akan dikembangkan 

Keberlanjutan, setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan  

masyarakat miskin,  tidak hanya saat  ini  tapi  juga di masa depan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan 

 5) SKIM Pinjaman Bergulir 

 a) SKIM/ketentuan pinjaman bergulir (Reguler) 

Peminjam  adalah  warga  miskin  yang  tergabung  dalam  Kelompok  KSM dengan anggota minimal 5 orang dan minimal 30 %nya adalah wanita. 

Page 33: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  25 

 

Pinjaman  untuk mengembangkan  usaha  yang  tidak melanggar  ketentuan, bukan untuk menunjang kepentingan militer atau politik 

Besar Pinjaman pertama kali maksimal Rp.1.000.000,‐ per orang (disesuaikan dengan  usahanya  dan  kemampuan  bayarnya).  Besar  pinjaman  berikutnya tergantung pada pembayaran kembalinya, dan besar pinjaman  maksimal Rp 3.000.000. 

Jasa pinjaman minimal 1,5%   per bulan dihitung dari pokok pinjaman mula‐mula  (besar  pinjaman  yang  diterima),  selain  dengan  sistem  jasa    dapat dikembangkan  sistem  bagi  hasil  sesuai  kesepakatan  LKM/BKM  dengan masyarakat.  

Jasa  pinjaman  yang  ditetapkan  berdasarkan  keputusan  rapat  LKM/BKM minimal harus dapat menutup  semua biaya UPK  yaitu biaya dana  (apabila ada), biaya operasional UPK, biaya resiko pinjaman,  memelihara nilai modal awal  (inflasi),  serta  tingkat  keuntungan  tertentu  yang  dapat  digunakan untuk: pemupukan modal, BOP LKM, Dana Lingkungan dan Dana Sosial, dll.   

Jangka  waktu  pinjaman  3–12  bulan,  disesuaikan  dengan  kegiatan  usaha peminjam. 

Peminjam  hanya  bisa  meminjam  sebanyak‐banyaknya  4  kali  pinjaman dengan catatan pengembaliannya lancar.  

Angsuran Pinjaman maksimal bulanan  tanpa  tenggang waktu pembayaran (grace  period),  namun  apabila  pinjaman  diberikan  untuk  sektor  pertanian yang  hasilnya  musiman  dimungkinkan  angsuran  secara  musiman  dengan  bunga dibayar secara bulanan. 

 

b) SKIM pinjaman Pola PPMK Ketentuan‐ketentuan  pelaksanaan  pengelolaan  pinjaman  modal  usaha  di kegiatan PPMK 

Peminjam,  penerima  manfaat  atau  peminjam  adalah  KSM  yang  telah memenuhi kriteria peserta PPMK sbb: 

- KSM  Kube  (Kelompok  Usaha  Bersama),  yaitu  kumpulan  para peminjam/wirausahawan yang mempunyai satu usaha dan dikelola secara bersama‐sama 

- KSM    Sejenis,  yaitu  yaitu  kumpulan  peminjam/wirausahawan  yang mempunyai usaha sejenis dan/atau saling terkait. 

- KSM  Aneka  Usaha,  yaitu  kumpulan  peminjam/wirausahawan  yang mempunyai usaha beraneka ragam dalam satu kelompok. 

 

 

 

 

 

Page 34: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

26  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

Tabungan, merupakan salah satu kegiatan ekonomi KSM maupun UPK dalam rangka memperkuat modal sendiri menuju keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat maupun lembaga. 

Besar  Pinjaman/Pembiayaan, mempertimbangkan  keterbatasan  dana  BLM PPMK,  UPK  dalam  memberikan  pinjaman  bergulir  PPMK  adalah  sesuai kelayakan  proposal  yang  diajukan  KSM  dengan  ketentuan  maksimum  Rp.30.000.000 untuk  setiap KSM dan maksimum Rp.5.000.000 untuk  setiap anggota KSM. 

Jasa pinjaman, sebesar 1%‐3% per bulan dihitung dari pokok pinjaman mula‐mula (besar pinjaman yang diterima) 

Jangka  Waktu  Pinjaman  dan  Frekuensi  Pinjaman,  disesuaikan  dengan kondisi  usaha  peminjam  berdasarkan  kelayakan  usaha  dan  kemampuan membayar kembali. 

Angsuran  Pinjaman,  dapat  dilakukan  berdasarkan  perputaran  dan kemampuan usaha KSM,  yaitu pembayaran dengan  cara harian, mingguan, bulanan,  atau  musiman  seperti  peternakan,  perikanan,  pertanian, perkebunan dll. 

 

c) Pinjaman Pola Syariah BKM/LKM menetapkan pelayanan pinjaman pola syariah, apabila masyarakat menghedaki pelayanan pinjaman bergulir dengan pola syariah   Adapun jenis jenis pembiayaan dengan pola syariah adalah sbb: 

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil 

Al  –  Mudharabah.  Merupakan  perjanjian  antara  penanam  dana  dan pengelola  dana  untuk  melakukan  kegiatan  usaha  tertentu,  dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati. 

Al – Musyarakah. Merupakan perjanjian diantara pemilik dana/modal untuk mencampurkan  dana/modal  mereka  pada  suatu  usaha  tertentu,  dengan pembagian  keuntungan  diantara  pemilik  dana/modal  berdasarkan  nisbah yang telah disepakati. 

Pembiayaan dengan prinsip jual beli 

Al  – murabahah. Merupakan  perjanjian  jual  beli  antara  pemberi  pinjaman dan  peminjam    membeli  barang  yang  diperlukan  oleh  peminjam  dan kemudian menjualnya kepada peminjam yang bersangkutan sebesar harga  

perolehan  ditambah  dengan margin/keuntungan  yang  disepakati  pemberi pinjaman dengan peminjam. 

Bai’as‐salam. Merupakan perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat‐syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu. 

Page 35: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  27 

 

Bai’al‐istisna’.  Merupakan  perjanjian  jual  beli  dalam  bentuk  pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual. 

Pembiayaan dengan prinsip sewa 

Al‐ Ijarah. Merupakan perjajian sewa menyewa suatau barang dalam waktu tertentu melalaui pembayaran sewa. 

Al‐ijarah  Muntahiya  Biltamlik/wa  Iqtina.  Merupakan  perjajian  sewa menyewa  suatau  barang  yang  diakhiri  dengan  perpindahan  kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa. 

Pembiayaan jasa pelayanan 

Al‐Wakalah.  Merupakan  akad  perwakilan  antara  dua  pihak,  umumnya digunakan  untuk  penerbitan  L/C  (letter  Of  Credit),  akan  tetapi  juga  dapat digunakan untuk mentranfer dana nasabah ke pihak lain. 

Al  – Kafalah. Merupakan  jaminan  yang diberikan oleh penangguang  (kafil) kepada  pihak  ketiga  untuk memenuhi  kewajiaban  pihak  kedua  atau  yang ditanggung. 

Al‐Hawalah.  Merupakan  pengalihan  hutang  dari  orang  yang  berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. 

Rahn. Merupakan akad menggadaikan barang dari satu pihak ke pihak  lain, dengan uang sebagai gatinya atau menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. 

Al‐Qardh. Merupakan pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamakan tanpa mengharapkan imbalan  atau penyediaan dana dan/atau  tagihan  antara pemberi pinjaman syariah  dengan  pihak  peminjam  yang  mewajibkan  pihak  peminjam melakukan  pembayaran  sekaligus  atau  secara  cicilan  dalam  jangka  waktu tertentu. 

Page 36: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

28  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

Page 37: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  29 

 

BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN

Page 38: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

30  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

3.1 Tahapan Pelaksanaan Umum Kegiatan Lingkungan 

Secara  umum mekanisme  pelaksanaan  kegiatan  pembangunan  sarana &  prasarana, mencakup  3  tahapan  utama,  yaitu  a).  Tahap  Perencanaan  Teknis,          b).  Tahap Pelaksanaan  Pembangunan  (Konstruksi/Fisik)  dan  c).  Tahap  Pasca  Konstruksi (Operasi/Pemanfaatan &  Pemeliharaan). Masing‐masing  tahapan mencakup  lingkup kegiatan sebagai berikut : 

1) Tahap Perencanaan Teknis 

Perencanaan  teknis  infrastruktur  program  PNPM  Mandiri  Perkotaan  secara sederhana  merupakan  serangkaian  kegiatan  yang  dilakukan  untuk  menyusun rencana opersional/pelaksanaan pembangunan infrastruktur secara rinci/detil yang dilakukan  oleh  masyarakat  sebelum  melaksanakan  tahapan  pembangunan fisik/konstruksi. 

Sasaran  perencanaan  teknis  pelaksanaan  kegiatan  infrastruktur  ini  adalah  masyarakat  mampu  menyusun  rencana  teknis  pelaksanaan  pembangunan infrastruktur  yang  dapat  menjamin  terwujudnya  infrastruktur  yang  diinginkan sesuai  dengan  ketentuan,  kriteria/standar  teknis  bangunan  (mutu  yang dipersyaratkan),  dapat  dilaksanakan  secara  efektif  dan  efisien  serta  dapat bermanfaat secara berkelanjutan. Adapun ukuran dan standar keluaran yang  ingin dicapai adalah : 

Jenis  Kegiatan  yang  diusulkan  sesuai  dengan  kebutuhan  masyarakat sebagaimana  yang  tercantum  dalam  dokumen  perencanaan  pembangunan yang  telah  disepakati  oleh  masyarakat  secara  bersama  (Renta/PJM‐Pronangkis/RTPLP);  

Luas lahan yang diperoleh/tersedia, sesuai kebutuhan bangunan yang dan tidak menimbulkan  dampak  sosial  bagi  masyarakat  (pemilik  lahan  dan  warga sekitarnya); 

Tersedianya rencana teknis bangunan (Desain/Gambar, Spesifikasi Teknis) yang memenuhi  kriteria/standar  teknis  bangunan  yang  sudah  ditetapkan  oleh instansi teknis seperti PU; 

Tersedianya rencana teknis pengamanan dampak  lingkungan dan sosial sesuai ketentuan pembangunan yang berlaku; 

Tersedianya  rencana  biaya  pembangunan  yang  efisien  (termasuk  tidak menimbulkan biaya tinggi atau sesuai dengan kebutuhan kegiatan dilapangan); 

Tersedianya  rencana  waktu  pelaksanaan  pembangunan  yang  efektif  (dapat dicapai,  termasuk  tidak  melampaui  batas  waktu  yang  ditentukan  oleh program); 

Tersedianya  rencana pengadaan yang sesuai dengan metode pengadaan yang telah ditetapkan program. 

Adanya  Komitmen  warga  penerima  manfaat  untuk  memelihara  bangunan secara bersama‐sama; 

Tersedianya Dokumen Proposal Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur yang benar dan lengkap sesuai substansi yang dipersyaratkan program; 

 

Page 39: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  31 

 

Adapun  mekanisme  pelaksanaan  perencanaan  secara  umum  meliputi  2  tahap kegiatan : a). persiapan dan b). pelaksanaan perencanaan teknis, berikut : 

 

 

A. Persiapan,  pada  tahap  ini  dilakukan  pengorganisasian  Tim  yang  akan melaksanakan  perencanaan  kegiatan  pembangunan  infrastruktur,  sekaligus pemberian  bimbingan/Coaching  sehingga  dapat  melakukan  kegiatan perencanaan teknis. 

B. Pelaksanaan  Perencanaan  Teknis  Pelaksanaan  Kegiatan,  sekurang‐kurangnya mencakup kegiatan :  

1) Penyediaan Lahan dan perijinan yang dibutuhkan; 2) Perencanaan  Teknis,  mencakup  kegiatan  Pembuatan  Desain/Gambar‐

gambar  perencanaan  teknis  &  Spesifikasi  Teknis,  Rencana  Pengamanan Dampak  Lingkungan  dan  Sosial,  Lingkup  Kegiatan  Konstruksi,  Rencana Anggaran  Biaya  (RAB)  dan  Jadwal  Pelaksanaan  Pekerjaan,  termasuk Penyusunan  Dokumen  Rencana  Kerja  &  Syarat  (RKS)  Pengadaan Pelaksanaan Pekerjaan untuk pihak ketiga (bila ada). 

3) Penyusunan Proposal pelaksanaan kegiatan; 4) Verifikasi Kelayakan Proposal Pelaksanaan kegiatan. 

Secara  rinci,  cakupan,  keluaran  dan  pelaku  kegiatan  perencanaan  tersebut sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. 

 

Tabel. 3.1. Tahap Perencanaan Teknis Kegiatan Lingkungan  

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU UTAMA

1 Penyediaan Lahan Tersedia lahan yang sesuai kebutuhan bangunan yang diinginkan (dan mendukung tercapainya mutu/manfaat bangunan);

Pemilik/warga yang terkena dampak pembangunan termasuk penduduk asli disekitarnya, terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan memahami sepenuhnya konsekuensi/akibat-akibat penyediaan lahan tersebut bagi dirinya;

Kepuasan pemilik/warga yang terkena dampak atas terselesaikannya persyaratan-persyaratan atau tuntutan yang diinginkan, seperti kompensasi/ganti rugilainnya (bila ada);

UPL/TPP/KSM

2 Survey Teknis Prasarana, termasuk photo Kondisi Awal (0%)

Tersedia data/informasi kondisi/situasi awal lokasi pembangunan infrastruktur yang sebenarnya

KSM/TPP

3 Survey Swadaya Masyarakat

Adanya kontribusi keswadayaan masyarakat (tenaga kerja/Bahan/Alat, konsumsi) untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pembangunan infrastruktur

KSM

Page 40: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

32  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU UTAMA

4 Survey Harga Satuan Tersedianya data/informasi harga satuan dasar upah/bahan /alat, minimal pada 3 toko/pemasok setempat/terdekat

KSM

5 Survey Calon Tenaga Kerja

Tersedianya calon tenaga kerja sesuai kualifikasi dan kebutuhan pekerjaan yang akan dilaksanakan

KSM

6 Kesepakatan Swadaya Disepakatinya rencana/target swadaya masyarakat yang akan dikontribusikan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan Infrastruktur;

UPL/TPP/KSM

7 Kesepakatan Harga Disepakatinya harga satuan tiap jenis tenaga kerja, bahan/alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur

UPL/TPP/KSM

8 Penyusunan Desain, Gambar Teknis & Spesifikasi Teknis. Khusus untuk kegiatan ND, termasuk RKS untuk Pengadaan Pihak Ketiga (bila ada).

Adanya Gambar perencanaan Teknis & Spesifikasi Teknis sebagai persyaratan mutu sesuai kriteria dan persyaratan teknis bangunan. Khusus untuk kegiatan PLPBK ditambah produk ”Contoh Bentuk Propsal” untuk acuan KSM, termasuk RKS untuk Pengadaan Pihak Ketiga (bila ada).

UPL/TPP/KSM

10 Pengamanan Dampak Lingkungan & Sosial

Tersedianya rencana bangunan yang mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif sosial dan lingkungan

UPL/TPP/KSM

11 Menentukan Lingkup kegiatan Pekerjaan Konstruksi

Diketahuinya Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, satuan pengukurannya, Kuantitasnya, termasuk metode pelaksanaannya;

UPL/TPP/KSM

12 Perhitungan RAB Diperolehnya Lingkup Pekerjaan Konstruksi (Jenis-jenis Pekerjaan, satuan pengukurannya, Kuantaitasnya, Metode Pelaksanaannya dan Urutan Pelaksanaan pekerjaannya)

Diperolehnya Volume/kuantitas kebutuhan tenaga kerja, bahan, alat termasuk administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan/menyelesaikan seluruh pembangunan infrastruktur;

Diperolehnya total nilai RAB proyek/sub-proyek (baik dari kontribusi swadaya masyarakat, Dinas/APBD dan dana dari BLM/APBN)#.

Terintegrasinya rencana penggunaan dana dari sumber-sumber pembiayaan yang ada;

#Khusus untuk kegiatan PLPBK, RAB yang disusun oleh UPL/TPP adalah perhitungan RAB secara teknis (Engineering Estimate/Harga Perhitungan Sendiri) untuk menjadi acuan plafon harga pembangunan sehingga belum mencakup Swadaya Masyarakat.

UPL/TPP/KSM

13 Jadwal Pelaksanaan Diketahuinya jangka waktu pelaksanaan proyek/keseluruhan pekerjaan yang paling

KSM

Page 41: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  33 

 

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU UTAMA

realistis dan tidak melampaui batasan yang telah ditetapkan oleh program;

14 Rencana Pengadaan Diperolehnya rencana pengadaan kebutuhan yang akan dilakukan oleh KSM Pelaksana kegiatan, sesuai dengan persyaratan pengadaan program;

KSM

15 Organisasi & Tim Pelaksana Lapangan

Adanya struktur organisasi dan Tim Pelaksana kegiatan dilapangan; KSM

16 Pernyataan Kesanggupan O&P

Adanya komitmen bersama warga untuk melaksanakan Operasi & Pemeliharaan (O&P) prasarana

UPL/TPP/KSM

17 Penyusunan Dokumen Proposal Pelaksanaan & Pengajuan ke LKM

Adanya Dokumen Proposal Pelaksanaan Pekerjaan yang diajukan oleh Calon Pelaksana Pekerjaan

KSM

18 Verifikasi Kelayakan Dokumen Proposal

Diperolehnya Pelaksana Kegiatan berikut Rencana Kerjanya yang menjamin terwujudnya bangunan secara, efisiensi, kualitas sesuai ketentuan/standar teknis bangunan dan peraturan yang di persyaratkan;

UPL/TPP bersama

Pendamping bidang Teknik

Untuk kegiatan PLPBK/ND, maka kegiatan perencanaan teknis menjadi tanggungjawab dari UPL  yang  dalam menjalankan  tugas‐tugasnya  dibantu  oleh  Tim  Pelaksana  Pembangunan (TPP). Dan untuk pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis boleh dibantu oleh pihak ketiga Konsultan/Tenaga  Ahli  Perencana  Teknis.  Selanjutnya  hasil  perencanaan  teknis  tersebut menjadi dasar/acuan bagi KSM untuk menyusun Proposal Pelaksanaan Kegiatan. Sedangkan untuk  kegiatan  Reguler/BLM  Reguler,  proses  perencanaan  teknis  dilakukan  secara terintegrasi dengan penyusunan Proposal pelaksanaan kegiatan oleh KSM calon pelaksana pembangunan pekerjaan (fisik). 

Produk Kegiatan  

Produk/hasil  kegiatan  perencanaan  infrastruktur  pada  dasarnya  berupa  data/informasi kegiatan  dan  Rencana  Kerja  hasil  perencanaan  teknis  untuk  pelaksanaan  pembangunan infrastruktur, sekurang‐kurangnya mencakup data/dokumen berikut : 

a) Gambaran umum kegiatan yang akan dilaksanakan; b) Data  “Pernyataan  Kontribusi  Lahan  yang  telah  disetujui  oleh  pemiliknya, 

termasuk Persetujuan Pemda terkait perubahan lahan (bila ada); c) Desain/Gambar‐gambar perencanaan & Spesifikasi Teknis; d) Daftar Keswadayaan Masyarakat yang  telah disepakati berdasarkan hasil survey 

investigasi;  e) Daftar  Harga  Upah/Bahan/Alat  yang  telah  disepakati  berdasarkan  hasil  survey 

minimal 3 Toko/pemasok; f) Daftar  Calon  Tenaga  kerja  yang  telah  disepakati  berdasarkan  hasil  survey 

investigasi; g) Rencana Pengamanan Dampak Lingkungan & Sosial; h) Daftar Kuantitas Pekerjaan; i) Perhitungan RAB Pelaksanaan Pekerjaan; 

Page 42: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

34  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

j) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; k) Struktur Organisasi & Tim Pelaksana Pekerjaan; l) Rencana Pengadaan Bahan/Alat; m) Pernyataan Kesanggupan O&P oleh masyarakat 

Untuk  kegiatan  infrastruktur  kelurahan  Reguler  maka  keseluruhan  data/dokumen tersebut menjadi  satu  kesatuan  dalam  satu  buku Dokumen  Proposal Usulan  Kegiatan KSM  sedangkan  untuk  kegiatan  PLPBK  maka  data/dokumen  tersebut  boleh  disusun dalam  buku  yang  terpisah,  sekurang‐kurangnya  :  Buku  Hasil  Perencanaan  Teknis  dan buku Proposal Usulan Kegiatan KSM. 

 

2) Tahap Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur (Tahap Konstruksi)  

Setelah semua rencana disusun, organisasi telah ditetapkan, orang‐orang telah ditunjuk dan  memahami  tugas  dan  tanggungjawabnya,  maka  tahap  selanjutnya  adalah pelaksanaan  pembangunan.  Sasaran  proyek  pembangunan  Infrastruktur  adalah mewujudkan  infrastruktur  yang  diinginkan  sesuai  dengan  ketentuan,  kriteria/standar teknis  bangunan  (mutu  yang  dipersyaratkan)  dalam  kurun  waktu  tertentu  dan  biaya yang  telah  ditetapkan  (direncanakan)  serta  dapat  bermanfaat  secara  berkelanjutan. Secara rinci sasaran ini meliputi : 

Terwujudnya  bangunan  yang memenuhi  atau  sesuai  dengan  ketentuan/peraturan yang  berlaku,  standar/persyaratan  teknis  bangunan  yang  sudah  ditetapkan,  yaitu   menjamin  keselamatan  (keamanan/kenyamanan  dan  kesehatan  masyarakat  yang menggunakannya)  dan  tidak  menimbulkan  dampak  negatif  terhadap  sosial masyarakat dan pelestarian lingkungan (Tepat Mutu); 

Terwujudnya  bangunan  dalam  kurun  waktu  yang  sesuai  dengan  jadwal  yang ditentukan/direncanakan (Tepat Waktu); 

Terwujudnya  bangunan  sesuai  dengan  biaya  yang  telah  ditentukan/direncanakan (Tepat  Biaya); 

Terwujudnya  akuntabilitas  dan  transparansi  pelaksanaan  pembangunan  (Tertib Administrasi & Keuangan proyek); 

Berfungsinya  Organisasi  Pengelola  O&P  dan  atau  berjalannya  kegiatan  Operasi  & Pemeliharaan prasarana dari, oleh dan untuk masyarakat sehingga bangunan dapat bermanfaat  secara  terus  menerus  bagi  masyarakat  (berkesinambungan  atau berkelanjutan); 

 

 

Adapun ukuran dan standar keluaran yang ingin dicapai adalah : 

Jumlah  jenis  pekerjaan  konstruksi  (baik  pekerjaan  bangunan  utama  maupun kelengkapan bangunan)  yang dilaksanakan, minimal  sesuai dengan  jenis pekerjaan yang telah ditetapkan/direncanakan; 

Volume  setiap  jenis  pekerjaan  yang  dilaksanakan minimal  sesuai  dengan  volume yang telah ditetapkan/direncanakan;  

Kualitas  setiap  jenis  pekerjaan  yang  dilaksanakan minimal  sesuai  dengan  kualitas yang dipersyaratkan sebagaimana yang telah ditetapkan/direncanakan; 

Page 43: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  35 

 

Jangka waktu penyelesaiaan keseluruhan pekerjaan (proyek) minimal sesuai dengan waktu yang telah direncanakan; 

Jumlah  Biaya  penyelesaiaan  keseluruhan  pekerjaan  (proyek)  sesuai  dengan  biaya yang telah direncanakan; 

Jumlah  kegiatan  pengamanan  dampak  sosial  dan  lingkungan  yang  dilaksanakan minimal  sesuai  dengan  kegiatan  pengamanan  dampak  sosial  dan  lingkungan  yang telah direncanakan; 

Cara pengadaan barang/Jasa pelaksana pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan cara pengadaan yang telah ditetapkan/direncanakan; 

Progres pelaksanaan proyek dan pemanfaatan dana telah mencapai 100% (selesai); 

