d 027417673

35
BILL OF MATERIAL Definisi Fungsi Tujuan Penggunaannya Perbedaan jenis BOM

description

lalala

Transcript of d 027417673

Page 1: d 027417673

BILL OF MATERIAL

DefinisiFungsiTujuan

PenggunaannyaPerbedaan jenis BOM

Page 2: d 027417673

DEFINISI

• Merupakan rangkaian struktur semua komponen yang digunakan untuk memproduksi barang jadi sesuai dengan Master Production Scheduling

Page 3: d 027417673

DEFINISI LAIN

• Adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir

Page 4: d 027417673

FUNGSI

• Secara spesifik struktur Bill of Material tidak saja berisi komposisi komponen, tetapi juga memuat langkah penyelesaian produk jadi

Page 5: d 027417673

TUJUAN

• Bill of Material sebagai suatu network atau jaringan yang menggambarkan hubungan Induk (parent product) hingga ke komponen

Page 6: d 027417673

PENGGUNAAN

• Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktifitas produksi

• Tanpa adanya Bill of Material sangat mustahil untuk dapat melaksanakan sistem MRP

Page 7: d 027417673

TINGKAT KETELITIAN

• Tingkat ketelitian sangat krusial atau dapat dikatakan sangat penting sekali

Page 8: d 027417673

PENGGUNAAN BAGI ENGINEERING

• Dibuat sebagai bagian peracangan proses produksi

• Digunakan untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri

Page 9: d 027417673

SISTEMATIKA ANALISA BUAT-BELI

Page 10: d 027417673

PENGGUNAAN BAGI PPIC

• Digabungkan dengan Master Production Schedulling (Jadwal Induk Produksi) digunakan untuk menentukan item-item dalam daftar pembelian dan order produksi yang harus dilaksanakan

Page 11: d 027417673

PENGGUNAAN BAGI ACCOUNTING

• Digunakan dalam menghitung biaya produk dan harga jual

Page 12: d 027417673

PENOMORAN KOMPONEN

• Setiap komponen harus memiliki identifikasi unik/khusus yang hanya mengidentifikasikan satu komponen yang disebut Part Number atau Item Number

Page 13: d 027417673

PENENTUAN PART NUMBER / ITEM NUMBER

Terdapat 3 cara untuk menentukannya :1. Random2. Significant3. Semi-Significant

Page 14: d 027417673

RANDOM

• Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal / identitas dan bukan sebagi penjelas (descriptor) tidak menjelaskan lebih jauh mengenai satu komponen

• Contoh : 897543 (bilangan random) untuk komponen spion sepeda motor

Page 15: d 027417673

SIGNIFICANT

• Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item / komponen tertentu, seperti sumber material (source), bahan, bentuk dan deskripsi

Page 16: d 027417673

• Contoh significant :Part Number : 89-4-2-28-143Jenis item : 89 = Tape Radio CasseteTipe/jenis : 4 = MinicompoTipe LCD : 2 = DigitalWarna : 28 = BlackTuts : 142 = 142 buah

Page 17: d 027417673

Kekurangan Significant

• Harus diubah jika komponen tersebut karakteristiknya diubah atau ingin ditambahkan variabel lain

Page 18: d 027417673

SEMISIGNIFICANT

• Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digit berikutnya berupa angka random

Page 19: d 027417673

• Contoh SemisignificantPart Number : 89-43575Jenis Item : 89 = Tape Radio CasseteLima Digit : 43575 = Bilangan random

Page 20: d 027417673

INDUK KOMPONEN

• Disebut juga Parent Product• Komponen adalah obyek / bagian yang

dirakitkan secara bersama-sama untuk membuat Induk (Parent product)

• Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi obyek yang enjadi pembentuknya

Page 21: d 027417673

Data Penting Untuk Keakuratan HUbungan Induk-Komponen

1. Part Number Induk (Parent)2. Part Number Komponen3. Jumlah / kuantitas komponen yang

dibutuhkan untuk membentuk sebuah induk (Parent)

4. Scrap factor

Page 22: d 027417673

BOM LEVELS

• Dimulai dengan level nol (0) untuk produk akhir

• Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada level 1 dan seterusnya, sehingga membentuk sebuah hierarki yang disebut STRUKTUR PRODUK

Page 23: d 027417673

JENIS BOM LEVELS

1. Single Level Bill of Material2. Multi Level Bill of Material

Page 24: d 027417673

SINGLE LEVEL BOM

• Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya

Page 25: d 027417673

MULTI LEVEL BOM

• Menggambarkan struktu produk yang lengkap dari level nol (0) atau produk akhir sampai level paling bawah

• Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda

Page 26: d 027417673

CONTOH BILL OF MATERIAL

Page 27: d 027417673

PENJELASAN CONTOH

• Gambar tersebut menunjukkan bahwa hanya item yang tidak sebagai komponen yang merupakan independent demand yaitu produk A

• Sedangkan komponen lain bersifat dependent demand

Page 28: d 027417673

• Jumlah yang diperlihatkan dalam BOM produk A adalah kuantitas yang diperlukan untuk merakit satu item pada level yang lebih tinggi

Page 29: d 027417673

Level 1 Produk A Membutuhkan :

• 1 unit komponen B dengan lead time 3 minggu

• 2 unit komponen 10 yang harus dibeli (disubkontrak) dengan lead time 2 minggu

• 2 unit komponen C dengan lead time 2 minggu

Page 30: d 027417673

Level 2 Komponen B membutuhkan :

• 2 unit komponen 20 dengan lead time 2 minggu

• 2 unit komponen D dengan lead time 2 minggu

Page 31: d 027417673

Level 2 Komponen C membutuhkan :

• 3 unit komponen 30 dengan lead time 1 minggu

• 1 unit komponen 40 dengan lead time 1 minggu

• 2 unit komponen 50 yang dibeli dari luar dengan lead time 1 minggu

Page 32: d 027417673

Level 3 Komponen D membutuhkan :

• 1 unit komponen 60 yang dibeli dari luar dengan lead time 1 minggu

• 3 unit komponen 70 dengan lead time 1 minggu

Page 33: d 027417673

EKSPLOSIAN BILL OF MATERIAL

• Adalah BOM dengan urutan dimulai daari induk sampai komponen pada level paling bawah

• Adalah BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai level terbawah

Page 34: d 027417673

• Single eksplosian sama dengan Single level BOM

• Indented BOM Eksplosian adalah multilevel BOM yang dilengkapi informasi level setiap komponen

• Summerized Eksplosian adalah multilevel BOM yang dilengkapi jumlah total setiap komponen yang dibutuhkan

Page 35: d 027417673

IMPLOSIAN BILL OF MATERIAL

• Adalah BOM yang menunukkan urutan dimulai dari komponen sampai induk / level atas

• Untuk mengetahui suatu Part Number menjadi komponen dari induk yang mana saja (kebalikan dari proses Eksplosian)

• Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap induk-induknya