Cylcoplegic Refraction

11
Cycloplegic Refraction Definisi Sikloplegik refraksi adalah procedure yang digunakan untuk menentukan kesalahan refraktif seseorang dengan cara melumpuhan otot yang berperan dalam akomodasi untuk sementara. 1 Prosedur ini menggunakan obat golongan sikloplegik yang melumpuhkan otot siliaris dengan cara menghambat reseptor muskarinik yang stimulasi oleh asetilkolin dari ujung saraf parasimpatis. 2 Indikasi Pemeriksaan ini banyak digunakan pada beberapa anak dan dewasa muda tetapi tidak pada dewasa yang presbiopi. Pemeriksaan sikloplegik dapat digunakan pada beberapa kasus yaitu : Pada anak yang mengalami esotropia yang menetap ataupun berulang Anak dan dewasa muda dengan asthenopia dan esophoria Hasil pemeriksaan retinoscopi yang menujukkan akomodasi yang berfluktuasi Hasil pemeriksaan retinoskopi yang berbeda secara signifikan dengan hasil refraksi subjektif Visual akuiti yang menurun tanpa sebab pada anak anak

description

cycloplegic

Transcript of Cylcoplegic Refraction

Page 1: Cylcoplegic Refraction

Cycloplegic Refraction

Definisi

Sikloplegik refraksi adalah procedure yang digunakan untuk menentukan kesalahan

refraktif seseorang dengan cara melumpuhan otot yang berperan dalam akomodasi untuk

sementara.1

Prosedur ini menggunakan obat golongan sikloplegik yang melumpuhkan otot siliaris

dengan cara menghambat reseptor muskarinik yang stimulasi oleh asetilkolin dari ujung

saraf parasimpatis.2

Indikasi

Pemeriksaan ini banyak digunakan pada beberapa anak dan dewasa muda tetapi tidak

pada dewasa yang presbiopi. Pemeriksaan sikloplegik dapat digunakan pada beberapa

kasus yaitu :

Pada anak yang mengalami esotropia yang menetap ataupun berulang

Anak dan dewasa muda dengan asthenopia dan esophoria

Hasil pemeriksaan retinoscopi yang menujukkan akomodasi yang berfluktuasi

Hasil pemeriksaan retinoskopi yang berbeda secara signifikan dengan hasil

refraksi subjektif

Visual akuiti yang menurun tanpa sebab pada anak anak

Anak anak dengan riwayat keluarga strabismus, ambliopia, atau hiperopia

Pada kasus kasus dimana retinoskopi sulit dilakukan sebab tidak adanya kooperasi

pasien atau pasien yang cacat mental

kandidat untuk operasi refraksi2,3,4

Kontraindikasi

Pemeriksaan sikloplegik biasanya dilakukan pada anak anak dan dewasa muda dan tidak

ada kontraindikasi terhadap umur. Kontraindikasi pada pemeriksaan ini adalah pada

pasien dengan chamber anterior yang dangkal dan dislokasi atau subluxation dari lensa.

Serta kontraindikasi yang berhubungan dengan penggunaan obat mydriasis yaitu :

Page 2: Cylcoplegic Refraction

pasien yang menggunakan pilocarpine untuk pengobatan glaucoma

sudut tertutup glaucoma

chamber anterior yang dangkal

dislokasi dari lensa2,3,4

Keuntungan

Dengan penggunaan obat sikloplegik, full static refraction dapat di nilai tanpa pengaruh

dari kontraksi yang berfluktuasi, tonic atau klonic, dari otot siliaris. Hal ini sangat penting

pada pasien muda dimana daya akomodasi yang masih sangat besar yang dapat

menyamarkan kelainan refraksi. Dengan menggunakan obat sikloplegik, pemeriksaan

fundus mendapatkan gambaran yang lebih bagus. Secara umum keuntungan dari

penggunaan sikloplegik yaitu :

hasil retinoskopi yang akurat didapati dengan mudah

mengetahui hyperopia yang latent

kelainan refraksi dapat dipastikan

tampilan fundus yang lebih baik pada saat opthalmoscopy

fiksasi atau posisi pasien yang tepat menjadi tidak terlalu penting2,3

Kerugian

Pada pemeriksaan dengan menggunakan sikloplegik, bentuk dari lensa berubah dari

bentuk normalnya oleh sebab efek dari obat. Hasil yang didapat pada pemeriksaan akan

di bandingkan dengan sebelum atau sesudah pemberian obat sikloplegik, hal ini membuat

ketidaknyamanan patient untuk datang lagi. Kerugian lainnya berupa efek samping dari

obat sikloplegik. Kerugian lain yang mungkin dialami yaitu :

photofobia yang disebabkan oleh dilatasi pupil

berkurangnya kemampuan dalam tugas jarak dekat

resiko efek samping pada mata atau sistemik obat sikloplegik

kerusakan hubungan anak dengan dokter pada kunjungan berikutnya

distress pasien pada penetesan obat2,3

Page 3: Cylcoplegic Refraction

Efek samping obat sikloplegik pada mata dapat berupa iritasi, lakriminasi, konjuntiva

hiperemis, bleparokonjunctivitis alergik, peningkatan tekanan intraocular.2

Bila tidak ada efek samping dari obat yang terjadi maka keuntungan dari sikloplegik

refraksi lebih besar dibandingkan dengan kerugiannya.3

Pemeriksaan

Pemeriksaan Presikloplegik

Sebelum pemberian obat sikloplegik, beberapa pemeriksaan harus dilakukan terlebih

dahulu untuk mendapatkan informasi yang penting terhadap kontraindikasi atau efek

samping yang mungkin terjadi pada pemberian sikloplegik.3 Beberapa pemeriksaan yang

perlu dilakukan yaitu : 2,4

anamnesa yang lengkap berupa keluhan pada mata, keluhan sistemik, riwayat

penyakit sebelumnya, riwayat pemakaian obat, alergi, dan riwayat keluarga

pemeriksaan visual akuiti

reflex pupil

refraksi

pemeriksaan slit lamp

tonometri

Sebaiknya meminta persetujuan dari pasien setelah memberikan informasi tentang apa

yang akan dilakukan serta memberitahukan pasien bahwa penglihatan akan sedikit

berkurang setelah pemeriksaan dilakukan sehingga pasien tidak mengemudi segera

setelah pemeriksaan selesai.2,3,4

Pemeriksaan sikloplegik

Komponen penting dalam pemeriksaan dengan sikloplegik adalah retinoskopi, refraksi

subjektif, dan opthalmoskopi.2,3

Retinoskopi

Page 4: Cylcoplegic Refraction

Retinoskopi merupakan prosedur pemeriksaan untuk menentukan kelainan refraksi.

Retinoskopi juga disebut sebagai skiascopy atau shadow test merupakan metode objektif

dalam menentukan kelainan refraksi dengan metode neutralisasi.5,6

Setelah pemberian sikloplegik dan batas waktu maksimum sikloplegik untuk memberikan

efek tercapai, pemeriksa harus menetukan derajat sikloplegik yang adekuat untuk

mendapatkan refraksi terpercaya.2 Mydirasis bukanlah suatu indicator bahwa kerja

sikloplegik penuh telah terjadi. Untuk memastikan sikloplegik adekuat telah tercapai,

ditentukan residual akomodasi secara objektif dengan retinoskopi ataupun subjektif.3

Pada pemeriksaan retinoskopi dengan sikloplegik, dua hal penting yang diperhatikan

yaitu mengobservasi pergerakan dari reflex cahaya di tengah 3-4 mm bagian pupil saja

dan memberitahukan pasien untuk melihat secara langsung ke cahaya retinoskopi.

Tergantung pada gerakan refleks cahaya ketika sebuah bidang cermin retinoskopi

digunakan pada jarak 1 meter, hasilnya diartikan sebagai: 2,5,6

1. Tidak ada gerakan refleks merah menunjukkan miopia 1D.

2. Dengan gerakan refleks merah sepanjang gerakan retinoscope, menandakan baik

emmetropia atau hypermetropia atau miopia kurang dari 1 D.

3. Terhadap gerakan refleks merah dengan pergerakan retinoscope mengimplikasikan

miopia lebih dari 1 D. 2,5,6

Gambar 1. Reflex cahaya pada retinoskopi5

Obat Sikloplegik

Page 5: Cylcoplegic Refraction

Mekanisme

Sikloplegik termasuk obat golongan anticholinergic yang mempunyai efek midriatik

dan sikloplegik. Anticholinergic dikenal juga sebagai antimuskarinik, cholinergic

antagonist, muskarinik antagonist, parasymphatic antagonis atau parasymphatolitik.

