DAFTAR ISI - depkes.go.id€¦ · Flora Fauna dan cemara laut di Taman Laut Teluk Sarabua yang...

ii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………… 1

BAB II GAMBARAN UMUMA. Letak Geografi….. ………………………………………………………………………………….. 4B. Iklim dan Curah Hujan …..……………………………………………………………………… 5C. Kondisi Geografis ...……………………………………………………………………………….. 5D. Gambaran Umum Dinas Kesehatan ………………………………………………….. …….. 71) Tenaga Kesehatan ……………………………………………………………………… 72) Sarana dan Prasarana Kesehatan ……………………………………………….. 93) Struktur Organisasi …………………………………………………………………….. 94) Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………………………….. 10BAB III DATA MORTALITAS DAN MORBIDITAS

A. Mortalitas (Angka Kematian)a) Angka Kematian Bayi …………………………………………………………………… 37b) Angka Kematian Balita …………………………………………………………………. 39c) Jumlah Kamatian Ibu …………………………………………………………………… 40B. Morbiditas (Angka Kesakitan)a) Kunjungan Puskesmas (LB4) ………………………………………………………. 42b) Kunjungan Pasien Lansia ……………………………………………………………. 45c) Laporan Indra Mata …………………………………………………………………… 45d) Laporan Jiwa ……………………………………………………………………………… 47e) Laporan Gigi ………………………………………………………………………………. 48f) Laporan 10 penyakit Terbanyak ………………………………………………… 49g) Rawat Inap ………………………………………………………………………………… 52h) NCR Kasus baru BTA Positif ………………………………………………………. 52i) NCR Seluruh Kasus TB ………………………………………………………………. 53j) Proporsi Kasus TB anak 0-14 tahun …………………………………………… 54k) Angka Keberhasilan Pengobiatan Penderita TB paru BTA +(success Rate) ……………………………………………………………………………. 54l) Jumlah Kasus HIV …………………………………………………………………….. 55m) Jumlah Kasus AIDS ……………………………………………………………………. 55n) Kasus Diare ditemukan dan ditangani ……………………………………….. 55o) Angka Penemuan Kasus baru Kusta Per 100.000 Penduduk ………. 56

iii

p) Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita AFP per 100.000Penduduk < 15 tahun ………………………………………………………………….. 56q) Persentase Cakupan Imunisasi Bayi ……………………………………………… 56r) Persentase Penduduk yang memiliki akses Minum layak ……………… 57s) Persentase Balita ditimbang Berat Badannya (D/S) ……………………… 58t) Persentase Balita Gizi Buruk ………………………………………………………… 63u) Persentase Balita 6-59 bulan ………………………………………………………… 67v) Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan …………………………………………………….. 70BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATANA. Cakupan Pemberian 90 Tablet Fe Pada Ibu Hamil …………………………….…….. 73B. Persentase Kecamatan Melaksanakan Surveilans Gizi …………………..…………. 78C. Persentase Penyediaan Buffer Stock Makanan Pendamping Asi ………. ………. 79BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANA. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan & Sarana PelayananKesehatan Yang Memiliki Kemampuan LAbkes Serta 4Spesialis Dasar ………………………… ……………………………………………………………. 88a. UpayaKesehatan Bersumber Masyarakat ………………………………..……….. 90b. Tenaga Kesehatan ………………………………………………………………………… 91c. Pembiayaan Kesehatan …………………………………………………………………. 93BAB V PENUTUPLAMPIRAN

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah gambaran situasiKesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diterbitkan setiap tahun sekali.Maksud diterbitkannya Profil ini adalah untuk menampilkan berbagai data tentangKesehatan dan data pendukung lain yang dideskripsikan dengan analisis danditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Sedangkan tujuan yang ingin dicapaiadalah tersampaikannya Informasi Kesehatan yang merupakan pencapaianPembangunan Kesehatan Tahun 2015.Sejak terbitnya instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentangPengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan sosialisasi danadvokasi yang mendorong pelaksanaan pengarusutamaan gender dalampembangunan yang diterjemahkan kebijakan, program dan kegiatan pembangunansangat dinamis. Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutamaan gender dalamdokumen perencanaan sampai gender budget statement (Pernyataan AnggaranResponsif Gender). Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkanKeadilan dan Kesetaraan gender. Pengarusutamaan gender adalah salah satustrategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melaluipengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuandan laki-laki harus dimasukan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauandan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan diberbagaibidang kehidupan dan pembangunan.Profil Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015 disusunsecara sistematis mengikuti petunjuk teknis penyusunan profil Kesehatan edisi dataterpilih menurut jenis kelamin yang diterbitkan oleh Pusat Data dan InformasiDepartemen Kesehatan RI tahun 2011. Sistimatika penyajian profil kesehatanKabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2015 ini adalah sebagai berikut :


Bab I – PendahuluanBab ini Berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil Kesehatan dansistematika dari penyajiannya.Bab II – Gambaran UmumBab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/kota. Selain uraiantentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini jugamengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kesehatan dan faktor-faktorlainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan.Bab III – Situasi Derajat KesehatanBab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angkakesakitan, dan angka status gizi masyarakat.Bab IV – Situasi Upaya KesehatanBab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanankesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaankesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanankefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upayapelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikatorkinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanankesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota.Bab V – Situasi Sumber Daya KesehatanBab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga Kesehatan,pembiayaan kesehatan dan sumber daya Kesehatan lainnya.


Bab VI – KesimpulanBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak danditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/kota ditahun yangbersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, hal ini jugamengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangkapenyelenggaraan pembangunan kesehatan.LampiranPada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kotadan tabel data Kesehatan dan yang terkait Kesehatan yang responsif gender.


BAB II

GAMBARAN UMUMA. Letak GeografiWilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai berjarak sekitar 100 km di sebelahbarat pantai Pulau Sumatera, terdiri dari 4 pulau besar yang didiami penduduk,yaitu Pulau Siberut di bagian utara sebagai pulau terbesar, Pulau Sipora di bagiantengah, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan di bagian selatan. Semuanyaterletak pada 90Ý 35' - 100Ý 32' BT dan 0Ý 50' - 3Ý 21' LS.Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah6.011,35 kmÝ, yang meliputi 10 wilayah Kecamatan, yaitu :Kecamatan LuasPagai Selatan 901,08 KmSikakap 278,45 KmPagai Utara 342,02 KmSipora Selatan 268,47 KmSipora Utara 383,08 KmSiberut Selatan 508,33 KmSiberut Barat Daya 649,08 KmSiberut Tengah 739,87 KmSiberut Utara 816,11 KmSberut Barat 1124,89KmSecara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki batas-batas :Sebelah Utara Kabupaten Nias SelatanSebelah Selatan Kabupaten Pesisir SelatanSebelah Barat Samudera IndonesiaSebelah Timur Kabupaten Padang Pariaman, KotaPadang dan Kabupaten Pesisir Selatan


Kabupaten Kepulauan Mentawai, secara geografis merupakan gugusanpulau-pulau besar dan kecil. Selain pulau-pulau besar (Pulau Siberut, Pulau Sipora,Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan), juga terdapat 252 pulau-pulau kecil.Panjang garis pantai di wilayah Kepulauan Mentawai Ý 758 Km. Hal initerkiat dengan letak geografis wilayah Kepualaun Mentawai di tengah SamuderaHindia dan terdiri dari gugusan pulau-pulau. Daerah Siberut memiliki jenis-jenistumbuhan mangrove untuk daerah SiberutB. Iklim Dan Curah HujanSesuai dengan letaknya yang dikelilingi lautan, maka iklim di wilayah inisangat dipengaruhi oleh angin musim. Sementara itu kondisi udaranya selalu panasdan lembab. Curah hujan berkisar antara 2.500 - 4.700 mm/tahun dengan jumlahhari hujan antara 132 - 267 hari hujan per-tahun. Sedangkan kondisi suhu berkisarantara 22o - 32 o C dengan kelembaban 82 - 85%.Kedalaman perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai dari kedalaman 4meter sampai 120 meter tersebar mulai dari Teluk Saibi, pelabuhan Simalepet,Teluk Katurai, Teluk Sioban Sipora dan Selat Sikakap sampai Samudera Hindia.Studi untuk konservasi laut di Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari 2konversi yakni : cagar alam laut dan Suaka marga satwa. Pengelolaan konservasitersebut terdapat 5 Lokasi :

1. Flora Fauna dan cemara laut di Taman Laut Teluk Sarabua yang memiliki luas141 Ha.2. Snorkling dan Ombak Eboy di taman laut pulau Nyang-nyang yang memilikiluas 171 Ha.3. Taman laut pulau Pitojat memiliki luas 329 ha.4. Taman laut Bosua memiliki luas 106 Ha.5. Taman Laut teluk Sikakap dengan luas 325 Ha.


C. Kondisi GeografisKabupaten Kepulauan Mentawai adalah bagian dari wilayah PropinsiSumatera Barat yang semula menyatu dengan Kabupaten Padang Pariaman.Kepulauan Mentawai menjadi Kabupaten Kepulauan Mentawai ke 16 di SumateraBarat berdasarkan UU RI No.49 Tahun 1999 Tanggal 04 Oktober 1999, diresmikanoleh Mendagri Tanggal 12 Oktober 1999 dan sejak itu Kepulauan Mentawai menjadiKabupaten dengan nama Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kabupaten KepulauanMentawai ada pada posisi geografis terletak diantara 10-30°LS dan 98-101°BT. Luaswilayah sebesar 6.011 Km dan garis pantai sepanjang 758 km. Posisi letak geografisKabupaten Kepulauan Mentawai ini merupakan seunit Kepulauan yang terpisahdari propinsi Sumatera Barat dengan batas sebelah Utara Kabupaten Nias (Sumut),sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah Timurdengan Kabupaten Padang Pariaman, kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatandan sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.Kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini sebahagian besaradalah hutan dan semak belukar. Topografi keadaan geografis KabupatenKepulauan Mentawai terdiri dari daratan, sungai, dan bukit-bukit dengan ketinggiandari permukaaan laut 0-400 meter. Ibu kota Kabupaten Kepulauan MentawaiTuapejat yang terletak di Kecamatan Sipora Utara, dengan jarak tempuh dari Ibukota Propinsi Sumatera Barat adalah 153 km yang di tempuh melalui jalan laut.Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari 4 Kepulauan besar, keempatpulau ini adalah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pagai Utara, Pagai Selatan. KabupatenKepulauan Mentawai terdiri dari sepuluh Kecamatan yaitu Kecamatan Pagai Utara,Kecamatan Sipora Selatan, Kecamatan Siberut Selatan, Kecamatan Siberut Utara,Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kecamatan SiberutTengah, Kecamatan Sipora Utara, Kecamatan Sikakap, dan Kecamatan Pagai Selatan


Peta Wilayah Kepulauan Mentawai

D. Gambaran Umum Dinas KesehatanDinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan lembagapelayanan publik berada di bawah struktur organisasi Pemerintah KabupatenKepulauan Mentawai yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai penentukebijakan pelayanan pembangunan kesehatan di daerah serta ataspelaksanaannya.Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai dibentuk berdasarkan :1. Undang – undang Nomor 49 tahun 1999 tentang Pembentukan KabupatenKepulauan Mentawai .2. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan3. Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah4. Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintahUpaya Dinas Kesehatan untuk melakukan Pelayanan Kesehatan dapatefektif dan efisien bila ditunjang dengan sumber daya, baik berupa tenaga,pembiyaan dan sarana/prasarana Kesehatan memadai.1. Tenaga Kesehatan








Gambaran mengenai keadaan tenaga kesehatan yang bekerja diKabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2015 dengan jumlah penduduk85.295 jiwa berdasarkan rasio 100.000 penduduk, menunjukan nilai rasiosebagai berikut :Tabel. 1

Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatandi Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

No Jenis Tenaga2015

Jumlah Rasio1 S2 Non Kesehatan 2 1.70591 S2 Kesehatan 2 1.70592 S1 Kesehatan Masyarakat 28 23.88263 S1 Keperawatan 8 6.82364 S1 Non Kesehatan 4 3.4375 Dokter Spesialis - -6 Dokter Umum 12 10.23547 Dokter Gigi 3 2.558858 Perawat 143 121.971859 Bidan 63 53.7358510 Farmasi 22 18.764911 Apoteker 5 4.2647512 Sanitarian 5 4.2647513 Rekan Medik 4 3.411814 Analisa Lab 2 1.705915 Penata Rontgen 2 1.705916 Fisioterapi 1 83617 SPK 31 25.91718 SPRG 1 0.8529519 D.IV Kes. Masy - -


20 NS(Ners) 1 0.8529521 AKL Kes. Masy 4 3.34422 SPPH Kes. Masy 1 83623 APT 5 4.2647524 SMF 2 1.7059Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 20152. Sarana dan Prasarana Kesehatana. Puskesmas, puskesmas pembantu, Pusling dan PosyanduJumlah Puskesmas Registrasi : 10 unitJumlah Puskesmas Belum Registrasi : 2 unitJumlah Puskesmas Pembantu : 23 UnitJumlah Pusling Air : 10Jumlah Poskesdes : 74 unitJumlah Posyandu : 225 unitb. Rumah SakitJumlah Rumah Sakit Pemerintah (RSUD) : 1 unitc. Apotik /Toko ObatJumlah Toko Obat : 8 unitd. LaboratoruimJumlah Laboratorium : 03. Struktur OrganisasiDalam melaksanakan tugas Dinas Kesehatan Kabupaten KepulauanMentawai memiliki Struktur Organisasi Sebagai berikut :1.1.1 Kepala Dinas ;1.1.2 Sekretariat, terdiri dari ;a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaianb. Sub Bagian Keuanganc. Sub Bagian Program


1.1.3 Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari ;a. Seksi Tenaga Kesehatan dan Perizinanb. Seksi saranan dan peralatanc. Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan1.1.4 Bidang Pelayanan Kesehatan, Terdiri dari ;a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukanb. Seksi Kesehatan Keluargac. Seksi Gizi1.1.5 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkugan terdiri dari ;a. Seksi Pencegahan Penyakitb. Seksi Pemberantasan Penyakitc. Seksi Penyehat Lingkungan1.1.6 Bidang Promosi dan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan terdiri dari ;a. Seksi Penyuluhan PSMb. Seksi Penelitian dan Pengembangan Kesehatanc. Seksi Sumber Daya Kesehatan.1.1.7 Unit Pelaksana Teknis ;1.1.8 Kelompok Jabatan Fungsional.4. Tugas Pokok dan Fungsi2.3.1. Kepala DinasA. Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin pelaksanaan urusanpemerintah daerah di bidang Kesehatan berdasarkan asas otonom dantugas pembantu.B. Kepala Dinas dalam meminpin pelaksanaan tugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi ;a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang Kesehatan ;b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan ;c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang kesehatan


d. Pembinaan dan Pengendalian Unit Pelaksanaan Teknis padaDinas Kesehatan ;e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesui dengantugas dan fungsinya.2.3.2. SekretariatA. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelayananadminstarsi satuan organisasi di lingkungan Dinas yang meliputiurusan umum, kepegawaian, perlengkapan keuangan perencanaanevaluasi dan pelaporan.B. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),sekretariat mempunyai fungsi ;a. Pengoordinasian penyusunan rencana dan program kerjadinasb. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas tugas bidang secaraterpaduc. Pengelolaan administrasi surat menyurat, kearsipan,kepegawaian, perlengkapan dan asset serta urusan rumahtangga;d. Pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi rencanaanggran, pembukuan, pertanggungjawaban dan laporankeuangane. Penyiapan data dan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Dinassecara berkala sebagai pertanggungjawaban tugas padaatasan;f. Penyusunan draf rancangan kebijakan daerah di bidangkesehatan ;


g. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) ;h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidangtugas ;2.3.2.1. Sub Bagian umum dan KepegawaianA. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memepunyai tugas mengurusadminstrasi surat menyurat, kearsipan, tata laksana, kehumasan,hukum, peralatan dan perlengkapan, investaris, urusan rumah tanggadan administrasi kepegawaian dalam lingkungan dinas.B. Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian meliputi ;1. Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan2. Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan sertamelaksanakan pengendalian administrasi barang danperlengkapan3. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, penyalur, pemakaian,penggunaan dan penghapusan barang dan perlengkapan.4. Menyiapkan bahan pelaksanaan, penggunaan dan pemakaianbarang investaris, kendaraan dinas dan rumah dinas sertapenggunaan gedung ;5. Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga,keamanan kantor dan lingkungan serta rumah dinas ;6. Mengatur pelaksanaan penggunaan dan pemakaian baranginvestaris dan perlengkapan ;7. Membuat rancangan dan program kerja pada Sub Bagian Umumdan Kepegawaian ; Melaksanakan Tugas Keprotokolan ; Melaksanakan pelayanan informasi dan humas ke media cetakmaupun elektronik Menyiapkan bahan untuk jumpa pers;


Mengkliping Koran untuk mengetahui perkembangan kesehatan dimedia ; Menyiapkan bahan pembuatan daftar penilaian pelaksanaanpekerjaan (DP-3); Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan data kepegawaian; Menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai; Menyiapkan bahan mutasi dan pemberhentian, teguranpelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai; Menyiapkan administrasi dokter pegawai tidak tetap (PTT) danParamedis (Bidan dan Perawat) PTT dan tenaga kesehatanlainnya; Menyiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikutipendidikan dan pelatihan pegawai; Mempersiapkan kebutuhan pegawai dinas; Mengumpulkan, mengarsipkan, peraturan perundang-undanganbidang kesehatan; Mengusulkan surat keputusan (SK) tugas belajar pegawai yanglulus seleksi pendidikan Diploma III, Diploma IV, Strata I, Strata 2,dan Strata 3 ke Badan Kepegawaian Daerah dan yang terkaitlainnya; Menyiapkan bahan perencaan dan program kesejahteraanpegawai; Menyiapkan absensi kehadiran pegawai dan mengkoordinirkehadiran pegawai;


Melaksanakan bimbingan teknis kepegawaian; Membuat laporan kepegawaian dan daftar urut kepangkatan(DUK); Menyusun bezeting pegawai dan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan2.3.2.2 Sub Bagian KeuanganA. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasikeuangan dan akuntansi dalam Dinas Kesehatan.B. Uraian tugas Sub Bagian Keuangan meliputi :1. Menyusun program dan rencana pengelolaan keuanganberdasarkan ketentuan yang berlaku;2. Mempelajari dan menelaah peraturan keuangan;3. Melaksanakan penatausahaan keuangan;4. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalampelaksanaan tugas;5. Menyiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan laporankeuangan6. Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai denganketentuan dan peraturan yang berlaku ;7. Menyusun laporan bulanan, triwulan, dan tahunan keuangan sesuaidengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggungjawabanpelaksanaan tugas dan ;8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan2.3.2.3. Sub Bagian ProgramA. Sub Bagian Program mempunyai tugas menyusun perencanaan,Program kerja, melaksanakan monitoring dan evaluasi, serta membuatlaporan dalam lingkup Dinas serta mengembangkan sistem informasikesehatan.


B. Uraian Tugas Sub Program meliputi :1. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan denganperencanaan Dan program Dinas ;2. Mengumpulkan dan menganalisa peraturan perundang –undanganyang Terkait dengan pelaksanaan urusan dan tugas dinas ;3. Menyiapkan data dan informasi dalam penyusunan perencanaandan Program Dinas.4. Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaanperencanaan dan program Dinas;5. Mengoordinasikan recana program, kegiatan dan anggaran dariunit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan;6. Mengoordinasikan penyusunan pembuatan peraturan Daerah,Peraturan Bupati, Keputusan Bupati ruang lingkup DinasKesehatan;7. Membuat rencana dan program kerja Dinas;8. Menyiapkan dan menyusun bahan yang berkaitan dengan RencanaPembangunan jangka panjang (RPJP) bidang Kesehatan, rencanapembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD), Rencanastrategis Rencana kerja pemerintah Daerah (RKPD), Rencana KerjaSatuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD);9. Mengumpulkan/menyiapkan dokumen dan memproses RencanaKerja Anggaran (RKA), Daftar pelaksanaan Anggaran (DPA) bidangKesehatan;10. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalampelaksanaan tugas;11. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan;12. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan manurutketentuan yang berlaku;13. Melaksanakan penatausahaan tugas program;


14. Melaksanakan bimbingan teknis perencanaan, sistem pencatatandan pelaporan.15. Menyiapkan bahan dan penyusunan rencana strategik;16. Mengevaluasi dan memantau pelaksanaan pengelolaan bidanghukum yang bertentangan dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku;17. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan secara berkaladalam lingkup dinas;18. Melakukan pengelolaan sistem informasi kesehatan (SIK) dan datatermasuk melalui penggunaan perangkat K Komputer denganprogram local area networking (LAN), electronic mail (E-Mail),internet dan intranet;19. Menyusun rencana dan tata kerja layanan penyediaan dataelektronik dan informasi kesehatan dengan jaringan LAN, E-Mail,internet dan intranet;20. Menyusun, mengolah dan menyajikan data dalam bentuk laporanbulanan, triwulanan dan tahunan sebagai bahan monitoring danevaluasi;21. Menyusun dan membuat laporan akuntabilitas intansi pemerintah(LAKIP), profil Kesehatan, laporan tahunan, bahan laporanketerangan pertanggungjawaban (LKPJ), kontrak kinerja, bahanlaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD), danpenetapan kinerja Dinas;22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.2.3.3. Bidang Sarana dan PrasaranaA. Bidang sarana dan prasarana mempunyai tugas dalam membantuKepala Dinas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusanpelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruanglingkup sarana dan prasarana.


