D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara...

26
JURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di Kalangan Anggota Komunitas Seniman PERSOJO) Oleh: FRANSISCA ORNELIA D1215024

Transcript of D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara...

Page 1: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

JURNAL

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN

(Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton

Program Langgam Gandrung TATV di Kalangan Anggota

Komunitas Seniman PERSOJO)

Oleh:

FRANSISCA ORNELIA

D1215024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN

(Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton

Program Langgam Gandrung TATV di Kalangan Anggota Komunitas

Seniman PERSOJO)

Fransisca Ornelia

Sri Hastjarjo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

People, in their life, surely need media to meet increasingly varying needs, not only information need but also other needs. It can be said that people not only needs but also are required to know information or any thing occurring surrounding. The presence of television make the public choosing the more varying programs that can meet their need. An artist community certainly has information need or other need related to their psychology and environment. They generally used art program to satisfy their need.

Using Uses and Gratification approach interested in what the public does against media, this study explained how the public used mass media to meet their need based on their interest selection.

This study was an explanatory research explaining the relationship between two or more variables. This study employed stratified sampling method, selecting the sample from sub-group (strata) identified in the population represented in the sample with the proportion equal to population. The population consisted of 258 people, 157 of which were taken as the sample consisting of 111 males and 49 females.

The result of research showed that there was a correlation between motive and activity of watching art program and there was a correlation between watching activity and gratification level in need fulfillment. The correlation between motive and watching activity was strong, as indicated with the positive coefficient of correlation (0.612) meaning that when the watching motive increases, the activity of watching art program increases as well. Meanwhile, the correlation between media use (watching activity) and gratification level was medium as indicated with positive coefficient of correlation (0.575) meaning that when the media use increases, gratification level with need fulfillment increases as well.

1

Page 3: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

Keywords: Uses and Gratification, Art Program, Television, Artist Community

Pendahuluan

Masyarakat dalam kehidupannya pasti membutuhan media untuk

memenuhi segala kebutuhan yang semakin beragam. Tidak hanya kebutuhan

akan informasi saja melainkan juga kebutuhan akan hiburan maupun yang lain.

Dapat dikatakan bahwa masyarakat tidak hanya butuh saja tetapi juga dituntut

untuk mengetahui akan berbagai informasi atau suatu hal yang terjadi

disekitarnya. Dalam hal ini, tidak lepas dengan adanya proses komunikasi dimana

dalam proses komunikasi selalu membutuhkan sarana atau media dalam

menyampaikan pesan yang akan disampaikan kepada komunikatornya. Agar

pesan dapat diterima dengan baik tentunya juga menggunakan media yang tepat

pula.

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada media massa membantu

untuk memudahkan komunikator berhubungan dengan khalayaknya. Media massa

dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan komunikator dengan komunikan

yang melintasi jarak, waktu bahkan pelapisan sosial dalam masyarakat. Media

massa memiliki pengaruh besar dalam pembentukan respon dan juga kepercayaan

masyarakat.

Tayangan televisi menjadi media yang efektif dalam mempengaruhi sikap,

pandangan, persepi dan perasaan – perasaan penonton , sehingga pesan yang

disampaikan dapat mempengaruhi penonton. Dan yang paling luar biasa, televisi

mampu menjadi saluran yang paling efektif dalam menyampaikan informasi

kepada manusia.

Televisi bisa menimbulkan dampak yang langsung atas sikap dan perilaku

penonton. McQuaill (2011: 152) penggunaan media saat ini terpusat, dan khalayak

dianggap sebagai sekelompok pengguna / konsumen media yang kurang lebih

aktif . Dimana khalayak memilih media tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.

Kepentingan-kepentingn, daya seleksi, dan daya kecerdasan komunikasi atau

tingkat apresiasi publik adalah trigger yang membuat pelatuk daya minatnya

2

Page 4: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

untuk menggunakan dan mendayagunakan media sesuai periode tertentu

(Syamsudin , 2013: 76)

Khalayak itu aktif dan selektif dalam memilih media yang mereka

inginkan sesuai dengan kepentingan dan tujuannya. Mereka memilih media yang

mereka gunakan adalah sebagai upaya untuk pemenuhan kepuasan khalayak

tersebut.

Komunitas Seniman PERSOJO (Persaudaraan Seniman Sukoharjo) ini

sendiri merupakan organisasi seniman di wilayah Sukoharjo. Komunitas ini

terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung, tentunya mereka yang bergabung

adalah domisili di Sukoharjo dan memiliki skill dalam bidang kesenian. Akan

tetapi, sebagian besar anggota yang tergabung adalah mereka yang miliki jiwa

seni dibidang karawitan.

Sebagai seorang seniman tentunya tidak terlepas dengan aktivitasnya di

bidang seni terlebih dalam memilih menggunakan media yang dirasa untuk

memenuhi kebutuhan baik dari segi psikologis maupun dari faktor lingkungannya

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dipaparkan maka penelitian

ini mengambil fokus untuk menjawab pertanyaan :

1. Apakah ada hubungan antara motif menonton program Langgam Gandrung

TATV dengan penggunaan media dalam pemenuhan kebutuhan Komunitas

Seniman PERSOJO?

2. Apakah ada hubungan antara penggunaan media program Langgam Gandrung

TATV dengan tingkat kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan Komunitas

Seniman PERSOJO?

Telaah Pustaka

Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari

kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.

Sama disini diartikan sama makna.

3

Page 5: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

Berbagai pendapat mengenai definisi komunikasi telah dikemukakan oleh

para ahli. Hovland (1953) dalam Effendy (1990:10) ilmu komunikasi adalah

upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian

informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi itu menunjukan bahwa

yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi tidak hanya informasi saja melainkan

juga pendapat umum dan sikap publik yang dalam kehidupan sosial dan

kehidupan politik memainkan peranan yang penting. Bahkan Hovland (1953)

mengatakan bahwa komunikasi adalah proses megubah perilaku orang lain

(communication is the process to modify the behavior of other individuals).

Seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain apabila

komunikasinya itu memang komunikatif.

Paradigma yang dikemukakan Lasswell (1972) dalam Effendy (1990:10)

karyanya mengenai “The Structure and Function of Communication in Society”.

Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah

menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect”

Paradigma diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yakni: komunikator (source),

pesan (Message), media (channel), komunikan (communicate), dan efek (effect).

Fiske (2010:46) model lasswell (1948) menegaskan bahwa untuk

memahami proses komunikasi massa perlu mempelajari setiap tahapan pada

modelnya : (1) Who (komunikator) ;(2) Says What (Pesan yang disampaikan) ;(3)

In which channel (Media yang digunakan) ;(4) To Whom (komunikan) ;(5) With

What effect (efek).

Komunikasi massa akan terus – menerus berperan penting dalam

kehidupan kita. Komunikasi massa menjadi mata dan telinga bagi masyarakat,

memberikan sarana bagi msyarakat untuk mengambil keputusan dan membentuk

opini yang kolektif.

4

Page 6: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

Televisi

Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang dapat mengatasi

jarak, waktu dan ruang yang sebelumnya telah ada radio yang mengandalkan

kemampuan lewat suara (audio).Dengan hadirnya televisi yang memiliki

kemampuan ganda yakni audio-visual (suara-gambar) yang sampai saat ini belum

mampu tersaingi oleh media lain dalam hal daya tarik yang mampu menyita

waktu pemirsa untuk berjam-jam duduk didepannya.

Effendy (1993:21) Yang dimaksudkan dengan televisi disini adalah

televisi siaran (television broadcast)yang merupakan media dari jaringan

komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa sebagaimana

diuraikan di muka, yakni : berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga,

pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan

komunikatornya heterogen.

Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi memiliki tiga fungsi

yakni: (1) Fungsi penerangan, sebagai media yang mampu menyiarkan informasi

yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat pada media

massa audio-visual itu, pertama adalah faktor “immediacy” dan faktor “realism”.

Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan

oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat

peristiwa itu berlangsung. Sedangkan realism mengandung makna kenyataan. ;(2)

Fungsi pendidikan, sebagai media komunikasi massa televisi merupakan sarana

yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya

begitu banyak secara simultan. ;(3) Fungsi hiburan yang melekat pada televisi

siaran tampak dominan. Sebagian besar alokasi waktu masa siaran diisi oleh

acara-acara hiburan.

Ada perbedaan tujuan penanyangan program pada stasiun televisi swasta

dan stasiun televisi publik.Jika stasiun televisi publik tidak hanya program yang

disukai penonton yang ditayangkan, tetapi program yang tidak disukai pun harus

ditayangkan, artinya program yang ditayangkan bertujuan memberikan ruang

kepada masyarakat untuk berekspresi dan berkreasi.Disamping itu stasiun publik

tidak berorientasi mencari keuntungan, tetapi lebih pada melayani masyarakat dan

5

Page 7: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

sebagai media untuk menginformasikan keberhasilan pembangunan dan menjaga

keutuhan berbangsa dan bernegara. Seperti halnya TATV, stasiun televisi swasta

lokal yang memiliki jangkauan siaran meliputi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta juga menayangkan program musik tradisional untuk memenuhi

kebutuhan khalayak pecinta musik dalam menikmati musik tradisional dan juga

menyediakan wadah kepada komunitas seniman tradisional untuk berkreasi dan

berekspresi.

Menonton

Manusia tidak akan pernah bisa lepas dengan apa yang dinamakan

aktivitas. Seperti contohnya orang bekerja, mencuci pakaian, menulis,

mendengarkan radio dan masih banyak lagi yang dilakukan manusia dalam

kehidupan sehari-hari. Dari beberapa contoh yang telah disebutkan diatas

merupakan suatu bentuk aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Menonton televisi merupakan salah satu aktivitas yang tidak pernah lepas

dari kehidupan sehari-hari manusia. Kebanyakan aktivitas menonton berawal dari

sebuah kebutuhan akan informasi yang kemudian berpola dan menjadi semacam

ritual keseharian. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan terhadap kepuasan yang

dihubungkan dengan pilihan media tertentu yang ditentukan oleh audiens sendiri.

Seperti halnya kita memilih menonton program komedi di televisi karena kita

menyukai acara yang dapat membuat kita tertawa, atau menonton program berita

karena ingin mendapat informasi.

Motif

Definisi motif dalam James Lull ( 1997 : 121) adalah impuls atau

dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kogintif

/ perilaku ke arah pemuasan kebutuhan.

Motif sebagai sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan

atau yang membangkitkan sehingga individu tersebut dapat melakukan sesuatu.

Selanjutnya motif akan berubah menjadi motivasi bagi individu yang

bersangkutan melalui proses.

6

Page 8: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

McQuail (1991:72) merumuskan motif dalam menggunakan media massa

yakni : (1) Motif Informasi ;(2) Motif Identitas Pribadi;(3) Motif Integrasi dan

Interaksi sosial ;(4) Motif Hiburan.

Kepuasan

Kepuasan adalah hasil dari penilaian khalayak bahwa media massa telah

memberikan apa yang menjadi kebutuhan khalayak. Kepuasan yang diperoleh

khalayak setelah menggunakan media massa menjadi tolak ukur yang cukup

penting juga untuk menentukan berhasil tidaknya sebuah program acara tertentu

yang dihasilkan oleh media massa tersebut. Kita dapat memahami interaksi orang

dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu (uses) dan kepuasan

yang diperolehnya (gratification). Dalam hal ini menganggap bahwa khalayak itu

aktif bukan pasif. Khalayak yang aktif akan selektif dalam memilih media massa,

karena hal ini juga dipengaruhi oleh dorongan dalam dirinya untuk memenuhi apa

yang menjadi kebutuhan dirinya. Bila kebutuhan khalayak dapat terpenuhi oleh

media massa, maka kepuasanlah yang akan dirasakan oleh khalayak.

