DAFTAR ISI -...
Transcript of DAFTAR ISI -...
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I ANALISIS SITUASI AKHIR TAHUN............................................... 1
A. Hambatan Tahun Lalu........................................................................ 1
B. Kelembagaan..................................................................................... 4
C. Sumber Daya....................................................... .............................. 9
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA................................................... 13
A. Dasar Hukum.................................................................................... 13
B. Tujunan Sasaran dan Indikator.......................................................... 13
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN........................................................ 15
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran........................................... .. 15
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Tujuan………………………………………………. 16
C. Terobosan yang Dilakukan………………………………………………................. 16
BAB IV HASIL KERJA............................................................................. 18
A. Pencapaian Tujuan, Sasaran …………….............................................. 18
B. Pencapaian Kinerja……………………………………………………………………….. 18
C. Penyerapan Anggaran…………........................................................... 28
BAB V PENUTUP.................................................................................. 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................... 30
BAB I ANALISIS SITUASI AKHIR TAHUN
A. Hambatan Tahun Lalu
Bapelkes Cikarang sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan
RI yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia (BPPSDM) Kesehatan turut mendukung mewujudkan pembangunan kesehatan
dengan memberdayakan masyarakat serta meningkatkan keterampilan dan
profesionalisme sumber daya manusia kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(BPPSDMK) berperan penting dalam mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan,
dan Bapelkes Cikarang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian
Kesehatan RI yang berada di bawah BPPSDMK turut mendukung mewujudkan
pembangunan kesehatan dengan memberdayakan masyarakat serta meningkatkan
keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan melalui pendidikan
dan pelatihan (diklat).
Penyelenggaraan kegiatan diklat di Bapelkes Cikarang pada Tahun 2015 dibiayai dengan
Anggaran Perbelanjaan Negara (APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Bapelkes Cikarang Tahun 2015 berupa Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan
Program dan Anggaran, Laporan Kegiatan dan Pembinaan, Laporan Kinerja, Aparatur
telah mengikuti Pelatihan, Sistem Informasi Kediklatan, Laporan Manajemen Tata Usaha
dan Kepegawaian, Layanan Perkantoran, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Penyelenggara Diklat di bawah BPPSDMK, dapat
digambarkan pencapaian indikator kinerja Bapelkes Cikarang pada Tahun 2014 (sesuai
dengan penetapan kinerja Bapelkes Cikarang 2014) adalah sebagai berikut :
1. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis
Target indikator jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan teknis terdiri dari :
a. Pelatihan Tenaga Kerja Haji Indonesia sebanyak 99 orang
b. Pelatihan PPKJH sebanyak 30 orang
c. Pelatihan Pengawasan Kualitas Air Minum sebanyak 30 orang
d. Pelatihan Pengawasan Depo Air Minum sebanyak 30 orang
e. Pelatihan Tekhnis Fasilitasi Peningkatan Higiene Sanitasi Makanan di Sekolah
Melalui Pendekatan Partisipatori ( PHAST ) bagi Tenaga Sanitarian sebanyak
30 orang
f. Learning Organization sebanyak 96 orang
1
g. Pelatihan Geographic Information System sebanyak 25 orang
h. Kalakarya Pengadaan Barang dan Jasa sebanyak 20 orang
Capaian indikator kinerja jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan
teknis & manajemen melebihi target yang telah ditetapkan, hal tersebut
dikarenakan pada pertengahan Tahun dilakukan revisi sejumlah pelatihan yakni
pelatihan Learning Ogranization ( LO ), pelatihan Geographic Information system
(GIS) dan pelatihan Kalakarya pengadaan barang dan jasa, yang berpengaruh
terhadap jumlah output yang dihasilkan.
2. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti jabatan fungsional
Target indikator jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan jabatan fungsional terdiri
dari :
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Sanitarian Ahli sebanyak 30 orang
b. Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan masyarakat Ahli sebanyak 30
orang
c. Pelatihan Jabatan Fungsional Penjenjangan Bidan Terampil ke Ahli Kabupaten
Karawang sebanyak 30 orang
d. Pelatihan Jabatan Fungsional Penjenjangan Bidan Terampil ke Ahli Kabupaten
Pandeglang sebanyak 20 orang
Capaian indikator kinerja melebihi target yang telah ditetapkan karena pelatihan
Jarak Jauh Jabfung Promosi Kesehatan terjadi revisi dan diganti dengan beberapa
pelatihan yakni : pelatihan jabatan fungsional penyuluhan kesehatan masyarakat
ahli, pelatihan jabatan fungsional penjenjangan bidan terampil ke ahli Kabupaten
karawang dan Kabupaten Pandeglang, revisi tersebut berpengaruh terhadap
capaian target yang telah ditetapkan.
3. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti penjengjangan
Target indikator jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan jabatan penjenjangan
terdiri dari :
a. Pelatihan Prajabatan Golongan II sebanyak 74 orang
Diklat Prajabatan Golongan III direncanakan sebanyak 80 orang peserta,
sedangkan data peserta dari Biro Kepegawaian sebanyak 74 orang sehingga
data tidak sesuai dengan rencana RKA-K/L. Saat pelaksanaan peserta yang hadir
sebayak 72 orang, peserta tidak hadir sesuai dengan data dari Biro
Kepegawaian disebabkan beberapa alasan diantaranya:
2
1) Peserta terlambat datang tanpa kabar sehingga peserta tidak memenuhi JPL
yang telah ditentukan
2) Terdapat satu peserta yang mengundurkan diri dari diklat prajabatan setelah
mengikuti diklat selama satu minggu ( peserta berasal dari RS Pusat Otak
Nasional )
b. Pelatihan prajabatan Golongan III sebanyak 72 orang
Diklat Prajabatan golongan III direncanakan sebanyak 80 orang peserta,
sedangkan data peserta dari Biro Kepegawaian sebanyak 75 orang sehingga
data tidak sesuai dengan RKA-K/L. Saat pelaksanaan diklat peserta yang hadir
sebanyak 74 orang, peserta tidak hadir sesuai dengan data dari biro
Kepegawaian disebabkan peserta dianggap mengundurkan diri karena tidak ada
kejelasan kabar dari peserta.
