d. JJ?. .. .l.L. P. .. -...

139
w STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH & KOPERASI MELALUI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT DI PT. BANK BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI SKRIPS! Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) . ' _,-.,. 1nrfnk Oleh: USMAN FA.UZI : ....... _ . .. .. ®d. ... (i":::····"l( .... JJ?. .. : ... .9 .. .l.L. ........ P. .. L::.f:{,£DS- . ·····································-· KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH PROGRAM STUDI MUAMALA T (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSIT AS ISLAM NEGEIU SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1430 HI 2009 M

Transcript of d. JJ?. .. .l.L. P. .. -...

Page 1: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

w STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH &

KOPERASI MELALUI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT

DI PT. BANK BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI

SKRIPS!

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

. ' _,-.,. 1nrfnk

Oleh:

USMAN FA.UZI

: ··.···········:···or·:···~yv ....... _ . .. .. ®d. ... (i":::····"l( .... JJ?. .. : ... .9 .. .l.L. ........ P. .. L::.f:{,£DS-. ·····································-·

KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALA T (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSIT AS ISLAM NEGEIU SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

1430 HI 2009 M

Page 2: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH &

KOPERASI MELALUI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT

DI PT. BANK BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah clan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Smjana Ekonomi Islam (R. ~ ~\ PERPUSi::AKAAN UTAMA

UIN S'f'fl(MID JAKARTA Oleh:

Pembimbing I

.~~

USMAN FAUZI

NIM: 105046101659

Di Bawah Bimbingan :

Dedy Nursamsi, S.H.M.Hum

NIP. 196111011993031002 NIP. 196804081997032002

KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF JUDA Y ATULLAH

JAKARTA

1430 HI 2009 M

Page 3: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi be1juclul Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah &

Koperasi Melalui Program Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi telah cliujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah clan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pacla 11 November 2009.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Strata 1 (Sl)

pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

PANl11A UJIAN

1. Ketua

'J Sekretaris

Jakarta. I 0 Desember 2009

Dekan.

uhammad Amin Suma,SH,MA,MM

NIP. 195505051982031012

: Dr. Euis Amalia, M.Ag

NIP. 197107011998032002

: H. Ah. Azharudclin Lathil~ M.Ag. Ml-I

NIP. 1974072522001121001

3. Pembimbing I : Dedcly Nursamsi, SH,M.Hum

NIP. 196111011993031002

4. Pembimbing II : Dra. 1-lj. Aficlah Wahyuni, M.Ag

NIP. 196804081997032002

S. Penguji l : Dr. Euis Amalia. M.Ag --f .................................. )

NIP. 197107011998032002 . - ' ~ ,'1°) 6. l'enguj i II : Drs. H. Zainul Arifin Yusuf. Mpcl ( .................................. )

NIP. 195667121981031003

Page 4: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

!. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta .

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat , Desember 2009

UsmanFauzi

Page 5: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

KATAPENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur tercurah bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, tempat

berlindung dan bersandar atas segala kelemahan manusia sebagai makhluk dhaif

dengan keagungan rahmat hidayahnya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah

pada junjungan Nabi dan Rosul Allah, Muhammad SAW. Dan kebaikan semoga

selalu hadir seperti keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia sampai

akhir zaman.

Selanjutnya selama penyusunan skripsi ini, dan selama penulis menimba ilmu

di Fakultas Syari'ah dan Hukum Jurusan Mu'amalat/Ekonomi Islam Konsentrasi

Perbankan Syari'ah, penulis mendapatkan banyak ha! yang sangat berharga yang

belum pernah di dapatkan sebelumya, juga penulis banyak mendapatkan motivasi

yang sangat besar dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu

dalam merampungkan skripsi ini, secara khusus penulis ingin sampaikan kepada :

I. Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM Selaku Dekan

Fakultas Syari'ah dan Hukum.

Page 6: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

2. Ibu Dr. Euis Amalia. M.Ag., selaku Ketua Program Studi dan Bapak Ah

Azharudin Lathif M.Ag selaku Sehetaris Program Studi

Mu'amalat/Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syari'ah.

3. Bapak Zainul Arifin, M.Pd., Selaku Dosen Pensehat Akademik, yang

selalu memberikan nasihat dan masukannya bagi penulis

4. Bapak Deddy Nursyamsi dan Ibu Afidah Wahyuni selaku Dosen

Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

masukan dan arahannya secara langsung kepada penulis.

5. Bapak Muhammad Nuzum· selaku Senior Marketing/ Account Officer

Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi yang telah bersedia meluangkan

waktu ditengah kesibukam1ya untuk membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini.

6. Pimpinan Perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk

mengadakan studi perpustakaan di lingkungan perpustakaan Fakultas

Syari'ah dan Hukum.

7. Kedua orangtua serta seluruh keluarga tercinta yang selalu membimbing

dan men-support penulis baik moril maupun materil tanpa pernah

mengeluh dan berputus asa.

8. Teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan Syari'ah C angkatm1 2005

yang tidak dapat disebutkan satu persatu nmnm1ya, semoga ilmu yang kita

miliki dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.

11

Page 7: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

9. Rekan-rekan kosan Blok Barnt (Abing, Sahrul, Hamdan, Fauzul dll.) yang

telah meminjan1kan laptopnya dalam penulisan skripsi ini.

10. Juga kepada teman-teman Dewan Alumni Inswapala yang telah banyak

memberikan wawasan keorganisasian kepada penulis.

Kiranya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun kritik & saran dari para

pembaca sangat di harapkan agar dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi bagi

penulis dan masyarakat seluruhnya.

Bakasi, Desember 2009

Penulis

iii

Page 8: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

KATA PENGANTAR

DAFTARISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

DAFTARISI

B. Batasan & Pernmusaan Masalah

C. Tujuan & Manfaat Penelitian

D. Kajian Pnstaka

E. Metode Penelitian

F. Teknik Penulisan

G. Sistematika Penulisan

I

IV

Vll

Vll!

7

8

9

11

16

16

BAB II PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT, PERMASALAHAN UMKM &

KOPERASI DI INDONESIA, DAN KONSEP ANALISIS SWOT

A. ,Konsep Program Kredit Usaha Rakyat

B. Permasalahan UMKM & Koperasi di Indonesia

C. Konsep Analisis SWOT

BAB III PROFIL KOTA BEKASI & PT. BANK BUKOPIN TBK.

A. Profil dan UMKM di Kota Bekasi

iv

18

30

36

42

Page 9: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

B. Company Profile PT. Bank Bukopin Tblc

C. Strategi Bank Bukopin dalam Mengembangkan UMKMK

48

58

BAB lV MEKANISME KUR DJ BANK BUKOPIN, KUR DENGAN POLA

SY ARI' AH. SERTA ANALISIS SWOT IERHADAP STRATEGI BANK

BlJKOPIN CABANG KOTA BEKASI DALAM MENGEMBANGKAN

USAHA MIKRO KECIL

A. Mekanisme Program Kredit Usaha Rakyat

I. Proseclur Pengajuan Pembiayaan 63

2. Realisasi Program KUR di Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi 73

B. KUR dengan Pola Syari"ah 75

C. Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan UMKM 85

di Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

D. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPJRAN LAMPIRAN

v

94

109

111

Page 10: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Review Kajian Terdahulu 10

2. Tabel 2. Objek Kajian Penelitian Y g. Akan dilaksanakan 11

3. Tabel 3. Berbagai Skim Kredit untuk Mengembangkan Sektor Riil 21

4. Tabel 4. Persyaratan Kredit Usaha Rakyat s/d 500 juta 24

5. Tabel 5. Persyaratan Kredit Mikro s/d 5 juta 26

6. Tabel 6. KUR Linkage Program 26

7. Tabel 7. Penyerapan KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi 27

8. Tabel 8. Matriks SWOT 40

9. Tabel 9. Sebaran Penduduk Kota Bekasi 44

I 0. Tabel 10. Perkembangan Jumlah Perijinan Sektor Perdagangan Kota Bekasi 45

Th.2004

11. Tabel 11. Data UKM di Kota Bekasi

12. Tabel 12. Perkembangan Koperasi di Kota Bekasi

13. Tabel 13. Data Koperasi Kota Bekasi Tahun 2007

14. Tabel 14. Produk Bartle Bukopin

VI

46

47

47

56

Page 11: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

15. Tabel 15. Perhitungan Cicilan dengan Metode Installment 71

16. Tabel 16. Perkembangan Debitur KUR selama Tahun 2008 67

17. Tabel 17. Realisasi KUR selama Tahun 2008 73

18. Tabel 18. Realisasi KUR di Bank Bukopin Cabang Bekasi selama Th. 2008 74

19. Tabel 19. Matriks Analisis SWOT Strategi Bank Bukopin

Vll

Page 12: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Realisasi Kredit Usaha Rakyat Tahun 2008 29

2. Gambar 2. Jumlah Debitur !Credit Usaha Rakyat selama Tahun 2008 29

3. Gambar 3. Kuadran Analisis SWOT 39

4. Gambar 4. Struktur Manajemen Bank Bukopin Kota Bekasi 55

5. Gambar 5. Model Linkage Programme antara BUS dan BPR/S 79

Vlll

Page 13: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan perekonomian suatu negara yang !mat ialah perekonomian yang

memperhatikan sektor usaha mikro kecil dan menengah. Sebagaimana data yang

diperoleh dari Kantor MeNegKop & UKM dikatakan bahwa di Indonesia sendiri,

pada tahun 2008 jumlah unit usaha mikro saja telah mencapai 52 juta unit, usaha kecil

mencapai 520.000 unit dan usaha menengah sebanyak 39.000 unit. Dari unit usaha

sebanyak ini UKM mampu menyerap 91/ juta peke1ja atau 99,4 % dari total peke1ja

yang ada. Dari jumlah ini UKM mampu menyumbangkan 56,7 % GDP kita, yang

sebagian besar (81,2 % ) berasal dari sektor nonpertanian. 1

Dengan mencermati sejumlah ketimpangan sosial-ekonomi dan sejumlah

faktornya, maka persoalan kita ke depan untuk pembangunan Indonesia yaitu,

bagaimana mengikis desparitas yang bersifat struktural. Hal ini praktis memerlukan

komitmen demokrasi ekonomi dalan1 bingkai keadilan. Dan ha! ini secara langsung

atau tidak memerlukan sikap keberpihakan kepada lapisan yang selama ini tertinggal.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa ada penganakemasan terhadap

pengusaha besar dan raksasa, dari kemudahan perizinan, fasilitas prasarana,

1 Statistik Usaha Mikro, Kecil, Menengah 2007-2008, artikel diakses dari website www.depkop.go.id pada tanggal 30 November 2009

Page 14: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

2

pemanjaan proteksi dan pengucuran kredit tanpa batas sudah terlampau lama

diberikan kepada mereka. Sekarang ini sudah terlanjur ada banyak pengusaha

berskala besar dan raksasa dengan konglomerasinya yang sudah mempunyai

jangkauan seperti octopus. Selama kedndukan monopolistik ini dipertahankan,

apapun yang dipikirkan dan akan dilakukan untuk mengembangkan pengusaha kecil

dan menengah akan mubazir. 2

Berdasarkan data Tim Monitoring DepNaKerTrans mengenai dampak krisis

global terhadap tenaga kerja per 28 November 2008 menunjukkan saat ini jumlah

pekerja yang terancan1 PHK telah mencapai angka 66.603. Jumlah total tersebut

berdasarkan jumlah yang telal1 diPHK 16.988 peke1ja, jumlal1 rencana PHK 23.927

peke1ja, jumlah yang telah dirumal1kan 6.597 pekerja dan jumlah rencana yang

dirumahkan 19.091 pekerja.3, ditambal1 lagijumlah penduduk Indonesia yang saat ini

mencapai 220 juta jiwa dan diperkirakan menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015

dan 273 juta pada tahun 2025, 4 akan berdampak luas terhadap semua lini kehidupan

masyarakat mulai dari pangan, kesehatan, pendidikan ataupun perekonomian.

Keberadaan UKM sebagai salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut

harus menjadi fokus Pemerintal1 dalam mengembangkan dan menumbuhkan

keberadaanya.

2 Kwik Kian Gie, Praktek Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi llBI, 1998), h. 213

3 Data Tim Monitoring DepNaKerTrans ,"jumlahpeke1ja yang terancam PHK telah mencapai angka 66.603," m1ikel diakses pada 09 April 2009 dari www.google.co.id

4 " Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia," artikel diakses pada 27 Agustus 2008 dari

\VW\v.kompas.con1.

Page 15: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

3

Sistem ekonomi kerakyatan ialah sistem ekonomi yang memperhatikan sektor

ekonomi mikro kecil dan menengah. Oleh karena itu pemerintah harus mendukung

secara maksimal terhadap sektor tersebut.

Masalahnya sekarang adalah bagaimana untuk memperluas dan

memberdayakan UKM di Indonesia yang cenderung masih menerapkan manajemen

tradisional, miskin inovasi dan jaringan, lemah terhadap akses permodalan, teknologi

cenderung konvensional sehingga mampu tumbuh secara bersama-sama dengan

perusahaan besar. 5

Lembaga keuangan, dunia perbankan khususnya idealnya memperhatikan

sektor ekonomi mikro kecil dan menengah, yaitu dengan menyalurkan dana

masyarakat dalam bentuk kredit kepada sektor mikro dengan pembebanan bunga

yang ringan.

Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu telah menyusun agenda

pembangunan nasional 2005-2009. Di bidang ekonomi ditetapkan tujuh agenda

perbaikan yang meliputi: I) perbaikan penciptaan kesempatan ke1ja; 2) peningkatan

kine1ja dan stabilitas ekonomi makro; 3) penghapusan kemiskinan; 4) peningkatan

akses rakyat terhadap pendidikan yang berkualitas; 5) peningkatan rakyat terhadap

5 Sri Adiningsih, "Regulasi dalarn Revitalisasi UKM di Indonesia," artikel diakses pada 17 Oktober 2008 dari www.lfip.org.

Page 16: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

4

pelayanan kesehatan; 7) penghapusan ketimpangan dalam berbagai bentuk; 7)

perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan peletarian mutu lingkungan hidup.6

Kaitannya dengan program diatas, maka salah satu program pemerintah

dalam rangka penghapusan kemiskinan yaitu mengeluarkan program Kredit Usaha

Rakyat sebagai upaya meningkatkan sektor usaha milao kecil dan menengah. Pada

akhir tahun ( 5 November ) 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah

meresmikan secara nasional program Kredit Usaha Rakyat ini, program kredit yang

ditujukan untuk sektor usaha mikro kecil menengah dan koperasi ini diberikan

dengan po la penjaminan pemerintah.

Adapun dasar pelaksanaan KUR adalah Nota Kesepahaman Bersama (MoU)

antara tiga pihak yaitu Pemerintah (Departemen Keuangan, Pertanian, Kehutanan,

Kelautan dan Perikanan, Perindustrian, Kementrian Negara Koperasi & UKM RI),

Perusahaan Penjaminan (Perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT. Aslaindo) dan

Perbankan (Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, Bukopin & Bank Syariah Mandiri)

tanggal 9 Oktober 2007 Tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM &

Koperasi dan Addendum I Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tanggal 14 Mei

2008.7

6 Euis Amalia Keadi/an Distributif dalam Islam; Pengua/an Peran LKM dan UKM di Indonesia. (Jakarta: PT. RajaGrafindo. 2009). h.6

.' Totok Hermiyanto,." KUR untuk Pemberdayaan Sektor Riil & UMKM "artikel diakses pada 12 Oktober 2008 dari http://bakti.org/pipermail/news bakti.01:g/.

Page 17: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

5

Kota Bekasi sebagai salah satu kawasan penyeimbang Propinsi DKI Jakarta

memiliki pos1s1 strategis sebagai kawasan pemukiman, dengan demikian

pengembangan potensi jasa dan perdagangan harus memperhatikan potensi pasar

lokal. Hal ini penting karena dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa,

warga Kota Bekasi masih banyak yang harus keluar Kota Bekasi, utamanya Jakarta.

Ini menandakan bahwa kemampuan pelaku bisnis jasa dan perdagangan yang berada

di Kota Bekasi belum mampu memenuhi kebutuhan lokal.

Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam Pembangunan Ekonomi adalah

pengembangan potensi ekonomi. Kaitarmya dengan pembangunan daerah bahwa

potensi ekonomi daerah adalah kemampuan ekonomi yang ada didaerah yang

mungkin dan layak dikembangkan sehingga terns berkembang menjadi sumber

pendapatan rakyat setempat bahkan mendorong perekonomian daerah secara

keseluruhan untuk berkembang mandiri dan berkesinambungan.8

Untuk mengembangkan UKM dan Koperasi Pemerintah Daerah perlu

meningkatkan kemitraan usaha dalam memajukan Perekonomian Daerah. UKM yang

ada di Kota Bekasi hingga saat ini belum terkelola dengan baik, ha! ini secara umum

diakibatkan oleh masih rendahnya kemampuan permodalan dan manajerial sehingga

menyebabkan rendalmya produktifitas UKM. Melalui analisis terhadap permasalahan

yang dihadapi dalam peningkatan UKM dan Koperasi di Kota Bekasi saat 1m,

8 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Bekasi tahun 2006, artikel diakses pada 15 September 2008 dari www.google.co.id.

Page 18: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

6

didapatkan program prioritas; Peningkatan kemampuan usaha kecil untuk memasok

input industri /jasa/ dan perdagangan berskala besar dan pendataan profil.9

Dengan dilaksanakannya program Kredit Usaha Rakyat maka diharapkan

dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh UMKM dan Koperasi di wilayah

Kota Bekasi yang sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun

pembangunan daerah.

Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal I 0 Juli 1970 menfokuskan diri

pada segmen UMKM & Koperasi, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring

dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan

masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke

segmen komersial dan konsumer. 10

Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan

secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana

yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan

praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin

melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel.

Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 280 kantor yang tersebar di

22 provinsi di seluruh Indonesia yang terlmbung secara real time on-line. Sesuai

9 !bid. '0 "Profil Bank Bukopin", A1tikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT.

Bank Bukopin http://www.bukopin.eo.id// profil_perusahaan//sekilas_perusahaan.html.

Page 19: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

7

dengan misinya yaitu "Memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabab, turut

berperan dalam pengembangan usaba menengah, kecil, rnikro dan koperasi, serta

meningkatkan nilai tarnbah investasi pernegang saham dan kesejahteraan km-yawan ",

Maka Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi

nama "Swamitra", yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan

dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro. 11

Kaitannya dengan Program Pemerintah Kredit Usaha Rakyat, Bank Bukopin

sebagai bank Pemerintah sekaligus rekanan dalam penyaluran program ini, hingga

akhir tahun 2008 tercatat telah menyalurkan kredit hingga > 600 Milyar bagi 2.994

debitur. 12

Sehingga atas dasar itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap

"Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kccil dan Mcnengah Mclalui Program

Pemcrintah Kredit Usaha Rakyat di Bank Bukopin Kantor Cabang Kota Bekasi

"

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dikarenakan luasnya pembahasan mengenai pelaksanaan progran1 Kredit

Usaha Rakyat ini, maka agm- lebih terarah pembahasan dalam penelitian ini berusaha

untuk menjawab permasalahan mengenai :

II Ibid 12 Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari http://www.smecda.com// files /KUR

Page 20: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

8

l .Bagaimana Mekanisme dan Realisasi Program KUR di PT. Bank Bukopin?

2. Bagaimana Strategi yang digunakan oleh PT. Bank Bukopin Cabang Kota

Bekasi dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah &

Koperasi melalui Program Kredit Usaha Rakyat ?

3. Analisis SOWT terhadap strategi pengembangan UMKMK di Bank

Bukopin dan Aplikasi KUR yang sesuai dengan pola syari'ah?

C. Tujuan & Manfaat Penelitian

I. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui mekanisme dan realisasi Program Kredit Usaha Rakyat

Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

b. Mengetahui Strategi yang digunakan oleh PT. Bartle Bukopin Cabang

Kota Bekasi dalam rangka mengembangkan UMKM & Koperasi

melalui Progran1 Kredit Usaha Rakyat

c. Mengetahui tinjauan analisis SWOT terhadap Strategi yang digtmakan

oleh PT. Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi dalam mengembangkan

sektor UMKM & Koperasi serta Pola Pembiayaan KUR dengan Pola

Syariah.

Page 21: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

9

2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis adalah untuk menambah khazanah keilmuan dalam

strategi pengembangan UKM melalui program KUR dan keilmuan

mengenai tinjauan kesyari'ahan terhadap strategi tersebut

b. Secara praktis agar dapat digunakan sebagai informasi dan rujukan

dalam mengetahui mekanisme KUR dan strategi pengembangan UKM

di Bank Bukopin

D. Kajian Pustaka

Kajian tentang strategi Perbankan terhadap UMKM & Koperasi sebenarnya

sudah cukup banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya baik berupa skripsi, artikel,

maupun buku bacaan, karena Kredit Usaha Rakyat merupakan skim pembiayaan

terhadap UMKM dan Koperasi, maka peneliti menghimpun tulisan mapun basil

penelitan yang membahas mengenai kegiatan pembiayaan !credit terhadap usaha

mikro, beberapa diantaranya skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

1.

Tabel. 1

Review Kajian Terdahulu teutang Strategi Pengembangan

Andi lrmansyah

Skripsi SJ Muamalat Perbankan Syari 'ah, UIN Jkt, 2008

Strategi Koperasi Industri Kayu & Meubel (KIKM)

Jakarta Timur dim. Pemberdayaan UKM

Melakukan pembinaan terhadap anggota Koperasi yg. Terdiri dari UKM dengan berpegang pada

Page 22: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

2. Ferliatim Julianto

3.

4.

5.

Sla·ipsi SJ Muamalat Perbankan Syari 'ah, UIN Jkt, 2006

Nafisah

Sla-ipsi SI Muamalat Perbankan Syari 'ah, UJN Jkt, 2007

Euis Amalia

Buku. PT. Raja Grafindo, Jkt, 2009

Sri Adiningsih

Peran PT. Permodalan Nasional Madani dalam

pembiayaan UKM melalui Lembaga Keuangan

Syari'ah

Potensi & Strategi BMT dim. Pengembangan

UMKM (Studi Kasus pd. BMT Ta'awun Cipulir)

Keadilan Distributif; Penguatan Peran UKM &

LKM

Regulasi dalam Revitalisasi Usaha Kecil &

Menengah

10

(RAPBK) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi

Keberhasilan PT. PNM dim. Menyalurkan pembiayaan thd. UMKM melalui LKS, BPR/S, KSP/USP, BMT yg. Berbasis kemitraan, selain tiu juga dim. Menetapkan kebijakan mengacu pd. Indicator makro & mikro ekonomi

Keberhasilan BMT Ta'awun dim. Memanfaatkan potensi yg. Dimiliki UKM diwilayah Cipulir dng. Strate gin ya yg. menerapkan etika syari' ah dim. pembinaannya

Analisis mengena1 kebijakan pemerintah yg. berhubungan dng. LKM/S, potensi, clan permasalah yang dihadapi oleh LKM/S,konsep keadilan distributive dim. islam dll.

Analisis mengenm permasalahan yg. Dihadapi oleh UKM di Indonesia dai1 di beberapa negara lain

Page 23: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

11

Adapun topik kajian yang penulis teliti adalah sebagai berikut :

Tabel. 2

Objek Kajian Penelitian Skripsi yang Dilaksanakan

·· Namii·Ifl!nemr Usman Fauzi

K Metode Penelitian

L Jenis Penelitian

Strategi Pengembangan UMKM & Koperasi

Melalui Program Kredit Usaha Rakyat 'di Bank Bukopin Cabang Kota

Bekasi

Aplikasi Program KUR dan Strategi Pengembangan UMKM & Koperasi yg. dilakukan oleh Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi, KUR dng. Pola syari 'ah, serta Pen era pan analisis SWOT terhadap strategi pengembangan tersebut

Jenis peneltian ini yaitu penelitian deskriptif yang bertujuan mancari atau

merumuskan masalah-masalah dari suatu fenomena, serta berusaha memberikan

. . 13 mterpretas1 yang tepat.

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta

tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk

tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta

13 Ety Rohaety. Dkk.. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007). h. 13

Page 24: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

12

proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

fenomena. 14

Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan

pelaksanaan program pemerintah Kredit Usaha Rakyat di Bank Bukopin serta

strateginya dalam rangka mengembangkan usaha kecil dan menengah melalui

program kredit usaha rakyat tersebut. Hasil dari penelitian ini lebih menekankan

kepada proses daripada makna generalisasi.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Data Sekunder

Pada penelitian ini digunakan metode kepustakaan (library Research) untuk

menjawab permasalahan penelitian, yaitu dengan mencari bahan-bahan yang perlu

dipersiapkan dalam penelitian, diantaranya dokumen-dokumen, buku-buku sumber,

internet, majalah, surat kabar dan media-media laim1ya termasuk data yang telah

dihimpun oleh lembaga atau instansi resmi yang berkaitan dengan tema diatas.

Sumber tersebut harus relevan dengan pokok masalah yang akan dibahas.

b. Data Primer

Disamping itu penelitian ini, juga menggunakan metode lapangan (field

research), dengan mengadakan wawancara secara langsung kepada narasumber (data

14 Moh. Nazir. Metode Pene/itian. (Jakarta: Ghalia Indonesia 2003). h. 55

Page 25: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

13

kualitatif ) dalam ha! ini adalah Bpk. Muhammad Nuzuar, Marketing /Senior

Acco1111t Officer PT. Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi serta melakukan

observasi ke tempat penelitian untuk mendapatkan basil yang lebih akurat.

Adapun tempat yang dijadikan penelitian lapangan adalah Bank Bukopin

Kantor Cabang Kota Bekasi yang beralamat di Ruko Niaga Kalimas Blok C-17 JI.

Inspeksi Kalimaiang teip. (021) 88357688 I 99. Bekasi Timur.

Dalam analisisnya, penelitian ini juga menggunakan record/ realisasi

pelaksanaan progran1 selama tahun 2008 (data kuantitatif) yang diperoleh selain dari

Bank Bukopin, yaitu melalui situs resmi Kementrian Koperasi dan UMKM di

http://www.depkop.go.iq/ serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Bekasi yang beraiamat di JI. Rawa Tembaga I No. 1 teip. 8842009/884282

3. Teknik Pengumpuian Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Selalu acla hubungan antara metode

mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin clipecahkan. Masalah

memberi arah dan mempengaruhi metocle pengumpulan clata. 15

Maka peneliti menggunakan wawancara sebagai metocle pengumpulan data

dengan narasumber yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.Jenis wawancara

15 Ibid. h. 358

Page 26: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

14

yang dignnakan oleh peneliti ialah jenis wawancara terstruktur/sistemik yaitn

wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewawancara mempersiapkan

pedoman (guide) tertulis tentang apa yang hendak dipertanyakan kepada responden.

Pedoman wawacara tersebut digunakan oleh pewawancara sebagai alur yang harus

diikuti, mulai dari awal sampai akhir wawancara, karena biasanya pedoman tersebut

telah disusun sedemikian rupa sehingga merupakan sederetan daftar pertanyaan ,

dimulai dari hal-hal yang mudah dijawab oleh responden sampai dengan hal-hal yang

lebih kompleks.

Pada kondisi tertentu, pedoman wawancara terasa an1at penting bagi

pewawancara. Hal ini disebabkan beberapa fungsi sebagai berikut :

I. Membimbing alur wawancara terutama mengarah tentang hal-hal yang

harus dipertanyakan;

2. Menghindari melupakan beberapa persoalan yang relevan dengan

permasalahan penelitian;

3. Mampu meningkatkan kredibilitas penelitian, karena secara ilmiah

wawancara jenis ini dapat meyakinkan orang lain tentang apa yang

dilakukannya, karena dapat dipertanggungjawabkan secara tertulis. 16

16 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. (Jakai1a : Prenada Media. 2005). h.127

Page 27: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

15

4. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi,

serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. 17

Data akan sajikan dalam bentuk ura1an singkat, bagan, hubungan antar

kategori,flow chart, diagram/turns dan sejenisnya yang dikumpulkan dengan metode

deskrirtifyaitu memaparkan seiia membandingkan aspek-aspek yang menjadi fokus

penelitian yang telah dirumuskan baik itu data kualitatif ( prosedur pelaksanaan

!credit), maupun kuantitatif ( data realisasi k:redit, tingkat kredit macet, jumlah pese1ia

I debitur program KUR, pangsa pasar yang berhasil dijangkau dll. ) selama tahun

2008.

5. Pedoman Penulisan Laporan

Adapun telmik penulisan ini merujnk pada" Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007 yang

diterbitkan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah.

6. Waktu Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan sejak awal Februari sampai dengan Juli 2009 .

17 Op. Cit.. h. 358

Page 28: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

16

F. Telrnik Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman Penulisan Skripsi yang

diterbitkan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2007.

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, yaitu berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Metodologi Penelitian,

mencakup tentang instrument pengumpulan data, pengolahan data dan

analisis data. Tiajauan Pustaka dan Sistematika Penulisan Skripsi

BAB II Merupakan kumpulan tinjauan teoritis mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian yang terdiri dari Konsep Program Kredit

Usaha Rakyat, Makanisme Perkreditan di perbankan, Permasalahan yang

dihadapi oleh UMKM & Koperasi di Indonesia, serta Konsep Analisis

SWOT.

BAB III Deskripsi/gambaran umum UMKM di Kota Bekasi serta mengenai bank

peserta penyalur program Kredit Usaha Rakyat dalam ha! ini Bank

Bukopin Cabang Kota Bekasi.

BAB IV Pembahasan mengenai Mekanisme penyaluran kredit serta realisasi

pelaksanaan KUR, analisis SWOT terhadap strategi yang dilakukan oleh

Page 29: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

17

Bank Bukopin dalam mengembangkan Usaha Mik:ro Kecil dan Menengah

serta pembahasau Makanisme KUR dengan pola syari'ah.

BAB V Penutup yaug berisi tentang Kesimpulan dan Saran-Saran.

DAFTAR PUST AKA

LAMP IRAN

Page 30: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

BAB II

PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT, PERMASALAHAN UMKM &

KOPERASI DI INDONESIA, DAN KONSEP ANALISIS SWOT

A. Konsep Program Kredit Usaha Rakyat

Dalam tulisannya, Djoko Retnadi mengatakan bahwa sampai dengan akhir

tahun 2008, jumlah unit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia

mencapai angka 52,3 juta unit usaha. Namun demikian, dari jumlah tersebut, yang

telah memperoleh kredit dari perbankan hanya sekitar 39,06% atau 19,1 juta,

sehingga sisanya sejumlah 29,7 juta sama sekali belum tersentuh perbankan. Dari

sejumlah 48,8 juta UMKM tersebut ternyata 90 persennya adalah Usaha Mikro yang

berbentuk usaha rumah tangga, pedagang kaki lima, dan berbagai jenis usaha mikro

lain yang bersifat informal, di mana pada skala inilah paling banyak menyerap tenaga

kerja (pro job) dan mampu menopang peningkatan taraf hidup masyarakat (pro

poor). 1

Adapun yang dimaksud dengan usaha mikro menurut Keputusan Menteri

Keuangan No. 40/KMK.06/2003 sebagaimana juga dikutip oleh Sri Adiningsih

adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan \VNI dan memiliki basil

1 Statistik Usaha Mikro, Kecil, Menengah 2007-2008, m1ikel diakses dari website www.depkop.go.id pada tanggal 30 November 2009

Page 31: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

19

penjualan paling ban yak Rp. 100 juta pe1tahun serta dapat menerima kredit maksimal

dari bank Rp. 5 juta.2

Karakteristik usaha mikro adalah :

1. Jenis barang I komoditi usaha tidak tetap ( sewaktu-waktu dapat

berganti)

2. Tempat usaha tidak tetap ( sewaktu-waktu dapat berpindah )

3. Belum melakukan administrasi keuangan ( tidak memisahkan antara

keuangan keluarga dengan keuangan usaha ).

4. Sumber Daya Manusia ( pengusaha ) belum mempunyai J!Wa

wirausaha yang memadai.

5. Tingkat pendidikan rata-rata sangat rendah

6. Umumnya belum berhubungan dengan lembaga keuangan bank

namun sebagian sudah berhubungan dengan lembaga keuangan bukan

bank.

7. Umunmya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan usaha kecil menurut Undang-Undang No.

9 tahun 1995 Pasal 5 tentang usaha kecil ialah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala

kecil dan memenuhi kriteria sebagai berikut: 3

2 Sri Adiningsih, "Regulasi dalam Revitalisasi UKM di Indonesia," artikel diakses pada 17 Oktober 2008 dari www.lfip.org.

Page 32: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

20

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- ( dua ratus juta

rupiah), tidal< termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki

basil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah);

2. Milik Warga Negara Indonesia;

3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anal< perusalman atau cabang perusalman

yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Menengal1 atau Usaha Besar;

4. Berbentuk usalm orang perseorangan, badan usalm yang tidal< berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Sementara menurut Inpres No. 10/1999, yang dimal<sud dengan Usaha

Menengah adalah entitas usaha dengan asset bersih Rp. 200 juta - Rp. I 0 M termasuk

tanah dan bangunan. 4

Apabila tidak ada upaya khusus dari pemerintah, dikhawatirkan perbankan

masih akan menghadapi kesulitan untuk dapat memberikan kredit kepada UMKM

karena pada umumnya walaupun UMKM telah feasible namun belum bankable.

Meskipun sebelum talmn 2007, cukup banyak program pemerintah yang ditujukan

untuk mempercepat perkembangan UMKM melalui berbagai jenis kredit perbankan

3 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil 4 Sri Adiningsih,, "Regu/asi dalam Revitalisasi UKM di Indonesia,".

Page 33: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

21

namun perkembangan berbagai program tersebut tampaknya belum menarik minat

perbankan sehingga dan1paknya belum dirasakan secara signifikan oleh para pelaku

UMKM di tingkat akar rumput (grass root).5

Tabet 3: Berbagai Skim Kredit untuk Mengembangkan Sektor Riil 6

KKP-E Pengembangan Tanaman Pangan

2 KKP-E Pengadaan Pangan Mulai tahun 2000, semula KKP

3 KKP-E Peternakan Mulai tahun 2000, semula KKP

4 KKP-E Tebu Mulai tahun 2000, semula KKP

5 KKPA Kelapa Sawit Mulai tahun 1995

6 Kredit PEMP & Budidaya Jkan/ Rumput Laut Mulai tahun 2005

7 KP EN-RP Kemitraan (Kelapa Sawit) Mulai Desember tahun 2006

8 KP EN-RP Non Kemitraan (Karel & Kakao) Mulai Desember tahun 2006

9 KUMK-SUP Mulai tahun 2004

Mempe1iimbangkan kondisi tersebut akhirnya Pemerintah mengeluarkan

Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan

Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah khususnya bidang

Reformasi Sektor Keuangan.

5 Djoko Retnadi," Kredit Usaha Rakyat, antara Harapan dan Tantangan", 6 Ibid.

Page 34: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

22

Adapun dasar pelaksanaan KUR adalah Nota Kesepahaman Bersama (MoU)

antara tiga pihak yaitu Pemerintah (Departemen Keuangan, Pertanian, Kehutanan,

Kelautan dan Perikanan, Perindustrian, Kementrian Negara Koperasi & UKM RI),

Perusahaan Penjaminan (Perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT. Askrindo) dan

Perbankan (Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, Bukopin & Bank Syariah Mandiri)

tanggal 9 Oktober 2007 Tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM &

Koperasi dan Addendum I Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tanggal 14 Mei

2008.7

Tujuan MoU tersebut adalah untuk meningkatkan akses pembiayaan dan

mengembangkan UMKM dan Koperasi dalam rangka penanggulangan/pengentasan

kemiskinan dan perluasan kesempatan ke1ja.

Dalam melaksanakan KUR tersebut pemerintah berfungsi membantu dan

mendukung pelaksanaan pemberian kredit berikut penjaminan kredit, Lembaga

Penjaminan bertindak selaku penjamin atas kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh

Perbankan, sedangkan Perbankan ( enam bank peserta KUR) adalah penerima jan1inan

yang menyalurkan kredit kepada UMKM dan Koperasi dengan menggunakan dana

perbankan masing-masing yang mana kredit dimaksud dijamin oleh Lembaga

Penjaminan.

7 Hermiyanto, Totok." KUR untuk Pemberdayaan Sektor Riil & UMKM," artikel di akses pada 20 Oktober 2008 dari http://bakti.org/pipermail/news bakti.org/.

Page 35: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

23

Dengan pola ke1jasama dengan pihak perbankan dan lembaga penjan1inan

maka pemerintah banyak berharap program Kredit Usaha Rakyat ini dapat berjalan

lebih baik dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perkreditan untuk

usaha. Tidak ada lagi dana yang disediakan untuk digulirkan kepada UMKM yang

disediakan pemerintah, melainkan hanya biaya premi penjaminan kredit saja yang

disediakan oleh pemerintah pusat yaitu sebesar Rp 1,4 triliun untuk penjaminan KUR

seluruh Indonesia.

Telah disepakati bersama usaha yang dapat dijamin adalah usaha produktif

yang layak, namun belum bankable. Dari ha! itu sangat tegas bahwa tidak dapat

hanya dengan membentuk kelompok baru lalu serta merta mengajukan Kredit Usaha

Rakyat.

Untuk lebih memberikan kesempatan UMKM & Koperasi yang selama ini

belum dapat merasakan pembiayaan perbankan, maka pasca addendum 14 Mei 2008,

KUR hanya diberikan kepada Debitur baru dan bukan kepada debitur yang sedang

menerima kredit/pembiayaan dari perbankan. 8

KUR juga hanya diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi dengan tujuan

pemenuhan untuk !credit modal kerja ataupun !credit investasi, bukan utuk kredit

konsumsi.

Menurut Thomas Suyatno yang dimaksud dengan kredit modal kerja adalah

kredit jangka pendek yang diberikan dengan tujuan untuk menutupi kebutuhan jangka

pendek/biaya produksi dari suatu usaha agar produksinya dapat tetap berjalan,

8 Ibid

Page 36: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

24

sedangkan kredit investasi ialah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang

diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau

penanaman modal. Yang dimaksud disini adalah untuk pembelian barang-barang

modal serta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi/modernisasi maupun ekspansi

proyek yang sudah ada atau pendirian proyek barn, pembangunan pabrik, pembelian

mesin-mesin yang semuanya itu ditujukan untuk meningkatkan produktifitas.9

Uang yang disalurkan kepada UMKM adalah murni dana milik perbankan

dan hanya 70% dari pinjanmn tersebut yang dijaminkan ke Lembaga Peqjaminan

(Perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT. Askrindo), sedangkan 30% sisanya

menjadi risiko bank penyalur. Adapun besar premi penjaminan sebesar 1,5% dari

plafond kredit, dana itulah yang disediakan pemerintah pusat dalan1 APBN yang akan

ditagih oleh Lembaga Penjaminan. 10

Calon Debitur

Lama Usaha Besar Kredit

Bentuk Kredit

Suku Sunga

Perijinan

Legalitas

Tabel 4 : Persyaratan KUR s/d 500 ju ta 11

lndividu (Perorangan/ badan hukum), kelompok, koperasi yang melakukan usaha roduktifyan la ak

Maksimal R . 500 juta Kmodal Kerja Menurun - maksimal 3 tahun Kredit Investas -maksimal 5 tahun Efektif maksimal 16% a

s/d Rp 100 juta: SIUP, TDP & SITU atau Surat Keterangan dari Lurah/ Kepala Desa > R . 100 juta : minimal SJUP atau sesuai ketentuan an berlaku Individu : KTP & KK

9 Thomas Suyatno dkk., h. 29 '0 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135 /PMK.05/ 2008 Tentang Fasilitas Penjaminan

Kredit Usaha Rakyat Menteri Keuangan. Pasal 5

11 Djoko Retnadi," Kredit Usaha Rakyat, antara Harapan dan Tantangan",

Page 37: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Agunan

Kelompok : Surat pengukuhan dari instansi terkait atau surat keterangan dari Kepala Desai Kelurahan

Koperasi/ Badan Usaha lain : sesuai ketentuan yang berlaku Pokok : baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR lnvestasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai

25

Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank (layak)

Tambahan : tidak wajib dipenuhi

Dalam menilai 30% risiko sisanya bank tidak wajib meminta agunan

tambahan. Hal itu didasarkan pada penilaian kelayakan usaha UMKM, jika

dipandang masih ada risiko yang mampu mengakibatkan kemacetan maka bank dapat

meminta agunan tambahan sepe1ti se1tifikat, BPKB kendaraan atau usaha yang

dibiayai. Namun jika usalm yang dinilai layak oleh bank maka bisa saja bank tidak

meminta agunan tambahan. Meskipun tanpa agunan tambahan bank tetap harus

menerapkan prinsip kehati-kehatian dalam menyalurkan KUR ini karena setidaknya

masih ada 30% risiko yang ditanggungnya setidaknya dengan dokumen tertentu

sepe1ti surat keterangan usaha dari desa/negeri. Karena kredit ini dipemntukan bagi

usaha mikro kecil dan koperasi maka disepakati dalam MoU dan addendumnya

tersebut bahwa pinjaman yang dapat disalurkan setinggi-tingginya sebesar

Rp500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) dengan suku bunga kredit/margin

pembiayaan yang dikenalrnn setinggi-tingginya setara 16% ( enam belas persen)

efektif per tahun untuk KUR di atas RpS.000.000 (Lima Juta Rupiah), sedangkan

KUR di bawah RpS.000.000 (Lima Juta Rupiah) dikenakan bunga malcsimal setara

24% ( dua puluh empat persen) efektif per tahun.

Page 38: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lama Usaha Besar Kredit Bentuk Kredit Suku Bun a

Prov & adm Le •alitas

Agunan

Calon Debitur Lama Usaha Besar Kredit

Jenis Kredit Suku Bunga Prov & adm

Legalitas

Agunan

26

Tabet 5 : Persyaratan KUR Mikro s/d 5 juta 12

KMK atau Kl menurun maksimal 3 tahun Efektif maksimal 1, 125% flate rate per bulan Tidak di un ut KTP&KK Pokok baik untuk KUR Modal Ke1ja maupun KUR lnvestasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai

Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank (layak)

Tambahan: tidak waib di enuhi

Tabet 6 : KUR Linkage Program 13

Minimal 6 bulan - maksimal Rp 500 juta - Pinjaman BKD, KSP/USP, BMT, LKM ke end user maksimal R 5 juta KMK menurun maksimal 3 tahun

- Memiliki ijin usaha dari yang berwenang

- Pen urns akti f Pokok : baik untuk KUR Modal Ke1ja maupun KUR lnvestasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai

Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh

kewajiban kepada bank (layak)

Tambahan : tidak wajib di enuhi

Dengan berbagai kesepakatan tersebut maka masing-masing bank

menindaklanjutinya dengan pe1janjian ke1jasama khususnya dengan Lembaga

12 Ibid 13 Ibid

Page 39: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

27

Penjaminan dalam menyusun skim Kredit Usaha Rakyat. Sesuai dengan segmentasi

nasabahnya tentu masing-masing bank mempunyai skim yang agak berbeda namun

tidak melanggar MoU yang sudah disusun. Bagi berbagai pihak khususnya yang ingin

mendapatkan kesempatan itu tentunya dapat menanyakan kepada bank penyalur skim

Kredit Usaha Rakyat yang mungkin saja namanya dapat berbeda-beda setiap bank

tergantung strategi pemasarannya.

Untuk terns meningkatkan penyaluran KUR tentunya tidak hanya

dibebankan kepada perbankan untuk melakukan sosialisasi se1ia identifikasi UMKM

dan Koperasi yang layak untuk diberikan pembiayaan. Sesuai dengan isi MoU

Penjaminan Kredit dimaksud, pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk

mempersiapkan U saha Mikro, Kee ii, dan Koperasi yang melakukan usaha produktif

baik bersifat individu, kelompok, kemitraan dan atau klaster untuk dapat dibiayai

dengan kredit. Selain perbankan, pemerintah juga dapat melakukan pembinaan dan

pendampingan selama masa kredit/pembiayaan juga memfasilitasi hubungan antara

UMKM dan koperasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan inti yang memberikan

kontribusi dan dukungan kelancaran usaha. 14

Tabel 7. Penyerapan KUR Per Sektoir Ekonomi 15

Pertanian 24.181 156,558

2 Pertambangan 56 0.808 13,139

3 Jndustri Pengolahan 2.487 1,304

14 Hermiyanto Totok, "KUR untuk Pemberdayaan Sektor Riil & UMKM," 15 Ibid.

23.29

1.95

0.19

Page 40: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

28

PERPUSTAKAAN UMM~ UIN SYAl·HD JAl<P.RTA

171

4 Listrik Gas dan Air 4 0.055 683 0.10 5 Konstruksi 165 2.393 708 0.1 l 6 Perda an an, Restoran dan Hotel 4,046 58.807 452,259 67.27 7 Peru1nahan 0 0.001 2 0.00

8 Pengangkutan,Pergudangan,Kom 68 0.984 3,368 0.50 unikasi

9 Jasa-jasa Dunia Usaha 200 2.900 3,441 0.51 JO Jasa-Jasa Sosial/ Mas arakat 468 6.809 40,625 6.04 11 Lain-lain 0.03

Sumber: Kantor Menko Perekonomian (diolah)

Bank Indonesia juga menggolongkan kualitas aktiva produktif hanya

mengacu pada satu kriteria, yaitu ketepatan pembayaran pokok dan bunga.

Sebelumnya, BI mengacu pada tiga pilar, yaitu prospek usaha, kemampuan

membayar dan kinerja keuangan sehingga bank mempunyai kapasitas yang lebih

besar membiayai sektor UMKM.

Realisasi KUR Per tanggal pemuktahiran data tanggal 31 Desember 2008

sebesar Rp.12.624,1 milyar untuk 1.671.630 debitur atau rata-rata laedit per debitur

Rp. 7,55 juta Sedangkan realisasi KUR per 30 Nopember 2008 sebesar Rp.12.012,7

milyar untuk 1.566.859 debitur atau rata-rata laedit per debitur Rp. 7,67 juta.

Realisasi kredit meningkat sebesar Rp. 611,4 milyar (5,09%) dan debitur meningkat

sebanyak 104.771 (6,69%) dan rata-rata kredit menurun sebesar Rp 0,12 juta (-1,50

%).16

16 "Realisasi Program Kredit Usaha Rakyat," Artikel diakses pada 22 Januari 2009 dari http://www.smecda.com/files/KUR/

Page 41: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

29

14.000,00 12623,7

12.000,00

10.000,00

8.000,00

4.000,00

6.000,00

1.,,

2.000,00

0,00

··········· ··········.··."10'·'0··· 3 261350

l''i;niol ..... . ,~'""' ..... __ ----------- ' ' ""' '"'" .. ., .... ..

JAN PEB fvlART APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES

( dalam milyar)

1 600 000

1 600.000

1.400 000

1 200 000

1.000 000

1300 000

600 000

400 000

200 ooo

JAN

17 Ibid. 18 Ibid.

Gambar 1. Realisasi KUR Th. 2008 17

PEB /IAART APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES

Gambar 2. Jumlah Debitur KUR selama Th. 2008 18

Page 42: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

30

B. Permasalahan UMKM Di Indonesia

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UMKM selalu digambarkan

sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah

penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di

sektor tradisional maupun modern. Peranan UKM tersebut menjadi bagian yang

diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua

departemen yaitu : Departemen Perindustrian dan perdagangan Kementrian Negara

Koperasi dan UKM.

Dalam menghadapi persamgan yang semakin ketat, karena semakin

terbukanya pasar di dalam negeri, merupakan ancanrnn bagi UKM dengan semakin

banyak:nya barang dan jasa yang masuk dari luar akibat dampak globalisasi. Oleh

karena itu pembinaan clan pengembangan UKM saai ini dirasakan semakin mendesak

clan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian

UKM diharapkan dapat tercapai dimasa mendatang.

Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah

(UMKM) menurut Abdul Rosie! dalam tulisannya Manajemen Usaha Kecil

Menengah & Koperasi, antara lain meliputi :

1. Faktor Internal 19

a. Kurangnya Permodalan; Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan

untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh

19 Abdul Rosyid, Manajemen Usaha Keci/ Menengah & Koperasi, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB. Artikel diakses dari www.google.co.id pada tanggal 24 November 2009.

Page 43: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

31

karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha

perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan pada

modal dari si pemilik yang jumlalmya sangat terbatas, sedangkan modal

pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh, karena

persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat

dipenuhi.

b. Smnber Daya Manusia (SDM) yang Terbatas Sebagian besar usaha kecil

tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun.

Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun

pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen

pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan

optimal. Disamping itu dengan keterbatasan SDM-nya, unit usaha tersebut

relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk

meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.

c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha kecil yang

pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha

yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, oleh karena

produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas

yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai

jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat

Page 44: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

menjangkau internasional dan promosi yang baik.

2. Faktor Eksternai2°

32

a. lklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif Kebijaksanaan Pemerintah untuk

menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), meskipun dari

tahun ke tahun terns disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya

kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih te1jadinya persaingan yang kurang

sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dengan pengusaha-pengusaha besar.

b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha Kurangnya informasi yang

berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan

sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan

kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.

c. Implikasi Otonomi Daerah Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun

1999 tentang Otonomi Daerah, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk

mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan

mengalami implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa

pungutan-pungutan barn yang dikenakan pada Usaha Kecil dan Menengah

(UKM). Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya

saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Disamping itu semangat kedaerahan

yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi

pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.

20 Ibid.

Page 45: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

33

d. Implikasi Perdagangan Bebas Sebagaimana diketahui bahwa AFT A yang mulai

berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 yang berimplikasi luas terhadap

usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas.Dalam ha!

ini, mau tidak mau U saha Kecil dan Menengah (UKM) di tun tut untuk

melakukan roses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat

menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan

standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000)

dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering

digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tarif

Barrier for Trade). Untuk itu maka diharapkan UKM perlu mempersiapkan

agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan

kompetitif yang berkelanjutan.

e. Sifat Produk dengan Lifetime Pendek Sebagian besar produk industri kecil

memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk fasion dan kerajinan

dengan lifetime yang pendek.

f. Terbatasnya Akses Pasar Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk

yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitifbaik di pasar nasional

maupun internasional.

Upaya untuk Pengembangan UMKM21

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) pada

hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan

21 Ibid.

Page 46: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

34

masyarakat. Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi oleh UMKM,

maka kedepan perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut :

a. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Pemerintah perlu mengupayakan

terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan

ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan

usaha, keringanan pajak dan sebagainya.

b. Bantuan Permodalan Pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus dengan

syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu

peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal,

sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal

ventura. Pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah(UKM) sebaiknya

menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada, maupun non bank.

Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR). Sampai saat ini BRI memiliki sekitar 4.000 unit

yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat

sebanyak 8.500 unit yang melayani UKM. Untuk itu perlu mendorong

pengembangan LKM . Yang harus dilakukan sekarang ini adalah bagaimana

mendorong pengembangan LKM ini be1jalan dengan baik, karena selama ini

LKM non koperasi memilki kesulitan dalam legitimasi operasionalnya.

c. Perlindungan Usaha Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional

yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan

perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undangundang maupun

Page 47: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

35

peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling mengnntungkan (win-win

solution).

d. Pengembangan Kemitraan Perlu dikembangkan kemitraan yang saling

membantu antara UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam

negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli

dalam usaha. Disamping itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan

pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian UKM akan

mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari

dalam maupun luar negeri.

e. Pelatihan Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam

aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta

keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Disamping itu juga perlu

diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk

mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraim rintisan.

f. Membentuk Lembaga Khusus Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus

bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan

dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari

solusi dalan1 rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal

yang dihadapi oleh UKM.

g. Memantapkan Asosiasi Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk

meningkatkan perannya antara lain dalam pengembimgan jaringan informasi

usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.

Page 48: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

36

h. Mengembangkan Promosi Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara

UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya

mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu perlu juga I

diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya. Mengembangkan

Kerjasama yang Setara Perlu adanya ke1jasama atau koordinasi yang serasi

antara pemerintah dengan dunia nsaha (UKM) w1tuk menginventarisir

berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.

C. Konsep Analisis SWOT

1. Pengertian Strategi

Menumt Alfred Chandler sebagaimana dikutip oleh James C. Craig dan

Robert M. Grant, strategi adalah penetapan sasaran dan tnjuan jangka panjang sebuah

perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk

. d . . 22 mencapm sasaran an luJuan 1tu.

Sedangkm1 menurut Kenneth Andrew sebagaimana dikutip oleh James Craig

dan Robert M. Grant, strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan

serta rencana penting untuk mencapai tujuan, yang dinyatakan dengan cara seperti

menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau

akm1 menjadi jenis apa perusahaan ini.

22 James C. Craig dan Robe1t M. Grant, Strategic Management, Jakarta, Elex Media Computindo, 2002, h. 4.

Page 49: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

37

Sedangkan Penyusunan strategi yang baik perlu dilakukan agar seluruh

perencanaa yang telah disusun dapat be1jalan dan diantisipasi dengan sebaik­

baiknya.Berbagai pendekatan untuk merumuskan strategi perusahaan bisa dilakukan

antara lain melalui pendekatan analisis SWOT yang memang lazim dipergunakan

dalam perumusan strategi perusahaan karena dipandang lebih mudah dan sederhana

penyusunannya.

2. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (Opportunity), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman ( threatment).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis

(strategic planner) harus menganalisis faktor-fakto strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut

dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah

analisis SWOT.23

23 Ibid., h. 5

Page 50: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

38

3. Cara Mcmbuat Analisis Swot

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan

dalam analisis SWOT. SWOT sendiri adalah singkatan dari lingkungan internal

Strength dan Weakness se1ia lingkungan eksternal Opportunities Threats yang

dihadapi didunia bisnis.

Dibawah ini disampaikan upaya-upaya sistematis untuk dapat dipergunakan

sebagai bahan untuk mendeskripsikan kondisi yang dihadapi.

a. Strenghts (Kekuatan)

Sesuatu yang selama ini menjadi kekuatan utama (internal-sesuatu yang dapat

dipengaruhi secara langsung) dari dahuku sampai sekarang.

b. Weakness (Kelemahan)

Segala sesuatu yang menjadi kelemahan utama (internal) dari dahulu sampai

dengan sekarang.

c. Opportunities (Peluang)

Berbagai potensi yang dapat dieksplorasi untuk mempengaruhi pencapaian

sasaran yang diharapkan.

d. Threats (Ancaman)

Page 51: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

39

Segala sesuatu yang dapat membatasi atau menggagalkan pencapaian

( eksternal) sasaran yang ditetapkan tetap, belum pernah et1jadi dan tidak dapat

dipengaruhi secara langsung.

Gambar 3. Kuadran Analisis SWOT

Kekuatan Internal

3. Mendukung Strategi Turn-around

Kelemahan Internal

4. Mendukung Strategi Defensif

I. Mendukung Strategi Agresif

Berbagai Peluang

2. Mendukung strategi Diversifikasi

Berbagai Ancaman

Keterangan :

Kuadran I : Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented trategy)

Kuadran II Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panJang dengan cara strategi

diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III : Fokus strategi yang diterapkan adalah dengan meminimalkan masalah­

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebu peluang pasar

yang lebih baik.

Page 52: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

40

Kuadran IV Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal. 24

4. Penggunaan Matriks Analisis SWOT

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan

alternative strategis.

Tabel 8.

Matriks SWOT Faktor-Faktor IFAS* dan EFAS*

I~' Strenght (S) Weakness (W)

s Menentukan faktor-faktor Menentukan faktor-faktor kekuatan internal kelemahan internal

Opportunities (0) Strategi SO Strategi WO

Menentukan faktor-faktor Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan dan

memanfaatkan peluang 1nenghindari ancan1an

Threats (I') Strategi ST Strategi WT

Menentukan faktor-faktor Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang ancan1an eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan dan

mengatasi ancaman 1nenghindari anca111an

*!FAS (Internal strategic Factors Analysis Summmy): Rumusan faktor-faktor strategis internal

**EFAS (Eksternal Strategic Analysis Sununary'): Rumusan factor-factor strategis eksternal perusahaan

24 Ibid. h. 19-20.

Page 53: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

41

Keterangan :

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada.

b. Strategi ST

Strategi ini dipergunakan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.25

25 Ibid,h. 31-32.

Page 54: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

42

BAB III

GAMBARAN UMUM KOTA BEKASI & PROFIL PT. BANK BUKOPIN

A. Profil Kota Bekasi

1. Kondisi Geografis

Kota Bekasi memiliki wilayah seluas 210,49 Km2, dan memiliki 12 (delapan)

kecamatan, serta 52 kelurahan/desa. Dan secara geografis wilayah Kota Bekasi

terletak pada 106° 55' bujur tinmr dan 6° 7' - 6° 15' lintang selatan, dengan batas-

batas administrasi sebagai berikut : 1

Sebelah Utara Kabupaten Bekasi

Sebelah Selatan Kabupaten Bogor

Sebelah Baral DKI Jakarta

Sebelah Timur Kabupaten Bekasi

2. Visi & Misi

a. VISI Kota Bekasi yaitu,

"Bekasi Kota Unggul dalam Jasa dan Perdagangan bernuansa IHSAN".

Visi tersebut mengandung makna yang dalam, yaitu :

l). BEKASI KOTA: Komunitas masyarakat modern

a) Wilayah administrasi pemerintahan yang membedakan dengan

wilayah Kabupaten Bekasi.

"Profil Kota Bekasi", A1tikel dikases pada 25 Januari 2009 dari http://kotabekasi.go.id/Kotabekasi/profilbekasi/profil.htm

Page 55: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

b) Kawasan perkotaan.

2). UNGGUL : Kinerja lebih baik dari yang lain

a) Semangat uutuk maju.

b) Produktivitas dan efisiensi yang tinggi

c) Kualitas yang tinggi.

d) Mempunyai daya saing yang tangguh.

3) JASA : Pelayanan publik

a) Pelayanan jasa kegiatan ekonomi.

b) Mengunggulkan perdagangan dan siap menghadapi pasar bebas.

4) JHSAN: Cita-cita lulmr masyarakat Kota Bekasi.

a) Nilai-nilai yang dikembangkan masyarakat di Kota Bekasi.

43

b) Motto Kota Bekasi, "Indah, Harmonis, Sejahtera, Aman dan

Nyaman".

b. MISI Kota Bekasi yaitu: 2

I) Agama, Meningkatkan kualitas kerukuuan beragama.

2) Sumber Daya Manusia, Memberdayakan Sumber Daya Manusia.

3) Ekonomi, Meningkatkan iklim usaha yang sehat dan adil uutuk

mengembangkan jasa dan perdagangan serta industri kecil yang

berwawasan lingkuugan guna mendorong pertumbuhan ekonomi

yang merata.

4) Hukum, Menegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia.

2 Ibid.

Page 56: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

44

5) Sumber daya alam. Mengoptimalkan dan melestarikan sumber daya

alam.

6) Sumber Daya Bua tan, Mengoptimalkan tata ruang.

7) Keamanan, Menjamin keamanan dan ketertiban.

8) Politik, Menciptakan iklim politik yang demokratis dan bertanggung

jawab.

9) Sosial Budaya, Mewnjudkan masyarakat Kota Bekasi yang

berbudaya dan bemmrtabat.

3. Penduduk Kota Bekasi

Kota Bekasi memiliki jumlah penduduk 2.005.899 jiwa dengan sebaran

wilayah sebagai berikut :

Tabel 9 : Sebaran Penduduk Ko ta Bekasi 3

No J(ccantatan Lald~laki Percmpuan Jumlah

I. Pondok Gede 121.240 120.814 242.054

2. Jati Asih 91.524 90.936 182.461

3. Jati Sampurna 54.561 53.946 !08.507

4. Bantar Gcbang 83.243 82.835 !66.078

5. Rawa Luinbu 88.104 90.661 178.765

6. Medan Satria 75.041 74.770 149.811

7. Bekasi Titnur 107.114 106.960 214.074

8. Bekasi Selatan 98.786 98.204 196.990

9. Bekasi Baral 115.004 114.768 229.772

IO. Pondok Mclati 51.136 50.320 101.456

II. Bekasi Utara 123.100 122.704 245.804

12. Mustika Jaya 47.196 49.582 97.768

Ju1nl11h 997.622 1.004.227 2.005.889

Data Talmn : 2005

"Profil Kota Bekasi'', Artkel di akses pada 25 januari dari http:/bps.kotabekasi.go.id//Kotabekasi/pendudukkota/bekasi_files/pendudukkota/bekasi.

Page 57: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

45

4. UMKM dan Koperasi di Kota Bekasi

Sebagaimana telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor

06 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Kola Bekasi Tahun 2003 - 2008, Visi Kota

Bekasi adalah Kota Unggul Dalam Jasa Dan Perdagangan Bemuansa Ihsan. Aspek

perdagangan di Kola Bekasi menduduki posisi penting dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan usaha perdagangan di Kola Bekasi pada tahun 2004 cenderung

mengalami kenaikan, ha! ini terlihat dengan berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan

dan perkantoran. Sejalan dengan itu, penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangn (SIUP)

dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) mengalami kenaikan.

Tabel 10 : Perkembangan jumlah perijinan sektor perdagangan

Kota Bekasi Tahun 20044

SIUP TDP TAHUN

Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

2003 2.270 2.089 19.30% 17.13%

2004 2.712 2.238

Di Kola Bekasi UKM memegang peranan sangat penting karena 58,38% dari

PDRB Kola Bekasi merupakan kontribusi dari UKM, sedangkan usaha besar

menyumbang 41,62%. Kontribusi UKM Kola Bekasi terhadap PDRB ini temyata

lebih tinggi dari rata-rata sumbangan UKM terhadap PDRB Jawa Barat yang hanya

4 Prospektus Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2006, artikel diakses pada 25 ajnuari 2009 dari www.google.co.id

Page 58: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

46

mencapai 55,65%. Hal ini menunjukan bahwa peranannya relatif lebih besar dalam

perekonomian Kota Bekasi dibandingkan dengan peranan UKM dirata-rata

Kota/Kabupaten lainnya di Jawa. Di Kota Bekasi kontribusi terbesar adalab usaha

kecil sebesar 43,75%. Hal ini menunjukan bahwa perekonomian Kota Bekasi lebih

di to pang usaha kecil di banding usaha menengah. 5

Tabel 11. DATA UKM DJ KOTA REKAS! 6

No Kecan1atan Golongan Usaha

Kee ii Menengah Besar

I Bekasi Timur 9.055 1.000 27

2 Bekasi Baral 8.079 980 13

3 Bekasi Utara 5.647 488 20

4 Bekasi Selatan 9.365 975 10

5 Bantar Gebang 7.240 875 66

6 Medan Satria 5.517 890 17

7 Rawa Lum bu 11.612 790 13

8 Pondok Gede 10.312 975 20

9 Jati Asih 5.628 486 13

IO Jati Sampurna 4.271 430 IO

11 Pondok Melati -- -- --12 Mustika Jaya -- -- --

Jumlah 76.726 7.889 209

Sektor Koperasi mengalami pertumbuhan besar dengan adanya pe1iumbuhan

sebanyak 7 unit koperasi (5,19%) pada Tahun 2005, pada Tabtm 2004 sebanyak 506

5 Ibid.. h. 18 6 Data Tahun 2007. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi : Kepala

BidangUMKM

Page 59: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

47

unit be1iumbuh menjadi 513 unit pada akhir Tahun 2005 dengan menyerap tenaga

kerja 1.126 orang, dari sisi permodalan dalan1 mendukung pembiayaan bagi Usaba

Kecil dan Mikro pada Tahun 2005 terwujud kemitraan antar koperasi dengan

perbankan clengan pengucuran kreclit ± Rp. 41.000.000.000,- clan didukung oleh

pertumbuhan modal sencliri sebanyak ± Rp. 21.000.000.000,- serta anggota sebanyak

± 102.000 orang. 7

Tabel 12. PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOTA BEKASl8

TAHUN

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

JUMLAH KOPERASI PERTUMBUHAN (%)

464 100

481 3.66

489 1.66

513 4.91

545 6.24

559 2.57

654 16.99

Tabel 13. Data Koperasi Kota Belrnsi

Talmn 2007 9

Jumlah 545 unit

Anggota 62.747

Kaiyawan 1.673

Modal Sendiri 66.544.200. 705

Modal Luar 89.401.213.958

Volume Usaha 274.053.074.491

Total Asset 153.366.400.584

7 Prospektus Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2006, h. 17 8 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi : Kepala Bidang Koperasi, data

pertumbuhan koperasi di Kota Bekasi 9 Ibid.

Page 60: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

48

Ditinjau dari pertumbuhan PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi, maka

perekonomian Kota Bekasi sudah bm1gkit dm·i krisis, apalagi sektor UKM sebagai

jumlah usaha terbesar di Kota Bekasi telah mampu bertahill1 pada saat krirsis, karena

mempunyai ketahm1an relatif lebih baik dibanding usaha besar. Ketahanill1 tersebut

disebabkill1 karena UKM tidak tergantung bahan bairn ex impor, sehingga UKM terns

berproduksi dengan menggunakan bahan balm lokal, disamping itu UKM memiliki

potensi pasar yang tinggi, karena harga produksi ym1g relatif murah dapat te1jm1gkau

oleh masyarakat luas, ha! ini menjadikan UKM mempunyai peranm1 strategis, dalam

perekonomian Daerah Kota Bekasi.

Dalam rangka peningkatill1 akses pembiayaill1 bagi UKM sekaligus sebagai

keuill1gan Mikro di Kota Bekasi, diperlukan kebijakan untuk pemberdayaan UKM

dm1 Koperasi dalam mendorong peningkatill1 gerak roda perekonomian rakyat , Kota

Bekasi perlu meningkatkan pelayanan prima dibidang ekonomi kerakyatan yang

merata dengan sasaran terbentuknya Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang

merupakan salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM). 10

B. Profil PT. Bank Bukopin

1. Profil

Bank Bukopin yill1g sejak berdirinya tanggal I 0 Juli 1970 memfokuskm1 diri

pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang

'0 Prospektus Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2006, h. 19

Page 61: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

49

masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan

terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan

masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke

segmen komersial dan konsumer.

Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan

secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana

yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan

praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin

melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel.

Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 280 kantor yang tersebar di

22 provinsi diseluruh Indonesia yang terhubung secara real time on-line. Banlc

Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi nama

"Swamitra", yang kini berjumlab 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan

dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro. 11

Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan

Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terns

mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai

strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut

ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbanlrnn yang komprehensif

11 "Profil Bank Bukopin'', Artikel diakses pada 25 Januari 2009 dari http://www.bukopin.eo.id//

Page 62: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

50

kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun

intemasional, produk yang beragam se1ia mutu pelayanan dengan standar yang tinggi.

Keseluruhan kegiatan dan program yang dilaksanakan pada akhimya berujung

pada sasaran terciptanya citra Bartle Bukopin sebagai lembaga perbankan yang

terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien. Keberhasilan

membangun kepercayaan tersebut akan mampu membuat Bank Bukopin tetap

tumbuh memberi hasil terbaik secara berkelanjutan. 12

Unit Usaha Layanan Syari'ah

Pada tahun 2000, melalui Urusan Syariah, Bartle Bukopin mulai

mengembangkan produk perbankan yariah yang sesuai dengan ajaran dan prinsip­

prinsip Islam yang beroperasi di bawah Direktorat Usaha Koperasi, Kecil dan Mikro

(UKKM). Cabang Syariah pertama Bank Bukopin dibuka di Jakarta pada Desember

200 l ,saat ini Bank Bukopin mempunyai 5 kantor cabang dan 3 kantor cabang

pembantu Syariah. Bank Bukopin mendapatkan ijin operasi dari Bauk Indonesia dan

kegiatannya diatur dalam kebijalcan khusus yang ditetapkan oleh Dewan Syariah

Nasional dan Bank Indonesia (berkaitan dengan produk dan kegiatan operasionalnya)

yang merupakan bentuk pengawasan tambahan sebagaimana diuraikan pada bagian

"Pengawasan dan Peraturan Perbankan Indonesia". Produk-produk Bauk Syariah

12 Ibid.

Page 63: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

51

disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia sebelum

di luncurkan ke pasar. 13

Layanan Syariah menawarkan produk pembiayaan, pendanaan, dan jasa-jasa

lain termasuk simpanan ( seperti tabungan Bank Bukopin lainnya, giro dan deposito

berjangka), jasa sewa beli (ijaroh mumtahiyah bit Tamlik) untuk pembelian barang-

barang, jual beli (Murabahah) untuk pemilikan rumah, kendaraan, investasi, dan

barang konsumsi lainnya, dan pembiayaan dengan sistem bagi hasil (Mudharabah

Musyarakah) sesuai dengan hukum Islam.

2. Visi & Misi Perusahaan

Adapun dalam menjalankan bisnis keuangan yang profesional, Bank Bukopin

mempunyai visi dan misi perusahaan, yaitu ;

Visi

Menjadi bank yang terpercaya dalam pelayananjasa keuangan

Misi

Memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah, turut berperan dalam

pengembangan usaha menengah, kecil, mikro dan koperasi, se1ia meningkatkan nilai

tambah investasi pemegang saham dan kesejahteraan karyawan. 14

13 Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin http://www.bukopin.co. id// profil _perusahaan//seki las _perusahaan.htm I.

14 Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin !lliJl://www.bukopin.co. id// profil_perusahaan//visi _ misi_perusahaan.htm I.

Page 64: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

52

3. Budaya Pcrusahaan

Budaya Perusahaan merupakan suatu cerminan aturan perilaku yang umum

disebut dengan Kode Etik. Dalam menjalankan kegiatan usahanya se1ia menimbang

nature bisnis yang dijalankan Bank Bukopin erat dengan unsur "Trust"

(Kepercayaan), maka sebagai suatu organisasi, Bank Bukopin dituntut untuk

memiliki suatu aturan yang mengikat seluruh jajarannya dalam be1iindak sesuai

dengan standar tertinggi dalam integritas profesional dan personal di seluruh aspek

kegiatan perusahaan, serta mematuhi seluruh undang-undang, tata te1iib, peraturan

dan kebijakan Perusahaan. 15

Berkenaan dengan ha! tersebut, Bank Bukopin telah mengembangkan nilai-

nilai dasar yang menjadi inti dari pengembangan budaya perusahaan Bank Bukopin

yang mencakup 5 budaya perusahaan :

a) Fokus pada Nasabah

Memahan1i, mengembangkan, melayani dan memenuhi kebutuhan serta

keinginan bagi pihak yang membutuhkan, baik internal maupuu eksternal

b) Ke1jasama

Saling membantu, melakukan koordinasi dan beke1jasama sehingga

menghasilkan sinergi positif

c) Disiplin

15 Artikel diakses pada tanggal I 7 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin httn://www.bukopin.eo.id// profil_perusahaan//budaya_perusahaan.html.

Page 65: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

53

Mematuhi setiap peraturan, ketentuan dan memenuhi komitmen baik

internal maupun ekstemal

d) Kompetensi

Memiliki pengetahuan, ketrampilan, wawasan dan pengalaman dalam

bidang tugasnya serta senantiasa meningkatkannya

e) Integritas

Memiliki, menjunjung tinggi dan menjalankan nilai-nilai kejujuran,

ketulusan, menghindari benturan kepentingan dan pengalahgunaan

kewenangan.

4.Penghargaan

Penghargaan nasional maupun internasional yang telah diraih :

Tahun2007;

a) InfoBank Golden Trophy dari majalah Infobank dengan Penghargaan

predikat bank berkinerja sangat bagus selama lima tahun berturut-turut.

b) Penghargaan Banking Service Excellence Award 2006-2007 dari

Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah InfoBank sebagai 6th

Best Overall Perfonnance. 16

Tahun2008;

16 Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin h!!P-://www .b ukoQin .co. id/ I profil _perusahaan/ /penghargaan _.html.

Page 66: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

54

Dengan kinerja usaha yang terus tumbuh dengan sehat disertai inovasi produk

dan peningkatan kualitas layanan, Bank Bukopin telah memperoleh penghargaan

yaitu:

a) Penghargaan InfoBank Golden Trophy dari majalah Infobank dengan

predikat bank berkinerja sangat bagus selama lima tahun berturut-turut.

b) Penghargaan Banking Service Excellence Award 2006-2007 dari

Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah InfoBank sebagai 6th

Best Overall Performance 17

5. Komisaris & Direksi 18

Saean Achmady, SE : Komisaris Utama

Ir. Andi Caheruddin Muhammad : Komisaris

Drs. Boediarso Teguh Widodo : Komisaris

Y oyok Sunaryo : Komisaris Independen

Dr. Ir. Sutrisno Iwantono, MA : Komisaris Independen

Drs. Syamsul Effendi : Komisaris Independen

Glen Glenardi : Direktur Utama

Tri Joko Prihanto : Direktur Keuangan & Perencanaan

Agus Hernawan : Direktur Pelayanan & Distribusi

17 Ibid 18 A11ikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin

!illp://www.bukopin.eo.id// profil_perusahaan//komisaris_direksi .html.

Page 67: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

55

Sunaryono : DirekturManajemen Resiko,Kepatuhan

& Pengembangan SDM

Lamira Septini Parwedi : Direktur Konsumer

Milaowa Kirana : Direktur Komersial

Sulistyohadi DS : Direktur Usaha Mikro, Kecil, Menengah

& Koperasi

Gambar 4. STRUKTUR MANAJEMEN

BANK BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI 19

Ke ala Divisi

Bpk. Nasri

Direktorat UMKM Direktorat Konsumer

Bpk. Satriadi lbu Belinda

Leu ding Funding Prioritas MES

Bok.Damoar

Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi telah ada sejak tahun 2002 dengan status

Cabang Pembantu dan sejak tahu 2004 barn di tetapkan sebagai !cantor cabang yang

dapat melayani pembiayaan !credit dan menjadi kordinator wilayah beberapa Kantor

19 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Nuzuar. Bekasi, 1 Juni 2009

Page 68: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

56

Cabang Pembantu di daerah Cikarang, Pondok Gede, Pulo Gadung dan Cibubur yang

juga meliputi wilayah Kabupaten Bekasi. 20

6. Produk Perbankan Bank Bukopin

Sebagai bank yang yang secara konsisten terus berupaya memberikan

kemudahan kepada para nasabahnya, maka Bank Bukopin mengeluarkan berbagai

produk yang bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada seluruh nasabahnya. 21

Tabet 14. Produk Bank Bukopin

Produk Simpanan Produk Pembiayaan

1) Giro Bukopin I) Kredit Konsumer:

2) Giro Valas a) Kredit Mobil Bukopin

3) Siaga Dollar b) Back to Back Loan

4) Tabungan Siaga Bukopin c) KPR Bukopin

5) Tabungan Siaga Bukopin d) Kredit Serba Gtma

Bisnis 2) Kredit UKM

6) Tabungan Siaga Bukopin a) Kredit Komersial

Premium b) Kredit Investasi

7) Tabungan Rencana Bukopin : c) Kredit Modal Kerja

a) Manfaat Pendidikan 3) Bisnis Usaha

b) Manfaat Multiguna 4) Kredit Sindikasi

20 Ibid. 21 Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin

h!!J2:1/www.bukopin.eo.id// produk_simpanan//pembiayaan_jasa .html.

Page 69: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

8) Deposito On Call 5) Micro Banking I Swamitra

9) Deposito Dollar 6) International Banking Products

I 0) Deposito Rupiah :

a) Umum

b) Merdeka

ProdukJasa

a) Bank Custody e) Modul Penerimaan Negara

b) Arranger f) e-Banking

c) Kagenan g) Wali Amanat

d) Bukopin Prioritas h) Bukopin Cash Management

Produk Unit Layanan Syari'ah

a. Simpanan

I) Giro wadi' ah

2) Tabungan wadi'ah Tabungan Haji

3) Deposito Mudharabah

b. Pembiayaan

!) Murabahah Mobil

2) Murabahah Rumah

3) Ishtishna

4) Salam

PERPUSTAKAAN UTAMA 1 UIN SYAHID JAKARTA _I

5) ljarah

6) Musyarakah

7) Mudharabah

57

Page 70: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

58

C. Strategi Bank Bukopin dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil

Menengah & Koperasi

Sebuah konsep terobosan dari Bank Bukopin, yang memungkinkan Koperasi

dan Lembaga Keuangan Mikro mengatasi permasalah diatas, melalui kerjasama

Kemitraan dengan Bank Bukopin menggunakan teknologi mutakhir untuk menjamin

pelayanan yang professional se1ia jaringan pelayanan yang terpadu.

Swamitra adalah nama dari suatu bentuk kerjasama/kemitraan antara Bank

Bukopin dengan Koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi usaha simpan

pinjam melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem

manajemen sehingga memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih

luas, dengan tetap memperhatikan peraturan Perundang-Undimgan yang berlaku.

Kerjasama/kemitraan yang dibangun didasarkan pada pertimbangan

kepentingan yang sama untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak, baik

bagi Koperasi ataupun Bank Bukopin.22

Swamitra berasal dari bahasa Kawi yang artinya ke1ja sama atas keinginan

sendiri (tanpa paksaan) dengan prinsip kebersamaan dan saling menguntungkan.

Swamitra sebagai suatu usaha yang dibentuk melalui kerjasama dengan

Koperasi, tunduk pada Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Simpan Pinjam, yang

dalam pelaksanaan kegiatan usahanya melakukan penghimpunan dan penyaluran

22 "Program Kemitraan Bukopin,"Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin http://www.bukoRin.eo.id// bukopin/prod_mikrobanking.htm.html.

Page 71: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

59

dana melalui kegiatan simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang

bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, serta koperasi lain dan atau

anggotannya (untuk selanjutnya cukup/dapat disebut Anggota Swamitra).23

Beberapa strategi yang telah dilakukan oleh Bank Bukopin melalui Swamitra

dalam ha! berusaha mengembangkan Koperasi I Lembaga Keuangan Mikro maupun

UMKM:

a. Aspek Manajemen

I) Memberikan pendidikan/pelatihan kepada para koperasi/lembaga

keuangan mikro agar lebih profesional dalam pengelolaan dana

,minimal sesuai dengan peraturan kaidah perbankan dan peraturan

Bank Indonesia. 24

2) Memberikan pelatihan dalam ha! recruitment SDM Koperasi agar

sesuai dengan standar yang telah di tentukan Bank Bukopin.

3) Menempatkan satu orang dalam setiap mitra Koperasi yang berfungsi

sebagai supervisi dalam ha! manajemen.

4) Dalam beberapa pengajuan kredit, harus melalui persetujuan

supervisor Bank Bukopin.

23 Ibid.

24 Muhammad Nuzuar, Wawancara Pribadi, Bekasi, I Juni 2009

Page 72: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

60

b. Aspek Permodalan

Dengan adanya skim laedit program Pemerintah KUR ini dan Bank Bnkopin

sebagai salah satu bank yang ditunjuk dalam penyalurannya, maka hambatan yang

paling banyak dihadapi oleh UMKM ialah mengenai permodalan, diharapkan dapat

mempercepat pertumbuhan sektor ini.

Persyaratan dan kriteria yang lebih "lunak"dalan1 program ini dapat

mempermudah UMKM dalam mengakses fasilitas pembiayaan perbankan. Bentuk

keringanan dalam program ini yaitu :

1) Pemberlakuan jaminan sebesar 0-40 % tergantung nilai dari plafon

kredit, sedangkan pembiayaan diluar Program KUR sebesar 100-125

%.

2) Program ini diperuntukkan bagi para debitur baru atau belum pernah

menerima fasilitas kredit sejenis dari perbankan lainnya yang

dibuktikan dengan bank checking, sehingga pemerataan kesempatan

bagi UMKM untuk memperoleh kredit lebih terjamin

c. Aspek Teknologi

1) Jaringan Swamitra yang menggunakan system real time online

memungkinkan suatu transaksi dilakukan di gerai Swamitra dimana

saja. Real time online system Swamitra dimaksudkan untuk

meningkatkan pelayanan Swan1itra kepada anggotanya

Page 73: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

61

2) Transaksi anggota Swamitra dilakukan dengan memanfaatkanjaringan

real time online Bank Bukopin

3) Seluruh gerai Swamitra terhubung dengan host Bank Bukopin,

sehingga memungkinkan transaksi dilakukan di germ Swmnitra

dimanapun diseluruh Indonesia.

4) Gerai Swmnitra dikelola oleh tenaga-tenaga professional yang dilatih

secara khusus oleh Bank Bukopin.. Memberi dukungan pada

penyediaan infomiasi dan komunikasi bisnis sehingga perencanaan

produksi dan pemasaran dapat dilakukan dengan lebih baik, yang

dapat dimanfaatkan Anggota Swamitra dalam rangka peningkatan

usaha produktif-nya. 25

5) Sistem teknologi dan manajemen yang dipergunakan Swmnitra dapat

meningkatkm1 kepercayaan pada Anggota Swamitra tersebut, sehingga

dapat meningkatkan penghimpunan dana untuk disalurkan kembali

kepada Anggota Swmnitra lainnya.

6) Sistem manajemen dan teknologi Swamitra memiliki daya tarik bagi

pihak-pihak lain, seperii ; Pemerintah, BUMN, dm1 Swasta lainnya

dalmn rm1gka penyaluran dana-dana baik dalam bentuk bantum1

maupun dana bergulir dalam rangka meningkatkan usaha skala mikro

25 "Program Kemitraan Bukopin,"Artikel diakses pada tanggal 17 april 2009 dari website resmi PT. Bank Bukopin http://www.bukopin.eo.id// bukopin/prod_mikrobanking.htm.html.

Page 74: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

62

dan kecil, ha! ini disebabkan kemampuannya dalam menyediakan

laporan perkembangan penyaluran dana-dana terse but secara akurat. 26

d. Aspek Informasi dan Pemasaran

Dengan daya dukung sistem infonnasi yang terhubung secara nasional,

maka memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antardaerah secara

lebih cepat, efisien, optimal, serta kemanan lebih terjamin yang pada

akhirnya dapat meningkatkan volume usaha secara lebih luas

26 Ibid.

Page 75: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

BAB IV.

MEKANISME KUR DI BANK BUKOPIN, ANALISIS KUR DEN GAN POLA

SY ARI' AH, SERT A ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI BANK

BUKOPIN CABANG KOTA BEKASI DALAM MENGEMBANGKAN USAHA

MIKROKECIL

A. Mekanisme Kredit Usaba Rakyat Bank Bukopin

1. Prosednr Pengajnan Pembiayaan

Bagi UMKM dan Koperasi yang membutuhkan Kredit dapat menghubungi

Kantor Cabang/ Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana terdekat lalu mengajukan

surat permohonan kredit/ pembiayaan. Maka bank akan melakukan penilaian

kelayakan dan menjadi kewenangan bank dalam memberikan persetujuan atau

menolak permohonan kredit/pembiayaan. Ketentuan persyaratan dokumentasi yang

ditetapkan oleh Bank Pelaksana berbeda-beda, dalam ha! ini beberapa persyaratan

dan ketentuan yang di berlakukan oleh Bank Bukopin bagi UMKM dan Koperasi

yang ingin mengakses program Kredit Usaha Rakyat : 1

a. Untuk Usaha Mikro (pengrajin, nelayan, petani, dan pedagang)

Ketentuan;

I) Menjalankan usaha produktifyang layak.

2) Mempunyai fotocopy KTP/KK dan sejenisnya.

1 "Skim KUR di Bank Bukopin", Artikel di akses pada 25 Februari 2009 dari http://www.smecda.com/deputi7 /menu/files/KUR

Page 76: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

64

3) Mempunyai tempat usaha (milik sendiri atau sewa dan sejenisnya)

dise1iai dengan menyerahkan fotocopy dokumen pendukungnya.

4) Usaha telah dilakukan lebih dari 2 (dua) tahun terhitung sejak

mengajukan permohonan Kredit/Pembiayaan kepada Barile

5) Mempunyai pembukuan atau catatan usaha, kecuali untuk budidaya

disektor pertanian, kelautan, perdagangan, perindustrian atau

perkebunan dalam arti seluas-luasnya.

6) Mempunyai atau dapat menyerap tenaga ke1ja.

7) Mempunyai dan menyerahkan fotocopy perijinan dan legalitas usaha

sesuai denganjenis bidang usaha minimal dari kelurahan.

8) Plafond Kredit/Pembiayaan yang dapat diberikan adalah diatas Rp.

50.000.000 sampai dengan Rp. 100.000.000.

9) Agunan: 2

2 Ibid.

a) usaha yang dibiayai antara lain berupa stock barang dan atau

tagihan ( effektif atau belum efektif) atau sejenisnya dan atau

b) hak kebendaaan lainnya sebagaimana dimaksud dalam butir 2)

dibawah ini, dengan total nilai agunan minimal sebesar 35%

dari plafond Kredit/ Pembiayaan.

Page 77: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

65

b. Untuk Usaha Kecil, dalam pengertian ini adalah pelaku usaha disektor

pertanian, kelautan, perdagangan, perindustrian, jasa atau perkebunan dalam

arti seluas-luasnya.

Ketentuan;

1) Menjalankan usaha produktif yang layak.

2) Mempunyai dan menyerahkan fotocopy identitas pribadi pengelola/

Pengurus (KTP atau Kmiu Keluarga dan sejenisnya).

3) Bentuk usaha dapat berupa: Badan Usaha (Perorangan, CV atau Fa atau

Persekutuan Perdata lainnya) atau Badan Hukum (Perseroan Terbatas

atau Koperasi).

4) Mempunyai dm1 menyerahkan fotocopy Akta Pendirian sesuai dengan

bentuk badan usaha atau badan hukumnya.

5) Mempunyai tempat usaha (milik sendiri atau sewa kontrak dan

sejenisnya) disertai dengan menyerahkan fotocopy dokumen

pendukungnya.

6) Usaha telah dilakukan lebih dari 2 (dua) tahun terhitung sejak

mengajukan pennohonm1 K.redit/Pembiayaan kepada Bank.

7) Mempunyai pembukuan atau catatm1 keum1gan yang sederhana.

8) Mempunyai dan menyerahkan fotocopy perijinan dan legalitas usaha

antara lain NPWP, SIUP, TDP dan perijinan/legalitas lainnya sesuai

dengan bidang/jenis usahm1ya.

Page 78: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

66

9) Mempunyai atau dapat menyerap tenaga kerja.

10) Membuka rekening (tabungan atau giro) pada Bank.

11) Tidak sedang menikmati Kredit Pembiayaan sejenis dengan yang

dimaksud dalam Ketentuan Perkreditan ini dari perbankan lainnya yang

dibuktikan dengan Bank Checking.

12) Plafond Kredit/Pembiayaan yang dapat diberikan adalah lebih dari Rp.

100.000.000 sampai dengan Rp. 250.000.000.

13) Agunan:

a) Kendaraan roda empat (mobil) dengan usia tahun pembuatan

maksimal 8 (delapan) tahun pada saat Kredit/Pembiayan disetujui

atau Deposito/ Tabungan/Rekening Giro yang diblokir dan atau

b) fixed asset berupa sertifikat yang dilengkapi dengan dokumen ljin

Mendirikan Bangunan (!MB) dan bukti pembayaran Pajak Bumi

dan Bangunan (PBB) atau fixed asset berupa Kios dan sejenisnya

atau tanah dengan status letter "C"/girik/Petuk Bumi dan

sejenisnya sepanjang diyakini dapat diproses menjadi se1tifikat,

dengan total nilai agunan minimal sebesar 35% dari plafond

Kredit/Pembiayaan.

c. Untuk Usaha Menengah & Koperasi

Page 79: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

67

Ketentuan : 3

1) Menjalankan usaha produktif yang layak.

2) Mempunyai identitas pribadi pengelola Pengurus (KTP atau Kartu

Keluarga dan sejenisnya)

3) Bentuk usaha dapat berupa: Badan Usaha (perorangan, CV atau Fa atau

Persekutuan Perdata lainnya) atau Badan Hukum (Perseroan Terbatas

atau Koperasi)

4) Mempunyai Akta Pendirian Badan Usaha atau Badan Hukum sesuai

dengan bentuk badan usahanya.

5) Mempunyai tempat usaha (milik sendiri atau sewa/kontrak dan

sejenisnya) dise1iai dengan menyerahkan fotocopy dokumen

pendukungnya.

6) Usaha telah dilakukan lebih dari 2 ( dua) tahun terhitung sejak

mengajukan permohonan Kredit/ Pembiayaan kepada Bank.

7) Mempunyai pembukuan atau catatan keuangan.

8) Mempunyai perijinan dan legalitas usaha antara lain NPWP, SIUP,

TDP dan perijinan atau legalitas lainnya sesuai dengan bidang/ jenis

usahanya.

9) Mempunyai atau dapat menyerap tenaga kerja.

3 Ibid.

Page 80: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

68

I 0) Menyerahkan fotocopy Rekening (tabungan atau giro) minimal 6

(enam) bulan terakhir (jika ada) dan bersedia membuka rekening

( tabungan atau giro) pada Bank.

11) Tidak sedang menikmati Kredit/Pembiayaan sejenis dengan yang

dimaksud dalam Ketentuan Perkreditan ini dari perbankan lainnya yang

dibuktikan dengan Bank Checking.

12) Plafond Kredit/ Pembiayaan yang dapat diberikan adalah lebih dari Rp.

250.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000.4

13) Agunan:

4 Ibid.

a) Kendaraan roda empat (mobil) dengan usia tahun pembuatan

maksimal 5 (lima) tahun pada saat Kredit/Pembiayan disetujui atau

Deposito/ Tabungan/Rekening Giro, yang diblokir oleh Bank dan

a tau

b) fixed asset dalam bentuk Tanah dan bangunan atau Ruko atau

apartement atau sejenisnya dengan kepemilikan SHM atau SGB

atau SGU yang dilengkapi dengan Ijin Mendirikan Bangunan

(IMB) dan bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

atau dengan kelengkapan dokumen- nya sesuai jenis fixed

assetnya, dengan total nilai agunan minimal sebesar 40% dari

plafond Kredit; Pembiayaan.

Page 81: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

69

d. Untuk Kredit/Pembiayaan Massa! (Kelompok Usaha Mikro atau Kelompok

Usaha Kecil) atau untuk UMKMK binaan, Ketentuan Perkreditan 1m,

agunannya adalah:

I) usaha yang dibiayai antara lain berupa stock barang dan atau tagihan

( effektif atau belum efektif) atau sejenisnya dtm atau

2) hak kebendaaan lainnya sebagaimana dimaksud dalam butir b.2)

tersebut diatas, dengan total nilai agunan minimal sebesar 35% dari

plafond Kredit/ Pembiayaan, atau

3) dengan pola risk sharing berdasarkan perjanjian ke1jasama yang

disepakati oleh para pihak

Ketentuan Umum ;

I) Penggunaan Kredit/Pembiayaan adalah untuk modal kerja atau investasi

dan atau modal kerja, yang mendukung semua sektor ekonomi produktif

dan layak untuk dibiayai.

2) Jangka waktu untuk Kredit modal kerja maksimal 3 (tiga) tahun,

sedangkan kredit investasi maksimal 5 (lima) tahun.

3) Penjaminan Kredit/Pembiayaan dari PT Askrindo atau rerum SPU

adalah maksimal Untuk Usaha Mikro, dengan plafond

Kredit/Pembiayaan diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp.

Page 82: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

70

100.000.000, agunannya adalah sebesar 70% dari plafond

Kredit/Pembiayaan, dan

4) Tingkat suku bunga /bagi basil/ nisbah sebesar 16% efektifper-tahun.

5) Biaya provisi dan biaya administrasi dibebankan kepada UMKMK.

6) Perhitungan atau penggunaan nilai agunan sebagaimana dimaksud pada

butir.diatas adalah dengan menggunakan nilai pasar.

7) Setting (bentuk) Kredit harus dalam bentuk aflopen/ installment

(plafond menurun) dengan ketentuan setiap akhir tahun terdapat

penurunan plafond Kredit/Pembiayaan sesuai dengan analisa kelayakan

dari Bank. Debitur di wajibkan membayar pokok pinjaman + bunga

setiap periodenya.

Contoh Soal Perhitungan Pelunasan Cicilan Kredit :

Pokok Pinjaman = Rp. 6.000.000

Bunga Pinjaman = 20 % Per tahun

J angka Waktu = 5 Tahun = 60 bulan

Cicilan Per bulan = Rp. 6.000.000 = Rp. 100.000 60

Page 83: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

71

Tabet 15. Contoh Perhitungan Cicilan dengan Metode I11stallme11t 5

SCHEDULE CICILAN PT. X

Bulan Pokok Bunga Cicilan Bunga+Cicilan Saldo

ke- Pinjaman

I 6000000 100000 100000 200200 5900000

2 5900000 98333 100000 198333 5800000

3 5800000 96666 100000 196666 5700000

4 5700000 95000 100000 195000 5600000

5 5600000 93333 100000 193333 5500000

6 5500000 91666 100000 191666 5400000

7 5400000 90000 100000 190000 5300000

8 5300000 88333 100000 188333 5200000

12 4900000 81666 100000 181666 4800000

13 4800000 80000 100000 180000 4700000

56 500000 8333 100000 108333 400000

57 400000 6666 100000 106666 300000

58 300000 5000 100000 105000 200000

59 200000 3333 100000 103333 100000

60 100000 1666 100000 101666 0

Jumlah 3345000 6000000 9345000

(perhitungan di persingkat)

5 Thomas Suyatno dkk,. Dasar-Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 2007). h. 108

Page 84: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

72

Kriteria penyaluran Kredit/Pembiayaan UMKMK sebagai berikut:

I) Kredit/Pembiayaan baru, atau

2) Kredit/Pembiayaan perpanjangan yang masih dalam keadaan lancar

(kolektibiliti I) sesuai ketentuan Bank Indonesia dan belum pernah

direstrukturisasi, atau

3) Kredit/Pembiayaan tambahan yang masih dalam keadaan lancar

(kolektibiliti I) sesuai ketentuan Bartle Indonesia dan belum pernah

direstrukturisasi.

4) Kredit/Pembiayaan bukan hasil take over dari bank lain yang

dibuktikan dengan hasil Bank Checking.

e. Analisis Kelayakan Pembiayaan

Dalam menilai kelayakan suatu usaha calon debitur Bank Bukopin

menggunakan Internal Credit Risk Rating (ICRR) yaitu suatu alat untuk melakukan

analisa kelayakan, mengidentifikasi dan mengukur risiko atas Kredit/ Pembiayaan

yang akan diberikan oleh Bank, teknisnya account officer akan melakukan investigasi

I survei lapangan untuk memperoleh informasi kualitatif calon debitur dengan

mengambil sampel, baik itu dari warga di sekitar lingkungan tempat tinggalnya

maupun dengan rekanan usaha si calon debitur. Setiap informasi yang di peroleh

berdasarkan check list akan di input dalam data sistem lalu di nilai rating/ skor

berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan. 6

6 Muhammad Nuzuar, Wawancara Pribadi, Bekasi, I Juni 2009

Page 85: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

73

2. Rcalisasi Program KUR di Bank Bukopin Ca bang Kota Bckasi

Dari data yang diperoleh, market share Bank Bukopin dari total debitur KUR

berjumlah 2.994 debitur ( 0,2 %) dengan total realisasi KUR 623,2 milyar yang

berarti nilai rata-rata per debitur ialah Rp. 209 juta .

Tabet 16 .Pcrkcmbangan Jumtah Dcbitur KUR Tahnn 2008 7

B U L A N BANK

JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES

BNI 3 233 4.405 5 362 6.147 7.413 7.852 8.206 8.507 8.856 8,936 8,936 8954

URI 2.666 4.273 !75.46 402.63 625.08 867.207 1.011.358 Ll4!.942 l.276516 L407.503 l.498.655 1615.979

MANDIRI l I 29 16.079 !6_337 33_[ j 33.1! 33.482 33-482 33.685 33.685 36.913 36.913 37.01

BTN '° 85 224 353 470 625 698 769 889 936 971 !.036

DUKOPJN 173 366 709 950 2.384 2.551 2.669 2.808 2.96 2.957 2.951 2.944

DSM 407 581 1 09 2.768 4.4 4.8!7 5.398 5.77 6.345 6.296 6.296 5.707

TOTAL 17.809 25.789 199.!8 445.96 672.86 916.534 l06L902 l.193-481 !.329.251 l.463.541 !.554.722 1.67L630

Sumber: Bank Pelaksana (D1olah Deput1 B1dang Pengembangan dan Restruktunsas1 Usaha)

Tabet 17. Perkembangan Realisasi KUR talmn 2008 8

( Dalnm satuan milyar)

B u L A N BANK

JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES

llNI 218,2 368,8 558,8 71 l,l 911,9 1-002,6 1.028,8 l.063,J !.156,J l.177,6 ]_!63,J l 163,9

BIU JS!,2 552,5 1-619,4 2.918,4 4.175,6 5.425,8 6.229,0 6.869,5 7.609,0 8.189,0 8.603,3 9.201,9

MANDIRI 542,4 647,8 688,0 993,2 993,2 l.043,9 1.073,7 1.095,7 1.095,7 1.120,3 1.129,9 1-142,7

BTN 7.0 12,9 38,! 59,l 81,0 105,4 l l 1,7 119,2 137,7 148,3 158,2 166,0

Bl!KOPIN 77,6 132,5 251,6 342,l 452,9 512,5 553,5 602,2 628,3 628,5 626,5 623,2

DSM 29,! 68,2 105,7 !77,5 258,5 278,l 295,5 315,7 334,6 327.J 331,7 326,4

TOTAL l.225,5 l.782,7 3.261.6 5.201,4 6.873,1 8.378,3 9.292,2 !0.065,4 10.961,4 11.590,8 12.012,7 12.624,l

Sumber: Bank Pelaksana (D10iah Deput1 B1dang Pengembangan dan Restruktunsas1 Usaha

7 "Perkembangan Realisasi KUR tahun 2008", A11ikel di akses pada 25 Februari 2009 dari http://www.smeeda.eom/deputi7 /menu/fi !es/KUR

8 Ibid

Page 86: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

74

TABEL 18. REALISASI KUR BANK BUKOPIN CABANG BEKASI 9

( dalam j utaan)

No Bulan Realisasi Bukopiu Debitur Bukopiu Bekasi Pu sat Bekasi Pusat

1 Jan 1500 77600 4 173 2 Feb 800 54900 3 193 3 Mar 0 119100 0 343 4 Apr 200 90500 2 241 5 Mei 300 110800 1 1434 6 Jun 1000 59600 4 167 7 Jul 150 41000 1 118 8 Ags 0 48700 0 139 9 Sep 1000 26100 3 188

10 Okt 0 200 0 -41 11 Nov 150 -2000 l -6

12 Des 150 -3300 1 -7 Jumlah 5250 623200 20 2944

Sumber: Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi memiliki market share debitur 0,006 %

dan 0.008% dalam ha! penyaluran kredit.

Dari data diatas dapat diperoleh informasi di akhir tahun 2008 terdapat

perlambatan dalam realisasi KUR di Bank Bukopin bahkan juga di semua Bank

Penyalur di sebabkan oleh beberapa faktor utama :

1) UMKM dan Koperasi yang belum memenuhi persyaratan dan kriteria

bank

2) Te1jadi krisis ekonomi global yang menyebabkan setiap bank lebih

berhati-hati dalam menyalurkan kredit. 10

9 Data Realisasi Program KUR Bank Bukopin Cabang Kola Bekasi 10 Muhammad Nuzuar, Wawancara Pribadi, Bekasi, 1 Juni 2009

Page 87: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

75

B. Program Kredit Usaha Rakyat dengan Pola Syari'ah

UMKM memiliki jumlah yang sangat besar, bahkan pelaku usaha mayoritas

di tanah air. Fakta lain dari kontribusi UMKM terhadap perekonomian di Indonesia

adalah:

1. Sebagai penopang perekonomian nasional ( dalam situasi mata uang

berfluktuasi seperti pengalaman masa krisis moneter, UMKM relative

bertahan karena fleksibel dan tidak tergantung bahan impor)

2. Tidak menjadi beban Negara meskipun hampir seluruh sektor usaha

terkena dan1pak krisis moneter, seperti yang te1jadi pada kelompok

konglomerat yang menyebabkan Negara hams menanggung beban yang

sangat besar. 11

Ironisnya, meski UMKM telah be1jasa pada perekonomian nasional

kenyataannya selama ini kondisi UMKM masih memprihatinkan, terutama masalah

yang hingga saat ini belum terselesaikan adalah ketiadaan modal dari sebagian besar

UMKM sebagai akibat rendahnya akses UMKM terhadap sumber-sumber

permodalan terutama lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank.

Secara umum Program Kredit Usaha Rakyat adalah suatu program

pembiayaan dengan pola penjaminan Pemerintah bagi para pelaku usaha mikro kecil

11 Euis Amalia Keadi/an Distributif dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia. (Jakai1a: PT. Raja Grafindo. 2009). h.8

Page 88: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

76

menengah dan koperasi yang melibatkan perbankan sebagai pelaksana teknis

dilapangan dengan mengikuti peraturan dan ketentuan pemerintah. Tujuan daTi

program ini yaitu :

I. Mempercepat pengembangan sector riil dan pemberdayaan UMKMK

2. Meningkatkan akses pembiayam1 kepada UMKM

3. Penanggulangan kemiskinan dm1 perluasan kesempatan ke1ja

Dalam beberapa kajian/tulisan mengenai kendala-kendala yang dihadapi

dalam realisasi KUR adalah :

I. Adanya agunan yang menyulitkan para pelaku usaha mikro dan kecil

untuk mengakses KUR

2. Timgkat suku bunga/mmjin yang masih dirasa memberatkan

3. Dayajangkau bank pelaksana yang masih terbatas

4. Tingkat Non Performing Loan yang semakin meningkat

Dari permasalahan diatas dapat dilakukan beberapa upaya dalam rangka

optimalisasi Progrmn KUR ini :

1. Melibatkan LKM/S Melalui Linkage Programme

Linkage Programme adalah ke1ja sama penyalurm1 dmm dari bank umum

kepada atau melalui BPR/LKM dalam rangka pembiayaan kepada nasabah mikro dan

Page 89: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

77

kecil. Dalam linkage programme ini pembiayaan bank umum kepada UMKM

diharapkan lebih optimal karena BPR/LKM memiliki keahlian dan pengalaman

dalam menangani pembiayaan UMKM. Kerja sama ini diharapkan menciptakan

sinergi dalam penyaluran laedit kepada UMKM. 12

Program linkage ini tidak saja memberikan manfaat bagi pengguna jasanya,

tetapi bagi ban umum itu sendiri, yaitu : 1) diversifikasi portofolio kredit (jenis laedit,

sector ekonomi, wilayah); 2) profitable, karena pinjaman diberikan dengan suku

bunga pasar untuk konvensional dan bagi hasil untuk bank syari'ah; 3) potensi pasar

cukup besar dan nasabah UMKM dapat naik kelas menjadi nasabah barn bank umum;

4) overhead dan handling cost relatif rendah; 5) salah satu a/ternatifmerealisasikan

business plan untuk pembiayaan usaha milao.

Adapun faktor-faktor pendukung sehingga program ini dapat optimal

dilaksanakan adalah : 1) pengaturan dan pengawasan BPR dilaksanakan oleh BI

sebagaimana yang diterapkan kepada Bank Umum; 2) dorongan dan dukungan yang

kuat dari BI dalam pengembangan linkage programme; 3) pole executing, bobot

ATMR relatif rendah karena dibukukan sebagai Antar-Bank aktiva; 4) nonperforming

loan (NPL) dari ke1ja sama linkage programme yang telah be1jalan selama ini cukup

rendah ( < 0,5%).

12 Ibid h.308

Page 90: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

78

Dalam mengembangkan pola linkage ini perlu didukung oleh berbagai

institusi terkait antara lain : 1) Lembaga Amil Zakat (LAZ)/Unit pengumpul Zakat

(UPZ); 2) lembaga penyedia jasa pembinaan UMKM; 3) individu/institusi yang

mengeluarkan dana social; 4) lembaga pendidikan dan serifikasi profesi; 5) otoritas

pengatur dan pengawas; 6) otoritas fatwa; 7) Pemerintah.

Pola linkage antara Bank Umum Syari'ah atau Unit Usaha Syari'ah dengan

Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah dalam bentuk BPR Syari'ah untuk kemudian

BPRS bermitra dengan LKMS/BMT atau langsung dengan UMKM, setidaknya ada

tiga bentuk, yaitu : po la executing, channeling, danjoint financing.

Pola executing dapat dijelaskan bahwa BUS/UUS menyalurkan pembiayaan

kepada BPR/S untuk selanjutnya disalurkan kembali oleh BPR/S kepada

UMKM/LKMS. Akad kerjasama antara BUS/UUS dan BPR/S adalah mudharabah

dimana BPR/S bertanggung jawab atas pengelolaan dana yang telah disalurkan.

Nasabah melakukan pembayaran angsuran melalui BPR/S sesuai pe1janjian yang

disepakati.BPR/S mengembalikan dana kepada BUS sesuai dengan

angsuran/pembayaran yang diterima nasabah. Pendapatan yang diterima akan

dibagihasilkan antara BPR/S dan BUS sesuai kesepakatan.

Page 91: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

79

Garn bar 5. Model Linkage Programme antara BUS dan BPR/S

Executing Channeling Joint Financing

BUS/UUS BUS/UUS

BPRS

, .................................. .

~ i ..

............................. UMKM/LKMS

l JMKM/l XMS UMKM/LKMS

Pola channeling adalah pembiayaan yang dilakukan oleh BUS kepada

UMKM melalui BPR/S dikembangkan dengan beberapa ketentuan, yaitu : 1)

kewenangan memutuskan pembiayaan dilakukan BUS dan BPR/S membantu

pencairan kepada nasabah, analisis awal, pengikatan, dan penagihan atas kuasa BUS ;

2) resiko pembiayaan 100% ditanggung oleh BUS; 3) pencatatan di BUS sebagai

pembiayaan ke UMKM dan pencatatan BPR/S sebagai rekening administratif 4)

akad antara BUS dan BPR/S sebgai mudharabah atau wakalah, sedangkan akad

antara BPR/S dan UMKM sesuai kebutuhan UMKM; 5) penetuan besarnya nisbah

bagi hasil/marjin ditentukan oleh BUS dengan memperhatikan harga pasar untuk

sector/bidang usaha yang akan dibiayai; 6) distribusi pendapatan antara BUS dan

BPR/S dapat berupa bagi hasilifee sesuai dengan kesepakatan; 7) jaminan yang

diserahkan oleh nasabah diadministrasikan oleh BPRS atas kuasa BUS

Page 92: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

80

Pembiayaan model joint financing memiliki karakteristik: 1) pembiayaan

bersama terhadap UMKM yang dilakukan oleh BUS dan BPR/S 2) kewenangan

memutuskan pembiayaan dilakukan secara bersan1a; 3) pencatatan di BUS sebagai

pembiayaan kepada BPR/S, dan pencatatan di BPR/S sebagai pembiayaan kepada

UMKM sesuai porsinya, sedangkan porsi pembiayaan dari BUS dicatat direkening

administrative BPR/S; 4) akad antara BUS dengan BPR/S adalah musyarakah

sedangkan antara BPR/S dengan UMKM berdasarkan kebutuhan; 5) risiko

pembiayaan ditanggung bersama sesuai porsinya; 6) distribusi pendapatan antara

BUS dan BPR/S ditentukan sesuai porsi nisbah yang disepakati

2. Program Pembinaan dan Kemitraan

Untuk penguatan UMKM dan LKM/S diperlukan dua sisi. Dari sisi internal

bernpa penguatan kelembagaan sehingga dapat tumbuh menjadi organisasi yang

mapan dan kredibel dan dari sisi eksternal berupa peranan para stakeholder dalan1 hal

ini pemerintah, perusahaan, perbankan, dan masyarakat dalan1 upaya mendukung

iklim kondusif dan menyiapkan infrastruktur yang memadai bagi tumbuh

kembangnya LKM/S di Indonesia.

Setidaknya ada empat target yang hams dicapai dalam pembenhan internal

UMKM, yaitu; 1) meningkatkan rpoduktivitas sehingga UMKM memiliki daya saing

tinggi; 2) meningkatkan akses pembiayaan UMKM terhadap lembaga jasa keuangan;

3) memperbaiki manajemen internal UMKM; 4) memberikan jaminan/iklim

Page 93: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

81

pemasaran yang efektif, sehat dan berkesinambungan. Keempat ha! tersebut bila tidak

dilakukan dikhawatirkan akan memperlebar kesenjangan antara golongan UMKM

dan usaha besar.

Untuk meningkatkan daya smng UMKM, Pemerintah perlu melakukan

beberapa langkah. Pertama, menyusun skala priorotas jenis UMKM yang potensial

untuk dikembangkan disetiap daerah. Misalnya kerajinan, holtikultura,

pengembanagn perikanan, pembuatan mebel di!. Kedua,memetakan pasar masing­

masing pasar jenis komoditas/produk yang akan dikembangkan. Pemetaan hams

komprehensif, baik harga maupun volume, mulai pasar local, regional, nasional,

hingga internasional. Ketiga, pemerintah/pemda, lembaga keuangan (bank atau

nonbank), asosiasi usaha, dan kelompok lainnya yang peduli terhadap pengembangan

UMKM perlu beke1ja sama mengembangkan UMKM potensial itu. Kerja sama ini

menyangkut peningkatan SDM (manajemen), teknologi, permodalan, produksi,

hingga pemasaran. Pelibatm1 asosiasi usaha diharapkan mamppu menjembatani dan

mempererat kerja sama UMKM dan usaha besar sehingga diharapkan ada alih

pengetahuan dm1 alih teknologi dari usaha besar ke UMKM. Keempat, advokasi dan

promosi. Advkasi sangat diperlukan untuk melindungi UMKM dari serbuan

komoditas produk asing. Namun demikian, advokasi ym1g dilakukan mau-tidak mau

harus sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan organisasi perdagm1gan dunia

(WTO). Sementm·a promosi dilakukm1 utamanya untuk penetrasi pasar global.

Page 94: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

82

Promosi yang dilakukan tidak hanya dengan memperkenalkan produk/komoditas

UMKM ke pasar internasional melainkan bias berupa insentif pajak ekspor.

3. Pola Pembiayaan yang mcncrapkan Prinsip Syari'ah

Kegiatan Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah (LKMS) secara prinsip hampir

sama dengan LKM Konvensional. Tetapi, ada beberapa kegiatan yang berbeda dalam

ha! akad dan transaksinya, yaitu dengan system syari'ah yang tidak memperkenankan

bunga. LKM dengan system syari'ah ini diharapkan dapat menggantikan system

konvensional yang bertumpu pada instrument bunga. Melalui sistem ini dapat

dikembangkan bentuk-bentuk pembiayaan untuk usaba kecil dengan menggunakan

system cost plus dan profit sharing. Adapun kegiatan LKMS adalah sebagai berikut:

jual beli, titipan, mudharabah, musyarakah, zakat, jasa lainnya.

Secara garis besar Ascarya dalam bukunya merumuskan prinsip umum

dalam operasional bank syari'ah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam yaitu:

I. Adanya konsep maslahah dan keadilan

Firman Allah SWT, QS. an-Nisa [ 4]: 58

Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil ... ".

2. Adanya sistem zakat

Page 95: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

. h. 30

83

Firman Allah SWT. Dalam surat Al-Baqarah (2) : 110 yang artinya :

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja

yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya

pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu

keijakan." 13

3. Bebas dari bunga /riba

Sesuai dengan firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 278:

Artinya : "Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman ". 14

4. Bebas dari kegiatan spekulatif dan nonproduktif seperti perjudian (maysir).

Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Baqarah (2) : 219 yang artinya : "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,"

5. Bebas dari hal-hal yang tidakjelas (gharar)

Sesuai dengan Hadis Nabi riwayat Muslim, al-Ti1TI1izi, al-Nasa'i, Abu

Daud, dan Ibnu Maj ah dari Abu Hurairah

13 Ascarya. Akad & Produk Perbankan Syari'ah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008

14 Ibid. h 31

Page 96: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

"Rasulullah SAW melarangjual beli yang mengandung gharar".

6. Bebas dari hal-hal yang haram,rnsak atau tidak sah (bathil). 15

84

Hadits Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Darnquthni, dan yang lain, dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:

"Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri maupun orang lain. "

Sementara nilai-nilai mikro yang harns dimiliki oleh Lembaga Keuangan

Syari'ah adalah sifat-sifat shiddiq, amanah, fathonah, tabligh. Sebagaimana yang

telah dicontohkan oleh Rasulullah SA W. 16

Dari kutipan diatas mengenai prinsip-prinsip dalam pembiayaan syari'ah,

maka keenam prms1p tersebut sangat mendorong terhadap terciptanya keadilai1

distribusi pendapatan bagi masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah

Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam memaksimalkan program KUR ini

harns terns dilakukan secara konsisten. Pengawasan terhadap pelaksanaan serta

evaluasi secara berkelanjutan mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkai1

keadilan distribusi pendapatan bagi masyarakat.

Lembaga Keuangan Syai·i'ah, perbankan syari'ah khususnya harns secara

konsisten dengan keunggulai1 konsep nonribawinya untulc terns mengembangkan

15 Ibid.. h.33

1•6/bicl h. 33

Page 97: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

85

UMKM dengan program kemitraan yang melibatkan pemerintah, perusahaan

maupun masyarakat.

C. Analisis SWOT Terhadap Stratcgi Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi dalam

Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Analisis strategi pengembangan UMKM & Koperasi di Bank Bukopin secara

umum dapat dilihat berasarkan kekuatan dan peluang yang dimiliki perusahaan yang

kemudian dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengurangi kelemahan dan

ancaman yang akan dihadapi. Diantara kekuatan, kelemahan, Peluang dan ancanmn

yang dimiliki oleh Bank Bukopin adalah sebagai berikut : .

1. Streng/it (Kekuatan)

a. Struktur manajemen yang sudah terkelola dengan baik

Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal I 0 Juli 1970 memfokuskan diri

pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank

yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Dengan

pengalaman selama lebih dar 30 tahun dan terbukanya kesempatan, maka

peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas

akan tercapai,selain itu juga Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya

ke segmen komersial dan konsumer, serta unit layanan syari'ah

b. Visi, misi Bank Bukopin untuk berperan serta dalam pengembangan UMKM

Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi

Page 98: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

86

nama "Swamitra", yang kini be1jumlah 543 outlet, sebagai wujud program

kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.

c. Bank Bukopin sbebagai salah satu bank yang dijadikan rekanan Pemerintah

dalam melaksanakan Program KUR.

Bank Bukopin menjadi salah satu dari 6 bank pelaksana yang ditunjuk oleh

pemerintah sebagai bank pelaksana yang lainnya yaitu, Bank Rakyat

Indonesia, Bank Syari'ah Mandiri, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara,

Bank asional Indonesia 46

d. Sistem teknologi yang mutakhir sehingga menyediakan informasi secara cepat

dan efisien.

Dengan daya dukung sistem informasi yang terhubung secara nasional, maka

memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antardaerah secara lebih

cepat, efisien, optimal, serta kemanan lebih te1jamin yang pada akhirnya dapat

meningkatkan volume usaha secara lebih luas

e. Jaringan Bank Bukopin yang tersebar diseluruh Provinsi Indonesia

Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 280 kantor yang

tersebar di 22 provinsi diseluruh Indonesia yang terhubung secara real time

on-line, sehingga memudahkan para nasabah untuk melakukan transaksi

f. Bank Bukopin yang berpengalaman beke1ja sama dengan pihak Pemerintah

terutama BUMN dalam ha! penyaluran dana bergulir

Page 99: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

87

2. Weakness (Kelemahan)

a. Kebijakan program KUR yang kurang kompetitif dibandingkan dengan bank

lain

Penetapan suku bunga (16%), nilai agunan (35-40%) yang lebih tinggi

dibandingkan bank pelaksana lainnya (bunga 13-16% & agunan 20- 30%)

Jumlah Kantor Cabang/ Pembantu yang belum tersebar secara merata

Keberadaan Kantor Cabang/Pembantu walaupun telah tersebar di seluruh

Provinsi di Indonesia tetapi hanya berada di pusat kota/Pemerintahan

sehingga belum menjngkau wilayah yang lebih kecil lagi.

b. Realisasi KUR yang belum menyentuh usaha mikro

Ktiteria usaha mikro di Bank Bukopin dapat mengejukan pembiayaan KUR

minimal 50-100 jt. sedangkan bank lain 5-50 jt. Hal ini tentu saja segmen

usaha mikro yang lebih kecil dari itu tidak-dapat-m~.ses-JaJR.-...u'...1;1.;~, ;

PERPUSTAt<AAN UTAMA Bukopin UIN S'Ol.HID JAKARTA

--·---·--·--------' c. Pengembangan UMKM & Koperasi hanya berorientasi pacla manajemen

kemitraan.

Pelatihan yang diadakan untuk mengembangkan kemampuan SDM anggota

Swamitra hanya berorintasi pada pola manajemen serta administrasi laporan

keuangan, sedangkan yang berkenaan dengan aspek produksi clan pola

pemasaran tidak dimaksimalkan

Page 100: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

88

d. Biaya pelatihan SDM anggota Swamitra masih ditanggung oleh anggota

Swamitra sendiri.

Biaya pelatihan yang ditanggung sendiri oleh peserta pelatihan yang

merupakan anggota Swamitra, tentunya akan mengurangi pendapatan dari

anggota serta berpengaruh terhadap frekuensi dan kualitas pelatihan

3. Opportunity (Peluang)

a. Bekasi sebagai Kota Satelit Jakarta sehingga berpotensi untuk mengalami

pertumbuhan usaha, klmsusnya sektor perdagangan dan jasa

Perkembangan Kota Jakarta yang semakin padat penduduk akan berdampak

pada Kota bekasi sebagai wilayah pemukiman. Hal ini dapat meningkatkan

potensi ekonomi Kota Bekasi sebagai Kota industri jasa dan perdagangan,

dikarenakan terciptanya potensi pasar baru.

b. Jumlah dan potensi UMKM & Koperasi yang besar menjadi market yang

sangat potensial untuk dikembangkan

Jumlah Usaha Kecil yang mencapai 76.726 Usaha Menengah 7.889 dan

Koperasi 559 (Data Tahun 2007) serta kontribusinya terhadap PDB daerah

yang mencapai 55.6% adalah pasar yang harus dimaksimalkan demi

tercapainya keadilan distribusi pendapan.

c. Program pengembangan UMKM & Koperasi yang belum melibatkan

perbankan secara aktif.

Page 101: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

89

Program pembinaan UMKM & Koperasi di Kota Bekasi belum secara

maksimal digalakan, dikarenakan seringakali Pemerintah Daerah melalui

Dinas terkait dalam programnya tidak melibatkan perbankan hanya sebatas

pada seminar-seminar yang frekuensinya terbatas.

d. Infrastruktur Kota Bekasi yang cukup memadai dalan1 menunjang sektor

usaha.

Pola tata kota yang diatur sedemikian rupa, seperti tersedianya akses

transpmiasi yang mengintegrasikan antara wilayah produksi bahan baku ,

terdapat beberapa kawasan industri yang tidak berdekatan dengan wilayah

pemukiman, pusat perbelanjaan modern maupun tradisional, dengan daerah

kota-kota lainnya diluar wilayah Kota Bekasitentunya dapat berpengaruh

terhadap peningkatan pertnmbuhan ekonomi Kola Bekasi

e. Adanya program KUR untuk menstimulus pembiayaan perbankan terhadap

UMKM & Koperasi

Kebijakan Pemerintah yang mengeluarkan Program Pembiayaan UMKM &

Koperasi dengan pola Penjaminan maka dapat menekan angka risiko

pembiayaan yang terdapat pada UMKM sehingga Bank Bukopin akan

semakin meningkatkan volume pembiayaannya yang memang segmen ini

adalah sasaran/domain market dari Bank Bukopin

4. Threats (Ancaman)

a. Masih banyaknya UMKM yang bersentuhan dengan rentenir

Page 102: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

90

Keberadaan rentenir yang dekat dengan para pelaku UMKM serta persyaratan

yang relatif lebih sederhana membuat para pelaku usaha UKM lebih

cenderung beke1ja sama dengan rentenir daripada perbankan walaupun

dikenakan bunga yang tinggi.

b. Stigma dimasyarakat yang enggan bersentuhan dengan perbankan

dikarenakan persyaratan yang merepotkan

Kondisi para pelaku U saha mikro dan kecil yang sebagian besar masih "buta

administrasi" serta tingkat pendidikan yang minim tentunya persyaratan­

persyaratan yang menjadi standar ketentuan perbankan tidak akan mampu

dipenuhi oleh mereka.

c. Kebijakan KUR dibank lain yang lebih kompetitif

Kebijakan bank pelaksana lainnya yang berkenaan dengan persyaratan,

agunan, serta marjin/bunga relatif lebih ringan daripada yang ditetapkan oleh

Bank Bukopin

d. Kualitas SDM yang masih sederhana ditubuh Koperasi yang menjadi mitra

Bank Bukopin.

e. Tingginya resiko kredit di UMKM.

Tingkat pendidikan yang rendah, faktor psikologis, tidak memiliki asset dll.

tentunya akan mendatangkan resiko pembiayaan macet yang semakin besar.

1-Iingga September 2009 tingkat NPL KUR di Bank Bukopin mencapai

10,28% tertinggi diantara para bank pelaksana KUR lainnya.

Page 103: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

91

Tabel.4

Matriks Analisis SWOT Strategi Bank Bukopin Cabang Bekasi dalam

Mengembangkan UMKM

1. Struktur manajemen yang

sudah terkelola dengan baik

2. Visi, misi Bank Bukopin

untuk berperan serta dalam

I. Kebijakan program

KUR yang kurang kompetitif

dibandingkan dengan bank

lain

pengembangan UMKM 2. Jumlah Kantor Cabang/

melalui program Swamitra Pembantu yang belum

3. Bank Bukopin sbebagai tersebar secara merata

salah satu bank yang 3.Realisasi KUR yang belum

dijadikan

Pemerintah

melaksanakan

rekanan menyentuh usaha mikro

dalam 4. Pengembangan UMKM &

KUR

Program Koperasi hanya berorientasi

pada manajemen kemitraan

4. Sistem teknologi yang 5. Biaya pelatihan SOM

mutakhir

menyediakan

sehingga

inforn1asi

secara cepat dan efisien

5. Jaringan Bank Bukopin

yang tersebar diseluruh

Provinsi Indonesia

6. Bank Bukopin

berpengalaman

sama dengan

yang

beke1ja

pihak

Pemerintah terutama BUMN

anggota S\vamitra masin

ditanggung oleh anggota

Swamitra sendiri

Page 104: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

I. Bekasi sebagai Kota Satelit

Jakarta sehingga berpotensi

untuk

pertu111buhan

khususnya

menglami

usaha,

sektor

perdagangan dan jasa

2. Jumlah dan potensi UMKM

& Koperasi yang besar

111enjadi market yang

sangat potensial untuk

dikembangkan

3. Program pengembangan

UMKM & Koperasi yang

be I um melibatkan

perbankan secara aktif

4. lnftastrutur Kola Bekasi

yang cukup memadai

dalam menunjang sektor

usaha

I. Memperkuat database

UMKM & Koperasi di Kota

Bekasi dilihat dari jenis

usaha, jumlh tenaga ke1ja,

asset, prospek usaha dll.

2. Realisasi KUR tidak hanya

untuk usaha 1nenengah,

tetapi juga golongan mikro

dan kecil dengan Program

KUR linkage programme

yang melibatkan anggota

Swamitra

3. Bekerja sama secara aktif

dengan Pemerintah Daerah

92

I. Merubah kebijakan

Program KUR terutama yg.

Berkenaan dengan

rnarjin/bunga, agunan, dan

kriteia usaha

2. Memperanyak jaringan

bank baik itu menambah

jumlah kantor

cabang/pembantu, melalui

office chanelling dengan

bank lain, maupun LKM/S

3. Mengembangkan

melaui KUR

progran1n1e

program

linkage

dalam membahas 4. Menempatkan gerai

permasalahan yang dihadapi

oleh UMKM & Koperasi an

mengadakan pelatihan

berdasarka kebutuhan

Swamitra di sentra-sentra

usaha, baik tradisional

maupun modern

5. Program pembinaan juga

5. Adanya program KUR 4. Memperbanyak gerai-gerai diarahkan pad a aspek

untuk menstimulus

pembiayaan perbankan

terhadap

Koperasi

UMKM &

Swamitra yang berada dekat produksi dan pemasaran

dengan sentra-sentra usaha 6. Biaya pelatihan di-reduce

dari keuntungan bank

Page 105: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

93

1. Masih banyaknya UMKM 1. Mengadakan sosialisasi I. Adanya kordinasi antara

yang bersentuhan dengan

rentenir

. Stigma dimasyarakat yang

enggan bersentuhan dengan

perbankan dikarenakan

persyaratan yang n1erepotkan

. Kebijakan KUR dibank lain

yang lebih kompetitif

<. Kualitas SDM yang masih

Program KUR sekaligus

Program

n1engenai

Swamitra

kriteria,

persyaratan dll. kepada

masyarakat

2. Mengadakan pelatihan

dalam hal recruitment SDM

Kopeasi agar memenuhi

anggota Swamitra dalam

satu wilayah, antara

wilayah yang satu dengan

yang lain

2. Pemanfaatn

informasi

memperluas

pemasaran

sistem

untuk

wilayah

standar yang ditetapkan oleh 3. Penerbitan bulletin UMKM

sederhana ditubuh Koperasi Bank Bukopin yang isinya mengenai kisah

yang menjadi mitra Bank 3. Melakukan pengawasan sukse usaha anggota

Bukopin

- . Tingginya resiko kredit di

UMKM

disetiap anggota Swamitra

secara berkala

4.Dalam ha! beberapa

Swamitra, produk UMKM

yang sedang diminati pasar,

harga komoditi, dll.

pengajuan pembiayaan harus 4. Melibatkan pengusaha

melalui persetujuan Bank

Bukopin

5. Mengadakan pe11e1nuan

besar maupun asosiasi

usaha dalam rangka

pengembangan UMKM

rutin sebagai fungsi 5. Menyusun skala prioritas

koordinasi dan evaluasi jenis UMKM

potensial

dikembankan

masing daerah

yang

untuk

dimasing-

Page 106: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

I. Mekanisrne dan Realisasi Program KUR di Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi

a. Bagi para UMKM clan Koperasi yang membutuhkan pembiayaan KUR

clapal menghubungi Kantor Cabang/Pembantu Bank Pelaksanan terdekat

lalu mengajukan surat permohonan pembiayaan. Maka bank akan

melakukan penilaian kelayakan clan menjadi kewenangan bank dalam

memberikan persetujuan atau menolak permohonan pembiayaan.

Ketentuan persyaratan clokumentasi yang clitetapkan oleh Bank Bukopin

berbecla-becla berclasarkan criteria clari calon debitur, apakah tergolong

keclalam usama mikro,kecil, atau menengah. Perbedaan ini seeara umum

terlctak dalam jumlah maksimal pembiayaan yang diberikan clan besarnya

jan1inan yang harus diberikan.

b. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai realisasi Program Kreclit Usaha

Rakyat selama tahun 2008 maka clapat cliambil kesimpulan :

l ). Bank Bukopin belum dapat secara rnaksimal menyalurkan Program

KUR ini, dikarenakan belum dapal mengakomoclasi skim kredit

clengan plafon Rp. 5 - 50 juta.

94

Page 107: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

95

2). Bank Bukopin telah menyalurkan kreclit sebesar Rp 623.200.000.000

clengan jumlah clebitur 2.944 peserta. seclangkan untuk Bank Bukopin

Cabang Kota Bekasi sebesar Rp. 5.250.000.000 clenganjumah clebitur

20 peserta

3). Rata-rata realisasi kreclit per debitur sebesar Rp. 209 juta untuk Bank

Bukopin Pusat clan Rp. 262.5 juta untuk Cabang Kola Bekasi. Artinya

secara umum baik Bank Bukopin Pusat maupun Cabang Kota Bekasi

di dominasi oleh para pengusaha golongan menengah.

4 ). Diakhir tahun 2008 lerdapat perlarnbatan penyaluran !credit hampir

cliseluruh bank pelaksana, dikarenakan :

a) UMKM clan Koperasi yang belum memenuhi persyaratan clan

kriteria bank

b) Te1:jadi krisis ekonomi global yang menyebabkan setiap bank

lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.

2. Strategi yang dilakukan oleh Bank Bukopin clalam mengembangkan UMKM

& Koperasi:

a. Aspek Man~jemen

1) Memberikan pendiclikan/pelatihan kepada para koperasi/lembaga

keuangan mikro agar lebih profesional clalam pengelolaan dana

Page 108: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

101

,minimal sesum clengan peraturan kaiclah perbankan clan peraturan

Bank Indonesia.

2) Memberikan pelatihan clalarn ha! recruitment SDM Koperasi agar

sesuai dcngan standar yang telah di tentukan Bank Bukopin.

3) Menempatkan satu orang clalam setiap mitra Koperasi yang berfungsi

sebagai supervisi dalam ha! manajemen.

4) Dal am beberapa pengajuan kreclit, harus melalui persetujuan

supervisor Bank Bukopin.

b. Aspek Permodalan

Dengan aclanya skim kreclit program Pemerintah KUR ini clan Bank

Bukopin sebagai salah satu bank yang clitunjuk clalam penyalurannya,

maka hambatan yang paling banyak clihaclapi oleh UMKM ialah

mengenai permoclalan, cliharapkan clapat mempercepat pertumbuhan

sektor ini.

Persyaratan clan kriteria yang lebih ·•Junak"clalam program ini clapat

mernpermuclah UMKM clalam rnengakses fasilitas pembiayaan

perbankan. Bentuk keringanan clalarn program ini yaitu:

Page 109: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

102

I) Pemberlakuan jaminan sebesar 0-40 % tergantung nilai dari

plafon kredit, sedangkan pcmbiayaan diluar Program KUR

sebesar I 00-125 %.

2) Program ini cliperuntukkan bagi para clebitur barn atau belum

pernah menerima fasilitas kreclit sejenis dari perbankan lainnya

yang clibuktikan clengan bank checking, sehingga pemerataan

kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh kredit lebih

tc1:jamin

c. Aspek Teknologi

I) Jaringan Swamitra yang menggunakan system real time online

memungkinkan suatu transaksi dilakukan di gerai Swamitra climana

sa1a. Real time 011/ine system Swamitra dimaksudkan untuk

meningkatkan pelayanan Swamitra kepada anggotanya

2) Transaksi anggota Swamitra dilakukan dengan memanfaatkan jaringan

real time on/ine Bank Bukopin

3) Seluruh gerai Swamitra terhubung clengan Bank Bukopin, sehingga

mcmungkinkan transaksi dilakukan di gerai Swamitra dimanapun

cliseluruh Indonesia.

Page 110: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

103

4) Gerai Swamitra clikelola oleh tenaga-tenaga professional yang dilatih

secarn khusus oleh Bank Bukopin.. Memberi dukungan pada

penyecliaan informasi clan komunikasi bisnis sehingga perencanaan

produksi clan pemasaran dapat clilakukan dengan lebih baik, yang

clapat climanfaatkan Anggota Swamitra clalam rangka peningkatan

usaha procluktif-nya.

5) Sistem teknologi clan manajemen yang dipergunakan Swamitra dapat

meningkatkan kepercayaan pacla Anggota Swamitra tersebut, sehingga

clapat meningkatkan penghimpunan clana untuk clisalurkan kembali

kepacla Anggota Swamitra lainnya.

6) Sistem manajemen clan teknologi Swamitra memiliki daya tarik bagi

pihak-pihak lain, seperti ; Pemerintah, BUMN, clan Swasta lainnya

clalam rangka penyaluran clana-clana baik dalam bentuk bantuan

maupun clana bergLilir dalam rangka meningkatkan usaha skala mikro

clan keciL ha! ini clisebabkan kemrnnpuannya clalam menyecliakan

laporan perkembangan penyaluran clana-clana tersebut secara akurat

cl. Aspek Informasi clan Pemasaran

Dengan claya dukung sistem informasi yang terhubung secara

nasionaL maka memungkinkan te1:jadinya pertukaran informasi

antardaerah secara lebih cepat, efisien, optimal, serta kemanan lebih

Page 111: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

104

te1:jamin yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume usaha secara

lebih luas

3. Analisis SWOT terhadap Strategi Pengembangan UMKM di Bank Bukopin

Cabang Kota Bekasi :

Strength (Kckuatan)

a. Struktur manajemen yang sudah terkelola dengan baik

b. Visi. misi Bank Bukopin untuk berperan serta dalam pengembangan

UMKM melalui program Swamitra

c. Bank Bukopin sbebagai salah satu bank yang dijadikan rekanan

Pemerintah dalam melaksanakan Program KUR

cl. Sistem teknologi yang mutakhir sehingga menyediakan informasi

sccara cepal clan efisien

e. .Jaringan Bank Bukopin yang tersebar cliseluruh Provinsi Indonesia

f Bank Bukopin yang berpengalaman beke1ja sama dengan pihak

Pemerintah terutama BUMN

Weakness (Kelemahan)

a. Kebijakan program KUR yang kurang kompetitif dibandingkan

clengan bank lain

b. .Jumlah Kantor Cabang/ Pembantu yang belum tersebar secara merata

c. Rcalisasi KUR yang belum menyentuh usaha mikro

cl. Pengcmbangan UMKM & Koperasi hanya berorientasi pada

manajemen kemitraan

e. Biaya pelatihan SOM anggota Swarnitra masin ditanggung oleh

anggota Swamitra sendiri

Page 112: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

105

Opprtuni(v (Peluang)

a. Bekasi sebagai Kola Satelit .Jakarta sehingga berpotensi untuk

menglami pertumbuhan usaha, khususnya sektor perdagangan dan jasa

b . .lumlah clan potensi UMKM & Koperasi yang besar menjadi market

yang sangat potensial untuk clikembangkan

c. Program pengembangan UMKM & Koperasi yang belum melibatkan

perbankan secara aktif

d. Infrastrutur Kota Bekasi yang cukup memaclai dalam menunjang

sektor usaha

e. Aclanya program KUR untuk menstimulus pembiayaan perbankan

terhaclap UMKM & Koperasi

Threats (Ancaman)

a. Masih banyaknya UMKM yang bersentuhan clengan rentenir

b. Stigma climasyarakat yang enggan bersentuhan dengan perbankan

clikarenakan persyaratan yang merepotkan

c. Kebijakan KUR clibank lain yang lebih kompetitif

cl. Kualitas SDM yang masih seclerhana clitubuh Koperasi yang menjacli

mitra Bank Bukopin

Page 113: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

106

e. Tingginya resiko kredit di UMKM

Stratcgi ST

a.Mengaclakan sosialisasi Program KUR sekaligus Program Swamitra

rnengenai kriteria, persyaratan dll. kepada masyarakat

b.Mengadakan pelatihan dalam ha! recruitment SDM Kopeasi agar

rnemenuhi standar yang clitetapkan oleh Bank Bukopin

c. Melakukan pengawasan clisetiap anggota Swamitra secara berkala

d.Dalarn ha! beberapa pengajuan pembiayaan hams melalui persetujuan

Bank Bukopin

e. Mengadakan pertemuan rutin sebagai fungsi koordinasi dan evaluasi

Stratcgi WT

a. Aclanya korclinasi antara anggota Swamitra dalam satu wilayah, antara

wilayah yang satu clengan yang lain

b. Pemanfaatn sistem informasi untuk memperluas wilayah pemasaran

c. Penerbitan bulletin UMKM yang isinya mengenai kisah sukse usaha

anggota Swamitra, produk UMKM yang sedang diminati pasar, harga

komoditi. dll.

Page 114: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

107

d. Melibatkan pengusaha besar maupun asosiasi usaha dalam rangka

pengernbangan UMKM

e. Menyusun skala prioritas .1e111s UMKM yang potensial untuk

dikembankan climasing-masing daerah.

Strategi SO

a. Memperkuat database UMKM & Koperasi di Kota Bekasi dilihat clari

jenis usaha, jumlh tenaga ke1ja, asset prospek usaha di!.

b. Realisasi KUR ticlak hanya untuk usaha menengah, tetapi juga

golongan mikro dan kecil clengan Program KUR linkage programme

yang rnelibatkan anggota Swamitra

c. Beke1ja sama secara aktif dengan Pemerintah Daerah clalam

mernbahas permasalahan yang clihaclapi oleh UMKM & Koperasi an

mengaclakan pelatihan berclasarka kebutuhan

cl. Memperbanyak gerai-gerai Swamitra yang berada dekat dengan

sentra-sentra usaha

Stratcgi WO

a. Merubah kebijakan Program KUR terutama yg. Berkenaan dengan

maijin/bunga, agunan, clan kriteia usaha

Page 115: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

108

b. Mernperanyak jaringan bank baik itu rnenarnbah jurnlah kantor

cabang/pembantu, melalui office chanelling clengan bank lain, maupun

LKM/S

c. Mengernbangkan program melaui KUR linkage programme

cl. Menernpatkan gerai Swamitra di sentra-sentra usaha, baik traclisional

maupun modern

e. Program pembinaan

pemasaran

luo-a . b diarahkan pada aspek produksi dan

6. Biaya pelatihan di-reduce dari keuntungan bank

4. Analisis KUR dengan Pola Syari'ah

Demi maksimalnya realisasi Program KUR ini maka linkage programme

harus terus clitingkatkan antara bank pelaksana clengan Lernbaga Keuangan

Mikro/Syari' ah. Selain itu juga program kemitraan antara Pemerintah, Asosiasi

Usaha, Pengusaha Besar, perbankan clan masyarakat juga perlu ditingkatkan.

Kegiatan Lernbaga Keuangan Mikro Syari'ah (LKMS) secara prinsip hampir

sarna clengan LKM Konvensional. Tetapi, ada beberapa kegiatan yang berbecla clalam

hal akad clan transaksinya. yaitu clengan system syari ·ah yang ticlak memperkenankan

bunga. Selainjuga KUR pola syari.ah ini harus merncnuhi prinsip-prinsip umum:

a. Konsep keaclilan clan maslahah

Page 116: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

109

b. Menerapkan konsep zakat

c. Tidak ada undur riba

cl. Bebas clari kegiatan spekulatif dan nonproduktif seperti perjudian (maysir).

e. Bebas clari hal-hal yang tidakjelas (gharar)

B.SARAN

1. Agar Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi wemakin meningkatkan realisasi

Program KUR melalui KUR linkageprograme

Dengan op ti misme pertumbuhan dan peran UMKM clan potensi

pembiayaan kreclit clari perbankan yang sernakin baik, maka Bank Bukopin

pun harus turut berperan serta secara akti r dalam meningkatkan perannya

sebagai Bank Pelaksana Program KUR.

2. Agar Bank Bukopin beke1jasama clengan Pemerintah Daerah clalam

melakukan sosialisasi program kepada UMKM dan Koperasi

3. Meningkatkan komunikasi clengan rnitra usaha didalam Swamitra, yang

dapat dilakukan melalui :

a. Mengaclakan pertemun rutin clan berkala clengan seluruh mitra bisnis,

sebagai sarana untuk sharing dan menjalin kebersamaan dengan

semua pihak yang terkait.

Page 117: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

110

b. Mencrbitkan bulletin secara rutin yang isinya mengenai peserta

UMKM yang berprestasi untuk memotivasi peserta UMKM yang

lainnya ataupun mengenai informasi mengenai prospek usaha yang

sedang berkembang dan diminati.

4. Agar Bank Bukopin Memaksimalkan sarana teknologi yang ada untuk

mengembangkan UMKM dan Koperasi

5. Mengaclakan pelatihan serta evaluasi seeara berkala terhadap keterampilan

para Sumber Daya Manusia UMKM dan Koperasi

Page 118: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

DAFTAR PUST AKA

Amalia. Euis. Keadilan Distrihulij'dalam Islam: Pengualan Peran LKM dan UKM di

Indonesia . .Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2009

Ali, Muhammad. Ka11111s Lengkap B. Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.

1996

Assauri, Sofyan. lvfunujemen Pemasuran : Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: PT.

Raja Grafinclo Persada. 2004

Ascarya. Akad & Produk Perbankan Syari 'ah. .Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2008

Bungin. Burhan, Prof.Dr.I-1.M.S.Sos .. M.Si,. Metodo/ogi Penelitian Kuantitatif. Edisi

Pertama . .Jakarta: Prenada Media, 2005.

Pusat Komunikasi Ekonomi Syari'ah. Bulw Saku Perhankan Syari 'ah.

Hermiyanto. Totok ... KUR 11nt11k Pemberdayaan Sektor Riil & U1\!JKM''. Artikel di

akses pad a bu Ian Oktober 2008 dari

ht[p :/ /bakti .on2/pipermail/news bakti.org/.

lclri. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Lintas Pustaka Publisher 2008.

lsti'anah. " Studi Kelayakan Usaha lvfikro dalam Pertimbangan Pemberian Kredit

Mikro PT Bank Rakyal Indonesia ( Persero) Tbk. " Skripsi SI Sekolah Tinggi

llmu Ekonomi clan Perbankan Indonesia .Jakarta, 2008 .

.lusuf. Jopic. ,-lnulisis Kredil U11111k Account Officer . .Jakai1a: PT. Gramedia Pustaka

Utama 2007.

Page 119: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

MUJ, DSN.HimpunanFatwa DSN untuk LK Jakarta: DSN MUI BI, 2001.

Nazir, Moh., i'vferode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia 2003.

Parmudi, Muhammad. Sejarah & Doktrin Bank Islam. Yogyakaita: Kutub 2005.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135 /PMK.05/ 2008 Tentang Fasilitas

Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Menteri Keuangan.

Pusat Kornuniksai Ekonomi Syari'ah. Bulw Saku Perbankan Syari 'ah, Jakarta

Rohaety, Ety. Dkk.. Metodo!ogi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2007.

Rivai, Veithzal. Prof. Dr. 1-l. M.B.A .. Credit Management Handbook Teori, Konsep,

Prosedur dan Aplikasi Panduan Prakris lvfahasiswa, Bankir, dan

Nasabah.Jakarta: PT Raja Grafindo 2007.

--------------. Bank & Financial in.1·1i111tion 1Vfanagement Conventional & Sharia

System . .Jakarta: PT R~ja Grafindo 2007.

Rcncana Ke1:ja Pernerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2006.

Suhcncli.Hendi. Fiqh 1vfu 'wnalat Membahas Ekonomi Islam Kedudukan Harta, Hak

Milik, J11al Beli, Bunga Bank dan Riba, Musyarakah, ljarah)vfudharabah,

Koperasi, Asuransi, Etika Bi.rnis di/. Jakarta: PT Raja Grafindo 2002.

Page 120: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Suyatno. Thomas. Drs. Dkk. Dasar-Dasar Perkredillln.·· Edisi Keempat. Jakarta: PT.

Grarneclia Pustaka Utama, 2007.

Syafi'i Antonio. Muhammad. Bunk Syari 'ah dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema

lnsani Press. 2004. Cet. Ke-8

Tirn Penulis Fakultas Syari'ah clan Hukum. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syari'ah clan Hukum UJN SyarifHiclayatullah Jakarta, Jakarta: 2007.

Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Mikro, Kecil, & Menengah

Wawancara Pribacli dengan Muhammad Nuzuar. Bekasi. I Juni 2009

Zulkifli. Sunarto. Panduun Pruktis Transaksi Perhankan Syari 'ah. Jakarta: Zikrul

Hakim. 2003.

Website: http://www.kotabekasi.go.id/

http:/ /www.depkop.go. ic!f

http://www. bps3 2 75@jabar. bps.go. id <bps3 27 S@j abar. bps. go. i(:i

http://www.smeccla.com/ files/KUR/

http:/ /ww\\ .sentrakukm.corn/i nclex. php 0

Page 121: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

q '"

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 122: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

USMAN FAUZI

Mahasiswa Pelaksana Penelitian

Program Studi Muamalat l<onsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum

'"''''''''"'' ARIF HIDAYATUllAH JAl{ARTA Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta

2009

ama Rcspondcn 1batan stansi/ Lembaga la mat :lp./Hp 'aktu :mpat

Data Interviewee

: Bpk. Muhammad Nuzuar : Marketing I Account Officer : PT. Bank Bukopin : Ruko Niaga Kalimas Blok C-17 Jl.lnspeksi Kalimalm1g Bekasi Timur : 021-70331067 : 09.38 Selesai : 10.34 : Bank Bukopin Kantor Cabang Bekasi

Pedoman Wawancara

Aspck Pcmasarnn

l. Nama program KUR di bank yg bersangkutan 2. Strategi pcma3aran yang digunakan 3. Sasaran krcdit usaba rakyat (targeting) 4. Jumlah bank pcnyalur KUR di Bekasi 5. Market share krcdit usaha rakyat Bank Bukopin di Kota Bekasi

Mekanismc Krcdit usahn rnkyat

6. Persyaratan pcngajuan kredit usaha rakyat 7. Pcrbedaan antara KUR dengan pembiayaan mikro lainnya 8. Mekanismc pembayaran premi plafond kredit 9. Metodc analisis kredit pada peserta KUR I 0. Bentuk-bcntuk skim pembiayaan 11. Jangka waktu/termin pelunasan kredit usaha rakyat 12. Pemberlakuan jaminan tcrhadap debitur kredit 13. Perlakuan Bank terhadap peserta kredit usaha rakyat yang gaga! bayar 14. Kendala-Kendala yg di hadapi dalam realisasi KUR 15. Pola pendampingan usaha yang dilakukm1 terhadap debitur kredit usaha rakyat

Aspck Rcalisasi Pclaksanann Kredit Usaha Rakyat

16. Jumlah peserta debitur kredit usaha rakyat periocle 2008 (januari-desember) 17. Besarnya volume kredit usaha rakyat ym1g berhasil disalurkan selama periode tahun 2008

(januari-dcsember) 18. Jumlah krcdit usaha rakyat yang mace! selama tahun 2008 (januari-desember) 19. Besaran bunga/matjin/nisbah yang dikenakan terhadap debitur kredit usaha rakyat

Company Profil Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi 20. Manajemen, Struktur Organisasi, Visi & Misi, Produk di!.

' BANK BU KOPIN 1

Page 123: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

MENTER! KEUANGAN REPUBLJK JNDONESJA

SALIN AN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN

NOMOR 135 /PMK.05/2008

TENT ANG

FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

MENTER! KEUANGAN,

[enimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 ten tang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Pemerintah telah mencanangkan upaya peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

'ngingat

b. bahwa untuk meningkatkan akses UMKM pada sumber pembiayaan tersebut, diperlukan penyediaan kredit/pembiayaan yang bersumber dari dana perbankan dengan persyaratan yang ringan dan terjangkau yang didukung fasilitas penjaminan;

c. bahwa dalam rangka mendukung ha! tersebut pada huruf b, pada tanggal 9 Oktober 2007 telah ditandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi;

d. bahwa dalam rangka 1newujudkan pelaksanaan program penjaminan kredit/ pembiayaan bagi UMKM dan koperasi secara tertib, efisien, efektif, dan tidak tumpang tindih, maka perlu diatur dalam satu skema penjaminan kredit/ pembiayaan secan< terpadu;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf e, dan huruf d, perlu menetapkan Pen.turan Menteri Keuangan tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat;

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undai.:u;:-Undm1g Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998Nomor182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790);

Page 124: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

'netapkan:

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992Nomor116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);

3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lcmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355);

6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor !54/PMK.01/2007;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT.

BAB!

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Pera tu ran Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:

1. Program Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM-K) adalah upaya meningkatkan akses pembiayaan UMKM-K pada sumber pembiayaan yang didukung fasilitas penjaminan.

2. Kredit Usaha Raky;oi.t, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit/ pembiayaan kepada UMKM-K dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif.

3. Menteri Teknis adalah Menteri Teknis terkait yang berfungsi mernbantu clan mendukung pelaksanaan pernberian kredit/ pembiayaan berikut penjaminan Kredit/Pembiayaannya kepada UMKM-K.

Page 125: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

4. Perusahaan Penjaminan adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dalam bentuk pemberian penjaminan kredit/pembiayaan untuk membantu UMKM-K guna memperoleh kredit/ pembiayaan dari bank, yang rnenjadi pihak dalam Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Pemerintah.

5. Bank Pelaksana adalah Bank Umum yang telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Pemerintah clan Perusahaan Penjaminan dalam rangka penjaminan kredit/ pembiayaan KUR.

6. Bank Umum adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melakukan kegiatan usaha layanan perbankan.

7. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

8. Koperasi adalah koperasi primer sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

9. Usaha Produktif adalah UMKM-K yang bersifat individu, kelompok, kemitraan dan/ atau cluster untuk dapat dibiayai dengan kredit/ pembiayaan dan diberi prioritas untuk menerima penjaminan kredit/ pembiayaan.

10.Imoal Jasa Penjaminan adalah lmbal Jasa yang menjadi hak Perusahaan Penjaminan yang bertindak selaku Penjamin atas kredit/ pembiayaan bagi UMKM-K yang disalurkan Bank Pelaksana dalam rangka KUR.

11.Perjanjian Kerjasama Penjaminan KUR adalah perjanjian antara Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mewakili Pemerintah dengan Perusahaan Penjaminan.

12.Perjanjian Penjaminan Kredit/Pembiayaan adalah perjanjian antara Perusahaan Penjmninan dan Perbankan yang mengatur pernberian pertanggungan dalam rangka penyelenggaraan KUR.

13.Komite Kebijakan adalah komite yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil Departemen Keuangan, Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen.Perindush·ian, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Departemen Perdagangan, Kementerian Negara PPN/Bappenas, dan BPKI'.

14.Rencana Tahunan Penyaluran KUR, yang selanjuh1ya disingkat RTP­KUR, adalah rencana penyaluran KUR yang dibuat oleh Bank Pelaksana untuk 1 (satu) periode tertentu.

Page 126: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

15.Stnndard Operating Procedure (SOP) adalah nmgkaiai1 tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan clalam rangka pembinaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penjaminanKUR yang ditetapkan oleh Komite Kebijakan.

BAB II

TUJUAN Pasal 2

Penjaminan KUR diberikan clalam rangka meningkatkan akses UMKM­K pacla sumber pembiayaan clalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

BAB III

RENCANA PENYALURAN

Pasal 3

(1) Menteri Teknis terkait menentukan prioritas bidang usaha yang feasible tetapi belum bankable yang akan menerima fasilitas penjaminan kredit.

(2) Dengan berpedoman pada ketentuan dari Menteri terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), serta dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara menyediakan dana lmbal Jasa Penjaminan, Bank Pelaksana menyusun I\encana Target Penyaluran (RTP) KUR.

(3) Berdasarkan RTP-KUR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Perusahaan Penjaminan menyusun Rencana Tahunan Penjaminan KUR yang dirinci per sektor ekonomi, per Bank Pelaksana dan per wilayah propinsi.

(4)Rencana Tahunan Penjaminan KUR sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan oleh Perusahaan Penjaminan kepada Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Perbendaharaan.

BAB IV

KEWAJIBAN BANK PELAKSANA

Pasal 4

(I) Bank Pelaksana wajib menyediakan dan menyalurkan dana untuk KUR.

(2) Bank Pelaksana wajib menatausahakan KUR secara terpisah dengan program kredit lainnya.

Page 127: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(3) Bank Pelaksana wajib mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin penyediaan dan penyaluran KUR yang menjadi langgungjawabnya secara tepat jumlah dan tepat waktu sesuai program yang ditetapkan Pemerintah, serta memaluhi semua ketentuan tatacara penatausahaan yang berlaku.

(4) Bank Pelaksana memuluskan pemberian KUR berclasarkan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat, scrta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

BABV

PERSYARAT AN PENJ AMIN AN

Pasal 5

(1) UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif yang feasible namun belum bankable sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1 ), dengan ketentuan:

a. merupakan debitur baru y<\ng belum pernah mendapat kredit/ pembiayaan dari perbankan yang dibuktikan dengan hasi! Bank Indonesia Checking pada saat Perrnohonan Kredit/Pembiayaan diajukan dan/ a tau belum perrmh memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah;

b. khusus untuk penutupan pembh1yaan KUR antara tanggal Nota Kesepakatan Bersama (MoU) Penjaminlm KUR clan sebelum addendum I (tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008), maka fasilitas penjaminan dapat diberikan kepada debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit program lainnya;

c. KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K yang bersangkutan.

(2) Kredit/ pembiayaan yang disalurkan kepada setiap UMKM-K baik untuk kredit modal kerja maupun kredit investasi, dengan ketentuan:

a. setinggi-tingginya sebesar Rp5.000.000 (Hrna ju ta rupiah) dengan tingkat bunga kredit/margin pembiayaan yang dikenakan rnaksirnal sebesar/ setara 24 % ( dua puluh empat persen) efektif per tahun.

b. diz,tas Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) sampai clengan Rp500.000.000 (lima ralus ju ta rupiah) dengan tingkat bunga kredit/margin pembiayaan yang dikenakai1 maksimal sebesar/ setara 16% (enam belas persen) efektif per tahun.

(3) Besarnya Imbal Jasa Penjaminan (IJP) y<\ng dibayarkan kepada Perusahaan Penjaminan adalah sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun yang clibayarkan setiap tahun clan dihitung dari

Page 128: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

kredit/ pembiayaan Bank Pelaksana yang dijamin, dengan ketentuan:

a. untuk kredit modal kerja dihitung dari plafon kredit;

b. untuk kredit investasi dihitung dari realisasi kredit.

(4)Persentase jumlah penjaminan kredit/ pembiayaan yang dijaminkan kepada Perusahaan Penjaminan sebcsar 70% (tujuh puluh persen) dari krcdit/ pembiayaan yang diberikan Bank Pelaksana kepada UMKM­K, sedangkan penjaminan sisa kredit/pembiayaan sebesar 30% (tiga puluh persen) ditanggung oleh Bartle Pelaksana.

Pasal 6

Tingkat bunga KUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) sewaktu-waktu dapat ditinjau dan ditctapkan kembali berdasarkan kesepakatan bersama antara Komite Kebijakan dan Bank Pelaksana.

BAB VI JANGKA WAKTU DAN SUMBER PENDANAAN IJP

Pasal 7

(1)Jangka waktu pertanggungan kredit/pembiayaan disesuaikan dengan jangka waktu kredit/ pembiayaan KUR yang diberikan Bank Pelaksana, kecuali ditetapkan lain oleh Pemerintah.

(2) Dalam ha! terjadi klaitn risiko oleh Bank Pelaksana sebelum jangka waktu kredit/ pembiayaan KUR berakhir, maka Imbal Jasa Penjaminan yang menjadi kewajiban Pemerintah tetap dibayarkan sampai dengan berakhirnya jangka waktu pertanggungan, kecuali ditetapkan Iain oleh Pemerintah.

Pasal 8

(1)Pengalokasian pembiayaan Imbal Jasa Penjaminar\ dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dilakukan oleh Menteri Keuangan dengan mengacu pada Pasal 3 ayat (2).

(2) Atas alokasi pembiayaan Imbal Jasa Penjaminan yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan clan Belanja Negara (APBN), Menteri Keuangan menerbitkan Surat Penetapan Saluan Anggaran per Satuan Kerja (SP-SAPSK) clan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIP A) Imbal Jasa Penjaminan.

BAB VII PEMBA YARAN IMBAL JASA PENJAMINAN

Pasal 9

(I) Pemerintah memberikan Imbal Jasa Penjaminan KUR untuk kredit investasi selama jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sedangkan untuk kredit modal kerja selama jangka waktu paling lama 3 (tiga)

Page 129: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

tahun.

(2) Pembayaran Imbal Jasa Penjaminan KUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun, dengan ketentuan:

a. untuk tagihan periode bulan Nopember sampai dengan bulan April tahun berikutnya dibayarkan pada bulan Mei tahun berkenaan; dan

b. untuk tagihan periode bulan Mei sampai dengan bulan Oktober dibayarkan pada bulan Nopember tahun berkenaan.

(3)Pembayaran Imbal Jasa Penjaminan dilakukan berdasarkan data penutupan pertanggungan KUR oleh Bank Pelaksana kepada Perusahaan Penjaminan.

(4)Permintaan pembayaran Imbal Jasa Penjaminan KUR diajukan oleh Perusahaan Penjaminan kepada Menteri Keuangan u.p. Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan terlebih dahulu disetujui oleh Bank Pelaksana dan sekurang-kurangnya dilampiri dengan:

a. Rincian perhitungan tagihan IJP;

b. Kompilasi Penerbitan Sertifikat Penjaminan dari LPK;

c. Tanda terima pembayaran IJP yang ditandatangani Direksi Perusahaan Penjaminan atau pejabat yang dikuasakan.

(5) Dalam rangka menilai kepatuhan terhadap ketentmm penjaminan KUR, dan rneneliti kebenaran perhitungan Imbal Jasa Penjaminan yang telah dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan verifikasi secara periodik/ sewaktu-waktu oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbenclaharaan clan Kepala Baclan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan.

(6) Dalam ha! diperlukan, Menteri Keuangan clapat meminta bantuan aparat fungsional pemeriksa internal clan/ atau eksternal untuk melaksanakan audit .

BAB VIII PEMBINAAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI

Pasal 10

(1) Pernbinaan clan pengendalian pelaksanaan Penjaminan KUR dilakukan oleh Kornite Kebijakan sesuai bidang tugas wewenang rnasing-rnasing.

(2)Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Penjaminan KUR dilaksanakan secara periodik a tau sewaklu-waktu atas prakarsa Komite Kebijakan dengan rnengikutsertakan Perusahaan Penjaminan dan Bank ?elaksana.

Page 130: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(3) Dalam rangka pelaksanaan ayat (1) dan ayat (2), diatur tersendiri dalam Standard Operating Procedure (SOP).

BAB IX

LAPORAN

Pasal 11

(1)Pcrusahaan Penjaminan wajib menyusun dan menyampaikan Rekapitulasi Laporan Bulanan Perkembangan Penutupan Pertanggungan KUR dan Daftar Klahn berikut Klahn yang disetujui kepada Komite Kebijakan cq. Deputi I, Menko Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

(2) Bank Pelaksana wajib menyusun dan menyampaikan Rekapitulasi Laporan Bulanan Realisasi Penyaluran dan Pengembalian KUR yang dirinci per sektor ekonomi, per propinsi dan per debitur dan laporan bulanan Perkembangan Penutupan Pertanggungan KUR kepada Komite Kebijakan cq. Deputi I, Menko Perekonomia11 selaku Ketua Tim Pelaksana dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

(3) Dalam ha! diperlukan dan diminta secara khusus oleh Menteri Keuangan, laporan lain terkait dengan penyelenggaraan KUR selain dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), maka Perusahaan Penjaminan dan Bank Pelaksana wajib untuk menyampaikannya.

BABX

SANKSI

Pasal 12

Dalam ha! Perusahaan Penjaminan melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, maka Perusahaan Penjaminan dikenakan sanksi :

a. administratif berupa teguran tertulis;

b. penundaan a tau penghentian pembayaran Imbal Jasa Penjaminan.

Page 131: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SKEMA KREDIT USAHA RAKYAT PT. BANK MANDIRI

Skema Kredit Untuk tujuan produktif dengan kriteria sebagai berikut :

I. Limit Krcdit : Maksimal Rp. 500 jula

2. Suku Bunga: Saal ini 13,5 % cfektifpertahun.

3. Prosentase pcnjaminan: 70 % dari limit kredit

Pcrsyaratan skema kredit untuk tujuan usaha produktiftcrsebut antt!ra lain:

I. Memiliki pcngalaman usaha.

2. Memiliki Jcgalitas usaha dan NPWP

3. Bcrdasarkan trade checking tidak ada informasi negatif mengenai perusahaan I

pengurus pcmilik dan tidak sedang menghadapi/ terlibat masalah hukum

4. .Jaminan berupa fixed asset ( u~tuk krcdit investasi jaminannya adalah proyek yang

dibiayai sedangka untuk kredit modal jaminannya adalah maksimum 30 %).

5. Memiliki kcmampuan membayar dari usaha yang dibiayai

6. Bcrdasarkan SID Bank Indonesill, perusahaan/pengurus/pcmilik tidak memilii kredit

mace! dan ticlak masuk dalam daflar hi tam.

Pro:>edur untuk pengajuan kredit untuk tujuan usaha produktif ternebut antara lain sebagai

:rikut :

I. Calon dcbitur mendatangi kantor cabang Bank Mandiri dengan melengkapi

persyaratan clan administrasi

Bank Mandiri akan mclakukan analisa terhadap kelayakan usaha debitur.

2. Calon debitur yang Jayak utntuk dibiayai tetapi agunan tidak mencukupi tetap dapat

cliberikan krcdit mclalui program penjaminan kredit dengan PT. ASKRINDO dan

Perum. SPU.

Page 132: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SKEMA KREDIT USAHA RAKYAT PT. BANK NEGARA INDONESIA

1. Dapat diberikan kcpada dcbitur perorangan kelompok, perusahaan dan koperasi

2. Usaha feasible namun belum bankable

3. Sektor yang dibiayai: pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, industri dan

perdagangan

4. Berpengalaman bcrusaha minimal 1 Tahun

5. Memiliki legalitas usaha, minimal surat keterangan berusaha dari kecamatan/kelurahan

setempat untuk kredit s/d Rp. 150 juta.

6. Memiliki identitas diri (KT!>, Kartu Keluarga atau identitas lainnya) untuk perorangan

dan akte pendirian untuk badan usaha dan koperasi.

7. Kreclit diatas Rp. 50 juta harus mempunyai NPWP

8. Calon debitur tidak tercatat sebagai debitur macet/bermasalah atau tidak tennasuk dalam

daftar hitam Bank Indonesia

9. Jenis clan Jangka waktu kredit: Kreclit Modal Ket:ja (KMK) s/d. S tahun dan Kreclit

lnvestasi (Kl) s/d. I 0 tahun

10. Suku Bunga maksirnum: 16% efektil/tahun 11.

I I. Biaya provisi i: bcbas

12. Biaya administrasi: bcbas

13. Biaya pcngclolaan rekcning: bebas

Page 133: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SKEMA KREDIT USAHA RAKYAT PT. BANK SYARIAH MANDIRI

Program Barakah diberikan kepada Perorangan, Badan Usaha di semua sektor indutri,

1tuk keperluan produktif dengan lamanya usaha minimal 2 (dua) tahunj menurut penilaian bank

pat di biayai dengan kondisi:

I. Mempunyai potensi usaha clan atau komonclitas yang diusahakan sudah mempunyai pasar.

> Mempunyai prospck usaha yang layak clan mampu menyerap tenaga kmja.

I. Mempunyai legalitas dan perijinan usaha sesuai ketentuan yang berlaku.

I. Usaha tersebut mcmenuhi kctentuan dan persyaratan Pembiayaan yang berlaku serta

clinyatakan layak olcb BSM.

Tidak tcm1asuk clalam daftar kreclit macet atau kredit bermasalah.

" Mengusulkan proposal pinjarnan/kreclit sesuai clengan kebutuhan usaha.

kumen Pcrmohonan l'cmbiayaan

Form Surat Pcnnohonan Pembiayaan (SPP) !Surat tertulis clari nasabah, dengan

lampirkru1:

Lcgalitas nasabah pcrorangan (KTP I SIM I Paspor, KK, Alda nikah, Surat persetujuan

istri/suami,

. Legalitas baclan usaha (SIUP, SIUK, SIU lnclustri, SIU Peternakan ell!. TDP, SITU, NPWP,

Akta Pendirian)

. Lap. Keuangan 2 tahun terakhir

. Past performace usaha I tahun

. Rencana us aha 1 tah un ke depan

Bukti kepemilikan agunan

·syaratnn IJe1nbiayaan

Page 134: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

I. Kcbutuhan UMKM yang dibiayai adalah investasi dan/atau modal ke1ja layak untuk

dibiayai berdasarkan alas pembiayaan yang sehat clan tidak sedang dibiayai fasilitas

Pembiayaan bank lainnya

2. Pembiayaan dapat disalurkan langsung ke nasabah atau rnelalui LKMS (Lembaga

Keuangan Mikro Syariah)

3. Maksimum l'embiayaan aclalah Rp. 500.000.000,- (limn ralus juta).

4 . .Jangka Waktu Pembiayaan untuk modal ke1ja 3 (liga) tahun, apabila diperlukan dapat

diperpanjang scsuai dcngan ketcntuan yang berlaku di BSM clan lnvestasi 5 (lima) tahun

clan scsuai dengan analisa kelayakan serta ketentuan Pembiayaan yang berlaku pada

BSM.

5. Margin/bagi basil pembiayaan setinggi-tingginya setara dengan 16% efektifper tahun.

Prosedur pengajuan Program Barakah Calon nasabah mernpakan pelaku usaha mikro,

ii. menengah clan kopcrasi mengajukan permohonan ke Kantor Cabangl Cabang Pembantu

vi tcrdckat, selanjutnya akan dilakukan analisa scsuai ketenluan yang berlaku.

Page 135: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SKEMA KREDIT USAHA RAKYAT PT. BANK RAKYAT INDONESIA

Persyaratan Calon Debitur UMKM dan Koperasi yang dapat mengakses Kredit Usaha

Rakyat:

lndividu (perorangan badan hokum), kelompok, koperasi yang melakukan usaha

lroduktif dan memenuhi syarat antara lain:

I. Legalitas perorangan dan Badan Usaha Hukum:

* Individu: KTP dan Kartu Keluarga

* Kelompok: Surat Pengukuhan Jnstansi terkait Surat Keterangan Usaha dari Lurah

Kepala Desa danj atau akte Notaris

* Koperasi: AD/ ART beserta perubahannya ( 4) Badan Hokum Lain sesuai ketentuan

yang berlaku

2. Perijinan usaha:

* Untuk krcdit dcngan plafond sid Rpl 00 juta, ijin usaha a.L TOP, Slur, dan SITU dapat

digantikan clcngan Surat Keterangan Usaha dari Kepala Desa/Lurah.

* Pinjarnan dcngan plafond diatas Rp l 00 ju ta perijinan sesuai ketentuan yang berlaku.

UMKM dan Koperasi yang baru mernulai usaha, minimal usahanya telah berjalan selarna

>Ulan.

1is Krcdit clan ,Jangka Waktu Krcdit:

. Kredit Modal Kerja jangka waktu maksimal 3 tahun

. Kredit Investasi jangka waktu rnaksimal 5 tahun.

"arnya nilai pinjaman discsuaikan dengan kclayakan usaha maksimal Rp. 500 jut,t.

ring clana sencliri untuk krcclit Invcstasi minimum 35%.

u Bunga maks.16'% pu, Rcvicwable sesuai ketcntuan Pernerintah.

Page 136: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

cntuk Kredit: Prosedur Rckening Koran Maksimum CO menurun, untuk Kredit Musiman dapat

kaligus tunas (maksimal jangka waktu l tahun dengan pembayaran pokok dan bunga).

aya Administrasi clan provisi tidak dipungut.

~unan

I. Agunan pokok berupa proyek yang dibiayai.

!. Agunan tambahan ringan dan tidak diwajibkan

:tcm dan prosedur krcdit

. UMKM dan Koperasi dapat mengajukan permohonan kredit; pinjaman ke Kantor Cabang

BR!/ Kantor Cabang Pembantu .

. Permohonan kredit pinjaman yang diajukan, harus dilampiri dengan dokumen pendukung

antara lain:

* Copy legalitas clan pcrijinan.

* Data usaha clan dokumen untuk keperluan analisa kebutuhan kreclit.

* On the spot ke tcmpat usaha oleh Pejabat Kredit Lini.

• Hasil analisa kebutuhan kredit dituangkan dalam Memorandum Analisa Kebutuhan Kredit

sesuai ketentuan yang berlaku dan diajukan ke p~jabat pemutus untuk mendapatkan

putusan kredit.

Page 137: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SKEMA KREDIT USAHA RAKYAT PT. BANK TABUNGAN NEGARA

Jsaha yang dibiayai aJalah usaha produktif sektor perindustrian, perdagangan danjasa, kredit

:onstruksi perumahan.

l!cdia Penyalur KUR, mcmanfaatkan kredit eksisting BTN yaitu: Kreclit Vasa Oriya (modal

crja konstruksi), Kredit Pendukung Perumahan, Krcdit Modal Ke1:ja, Kredit modal kc1:ja

:ontraktor, Krcdit lnvestasi, Kredit Pemilikan Ruko/Kios dan lainnya.

'ond Krcdit:

Maksimal kredit sebcsar Rp. 500.000.000,-

Krcdit lnvcstasi sebcsar maksimal 70% dari total biaya invcstasi.

Krcdit modal kcrja scbcsar maksimal 80% dari modal kerja yang dibutuhkan.

kat Suku Bunga 14,5% (floating)

yaratan rncngajukan Krcdit

Dcbitur Pcrorangan mcngajukan surat permohonan KUR dengan melampirkan dokumcn

ukung scbagai bcrikut:

I. KTP dan KK

2. Surat Nikah, bi la tclah nikah

3. Perizinan usaha, (surat izin dari Dinas Pasar bila usaha di pasar, surat keterangan

minimal Ketua RT/R W untuk lokasi dilingkungan penmkiman dan sejenisnya).

4. Legalitas tcmpat usaha, bita ada, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa, atau

lainnya.

5. Rincian pcruntukkan krcdit

6. Agunan, jika ada di.>yaratkan bank.

Page 138: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Untuk Usaha Kecil dan Menenga11 (Badan Usaha) mengajukan surat permohonan yang

'ampiri dokumen pcndukung scbagai berikut:

l. Aktc Pendirian Pcrusahaan sampai dengan pernbahan terakhir

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3. SIUP, TOP, dan sejenisnya atau sekurang-kurangnya memenuhi kriteria perijinan usaha

mikro.

4. Legalitas tempat usaha, bila ada, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa, atau

lainnya.

5. Laporan keuangan terakhir/minimal catatan keuangan usaha sebagaimana persyaratan

untuk perorangan

6. Rincian peruntukkan kredit

7. Agunan, jika ada disyaratkan bank.

Mckanismc pcngajuan krcdit:

Permohonan yang memenuhi persyaratan dapat menghubungi seluruh Kantor Cabang Bank

l3TN di Indonesia.

Bank alrnn melakukan analisa kelayakan atas permohonan kredit sesuai ketentuan.

Pemohon dikenakan biaya pemrosesan dan harus dibayar sekaligus clan seketika pacla saat

ditagih oleh Bank yaitu:

* Biaya Provisi

* Biaya Notaris/PPA T/Legal Fee

* 13iaya lainnya, jika acla dipersyaratkan bank.

r-PERPUSTAKMN UTAMA -- - - UIN SYAl-llD JAKARTA -----------

Page 139: d. JJ?. .. .l.L. P. .. - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24380/1/USMAN FAUZI-FSH.pdf · Gramedia Pustaka Utama dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

SURAT KETERANGAN No.o><J /DIBA·Vl/Vll/2009

Sehubungan dengan surat· pengantar No. Un.01/F4/l<M 00.02/2257 /2009 tanggal 19 Mei 2009, maka

bersama ini kami sampaikan bahwa:

Nam a : Usrnan Fauzi

NPM : 105046101659

Alamat : JI. Teluk Angsa Permai Blok. 110 No.175 Bekasi

Yang bers<H1gkutan telah melakukan penelitian pada Bank Bukopin Capem Bekasi Kalimas.

Demikian disarnpoikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Bekasi, 23 Juli 2009

PT. Bank Bukopin, Tbk.

Divisi Bisnis Area VI

.~ I Satriadi ;._,. '~l v

Manager Bisnis