B. Untuk mneyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidangsarana dan prasarana berfungsi :a. Pelaksanaan koorrdinasi dalam perencanaan kabutuhan sarana,prasarana dan peralatan kesehatan serta registrasi dan akreditasisarana pelayanan dan tenaga kesehatan;b. Perencanaan dan pelaksanaan pengawasan dan pemeliharaanterhadap sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dalam upayapeningkatan pellayanan kesehatan;c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perizinan di bidangkesehatan;d. Pelaksanaan pengawasan obat, makanan dan minuman.e. Penjalinan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektortrakait;f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam ruanglingkup kadinasan.2.3.3.1. Seksi Tenaga Kesehatan dan PerizinanA. Seksi Tenaga Kesehatan dan perizinan mempunyai tugas menyusunperencanaan dan malakukan registrasi dan akreditasi tenagakesehantan swasta dan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,sesuai urusan yang menjadi kewenagan Seksi Tenaga Kesehatan danPerizinan.B. Uraian Tugas Tenaga Kesehatan dan Perizinan meliputi :a. Membantu kepala bidang dalam pengelolaan tenaga kesehatan danperizinan;b. Melakukan pengumpulan, penyusunan dan analisa data sertamembuat laporan yang berhubungan dengan kegiatan seksi tenagakesehatan dan perizinan;c. Melakukan persiapan dan merumuskan regulasi dan legislasi tenagakesehatan dan sarana kesehatan;d. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor terkait;


e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam ruanglaingkup kedinasan.2.3.3.2. Seksi Sarana dan Peralatan KesehatanA. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan mempunyai tugas menyusunperencanaan, dan melaksanakan pengadaan sarana dan peralatankesehatan sesuai urusan yang menjadi kewenangan seksi Sarana danPeralatan Kesehatan.B. Uraian Tugas Seksi Sarana dan Peralatan Kesehhatan Maliputi :a. Membantu kepala bidang dalam pengelolaan sarana dan peralatankesehatan.b. Melakukan pengumpulan, penyusunan laporan yang berhubungandengan kegiatan Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan;c. Melaksanakan perencanaan, pengadaan sarana, prasarana, danperalatan kesehatan, regensia dan vaksin untuk puskesmas,puskesmas pembantu, dan sarana penunjang lainnya (termasukpolindes dan poskesdes, dll);d. Malakukan bimbingan teknis dan pembinaan terhadap pengelolaansarana, dan peralatan kesehatan;e. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor terkait;f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam ruanglingkup kedinasan.2.3.3.3. Seksi Pengawasan dan PemeliharaanA. Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan mempunyai tugas menyusunperencanaan, dan pengelolaan tentang pengawasan dan pemeliharaansesuai urusan yang menjadi kewenangan Seksi Pengawasan danPemeliharaan.B. Uraian Tugas Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan meliputi :a. Membantu kepala bidang dalam pengelolaan pengawasan danpemeliharaan;


b. Melakukan pengumpulan, penyusunan dan analisis data sertamenyusun laporan yang berhubungan dengan kegiatan SeksiPengawasan dan Pemeliharaan;c. Mengelolah pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatankesehatan, puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes danpolindes;d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap peredarandan penyalagunaan obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika,dan alat kesehatan habis pakai;e. Melakukan pemeriksaan setempat sarana produksi;f. Membina penyalur makanan minuman, alat kesehatan sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di saranaproduksi dan distribusi;g. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadapteknologi kesehatan yang ada di sarana kesehatan dan laboratoriumpemerintah dan swasta;h. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor terkait;i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam ruanglingkup kedinasan.2.3.4. Bidang Pelayanan KesehatanA. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan pembinaanpelayanan kesehatan dasar dan rujukan, penanggulangan masalahkesehatan kaluarga, pemantau dan penanggulangan gizi masyarakatdan juga pelayanan khusus di Puskesmas, Pustu, Poskesdes, danPolindes, serta pelayanan kefarmasian;B. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :a. Perumusan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan;b. Pelaksanaan penilaian, pengawasan, pengembangan danpeningkatan mutu pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit


serta menganalisis laporan perkembangan dan pelaksanaanpelayanan kesehatan rumah sakit;c. Pengumpulan bahan pelaksanaan usaha-usaha pembinaan RumahSakit Umum Daerah;d. Pengumpulan bahan untuk penysunan perencanaan, pembinaan,dan pengawasan, serta pengelolaan obat-obatan pada puskesmas,puskesmas Pembantu, Poskesdes, dan Polindes;e. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan mutu pelayanankesehatan pada puskesmas, puskesmas pembantu, poskedes, danpolindes;f. Pengumpulan bahan, memonitoring status gizi dan pengaturan gizimasyarakat melalui rumah sakit, puskesmas, Pustu, polindes danunit pelayanan kesehatan lainnya;g. Pengumpulan bahan untuk pembuatan laporan penyelenggaraandan pemeriksaan ibu hamil bayi dan remaja, lanjut usia, KeluargaBerencana (KB), dan gizi.h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam ruanglingkup kedinasan.2.3.4.1. Seleksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan RujukanA. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas dalampembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar sertasistem rujukan di puskesmas, puskesmas pembantu dan rumah sakitserta pembinaan pengelolaan manajemen dan pengembangannya.B. Uraian Tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan meliputi :a. Menetapkan standar pelayanan minimal untuk pelayanan kesehatandasar dan rujukan;b. Merencanakan dan pelaksanaan pembinaan dan pengawasanterhadap peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan RumahSakit;


c. Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan puskesmas danrumah sakit;d. Melakukan pembinaan teknis pelayanan kesehatan dasar danrujukan;e. Merencanakan program, membina dan melakukan koordinsiterhadap peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan Rumah SakitPemerintah, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas dan sarana pelayanankesehatan dasar swasta;f. Melakukan penilaian kinerja puskesmas, puskesmas pembantu,poskesdes dan sarana pelayanan kesehatan lainnya;g. Mengumpulkan bahan pembinaan, pengawasan, pengembangan danpeningkatan mutu pelayanan rumah sakit serta menganalisalaporan perkembangan dan pelaksanaan pelayanan rumah sakit;h. Mengumpulkan bahan pembinaan, pengawasan mutu pelayananpuskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Polindes pada Puskesmas,Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Polindes;i. Melaksanakan usaha-usaha pembinaan Rumah Sakit Umum Daerah;j. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana kebutuhan obat-obatanpada puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes dan polindes;k. Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pembinaan pelayanankesehatan bagi masyarakat miskin;l. Menyelenggarakan upaya kesehatan pada daerah terpencil;m. Melakukan pemantauan dan pembinaan Bank daerah di RumahSakit;n. Mengkoordinir program terkait Pemberantasan Penyakit Menular(P2M), kesehatan ibu dan anak (KIA), Kesehatan lingkungan, danpromosi kesehatan (Promkes);o. Melaksanakan pembinaan manajemen pengelolaan obat puskesmas;p. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.


2.3.4.2. Seksi Kesehatan KeluargaA. Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas mengoordinir danmelaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas dan anak sampai masa pra sekolah, pembinaan usaha-usahakesehatan anak dan pembinaan kesehatan usia lanjut.B. Uraian Tugas Seksi Kesehatan Keluarga meliputi ;a. Mengumpulkan bahan Penyelenggaraan usaha pelayanan kesehatanKeluarga;b. Malakukan pembinaan tenaga kesehatan dan penolong persalinan;c. Mengoordinir pelayanan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, danmenyusui) di puskesmas, puskesmas pembantu, Klinik, Bersalin,dan Bidan Praktek Swasta;d. Melakukan pengolahan data pemantauan wialayah setempatkesehatan ibu dan anak (PWS KIA);e. Melakukan pengolahan data ibu hamil Ante Natal Care (ANC), ibuhamil beresiko tinggi, ibu hamil yang sudah mendapat pelayanan ibuhamil sebanyak 4 (empat) kali (K4);f. Mengumpulkan data pertolongan persalinan dengan tenagakesehatan dan dukun terlatih;g. Melakukan pembinaan terhadap dukun terlatih;h. Melakukan bimbingan teknis kesehatan kaluarga;i. Melakukan pengolahan data ibu nifas Post Natal Care (PNC),kunjungan neonates (Bayi berusia 0-28 hari);j. Melakukan pembinaan program deteksi dini tumbuh kembang anak;k. Mengkoordininasikan pelayanan keluarga berencana (KB);l. Mengoordinir program kesehatan remaja, dan lanjut usia;m.Mengembangkan kelas ibu dan kelas ibu balita;n. Membina dan memantau audit maternal perinatal (AMP), AuditKeluarga Berencana, program kesehatan reproduksi terpadu ditingkat pelayanan kesehatan dasar;


o. Memantau penatalaksanaan program perencanaan Persalinan danpencegahan Kompilkasi (P4K), Deteksi tumbuh kemabang Balita,Asuhan Bayi Berat Lahir Rendah, penangan kasus asfiksia, standarpelayanan kebidanan, puskesmas Pelayanan Obstetric NeonatalEmergensi Dasar (PONED), Asuhan Persalinan Normal (APN) diPuskesmas;p. Perencanaan kegiatan yang barkaitan dengan program kesehatanibu, anak dan usia lanjut;q. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data cakupan kegiatankesehatan ibu, anak dan usia lanjut;r. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut ke setiap tingkatan denganmenyertakan lintas program dan lintas Sektoral;s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan;2.3.4.3. Seksi GiziA. Seksi Gizi mempunyai tugas melakukan pemantawan status gizi anakbalita dan ibu hamil dan melaksanakan perbaikan gizi masyarakat, giziinstitusi, gangguan akibat kekurangan Iodium dan kewaspadaandibidang pangan dan gizi.B. Uraian Tugas Seksi Gizi Meliputi :a. Melakukan penanggulangan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibuhamil;b. Melakukan penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP) padabalita;c. Melakukan penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA);d. Melakukan penanggulangan Anemia Gizi Besi;e. Melakukan sistem kewaspadaan dini dan pemantauan gizi;f. Membuat laporan bulanan dan tahunan program gizi;g. Melaksanakan supervise dan bimbingan teknis;


h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemberian MakananTambahan (PMT) pada keluarga kurang energy protein (KEP);i. Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan program perbaikangizi;j. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjukteknis program perbaikan gizi;k. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data programperbaikan gizi dan visualisasi data dalam bentuk laporan;l. Melakukan pemantauan status gizi dan konsumsi gizi masyarakat;m.Melakukan pengolahan dan analisa data hasil pemantauan statusgizi dan konsumsi gizi serta visualisasi hasil pemantauan;n. Melakukan pembinaan terhadap investigasi lapangan terhadapkejadian luar biasa di bidang gizi dan penyusunan rencana tindaklanjut upaya penanggulangannya;o. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan upaya-upayapenanggulangan terhadap Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dibidang gizi;p. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektorterkait dalam upaya perbaikan gizi;q. Melaksanakan upaya pengembangan program gizi sesuai denganperkembangan status gizi masyarakat;r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.2.3.5. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan LingkunganA. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyaitugas menyelenggarakan kegiatan di bidang pengamatan, pencegahandan pengendalian penyakit, baik penyakit menular maupun penyakittidak menular dan melakukan penyelenggaraan kagiatan penyehatanlingkungan.


B. Untuk menyelenggarakan tugas di atas, Bidang Pengendalian Penyakitdan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :a. Pengumpulan peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis danpedoman teknis yang berkaitan dengan pencegahan, pengendalian,pengamatan penyakit dan penyehatan lingkungan;b. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatanpemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2) danpemberantasan penyakit menular langsung (P2ML);c. Melakukan surveilence epidemiologi dan penanggulangan wabah;d. Melakukan perencanaan, evaluasi dan pengendalian penyakit tidakmenular;e. Pelaksanaan bimbingan teknis kegiatan pengendalian penyakit danpenyehatan lingkungan;f. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatanpencegahan dan pengendalian penyakit yang dilaksanakan olehRumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu), PosKesehatan Desa (Poskesdes), dan Poli Klinik Desa (Polindes);g. Pengumpulan, mengolah dan menganalisa data kesehatanlingkungan, dan tempat-tempat umum;h. Pengoordinasian usaha penyehatan sarana kesehatan lingkunganmasyarakat.2.3.5.1. Seksi Pencegahan PenyakitA. Seksi Pencegahan Penyakit mempunyai tugas melaksanakanpencegahan dan pengamatan penyakit.B. Uraian Tugas Seksi Pencegahan Penyakit meliputi :a. Mengumpulkan dan mengolah data yang barkaitan dengan upayapencegahan penyakit dengan imunisasi;b. Menyusun rencana yang berkaitan dengan upaya pencegahanpenyakit dengan imunisasi, yang meliputi vaksin, rantai dingin,peratan imunisasi serta pencatatan dan pelaporan;


c. Melakukan surveilence epidemiologi dan penanggulangan kejadianluar biasa/wabah;d. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan vaksin calon jemaah haji;e. Merencanakan, mengelolah dan mengevaluasi program kesehatanhaji;f. Menyusun petunjuk teknis upaya pencegahan penyakit;g. Melakukan pengelolaan vaksin dan logistik imunisasi;h. Melakukan penggerakan, bimbingan teknis dan pemantauanterhadap upaya pencegahan penyakit dengan imunisasi;i. Melaksanakan pengawasan terhadap kualitas rantai dingin di unitpelayanan kesehatan;j. Melaksanakan pemantauan kejadian ikuutan pasca imunisasi (KIPI);k. Merencanakan dan mengelolah kegiatan pengendalian penyakittidak menular;l. Menyusun rencana kegiatan yang berkaitan dengan pengamatanpenyakit;m. Mengumpulkan data kesakitan dan kematian yang berkaitan denganpenyakit menular yang mempunyai potensi menimbulkan kejadianluar biasa (KLB) maupun penyakit tidak menularyang menjadimasalah kesehatan masyarakat;n. Mengolah dan menganalisa data kesakitan dan kamatian penyakitmenular dengan kaidah epidemiologi;o. Melaksanakan invetigasi lapangan terhadap kasus kejadian luarbiasa dan penyusunan rencana tindak lanjut upayapenanggulangannya;p. Melaksanakan upaya penanggulangan terhadap kasus kejadian luarbiasa (KLB) bersama lintas program terkait;q. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatanpengamatan penyakit;


r. Menyiapkan rencana dan program penanggulangan masalah akibatbencana;s. Melakukan pengendalian operasional dan penanggulangan masalahkesehatan akibat bencana dan wabah;t. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan ManajemenTerpadu Balita Sakit/Muda dengan Bidang Pelayanan Kesehatan;u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.2.3.5.2. Seksi Pemberantasan PenyakitA. Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas mengumpulkan data,merencanakan, membina, mengawasi program pemberantasanpenyakit menular.B. Uraian Tugas Seksi Pemberantasan Penyakit meliputi :a. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan pemberantasanpenyakit bersumber binatang (P2B2);b. Melaksanakan perencanaan dan evaluasi kagiatan pemberantasanpenyakit menular langsung (P2ML);c. Mengumpulkan dan mengolah data yang berkaitan dengan upayaP2ML dan P2B2;d. Melaksanakan evaluasi, pembinaan dan penyusunan laporankegiatan P2B2 dan P2ML;e. Menyusun petunjuk teknis dan standar operasional procedure(SOP) upaya pemberantasan penyakit;f. Melaksanakan supervise dan bimbingan teknis pemberantasanpenyakit;g. Membuat laporan pelaksanaan tugas;h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasandalam lingkupkedinasan.2.3.5.3. Seksi Penyehatan Lingkungan


A. Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas mengoordinasikan danmerencanakan, bimbingan, monitoring dan evaluasi kegiatan usaha-usaha penyehatan lingkungan.B. Uraian Tugas Seksi Penyehatan Lingkungan meliputi :a. Membantu kepala bidang dalam kegiatan penyehatan lingkungan;b. Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatanlingkungan;c. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pencemaranlingkungan (udara, air, tanah dan bahan pencemar yang berasal dariindustri, pestisida, kendaraan bermotor, rumah sakit,, dan tempatusaha lain);d. Melakukan pengawasan sanitai hotel, penginapan, dan restotan;e. Mengumpulkan bahan pembinaan, menyusun perencanaan dibidang sarana air bersih, jamban keluarga, kesehatan tempat-tempat umum pengolahan makanan dan lingkungan pemukiman;f. Melakukan pengadaan percontohan sarana air bersih, jambankeluarga dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga;g. Melakukan pengawasan kualitas air (air minum, air bersih, badanair, kolam renang, pemandian umum, limbah);h. Melakukan pengawasan pembuangan air limbah, kebersihanlingkungan terhadap rumah makan, restoran, kedai makananjajanan, (tempat pengolahan makanan) serta tempat-tampat umum;i. Melakukan pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan kerjapada pabrik industri dan perusahaan – perusahaan;j. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral;k. Mengevaluasi kegiatan di bidang sarana air bersih, jamban keluarga,kesehatan tempat – tempat umum, dan penyehatan lingkunganpemukiman;


l. Merencanakan, membina dan melaksanakan upaya kesehatanlingkungan dan pemantauan dampak pembangunan terhadapkesehatan lingkungan;m. Merencanakan, membina dan melaksanakan upaya kesehatan matrameliputi kesehatan penyelam, kesehatan transmigrasi, dankesehatan pengungsi serta kesehatan matra lainnya;n. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor/lintas programterutama analisis dampak lingkungan, upaya pengelolaanlingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL) sertapengelolaan limbah;o. Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan;p. Melaksanakan bimbingan teknis penyehatan laingkungan;q. Membuat laporan pelaksanaan tugas;r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.2.3.6. Bidang Promosi dan Penelitian dan Pengembangan KesehatanA. Bidang Promosi dan Penelitian, Pengembangan Kesehatan mempunyaitugas menyiapkan, mengoordinasikan dan mengelola sertamengendalikan Bidang Promosi dan Penelitian dan Pengembangankesehatan.B. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas, bidang promosi dan penelitian, pengembangan kesehatanmempunyai fungsi :a. Pelaksanaan koordinasi terhadap penyusunan rencana BidangPromosi dan Penelitian, Pengembangan Kesehatan;b. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian kegiatan Bidang Promosidan penelitian, pengembangan kesehatan;c. Menyiapkan media penyuluhan dan penyebarluaskan informasibidang kesehatan;d. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan;


e. Pelaksanaan koordinasi dan menggalang kemitraan dalam upayapeningkatan kesehatan masyarakat;f. Perencanaan, mengelola dan membina upaya kesehatanbersumberdaya masyarakat (UKBM);g. Perencanaan, membina, dan mengawasi pelaksanaan jaminankesehatan masyarakat nasional dan jaminan kesehatan daerah(Jamkesda);h. Perencanaan membina, dan meningkatkan kapasitas tenagakesehatan;i. Mengoordinir pengeloaan pendidikan tenaga kesehatan danpelatihan tenaga kesehatan;j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di Bidang Promosidan Penelitian Pengembangan Kesehatan;k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.2.3.6.1. Seksi Penyuluhan dan Peran Serta MasyarakatA. Seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat (PSM) mempunyai tugasperencanaan, melaksanakan, dan pembinaan kegiatan peningkatankesehatan (Promosi Kesehatan), peningkatan peran serta masyarakatdan kemitraan.B. Uraian Tugas Seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat meliputi :a. Merencanakan penyebarluasan informasi kesehatan melaluipenyuluhan individu, kelompok, dan missal;b. Menyebbarluaskan informasi melalui media cetak dan elektronikseperti, leaflet, spanduk, poster, lembar balik, umbul-umbul, baliho,brosur, banner, billboard, dan pemutaran film, talk show, dan lainsebagainya;c. Manyusun petunjuk teknis penyuluhan kesehatan;d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dan menggalangkemitraan yang efektif antara lintas serktor dan lintas program


terkait serta mempelopori tumbuhnya gerakan masyarakat bidangkesehatan;e. Melakukan perencanaan, pengembangan dan pembinaan, sertapemantauan penyelenggaraan Desa Siaga;f. Melakukan pengembangan media promosi kesehatan, teknologikomunikasi, informasi dan edukasi (KIE);g. Melaksanakan perlombaan-perlombaan bidang kesehatan dalamupaya meningkatan kesehatan masyarakat;h. Menumbuhkembangkan upaya kesehatan bersumber dayamasyarakat (UKBM);i. Menyusun program pembinaan upaya kesehatan tradisional(Ukestra) melalui pengembangan pengobatan tradisional;j. Menyusun program pembinaan generasi muda bidang kesehatanmelalui panca krida SBH dengan pembinaan ranting Saka BaktiHusada;k. Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap kegiatan pospelayanan terpadu (Posyandu), Pos Malaria Desa (Posmaldes),Satuan Karya Bakti Husada (Saka Bakti Husada) dan termasukupaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) lainnya;l. Melakukan pengelolaan dan pembinaan kader kesehatan sebagaiupaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;m. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis perilakuhidup bersih dan sehat (PHBS);n. Melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap pelaksanaankegiatan usaha kesehatan institusi pendidikan, tempat kerja,institusi kesehatan dan rumah tangga dalam rangka peningkatanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);o. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat keluarga sadar gizi(Kadarzi);


p. Melaksanakan promosi gerakan berantas kembali malaria (PromosiGebrak Malaria) dan promosi penanggulangan penyakit menularlainnya;q. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan dana sehat;r. Memberikan bimbingan teknis terhadap pemberdayaan danpeningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan;s. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, dan analisa data kegiatanpenyuluhan dan peran serta masyarakat;t. Merencanakan, mengelolah pelaksanaan komunikasi, informasi danedukasi (KIE) dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat;u. Melakukan penyelenggraan pembinaan dan pengendalian terhadappengobatan tradisional;v. Merencanakan, membina penyelenggaraan kegiatan UsahaKesehatan Sekolah (UKS);w. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.2.3.6.2. Seksi Penelitian dan PengembanganA. Seksi Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugasmengoordinasikan dan melakukan penelitian dan survey, dan dimensitentang hasil survei dan diseminasi tentang hasil survey dan penelitian.B. Uraian Tugas Seksi Penelitian dan Pengembangan meliputi :a. Membantu kepala bidang dalam pengelolaan penelitian danpengembangan;b. Melakukan koordinasi dalam merencanakan survey dan penelitiankesehatan;c. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kesehatan yangmendukung perumusan kebijakan kesehatan;


d. Melakukan implementasi penapisan IPTEK di bidang PelayananKesehatan;e. Melakukan pengelolaan survei kesehatan daerah (Surkesda);f. Mengadakan peningkatan sumber daya manusia untuk melakukanpenelitian dan survei terkait isu strategi bidang kesehatan;g. Melakukan pembinaan penelitian terhadap program-programkesehatan;h. Menyusun pedoman pemantauan berkala kepuasan pengguna jasaunit pelayanan kesehatan;i. Mengkoordinasikan hasil survei atau penelitian kesehatan;j. Mengadakan publikasi atau dimensi hasil penelitian danmengeluarkan rekomendasi hasil penelitian;k. Mengadakan koordinasi terkait penelitan dengan lintasprogram/lintas sektor;l. Melaksanakan uji coba unggulan/percontohan yang diterapkan;m. Merencanakan pengembangan bidang kesehatan;n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan;2.3.7. Seksi Sumber Daya KesehatanA. Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas mengoordinasikan,membina dan mengelola jaminan kesehatan masyarakat, sertameningkatkan kapasitas tenaga kesehatan.B. Uraian Tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan meliputi :a. Melakukan penyusunan kebijakan pengembangan sumber dayamanusia (SDM) kesehatan;b. Merencanakan dan melakukan pengelolaan dan pembinaan programjaminan Kesehatan Daerah;c. Melaksanakan pemantauan dan avaluasi pelaksanaan JaminanKesehatan;


d. Melakukan koordinasi dengan lintas terkait;e. Melakukan kajian sistem pembiayaan kesehatanf. Melakukan pelatihan-pelatihan bidang kesehatan dalammeningkatkan kapasitas tenaga kesehatan;g. Merencanakan dan mengelola pendayagunaan puskesmas danjaringannya, serta melakukan pembinaan pemakaian peralatankesehatan;h. Melakukan upaya peningkatan jumlah, jenis, mutu, dan penyebaransumber daya manusia bidang kesehatan serta pemberdayaan profesikesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan;i. Merencanakan dan mengelola pendidikan formal kesehatan untukmasyarakat;j. Mengolah pelaksanaan tugas belajar/izin belajar dalam peningkatanSDM kesehatan untuk jenjang D III, D IV, S1, dan S2 dengan tahapanseleksi di di Dinas Kesehatan dan pengiriman calon ke BKD danterkait lainnya;k. Memfasilitasi pengiriman calon peserta program pendidikan dokterSpesialis Berbasis Kompetensi yang dikelola Depkes R. I;l. Membuat rencana kebutuhan dan pengembangan tenaga kesehatanyang akan mengikuti pendidikan, kursus, pelatihan dan tugas belajarserta izin belajar, penetapan tenaga kesehatan sesuai latar belakangpendidikan;m. Melakuakan pemanfaatan tenaga kesehatan strategis;n. Melaksanakan pendayagunaan tenaga kesehatan;o. Merencanakan dan mengelola pelatihan tekniis dan fungsionalkesehatan;p. Melaksanakan pengembangan sistem pembiayaan kesehatan melauijaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan atau sistem lain;q. Melaksanakan bimbingan teknis sumber daya kesehatan;


r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam lingkupkedinasan.2.3.8. Kelompok Jabatan fungsionalUntuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatandapat di tetapkan kelompok jabatan fungsional tertentu sesuai kebutuhanyang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.2.1. Visi dan Misi Kabupaten Kepulauan MentawaiA. Visi“ Terwujudnya Masyarakat Mentawai Yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan“B. MisiUntuk mewujudkan visi diatas, maka ditetapkanlah Misi Dinas KesehatanKabupaten Kepulauan Mentawai sebagai berikut :1. Meningkatkan Derajat kesehatan Masyarakat melalui pemberdayaan masyarakattermasuk swasta dan masyarakat madani dengan meningkatkan Kinerja DinasKesehatan dan UPTD (Puskesmas, Depo farmasi dan alat Kesehatan) melaluipeningkatan kualitas sistem manajemen mutu dalam memberikan pelayananprima kepada lapisan masyarakat.2. Melindungi Kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upayakesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan, denganmeningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan terjangkau bagi semua lapisanmasyarakat dengan meningkatkan kemandirian puskesmas dalam pengelolaanpelayanan kesehatan .3. Menjamin Ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan, meningkatkanpemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan danmemantapkan pengelolaan sarana dan prasarana kesehatan termasuk SistemInformasi Kesehatan.


