D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di...

95

Transcript of D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di...

Page 1: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun
Page 2: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

Daya Juang PeremPuan Lintas iman menghaDaPi PanDemi

Page 3: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

Sanksi Pelanggaran Pasal 72

Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng-edarkan, atau menjual kepada umum suatu cipta atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau terkait sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

Daya Juang PeremPuan Lintas iman menghaDaPi PanDemi

Addi S. Patriabara • Khotimatul Husna • Kristan • Kustiani • Kuswijoyo Mulyo • Liem Liliany Lontoh • Lutfiana • Martinus Joko Lelono, Pr. • Niluh

Kasiani Sandhi • Nina Mariani Noor • Noor Sudiyati • Totok Tejamano

Editor: Kristi, Murtini Hehanussa dan Wiwin S.A. Rohmawati

Page 5: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi©Addi S. Patriabara dkk.

Editor : Kristi, Murtini Hehanussa, Wiwin S.A. RohmawatiPenata Isi & Sampul : Kholil Ahmad

Diterbitkan oleh :Srikandi Lintas Iman (SRILI)Email : [email protected] : www.srikandilintasiman.orgInstagram : @srilijogjaFacebook : Srikandi Lintas Iman - SRILITwitter : @srilijogja Didukung oleh:KAICIID International Fellows ProgrammeWeb : www.kaiciid.org

_Yogyakarta: Srikandi Lintas Iman (SRILI), 2020xiv+296 hlm; 13 x 20 cmCetakan Pertama, September 2020.

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apa pun (seperti cetakan, fotocopy, mikrofilm, VCD, CD-Rom, dan rekaman suara) tanpa izin dari penerbit.

Page 6: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

Pengantar

Sejak zaman dahulu kala konflik atau pertikaian antar umat beragama terjadi di mana-mana. Ada konflik berskala kecil, sedang bahkan besar yang mengorbankan banyak jiwa. Tidak hanya antara Islam dan Kristen tetapi juga dengan agama-agama lain. Kita tentu tidak lupa dengan apa yang terjadi di India, Tiongkok, Burma, Srilanka bahkan juga di Indonesia. Bom bunuh diri pernah melanda gereja-gereja. Tidak hanya menghilangkan nyawa, tapi juga menyisakan trauma. Ada gerakan pembubaran paksa ritual agama dan penghayat kepercayaan (Bantul 2019). Pelarangan penggunaan tempat ibadah. Bahkan di masa Pandemi, ketika orang terpaksa beribadah di rumah, ada orang yang mendatangi rumah tersebut dengan sangat marah dan membawa penthung (Cikarang, 19 April 2020). Pertanyaannya, mengapa semua itu terjadi? Bukankah semua agama mengajarkan cinta kasih dan kebaikan? Mengapa ada aroganisme dan fanatisme sempit antar umat beragama?

Pandemi Covid-19 telah membuat semua agama tidak bisa menyelenggarakan perayaan-perayaan besar agamanya (dari rentang waktu kasus di Wuhan Tiongkok sampai dengan buku ini diterbitkan). Bahkan seorang pemimpin agama di Indonesia yang pada awalnya mengatakan secara arogan bahwa Covid-19 adalah ‘serdadu Allah‘ untuk menyerang negeri yang telah dianggap menekan kehidupan umat agama tertentu, pada akhirnya tak berkutik karena Covid-19 pun menyerang Indonesia dengan tanpa ampun. Tidak hanya itu, ada juga seorang pemuka agama lain dengan lantang tampil di Youtube menghalau Covid-19 dengan imannya. Yang terakhir ini akhirnya menimbulkan polemik tiga

Page 7: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

vi

pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya.

Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun yang bisa dengan jumawa menyombongkan diri terbebas dari pandemi ini. Pengalaman pandemi Covid-19 mengajarkan kita umat beragama dan penghayat kepercayaan menjalani kehidupan iman masing-masing dengan rendah hati, serta mau mengedepankan cinta kasih. Agama mesti dikembalikan pada esensinya yaitu sebagai ‘a’ (Bahasa Sansekerta, artinya: tidak) dan ‘gama’ (kacau/ semrawut). Artinya, agama sesungguhnya adalah “pencegah terjadinya kesemrawutan individual dan sosial” [Idi Subandy dan Bachruddin Ali Akhmad, 2014, hal. 137].

Dalam konteks ini, perempuan mempunyai peran penting dan krusial dalam menghadapi pandemi. Sebagai istri, ibu, pendidik, anggota atau pemimpin komunitas, pemimpin agama, karyawan, dan lain-lain, perempuan di satu sisi menanggung beban yang tidak sedikit dalam masa pandemi ini. Namun di sisi lain, perempuan juga merupakan kelompok rentan yang mengalami dampak langsung dari pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Untuk itu, melalui e-book ini dicoba menemukan kisah-kisah dan refleksi dari enam agama dan kepercayaan terkait dengan bagaimana ajaran dan kisah-kisah serta pengalaman agama dan kepercayaan dalam menghadapi bencana, khususnya bagaimana perempuan berperan di dalamnya. Selain itu, akan dilihat konteks saat ini di tengah pandemi Covid-19 bagaimana agama-agama dan kepercayaan disadarkan kembali untuk mengamalkan inti ajaran agama, yakni saling mengasihi dan saling membantu sesama manusia tanpa pandang bulu. Demikian juga, wabah ini mengajak umat beragama untuk saling mendukung dan bekerjasama mengatasi

Page 8: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

vii

masalah-masalah kemanusiaan. Tidak ada ruang untuk fanatik, tidak ada ruang untuk sombong.

Melalui e-book ini Srikandi Lintas Iman (Srili) Yogyakarta ingin ikut ambil bagian dalam mewujudkan kehidupan bersama yang rukun dan damai, mendorong masyarakat untuk beragama dan berkepercayaan secara rendah hati, serta mengedepankan cinta kasih dan solidaritas kepada sesama dan seluruh ciptaan. Srili juga ingin mengajak masyarakat untuk melihat peran krusial perempuan dalam melakukan upaya-upaya mengatasi dampak dari pandemi. Dengan demikian, perempuan yang selama ini sering dianggap sebagai pelengkap kehidupan, dapat mulai terus diperhitungkan untuk bersama-sama kaum laki-laki secara setara membangun kehidupan bersama yang rukun, adil, dan sejahtera, terutama di masa sulit seperti pandemi Covid-19 ini.

E-book ini adalah buku kecil yang diharapkan dapat menjadi referensi dalam mencari informasi terkait dengan pandemi Covid-19, secara khusus terkait dengan kisah-kisah perempuan dan peran serta kiprahnya di masa lampau dan di masa pandemi Covid-19; tradisi dan ajaran agama-agama serta penghayat terkait pandemi; sikap dan peran pemimpin agama, baik perempuan maupun laki-laki dalam menghadapi covid-19; serta hikmah di balik pandemi.

E-book ini dibagi ke dalam 6 bab. Bab pertama berisi hal-hal seputar Perempuan, Agama Abrahamik, dan Pandemi. Di bab ini pembaca bisa melihat bagaimana Islam, Katolik dan Protestan berbicara tentang topik-topik pokok dalam e-book ini yaitu tentang kisah-kisah perempuan, peran dan kiprahnya di masa lampau dan masa kini; tradisi dan ajaran mereka terkait pandemi; sikap dan peran pemimpin ketiga agama tersebut, baik perempuan maupun laki-

Page 9: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

viii

laki dalam menghadapi covid-19; serta hikmah di balik pandemi. Perspektif dari ketiga agama ini sengaja diolah menjadi satu karena ada kisah-kisah dan ajaran yang mirip satu sama lain, mengingat ketiganya adalah sama-sama agama abrahamik. Sedangkan bab-bab yang lain sengaja dibuat terpisah karena kisah-kisah di dalam agama-agama dan penghayat tersebut yang berbeda.

Bab kedua dengan judul ‘Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha tentang Pandemi’ bertutur tentang topik-topik pokok dalam e-book ini ditinjau dari perspektif agama Buddha. Sedangkan bab ketiga dengan judul ‘Perempuan Dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini Dan Pandemi’ adalah tinjauan dari agama Khonghucu. Bab keempat adalah tinjauan dari agama Hindu. Dan yang terakhir, bab lima adalah tinjauan dari penghayat kepercayaan.

E-book ini adalah hasil kerja sama dengan KAICIID (King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue) yang berkantor pusat di Vienna Austria. KAICIID merupakan lembaga yang fokus pada pelatihan agen-agen ‘interreligious’ dan ‘intercultural’ dialog. Lembaga ini dimotori oleh pemerintah Arab Saudi, Austria, Spanyol dan Vatikan. Namun demikian, isi dari e-book ini adalah di luar tanggung jawab KAICIID.

E-book ini bisa terwujud karena kerjasama rekan-rekan dari enam agama dan penghayat kepercayaan yang telah berkenan menjadi nara sumber dan juga kontributor dalam tiga acara FGD (Forum Group Discussion) yang diselenggarakan oleh Srili. Baik narasumber maupun kontributor dalam pembuatan e-book ini tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki. Hal ini dengan harapan agar perspektif yang ada di dalam e-book ini dapat seholistik dan seobjektif mungkin, terutama ketika berbicara tentang perempuan. Hal menarik dari proses pembuatan e-book ini adalah bahwa para

Page 10: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

ix

narasumber dan kontributor laki-laki mempunyai wawasan dan juga apreasiasi yang mendalam tentang perempuan. Ada banyak informasi tentang perempuan yang diperoleh dari mereka.

Kepada rekan-rekan narasumber dan kontributor yang terlibat dalam pembuatan e-book ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kiranya sumbah-sih ilmu dari rekan-rekan semua bermanfaat bagi banyak orang.

Last but not least, ucapan terima kasih juga tertuju pada Teh Wiwin Siti Aminah , co-founder Srili, yang menjadi komandan program kerjasama Srili dan KAICIID, dan juga sebagai salah satu moderator FGD serta editor e-book ini. Juga Pendeta Kristi, koordinator Srili (2020-sekarang) yang juga menjadi moderator FGD dan editor. Demikian pula terima kasih untuk mbak Mauliya Malik, mbak Misni Parjiati, dan mbak Chamida yang telah mencatat dengan tekun proses FGD. Juga mas Kholil Ahmad yang membantu me-layout e-book ini. Jerih payah kita tidak akan sia-sia. Kiranya semua ini menjadi berkat bagi banyak orang.

Yogyakarta, Medio September 2020

Murtini HehanussaPenanggung jawab pembuatan e-book

Page 11: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

x

Page 12: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

Daftar Isi

Pengantar v

Daftar Isi xi

Bab I Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi 1Khotimatul Husna, Nina Mariani Noor, Addi S. Patriabara & Martinus Joko Lelono, Pr

Bab II Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi 19

Kustiani & Totok Tejamano

Bab III Perempuan dalam Agama Khonghucu dan Pandemi 35

Js. Kristan & Js. Liem Liliany Lontoh

Bab IV Perempuan Hindu Pemelihara Kehidupan Menghadapi Pandemi 53

Lutfiana Senen & Niluh Kasiani Sandhi

Bab V Perempuan, Mari Kita Memandang: Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020 63

Kuswijoyo Mulyo & Noor Sudiyati

Daftar Pustaka Biodata Penulis

Page 13: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

xii

Page 14: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

BAB I

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

Khotimatul Husna Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY

Nina Mariani Noor Wakil Ketua Lajnah Imaillah, Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Addi S. Patriabara Pendeta Gereja Kristen Indonesia Tugas Khusus di LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng

Martinus Joko Lelono, Pr Pastor di Gereja St. Mikael Pangkalan Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta

Page 15: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

2

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Kisah Perempuan dalam Katolik, Protestan dan Islam di Tengah Pandemi

Katolik, Protestan, dan Islam adalah bagian dari agama-agama Abrahamik. Ketiga agama itu

memiliki kitab sucinya masing-masing, tetapi di dalamnya terdapat kisah-kisah yang sama atau mirip. Berkait dengan pandemi, dalam Alkitab maupun Alquran tidak terdapat kisah pandemi an sich dalam artian wabah penyakit yang terjadi dalam lingkup global atau melingkupi geografis yang luas. Ada dua hal yang dapat menjadi penyebab tidak tercatatnya kisah mengenai pandemi di dalam Kitab Suci. Pertama, pengetahuan medis pada waktu Kitab Suci ditulis belum menjangkau untuk mengetahui penyebab wabah yang terjadi sehingga kategori pandemi belum menjadi patokan. Kedua, ini yang lebih penting, Kitab Suci ditulis atau diturunkan dengan latar dan konteks sosial-budaya tertentu. Alkitab memuat pengalaman umat Israel dan pengalaman jemaat perdana yang masih terkait sekitar Israel. Demikian pula, Alquran diturunkan pada masyarakat Arab dengan latar belakang geografis dan kondisi sosialnya pada saat itu. Justru karena itu, pandemi dalam arti

Page 16: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

3

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

meluasnya wabah penyakit yang melampaui batas-batas geografis tidak menjadi perhatian dalam Kitab Suci.

Namun, ada kisah suci yang dirasa bisa mewakili, yaitu kisah (Nabi) Yusuf. Sekalipun bukan berkisah mengenai pandemi dalam artian wabah penyakit, tetapi kisah (Nabi) Yusuf berbicara mengenai penderitaan yang dialami oleh orang-orang dari berbagai daerah, melingkupi geografis yang luas, melintasi batasan administratif suatu kerajaan/wilayah. Kisah (Nabi) Yusuf, dapat ditemukan baik dalam Alkitab maupun Alquran. Secara garis besar keduanya dituturkan kurang lebih serupa. Seorang ulama Mesir yang tinggal di Jakarta, Syeikh Ahmad Al-Misri, bahkan mengatakan bahwa kisah Nabi Yusuf adalah kisah terindah yang diabadikan dalam Alquran.

Secara ringkas, diceritakan, Yusuf tumbuh di tengah keluarga yang kurang adil dalam memperlakukan anak. Dalam Alkitab dikatakan: ”Yakub lebih sayang kepada Yusuf dari semua anaknya yang lain” (Kejadian 37:3, BIMK). Kebencian saudara-saudaranya membuat Yusuf dijual kepada pedagang Midian (Kejadian 37:28). Akhirnya, Yusuf dibeli dan bekerja di rumah Potifar, seorang pengawai istana Firaun, raja Mesir. Ketampanan Yusuf membuat istri Potifar tertarik. Ajakan istri Potifar untuk berselingkuh ditolak oleh Yusuf dan berakibat fitnah kepada Yusuf sehingga ia dipenjara. Di dalam penjara, Yusuf bertemu dengan juru minuman dan juru roti Firaun yang dianggap bersalah pada raja. Keduanya bermimpi dan dapat ditafsirkan oleh Yusuf dengan tepat bahwa juru roti akan dihukum mati dan juru minuman akan mendapatkan kembali kedudukannya.

Selanjutnya dituturkan bahwa Firaun bermimpi dan tak seorang pun dapat menafsirkan mimpinya. Hal ini membuat juru minuman teringat kepada Yusuf. Yusuf kemudian dipanggil dan

Page 17: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

4

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

berhasil menafsirkan mimpi Firaun. Yusuf menafsirkan akan ada tujuh tahun kelimpahan yang kemudian dilanjutkan dengan tujuh tahun kelaparan (Kejadian 41:30-31). Atas kemampuan yang mengagumkan itu, Firaun memercayakan jabatan tinggi kepada Yusuf. Dia menjadi wakil raja untuk mengelola Mesir.

Setelah tahun kelimpahan yang dikelola Yusuf dengan baik, datanglah masa kelaparan yang luar biasa. Alkitab menyatakannya dengan kalimat: ”Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi” (Kejadian 41:57). Pernyataan itu menunjukkan wabah berlangsung secara global, melewati batas-batas geografis. Bangsa-bangsa lain datang ke Mesir untuk membeli gandum di sana.

Dari Kisah (Nabi) Yusuf, terdapat dua hal yang bisa menggerakkan umat di tengah pandemi. Pertama, kemampuan membaca tanda-tanda zaman. Melalui mimpi, Yusuf mampu membaca tanda-tanda zaman. Kemampuan itu membuat Yusuf secara kreatif menyimpan gandum di masa kelimpahan dan ditempatkan pada gudang-gudang yang dibangun di setiap kota (Kejadian 41:48). Kemampuan ini diasah bukan karena latar belakang Yusuf - ia bukan berasal dari keluarga sempurna, justru terluka karena dibuang oleh saudara-saudaranya - tetapi karena relasinya dengan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan spiritualitas menjadi penting dalam agama-agama.

Kedua, bencana kelaparan tidak diikuti dengan bencana kemanusiaan. Mesir membuka diri sehingga orang-orang dari berbagai negara yang tidak memiliki gandum dapat membelinya di sana. Bisa saja kita membaca motivasi ekonomi di sana. Namun, kita juga bisa menduga bahwa membuka border bagi bangsa asing dapat menimbulkan persoalan sendiri. Tuduhan pura-pura Yusuf pada

Page 18: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

5

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

saudara-saudaranya yang disebut pengintai menyiratkan hal itu (lih. Kejadian 42:9). Jadi, kita bisa memahami bahwa membuka border berangkat dari kepedulian. Dalam teks Alkitab disebutkan: ”Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir” (Kejadian 41:56). Penjualan gandum juga dibuka bagi orang-orang asing. Hal inilah yang memperjumpakan Yusuf dengan saudara-saudaranya. Hal ini mendorong umat untuk tetap berempati dan peduli satu dengan yang lain di tengah kondisi pandemi.

Selain kisah (Nabi) Yusuf, ada juga kisah-kisah penderitaan lain, yang tercatat di dalam Alkitab dan Alquran, misalnya kisah air bah, yang dialami oleh semua makhluk di bumi. Ketika peristiwa itu terjadi, semua umat manusia terkena dampaknya. Hanya keluarga (Nabi) Nuh yang selamat karena menerima petunjuk dari Tuhan.

Di dalam Islam, rujukan mengenai pandemi, dalam artian wabah penyakit, justru bisa ditemukan di dalam Hadis. Dari beberapa hadis dan tuntunan terkait dengan masa pandemi Rasulullah memberikan penegasan kepada umatnya bahwa Islam itu tidak semata-mata agama yang menekankan ritual simbolik secara syariah semata, tetapi Islam juga menekankan ruh atau hakikat beragama yakni mengutamakan keselamatan dan kemaslahatan manusia serta alam semesta.

Dikisahkan pada waktu itu bahwa pada suatu waktu terjadi wabah yang disebut tha’un. Menghadapi wabah itu, Rasulullah mengedepankan perlindungan dan keselamatan jiwa manusia supaya terwujud kebaikan atau kemaslahatan untuk semua manusia. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan: ”Jika kalian mendengar ada wabah tha’un dalam suatu tempat, maka janganlah kalian masuk ke

Page 19: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

6

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

dalamnya. Dan jika kalian ada di dalamnya maka janganlah kalian keluar darinya” (Muttafaqun ‘Alaih).

Hadis ini jelas menegaskan bahwa ikhtiar atau upaya agar penyakit atau wabah tidak tersebar adalah dengan cara memutus mata rantai penularannya, yakni dengan menutup akses keluar dan masuk wilayah terjangkitnya wabah (istilah sekarang lockdown). Secara akidah, diyakini bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah karena kekuasaan Allah, termasuk terjadinya penyakit yang mewabah. Namun, kita dilarang hanya berserah dan pasrah begitu saja dalam menghadapi wabah penyakit. Rasulullah juga meneladankan agar umatnya bersikap dan bertindak berdasarkan ilmu pengetahuan, termasuk dalam hal menjaga kesehatan. Hal itu tampak dalam petikan salah satu hadis: ”Wa shihhataka qobla saqomika” (Jagalah sehatmu sebelum datang masa sakitmu).

Sikap yang tidak peduli terhadap pandemi atau wabah juga bertentangan dengan nilai yang diajarkan oleh Alquran: ”Wa laa tulquu biaidikum ilat tahlukah” (Jangan jatuhkan diri kalian dalam kerusakan dan kebinasaan - QS. Al Baqarah: 195). Ayat ini jelas menempatkan keselamatan dan keamanan jiwa manusia pada prioritas yang tinggi (hifdzul amni was salam).

Tidak hanya pada masa Rasulullah Saw., pada masa Khulafaur Rasyidin, yakni pada masa Umar bin Khattab, juga pernah terjadi wabah. Saat perjalanan menuju Syam, beliau mendengar kabar ada wabah penyakit di Syam. Setelah bermusyawarah dengan sahabat senior, beliau memutuskan membatalkan perjalanan ke Syam. Beliau memilih kembali pulang ke Madinah. Seorang sahabat bertanya, ”Apakah tindakan pulang ini berarti lari dari takdir Allah?” Mungkin sahabat ini ingin tetap melanjutkan perjalanan sembari tawakal (berserah) kepada Allah. Khalifah Umar bin Khattab

Page 20: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

7

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

menjawab: ”Kita lari dari takdir Allah, menuju takdir Allah yang lain, yang juga ketetapan Allah”. Lalu, Khalifah Umar memberikan analogi: ”Jika kalian sedang beternak unta, lalu mendapati di sana ada hamparan tanah yang subur penuh rerumputan dan di tempat lain ada hamparan tanah kering kerontang, bukankah kalian akan memilih membawa unta kalian ke tanah yang subur?”

Berkaitan dengan peran perempuan dalam masa pandemi, ada kisah mengenai Aisyah Ra. yang berkata: ”Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang tho’un (wabah penyakit), lalu Rasulullah Saw. memberitahukan kepadaku wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Siapa yang menghadapi wabah lalu dia bersabar dengan tinggal di dalam rumahnya seraya bersabar dan ikhlas sedangkan dia mengetahui tidak akan menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah kepadanya, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR. Bukhori).

Hadis ini menegaskan bahwa semua penyakit atau wabah terjadi karena kuasa Allah Swt. Tindakan yang tepat adalah bersabar atas wabah dan melakukan upaya pencegahan penularannya dengan tetap berdiam diri di rumah. Pahalanya sebesar pahala orang yang berjihad di jalan Allah dan mati syahid. Menariknya, hadis ini muncul karena Rasulullah Saw. ditanya oleh Aisyah Ra. Karena pertanyaan seorang perempuanlah, hadis ini dikeluarkan.

Terkait dengan ilmu dan pengetahuan, termasuk untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah terkait wabah, Imam Syafi’i meminta kepada umat Islam untuk mematuhinya dengan anjurannya yang berbunyi: ”Janganlah sekali-kali engkau tinggal di suatu negeri yang tidak ada di sana ulama yang bisa

Page 21: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

8

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

memberikan fatwa dalam masalah agama, dan tidak ada dokter yang memberitahukan tentang kesehatan badanmu.” (Adabus Syafi’i dan manaqibuhu, hlm. 244).

Sebagian besar pengikut Mazhab Syafi’i menyepakati bahwa salat berjamaah pun bisa dilakukan dengan social distancing (menjaga jarak) jika ada uzur (halangan). Bahkan jika seseorang merasa dirinya bisa membawa ke-madlarat-an atau bahaya untuk orang lain, sebaiknya dia menghindari salat secara berjamaah di tempat ibadah. Dar’ul mafasidi muqaddamun ‘ala jalbil mashaalihi. Seperti yang disebutkan oleh Ibnu Hajar al Haitami dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj: ”Ya, sekiranya mereka tertinggal (terpisah) dari shaf (barisan) karena uzur (halangan) seperti saat cuaca panas di Masjidil Haram, maka tidak (dianggap) makruh dan lalai sebagaimana zahir.” (Kitab Tuhfatul Muhtaj, hlm. 296).

Keberadaan hadis dan ajaran Mazhab Safi’i di atas bisa digunakan untuk mendorong umat supaya mengikuti imbauan pemerintah terkait dengan kebijakan physical distancing dan pembatasan sosial, atau sering dibahasakan sebagai lockdown. Kepedulian kepada orang lain, supaya tidak saling menularkan virus, membuat orang tidak saling berjumpa, tidak bepergian.

Sikap dan Peran Pemimpin Agama Abrahamik Menghadapi Pandemi Covid-19

Ketika terjadi pandemi Covid-19 terdapat keberagaman sikap para pemimpin agama. Ada yang mengatakan bahwa cukup dengan percaya kepada Tuhan, umat tidak akan tertular Covid-19. Ada pula yang secara patuh mematuhi imbauan pemerintah berkait dengan pencegahan penularan Covid-19.

Page 22: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

9

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

Jamaah Ahmadiyah Indonesia, sebagai sebuah komunitas muslim di Indonesia, mengikuti nasihat dan petunjuk dari Khalifah yang berkedudukan di London. Khalifah memerintahkan kepada seluruh ahmadi untuk mematuhi peraturan dan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh negara masing-masing. Selain itu, Khalifah juga menganjurkan kepada seluruh anggota untuk mengonsumsi obat hemopathy untuk pencegahan tertular Covid-19. Pengurus Besar Jemaat segera mengeluarkan surat edaran ke seluruh cabang di seluruh Indonesia dan Tim Hemopathy Nasional menyalurkan obat hemopathy yang dibutuhkan anggota. Pimpinan tertinggi Ahmadiyah, Khalifah kelima, Khalifatul Masih al Khamis menyampaikan dalam khutbah Jumat mengenai wabah tha’un atau pes yang pernah menyebar di Punjab India tahun 1896, dan berefleksi mengenai yang bisa dilakukan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Dalam khutbah Jumat, 5 Juni 2020, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Pemimpin Dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah menyeru kepada ahmadi untuk terus berdoa supaya dunia diselamatkan dari virus corona dan dunia dapat diberikan akal dan pemahaman bahwa penjamin keberlangsungan dan keselamatan hanyalah dengan jalan menyerahkan diri kepada Allah dan memenuhi hak-hak sesama dan mengakhiri kekacauan di dunia.

Gereja Katolik melakukan hal serupa dengan menghentikan kegiatan misa dan ekaristi di seluruh paroki. Dalam pesannya kepada umat Katolik, Paus Fransiskus mengatakan: “Tuhan meminta kita dan mengundang kita untuk membangunkan kembali dan mempraktikkan solidaritas dan harapan yang mampu memberikan kekuatan, dukungan, dan makna pada saat-saat ketika segala sesuatu tampak tak berdaya“ (Paus Fransiskus 2020).

Page 23: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

10

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Sebagian besar gereja Protestan segera mengalihkan ibadah dan berbagai kegiatan gerejawi dalam bentuk daring. Kegiatan tatap muka sangat dibatasi, dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat dan dengan izin dari pejabat pemerintah yang berwenang.

Namun, di sisi lain, ada saja oknum atau sekelompok masya- rakat yang, bahkan secara sadar, bersikap fatalistis. Tindakannya lebih didorong oleh kepasrahan pada takdir dan hawa nafsu untuk menunjukkan ego dalam beragama, tanpa memikirkan keselamatan diri dan orang lain. Kelompok ini seolah ingin menunjukkan diri sebagai hamba yang taat dalam segala situasi dan kondisi, tanpa memedulikan bahaya yang mengancam. Sementara itu, yang menaati aturan pemerintah untuk tetap diam di rumah mereka anggap sebagai tipis iman atau tidak taat. Padahal, dalam kaidah ushuliyah diterangkan bahwa menolak kerusakan itu lebih didahulukan daripada mencari kebaikan (Dar’ul mafasidi muqaddamun ‘ala jalbil mashaalihi). Artinya, mencegah penularan Covid-19 lebih didahulukan daripada mencari pahala salat jamaah di masjid misalnya.

Pemimpin-pemimpin gereja pun ada yang bersikap demiki- an. Mereka mengatakan tidak takut kepada Covid-19, tanpa memedulikan kondisi jemaatnya, yang bisa jadi terdampak Covid-19. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya kemampuan membaca tanda-tanda zaman yang menumbuhkan ”sombong rohani,” hingga energinya hanya habis untuk menunjukkan kehebatan diri dan kelemahan pihak lain. Berkuranglah hikmat dan kemampuan membaca tanda-tanda zaman.

Kepedulian dan berpikir positif adalah sikap seorang pemimpin yang dibutuhkan sepanjang masa. Lebih-lebih ketika kita menghadapi bencana global semacam Covid-19. Kepedulian bicara soal hati. Hati

Page 24: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

11

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

tak bisa dibatasi oleh suku, agama, ras, dan perbedaan lainnya. Di tengah kondisi pandemi seperti ini, dibutuhkan pemimpin agama yang kreatif. Kepedulian seorang pemimpin, dalam ranah lembaga keagamaan, saat ini dibutuhkan untuk memberi teladan bagi umat. Budaya primordial yang masih cukup kuat membuat peran pemimpin menduduki tempat yang cukup sentral. Pemimpin yang memiliki kepedulian untuk kehidupan akan menjaga kata dan perilaku. Seorang pemimpin perlu mengingat pernyataan ”pemimpin yang baik adalah pengikut yang baik”, tepatnya to be a good leader, first be a good follower. Jika kita percaya Tuhan Maha Kuasa, kita percaya pemimpin dihadirkan Tuhan dalam hidup kita, termasuk mereka yang saat ini berada dalam pemerintahan (bdk. Roma 13:1). Tentu dengan catatan, kita harus mengkritisi kebijakan pemerintah, tetapi dilakukan dengan sikap hormat, sebagai bentuk penghormatan kita kepada Tuhan. Kepemimpinan semacam ini akan membawa kepada cara berpikir yang positif, yang membuat umat dapat menangkap maksud baik pemerintah melalui peraturan-peraturan yang dibuat.

Peran Komunitas Perempuan dalam Menghadapi Krisis Covid-19

Di tengah pandemi ini, solidaritas sosial menguat, baik itu dilakukan oleh komunitas keagamaan, juga komunitas lain. Komunitas perempuan dan lintas iman tak lepas dari peran itu.

Selama ini Ahmadiyah mempunyai gerakan sosial kemanusiaan yang sudah berjalan secara rutin, misalnya gerakan donor darah, donor mata, serta pengkhidmatan kepada kemanusiaan melalui Humanity First dan kegiatan bakti sosial lainnya. Pada masa pandemi, Ahmadiyah tetap melanjutkan gerakan yang dilakukan

Page 25: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

12

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

selama ini, ditambah dengan bergerak dalam merespons dampak yang ditimbulkan pandemi.

Pertama, yang dilakukan adalah pendataan anggota yang terdampak secara ekonomi dan sosial. Anggota yang terdampak secara ekonomi mendapatkan bantuan rutin selama beberapa bulan. Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) membuka kesempatan kepada seluruh anggota untuk berpartisipasi membantu yang lain dengan memberikan sumbangan Covid-19 yang dibayarkan rutin tiap bulan bersamaan dengan pembayaran pengorbanan harta melalui aplikasi candah.id.

Selain internal untuk anggota sendiri, komunitas Ahmadiyah juga bergerak membantu warga di luar komunitas. Bekerja sama dengan Humanity First, komunitas Ahmadiyah membagikan hand sanitizer dan masker kain kepada masyarakat di lingkungan mereka. Humanity First membuka kesempatan kepada seluruh ahmadi untuk menyalurkan sumbangan mereka melalui rekening Humanity First. Lajnah Imaillah sebagai organisasi sayap untuk perempuan Ahmadiyah menyarankan kepada seluruh anggotanya untuk mengusahakan hand sanitizer kemudian membagikannya. Mereka juga dianjurkan membuat masker kain sendiri dan membagi masker.

Selain membantu dalam bentuk hand sanitizer dan masker, komunitas Ahmadiyah juga menyalurkan bantuan sosial berupa sembako kepada anggota yang terdampak dan bukan anggota. Setiap cabang berlomba-lomba untuk melakukan bakti sosial ini terlebih lagi pada waktu bulan Ramadan yang lalu.

Di Gereja Katolik, ada gerakan menanam singkong dan memelihara ikan, yang melibatkan saudara-saudari dari agama-

Page 26: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

13

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

agama lain pula, untuk menguatkan ketahanan pangan. Komunitas para suster di Syantikara, Yogyakarta, sejak Februari membuat minuman sehat yang dibagikan ke rumah sakit untuk tim medis dan memberi minuman isi ulang untuk pengemudi ojek online (ojol). Selain itu, mereka menyediakan nasi bungkus di depan asrama, yang dapat diambil oleh siapa pun, dan juga memberi nasi bungkus untuk mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung. Karina KAS (Keuskupan Agung Semarang) juga membagikan berbagai bantuan. Salah satunya bekerja sama dengan Srikandi Lintas Iman (Srili), Yogyakarta, memberikan bantuan sembako untuk anggota Srili dan para tetangga yang terdampak secara ekonomi.

Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kota Yogyakarta juga melakukan berbagai kegiatan dalam merespons pandemi Covid-19. Bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), memberikan 21 paket sembako kepada ibu-ibu yang terdampak Covid-19. Berikutnya, bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PWKI DIY, membantu perempuan dalam hal ketahanan keluarga dengan pemberian bibit lele (75 ekor lele per orang), pelet (pakan lele), dan ember untuk ternak lele. Selain itu, DPD PWKI DIY juga ada kegiatan bantuan ekonomi dan pendidikan anak-anak asuh PWKI Kulonprogo.

Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU, organisasi perempuan sayap dari Nahdlatul Ulama) juga melakukan kegiatan peduli Covid-19. Setiap kader dianjurkan untuk datang ke masyarakat sehingga terasah kepekaannya. Untuk membantu 600 kader Fatayat yang terdampak pandemi, dibentuklah UMKM virtual. Selain itu, juga diadakan pembagian bibit tanaman pangan.

Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU DIY dan Garfa NU DIY, yang berkomitmen untuk persaudaraan dan kemanusiaan, pada

Page 27: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

14

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

pandemi Covid-19 ini, sejak 17 Maret 2020 hingga hari ini, terus melakukan gerakan batiniah dan lahiriah untuk keselamatan bangsa. Gerakan doa dan khataman Alquran bersama secara daring setiap minggu,  penggalangan donasi dan distribusi bantuan, lumbung pangan,  kampanye jihad pangan “menanam pohon,  memanen berkah”, dan lain-lain.

Pada pandemi Covid-19 ini, Fatayat NU se-DIY dan Garfa NU se-DIY sejak Maret 2020 juga telah menyalurkan 1.163 paket bantuan sembako, 1.330 takjil/nasi dus, 1.330 APD kepada 39 fasilitas kesehatan, sabun cair kepada 40 pesantren, 3.615 masker, 802 sabun,  368 hand sanitizer, dan 560 bibit tanaman kepada 7.511 penerima manfaat di seluruh DIY.  Tim relawan Fatayat NU dan Garfa NU DIY Peduli juga bergerak langsung mendatangi saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19.

Solidaritas Perempuan (SP) Kinasih, sebuah orgasisasi perempuan yang tidak berafiliasi keagamaan, memfokuskan pendampingannya pada ketahanan pangan. Alasannya, tidak dapat diketahui sampai kapan pandemi ini akan berlangsung. Kegiatan yang dilakukan, misalnya, pendampingan para perempuan petani di Kulonprogo untuk menanam tanaman sesuai musimnya, sesuai tipologi tanahnya, dan tidak menggunakan pestisida. Hal ini dilakukan supaya perempuan juga terlibat dalam penyediaan pangan. Selain itu, SP Kinasih juga melakukan perjuangan supaya para perempuan orang tua tunggal dapat turut mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial, sekalipun hasilnya tidak terlalu signifikan.

Di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman, digerakkan GKJ Gondokusuman Beraksi. Gerakan ini dimulai dengan mengangkat kepedulian penyediaan APD bagi Rumah Sakit Bethesda dan Bethesda Lempuyangwangi, dilanjutkan dengan pembagian sembako

Page 28: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

15

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

dan pembentukan Pasar Jemaat GKJ Gondokusuman. Selain itu, pengalaman warga Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman, selama pandemi ini, banyak perempuan wirausaha yang justru terasah kepeduliannya. Mereka tidak hanya berpikir mengenai profit, melainkan juga kehidupan para pegawainya. Para pegawai itu diajak untuk turut berpikir mengenai kelangsungan hidup mereka dan usaha yang ada. Dengan demikian, muncul daya kreasi untuk bertahan di tengah pandemi, sekaligus berbagi kepada orang lain.

Berbagai komunitas—dua di antaranya disebutkan di atas, yaitu Fatayat NU DIY dan GKJ Gondokusuman—membuka jejaring pasar virtual. Srikandi Lintas Iman juga melakukannya dengan membentuk pasar daring dengan nama Srili Bakoelan. Ini menjadi wadah bagi anggota Srili untuk memasarkan berbagai produk barang dan jasa mereka. Kini telah dilakukan pula pelatihan secara daring bagi anggota Srili dan anggota organisasi mitra untuk membuat mereka lebih berdaya dalam usaha mereka.

Hikmah di Balik Wabah

Pengalaman penderitaan Covid-19 memberi gambaran bahwa semua orang adalah sama-sama manusia. Tidak ada orang yang kebal terhadap penderitaan. Peristiwa ini menjadi kesempatan untuk tidak terus menunjuk orang lain yang salah, tetapi masih mengingat bahwa dirinya memiliki berbagai kekurangan, seperti halnya juga orang lain. Pada waktu yang sama, pengalaman ini mendorong manusia untuk saling mengakui bahwa dalam diri orang lain terdapat kebaikan, seperti halnya dalam diri sendiri. Rm. Mangunwijaya menyebutkan: ”Orang Barat menyebut mental orang serba ramai-sibuk-hiruk-pikuk ”horror vacui”, artinya: ketakutan pada yang polos, bersih, hening. Keramaian apa saja, senda gurau, musik keras dan kesibukan lalu dicari bahkan dicari-

Page 29: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

16

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

cari untuk membungkam suara hati lembut yang ingin berbicara dan membicarakan kebenaran atas nama Tuhan. Demikianlah kebenaran dan firman Allah dalam hati nurani tertimbun dan seolah-olah tidak terdengar” (Mangunwijaya 1986, 25).

Kinilah saatnya untuk memandang agama dengan lebih rendah hati sembari belajar dari kemuliaan kemanusiaan yang dipancarkan oleh agama lain melalui berbagai tindakan baik yang mereka lakukan di tengah derita. Gereja Katolik tidak menolak apapun yang dalam agama-agama lain serba benar dan suci (Paul 1965: Art 2). Rasa-rasanya, kesediaan untuk memandang kebenaran dalam agama lain ini memungkinkan adanya pembelajaran lintas identitas yang disebut oleh Paul F. Knitter sebagai ”Teologi agama-agama”: sebuah undangan untuk mengenal, berbagi, memberi, dan memperdalam iman yang lahir sebagai hasil dari perjumpaan dan belajar dengan orang-orang yang mengikuti iman yang berbeda (Knitter 2014).

Di tengah pandemi ini, kita juga dapat menemukan kepemimpinan kreatif yang ditampakkan oleh para pemimpin lembaga keagamaan. Salah satunya adalah membangun jejaring di kalangan umat (anggota jemaat) untuk saling mendukung satu dengan yang lain di bidang ekonomi. Jejaring ini menghubungkan umat melalui ”pasar virtual”, yang mengantarai penjual dan pembeli. Bahkan ada lembaga keagamaan yang memberikan modal agar anggotanya dapat beraktivitas dan menghasilkan sedikit keuntungan demi ”asap dapur yang harus tetap mengepul”.

Jejaring semacam ini bagus, tanda kepemimpinan yang peduli pada umat. Oleh karena itu, jejaring ini dapat diperluas, tak hanya dalam satu lembaga keagamaan melainkan melibatkan lembaga keagamaan lain, termasuk yang berbeda kepercayaan. Misalnya, dalam satu kelurahan ada beberapa lembaga keagamaan: masjid,

Page 30: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

17

Perempuan, Agama Abrahamik dan Pandemi

gereja, dan/pura. Ketiga lembaga ini menjalin relasi dengan cara membuka jejaring ”pasar virtual.” Tentu saja para pemimpin lembaga keagamaan dapat bertemu untuk memberikan batasan-batasan seperti makanan harus halal, jenis makanan agar tidak serupa, penggunaan bahan makanan yang sehat, penyajian yang menarik, dan sejenisnya.

Jejaring, yang awalnya sebentuk kepedulian pada kebutuhan ekonomi umat, dapat berdampak luas bagi kehidupan umat beragama. Melalui jejaring lintas agama ini, umat bisa belajar hidup saling menghargai dan menopang. Pertama-tama, di tengah keluarganya sendiri, sebab kegiatan semacam padat karya sedikit banyak melibatkan anggota keluarga. Lebih lanjut, kegiatan ini meluaskan cara pandang umat pada sesamanya yang berbeda keyakinan. Sangat mungkin, jika berkembang dan didukung oleh pemerintah, kerja sama ini dapat menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia.

Jejaring ini memang pada awalnya merupakan kegiatan membantu perekonomian umat, tetapi, lebih dari itu, kegiatan ini sejatinya mencerminkan hakikat agama, yaitu kemanusiaan. Setidaknya demikian yang dikatakan Nurcholis Madjid yang menulis buku Islam Agama Kemanusiaan. Bagi beliau, titik temu universalitas agama-agama adalah kemanusiaan. Iman menghasilkan perlakuan yang manusiawi, memanusiakan sesamanya. Sejalan dengan itu, J.B. Banawiratma, dalam Petruk dan MEA: Lakon Liberatif, menegaskan bahwa tugas agama adalah membebaskan orang miskin dari ketidakadilan yang membelenggunya. Jejaring ekonomi memberdayakan ekonomi umat sekaligus mengajarkan untuk menjalin relasi yang saling menguatkan dengan sesamanya. Sungguh sebuah model beragama yang indah.

Page 31: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

18

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Pandemi ini juga memberi kesempatan bagi keluarga-keluarga untuk menjadi lebih dekat. Kalau selama ini masing-masing anggota keluarga terpisah-pisah karena kesibukan, kini mereka harus bersama di rumah dalam waktu yang cukup panjang. Kalau selama ini tidak ada kesempatan beribadah atau berdoa bersama, kini hal itu bisa dilakukan. Dengan adanya pandemi ini, keluarga dikembalikan pada hakikatnya.

Dalam konteks beribadah, setiap agama ditundukkan untuk menjadi sederhana. Semua kegiatan beribadah yang berbentuk perkumpulan, bahkan semua perayaan hari besar, tidak dapat dilakukan. Semua kemeriahan ritual digantikan dengan keheningan ibadah di rumah atau kelompok kecil. Umat beragama diingatkan bahwa beragama bukan sekadar ritual. Beragama adalah berelasi antara sesama manusia. Wabah bisa menimpa siapa saja, memilih orang beriman ataupun tidak, jadi semua harus melakukan protokol kesehatan untuk menghindari tertular wabah ini.

Manusia juga diingatkan bahwa hidup itu adalah rahmat, bukan sekadar rutinitas. Wabah ini rahmat karena menjadi jeda bagi kita untuk melihat hal-hal yang telah kita lakukan. Pertanyaannya, “Sudahkah kita merefleksikan sifat-sifat Tuhan?”

Page 32: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

BAB II

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

KustianiDosen Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra, Ketua Wandani Jawa Tengah

Totok TejamanoKetua Vihara Karangdjati Yogyakarta. Bidang hubungan lintas iman Persatuan Umat Buddha Indonesia Yogyakarta

Page 33: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

20

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Kisah Perempuan dalam Agama Buddha di Tengah Pandemi

Perbuatan manusia (kamma) yang dilakukan oleh pikiran (mano), ucapan (vaci) dan perbuatan

(kāya) semuanya akan memberikan akibat atau kamma vipaka. Di dalam agama Buddha konsep ini dikenal dengan ajaran tabur tuai. Di dalam salah satu bagian ajaran Tipitaka disebutkan bahwa ‘’yādisaṃ vapate bījaṃ tādisaṃ harate phalanti: seperti benih yang ditabur, begitupula benih yang akan dipetik’’ (Ñanamoli & Bodhi, 1995:1053).1 Kehidupan manusia pada kehidupan ini dipengaruhi oleh hasil kamma lampau dan juga oleh kamma dalam kehidupan saat ini. Walaupun demikian, pandemi tidak lantas dapat dianggap sebagai suatu hasil kamma masa lampau. Pandemi harus dipandang sebagai suatu fenomena yang membutuhkan semangat (wiriya) dan kebijaksanaan (paññā) dalam mengatasinya.

Pandemi juga pernah terjadi di kehidupan masyarakat kuno. Dapatkah kita belajar dari cerita penanganan pandemi di masa lalu tersebut? Sejauh pengamatan dalam teks Tipitaka, kita hanya menemukan sedikit cerita tentang pandemi di masa 1 Samyutta Nikaya I. 226

Page 34: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

21

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

kehidupan Buddha. Cerita ini hanya tergambar sedikit tentang adanya suatu wabah di Kota Vesali di India, pada abad ke-6 S.M. seperti yang terdapat dalam Ratana Sutta. Pada saat wabah penyakit menyerang Kota Vesali, Buddha dan sekelompok para bhikkhu datang untuk membacakan lantunan paritta. Bukan hanya Buddha dan para bhikkhu namun seluruh warga Vesali juga diajak berkelilig kota untuk membacakan Ratana Sutta. Para perempuan Vesali juga dipastikan ikut dalam kegiatan ini. Mereka ikut berpartisipasi keliling kota untuk membacakan Ratana Sutta dan setelah berkeliling kota, mereka juga ikut berkumpul di balai pertemuan kota bersama sanak keluarga mereka untuk mendengarkan Dhamma ajaran Buddha terkait dengan Ratana Sutta. Dari pesan tersirat ini dapat dilihat bahwa perempuan tidak hanya tinggal diam tetapi ikut berpartisipasi dalam menghalau wabah penyakit di Kota Vesali. Oleh karena itu, perempuan di zaman sekarang juga harus ikut aktif sesuai kapasitas dan potensi masing-masing untuk ikut mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

Ajaran tentang Pandemi dalam Agama Buddha serta Relevansinya

Dalam keyakinan umat Buddha, sepanjang kehidupan manusia pasti tidak dapat dilepaskan dari proses kehidupan seperti penyakit, baik yang menular maupun tidak. Agama Buddha mengajarkan tentang empat kebenaran mulia (Cattāri Ariyasaccāni) sebagai ajaran utama agar manusia mengerti bahwa di dalam kehidupan ini banyak hal yang dianggap dapat memuaskan namun tidak jarang justru mendatangkan perasaan menderita (dukkhā).

Dukkhā sesungguhnya adalah kondisi yang serba tidak memuaskan (unsatisfactoriness), namun banyak diterjemahkan sebagai penderitaan. Banyak umat Buddha sendiri yang belum

Page 35: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

22

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

memahami dukkhā secara tepat. Oleh karena itu interpretasi yang tepat mengenai dukkhā sangat dibutuhkan, khususnya di tengah pandemi ini. Tujuannya agar umat Buddha memahami bahwa hidup ini tidak serta-merta sebagai penderitaan saja. Pandemi COVID-19 tidak boleh serta-merta ini diterjemahkan sebagai penderitaan. Umat Buddha diharapkan mengerti bahwa dukkhā adalah pemantik ajaran supaya umat harus berjuang menuju pembebasan dari dukkhā yaitu dengan melaksanakan jalan mulia berunsur delapan. Dalam konteks pandemi ini, umat Buddha harus mencari jalan keluar agar terbebas dari pandemi.

Cara agar dapat memahami dukkhā adalah dengan mengetahui sebab-sebab yang dapat menyebabkan adanya perasaan menderita tersebut (dukkhasamudaya), mengetahui dengan benar tentang keadaan yang terbebas dari perasaan menderita (dukkhanirodha) dan mengetahui cara mencapai keadaan yang terbebas dari perasaan menderita ini (dukkhanirodhagāminī patipadā). Begitu pula tentang cara keluar dari pandemi ini, kita semua harus dapat memahami dengan benar apa itu COVID-19, tahu sebab-sebab penyebaran COVID-19, tahu kondisi yang bagaimana yang bisa terbebas dari pandemi itu dan tahu cara mencapai kondisi yang terbebas dari pandemi tersebut.

Ada 8 keadaan yang dapat menyebabkan adanya perasaan menderita (dukkhā) yang disampaikan dalam kutipan Bahasa Pāli sebagai berikut ‘’jātipi dukkhā, jarāpi dukkhā, byādhipi dukkho, maraṇampi dukkhaṃ, appiyehi sampayogo dukkho, piyehi vippayogo dukkho, yampicchaṃna labhati tampi dukkhaṃ — saṃkhittena pañcupādānakkhandhā dukkha’’ (kelahiran, usia tua, penyakit, kematian, berkumpul dengan yang dibenci, berpisah dengan yang dicinta, tidak tercapai cita-cita dan perpaduan dari unsur-unsur yang

Page 36: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

23

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

tidak kekal - Saṃyutta Nikāya 56). Penyakit atau byādhi adalah salah satu di antara 8 keadaan yang menyebabkan perasaan menderita.

Dalam pandangan ajaran Buddha penyakit salah satunya disebabkan oleh akibat dari perbuatan buruk (akusala kamma) di masa lalu. Banyak yang salah memahami bahwa karma (Sanskerta) atau kamma (Pāli) adalah nasib, takdir yang selalu menentukan kehidupan kita sekarang. Akibatnya ketika seseorang menerima akibat perbuatan masa lalu, maka pilihannya hanya pasrah karena tidak mungkin merubah takdirnya. Banyak orang lupa tentang poin penting mengapa Buddha mengajarkan hukum karma. Poin pentingnya adalah bagaimana mengubah dari kondisi dukkhā menjadi bebas dari dukkhā. Apakah saat mengalami suatu penyakit, termasuk pandemi COVID-19 maka umat Buddha harus menerima dan pasrah begitu saja sebagai akibat dari perbuatan (kamma vipaka) masa lampau? Tentu saja pandangan demikian kurang tepat sebab bertumbuhnya akibat karma masa lalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan tidak hanya satu faktor saja yaitu kamma masa lampu. Kamma masa lampau adalah salah satu kondisi di antara banyak kondisi. Dalam konteks pandemi, maka pandemi tidak lantas bisa dianggap sebagai suatu hasil kamma masa lampau saja. Justru pandemi ini harus dipandang sebagai suatu fenomena yang membutuhkan semangat (wiriya) dan kebijaksanaan (paññā) dalam mengatasinya.

Wabah COVID-19 ini juga mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini adalah sebuah rangkaian saṃsāra (lingkaran penderitaan). Saṃsāra bukan berarti sengsara, artinya menderita terus-menerus. Namun merupakan kondisi yang terus berubah silih berganti: susah, senang, sehat, sakit, untung, rugi, dipuji, dicela, kaya, miskin, nyaman, terancam dan sebagainya sebagai

Page 37: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

24

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

konsekuensi logis lingkaran kehidupan. Ketakutan kita akan sakit, tua, mati, ditinggalkan yang kita sayangi, berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah bentuk nyata dari lingkaran saṃsāra. Kita ingin (dan telah sering merasakan) sehat, bahagia, sukses namun hal itu tidak bisa terus-menerus ajeg dirasakan. Berbagai kondisi baik menyenangkan atau tidak menyenangkan selalu datang silih berganti. Kondisi-kondisi ini tidak serta merta menyebabkan penderitaan. Hal yang menyebabkan penderitaan adalah penolakan dari efek yang ditimbulkan dari perubahan kondisi-kondisi ini. Fenomena nyata tentang tidak tetapnya kehidupan ini mengingatkan pada salah satu ajaran di dalam Mahāparinibbāna Sutta tentang “Vayadhammā saṅkhārā, appamādena sampādethā” (segala sesuatu yang muncul karena kondisi adalah tidak kekal adanya, maka berjuanglah dengan penuh kewaspadaan). Segala sesuatu yang muncul karena kondisi ini akan mengalami perubahan, baik secara cepat maupun lambat. Pandemi COVID-19 ini juga merupakan suatu kondisi yang akan mengalami perubahan. Hal yang perlu dicatat bersama, perubahannya jangan sampai ke penambahan angka positif tetapi ke perubahan penurunan angka positif.

Menyadari bahwa kehidupan kita banyak ancaman penderitaan sudah sepantasnya kita merawat dan menjaga kehidupan ini dengan kewaspadaan dan kesadaran diri. Bukan hanya COVID-19 dan wabah lainnya namun banyak ancaman seperti penyakit jantung, diabetes, pneumonia, kanker, bencana alam, kelaparan, konflik dan sebagainya. Ancaman ini tidak pilih-pilih agama, suku, ras dan bangsa. Tidak pula memilih apakah lelaki atau perempuan, anak anak atau dewasa, orang kaya atau miskin. Semua manusia dari latar belakang apa pun berpotensi terkena ancaman ini.

Page 38: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

25

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

Buddha menyatakan bahwa ‘’Cetanāhaṃ, bhikkhave, kammaṃ vadāmi. Cetayitvā kammaṃ karoti – kāyena vācāya manasā: para bhikkhu, kehendaklah yang saya sebut sebagai perbuatan. Setelah muncul kehendak, akan muncul perbuatan melalui jasmani, ucapan dan pikiran’’ [A. N. III, 415]. Berdasarkan ajaran ini, kehendak dan pikiran manusia juga harus dijaga dengan baik. Pikiran dan kehendak dari semua perbuatan hendaknya dilandasi cinta kasih dan kasih saying. Dalam pandangan agama Buddha ada ungkapan yang menjadi nilai dasar ajaran Buddha yakni loko patthambika mettā (cinta kasih menyelamatkan dunia). Cinta kasih berarti pikiran baik untuk mengharapkan dan menghadirkan kebahagiaan pada semua makhluk. Hakikatnya bahwa semua makhluk tidak ingin hidup menderita dan selalu berupaya memperoleh kebahagiaan oleh karenanya tidak pantaslah untuk membuat penderitaan bagi makhluk lainnya. Hal yang segarusnya dilakukan adalah senantiasa mengupayakan secara nyata kebahagiaan bagi semua makhluk.

Dapatkah kita belajar dari cerita penanganan pandemi di masa lalu?

Sejauh pengamatan dalam teks Tipitaka (Kitab Suci Agama Buddha), kita tergambar sedikit tentang adanya suatu wabah di Kota Vesali di India, pada abad ke-6 S.M. Di dalam khotbah Ratana Sutta (Khuddaka Nikāya buku Sutanipāta – di dalam Tipitaka) dicatat bahwa pada zaman Sang Buddha pernah terjadi wabah penyakit di Kota Vesali. Dalam kitab tersebut diceritakan tentang wabah penyakit diawali dengan bencana kelaparan yang menyebabkan banyak orang meninggal, mayat-mayat tidak terurus menimbulkan pencemaran tanah, udara dan air sehingga mengundang penyakit dan setan-setan jahat muncul yang menyebabkan makin mencekamnya kota Vesali. Sang Buddha setelah mengetahui adanya wabah tersebut

Page 39: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

26

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

dengan penuh kasih sayang pergi dari Kota Rajagaha ke Kota Vesali dengan mengajak serta 100 bhikkhu untuk menyelesaikan wabah penyakit ini. Sesampai di Vesali, Buddha dan para bhikkhu segera melihat keadaan dan juga membacakan lantunan ajaran (sutta) yang disebut Ratana Sutta untuk membuat atmosfer kota menjadi baik dan kondusif bagi kesehatan warga Vesali. Pada saat itu kemudian turunlah hujan sangat lebat di Vesali bahkan sampai membawa mayat-mayat yang bergelimpangan di Vesali itu hanyut ke sungai. Udara, air dan tanah mulai bersih dan penyakit berangsur-angsur mulai hilang. Sang Buddha meminta muridnya Yang Ariya Ananda untuk memercikkan air seraya mengulang perenungan dan penghormatan kepada Tiratana. Akhirnya Kota Vesali terbebas dari wabah penyakit.

Sekilas, cerita ini tidak banyak memberikan pesan moral dan pesan sosial bagi penanganan pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini. Walaupun demikian, ada banyak nilai positif di dalam Ratana Sutta dan penanganan pandemi di Vesali, misalnya: penjagaan kebersihan dan kekuatan pikiran baik adalah hal yang sangat menentukan kekuatan masyarakat di dalam pandemi. Dua ajaran ini juga harus dapat ditegakkan umat Buddha di dalam menghadapi pandemi saat ini. Kebersihan diri dan lingkungan dengan cara memenuhi protokol kesehatan adalah hal utama yang harus dikerjakan, dimana pun dan kapan pun. Hal ini ditopang dengan penguatan pikiran untuk selalu berpikir positif agar mampu membuat sel-sel tubuh juga ikut menjadi positif dan akirnya meningkatkan imunitas tubuh.

Ajaran lain dalam agama Buddha yang bisa diambil dalam rangka penanganan pandemi dan suatu penyakit dapat dilihat di Kitagiri Sutta2 yang menceritakan tentang pola makan dan 2 Kitagiri Sutta, Majjhima Nikaya adalah nama suatu ajaran.

Page 40: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

27

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

kesehatan. Di dalam ajaran (sutta) ini dikisahkan bahwa suatu ketika Sang Bhagavā sedang berkelana di wilayah negara bagian Kasi bersama kelompok besar Saṅgha Bhikkhu. Kemudian Buddha menyampaikan ajaran: “Saya berpantang makan di malam hari. Dengan melakukan hal ini, saya akan bebas dari penyakit ataupun penderitaan. Saya akan menikmati kesehatan, kekuatan maupun kehidupan yang nyaman.

Selang beberapa waktu kemudian, Buddha dan sekelompok bhikkhu menuju suatu kota bernama Kitagiri di Negara bagian Kasi. Lalu di kota ini ada sekelompok bhikkhu yang berjalan-jalan dan bertemu Bhikkhu Assaji dan Punabbasuka. Lalu terjadi diskusi. Bhikkhu Assaji dan Punabbasuka menyatakan bahwa menghindari makan malam adalah bukan suatu hal yang penting karena walaupun mereka makan di waktu sembarangan, mereka tetap sehat. Akhirnya, Buddha-lah yang menyelesaikan diskusi yang tidak berujung ini dan semuanya mengerti manfaat menghindari makan di malam hari demi menjaga kesehatan. Hal ini karena sistem pencernaan dapat beristirahat di waktu yang tepat dan makanan yang masuk ke tubuh dapat diproses dengan baik dan tidak menimbulkan gangguan penyakit.

Kitagiri Sutta mengajarkan pentingnya menjaga pola makan agar pencernaan menjadi lancar dan sehat. Pencernaan yang ancar dan sehat menjadi kunci dari sistem metabolisme tubuh agar bekerja maksimal dan tidak menimbulkan aneka penyakit. Dengan sehatnya tubuh kita, imunitas menjadi kuat dan kemungkinan masuknya serangan virus ke dalam tubuh juga akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tubuh yang sudah memiliki berbagai penyakit.

Page 41: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

28

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Melalui dua teks ajaran Buddha tersebut untuk mencapai kesehatan dan kebebasan dari penyakit (pandemi) umat Buddha perlu melakukan pola hidup bersih dan sehat, pola makan yang baik dan meningkatkan pikiran-pikiran bajik. Bentuk nyata pada masa pandemi ini adalah ketaatan mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Saṅgha (organisasi Bhikkhu) sebagai pembina utama spiritualitas umat Buddha juga ikut mengeluarkan berbagai himbauan yang mendukung program pemerintah dalam menghadapi pandemi ini. Himbauan-himbauan ini dapat dilihat dalam website-website berbagai organisasi Saṅgha di Indonesia. Dalam berbagai anjurannya Saṅgha menekankan pentingnya melindungi diri untuk menyelamatkan orang lain dengan melaksanakan protokol kesehatan.

Sikap dan Peran Pemimpin Agama (laki-laki dan perempuan) Menghadapi Pandemi Covid-19

Berkaitan dengan sikap pemimpin agama dalam menghadapi pandemi, sejauh ini tidak ada yang secara arogan mengatakan bahwa pandemi hanya menimpa umat agama tertentu. Pandemi ini adalah proses kehidupan yang mesti dilalui oleh umat manusia. Meski demikian umat Buddha perlu diajak untuk menelaah dan menemukan ganjalan-ganjalan di kalangan masyarakat Buddhis sendiri. Kita perlu menelaah jangan-jangan ada yang mempunyai anggapan bahwa umat Buddha pasti aman dari COVID-19 karena suka meditasi lalu mengabaikan segala upaya protokol kesehatan. Mungkin juga ada konsep dana (pemberian) yang sudah dipelintir untuk membenarkan sekte tertentu di dalam agama Buddha atau menarik komunitas tertentu supaya menjadi Buddhis atau pemberian bantuan yang sifatnya hanya eksklusif untuk umat

Page 42: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

29

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

Buddha saja. Seandainya ada pemberian bantuan yang demikian, maka umat perlu diajak untuk kembali pada ajaran Nekkhama (pelepasan) dan kusala (kebajikan yang tidak terikat pamrih). Refleksi-refleksi ini perlu dilakukan jikalau ada ganjalan-ganjalan di kalangan umat yang ditemukan dalam menghadapi pandemi ini agar makna terdalam ajaran Buddha dapat ditemukan kembali. Pendalaman ajaran seperti ini harus diwacanakan terus-menerus agar tidak ada tindakan negatif di masyarakat yang berkedok ajaran agama.

Peran Komunitas Perempuan dalam Menghadapi Krisis COVID-19

Di tengah pandemi COVID-19 ini banyak organisasi Buddhis yang tergabung dalam berbagai organisasi lintas iman dan juga FKUB melakukan aksi sosial. Hal yang sangat mudah dijadikan contoh adalah dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah bergerak awal sekali memelopori gerakan LSM untuk membantu pandemi COVID-19 tanpa pandang suku, agama dan ras. Organisasi Buddhis lainnya yang juga berperan di masa pandemi ini adalah Karunamitta Jaya, KBI, vihara vihara dan Buddhist Foundation lainnya. Mereka terus melakukan aktivitas sosial dengan cara memberikan donasi APD, masker maupun sembako. Informasi tentang hal itu dapat dilacak dalam media-media sosial milik berbagai organisasi tersebut. Donasi tidak hanya terbatas pada internal umat Buddha namun juga ke berbagai masyarakat yang memerlukan uluran tangan sebagai bentuk kepedulian dan praktik nyata ajaran Buddha.

Secara ajaran, upaya yang dilakukan oleh berbagai komponen umat Buddha merupakan tindakan pengumpulan jasa kebajikan (karma baik) yang berguna untuk memupuk potensi kebuddhaan di dalam diri setiap manusia hingga tercapai kesempurnaan.

Page 43: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

30

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Hanya saja tindakan-tindakan bajik ini harus disertai dengan sikap eling (sati) yaitu kewaspadaan melihat ke dalam diri, pada saat melakukan kebajikan perlu menyadari kekotoran batin yang halus seperti keakuan, kesombongan, merasa sudah lebih baik ataupun merasa telah berjasa. Kebajikan hanya akan membawa pada kesempurnaan jika dilakukan dengan pengertian benar, tanpa keakuan, tanpa keinginan rendah (mengharapkan balasan sesuatu), tanpa kesombongan dan tanpa merendahkan. Kebajikan hanya akan bernilai kecil jika tidak disertai kebijaksanaan bahkan seringkali hanya membawa kekecewaan (karena mengharapkan sesuatu tetapi kenyataannya tidak terpenuhi) dan hal ini tidak akan membawa pada kebebasan dari penderitaan, baik yang melakukan maupun yang menerima.

Organisasi perempuan Buddhis seperti Wandani dan Wanita Buddhis Indonesia (WBI) telah melakukan berbagai kegiatan sosial, di antaranya bagi masker, desinfektan, sembako, dan bahan makanan, baik inisiatif mandiri organisasinya maupun kolaborasi dengan organisasi yang lain. Tetapi pertanyaannya, apakah kegiatan ini sudah cukup representatif atau masih masih samar-samar dalam mengedepankan prinsip gender-balance. Kadang para perempuan buddhis sendiri juga belum begitu memikirkan secara mendalam sebetulnya kebutuhan apa yang dibutuhkan perempuan di masa pandemi ini. Sementara itu, para perempuan Buddhis baru berpikir bahwa yang penting ada kegiatan sosial sebagai bukti eksistensi kegiatan mereka. Dengan demikian, perempuan Buddhis masih mempunyai kewajiban untuk senantiasa merefleksikan apakah bantuan sosial tersebut sudah melibatkan perempuan serta mengakomodir kebutuhan perempuan di masa pandemi.

Peran perempuan dan kebutuhan bantuan terhadap perempuan perlu dikaji ulang sehingga keberadaan perempuan mendatangkan

Page 44: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

31

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

manfaat besar bagi keluarga dan masyarakatnya. Perempuan mempunyai peran dalam berbagai bidang dalam mencegah pandemi ini mulai dari peningkatan pendidikan keluarga terkait protokol kesehatan, kebiasaan sehat serta menghentikan berita hoaks tentang pandemi ini. Hal ini karena ada beberapa berita yang dipelintir dengan berbagai berita bohong dan kontraproduktif terhadap penanggulangan pandemi ini.

Diakui atau tidak, peran perempuan itu besar sekali dalam manajemen keluarga di tengah pandemi. Dalam himpitan ekonomi, perempuan berupaya bagaimana menyediakan menu sehat bagi keluarganya, mendidik anak dalam menggantikan peran guru akibat penerapan Pembelajaran Jarak Jauh, membuat suasana rumah menjadi bersih, sehat, nyaman sehingga seluruh keluarga bahagia. Namun peran-peran yang cenderung domestik ini terkadang tidak dilihat sebagai suatu peran yang menonjol. Apalagi peran-peran ini tidak banyak diekspose dalam berbagai media.

Perempuan saat ini membutuhkan ilmu baru dan keterampilan (skill) baru sehingga mereka dapat mengoptimalkan lagi potensinya. Berbagai pelatihan online untuk mengasah skill mereka dalam pengasuhan anak dan pendidikan anak perlu untuk dilaksanakan, baik oleh organisasi perempuan berbasis keagamaan maupun yang lainnya. Pelatihan dalam meningkatkan kreativitas mereka untuk membuat aneka barang dibutuhkan di masa pandemi juga sangat diperlukan. Hal ini dibarengi dengan peningkatan skill berjualan online sehingga bisa menambah income bagi keluarga. Kegiatan ini tentunya juga perlu mendapat dukungan penuh dari kaum laki-laki dalam kapasitasnya sebagai suami, keluarga, warga masyarakat dan pemangku kebijakan di pemerintahan.

Page 45: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

32

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Hikmah di balik wabah

Pandemi COVID-19 telah membuat suatu hentakan bagi sendi-sendi kehidupan manusia. Semua umat beragama tanpa pandang bulu, bahkan yang tidak beragama pun terkena persoalan COVID-19. Jika dilihat dari sisi negatif, pandemi ini akan membuat hidup dalam ketidakpastian. Namun karena penyakit dan pandemi adalah salah satu dari delapan fenomena dasar (attha loka dhamma) yang harus dialami manusia, maka pandemi harus dilihat dari sisi positifnya. Ada masalah kemanusiaan yang mesti dihadapi sebagai masalah kemanusiaan bersama. Justru dalam kondisi seperti ini ada konvergensi atau titik temu antar agama. Jadi agama tidak perlu dipertentangkan doktrin-doktrinnya. Kita semua tahu setiap agama mempunyai doktrin dan ajaran kebenarannya masing-masing yang apabila dipertentangkan justru membuat jurang pemisah yang luar biasa. Di masa pandemi ini, kita justru harus bisa belajar untuk beragama dengan lebih baik, dan dengan lebih solider. Yang dipersatukan bukan doktrin yang berbeda, tetapi yang dipersatukan adalah kekuatan kebajikan dari ajaran setiap agama. Inilah saatnya membawa ajaran agama pada tataran realitas. Cinta kasih tidak cukup dengan berdoa. Cinta kasih harus mewujud dalam pemenuhan protokol kesehatan dan saling bantu demi menuntaskan pandemi ini.

Kondisi pandemi seperti ini justru merupakan momen terbaik untuk meningkatkan kapasitas cinta kasih kita. Bukan hanya dengan merapal mantra cinta kasih ‘’sabbe satta bhavantu sukhitata’’ (semoga semua makhluk hidup berbahagia), tetapi juga mesti menghadirkan cinta kasih (metta/loving kindness) sebagai tindakan nyata dan mengurangi penderitaan sesama (karuna/ compassion). Saatnya bersatu dan bergerak bersama untuk terus meneguhkan

Page 46: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

33

Perempuan dan Tradisi-Ajaran Agama Buddha Tentang Pandemi

protokol kesehatan, saling dukung untuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat sehingga semuanya dapat bertahan di tengah pandemi ini.

Page 47: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

34

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Page 48: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

BAB III

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

Js.1 KristanRohaniwan Khonghucu Dosen Universitas Bina Nusantara

Js. Liem Liliany LontohRohaniwan Khonghucu, Ketua Hubungan Antar Lembaga dan Lintas Agama, Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN), Ketua MATAKIN Provinsi DKI Jakarta

1 Dalam agama Khonghucu ada tiga tingkatan rohaniawan. Paling atas Xueshi (Xs) pendeta, Wenshi (Ws) guru agama, dua pembicara Khonghucu tadi Jiaosheng (Js) penebar agama.

Page 49: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

36

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Perempuan dalam Ajaran Khonghucu

Sebetulnya masyarakat Khonghucu adalah ma- syarakat yang masih sangat patriarkal. Ajaran

Khonghucu juga menghadapi tuduhan serius, diang- gap mengerdilkan posisi dan peranan perempuan. Khonghucu yang diidentikkan dengan masyarakat Tionghoa pada hari ini, melihat perempuan sebagai sosok inferior, tugasnya adalah urusan rumah. Kalau kita baca di kitab-kitab klasik Khonghucu sulit sekali menemukan kata perempuan. Misal dalam 5 hubungan kemasyarakatan, Khonghucu dituduh hanya bicara tentang peranan laki-laki, peran anak laki-laki, dan pemimpin. Ada memang poin yang menyebutkan hubungan suami-istri, tapi istri dianggap sebagai alat reproduksi, menghasilkan anak untuk melanjutkan keturunan yang sifatnya patriarkal. Perempuan dituduh hanya mengurusi urusan rumah tangga dan anak. Di ruang-ruang publik, perempuan minim peranannya. Ini yang menjadi tantangan.

Tetapi itu sebenarnya adalah problem budaya. Kalau kita tarik lebih dalam, dalam konteks teologi Khonghucu, kita menemukan konsep yin dan yang,

Page 50: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

37

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

yang salah satu definisinya adalah laki-laki dan perempuan. Konsep yin-yang itu sifatnya komplementer, bukan berlawanan. Kalau kita mendalami ajaran ini maka kita akan mendapati bahwa posisi laki-laki dan perempuan sama dan seimbang, saling mendukung untuk mencapai jalan suci/ jalan surgawi (tao). Dalam tradisi Khonghucu tidak disebutkan secara spesifik perempuan itu harus begini-begitu. Cuma memang karena tradisi yang patriarki, mau tidak mau perempuan dianggap tidak punya peranan.

Di luar itu, peranan perempuan tidak ditemukan. Tetapi unik, dalam tradisi Ajaran Khonghucu, pada masa dinasti Song, Tzu zi menuliskan dalam ritual, perempuan menjadi leading person dalam persiapan pemujaan ritual. Laki-laki wajib memimpin ritual, perempuan yang wajib memersiapkan. Peranan ini sebenarnya sangat sentral. Di zaman sekarang, dengan perempuan diberi statemen yang mengatur segala urusan rumah tangga, ia menjadi tokoh yang punya kedudukan penting dan besar. Seperti yang digambarkan dalam film Crazy Rich Asian, bagaimana Michelle Yeoh, yang suaminya sudah meninggal, punya kekuasaan untuk menentukan siapa yang akan menikah dengan anaknya. Ia yang menentukan bagaimana sebuah pesta keluarga diatur.

Kajian mendalam tentang Ajaran Khonghucu menunjukkan bahwa ajaran ini juga telah turut membantu paradigma baru tentang peran perempuan yang dapat membuka pintu ke dalam wacana intelektual gerakan feminisme dengan menyapa perempuan secara langsung. Jadi terlepas dari pandangan sekilas yang dianggap merugikan kaum perempuan, ajaran Khonghucu sebenarnya telah membantu peran perempuan kepada sebuah bentuk kemandirian dalam konteks masyarakat Tionghoa yang telah lama didominasi oleh kaum laki-laki.

Page 51: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

38

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Ajaran Khonghucu melakukan penafsiran baru untuk ajaran yang sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman dengan mengakomodir tradisi lain (Fairbank and Goldman 2006, 98) . Ajaran Khonghucu menyerukan orang untuk mengintrospeksi paradigman lama dan mendorong masyarakat untuk berkontribusi nyata dalam amal perbuatan. Tujuan utama Ajaran Khonghucu adalah sebagai sarana untuk melestarikan tatanan manusia dalam relasi keluarga dan pemerintahan serta memberi manfaat sambil memberikan kode etik pada masyarakat (Fairbank and Goldman 2006, 96)

Ajaran Khonghucu yang seolah-olah tidak tampak adanya ruang bagi seorang perempuan untuk melatih pikirannya dan memperbaki dirinya secara intelektual, namun dengan caranya yang halus, paradigma baru dari Ajaran Khonghucu telah mengundang perempuan untuk melakukan hal itu. Terlepas dari aturan ketat yang diterapkan pada perempuan di bawah tradisi ajaran Khonghucu untuk Perempuan seperti yang terdapat pada Kitab Bakti untuk Perempuan dan Analects, di situ diajarkan agar masyarakat memahami pentingnya menarik peran perempuan sebagai orang yang mampu berpikir dan bertindak mandiri (Mann and Cheng 2001, 47–48).

Dengan tidak menyebut kata perempuan sama sekali, itu telah menjadi perdebatan sendiri. Namun, di bawah ajaran Khonghucu peran perempuan dirinci untuk mencari pengetahuan mereka sendiri dan juga pengetahuan tentang laki-laki [Mann, 49-67]. Dengan menerbitkan teks-teks yang diperuntukkan bagi perempuan, masyarakat diajak mengakui kemampuan perempuan untuk berpikir secara moral dan intelektual. Ajaran Khonghucu telah mengundang perempuan ke dunia wacana intelektual.

Page 52: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

39

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

Sebagai kesimpulan, kita dapat melihat bahwa Ajaran Khonghucu telah lama memainkan peran sentral dalam masyarakat Tionghoa sehingga tidak mengherankan bahwa kebangkitan Ajaran Khonghucu memiliki peran besar dan dampak pada masyarakat luas, serta perempuan khususnya. Peran perempuan di bawah Konfusianisme, seperti pekerjaan rumah dan memimpin ritual leluhur, membuat mereka erat terikat dengan rumah dan mengajak keluar dari ruang publik. Namun, terlepas dari kenyataan bahwa doktrin ajaran Khonghucu juga tetap berusaha menjaga perempuan sebagai makhluk yang patuh dan tunduk pada kehendak lelaki, pesan ini disampaikan kepada para perempuan dan untuk membantu para perempuan agar mampu mengenali kemampuan intelektual mereka sendiri. Dengan menafsirkan paradigma baru untuk dipersembahkan kepada perempuan, ajaran Khonghucu dapat memulai wacana intelektual mereka sendiri, bahkan jika pada awalnya hanya terbatas pada urusan rumah tangga.

Memang, kalau dibandingkan dengan peranan perempuan dalam konteks gerakan feminisme hari ini agak sulit. Di mana perempuan berperan di ruang publik, boleh menjadi tentara, dan sebagainya. Tetapi dalam tradisi Khonghucu, paling tidak ada 5 perempuan yang diceritakan mempunyai peranan penting, yaitu ibunda Konfusius (551 SM), ibunda Mengzi (289 SM), ibunda Yue Fei (1100 M), Ban Zhao (49-120 M), dan Auw Tjoei Lan (1889-1965 di Indonesia).

Dikisahkan, Konfusius atau Khong Zi ketika umur 3 tahun ditinggal mati ayahnya. Ibunya mendidiknya dengan baik sehingga Khonghucu (gelar dari Konfusius) bisa menjadi orang hebat dan disegani. Dalam catatan, ketika itu sudah lazim laki-laki punya istri banyak, namun Khonghucu hanya punya 1 istri.

Page 53: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

40

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Selanjutnya dikisahkan, bagaimana Mèngzǐ, seorang shengren Ru (nabi dalam Khonghucu), memiliki seorang ibu yang bijaksana. Ayah Mèngzǐ meninggal sewaktu ia kecil sehingga sang ibu harus menghidupi keluarga. Ibu Mèngzǐ lalu mencari tempat tinggal yang tepat bagi keluarganya, pindah sampai 3 kali. Awalnya keluarga mereka pindah ke lingkungan dekat pemakaman. Di sana, Mèngzǐ kecil bermain dengan teman-temannya meniru orang-orang yang melakukan upacara pemakaman. Hal ini tidak diinginkan ibunya, karena takut setelah dewasa, Mèngzǐ akan bekerja di bidang pemakaman.

Kemudian mereka pindah ke dekat pasar. Karena tinggal di pasar, Mèngzǐ kecil bermain bersama teman-temannya meniru tingkah laku orang pasar. Ibunya yang bijaksana berpikir kalau tetap tinggal di situ, anaknya akhirnya kemungkinan besar akan menjadi seperti orang-orang pasar yang tingkah lakunya kurang baik (mis: mencari keuntungan dengan menipu).

Terakhir, ibu Mèngzǐ memindahkan keluarganya ke dekat sebuah sekolah. Di sana Mèngzǐ kemudian meniru murid-murid sekolah dan mulai belajar. Sejak itu Mèngzǐ mulai mengecap pendidikan.

Namun suatu saat Mèngzǐ pulang dari sekolah lebih awal dan mengatakan kepada ibunya bahwa dia merasa belajar itu tidak berguna. Ibunya yang kecewa dengan hal itu kemudian menggunting kain sutera yang tengah ditenunnya (kain sutera yang digunting saat ditenun menjadi tidak berharga). Ibu Mèngzǐ kemudian mengibaratkan Mèngzǐ belajar setengah jalan seperti kain sutera yang digunting di tengah tenunan, alias tidak berguna. Sejak itu Mèngzǐ tergugah untuk belajar dan menjadi seorang filsuf terkemuka.

Page 54: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

41

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

Tentang peranan perempuan di dalam tradisi Khonghucu yang bisa dipetik pelajarannya untuk masa pandemi ini adalah misalnya cerita tentang ibu muda beserta bayinya berumur satu bulan dengan tabah dan cekatan masuk ke dalam sebuah gentong untuk berlindung. Mereka terombang-ambing diseret arus banjir bandang. Berhari-hari terapung-apung dan akhirnya terdampar di suatu daratan yang kering. Yu Fei kecil bersama ibunya lolos dari ancaman banjir tanpa terluka, namun kehilangan segala harta bendanya dan tidak memiliki uang sepeser pun.

Yu Fei sudah gemar belajar sejak usia yang masih sangat muda. Sang ibu terlalu miskin untuk mengirimnya ke sekolah, bahkan untuk membelikannya tinta dan kertas. Beliau mencari nafkah dengan menenun untuk orang lain, penghasilannya sangat minim, juga mengajarkan puteranya apa saja yang dipahami dengan menggunakan sebatang bilah untuk menulis di atas tanah dan juga sering bercerita kepada puteranya riwayat para pahlawan negara yang hidup pada zaman kuno mengenai perbuatan mulia yang dilaksanakan.

Di bawah bimbingan yang keras tetapi penuh kasih, Yu Fei tumbuh dewasa dengan baik, menjadi seorang yang teguh dalam prinsip. Yu Fei mempraktikkan ilmu perang di bawah bimbingan seorang guru yang termasyur, menguasai dengan benar dan baik sastra beserta ilmu pedang.

Pada waktu itu, orang-orang negeri Kiem (Jin) di wilayah Utara selalu menyerang dinasti Song. Negeri tetangganya yang besar tetapi lemah. Hal ini membawa kekacauan dan penderitaan bagi rakyat dinasti Song. Dengan tekad mengabdi kepada tanah air yang sangat membutuhkannya Yu Fei memutuskan untuk masuk militer. Malam sebelum ia berangkat melawan penyerang dari utara,

Page 55: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

42

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

ibunya mentato empat huruf pada punggung Yu Fei. Empat huruf itu berbunyi Cien Tiong Poo Kok yang bermakna : “dengan sepenuh kesetiaan melindungi Negara”. Demikianlah sang ibu mengingatkan puteranya untuk senantiasa berbuat yang terbaik untuk negara yang dicintai [Tjiong Giok Hwa, h. 40-42].

Dalam konteks Indonesia, ada tokoh perempuan bernama Auw Tjoei Lan, 1899 – 1965 [Kementerian Negara, h. 46]. Ia adalah seorang tokoh perempuan Khonghucu Indonesia yang peka terhadap permasalahan kaum perempuan. Tahun 1928 ia ikut ambil bagian dalam perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) yang didirikan sebagai hasil Kongres Perempuan I di Jogyakarta tahun 1928. Tahun 1939 beliau mendirikan organisasi kemanusiaan Ati Soetji yang amat menaruh perhatian pada praktik jual beli perempuan. Tahun 1937, Auw Tjoei Lan mewakili Indonesia ke Konferensi Liga Bangsa-bangsa mengenai perdagangan perempuan. Tahun 1939 beliau juga mendirikan Tjie Liang Sah, rumah khusus bagi kaum perempuan yang berhasil diselamatkan dari prostitusi [Dewi Riawati Saputra, h.135].

Dalam kisah dan tradisi Tionghoa, juga dikenal kisah Mulan. Ia menyamar menjadi laki-laki menggantikan ayahnya ikut perang. Saat mengetahui kisah Mulan ini Kaisar kemudian memberi penghargaan yang besar. Juga dalam kisah Sam Pek Eng Tay, yang memang berdasar kejadian nyata. Pada zaman Han, yang boleh sekolah hanya laki-laki. Keluarga Eng Tay cukup paham pentingnya pendidikan, maka mereka menyekolahkan Eng Tay dengan menyamar sebagai lelaki. Sam Pek dan Eng Tay awalnya teman sekolah lalu menjadi pasangan kekasih. Ini kisah emansipasi.

Disamping itu masih banyak tokoh perempuan Khonghucu lainnya seperti Nabi Nuwa yang merupakan adik perempuan Fu

Page 56: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

43

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

XI (30 – 29 M) yang menciptakan Hukum dan Etika Perkawinan (Undang-Undang Perkawinan). Juga ada Nabi Lei Zu yang merupakan Nabi perempuan kedua dalam Agama Khonghucu. Ia mengajarkan cara dan etika berpakaian dan tata busana untuk menentukan peringkat jabatan dalam tata pemerintahan yang sesuai dengan kesusilaan. Ia juga mengajarkan cara beternak ulat sutera dan menemukan alat untuk menenun kain sutera.

Selain itu ada Nabi Jiang Yuan yang adalah Permaisuri Raja Di Ku (cicit Baginda Huang Di), 2435 – 2365 SM, yang oleh rakyat disebut Dewa Pertanian. Ada juga Nabi Tai Ren, Yan Zheng Zai (Ibu Nabi Kongzi), Ibu Huang Yue Ying istri Zhuge Liang, Ibunda Gu Yan Wu seorang yang terpelajar dan patriotik [Dewi Riawati Saputra, h.131-133].

Dalam konteks Indonesia, konsep imam di Khonghucu, tidak sama dengan konsep asalnya dari Tiongkok. Di Tiongkok imam hanya laki-laki. Tapi di Indonesia perempuan juga bisa menjadi imam. Ada perempuan yang menjadi haksu, rohaniawan paling senior dalam tradisi Khonghucu. Di Blitar ada tokoh Haksu Titis, tokoh yang mampu mengorganisir pergerakan umat Khonghucu. Di Indonesia, perempuan bisa menjadi pemimpin upacara ritual, sedangkan di Tiongkok hanya laki-laki yang bisa. Seperti Liliany Lontoh yang fasih dalam memimpin upacara, hal ini umum terjadi sejak tahun 60-an. Para ilmuwan kaget dengan hal ini. Ini menjadi modal. Ini keunikan. Belajar Khonghucu belajarlah di Indonesia karena sangat berbeda liturginya.

Di Tiongkok tidak ada imam perempuan karena di Tiongkok pasca Tiongkok menjadi komunis agama Khonghucu pernah dipersekusi. Agama Khonghucu menjadi korban ideologi komunis. Akibatnya banyak ajaran Khonghucu yang tidak didalami secara

Page 57: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

44

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

utuh. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia ajaran Khonghucu pada zaman dinasti-dinasti masa lampau di Tiongkok diperdalam dan dipraktikkan dengan baik.

