Curug Orok

2
Curug Orok merupakan jenis ODTW alam berupa air terjun yang terletak di desa Cikandang, kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Sejarah Asal mula air terjun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya, air terjun ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut. Selain mitos yang berkembang di masyarakat tentang seorang ibu yang membuang bayi dari puncak air terjun. ada juga mitos lain yang berkembang di masyarakat sekitar yaitu: jika ada sepasang kekasih yang datang kesana maka sepulangnya dari curug orok kisah cinta mereka akan kandas di tengah jalan. tapi tidak perlu khawatir dan takut akan mitos yang berkembang di masyarakat.itu semua kembali lagi kepada masing-masing kepercayaan kita. Batas administrasi ODTW Curug Orok adalah sebagai berikut : Utara : Gunung Papandayan Selatan : Gunung Geder Barat : Desa Cikandang Timur : Kecamatan Pamulihan Jarak kawasan ini dari ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari ibukota Kabupaten Garut 31 Km. Curug Orok berada di ketinggian 250 m di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan

description

Curug Orok

Transcript of Curug Orok

Curug Orok merupakan jenis ODTW alam berupa air terjun yang terletak di desa Cikandang, kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

SejarahAsal mula air terjun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat padatahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya, air terjun ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut. Selain mitos yang berkembang di masyarakat tentang seorang ibu yang membuang bayi dari puncak air terjun. ada juga mitos lain yang berkembang di masyarakat sekitar yaitu: jika ada sepasang kekasih yang datang kesana maka sepulangnya dari curug orok kisah cinta mereka akan kandas di tengah jalan. tapi tidak perlu khawatir dan takut akan mitos yang berkembang di masyarakat.itu semua kembali lagi kepada masing-masing kepercayaan kita.

Batas administrasi ODTW Curug Orok adalah sebagai berikut :

Utara : Gunung PapandayanSelatan : Gunung GederBarat : Desa CikandangTimur : Kecamatan Pamulihan Jarak kawasan ini dari ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari ibukota Kabupaten Garut 31 Km.

Curug Orok berada di ketinggian 250 m di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahanberbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dengan tingkat kemiringan lahan yang sebagian landai dan sebagian lainnya curam. Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawasan ini baik dengan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil. Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit. Flora dominan di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, pepaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.

Curug Orok dengan ketinggian 45 meter ini sudah menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Kualitas danvisabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencemaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung. Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor. Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik. Di dalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik. Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter.Di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket. Jalan akses yang tersedia di kawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3–5 m, jalan desa sepanjang 200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke ODTW Curug Orok ini berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta.