D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia...

32
1 JURNAL POLA KOMUNIKASI ORGANISASI YOUNG ON TOP SOLO DALAM MEMBANGUN PERSONAL BRANDING ANAK MUDA KOTA SOLO Disusun oleh : MEILISA PUTRI D1216040 Diajukan Guna Memenui Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi ILMU KOMUNIKASI NON-REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Transcript of D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia...

Page 1: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

1

JURNAL

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI YOUNG ON TOP SOLO DALAM

MEMBANGUN PERSONAL BRANDING ANAK MUDA KOTA SOLO

Disusun oleh :

MEILISA PUTRI D1216040

Diajukan Guna Memenui Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Ilmu Komunikasi

ILMU KOMUNIKASI NON-REGULER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019

Page 2: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

2

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI YOUNG ON TOP SOLO DALAM MEMBANGUN PERSONAL BRANDING ANAK MUDA KOTA SOLO

Meilisa Putri

Ch. Heny Dwi Surwati

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractThis research have to know the pattern of communication which is conducted

by Young On Top Solo in building personal branding to its members. To build personal branding, an individual will need to have the basic ability to be able to introduce himself to the public or the environment. The communication pattern in a community is one of the ways to improve the competence each of the individual through several methods, namely in the form of discussion or the making of the work program. In analyzing these researchers report using the communication pattern introduced by Josep a. Devito i.e. patterns of communication network.

The method used is descriptive qualitative methods. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation such a photo. Interviewees in this study is the core and members of the Young On Top Solo Batch 4 with a choosen criteria before. The research was carried out during 1 (one) month in November 2018.

The results of this research show that the communication pattern in all directions making members feel more open and have the opportunity to participate in activities that can develop themselves. Through these opportunities, each individual should be more practice the values that exist in the Young On Top Solo especially in building their personal branding.

Keywords: patterns of communication, personal branding, Young On Top

Page 3: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

3

Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh

dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat,

kesempatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, teknologi informasi, serta keamanan

dan keselamatan. Hal tersebut menjelaskan jika generasi muda memiliki andil yang

cukup tinggi dalam kemajuan dan kesejahteraan sebuah negara. Melihat potensi yang

dimiliki oleh tiap-tiap negara akan sumber daya manusia, beberapa orang dalam

lingkup yang lebih kecil mulai menerapkan konsep tersebut pada sebuah kelompok

sosial secara lebih efektif. Komunikasi dalam sebuah organisasi menitikberatkan pada

produktivitas dan deskripsi tugas yang jelas sehingga para anggota dapat menjalankan

tugas dan tanggung jawab secara lebih baik.

Dalam alur komunikasi organisasi dibagi kedalam beberapa jaringan yang

disesuaikan dengan konstruksi organisasi itu sendiri. Sering kita menemui macam-

macam kelompok yang terbentuk karena adanya kesamaan hobi, minat, atau tujuan

yang sama. Melihat hal tersebut, komunikasi dalam organisasai dapat dilihat dari

salah satu kegiatan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas yang banyak terbentuk

salah satunya yaitu Young On Top. Young on Top merupakan salah satu organisasi

berskala nasional yang fokus pada pengembangan diri khususnya bagi anak muda

dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Founder dari Young On Top sendiri yaitu

Billy Boen melihat bahwa anak muda sesungguhnya dapat mencapai kesuksesan di

usia muda mereka saat ini. Seluruh kegiatan yang diadakan bertujuan untuk dapat

mengembangkan potensi dari anak muda yang ada dari seluruh kota di Indonesia

terutama dalam membangun nama mereka melalui satu komunikasi yang terorganisir.

Seperti namanya, Young On Top memiliki sasaran yaitu anak muda yang ingin

mencapai puncak karirnya pada usia muda.

Dalam membangun personal branding, seseorang dapat memulainya dari

lingkup yang kecil yaitu komunitas. Dalam sebuah komunitas terdapat banyak

Page 4: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

4

individu dari berbagai latar belakang yang berbeda. Melalui keragaman itulah,

personal branding diperlukan agar seorang individu dapat menemukan keunikan

dalam dirinya yang menjadi pembeda dengan orang lain. Young On Top Solo sendiri

berdiri ditengah banyaknya komunitas semacam yang ada di kota Solo. Hal tersebut

yang membuat Young On Top Solo semakin menegaskan bahwa brand yang

dimilikinya memiliki perebedaan dari komunitas pengembangan diri lainnya dilihat

dari umur yang dimiliki oleh anggotanya yang berkisar 21-25 tahun. Selain itu,

Founder Young On Top sendiri yaitu Billy Boen merupakan salah satu sosok anak

muda yang berhasil mencapai kesuksesan karirnya di usia muda, dan tidak banyak

komunitas sejenis yang lahir dari pengalaman pribadi seperti Young On Top.

Untuk Young On Top Solo sendiri juga memiliki kelebihan dibandingkan

dengan Young On Top di beberapa kota lain dilihat dari partisipasi anak muda kota

Solo dalam mengikuti kegiatan Young On Top Solo pada akun instagram yang

dimiliki. Memiliki fokus pada anak muda dengan semangat yang tinggi, Young On

Top Solo menunjukkan engagement kepada masyarakat kota Solo dengan banyaknya

postingan yang ada pada laman instagram yang dimiliki. Sebanyak 1.249 postingan

berupa informasi dan pengumuman yang dikelola secara baik sehingga menarik anak

muda untuk mengikuti setiap kegiatan yang akan berlangsung. Sampai saat ini,

terhitung sebanyak 6.156 pengikut dalam akun @yotsolo yang aktif dalam memberi

tanggapan maupun memberikan like pada postingan Young On Top Solo.

Melalui komunikasi yang dikelola dengan baik, potensi yang ada pada diri

generasi muda dapat dikembangkan untuk kemudian menjadi identitas diri mereka

dalam mencapai karir yang diinginkan. Maka dari itu, penting bagi individu

khususnya generasi muda untuk memahami tentang personal branding karena hal

tersebut juga yang akan mempengaruhi bagaimana pola komunikasi yang akan kita

lakukan. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengamati bagaimana pola komunikasi

yang terjadi pada Young on Top Solo dalam membangun personal branding anak

muda Kota Solo dimana saat ini Kota Solo menjadi salah satu kota yang sedang

berkembang di berbagai sektor.

Page 5: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

5

Rumusan Masalah

Bagaimana pola komunikasi organisasi Young On Top Solo dalam

membangun personal branding anak muda kota Solo ?

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan aspek terpenting dalam interaksi yang terjalin antar

individu untuk mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Onong Uchyana dalam

Sosiologi Komunikasi (2008: 31) menjabarkan pengertian komunikasi sebagai proses

yang pada hakikatnya adalah penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada

orang lain yang timbul dari lubuk hati. Komunikasi muncul sebagai hasil dari proses

pertukaran informasi, konsep, ide, dll. Pada pengertian lain yang dikemukakan oleh

Garbner dalam Komunikasi Organisasi Lengkap (2011: 33) mengatakan bahwa

komunikasi dipandang sebagai interkasi sosial yang dilakukan melalui pesan-pesan,

komunikasi sering diartikan sebagai proses pengiriman pesan atau simbol-simbol

yang mengandung makna kepada komunikan dengan tujuan tertentu. Pengertian

komunikasi yang sesuai dengan konteks penelitian ini dikemukakan oleh Wilbur

Schramm (1955) dalam Komunikasi Sosial Budaya (2010: 2) yaitu :

Communication as an act of establishing contact between a sender and

receiver, with the help of message; the sender and receiver some common

experience which meaning to the message incode and sent by the sender; and

receiver and decode by the receiver.

Komunikasi dalam pengertian Wilbur Schramm menitikberatkan pada pesan yang

disampaikan kepada komunikan yang memiliki pengalaman yang sama terhadap

pesan tersebut, sehingga pean yang dikirimkan dapat diterima dan ditafsirkan oleh

penerima pesan.

Page 6: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

6

Komunikasi dibangun berdasarkan beberapa komponen yang dapat mendukung

terciptanya komunikasi yang efektif dan berkesinambungan. Menurut Effendy dalam

Sosiologi Komunikasi (2006: 33) komponen komunikasi meliputi :

a. Komunikator

b. Pesan

c. Media

d. Komunikan

Kesatuan dalam unsur tersebut menciptakan proses komunikasi yang berlangasung

baik secara langsung maupun melalui media. Menurut Ruslan dalam Manajemen

Public Relation dan Media Komunikasi, proses komunikasi diartikan sebagai

“transfer informasi” atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan

penerima pesan sebagai komunikan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan atau

pengertian bersama (mutual understanding) (Ruslan, 2005: 101). Proses komunikasi

yang berlangsung baik secara primer maupun sekunder memiliki tujuan yang sama

yaitu menciptakan komunikasi yang efektif sesuai dengan tujuan dari komunikasi itu

sendiri.

2. Pola Komunikasi

Dalam beberapa pola yang telah disusun dalam komunikasi organisasi, kegiatan-

kegiatan yang direncanakan dapat terpantau dan dapat dianalisis guna mewujudkan

tujuan yang telah disepakati bersama. (Sunarto, “Pola Komunikasi Dalam Proses

Interaksi Sosial Di Pondok Pesantren Nurul Islam Samarinda”, eJournal Ilmu

Komunikasi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 497) Dalam hal ini, peran individu sebagai

salah satu aspek komunikasi ditentukan oleh hubungan antar satu individu dengan

individu lain. Dalam kelompok sosial, antar individu akan membentuk pola atau

struktur komunikasi yang telah disepakati bersama agar seluruh informasi dapat

diterima maupun disebarkan secara efektif kepada seluruh anggota. Josep A Devito

Page 7: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

7

dalam Masmuh (2008: 57-58) menjabarkan pola aliran komunikasi yang kerap

dijumpai dalam beberapa organisasi maupun kelompok yaitu:

a. Pola Lingkaran

Pola ini menerapkan kesamaan wewenang yang dimiliki setiap anggota untuk

mempengaruhi kelompok. Pola lingkaran ini tidak memiliki pemimpin, sehingga

semua anggota dapat melakukan komunikasi melalui satu jenis pengulangan

pesan. Akses yang dimiliki oleh masing-masing anggota juga terbatas, mereka

hanya bisa berkomunikasi dengan satu hingga dua anggota saja terhadap seluruh

informasi yang diperlukan.

b. Pola Roda

Hampir sama dengan pola lingkaran, pada pola ini, terdapat pemimpin yang

jelas dan memiliki posisi sentral. Peran pemimpin disini sangat pentinng sebagai

pengirim dan penerima pesan dari semua anggota. Masing-masing anggota disini

dapat berkomunikasi dengan anggota lain melalui pemimpin dari kelompok

tersebut. Pola ini dikatakan efektif karena dapat meminimalisir kesalahpahaman

yang terjadi antar anggota kelompok.

c. Pola Y

Pada pola Y, setiap anggota dapat mengirim dan menerima pesan dari dua

anggota lain. Dua anggota tersebut berperan sebagai sentral dari segala informasi

yang masuk maupun keluar pada kelompok tersebut. Pada pola ini sejumlah

saluran terbuka dibatasi dan komunikasi bersifat disentralisasi. Beberapa orang

hanya bisa berkomunikasi dengan beberapa orang tertentu yang dianggap sebagai

sumber informasi.

Page 8: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

8

d. Pola Rantai

Sama halnya dengan pola lingkaran, araus informasi yang diterima maupun

dikirim hanya terbatas kepada satu hingga dua anggota terkecuali pada anggota

paling ujung yang hanya memiliki akses kepada satu anggota saja. Pada pola ini,

pemimpin biasanya terdapat pada posisi tengah.

e. Pola Bintang

Pada pola ini seluruh anggota memiliki kekuatan yang sama dalam

mempengaruhi anggota lainnya. Pola ini memungkinkan partisipasi anggota dapat

maksimal karena setiap anggota dapat menjalin komunikasi ke banyak anggota

tanpa terkecuali.

3. Personal Branding

Dalam membuat sebuah reputasi atau personal branding, seorang individu perlu

menemukan keunikan yang dapat membedakan dirinya dengan orang lain. Ciri khas

inilah yang menjadi salah satu syarat yang perlu dimiliki dalam membangun

kompetensi. Kompetensi merupakan salah satu dari 5 formula yang dijabarkan dalam

buku Personal Branding Code. Dalam buku ini menjelaskan tentang apa saja hal-hal

yang diperlukan dalam membangun reputasi positif individu, 5 hal yang perlu

dibangun yaitu :

1. Kompetensi

Sekitar 50% energi personal branding akan digunakan untuk membangun

kompetensi, karena hal tersebut merupakan ujung tombak dari personal branding

itu sendiri. Dalam sebuah kompetensi diperlukan autentisitas yang membedakan

antar satu individu dengan individu lain. Autentisitas bukan lahir dengan

sendirinya melainkan perlu ketekunan melatih diri dan kegigihan menemukan

keberuntungan. Hal tersebut harus muncul dari dalam diri individu itu sendiri yang

Page 9: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

9

kemudian terus dikembangkan untuk kemudian dapat dilihat oleh orang lain

(Wasesa, 2018: 31).

2. Koneksi

Konektivitas merupakan pupuk agar kompetensi yang telah dimiliki dapat

dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Wasesa (2018: 107) dalam bukunya

Personal Branding Code mengatakan bahwa konektivitas membangun jalur

khusus agar target audiensi bisa merasakan manfaaat personal branding secara

langsung. Konektivitas dan kompetensi merupakan gugusan yang saling terhubung

yang membuat personal branding mencapai tujuan akhir yaitu reputasi yang

positif. Yang terpenting dalam membuka koneksi yaitu memberikan sinyal

pertanda terlebih dahulu agar audiens memahami eksistensi kita melalui media

sosial, media online, hingga media massa yang pengelolaannya juga perlu

diperhatikan agar kedepannya dapat memberikan feedback yang baik.

