cuso4
-
Upload
anna-sutrianah -
Category
Documents
-
view
13 -
download
4
description
Transcript of cuso4
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan tembaga (II) sulfat, yang kemudian pada akhirnya akan terbentuk kristal tembaga (II) sulfat. Dari 50 mL akuades dimasukkan ke dalamnya asam sulfat pekat, kemudian ditambah dengan tembaga dan asam nitrat pekat. Tujuan dari diperlukannya bahan-bahan tersebut, terutama asam sulfat adalah ditujukan agar terbentuknya garam CuSO4. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :Cu + H2SO4 → CuSO4 + SO2 + 2 H2O
Selanjutnya tujuan dari dilakukannya penambahan asam nitrat pekat adalah untuk mengaktifkan tembaga agar ia dapat bereaksi dengan asam sulfat. Dari penambahan asam nitrat pekat ini menyebabkan tembaga melarut dan larutan menjadi berwarna biru keruh serta terdapat uap berwarna coklat. Uap ini terbentuk sebagai akibat tembaga yang ditambahkan atau direaksikan dengan asam nitrat pekat. Karena diperlukan waktu yang tidak sedikit dari reaksi antara tembaga dan asam nitrat pekat, maka dalam proses ini diperlukan pengadukan sampai seluruh tembaga larut. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:Cu + 4 HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2 NO2 + 4 H2O
Larutan yang telah ditambahkan beberapa senyawa tadi, selanjutnya dipanaskan dengan tujuan untuk mempercepat proses reaksi. Selain itu, tujuan dari pemanasan ini adalah untuk memperbesar hasil kali dari ion-ionnya dan memperkecil harga hasil kali kelarutannya (Ksp), sehingga hal ini dapat membentuk endapan kristal. Kristal yang terbentuk inilah yang dinamakan tembaga (II) sulfat. Persamaan reaksi yang secara lengkapnya adalah sebagai berikut:Cu+ 3H2O + H2SO4+2HNO3 → CuSO4+5H2O+2NO2
Dari pemanasan yang telah dilakukan, terbentuk larutan berwarna biru tua. Untuk memisahkan filtrat dengan endapan (zat pengotor) maka dilakukan penyaringan. Penyaringan tidak dilakukan ketika larutan telah dingin, melainkan dilakukan saat larutan tersebut masih panas. Hal ini ditujukan agar pembentukan kristal yang tidak diharapkan (kristal yang masih mengandung zat pengotor) dapat terhindar. Dari hasil penyaringan diperoleh larutan berwarna biru tua dengan endapan (yang mengandung zat pengotor) berwarna hijau. Selanjutnya, filtrat yang telah disaring didiamkan selama satu hari untuk mendapatkan kristal dari tembaga (II) sulfat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:Cu(NO3)2 + H2SO4 → CuSO4 + 2HNO3
CuSO4 + 5H2O → CuSO4.5H2OKristal yang diperoleh setelah didiamkan selama satu hari menghasilkan warna biru, dengan bentuk seperti gel yang lembut. Untuk mendapatkan kristal yang murni, maka dilakukan proses pengeringan. Dari proses ini diperoleh zat yang diinginkan yang bebas dari zat pengotor. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:
Cu2++3H2O+H2SO4+2HNO3→CuSO4.5H2O+ 2NO2
Kristal yang diperoleh, kemudian ditimbang. Dari hasil penimbangan didapatkan massa kristal CuSO4.5H2O sebesar 14,18 gram dan dari hasil perhitungan diperoleh rendemen kristal tersebut sebesar 36,1 %.KESIMPULANPembuatan kristal CuSO4.5H2O dapat dilakukan dengan mereaksikan logam tembaga dengan asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat serta dengan air, proses pembuatan CuSO4.5H2O diperlukan waktu satu hari sampai terbentuknya kristal, kristal CuSO4.5H2O merupakan kristal yang berwarna biru berbentuk gel yang lembut, massa kristal CuSO4.5H2O yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebesar 14,18 gram dan rendemen dari kristal CuSO4.5H2O adalah sebesar 36,1 %.
REFERENSI1. Keenan, Kleinfelter, Wood. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jilid 2. Edisi
Keenam. Erlangga. Jakarta.2. Dickey, R. D. 1972. Identification and Correction of Copper Deficiency of
Rhododendron Simsi ‘George Lindley Taber’ Cuttings. http://www.google.com.Diakses, 24 November 2008.3. Petrucci, Ralph H, 1987, alih bahasa Suminar Ahmadi, Kimia Dasar Prinsip dan
Terapan Modern, Jilid 3, Penerbit Erlangga4. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.Jakarta.
About these ads