DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH...

50
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG DESA FRAKSI PAN NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN… TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Tetap 2. Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang; Tetap 3. b. bahwa dalam upaya melaksanakan ketentuan huruf a, Pemerintah Pusat berkewajiban menata kembali pengaturan mengenai desa sehingga keberadaannya mampu mewadahi dan menyelesaikan Tetap

Transcript of DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH...

Page 1: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG DESA

FRAKSI PAN

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR...TAHUN… TENTANG

DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Tetap

2. Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang;

Tetap

3. b. bahwa dalam upaya melaksanakan ketentuan huruf a, Pemerintah Pusat berkewajiban menata kembali pengaturan mengenai desa sehingga keberadaannya mampu mewadahi dan menyelesaikan

Tetap

Page 2: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 2 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

berbagai permasalahan kemasyarakatan dan pemerintahan sesuai dengan perkembangan dan dapat menguatkan identitas lokal yang berbasis pada nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat dengan semangat modernisasi, globalisasi dan demokratisasi yang terus berkembang;

4. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang tentang Desa.

Tetap

5. Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18 A, Pasal 18 B, dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Tetap

6. Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Tetap

7. Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG DESA

Tetap

8. BAB I

KETENTUAN UMUM

Tetap

9. Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksudkan dengan :

1. Pemerintah pusat adalah Presiden Republik

Perubahan redaksional Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksudkan dengan : 1. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut

Pasal 1 ayat 4 perlu diperbaiki, karena kecamatan meskipun secara de facto memiliki batas-batas wilayah, tetapi hanya wilayah administratif semata. Sehingga tidak berkedudukan sebagai

Page 3: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 3 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

kesatuan masyarakat hukum. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah. Camat bukanlah pejabat atasan Kepala Desa melainkan sebagai pejabat yang memperoleh delegasi kewenangan dari Bupati/Walikota untuk melakukan supervisi, evaluasi, fasilitasi dan koordinasi terhadap desa.

10. 2. Pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Perubahan redaksional 2. Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan yang diserahkan Pemerintah kepada daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diselenggarakan oleh Kepala Daerah dan DPRD;

11. 3. Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;

Perubahan redaksional 3. Provinsi adalah daerah otonom dan wilayah administrasi yang memiliki batas-batas tertentu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta masyarakat yang tinggal di dalamnya sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan Provinsi dan hubungan antar Kabupaten/Kota atau urusan lainnya yang ditetapkan dalam Undang-Undang menjadi kewenangan daerah;

12. 4. Kecamatan atau yang disebut dengan nama lain adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten/kota;

Tetap

13. 5. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

Tetap

Catatan : Untuk mewadahi keragaman jenis Desa atau yang disebut nama lain di Indonesia, dalam penjelasan Pasal 1 ayat (5) ini dijelaskan secara rinci tentang jenis desa atau yang

Page 4: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 4 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat dan sosial budaya masyarakat setempat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia;

disebut nama lain, termasuk desa adat masuk dalam kategori Desa dalam ketentuan Undang-undang ini

14. 6. Dusun atau yang disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah desa;

Tetap

15. 7. Pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala desa dan perangkat desa;

Perubahan redaksional 7. Pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur penyelengara Pemerintahan Desa;

16. 8. Badan permusyawaratan desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga permusyawaratan dan permufakatan yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

Tetap

17. 9. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat kecamatan;

Tetap

18. 10. Lembaga kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah desa berdasarkan usul dan prakarsa masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa;

Tetap

19. 11. Lembaga adat adalah lembaga yang telah tumbuh dan berkembang dalam sejarah masyarakat hukum adat, berwenang untuk menata dan menyelesaikan permasalahan kehidupan masyarakat setempat.

Tetap

20. 12. Penataan desa adalah pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan perubahan status serta penyesuaian kelurahan untuk

Tetap

Page 5: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 5 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

mewujudkan desa yang maju dan mandiri;

21. 13. Pembentukan desa adalah pemberian status desa;

Tetap

22. 14. Penghapusan desa adalah pencabutan status sebagai desa dan selanjutnya digabung ke desa lain yang bersandingan;

Tetap

23. 15. Penggabungan desa adalah penyatuan dua desa atau lebih menjadi desa baru;

Tetap

24. 16. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik desa yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa;

Tetap

25. 17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan desa, yang bersumber dari pendapatan desa;

Tetap

26. 18. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUM Desa adalah usaha desa yang ditetapkan dengan peraturan desa;

Tetap

27. 19. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh kepala desa setelah dimusyawarahkan bersama dengan BPD;

Tetap

28. 20. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi;

Perubahan redaksional Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian dan/atau perikanan dan/atau perkebunan dan/atau kebutanan, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi;

Page 6: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 6 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

29. 21. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, serta konsultasi mengenai penyelenggaraan kegiatan desa;

Tetap

30. 22. Pengawasan adalah tindakan melakukan supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan desa;

Tetap

31. 23. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya membidangi urusan pemerintahan dalam negeri.

Tetap

32. Pasal 2 Di daerah kabupaten/kota dibentuk desa yang pengelolaannya berbasis masyarakat.

Tetap

33. Pasal 3

(1) Pemerintahan daerah dalam menetapkan

peraturan daerah dan atau kebijakan lainnya mengenai desa wajib memperhatikan hak asal-usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat;

Tetap

34. (2) Pemerintahan daerah mengakui dan menghormati

kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan dengan peraturan daerah;

Tetap

35. (3) Pemerintahan daerah dalam menetapkan

ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan berdasarkan kriteria yang diatur dengan peraturan pemerintah;

Tetap

36. (4) Bagi daerah yang bersifat khusus atau bersifat

istimewa dalam pengaturan desa wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam

Tetap

Page 7: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 7 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

peraturan perundang-undangan yang menetapkan sebagai daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa.

37. BAB II

PENATAAN DESA

Tetap

38. Bagian Kesatu

Umum

Tetap

39. Pasal 4

(1) Untuk mewujudkan efektifitas penyelenggaraan

pemerintah desa dilakukan penataan desa.

Tetap

40. (2) Penataan desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditujukan untuk:

Tetap

41. a. mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat;

Tetap

42. b. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;

Tetap

43. c. meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan; dan

Perubahan redaksional c. meningkatkan kualitas tata kelola

pemerintahan desa ; dan

44. d. meningkatkan daya saing desa.