Uses and Gratification

Katz, Blummer dan Gurrevitch (1974:110) menjelaskan pendekatan Uses

and Gratification berawal dari satu pemikiran bahwa perilaku setiap individu

didorong oleh adanya motif – motif tertentu, maka didalam ilmu komunikasi

muncul satu pendekatan yang dinamakan Uses and Gratification ini.

Sejalan dengan asumsi-asumsi ini, proses seleksi media digambarkan

dalam McQuail (2011:175) yang bersangkutan dengan:

(1)Asal mula sosial yang dan psikologis dari (2) kebutuhan yang menciptakan (3)

pengharapan dari (4) media massa atau sumber lain yang mengarah pada (5)

ekspos yang berbeda (atau keterlibatan dalam aktivitas lain) yang menghasilkan

(6) kebutuhan kepuasan dan (7) konsekuensi lain.

Metode Penelitian

7

Page 9: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatori atau eksplanasi

bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara motif dengan aktivitas menonton

komunitas seniman PERSOJO dengan program kesenian langgam gandrung

TATV. Dan juga menjelaskan hubungan antara aktivitas menonton dan tingkat

kepuasan dalam menonton tayangan tersebut.

Subyek dalam penelitian ini adalah anggota komunitas seniman PERSOJO

(Persaudaraan Seniman Sukoharjo) yang berada di Sukoharjo dengan populasi

sebanyak 258 orang. Namun, peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 157

orang sesuai dengan perhitungan rumus slovin. Dan menggunakan teknik sampel

distratifikasi dimana 157 orang terdiri dari 111 orang berjenis kelamin laki-laki

dan 46 orang berjenis kelamin perempuan.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari lapangan berupa angket atau kuesioner yang disebarkan dan

dijawab oleh responden.

Sajian dan Analisa Data

A. Deskripsi variabel Motif

Motif sebagai sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan

atau yang membangkitkan sehingga individu tersebut dapat melakukan

sesuatu. Motif menurut McQuaill terbagi menjadi empat yakni: Motif

informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan

motif hiburan. Masing-masing motif akan dijabarkan sesuai dengan

indikatornya dan diberikan skor penilaian menggunakan skala likert. Lima

skor penilaian tersebut diantaranya: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Setuju,

(3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.

Tabel 1

Gambaran Motif menonton

No Indikator

Motif

STS

(%)

TS

(%)

N

(%)

S

(%)

SS

(%)

1.

Motif Informasi

Untuk mengetahui musik- 2 14 41 84 16

8

Page 10: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

musik campursari langgam

terbaru

(1%) (9%) (26%) (54%

)

(10%)

2. Untuk mencari referensi

dalam mengaransemen musik

langgam yang dapat dijadikan

bahan latihan

2

(1%)

18

(11%)

29

(19%)

91

(58%

)

17

(11%)

3 Untuk mencari referensi

dalam berbusana ketika akan

tampil perform diatas pang-

gung

1

(1%)

19

(12%)

50

(32%)

73

(46%

)

14

(19%)

4 Dengan menonton program

tersebut menjadikan saya

lebih tahu cara menghibur

penonton dengan elegan

3

(2%)

16

(10%)

51

(32%)

73

(47%

)

14

(9%)

5 Dengan menonton program

tersebut saya dapat belajar

cara bergaya didepan kamera

2

(1%)

16

(10%)

45

(29%)

76

(48%

)

18

(12%)

6

Motif Identitas Personal

Dengan menonton program

tersebut saya mempunyai

keinginan untuk tampil di TV

3

(2%)

16

(10%)

49

(31%)

77

(49%

)

12

(8%)

7 Dengan menonton program

tersebut saya mendapatkan

dorongan (semangat) untuk

mengolah kemampuan saya

menjadi lebih baik

3

(2%)

14

(9%)

35

(22%)

79

(50%

)

26

(17%)

8

Motif integrasi & interaksi

sosial

Untuk dapat berhubungan 1 14 61 66 15

9

Page 11: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

dengan teman baru yang

memiliki kegemaran

(hobi)yang sama

(1%) (9%) (39%) (42%

)