Jumlah  jenis  administrasi  dan  pelaporan  kegiatan/keuangan  yang  dibuat  oleh Pelaksana  Pekerjaan  sesuai  dengan  standar  administrasi  yang  ditetapkan  program dan diarsipkan dengan baik;  

Berita  Acara  terbentuknya  Organisasi  O&P  ditingkat  masyarakat,  termasuk disepakatinya Rencana Kerja & sumber pembiayaan O&P prasarana yang dibangun; 

Mekanisme pelaksanaan pembangunan  infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan  secara umum  meliputi  2  tahap  kegiatan  :  a).  persiapan  dan  b).  pelaksanaan pembangunan/Konstruksi, berikut : 

a. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi, meliputi kegiatan :  a) Pembentukan/Pengembangan  Organisasi  Pengelola  O&P  prasarana  (termasuk 

rencana kerja dan aturan mainnya); b) Penandatangan Surat Perjanjian Kerjasama/Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana‐

Lingkungan (SPPD‐L); c) Musyawarah/Rapat Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K); d) Coaching/Pelnguatan Teknis dan Administrasi bagi KSM; e) Pembuatan & Pemasangan Papan Nama Kegiatan dilokasi proyek; 

b. Pelaksanaan Konstruksi : 

Pada  tahap  ini,  dilaksanakan  kegiatan‐kegiatan  pembangunan  infrastruktur  dan pengendalian  terhadap  pelaksanaan  kegiatan‐kegiatan  tersebut.  Kegiatan‐kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi : a) Pencairan Dana; b) Mobilisasi Tenaga Kerja/Bahan/Alat; c) Musyawarah Pengadaan Bahan dan Alat (bila ada), khusus untuk kegiatan yang 

dilaksanakan oleh masyarakat; d) Praktek Kerja Lapangan bagi KSM; e) Pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik; f) Supervisi kegiatan Konstruksi; g) Membuat Administrasi/Laporan Harian, Mingguan dan Kemajuan Pekerjaan; h) Membuat Dokumentasi (Photo‐photo) kondisi 50%, 100%; i) Pemantauan Dampak Lingkungan kondisi 50%, 100%; j) Melakukan Rapat Evaluasi Kemajuan Mingguan Lapangan; k) Pelaksanaan  Pemeriksaan/Sertifikasi  &  Membuat  Berita  Acara  Penyelesaian 

Pekerjaan (BAP2) dan SP3; l) Pembuatan Laporan  Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan KSM; 

Page 44: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

36  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

m) Serah  Terima  Prasarana  Kepada  Pengelola  Pemanfaatan/Operasi  & Pemeliharaan  (O&P)  untuk  kegiatan  yang  dilaksanakan  oleh  phak  ketiga  (bila ada); 

Secara  rinci,  cakupan,  keluaran  dan  pelaku  kegiatan  pelaksanaan  pembangunan tersebut sebagaimana diuraikan pada tabel berikut.  

Tabel. 3.2.  Tahap Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan  

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU UTAMA

1 Rembug Penyiapan Organisasi Pengelola O&P

Terbentuknya Struktur Organisasi dan Tim Pengelola O&P

Adanya aturan main Pengelola O&P UPL/TPP/KSM

2 Penajaman Rencana Kerja

Adanya rencana pelaksanaan pembangunan yang lebih rinci/detail atau lebih siap dijalankan dilapangan (realistis), khususnya terkait jadwal pelaksanaan, rencana pengadaan/mobilisasi tenaga kerja/ bahan/alat, rencana tim pelaksana lapangan, rencana Tenaga Kerja yang akan terlibat;

KSM

3 Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPD-L)

Tersedianya Dokumen Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB/SPPD-L) yang telah ditandatangani oleh semua pihak terkait;

LKM/UPL bersama KSM

4 Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K)

Diperoleh kepastian adanya Organisasi & Rencana Kerja O&P yang telah disepakati warga;

Diperolehnya kesepakatan rencana pelaksanaan pembangunan yang lebih rinci/detail atau lebih siap dijalankan dilapangan (realistis), khususnya terkait : Jadwal pelaksanaan Pekerjaan; Jadwal mobilisasi Lapangan; Rencana Pengadaan bahan/alat; Personil/Tim pelaksana lapangan; Ketersediaan Tenaga Kerja yang

akan terlibat; Meningkatnya pemahaman & komitmen

pihak Pelaksana untuk melaksanakan Dokumen Surat Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati seperti tepat waktu, mutu, biaya dan tertib administrasi;

UPL/TPP, KSM dan Fasilitator

Teknik

5 Coaching KSM (Teknis, Administrasi, Keuangan)

Meningkatnya pemahaman/ keterampilan para Pelaksana Pekerjaan terhadap manajemen pelaksanaan, prosedur administrasi & pendanaan, persyaratan teknis pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakannya;

Adanya Tim Pelaksana Kegiatan Yang Paham Tugas/Tanggungjwabnya;

UPL/TPP, KSM dan Fasilitator

Teknik

Page 45: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  37 

 

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU UTAMA

7 Sosialisasi Kegiatan Tersosialisasinya rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dokumen Dokumen Surat Perjanjian Kerjasama/SPPD-L

UPL/TPP dan KSM

8 Pencairan Dana Dana BLM Cair dari LKM kepada pihak Pelaksana Pekerjaan untuk dimanfaatkan; LKM & KSM

9 Rembug Pengadaan Diperolehnya pihak ketiga yang akan menjadi mitra kerja masyarakat dalam rangka penyedia barang/jasa pelaksana pekerjaan yang dibutuhkan. (hanya dilakukan pada setiap ada kegiatan Pengadaan Terbatas);

Tim Pengadaan KSM

10 Mobilisasi Tersedianya kebutuhan pelaksanaan pekerjaan (Tenaga Kerja/Bahan/Alat) dilapangan/lokasi pekerjaan

KSM

11 Praktek Kerja Lapangan Meningkatnya keterampilan dan ketelitian kerja dari tenaga kerja/pelaksana pekerjaan dilapangan untuk mencapai kualitas yang sesuai standar teknik pekerjaan konstruksi;

UPL/TPP, KSM dan Fasilitator

Teknik

12 Pelaksanaan Konstruksi, termasuk kegiatan Pengamanan Dampak

Terwujudnya hasil pekerjaan konstruksi/ bangunan sesuai volume dan kualitas yang dipersyaratkan/ telah direncanakan;

Tepat waktu, sesuai waktu pelaksanaan yang dipersyaratkan/ telah direncanakan;

Terwujudnya hasil pekerjaan konstruksi/bangunan sesuai biaya pelaksanaan yang dipersyaratkan/ telah direncanakan

KSM Pelaksana

13 Pengendalian/Supervisi Pelaksanaan, termasuk pemantauan pengamanan Dampak

Kegiatan/Pekerjaan terlaksana secara benar, lancar (terkoordinasi) dan terarah;

Meningkatnya kemampuan dari personil organisasi pelaksana pekerjaan untuk melaksanakan tugas/kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya secara benar dan teliti;

Dilakukan tindakan perbaikan atau penyelesaiaan atas temuan penyimpangan/kesalahan/kekurangan dari setiap pekerjaan sehingga dapat kembali sesuai dengan standar yang telah dipersyaratkan/direncanakan sebelumnya;

UPL/TPP, KSM dan Fasilitator

Teknik

14 Rapat Evaluasi Lapangan

Diperolehnya informasi perkembangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Tergali masalah-masalah yang menjadi penghambat dan rumusan tindakan untuk mengatasinya (hasil kerja sesuai dengan rencana yang telah dibuat dalam periode waktu tersebut);

UPL/TPP, KSM dan Fasilitator

Teknik

15 Pembuatan Administrasi Kegiatan, Pelaporan, Dokumentasi/Photo 50%, 100%;

Adanya Keterbukaan, menghindari pertentangan, alat monitoring, bahan penyusunan laporan;

Adanya Tertib administrasi kegiatan, termasuk Pelaporan Kemajuan dan Dokumentasi/Photo 50%, 100%;

KSM

Page 46: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

38  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU UTAMA

16 Pemeriksaan/Sertifikasi, termasuk BAP2 & SP3

Kualitas hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur tercapai sesuai dengan ketentuan/standar teknis yang di persyaratkan/ direncanakan;

Adanya kesepakatan bersama para pihak terkait, tentang penyelesaiaan 100% (keseluruhan) kegiatan pihak pelaksana pekerjaan sesuai SPPB/SPPD-L yang telah disepakati;

UPL/TPP, KSM dan Fasilitator

Teknik

17 Penyusunan LPJ Pelaksana Pekerjaan

Tersedianya Dokumen Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Pekerjaan yang lengkap dan benar dari Pihak Pelaksana;

KSM

18 Rembug Pertanggungjawaban Pelaksana Pekerjaan

Pihak Pelaksana Pekerjaan dapat mempertanggungjawabkan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya sesuai SPPB/SPPD-L yang telah disepakati;

UPL/TPP, KSM

3) Tahap  Pasca  Konstruksi,  atau  pelaksanaan  Operasi/Pemanfaatan  &  Pemeliharaan sarana & prasarana yang telah dibangun. 