3. Kreativitas

Kreativitas dalam diri seorang individu diperlukan kaitannya dalam

membangun kedekatan dengan audiens. Dalam personal branding, disiplin

merupakan kunci dari kreativitas, serta dibutuhkan kesungguhan untuk mengikuti

proses kreativitas tersebut. kreativitas sepenuhnya diperlukan dalam personal

branding untuk menciptakan keberlangsungan hidup dari reputasi yang ingin

dibangun (Wasesa, 2018: 179-180). Kreativitas sendiri bukan tentang menciptakan

sesuatu yang belum ada menjadi ada, tetapi lebih dari itu, kreativitas menciptakan

apa yang sudah menjadi sesuatu yang baru. Billy Boen mengatakan bahwa kreatif

bukan menciptakan hal-hal hebat dari nol, tetapi meng-improve hal-hal yang sudah

ada sebelumnya. Untuk menciptakan hal tersebut, orang kreatif perlu memiliki

wawasan yang luas dan berani untuk mencoba.

Page 10: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

10

4. Kerelaan

Kerelaan dan kontribusi di ibarartkan sebagai sesuatu yang tidak begitu

bermanfaat tetapi banyak dicari oleh orang lain. Kedua unsur tersebut merupakan

rambu-rambu untuk melihat pada titik mana sajakah reputasi seseorang menguat

atau melemah, dan bagaimana memperbaikinya. Beberapa prinsip yang harus ada

dalam personal branding yaitu; integritas, kejujuran, dan keterbukaan

berpendapat. Hal tersebut adalah nilai-nilai etis yang menjadi komitmen dalam

budaya masyarakat (Wasesa, 2018: 252).

5. Kontribusi

Berbicara kontribusi berhubungan dengan pemberian solusi atas kesalahan

yang terjadi pada proses membangun personal branding. Kontribusi disini melihat

seberapa jauh solusi yang kita buat bisa memberikan dampak terhadap masyarakat.

Setiap program yang dilaksanakan bukan hanya sekedar acara tetapi bagaimana

masyarakat bisa ikut menikmati atau bahkan berpartisipasi dalam pemberian solusi

tersebut. Kontribusi dalam hal ini dapat dapat dikatakan berhasil jika menilik dari

indikator peningkatan ekonomi, kenaikan lapangan kerja, kegiatan sosial, dan

penguatan budaya. Dalam kontribusi, kunci terpenting yaitu terletak pada

ketulusan dan kreativitas. Wasesa mengatakan semakin tulus individu membantu,

semakin terlihat pula sikap pribadi kita dalam membantu orang lain.

Metodologi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana

penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang sedang terjadi

menggunakan pengumpulan data sedalam-dalamnya melalui wawancara yang

dilakukan dengan narasumber. (Moleong, 2000: 6). Mayer dan Greenwood

menjelaskan penelitian deskriptif kualitatif mengacu pada identifikasi karakteristik

sekelompok manusia, benda, maupun peristiwa. Hal tersebut melibatkan proses

Page 11: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

11

konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi (Silalahi,

2012: 27). Dengan kata lain, penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan

karakteristik suatu gejala atau fenomena yang sedang diteliti. Penelitian ini berfokus

pada pertanyaan “bagaimana” dengan berusaha menyampaikan fakta-fakta secara

jelas, teliti, dan lengkap.

Teknik pengambilan sample dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian

kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, sample yang dicari menggambarkan

representasi dari data atau informasi, bukan populasi. Pada penentuan jenis sampel,

peneliti menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling

yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik

pengambilan sample ini berfokus pada alasan atau pertimbangan-pertimbangan

tertentu sesuai tujuan penelitian (Pawito 2007: 87-88). Dalam menentukan sample

pada purposive sampling subjek dipilih karena dianggap memiliki posisi terbaik

dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

Peneliti melalkukan penelitian pada komunitas Young On Top Solo periode 2018

seperti Presiden, Sekretaris, Bendahara serta perwakilan dari masing-masing divisi

serta anggota yang ada dalam komunitas Young On Top. Young On Top sendiri

memiliki 3 divisi yaitu Marcomm, Program, dan PGA. Masing-masing perwakilan

dari ketiga divisi tersebut serta jajaran lain akan di wawancara secara mendalam

terkait pola komunikasi mereka dalam membangun personal branding. Dalam

penelitian ini, peneliti ingin mengamati bagaimana komunitas ini membangun

personal branding para anggota serta pengurus melalui berbagai kegiatan dan

komunikasi yang mereka sering lakukan baik kepada sesama anggota maupun dengan

masyarakat.

Page 12: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

12

Sajian dan Analisis Data

Pola komunikasi Young On Top

Dalam proses komunikasi, terdapat gagasan serta pendapat dari individu yang

menjadi representasi dari keinginan dirinya untuk menjadi bagian dalam sebuah

organisasi. Gagasan disini disampaikan melalui bahasa yang jelas dan mudah

dimengerti oleh semua anggota dari organisasi tersebut. Penggunaan bahasa yang

baik dan efektif sangat diperlukan karena bahasa merupakan media yang jelas yang

dapat menyampaikan perasaan, ide, pikiran, dan gagasan tentang satu hal atau

peristiwa yang ingin diungkapkan. (Effendy 2011:11). Seperti dalam komunikasi

yang terjadi pada Young On Top Solo, ada dua bentuk komunikasi yang sering

digunakan oleh anggota Young On Top Solo yaitu secara langsung dan melalui

media.

1. Komunikasi secara langsung

Dalam komunikasi secara langsung, baik anggota maupun pengurus memiliki

porsi yang sama dalam mengirim maupun memberikan respon pada pesan

tersebut. Dalam wawancara yang dilakukan dengan Rosista sebagai director

treasure Young On Top Solo batch 4, menurutnya efektivitas sebuah komunikasi

hanya akan berlangsung ketika seseorang bertemu dan berkomunikasi secara

langsung.

“Ketemu langsung mba, karena ketika ketemu langsung tu kita bisa ngomong....gimana ya mba…ngomong sejelas-jelasnya dan sedetail-detailnya gitu kepada orang tersebut, kalo semisalnya by chat itu rada kalo misalnya kita ingin membicarakan sesuatu dengan sedetail-detailnya tu pasti panjang banget kan mba, dan kebanyakan orang itu kan punya kesibukannya masing-masing, dan bakalan jarang gitu ngebuka chat ataupun ngeliat chat dengan sedetail-detailnya itu, lebih baik lewat ini sih, lewat ketemu langsung meskipun itu pasti bakalan menyulitkan untuk mengatur jadwal satu sama lain.” (Wawancara Rosista tanggal 8 November 2018)

Page 13: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

13

2. Komunikasi secara tidak langsung

Ketika berkomunikasi secara langsung, baik dalam lingkup interpersonal

ataupun kelompok, pesan yang diberikan akan lebih tersampaikan karena adanya

faktor pendukung seperti ekspresi dan bahasa tubuh. Bahasa non verbal tersebut

merupakan lambang berupa bahasa, isyarat, warna, gambar, dll yang secara

langsung mampu mengungkapkan maksud pengirim pesan (Effendy 2011: 11).

Walaupun pada divisi treasure dan secretary memiliki jumlah anggota yang

sedikit, mereka juga kerap menemukan hambatan dalam berkomunikasi yaitu

waktu bertemu yang bersamaan dengan kegiatan kuliah ataupun perbedaan

universitas dalam satu divisi.

Biasanya lebih sering lewat wa group sih ya, karna kita kan banyak univ kan jadi kita kaya susah gitu ngontrol kapan kita mau dateng rapatnya kaya gini, makanya biasanya sih wa group sih yang ini.” (Wawancara Catur tanggal 31 Oktober 2018)

Dalam komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung, Young On Top Solo

menggunakan beberapa media yang digunakan untuk dapat terhubung satu sama

lain. Selain melalui media chating seperti line dan whatsapp, Young On Top Solo

juga menggunakan form yang juga dipakai untuk berinterkasi antar satu anggota

dengan anggota lain. Form penilaian disini bertujuan untuk monitoring dan

evaluasi kinerja masing-masing individu.

Pola komunikasi yang dilakukan oleh komunitas Young On Top lebih

menggunakan pola komunnikasi segala arah atau bintang, dimana pola tersebut

memungkinkan individu satu sama lain memiliki kekuatan yang sama dalam

membangun diri mereka maupun orang lain secara demokratis. Dapat diambil contoh

pada sebuah kegiatan yang hendak dilaksanakan, masing-masing individu dapat

melempar masukan maupun kritik terhadap individu lain dalam hal ini sesama

Page 14: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

14

stakeholder dimana mereka saling membangun karakter dan kompetensi yang mereka

miliki untuk dapat mensukseskan kegiatan tersebut.

