dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf ·...

53

Transcript of dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf ·...

Page 1: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004
Page 2: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

dadang-solihin.blogspot.co.id 2

Page 3: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

3dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 4: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Materi

• Apa Kata Sosmed?

• Menggabungkan M&E ke

dalam Siklus Manajemen

Pembangunan

• Kedudukan Monev dalam

Perencanaan

• Definisi Monitoring dan

Evaluasi

• Indikator Kinerja

4dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 5: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Apa Kata

Sosmed?

dadang-solihin.blogspot.co.id 5

Page 6: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

6dadang-solihin.blogspot.co.id

UU25/2004

ttg SPPN

• UU 17/2003 ttg

Keuangan Negara

• UU 33/2004 ttg

Perimbangan

• UU 17/2014 ttg

MD3

PP

39/2006

• UU 23/2014 ttg Pemda

• UU 6/2014 ttg Desa

• Perpres 70/2012 ttg

Procurement

Page 7: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kedudukan Monev dalam

PerencanaanPerencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:

1. Tujuan akhir yang dikehendaki.

2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang

mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).

3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.

4. Masalah-masalah yang dihadapi.

5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta

pengalokasiannya.

6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.

7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.

8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.

dadang-solihin.blogspot.co.id 7

Page 8: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Definisi Monitoring

• Monitoring secara umum dapat diartikan

sebagai fungsi manajemen yang dilakukan

pada saat kegiatan sedang berlangsung

mencakup aspek-aspek antara lain:

– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan

keluarannya (fokus pada input, proses

dan output)

– Pelaporan tentang kemajuan

– Indentifikasi masalah-masalah

pengelolaan dan pelaksanaan.

8dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 9: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Definisi Evaluasi

• Proses menentukan nilai atau pentingnya

suatu kegiatan, kebijakan, atau program.

• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap sebuah intervensi yang

direncanakan, sedang berlangsung ataupun

yang telah diselesaikan.

(OECD, 2010)

9dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 10: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

10

Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan

Tahap Perencanaan (ex-ante):

dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan

untuk memilih dan menentukan:

1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan

2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going)

Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai

Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program

Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)

dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir

untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan

untuk menilai:

1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan),

2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun

3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 11: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Mengapa Perlu Monev

• Review perkembangan/progress

• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi

• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”

• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya

• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan

masalah

• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi

• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana

mencapainya

• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam

• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan

pembangunan yang positif

11dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 12: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

dadang-solihin.blogspot.co.id 12

Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:

Strategi

Apakah yang dilakukan sudah benar?

Operasi

Apakah cara yang ditempuh sudah benar?

Pembelajaran

Apakah ada cara yang lebih baik?

Page 13: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Aspek Monitoring Evaluasi

Tujuan Menilai kemajuan dalam

pelaksanaan program yang

sedang berjalan

Memberikan gambaran pada suatu

waktu tertentu mengenai suatu

program

Fokus • Akuntabilitas penyampaian

input program

• Dasar untuk aksi perbaikan

• Penilaian keberlanjutan

program

• Akuntablitas penggunaan sumber

daya

• Pembelajaran tentang hal-hal yang

dapat dilakukan lebih baik di masa

yang akan datang

Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai

dengan rencana?

• Apakah terdapat

penyimpangan?

• Apakah penyimpangan tersebut

dapat dibenarkan?

• Relevansi

• Keberhasilan

• Efektifitas biaya

• Pembelajaran

Waktu

Pelaksanaan

Dilaksanakan terus menerus atau

secara berkala selama

pelaksanaan program

Umumnya dilaksanakan pada

pertengahan atau akhir program

13dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 14: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Fokus Monev

• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari

apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan,

dengan memfokuskan pada:

– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah

sesuai dengan output yang dihasilkan

– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai

tujuan yang ditetapkan

– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan

memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin

diselesaikan

14dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 15: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Pertanyaan Kunci Monitoring

1. Masalah apa yang timbul ?

2. Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ?

3. Apakah proyek menghasilkan Output yang direncanakan ?

4. Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ?

5. Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana?

6. Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas

proyek ?

15dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 16: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Tujuan Monitoring

1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai

dengan rencana

2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi

3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang

digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk

memperoleh ukuran kemajuan,

5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa

menyimpang dari tujuan.

16dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 17: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Tujuan Evaluasi

• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala

daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan

diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan

tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika

politik dan penegakkan demokrasi.

• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber

daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda

dan meningkatkan manajemen layanan publik.

• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan

untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.

• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi

pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap

proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka

sendiri.

17dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 18: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Jenis Evaluasi

1. Evaluasi Formatif

– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan,

program atau kegiatan).

– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan

kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan

hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian

dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.

2. Evaluasi Sumatif

– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat).

– Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang

kegunaan sebuah program.

18dadang-solihin.blogspot.co.id

1/2

Page 19: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Jenis Evaluasi

3. Evaluasi Prospektif.

– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:

• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus

evaluasi?

• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau

sumberdaya yang digunakan?

– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil

monitoring (monitoring) dan penilaian dari studi awal untuk

menilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, program

atau kegiatan yang baru diusulkan.

19dadang-solihin.blogspot.co.id

2/2

Page 20: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

20

Jenis Evaluasimenurut tujuan

• Evaluasi proses:

Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus

pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).

• Evaluasi biaya-manfaat:

Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif

penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.

• Evaluasi dampak:

Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg

diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat,

& kelembagaan.

dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 21: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Tipe Evaluator1. Evaluator Internal

– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan sebagainya.

– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.

2. Evaluator Eksternal

– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik.

– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan.

3. Evaluator Partisipatif

– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan evaluasi.

– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi internal dan eksternal.

21dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 22: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Evaluasi Internal dan ExternalKelebihan Kekurangan

Evaluasi

Internal

• Evaluator cukup mengenal dengan

lingkungan yang dievaluasi

• Beberapa responden lebih mudah

digali informasinya oleh orang

dalam daripada orang luar

• Biaya lebih rendah dibanding

eksternal

• Objektifitas tim evaluasi

terhadap hasil evaluasi

mungkin dapat dipengaruhi

berbagai kepentingan

• Tim evaluasi mungkin

kurang terlatih atau memiliki

kemampuan dalam bidang

evaluasi

Evaluasi

Eksternal

• Evaluasi dapat lebih objektif

• Evaluator memiliki kemampuan dan

keterampilan lebih dalam bidang

evaluasi

• Beberapa responden lebih mudah

digali informasi oleh orang luar

• Menggunakan evaluator eksternal

dapat memberikan kredibilitas lebih

terhadap hasil temuan

• Evaluasi eksternal dapat

memakan biaya yang besar

• Evaluator eksternal

mungkin salah mengerti

keinginan kita terhadap apa

yang ingin dievaluasi

22dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 23: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Tahapan Evaluasi

1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi

– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi

– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi

– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya

2. Menyusun rencana evaluasi

– Susun pertanyaan evaluasi

– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan

– Tentukan kriteria evaluasi

– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi

didapat

– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi

23dadang-solihin.blogspot.co.id

1/2

Page 24: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Tahapan Evaluasi

3. Pengumpulan data

– Identifikasi informasi

– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi

– Pilot test untuk menguji instrumen

– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan

4. Analisis dan presentasi data

– Susun metode analisis dan presentasi data

– Buat kesimpulan analisis

– Buat laporan hasil evaluasi

– Presentasikan dan laporkan secara tertulis

5. Pengambilan keputusan

– Tentukan pilihan rekomendasi

– Identifikasi area evaluasi

24dadang-solihin.blogspot.co.id

2/2

Page 25: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Perbedaan Pendekatan Evaluasi

Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi

Goal-based Menilai pencapaian

tujuan dan sasaran

• Apakah tujuan tercapai?

Efisienkah?

• Apakah tujuan tersebut

sudah sesuai?

Membandingkan baseline dan progres

data, menemukan cara-cara dalam

mengukur indikator

Decision

making

Memberikan

informasi

• Apakah program

efektif?

• Perlukah dilanjutkan?

• Bagaimana jika program

tsb dimodifikasi?

• Menilai kisaran opsi yang terkait

dengan konteks proyek, input,

proses dan hasil.