Dari indikator kinerja Bapelkes Cikarang Tahun 2014 tersebut, secara keseluruhan
terget di bidang diklat dapat terlaksana dengan cukup baik, namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala, baik kendala internal maupun kendala
eksternal, diantaranya:
1. Pendidikan dan Pelatihan
a. Pada pelatihan TKHI peserta yang hadir tidak sesuai dengan yang ditargetkan.
Pada awalnya pelatihan ini mendapat alokasi peserta dari pusat haji sebesar 122
peserta, tetapi pada saat pelatihan dimulai terjadi perubahan alokasi peserta dari
pusat haji menjadi 99 orang, menjadikan target peserta 122 orang tidak dapat
terpenuhi
b. Pada pelatihan prajabatan Gol. II alokasi peserta dari Biro Kepegawaian adalah
80 peserta, tetapi pada pelaksanaannya ada beberapa peserta yang berhalangan
secara teknis menjadikan realisasi pelatihan ini hanya 74 peserta. Begitu pula
dengan prajabatan Gol. III, alokasi awal 80 peserta realisasi 72 orang,
dikarenakan beberapa alasan, seperti alasan teknis, pengunduran diri, kondisi
kesehatan dan lain sebagainya.
2. Pelaksanaan Program/Kegiatan
Pada Tahun 2014 beberapa program/kegiatan pelaksanaannya terpusat di akhir
Tahun, hal tersebut secara tidak langsung menyebabkan pencairan anggaran pula
terpusat di akhir Tahun.
Untuk mengatasi kendala – kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan/program, Bapelkesv Cikarang telah melakukan beberapa hal yang diharapkan
3
merupakan terobosan dalam pemecahan masalah. Beberapa upaya terobosan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi dengan pihak Pusat Kesehatan Haji dan Biro Kepegawaian
terkait alokasi peserta pelatihan baik pelatihan TKHI maupun Prajabatan,
dikarenakan kedua pelatihan tersebut merupakan pelatihan yang sudah di setting
alokasi pesertanya oleh instansi tersebut.
2. Agar target/output peserta pelatihan tetap terpenuhi, pihak penyelenggara diklat
segera merevisi kegiatan diklat yang tidak terpenuhi targetnya dengan cara
mengalihkan output terhadap pelatihan-pelatiha yang lain. Sebagai contoh: output
peserta yang tidak tercapai pada pelatihan TKHI dialihkan pada Pelatihan Learning
Organization dan Pelatihan Geographic Information System (GIS). Dengan cara itu,
diharapkan output kegiatan diklat dapat tetap tercapai targetnya.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan/program yang dilaksanakan
di Bapelkes Cikarang secara rutin. Diharapkan dengan kegiatan monitoring ini dapat
mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan/program, dan dapat
sedini mungkin meminimalisir berbagai kendala yang dihadapi dalam melaksanakan
kegiatan/program.
B. Kelembagaan
1. Kedudukan
Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang selanjutnya disebut Bapelkes Cikarang
adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Adapun Bapelkes Cikarang dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan
tugas secara teknis fungsional dibina oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat)
Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kesehatan.
2. Tugas
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2361/MENKES/PER/XI/2011, tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis
di bidang pelatihan kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) mempunyai
tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan sumber daya
manusia kesehatan dan masyarakat.
3. Fungsi
4
Menurut Pasal 22 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2361/MENKES/PER/XI/2011, untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bapelkes
mempunyai fungsi :
a) Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia kesehatan dan masyarakat,
b) Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat,
c) Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia kesehatan dan masyarakat
d) Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, informasi, pemantauan,
evaluasi, dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat
e) Penyiapan pengembangan kemitraan
f) Pengkajian dan pengendalian mutu kesehatan
g) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
4. Struktur Organisasi
Bapelkes Cikarang secara kelembagaan merupakan institusi kediklatan tingkat eselon
III, yang terdiri dari 1 (satu) jabatan Eselon III (kepala balai) dan 4 (empat) jabatan
Eselon IV. Selain jabatan struktural tersebut, secara operasional kediklatan terdapat
pula kelompok jabatan fungsional dan instalasi dengan perincian sebagai berikut :
a. Kepala Balai Pelatihan
Kepala Balai memiliki tugas pokok Memimpin pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan
masyarakat.
b. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi
dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan, pengelolaan
keuangan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan.
c. Seksi Pengendalian Mutu
Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengembangan dan pengendalian mutu, sertifikasi, evaluasi pasca pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat.
d. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
5
Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan, penyiapan bahan kerjasama nasional dan internasional, dan
informasi pendidikan dan pelatihan, serta advokasi penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan kesehatan.
e. Seksi Pengkajian dan Pengembangan
Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan, kurikulum pelatihan,
metode dan teknologi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan
dan masyarakat.
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan fungsional
sesuai jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku
g. Instalasi
Instalasi mempunyai tugas Menunjang penyelenggaraan di bidang pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat.
6
Gambar 1. Bagan Struktur Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang
(Permenkes RI No. 2361/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Unit Pelaksana
Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan)
5. Program Pelatihan Bidang Keunggulan
Beberapa program pelatihan bidang keunggulan yang ada saat ini antara lain sebagai
berikut:
a. Pelatihan Umum
Jenis pelatihan umum meliputi Diklat Prajabatan Golongan II & III, Diklat Pimpinan
IV dan pelatihan teknis bukan sanitarian
b. Pelatihan bidang kesehatan lingkungan
Diklat bidang kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Bapelkes Cikarang
telah mencakup jenis diklat Manajemen Kesling, Diklat Fungsional Kesling dan Diklat
Teknis Kesling
Gambar 2. Bagan Pola diklat Bapelkes Cikarang
KEPALA BALAI
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN
MUTU
KEPALA SEKSI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
KEPALA SEKSI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEPALA
INSTALASI
Jabatan Fungsional berangka Kredit:
- Widyaiswara
Jabatan Fungsional Non Angka Kredit:
- Analis Data
- Bendahara Pengeluaran
- Penata Laporan Keuangan
- Pembuat Daftar Gaji
- Bendahara Penerimaan
- Penata Hubungan Masyarakat
- Arsiparis Pemula
- Pengelola Data
- Pramu
- Arsiparus Pemula
- Teknisi Jaringan(air, l istrik, telp)
- Pranata Komputer Pemula
- Perencana
- Pengelola BMN
- Anlis Kepegawaian
- Pustakawan
- Penata Laboratorium Kesehatan
- Binatu
- Pustakawan
7
C. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Secara keseluruhan jumlah pegawai Bapelkes Cikarang terdiri dari unsur struktural
dan fungsional dan honorer, secara rinci dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Jumlah Tenaga Bapelkes Cikarang
Menurut Jenis Pegawai (data s/d Desember 2015)
Berdasarkan tabel diatas komponen seluruh SDM atau Pegawai di Bapelkes Cikarang
pada Tahun 2015 berjumlah 110 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
sebanyak 80 dan Pegawai Honorer sebanyak 30 orang.
Tabel 2. Jumlah Tenaga Bapelkes Cikarang
Menurut Golongan (data s/d Desember 2015)
No. Golongan Jumlah
(orang) %
1 Golongan I 3 4
2 Golongan II 20 25
3 Golongan III 48 60
4 Golongan IV 9 11
total 80 100
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, jumlah pegawai atau sumber daya manusia di
Bapelkes Cikarang pada Tahun 2015 berdasarkan golongan, rata rata berada pada
golongan III yaitu sebanyak 48 orang dan golongan II yaitu sebanyak 20 orang.
No. Jenis
Pegawai
Jumlah
(orang) %
1 PNS 80 73
2 Honorer 30 27
Total 110 100
9
Tabel 3. Jumlah Tenaga PNS Bapelkes Cikarang
Menurut Pendidikannya (data s/d Desember 2015)
No. Pendidikan Jumlah
(orang) %
1 S3 0 0
2 S2 18 22
3 S1 19 22
4 DIV 5 7
5 DIII 12 16
6 DII 0 0
7 DI 0 0
8 SMA 20 27
9 SMP 3 4
10 SD 3 3
total 80 100
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, jumlah pegawai atau sumber daya manusia di
Bapelkes Cikarang pada Tahun 2015 berdasarkan pendidikannya, rata rata pegawai
adalah lulusan SMA yaitu 20 orang dan Strata 1 berjumlah 19 orang.
Tabel 4. Jumlah Tenaga Bapelkes Cikarang
Menurut Jabatan (data s/d Desember 2015)
No. Pendidikan Jumlah
(orang) %
1 Struktural 5 6
2 Sub Bag Tata Usaha 30 38
3 Seksi Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan 13 16
4 Seksi Pengkajian dan Pengembangan 3 4
5 Seksi Pengendalian Mutu 6 8
6 Instalasi Lab. dan Bengkel Kerja 4 5
7 Unit Layanan Pengadaan 1 1
8 Widyaiswara Madya 4 5
9 Widyaiswara Muda 7 9
10 Widyaiswara 7 9
Total 80 100
10
2. Sarana Prasarana (BMN)
a. Tanah
Bapelkes Cikarang berdiri di atas tanah seluas 42.690 m2, yang berlokasi di Jl.
Raya Cikarang No. 1, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi
Jawa Barat. Adapun luas tanah tersebut digunakan sebagai areal perkantoran,
areal penginapan (asrama) dan areal sarana dan prasarana penunjang kegiatan
perkantoran. Selain dipergunakan untuk fisik bangunan, areal parkir, jalan,
sarana olah raga, sarana ibadah dan sisanya merupakan lahan kosong yang
dimanfaatkan sebagai lahan penghijauan.
b. Bangunan
Bapelkes Cikarang dilengkapi beberapa bangunan untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan diklat dan kegiatan perkantoran bagi pegawai, diantaranya bangunan
perkantoran, auditorium, asrama peserta, ruang makan, klinik, rumah dinas,
Gedung Diklat Terpadu musholla, dapur dan lain-lain.
c. Sarana dan Prasarana Penunjang
Sarana dan prasarana penunjang untuk mendukung proses pembelajaran di
Bapelkes Cikarang dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti Laboratorium
Kesehatan Lingkungan, Water Treatment Plant, Hotspot area, sarana Diklat di
alam terbuka dan lain-lain.
(daftar Barang Milik Negara (BMN) Bapelkes Cikarang Tahun 2015 terlampir).
3. Anggaran
Pada Tahun 2015 alokasi anggaran yang tersedia di Bapelkes Cikarang yaitu sebesar
Rp. 16.199,350,000-(enam belas milyar seratus sembilan puluh sembilan juta tiga ratus
lima puluh ribu rupiah) yang dibagi menjadi beberapa jenis anggaran belanja.
11
Tabel 5. Alokasi DIPA Bapelkes Cikarang TA 2015
No. Jenis Anggaran Alokasi
1 Dokumen Perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran Rp. 198.814.000
2 Laporan Kegiatan dan
Pembinaan Rp. 978.828.000
3 Laporan Manajemen Keuangan
dan Kekayaan Negara Rp. 332.470.000
4 Laporan Kinerja Rp. 27.765.000
5 Aparatur telah mengikuti
Pelatihan Rp. 4.140.765.000
6 Sistem Informasi Kediklatan Rp. 149.376.000
7 Laporan Manajemen Tata Usaha
dan Kepegawaian Rp. 153.789.000
8 Layanan Perkantoran Rp. 5.047.130.000
9 Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran Rp. 573.017.000
10 Output Cadangan Rp. 5.046.000
11 Layanan Perkantoran Rp. 4.592.350.000
TOTAL Rp. 16.199.350.000
12
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK 02.02/Menkes/52/2015
tentang Rencana Strategis Kemenkes Tahun 2015-2019
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2361/ Menkes/ Per/ XII/ 2011
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan
Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata kerja
Kementerian Kesehatan
5. Rencana Aksi Bapelkes Cikarang Tahun 2015-2019
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator
Mengacu pada Rencana Aksi Program Bapelkes Cikarang Tahun 2015-2019, tujuan
dan sasaran Bapelkes Cikarang adalah:
1. Tujuan :
Meningkatnya ketersediaan dan mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan
2. Sasaran :
a. Presentase Pemanfaatan Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan
b. Presentase Alat Bantu Pelatihan
c. Presentase Kurikulum dan Metodologi Pendidikan dan Pelatihan Unggulan
3. Indikator
Indikator kinerja Bapelkes mengacu pada penetapan kinerja Tahun 2015. Penetapan
Kinerja adalah dokumen yang berisi penugasan dari pimpinan yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksananak program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja untuk mewujudkan target kinerja
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
Kinerja yang disepakati tidak terbatas pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
Tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja ( outcame) yang seharusnya terwujud
akibat kegiatan Tahun – Tahun sebelumnya. Tujuan disusun perjanjian kinerja
adalah sebagai wujud nyata komitmen, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
13
tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja
pegawai.
Tabel 7. Penetapan Kinerja
Bapelkes Cikarang Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Pelaksanaan Pelatihan
Teknis, Jabatan Fungsional,
Penjenjangan, dan
prajabatan bagi aparatur
kesehatan
a. Jumlah aparatur kesehatan
yang mengikuti pelatihan
teknis,fungsional dan
penjenjangan
731 orang
Jumlah a+b+c+d 731 orang
Jumlah anggaran kegiatan Tahun 2015: Rp. 16.199.350.000,-
14
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
1. Pengembangan Organisasi dan Manajemen
Mengacu kepala isu strategis, tujuan, visi, misi dan kebijakan tersebut di atas,
maka strategi yang ditetapkan dalam pencapaian visi dan misi Bapelkes Cikarang
Tahun 2015-2019, meliputi:
a. Mengintegrasikan program pelatihan dengan program kesehatan
b. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
c. Menempatkan program kesehatan khusus sebagai ujung tombak
d. Penguasaan terhadap metode dan teknologi kediklatan
e. Penguasaan terhadap IPTEK pelatihan kesehatan khusus
f. Melakukan kerjasama tim dan menggalang jejaring kemitraan
g. Melakukan kerjasama internasional
h. Mengembangkan kapasitas Bapelkes Nasional Cikarang dan melengkapi sarana
dan prasarana (Laboratorium, perpustakaan)
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bapelkes Cikarang didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah
memahami teknis maupun administrasi kediklatan dalam skala nasional,
pengembangan dilakukan dengan meningkatkan pendidikan dan kompetensi
Sumber Daya Manusia sebagai staf Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.
3. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan dan
pengembangan serta menunjang metodologi diklat
4. Pengembangan Program
a. Mengintegrasikan program pelatihan dengan program kesehatan
b. Menempatkan widyaiswara dalam mainstream kegiatan kediklatan Bapelkes
c. Memberdayakan seluruh potensi staf teknis Bapelkes sebagai fungsi utama
(line function) nprogram/kegiatan Bapelkes
d. Memberdayakan seluruh potensi staf administrasi Bapelkes sebagai fungsi
penunjang (supporting function) program Bapelkes
e. Memberikan pelayanan dan penyediaan sarana diklat di lingkungan Kemenkes
RI dan Daerah Mitra
f. Menempatkan program kesehatan lingkungan sebagai prioritas khusus
15
g. Mewujudkan pusat informasi kesehatan lingkungan
h. Penguasaan terhadap metode dan teknologi kediklatan
i. Penguasaaan terhadap IPTEK pelatihan Kesehatan Lingkungan
j. Melakukan kerjasama tim dan menggalang jejaring kemitraan
k. Melakukan kerjasama internasional
l. Mengembangkan kapasitas Bapelkes Nasional Cikarang dan melengkapi sarana
dan prasarana (laboratorium, perpustakaan dll)
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Tujuan
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tujuan selama Tahun 2015
adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan
a. Adanya keterlambatan dari pihak Pusdiklat Jakarta dalam penerbitan sertifikat
Pelatihan Prajabatan. Keterlambatan ini disebabkan karena pihak LAN Jakarta
sebagai penerbit nomor registrasi sertifikat belum menyerahkan nomor registrasi
tersebut kepada pihak Pusdiklat. Hal ini menyebabkan keterlambatan penerbitan
sertifikat dan pada akhirnya berdampak pada mantan peserta pelatihan
prajabatan
b. Perubahan peraturan penyelenggaraan Diklat PIM IV dan Prajabatan di tengah
Tahun anggaran. Selain itu perubahan peraturan tersebut tanpa melalui proses
sosialisasi terhadap instansi penyelenggara diklat terlebih dahulu.
2. Pelaksanaan Program/Kegiatan
a. Kurang lengkapnya informasi dan keterlambatan sosialisasi dari pihak LAN
mengenai sistem baru pengajuan akreditasi diklat PIM IV dan Prajabatan.
C. Terobosan yang dilakukan
Untuk mengatasi kendala – kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan/program, Bapelkes Cikarang telah melakukan beberapa hal yang diharapkan
merupakan terobosan dalam pemecahan masalah. Beberapa upaya terobosan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi secara intens dengan pihak PUSDIKLAT dan LAN agar proses
sertifikas pelatihan dapat sesegera mungkin terlaksana. Selain itu koordinasi dalam
hal akreditasi diklat dengan pihak LAN juga perlu ditingkatkan, mengingat pengajuan
akreditasi menggunakan sistem baru.
16
2. Dalam mengatasi keterbatasan fasilitator/tenaga pengajar/widyaiswara intern pada
pelatihan PIM IV, para widyaiswara yang telah mengikuti TOF PIM IV melakukan
pendampingan atau magang pada saat pemberian materi. Selain itu menambah
jumlah fasilitator/tenaga pengajar/widyaiswara intern yang mengikuti diklat TOF PIM
IV bisa menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah.
17
BAB IV HASIL KERJA
A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Aksi
Bapelkes Cikarang Tahun 2015-2019, Bapelkes Cikarang selalu berkomitmen untuk
mencapai tujuan utamanya yaitu Meningkatnya ketersediaan dan mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pencapaian sasaran yang terbagi menjadi 3 (tiga) sasaran, dapat tercapai khususnya di
Tahun 2015. Pemanfaatan Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan, Alat Bantu Pelatihan dan
Kurikulum dan Metodologi Pendidikan dan Pelatihan Unggulan terus diupayakan agar
selalu mengalami peningkatan dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk lebih jelasnya
pencapaian tujuan, sasaran dan kinerja Tahun Anggaran 2015, dapat diketahui melalui
keterangan di bawah ini.
B. Pencapaian Kinerja
Selama Tahun 2015 telah dilakukan pengukuran pencapaian kinerja berdasarkan
penetapan kinerja Bapelkes Cikarang Tahun 2015.
Tabel 7. Pengukuran Penetapan Kinerja
Bapelkes Cikarang Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2015
Realisasi
2015
Capaian
Pelaksanaan
Pelatihan Teknis,
Jabatan
Fungsional,
Penjenjangan, dan
prajabatan bagi
aparatur kesehatan
a. Jumlah aparatur
kesehatan yang
mengikuti pelatihan
teknis, fungsional dan
penjenjangan
731 orang 732 orang 100%
Dari tabel pengukuran kinerja di atas, secara keseluruhan pelaksanaan pelatihan
teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan prajabatan bagi aparatur kesehatan
melebihi target jumlah peserta yaitu 732 orang dari target 731 orang.
18
Pada Tahun Anggaran 2015 terjadi beberapa kali revisi/perubahan jumlah
aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan.
Berikut tabel dan uraian per pelatihan dari indikator Jumlah aparatur kesehatan yang
mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan:
Tabel 8. Tabel perbandingan target dan realisasi
Jumlah Peserta Diklat Tahun 2015
TARGET (SEBELUM REVISI) REALISASI
NO NAMA PELATIHAN JUMLAH PESERTA
NO NAMA PELATIHAN JUMLAH PESERTA
1 PELATIHAN JABFUNG
BIDAN AHLI PNBP 35 1
PELATIHAN JABFUNG
BIDAN AHLI PNBP 35
2 PELATIHAN JABFUNG
SANITARIAN AHLI PNBP 35 2
PELATIHAN JABFUNG
SANITARIAN AHLI PNBP 35
3 PRAJABATAN HONORER
GOL I, II 80 3
PRAJABATAN HONORER
GOL I, II 80
4 PRAJABATAN GOLONGAN
III 240 4
PRAJABATAN GOLONGAN
III 233
5 TKHI (4 Angkatan) 122 5 TKHI (4 Angkatan) 103
6 PIM IV 30 6 PIM IV 28
7 PRAJABATAN GOLONGAN
II 120 7 PRAJABATAN GOLONGAN II
120
8
LEARNING
ORGANIZATION
LANJUTAN
49 8 LEARNING ORGANIZATION
LANJUTAN 98
9 PELATIHAN JABFUNG
PKM AHLI PNBP 20
Jumlah 731 Jumlah 732
1. Pendidikan dan pelatihan PIM IV target sebanyak 30 peserta , realisasi 28 peserta,
hal ini disebabkan pada pelaksanaannya ada 2 orang calon peserta mengundurkan
diri karena institusi yang bersangkutan tidak mengijinkan calon peserta tersebut
mengikuti diklat.
2. Pendidikan dan pelatihan Prajaban Golongan III target 240 peserta, realisasi 233
dikarenakan beberapa faktor yaitu:
19
a. 2 orang calon peserta yang membatalkan keikutsertaannya karena alasan
tertentu yang diketahui oleh instansinya masing-masing.
b. Pada pelaksanaan diklat kembali 1 orang peserta mengundurkan diri dengan
alasan sakit dan butuh perawatan lebih lanjut.
c. 4 orang calon peserta yang tidak jadi mengikuti diklat karena kurangnya
informasi dari instansinya masing-masing meskipun sudah dikirimi surat oleh
Biro Kepegawaian.
3. Pendidikan dan pelatihan Prajabat Golongan I dan II sebanyak 120 orang , peserta,
target dan realisasi sesuai
4. Pendidikan dan pelatihan K1 dan K2 sebanyak 80 orang peserta, target dan
realisasi sesuai
5. Pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia ( TKHI ) sebanyak 122 orang, realisasi
103 orang peserta karena alokasi peserta dari pusat berkurang
6. Pelatihan learning Organization ( LO ) sebanyak 102 orang, realisasi 98 orang
peserta, dikarenakan 4 orang peserta berhalangan.
7. Pelatihan Jafung Sanitarian Ahli sebanyak 35 orang, target dan realisasi sesuai
8. Pelatihan Jafung Bidan Ahli sebanyak 35 orang, target dan realisasi sesuai.
Pencapaian setiap indikator didukung oleh berbagai kegiatan yang dilaksanakan dan
didukung oleh sumber dana/alokasi anggaran DIPA Bapelkes Cikarang Tahun 2015.
Berbagai kegiatan/program yang menunjang dalam pencapaian indikator kinerja
Bapelkes Cikarang tersebut, dikelompokan menjadi beberapa jenis anggaran belanja
seperti:
1. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Program Anggaran
2. Laporan Kegiatan dan Pembinaan
3. Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara
4. Laporan Kinerja
5. Aparatur telah mengikuti Pelatihan
6. Sistem Informasi kediklatan
7. Laporan Manajemen Tata Usaha dan Kepegawaian
8. Layanan Perkantoran
9. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
10. Layanan Perkantoran
Berikut ini akan dijelaskan sekilas mengenai program/kegiatan berdasarkan jenis
anggaran belanja, yang mendukung pencapaian kinerja Bapelkes Cikarang pada
20
Tahun 2015:
1. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Program Anggaran
Program/kegiatan ini menitikberatkan pada proses pengelolaan program dan
anggaran Bapelkes Cikarang. Program/Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan
yaitu: Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Bapelkes Cikarang Tahun Anggaran
2015 dan Revisi Anggaran dan Pertemuan Perencanaan
2. Laporan Kegiatan dan Pembinaan
a. Pendampingan dan Bina Mitra Bapelkes Cikarang
Kegiatan ini menitikberatkan pada proses promosi dan kerjasama Bapelkes
Cikarang dengan provinsi-provinsi mitra, diantaranya Sumatera Barat, Jambi,
Bangka Belitung, Banjarmasin, dan Banten.
b. Akreditasi Pelatihan
Program/kegiatan ini bertujuan untuk mengakreditasi pelatihan-pelatihan
yang akan diselenggarakan Bapelkes Cikarang ke PUSDIKLAT Aparatur.
Kegiatan ini terdari dari beberapa tahap seperti persiapan, pengajuan
akreditasi, perbaikan akreditasi dan konsultasi akreditasi PIM dan PRAJAB ke
LAN.
c. TNA Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Embarkasi di Embarkasi dan
Debarkasi
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan diantaranya, persiapan,
pre assesment, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, pengumpulan
data, pengolahan dan analisa data, dan seminar, dan penyusunan laporan.
d. Penyusunan Kulrikulum dan Modul Pelatihan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
di Embarkasi dan Debarkasi
Kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, penyusunan outline kurikulum,
penyajian draft kurikulum, penyajian outline modul, penyajian draft modul,
dan seminar
e. Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengawasan Tempat tempat
umum bagi sanitarian Puskesmas
Kegiatan penyusunan Kurmod Pengawasan Tempat Tempat Umum Bagi
Sanitarian Puskesmas ini merupakan kelanjutan dari kegiatan TNA yang
dilakukan Tahun 2014. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan persiapan.
Dalam kegaitan pertemuan persiapan ini dilakukan penyiapan format
penulisan Kurmod dan pembagian tugas kepada tim penyusun yang telah
21
dibentuk. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyusunan outline
kurikulum. Dalam kegiatan ini outline kurikulum yang akan dibuat disusun
agar mempermudah penyusunan kurikulum selanjutnya. Kegiatan berikutnya
adalah penyajian draft kurikulum. Kegiatan ini dilakukan untuk menyajikan
draft yang sudah dibuat serta melihat apa saja kekurangan atau perbaikan
yang akan dilakukan. Kegiatan selanjutnya adalah penyusunan outline modul.
Penyusunan ini dilakukan untuk membagi tugas dan penentuan outline
kurikulum yang akan dibuat. Setelah outline modul telah selesai disusun
makan kegiatan berikutnya adalah penyajian draft modul. Kegiatan ini
dilakukan untuk menyajikan hasil kerja tim serta memberikan masukan dan
perbaikan untuk outline modul yang sudah disusun. Kegiatan terakhir yang
dilakukan adalah seminar Kurikulum dan Modul. Setelah Kurikulum dan Modul
telah selesai disusun selanjutnya diseminarkan agar dapat mendapat
masukan dan perbaikan dari narasumber yang hadir demi kesempurnaan
kurikulum dan modul yang telah disusun.
f. Pengembangan Laboratorium Diklat Kesehatan Lingkungan
Kegiatan ini perlu dilaksanakan dengan alasan sebagai berikut :
1) Sebagai bentuk pengembangan metodologi teknologi diklat untuk
mendukung penyelenggaraan pelatihan kesehatan lingkungan.
2) Terciptanya Laboratorium lapangan di desa/kelurahan menjadi lokasi
pengejawantahan ilmu pelatihan kesehatan lingkungan.
3) Terciptanya pengelolaan berkala terhadap laboratorium lapangan di desa/
kelurahan.
4) Sebagai bentuk tanggung jawab sosial Bapelkes Cikarang kepada
masyarakat.
g. TNA bagi Dokter Kloter pada Tim Kesehatan Haji Indonesia
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan diantaranya, persiapan,
pre assesment, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, pengumpulan
data, pengolahan dan analisa data, dan seminar, dan penyusunan laporan.
h. Evaluasi Pasca Pelatihan TKHI
Kegiatan evaluasi pasca pelatihan TKHI terdiri dari tahap penyusunan
istrumen, uji coba instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis
data dan diakhiri dengan seminar.
i. Evaluasi Pasca Pelatihan PHAST
Pada Tahun 2014 Bapelkes Cikarang telah menyelenggarakan kegiatan Teknik
Fasilitasi Peningkatan Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Melalui
Pendekatan Partisipatori (PHAST) Bagi Tenaga Sanitarian yang pesertanya
berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bapelkes Cikarang memandang
pentingnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap Pelatihan ini, yang
dilakukan selama diklat berlangsung maupun setelah diklat selesai berupa
pelaksanaan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP), sehingga dapat diketahui tingkat
keberhasilan pelaksanaan dan manfaat pelatihan ini.
j. Pemeliharaan dan Penilaian Berkala SMM ISO 9001:2008
Mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan No.