Tetap

45. (3) Penataan desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) mencakup:

Tetap

46. a. pembentukan desa;

Tetap

47. b. penghapusan desa;

Tetap

48. c. penggabungan desa;

Tetap

49. d. perubahan status desa; dan

Page 8: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 8 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

Tetap

50. e. penyesuaian kelurahan.

Tetap

51. Bagian Kedua

Pembentukan Desa

Tetap

52. Pasal 5

(1) Pembentukan desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a merupakan tindakan mengadakan desa baru di luar desa yang ada.

Tetap

53. (2) Pembentukan desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat berupa:

Tetap

54. a. pemekaran dari 1 (satu) desa menjadi 2 (dua) desa atau lebih;

Tetap

55. b. penggabungan dari bagian wilayah desa dari desa yang bersandingan menjadi 1 (satu) desa; atau

Tetap

56. c. penggabungan beberapa desa menjadi 1 (satu) desa baru.

Tetap

57. (3) Pembentukan desa ditetapkan dengan peraturan

daerah kabupaten/kota dengan mempertimbangkan prakarsa masyarakat, asal-usul, adat istiadat, kondisi sosial-budaya masyarakat setempat, kemampuan dan potensi desa.

Tetap

58. (4) Pembentukan desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) harus memenuhi syarat :

Tetap

59. a. batas usia minimal desa 5 (lima) tahun terhitung sejak pembentukan;

Tetap

60. b. jumlah penduduk, yaitu:

Page 9: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 9 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

Tetap

61. 1) Jawa dan Bali paling sedikit 5000 jiwa atau 1250 kepala keluarga;

Tetap

62. 2) Sumatera paling sedikit 3000 jiwa atau 750 kepala keluarga;

Tetap

63. 3) Kalimantan dan Sulawesi paling sedikit 2500 jiwa atau 625 kepala keluarga; dan

Tetap

64. 4) Nusa Tenggara, Maluku, Papua paling sedikit 1000 jiwa atau 250 kepala keluarga.

Tetap

65. c. luas wilayah dapat dijangkau untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan pembangunan;

Tetap

66. d. wilayah kerja memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar wilayah dalam desa;

Dihapus

Tidak perlu menjadi syarat karena merupakan kewajiban pemerintah untuk membangun jalur perhubungan dan komunikasi bagi kepentingan rakyat

67. e. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup bermasyarakat sesuai adat istiadat setempat;

Tetap

68. f. memiliki potensi desa; Perubahan redaksional f. Memiliki potensi desa yang meliputi sumber

daya alam dan sumber daya manusia; Untuk memperjelas bahwa desa tersebut layak untuk dimekarkan

69. g. batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta batas desa;

Perubahan redaksional

g. Batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta batas desa yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah kabupaten/kota;

Untuk menghindari konflik batas desa yang sering terjadi selama ini

70. h. tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik; dan

Tetap

71. i. tersedianya sarana dan prasarana pemerintah desa.

Tetap

Page 10: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 10 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

72. Pasal 6

Pemerintah pusat dapat memprakarsai pembentukan desa pada kawasan yang bersifat khusus dan strategis bagi kepentingan nasional.

Tetap

73. Pasal 7

Dalam wilayah desa dapat dibentuk dusun atau sebutan lain yang disesuaikan dengan asal usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.

Tetap

74. Bagian Ketiga

Penghapusan Desa

Tetap

75. Pasal 8

(1) Penghapusan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) huruf b merupakan tindakan pencabutan status desa yang ada.

Tetap

76. (2) Desa yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (4) dapat dihapus dan digabung dengan desa lainnya yang berdampingan.

Tetap

77. Bagian Keempat

Penggabungan Desa

Tetap

78. Pasal 9

Penggabungan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) huruf c, dilaksanakan dengan ketentuan :

Tetap

79. a. Dua desa atau lebih yang berdampingan dalam satu kecamatan dapat digabung menjadi desa baru berdasarkan kesepakatan desa yang bersangkutan;

Tetap

80. b. Dua desa atau lebih yang berdampingan dapat

Tetap

Page 11: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 11 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

bergabung menjadi desa berdasarkan kesepakatan desa yang bersangkutan.

81. Bagian Kelima

Perubahan Status Desa

Tetap

82. Pasal 10

(1) Desa dapat berubah status menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa pemerintah desa bersama BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat.

Tetap

83. (2) Perubahan status desa menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota dengan memperhatikan persyaratan :

Penambahan rumusan

Perlu ditambah rumusan baru mengenai persyaratan perubahan status desa menjadi kelurahan.

Ditambahkan rumusan baru: i. ketersediaan lahan di desa paling kurang 70% untuk non pertanian.

Perubahan status desa menjadi kelurahan diharapkan tidak mendorong alih fungsi lahan pertanian dan menurunnya minat usaha tani dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. Pasal I RUU Desa menyatakan kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Berdasarkan pengertian diatas, maka desa agar tetap dikembangkan peruntukannya untuk kegiatan utama pertanian.

84. a. luas wilayah tidak berubah;

Tetap

85. b. jumlah penduduk:

Tetap

86. 1) Jawa dan Bali paling sedikit 6000 jiwa atau 1500 kepala keluarga;

Tetap

Page 12: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 12 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

87. 2) Luar Jawa dan Bali paling sedikit 3000 jiwa atau 750 kepala keluarga;

Tetap

88. c. prasarana dan sarana pemerintahan yang memadai;

Tetap

89. d. potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi serta keanekaragaman mata pencaharian;

Tetap

90. e. kondisi sosial budaya masyarakat yang beranekaragam dan sekurang-kurangnya 70% (tujuh puluh per seratus) penduduknya mempunyai mata pencaharian non pertanian;

Tetap

91. f. meningkatnya volume pelayanan masyarakat;

Tetap

92. g. memiliki batas kelurahan yang dinyatakan dengan peta batas kelurahan; dan

Tetap

93. h. tersedianya dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota untuk pendanaan penyelenggaraan kelurahan.

Tetap

94. (3) Kepala desa, perangkat desa dan anggota BPD dari desa yang diubah statusnya menjadi kelurahan, diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberikan penghargaan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Tetap

95. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberhentian kepala desa, perangkat desa dan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

96. Pasal 11

(1) Seluruh barang milik desa dan sumber-sumber pendapatan desa yang berubah menjadi kelurahan menjadi kekayaan pemerintah kabupaten/kota.