Pembangunan  infrastruktur  PNPM Mandiri  Perkotaan  diharapkan  dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya ketegasan, penanggungjawab dan rencana pengelolaan O&P prasarana yang baik sesuai kebutuhan sarana & prasarana yang telah dibangun. 

Pemanfaatan/Operasi dan Pemeliharaan (O&P) adalah serangkaian kegiatan terencana dan  sistematis  yang  dilakukan  secara  rutin  maupun  berkala  untuk  menjaga  agar prasarana yang telah dibangun tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai rencana. 

Tujuan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan ini adalah : 

Untuk memelihara prasarana secara berkelanjutan;  Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana;  Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan prasarana 

Sedangkan ukuran keberhasilan  kerja Pengelolaan O&P, antara lain : 

Kegiatan bersama,   mampu menumbuhkan  kesetiakawanan dalam pemanfaatan & pemeliharaan prasarana  agar prasarana  tersebut dapat berkesinambungan; 

Ketentuan kelompok, tertulis dan menjadi aturan kerja  kelompok yang saling ditaati;  Keanggotaan mantap, semua anggota tahu akan hak dan kewajibannya.  Rapat anggota,   berjalan rutin dan dihadiri anggota.  Administrasi dan pelaporan,  dikerjakan dengan tertib.  Ada usaha kelompok, untuk membiayai pemeliharaan sarana & prasarana;  Pengurus, aktif menggerakkan dan memotivasi  anggota agar kegiatan  bisa berjalan. 

Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu ada Pengelola O&P yang bertindak selaku penggerak utama kegiatan atau Penanggungjawab O&P. Secara umum tugas‐tugasnya adalah : 

1) Menyusun rencana pemanfaatan prasarana 2) Menyusun rencana penerimaan dan belanja Pengelola  

Page 47: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  39 

 

3) Menyusun  rencana  kegiatan  pemeliharaan,  perbaikan,  dan  peningkatan pembangunan prasarana; 

4) Mengorganisasikan  kegiatan  pemeliharaan,  perbaikan  dan  peningkatan pembangunan prasarana; 

5) Membuat laporan pertanggungjawaban kerja Pengelolaan Sarana & Prasarana yang menjadi tanggungjawabnya 

Selanjutnya  Pengelola  O&P  ini menjalankan  Rencana  Kerja  O&P  yang  secara  umum mencakup kegiatan :  

1) Kegiatan Pendataan Anggota;  2) Penggalian sumber‐sumber pembiayaan;  3) Monitoring dan Inventarisasi kondisi prasarana;  4) Monitoring dan Inventarisasi kondisi prasarana;  5) Penyusunan RAB dan Jadwal Perbaikan (termasuk pengembangan bila perlu);  6) Rapat‐rapat Berkala;  7) Pelaporan secara Berkala;  

 Secara  rinci,  cakupan,  keluaran  dan  pelaku  kegiatan  pelaksanaan  Pengelolaan  O&P tersebut sebagaimana diuraikan pada tabel berikut 

Tabel. 3.3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan O&P

No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN PELAKU

1 Pendataan Anggota Adanya Daftar warga pemanfaat sarana/prasarana

Sekretaris/ Administrasi

bersama Anggota 2 Penggalian sumber-

sumber pembiayaan Diperoleh dana/swadaya untuk

pembiayaan pemeliharaan sarana/prasarana baik dari masyarakat maupun Pemda/swasta/pihak lainnya.

Bendahara/ Keuangan/ Pendanaan

bersama Anggota Monitoring dan

Inventarisasi kondisi prasarana

Diketahuinya kondisi terkini penggunaan dan pemeliharaan dari prasarana (baik/rusak), termasuk komponen prasarana yang rusak/perlu penggantian/perbaikan;

Diketahui upaya-upaya penanganan untuk perbaikan kerusakan;

Petugas Lapangan/Teknis bersama Anggota

Penyusunan RAB dan Jadwal Perbaikan

Diketahui kebutuhan biaya untuk perbaikan prasarana;

Diketahui waktu kapan akan dilaksanakan perbaikan;

Petugas Lapangan/Teknis bersama Anggota

Rapat-rapat Berkala Diketahui perkembangan pelaksanaan Rencana Kerja Pengelolaan O&P;

Tergali masalah-masalah yang menjadi penghambat dan rumusan tindakan untuk mengatasinya;

Adanya Daftar Hadir & Notulen Rapat

Ketua bersama Anggota

Pelaporan secara Berkala

Adanya laporan perkembangan pelaksanaan Rencana Kerja Pengelola O&P yang lengkap dan benar secara berkala;

Ketua bersama Pengurus

Page 48: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

40  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

3.2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sosial  

a. Perencanaan  

Pelaksanaan Kegiatan  terdiri dari Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi  serta  Keberlanjutan.  Pada  Tahap  perencanaan,  kegiatan  sosial disosialisasikan kepada masyarakat bukan hanya dalam arti sempit,  tapi  juga dalam arti luas. Kegiatan sosial dalam arti luas meliputi seluruh proses pemberdayaan dalam PNPM Mandiri  Perkotaan  sebagai  gerakan  sosial.  Di  dalam  proses  pemberdayaan tersebut  terdapat  input,  proses  dan  output.  Pada  fase  input,  terdapat  aktivitas sosialisasi dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan coaching yang ditujukan kepada BKM, UPS dan KSM Sosial, yaitu  : 1) Sosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial, 2)Bimbingan dan pendampingan kepada BKM dan UPS, 3) Pembangunan/penguatan KSM  Sosial,  4)  Pendampingan  KSM  Sosial  untuk  penyusunan  Usulan  Kegiatan  dan Pelaporan,  5)  KSM  Sosial menyusun  kegiatan  6)  Verifikasi UPS  dan  BKM  terhadap usulan KSM Sosial, 7) Pencairan dana ke KSM Sosial. Substansi penting dalamiat tahap perencanaan adalah memposisikan kegiatan sosial sebagai komponen program yang terintegrasi  dengan  kegiatan  lingkungan  dan  ekonomi  produktif  dalam  rangka mengembangkan kapasitas manusia dan masyarakat berkesinambungan. 

Sosialisasi pengelolaan Kegiatan Sosial

1

Bimbingan dan Pendampingan pada BKM/

LKM + UPS

Pelaksanaan Kegiatan Sosial oleh KSM/Panitia

Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Diutamakan terkait pemenuhan kebutuhan pendidikan dan kesehatan

2. Kemanfaatan langsung kepada PS2 (cek daftar PS2)

3. Jika terkait mata pencaharian diprioritaskan yang menunjang ekonomi,meningkatkan lapangan kerja (cek PJM Pronangkis)

4. Keberlanjutan5. Penggalangan Swadaya6. Kerjasama Kemitraan7. Transparansi & Akuntabilitas

Pencairan dana kegiatan ke KSM (Layak)

Verifikasi UPS & keputusan BKM/LKM

KSM/Panitia Sosial menyusun Usulan Kegiatan

9

8

7

6

5

Perbaikan usulan kegiatan (Belum

Layak)

Pembangunan/penguatan KSM/Panitia Sosial

Pendampingan KSM/ Panitia Sosial untuk Penyusunan Usulan

Kegiatan dan Laporan

2

3

4

KSM/Panitia Menyusun Laporan Hasil Pelaksanaan

Kegiatan

Sosialisasi Laporan Hasil Pelaksanaan

Kegiatan Sosial

10

11

Page 49: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  41 

 

b. Tahap Pelaksanaan  

Tahap  pelaksanaan  adalah  bagian  terpenting  dalam  kegiatan  sosial  karena mewujudkan  rencana  ke  dalam  tindakan  hingga  terlihat  seberapa  jauh  tindakan menimbulkan perubahan yang diharapkan dan seberapa besar dirasakan manfaatnya oleh  KK  Miskin.  Pada  tahap  pelaksanaan  dapat  dilihat  swadaya  dan  kepedulian masyarakat  terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan. Pada  tahap  ini  juga dapat dicermati  sejauhmana  kegiatan  mampu  menggalang  mitra  strategis  yang membuatnya   berkelanjutan. Tahap pelaksanaan  tersebut dapat dilakukan  sebelum atau setelah pencairan dana BLM kepada KSM Sosial, sehingga kegiatan sosial  tidak tergantung  pada  dana  BLM  yang  dicairkan  tetapi  pada  kesiapan  masyarakat menjalankan  kegiatan  yang  direncanakan,  baik  dengan  maupun  tanpa  dana  BLM sebagaimana  tertuang  dalam  PJM  Pronangkis.  Pada  tahap  pelaksanaan  juga  dapat dicek  partisipasi,  seberapa  banyak  pihak  yang  terlibat.  Pada  tahap  pelaksanaan terdapat  dua  hal  utama  pada  langkah  ke  8  dan  9,  yaitu  8)  Tahap  Persiapan Pelaksanaan dan 9) Tahap Pelaksanaan kegiatan sosial oleh panitia.  

 c. Pengendalian dan Evaluasi 

 Pada tahap  ini KSM Sosial dituntun melaporkan apa saja yang telah dikerjakan, baik laporan progress, maupun  laporan  final kegiatan. Selain  laporan kegiatan, KSM  juga melaporkan pengelolaan keuangannya, baik terkait pemanfaatan dana BLM maupun pemanfaatan  dana  swadaya  atau  sumberdana  lain.  Di  dalam  Laporan  KSM  juga disampaikan  kegiatan  telah  mengcover  berapa  KK  miskin  dengan  memberikan kontribusi apa saja. Pelaporan penting untuk melihat sejauhmana output dan sasaran kegiatan telah tercapai, sehingga bisa diukur lebih lanjut dampaknya. Laporan adalah konsumsi public, bukan konsumsi administratif, sehingga harus dipublikasikan kepada semua pihak, baik melalui penempelan pada papan pengumuman di 5 titik strategis maupun melalui berbagai pertemuan. Tahap pelaporan terdiri dari langkah 10) tahap penyusunan laporan dan 11) sosialisasi laporan. 

 Selengkapnya  proses  dan mekanisme  pelaksanaan  kegiatan  sosial  tertuang  dalam tabel  berikut  ini.  Untuk  diketahui,  tabel  berikut  ini  juga  termuat  dalam  Pedoman Operasi Baku (POB) Kegiatan Sosial, yaitu :  1) Sosialisasi pengelolaan kegiatan social

no Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1

Lakukan persiapan sebelum melakukan kegiatan sosialisasi, seperti menyiapkan bahan sosialisasi, koordinasi dengan Lurah/Kades dan BKM/LKM, menetapkan peserta yang akan diundang, waktu yang tepat, susunan acara, dll.

Pelaksana : Fasilitator kelurahan

Bahan sosialisasi

2

Laksanakan sosialisasi sesuai jadwal yang telah disepakati dengan pokok-pokok pesan yang perlu untuk dipahami oleh peserta adalah : Penjelasan tentang tujuh prinsip-

Pelaksana : Lurah/Kades Peserta : BKM/LKM+UPS relawan(KBK),

Daftar hadir sosialisasi dan catatan proses tanya jawab

Page 50: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

42  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

prinsip pengeloaan kegiatan sosial Penjelasan Pola/bentuk kegiatan sosial Alur pelaksanaan kegiatan Catatan : kegiatan ini dilakukan di tingkat kelurahan, dan dapat dilanjutkan oleh BKM/LKM dan relawan dengan memanfaatkan berbagai kegiatan warga

Aparat Kel/Desa, Warga Miskin PS-2 (lk/pr), ormas, lembaga sosial, yayasan, dll. Fasilitator : Fasilitator Kelurahan

3 Buat berita acara hasil sosialisasi yang dilampiri dengan daftar hadir peserta sosialisasi

Pelaksana : Fasilitator kelurahan

Berita Acara hasil sosialisasi

4

Setelah acara sosialisasi, koordinasikan dengan BKM/LKM tentang rencana pelaksanaan bimbingan dan pendampingan pada BKM/LKM + UPS, tetapkan waktu dan tempatnya

Pelaksana : Fasilitator kelurahan

Jadwal definitif kegiatan dan penanggung jawabnya

2) Bimbingan dan pendampingan pada BKM/LKM + UPS

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output 1 Lakukan persiapan sebelum melakukan

kegiatan bimbingan dan pendampingan pada BKM/LKM + UPS, seperti menyiapkan bahan, format, koordinasi dengan BKM/LKM, memilih waktu yang tepat, dll.

Pelaksana : Fasilitator kelurahan

Bahan untuk bimbingan, format usulan kegiatan, format laporan, dll.

2 BKM/LKM mengundang anggotanya berserta personil UPS untuk hadir pada pertemuan bimbingan pengelolaan Kegiatan sosial

Pelaksana : BKM/LKM

Undangan kegiatan

3 Pelaksanaan bimbingan, Fasilitator menerangkan tentang pentingnya untuk memahamkan masyarakat khususnya seluruh warga miskin yang ada di PS-2. Menjelaskan detail delapan prinsip pengelolaan kegiatan sosial dan bagaimana penerapannya di masyarakat. Membimbing dan simulasi pengisian format-format: usulan kegiatan, laporan hasil kegiatan, RAB dan laporan keuangan. Penugasan kepada peserta untuk pengisian format-format agar semakin terampil.

Pelaksana : BKM/LKM Peserta : LKM/BKM, UPS Fasilitator : Fasilitator kelurahan

Daftar hadir undangan Berita acara pelaksanaan kegiatan

4 Pendampingan intensif (interpersonal/ group) kepada BKM/LKM dan UPS dalam memahami konsep, dan menggunakan alat kerja

Pelaksana : Fasilitator kelurahan

Format terisi dengan benar, prinsip diterapkan.

Page 51: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  43 

 

3) Pembangunan/penguatan KSM/Panitia sosial No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1

Identifikasi jenis dan jumlah kegiatan yang sudah masuk program sosial dalam Renta PJM Pronangkis dan kebutuhan akan KSM/Panitia pelaksananya

Identifikasi KSM sosial yang sudah ada dan pernah menjadi pelaksana kegiatan. Identifikasi lembaga/ organisasi sosial yang petensial untuk menjadi pelaksana kegiatan sosial

Pelaksana : UPS LKM/BKM Fasilitator : Fasilitator kelurahan

Didapatkanya data tentang jumlah kegiatan, jumlah KSM sosial yang ada, dan jumlah lembaga/org potensial menjadi KSM

2

Melakukan penguatan terhadap KSM yang sudah ada agar semakin kuat dan mantab sesuai dengan prinsip pembangunan KSM dari sisi kelembagaan, anggota, acuan dan pola kerja yang dikembangkan.

Menjelaskan kepada KSM dan anggotanya tentang prinsip-prinsip dalam pengelolaan kegiatan sosial, tugas-tugas KSM, dll.

Pelaksana : UPS LKM/BKM, Relawan Peserta : Relawan(KBK), Pengurus dan anggota Warga miskin (PS-2) Fasilitator : Fasilitator kelurahan

KSM melakukan penguaan lembaga, anggota, acuan dan pola kerja . KSM paham dan mau menerapkan prinsip

3

Membangun KSM baru (bila diperlukan) dengan pola:

menggunakan lembaga/ organisasi sosial yang sudah ada dan petensial

KSM yang benar-benar baru untuk menjadi pelaksana kegiatan sosial

Menjelaskan kepada KSM dan anggotanya tentang prinsip-prinsip dalam pengelolaan kegiatan sosial, tugas-tugas KSM, dll.