Pada pola ini juga memungkinkan partisipasi anggota dapat maksimal karena

setiap anggota dapat menjalin komunikasi ke banyak anggota tanpa terkecuali.

Partisipasi disini dapat dilihat melalui pola komunikasi bintang dan merujuk pada

keaktifan anggota dalam mengikuti berbagai pertemuan, diskusi serta kegiatan yang

diadakan oleh Young On Top Solo.

a. Pola komunikasi dalam hubungan antar individu Young On Top Solo

Alur komunikasi pada tiap divisi memiliki cara penyampaian yang berbeda.

Meskipun pada pola komunikasi bintang, masing-masing anggota memiliki

kesempatan yang sama, tetapi dalam kesempatan tertentu seorang anggota perlu

meminta konfirmasi kepada ketua divisi mereka. Garis putus-putus disimpulkan

sebagai alur komunikasi yang bersifat formal yang merupakan perwakilan dari alur

komunikasi per divisi.

anggota

anggota anggota

anggota

anggota

Ketua divisi

Page 15: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

15

b. Pola komunikasi dalam kegiatan Young On Top Solo

Pada alur diatas, pola komunikasi tersebut lebih menegaskan pada koordinasi

secara lebih intensif menjelang berlangsungnya acara. Garis tebal yang saling

terhubung merupakan garis koordinasi yang menghubungkan antar satu divisi

dengan divisi lain yang saling berkesinambungan. Pada setiap acara atau kegiatan

yang berlangsung, komunikasi yang terjadi pada masing-masing divisi lebih sering

digunakan untuk saling mengkoordinasi dan memastikan persiapan yang ada.

TreasureSekretaris

Presiden

Divisi Program Divisi Marcomm

Divisi PGA

Anggota divisi MarcommAnggota divisi Program

Anggota divisi PGA

Anggota TreasureAnggota Sekretaris

Presiden

Page 16: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

16

Pada pola diatas, komunikasi yang digunakan oleh setiap anggota hampir

sama dengan pola komunikasi bintang pada umumnya. Yang membedakan yaitu

pada garis putus-putus yang menjelaskan bahwa komunikasi antar individu

terbatas pada beberapa orang saja dan lebih banyak kepada sesama anggota pada

satu divisi tersebut. Bentuk partisipasi lain dapat dilihat dari respon anggota

terhadap kegiatan yang diadakan oleh Young On Top Solo. Salah satu kegiatan

yang juga merupakan acara tahunan Young On Top yaitu Connect Conference

yang diselenggarakan oleh hampir seluruh Young On Top di seluruh Indonesia.

Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 28 Juli 2018 lalu melibatkan

partisipasi dari semua anggota Young On Top Solo serta masyarakat khususnya

anak muda di kota Solo.

Personal branding dalam Young On Top

Mencapai kesuksesan di usia muda merupakan tujuan awal yang ingin dicapai dari

masing-masing individu pada komunitas Young On Top Solo. Untuk mencapai

kesuksesan tersebut, perlu ditanamkan suatu hal positif yang dapat melekat kuat

dalam diri anak muda sehingga dapat mnejadi identitas diri mereka. Dalam Young

On Top sendiri selalu menanamkan moto learn and share yang harus selalu di

aplikasikan dalam setiap kehidupan mereka. Beberapa tujuan yang dimiliki oleh

pengurus Young On Top Solo sendiri yaitu untuk dapat mengembangkan hal positif

dalam diri mereka yang nantinya dapat bermanfaat bukan hanya bagi dirinya tetapi

juga orang lain. Hal tersebut juga merupakan tujuan personal branding itu sendiri

yaitu mengonversikan kompetensi yang dimiliki menjadi manfaat bagi banyak orang,

dalam hal ini soerang individu perlu membangun reputasi diri sesuai dengan

kompetensi dan passion (Boen, 2018: 6).

1. Kompetensi

Dalam Young On Top sendiri, baik anggota maupun pengurus selalu dilatih

untuk meningkatkan kompetensi yang mereka miliki melalui kegiatan-kegiatan

Page 17: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

17

baik yang mereka rencanakan maupun kegiatan dari Young On Top pusat. Hal

tersebut juga dijelaskan oleh Wasesa dalam bukunya Personal branding Code

bahwa melatih kompetensi merupakan salah satu faktor keberhasilan dari personal

branding (Wasesa 2018: 25). Untuk mengasah kompetensi para anggota Young

On Top Solo, sejak awal mereka sudah dibekali tentang bagaimana menjadi

seorang pengurus dalam organisasi.