(9%)

9 Untuk saling mengenal ko-

munitas satu sama lain

4

(3%)

12

(8%)

55

(35%)

73

(46%

)

13

(8%)

10 Menonton program tersebut

untuk memperoleh bahan

pembicaraan dengan teman

satu komunitas

3

(2%)

10

(6%)

62

(39%)

70

(45%

)

12

(8%)

11

Motif Hiburan

Menonton program langgam

gandrung untuk mencari hi-

buran

3

(2%)

20

(15%)

38

(24%)

75

(48%

)

21

(13%)

12 Sebagai tempat untuk mere-

laksasikan pikiran (mem-

berikan ketenangan jiwa)

2

(1%)

20

(13%)

44

(28%)

73

(47%

)

18

(11%)

13 Untuk mengisi waktu luang

saya

7

(4%)

17

(11%)

45

(29%)

73

(46%

)

15

(10%)

14 Menonton program langgam

gandrung untuk menyegarkan

pikiran dari permasalahan

5

(3%)

24

(15%)

50

(32%)

67

(43%

)

11

(7%)

Sumber : Pernyataan kuesioner pada variabel motif

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 18 item pernyataan

mengenai motif seseorang menonton program kesenian Langgam

Gandrung TATV sebagian besar menjawab setuju dan presentase paling

tinggi adalah motif seseorang menonton program Langgam Gandrung

10

Page 12: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

yakni untuk mencari referensi dalam mengaransemen musik langgam

dengan presentase setuju sebanyak 58%.

B. Deskripsi variabel Penggunaan Media

Penggunaan media adalah waktu yang digunakan dalam berbagai

media jenis isi media yang dikonsumi. Dalam penelitian ini penggunaan

media dilihat dari perilaku responden dalam menonton. Aktivitas

menonton itu sendiri berawal dari sebuah kebutuhan akan informasi yang

kemudian berpola dan menjadi semacam ritual keseharian. Hal ini

berhubungan dengan kebutuhan terhadap kepuasan yang dihubungkan

dengan pilihan media tertentu oleh responden sendiri. Dalam hal ini

pengkukuran aktivitas menonton dioperasionalkan melalui 3 indikator

yakni: Frekuensi, Intensitas, Tingkat perhatian (atensi).

1. Frekuensi

Frekuensi merupakan tingkat keseringan responden dalam menonton

program Langgam Gandrung TATV. indikator pengukurnya dalam

penelitian ini adalah berapa kali responden menonton program

Langgam Gandrung TATV dalam satu bulan. Yang dimana responden

menjawab kadang-kadang (menonton program Langgam Gandrung 6-8

kali / bulan) yakni dengan presentase 34% yang berarti frekuensi

responden diantara sering dan jarang dalam menonton program

Langgam Gandrung TATV.

2. Intensitas

Intensitas disini lebih mengarah kepada penggunaan program interaktif

didalam program Langgam Gandrung itu sendiri. Program interaktif

dalam program Langgam Gandrung ini mengajak responden untuk ikut

terlibat aktif dalam berhubungan dengan orang lain seperti halnya

kirim-kirim salam, request lagu, bahkan karaoke. Pola pengukuran

dalam penelitian ini adalah seberapa sering responden ikut terlibat

menggunakan program interaktif dalam satu bulan. Yang dimana

intensitas responden dalam menggunakan program interaktif

11

Page 13: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

menunjukan bahwa responden tidak pernah ikut terlibat dalam progam

interaktif yang ditunjukan dengan presentase sebesar 34%.

