d
description
Transcript of d
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan
akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua
persoalan yang amat sering kita hadapi adalah bidang ilmu jiwa wanita hamil
adalah perasaan takut dan penolakan terhadap kehamilan. Secara fisik akan
terjadi pembesaran perut, terasa adanya pergerakan/ timbulnya
hiperpigmentasi, keluarannya kolostrum dan sebagainya, atau kegelisahan
yang dialami ibu hamil karena ibu hamil telah mendengar cerita-cerita tentang
kehamilan dan persalinan dari orang-orang sekitar. Perasaan takut dan cemas
ini akan timbul pada ibu hamil prmipara dan multipara yang mengalami
kehamilan. Namun keluarga sering tidak memahami bahwa setiap kehamilan
memiliki risiko (Manuaba, 1999).
Persalinan adalah hal penting yang akan dihadapi ibu hamil. Pada saat
menghadapi persalinan biasanya akan timbul rasa khawatir, rasa takut ataupun
rasa senang dan bahagia. Setiap saat kehamilan dapat berkembang menjadi
masalah atau mengalami penyulit/komplikasi. Berdasarkan hal tersebut
diperlukan pemantauan kesehatan ibu hamil. Pemantauan kehamilan dikenal
dengan program pemeriksaan Anternatal (Anternatal Care/ANC).
Pemeriksaan ini meliputi perubahan fisik normal yang dialami ibu serta
tumbuh kembang janin, mendeteksi dan menatalaksana setiap kondisi yang
1
2
tidak normal. Menurut dr Nora L Sondakh MA (2006), ada beberapa hal
pemeriksaan ibu hamil secara keseluruhan. Pertama, memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
Kedua, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu. Ketiga, mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum. Keempat, mempersiapkan persalinan cukup bulan dan
persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin. Kelima,
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu
agar dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Keenam,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
dapat tumbuh kembang secara normal. Ketujuh, mengurangi bayi lahir
prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal, sedangkan yang terakhir
mempersiapkan kesehatan yang optimal.
Mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil dan bersalin masih menjadi
masalah di negara Indonesia. Berdasarkan Survey Kesehatan dan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 2005, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih
berada pada angka 262/100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 1
orang ibu bersalin yang meninggal dunia. Data IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
menyebutkan penyebab AKI diantaranya adalah “4 terlalu“ dan “3 terlambat“.
Empat terlalu antara lain terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun), terlalu tua
(usia lebih dari 35 tahun), terlalu sering (jarak antar kelahiran kurang dari 2
tahun), atau terlalu banyak (jumlah anak kurang dari 3 tahun lebih dari 2).
3
Sedangkan 3 terlambat antara lain terlambat mengenali tanda bahaya dalam
memutuskan dirujuk ke fasilitas kesehatan, terlambat mencapai fasilitas
kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Keterlambatan ini biasanya tidak terdeteksi sejak awal karena asuhan
antenatal yang tidak teratur, sehingga menyebabkan kemungkinan melahirkan
dengan selamat menjadi lebih kecil.
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di
tingkat dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacu kepada intervensi
strategis “empat pilar safe mother hood” dimana pilar kedua adalah
asuhan
antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan dan
mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini
dan ditangani secara benar. Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun
2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap
berjalan normal selama kehamilan. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15%
dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang
berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya.Oleh karena itu
setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal. Tujuan utama dari asuhan antenatal adalah untuk
mempersiapkan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dengan cara
membangun hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi tanda bahaya
4
yang mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan
kepada ibu (Pusdiknakes, 2002).
Berdasarkan data yang diperoleh di puskesmas Cepiring pada bulan april
2009 , didapatkan ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan ANC
adalah 38 orang. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
diketahui bahwa frekuensi antenatal care berpegaruh dengan kecemasan ibu
hamil trimester III dalam menghadapi pesalinan. (agus wakhid, 2009,
www.stikes.com).
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian mengenai
hubungan frekuensi antenatal care selama kehamilan dengan kecemasan ibu
hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Cepiring
kabupaten Kendal.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut Apakah ada hubungan frekuensi Antenatal Care Selama
Kehamilan dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam menghadapi
persalinan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan frekuensi antenatal care selama
kehamilan dengan kecemasan ibu hamil TM III dalam menghadapi
5
persalinan di Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi frekuensi kunjungan ibu hamil trismester III di
Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal.
b. Mengidentifikasi kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas
Cepiring Kabupaten Kendal.
c. Mengetahui hubungan frekuensi antenatal care selama kehamilan
dengan kecemasan ibu hamil Trimester III dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Dapat dijadikan gambaran untuk meningkatkan pengetahuan dan
wawasan masyarakat mengenai pentingnya antenatal care guna
meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri.
2. Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis mengenai
kecemasan ibu hamil yang terjadi pada trimester III.