Tetap

Page 13: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 13 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

97. (2) Kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota untuk kepentingan masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan.

Tetap

98. (3) Pendanaan sebagai akibat perubahan status desa menjadi kelurahan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota.

Tetap

99. Pasal 12

Peraturan daerah kabupaten/kota tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa dan perubahan status desa menjadi kelurahan berlaku terhitung sejak ditetapkan nomor registrasi dan pengaturan kode desa oleh Menteri.

Tetap

100. Bagian Keenam

Penyesuaian Kelurahan

Tetap

101. Pasal 13

(1) Penyesuaian kelurahan adalah perubahan status kelurahan menjadi desa atau menjadi desa dan kelurahan.

Tetap

102. (2) Penyesuaian kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan berdasarkan prakarsa masyarakat dan memenuhi karakteristik persyaratan yang ditentukan.

Tetap

103. Pasal 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, penghapusan, penggabungan desa dan perubahan status desa serta penyesuian kelurahan diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

104. BAB III

Tetap

Page 14: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 14 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

KEWENANGAN DESA

105. Pasal 15 Desa mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat dan melaksanakan bagian-bagian dari suatu urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh pemerintahan kabupaten/kota.

Tetap

106. Pasal 16

(1) Kewenangan desa mencakup :

Tetap

107. a. kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat;

Tetap

108. b. kewenangan lokal berskala desa yang diakui kabupaten/kota;

Tetap

109. c. kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang dilimpahkan pelaksanaannya kepada desa; dan

Tetap

110. d. kewenangan lainnya yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

Tetap

111. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah pelimpahan kewenangan kepada desa sebagai lembaga dan kepada kepala desa sebagai penyelenggara pemerintah desa.

Tetap

112. Pasal 17

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c dan huruf d disertai dengan pembiayaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan.

Tetap

113. BAB IV

Page 15: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 15 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT DAN DESA Tetap

114. Pasal 18

Masyarakat desa mempunyai hak :

Tetap

115. a. mencari, meminta, mengawasi dan memberikan informasi kepada pemerintah desa tentang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desanya;

Perubahan redaksional

a. mencari, meminta, mengawasi, dan memberikan informasi serta persetujuan kepada pemerintah desa tentang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desanya;

Dalam rangka memperkuat kedudukan dan peranan masyarakat desa serta melindungi kepentingan masyarakat desa.

116. b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil;

Tetap

117. c. menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab tentang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desanya;

Tetap

118. d. memilih, dipilih dan/atau ditetapkan menjadi kepala desa, perangkat desa lainnya, anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan desa; dan

Tetap

119. e. mendapatkan perlindungan dari ancaman ketentraman dan ketertiban.

Tetap

120. Pasal 19

Masyarakat desa mempunyai kewajiban :

Tetap

121. a. membela kepentingan lingkungannya;

Tetap

122. b. membangun diri dan lingkungannya;

Tetap

123. c. mendorong terciptanya penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang baik di desanya;

Tetap

124. d. mendorong terciptanya situasi yang aman;

Tetap

125. e. menghadiri musyawarah dan gotongroyong; dan

Tetap

Page 16: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 16 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

126. f. ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan desa.

Tetap

127. Pasal 20 Desa mempunyai hak:

Tetap

128. a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat;

Tetap

129. b. memilih kepala desa, menetapkan BPD dan

perangkat desa lainnya;

Tetap

130. c. mengelola kelembagaan desa; dan

Tetap

131. d. mendapatkan sumber-sumber pendapatan desa.

Tetap

132. Pasal 21 Desa mempunyai kewajiban:

Tetap

133. a. melindungi masyarakat, menjaga persatuan,

kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Tetap

134. b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;

Tetap

135. c. mengembangkan kehidupan demokrasi;

Tetap

136. d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat; dan

Tetap

137. e. meningkatkan pelayanan dasar masyarakat.

Tetap

138. BAB V

PEMERINTAH DESA

Tetap

139. Bagian Kesatu Asas

Tetap

140. Pasal 22

Page 17: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 17 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

Dalam pelaksanaan tugasnya pemerintah desa berpedoman pada asas umum penyelenggaraan negara yaitu:

Tetap

141. a. kepastian hukum;

Tetap

142. b. tertib penyelenggara negara;

Tetap

143. c. kepentingan umum;

Tetap

144. d. keterbukaan;

Tetap

145. e. proporsionalitas;

Tetap

146. f. profesionalitas;

Tetap

147. g. akuntabilitas;

Tetap

148. h. efisiensi; dan

Tetap

149. i. efektivitas.

Tetap

150. Bagian Kedua Paragraf 1

Struktur

Tetap

151. Pasal 23

(1) Pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa.

Perubahan redaksional

Pasal 23

(1) Pemerintahan desa terdiri dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan perangkat desa.

Karena tidak semua daerah menyebut desa dengan istilah desa, seperti nagari, kampung dll.

152. (2) Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sekretaris desa dan perangkat

Dihapus Untuk tidak membedakan antara sekretaris desa dengan perangkat desa lainnya

Page 18: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 18 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

desa lainnya.

153. (3) Perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas :

Perubahan redaksional dan penyesuaian nomer ayat

(2) Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

154. a. sekretariat desa;

Penambahan butir (huruf b) b. sekretaris desa;

155. b. pelaksana teknis; dan

Menyesuaikan urutan huruf

c. pelaksana teknis; dan

156. c. perangkat kewilayahan.

Menyesuaikan urutan huruf

d. perangkat kewilayahan.

157. (4) Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa ditetapkan dengan peraturan desa.

Perubahan, ayat 4 menjadi ayat 3

Dan Perubahan redaksional

(3) Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa ditetapkan dengan peraturan desadengan persetujuan Walikota/Bupati.