• Membuat beberapa cara konsensus

pengambilan keputusan

Goal-free Menilai

keseluruhan efek

dari proyek baik

yang diinginkan

maupun yang tidak

• Apakah hasil

keseluruhan dari

proyek?

• Nilai-nilai apakah yang

terdapat disana?

• Determinasi independen akan

kebutuhan dan ukuran dalam

menilai kelayakan proyek.

• Teknik kualitatif dan kuantitatif

dalam menemukan berbagai

kemungkinan hasil.

Expert

judgement

Penggunaan

keahlian

Bagaimana ahli external

menilai proyek ini?

Review kritis berdasarkan

pengalaman, survey informal dan

wawasan mendalam yang subjektif

25dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 26: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Sistem Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.co.id 26

Terdapat tiga aspek dalam sistem evaluasi:

1. Perencanaan evaluasi

2. Pelaksanaan evaluasi

3. Pemanfaatan hasil evaluasi

Page 27: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Perencanaan Evaluasi

1. Melakukan penilaian kesiapan yaitu sebuah kerangka kerja

analitis

untuk menilai kemampuan dari organisasi dalam melakukan

Monitoring dan Evaluasi terhadap “tujuan pembangunan” yang

terdapat dalam dokumen perencanaan.

2. Sepakat atas hasil yang dimonitor dan dievaluasi

Kesepakatan dalam perumusan “hasil” ditekankan dalam langkah

kedua ini karena membuat tujuan yang diharapkan dari tindakan

pemerintah menjadi jelas.

27dadang-solihin.blogspot.co.id

1/2

Page 28: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Perencanaan Evaluasi

3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil

– indikator diperlukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar

pemerintah lebih responsif terhadap usulan konkret masyarakat;

– indikator bermanfaat untuk menunjukkan akuntabilitas kepada

masyarakat tentang capaian pemerintah;

– indikator berguna sebagai cara untuk mencapai target-target yang telah

ditetapkan.

4. Pengumpulan Baseline Data untuk indikator

– data yang berguna untuk menentukan posisi kita sekarang secara

terukur.

5. Rencana perbaikan-pemilihan sasaran nyata target

– Rencana perbaikan terhadap hasil program, kegiatan dan kebijakan

diinginkan membutuhkan “target”.

– Target adalah tingkatan indikator yang dapat dihitung dan diinginkan

oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk dicapai pada waktu

tertentu.

28dadang-solihin.blogspot.co.id

2/2

Page 29: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Pelaksanaan Evaluasi

1. Monitoring hasil

– Terpilah dua yaitu monitoring dan Evaluasi (P & E) hasil

(terhadap hasil dan dampak) dan P&E pelaksanaan (terhadap

masukan, kegiatan dan keluaran).

2. Pelaksanaan evaluasi

– Memusatkan perhatian pada peran penting evaluasi sebagai

pelengkap informasi tentang masukan dan keluaran.

– Meskipun disisi lain, monitoring telah membuka wawasan

tentang apa yang dilakukan untuk mencapai hasil dan masukan.

3. Analisa dan pelaporan data

– Langkah penting untuk menentukan temuan mana yang akan

dilaporkan; kepada siapa laporan P&E ditujukan; dalam format

apa dan dengan jeda waktu bagaimana.

29dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 30: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Pemanfaatan Hasil Evaluasi

1. Pemanfaatan temuan

– Sistem Monev menghasilkan dan menyampaikan informasi

berbasis hasil kepada pengguna yang tepat di dalam

pemerintahan.

2. Mempertahankan sistem Monitoring dan Evaluasi dalam

organisasi

– Upaya pengembangan sistem Monev berbasis hasil dalam

organisasi pemerintah membutuhkan proses jangka panjang

terutama guna memastikan pengambil keputusan benar-benar

mempertahankan dan memanfaatkan Monev.

30dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 31: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan

dadang-solihin.blogspot.co.id 31

Monev hanya untuk kepentingan

instansi/lembaga lain yang lebih

superior

Sistem merupakan bagian dari sub-

ordinasi

Menjadi beban Lembaga

Bagian dari kewajiban

Tidak ada reward tapi hanya ada

punishment

Tidak adanya keterkaitan antara

evaluasi dan perencanaan ke depan

Tidak adanya implikasi/dampak dari

pelaksanaan kegiatan evaluasi

dengan perencanaan

Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)

Monev untuk kepentingan Lembaga

sendiri

Sistem yang baku untuk

kepentingan nasional dilengkapi

dengan kekhasan lokal.

Menjadi kebutuhan

Bagian dari akuntabilitas dan

dibuka kepada publik

Menjadi bahan masukan

perencanaan ke depan

Ada reward dan punishment

berdasar indikator yang jelas

Kondisi Saat Ini Harapan Ke Depan

Page 32: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

32

Kerangka Konseptual Evaluasi

• Menjadi bagian dari desain program

• Perencanaan yg baik sejak awal

• Dukungan dari pemangku kepentingan

• Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program

• Alokasi sumber daya yg memadai

dadang-solihin.blogspot.co.id

Page 33: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kriteria Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.co.id 33

Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas

dan kebijakan

Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan

mencapai tujuan

Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif,

dalam hubungan dengan masukan.

Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan

oleh sebuah intervensi pembangunan, secara

langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak

Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat

terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan

lagi.

Page 34: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

dadang-solihin.blogspot.co.id 34

Page 35: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi

petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga

dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).

35dadang-solihin.blogspot.co.id

Pengertian Indikator

Page 36: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Pengertian Kinerja

Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)

Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan

stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta

kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane

dan Johnson, 1995)

Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu

kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional,

sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada

banyak faktor (Bates dan Holton 1995).

dadang-solihin.blogspot.co.id 36

Page 37: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Pengertian Indikator Kinerja

Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan

ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian

suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan

KEGUNAAN

dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)

petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran

dadang-solihin.blogspot.co.id 37

Page 38: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Fungsi Indikator Kinerja

• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan

dilaksanakan

• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders

• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja

program pembangunan

dadang-solihin.blogspot.co.id 38

Page 39: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kedudukan Indikator Kinerja

dadang-solihin.blogspot.co.id 39

Perencanaan Pelaksanaanmonitoring dan

Evaluasi

Indikator

Kinerja

KuantitatifKualitatif

Sasaran dan Tujuan

Page 40: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas

institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;

2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda

sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;

3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala

penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara

kuantitas, kualitas atau harga.

– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit

– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional

yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.

dadang-solihin.blogspot.co.id 40

1/3

Page 41: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan

tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi

tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)

– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang

internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30

menit.

– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan

untuk mencapai sasaran kinerja.

– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per

penumpang.

4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya

peningkatan pelayanan/kinerja

dadang-solihin.blogspot.co.id 41

2/3

Page 42: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti

perubahan tingkatan kinerja;

6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang

digunakan untuk menghasilkan indikator;

7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya

pengumpulan data.

dadang-solihin.blogspot.co.id 42

3/3

Page 43: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Logic Model Theory

dadang-solihin.blogspot.co.id 43

Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian

outcome

Apa yang ingin diubahDAMPAK

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk

beneficieries tertentu sebagai hasil dari output

Apa yang ingin dicapai

OUTCOME

Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan

Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)

OUTPUT

Proses/kegiatan menggunakan input

menghasilkan output yang diinginkan

Apa yang dikerjakan

KEGIATAN

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam

menghasilkan output

Apa yang digunakan dalam

bekerjaINPUT

Metode

Pelaksanaan

Me

tod

e P

en

yusu

na

n

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

Page 44: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Indikator Kinerja INPUT

• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),

SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan

untuk melaksanakan kegiatan.

• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah

alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana

stratejik yang ditetapkan

Contoh:

• Jumlah dana yang dibutuhkan

• Tenaga yang terlibat

• Peralatan yang digunakan

• Jumlah bahan yang digunakan

dadang-solihin.blogspot.co.id 44

Page 45: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Indikator Kinerja OUTPUT

• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu

kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang

terdefinisi dengan baik dan terukur.

• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan

instansi.