4. Pembedayaan sumber daya alam yang berkasiat untuk upaya kesehatan denganmengalakkan peran serta tanaman obat asli mentawai.C. TujuanTerselenggaranya pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya gunadalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.D. FungsiPerumusan kebijakan teknis kesehatan, pengelolaan, pembinaan teknniskesehatan dan pemberian bimbingan serta perizinan sesuai denga kebijakan yang telahditetapkan oleh Bupati.Pengawasan dan pengendalian pembangunan bidang kesehatan Pengelolaanupaya kesehatan Pelaksanaan ketatausahaan dinas kesehatanPelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemerintah pusat dan provinsisesuai dengan bidang tugas kesehatan.


BAB IIIDATA MORTALITAS DAN MORBIDITAS

A. Mortalitas (Angka Kematian)Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadiankematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian jugadapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan danprogram pembangunan kesehatan lainnya.Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagaipenyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematianpada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat darigangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Angka kematianpada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yangterjadi pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini.a. Angka Kematian BayiAngka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkankeadaan derajat kesehatan disuatu masyarakat ,karena bayi yang baru lahir sangat sensitifterhadapat keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitanyadengan satatus sosial orang tua si bayi .Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahandan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian bayi merupakan tolak ukuryang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah bidangkesehatan .Angka kematian bayi dapat dinilai dari 3 aspek berikut :

1. Ratio Kematian Bayi ((jumlah kematian bayi 0-11 bulan /sasaran x 1000)

NO TAHUNAngka Kematian Bayi

TARGETMDG’s

Sasaran Jumlah (org) AKB/1000KH1 2013 1853 33 18 23/10002 2014 1775 47 26 22/10003 2015 2399 31 13 22/1000


2. Mutu Pelayanan Kesehatan (Jumlah Kematian bayi 0-11 bulan /Sasaranibu bersalin x 1000)


TARGETMDG’s


3. Derajat Kesehatan (Jumlah kematian bayi 0-11 bulan /kelahiran hidup x1000)


TARGETMDG’s


Analisis:Angka kematian bayi adalah kematian bayi usia di bawah 1 tahun. Penyebab utamakematian bayi adalah pneumonia. Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan ditangani,namun terkendala dengan terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untukmencari pertolongan kesehatan. Pneumonia terkait erat dengan indoor and outdoorpollution (polusi di dalam dan di luar ruangan), ventilasi, kepadatan hunian, jenis bahanbakar yang dipakai, kebiasan merokok, status gizi, status imunisasi dan pemberian ASI.

2013

23




TARGETMDG’s




TARGETMDG’s



2014

2015

26

17

AKB




TARGETMDG’s




TARGETMDG’s




Sosialisasi yang terkait dengan upaya pencegahan dan deteksi dini serta mengurangi faktorresiko menjadi hal penting.b. ANGKA KEMATIAN BALITA

NO TAHUNAngka Kematian Balita

TARGETMDG’s

Jumlah pddkbalita

Kematian(org) AKABA/1000

KH1 2013 7980 40 5 32/10002 2014 8359 64 8 32/10003 2015 8645 40 5 32/1000

Analisis : Angka Kematian Balita merupakan kematian anak umur 0-4 tahun termasukneonatal.Dalam 3 tahun terakhir sudah terjadi penurunan Angka Kematian Balita (AKABA).Angka tersebut diatas termasuk kematian kematian balita dengan kecelakan dan beberapakematian karena diagnose yang tidak dapat dipastikan karena minimnya informasi tentangkematian anak walau sudah dilakukan audit ke lapangan. Namun angka tersebut masihbisa diturunkan bila semua balita mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkwalitassemenjak mereka lahir.Penyebab utama kematian balita adalah pneumonia.Kejadianterbanyak adalah daerah-daerah dimana akses kepelayanan kesehatan sangatmudah.Upaya pencegahan merupakan komponen strategis dalam pemberantasan

2012




TARGETMDG’s

Jumlah pddkbalita


KH1 2013 7980 40 5 32/10002 2014 8359 64 8 32/10003 2015 8645 40 5 32/1000


20122013

2014

5

8

AKABA




TARGETMDG’s

Jumlah pddkbalita


KH1 2013 7980 40 5 32/10002 2014 8359 64 8 32/10003 2015 8645 40 5 32/1000


2014

5


pneumonia pada anak, salah satunya melalui imunisasi dan PHBS serta melakukanpendekatan MTBS bila bila balita sakit.c. Jumlah Kematian IbuJumlah Kematian Ibu atau juga disebut Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadisalah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKImenggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkaitdengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasusinsidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelahmelahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayananselama kehamilan dan melahirkan.Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Kepulauan Mentawai selama 3 (tiga) tahunterakhir stagnan, ini dapat dilihat dari grafik dibawah ini.

NO TAHUNAngka Kematian Ibu

TARGETMDG’s

KelahiranHidup

Jumlah (org) AKI/100.000KH1 2013 1450 4 276 1422 2014 1801 8 444 1183 2015 1860 9 484 118

Grafik 4.1. Angka Kematian Ibu Kabupaten Kepulauan MentawaiTahun 2013 – 2015

Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 20152013

4

Angka Kematian Ibu




TARGETMDG’s

KelahiranHidup

Jumlah (org) AKI/100.000KH1 2013 1450 4 276 1422 2014 1801 8 444 1183 2015 1860 9 484 118



2015

48 9

Angka Kematian Ibu




TARGETMDG’s

KelahiranHidup

Jumlah (org) AKI/100.000KH1 2013 1450 4 276 1422 2014 1801 8 444 1183 2015 1860 9 484 118




B. Jumlah kematian ibu stagnan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, terjadipeningkatan kasus kematian ibu dimana pada tahun 2013 berjumlah 4 orang dari1.450 kelahiran hidup, tahun 2014 berjumlah 8 orang dari 1.801 kelahiran hidupdan padatahun 2015 berjumlah 9 orang dari 1.860 kelahiran hidup. Masih samadengn 2 tahun sebelumnya dimana penyebab utama kematian ibu adalahPerdarahan (45 %) yang terjadi pada masa intra partum (saat melahirkan) yaitukarena retensio plasenta. Retensio plasenta adalah plasenta belum lahir setengahjam sebelum lahir, karna hanya sebahagian plansenta yang lepas sehinggamenimbulkan perdarahan.C. Perdarahan post partum adalah hilangnya darah sebanyak lebih dari 500 ml yangterjadi setelah anak lahir. Bisa terjadi dalam 24 jam setelah bayi lahir atau lebih dari24 jam. Kondisi ini sering disebabkan karna berbagai faktor seperti atonia uteri, sisaplasenta, inversio uteri, dan laserasi jalan lahirD. Berbagai faktor tersebut bisa dicegah melalui Ante Natal Care (perawatan ibuhamil) secara terpadu disertai peningkatan pengetahuan ibu melalui Kelas IbuHamil, pertolongan persalinan dan perawatan ibu post partum yang berkualitas,sesuai dengan standar dan prosedur dan dilakukan oleh sumber daya yangkompeten dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, persalinan dilakukan difasilitas kesehatan sehingga bila terjadi komplikasi saat bersalin maupun nifasdapat dilakukan penanganan dengan tepat. Hal yang tidak kalah penting yaitukesiapan seorang ibu untuk hamil, meliputi kesiapan organ reproduksi, gizi yangmemadai serta pengetahuan seputar reproduksi wanita yang dimulai pada saatremaja.Maka program Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja sangatlahdiperlukan bagi remaja putri sebagai calon ibu nantinya agar mereka lebihmemahami kesehatan reproduksi mereka. Juga peningkatan gizi masa remajamelalui pemberian tablet tambah darah pada remaja dapat memperkecil angkaperdarahan saat hamil dan melahirkan.B.Morbiditas (Angka Kesakitan)Morbiditas adalah derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi yangmerupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan


dari suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensiyang umum. Angka kesakitan penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai diperolehdari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas, dan hasilpengumpulan data dari Dinas kesehatan serta dari sarana pelayanan kesehatan(facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.Grafik 4.2

Grafik Kunjungan Sakit Puskesmas (LB 1)

a) Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan sakit seluruhpuskesmas di Kabupaten Kepulauan Mentawai, kunjungan puskesmas MuaraSikabaluan sebesar 215,12 % merupakan jumlah kunjungan yang paling tinggi darisepuluh puskesmas dan jumlah kunjungan sakit terendah dari seluruh puskesmas diKabupaten Kepulauan Mentawai adalah Puskesmas Sioban yakni sebesar 42.33 %dari jumlah penduduk yang ada.b) Data LB1 menunjukkan angka kunjungan Kesakitan di Puskesmas, pada sepuluhpuskesmas di kabupaten kepulauan mentawai, ada beberapa puskesmas yangkunjungan LB1 nya masih rendah ini menandakan belum maksimalnya pelayanankesehatan dalam gedung maupun luar gedung dan masih ada petugas kesehatan di

0100002000030000400005000060000700008000090000

100000





Jumlah Penduduk

Jumlah Kunjungan sakit





Jumlah Penduduk

Jumlah Kunjungan sakit


desa yang meninggalkan tempat tugasnya dan masih belum baiknya sistimpencatatan dan pelaporan seperti yang diharapkan.c) Kunjungan Puskesmas (LB4)Data Kunjungan LB4 adalah merupakan data jumlah kunjungan sehat sakit dipuskesmas. Data di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi dari laporan petugas Pustu danPoskesdes.

Grafik 4.3Grafik Kunjungan Puskesmas (LB4)

Dari Grafik 4.3. diatas dapat dilihat jumlah kunjungan masyarakat baik dalam keadaansehat ataupun dalam keadaan sakit (berobat) di Puskesmas, Pustu ataupun Poskesdes. Darisepuluh Puskesmas, Puskesmas Muara Sikabaluan dan Puskesmas Muara Siberut angkakunjungan (LB4) tinggi di bandingkan puskesmas lain, ini berarti kegiatan luar gedung dandalam gedung serta petugas Pustu/poskesdes bekerja dengan baik, dan upaya programpromosi kesehatan berjalan yang menimbulkan minat masyarakat untuk berkunjung kepusat pelayanan kesehatan. Sedangkan Berapa puskesmas lainnya perlu meningkatkanupaya Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat karena terlihat bahwajumlah kunjungan puskesmas masih cukup rendah.

Mapaddeg

at

Sioban

Ma.Siber

ut

MA.Sikabaluan

Betaet

Sikakap

Saumanganya

Peipei

Malakopa

SaibiDinke

s

Jumlah Penduduk 12056 9025 9689 8871 7202 9947 5684 6636 9489 6696 85295

Jumlah Kunjungan 892 10710 18274 29081 12561 15240 6092 8372 4546 6313 16761

020000400006000080000

100000120000140000160000180000


Grafik 4.4Grafik Kunjungan Pasien Baru & Lama

Dari Grafik 4.4 diatas dapat dilihat jumlah kunjungan pasien baru dan kunjunganpasien lama. Pada sepuluh puskesmas diatas ada beberapa puskesmas yang mengalamipeningkatan jumlah persentasi kunjungannya seperti Puskesmas Muara Sikabaluan ( Lama115.8% Baru 217%), Puskesmas Sikakap (Lama 50,87% Baru 62,08%), PuskesmasSaumanganyak (26,58% Baru 27,16%), Puskesmas Pei-pei (Lama 43,93% Baru 48,57%),Puskesmas Saibi (Lama 0,85% Baru 20,64%). Sedangkan Jumlah persentase KunjunganPuskesmas yang turun jumlah kunjungannya adalah : Puskesmas Mapaddegat (Lama104,75% Baru 93,04%), Puskesmas Sioban (Lama 63,9% Baru 49,78%), Puskesmas MuaraSiberut (Lama 105,42% Baru 85,86%), Puskesmas Betaet (Lama 92,12% Baru 88,63%)danPuskesmas Malakopak (Lama 6,8% Baru 2,87%) . Dilihat dari sepuluh Puskesmas diatasjumlah kunjungan puskesmas Saibi, Puskesmas Malakopak dan Puskesmas saumanganyaksangat rendah, hal ini perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan terutama programpromosi kesehatan. Berdasarkan Kunjungan diatas di peroleh Visite Rate KabupatenKepulauan Mentawai adalah 2,006

Mapaddegat

Sioban

Ma.Siber

ut

MA.Sikabalua

n

Betaet

Sikakap

Saumangany

a

Peipei

Malakopa

SaibiDink

es

Pasien baru 11590 4328 8203 18975 6159 5910 1498 3131 264 1346 61404

Pasien Lama 13049 5555 10071 10106 6402 4843 1466 2832 628 56 55008

Jumlah penduduk 12056 9025 9689 8871 7202 9947 5684 6636 9489 6696 85295

0100002000030000400005000060000700008000090000


d) Kunjungan Pasien LansiaPelayanan kesehatan pada Lansia merupakan program puskesmas pengembangan,adapun bentuk pelayanan yang dilakukan pada posyandu lansia seperti senam Lansia,pemeriksaan Fisik (Fisical Assesment), Pengukuran Tekanan Darah, kolesterol, gula darah,dan penyuluhan kesehatan.Grafik 4.5

Grafik Kunjungan Pasien Lansia

Dari Grafik 4.5 diatas dapat dilihat bahwa usila yang mendapat pelayanankesehatan terbanyak adalah pada Puskesmas Ma.Siberut sebanyak 573 orang.DiikutiPuskesmas Betaet dan Ma.Sikabaluan. Sementara Puskesmas yang belum megembangkanpelayanan kesehatan pada usia lanjut adalah Puskesmas Pei Pei..Laporan Indra MataAlat indra merupakan bagian tubuh yg berfungsi mengetahui keadaan luar. Inderapenglihatan manusia adalah mata.Kita dapat mengenal dan melihat suatu benda yang kitalihat karena adanya kerjasama antara mata dan otak. Ransangan yang terjadi dibagianmata akan diteruskan ke otak. Disini otak mengolah dan menerjemahkan informasi yang

0

100

200

300

400

500

600

700

Laki Laki

Perempuan

Jumlah


diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.Di bawah ini merupakanjumlah pasien yang terlaporkan berdasarkan jenis kelamin dan kasus penyakit mata yangdatang berobat ke petugas kesehatan.Grafik 4.6

Grafik Kunjungan Pasien Mata

Dari Grafik 4.6, diatas dapat dilihat bahwa kunjungan pasien mata tertinggi adalah padaPuskesmas Ma. Sikabaluan dengan 373 kunjungan, sementara kunjungan pasien mataterendah adalah Puskesmas Saibi Samukop dengan kunjungan tidak sampai 100 orangsetahun.

105 85 86 130 140 219373

77 102 88

1405

0200400600800

1000120014001600

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Jumlah Pasien

Laki Laki

Perempuan

Jumlah


Grafik 4.7Grafik Kasus Pasien Mata

Dari Grafik 4.7, diatas dapat dilihat bahwa kunjungan pasien mata terbanyakadalah dengan konjungtivitis meliputi lebih dari 50% kunjungan, diikuti dengan kasusPterigium dan Katarak Imatur.a) Laporan Jiwa

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan sosiologi yangterlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,konsep diri yang positif dan kestabilan emosional.Kesehatan jiwa memiliki banyakkomponen dan di pengaruhi oleh berbagai faktor (Johnson, 1997).Dibawah ini merupakankunjungan pasien dengan gangguan jiwa di seluruh puskesmas di Kabupaten KepulauanMentawai.Grafik 4.8

Grafik Kunjungan Pasien Dengan Gangguan Kejiwaan

800

2552 1

26681

0

500

1000

Jumlah Pasien

Jumlah

01020

Pasien Jiwa

Baru Lama Jumlah


Dari Grafik 4.8 diatas dapat dilihat kunjungan pasien dengan gangguan jiwa kesarana kesehatan masih kurang, ini mungkin disebabkan karena faktor masihbanyaknyamasyarakat yang belum mengerti apa itu kesehatan jiwa, atau tingkat kasusgangguan jiwa masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai masih rendah. Disamping itujuga karena faktor tenaga kesehatan di puskesmas yang belum siap dengan sarana danprasarana khusus dalam penanganan penyakit jiwa.b) Laporan Gigi

Grafik 4.9. Jumlah Kasus Penyakit Gigi Tahun 2015

Dari grafik 4.9 di atas terlihat bahwa sebagian besar (88,4 %) kasus penyakit gigi yangdatang berobat ke puskesmas adalah penyakit karies gigi dan 11,2 % lainnya merupakankasus gingivitis dan Kalkus/ SupragingivaGrafik 4.10

Kunjungan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Tahun 2015

1189

3 153

1345

0

500

1000

1500

Karies Gigi Ginggivitis Kalkus/Supragingiva

Jumlah

Kasus Gigi

Jumlah Kasus

0200400600800

100012001400

Usia ˂ 4tahun

Apras AnakSekolah

Ibu Hamil Gol Pddklainnya

Jumlah

Laki Laki

Perempuan

Jumlah

Column1


Dari Grafik 4.10 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada balita dan Anak Sekolah yangdatang ke poli gigi untuk berkunjung dan memeriksakan kesehatan giginya, sementarajumlah pasien yang terbanyak berkunjung yakni sebanyak hampir 90 % adalah darigolongan penduduk lainnya, hampir 10 % nya merupakan ibu hamil, dan sisanya adalahanak pra sekolah umur 4-5 tahunc) Laporan 10 Penyakit Terbanyak

Grafik 4.11Grafik 10 Penyakit Terbanyak

Dari Grafik 4.11diatas dapat dilihat jumlah penyakit terbanyak dari seluruhpenyakit adalah penyakit Ispa sebanyak 26% atau 11174 orang, kasus yang terendahadalah alergi meliputi 3% kasus. Namun hal yang sangat perlu perhatian adalah terjadinyapeningkatan kasus penyakit tidak menular yakni Hipertensi 3 kali lipat dibanding tahunsebelumnya dimana pada tahun 2014 terjadi 419 kasus Karena Hipertensi dan pada tahunini meningkat menjadi 1846 kasus. Gaya hidup (Life Stile), emosional (stres) dan Hereditersangat berkaitan erat dengan peningkatan kasus hipertensi.

11174

61453281

0

5000

10000

15000





3281 3199 3058 2021 1846 1339 1317 1299

Jumlah Kasus





1299Jumlah Kasus


d) Rawat Inap

Grafik 4.12Grafik Rawat Inap

Dari Grafik 4.12 diatas dapat dilihat jumlah pasien dirawat terbanyak adalahpada bulan April dengan 120 hari rawatan, namun hari rawatan pasien yang tertinggiadalah sebanyak 175 hari dengan 58 orang pasien pada bulan Juli, dengan rata-rata harirawatan adalah sebesar 2 hari dari seluruh pasien yang dirawat di puskesmas rawatan.Grafik 4.13

Grafik Kasus Penyakit Gigi

Dari grafik 4.13 di atas terlihat kasus penyakit gigi yang datang berobat kepuskesmas adalah penyakit kelainan pulpa yakni sebanyak 225 kasus dan kasus penyakit

0

50

100

150

200

6852

63

9093 93

126 120

130

225

0

50

100

150

200

250

Karies Dentis KelainanPulpa


d) Rawat Inap





90 8163 58 68 71

5037 43

120133 142

175

144127

86

55 60

3560 44

5

KelainanPulpa

KelaiananPeriodental

Abses Peristensi Stomatitis


d) Rawat Inap





Jumlah Pasien

Jumlah Hari Rawat

Stomatitis

Jumlah


gigi yang terendah adalah stomatitis yakni hanya 5 kasus yang datang berobat kepuskesmas.Grafik 4.14

Kunjungan Pasien di Poli Gigi di sepuluh Puskesmas Kab. Kep. Mentawai

Dari Grafik 4.14 diatas dapat dilihat jumlah pasien yang terbanyak berkunjung adalahdari peserta Askes yaitu sebanyak 315 orang dan anak sekolah merupakan pasien yangpaling sedikit berkunjung ke poli gigi untuk memeriksakan kesehatan giginya.e) Laporan 10 Penyakit Terbanyak


200

50

050

100150200250300350

Jumlah AprasBalita

JumlahKunjungan Anak

sekolah

16028

58934510

02000400060008000

1000012000140001600018000






50

315

250200

JumlahKunjungan Anak

sekolah

Jumlah PasienAskes

JumlahKunjunganUmum/Ks

Jumlah Pasienjamkesmas

4510

25172052

1435 994 992 420 419

Jumlah Kasus






200

Jumlah Pasienjamkesmas

Pasien

419 Jumlah Kasus


Dari Grafik 4.10 diatas dapat dilihat jumlah penyakit terbanyak dari seluruhpenyakit adalah penyakit Ispa sebanyak 16028 kasus dan kasus yang terendah adalahpenyakit Hipertensi sebanyak 419 kasus. Penyakit ispa penyebabnya berkaitan erat denganAnti Body, iklim dan polusi udara sedangkan penyakit hipertensi penyebabnya berkaitanerat dengan Gaya hidup (Life Stile), emosional (stres) dan Herediter.f) Rawat Inap


Dari Grafik 4.16 diatas dapat dilihat jumlah hari rawatan pasien yang tertinggiadalah sebanyak 175 hari pada bulan agustus, dan banyak pasien yang dirawat adalahsebanyak 71 orang pada bulan Oktober, dengan rata-rata hari rawatan adalah sebesar 2hari dari seluruh pasien yang dirawat di puskesmas rawatan.g) CNR ( Case Notification Rate ) kasus baru BTA positifTuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telahterinfeksi basil tuberculosis. Beban penyakit yang disebabkan oleh Tuberkulosis dapatdiukur dengan case notification rate ( CNR ) dan prevalensi ( didefinisikan sebagai jumlahkasus tuberculosis pada satu titik waktu tertentu ) dan mortalitas/ kematian (didefinisikan sebagai kematian akibat tuberculosis dalam jangka waktu tertentu ).CNR ( Case Notification Rate ) adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yangditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka iniapabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari

0

50

100

150

200

48 37 37 5184 97 86

116






51 53 66 63 58 68 7129 28

86116

72106

142175

144115

59 48Jumlah Pasien

Jumlah Hari Rawat






Jumlah Pasien

Jumlah Hari Rawat


tahun ke tahun di wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.Grafik 4.17

Grafik CNR Kasus Baru BTA+

Dari Grafik 4.17 diatas dapat dilihat dari data Case Notification Rate ( CNR) Kabupatenkepulauan Mentawai dari Tahun 2012 sampai tahun 2015 mengalami penurunan akantetapi pada tahun 2015 mengalami kenaikan diharapkan setiap tahun minimal 5 %h) CNR ( Case Notification Rate ) seluruh kasus TB

Grafik 4.18Grafik CNR Seluruh Kasus TB

123

0

20

40

60

80

100

120

140

2012

0

50

100

150

200

250203,5






96,61

36,39

2013 2014 2015

Series1

139,27

172150






81,02

2015


Dari Grafik 4.18 data CNR ( Case Notification Rate ) untuk semua kasus TB paru dilihatdari tahun 2012 sampai tahun 2015 masih Fluktuatif dengan angka pada tahun 2015sebanyak 150 kasus .Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentangpenyakit TB dan Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) petugas.i) Proporsi kasus TB anak 0-14 tahunProporsi kasus TB anak adalah prosentase pasien TB anak (<15 tahun) diantaraseluruh pasien TB tercatat. Angka ini sebagai salah satu indikator untuk menggambarkanketepatan dalam mendiagnosis TB pada anak. Angka ini berkisar 15%. Bila angka ini terlalubesar dari 15%, kemungkinan terjadi overdiagnosis.