158. Paragraf 2 Tugas, Wewenang, Hak dan Kewajiban Kepala Desa

Tetap

159. Pasal 24

(1) Kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Tetap

160. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala desa mempunyai wewenang:

Tetap

161. a. memimpin penyelenggaraan pemerintah desa;

Tetap

162. b. menyusun rancangan APB Desa;

Tetap

163. c. menetapkan peraturan desa setelah dimusyawarahkan bersama dengan BPD;

Perubahan redaksional c. Menetapkan peraturan desa setelah

dimusyawarhkan dan disepakati bersama dengan BPD

Aturan yang dibuat harus berdasar atas kesepakatan BPD, karena BPD mempresentasikan masyarakat desa

164. d. merencanakan pembangunan desa;

Tetap

Page 19: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 19 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

165. e. memfasilitas kehidupan masyarakat desa;

Tetap

166. f. mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan perekonomian desa;

Tetap

167. g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

Tetap

168. h. mengembangkan teknologi tepat guna;

Tetap

169. i. mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

Tetap

170. j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tetap

171. (3) Kepala desa mempunyai hak sebagai berikut:

Tetap

172. a. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa lainnya kepada camat;

Perubahan redaksional, menghapus kata lainnya dan dengan persetujuan BPD

a. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa kepada camat dengan persetujuan BPD;

173. b. menetapkan peraturan desa setelah dimusyawarahkan bersama dengan BPD;

Tetap

174. c. mengelola keuangan desa; Perubahan redaksional

c. Mengelola keuangan desa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Memperjelas rujukan pengaturannya untuk menghindari kesalahan dalam pengelolaan keuangan negara. Menghindari adanya Kades yang terlibat pidana hanya karena salah dalam pengelolaan keuangan.

175. d. menerima penghasilan tetap setiap bulan dan atau tunjangan lainnya;

Tetap

176. e. melimpahkan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat desa; dan

Tetap

Page 20: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 20 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

177. f. mengelola kekayaan desa. Perubahan redaksional f. mengelola kekayaan desa dengan penuh

tanggung jawab dan akuntabel. penambahan kata tanggungjawab dan akuntabel sebagai bentuk pertanggung jawaban kepala desa kepada rakyat terhadap asett desa yang dikelola dengan asas akuntabilitas

178. (4) Dalam melaksanakan wewenang dan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepala desa mempunyai kewajiban:

Tetap

179. a. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Tetap

180. b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

Tetap

181. c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;

Tetap

182. d. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

Tetap

183. e. melaksanakan kehidupan demokrasi;

Tetap

184. f. melaksanakan prinsip tata pemerintah desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme;

Tetap

185. g. menyelenggarakan administrasi pemerintah desa yang baik;

Tetap

186. h. menyelenggarakan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan;

Tetap

187. i. mendamaikan perselisihan masyarakat;

Tetap

188. j. mengembangkan ekonomi masyarakat dan ekonomi desa;

Tetap

Page 21: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 21 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

189. k. mengembangkan sumber-sumber pendapatan desa tanpa merugikan masyarakat;

Tetap

190. l. membina dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;

Tetap

191. m. memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan;

Tetap

192. n. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup;

Tetap

193. o. memberikan laporan tahunan dan laporan akhir masa jabatan penyelenggaraan pemerintah desa; dan

Tetap

194. p. kewajiban lain yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

Tetap

195. (5) Selain melaksanakan tugas, wewenang dan

kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (4) kepala desa juga melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai hakim perdamaian desa.

Tetap

196. (6) Keputusan Kepala Desa dalam melaksanakan

tugas, wewenang dan kewajiban sebagai hakim perdamaian desa sebagaimana dimaksud ayat (5) bersifat final dan mengikat bagi pihak-pihak terkait.

Tetap

197. Paragraf 3 Larangan bagi Kepala Desa

Tetap

198. Pasal 25

Kepala desa dilarang:

Tetap

199. a. membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi diri sendiri, anggota

Tetap

Page 22: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 22 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

keluarga, kroni dan atau golongan tertentu;

200. b. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukan;

Tetap

201. c. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota BPD, lembaga kemasyarakatan, anggota DPRD, dan jabatan lainnya yang melanggar ketentuan peraturan perundangan-undangan;

Tetap

202. d. ikut serta dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah;

Tetap

203. e. melanggar norma dan adat istiadat masyarakat setempat;

Tetap

204. f. merugikan kepentingan umum;

Tetap

205. g. melakukan tindakan diskriminasi perlakuan terhadap masyarakat;

Tetap

206. h. menjadi pengurus partai politik atau pengurus partai politik lokal;

Tetap

207. i. melanggar sumpah/janji jabatan; dan/atau

Tetap

208. j. meninggalkan tugas tanpa ijin atasan.

Tetap

209. Paragraf 4

Pemberhentian Kepala Desa

Tetap

210. Pasal 26

(1) Kepala desa berhenti, karena :

Tetap

211. a. meninggal dunia;

Tetap

212. b. permintaan sendiri;

Tetap

Page 23: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 23 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

213. c. berakhir masa jabatan;dan

Tetap

214. d. diberhentikan.

Tetap

215. (2) Kepala desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d karena:

Tetap

216. a. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

Tetap

217. b. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala desa; dan/atau

Tetap

218. c. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan.

Tetap

219. Pasal 27

Kepala desa diberhentikan sementara oleh bupati/walikota apabila didakwa melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun, tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar, tindak pidana terhadap keamanan negara dan/atau perbuatan lain yang dapat memecah-belah Negara Kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan register perkara di pengadilan.

Tetap

220. Pasal 28

Kepala desa diberhentikan apabila terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Tetap

221. Pasal 29

Page 24: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 24 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

(1) Kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ditetapkan putusan pengadilan, bupati/walikota merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali sebagai kepala desa sampai dengan akhir masa jabatan.

Tetap

222. (2) Apabila kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa jabatannya, bupati/walikota merehabilitasi nama kepala desa yang bersangkutan dan tidak mengaktifkan kembali.

Tetap

223. Pasal 30 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberhentian kepala desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

224. Pasal 31

Sekretaris desa ditunjuk sebagai pelaksana tugas kepala desa pada saat kepala desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27.

Tetap

225. Pasal 32

(1) Dalam hal kepala desa diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, bupati/walikota mengangkat penjabat kepala desa dengan masa jabatan 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.

Tetap

Page 25: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 25 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

226. (2) Penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditunjuk dari pegawai negeri sipil dalam wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan dengan tugas pokok melaksanakan pemilihan kepala desa disamping tugas-tugas umum pemerintah desa sehari-hari.

Tetap

227. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan penjabat kepala desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

228. Paragraf 5 Tindakan Penyidikan

Tetap

229. Pasal 33

(1) Tindakan penyidikan terhadap kepala desa, dilaksanakan setelah adanya persetujuan tertulis dari bupati/walikota atas permintaan pihak yang berwenang.

Tetap

230. (2) Dalam hal persetujuan tertulis dari bupati/walikota tidak terbit dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya permohonan, proses penyidikan dapat dilanjutkan.

Tetap

231. (3) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

Tetap

232. a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;

Tetap

233. b. disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana mati; dan

Tetap

234. c. disangka melakukan tindak pidana korupsi, terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

Tetap

235. (4) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud

Tetap

Page 26: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 26 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

pada ayat (2), dilaporkan secara tertulis oleh atasan penyidik kepada bupati/walikota paling lama 3 (tiga) hari setelah selesai penyidikan.

236. Paragraf 6 Perangkat Desa

Tetap

237. Pasal 34

(1) Perangkat desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

Tetap

238. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada kepala desa.

Tetap

239. Pasal 35

(1) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu:

Tetap

240. a. berpendidikan minimal lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat;

Tetap

241. b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;

Tetap

242. c. mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;

Tetap

243. d. mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan;

Tetap

244. e. mempunyai kemampuan dalam pembuatan pengaturan; dan

Tetap

245. f. memahami sosial budaya masyarakat setempat.

Penambahan rumusan baru (di huruf g dan h)

g. Bersedia tinggal di Desa yang bersangkutan h. Bersedia memberikan pelayanan diluar jam

kerja

Page 27: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 27 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

246. (2) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten/kota atas nama bupati/walikota.

Tetap

247. Pasal 36

(1) Perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3) diangkat dan diberhentikan oleh camat atas usul kepala desa.

Perubahan Redaksional

Pasal 36 (1) Perangkat desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 23 ayat (2) diangkat dan diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Bupati/Walikota atas rekomendasi camat dan usul kepala desa.

248. (2) Batas usia pengangkatan perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-tingginya 30 (tiga puluh) tahun serta pada usia 56 (lima puluh enam) tahun diberhentikan.

Dihapus

Penambahan ayat baru

(2) Pengangkatan perangkat desa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran regional Kabupaten/Kota.

249. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat desa lainnya diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

250. Paragraf 7 Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat

Desa

Tetap

251. Pasal 37

(1) Kepala desa dan perangkat desa diberikan penghasilan tetap setiap bulannya dan atau tunjangan.

Tetap

Kedudukan keuangan perangkat desa sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi tanggungan APBD kabupaten/kota.

252. (2) Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit sama dengan upah minimum regional kabupaten/kota.

Perubahan redaksional

(2) Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dua kali lipat upah minimum regional Kabupaten/Kota untuk kepala desa dan sedikitnya sama dengan upah minimum regional Kabupaten/Kota untuk perangkat desa, serta mendapatkan tunjangan

Untuk memberi penghargaan kepada kepala desa atas beban tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

Page 28: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 28 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

kesehatan.

253. (3) Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa ditetapkan dalam APB Desa yang bersumber dari APBD kabupaten/kota.

Tetap

Kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi tanggungan APBD kabupaten/kota.

254. (4) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari APB Desa.

Tetap

255. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

256. Paragraf 8

Atribut, Pakaian Dinas dan Penghargaan

Tetap

257. Pasal 38

Kepala desa dan perangkat desa dalam melaksanakan tugasnya menggunakan atribut dan pakaian dinas.

Tetap

258. Pasal 39

Kepala desa dan perangkat desa yang berprestasi dapat diberikan penghargaan.

Tetap

259. Pasal 40

Ketentuan lebih lanjut mengenai atribut, pakaian dinas dan penghargaan kepada kepala desa dan perangkat desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

260. BAB VI

Pemilihan Kepala Desa

Tetap

261. Pasal 41

(1) Pemilihan kepala desa dilaksanakan oleh panitia

pemilihan kepala desa yang dibentuk oleh Bupati/Walikota.

Tetap

262. (2) Biaya pemilihan kepala desa dibebankan kepada

Tetap

Page 29: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 29 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

APB Desa yang bersumber pada APBD kabupaten/kota.

263. Pasal 42

Persyaratan untuk dapat dicalonkan sebagai kepala desa sebagai berikut:

Tetap

264. a. warga negara Republik Indonesia;

Tetap

265. b. bertempat tinggal di desa yang bersangkutann sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan;

Tetap

266. c. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Tetap

267. d. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kepada pemerintah pusat;

Tetap

268. e. berpendidikan paling rendah tamat sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) atau sederajat;

Tetap

269. f. berusia paling rendah 25 tahun terhitung sejak pendaftaran atau sudah/pernah kawin;

Tetap

270. g. mampu secara jasmani dan rohani;

Tetap

271. h. bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;

Tetap

272. i. penduduk desa yang dikenal dan mengenal desa;

Tetap

273. j. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;

Tetap

274. k. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau lebih;

Tetap

Page 30: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 30 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

275. l. tidak pernah mendapat sanksi adat;

Tetap

276. m. belum pernah menjabat sebagai kepala desa dalam 2 (dua) kali masa jabatan; dan

Tetap

277. n. syarat lain yang diatur dalam peraturan daerah kabupaten/kota.

Tetap

278. Pasal 43

Pemilihan kepala desa dilakukan melalui tahapan penjaringan dan penyaringan bakal calon, penetapan calon, kampanye, pemungutan suara, dan penetapan calon terpilih.

Tetap

279. Pasal 44

(1) Calon kepala desa terpilih ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak.

Tetap

280. (2) Calon kepala desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh ketua panitia pemilihan kepada bupati/walikota melalui camat untuk ditetapkan sebagai kepala desa.

Tetap

281. (3) Bupati/Walikota menerbitkan keputusan bupati/walikota tentang pengesahan calon kepala desa terpilih paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari panitia pemilihan.

Tetap

282. Pasal 45

(1) Kepala desa terpilih dilantik oleh bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung tanggal penerbitan keputusan bupati/walikota.

Tetap

283. (2) Sebelum memangku jabatannya, kepala desa mengucapkan sumpah/janji.

Tetap

Page 31: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 31 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

284. (3) Susunan kata-kata sumpah/janji kepala desa dimaksud adalah sebagai berikut :

” Demi Allah, Saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Kepala Desa dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa”.

Tetap

285. Pasal 46

Masa jabatan kepala desa adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Perubahan redaksional

Pasal 46 Masa jabatan kepala desa adalah 8 (delapan) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya 1 (satu) kali masa jabatan

286. Pasal 47

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan kepala desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

287. BAB VII

Badan Permusyawaratan Desa

Tetap

288. Pasal 48

BPD berkedudukan sebagai lembaga permusyawaratan dan permufakatan.

Tetap

289. Pasal 49 BPD memiliki fungsi:

Tetap

290. a. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa; dan

Tetap

291. b. memberikan masukan, saran dan penyempurnaan dalam perumusan regulasi yang ditetapkan oleh Kepala Desa.

Tetap

Page 32: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 32 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

292. Pasal 50

(1) Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.

Tetap

293. (2) Jumlah anggota BPD ditetapkan 5 (lima) orang.

Tetap

294. (3) Peresmian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota.

Tetap

295. (4) Anggota BPD sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh bupati/ walikota atau pejabat yang ditunjuk.

Tetap

296. (5) Susunan kata-kata sumpah/janji anggota BPD adalah sebagai berikut :

”Demi Allah, Saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Anggota BPD dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa”.

Tetap

297. (6) Masa keanggotaan BPD adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal peresmian, dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa keanggotaan.

Tetap

298. Pasal 51

Mekanisme Musyawarah BPD :

Tetap

299. a. Musyawarah BPD dipimpin oleh Ketua.

Tetap

300. b. Musyawarah BPD sebagaimana dimaksud pada

Page 33: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 33 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD, dan keputusan musyawarah ditetapkan berdasarkan suara terbanyak.

Tetap

301. c. Hasil musyawarah BPD ditetapkan dengan keputusan musyawarah BPD dan dilengkapi dengan notulen yang dibuat oleh sekretaris BPD.

Tetap

302. Pasal 52

(1) Pimpinan dan anggota BPD menerima tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

Tetap

303. (2) Tunjangan pimpinan dan anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam APB Desa.

Tetap

304. Pasal 53

(1) BPD menyusun rencana kerja tahunan BPD.

Tetap

305. (2) Pembiayaan terhadap rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada APB Desa sesuai kemampuan keuangan desa.

Tetap

306. (3) Pengelolaan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh sekretaris BPD.

Tetap

307. Pasal 54

Ketentuan lebih lanjut mengenai BPD diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

308. BAB VIII

MUSYAWARAH DESA

Tetap

309. Pasal 55

(1) Dalam upaya meningkatkan partisipasi dan

pemberdayaan masyarakat pemerintah desa dan BPD memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah desa.

Tetap

Page 34: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 34 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

310. (2) Musyawarah desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan forum musyawarah yang berfungsi untuk membahas, mendiskusikan dan mengkoordinasikan program-program strategis yang akan dilaksanakan pemerintah desa dan BPD.

Tetap

311. (3) Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) digunakan sebagai bahan dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa dan merupakan masukan bagi kepala desa dan BPD dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

Tetap

312. (4) Musyawarah desa dilaksanakan sekurang-

kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun yang diikuti oleh penduduk desa yang mempunyai hak pilih atau dengan sistem perwakilan.

Tetap

313. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai musyawarah

desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

314. BAB IX

KEUANGAN DESA

Tetap

315. Bagian Kesatu

Umum

Tetap

316. Pasal 56

Pelaksanaan hak dan kewajiban desa menimbulkan pendapatan, belanja, dan pengelolaan keuangan.

Tetap

317. Bagian Kedua

Sumber Pendapatan

Tetap

318. Pasal 57

(1) Pendapatan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 bersumber dari :

Tetap

319. a. pendapatan asli desa terdiri dari hasil usaha

Tetap

Page 35: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 35 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

desa, hasil kekayaan desa, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah;

320. b. bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota;

Perubahan redaksional b. Dana bagi hasil dari pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota sebesar paling sedikit 10% (sepuluh persen);

Harus ada ketentuan nominal untuk menjamin prinsip keadilan pembagian

321. c. bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota;

Perubahan redaksional c. Alokasi Dana Desa sebesar 10% (sepuluh persen) yang berasal dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara;

Upaya menjadikan desa sebagai subyek pembangunan.

322. d. bantuan dari pemerintah pusat, bantuan keuangan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota; dan

Tetap

323. e. hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Tetap

324. (2) Belanja desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat.

Tetap

325. (3) Pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 dituangkan dalam peraturan desa tentang APB Desa dan dilaksanakan oleh kepala desa.

Tetap

326. Pasal 58 (1) Kekayaan desa sebagaimana dalam pasal 57

ayat (1) huruf a berupa tanah kas desa, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan ikan yang dikelola oleh desa, pelelangan hasil pertanian yang dikelola oleh desa, hutan milik desa, mata air milik desa, pemandian umum.

Tetap

327. (2) Kekayaan yang berupa tanah yang dikuasai

pemerintah desa harus disertifikatkan atas nama pemerintah desa.

Tetap

328. (3) Bangunan milik desa harus dilengkapi bukti

status kepemilikan dan ditatausahakan secara

Tetap

Page 36: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 36 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

tertib.

329. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kekayaan desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

330. Pasal 59

(1) Pemberian hibah dan sumbangan dari pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) huruf e tidak mengurangi kewajiban-kewajiban pihak penyumbang.

Tetap

331. (2) Sumbangan yang berbentuk barang, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik desa.

Tetap

332. (3) Sumbangan berbentuk uang menjadi sumber pendapatan desa dicatat dalam kas desa dan dimasukan dalam APB Desa.

Tetap

333. Bagian Ketiga Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

Tetap

334. Pasal 60

(1) APB Desa terdiri atas bagian pendapatan, belanja dan pembiayaan desa.

Tetap

335. (2) Rancangan APB Desa dimusyawarahkan dengan BPD.

Tetap

336. (3) Kepala desa menetapkan APB Desa setiap tahun dengan peraturan desa.

Tetap

337. Bagian Keempat Pengelolaan

Tetap

338. Pasal 61

(1) Kepala desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa.

Tetap

Page 37: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 37 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

339. (2) Dalam melaksanakan kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala desa dapat melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yang berupa perencanaan, penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan kepada sekretaris desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tetap

340. Pasal 62

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

341. BAB X BADAN USAHA MILIK DESA

Pasal 63

(1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa.