“Nah di upgrading sama makrab itu juga kaya apasih ya sekarang itu kaya semacam diklat kah yang kaya jadi pengurus tu harus begini begini begini begini jadi gak cuma kaya sekedar makrab aja.” (Wawancara Ayunin tanggal 2 November 2018)

Melalui kegiatan tersebut juga, softskill yang mereka miliki akan

dikembangkan lebih lagi melalui bimbingan seorang pemimpin. Mengembangkan

potensi yang ada pada individu dalam organisasi merupakan sebuah langkah awal

untuk membangun sebuah kompetensi diri

2. Konektivitas

Koneksi disini dikaitkan dengan relasi yang diciptakan oleh individu agar

dirinya dapat dikenal melalui kompetensi yang dimiliki. Seperti tujuan yang

dimiliki Rosista bergabung dengan Young On Top Solo.

Kalo dari saya sendiri sih kan ya mbak, saya itu kenal YOT sebelumnya dari mbak saya yang dari Bali. Jadi kemarin itu dia jalan-jalan ke Solo karena acara Young On Top, nah dari sanalah saya kenal Young On Top. Nah menariklah, menarik banget gitu Young On Top bisa kemana-mana dan ada di setiap kota kan lumayan untuk mencari relasi. Terus juga dari bidangnya sendiri, yang Young On Top nya itu yang saya search dari awal itu lebih ke branding diri sendiri, branding ourself. Jadi dari sanalah saya tertarik mengikuti Young On Top.” (Wawancara Rosista tanggal 8 November 2018)

Dalam hal ini, media sosial yang dimiliki secara pribadi maupun organisasi

merupakan jalan yang dapat digunakan untuk membuka dan mencari koneksi

Page 18: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

18

secara luas. Seperti pada penggunaan media sosial yang dilakukan oleh salah satu

anggota Young on Top Solo yaitu Bunga. Dia menggunakan sosial media sebagai

sarana dalam mengasah kemampuannya dalam mengembangkan bisnis serta

mencari relasi. Didalamnya juga terdapat kreativitas yang terus dilatihnya guna

mendapatkan identitas produk yang sesuai dengan targetnya.

3. Kreativitas

Beberapa hasil dari kegiatan baru Young On Top Solo yaitu YOT Store, Box

of Opini, YOT Visit, YOT Celebration, Telisik, dan YOT Internship. Walaupun

dalam praktek di lapangan masih ada beberapa kegiatan yang masih belum

terealisasikan, tetapi program-program kegiatan baru tersebut dapat dijadikan

sebagai indikator bahwa mereka berani untuk menjabarkan ide mereka dalam

sebuah kegiatan konkrit. Contoh lain dapat dilihat ketika Young On Top Solo

mengadakan makrab, pembuatan konsep dan acara yang berbeda dari tahun

sebelumnya membuat acara tersebut layak mendapat apresiasi.

“Yaa trus kreatif yang lain itu mungkin waktu upgrading itu kaya keliatan semua sih mba kreatif kaya mereka nyusun panggungnya sedemikian rupa dengan acaranya, itu padahal Cuma tumblr, Cuma aa apaya gatau mereka itu dapet aja kayu bamboo dapet aja kaya kain2 gajelas itu tu gatau dapet darimana gitu, jadi mereka punya konsep yang mateng banget di acara itu tu kaya sehingga acara itu worth it banget gitu untuk didatengin.” (Wawancara Selistia tanggal 24 Oktober 2018).

4. Kerelaan

Dalam buku Personal branding Code, beberapa prinsip yang harus ada dalam

personal branding yaitu; integritas, kejujuran, dan keterbukaan berpendapat. Hal

tersebut adalah nilai-nilai etis yang menjadi komitmen dalam budaya masyarakat

(Wasesa 2018:252). Menurut Selistia, motivasi yang membuat dirinya ingin

bergabung dengan Young On Top karena beberapa prinsip yang menurutnya kecil

Page 19: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

19

tapi ternyata itu hal yang penting, sehingga ia ingin lebih tau lagi tentang Young

On Top.

“Pertama itu terinspirasi dari bukunya, dari buku pak Billy Boen yang disitu ada young on top. Dulu tu masih 33 kunci sukses, sekarang udah update udah lebih dari 38 kunci sukses, dan itu ternyata ada kaya komunitasnya, di masing-masing kota ada komunitasnyya gitu. Jadi saya tertarik aja. Kunci pertama tu ada be on time, trus tu kaya masalah kecil yang kita sering abaikan gitu.” (Wawancara Selistia tanggal 24 Oktober 2018)

Kerelaan atau compliance dapat digunakan juga sebagai alat dalam mengukur

sebuah reputasi. Melalui pemberian makna yang ada pada setiap kegiatan, anggota

yang ada dapat melihat bagaimana nilai yang tertanam dalam organisasi tersebut

dan bagaimana nilai tersebut berdampak pada masyarakat luar.

