d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

36
PEMBANGUNAN KESEHATAN KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA JAKARTA, 17 November 2016

Transcript of d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Page 1: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

PEMBANGUNAN KESEHATAN

KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA

JAKARTA, 17 November 2016

Page 2: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

MEMBANGUN INTEGRITAS DAN PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR

KESEHATAN

Nila F. Moeloek

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 3: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

1.Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

2.Membuat pemerintah tidak absen (hadir) dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya

3.Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan

4.Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

6.Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

7.Mewujudkan kemandirian eknomi dengan menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi domestik

8.Melakukan revolusi karakter bangsa

9.Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

3

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Goals Pemerintah (Nawa Cita)

Termasuk

melalui

pelayanan

kesehatan

Page 4: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Kesehatan Hak Asasi Manusia

Investasi

Sesungguhnya:

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 5: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA

2015-2019

Pilar 1. Paradigma Sehat

Program • Promotif – preventif

sebagai landasan pembangunan kesehatan

• Pemberdayaan masyarakat

• Keterlibatan lintas sektor

Pilar 2. Penguatan Yankes

Program • Peningkatan Akses

terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem

Rujukan • Peningkatan Mutu

Pilar 3. JKN

Program • Benefit • Sistem pembiayaan:

asuransi – azas gotong royong

• Kendali Mutu & Kendali Biaya

• Sasaran: PBI & Non PBI

Tanda kepesertaan KIS

D

T

P

K

KELUARGA SEHAT

Penerapan pendekatan continuum of care

Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 6: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

TRANSISI EPIDEMIOLOGI

Penyakit infeksi new emerging dan re-emerging

• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

Cedera 7%

Penyakit Tidak

Menular 37%

Penyakit Menular

56%

Cedera 8%

Penyakit Tidak Menula

r 49%

Penyakit

Menular

43%

Cedera 9%

Penyakit Tidak

Menular 58%

Penyakit Menular

33%

1990 2000 2010 2015

Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)

hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur

Cedera 13%

Penyakit Tidak Menula

r 57%

Penyakit

Menular

30%

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 7: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

POLA PTM BERDASARKAN STATUS SOSIAL EKONOMI

2.1

1.6 1.4 1.3 1.2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Terbawah MenengahBawah

Menengah Menengah Atas Teratas

% Jantung Koroner Menurut Status Ekonomi

13.1 12.6 12 11.8 11.2

0

2

4

6

8

10

12

14

Terbawah MenengahBawah

Menengah Menengah Atas Teratas

% Stroke Menurut Status Ekonomi

Sumber Data Riskesdas 2013

7

• Penyakit tidak menular

terjadi pada semua

golongan, baik kaya dan

miskin

• Prevalensi PTM lebih

tinggi pada penduduk

miskin

• Penanggulangan PTM

berarti membantu

manjaga produktifitas

penduduk miskin

pengurangan

kemiskinan

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 8: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

2015

1. Asumsi Perhitungan : Jumlah Peserta, Rate Experience, Claim experience 2. Biaya termasuk klaim yang belum ditagihkan Faskes tahun 2014 & 2015

PROPORSI BIAYA MANFAAT DI PUSKESMAS VS RUMAH SAKIT TAHUN 2015

Proporsi pembayaran biaya

manfaat tahun 2015

(diestimasikan) sbb:

-20,05% pada FKTP atau

sebesar Rp 8.291.241,-

-79,95% pada FKRTL atau sebesar Rp 33.066.554,-

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 9: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Tingkat Perlindungan Masyarakat Terhadap Biaya Katastrofis:

(Klaim CBGs sd Bulan Bayar Januari 2016)

Tot (Rp Juta) Rerata (Rp)

1 JANTUNG 905,223 2,756,216 3.0 6,934,361 2,515,899

2 STROKE 270,290 508,306 1.9 1,548,826 3,047,034

3 DIABET 202,526 306,632 1.5 1,256,664 4,098,281

4 KANKER 133,966 446,048 3.3 1,887,308 4,231,176

5 GINJAL 77,276 952,995 12.3 1,545,775 1,622,018

6 HEPATITIS 39,864 88,403 2.2 277,775 3,142,145

7 THALA 13,632 125,494 9.2 602,852 4,803,827

8 LEUKEMI 8,374 28,738 3.4 154,145 5,363,809

9 HEMOFILI 4,382 28,156 6.4 120,554 4,281,645

10 OTHER 21,013,270 72,612,388 3.5 60,063,446 827,179

22,668,803 77,853,376 3.4 74,391,706 955,536

Biaya KlaimPenderita

(Orang)

Kunjungan

(Kali)PenyakitNo

TOTAL/MEAN

Angka

Kontak

9

Sumber data: Bhidayat , 2016

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 10: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Rasio Klaim per Segmen Peserta Tahun 2015

Efek Asuransi

1380%

Sumber Data: BPJS Kes, 2016

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 11: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

INDONESIA SEHAT

11

91.166.408

Penerima

Bantuan

Iuran (PBI)

Kartu

Indonesia

Sehat (KIS)

WWW.KERJANYATA.ID

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 12: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

12

Pemberian Makanan Tambahan

6.122 ton PMT untuk

696.715 Ibu Hamil KEK

7.376 ton PMT bagi

738.883 Balita

856,2 ton bagi 158.550

Anak Sekolah

Pematauan Status Gizi

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 13: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

• ANGGARAN

• KEMENTERIAN KESEHATAN

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 14: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

PERBANDINGAN TOTAL ANGGARAN APBN

DENGAN ANGGARAN KESEHATAN DAN ANGGARAN

KEMENKES TAHUN 2015 S/D 2017

2015 2016 2017

Total APBN 1,984.1 2,095.7 2,070.5

Anggaran Kesehatan 74.4 104.8 105.5

Anggaran Kemenkes 54.3 57.17 58.27

% Anggaran Kesehatan 3.7% 5.0% 5.1%

% Anggaran Kemenkes 2.7% 2.7% 2.8%

3.7%

5.0% 5.1%

2.7% 2.7% 2.8%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

-

500.0

1,000.0

1,500.0

2,000.0

2,500.0

(Dal

am T

riliu

n R

p)

Nilai Abosolut Total Anggaran Kesehatan dan Anggaran Kementerian Kesehatan cenderung naik dari 3,7% tahun 2015 menjadi 5% dan menjadi 5,1%. Ratio Anggaran Kesehatan & Anggaran Kemenkes di APBN relatif sama.

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 15: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

GAMBARAN ALOKASI ANGGARAN

2015 2016 2017

Total APBN 1,984.1 2,095.7 2,070.5

Anggaran Kesehatan 74.4 104.8 105.5

Anggaran Kemenkes 54.3 57.17 58.27

% Anggaran Kesehatan 3.7% 5.0% 5.1%

% Anggaran Kemenkes 2.7% 2.7% 2.8%

3.7%

5.0% 5.1%

2.7% 2.7% 2.8%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

-

500.0

1,000.0

1,500.0

2,000.0

2,500.0

(Dal

am T

riliu

n R

p)

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 16: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Distribusi Anggaran Kemenkes ke dalam Belanja Apatur & Publik Tahun 2016

Belanja Pegawai &

Operasional Kantor 8,06 T (14%)

Belanja Barang 17,92 T (31%) Belanja Modal

6,2 T(11%)

Belanja Bansos 24,99 T (44%)

Belanja Publik 49,11 T (86%)

(dalam Triliun Rp ; % ) Distribusi Anggaran Kemenkes untuk Belanja Aparatur sebesar 14%, sisanya (86%) untuk Belanja Publik melalui : • Belanja Publik dalam Bentuk

Belanja Barang (Suplementasi Gizi, Obat Vaksin & perbekalan kesehatan, Bahan Habis Pakai RS, Sarana Prasana Alat Pencegahan Penyakit, Pelatihan Kader, dll)

• Belanja Modal (Pembangunan RS, Pengadaan Ambulan, Sarana Prasarana Alat RS, dll)

• Belanja Bansos melalui pembayaran iuran premi PBI.

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 17: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Tren Belanja modal tahun

2014 sebesar Rp 4,18 T

(2014) naik menjadi 6,87 T

(2015), kemudian turun

menjadi 6,34 T (2016) & turun

lagi menjadi 2,57 T (2017).

Penurunan belanja modal

karena belanja tersebut

dialihkan dari Tugas

Pembantuan (TP) ke Dana

Aloaksi Khusus (DAK).

Tren dana DAK meningkat

terus dari 2,97 T (2014)

menjadi 3,36 T (2015)

menjadi 15,77 T (2016) dan

menjadi 16,6 T (2017)

(dalam Triliun Rp )

PERBANDINGAN TREN ALOKASI BELANJA MODAL KEMENKES VS DAK TH

2014-2017

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2014 2015 2016 2017

4.18

6.87 6.34

2.57 2.95 3.36

15.77 16.6

B.Modal DAK

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 18: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

JUMLAH SATUAN KERJA KEMENKES KANTOR PUSAT DAN KANTOR DAERAH:

214 UNIT TP&DK 1.190 UNIT

POLITEKNIK KESEHATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

RUMAH SAKIT

BALAI BESAR TEKNIK

KESEHATAN LINGKUNGAN

BALAI PENGAMANAN

FASILITAS KESEHATAN

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 19: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

PEMANFAATAN ANGGARAN UNTUK

BELANJA BARANG

(AKREDITASI FASYANKES)