Reseptor muskarinik distimulasi oleh lepasnya asetilkolin dari ujung saraf

parasimpatik. Setelah terstimulasi, otot siliaris berkontraksi, menarik badan siliaris ke

depan. Hal ini mengurangi ketengangan pada ligament suspensor yang menahan

lensa. Sehingga lensa menjadi makin konveks yang berarti peningkatan pada data

refraksi untuk membuat akomodasi. Pada saat sikloplegia, reseptor dari siliaris

dihambat sehingga tidak berikatan dengan asetilkolin dan akomodasi tidak terjadi.

Otot siliaris tidak berkontraksi juga menyebabkan otot sphincter relaksasi sehingga

terjadi sikloplegia dan midriasis.3,7

Jenis obat

Dahulu antimuskarinik banyak dipakai sebagai sikloplegik tetapi sekarang hanya tiga

yang dipakai yaitu atropine, cyclopentolate, tropicamide, sedangkan homatropine

terkadang masih dipakai.2

Atropine

Atropine merupakan alkaloid yang diekstraksi dari variasi spesies tanaman seperti

atropa belladonna dan hyoscyamus niger.2

Sediaan : larutan 0,5-3%; salep 0,5% dan 1%

Dosis : satu tetes larutan 0,25-0,5% pada masing masing mata 2xsehari, 1-2 hari

sebelum pemeriksaan dan 1jam sebelum pemeriksaan

Mulai dan lama kerja : mulai kerja dalam 30-40 menit.8

Efek samping atropine dirangkum menjadi sebuah pepatah “as blind as a bat, dry as a

bone, red as a beetroot and mad as a hatter” dimana buta disebabkan oleh sikloplegia,

kering karena inhibisi dari kelenjar keringat dan ludah (sebagai tanda pertama

keracunan atropine), merah oleh karena vasodilatasi peripheral (untuk menurunkan

panas) dan kegilaan disebabkan oleh efek atropine ke CNS.4

Page 6: Cylcoplegic Refraction

Atropine dapat menyebabkan komplikasi seperti demam, takikardi, kejang, serta

kematian, atropine juga kontraindikasi pada pasien dengan down syndrome dan

albinism.4

Cyclopentolate

Sediaan : larutan 0,5%, 1%, dan 2%

Dosis : 1 tetes pada kedua mata dan diulang setelah 10 menit

Mulai kerja : 30-60 menit

lama kerja : kurang dari 24 jam

dapat terjadi neurotoksisitas, yang manifestasi inkoherensi, halusinasi visual, bicara

pelo, dan ataksia.8,9

Tropicamide

Sediaan : larutan 0,5% dan 1%

Dosis : 1 tetes larutan 1%, dua atau tiga kali dengan interval 5 menit

Mulai kerja : 20-40 menit

Lama kerja : 15-20 menit, bertahan hingga 4-6 jam.8,9

Homatropine

Sediaan : larutan 2% dan 5%

Dosis : 1 tetes setiap mata dan diulangi dua atau tiga kali dengan interval 10-15

menit

Mulai kerja : 30-60 menit

Lama kerja : 3 jam.8,9

Page 7: Cylcoplegic Refraction

Table 1. Efek midriasis dan sikloplegia pada obat sikloplegik4

Efek samping

Efek samping dari sikloplegik termasuk reaksi alergik atau hipersensitivitas dengan

konjunktivitis, kelopak mata bengkak, dan dermatitis. Reaksi ini lebih sering pada

atropine dibanding dengan sikloplegik lainnya. Tanda sistemik keracunan atropine berupa

demam, mulut kering, muka kemerahan, nadi cepat, mual muntah, delirium.9

Table 3. efek samping sikloplegik3

Page 8: Cylcoplegic Refraction

Daftar Pustaka

1. Bedinghaus, T., Cycloplegic Refraction. Updated May 20, 2010

http://vision.about.com/od/eyeexamequipment/g/Cycloplegic_Refraction.htm

2. Opthamologic drugs diagnostic and therapeutic uses, 5th ed. 2007

3. Cycloplegic refraction in opthometric practice

4. Farhood, Q.K., Cycloplegic Refraction in Children with Cyclopentolate versus

Atropine. 2012

5. Khurana, A.K. Comprehensive Opthalmology, fourth edition. 2007. Rohtak, India

6. Bonci, F. & Lupelli, L. Retinoscopy in infancy: cycloplegic versus non-

cycloplegic. 2012

7. Fundamental and Principles of Opthamology

8. Vaugan

9. Pediatric Opthamology and Strabismus