3. Tingkat perhatian (atensi)

Tingkat perhatian dalam hal ini menunjukan pada aktivitas responden

saat menonton program Langgam Gandrung TATV. Digambarkan oleh

perilaku responden ketika mengikuti program Langgam Gandrung

yaitu mengikuti acara hingga selesai atau tidak dan pada saat

menonton program tersebut melakukan aktivitas lain atau tidak. Dari

hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak

terlalu sering menonton program Langgam Gandrung dari acara mulai

hingga selesai dibuktikan pada pernyataan pertama sebanyak 31%

responden menjawab kadang-kadang. Selanjutnya, pada pernyataan

kedua responden juga tidak teralu fokus dalam menonton program

Langgam Gandrung dengan presentase sebanyak 54% responden

terkadang menonton program Langgam Gandrung dengan melakukan

aktivitas lain. Dapat disimpulkan dari kedua pernyataan tersebut

bahwa responden dalam menonton dan mengikuti program Langgam

Gandrung adalah biasa saja.

C. Deskripsi variabel Tingkat Kepuasan

Untuk mengetahui besarnya kepuasan yang diperoleh responden dalam

menonton program Langgam Gandrung dihitung berdasarkan 14 item

pernyataan yang diajukan. Kategori penilaian terdiri dari 5 skala yakni (1)

Sangat Tidak Puas, (2) Tidak Puas, (3) Netral, (4) Puas, (5) Sangat Puas.

Tingkat kepuasan yang diperoleh responden dalam menonton program

Langgam Gandrung TATV mayoritas responden merasa puas, tapi paling

besar nilai presentase pada kepuasan mengenai informasi yang salah

satunya ingin mengetahui musik campursari langgam terbaru yakni

sebesar 53%.

12

Page 14: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

D. Deskripsi Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan antar variabel X (Motif) dengan Variabel Z (Penggunaan

Media)

Tabel 2

Korelasi Antar Variabel Motif Menonton dengan Penggunaan Media

Correlations

MOTIF

AKTIVITAS_ME

NONTON

MOTIF Pearson Correlation 1 .612**

Sig. (2-tailed) .000

N 157 157

AKTIVITAS_MENONTON Pearson Correlation .612** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 157 157

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS hasil korelasi.

Dari hasil diatas didapat koefisien korelasi sebesar 0,612 dengan

Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,01. Melihat hasil dari

koefisien korelasi diatas menunjukan bahwa terdapat kecenderungan

korelasi positif kuat antara motif menonton program Langgam Gandrung

dengan penggunaan media (aktivitas menonton) di kalangan anggota

komunitas seniman PERSOJO. Artinya, semakin tinggi motif menonton

cenderung meningkatnya penggunaan media dalam menonton program

Langgam Gandrung TATV.

Meskipun signifikansi korelasi atau hubungan antarvariabel

cenderung kuat, tetapi pasti. Artinya dapat dinyatakan bahwa hipotesis

terbukti, yaitu ada hubungan antara motif menonton dengan aktivitas

menonton program Langgam Gandrung TATV di kalangan anggota

komunitas seniman PERSOJO, dengan asumsi ho ditolak dan ha diterima.

13

Page 15: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

2. Hubungan antar Variabel Z (Penggunaan Media) dengan Variabel Y

(Tingkat Kepuasan)

Tabel 3

Korelasi Antar Penggunaan Media dengan Tingkat Kepuasan

Correlations

AKTIVITAS_ME

NONTON

TINGKAT_KEP

UASAN

AKTIVITAS_MENONTON Pearson Correlation 1 .575**

Sig. (2-tailed) .000

N 157 157

TINGKAT_KEPUASAN Pearson Correlation .575** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 157 157

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Output SPSS hasil korelasi

. Dari hasil diatas didapat koefisien korelasi sebesar 0,575 dengan Sig.

(2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,01. Melihat hasil dari

koefisien korelasi diatas menunjukan bahwa terdapat kecenderungan

korelasi positif kuat antara penggunaan media dalam hal ini aktivitas

menonton program Langgam Gandrung TATV dengan tingkat kepuasan

dalam pemenuhan kebutuhan di kalangan anggota komunitas seniman

PERSOJO. Artinya, semakin tinggi penggunaan media dalam hal ini

aktivitas menonton, cenderung meningkatnya kepuasan dalam pemenuhan

kebutuhan

Meskipun signifikansi korelasi atau hubungan antarvariabel cen-

derung sedang, tetapi pasti. Artinya dapat dinyatakan bahwa hipotesis ter-

bukti, yaitu ada hubungan antara penggunaan media (aktivitas menonton)

program Langgam Gandurng TATV dengan tingkat kepuasan dalam pe-

menuhan kebutuhan di kalangan anggota komunitas seniman PERSOJO,

dengan asumsi ho ditolak dan ha diterima.