+/- 9.000 PUSKESMAS

902 RUMAH SAKIT PEMERINTAH

JUMLAH SARANA KESEHATAN (per 14 September 2016)

1.400 PKM

Dari 284 Puskesmas

menjadi 1.400

Puskesmas

terakreditasi

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN

33 RS UPT Vertikal Kemenkes

869 RSUD & RS Pemerintah lainnya

287 RS

Dari 104 RS menjadi

287 RS terakreditasi

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 20: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

PENGADAAN BARANG DAN JASA

PENGADAAN BARANG DAN JASA LAINNYA

PENGADAAN OBAT PENGADAAN ALAT KESEHATAN

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 21: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

21

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 22: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

• BELANJA BARANG : - SUPLEMENTASI GIZI - OBAT VAKSIN & PERBEKALAN KESEHATAN - BAHAN HABIS PAKAI RUMAH SAKIT - SARANA PRASANA ALAT PENCEGAHAN PENYAKIT

• BELANJA MODAL : - PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT - PENGADAAN AMBULAN - SARANA PRASARANA ALAT RUMAH SAKIT, DLL

• BELANJA BANSOS : - PEMBAYARAN IURAN PREMI PBI (JKN-BPJS)

TITIK-TITIK RAWAN PELAKSANAAN ANGGARAN KEMENKES

KASUS KORUPSI

PENGADAAN KEBUTUHAN KESEHATAN

Page 23: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Arah Pembangunan Kesehatan

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 24: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

promotif rehabilitatif

The future of medicine The way of thinking

Rentang Ilmu Kedokteran ataupun Kesehatan bermula dari

sesungguhnya tata laksana di bidang kesehatan harus dimulai dari

Upaya

Promotif Pencegahan Kuratif Rehabilitatif

sampai

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 25: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

25

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 26: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Konsep Kontinum Interaksi Dokter-Pasien (Kompetensi, Level Of Competencies, Kedudukan Dokter Umum (Keluarga) dan Dokter Spesialis Dalam Pelayanan Kedokteran)

Sehat Sakit ½ Sehat

Resiko Kesudahan Gejala Sakit

Penapisan Diagnosis

Dini

Diagnosis

Pengobatan

Rehabilitasi

Spesialis

Dr Umum/

Keluarga

K O M P E T E N S I

Sehat Sakit

Page 27: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

110 RS Rujukan

Regional

WWW.KERJANYATA.ID

20 RS Rujukan

Provinsi

14 RS Rujukan

Nasional

Terobosan Pemerataan Tenaga

Kesehatan

di Daerah Tertinggal Perbatasan

Kepulauan (DTPK)

Page 28: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 29: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Bumil Balita Usia

sekolah

Usia

produktif Usia

lanjut

Ke

las

bu

mil

Po

sya

nd

u/P

AU

D/S

DD

TK

A

Po

sb

ind

u P

TM

Po

sya

nd

u l

an

sia

UK

S / P

os

ke

str

en

Rumah Desa

Sehat

Poskesdes / polindes

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 30: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

30

Rumah Desa Sehat: Atribut UKBM digantikan dengan jenis kegiatan UKBM

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 31: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

Kebijakan Lintas Sektor

Pemda Provinsi Kabupaten Kota

Puskesmas

Rumah Sakit

1.Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

• Olahraga

• Lalu lintas

• Gula Garam Lemak

• Lingkungan

• Air bersih

2. Standar Pelayanan

Minimal

• Promosi Kesehatan

• Preventif

• Deteksi Dini

3. Pendekatan Keluarga

• Seluruh Keluarga

• Total coverage

• Outreach

4. Penguatan Layanan Primer

Dokter Layanan Priemer

Nusantara Sehat

Sarana dan Prasarana

5. Rujukan

berjenjang

Pelayanan Cepat Tepat Efisien

Masyarakat Sehat

6. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL / BPJS

Page 32: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

JEJAK LANGKAH

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

KORUPSI

DI KEMENTERIAN KESEHATAN

SEJAK TAHUN 2010-2016

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 33: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

(Kepmenkes No.232 Tahun 2013 tentang Strakom PBAK)

Tagline ini menanamkan nilai-nilai anti

korupsi bagi seluruh jajaran bidang

kesehatan dalam melaksanakan

pembangunan kesehatan

KEMENKES MEMBANGUN TAGLINE MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 34: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

MENERBITKAN PERATURAN TERKAIT

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENKES

2. KEPMENKES No. HK.02.02/MENKES/ 306/2014 TENTANG JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 35: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

DOKUMEN NOTA KESEPAHAMAN KEMENKES DENGAN KPK, BPKP, PPATK DAN LPSK

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 36: d. Membangun Integritas dan Pencegahan Korupsi di Sektor ...

TERIMA KASIH MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA