DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN...

11
GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM RIA WATININGSIH 0606071720

Transcript of DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN...

Page 1: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

GEOGRAFI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDONESIA

2009

DAERAH ALIRAN SUNGAIMAHAKAM

RIA WATININGSIH

0606071720

Page 2: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

Abstrak

DAS didefinisikan sebagai bentang lahan yang dibatasi oleh topografi sebagai bentang

lahan yang dibatasi oleh topografi pemisah aliran (topographic divide), yaitu punggung

bukit/gunung yang menangkap curah hujan, menyimpan dan kemudian mengalirkannya

melalui saluran-sal;uran pengaliran ke satu titik (outlet), yang umumnya berada di muara

sungai atau danau (Manan, 1976). Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam merupakan salah satu

kawasan di Kalimantan Timur meliputi wilayah kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, Malinau,

Kutai Kertanegara dan kota Samarinda. Sungai Mahakam adalah sungai utama yang

membelah Kota Samarinda, sungai-sungai lainnya adalah anak2 sungai yang bermuara di

sunagai Mahakam yang meliputi Sungai Karang Mumus, Sungai Palaran, dan anak sungai lainnya

antara lin , Sungai Loa Bakung, Lao Bahu, Bayur, Betepung, Muang, Pampang, Kerbau, Sambutan, Lais,

Tas, Anggana, Loa Janan, Handil Bhakti, Loa Hui, Rapak Dalam, Mangkupalas, Bukuan, Ginggang,

Pulung, Payau, Balik Buaya, Banyiur, Sakatiga, dan Sungai Bantuas. Batuan tertua yang tersingkap

adalah batuan Pra-Tersier dari Komplek Ofiolit dan Ultramafik yang berumur Trias, keduanya

saling berkontak struktur. Sebagian besar Daerah Aliran Sungai Mahakam Daerah memiliki

dengan kemiringan datar sampai landai. DAS Mahakam merupakan pusat dari kegiatan banyak

pihak, mulai dari sektor industri, pertanian, kehutanan, pertambangan, hingga pusat kegiatan ekonomi

masyarakat.

Pendahuluan

DAS didefinisikan sebagai bentang lahan yang dibatasi oleh topografi sebagai bentang

lahan yang dibatasi oleh topografi pemisah aliran (topographic divide), yaitu punggung

bukit/gunung yang menangkap curah hujan, menyimpan dan kemudian mengalirkannya melalui

saluran-sal;uran pengaliran ke satu titik (outlet), yang umumnya berada di muara sungai atau

danau (Manan, 1976). Das merupakan satu kesatuan unit sistem hidrologi, yaitu bahwa

kuantitas dan kualitas air di outlet merupakan satu titik kajian hasil air (water yield). Water yield

ini merupakan akumulasi aliran permukaan tanah (surface flow), aliran bawah permukaan

(subsurface flow) dan aliran bumi (ground water flow). Berdasarkan prinsip kesatuan hidrologi

ini maka sebernarnya batas DAS tidak hanya ditentukan oleh topografi, akan tetapi juga oleh

Page 3: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

struktur batuan yang menentukan pola aliran ground water flow. Delineasi pola aliran ground

water sulit ditetapkan dan cenderung bersifat dinaamis, sehingga dengan pertimbangan praktis

batas DAS hanya ditentukan berdasarkan aliran permukaan. Mengacu pada system hidrologi,

maka ada keterkaitan yang jelas antara DAS bagian hulu dan hilir. Aktivitas yang mempengaruhi

komponen DAS di bagian hulu akan mempengaruhi kondisi bagian tengah dan hilir.

Gambaran Umum Wilayah

Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam merupakan salah satu kawasan di Kalimantan

Timur yang memiliki luas 8,2 juta hektar atau sekitar 41% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan

Timur. Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam dangan luas : 77.095.460 ha meliputi wilayah

kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, Malinau, Kutai Kertanegara dan kota Samarinda. Bahkan

daerah tangkapan airnya tidak hanya di propinsi Kalimantan Timur, namun juga di propinsi

Kalimantan Tengah dan diduga sebagian kecil di Serawak yang merupakan Negara Bagian

Malaysia. (Mislan dan Naniek, 2005). Sungai Mahakam ini terletak di daerah Samarinda

Kalimantan timur . Sungai Mahakam terletak pada garis lintang 0o35’0”S 117o17’0”E dan

panjang sungai ini mencapai 920 km dengan luasnya 149.227 km2 serta memiliki lebar antara

300-500 meter Sungai ini melewati wilayah kabupaten Kutai Barat bagian hulu hingga

kabupaten Kutai Kertanegara dan Samarinda dibagian hilirnya. Sungai Mahakam adalah sungai

utama yang membelah Kota Samarinda, sungai-sungai lainnya adalah anak2 sungai yang

bermuara di sunagai Mahakam yang meliputi:

Sungai Karang Mumus dengan luas DAS sekitar 218,60Km

Sungai Palaran dengan luas DAS 67,68 Km

Anak sungai lainnya antara lin , Sungai Loa Bakung, Lao Bahu, Bayur, Betepung, Muang,

Pampang, Kerbau, Sambutan, Lais, Tas, Anggana, Loa Janan, Handil Bhakti, Loa Hui,

Rapak Dalam, Mangkupalas, Bukuan, Ginggang, Pulung, Payau, Balik Buaya, Banyiur,

Sakatiga, dan Sungai Bantuas.

Page 4: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

Geomorfologi

Topografi wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan

landai sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat dibeberapa

bagian, yaitu berupa kawasan pantai dan sebagian besar Daerah Aliran Sungai Mahakam.

Berdasarkan ketinggian dan bentuk roman muka buminya, daerah penyelidikan dapat

dibedakan menjadi empat satuan gomorfologi, yakni : Pedataran Aluvium, Perbukitan Karst

dan Pegunungan.

Pedataran Aluvium

Satuan Geomorfologi Pedataran Aluvium menempati 30% dari luas daerah penyelidikan,

memanjang di bagian tengah, baratlaut, barat dan baratdaya, dengan kemiringan lereng 2O

hingga 8O. Ketinggiannya bervariasi dari sekitar 20 meter (Pedataran Aluvial Sungai Mahakam,

Sungai Belayan, Sungai Kedang Kepala dan Sungai Kedangran) hingga 40 meter (Pedataran

Aluvial Kahala, Muara Muntai, Muara Lasan, Muara Ancalong, Loa Kulu, Sebulu dan Muara

Kaman) di atas permukaan air laut.

Satuan Geomorfologi Pedataran Aluvium berkembang membentuk pedataran dan

landaian dengan arah relatif timurlaut-baratdaya, baratlaut-tenggara yang terdapat di

sepanjang daerah pengaliran sungai, rawa serta pedataran Aluvial Sungai Mahakam, Belayan,

Kedang Kepala dan Kedangran, beserta segenap anak-anak sungainya yang cukup besar. Pola

Page 5: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

pengalirannya anastomatik dan banyak membentuk meander. Sebagian besar aliran sungai

bermuara ke Sungai Mahakam yang mengalir dengan arah relatif baratlaut-tenggara. Stadium

erosi menunjuk-kan tahap dewasa hingga lanjut, dicerminkan oleh kenampakan bentuk lembah

serta alur-alur sungai yang menyerupai huruf "U" yang semakin melebar di bagian dasarnya.

Litologinya terdiri dari endapan lempung, lumpur, lanau, Kutai Kartanegara and East Kutai dan

kerikil, bersifat lepas belum terkonsolidasi serta proses pengendapannya masih berlangsung

hingga kini.

Perbukitan Karst

Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst, menempati sekitar 15% dari luas daerah

penyelidikan, memanjang di bagian timur laut, timur dan barat laut daerah penyelidikan.

Satuan geomorfologi ini membentuk bentang-alam perbukitan yang sangat berbeda

karakteristiknya dengan daerah di sekitarnya, yakni berupa bukit karst yang umumnya

mempunyai gua-gua kapur dengan stalagtit atau stalagmit-nya, sungai-sungai bawah tanah,

atau bukit batu kapur dengan lubang-lubang dolina, yang dibangun dari sisa-sisa cangkang,

koral, batuan karbonat dan kalsit.

Kemiringan lereng bervariasi dari 35O hingga 85O, dengan ketinggian dari sekitar 50

meter (Perbukitan Lubuktutung, Bukit Separi dan Bukit Biru) hingga 380 meter (Gunung

Sekerat, Gunung Sandaran, Gunung Kaliorang, Gunung Tendehhantu dan Gunung Mangkaliat)

di atas permukaan air laut .

Perbukitan Karst berkembang membentuk rangkaian punggungan yang saling bertautan,

ataupun perbukitan yang menyendiri (soliter). Pelamparannya relatif timurlaut-baratdaya dan

secara setempat melengkung ke arah baratlaut-tenggara, searah dengan pola jurus perlapisan

satuan batugamping dari Formasi Tendeh-hantu, Formasi Beluluh dan Formasi Berai. Pola

pengaliran dendrito-rektangular dan bermuara ke sungai utama yaitu Sungai Mahakam, atau

langsung ke laut. Sungai bawah tanah yang mengalir dalam Satuan Geomorfologi Perbukitan

Karst belum diketahui polanya. Secara setempat dijumpai gua kapur yang salah satu ujung

lorongnya bermuara di tepi sungai bawah tanah. Sebagian lorong gua yang lain menjadi tempat

Page 6: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

timbulnya air sungai bawah tanah (rise hole) dan lorong gua di tempat lainnya menjadi

tempat masuknya air sungai bawah tanah yang lain (singk hole).

Stadium erosi pada aliran sungai di permukaan menunjukkan tahap muda, hal ini

dicerminkan oleh kenampakan bentuk lembah serta alur-alur sungai menyerupai huruf "V"

yang sebagian agak meruncing di bagian dasarnya. Litologi yang menyusun Satuan

Geomorfologi Perbukitan Karst, terdiri dari perselingan lapisan batugamping masif,

batugamping klastik dan terumbu serta napal.

Satuan Geomorfologi Pegunungan

Menempati sekitar 25% dari luas daerah penyelidikan, memanjang di bagian baratlaut,

barat dan baratdaya, dengan kemiringan lereng dari sekitar 45O hingga 85O. Ketinggiannya

bervariasi dari sekitar 650 meter (Gunung Menyapa, Gunung Batumesangat dan Gunung

Tabang) hingga 1.507 meter (Gunung Bengen, Belayan, Gunung Telensah dan Gunung

Kongmemol) di atas permukaan air laut rata-rata. Satuan Geomorfologi Pegunungan berkem-

bang mem-bentuk rangkaian punggungan memanjang berarah timurlaut – baratdaya, searah

dengan pola sebaran batuan bancuh dan ultra basa, batuan malihan, batuan volkanik dan

intrusi, yang merupakan anggota dari Komplek Batuan Ultra Basa, Komplek Bancuh Telen

Kelinjau, Bancuh Tabang, Formasi Telen, Formasi Domaring, Intrusi Granit Sintang, Granodiorit

Antan, Komplek Embaluh, Gunungapi Mentulang dan Gunungapi Jelai.

Pola pengaliran rektangular dan bermuara ke sungai utama yaitu Sungai Belayan, Telen,

Kedang Kepala dan Kedangran yang mengalir dengan arah relatif beratlaut-tenggara dan

timurlaut-baratdaya. Stadium erosi menunjuk-kan tahap sangat muda diperlihatkan oleh

bentuk lembah yang menyerupai huruf "V" dan semakin meruncing di bagian dasarnya.

Litologinya terdiri dari batuan ultra basa, malihan, serpentinit, harsburgit, peridotit,

dunit, gabro, basal, piroksenit, granit, diorit, granodiorit, andesit, basal dan perselingan lapisan

batuan sedimen tersilisifikasi, malihan, beku, volkanik terubah, batuKutai Kartanegara and East

Kutai, batulumpur, grewak dan serpih termalihkan.

Page 7: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

Stratigrafi

Batuan tertua yang tersingkap adalah batuan Pra-Tersier dari Komplek Ofiolit dan

Ultramafik yang berumur Trias, keduanya saling berkontak struktur. Tidak selaras di atasnya

terdapat Bancuh Kelinjau dan Formasi Telen berumur Jura, keduanya juga saling berkontak

struktur. Tidak selaras di atasnya terdapat Bancuh Tabang dan Komplek Embaluh yang berumur

Kapur, masing-masing juga saling berkontak struktur. Tidak selaras di atas batuan Pra-Tersier

terdapat seri batuan sedimen yang berumur dari Paleosen hingga Plistosen antara lain Formasi-

Formasi Tanjung, Toyu, Pamaluan, Warukin, Wahau, Pulau Balang, Balikpapan, Marah,

Mangkupa, Tabalar, Kedango, Karangan, Maluwi, Lembak, Batu Kelau, Haloq, Batu Ayau,

Sembakung, Merangoh, Menumbar, Tendehhantu, Batugamping Ritan, Bebuluh, Berai, Latih,

Birang, Maau, Labanan, Golok, Domaring, BatuKutai Kartanegara and East Kutai Kayan Niut,

Dahor dan Kampung Baru. Kemudian diikuti oleh Batuan-Batuan Gunungapi Komplek Embaluh,

Mentulang, Jelai dan Nyaan yang berumur dari Eosen hingga Pliosen. Pada beberapa tempat

tertentu batuan-batuan tersebut di atas diterobos oleh batuan intrusi Granit Kelay, Diorit Ritan,

Granit-Granodiorit Sintang dan Diorit Antan yang berumur dari Oligosen hingga Plistosen.

Sekuen batuan tersebut ditutupi oleh Batugamping Terumbu Koral, Aluvium Sungai dan Danau,

serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan yang mana

proses pengendapannya masih berlangsung hingga kini. Struktur geologi yang berkembang

berupa perlipatan, pensesaran dan kelurusan yang terjadi pada Kala Intra Miosen hingga

Plistosen. Perlipatan membentuk antiklin dan sinklin asimetris dengan sumbu berarah umum

timurlaut-baratdaya, pada beberapa tempat dipotong oleh sesar mendatar berarah baratlaut-

tenggara dan utara-selatan. Sesar naik dan sesar normal umumnya berarah timurlaut-

baratdaya, serta kelurusan berarah utara-selatan dan timurlaut-baratdaya. Terutama pada

batuan gunungapi atau batuan lainnya yang relatif keras terdapat penkekaran baik kekar

lempeng ataupun kekar meniang dengan arah tertentu, serta rekahan dan retakan yang

arahnya saling berpotongan tidak beraturan.

Page 8: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

Geologi

Berdasarkan kondisi geologinya daerah penyelidikan mempunyai variasi litologi yang

cukup menarik dan beragam dalam berbagai jenjang umur serta variasi aktivitas tektoniknya,

disertai dengan adanya batuan intrusi sehingga terbentuk zona mineralisasi yang besar

kemungkinannya membentuk bahan galian mineral yang mempunyai nilai ekonomi di masa

mendatang.

Stratigrafi diawali oleh batuan Pra-Tersier dari Komplek Ofiolit dan Ultramafik berumur

Trias, diikuti Bancuh Kelinjau dan Formasi Telen berumur Jura, serta Bancuh Tabang dan

Komplek Embaluh yang berumur Kapur. Batuan Tersier yang tersingkap berumur dari Eosen

hingga Plistosen antara lain Formasi-Formasi Tanjung, Toyu, Pamaluan, Warukin, Wahau, Pulau

Balang, Balikpapan, Marah, Mangkupa, Tabalar, Kedango, Karangan, Maluwi, Lembak, Batu

Kelau, Haloq, Batu Ayau, Sembakung, Merangoh, Menumbar, Tendehhantu, Batugamping

Ritan, Bebuluh, Berai, Latih, Birang, Maau, Labanan, Golok, Domaring, BatuKutai Kartanegara

and East Kutai Kayan Niut, Dahor dan Kampung Baru, serta Batuan-Batuan Gunungapi

Mentulang, Jelai dan Nyaan, diikuti oleh batuan intrusi Granit Kelay, Diorit Ritan, Granit-

Granodiorit Sintang dan Diorit Antan berumur Eosen hingga Plistosen. Seluruh sekuen batuan

tersebut ditutupi oleh Batugamping Terumbu dan Aluvium. Struktur geologi yang berkembang

berupa perlipatan, pensesaran dan kelurusan yang terjadi pada Kala Intra Miosen hingga

Plistosen. Perlipatan membentuk antiklin dan sinklin asimetris dengan sumbu berarah umum

timurlaut-baratdaya, pada beberapa tempat dipotong oleh sesar mendatar berarah baratlaut-

tenggara dan utara-selatan. Sesar naik dan sesar normal umumnya berarah timurlaut-

baratdaya, serta kelurusan berarah utara-selatan dan timurlaut-baratdaya.

Aktifitas Manusia

DAS Mahakam merupakan pusat dari kegiatan banyak pihak, mulai dari sektor industri,

pertanian, kehutanan, pertambangan, hingga pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Selain itu,

sungai Mahakam yang menjadi titik tengah DAS Mahakam merupakan urat nadi kehidupan

sebagian besar masyarakat Kalimantan Timur, terutama masyarakat yang beraktivitas dan

Page 9: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

hidup di dalam kawasan DAS Mahakam. Sungai Mahakam sejak dulu hingga saat ini memiliki

peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi

perikanan maupun sebagai prasarana transportasi.

Disamping itu, indahnya aliran sungai Mahakam ini dapat dinikmati sejumlah obyek

wisata dimana kita dapat melihat ikan pesut, lumba-lumba air tawar selain itu kita juga dapat

melihat burung enggang, bangau, tong-tong, lutung, bekantan, berang-berang dan raja udang.

Ditengah-tengah sungai Mahakam ini terdapat sebuah pulau yaitu pulau Kumala yang luasnya

75 hektar. Sungai ini telah menjadi urat nadi kehidupan bagi desa-desa kecil yang di hulu, hilir

dan anak sungai lainnya.

Kegiatan tambang emas dan batu bara dapat dijumpai di bagian hulu Sungai Mahakam.

Kegiatan ini membuat kerusakan pada DAS Mahakam. Sejumlah perusahaan tambang batu bara

diketahui membuang limbahnya langsung ke Sungai Mahakam sehingga terjadi pencemaran

dengan bahan partikel terlarut (suspended particulate matter/SPM) yang tinggi dengan

konsentrasi 80 miligram/liter. Tingkat sedimentasi lumpur di sepanjang Sungai Mahakam sudah

sangat tinggi, mencapai 60 sentimeter per bulan. Ini disebabkan tingginya erosi akibat rusaknya

hutan pada daerah aliran sungai sepanjang 900 kilometer itu.

Kondisi kritis seperti itu masih ditambah dengan adanya pendangkalan Sungai Mahakam

yang disebabkan banyaknya pembukaan lahan yang digunakan untuk lahan tambang dan

perkebunan. Serta perubahan penggunaan lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan di

sepanjang Sungai Mahakam berubah menjadi pemukiman. Saat ini di kawasan DAS Mahakam

terdapat areal lahan kritis seluas 1,52 juta hektar atau sekitar 55% dari total area yang perlu

direhabilitasi di Kalimantan Timur.

Page 10: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

Samarinda Di DAS Mahakam

Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Propinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung

dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda secara astronomis terletak pada posisi antara

116°15'36"-117°24'16" Bujur Timur dan 0°21'18" - 1°09'16" Lintang Selatan, dengan ketinggian 10.200

cm diatas permukaan laut dan suhu udara kota antara 22 - 32° C dengan curah hujan mencapai 2.345

mm pertahun dengan kelembaban udara rata-rata 81,4 %.

Berdasarkan kondisi hidrologinya Kota Samarinda dipengaruhi oleh sekitar 20 daerah

aliran sungai ( DAS) . Sungai Mahakam adalah sungai utama yang menmbelah Kota Samarinda

dengan lebar antara 300-500 meter, sungai-sungai lainnya adalah anak2 sungai yang bermuara

di sunagai Mahakam yang meliputi:

Sungai Karang Mumus dengan luas DAS sekitar 218,60Km

Sungai Palaran dengan luas DAS 67,68 Km

Anak sungai lainnya antara lin , Sungai Loa Bakung, Lao Bahu, Bayur, Betepung, Muang,

Pampang, Kerbau, Sambutan, Lais, Tas, Anggana, Loa Janan, Handil Bhakti, Loa Hui,

Rapak Dalam, Mangkupalas, Bukuan, Ginggang, Pulung, Payau, Balik Buaya, Banyiur,

Sakatiga, dan Sungai Bantuas.

No Penggunaan Tanah Luas Wilayah (Ha) %Jumlah 71.800 100

1 Perkarangan Bangunan dan Halaman 26.666 39,922 Tegal/Kebun/Ladang 8.877 12,363 Sawah 1.043 14,534 Rawa/Kolam 362 0,505 Lahan Kering 12.909 17,986 Hutan Rakyat 2.683 3,747 Hutan Berat 0 08 Perkebunan Rakyat 4.486 6,259 Lain-Lain 3.387 4,72

Page 11: DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM - Blog Staff · PDF fileUNIVERSITAS INDONESIA 2009 DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM ... serta Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan termuda di daerah penyelidikan

Daftar Pustaka

http://samarindakota.go.id/index.php?page=39

http: //library.diptero.or.id/index.php?resultXML=true&search

http://www.pmdmahakam.org/index.php?option=com_content&task=view&id=39&Itemid=33

&lang=in