14

Page 16: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

Kesimpulan

Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan dilapangan, diperoleh

kesimpulan mengenai motif, aktivitas menonton dan kepuasan menonton program

Langgam Gandrung TATV di kalangan anggota Komunitas Seniman PERSOJO

sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis data perhitungan korelasi Pearson Product moment antara

Motif menonton program Langgam Gandrung TATV (variabel X) dengan

penggunaan media dalam pemenuhan kebutuhan Komunitas Seniman PER-

SOJO (variabel Z) dinyatakan koefisien korelasi sebesar 0,612 dengan sig-

nifikansi sig.(2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,01.

Melihat hasil dari koefisien korelasi diatas menunjukan bahwa terdapat ke-

cenderungan korelasi positif kuat antara motif menonton program Langgam

Gandrung dengan penggunaan media (aktivitas menonton) di kalangan

anggota komunitas seniman PERSOJO. Artinya, semakin tinggi motif

menonton cenderung meningkatnya penggunaan media dalam menonton pro-

gram Langgam Gandrung TATV.

Meskipun signifikansi korelasi atau hubungan antarvariabel cenderung kuat,

tetapi pasti. Artinya dapat dinyatakan bahwa hipotesis terbukti, yaitu ada

hubungan antara motif menonton dengan aktivitas menonton program

Langgam Gandrung TATV di kalangan anggota komunitas seniman PER-

SOJO, dengan asumsi ho ditolak dan ha diterima.

2. Dari hasil analisis data penghitungan koefisien korelasi Pearson Product Mo-

ment koefisien korelasi sebesar 0,575 dengan sig.(2-tailed) sebesar 0,000

atau lebih kecil dari 0,01. Melihat hasil dari koefisien korelasi yang menun-

jukan bahwa terdapat kecenderungan korelasi positif kuat antara penggunaan

media dalam hal ini aktivitas menonton program Langgam Gandrung TATV

dengan tingkat kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan di kalangan anggota

komunitas seniman PERSOJO. Artinya, semakin tinggi penggunaan media

dalam hal ini aktivitas menonton, cenderung meningkatnya kepuasan dalam

pemenuhan kebutuhan

15

Page 17: D1215024.docx · Web viewJURNAL MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON PROGRAM KESENIAN (Studi Korelasi Antara Motif, Aktivitas Menonton dan Kepuasan Menonton Program Langgam Gandrung TATV di

Meskipun signifikansi korelasi atau hubungan antarvariabel cenderung

sedang, tetapi pasti. Artinya dapat dinyatakan bahwa hipotesis terbukti,

yaitu ada hubungan antara penggunaan media (aktivitas menonton) pro-

gram Langgam Gandurng TATV dengan tingkat kepuasan dalam pe-

menuhan kebutuhan di kalangan anggota komunitas seniman PERSOJO,

dengan asumsi h0 ditolak dan ha diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin, Andi.(2014). Televisi dan Masyarakat Pluralistik. Jakarta: Prenada Media Group.

Effendy, Onong Uchjana.(1990). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

__________. (1993). Televisi Siaran Teori & Praktek. Bandung: Mandar Maju.

Fiske, John.(2011). Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Signoriellie,N. Dan Morgan, M. (ed.). (1990). Cultivation Analysis. Newbury Park, CA: Sage

Lull, James. (1997). Media Komunikasi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Katz,E, J.G Blummer, dan M. Gurrevitch. (1974). Utilization of Mass Communication by Individual, The Uses Of Mass Communication:Correct Prespective on Gratification Research.London –Beverly Hills: Sage Publication.

McQuail, Dennis. (1991). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

16