Grafik 4.19Grafik Proporsi Kasus TB Anak 0-14 Tahun

Dari Grafik 4.19 Proporsi kasus TB anak di tahun 2012 sampai tahun 2014masih Fluktuasi dan mengalami peningkatan angka pada tahun 2015 sebanyak 12,66% akan tetapi masih dibawah target yaitu 15 % .Hal ini disebabkan longgarnyapenjaraingan kasus TB pada anak.j) Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+ ( Success Rate )Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasienbaru TBparu BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupunpengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Dengandemikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan dan angkapengobatan lengkap.

15 15 15 15

0

3,751,38

12,66

0

5

10

15

20

2012 2013 2014 2015

Target 15%

Proporsi Kasus


Grafik 4.20Grafik Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA +

Dari Grafik 4.20 Angka keberhasilan pengobatan TB Paru BTA+ dari tahun 2012mengalami penurunan sampai tahun 2014 dan mengalami kenaikan pada tahun 2015sebesar 82,89 %,namun masih belum tercapai target sebesar 100% hal ini disebabkanoleh tingginya angka kasus putus obat dan motivasi untuk sembuh kurang .K) Jumlah Kasus HIVHIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi human

immunodeficiency virus yang menyerang system kekebalan tubuh. Infeksi tersebutmenyebabkan manusia mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga sangatmudah terkena berbagai penyakit lainnya. Di Kabupaten Kepulauan Mentawai sejaktahun 2012-2014 belum ada tercatat dan dilayani penderita HIV.L) Jumlah Kasus AIDSAIDS adalah proses akhir dari penyakit HIV, dimana penderita sudahmenunjukkan syndrome penurunan daya tahan tubuh. Kasus AIDS juga belum adatercatat dan dilayani di Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak 2012-2014.M) Kasus Diare ditemukan dan DitanganiDiare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan merupakan penyakitpotensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Kasus diare ditemukan dan

100 100 100 10092,89

87,17

77,1482,89

0

20

40

60

80

100

120

2012 2013 2014 2015

target

capaian


ditangani selama tahun 2015 sebesar 27,4 %, angka ini lebih tinggi dari tahun 2014sebesar 16,9 % dan tahun 2013 sebesar 8,3 %.N) Angka Penemuan Kasus Baru Kusta Per 100.000 PendudukPenyakit kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit Hansendisebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini mengalami prosespembelahan cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai9 hari diluar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2-5 tahun bahkanjuga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus kusta yangburuk dapat menyebabkan kusta jadi progresif, menyebabkan kerusakan permanenpada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta Per100.000 Penduduk sebesar 1,19 karena hanya ditemukan satu kasus kusta tipe MBdengan cacat derjad 2 dan telah selesai pengobatan di tahun 2015.O) Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita AFP per 100.000 Penduduk <

15 tahunAFP merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid yang bersifat lunglai, lemasatau layuh ( bukan kaku ), atau terjadi penurunan kekakuan otot, dan terjadi secaraakut. Sedangkan non polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga poliosampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan polio. KemeterianKesehatan menetapkan non polio AFP rate minimal 2/100.000 populasi anak usia < 15tahun yang berarti telah mencapai standar minimal penemuan. Setiap kasus AFP yangditemukan dalam kegiatan intesifikasi survailans akan dilakukan pemeriksaanspecimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Untuk itu diperlukanspecimen adekuat yang sesuai dengan persyaratan yang diambil < 14 hari setelahkelumpuhan dan suhu specimen 0° − 8°C sampai di laboratorium. Di KabupatenKepulauan Mentawai tidak ditemukan kasus AFP selama tahun 2012-2015.P) Persentase Cakupan Imunisasi BayiImunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegahdengan imunisasi ( PD3I ). Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran programimunisasi setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap yang terdiri


dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 3 dosis hepatitis B dan 1 dosis Campak.Dari kelima imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut campak merupakanimunisasi yang mendapat perhatian lebih karena campak merupakan penyebabkematian utama pada balita. Cakupan imunisasi campak bayi tahun 2015 di KepulauanMentawai sebesar 90,1 %, cakupan tahun 2014 sebesar 90,1 % dan cakupan tahun2013 sebesar 94.Q) Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum LayakAir yang layak diminum mempunyai standar tertentu yaitu telah memenuhipersyaratan fisik, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satukesatuan yang berarti apabila salah satunya tidak terpenuhi maka air tersebut tidakmemenuhi syarat untuk diminum. Agar air tersebut layak untuk diminum maka harusmelalui pengolahan. Pada tahun 2015 persentase penduduk yang memiliki akses airminum layak sebesar 59,97%, pada tahun 2014 sebesar 72,53% dan tahun 2013sebesar 64,87%.R) Angka Kesakitan Malaria per -1000 penduduk

Grafik 4.21Grafik Angka Kesakitan Malaria per -1000 penduduk

Dari Grafik 4.21 Annual Parasite Insidens (API) Kabupaten Kepulauan Mentawaidari Tahun 2010 masih Fluktuatif dimana angka masih mengalami turun naik, terjadi


peningkatan kasus pada tahun 2012 namun 2 tahun terakhir mengalami penurunandan kembali mengalami peningkatan Tahun 2015 yaitu 5,86 %% .saat ini KabupatenKepulauan Mentawai Masih berada pada High Case Insidence (HCL) dengan API > 5 %.G) Cakupan Desa UCI (Universal Child Imunization)Grafik 4.22

Grafik Cakupan Desa UCI ( Universal Chil Imunzation)

Dari Grafik 4.22 Cakupan Desa UCI ( Universal Chil Imunization) tahun 2012 yaitu10 desa (23,3%), tahun 2013 yaitu 14 desa (32,6%), tahun 2014 yaitu 23 desa (53,5%) danmengalami peningkatan pada tahun 2015 sebanyak 25 desa (48,13% ) dibandingkandengan target Desa UCI 100% (43 desa ) ,namun ada peningkatan dari tahun ke tahunsebelumnya.S) Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S)Indikator D/S merupakan indikator untuk melihat peran aktif dari masyarakat(ibu balita) didalam membawa balitanya ke posyandu.Selain pelayanan gizi pada balita,cakupan penimbangan balita (D/S) juga berkaitan dengan, cakupan pelayanankesehatan dasar khususnya imunisasi, serta prevalensi gizi kurang.Semakin tinggicakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dansemakin rendah prevalensi gizi kurang.Angka D/S didapat disetiap bulannya melalui penimbangan bulanan yangdilaksanakan diseluruh posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas.Tinggirendahnya angka D/S juga terkait dengan keaktifan dari seluruh petugas dan kader

1014

23 25

43 43 43 43

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

2012 2013 2014 2015

target

cakupan


53,08

80

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TAHUN 2013

didalam mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu untuk menimbang.Perkembangan cakupan penimbangan balita (D/S) Kabupaten Kepulauan Mentawaitahun 2013 dan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:Grafik Cakupan Penimbangan Balita (D/S)

Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2013 s/d Tahun 2015

Dari grafik dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan pencapaian D/S sebesar 2% dari

tahun 2014 menujutahun 2015 yaitu dari 49,1% naik menjadi 51,1%. Hal ini menunjukkan

bahwa naiknya peran aktif masyarakat didalam membawa balitanya ke posyandu.Walaupun

peran masyarakat meningkat dari tahun sebelumnya, namun masih belum mencapai target.

Target yang harus dicapai sebesar 85% yang artinya masih ada sebanyak 33,9% atau sekitar

3.009 ibu balita yang tidak membawa balitanya ke posyandu.


49,1 51,1

85 85

TAHUN 2014 TAHUN 2015










Pencapaian

Target










64,1059,20 56,40 52,60

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

Rata-rata pencapaian D/S per puskesmas se kabupaten kepulauan mentawai dapat

dilihat pada grafik dibawah ini:

Pencapaian D/S Per Puskesmas Se Kabupaten Kepulauan MentawaiTahun 2015

Dari grafik dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi orang tua yang aktif didalam

membawa balitanya ke posyandu adalah pada Puskesmas Malakopa yaitu 64.10% dan tingkat

partisipasi masyarakat yang rendah adalah pada Puskesmas Ma. Sikabaluan yaitu hanya

35.0%. Dari rata-rata cakupan tersebut dapat diketahui juga bahwa belum ada satupun

puskesmas yang ada Dikabupaten Kepulauan Mentawai yang mencapai target (85%).

Rata-rata perkembangan pencapaian D/S untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai

selama tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Pencapaian D/S Untuk Kabupaten Kepulauan MentawaiTahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi percepatan penurunan cakupan dari

bulan ke bulan.dalam arti kata peran aktif masyarakat belum meningkat secara konstan

50,7

69,161,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

JAN FEB MAR

PencapaianTarget =…


56,40 52,60 52,00 51,10 50,30 49,8044,80

35,00

51,10














61,0 55,7 53,4 52,6 51,965,9

49,3 52,0

MAR APR MEI JUN JULI AGUST SEPT OKT


51,10

Pencapaian

Target = 85 %














52,0

30,821,2

OKT NOV DES


walaupun terlihat kenaikan percepatan dari cakupan D/S balita. Dengan demikian petugas

kesehatan harus lebih meningkatkan kesadaran masyarakat didalam membawa balitanya ke

posyandu.Tingkat kesadaran masyarakat tidak bisa d ilakukan sendiri oleh petugas

desa.Harus dengan melibatkan peran serta lintas sektoral beserta pihak desa.

Cakupan N/D’ Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2013 sampai dengan tahun

2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan N/D’ Kabupaten Kepulauan MentawaiTahun 2013 s/d Tahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan dan kenaikan angka N/D’

dari tahun 2013 sampai ke tahun 2015. Kenaikan cakupan terjadi pada tahun 2014 ke tahun

2015 yaitu dari 68.6% menjadi 73.7%. Penurunan dan kenaikan angka ini memperlihatkan

bahwa masih belum stabilnya status kesehatan balita di Mentawai.Bahkan sampai tahun 2015

derajad kesehatan balita masih belum mencapai target.Masih ada sekitar 26.3% balita yang

kenaikan berat badannya tidak maksimal. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa factor

seperti:

Kurang adekuatnya intake dari Balita.

Masih belum berubahnya pengetahuan masyarakat tentang konsusmsi makanan terhadap

balita sehingga berpengaruh terhadap perkemangan berat badan balita

Masih ada balita yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Pencapaian N/D’ Per Puskesmas se Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tahun 2015

dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

76,8568,6

73,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015

Pencapaian

Target = 85%


Grafik Pencapaian N/D’ Per PuskesmasKabupaten Kepulauan Mentawai di Tahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa derajat kesehatan balita yang paling tinggi

terdapat pada puskesmas Saumanganya (95.70%). Derajat kesehatan yang paling rendah

adalah pada puskesmas Betaet (52.30%).Sementara derajat kesehatan untuk Kabupaten

Kepulauan Mentawai adalah 73.70%.Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kira kita terdapat 7

dari 10 orang balita yang sehat (naik berat badannya) dari bulan lalu.

Perkembangan pencapaian N/D’ Kabupaten Kepulauan Mentawai di tahun 2015


Grafik Perkembangan Pencapaian N/D’Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

Dari grafik dapat dilihat bahwa terlihat kenaikanpercepatan dari angka N/D’ dari

bulan Januari s/d Desember 2015. Kejadian ini sudah memperlihatkan perkembangan yang

95,70 91,80 87,4078,80

69,30 68,00 62,10 60,2053,70 52,30

73,70

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Pencapaian

Target = 85%

72,3 75,769,0 69,6 69,9 69,4

74,383,9

75,1 76,4 72,781,1

0,010,020,030,040,050,060,070,080,090,0

Pencapaian

Targat = 85 %


cukup bagus karena secara rata rata derjad kesehatan balita sudah mulai meningkat dari bulan

ke bulan walaupun masih belum mencapai target.

T) Presentase Balita Gizi Buruk dan balita bermasalah Gizi Lainnya (BGM) yang

mendapat perawatan

Jumlah kasus balita gizi buruk yang dilaporkan oleh puskesmas ke Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai cenderung terjadi peningkatan dan penurunan. Kejadian

gizi buruk di tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Kejadian Kasus Gizi BurukTahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2015

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan dan kenaikan jumlah

kasus gizi buruk dari tahun 2013 ke tahun 2015.

Kejadian kasus gizi buruk per puskesmas di tahun 2015 dapat dilihat pada grafik

dibawah ini:

Grafik Kejadian Kasus Gizi Buruk Per PuskesmasTahun 2015

0

50

100

150

TAHUN 2013

149

28 20 14

0

50

100

150

SMGY SBN SAIBI





mendapat perawatan








dibawah ini:



149

7496

14 11 9 7 5 1 1 0

SAIBI BTT SKKP SBRT MLKP MPDG SKBL PEI





mendapat perawatan








dibawah ini:


TAHUN 2015

96

0

96

PEI KAB


Meningkatnya kasus gizi buruk yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai

terjadi karena bermunculan kasus kasus baru yang selama ini belum terlacak di

posyandu.Kebanyakan kasus kasus gizi buruk ditemukan di daerah daerah jauh dan ibunya

malas untuk membawa anaknya ke posyandu.Anak ini pada umumnya ditemukan setelah

orang tuanya baru menyadari bahwa anaknya telah mengalami gizi buruk.Maka dari itu

perlu adanya kewaspadaan dini oleh ibu ibu balita terhadap perkembangan berat badan

anakmya.Kewaspadaan dini ini telihat dari melihat perkembangan berat badan balita

melakui buku KMS.Begitu juga peran dari petugas desa dan kader untuk selalu

mengingkatkan ibu ibu balita untuk selalu meningkatkan atau mempertahankan berat badan

balitanya supaya berada pada status gizi baik.

Kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebahagian besar

bukanlah kasus gizi buruk primer atau gizi buruk murni.Dimana masih banyak dari balita

yang mengalami kasus gizi buruk disertai dengan penyakit ISPA, Tuberculosis,

Hydrochepalus, Hernia Umbilikasis, dan kelainan kongenital.

.Meningkatnya kasus gizi buruk yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai berarti

daerah mentawai masih dikatakan daerah yang bermasalah gizi.Fenomena Gunung Es

berkemungkinan besar masih terjadi karena masih banyaknya balita yang tidak terdeteksi

dan tidak datang ke posyandu. Balita yang tidak datang ini merupakan balita yang memiliki

peluang besar akan mengalami kasus gizi buruk. Dengan demikian peran aktif dari petugas

kesehatan desa, kader, PKK, dan lintas sektoral lainnya sangatlah penting adanya didalam

pejaringan balita yang ada di Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

BGM (Bawah Garis Merah) merupakan seunit keadaan dari gizi balita yang akan

mengarah kepada kejadian Status Gizi Buruk dan masalah gizi lainnya. Semakin jauh berat

badan anak itu dari Garis Merah di KMS maka semakin tinggi tingkat kewasadaan daerah

tersebut akan kejadian kasus masalah gizi.

Indikator BGM/D digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap

memburuknya keadaan gizi balita di suatu wilayah. Indikator BGM/D didapat dengan

membandingkan antara jumlah anak yang BGM dengan jumlah anak yang ditimbang pada

bulan tersebut


Cakupan BGM/D Kabupaten Kepulauan Mentawai dari Tahun 2013 sampai dengan

tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan BGM/D Kabupaten Kepulauan MentawaiTahun 2013 s/d Tahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa telah terjadi kenaikan angka kejadian kasus

balita BGM dari tahun 2014 ke tahun 2015yaitu dari 1.81% pada tahun 2014 naik menjadi

2.2% pada tahun 2015. Hal ini berkaitan dengan tingkat kenaikan berat badan balita yang

sudah meningkat juga dari tahun sebelumnya.Terjadinyapeningkatan kejadian BGM dari

tahun 2015 ke tahun 2015 dapat diambil kesimpulan bahwa kewaspadaan terhadap kasus

BGM dan masalah gizi lainnya masih harus ditingkatkan. Karena tidak menutup

kemungkinan akan terjadi peningkatan kasus BGM di tahun 2016. Kemungkinan tersebut

dikarenakan masih banyaknya balita yang belum terdeteksi oleh petugas kesehatan.Balita

yang belum terdeteksi inilah yang berkemungkinan mengalami kasus BGM (Bawah Garis

Merah).

1,93 1,812,2

4

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5


Pencapaian

Target


Pencapaian BGM/D Per Puskesmas se Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tahun

2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Pencapaian BGM/D Per PuskesmasKabupaten Kepulauan Mentawai Di Tahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa puskesmas Sioban merupakan puskesmas

penyumbang kasus Balita BGM terbesar.Walaupun pada tahun ini tidak ada puskesmas yang

memiliki kasus yang lebih dari 4%, namun tingkat kewaspadaan terhadap kasus masalah gizi

harus tetap ditingkatkan. Karena akan menunjang kejadian angka gizi buruk nantinya.

Perkembangan pencapaian BGM/D Kabupaten Kepulauan Mentawai di tahun 2015


Grafik Perkembangan Pencapaian BGM/DKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

Dilihat dari grafik diatas terlihat terjadi penurunan percepatan dari kejadian kasus

BGM di Kabupaten Kepulauan Mentawai.Walaupun demikian kenaikan kasus masih tetap

3,90 3,80 3,80

2,70

2,00 1,90

1,10 0,90 0,700,20

2,20

0,000,501,001,502,002,503,003,504,004,50

Pencapaian

Target <4%

1,91,4 1,6

3,0

1,92,4 2,3

1,2

2,12,8

4,9

4,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

Pencapaian

Target < 4%


kita waspadai demi kewaspadaan dini terhadap kejadian kasus masalah gizi di Kabupaten

Kepulauan Mentawai.

Untuk menekan kejadian kasus BGM perlu adanya penyuluhan yang intensif

terhadap masyarakat untuk meningkatkan berat badan anaknya. Dengan berkurangnya kasus

BGM maka akan kecil kemungkinan akan kejadian kasus gizi buruk dan masalah kurang gizi

lainnya.

V) Presentase Balita 6-59 Bulan serta Ibu Nifas yang mendapat Kapsul Vitamin A

Sampai saat ini masalah Kekurangan Vitamin A (KVA) di Indonesia masih

membutuhkan perhatian yang serius. Oleh karena itu dirasakan perlunya Program

penanggulangan masalah KVA bertujuan untuk menurunkan prevalensi KVA terutama ditujukan

kepada kelompok sasaran rentan yaitu balita dan wanita yang berada pada usia reproduksi.

Program ini sejalan dengan Vision 2020 The Right to Sight yang bertujuan untuk menurunkan

masalah kebutaan di Indonesia. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi

masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti-bukti lain menunjukkan

peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%-54%, maka selain

untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan

hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak.

Cakupan distribusi kapsul vitamin A Kabupaten Kepulauan Mentawai pada balita dari

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Pada BalitaKabupaten Kepulauan Mentawai

Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2015

Cakupan pemberian Vitamin A Pada bayi umur 06 s/d 11 bulan mengalami kenaikan dari

tahun 2014 ke tahun 2015. Dalam hal ini terlihat bahwa semakin tahun jumlah balita yang

63,52 61,678,61

64,59 61,369,883 85 85

0

20

40

60

80

100


BAYI

BALITA

TARGET


mendapatkan Vitamin A sudah semakin banyak. Namun masih belum mencapai target yaitu

85%.

Didalam usaha peningkatan cakupan Vitamin A pelaksanaan sweeping ke setiap daerah

perlu dilaksanakan. Hal ini akan membuat seluruh balita akan mendapatkan kapsul Vitamin A

setiap 2 (dua) kadi disetiap tahunnya.

Vitamin A selain untuk mencegah terjadinya penyakit mata juga berfugsi sebagai

peningkatan system imun pada tubuh.Balita yang rajin mengkonsumsi Vitamin A setiap 6

(enam) bulan sekali memiliki daya tahan tubuh yang kuat dibanding balita yang tidak pernah

mengkonsumsi Vitamin A. Meningkatnya cakupan vitamin A pada balita berarti semakin banyak

balita di Kabupen Kepulauan Mentawai yang memperoleh Vitamin A.

Cakupan distribusi kapsul Vitamin A pada balita umur 6 s/d 59 bulan untuk masing

masing puskesmas di tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Pada Balita Umur 6 S/D 59 BulanPer Puskesmas Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hanya terdapat 1 (satu) puskesmas yang

cakupannya mencapai target (85%) yaitu puskesmas Mapaddegat (91.5%).Puskesmas Saibi

adalah puskesmas yang paling sedikit mendistribusikan Vitamin A pada Balitanya.

Vitamin A pada ibu nifas diberikan kepada ibu semasa ibu nifas (40 hari setelah

melahirkan).Pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas memiliki manfaat penting bagi ibu dan

91,05 84,68 83,28 80,17

67,15 63,70 59,87 55,9551,34 48,58

70,31

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

MPDG SBRT SMGY MLKP SKBL BTT PEI SKKP SBN SAIBI KAB

BALITA

TARGET = 85%


bayi yang disusuinya, selain itu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan

kelangsungan hidup anak, dan membantu pemulihan kesehatan ibu.Pemberian pada ibu nifas

selama 2 kali dengan dosis 200.000 IU.

Cakupan distribusi kapsul vitamin A pada ibu nifas Kabupaten Kepulauan Mentawai

sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Pada Ibu NifasKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2013 s/d Tahun 2015

Cakupan Vitamin A pada ibu nifas mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 cakupan ibu

yang mendapat Vitamin A adalah sebanyak 41,4% dan meningkat pada tahun 2015 menjadi

56,21%. Kenaikan angka ini dapat dapat berarti bahwa sudah semakin banyak ibu ibu yang

melahirkan di nakes, sehingga mendapatkan kapsul vitamin A.

52,1141,4

56,21

86 86 86

0

20

40

60

80

100


Pencapaian

Target


Vitamin A di masing masing puskesmas di tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah

ini:

Grafik Cakupan Vitamin A Masing Masing PuskesmasKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

Dari grafik dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Vitamin A yang paling tinggi adalah

di Puskesmas Betaet (92,02%). Sementara cakupan pemberian vitamin A pada ibu Nifas yang

paling rendah yaitu puskesmas Malakopa (37,86%). Diharapkan dalam hal ini para petugas

kesehatan lebih giat lagi didalam memberikan kapsul Vitamin A demi meningkatkan kesehatan

ibu nifas.

W) Presentase Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eklusif

Asi Eksklusif adalah pemberian ASI saja atau tanpa diberikan makanan atau minuman

lain selain ASI (Air Susu Ibu). Pemberian ASI secara eksklusif ini dikarenakan pencernaan bayi

yang masih dalam masa penyempurnaan sehingga belum siap menerima dan mengolah makanan

dari luar.

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara

eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur

24 bulan.Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai

dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

92,0279,21

63,9955,36 52,53 48,98

42,75 42,48 42,3537,86

56,21

0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00

100,00

CAKUPAN NIFAS

TARGET = 85%


Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai

dengan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Pemberian Asi Eksklusif Pada BayiKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2013 s/d Tahun 2015

Terlihat bahwa terjadi peningkatan cakupan ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada

bayinya.Hal ini menyatakan bahwa sudah mulainya berobahnya pola asuh dari masyarakat

tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada anaknya.Walaupun mengalami peningkatan

tetapi cakupannya masih berada di bawah target.Maka dengan ini peran aktif dari petugas

kesehatan didalam mensosialsasikan ASI Eksklusif bada ibu balita masih harus ditingkatkan.

Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi per puskesmas dapat dilihat pada grafik

dibawah ini:

Grafik Cakupan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Per PuskesmasKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

55,3 57,965,075

80 80

0102030405060708090


CAKUPAN TARGET

100,0

83,9 83,375,7 74,4

55,7 52,446,8

40,5

0,0

65,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

MLKP SBN MPDG BTT SKKP SMGY SKBL SBRT SAIBI PEI KAB

Pencapaian

Target = 80%


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa masih ada 1 (satu) puskesmas yang belum

melaksanakan pemantauan ASI Eksklusif yaitu puskesmas Peipei. Untuk menunjang cakupan

program Puskesmas Peipei akan diwajibkan untuk melaksanakan pemantauan ASI Eksklusif di

tahun 2016.


BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum Upaya Kesehatan terdiri atas dua unsur utama,.Yaitu Upaya Kesehatan

Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan.Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap

kegiatan yang di lakukan oleh pemerintah, atau masyarakat serta swasta untuk emelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan.

Upaya Kesehatan Perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah,

atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta pencegahan

dan menyembuhkan serta pemulihan kesehatan perorangan.

A. Cakupan Pemberian 90 Tablet Fe Pada Ibu Hamil

Anemia Gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan

karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia

sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia

kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Untuk penanggulangan masalah ini telah dilakukan

intervensi dengan distribusi tablet Fe. Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan

pelayanan Antenatal Care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan Fe3 sering menunjukkan adanya

kesenjangan yang cukup besar, hal ini mungkin disebabkan karena belum optimalnya koordinasi

antar lintas program terkait dalam pencatatan dan pelaporan cakupan Fe ibu hamil belum

terlaporkan dengan baik.

Cakupan pemberian tablet Fe 1 bagi ibu hamil di Kabupaten Kepulauan Mentawai di

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe 1 Bagi Ibu HamilKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2013 s/d Tahun 2015

62,8854,4 49,87

93 95 95

0

20

40

60

80

100

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Pencapaian

Target


Dari grafik diatas terlihat bahwa terjadi penurunan cakupan pemberian tablet Fe1 pada

ibu hamil dari tahun 2013 ke tahun 2015. Yaitu 54,4% pada tahun 2014 dan menurun menjadi

49,7% pada tahun 2015. Dari grafik tersebut terlihat bahwa semakin lama semakin sedikit

jumlah ibu yang mendapatkan tablet tambah darah.

Penurunan dari cakupan ini berkemungkinan terjadi karena banyaknya ibu-ibu yang

mengkoinsumsi tablet Fe yang dijual di pasaran, sehingga tidak terlaporkan. Karena produk

tersebut lebih enak dibandingkan tablet yang didistribusikan oleh puskesmas.

Cakupan Pemberian Tablet Fe 1 bagi ibu hamil di masing masing Puskesmas di

Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe 1 Bagi Ibu Hamil per PuskesmasKabupaten Kepulauan Mentawai Di Tahun 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas yang telah melewati target yaitu dari

Puskesmas Betaet. Dimana diperkirakan hampir seluruh ibu hamil telah mendapatkan Tablet Fe

pada trimester pertama.Sementara puskesmas lainnya masih dibawah target.

Pemberian tablet Fe pada trimester 3 sering disebut dengan Fe3. Hal ini bertujuan untuk

persiapan melahirkan bagi ibu tersebut.Cakupan pemberian tablet Fe 3 bagi ibu hamil di

Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada

grafik dibawah ini:

97,31

61,0053,62

48,86 46,92 45,88 41,95 40,88 37,41 35,06

49,87

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

BTT SBRT SAIBI SMGY MPDG SBN PEI SKBL MLKP SKKP KAB

Pencapaian

Target = 95%


Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe 3 Bagi Ibu HamilKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2013 s/d Tahun 2015

Cakupan pemberian Tablet Fe 3 pada ibu hamil mengalami peningkatan dari tahun 2013

ke tahun 2015. Pada tahun 2014 pencapaian adalah sebanyak 46.9% dan meningkat pada tahun

2015 menjadi 48.16%. Walaupun masih belum mencapai target namun hal ini sudah

memperlihatkan kemajuan dari pencapaian cakupan pemberian Tablet Fe pada trimester ketiga

kehamilan ibu. Dalam hal ini sudah makin banyak ibu ibu yang telah mengetahui akan

pentingnya mengkonsumsi tablet Fe menjelang persalinan. Tetapi masih diharapkan kepada

seluruh petugas untuk lebih giat lagi didalam mendistribusikan tablet Fe ke ibu hamil.

Cakupan Pemberian Tablet Fe 3 bagi ibu hamil di masing masing puskesmas di

Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe 3 Bagi Ibu Hamil per PuskesmasKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

33,58

46,9 48,16

93 95 95

0102030405060708090

100

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Pencapaian

Target

87,89

61,00

50,24 48,86 45,58 44,09 40,88 40,4936,05 35,06

48,16

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

BTT SBRT SAIBI SMGY MPDG SBN SKBL PEI MLKP SKKP KAB

Pencapaian

Target = 95%


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian Fe3 yang paling tinggi adalah

Puskesmas Betaet (87.89%). Sedangkan puskesmas yang cakupan paling rendah yaitu dari

Puskesmas Sikakap (35.06%) dan tidak ada satupun puskesmas yang cakupannya mencapai

target.

A. Kasus Suspek DBD

Grafik 2.3 Jumlah Kasus Penyakit Suspek DBD Tahun 2015

Dari grafik di atas terlihat bahwa kasus penyakit suspek DBD diwilayah kerja kita sudah

ada, di Puskesmas Muara Siberut 41 kasus, Puskesmas Mapaddegat sebanyak 38 kasus dan

Puskesmas Muara Sikabaluan sebanyak 7 kasus dan jumlah keseluruhan 86 kasus.

Dari kasus di atas sudah kami lakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke tiga

puskesmas tersebut dan sudah kami lakukan penyemprotan (fogging) kerumah-rumah yang

tersangka kasus suspek DBD, semua pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan sudah kami

layani dengan baik.

Penyakit Tidak Menular (PTM)

Untuk kegiatan PTM di seksi pencegahan penyakit program surveilans baru

terlaksana pada bulan juni dan hanya beberapa puskesmas saja yang baru melaksanakan.

Adapun bentuk kegiatan PTM yang sudah dilaksanakan seperti pengiriman laporan hasil

41 38

7

86

0102030405060708090

100

Puskesmas Ma.Siberut

PuskesmasMapaddegat

Puskesmas Ma.Sikabaluan

Kabupaten

JUM

LAH

PEN

YAKI

T

GRAFIK PENYAKIT SUSPEK DBD

total


pemantauan jenis penyakit PTM, pemeriksaan kesehatan dasar seperti pemantauan

tekanan darah (TD), gula darah, tinggi badan (TB), berat badan (BB).

Adapun beberapa penyakit yang terpantau dari hasil laporan puskesmas terdiri dari

10 (sepuluh) penyakit terbanyak sebagai berikut:

Grafik 2.11 10 (Sepuluh) Penyakit Tak Menular (PTM) Terbanyak Tahun 2015

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa penyakit tak menular dengan jumlah kasus

tertinggi adalah hipertensi sebanyak 935 kasus, diikuti cedera akibat kecelakaan lalu lintas

sebanyak 578 kasus, asma bronchiale 270 kasus dan jenis penyakit lainnya

.










.










.


Grafik 2.12 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Umur

Dilihat dari jumlah kasus hipertensi yang dikategorikan berdasarkan umur yang paling

banyak terserang hipertensi pada golongan umur 45-54 tahun dan diikuti golongan umur 60-69

tahun.

Dilihat dari jumlah kasus hipertensi, yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin yang

paling banyak terserang hipertensi pada laki-laki sebanyak 734 orang dibandingkan dengan

perempuan sebanyak 634 orang.

B. Persentase Kecamatan Melaksanakan Surveilans GiziSurveilans gizi bagi kecamatan merupakan suatu proses pengumpulan data,pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara terus menerus danteratur tentang indicator yang terkait dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat. Datayang dikumpulkan bersumber dari laporan yang diterima dari desa beserta dari programpuskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.Data yang dikumpulkan pada kegiatan surveilans gizi di tingkat kecamatan berupaperekapan data laporan yang berupa:1. Pengumpulan data penimbangan berupa LB 3 Gizi2. SKD PWS Gizi Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Bulanan3. Daftar Status Gizi Balita (BGM dan 2T)Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015 Page 78




tahun.




B. Persentase Kecamatan Melaksanakan Surveilans GiziSurveilans gizi bagi kecamatan merupakan suatu proses pengumpulan data,pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara terus menerus danteratur tentang indicator yang terkait dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat. Datayang dikumpulkan bersumber dari laporan yang diterima dari desa beserta dari programpuskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.Data yang dikumpulkan pada kegiatan surveilans gizi di tingkat kecamatan berupaperekapan data laporan yang berupa:1. Pengumpulan data penimbangan berupa LB 3 Gizi2. SKD PWS Gizi Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Bulanan3. Daftar Status Gizi Balita (BGM dan 2T)Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015 Page 78




tahun.




B. Persentase Kecamatan Melaksanakan Surveilans GiziSurveilans gizi bagi kecamatan merupakan suatu proses pengumpulan data,pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara terus menerus danteratur tentang indicator yang terkait dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat. Datayang dikumpulkan bersumber dari laporan yang diterima dari desa beserta dari programpuskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.Data yang dikumpulkan pada kegiatan surveilans gizi di tingkat kecamatan berupaperekapan data laporan yang berupa:1. Pengumpulan data penimbangan berupa LB 3 Gizi2. SKD PWS Gizi Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Bulanan3. Daftar Status Gizi Balita (BGM dan 2T)


100 100 100 100 100 100 100 100 100

58,3

0

20

40

60

80

100

120

SBRT SKKP SKBL MPDG SAIBI SBN SMGY PEI BTT MLKP

Pencapaian

Target = 100%

4. Lampiran Kasus Gizi Buruk Indikator BB/TB <- 3 SD5. Laporan Bulanan Bumil KEK6. Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Enam Bulanan (Vitamin A, ASIEksklusif dan Pemantauan Garam Beryodium)Persentase puskesmas yang melaksanakan Surveilans Gizi dan mengirimkan pelaporan

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa masih ada puskesmas yang tidak melaksanakansurveilans gizi sebanyak 12 bulan dalam satu tahun.Puskesmas yang tidak lengkapsurveilans gizinya yaitu dari puskesmas Malakopa.Hal ini dikarenakan puskesmas tersebutterlambat didalam pembuatan pelaporan dan belum dikirimkan ke Dinas KesehatanKabupaten Kepulauan Mentawai.C. Persentase Penyediaan Buffer Stock Makanan Pendamping Asi Untuk Daerah

BencanaMakanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan yang diberikankepada bayi dan anak umur 6 – 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi.Buffer Stock MPASI berguna untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB Gizi dan situasi sulitlainnya.Penyediaan buffer stock untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai berfokus kepadapenyediaan MP ASI Biskuit untuk anak umur 12 – 24 bulan. Hal ini dikarenakan


kemungkinan keterbatasan penyediaan air bersih didalam pengolahan MP ASIbubur.Sehingga peningkatan didalam pemberian ASI pada bayi di daerah bencana masihterfokus.Selain untuk buffer stock, MP ASI yang ada juga digunakan sebagai PMT penyuluhandi desa, yaitu untuk pemenuhan gizi anak baduta (umur 11 – 24 bulan) yang mengalamiBGM.Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan status gizi anak tersebutmenjadi Status Gizi Buruk.Tidak hanya MP-ASI, Program Gizi juga melaksanakan penyediaan PMT Pemulihanberupa susu untuk balita gizi buruk. Hal ini dilakukan untuk perawatan bagi balita yangtelah mengalami kasus gizi buruk.Tahun 2014 Kabupaten Kepulauan mentawai telahmelaksanakan penyediaan Buffer Stock MP ASI dan Susu untuk balita yang mengalamikasus gizi buruk.1. Pelayanan Kesehatan2. Cakupan kunjungan ibu hamil K1TAHUN TARGET SASARAN PENCAPAIANABSOLUT %2013 89.5 2034 2034 1002014 90 1952 1945 99.642015 99 2639 2389 90.5


AnalisisData menggambarkan bahwa semua ibu hamil yang berada diwilayah kerja melakukanpemeriksaan kehamilan kepetugas kesehatan pada tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2015walaupun terjadi peningkatan akses ibu hamil ke petugas kesehatan sebanyak 444 orangdibanding tahun 2014 namun karena terjadi peningkatan sasaran ibu hamil hampir 700orang, maka pencapaian ini masih dibawah target yang diharapkan yakni 99%.Cakupan kunjungan ibu hamil K 4TAHUN TARGET SASARAN PENCAPAIANABSOLUT %2013 93 2034 1026 50.442013 93 1952 880 45.082015 96 2639 1271 48.2

2013

100



2014 2015

99,64

90,5

Trend K1




AnalisisGambaran pada tabel diatas bahwa rata-rata ibu hamil melakukan kontak pertama dengantenaga kesehatan dengan usia kehamilan diatas trimester pertama (rata-rata usiakehamilan 16-20 minggu). Keadaan ini menjelaskan pelayanan tenaga kesehatan yang pasifartinya hanya menunggu ibu hamil berkunjung ke sarana kesehatan sehingga diperlukanintervensi peningkatan pendataan ibu hamil yang lebih intensif dengan cara melakukankerjasama dengan kader, dukun, tokoh agama dan PKK setempat.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanTAHUN TARGET SASARAN PENCAPAIANABSOLUT %2013 89.5 1940 1393 71.802014 90 1864 1137 612015 90 2519 1416 78

2013

50,44



2014 2015

45,08

48,2

Trend K 4




AnalisisData diatas termasuk dengan persalinan yang ditolong bermitra dengan dukun. Apabiladata dibandingkan dengan cakupan K1, maka data PN menggambarkan lebih dari 40% ibuhamil yang drop out (DO) dari pengawasan tenaga kesehatan. Ibu hamil yang DO bisa sajamelahirkan sendiri di ladang dengan bantuan suami dan tetangga, karena sistim kehidupanmasyarakat yang nomaden (berpindah-pindah) dan lokasi tempat tinggal sementara ibujauh dari fasilitas kesehatan. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalahdengan cara memaksimalkan pemanfaatan dan pemantauan dengan P4K.Cakupan Pelayanan NifasTAHUN TARGET SASARAN PENCAPAIANABSOLUT %2013 89 1940 1018 52.472014 90 1864 1001 53.702015 90 2519 1272 68.2

2013

71,8



2014 2015

6178

TREND PNPencapaian




AnalisisKunjungan nifas dilakukan 3 kali selama nifas.Indikator keberhasilan kegiatan adalahkunjungan ke tiga.Pada tabel diatas dibandingkan dengan kunjungan nifas 1 dan 2, makakesenjangan pencapaian kurang dari 10%.Artinya kesinambungan pelayanan ibu nifas darikunjungan nifas pertama, kedua dan ke tiga sudah berjalan dengan baik.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiTAHUN TARGET SASARAN PENCAPAIANABSOLUT %2013 71.5 408 140 34.42014 75 390 62 15.92015 75 528 70 13.3

2013

52,47

Trend Kunjungan Nifas



2014 2015

53,768,2

Trend Kunjungan NifasPencapaian




AnalisisSetiap kehamilan mempunyai resiko, baik itu pada masa hamil, bersalin dan nifas.Menurutdata 20% kehamilan memiliki resiko terjadinya komplikasi yang perlu mendapatkanpelayanan kegawatdaruratan yang adekuat.Data diatas menggambarkan cakupanpenanganan komplikasi masih dibawah target.Beberapa hal yang menyebabkan cakupanrendah adalah, transportasi yang terbatas, keadaan sosial ekonomi masyarakat, yangmenjadi kendala untuk mendekatkan ibu ke fasilitas kesehatan.Terobosan yang perludilakukan untuk mengatasi hal diatas adalah program Rumah Tunggu kelahiran.Rumahtunggu kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang dapat digunakan sebagai tempattinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya, yang berada dekat fasilitas pelayanankesehatan, selama beberapa hari sampai menunggu persalinan tiba dan setelah bersalin.Persentase Berat Badan Bayi RendahTAHUN BAYI LAHIRHIDUP PENCAPAIANABSOLUT %2013 1450 21 1.42014 1801 27 1.52015 1860 35 1,9

2013

34,4

Trend Penanganan Komplikasi Kebidanan



2014 2015

15,9 13,3

Trend Penanganan Komplikasi KebidananPencapaian



Trend Penanganan Komplikasi Kebidanan


AnalisisKejadian BBLR pada data diatas adalah BBLR yang persalinannya di tolong oleh tenagakesehatan.Data diatas tidak dapat menggambarkan BBLR sesungguhnya, karena persalinandengan dukun DO dari pengawasan tenaga kesehatan. 40% dari kejadian BBLR, meninggalpada usia 0-7 hari, karena komplikasi asfiksia dan hipotermi.Cakupan Kunjungan NeonatusTAHUN TARGET SASARAN PENCAPAIANABSOLUT %2013 86 1853 1308 70.592014 88 1775 1101 62.032015 88 2399 1386 74.5

2013

1,4



2014 2015

1,51,9

BBLRPencapaian




AnalisisKunjungan neonatal dilakukan 3 kali usia 0-28 hari. Indikator keberhasilan kunjunganadalah KN 3.Pencapaian KN1 seluruh Puskesmas adalah 77.8%. Apabila dibandingkandengan pencapaian KN Lengkap maka terdapat DO sebanyak 3.3%, hal ini menandakansudah berjalannya dengan baik kesinambungan pelayanan neonatus mulai lahir, disampingadanya neonatus yang meninggal pada usia 8-28 hari karena berbagai sebab. Namunpencapaian ini masih harus ditingkatkan agar semua neonatus bisa mendapatkanpelayanan neonatal lengkap sesuai standar.Salah satu hal yang bisa dilakukan adalahmeningkatkan pelayanan melalui kunjungan rumah.

2013

70,59



2014 2015

70,5962,03

74,5

Trend KNPencapaian




BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya Kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalampenyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapatmeningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat.A. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan & Sarana Pelayanan kesehatan yang

Memiliki Kemampuan Labkes serta 4 Spesialis DasarSarana pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai yangmeliputi Puskesmas dan jajarannya adalah sebagai berikut :Tabel 5.1. Sarana Pelayanan Kesehatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

No Kecamatan

Puskesmas

Pustu PoskesdesRawatan

Non

Rawatan1. Malakopa 0 1 0 52. Sikakap 1 0 1 83. Saumanganya 1 0 3 54. Sioban 1 0 1 65. Mapaddegat 0 1 5 26. Muara Siberut 1 0 0 97. Pei-pei PasakiatTaileleu 0 1 2 38. Saibi Samukop 1 1 2 99. MuaraSikabaluan 1 0 4 8

10. Betaet 1 0 0 811. Bosua 0 1 2 412. Bulasat 0 1 2 5Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai 2015


Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakansalah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan. Puskesmas sebagai unitpelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanankesehatan, harus melakukan upaya pelayanan kesehatan wajib dan beberapa upayakesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan,kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat.Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dipuskesmas, beberapa puskesmas non perawatan telah ditingkatkan statusnyamenjadi puskesmas rawatan . Adapun data Puskesmas Pada Tahun 2015 sebanyak :10 (sepuluh) Puskesmas yang sudah registrasi diantaranya: Puskesmas Malakopa,Puskesmas Saumanganya, Puskesmas Sioban, Puskesmas Mapadeggat, PuskesmasMa. Siberut, Puskesmas Pei-pei Pasakiat Taileleu, Puskesmas Saibi Samukop,Puskesmas Ma. Sikabaluan, Puskesmas Betaet dan 2 (dua) Puskesmas yang belumregistrasi yaitu : Puskesmas Bosua dan Puskesmas Bulasat .Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif,didalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif.Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerakdalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif serta berfungsi sebagai sarana pelayanankesehatan rujukan.RSUD Tuapejat merupakan satu-satunya rumah sakit yang berada diKabupaten Kabupaten Kepulauan Mentawai yang memiliki kemampuanlaboratorium kesehatan dan memiliki spesialis dasar. Selain itu dalam rangkapengendalian obat dan perbekalan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkansarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan, KabupatenKepulauan Mentawai di dukung 1 unit gudang farmasi.Akses rujukan masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai dari Puskesmaske Rumah Sakit Umum Daerah masih menempuh jarak yang sangat jauh. Salahsatunya diperlihatkan dari aksesibilitas jarak tempuh. Hasil data Dinas kesehatanKabupaten Kepulauan Mentawai, menunjukkan bahwa jarak tempuh terjauh 280Km terhadap Rumah Sakit Umum Daerah sedangkan yang terdekat berjarak 7 km.


Aksesibilitas jarak tempuh puskesmas sekabupaten Kepulauan Mentawai ke RumahSakit Umum Daerah dapat di lihat pada grafik dibawah ini.Grafik 5.1. Jarak tempuh Puskesmas ke RSUD

Kabupaten Kepulauan Mentawai 2015

Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015a. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)Salah satu jenis UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan mengakar dimasyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkandapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluargaberencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Dalam rangkamenilai kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi 4 stratayaitu pratama, madya, purnama dan mandiri.Pada tahun 2015 terdapat 255 posyandu, dimana Posyandu yang berada diKecamatan Pagai Selatan (39 Unit), Kecamatan Sikakap (44 Unit), Kecamatan PagaiUtara (23 Unit), Kecamatan Sipora Selatan (19 unit), Kecamatan Sipora Utara (13Unit), Kecamatan Siberut Selatan (16 Unit), Kecamatan Siberut Barat Daya 19 Unit),Kecamatan Siberut Tengah (21 Unit), Kecamatan Siberut Utara (24 unit), danKecamatan Siberut Barat (18 Unit). Dengan demikian jumlah posyandu yang ada diKabupaten Kepulauan Mentawai berjumlah 255 unit. Dan dinyatakan aktif.

0100200300





Jarak tempuh






Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yangdibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatandasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama yaitu pengamatan dan kewaspadaandini (survailans perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya),penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencanaserta pelayanan kesehatan.Poskesdes merupakan salah satu indikator seunit desa disebut desa siaga,namun di Kabupaten Kepulauan Mentawai terdapat 74 unit poskesdes.b. Tenaga KesehatanJumlah tenaga kesehatan yang ada di seluruh Kabupaten KepulauanMentawai yang terdiri dari RSUD, Puskesmas dan jaringannya serta dinas Kesehatantahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2. Distribusi Tenaga MedisKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

N0Unit Kerja dr. Spesialis dr. Umum dr. Gigi1234567

89101112

Puskesmas MalakopaPuskesmas SikakapPuskesmas SaumanganyaPuskesmas SiobanPuskesmas MapaddegatPuskesmas Muara SiberutPuskesmas Pei-pei PasakiatTaileleuPuskesmas Saibi SamukopPuskesmas Muara SikabaluanPuskesmas BetaetRSUD Kab. Kep MentawaiDinas Kesehatan

000000000060

111133103162

01011110010


1314 Puskesmas MalakopaPuskesmas Bosua 00 01 11Total 6 24 8Sumber : Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Kab. Kep. Mentawai Tahun 2015Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan adalahtenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di masyarakat. Jumlahdokter spesialis di RSUD kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 6 orang dengan rasio5.117/85.295 penduduk, dokter umum berjumlah 22 orang dengan rasio 18.764/85.295penduduk dan jumlah dokter gigi 11 orang dengan rasio 9.382/85.295 penduduk.Untuk gambaran jumlah tenaga kesehatan yang lainnya seperti tenaga keperawatandan bidan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3. Distribusi Tenaga Keperawatan dan BidanKabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015

No Unit Kerja Perawat Bidan12345678910

11

Dinas KesehatanPuskesmas MalakopaPuskesmas SikakapPuskesmas SaumanganyaPuskesmas SiobanPuskesmas MapaddegatPuskesmas Muara SiberutPuskesmas Pei-peiPasakiat TaileleuPuskesmas Saibi SamukopPuskesmas MuaraSikabaluanPuskesmas Betaet

2725142448293617242921

9916159252114211013

Total 294 162


Sumber : Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2015Program peningkatan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkanketersediaan dan keterjangkauan Sumber Daya Kesehatan serta efektifitaspenggunaan. Tahun 2015 Rasio tenaga perawat sebesar 294/85.295 penduduk,tenaga bidan sebesar 162/85.295 penduduk. Sedangkan untuk tenaga kefarmasiandi kabupaten Kepulauan Mentawai berjumlah 32 orang dengan rasio 27.29/85.295penduduk, tenaga gizi berjumlah 11 orang dengan rasio 9.38/85.295, tenaga kesmasberjumlah 37 orang dengan rasio 31.55/85.295 penduduk, tenaga keteknisan medisberjumlah 6 orang dengan rasio 5.11/85.295 penduduk.c. Pembiayaan KesehatanAnggaran Pembantu Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai dalamtahun 2015 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Kusus(DAK), dan BHLN.

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN

KESEHATAN

Rupiah %Anggaran Kesehatan Bersumber :1 APBD KAB/KOTA 100.015.217.678 100a. Belanja Langsung 79.562.108.839b. Belanja Tidak Langsung 26.453.108.8392 APBD PROVINSI 0 Pemantauan status Gizi (PSG) 0 Program Kesehatan Ibu dan Anak 03 APBN 763.871.500 90.21 Dana Dekonsentrasi 0 0.00 Program Gizi Peningkatan Kesehatan Ibu Peningkatan Kesehatan Anak

000


Pengelolaan dan OperasionalProgram Jamkesmas Pembutaan Profil KesehatanKab/Kota

07.020.000 100

Tugas Pembantuan BOK Dana bansos Jamkesmas danJampersal

0756.851.5000050.00

Tes Kebugaran Fisik 0 0.004 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI(PHLN)GF TBGF AIDS-000

0.000.000.000.005 SUMBER PEMERINTAH LAINTOTAL ANGGARAN KESEHATAN 106.015.217.678 100.0TOTAL APBD KAB/KOTA 514.495.796.380% APBD KESEHATAN THD APBDKAB/KOTA 20,61ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 926.584,96


BAB VIPENUTUP

Profil Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai ini menjadi paket sajian data daninformasi yang sangat penting dan dapat digunakan baik oleh jajaran Kesehatan, lintassektor, maupun masyarakat. Namun disadari pula bahwa data dan informasi Kesehatandalam profil ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diharapkan berbagaipihak. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawaiini tetap dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang kondisipembangunan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai serta dapat dipergunakansebagai media untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-programpembangunan Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai.Hingga Tahun 2016 ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telahdicapai sebagai hasil pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum,perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai.Demikian penyajian profil kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2016,semoga narasi dan lampiran ini dapat memenuhi kebutuhan akan data dan informasikesehatan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahunterhadap pembangunan kesehatan secara menyeluruh.

TABEL 1

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Pagai Selatan 901,08 4 0 4 9.489 2.916 3,0 10,532 Sikakap 278,45 3 0 3 9.947 2.956 3,4 35,723 Pagai Utara 342,02 3 0 3 5.684 1.523 3,7 16,624 Sipora Selatan 268,47 7 0 7 9.025 2.414 3,7 33,625 Sipora Utara 383,08 6 0 6 12.056 2.359 5,1 31,476 Siberut Selatan 508,33 5 0 5 9.689 2.114 4,6 19,067 Siberut Barat Daya 649,08 3 0 3 6.636 1.473 4,5 10,228 Siberut Tengah 739,87 3 0 3 6.696 1.438 4,7 9,059 Siberut Utara 816,11 6 0 6 8.871 2.159 4,1 10,87

10 Siberut Barat 1124,86 3 0 3 7.202 1.798 4,0 6,40JUMLAH (KAB/KOTA) 6.011,35 43 0 43 85.295 21.150 4,0 14,19

Sumber: * Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai* Data Kelurahan dikelompokan menjadi Data Dusun Kabupaten Kepulauan Mentawai

DESA KELURAHAN DESA +KELURAHAN

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAITAHUN 2015

JUMLAHPENDUDUK

JUMLAHNO KECAMATAN

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 5.894 5.820 11.714 101,272 5 - 9 5.534 5.239 10.773 105,633 10 - 14 4.644 4.224 8.868 109,944 15 - 19 3.773 3.545 7.318 106,435 20 - 24 3.673 3.506 7.179 104,766 25 - 29 3.661 3.408 7.069 107,427 30 - 34 3.321 3.236 6.557 102,638 35 - 39 3.091 2.789 5.880 110,839 40 - 44 2.884 2.400 5.284 120,1710 45 - 49 2.260 1.975 4.235 114,4311 50 - 54 1.804 1.676 3.480 107,6412 55 - 59 1.376 1.218 2.594 112,9713 60 - 64 1.256 1.057 2.313 118,8314 65 - 69 617 453 1.070 136,2015 70 - 74 313 247 560 126,7216 75+ 206 195 401 105,64

JUMLAH 44.307 40.988 85.295 108,10ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 64

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0 0 0

2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 0 0 0 98,20 96,00 97,10

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN: 0 0 0a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0 0 34,03 38,84 36,34b. SD/MI 0 0 0 30,61 29,13 29,9c. SMP/ MTs 0 0 0 15,21 14,67 14,95d. SMA/ MA 0 0 0 15,21 11,98 13,66e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 1,14 0,21 0,69f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0 0 0,38 1,03 0,69g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0 0 0,95 1,66 1,29h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0 0 2,47 2,48 2,48i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0 0,00 0,00 0,00

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

Sumber: Kantor BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai

TABEL 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 76 1 77 70 2 72 146 3 1492 Sikakap Sikakap 91 2 93 84 0 84 175 2 1773 Pagai Utara Saumangaya 63 2 65 72 1 73 135 3 1384 Sipora Selatan Sioban 90 2 92 88 1 89 178 3 1815 Sipora Utara Mapaddegat 171 2 173 153 3 156 324 5 3296 Siberut Selatan Muara Siberut 121 2 123 94 1 95 215 3 2187 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 95 0 95 101 1 102 196 1 1978 Siberut Tengah Saibi Samukop 100 0 100 82 1 83 182 1 1839 Siberut Utara Muara Sikabaluan 90 3 93 77 2 79 167 5 172

10 Siberut Barat Betaet 78 0 78 64 1 65 142 1 143JUMLAH (KAB/KOTA) 975 14 989 885 13 898 1.860 27 1.887

14,2 14,5 14,3

Sumber: * Bidang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai (Yankes) dan Laporan PWS KIAKeterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)


JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Siakakap Sikakap 3 1 0 4 1 1 0 2 4 2 0 63 Pagai Utara Saaumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sipora Selatan Sioban 2 0 0 2 0 0 1 1 2 0 1 35 Sipora Utara Mapaddegat 1 3 1 5 3 0 0 3 4 3 1 86 Siberut Selatan Muara Siberut 2 1 2 5 1 2 0 3 3 3 2 87 ,Siberut Barat Daya Pei-pei Pasakiat Taileleu 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 18 Siberut Tengah Saibi Samukop 1 3 1 5 0 3 0 3 1 6 1 89 Siberut Utara Muara Sikabaluan 2 1 0 3 0 0 1 1 2 1 1 410 Siberut Barat Betaet 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 9 5 25 5 6 4 15 16 15 9 4011,1 #DIV/0! 25,6 357,1 6,1 4,5 1153,8 17,8 8,1 333,3 21,2

Sumber:* Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes) dan PWS KIAKeterangan :* Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA BAYI

NOANAK

BALITA BALITA

KECAMATAN PUSKESMAS

BALITAANAK BALITA NEONATAL

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

NEONATAL


BAYI ANAKBALITA

LAKI - LAKI PEREMPUAN

NEONATAL

TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

< 20tahun

20-34tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20tahun

20-34tahun


20-34tahun


20-34tahun

≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Pagai Selatan Malakopa 146 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sikakap Sikakap 175 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 23 Pagai Utara Saumanganya 135 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 04 Sipora Selatan Sioban 178 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 15 Sipora Utara Mapaddegat 324 0 1 0 1 0 2 0 2 0 1 0 1 0 4 0 46 Siberut Selatan Muara Siberut 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Siberut Barat Daya Pei-pei Taileleu 196 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Siberut Tengah Saibi Samukop 182 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Siberut Utara Muara Sikabaluan 167 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 142 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 11.860 0 1 1 1 1 4 1 6 0 2 0 2 1 7 1 8

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 430

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Badan Pusat Statistik KabupatenKeterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi


KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 7

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 4.984 4.507 9.491 13 0 3 0 16 13 0 3 0 16 0 02 Sikakap Sikakap 5.165 4.782 9.947 9 64,3 5 35,7 14 12 63,2 7 36,8 19 2 113 Pagai Utara Saumanganya 2.944 2.738 5.682 4 0 2 0 6 5 71,4 2 28,6 7 1 04 Sipora Selatan Sioban 4.669 4.349 9.018 17 73,9 6 26,1 23 24 72,7 9 27,3 33 4 125 Sipora Utara Mapaddegat 6.267 5.801 12.068 8 57,1 6 42,9 14 16 67 8 33,3 24 7 29,26 Siberut Selatan Muara Siberut 5.009 4.679 9.688 4 36,4 7 63,6 11 9 47,4 10 52,6 19 3 167 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3.457 3.180 6.637 1 0 2 0 3 2 0 2 0 4 0 08 Siberut Tengah Saibi Samukop 3.468 3.226 6.694 1 25,0 3 75,0 4 1 20,0 4 80,0 5 0 09 Siberut Utara Muara Sikabaluan 4.593 4.273 8.866 14 78 4 22 18 14 78 4 22 18 0 010 Siberut Barat Betaet 3.751 3.453 7.204 2 100 0 0 2 2 100 0 0 2 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 44.307 40.988 85.295 73 65,8 38 34,2 111 98 66,7 49 33,3 147 17 12

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 85,59 44,55 130,14 78,2 39,1 19,9

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 77,10 40,14 114,90 57,45 172,34 13,56Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 85295

PL+P

TAHUN 2015

JUMLAH SELURUHKASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK0-14 TAHUNNO KECAMATAN

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 46 13 3 16 0 0 34,8

2 Sikakap Sikakap 0 0 82 9 5 14 0 0 17,1

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 28 4 2 6 0 0 0,0

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 309 17 6 23 0 0 7,4

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 384 8 6 14 0 0 3,6

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 440 4 7 11 0 0 2,5

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 53 1 2 3 0 0 5,7

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 447 1 3 4 0 0 0,9

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 110 14 4 18 0 0 16,4

10 Siberut Barat Betaet 0 0 20 2 0 2 0 0 10,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1.919 73 38 111 0 0 5,8

Sumber: *Bidang P2PL (Pencegahan ,Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan )

Keterangan:Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll


% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK

TABEL 9

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Pagai Selatan Malakopa 13 3 16 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 9 5 14 4 44 1 20,0 5 35,7 0 0 0 0 1 7,1 44,4 20,0 42,9 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 4 2 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 17 6 23 8 47,1 1 16,7 9 39,1 0 0 0 0 0 0 47,1 16,7 39,1 0 1 1

5 Sipora Utara Mapaddegat 8 6 14 1 12,5 1 16,7 2 14,3 0 0 0 0 0 0 12,5 16,7 14,3 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 4 7 11 0 0,0 0 0 0 0,0 1 25,0 0 0 1 9 25,0 0,0 9,1 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 1 3 4 0 0,0 1 33,3 1 25,0 0 0 0 0 0 0 0,0 33,3 25,0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 14 4 18 4 29 2 0 6 33 4 29 0 0 4 22 57 0 56 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 73 38 111 18 24,7 6 15,8 24 21,6 5 6,8 0 0 6 5,4 31,5 15,8 27,0 0 1 1

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 1 1,1724

Sumber: Bidang Pencegahan ,Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll


P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)

L PBTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN (SUCCESS

RATE/SR)

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pagai Selatan Malakopa 503 484 987 50,3 48,4 98,7 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 405 435 840 40,5 43,5 84 6 14,8 10 23,0 16 19,0

3 Pagai Utara Saumanganya 356 304 660 35,6 30,4 66 3 0,0 0 0,0 0 0,0

4 Sipora Selatan Sioban 374 358 732 37,4 35,8 73,2 1 2,7 3 8,4 4 5,5

5 Sipora Utara Mapaddegat 542 470 1.012 54,2 47 101,2 0 0,0 2 0,0 0 0,0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 700 645 1.345 70 64,5 134,5 30 42,9 30 46,5 60 44,6

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 190 173 363 19 17,3 36,3 1 5,3 0 0,0 1 2,8

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 420 486 906 42 48,6 90,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 612 570 1.182 61,2 57 118,2 10 16,3 5 8,8 15 12,7

10 Siberut Barat Betaet 379 473 852 37,9 47,3 85,2 7 18,5 10 21,1 17 20,0

4.481 4.398 8.879 448,1 439,8 887,9 58 12,9 60 13,6 113 12,7

Sumber:* Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)Keterangan: * Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

JUMLAH (KAB/KOTA)


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 11

L P L+PPROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSIKELOMPOK

UMURL P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber:* Bidang Pemberantasan , Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)Ket: *Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

H I V

NO KELOMPOK UMUR


L+P

17

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 12

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

, Tidak Ada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: …..(Sebutkan )


P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIVL P

POSITIF HIV

L + P L

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pagai Selatan Malakopa 4.984 4.507 9.491 1.032 933 203 106 10 83 9 189 93

2 Sikakap Sikakap 5.165 4.782 9.947 1.058 979 213 200 19 202 21 402 189

3 Pagai Utara Saumanganya 2.944 2.738 5.682 612 569 122 125 20 122 21 247 203

4 Sipora Selatan Sioban 4.669 4.349 9.018 963 897 193 322 33 333 37 655 339

5 Sipora Utara Mapaddegat 6.267 5.801 12.068 1.384 1.282 258 214 15 201 16 415 161

6 Siberut Selatan Muara Siberut 5.009 4.679 9.688 1.057 988 207 408 39 438 44 846 408

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3.457 3.180 6.637 719 661 142 148 21 108 16 256 180

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 3.468 3.226 6.694 723 673 143 242 33 216 32 458 320

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 4.593 4.273 8.866 967 900 190 465 48 475 53 940 495

10 Siberut Barat Betaet 3.751 3.453 7.204 774 713 154 291 38 306 43 597 387

JUMLAH (KAB/KOTA) 44.307 40.988 85.295 9.289 8.595 1.825 2.521 27,1 2.484 28,9 5.005 274,2

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: * Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH PERKIRAAAN

KASUSDIARE DITANGANI


P L + PL

TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 1 0 0 1 0 1

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 0 1 0 1

PROPORSI JENIS KELAMIN 0 0 0 0 100 0

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1,17 0 1,17

Sumber: Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)


PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 02 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 03 Pagai Utara Saumanganya 1 0 1 1 1 1 14 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 05 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 06 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 07 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 08 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 09 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 100 1 100ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1,2

Sumber: Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12











JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1 0 0

Sumber: Bidang Pemberantasan , Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)



KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Selatan Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1

Sumber: Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

X = tahun data.


PENDERITA MBL + P

RFT MBL PL P

NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + P

PENDERITA PB

TABEL 18

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN

1 2 3 4

1 Pagai Selatan Malakopa 3.434

2 Sikakap Sikakap 3.375

3 Pagai Utara Saumanganya 2.110

4 Sipora Selatan Sioban 2.969

5 Sipora Utara Mapaddegat 4.015

6 Siberut Selatan Muara Siberut 3.655

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 2.644

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 2.875

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 3.258

10 Siberut Barat Betaet 3.020

JUMLAH (KAB/KOTA) 31.355AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUNSumber: * Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)

Keterangan:Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 31.355

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0

Sumber: Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)


JUMLAH KASUS MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENINGGAL

TABEL 20

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 010 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0CASE FATALITY RATE (%) 0

Sumber: * Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS


JUMLAH KASUS PD3I

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12











JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0

Sumber: Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS


NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 22

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 84 0 0 41 1 0 4 0 5 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 0 0 482 0 0 392 45 0 30 0 75 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 38 0 0 36 4 0 3 0 7 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 1.512 0 0 916 124 0 172 0 296 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 93 0 0 74 3 0 1 0 4 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 161 0 0 161 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 141 0 0 127 21 0 10 0 31 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 578 0 0 578 47 0 32 0 79 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3.089 0 0 2.325 245 0 252 0 497 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 85.295

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0 0 5,83

Sumber: * Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)Ket: *Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

* Angka kesakitan dan kematian akibat malaria data positif malaria yang ada gender* Data Suspek Malaria tidak ada datapergender

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL


P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGALSUSPEK

MALARIA

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

0 0 0

Sumber: * Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)Ket: *Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)


JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 1.761 1.673 3.434 16 1 11 1 27 1

2 Sikakap Sikakap 1.772 1.603 3.375 198 11 157 10 355 11

3 Pagai Utara Saumanganya 1.071 1.039 2.110 97 9 87 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 1.514 1.455 2.969 7 0 10 1 17 1

5 Sipora Utara Mapaddegat 2.041 1.974 4.015 240 12 204 10 444 11

6 Siberut Selatan Muara Siberut 1.869 1.786 3.655 41 2 30 2 71 2

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 1.347 1.297 2.644 52 4 59 5 111 4

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 1.478 1.397 2.875 51 3 41 3 92 3

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 1.688 1.570 3.258 32 2 35 2 67 2

10 Siberut Barat Betaet 1.531 1.489 3.020 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 16.072 15.283 31.355 734 5 634 4 1.368 4

Sumber: *BPS ( Badan Pusat Statistik) dan Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK≥ 15 TAHUN


DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 1.920 1.219 3.139 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 6.720 12.149 18.869 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 993 1.161 2.154 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 1.776 2.327 4.103 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 11.384 14.695 26.079 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 14.293 15.383 29.676 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3.351 2.803 6.154 0 0 0 0 0 0


9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 4.532 5.414 9.946 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 4.859 5.024 9.883 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 49.828 60.175 110.003 0 0 0 0 0 0

Sumber: *Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)



JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pagai Selatan Malakopa 1.177 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 1.247 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 627 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 1.238 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 1.463 2 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 1.127 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 842 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 757 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 1.121 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 801 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.400 0 0 0 0 0 0

Sumber * Badan Pusat Statistik (BPS)


TUMOR/BENJOLAN

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DANPAYUDARA IVA POSITIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7

HARI8-28HARI

1-11BLN

1-4THN

5-9THN

10-14THN

15-19THN

20-44THN

45-54THN

55-59THN

60-69THN

70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Sumber: *Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)

0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0Tidak ada 0 0

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAHKEC

0 0 0


JUMLAHDESA/KEL

CFR (%)NO JENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM

0 0 00 0 0 0 0 0

TABEL 28

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Pagai Selatan Malakopa 4 0 0

2 Sikakap Sikakap 3 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 3 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 7 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 6 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 5 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 3 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 6 0 0

10 Siberut Barat Betaet 3 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 0 0

Sumber : * Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAMKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pagai Selatan Malakopa 294 219 74,5 78 26,5 161 90 55,9 205 127,3 90 55,9

2 Sikakap Sikakap 308 228 74,0 137 44,5 204 140 68,6 212 103,9 140 68,6

3 Pagai Utara Saumanganya 176 170 96,6 83 47,2 122 94 77,0 123 100,8 94 77,0

4 Sipora Selatan Sioban 279 184 65,9 107 38,4 175 114 65,1 194 110,9 114 65,1

5 Siberut Selatan Mapaddegat 373 496 133,0 277 74,3 316 306 96,8 278 88,0 306 96,8

6 Siberut Selatan Muara Siberut 300 261 87,0 146 48,7 201 183 91,0 213 106,0 183 91,0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 205 201 98,0 78 38,0 180 139 77,2 144 80,0 139 77,2

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 207 205 99,0 108 52,2 167 123 73,7 145 86,8 123 73,7

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 274 213 77,7 140 51,1 174 144 82,8 195 112,1 144 82,8

10 Siberut Barat Betaet 223 212 95,1 117 52,5 116 83 71,6 155 133,6 83 71,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.639 2.389 90,5 1.271 48,2 1.816 1.416 78,0 1.864 102,6 1416 78,0

Sumber : Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)

IBU NIFASMENDAPAT VIT AJUMLAH K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH


CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN

DITOLONG NAKESMENDAPAT

YANKES NIFAS

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Pagai Selatan Malakopa 294 44 15,0 53 18,03 28 9,5 5 1,7 2 0,7 88 29,9

2 Sikakap Sikakap 308 0 0 2 0,65 5 1,6 0 0 0 0 77 25,0

3 Pagai Utara Saumanganya 176 35 19,9 29 16,5 4 2,3 1 0,6 0 0 34 19,3

4 Sipora Selatan Sioban 279 1 0,4 4 1,43 0 0,0 1 0,4 0 0 9 3,2

5 Sipora Utara Mapaddegat 373 20 5,4 21 5,6 18 4,8 8 2,1 5 1,3 52 13,9

6 Siberut Selatan Muara Siberut 300 77 25,7 83 27,7 51 17,0 14 4,7 32 10,7 180 60,0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 205 13 6,3 32 15,6 3 1,5 3 1,5 2 1,0 40 19,5

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 207 35 16,9 44 21,3 33 15,9 21 10,1 29 14,0 127 61,4

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 274 5 1,8 4 1,5 1 0,4 0 0,0 0 0,0 5 1,8

10 Siberut Barat Betaet 223 45 20,2 33 14,8 11 0,0 5 2,24 12 5,38 61 27,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.639 275 10,4 305 11,6 154 5,8 58 2,2 82 3,1 673 25,5

Sumber: * Bidang Pemberantasan , Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Pagai Selatan Malakopa 1.557 4 0,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,00

2 Sikakap Sikakap 1.638 0 0,0 2 0,1 0 0,0 0 0,0 0 0,00

3 Pagai Utara Saumanganya 877 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,00

4 Sipora Selatan Sioban 1.473 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,00

5 Sipora Utara Mapaddegat 2.016 1 0,0 1 0,0 1 0,0 0 0,0 0 0,00

6 Siberut Selatan Muara Siberut 1.592 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,00

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 1.049 2 0,2 9 0,9 31 3,0 17 1,6 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 1.059 16 1,5 36 3,4 32 3,0 25 2,4 23 2,17

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 1.447 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

10 Siberut Barat Betaet 1.151 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.859 23 0,17 48 0,3 64 0,5 42 0,30 23 0,17

Sumber: Bidang Pemberantasan , Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pagai Selatan Malakopa 294 110 37,4 78 26,5

2 Sikakap Sikakap 308 108 35,1 137 44,5

3 Pagai Utara Saumanganya 176 86 48,9 83 47,2

4 Sipora Selatan Sioban 279 128 45,9 107 38,4

5 Sipora Utara Mapaddegat 373 175 46,9 277 74,3

6 Siberut Selatan Muara Siberut 300 183 61,0 146 48,7

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 205 86 42,0 78 38,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 207 111 53,6 108 52,2

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 274 112 40,9 140 51,1

10 Siberut Barat Betaet 223 217 97,3 117 52,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.639 1.316 49,9 1271 48,2

Sumber: Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)

KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS


TABEL 33

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Pagai Selatan Malakopa 294 59,0 3 5,08 136 133 269 20 20 40 1 5,0 0 0,0 1 2,5

2 Sikakap Sikakap 308 62,0 19 30,6 141 140 281 21 21 42 8 38,1 3 14,3 11 26,2

3 Pagai Utara Saumanganya 176 35,0 6 17,1 79 81 160 12 12 24 1 8 1 8 2 8

4 Sipora Selatan Sioban 279 56,0 21 37,5 127 126 253 19 19 38 1 5,3 0 0,0 1 2,6

5 Sipora Utara Mapaddegat 373 75,0 10 13,3 170 169 339 26 25 51 7 26,9 2 8,0 9 17,6

6 Siberut Selatan Muara Siberut 300 60,0 3 5,0 135 136 271 20 20 40 1 5,0 0 0,0 1 2,5

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 205 41,0 2 4,9 93 92 185 14 14 28 2 14,3 0 0 2 7,1

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 207 41,0 2 4,9 94 95 189 14 14 28 1 7,1 0 0,0 1 3,6

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 274 55,0 1 1,8 125 124 249 19 19 38 1 5,3 0 0,0 1 2,6

10 Siberut Barat Betaet 223 45,0 3 6,7 102 101 203 15 15 30 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.639 529,0 70 13,2 1.202 1.197 2.399 180 179 359 23 12,8 6 3,4 29 8,1

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes)

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN

BUMILDENGAN

KOMPLIKASIKEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN


TABEL 34

PESERTA KB AKTIFMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLA

H % KONDOM

% SUNTIK % PIL % OBAT

VAGINA % LAINNYA % JUMLA

H %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 497 50,3 497 50,3 98 9,9 298 30,2 95 9,6 0 0 0 0 491 49,7 988 100

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 600 58,7 600 59 87 0,0 215 0 120 0 0 0 0 0 422 0 1.022 59

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 0 389 48,5 389 49 36 0,0 279 0 98 0 0 0 0 0 413 0 802 49

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 462 52,5 462 52,5 24 2,7 297 33,8 97 11,0 0 0 0 0 418 47,5 880 100

5 Sipora Utara Mapaddegat 5 0 6 0,6 0 0 424 41,2 435 41,8 50 0,0 298 0 245 0 0 0 0 0 593 0 1.028 42

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0,0 0 0,0 0 0 359 45,3 359 45,3 56 7,1 253 31,9 125 15,8 0 0 0 0 434 54,7 793 100

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 290 47,6 290 48 20 0 235 0 64 0 0 0 0 0 319 0,0 609 48

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 400 49,2 400 49 32 0 293 0 88 0 0 0 0 0 413 0 813 49

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 398 46,9 398 47 25 0 296 0 130 0 0 0 0 0 451 0 849 47

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 297 55,3 297 55 34 0 125 0 81 0 0 0 0 0 240 0 537 55

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 0 6 0,1 0 0 4.116 49,5 4.127 49,6 462 5,6 2.589 31,1 1.143 13,7 0 0 0 0 4.194 50,4 8.321 100

Sumber: *Kantor BPMBKB & Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab.Kepulauan Mentawai

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +NONMKJP

% MKJP + NONMKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP


TABEL 35

PESERTA KB BARUMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 138 34,5 138 34,5 0 0 262 65,5 0 0,0 0 0 0 0 262 65,5 400 100

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0 0 3 20,0 3 20,0 0 0 11 73,3 1 6,7 0 0 0 0 12 80,0 15 100

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 0 31 32,3 31 32,3 0 0 65 67,7 0 0,0 0 0 0 0 65 67,7 96 100

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0 6 85,7 1 14,3 0 0 0 0 7 100,0 7 100

5 Sipora Utara Maapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0,0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 18 23,4 18 23,4 0 0 55 71,4 4 5,2 0 0 0 0 59 76,6 77 100

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 0 0 0 0 14 11,6 14 11,6 0 0 0 0,0 107 88,4 0 0 0 0 107 88,4 121 100

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 13 13,5 13 13,5 0 0 77 80,2 6 6,3 0 0 0 0 83 86,5 96 100

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 2 9,1 2 9,1 0 0 16 72,7 4 18,2 0 0 0 0 20 90,9 22 100

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 8 3,1 8 3,1 0 0 232 88,9 21 8,0 0 0 0 0 253 96,9 261 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 227 20,7 227 20,7 0 0 724 66,1 144 13,2 0 0 0 0 868 79,3 1.095 100

Sumber: Kantor BPMBKB Kabupaten Kepulauan MentawaiKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +NONMKJP

% MKJP+ NONMKJP



TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pagai Selatan Malakopa 1.824 400 21,9 988 54,2

2 Sikakap Sikakap 1.968 15 0,8 1.022 51,9

3 Pagai Utara Saumanganya 1.087 96 8,8 802 73,8

4 Sipora Selatan Sioban 2.072 9 0,4 880 42,5

5 Sipora Utara Mapaddegat 2.011 0 0,0 1.028 51,1

6 Siberut Selatan Muara Siberut 1.766 77 4,4 790 44,7

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 1.384 125 9,0 609 44,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 2.048 96 4,7 813 39,7

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 2.048 22 1,1 849 41,5

10 Siberut Barat Betaet 1.687 261 15,5 537 31,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.895 1.101 6,2 8.318 46,5

Sumber: Kantor BPMBKB Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)


NO KECAMATAN PUSKESMASPESERTA KB AKTIF

JUMLAH PUS

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 76 70 146 47 61,8 45 64,3 92 63,0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 91 84 175 74 81,3 66 78,6 140 80,0 7 9,5 3 4,5 10 7,1

3 Pagai Utara Saumanganya 63 72 135 44 69,8 49 68,1 93 68,9 4 9 0 0 4 4

4 Sipora Selatan Sioban 90 88 178 64 71,1 61 69,3 125 70,2 0 0,0 3 4,9 3 2,4

5 Sipora Utara Mapaddegat 171 153 324 164 95,9 144 94,1 308 95,1 3 1,8 6 4,2 9 2,9

6 Siberut Selatan Muara Siberut 121 94 215 103 85,1 75 79,8 178 82,8 1 1,0 1 1 2 1,1

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 95 101 196 65 68,4 78 77,2 143 73,0 2 3 0 0 2 1

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 100 82 182 76 76,0 57 69,5 133 73,1 2 3 2 4 4 3

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 90 77 167 78 86,7 69 89,6 147 88,0 1 1 0 0,0 1 0,7

10 Siberut Barat Daya Betaet 78 64 142 45 57,7 44 68,8 89 62,7 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 975 885 1.860 760 77,9 688 77,7 1.448 77,8 20 2,6 15 2,2 35 2,4


BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + PBBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP


LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 136 133 269 47 34,6 45 33,8 92 34,2 39 28,7 48 36,1 87 32,3

2 Sikakap Sikakap 141 140 281 74 52,5 66 47,1 140 49,8 67 47,5 65 46,4 132 47,0

3 Pagai Utara Saumanganya 79 81 160 44 55,7 49 60,5 93 58,1 41 51,9 46 56,8 87 54,4



6 Siberut Selatan Muara Siberut 135 136 271 103 76,3 75 55,1 178 65,7 100 74,1 72 52,9 172 63,5

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 93 92 185 65 69,9 78 84,8 143 77,3 61 65,6 74 80,4 135 73,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 94 95 189 76 80,9 57 60,0 133 70,4 73 77,7 57 60,0 130 68,8

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 125 124 249 78 62,4 69 55,6 147 59,0 78 62,4 69 55,6 147 59,0

10 Siberut Barat Betaet 102 101 203 45 44,1 44 43,6 89 43,8 45 44,1 44 43,6 89 43,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.202 1.197 2.399 760 63,2 688 57,5 1.448 60,4 718 59,7 668 55,8 1.386 57,8



JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + PKUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PLKUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L

TABEL 39

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 136 133 269 0 0 0 0 8 3,0

2 Siakap Sikakap 141 140 281 68 48,2 36 26 116 41,3

3 Pagai Utara Saumanganya 79 81 160 49 62,0 47 58 54 33,8


5 Sipora Utara Mapaddegat 170 169 339 15 8,8 13 8 35 10,3

6 Siberut Selatan Muara Siberut 135 136 271 18 13,3 16 12 29 10,7

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 93 92 185 9 9,7 8 9 0 0,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 94 95 189 20 21,3 18 19 81 42,9

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 125 124 249 54 43,2 52 42 44 17,7

10 Siberut Barat Betaet 102 101 203 0 0,0 0 0 196 97

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.202 1.197 2.399 233 19,4 190 16 423 17,6

Sumber:* Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)Catt Jumlah Bayi adalah jumlah ibu bayi yang diintervie

Jumlah bayi yang diberi asi eksklusif uasia 0-6 bulandata tidak terpilah

TAHUN 2015

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pagai Selatan Malakopa 136 133 269 48 35,3 55 41,4 103 38,3

2 Siakakp Sikakap 141 140 281 80 56,7 97 69,3 177 63,0

3 Pagai Utara Saumanganya 79 81 160 49 62,0 46 56,8 95 59,4

4 Sipora Selatan Sioban 127 126 253 51 40,2 54 42,9 105 41,5

5 Sipora Utara Mapaddegat 170 169 339 105 61,8 106 62,7 211 62,2

6 Siberut Selatan Muara Siberut 135 136 271 88 65,2 88 64,7 176 64,9

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 93 92 185 47 50,5 53 57,6 100 54,1

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 94 95 189 50 53,2 73 76,8 123 65,1

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 125 124 249 65 52,0 49 39,5 114 45,8

10 Siberut Barat Betaet 102 101 203 37 36,3 52 51,5 89 43,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.202 1.197 2.399 620 51,6 673 56,2 1.293 53,9



P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI

TABEL 41

1 2 3 4 5 6



3 Pagai Utara Saumanganya 3 1 33,3

4 Sipora Selatan Sioban 7 1 14,3

5 Sipora Utara Mapaddegat 6 5 83,3

6 Siberut Selatan Muara Siberut 5 4 80

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3 1 33,3


9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 6 3 50,0


JUMLAH (KAB/KOTA) 43 25 58,1

Sumber: Bidang Pemberantasan& Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 76 70 146 26 34,2 31 44,3 57 39,0 65 85,5 55 78,6 120 82,2

2 Sikakap Sikakap 91 84 175 38 41,8 25 29,8 63 36,0 107 117,6 79 94,0 186 106,3

3 Pagai Utara Saumanganya 63 72 135 23 36,5 21 29,2 44 32,6 45 71,4 47 65,3 92 68,1



6 Siberut Selatan Muara Siberut 121 94 215 99 81,8 81 86,2 180 83,7 126 104,1 99 105,3 225 104,7

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 95 101 196 46 48,4 36 35,6 82 41,8 59 62,1 57 56,4 116 59,2

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 100 82 182 67 67,0 64 78,0 131 72,0 68 68,0 71 86,6 139 76,4

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 90 77 167 37 41,1 36 46,8 73 43,7 74 82,2 54 70,1 128 76,6

10 Siberut Barat Betaet 78 64 142 63 80,8 69 107,8 132 93,0 106 135,9 88 137,5 194 136,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 975 885 1.860 460 47,2 409 46,2 869 46,7 844 86,6 703 79,4 1.547 83,2

Sumber: * Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan ( P2PL) * Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)

JUMLAH LAHIR HIDUPNO

LL

BAYI DIIMUNISASIHb < 7 HARI BCG


L+PPKECAMATAN

P L+PPUSKESMAS

TABEL 43

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO4 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L % P % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Pagai Selatan Malakopa 136 133 269 44 32 63 47,4 107 39,8 35 25,7 87 65,4 122 45,4 48 35,3 55 41,4 103 38,3 34 25,0 48 36,1 82 30,5

2 Sikakap Sikakap 141 140 281 70 49,6 69 49,3 139 49,5 52 36,9 110 78,6 162 57,7 80 56,7 97 69,3 177 63,0 72 51,1 84 60,0 156 55,5

3 Pagai Utara Saumanganya 79 81 160 39 49,4 55 67,9 94 58,8 45 57,0 98 121,0 143 89,4 49 62,0 46 56,8 95 59,4 10 12,7 10 12,3 20 12,5

4 Sipora Selatan Sioban 127 126 253 70 55,1 60 47,6 130 51,4 64 50,4 133 105,6 197 77,9 56 44,1 64 50,8 120 47,4 27 21,3 37 29,4 64 25,3

5 Sipora Utara Mapaddegat 170 169 339 120 70,6 89 52,7 209 61,7 120 70,6 208 123,1 328 96,8 105 61,8 106 62,7 211 62,2 104 61,2 105 62,1 209 61,7

6 Siberut Selatan Muara Siberut 135 136 271 108 80,0 90 66,2 198 73,1 108 80,0 203 149,3 311 114,8 88 65,2 88 64,7 176 64,9 88 65,2 86 63,2 174 64,2

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 93 92 185 59 63,4 75 81,5 134 72,4 61 65,6 134 145,7 195 105,4 47 50,5 53 57,6 100 54,1 42 45,2 45 48,9 87 47,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 94 95 189 64 68,1 81 85,3 145 76,7 64 68,1 145 152,6 209 110,6 64 68,1 73 76,8 137 72,5 60 63,8 71 74,7 131 69,3

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 125 124 249 69 55,2 43 34,7 112 45,0 68 54,4 117 94,4 185 74,3 65 52,0 49 39,5 114 45,8 36 28,8 39 31,5 75 30,1

10 Siberut Barat Betaet 102 101 203 115 112,7 97 96,0 212 104,4 112 109,8 204 202,0 316 155,7 106 103,9 88 87,1 194 95,6 90 88,2 74 73,3 164 80,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.202 1.197 2.399 758 63,1 722 60,3 1.480 61,7 729 60,6 1.439 120,2 2.168 90,4 708 58,9 719 60,1 1.427 59,5 529 44,0 599 50,0 1.128 47,0

Sumber: Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

PLNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT)

L + PL + P P LL

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

IMUNISASI DASAR LENGKAPBAYI DIIMUNISASI

P PL + P L+PL

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Pagai Selatan Malakopa 136 133 269 77 56,6 71 53,4 148 55,0 764 728 1.492 621 81,3 581 79,8 1.202 80,6 764 728 1.492 698 91,4 652 89,6 1.350

2 Siakap Sikakap 141 140 281 77 54,6 91 65,0 168 59,8 670 698 1.368 350 52,2 354 50,7 655 47,9 670 698 1.368 427 63,7 445 63,8 872

3 Pagai Utara Saumanganya 79 81 160 68 86,1 57 70,4 125 78,1 578 488 1.066 467 80,8 422 86,5 478 44,8 578 488 1.066 535 92,6 479 98,2 1.014

4 Sipora Selatan Sioban 127 126 253 54 42,5 54 42,9 108 42,7 588 586 1.174 289 49,1 284 48,5 573 48,8 588 586 1.174 343 58,3 346 59,0 689

5 Sipora Utara Mapaddegat 170 169 339 107 62,9 98 58,0 205 60,5 858 758 1.616 775 90,3 688 90,8 1.463 90,5 858 758 1.616 882 102,8 786 103,7 1.668

6 Siberut Selatan Muara Siberut 135 136 271 123 91,1 116 85,3 132 48,7 1.254 1.156 2.410 991 79,0 925 80,0 1.916 79,5 1.254 1.156 2.410 1114 88,8 1.041 90,1 2.155

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 93 92 185 40 43,0 31 33,7 71 38,4 258 272 530 153 59,3 151 55,5 304 57,4 258 272 530 193 74,8 182 66,9 375

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 94 95 189 40 42,6 61 64,2 36 19,0 644 782 1.426 372 57,8 333 42,6 705 49,4 644 782 1.426 412 64,0 376 48,1 788

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 125 124 249 87 69,6 84 67,7 171 68,7 988 912 1.900 719 72,8 597 65,5 681 35,8 988 912 1.900 806 81,6 681 74,7 1.487

10 Siberut Barat Betaet 102 101 203 65 63,7 97 96,0 162 79,8 582 740 1.322 355 61,0 468 63,2 823 62,3 582 740 1.322 420 72,2 565 76,4 985

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.202 1.197 2.399 738 61,4 760 63,5 1326 55,3 7.184 7.120 14.304 5092 70,9 4.803 67,5 8.800 61,5 7.184 7.120 14.304 5.830 81,2 5.553 78,0 11.383

Sumber: * Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)

PL


PMENDAPAT VIT A

LL PL + PMENDAPAT VIT A

JUMLAHMENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI JUMLAH

L + P

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 221 217 438 138 154 292 62,4 71,0 66,7 6 2,7 5 2,3 11 2,5

2 Sikakap Sikakap 155 185 340 102 107 209 65,8 57,8 61,5 7 4,5 8 4,3 15 4,4

3 Pagai Utara Saumanganya 144 123 267 76 59 135 52,8 48,0 50,6 20 13,9 4 3,3 24 9,0

4 Sipora Selatan Sioban 162 153 315 100 99 99 61,7 64,7 31,4 14 8,6 14 9,2 28 8,9

5 Sipora Utara Mapaddegat 259 217 476 192 170 170 74,1 78,3 35,7 9 3,5 3 1,4 12 2,5

6 Siberut Selatan Muara Siberut 290 275 565 163 151 151 56,2 54,9 26,7 7 2,4 5 1,8 12 2,1

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 102 77 179 40 43 43 39,2 55,8 24,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 189 195 384 99 101 200 52,4 51,8 52,1 5 2,6 8 4,1 13 3,4

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 246 226 472 105 87 192 42,7 38,5 40,7 0 0,0 1 0,4 1 0,2

10 Siberut Barat Betaet 240 286 526 137 194 331 57,1 67,8 62,9 7 2,9 6 2,1 13 2,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.008 1.954 3.962 1.152 1.165 1.822 57,4 59,6 46,0 75 3,7 54 0 129 3,3

Sumber : * Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)cat Jumlah anak 0-23 bulan ditimbang sudah di proyeksikan ke tabel anak umur 0-59 bulan .

Jumlah Baduta Dilaporkan (S) dari data sasaran

% (D/S) L P L+P



ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGMJUMLAH (D)

TABEL 46

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


2 Sikakap Sikakap 141 140 281 80 56,7 97 69,3 177 63,0




6 Siberut Selatan Muara Siberut 135 136 271 88 65,2 88 64,7 176 64,9


8 Siberut Tengah Saibi Samukop 94 95 189 50 53,2 73 77 123 65



JUMLAH (KAB/KOTA) 1.202 1.197 2.399 620 51,6 673 56,2 1.293 53,9


CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Pagai Selatan Malakopa 503 484 987 311 321 632 61,8 66,3 64,0 22 4,4 18 3,7 40 4,1

2 Sikakap Sikakap 405 435 840 234 240 474 57,8 55,2 56,4 14 3,5 21 4,8 35 4,2

3 Pagai Utara Saumangaya 356 304 660 187 156 343 52,5 51,3 52,0 38 10,7 22 7,2 60 9,1

4 Sipora Selatan Sioban 374 358 732 182 182 357 48,7 50,8 48,8 23 6,1 35 9,8 58 7,9

5 Sipora Utara Mapaddegat 542 470 1.012 276 256 532 50,9 54,5 52,6 18 3,3 9 1,9 27 2,7

6 Siberut Selatan Muara Siberut 700 645 1.345 362 326 495 51,7 50,5 36,8 12 1,7 17 2,6 29 2,2

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 190 173 363 89 93 319 46,8 53,8 87,9 2 1,1 3 1,7 5 1,4

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 420 486 906 202 204 406 48,1 42,0 44,8 42 10,0 50 10,3 103 11,4

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 612 570 1.182 228 186 561 37,3 32,6 47,5 3 0,5 1 0,2 4 0,3

10 Siberut Barat Betaet 379 473 852 217 288 594 57,3 60,9 69,7 12 3,2 15 3,2 27 3,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.481 4.398 8.879 2.288 2.252 4.713 51,1 51,2 53,1 186 4,2 191 4,3 388 8,2


PDITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)

BALITA

L+PBGM

L

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


2 Sikakap Sikakap 8 12 20 8 100 12 100 20 100









JUMLAH (KAB/KOTA) 49 47 96 49 100 47 100 96 100



P L + PMENDAPAT PERAWATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN

TABEL 49

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Pagai Selatan Malakopa 207 215 422 0 0 0 0 0 0 17 0 0,0

2 Sikakap Sikakap 130 131 261 130 100 131 100 261 100 13 13 100,0

3 Pagai Utara Saumanganya 122 112 234 0 0 0 0 0 0 10 0 0,0

4 Sipora Selatan Sioban 167 122 289 46 28 30 25 76 26 14 5 35,7

5 Sipora Utara Mapaddegat 140 161 301 140 100,0 161 100,0 301 100,0 15 15 100,0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 92 73 165 92 100,0 73 100,0 165 100,0 10 10 100,0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 140 131 271 140 100 140 107 280 103 8 8 100,0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 151 125 276 33 22 28 22 61 22 7 1 14,3

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 279 245 524 150 54 163 67 313 60 13 13 100,0

10 Siberut Barat Betaet 188 153 341 180 96 185 121 365 107 11 11 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.616 1.468 3.084 911 56,4 911 62,1 1.822 59,1 118 76 64,4

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 56,4 62,1 59,1 64,4


SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPATPELAYANANKESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L


P L + P

TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTTUMPATAN GIGI

TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6



3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 1

4 Sipora Selatan Sioban 0 38 17,0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 27 6,0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 13 15,0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 9 20 0


9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 1 0


JUMLAH (KAB/ KOTA) 10 158 1580,0


PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Pagai Selatan Malakopa 12 12 100 12 100 545 495 1.040 840 154,1 793 160,2 1.633 157,0 48 100 1483

6,3 7 7,0 10 6,8

2 Sikakap Sikakap 12 12 100 12 100 581 541 1.122 214 36,8 293 54,2 507 45,2 119 186 3050

0,0 0 0,0 0 0,0

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 320 299 619 0 0 0 0 0 0 0 0 00

0,0 0 0,0 0 0,0

4 Sipora Selatan Sioban 13 12 92,3 12 92,3 516 483 999 275 53,3 248 51,3 523 52,4 76 29 105 14 18,4 16 55,2 30 28,6

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0 580 539 1.119 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0,0 15 0,0 0 0,0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 7 7 100 7 100 521 490 1.011 566 108,6 851 173,7 1.417 140,2 28 43 71 68 242,9 20 46,5 88 123,9

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 10 8 80,0 10 100 375 346 721 761 202,9 757 218,8 1.518 210,5 91 69 160 7 7,7 2 2,9 9 5,6

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 3 3 100 3 100 373 349 722 184 49,3 162 46,4 346 47,9 121 118 239 5 4,1 2 1,7 7 2,9

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 5 5 100 5 100 480 449 929 85 17,7 671 149,4 756 81,4 33 30 63 22 66,7 16 53,3 38 60,3

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 41 383 424 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0,0 1 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 62 59 95,2 61 98,4 4.332 4.374 8.706 2.925 67,5 3.775 86,3 6.700 77,0 516 575 1.091143

27,7 79 13,7 182 16,7


NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAHSD/MI

JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAHSD/MI

MENDAPATYAN. GIGI

% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN


MENDAPAT PERAWATAN

TABEL 52

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


2 Sikakap Sikakap 45 60 105 22 48,9 18 30,0 40 38,1




6 Siberut Selatan Muara Siberut 573 933 1.506 0 0,0 573 61,4 573 38,0


8 Siberut Tengah Saibi Samukop 53 73 126 0 0,0 53 72,6 53 42,1



JUMLAH (KAB/KOTA) 1.696 2.042 3.738 390 23,0 1095 53,6 1485 39,7

Sumber:Bidang Pelayanan dan Rujukan (Yankes)

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS



TABEL 53

%

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 82.536 0 0 67,6

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0 27.964 0 0 22,9

1.2 PBI APBD 0 0 46.672 0 0 38,2

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0 867 0 0 0,71

1.4 Pekerja bukan penerima upah(PBPU)/mandiri 0 0 0 0 0 0

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0 0 0

2 Jamkesda 0 0 46.672 0 0 38,20

3 Asuransi Swasta 0 0 0 0 0 0

4 Asuransi Perusahaan 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 122.175 0 0 100

Sumber: *Bidang Promkes dan litbangkes

JUMLAH


CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN

L PL P L P L P L+P L P L+P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 14 15 16 17 18

Puskesmnas

1 Malakopa 0 0 0 0 0 0 892 0 0 0 3 6

2 Sikakap 0 0 0 0 0 0 12.561 0 0 0 1 0

3 Saumanganya 0 0 0 0 0 0 2.964 0 0 0 0 0

4 Sioban 0 0 0 0 0 0 10.710 0 0 0 0 2

5 Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 12.894 0 0 0 0 0

6 Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 18.274 0 0 0 6 17

7 Pei-pei Pasakiat Taileleu 0 0 0 0 0 0 5.963 0 0 0 2 9

8 Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 1.402 0 0 0 7 2

9 Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 29.081 0 0 0 0 0

10 Betaet 0 0 0 0 0 0 12.561 0 0 0 1 0

SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 107.302 0 0 0 20 361 RSUD Kab. Kepulauan Mentawai 1.131 932 1.863 1.892 2.994 2.824 5.818 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II 1.131 932 1.863 1.892 2.994 2.824 5.818 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1.131 932 1.863 1.892 2.994 2.824 113.120 192 242 0 0 0JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 44.307 40.988 44.307 40.988 44.307 40.988 85.295 44.307 40.988 85.295CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 2,6 2,3 4,2 0,0 6,8 6,9 132,6 0,0 0,0 0,0

Sumber: * Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan MentawaiCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

* Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Baru dan Lama tidak ada data yang terpilah .

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


RAWAT JALANRAWAT INAP

JUMLAHBaru Lama Total

TABEL 55

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD KAB. KEPULAUAN MENTAWAI 69 584 320 904 6 8 14 6 8 14 10,3 25,0 15,5 10,3 25,0 15,5

69 584 320 904 6 8 14 6 8 14 1,0 2,5 1,5 1,0 2,5 1,5

Sumber : * RSUD Kab. Kepulauan Mentawai

PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWAT GDR NDR

KABUPATEN/KOTA

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKITKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

NO NAMA RUMAH SAKITaJUMLAHTEMPATTIDUR

PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAHTEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARIPERAWATAN

JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD KAB. KEPULAUAN METAWAI 69 584 2.102 2.059 8,3 8,46 39,5 3,5

69 584 2.102 2.059 8,3 8,46 39,5 3,5

Sumber : * RSUD Kab. Kepulauan Mentawai

KABUPATEN/KOTA


JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumangaya 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 2.488 5 0,2 3 60,0

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 0 0 0

6 Muara Siberut Muara Siberut 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 1.528 306 20,0 198 64,7

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 283 283 100 96 33,9

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Daya Betaet 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.299 594 13,8 297 50,0

Sumber Bidang Promkes dan Litbangkes

RUMAH TANGGA

TABEL 57


PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Pagai Selatan Malakopa 2483 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 6462 367 5,68 672 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 1269 93 7,33 27 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 2488 234 9,41 245 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 2214 1.714 77,42 0 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 1865 16 0,86 4 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 1383 509 36,80 525 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 1.505 288 19,14 561 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 1877 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 2483 109 4,39 831 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 24.029 3.330 13,86 2865 0 0 0 0 0 0

RUMAH DIBINA


RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

SELURUHRUMAH

-1

Sumber : *Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL)

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)

JUMLAHRUMAH YANG

BELUMMEMENUHI

SYARAT

TABEL 59

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 Pagai Selatan Malakopa 9.489 152 592 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 428 1712 0 0 164 1976 0 0 242 0

2 Sikakap Sikakap 9.947 199 676 62 0 12 48 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 795 2067 594 0 244 806 193 0 564 2256

3 Pagai Utara Saumanganya 5.684 198 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 9.025 283 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 183 0 4 0 281 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 12.056 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 9.689 452 2156 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 217 0 0 0 41 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 6.636 359 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 114 0 125 0 68 0 217 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 6.696 1.053 0 96 0 105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 82 0 121 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 8.871 260 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 304 0 0 0 391 0

10 Siberut Barat Betaet 7.202 588 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 150 0 20 0 21 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 85.295 2.956 3424 181 0 128 48 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3779 726 0 1214 2782 367 0 0 0

Sumber: * Bidang Pemberantasan , Pencegahan Penyakit dan Peyehatan Lingkungan (P2PL)

JUM

LAH

SA

RA

NA

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NAMEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

NO

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARATMEMENUHI

SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

TERMINAL AIR

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NAMEMENUHI

SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA


BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

TABEL 60

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 4 8 200 2 25

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 2 4 200 2 50

5 Sipora Utara Mapaddegat 8 10 125 3 30

6 Siberut Selatan Muara Siberut 4 8 200 2 25

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3 2 67 1 50

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 1 1 100 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 3 1 33 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 34 136 10 29,41

Sumber: * Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAHPENYELENGGARA

AIR MINUMPUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA


TABEL 61

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

KP

EN

GG

UN

A

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Pagai Selatan Malakopa 9.489 0 0 0 0 0 5.050 22769 318 3778 16,59 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 9.947 0 0 0 0 0 2.984 17282 352 3285 19,01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 5.684 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 9.025 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 12.056 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Muara Siberut Muara Siberut 9.689 0 0 0 0 0 2.745 5543 68 3431 61,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 6.636 0 0 0 0 0 2.253 12195 126 11378 93,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 6.696 0 0 0 0 0 0 0 1222 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 8.871 0 0 0 0 0 1.870 8302 0 804 9,684 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 7.202 0 0 0 0 0 0 0 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 85.295 0 0 0 0 0 14.902 66091 2173 22676 34,31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber:* Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

CEMPLUNG

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

NO

KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN


PUSKESMAS

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

KECAMATAN

PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK

JENIS SARANA JAMBAN

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

TABEL 62

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pagai Selatan Malakopa 4 2 50 2 50 0

2 Siakakp Sikakap 3 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya 3 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 7 3 42,9 3 42,9 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 6 2 33,3 2 33,3 0

6 Muara Siberut Muara Siberut 5 2 40,0 2 40,0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3 1 33,3 1 33,3 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 3 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 6 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 3 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 10 23,3 10 23,3 0

Sumber: *Bidang Pemberantasan,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

JUMLAH DESA/KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS(SBS)


PUSKESMAS

TABEL 63

SD

SLT

P

SLT

A

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

HS

AK

IT U

MU

M

BIN

TAN

G

NO

NB

INTA

NG

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Pagai Selatan Malakopa 16 3 3 1 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 4,347826

2 Sikakap Sikakap 13 2 3 1 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 5,3

3 Pagai Utara Saumanganya 10 1 1 1 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 8

4 Sipora Selatan Sioban 14 2 1 1 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 5,6

5 Sipora Utara Mapaddegat 15 3 2 1 1 0 0 22 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 5

6 Siberut Selatan Muara Siberut 10 4 1 1 0 0 0 16 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 6

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 8 1 0 1 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 10

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 6 1 1 1 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 11

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 15 3 2 1 0 0 0 21 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 5

10 Siberut Barat Betaet 11 3 0 1 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 0 0 1 7

JUMLAH (KAB/KOTA) 118 23 14 10 1 0 0 166 0 0 0 0 0 0 10 100 1 100 0 0 0 0 11 6,6

Sumber: * Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)


RUMAH SAKITUMUM

HOTELSARANA

KESEHATAN HOTELSLTP SLTA

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM


SARANA PENDIDIKANBINTANG NON BINTANG

YANG ADA

JUM

LAH

TTU

TEMPAT-TEMPATUMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN

SD

TABEL 64

JASA BOGARUMAHMAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIRMINUM(DAM)

MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA

RUMAHMAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIRMINUM(DAM)

MAKANANJAJANAN TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap 46 1 16 2 19 27 0 0 17 2 0 19 0

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat 16 0 0 3 0 3 0 0 10 3 0 13 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut 23 3 1 2 0 6 0 0 15 2 0 17 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 29 2 4 1 13 20 0 3 4 2 0 9 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 118 6 23 10 32 60 0 3 46 9 0 58 0

Sumber: *Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehat Lingkungan (P2PL)

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAHTPM


TABEL 65

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IRM

INU

M (D

AM

)

MA

KA

NA

NJA

JAN

AN

TOTA

L

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IRM

INU

M (D

AM

)

MA

KA

NA

NJA

JAN

AN

TOTA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Pagai Selatan Malakopa0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap Sikakap0 0 20 3 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pagai Utara Saumanganya0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sipora Selatan Sioban0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Sipora Utara Mapaddegat0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Siberut Selatan Muara Siberut0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Siberut Tengah Saibi Samukop0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA)0 0 20 7 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : *Bidang Pemberantasan ,Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

PE

RS

EN

TAS

E T

PM

DIU

JI P

ETI

K


PE

RS

EN

TAS

E T

PM

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

MM

EM

EN

UH

I SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M T

IDA

KM

EM

EN

UH

I SY

AR

AT

PUSKESMAS

TABEL 66

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 81 Albendazol tablet 12 11 101 112 11

2 Amoxilin 500 mg tablet 1.346 812 5.380 6192,0 22

3 Amoxilin tablet 12.000 1.071 13.239 14310,00 84

4 Deksametason tablet 610 610 6.226 6836,00 9

5 Diazepam 5 mg/ml kapsul 4 2 2 4,00 100

6 Epineprin (Adrenalin) 0,1 % (HCL) kaplet 55 47 51 98,00 56

7 Fitomenadion (vit K) botol 92 72 214 286,00 32

8 Furosemid 40 mg tablet 416 212 294 506,00 0

9 Garam Oralit ampul 756 446 1.297 1743,00 0

10 Glibenklamid tablet 370 232 282 514,00 72

11 Katopril tube 1.561 1.345 3.143 4488,00 0

12 Magnesium Sulfat 20 % supp 0 0 0 0,00 0

13 Metil Ergometri Maleat 0,2-1 ML pot 10 10 0 10,00 0

14 Obat Anti Tubercolosis dewasa tablet 82 82 50 132,00 0

15 Oksitosin tablet 60 60 120 180,00 0

16 Parasetamol 500 MG vial 9.791 4.726 6.504 11230,00 87

17 Tablet tambah darah tablet 100 91 207 298,00 34

18 Vaksin BCG vial 720 21.004 520 21524,00 3

19 Vaksin TT vial 2.652 1.100 1.430 2530,00 105

20 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-HIB vial 1.760 1.450 710 2160,00 81

Sumber : Depo Farmasi Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Mentawai

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

TAHUN 2015

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 0

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 8 0 0 0 8

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 39 0 0 0 39

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 2 0 0 0 2

3 PUSKESMAS KELILING 0 0 8 0 0 0 8

4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 21 0 0 0 21

1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 0 0

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 1 0 3 4

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 3 3

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0

1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 0

6 APOTEK 0 0 0 0 0 0 0

7 TOKO OBAT 0 0 8 0 0 0 8

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0


Sumber: *Puskesmas, Rumah Sakit ,Kabupaten Kepulauan Mentawai

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100

Sumber: * RSUD Kab. Kepulauan Mentawai

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA


TABEL 69

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Pagai Selatan Malakopa 0 0 0 0 34 87 5 13 39 39 100

2 Sikakap Sikakap 0 0 29 65,9 6 13,6 9 20,5 44 44 100

3 Pagai Utara Saumanganya 0 0 0 0,0 28 63,6 2 4,55 30 30 100

4 Sipora Selatan Sioban 0 0 15 34,1 4 9,1 0 0,0 19 19 100

5 Sipora Utara Mapaddegat 0 0 13 29,5 0 0 0 0 13 13 100

6 Siberut Selatan Muara Siberut 0 0 0 0 11 25,0 5 11,4 16 16 100

7 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 0 0 10 22,7 5 11,4 4 9,1 19 19 100

8 Siberut Tengah Saibi Samukop 0 0 0 0 30 68,2 3 6,8 33 33 100

9 Siberut Utara Muara Sikabaluan 0 0 0 0 24 54,5 0 0 24 24 100

10 Siberut Barat Betaet 0 0 0 0 17 38,6 1 2,3 18 18 100

0 0 67 26,3 159 62,4 29 11,4 255 255 100

2,18

Sumber: * Bidang Promkes dan Litbangkes

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS


RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDUPRATAMA

TABEL 70

POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA1 2 3 6 7 8 9 10 111 Pagai Selatan Malakopa 4 10 10 0 0 02 Sikakap Sikakap 3 8 7 0 0 03 Pagai Utara Saumanganya 3 6 4 0 0 04 Sipora Selatan Sioban 7 10 4 0 0 05 Sipora Utara Mapaddegat 6 4 0 0 0 06 Siberut Selatan Muara Siberut 5 9 7 0 0 07 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3 3 6 0 0 08 Siberut Tengah Saibi Samukop 3 9 4 0 0 09 Siberut Utara Muara Sikabaluan 6 8 2 0 0 0

10 Siberut Barat Betaet 3 8 6 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 43 75 50 0 0 0

Sumber : * Bidang Promosi dan Litbangkes

DESA/KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN



TABEL 71

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Pagai Selatan Malakopa 4 0 0 0 0 0 02 Sikakap Sikakap 3 0 0 0 0 0 03 Pagai Utara Saumanganya 3 0 0 0 0 0 04 Sipora Selatan Sioban 7 0 0 0 0 0 05 Sipora Utara Mapaddegat 6 0 0 0 0 0 06 Siberut Selatan Muara Siberut 5 0 0 0 0 0 07 Siberut Barat Daya Peipei pasakiat taileleu 3 0 0 0 0 0 08 Siberut Tengah Saibi Samukop 3 0 0 0 0 0 09 Siberut Utara Muara Sikabaluan 6 0 0 0 0 0 010 Siberut Barat Betaet 3 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang Promkes dan Litbangkes

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/

KELURAHAN


TABEL 72

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Malakopa 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

3 Saumanganya 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sioban 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

5 Mapaddegat 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1

6 Muara Siberut 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1

7 Pei-pei Pasakiat Taileleu 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

8 Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Muara Sikabaluan 0 0 0 3 0 3 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Betaet 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 10 5 15 10 5 15 1 4 5 0 0 0 0 4 4

1RS .... Dst (mencangkup RS Pemerintahdan swasta dan termasuk pula rumahsakit)

6 0 6 8 4 12 14 4 18 0 5 5 0 0 0 0 5 5

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 0 6 8 4 12 14 4 18 0 5 5 0 0 0 0 5 50 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0

6 0 6 18 9 27 24 9 33 1 9 10 0 0 0 0 9 9

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKANKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTAJUMLAH (KAB/KOTA)RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

DOKTERSPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA


TABEL 73

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Malakopa 16 16 9 25 0 0 0

2 Sikakap 11 6 8 14 0 0 0

3 Saumanganya 14 12 12 24 0 0 0

4 Sioban 29 14 34 48 0 1 1

5 Mapaddegat 22 2 27 29 0 0 0

6 Muara Siberut 24 10 26 36 0 0 0

7 Pei- pei Pasakiat Taileleu 17 6 11 17 0 0 0

8 Saibi Samukop 15 10 14 24 0 0 0

9 Muara Sikabaluan 22 6 23 29 0 0 0

10 Betaet 11 10 11 21 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 181 82 175 257 0 0 1

1 RS .... Dst (mencangkup RS Pemerintahdan swasta dan termasuk pula rumah sakit) 53 19 53 72 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 53 19 53 72 0 0 0

234 101 228 0 0 0 0

0 00 0

234 101 228 329 0 0 1


JUMLAH (KAB/KOTA)RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKANKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

BIDAN PERAWATa

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI


TABEL 74

TENAGA TEKNISKEFARMASIAN

a APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Malakopa 1 1 2 0 0 0 1 1 2

2 Sikakap 1 4 5 0 0 0 1 4 5

3 Saumanganya 0 1 1 0 0 0 0 1 1

4 Sioban 1 1 2 0 0 0 1 1 2

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN


4 Sioban 1 1 2 0 0 0 1 1 2

5 Mapaddegat 0 2 2 0 0 0 0 2 2

6 Muara Siberut 0 2 2 0 1 1 0 3 3

7 Peipei Pasakiat Taileleu 0 2 2 0 0 0 0 2 2

8 Saibi Samukop 1 0 1 0 0 0 2 0 2

9 Muara Sikabaluan 0 5 5 0 0 0 0 3 3

10 Betaet 0 1 1 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 19 23 0 1 1 5 19 24

1 RS .... Dst (mencangkup RS Pemerintahdan swasta dan termasuk pula rumah sakit) 1 5 6 0 4 4 1 9 10

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 0 4 4 1 9 105 24 0 0 5 0 6 28 0

0 0 00 0 0

5 24 29 0 5 5 6 28 34


KLINIK DI INSTITUSI DIKANKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTAJUMLAH (KAB/KOTA)RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

TABEL 75

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Malakopa 2 0 2 0 0 0

2 Sikakap 0 2 2 0 1 1

3 Saumanganya 2 1 3 1 0 1

4 Sioban 2 1 3 0 2 1

5 Mapaddegat 1 1 2 0 0 1

6 Muara Siberut 1 2 4 2 1 2

7 Peiepei Pasakiat Taileleu 0 5 4 1 0 1

8 Saibi Samukop 0 1 1 1 0 1

9 Muara Sikabaluan 2 0 1 0 1 1

10 Betaet 2 0 1 1 0 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 13 23 6 1 10


1 3 4 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 0 0 00 0

14 19 0 6 1 00 0

13 16 0 6 1 10

sumber

Keterangan :a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku,pembimbing kesehatan kerja ,tenaga biostastik dan kependudukan,

tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga ,tenaga administrasi dan kebijkan kesehatan ,epidemiologi kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan ,entomolog kesehatan ,mikrobiolog kesehatan

KLINIK DI INSTITUSI DIKANKES/DIKLAT

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTAJUMLAH (KAB/KOTA)RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA



TABEL 76

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap 0 1 1 0 0 0 0 1 1

3 Saumanganya 0 1 1 0 0 0 0 1 1

4 Sioban 0 1 1 0 0 0 0 1 1

5 Mapaddegat 0 1 1 0 0 0 0 1 1

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA


TOTAL

5 Mapaddegat 0 1 1 0 0 0 0 1 1

6 Muara Siberut 0 1 1 0 0 0 0 1 1

7 Peipei Pasakiat Taileleu 0 1 1 0 0 0 0 1 1

8 Saibi Samukop 0 1 1 0 0 0 0 1 1


10 Betaet 0 1 1 0 0 0 0 1 1



0 3 3 0 0 0 0 3 3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 3 3 0 0 0 0 3 3

0 0 0 0 0 0 0 0 00 15 0 0 0 0 0 15 0

0 0 00 12 12 0 0 0 0 12 12





TABEL 77

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Peipei Pasakiat Taileleu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 RS .... Dst (mencangkup RS Pemerintah danswasta dan termasuk pula rumah sakit) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 00 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2,44Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai




JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL


TABEL 78

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

4 Sioban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Mapaddegat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Muara Siberut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 4 4

7 Pei-pei Pasakiat Taileleu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Muara Sikabaluan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

10 Betaet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 8 8

1 RS .... Dst (mencangkup RSPemerintah dan swasta dan 3 3 6 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 6 11

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 3 6 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 6 11

3 3 6 4 6 0 2 2 1 1 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 0 0 5 6 11

6 6 12 0 0 0 0 0 0 4 4 8 0 1 1 0 2 2 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 3 3 60 114 222

260,3

3 3 6 - - - - - - 2 2 4 - 1 1 - 1 1 - 4 4 - - - - - - - 3 3 5 14 19

Keterangan:*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK


REFRAKSIONISOPTISIEN ORTETIK PROSTETIKTEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGIREKAM MEDIS DAN

INFORMASIKESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSIDARAH



KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

JUMLAH (KAB/KOTA)

TEKNISIKARDIOVASKULER

TAHUN 2015

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS ANALISISKESEHATAN JUMLAH

TABEL 79

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Malakopa 0 1 1 2 1 3 2 2 4

2 Sikakap 1 0 1 4 7 11 5 7 12

3 Saumanganya 0 1 1 0 4 4 0 5 5

4 Sioban 0 1 1 2 2 4 2 3 5

5 Mapaddegat 0 1 1 0 5 2 0 6 6

6 Muara Siberut 1 0 1 0 3 2 1 3 4

7 Pei-pei Pasakiat Taieleu 1 0 1 1 1 3 2 1 3

8 Saibi Samukop 0 1 1 0 4 1 0 5 5


10 Betaet 0 1 1 1 3 1 1 4 5


1 RS .... Dst (mencangkup RS Pemerintahdan swasta dan termasuk pula rumah sakit) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 1 0 1 1 0 14 3 7 0 0 0 0 0 0

7 10 17 11 33 33 14 40 54




JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TABEL 80

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Malakopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sikakap 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2

3 Saumanganya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Sioban 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3

5 Mapaddegat 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3

6 Muara Siberut 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5

7 Pei-pei Pasakiat Taieleu 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4

8 Saibi Samukop 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Muara Sikabaluan 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

10 Betaet 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 0 1 15 4 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 4 20


0 0 0 118 92 210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 118 92 210

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 118 92 210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 118 92 2103 0 3 12 6 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 6 214 0 4 145 102 247 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 149 102 0




JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATANTOTALTENAGA

KEPENDIDIKAN JURUPEJABATSTRUKTURAL


STAF PENUNJANGADMINISTRASI

STAF PENUNJANGTEKNOLOGI

STAF PENUNJANGPERENCANAAN TENAGA PENDIDIK

TABEL 81

ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 106.015.217.678

a. Belanja Langsung 79.562.108.839

b. Belanja Tidak Langsung 26.453.108.839

2 APBD PROVINSI 0 0,00

- Pemantauan Status Gizi (PSG) 0

- Program Kesehatan Ibu dan anak 0

3 APBN : 763.871.500 7,15

- Dana Dekonsentrasi 0,00

a. program gizi 0 0,00

b. Peningkatan Kesehatan Ibu 0 0,00

c. Peningkatan Kesehatan Anak 0 0,00

d. Pengelolaan dan operasional Program jamkesmas 0 0,00

e. Pembuatan Profil Kesehatan Kab/Kota* 7.020.000 0,07

- Tugas Perbantuan 0,00

a. BOK 756.851.500 0,71

b. Dana bansos Jamkesmas dan Jampersal 0 0,00

- Tes Kebugaran Fisik 0 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00

GF TB 0 0,00

GF AIDS 0 0,00

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0 0,00

106.779.089.178 100,0

514.495.796.380

20,61

933.261,28

Sumber: Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Mentawai

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

NO SUMBER BIAYA


DAFTAR ISI - depkes.go.id€¦ · Flora Fauna dan cemara laut di Taman Laut Teluk Sarabua yang...

Documents

Transcript of DAFTAR ISI - depkes.go.id€¦ · Flora Fauna dan cemara laut di Taman Laut Teluk Sarabua yang...