Pelaksana : UPS LKM/BKM/ relawan Peserta : pengurus lembaga, calon anggota KSM (khususnya Miskin PS-2) Fasilitator : Fasilitator kelurahan

KSM paham dan mau menerapkan prinsip

4) Pendampingan kepada KSM/Panitia sosial dalam penyusunan usulan kegiatan dan laporan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1

Memberikan pendampingan kepada pengurus KSM/panitia untuk memperkenalkan/meningkatkan kemampuan teknis dalam pengisian format-format: usulan kegiatan, RAB laporan hasil kegiatan, laporan keuangan.

Pelaksana : UPS LKM/BKM/ relawan Peserta : pengurus KSM Sosial Fasilitator : Fasilitator kelurahan

Pengurus KSM mampu mengisi format-format kegiatan sosial dengan benar

2 UPS memastikan KSM mampu mengisi format secara mandiri, dan memberikan waktu konsultasi khusus untuk pengisian format.

Pelaksana : UPS LKM/BKM/ relawan Peserta : pengurus KSM Sosial

Format usulan KSM tidak perlu revisi perbaikan.

Page 52: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

44  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

5) KSM/Panitia sosial menyusun usulan kegiatan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Pengurus menyusun usulan kegiatan dan RAB secara mandiri

Pelaksana : Pengurus KSM/Panitia Fasilitator : Relawan

Ada usulan kegiatan dan RAB KSM yang terisi benar.

2

Usulan kegiatan juga memuat rencana kerja masing-masing prinsip pengelolaan kegiatan sosial. Rencana kerja harus jelas, terukur, terjadwal, dan ada penanggung jawabnya.

Pelaksana : Pengurus KSM/Panitia Fasilitator : UPS BKM/LKM dan

KSM memahami detail kegiatan yang akan dilakukan.

3

KSM/Panitia mengajukan usulan kegiatan dan RAB kepada BKM/LKM:

persyaratan KSM sudah lengkap

persyaratan Usulan kegiatan dan RAB sosial sudah lengkap

Pelaksana : Pengurus KSM/Panitia

Resi penerimaan usulan kegiatan KSM dari BKM/LKM

6) Verifikasi & keputusan BKM/LKM

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1

UPS menerima usulan dan meregister usulan KSM/panitia sosial dengan buku khusus.

UPS melakukan verifikasi usulan KSM berdasarkan format yang ada untuk memastikan:

Keterpenuhan syarat administrasi yang meliputi beberapa berkas.

Keterpenuhan syarat kelayakan biaya, teknis, dan lingkungan.

Keterpenuhan syarat penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kegiatan

Pelaksana : UPS BKM/LKM

KSM mendapatkan no register Usulan KSM dinyatakan layak atau belum layak

2

KSM yang dinyatakan layak oleh UPS maka diusulkan ke tingkat LKM/BKM untuk diambil keputusan pimpinan kolektif.

KSM yang dinyatakan belum layak oleh UPS maka usulan kegiatan dikembalikan ke KSM dan direkomendasi perihal perbaikannya.

Pelaksana : UPS dan BKM/LKM

KSM layak dan belum layak diproses lebih lanjut

3 BKM/LKM mengadakan rapat untuk mengambil keputusan: menentukan skala

Pelaksana : BKM/LKM dan

Surat keputusan BKM/LKM

Page 53: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  45 

 

prioritas dan alokasi dana untuk masing-masing KSM-KSM Tridaya

UPS

tentang usulan KSM/ BAPPUK

7) Pencairan dana ke KSM

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1

Berdasarkan SK BKM/LKM sekretariat mempersiapkan dana untuk pencairan kepada UPS BKM/LKM.

UPS dibantu sekretariat mempersiapkan administrasi untuk mencairkan dana kepada KSM sosial yang telah direncanakan akan melaksanakan kegiatan.

Pelaksana : UPS, sekretariata dan BKM/LKM

Dokumen pencairan dana siap

2

Pencairan dana dilakukan kepada KSM sosial yang besarnya sesuai dengan keputusan BKM/LKM. Bila dana kegiatan jumlahnya besar (>15 juta), maka bisa dilakukan termin dalam pencairan sebagai pengendalian.

Pelaksana : UPS, sekretariat dan BKM/LKM

Dana diterima KSM Bukti pencairan lengkap

  8). Terminasi dan Keberlanjutan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan sumberdaya luar baik LSM, perguruan tinggi, individu, pengusaha, perbankan, dinas dll yang berkompeten dalam pengelolaan kegiatan sosial

OC/OSP, LKM Terinventarisir stakeholders yang memiliki program-program social yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan kegiatan social yang sedang atau akan dilaksanakan

2. Membantu akses LKM/UPS, KSM/anggota terhadap berbagai sumber daya luar sesuai kebutuhan

OC/OSP, LKM Terjadi kerjasama antara LKM/UPS, KSM/anggota dengan sumberdaya yang ada

3. Memperkuat asosiasi/forum antar LKM atau UPS atau KSM

OC/OSP, LKM, UPK, KSM

Terdapat berbagaii asosiasi/forum UPS sesuai kebutuhan

4. Melakukan evaluasi akhir ti ngkat pelayanan kegiatan sosial berdasarkan indikator yang telah ditetapkan

OC/OSP Teridentifikasi UPS yang berkinerja kurang optimal dan bagaimana menyelesaikannya

5. Menyiapkan rekomendasi bentuk bantuan teknis lebih lanjut bagi UPS yang berkinerja memuaskan

OC/OSP, KMP Ada konsep reward lebih lanjut bagi UPS yang kinerjanya memuaskan

6. Menyiapkan rekomendasi terhadap UPS yang kinerjanya kurang memuaskan

Page 54: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

46  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

7. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan sumberdaya luar baik LSM, perguruan tinggi, individu, pengusaha, perbankan, dinas dll yang mempunyai kemampuan dalam pengelolaan kegiatan sosial

Page 55: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  47 

 

3.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pinjaman Bergulir  

Bagi LKM/BKM   yang memutuskan untuk mengelola pinjaman bergulir ada beberapa Tahapan    kegiatan  yang  harus  dilakukan  yang  meliputi  tahap  persiapan,  tahap pelaksanaan  dan  tahap  terminasi. Di  bawah  diuraikan  kegiatan  strategis  yang  perlu dilakukan pada setiap tahap. 

Tahapan pelaksanaan  kegiatan ekonomi  (pinjaman bergulir) dibagi dalam  tiga  tahap yakni  tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap terminasi.  

a) Tahap Persiapan 

Tahap  persiapan  pada  dasarnya  adalah  menyiapkan  para  pelaku  terkait  agar memahami  konsep  pelaksanaan  kegiatan  pinjaman  bergulir  dalam  PNPM  MP. Tahap persiapan ini tidak berdiri sendiri melainkan paralel dan terintegrasi dengan langkah‐langkah persiapan yang dilakukan oleh program (Tabel‐3.3.1). 