Tradisi dan Ajaran tentang Wabah/Pandemi dalam Agama Khonghucu

Di tengah pandemi Covid-19 MATAKIN menyampaikan himbauan kepada seluruh umat Khonghucu agar:

1. Mengikuti semua protokol kesehatan dan protokol pemerintah,

2. Melakukan aktivitas terkait peribadahan (kebaktian) dan pembelajaran (Sekolah Minggu) secara virtual atau on-line,

3. Melakukan pelayanan terhadap masyarakat, seperti pelayanan duka, peribadahan masyarakat, dengan ketentuan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

4. Membuat spanduk untuk tetap tinggal di rumah, dipajang di rumah-rumah ibadah Khonghucu.

5. Membuat flyer tentang pencegahan Virus Covid-19

6. Membuat video 3 M: Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, memakai masker dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin.

7. Tidak melakukan aktivitas kebaktian.

Ayat yang mendukung anjuran tersebut tertulis dalam Xiaojing I:4-6 dimana Nabi Kongzi bersabda, “Sesungguhnya Laku Bakti itu ialah pokok kebajikan, daripadanya ajaran agama berkembang. Tubuh, rambut dan kulit, diterima dari ayah dan bunda. Perbuatan tidak berani membiarkannya rusak dan luka itulah permulaan laku bakti. Menegakkan diri hidup menempuh Jalan Suci, meninggalkan

Page 58: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

45

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

nama baik di jaman kemudian sehingga memuliakan ayah bunda, itulah akhir laku bakti. Adapun laku bakti itu dimulai dengan melayani orang tua selanjutnya mengabdi kepada pemimpin, dan akhirnya menegakkan diri.”

LUNYU / SABDA SUCI VII: 13 menunjukkan bagaimana Nabi Kongzi sangat berhati-hati di dalam berpuasa, peperangan, dan sakit. Selanjutnya LUNYU / SABDA SUCI II: 6 menuliskan bagaimana Meng Bu Po bertanya tentang Hal Laku Bakti. Di situ Nabi Menjawab, “Orang tua merasa sedih kalau anaknya sakit”.

DAXUE BAB IX :1 menulis, “…. maka seorang Junzi (Berbudi Luhur) biar tidak keluar rumah, dapat menyempurnakan pendidikan di negaranya. Dengan berbakti kepada ayah bunda, ia turut mengabdi kepada raja (pemimpin); dengan bersikap rendah hati, ia turut mengabdi kepada atasannya; dan dengan bersikap kasih sayang, ia turut mengatur masyarakat”.

Sikap dan Peran Pemimpin Agama Khonghucu Menghadapi Pandemi Covid-19

MENGZI IIA :4/6 menulis, “Bahaya yang datang dari ujian Tuhan dapat dihindari, bahaya yang dibuat sendiri tidak dapat dihindari”. Menyikapi situasi yang selalu berubah seperti ini, menjadi sangat penting bagi kita untuk melakukan penguatan nalar keagamaan yang rasional dan holistik. Musibah pandemi bagi kemanusiaan merupakan bencana yang harus dihadapi dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Untuk itu, kita harus bijak dalam menyikapi ini dengan menunjukkan sikap rasional. Artinya, mentaati semua prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan oleh ahli kesehatan dan harus dibarengi dengan kesungguhan berdoa kepada Tuhan YME, yakin bahwa pandemi ini akan berakhir.

Page 59: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

46

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Penguatan kesadaran kemanusiaan karena wabah Covid-19 merupakan ujian ketangguhan keimanan sekaligus sensitivitas kemanusiaan. Dalam konteks ujian seperti ini, beragama di masa pandemi tidak bisa dilakukan secara egois. Misalnya, dengan tetap memaksa pergi beribadah. Dulu ada murid Nabi Kongzi yang sakit, Nabi Kongzi meninjaunya lewat jendela, ini dimaknai dengan menjaga jarak. Kemungkinan sang murid ini terkena wabah.

Disebutkan dalam Kitab Ajaran Besar/Daxue bab 9 ayat 1 “….maka seorang Junzi (Berbudi Luhur) biar tidak keluar rumah, dapat menyempurnakan pendidikan di negaranya. Dengan berbakti kepada ayah bunda, ia turut mengabdi kepada raja (pemimpin); dengan bersikap rendah hati, ia turut mengabdi kepada atasannya; dan dengan bersikap kasih sayang, ia turut mengatur masyarakat.”

Dalam hal ini, biar tidak keluar rumah, kita dapat menyempurnakan pendidikan di rumah. Seperti yang terjadi di masa pandemi ini, pendidikan sangat terdampak, sekolah diliburkan sehingga kini pendidikan dilakukan secara online dari rumah.

Peran Komunitas Perempuan Khonghucu Dalam Menghadapi Krisis Covid-19

Perempuan dalam Agama Khonghucu memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam masa krisis global dan pandemik seperti ini. Sebagai perempuan, sebagai ibu harus bisa melakukan peran yang sangat sentral sebagai orang tua. Seorang ibu harus bisa menjaga anak-anak, menghindari Covid-19 ini. Selain melakukan pekerjaan rumah sehari-hari, ibu rumah tangga “perempuan Khonghucu” juga melakukan ;

• mempersiapkan peralatan virtual on-line baik bagi dirinya sendiri (bila bekerja) atau ke suaminya,

Page 60: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

47

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

• mendampingi anaknya dalam sekolah online

• membuat makanan bergizi, karena kalau kurang sehat akan mudah tertular

• sebagai penyemangat dan menciptakan suasana rumah yang nyaman, baik bagi WFH atau Sekolah Online

• Edukasi terkait protokol kesehatan

• Tanggap dan memahami bahwa Perempuan adalah faktor utama penyebaran Corona, karena Perempuan di Indonesia cenderung suka berkumpul, mengobrol, dan lain sebagainya (contoh; arisan)

Dengan demikian, maka ibu rumah tangga adalah pahlawan dalam lingkungan keluarga

Peranan ke masyarakat tidak dibedakan antara perempuan maupun laki-laki. Perempuan memang lebih sering bersosialisasi. Pada dasarnya anak perempuan adalah anak yang lebih sering bersosialisasi dan tatap muka dengan sesamanya (istilahnya nongkrong). Dengan adanya pandemik ini, anak perempuan harus melakukan usaha yang lebih terkait mengikuti protokol kesehatan: tidak tatap muka dengan temannya, dan diganti dengan virtual/online, tidak ngumpul, nongkrong, aktivitas bersama temannya, tidak menonton bioskop atau bersama pacarnya (bila ada), tidak bepergian ke tempat umum (mall salah satunya), membantu ibu mempersiapkan kondisi rumah yang nyaman untuk WFH dan sekolah online, berusaha menghemat pengeluaran, karena kondisi ekonomi.

Selain itu penguatan kesadaran kemanusiaan karena wabah Covid-19 merupakan ujian ketangguhan keimanan sekaligus sensitivitas kemanusiaan. Dalam konteks ujian seperti ini, beragama di masa pandemi tidak bisa dilakukan secara egois.

Page 61: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

48

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Yang dilakukan oleh perempuan Khonghucu salah satunya membuat masker yang kemudian dibagi-bagikan ke umat dan masyarakat yang membutuhkan. Kain untuk seragam Perkhin lebihnya dibuat menjadi masker, membagikan hand sanitizer, memberikan kupon makan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan dukungan swadaya, pembagian sembako melalui jaringan lintas iman (JIC), penyemprotan disinfektan di rumah-rumah ibadah secara gotong royong bekerja sama dengan GONG (Gotong Royong Lintas Iman), juga menyalurkan pembagian 20 ribu masker bedah ke rumah-rumah sakit dan Ormas Keagamaan dari MATAKIN yang diperoleh dari International Confucian Association.

Liliany mengatakan bahwa perempuan harus tanggap dan memahami bahwa mereka adalah faktor utama dalam penyebaran virus corona, karena perempuan di Indonesia cenderung suka berkumpul, mengobrol, dan lain sebagainya (contoh arisan). Di ajaran Sun Tzu, perempuan-perempuan Khonghucu harus mengenali diri sendiri dan musuh. Harus mengenali virus dengan tujuan agar tahu bagaimana cara melawan. Sebagai perempuan penting untuk mengedukasi anak-anak mengenai penyebab dan penanggulangan virus tersebut.

Seorang peserta dalam diskusi (seorang laki-laki yang menjabat sebagai Wenshi/ rohaniwan Khonghucu) mengatakan, “Sudah saatnya perempuan mengambil peran. Artinya tidak sekadar menjadi pelengkap. Dengan kondisi sekarang perempuan adalah pahlawan, karena menjadi pendamping anak dan suami. Dia menjadi penyemangat bagi anak dan suami untuk bersama-sama menghadapi kondisi sekarang ini.”

Page 62: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

49

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

Hikmah di Balik Wabah

Hikmah di balik wabah yang dapat dipetik pada masa pandemi ini adalah bahwa semua Majelis Agama, Ormas maupun Komunitas bersatu, gotong royong membantu pemerintah melawan pandemi covid 19. Tidak ada perbedaan suku, agama, ras, budaya, maupun bahasa. Semua secara suka rela saling membantu memberi bantuan bagi yang terdampak Covid-19, juga saling mendoakan agar pandemi segera berlalu. Rasa persaudaraan timbul di saat semua sedang berduka.

Hikmah lainnya adalah berkurangnya emisi karbon di mana sebagian besar tinggal di rumah, langit menjadi lebih bersih. Hubungan dengan keluarga lebih harmonis karena waktu lebih banyak di rumah, komunikasi dengan anak-anak lebih lancar dan menjadikan hubungan lebih dekat. Bekerja di rumah dengan menggunakan teknologi seperti Zoom dan Microsoft Teams atau yang sejenisnya memberi potensi alur kerja dan produktivitas yang lebih ramping. Kebijakan WFH merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 tersebut. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online juga memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.

Kesimpulan

Harmonis adalah kata kunci di dalam hubungan antar manusia, antar Gender, dengan terus melakukan pembinaan diri. Pembinaan diri menuntut individu untuk melepaskan diri dari mementingkan

Page 63: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

50

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

diri sendiri, tetapi bersikap adil, mempunyai rasa bakti (memuliakan hubungan) dan persaudaraan, rendah hati, berbuat baik kepada orang lain, menjunjung tinggi kebenaran, kelembutan, baik hati dan tahu malu.

Untuk mengatur negara secara baik, pertama-tama yang harus dibereskan adalah rumah tangga. Untuk membereskan rumah tangga, terlebih dahulu membina dirinya, untuk membina dirinya terlebih dahulu harus meluruskan hatinya. Untuk meluruskan hati, terlebih dahulu mengimankan tekad. Untuk mengimankan tekad, terlebih dahulu mencukupkan pengetahuan, dan untuk mencukupkan pengetahuan, maka terlebih dahulu harus meneliti hakikat tiap perkara. Dengan meneliti hakikat tiap perkara dapat cukuplah pengetahuannya. Dengan cukup pengetahuannya akan dapatlah mengimankan tekadnya. Dengan tekad yang beriman akan dapatlah meluruskan hatinya. Dengan hati yang lurus akan dapatlah membina dirinya. Dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah tangganya. Dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya. Dan dengan negeri yang teratur akan dapat dicapai damai di dunia (Thai Hak Bab Utama: 4,5)

Beberapa refleksi dari peserta FGD

Seorang peserta FGD yang adalah seorang wenshi pria mengajak untuk tidak perlu memperdebatkan agama. Agama adalah pilihan individu masing-masing, yang tujuannya sama, yaitu bagaimana manusia memuliakan Tuhannya, atau (di dalam ajaran Khonghucu) bagaimana manusia bisa berbuat baik sesuai kodratnya sebagai ciptaan Tuhan.

Di masa pandemi ini tentunya tidak boleh membedakan ras dan agama. Kalau kita membedakan, berkelompok, masalah pandemi

Page 64: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

51

Perempuan dalam Agama Khonghucu Dulu-Kini dan Pandemi

ini tidak akan selesai. Ketika merasa lebih mampu, maka seharusnya peduli dan menolong yang lain. Kita tidak bisa terus menunggu pemerintah. Swadaya masyarakat sangatlah penting.

COVID-19 bukan cobaan dari Tuhan. Karena Tuhan Maha Pengasih Maha Penyayang tidak mungkin Tuhan menguji umat-Nya. Adanya pandemi ini membuat kita merasa kecil. Oleh karena itu kita mesti rendah hati. Virus yang kecil bisa mengubah kehidupan di dunia ini. Hal tersebut mestinya menjadi sarana kita berefleksi terhadap apa yang selama ini telah kita lakukan. Kita mesti terus bercermin dan bersyukur bahwa kita masih bisa bersama-sama dengan makhluk lain di dunia ini.

Page 65: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

52

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Page 66: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

BAB IV

Perempuan Hindu Pemelihara Kehidupan Menghadapi Pandemi

Lutfiana SenenKetua Wanita Hindu Dharma Indonesia DIY

Niluh Kasiani SandhiWakil Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia DIY

Page 67: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

54

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Pengantar

Alam semesta dan isinya adalah ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa,

baik yang tampak maupun tidak tampak, yang baik maupun yang buruk, siang dan malam yang disebut dengan Ruwabineda (dua hal yang berbeda), termasuk Covid-19. Dalam masyarakat Hindu Nusantara dikenal adanya wabah penyakit yang disebut “sasab,” “merana,”“gering,” dan “gerubug.” “Sasab” dan “merana” sebutan untuk penyakit yang dialami oleh binatang. “Gering” dan “grubug” sebutan untuk penyakit yang dialami manusia. “Gering” adalah wabah yang menimbulkan sakit, tetapi tidak mematikan. Sedangkan “grubug” adalah wabah penyakit yang menular dan mematikan, persis seperti Covid-19.

Kisah Perempuan Dalam Agama Hindu di Tengah Pandemi

Dalam pandangan agama Hindu perempuan mempunyai kedudukan yang mulia, yang patut dihormati dan berkedudukan sama dengan laki-laki. Perempuan, di samping sebagai penerus keturunan juga dapat membebaskan leluhur dari kesengsaraan.

Page 68: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

55

Perempuan Hindu Pemelihara Kehidupan Menghadapi Pandemi

Perempuan adalah makhluk Tuhan yang istimewa. Dia adalah sosok manusia yang lembut tetapi sangat kuat, dan juga bisa membuat maju tidaknya peradaban bangsa karena darinya terlahir para generasi penerus peradaban. Maka, tidak salah lagi perempuan dijuluki sebagai “tiang negara,” karena baik buruknya generasi tergantung dari didikannya. Jika mampu memainkan perannya dengan baik (sebagai ibu), maka akan lahir generasi baik kelak yang mampu memimpin masa depan bangsa dan begitu juga sebaliknya. Karena itulah perempuan sangatlah dimuliakan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan perannya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Di dalam menghadapi wabah, perempuan memainkan peran sebagai pengatur rumah tangga secara baik dan mesti dilakukan dengan sistem yang lurus. Perempuan juga yang menjamin kebutuhan dan mengarahkan keluarganya bagaimana bersikap dalam kondisi wabah yang terjadi sehingga bisa saling mendekatkan diri, saling peduli, dan saling bekerja sama, baik dalam tugas maupun dalam beribadah yang tidak perlu dilakukan di tempat ibadah di luar rumah karena pada dasarnya Tuhan berada di mana saja dan manusia bisa beribadah dari rumah. Dengan demikian keluarga akan semakin dekat, merasa saling membentuk satu sama lain dan sekaligus menjalankan anjuran pemerintah dengan tidak harus datang ke tempat ibadah yang biasanya ramai.

Keberadaan perempuan sangat penting dalam menjalankan upacara agama Hindu. Jika tidak ada perempuan, maka upacara tidak akan bisa terselenggara. Karena perempuan yang membuat sajen dan lain-lain. Dengan kata lain, dalam menjalankan upacara, perempuan bisa menjadi ratu. Tanpa ada perempuan, upacara tidak akan bisa berjalan dengan baik. Perempuan boleh tidak memasak,

Page 69: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

56

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

yang memasak laki-laki, dan perempuan juga tidak perlu menyapu pada saat itu.

Di masa pandemi, ada berbagai peran riil perempuan:

1. Tetap menyelenggarakan upacara keagamaan untuk memohon keselamatan dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan.

2. Menggalang dana untuk membantu umat yang sedang tertimpa wabah dan meningkatkan kesehatan untuk lansia dan balita dengan pemberian susu dan vitamin.

3. Ikut meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pandemi dan bahayanya.

Di dalam ajaran agama Hindu, ada sosok-sosok perempuan yang dijadikan contoh dan panutan, yakni Dewi Saraswati (Dewi Ilmu Pengetahuan), Dewi Laksmi (Dewi Kemakmuran, Kesuburan, Kesejahteraan, Keadilan dan Kebijaksanaan), dan Dewi Kunthi (Dewi Kecantikan, Keanggunan, Kelembutan dan Kesabaran ). Mereka adalah perempuan hebat dan luar biasa. 

Sikap dan Peran Pemimpin Agama Hindu Menghadapi Pandemi Covid-19

Agama seringkali dituduh sebagai bagian dari masalah dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal itu karena beberapa kasus terjadi di berbagai negara. Ada orang-orang dengan mengatasnamakan beribadah pada akhirnya justru menjadi pembawa penyebaran covid. Contohnya di Korea Selatan, Amerika Serikat, Malaysia, dan di Indonesia sendiri seperti yang terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan dan sebagainya. Untuk itu ilmu pengetahuan dan agama tidak boleh dipisahkan sebagai upaya untuk mengatasi pandemi Covid-19. Maka, para pemimpin agama dan institusi

Page 70: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

57

Perempuan Hindu Pemelihara Kehidupan Menghadapi Pandemi

agama harus melakukan upaya terbaik untuk menjadi bagian dari solusi menghentikan penyebaran virus.

Dalam hal ini, agama memiliki peran penting dalam mengajak masyarakat untuk mencegah jatuhnya puluhan ribu jiwa yang secara realistis membutuhkan upaya lebih besar daripada sekadar doa. Mengingat vaksin yang belum tersedia, maka sangat realistis untuk mengharapkan peran para pemimpin agama menggunakan bahasa agama untuk memperingatkan orang-orang tentang risiko yang mereka hadapi selama badai pandemi global ini. Krisis ini bisa menjadi alasan bagi lembaga dan para pemimpin agama untuk terlibat dalam menjelaskan dan mendukung temuan-temuan ilmiah rasional untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Sikap pemimpin agama di Hindu sudah sangat jelas. Pada Maret 2020 umat Hindu merayakan hari raya yang paling besar dan spektakuler, yaitu Nyepi. Saat itu penyebaran Covid-19 masih sangat awal di Indonesia. Umat Hindu di Bali dan di Yogyakarta memodifikasi ritual Nyepi dengan merayakan ritual tanpa karnaval ogoh-ogoh dengan tujuan menghindari kerumunan yang bisa memudahkan penularan virus corona. Para pemimpin agama memutuskan untuk membatalkan karnaval. Meskipun demikian, masih banyak yang mengabaikan anjuran tersebut, yang berdampak pada meningkatnya risiko penularan virus kepada orang lain. Penyebaran virus terjadi mengikuti pola pergerakan orang, barang dan jasa. Ini bukan hanya terkait mobilitas lintas batas, tetapi pergerakan orang di semua level yang bisa menyebabkan terjadinya penyebaran virus.

Beberapa sikap dan peran pemimpin agama yang perlu dikembangkan di masa pandemi:

Page 71: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

58

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

1. Mensosialisasikan dan menaati aturan pemerintah tentang penanggulangan wabah. Dalam agama Hindu ada catur guru, yaitu:

a. Guru rupaka (orang tua)b. Guru pengajian (guru di sekolah)c. Guru wisesa (pemerintah)d. Guru swadiaya (pengalaman).

2. Mengawasi kegiatan umat agar mematuhi aturan protokol kesehatan.

3. Memberi bantuan moril dan material kepada yang kurang mampu dan yang perlu ditolong.

Peran Komunitas Perempuan dalam Menghadapi Krisis Covid-19

Hampir sebagian besar organisasi perempuan di DIY dan di Indonesia pada umumnya bergerak untuk mencari dana dan mengumpulkan dana secara pribadi dan organisasi untuk membantu para keluarga yang rentan terdampak (orang-orang tua/ lansia dan anak-anak) dengan memberi bantuan, terlebih bantuan material. Mereka juga melakukan sosialisasi bagaimana menjaga diri dengan berpola hidup sehat dan bersih.  Mereka hadir di pasar-pasar tradisional untuk mensosialisasikan aturan-aturan protokol kesehatan, membagikan masker dan sabun disinfektan, dan lain-lain.

Lembaga keagamaan seperti FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) maupun gerakan antariman berupaya hadir dan melakukan berbagai pendekatan untuk mencari solusi agar para umat/jemaatnya beribadah di rumah saja untuk memutus penyebaran virus yang semakin meluas.

Page 72: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

59

Perempuan Hindu Pemelihara Kehidupan Menghadapi Pandemi

Penting untuk terus meningkatkan kualitas dan kemandirian perempuan dengan tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Misi pemberdayaan perempuan dalam menyikapi pandemi tertuang dalam konsep meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam berbagai bidang strategis:

1. Bidang keagamaan.

Dalam Hindu perempuan adalah motornya segala upacara dan upakara sehingga upacara dapat berjalan dengan baik. Umat Hindu harus menjalankan Tri Hita Karana, yaitu:

a. Hubungan manusia dengan Tuhannya. Dalam kondisi pandemi, manusia harus betul-betul mendekatkan diri dan menggerakkan segala permasalahan kepada Tuhan secara terus-menerus karena segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.

b. Hubungan manusia dengan manusia lain. Sesama manusia harus saling bekerja sama, saling peduli, tolong menolong, dan sebagainya. Karena dalam kondisi wabah, siapa pun kita, kaya atau miskin, punya jabatan atau tidak, berkasta atau tidak, tidak perlu arogan dan menganggap diri lebih dibanding yang lain.

c. Hubungan manusia dengan alam. Lingkungan harus benar-benar dijaga dan dihargai. Tidak hanya memanfaatkan alam, tetapi juga bersahabat dan memberikan kontribusi yang baik sehingga memperoleh hasil yang optimal.

2. Bidang pendidikan formal dan agama. Perempuanlah yang mampu menjalankan dengan sabar, tekun

Page 73: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

60

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

dan telaten membimbing dan berjuang untuk keluarganya agar mendapat yang terbaik, sehingga terlahir generasi penerus yang berakhlak, berbudi, dan bertanggung jawab.

3. Bidang ekonomi. Perempuan akan berusaha dan berjuang mati-matian, tidak akan pernah menyerah dan akan melakukan segala upaya dengan berusaha seoptimal mungkin memberdayakan dirinya secara ekonomi, dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya untuk memperjuangkan keluarganya agar tetap bertahan dan sejahtera. Agar tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), maka secara ekonomi perempuan perlu mandiri. Dalam banyak kasus, sebesar apa pun kasusnya, faktanya bahwa perempuan lebih bisa bertahan dibanding laki-laki. Dalam hal ini peran perempuan tidak perlu diragukan lagi.

Hikmah di Balik Wabah

Di setiap peristiwa selalu ada hikmahnya. Pandemi Covid-19 menyibak hikmah yang bisa diambil dalam berbagai sisi kehidupan, antara lain:

1. Dalam kehidupan beragama. Karena anjuran dari pemerintah harus tetap berada di rumah, maka secara otomatis harus beribadah di rumah sehingga secara positif menjadi lebih dekat dengan Tuhan-Nya. Setiap saat selalu berdoa memohon ampun dan diberikan kemudahan dan ketabahan dalam menghadapi pandemi. Setiap orang mengajak saling mendoakan agar kondisi pandemi segera berakhir dan menyadari bahwa apa pun bisa terjadi bila Tuhan berkehendak lain, kita bukan siapa-siapa. Selain itu, terjadi efektivitas dan efisiensi dalam menyelenggarakan ritual agama. Sebagai contoh upacara odalan yang biasanya berdurasi 5 jam kini menjadi

Page 74: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

61

Perempuan Hindu Pemelihara Kehidupan Menghadapi Pandemi

2 jam, upacara yang megah/besar (utama) dilakukan secara lebih sederhana atau secara madya/menengah atau nista/biasa/sederhana.

2. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat Indonesia menyadari bahwa kita itu satu bangsa/negara. Oleh karenanya harus bahu-membahu, tidak pandang ras dan agama, berjuang bersama dan bersedia diarahkan demi berakhirnya/tidak berkembangnya wabah ini.

3. Dalam kehidupan manusia. Penting untuk membangun kesadaran bahwa Covid-19 dan seluruh alam semesta adalah bersaudara (wasudewa kutum bhakam). Sebagai contoh, jika terjadi masalah terhadap saudara kita, maka ikut merasakannya. Seperti bila terjadi musibah  (termasuk gunung meletus, banjir, Covid-19, dan lain-lain) itu dianggap Barwa Alam Murka atau menyerang, maka kita sebagai manusia perlu menghindar. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, diupayakan selalu melihat dan berbagi dengan masyarakat dunia sekalipun tidak saling mengenal. Kita akan mengambil hal-hal positif yang dilakukan negara lain agar kita semua manusia di belahan mana pun berada segera terlepas dari musibah ini. Dalam ajaran agama Hindu ada ajaran Wakutum Bhakam, yaitu kita semua bersaudara, dengan alam, dengan manusia, dan dengan yang di Atas/ Tuhan Yang Maha Esa. Yang utama adalah kita harus menyebut nama-Nya, Sang Hyang Widhi Wase/Tuhan Maha Segalanya. Jika selalu menyebut nama-Nya, kita akan memperoleh tiga hal, yakni dilindungi apa yang kita miliki, diberi kemudahan, dan tidak diberi malu. Semuanya akan baik-baik saja.

Page 75: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

62

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Page 76: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

BAB V

Perempuan, Mari Kita Memandang:Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020

Kuswijoyo MulyoKetua Dewan Pengurus Daerah Paguyuban Sumarah, DIY

Noor SudiyatiHardo Pusoro dan Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia, DIY

Page 77: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

64

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Pengantar

Penyakit, apa pun nama dan jenisnya melengkapi keberadaan manusia. Dari dahulu sejarah telah

memberikan gambaran itu. Tumbuhan dan hewan pun sangat biasa dihinggapi penyakit, virus, bakteri, jamur, dan lain sebagainya. Ini bukti bahwa hidup ini berlapis-lapis. Namun tentu ada sebab dan ada solusinya. Menjadi amat disayangkan apabila suatu hal yang biasa saja akan tetapi sangat menguras energi dalam menyikapinya, karena terbawa arus yang berseliweran melingkupi sekeliling kita. Penyakit pandemi yang super heboh dan mampu meluluhlantakkan negara teradidaya sekalipun, mengisi pikiran manusia sedunia hari-hari ini. Dari sisi kesadaran, secara alamiah semesta ini sangat bijak menyediakan penangkal-penangkal dan obatnya. Bagi kita, pendekatan tradisional dapat menjawab itu. Dan tentu perlu kesadaran yang benar-benar datang dari dalam diri kita.

Dalam menghadapi bencana, terdapat beberapa pitutur untuk setiap anggota (perempuan atau laki-laki) penghayat kepercayaan:

Page 78: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

65

Perempuan, Mari Kita Memandang: Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020

1. Selalu ingat kepada Tuhan YME setiap waktu, melalui sujud di mana pun berada, kapan pun dan dalam kondisi apa pun.

2. Menghindar dari rasa takabur dan jumawa, tidak boleh sombong dan merasa paling tahu/mengerti atas keadaan yang dihadapi.

3. Menjaga kesehatan jasmani, menenangkan hati, dan mengutamakan budi luhur dalam menghadapi permasalahan.

4. Rajin menambah pengetahuan lahir dan batin dengan selalu tanggap dan niat penuh untuk belajar memahami dan menghadapi kondisi-kondisi yang mendadak.

5. Tidak fanatik, tetapi selalu percaya kepada hakikat kenyataan/realitas yang terjadi.

6. Memperhatikan kepentingan masyarakat umum dengan menghargai dan bertindak untuk kepentingan warga masyarakat umum.

Kisah Perempuan dalam Agama dan Kepercayaan di Tengah Pandemi

Sosok perempuan tidak bisa mengelak dari sebuah tanggung jawab menghantarkan generasi yang baik bagi bangsa di negerinya. Dengan demikian perempuan harus memiliki banyak bekal pengetahuan dan kaweruh. Kaweruh adalah apa yang dihadapi, dilihat, dilakoni secara otentik oleh dirinya, tentang kehidupannya, yang bisa menuai hikmah dan pembelajaran bagi dirinya sendiri. Menjadi perempuan adalah menjadi pembelajar. Menjadi ibu adalah proses yang berjalan. Menjadi perempuan dewasa (sadar) adalah proses keseharian dengan drama-dramanya. Seketika seorang perempuan melahirkan, perempuan harus belajar sendiri menjadi ibu dengan seluruh rasa panca indranya. Bagaimana dia memaknai

Page 79: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

66

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

kata Ibu? Begitulah pandangan sebagai perempuan yang tidak terelakkan.

Rumah, lingkungan RT, RW, masyarakat sekitar, komunitas-komunitas yang sekarang semakin luas dimiliki perempuan berkat gawai, lingkungan kerja, lingkungan bersosialisasi dan lain sebagainya, sembari berjalannya waktu semua dimasukinya. Perempuan sebagai warga masyarakat dari sebuah negara, sebagai bagian dari bangsa ini, sebagai penghuni daratan dari bumi yang dipijak, hidup ini amat tergantung dari isi bumi dan semua yang tumbuh atas bumi ini. Kita sebagai penumpang sementara di planet ini. Planet bagian dari galaksi, galaksi bagian dari alam (universe). Perempuan yang mempribadi hendaknya sebagai pewaris nilai-nilai dari generasi leluhurnya dan yang akan mewariskan lagi nilai-nilai itu kepada generasinya. Seluas apa pun diri bisa mengakses sosialnya serta pentingnya keberadaan serta besar pemahaman posisi diri, harus ingat bahwa di segala lini selalu ada dualitas. Dan salah satu yang menyelamatkan kestabilan pribadi adalah sikap waspada.

Secara praktis peran perempuan Penghayat dalam menghadapi pandemi adalah sebagai berikut:

1. Selalu sujud berjamaah dan sarasehan setiap hari dari rumah masing-masing, dengan alat teknologi komunikasi berupa aplikasi Zoom dimulai jam 20.00 sampai dengan selesai (rata-rata 3 jam)

2. Sanggup menjaga diri agar tidak terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran yang menyesatkan, seperti pitutur nomor 2 sampai dengan nomor 5.

3. Sanggup untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan masyarakat sekitar, seperti pitutur nomor 6.

Page 80: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

67

Perempuan, Mari Kita Memandang: Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020

Para perempuan Penghayat juga bersama-sama bersinergi dengan leluhur, dengan menambahkan intensitas hening (dengarkan dalamnya hati dan rasa) dan manembah kepada Sang Maha Pencipta. Selain itu, mereka saling mengingatkan untuk melaksanakan aturan protokol kesehatan dan untuk menjaga keseimbangan alam. Saling tukar pendapat tentang anjuran-anjuran pemerintah atas kesehatan diri, sesuai dengan kasanggeman (kemampuan). Paguyuban Sumarah mengatakan “ngestokaken angger-angger negari” (harus paham tentang apa yang diberikan oleh peraturan negara). Mereka juga berbagi dan bersesaji, menjaga pikiran positif dan saling bersolidaritas serta menyerukan agar tidak takut untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Sikap dan Peran Pemimpin Penghayat Menghadapi Pandemi Covid-19

Covid-19 sedang menjadi buah bibir dan menimbulkan keresahan bagi manusia sejagat. Kenyataan di belahan dunia Eropa virus corona banyak memakan korban meninggal. Tetapi perlu kita ingat, itu di dunia belahan Eropa yang memiliki musim berbeda dengan Asia tempat kita hidup (Indonesia). Kultur kehidupan yang berbeda dengan Indonesia. Material konsumsi yang berbeda dengan yang menjadi menu makan orang Indonesia yang penuh rempah. Suhu yang berbeda dengan Indonesia. Limpahan sinar matahari yang sangat jauh berbeda dengan Indonesia. Khusus sinar matahari itu kulit kita orang Asia sangat membutuhkan vitamin darinya, dan posisi Khatulistiwa beruntung melingkupi negeri ini. Hendaknya kita petakan dan tidak menyamakan begitu saja. Kita percaya diri bahwa alam kita, alam Indonesia ini cukup menjaga manusia yang hidup di dalamnya, asal ingat masker, tangan bersih, dan di rumah saja.

Page 81: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

68

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Pranataning jagad. Imbauan pemerintah untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tetap berada di rumah harus dihormati sebagaimana posisi kita sebagai warga negara. Namun, kata-kata kunci dalam imbauan tersebut juga coba dimaknai berbeda sesuai dengan keyakinan Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu:

Masker : adalah simbol mulut yang terjaga dari pembicaraan yang tidak perlu, tidak “open” sehingga pikiran tidak terbawa pada yang bukan urusannya, bukan kapasitasnya. Nafas diatur selayaknya, tertata dan disadari sebagai pintu gerbang “anugrah” dari Sang Pemberi hidup.

Tangan bersih : adalah gambaran tentang bagaimana manusia dijauhkan dari keinginan untuk menguasai yang bukan haknya, yang bukan miliknya. Tidak terobsesi milik orang lain. Tidak mengharap yang bukan jatahnya.

Di rumah saja : mengandung pemahaman bahwa hendaknya hati, rasa batin, dalam kalbu masing-masing “dijumenengke” (dirumahkan). Perasaan jangan merajalela ke mana-mana penuh halusinasi, cukup senantiasa semuanya diheningkan dalam telenging manah, dalamnya hati. Ini kunci. Mari berusaha untuk menghindari mendahulukan peran pikiran, akan tetapi mencoba menyaring dalam rasa, (rasa dalam, sedalam-dalamnya di dalam hati nurani) sebelum semua dilakukan. Gagasan-gagasan terlebih dahulu “dirumahkan“ dalam kalbu kita masing-masing.

Page 82: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

69

Perempuan, Mari Kita Memandang: Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020

Menjaga Jarak : mengandung makna menghormati liyan. Hormatilah orang lain, hormatilah kedaulatannya, hormatilah kemerdekaan orang lain di luar kita, jaga nilai kemanusiaannya. Bahwasanya kita sama dan setara. Jaga jarak pandang kemanusiaannya, niscaya damai yang akan ada. Saling mengapresiasi, bukan menjajah dan memaksa. Karena kita adalah sama, menghirup dari udara yang sama, minum air dari bumi yang sama, kembali terkubur di dalam bumi yang sama. Jarak pandang demikian yang menjadi sebenar-benarnya.

Manusia kini sangat responsif terhadap apa-apa yang tergelar, apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang tertera, apa yang banyak dilakukan orang, apa yang ada di media sosial, apa yang lagi hits, apa yang dihoakskan, apa yang dibuihkan, apa kata angin yang berdesis. Akhirnya terikut pada gelombang yang mengombang-ambingkan diri, menjadi semakin jauh dengan hati kecilnya, sehingga jauh dari kebahagiaannya. Hati kecil yang teramat dalam adalah kunci, adalah timbangan luhur yang sudah banyak ditinggalkan. Ini refleksi yang tentu menjadi rambu-rambu. Senyatanya hati kecil itu berdekatan dengan kesadaran.

Pengalaman meninggalkan hati kecil, terperangkap ilusi pikiran dan logika yang belum tentu benar dan selaras, akan menjauhkan diri meraih kesadaran. Akibatnya, semakin jauh dengan visi hidupnya. Bila menghendaki lebih aman dan nyaman, biasanya semua dipulangkan ke rumah kalbunya masing-masing, kembali ke diri sejatinya, kembali ke jati diri budayanya, kembali ke nilai-nilai yang kita miliki. Kalaupun terkendala bagi kaum muda atau milenial, berusahalah gali sejarah bangsa ini melalui

Page 83: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

70

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

artefak-artefak, peradaban luhur tangible dan intangible, maupun konsep-konsep pemikiran luhur dari pendahulu kita, yang jelas sesuai dengan kondisi dan alam lingkungan hidupnya. Ada baiknya kita terusik untuk memetakan budaya bangsa yang selaras dengan keterpengaruhan dan perubahan atas kekurangwaspadaan kita menerima pengaruh yang masuk atau memetakan bagaimana olahan logika atas konsep yang tidak berakar dari nilai budaya dari jati diri sendiri. Hal ini akan membawa sikap yang dapat menangkal apapun bencana atau berita-berita yang santer beredar, yang kita sendiri sulit menerjemahkan apa dan bagaimana itu Covid-19.

Yang diperlukan adalah kembali merenungkan apa yang berseliweran di luar sekeliling kita dan menarik diri untuk kembali berdialog dengan hati yang paling dalam. Setelah hening, apa pun itu, syukuri nikmat yang sedang terjadi, di sini, kini, dan saat ini. Bahagia bisa kita raih.

Dalam konteks ini, para pemimpin Paguyuban perlu mengutamakan sikap ngemong terhadap anggota Paguyuban melalui beragam cara, antara lain:

1. Memfasilitasi komunikasi antaranggota Paguyuban (perempuan dan laki-laki) dengan mengenalkan dan memahamkan tentang mekanisme penggunaan teknologi informasi dalam berinteraksi di antara anggota Paguyuban dan sujud berjamaah. Diharapkan anggota Paguyuban merasa tidak ada jarak di antara mereka dan masih tetap bisa berinteraksi dengan akrab, baik di saat sujud berjamaah maupun di saat tukar pendapat.

2. Menjaga keguyuban di antara anggota Paguyuban, sesuai kasanggeman yang menyebutkan “Ngraketaken pasedherekan adhedhasar rasa sih” (merekatkan persaudaraan berdasar rasa cinta kasih)

Page 84: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

71

Perempuan, Mari Kita Memandang: Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020

3. Mengembangkan sikap sumrambah dalam bersosialisasi kepada masyarakat umum, sesuai kasanggeman yang menyebutkan “Tumindak saha makarti anjembaraken wajibing ngagesang sarta anggatosaken perluning bebrayan umum netepi wajibing warga negari, ingkang mahanani tata tentreming jagad raya” (Selalu tidak berhenti untuk mendampingi dan selalu taat kepada aturan negara)

4. Mewujudkan sikap ideal seorang pemimpin, perempuan maupun laki-laki, sesuai dengan pandangan Paguyuban (Sumarah), yakni:

• Ajer-ajer (empati) kepada anggota dan masyarakat umum

• Prasaja (sederhana) tata lakunya

• Mboten fanatik (menghindari dari merasa benar sendiri) atau pandaku (sombong)

• Dalam menjalankan kehidupan selalu berada dalam tuntunan Tuhan YME.

• Bertindak wisesa, sesuai dengan kasanggeman yang menyebutkan “Ngaosi ing sesami, mboten nacad kawruh liyan, malah tumindak kanthi sih, murih sadaya golongan (agami lan kapitadosan) saged nunggil gegayuhan.” (menghargai sesama, tidak menjelekkan/merendahkan pengetahuan lain, hanya bertindak/melakukan amalan dengan rasa kasih, agar semua golongan - agama dan kepercayaan - bisa menyatu tujuannya - yaitu selalu iman terhadap Tuhan YME).

Peran Komunitas Perempuan dalam Menghadapi Krisis Covid-19

Dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19, beberapa forum komunikasi lintas Iman, misalnya di Yogyakarta ada FKUB (Forum

Page 85: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

72

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Komunikasi Umat Beriman), Jaringan Gusdurian, Srikandi Lintas Iman (Srili), telah melakukan berbagai kegiatan dan gerakan, seperti memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19, memberikan penyuluhan tentang penanganan keamanan terhadap dampak Covid-19. Organisasi dan komunitas-komunitas tersebut cukup memberikan tempat yang adil bagi perempuan untuk ikut berperan.

Hikmah di Balik Wabah

Beberapa hikmah yang bisa dipetik dari adanya pandemi cpvid-19 ini.

1. Terkait dengan kehidupan berkeyakinan: Meningkatkan sujud berjamaah/bersama-sama dengan cara jarak jauh, melalui teknologi informasi dan meningkatkan pemahaman wewarah dan pitutur luhur melalui sarasehan jarak jauh.

2. Terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara: Menambah pengertian tentang gerakan Pembumian Pancasila, lewat seminar jarak jauh dengan wacana webinar, menambah wawasan tentang prinsip-prinsip perbedaan di antara suku dan adat di nusantara, sehingga memahami kekayaan budaya lewat acara temu budaya dan seminar jarak jauh dengan wacana webinar dan menambah keakraban di antara suku dari daerah lain di wilayah negara Indonesia ini.

3. Terkait dengan kehidupan manusia: Mengetahui kondisi negara lain yang terkena pandemi Covid-19 dan menambah pengetahuan tentang mekanisme penanganannya. Selain itu perlu juga membuka mata untuk melihat keadaan di negara lain yang berbeda iklim dan kesengsaraan yang ditimbulkan akibat Covid-19.

Page 86: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

73

Perempuan, Mari Kita Memandang: Penghayat Kepercayaan di Tengah Pandemi 2020

4. Membuka hati dan diri bahwa bencana tersebut bukan hanya pelajaran dan ujian bagi umat manusia di saat ini, tetapi juga menjadi bahan renungan di hati tentang kemungkinan-kemungkinan muncul pada generasi selanjutnya dan secara massal.

Page 87: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

74

Daya Juang Perempuan Lintas Iman Menghadapi Pandemi

Page 88: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

75

Daftar Pustaka

Bray, Francesca. Teknologi dan Gender: Bahan-Bahan Kekuasaan di Akhir Kekaisaran Cina, (Berkeley: University of California Press, 1997).

Ebrey, Patricia, Peradaban Cina; A Sourcebook, (New York: The Free Press, 1993).

Fairbank, John King, and Merle Goldman. 2006. China: A New History, Second Enlarged Edition. Harvard University Press.

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI Pengarusutamaan Gender Bagi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Organisasi Keagamaan dalam perspektif Agama Khonghucu, Jakarta 2007.

Mann, Susan, and Yu-Yin Cheng. 2001. Under Confucian Eyes: Writings on Gender in Chinese History. University of California Press.

Saputra, Dewi Riawati, Perempuan Khonghucu Dalam Kitab Si Shu, Diterbitkan oleh Matakin Penerbitan, cetakan pertama, April 2018.

Subandy, Idi dan Akhmad, Bachruddin Ali Komunikasi dan Komodifikasi: Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.

Tjiong Giok Hwa, terjemahan dan saduran dari Confucian Ethics “The Path They Have Trod” Jalan Suci yang ditempuh para tokoh sejarah Agama Khonghucu, Sala: Matakin PNR, 1999.

Page 89: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

76

Wang Ping, Aching forBeauty, Footbinding in China, (New York: Anchor Books, 2000)

Page 90: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

77

Biodata Penulis

Addi Soselia Patriabara adalah seorang pendeta Gereja Kristen Indonesia (GKI). Beliau mendapat tugas di Lembaga Pembinaan dan Pengaderan (LPP) Sinode GKJ dan GKI SW Jawa Tengah. Beliau lahir di Surabaya dan menempuh studi S-1 teologi di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Jakarta dan studi S-2 di Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta.

Khotimatul  Husna adalah Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama DIY. Beliau lahir di Bojonegoro, 27 Maret 1976 dan memiliki tiga orang putri. Menyelesaikan S-1 di Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sekarang Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta dan pernah bekerja di penerbit Indonesia Tera dan Pilar Media. Saat ini ia bekerja sebagai penyuluh agama Islam non-PNS dan kepala sekolah KB Flamboyan, Banguntapan, Bantul.

Kristan adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU) dan seorang rohaniawan Khonghucu. Beliau meraih gelar master dalam Ilmu Studi Agama-agama dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia merupakan salah satu fellow KAICIID 2016-2017 dan alumni Mindanao Peace Building Institute (MPI) tahun 2016. Saat ini mengajar Character Building Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Bina Nusantara, UNJ dan IBIK Kesatuan Bogor.

Kustiani adalah Ketua Wanita Theravada Indonesia (WANDANI) Provinsi Jawa Tengah. Ia lulus S=3 dari University of Kelaniya, Sri Lanka pada jurusan Buddhist Studies tahun 2013. Saat ini beliau bekerja sebagai dosen pada Sekolah Tinggi Agama Buddha

Page 91: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

78

(STAB) Syailendra, Semarang. Beberapa bidang yang menjadi fokus gerakannya untuk organisasi perempuan Buddhis adalah pendidikan perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan spiritualitas perempuan.

Kuswijoyo Mulyo adalah Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Paguyuban Sumarah DIY. Ia tinggal di Jetis, Yogyakarta. Beliau menyelesaikan studi S-1 di Teknik Sipil Universitas Cokroaminoto dan saat ini bekerja sebagai konsultan penanggulan kemiskinan.

Liem Liliany Lontoh adalah Ketua Hubungan Antar Lembaga dan Lintas Agama, Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN) sekaligus sebagai Ketua MATAKIN Provinsi DKI Jakarta. Beliau berasal dari Manado dan menempuh pendidikan S-2 di Program Studi Agama-agama, Konsentrasi Agama Khonghucu di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia pernah bekerja sebagai finance & accounting manager di beberapa perusahaan dan saat ini mengajar bidang agama Khonghucu di Sekolah Jakarta International School dan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Beliau juga aktif di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta dan menjadi ketua di beberapa organisasi seperti Forum Kemitraan Religi Kamtibmas, Forum Harmoni Anak Bangsa dan Bidang Sosial dan CSR Perhimpunan INTI.

Lutfiana Senen adalah Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) DIY dan pengajar Seni Tari, Seni Suara, Seni Rias dan Busana di Sekolah Pilar Internasional Jakarta. Ia tinggal di Godean, Sleman, DIY. Selain di WHDI DIY, beliau juga aktif terlibat dalam beberapa organisasi seperti di Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DIY sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Dharma Wanita Fakultas Seni Pertunjukan ISI.

Page 92: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

79

Martinus Joko Lelono, Pr.,  adalah seorang pastor Katolik yang lahir di Karanganyar, 22 November 1987. Setelah ditahbiskan menjadi imam, ia mengambil program Doktor di Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) UGM dan lulus pada Agustus 2020. Sejak ditahbiskan, ia terlibat dalam Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan di Keuskupan Agung Semarang khususnya di Kevikepan Yogyakarta. Saat ini ia bertugas menjadi pastor di Gereja St. Mikael Pangkalan Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta sambil mengajar kelas Kajian Agama dan Dialog di Fakultas Teologi Wedhabakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ni Luh Kasiani Sandhi adalah Wakil Ketua Wanita Hindu Dharma (WHDI) DIY. Ia seorang wirausahawati dengan dua orang anak dan tinggal di Minomartani, Ngaglik, Sleman DIY. Pernah bekerja pada perusahaan Life Insurance dengan jabatan terakhir sebagai Manager Corporate yang membawahi daerah Jawa Tengah Selatan. Selain itu, saat ini ia aktif di beberapa organisasi seperti Perkumpulan Perempuan Wirausaha (PERWIRA) DIY sebagai Ketua 2 dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DIY sebagai Seksi Usaha.       

Nina Mariani Noor adalah anggota Jemaah Muslim Ahmadiyah Yogyakarta dan saat ini menjabat sebagai wakil Ketua Lajnah Imaillah (organisasi perempuan Ahmadiyah) Yogyakarta (2018-2020). Sebagai seorang dosen di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, selain aktif melakukan penelitian mengenai perempuan, minoritas, dialog lintas agama dan HAM, juga terlibat dalam aktivitas lintas iman.

Noor Sudiyati adalah seorang penghayat kepercayaan dari Hardo Pusoro Yogyakarta dan diangkat menjadi Dewan Pendidikan Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa

Page 93: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

80

Indonesia (MLKI) Pusat sekaligus sebagai Penasihat Puanhayati DIY. Ia lahir di Magelang 14 Nov 1962 dan tinggal di Nogotirto, Yogyakarta. Beliau adalah dosen di ISI Yogyakarta, UKDW, dan Unimas Malaysia. Selain itu, ia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) dan fasilitator para penyuluh Penghayat Kepercayaan.

Totok Tejamano adalah Ketua Vihara Karangdjati, Yogyakarta. Ia tinggal di Seyegan, Sleman dan bekerja di Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Bidang Penyuluh Agama Buddha. Beliau menamatkan S-1 di Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra, Semarang, program studi Pendidikan Agama Buddha dan S-2 di bidang Ilmu Religi Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu, beliau juga aktif menjadi pengurus Persatuan Umat Buddha Indonesia Wilayah DIY bidang Hubungan Lintas Agama dan pernah menjadi pengurus FKUB Provinsi DIY.

Kontributor dalam FGD penyusunan buku:

1. Dina Febrina (Ketua Wanita Buddhis Indonesia DIY)

2. Eka Putra (Pemuda Matakin DIY)

3. Evi Sutrisno (Dosen FISIPOL dan CRCS UGM)

4. Fitri Yani (Wakil Koordintor Srikandi Lintas Iman)

5. Hastho Bramantyo (Dosen STAB Syailendra)

6. Js. Cucu Rohyana (Rohaniwan, Ketua Matakin DIY)

7. Karolina Ratnaningsih (Yayasan Syantikara dan Bendahara Srikandi Lintas Iman)

8. Misgi (Penghayat dari Paguyuban Hangudi Bawana Tata Lahir Batin dan Sekretaris 1 Puanhayati)

Page 94: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun

81

9. Mustaghfiroh Rahayu (Wakil Ketua PW Fatayat NU DIY dan Co-founder Srikandi Lintas Iman)

10. Noorsatiti Yudiwati (Anggota Parisada Hindu Dharma Indonesia DIY)

11. Pdt. Seno Adhi Noegroho (Pendeta Gereja Kristen Jawa Gondokusuman)

12. Puji Yanti (Anggota Parisada Hindu Dharma Indonesia, DIY)

13. Sana Ullaili (Koordinator Program SP Kinasih dan anggota Srikandi Lintas Iman)

14. Siet Nie (Perempuan Khonghucu Indonesia)

15. Sri Purwani (Penghayat dari Paguyuban Palang Putih Nusantara)

16. Suparti (Penghayat dari Paguyuban Mardhi Santosaning Budhi)

17. Tri Utami (Sekretaris Wanita Buddhis Theravada Indonesia DIY)

18. Tri Wahyudiati (Ketua Wanita Buddhis Theravada Indonesia DIY)

19. Ws. Adji Candra (Rohaniwan, Penasihat Matakin DIY, Ketua Bidang Seni dan Budaya MATAKIN)

20. Widyaningsih (DPD PWKI DIY)

Page 95: D Juang P m - Srikandi Lintas Iman...vi pemimpin agama terkenal di Indonesia, yang sempat heboh di dunia maya. Dari pengalaman tersebut kita melihat bahwa tidak ada satu agama pun