2361/menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 november 2011 Tentang organisasi
dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis dibidang Pelatihan Kesehatan bahwa
setiap pelatihan yang diselenggarakan harus terakreditasi baik pelatihan itu
sendiri maupun institusi penyelenggara dan dalam menghadapi tantangan
global dan untuk memperkuat manajemen pelayanan, Bapelkes Cikarang
berencana meningkatkan dan mengoptimalkan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan Pemeliharaan ISO dan
Penilaian Berkala pada Tahun 2015 guna menjamin penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkesinambungan di Bapelkes
Cikarang.
k. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Bapelkes Cikarang
Kegiatan perencanaan pelaksanaan diklat ini terdiri dari beberapa kegiatan
yaitu penyusunan dokumen perencanaan diklat dan sosialisasi perencanaan
diklat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini pelaksanaan diklat selama
satu Tahun akan lebih lancar dan dokumen-dokumen diklat pun akan lebih
lengkap.
l. Pemeliharaan Akreditasi Institusi
Akreditasi merupakan suatu pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah
kepada Institusi Diklat yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Akreditasi Institusi dilakukan oleh institusi yang independen, dalam hal ini
akreditasi Bapelkes Cikarang dilakukan oleh Pusat Diklat Aparatur SDM
Kesehatan, sebagai upaya memperoleh gambaran mutu penyelenggaraan
diklat yang telah memenuhi berbagai standar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, pada Tahun 2015 Bapelkes
Cikarang bermaksud melakukan pengelolaan dokumen mutu dalam rangka
pemeliharaan Akreditasi Institusi yang dilakukan secara berkala, berupa
kegiatan penyusunan, dan perbaikan dokumen mutu, dalam kegiatan
pengendalian mutu institusi.
m. Komunikasi Informasi Diklat dalam Rangka Peningkatan PNBP Refocusing
Perjadin
Komunikasi informasi diklat dalam rangka peningkatan PNBP merupakan
kegiatan untuk menyiapkan informasi diklat dan produk-produk lainnya yang
dihasilkan oleh Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang kepada pemangku
kepentingan yang ada dalam hal ini Badan PPSDM, Balai Diklat, dan Bapelkes
Daerah. Kegiatan ini menyangkut penyusunan bahan sosialisasi berupa
brosur, flyer, kalender, dan bahan sajian multimedia, sosialisasi, dan untuk
melemgkapi siklus komunikasi informasi diklat. Bagian pemasaran
berkoordinasi dengan bagian lainnya melakukan survey kepuasan pelanggan
dimana hasil survey itu akan ditindaklanjuti kemudian oleh manajemen.
n. Akreditasi Pelatihan PIM IV dan Prajabatan LAN
Kepala Lembaga Administrasi Negara, mengeluarkan Peraturan No. 25 Tahun
2015 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Pemerintah Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan
kepemimpinan. Atas dasar peraturan tersebut, untuk menciptakan pelatihan
prajabatan dan kepemimpinan yang bermutu maka Bapelkes Cikarang
mengajukan Akreditasi Pelatihan Diklat PIM IV dan Prajabatan untuk Tahun
Anggaran 2015.
o. Pengembangan Metodologi dan Teknologi Pelatihan Pengolahan Limbah
Komunal
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan seperti persiapan, identifikasi
limbah dan rancang bangun, penyempurnaan rancang bangun, pembuangan
model pengolahan limbah, uji coba dan penyempurnaan model, dan seminar
p. Pelaksanaan Sistem Pengendali Internal Pemerintah (SPIP)
Kegiatan ini terdiri dari tahap sosialisasi SPIP oleh Inspektorat Jendral
Kemenkes
3. Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara
Terdiri dari beberapa kegiatan dan program diantaranya penyusunan Laporan
keuangan dan Barang Refocusing Perjadin Penyusunan Laporan Keuangan dan
Barang Refocusing Perjadin, penghapuasan barang milik negara dan Kegaiatan
yang bersumber PNBP. Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Balai
Pelatihan Kesehatan Cikarang mengacu pada Permenkes RI No.
190/PMK,05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Informasi yang disajikan di dalamnya
akan disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Laporan Kinerja
Sebagai laporan yang dibuat rutin setiap Tahun, maka disusunlah kegiatan
Penyusunan Laporan Tahunan dan LAKIP 2015, yang memuat berbagai informasi
mengenai capaian, kendala, realisasai dan gambaran umum tentang Bapelkes
Cikarang.
Proses pelaksanaan Penyusunan Laporan Tahunan terdiri dari beberapa tahapan,
diantaranya Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Seksi/Subag yang
dilaksanakan setiap satu bulan sekali, penetapan dan pengukuran sasaran mutu,
dan penyusunan laporan Tahunan.
Sebagai salah satu tahapan kegiatan dari Penyusunan Laporan Tahunan dan
LAKIP, Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Seksi/Subag secara umum
merupakan kegiatan berkala setiap bulan terhadap seluruh program/kegiatan
yang dilaksanakan oleh setiap unit di Bapelkes Cikarang. Pengawasan dan
evaluasi dilakukan guna mengetahui apakah pelaksanaan program/kegiatan
sesuai dengan rencana dan mampu mendeteksi secara dini permasalahan yang
ditemukan dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
5. Aparatur telah mengikuti Pelatihan
Beberapa pelatihan yang dilaksanakan Bapelkes Cikarang dalam rentang Tahun
2015, sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA-RKA-K/L adalah sebagai
berikut.
a. Diklat PIM Tingkat IV
b. Pelatihan Prajabatan Golongan III (Umum dan Refocusing Perjadin)
c. Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II Umum
d. Pelatihan Prajabatan K1 dan K2 Golongan II
e. Pelatihan TKHI
f. Learning Organization Lanjutan
g. Pelatihan jabatan Fungsional
6. Sistem Informasi kediklatan
a. Pengelolaan dan Peremajaan Pusat Sumber Belajar
Program/kegiatan ini terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan berupa
updating content atau peremajaan pusat sumber belajar website Bapelkes
Cikarang. Selain itu informasi-informasi diklat juga dapat didapat dari
kegiatan ini.
7. Laporan Manajemen Tata Usaha dan Kepegawaian
a. Pengelolaan Administrasi kepegawaian
Selain memiliki tupoksi sebagai penyelenggara Diklat, Lingkup kegiatan yang
ada di Bapelkes Cikarang sendiri mempunyai tugas sebagai pengelolaan
Pegawai yang ada di Bapelkes itu sendiri, hal ini sesuai dengan tanggung
jawab dan fungsi kepegawaian yang meliputi :
Pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala
Pengusulan Taspen
Pengusulan Penyesuaian ijazah
Proses pensiun, cuti
Pembuatan Kartu Pegawai, Kartu Suami, Dan Kartu Istri
b. Pengembangan SDM Bapelkes Cikarang
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM Bapelkes
Cikarang akan dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain Kursus Komputer,
Kursus Perpajakan Brevet ABC, Pengujian Parameter Lingkungan, Dokumen
SNI ISO/IEC 17025 atau 1400, Sistem Manajemen K3, Manajemen
Lingkungan, dan Pelatihan Barang dan Jasa.
c. Analisis Beban Kerja Pegawai Bapelkes Cikarang
Menyusun analisa beban kerja selain dihadapkan pada kendala waktu, juga
kendala keterbatasan sumber daya manusia yang ada. Untuk itu, langkah
strategis yang perlu dilakukan untuk mempermudah penyusunan analisa
beban kerja pegawai di lingkungan Instansi Pemerintah adalah dengan
membentuk suatu analisa mengenai beban kerja. Dengan kata lain, analisa
beban kerja pegawai ini bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi yang
diperlukan sekaligus menyusun standar kompetensi jabatan PNS di
lingkungan instansi masing-masing sehingga diketahui beban kerja yang
dimiliki oleh para pegawai.
8. Layanan Perkantoran
Penyelenggaraan operasional dan Pemeliharaan Perkantoran terdiri atas
beberapa kegiatan seperti terawatnya gedung kantor, terpeliharanya kendaraan
bermotor roda 4, tersedianya daya dan jasa, tersedianya perlengkapan kantor,
kelancaran administrasi kegiatan dan terselenggaranya operasional perkantoran
dan pimpinan.
9. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Komponen ini dilaksanakan melalui beberapa indikator seperti tersedianya
perlengkapan kantor dan tersedianya perlengkapan kantor bersumber dana
PNBP.
10. Layanan Perkantoran
Layanan Perkantoran berupa Pembayaran gaji dan tunjangan terdiri dari
pembulatan gaji, tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan structural,
tunjangan beras dan tunjangan lainnya.
C. Penyerapan Anggaran
Realisasi anggaran Bapelkes Cikarang pada Tahun 2015 (93,88%) mengalami
penurunan dibanding dibanding Tahun 2014 (95,58%). Untuk lebih jelasnya berikut
adalah tabel penyerapan anggaran berdasarkan jenis anggaran.
Tabel. 9. Realisasi DIPA Bapelkes Cikarang TA 2015
No. Jenis Anggaran Alokasi Realisasi %
1 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Rp. 198.814.000 Rp. 196.173.200 98,67
2 Laporan Kegiatan dan Pembinaan
Rp. 978.828.000 Rp. 948.015.300 96,85
3 Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara
Rp. 332.470.000 Rp. 320.074.350 96,27
4 Laporan Kinerja Rp. 27.765.000 Rp. 25.669.550 92,45
5 Aparatur telah mengikuti Pelatihan
Rp. 4.140.765.000 Rp. 3.591.678.430 86,74
6 Sistem Informasi Kediklatan
Rp. 149.376.000 Rp. 142.777.000 95,58
7 Laporan Manajemen Tata Usaha dan Kepegawaian
Rp. 153.789.000 Rp. 138.906.450 90,32
8 Layanan Perkantoran Rp. 5.047.130.000 Rp. 4.829.993.409 95,70
9 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Rp. 573.017.000 Rp. 560.194.666 97,76
10 Output Cadangan Rp. 5.046.000 - -
11 Layanan Perkantoran Rp. 4.592.350.000 4.454.316.495 96.99
TOTAL Rp. 16.199.350.000 Rp. 15.207.798.750 93.88
BAB V PENUTUP
Laporan Tahunan merupakan informasi hasil pelaksanaan kegiatan selama Tahun
2015 dan merupakan gambaran kinerja Bapelkes Cikarang.
Seluruh Program/Kegiatan pada Tahun 2015 di Bapelkes Cikarang dapat
terlaksana dengan dukungan sumber daya tenaga, sarana, dan pembiayaan yang sudah
direncanakan. Diharapkan Laporan Tahunan Bapelkes Cikarang Tahun 2015 ini menjadi
bahan evaluasi atau referensi untuk dapat melaksanakan program/kegiatan lebih baik lagi
pada masa yang akan datang.