5. Kontribusi

Kontribusi disini melihat sejauh mana solusi yang bisa diberikan memiliki

dampak kepada masyarakat. Sebagai sebuah organisasi, kontribusi merupakan

sebuah tanggung jawab sosial untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di

sektor tertentu. Dalam Young On Top Solo sendiri, kontribusi tersebut dinamakan

social project. Social project merupakan bentuk kepedulian dari Young On Top

Solo kepada masyarakat dalam membangun kesejahteraan di beberapa bidang

seperti kesehatan (energy), pendidikan (catalis), dan lingkungan (green). Beberapa

kegiatan yang terlaksana pada tahun ini yaitu love donation (donor darah) dan

mengajar serta bermain dengan anak-anak di SLB di daerah Solo Barat khususnya

yang menderita down syndrome dalam rangkaian kegiatan menyambut World

Down Syndrome Day

Page 20: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

20

Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap pola komunikasi Young On Top Solo

dalam membangun personal branding anak muda di kota Solo, mereka cenderung

menggunakan alur pola jaringan segala arah. Dalam pola komunikasi ini anggota

Young On Top Solo memiliki kebebasan dalam menyampaikan gagasan serta

memiliki kesempatan yang sama dalam berpartisipasi pada setiap kegiatan yang

dilakukan. Komunikasi yang terjadi masih banyak dipengaruhi oleh kegiatan diluar

kampus sehingga berdampak juga pada pengembangan diri masing-masing individu.

Selain itu, forum diskusi yang dilakukan oleh Young On Top Solo lebih banyak

menggunakan media (whatsapp atau line chat) dibanding dengan bertemu secara

langsung. Walaupun mereka mengakui bahwa bertemu secara langsung merupakan

cara terbaik dalam diskusi, tetapi beberapa hambatan masih kerap ditemui seperti

anggota yang masih malu atau sungkan dalam menyampaikan pendapat serta anggota

yang kurang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.

Dalam hal ini pemimpin memiliki peran penting dalam membangun pola

komunikasi yang baik dan sehat. Young On Top Solo Batch 4 merupakan salah satu

keberhasilan pemimpin yang dapat membangun komunikasi dan partisipasi para

anggotanya menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam hal ini,

keberhasilan yang dilakukan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu bertambahnya

jumlah program kerja baru, sistem komunikasi yang lebih terbuka dan efektif, dan

meningkatnya engagement terhadap masyarakat luar.

Pada aspek personal branding, beberapa nilai sudah dipahami dan juga

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh para anggota Young On Top Solo.

Dalam hal ini kompetensi dan krearivitas merupakan aspek yang sering menjadi

fokus dalam pengembangan diri para anggota Young On Top Solo melalui kegiatan-

kegiatan yang dilakukan.

Page 21: D1216040.docx · Web viewIndonesia dikenal sebagai penyumbang 70% jumlah pemuda di seluruh dunia sehingga menempati peringkat ke-19 dalam hal partisipasi masyarakat, kesempatan ekonomi,

21

DAFTAR PUSTAKA

Aw, Suranto. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Boen, Billy. (2018). Young On Top Updated. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.Moleong, Lexy J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

RosdakaryaRomli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT.

GramediaRuslan, Rosady. (2007). Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo PersadaSilalahi, Ulber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.Wasesa, Silih A. (2018). Personal Branding Code. Jakarta: PT. Mizan Publika.Prasetyo, Wisnu., Palupi. (2017, Februari). Pola Komunikasi Komunitas Rumah

Hebat Indonesia dalam Memberdayakan Anak-anak Rejosari, Surakarta. The 5 Th Urecol Proceeding. Diunduh dari http://lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/41.-wisnu-dwi-314-327.pdf

Sentosa, Amrin Tegar. (2015). Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok Pesantren Nurul Islam Samarinda. Samarinda. Ejournal Ilmu Komunikasi. Volume 3, Nomor 3, hal 491-500. Diunduh dari http://www.portal.fisip-unmul.ac.id/site/?p=3319

Bohang, Fatimah K. (22 Februari 2018). Berapa Jumlah Pengguna Internet Indonesia ?. Dikutip dari https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlah-pengguna-internet-indonesia diunduh pada tanggal 12 Februari 2019

www.youngontop.com/visi dan misi diunduh pada tanggal 20 November 2018Young On Top Solo (instagram @yotsolo) diunduh mulai bulan agustus 2018 – januari 2019