 Tabel‐3.3.1.Proses Kegiatan Tahap Persiapan

NO. KEGIATAN PELAKU HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Penyampaian konsep pelaksanaan pinjaman bergulir dalam berbagai lokakarya/orientasi, baik di tingkat nasional, propinsi, kab/kota, maupun kecamatan/kelurahan

KMP dan KMW

Kesamaan persepsi/ pemahaman dari para pelaku dalam konsep program pinjaman bergulir

2. Tim pinjaman bergulir baik di tingkat KMP maupun KMW telah ada dan siap menjalankan tugasnya

PIMPRO Tersedia tenaga ahli yang kompeten untuk kegiatan pinjaman bergulir

3. Identifikasi kebutuhan kegiatan pinjaman bergulir yang tercermin dalam PJM/Pronangkis

LKM Diketahui ada / tidak adanya kebutuhan kegiatan pinjaman bergulir di satu kelurahan

4. Pengujian kelayakan untuk LKM/UPK, KSM, dan anggotanya

KMW, Relawan, Fasilitator, UPK

LKM/UPK, KSM-KSM, anggota memenuhi kriteria kelayakan

5. Pelatihan orientasi program ekonomi (pinjaman bergulir) untuk LKM

Askorkot dan atau Fasilitator

LKM siap melaksanakan program ekonomi (pinjaman bergulir)

6. Pelatihan dasar kegiatan pinjaman bergulir , pembukuan dan pengawasan untuk Pengawas UPK

Askorkot dan atau Fasilitator

Pengawas siap melaksanakan tugas pengawasan UPK

7. Pelatihan dasar pengelolaan pinjaman bergulir bagi calon manajer UPK dan petugas UPK

Fasilitator UPK siap melaksanakan program pinjaman bergulir

8. Pelatihan dasar pinjaman bergulir dan pembukuan sederhana bagi KSM calon penerima pinjaman.

LKM, Fasilitator, Relawan.

KSM siap berfungsi sebagai instrumen pelaksanaan kegiatan ekonomi (pinjaman bergulir).

Page 56: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

48  PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) 

 

b) Tahap Pelaksanaan 

Tahap  pelaksanaan  kegiatan  pinjaman  bergulir  dapat  dimulai  setelah  berbagai langkah strategis dalam tahap persiapan dilakukan (Tabel‐3.3.2).  

Tabel‐3.3.2. Proses Kegiatan Tahap Pelaksnaaan 

NO. KEGIATAN PELAKU HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Bimbingan anggota-anggota KSM dalam mengindentifikasi dan mengembangkan rencana usaha, Ekonomi Rumah Tangga, kebutuhan modal pinjaman, kemampuan membayar, kesanggupan melaksanakan prinsip tanggung renteng dll

Fasilitator, UPK, Relawan

Setiap KSM mempunyai rencana usaha yang berbasis pada rencana usaha anggota

2. Bimbingan penyusunan proposal berdasar rencana

Fasilitator, Relawan

Setiap kelompok dapat menyusun proposal yang realistis

3. Memotivasi dan memobilisasi tabungan anggota sesuai kemampuan dan menempatkannya di bank atau lembaga keuangan terdekat

Fasilitator, UPK, Relawan

Anggota KSM termotivasi memupuk tabungan berdasar kemampuannya

4. Analisa kelayakan KSM dan proposal pinjaman KSM oleh UPK yang berbasis pada karakter, kelayakan usaha, dan kemampuan bayar, sebelum diteruskan ke Manajer UPK untuk disetujui atau ditolak

UPK Proposal yang akan diserahkan kepada Manajer UPK telah disaring UPK sesuai prinsip pinjaman bergulir

5. Realisasi pinjaman ke KSM (bagi yang layak dan disetujui) dengan surat perjanjian pinjaman

UPK, KSM Ada pengadministrasian pinjaman

6. Melakukan pembukuan dan pelaporan sesuai sisti m akuntansi pinjaman bergulir

UPK, Fasilitator

Laporan keuangan secara periodik dibuat dan diumumkan di tempat strategis

7. Melakukan monitoring dan supervisi pemanfaatan pinjaman

UPK, Fasilitator, Relawan, KSM

Pemanfaatan pinjaman oleh anggotaanggota KSM dilakukan dengan benar

8. Supervisi pasif berdasar laporan keuangan UPK

Fasilitator, OC/OSP

Kinerja Keuangan UPPK berkembang baik

9. Kunjungan konsultasi sebulan sekali ke UPK TA Manj.Keu OC/OSP/KMP

Membantu menyelesaikan masalah yang ada

10. Melakukan monitoring pelaksanaan pinjaman bergulir di wilayahnya berdasar SIM yang ada

SIM OC/OSP updating data pinjaman bergulir setiap bulan

11. Menyusun laporan perkembangan pelaksanaan pinjaman bergulir di wilayahnya setiap bulan dan triwulan untuk KMP

TA Keuangan Mikro OC/OSP

Laporan setiap provinsi tersedia baik bulanan maupun triwulan

12. Menganalisis laporan KMW dan memberikan umpan balik serta dukungan

KMP Laporan sebagai alat pengawasan manajemen

13. Melakukan monitoring program pinjaman bergulir secara nasional berdasar SIM yang ada

KMP Data secara nasional selalu terbarukan (up to date)

14. Melakukan pertemuan 3 bulan sekali dengan TA Keuangan Mikro KMW dan untuk membahas issu-issu strategis

KMP Proses perbaikan lebih terkonsep

15. Menyusun laporan bulanan maupun triwulan mengenai pelaksanaan pinjaman bergulir secara nasional untuk PMU/Proyek

KMP Laporan secara nasional tersedia baik bulanan maupun triwulan

16. Membuat kebijakan yang dianggap perlu guna mendukung pelaksanaan pinjaman bergulir

PMU/Proyek Penyesuaian kebijakan yang mendukung (bila perlu)

Page 57: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

PEDOMAN TEKNIS Kegiatan Tridaya (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan)  49 

 

c) Tahap Terminasi 

Tahap  terminasi  bukan  berarti  baru  dilakukan  menjelang  program  berakhir, melainkan sudah merupakan satu strategi yang inheren dalam setiap langkah mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan menjelang akhir sebuah program.   Langkah‐langkah strategis yang perlu dilakukan pada menjelang akhir program agar dapat  lebih  menunjang  kelestarian  kegiatan  meskipun  program  telah  berakhir  disajikan dalam Tabel‐3.3.3 

 Tabel 3.3.3. Proses Kegiatan Tahap Terminasi

NO. KEGIATAN PELAKU HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan sumberdaya luar baik LSM, perguruan tinggi, individu, pengusaha, perbankan, dinas dll yang mempunyai kemampuan dan kepedulian dalam pengembangan usaha mikro, keuangan mikro dan pinjaman bergulir

OC/OSP, LKM

Ada “polling resources”

2. Membantu akses LKM/UPK, KSM/anggota terhadap berbagai sumber daya luar sesuai kebutuhan

OC/OSP, LKM

Terjadi kerjasama antara LKM/UPK, KSM/anggota dengan sumberdaya yang ada

3. Memperkuat asosiasi/forum antar LKM atau UPK atau KSM

OC/OSP, LKM, UPK, KSM

Terdapat berbagaii asosiasi/forum sesuai kebutuhan

4. Melakukan evaluasi akhir ti ngkat kesehatan pengelolaan dana bergulir UPK berdasarkan indikator yang telah ditetapkan

OC/OSP Diketahui UPK yang kinerjanya memuaskan, minimum dan suspend

5. Menyiapkan rekomendasi bentuk bantuan teknis lebih lanjut bagi UPK yang kinerjanya memuaskan

OC/OSP, KMP

Ada konsep bantuan teknis lebih lanjut bagi UPK yang kinerjanya memuaskan

6. Menyiapkan rekomendasi bentuk ti ndakan yang harus dilakukan oleh proyek terhadap UPK yang kinerjanya inimum atau suspend

OC/OSP, KMP

Ada rekomendasi untuk UPK yang kinerjanya minimum atau suspend

7. Mendorong secara bertahap UPK potensial dapat membayar sendiri biaya konsultasi dan supervisi paska proyek

OC/OSP, LKM/ UPK

Ada kemandirian fi nancial

Secara operasional pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir diatur dalam Petunjuk Teknis Pinjaman Bergulir, PPMK dan Syariah.              

Page 58: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil
Page 59: Daftar isi Pedoman Teknis Pelaksanaan Tridaya Revisi Teknis 2012/Pedoman_Teknis... · PEDOMAN TEKNIS Tridaya ... menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan ... personil

KANTOR PUSATJL. Pattimura No.20 Kabayoran BaruJakarta Selatan, Indonesia - 12110

KANTOR PROYEKJl. Penjernihan 1 No. 19 F PejomponganJakarta Pusat Indonesia - 10210

SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRIwww.pnpm-mandiri.org

PENGADUANP.O. BOX 2222 JKPMTSMS 0817 48048e-mail : [email protected]

www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org