Tetap

342. (2) Bentuk BUM Desa adalah usaha desa.

Tetap

343. (3) Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan desa dan disesuaikan dengan kapasitas dan kebutuhan masyarakat desa.

Tetap

344. (4) Desa hanya dapat mendirikan 1 (satu) BUM Desa dengan beberapa unit usaha.

Tetap

345. (5) BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat didirikan oleh 2 (dua) desa atau lebih yang ditetapkan dengan peraturan bersama dan berkedudukan di salah satu desa berdasarkan kesepakatan.

Tetap

346. Pasal 64

Modal BUM Desa dapat berasal dari :

Tetap

347. a. pemerintah desa;

Page 38: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 38 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

Tetap

348. b. tabungan masyarakat; dan

Tetap

349. c. bantuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi

dan pemerintah kabupaten/kota.

Tetap

350. Pasal 65

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban BUM Desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

351. BAB XI PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUNAN

KAWASAN PERDESAAN

Tetap

352. Bagian Pertama Pembangunan Desa

Tetap

353. Paragraf Satu Perencanaan

Tetap

354. Pasal 66

(1) Pemerintah desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai kewenangannya mengacu pada sistem perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

Tetap

355. (2) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara berjangka meliputi:

Tetap

356. a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Tetap

357. b. Rencana pembangunan tahunan desa,

Tetap

Page 39: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 39 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

358. (3) RPJM dan RKP-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan peraturan desa.

Tetap

359. (4) Peraturan desa tentang RPJM dan RKP-Desa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di desa.

Tetap

360. (5) Program-program sektor yang masuk ke desa wajib disinkronisasikan dan diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan desa.

Tetap

361. Pasal 67

(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1) dilakukan secara berjenjang dimulai dari tingkat dusun.

Tetap

362. (2) Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemerintah desa wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa dan tokoh masyarakat.

Tetap

363. (3) Perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai salah satu masukan utama dalam perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

Tetap

364. Pasal 68

(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1) didasarkan pada data dan informasi yang akurat.

Tetap

365. (2) data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan dalam monografi desa yang memuat data dasar seperti data wilayah dan

Tetap

Page 40: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 40 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

tanah, penduduk dan sarana prasarana desa.

366. Paragraf Dua Pelaksanaan

Tetap

367. Pasal 69

(1) Pelaksanaan pembangunan desa dilakukan sesuai dengan RKP Desa.

Tetap

368. (2) Pelaksanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat desa.

Tetap

369. (3) Pelaksanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam desa.

Tetap

370. (4) Pelaksanaan program-program sektor yang masuk ke desa harus diinformasikan kepada pemerintah desa.

Tetap

371. Bagian Kedua Pembangunan Kawasan Perdesaan

Tetap

372. Pasal 70

(1) Pemerintah menetapkan pedoman dan petunjuk teknis pembangunan kawasan perdesaan.

Tetap

373. (2) Gubernur sesuai dengan ketentuan pada ayat (1) melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada kabupaten/kota di wilayahnya.

Tetap

374. (3) Bupati/walikota melakukan pendataan dan identifikasi terhadap desa-desa yang dapat ditetapkan sebagai suatu kawasan pembangunan perdesaan.

Tetap

Page 41: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 41 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

375. (4) Dalam rangka pelaksanaan ketentuan ayat (3),

bupati/walikota menyusun program yang dibutuhkan dalam rangka pembangunan perdesaan.

Tetap

376. (5) Kawasan pembangunan perdesaan ditetapkan

dengan peraturan bupati/walikota.

Tetap

377. Pasal 71

(1) Pembangunan kawasan perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar desa dalam satu kawasan.

Tetap

378. (2) Pembangunan kawasan perdesaan mencakup

pembangunan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan infrastruktur.

Tetap

379. (3) Pembangunan kawasan perdesaan sebagaimana

dimaksud ayat (2) masing-masing dilaksanakan oleh pemerintah desa.

Tetap

380. Pasal 72

(1) Pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan dilaksanakan dalam upaya mempercepat proses pemberdayaan masyarakat dan tingkat perkembangan desa melalui metode dan pendekatan pembangunan partisipatif.

Tetap

381. (2) Pelaksanaan pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud ayat (1) yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota dan pihak ketiga wajib mengikut sertakan masyarakat desa yang bersangkutan yang diwakili oleh pemerintah desa dan BPD;

Tetap

382. Pasal 73

(1) Pemerintah mengembangkan sistem informasi desa.

Tetap

383. (2) Sistem informasi desa sebagaimana dimaksud

Page 42: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 42 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

pada ayat (1) disusun berdasarkan data monografi desa.

Tetap

384. (3) Sistem informasi desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia.

Tetap

385. (4) Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikelola oleh pemerintah desa dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan.

Tetap

386. Pasal 74 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

387. BAB XII KERJASAMA DESA

Tetap

388. Pasal 75

(1) Desa dapat mengadakan kerja sama antar desa dan kerjasama dengan pihak ketiga.

Tetap

389. (2) Kerjasama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimusyawarahkan dengan BPD.

Tetap

390. Pasal 76 Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja sama antar desa dan kerjasama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

391. BAB XIII

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT

Tetap

392. Bagian Kesatu

Lembaga Kemasyarakatan

Tetap

393. Pasal 77

(1) Di desa dibentuk lembaga kemasyarakatan

Tetap

Page 43: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 43 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

dengan peraturan desa.

394. (2) Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan wadah partisipasi masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam rangka pelayanan masyarakat, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Tetap

395. (3) Hubungan kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan pemerintah desa bersifat konsultatif.

Tetap

396. (4) Anggaran untuk kegiatan lembaga kemasyarakatan bersumber dari iuran swadaya masyarakat, APB Desa, APBD dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Tetap

397. (5) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah dan lembaga non pemerintah wajib memberdayakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di desa.

Tetap

Penambahan ayat baru

(6) Lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di

desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berasal dari unsur elemen kepemudaan dan elemen perempuan.

398. Pasal 78

Ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

399. Bagian Kedua Lembaga Adat

Tetap

400. Pasal 79

(1) Pemerintahan daerah dapat menetapkan berbagai

kebijaksanaan pemberdayaan, pelestarian dan

Tetap

Page 44: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 44 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

pengembangan adat istiadat dan lembaga adat di wilayahnya sebagai wujud pengakuan terhadap adat istiadat.

401. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan

kebijaksanaan pemberdayaan, pelestarian, dan pengembangan adat istiadat dan lembaga adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

402. BAB XIV PERATURAN DESA

Tetap

403. Pasal 80

(1) Peraturan perundang-undangan di desa adalah peraturan desa, peraturan bersama kepala desa dan peraturan kepala desa.

Tetap

404. (2) Peraturan desa dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Tetap

405. (3) Pembentukan peraturan desa memperhatikan

aspirasi masyarakat yang disampaikan secara lisan dan tertulis.

Tetap

406. Pasal 81

(1) Rancangan peraturan desa tentang APB Desa, pemanfaatan lahan dan organisasi pemerintah desa harus mendapatkan evaluasi dari bupati/walikota sebelum ditetapkan menjadi peraturan desa.

Tetap

407. (2) Rancangan peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sudah diterima bupati/walikota melalui camat.

Tetap

408. (3) Rancangan peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapat evaluasi oleh

Tetap

Page 45: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 45 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

bupati/walikota paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah diterima.

409. (4) Apabila dalam waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja tidak mendapat evaluasi peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan berlaku.

Tetap

410. Pasal 82

(1) Peraturan desa dan peraturan kepala desa diundangkan dalam lembaran desa.

Tetap

411. (2) Pengundangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh sekretaris desa.

Tetap

412. (3) Peraturan desa dan peraturan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disebarluaskan oleh pemerintah desa.

Tetap

413. Pasal 83

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dan mekanisme penyusunan peraturan desa dan pengundangan dalam lembaran desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

414. BAB XV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Tetap

415. Pasal 84 (1) Menteri, gubernur, bupati/walikota melakukan

pembinaan dan pengawasan dalam bentuk fasilitasi penyelenggaraan kegiatan pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat.

Tetap

416. (2) Sebagian dari tugas pembinaan dan pengawasan

yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan kepada camat.

Tetap

417. Pasal 85 (1) Bupati/walikota dapat membatalkan peraturan

Tetap

Page 46: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 46 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

desa dan peraturan kepala desa yang bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

418. (2) Menteri dan gubernur melakukan pengawasan

umum terhadap kegiatan pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat.

Tetap

419. Pasal 86 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengawasan kegiatan desa diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

420. BAB XVI KETENTUAN SANKSI

Tetap

421. Pasal 87

(1) Kepala desa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4) dikenakan sanksi administrasi.

Tetap

422. (2) Kepala desa yang tidak melaksanakan kewajiban

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, huruf g, huruf i, huruf j, huruf l, huruf m, huruf n, huruf o dan huruf p dikenakan sanksi teguran tertulis.

Tetap

423. (3) Kepala desa yang tidak melaksanakan kewajiban

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4) huruf d, huruf f, huruf h, dan huruf k dikenakan sanksi pemberhentian sementara.

Tetap

424. (4) Kepala desa yang dikenakan sanksi teguran

tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari tidak melakukan perbaikan maka dikenakan sanksi pemberhentian sementara.

Tetap

425. (5) Kepala desa yang dikenakan pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3), apabila dalam waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari tidak melakukan perbaikan maka dikenakan sanksi pemberhentian.

Tetap

Page 47: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 47 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

426. Pasal 88

(1) Kepala desa yang melanggar larangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dikenakan sanksi administrasi.

Tetap

427. (2) Kepala desa yang melanggar larangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a, huruf b, huruf c, huruf h dan huruf i dikenakan sanksi pemberhentian sementara.

Tetap

428. (3) Kepala desa yang melanggar larangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf d, huruf e, huruf f, huruf g dan huruf j dikenakan sanksi teguran tertulis.

Tetap

429. (4) Kepala desa yang dikenakan sanksi

pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari tidak melakukan perbaikan maka dikenakan sanksi pemberhentian.

Tetap

430. (5) Kepala desa yang dikenakan sanksi teguran

tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari tidak melakukan perbaikan dikenakan sanksi pemberhentian sementara.

Tetap

431. Pasal 89 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penjatuhan sanksi diatur dengan peraturan pemerintah.

Tetap

432. BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Tetap

433. Pasal 90

(1) Desa yang ada pada saat diundangkannya undang-undang ini tetap sebagai desa, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-

Tetap

Page 48: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 48 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

undangan.

434. (2) Kepala desa, perangkat desa dan BPD yang ada pada saat mulai berlakunya undang-undang ini tetap menjalankan tugas sampai habis masa jabatan atau keanggotaannya.

Tetap

435. Pasal 91

(1) Penggunaan istilah desa, dusun, kepala desa, BPD dan lembaga kemasyarakatan yang selama ini menggunakan istilah berdasarkan asal usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat, ketentuan tersebut tetap berlaku dan dikecualikan dari penyebutan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

Tetap

436. (2) Mekanisme penetapan kepala desa, perangkat desa, dan anggota BPD, bentuk organisasi pemerintah desa, masa jabatan kepala desa dan keanggotaan BPD, penghasilan kepala desa dan perangkat desa, tunjangan anggota BPD yang selama ini pelaksanaanya berdasarkan asal usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat, ketentuan tersebut tetap berlaku dan dikecualikan dari pengaturan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

Tetap

437. (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sepanjang asal usul, adat istiadat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat tersebut masih hidup, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia serta ditetapkan dalam peraturan daerah kabupaten/kota.

Tetap

438. Pasal 92

Semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan desa dinyatakan tetap berlaku sepanjang

Tetap

Page 49: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 49 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

belum diganti dan tidak bertentangan dengan undang-undang ini.

439. BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP

Tetap

440. Pasal 93

Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara langsung dengan desa wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya pada undang-undang ini.

Tetap

441. Pasal 94

Peraturan pelaksanaan atas undang-undang ini ditetapkan selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sejak undang-undang ini ditetapkan.

Tetap

442. Pasal 95 Pada saat undang-undang ini mulai berlaku, Pasal 200 sampai dengan Pasal 216 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) dan terakhir dirubah dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Tetap

Page 50: DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) 4 - NOMOR DIM RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul,

- 50 -

NOMOR DIM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

Indonesia Nomor 4844) beserta peraturan pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

443. Pasal 96

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Tetap

444. Disahkan di Jakarta pada tanggal PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ..... NOMOR .....

Tetap