Contoh:

• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan

– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi

– Jumlah permohonan yang diselesaikan

– Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan

– Jumlah jam latihan dalam sebulan

• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan

– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli

– Jumlah komputer yang dibeli

– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun

– meter panjang jalanyang dibangun/rehab

dadang-solihin.blogspot.co.id 45

Page 46: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Indikator Kinerja OUTCOME

• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran

indikator Keluaran.

• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun

produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara

outcome kegiatan telah tercapai.

• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi

yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.

• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil

yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan

yang besar bagi masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.co.id 46

Page 47: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Contoh:

Ukuran Kinerja Indikator Outcome

• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan

– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan

– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)

– kemenangan tim dlm setiap pertandingan

• Peningkatan langsung hal-hal yg positif

– kenaikan prestasi kelulusan siswa

– peningkatan daya tahan bangunan

– Penambahan daya tampung siswa

• Penurunan langsung hal-hal yang negatif

– Penurunan Tingkat Kemacetan

– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas

dadang-solihin.blogspot.co.id 47

Page 48: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Indikator Kinerja IMPACT

• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang

diperoleh dari hasil kegiatan.

• Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat

diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang.

• Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan

dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan

kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.

Contoh:

• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang

– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat

– Peningkatan cadangan pangan

– Peningkatan PDRB sektor tertentu

• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang

– Penurunan Tingkat kemiskinan

– Penurunan Tingkat Kematian

dadang-solihin.blogspot.co.id 48

Page 49: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Menentukan Target Kinerja

• Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;

• Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik

bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan

biaya;

• Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas

dan sumber daya yang ada;

• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output

dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta

antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang

ditetapkan; dan

• Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.

dadang-solihin.blogspot.co.id 49

Page 50: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Informasi Indikator Kinerja

1. Nama indikator: mengidentifikasi nama dan kategori indikator

(indikator outcome, output atau mainstreaming);

2. Tujuan/kepentingan: menjelaskan apa yang ingin dicerminkan dari

sebuah indikator dan mengapa itu penting;

3. Metode penghitungan: menggambarkan cara penghitungan

indikator (jika indikator yang digunakan merupakan hasil

perhitungan dari data/informasi yang dikumpulkan);

4. Tipe penghitungan: mengidentifikasi sifat indikator kinerja (bersifat

kumulatif atau non-kumulatif);

5. Indikator baru: mengidentifikasi indikator baru atau indikator lama

yang berubah sasaran kinerjanya dibanding tahun sebelumnya;

dadang-solihin.blogspot.co.id 50

1/3

Page 51: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Informasi Indikator Kinerja

6. Kinerja yang diharapkan: mengidentifikasikan tingkat dan arah

kinerja yang diharapkan;

7. Standar indikator: mengidentifikasi standar kinerja yang dapat

diterima (benchmark);

8. Penanggungjawab indikator: mengidentifikasi unit organisasi

penanggungjawab dalam pendefinisian, analisis data, interpretasi

dan pelaporan indikator;

9. Pengelola data indikator: mengidentifikasi unit organisasi

penanggungjawab dalam memastikan data indikator telah

terkumpul dan tersedia sesuai jadwal;

10. Waktu pelaksanaan pengumpulan data indikator: tanggal yang

ditetapkan untuk memulai pengumpulan data indikator;

dadang-solihin.blogspot.co.id 51

2/3

Page 52: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

Informasi Indikator Kinerja

11. Jadwal pelaporan: mengidentifikasi jadwal pelaporan indikator

(apakah dilaporkan pertigabulan, persemester atau pertahun);

12. Sumber pengumpulan data: menggambarkan darimana

data/informasi didapat dan bagaimana pengumpulannya; dan

13. Hambatan pengumpulan data: mengidentifikasi hambatan

pengumpulan data/informasi terkait pengukuran kinerja.

dadang-solihin.blogspot.co.id 52

3/3

Page 53: dadang-solihin.blogspot.co.id 3repository.unsada.ac.id/219/1/2015_055_Kemdesa.pdf · dadang-solihin.blogspot.co.id 6 UU25/2004 ttg SPPN •UU 17/2003 ttg Keuangan Negara •UU 33/2004

53dadang-solihin.blogspot.co.id